STRATEGI DAN RENCANA AKSI REDD+ PROVINSI · PDF fileJangka Menengah Daerah serta Rencana Tata...

74
1 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi STRATEGI DAN RENCANA AKSI REDD+ PROVINSI JAMBI 2012 – 2032 DOKUMEN RISALAH EKSEKUTIF Lampiran II Keputusan Gubernur Jambi Nomor : 352/Kep.Gub/Setda.Ekbang&SDA -4.2/2013 Tanggal : 27 Mei 2013

Transcript of STRATEGI DAN RENCANA AKSI REDD+ PROVINSI · PDF fileJangka Menengah Daerah serta Rencana Tata...

1Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

STRATEGI DAN RENCANA AKSI REDD+ PROVINSI JAMBI 2012 – 2032DOKUMEN RISALAH EKSEKUTIF

Lampiran II Keputusan Gubernur JambiNomor : 352/Kep.Gub/Setda.Ekbang&SDA -4.2/2013Tanggal : 27 Mei 2013

2 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Jalan Jenderal A.Yani No.01 Jambi

G U B E R N U R J A M B I

3Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

4 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

5Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

6 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

STRATEGI DAN RENCANA AKSI REDD+ PROVINSI JAMBI 2012 – 2032DOKUMEN RISALAH EKSEKUTIF

TIM PENYUSUN:

Koordinator Penyusunan : Erwin A PerbatakusumaKetua Penulis : Dr. Muhammad Ridwansyah, SE, MScAnggota Penulis : Ir. Wahyu Widodo

Diki Kurniawan Mulya Sakti Desri Erwin Alfiansyah Ir. Ainul Irfan, MTP Lindawati Emmy Primadona Ibnu Andrian Ratna Akiefnawati

REVIEWER

Rachmat Hidayat KKI-WARSI Gamma Galudra WORLD AGROFORESTRY CENTREDr. Bambang Purwantara SEAMEO BIOTROP Dr. Asep Sugih Suntana SURYA INSTITUTEImron Rosadi BAPPEDA PROVINSI JAMBIDr. Bramasto Nugroho INSTITUT PERTANIAN BOGORDr. Bambang Irawan UNIVERSITAS JAMBI Zulfira Warta WORLD WIDEFUND FOR NATURE INDONESIADr. Azis Khan

Lampiran II Keputusan Gubernur JambiNomor : 352/Kep.Gub/Setda.Ekbang&SDA -4.2/2013Tanggal : 27 Mei 2013

7Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

KOMISI DAERAH REDD+ PROVINSI JAMBIBekerjasama dengan:• SatuanTugasPersiapanKelembagaanREDD+ Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)• KomunitasKonservasiIndonesiaWARSI• ZoologicalSocietyofLondon–IndonesiaProgram• FFI-IndonesiaProgramme• WorldAgroforestryCentre,ICRAF• UniversitasJambi

©2013KomisiDaerahREDD+ProvinsiJambiHak cipta dilindungi oleh Undang-undang.

Saran sitasi pustaka:Perbatakusuma, E.A., Ridwansyah, M., Irfan, A., Akiefnawati, R., Widodo, W., Kurniawan, D., Primadona, E., Shakti, M., Andrian, I, Erwin, D., Lindawati, dan Alfiansyah (Eds.) 2013. Strategi dan Rencana Aksi Provinsi (SRAP) REDD+ Provinsi Jambi 2012 -2032. Dokumen Risalah EksekutifKomisiDaerahREDD+ProvinsiJambi.KotaJambi.74halaman

Edisi pertama, Mei 2013

Diterbitkan dan diperbanyak pertama kali oleh: KOMDAREDD+ProvinsiJambiBiro Ekonomi Pembangunan dan Sumber Daya Alam SekretariatDaerahProvinsiJambiJalan.AhmadYaniNo.1TelanaipuraKotaJambiProvinsiJambiNo.Telepon:+62(0741)60593No.Faksmili:+62(0741)60400

Semua pandangan yang tertuang dalam dokumen ini merupakan hasil olah pemikiran para penulis dan tidak mewakili pandangan lembaga-lembaga penulis maupun penyandang pendanaani.

Komisi Daerah (Komda) REDD+ JAMBI adalah institusi terbuka berbasis multi-pihak yangmerupakan representasi dari instansi lingkup Pemerintah Provinsi Jambi dan organisasi-organisasi lembaga konservasi non-pemerintah dan lembaga penelitian. Dibentuk melaluiKeputusan Gubernur Jambi No. 356/Kep.Gub/Ekbang &SDA/2011 dengan mengemban misiuntuk menginisiasi, mempersiapkan dan memajukan pembangunan kesejahteraan rendah emisi karbondiProvinsiJambimelaluipenerapanskemaREDD+(reducing emission from deforestation and forest degradation). KOMDAREDD+ JAMBI berkantor di Kota Jambi denganwilayah kerjameliputiseluruhwilayahadministrasilingkupProvinsiJambi.

8 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

9Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

1. PENDAHULUAN1.1. Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (Inter governmental Panel on Climate Change

– IPCC)memperkirakanbahwasekitar1,6milyar tonkarbondiemisikan setiap tahunnyaakibat alih-guna lahan, yang sebagian besar adalah akibat deforestasi hutan tropis dan Indonesia sebagai salah satu pemilik hutan tropis terluas di dunia, pada pertemuan COP 15 UNFCCCdiCopenhagenTahun2009,telahmenegaskankomitmennyauntukmenurunkanemisiGasRumahKaca(GRK)palingtidaksebesar26%dengansumberpendanaansendiridan bahkan 41% dengan dukungan negara lain pada tahun 2020. Sektor kehutananditargetkan memberikan andil yang terbesar terhadap penurunan emisi dimaksud yakniantara14,0%hingga35,8%.KomitmenPemerintah Indonesia iniditetapkandalamPeraturanPresidenNo.61Tahun2011tentangRencanaAksiNasionalPenurunanEmisiGasRumahKaca.SelanjutnyakomitmeniniditindaklanjutiolehPemerintahProvinsidiseluruhIndonesia,termasukProvinsiJambidenganmenerbitkanPeraturanGubernurJambiNo.36Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Gas Rumah Kaca.

1.2. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 421/Kpts-II/1999, kawasan hutan

ProvinsiJambimeliputiluas±2.179.440,00hektaratau42,73%darikeseluruhanluasdaratanProvinsi Jambi. Pada tahun 2010, kawasan hutan yang masih memiliki tutupan hutanhanyamencakup29%atau1.401.000hektardansisanyamerupakankawasanhutantanpatutupan hutan (Kementerian Kehutanan, 2011). Hutan primer dan sekunder yang tersisa meliputiluasansecaraberurutanadalah285.000hektardan1.006.300hektardansebagianbesar kawasan hutan dengan tutupan hutan atau 540.100 hektar berlokasi di Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Kementerian Kehutanan, 2012). Keberadaan hutan di Provinsi Jambimemilikimakna konservasi yang strategis baik bagi Indonesiamaupun dunia terutama dengan keberadaan hutan alam pada empat kawasan Taman Nasional yakni, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang telah ditetapkan sebagai Lokasi Warisan Peradaban Dunia (World Heritage Sites); Taman Nasional Berbak yang merupakan lokasilahanbasahKonvensiRamsardenganbentangalamhutanrawagambutyangrelatifutuh dan terluas di Asia Tenggara; Taman Nasional Bukit Dua Belas dan, Taman Nasional BukitTigaPuluh.Kenyataanini,memposisikanProvinsiJambisangatpentingperanannyasebagaipengimbangsikluskarbondanreservoirkeanekaragamanhayatiglobal.

1.3. Sama halnya dengan provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Jambi mengalami tekanankegiatan penggunaan lahan, alih-guna lahan dan kehutanan (Land use, landuse change and forestry – LULUCF) yangmenyebabkan terjadinya emisi karbondanmenjadi kontributorterhadappemanasanglobal.LajudeforestasidiProvinsiJambididalamdandiluarkawasanhutan mencapai 76.522 hektar pertahun, sementara laju degradasi hutan mencapai9.431hektarper-tahunpadaperiode2006–2009(KementerianKehutanan,2011).Faktorpendorong deforestasi dan degradasi hutan ini, secara umum diidentifikasi deforestasi dan degradasi hutan direncanakan (planned deforestation and forest degradation) seperti eksploitasi berlebihan dan konversi hutan alam serta lahan gambut di hutan produksimenjadi Hutan Tanaman Industri, perkebunan kelapa sawit, pembangunan infrastruktur dan pertambangan minerba secara terbuka. Disamping itu, juga ada dikategorikan sebagai deforestasi dan degradasi tidak direncanakan (unplanned deforestation dan forest

10 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

degradation), seperti penebangan liar, kebakaran hutan dan lahan gambut serta perambahan hutandikawasan-kawasanhutankonservasi,hutan lindung,hutanproduksihutan,arealpenggunaan lain dan restorasi ekosistem.

1.4. Penggunaan lahan, alih guna lahan dan hutan serta lahan gambut sejauh ini adalah kontributorterbesarterhadapemisidiProvinsiJambi,mewakilisampaidengan85persentotal emisi provinsi. Emisi-emisi yang berasal dari LULUCF dan lahan gambut tersebutdihasilkan oleh deforestasi dan perusakan hutan, juga dari pembakaran dan dekomposisi gambut. Apabila tidak terdapat perubahan dalam cara pengelolaan sektor-sektor tersebut, emisinettoProvinsiJambidiperkirakanakanmeningkatsampaidengan30persenantaratahun 2005 dan 2030 - dari 57 CO2e meningkat menjadi 74 Mega ton CO2e, terutama dari peningkatan emisi yang berasal dari lahan gambut yang telah rusak dan juga karena konversihutanalamuntukperkebunankelapasawit,perkebunanrakyat,HutanTanamanIndustri, penebangan kayu dan pertambangan.

1.5. Provinsi Jambimemiliki peluangbesar untukmenurunkan emisi GRK nya lebih dari 55Mega ton CO2e dan diantaranya 47,3 Mega ton CO2eatau86%darikonservasilahangambutdanLULUFsampaitahun2030ataurata-rata1,58MegatonCO2e pertahun. Dari peluang penurunan ini,48persenatau26,4MegatonCO2edapatdiupayakanmelaluikonservasilahangambutdan38persenatau20,9MegatonCO2e berasal dari sektor lahan, alih guna lahan dan kehutanan (LULUF). Ada lima peluang penurunan karbon terbesar yang mewakili lebihdari85persentotalpotensipenguranganemisidiJambi,meliputi:

1) Mencegah kebakaran dan pembakaran hutan dan lahan gambut (15,3 Mega ton CO2e penurunan emisi tahunan hingga tahun 2030);

2) Mengurangi deforestasi hutan dengan kebijakan-kebijakan alokasi dan penggunaan lahanyanglebihefektifdanmeningkatkanproduktivitaspertanianberkelanjutan(14,5Mega ton CO2e penurunan emisi tahunan hingga tahun 2030);

3) Merehabilitasi lahan gambut yang tidak digunakan atau terdegradasi (10 Mega ton CO2e);

4) Mengelola hutan secara lestari (4 Mega ton CO2e penurunan emisi tahunan hingga tahun 2030); dan

5) Reboisasi Hutan (2 Mega ton CO2e penurunan emisi tahunan hingga tahun 2030);

1.6. Pada tahun 2010, Pemerintah Provinsi Jambi telah mendeklarasikan kebijakan“kesejahteraan rendah karbon” untuk menangani masalah dilematis tersebut di atas. Hal ini sekaligus meluruskan pemikiran, bahwa program pengurangan emisi karbon tidak harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi daerah. Penyusunan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) Reduction Emission from Deforestation and Degradation (REDD+)ProvinsiJambimerupakan bagian menyiapkan serangkaian strategi dan rencana aksi untuk mengwujudkan kebijakan “kesejahteraan rendah karbon” dengan usaha penurunan emisi deforestasi dan degradasi hutan yang bersumber dari sektor kehutanan, alih guna lahan dan lahan gambut.

11Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

1.7. Satuan Tugas Persiapan Kelembagaan REDD+ (Satgas REDD+) telah menetapkanStrategi Nasional (Stranas REDD+) dan Rencana Aksi Nasional (RAN REDD+). ProvinsiJambimerupakansalahsatudari11provinsidi IndonesiayangditunjuksebagaiProvinsiPercontohanuntukmenerapkanskemaREDD+.Skemaini,dibutuhkanuntukmendukungpercepatan pencapaian target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagaimana yangtertuangdalamPeraturanPresidenNo.6Tahun2011tentangRencanaAksiNasionalPenurunanEmisiGasRumahKacadanPeraturanGubernurJambiNo.36Tahun2012tentangRencanaAksiDaerahPenurunanGasRumahKaca(RAD-GRK).SatgasNasionalREDD+telahmemberimandatkepadaProvinsiJambiuntukmengembangkanStrategidanRencanaAksiProvinsiREDD+ (SRAPREDD+) sebagaipenjabarandalamkerangkamenjalankanStranasREDD+danRANREDD+.PenyusunanSRAPREDD+terintegrasidanpelengkapkebijakanperencanaan daerah yang ada, antara lain: Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan JangkaMenengahDaerahsertaRencanaTataRuangWilayah(RTRW)ProvinsiJambi2011-2031 dan Rencana Aksi Daerah-GRK.

1.8. FokusprogramREDD+yangtertuangdalamSRAPREDD+JambidisebutdenganakronimPRO CIPTA KARBON JAMBI 2032 atau padanan dari “Program Kesejahteraan Rendah Emisi KarbonHutanProvinsiJambiTahun2012-2032.Programiniadalahsolusi inovatifdalampemecahanmasalahsecarabersama-samadanpengembangan langkah-langkah inovasibaru untuk penanggulangan perubahan iklim sekaligus mensejahterakan masyarakatnya, melestarikan keanekaragaman hayati dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7%.

1.9. SRAPREDD+Jambidisusundenganmaksuddantujuansebagaiberikut:

1) Menguraikan lebih lanjut dokumen Strategi Nasional dan Rencana Aksi Nasional (Stranas dan RAN REDD+) yang dituangkan dalam strategi dan rencana aksi padatataranprovinsiJambi;

2) Menjelaskan strategi dan rencana aksi untuk keberhasilan pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung menurunkan emisi karbon dari sektoralihgunalahan,kehutanandanlahangambutdiProvinsiJambiuntukjangkapanjang, jangka menengah dan jangka pendek;

3) Menjadi dasar dan arahan kerangka kerja dan prioritas sektor yang terkait dengan upaya menyelesaikan masalah dan mempercepat pencapaian keberhasilan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK); dan

4) Menkonsolidasikan program sektor berbasis hutan dan lahan guna menemukan proses dan pendekatan yang efektif untuk memecahkan masalah-masalah dicapainya pengendalian deforestasi dan degradasi hutan dan lahan serta lahan gambut;

1.10 TujuanpenyusunanSRAPREDD+JambiadalahtersedianyadokumenStrategidanRencanaAksi REDD+ untuk menjadi pedoman arahan kebijakan dalam jangka panjang, jangkamenengahdanjangkapendekbagiprovinsidankabupaten/kotadalamupayapenurunanemisi dari deforestasi dan degradasi hutan, konservasi karbon, peningkatan cadangankarbon hutan dan pengelolaan hutan lestari.

12 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

1.11 PenyusunanSRAPREDD+ProvinsiJambimengacupadabeberapaprinsipsebagaiberikut:

1) SRAP REDD+ JAMBI merupakan salah satu dokumen perencanaan dan kebijakandaerah berisikan arahan pembangunan berkelanjutan pada tingkat provinsi yanglebih spesifik, lengkap dan rekomendasi perubahan kebijakan dan prioritas kegiatan melaluipenerapanskemaREDD+denganupayapenguranganemisidarideforestasidandegradasi,konservasikarbon,meningkatkancadangankarbondanpengelolaanhutan lestari;

2) SRAP REDD+ JAMBI tidak bermaksudmengganti dokumen-dokumen perencanaanpembangunan daerah yang telah ada. Namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer yang penting serta khusus mempercepat dan meluaskan kegiatan pengurangan emisi GRK. Dirumuskan dengan merujuk RAN-GRK, RAD GRK, STRANAS REDD+danRANREDD+danRencanaTataRuangWilayahProvinsi;

3) SRAPREDD+JAMBItidakmenghambatupaya-upayapertumbuhanekonomisebesar7% dan pengentasan kemiskinan, serta konsisten memprioritaskan peningkatankesejahteraanrakyatdankonservasikeanekaragamanhayatisertaperlindunganjasalingkungan esensial;

4) SRAP REDD+ JAMBI merupakan rencana aksi penurunan emisi dari sektor alihguna lahan, kehutanan dan lahan gambut yang terintegrasi antara satu bidang dengan bidang lainnya (cross sectoral issues) dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan berkelanjutan;

5) SRAPREED+JAMBImerupakanbagiankontribusiProvinsiJambibesertaKabupatendan Kota terhadap komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi GRK global dengan menurunkan emisi sebesar 26% dengan usaha sendiri dan 41%dengan dukungan internasional ;

6) SRAPREDD+JAMBIdalampelaksanaannyamenghasilkanmanfaat-manfaatdampingan(co-benefits) bagi pengentasan kemiskinan masyarakat, kelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan jasa lingkungan, perbaikan tata kelola sektor kehutanan dan lahan gambut serta penguatan hak-bak-masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam;

7) SRAPREDD+JAMBIdalamprosesdanhasilpelaksanaannyamenuju3E+yaituEfektif,Efisien dan Ekuititas (berkeadilan) serta memberikan manfaat dampingan (co-benefit);

8) SRAPREDD+JAMBImerupakanpendekatanbarudalamrencanapembangunandaerahuntuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dengan lebih memperhatikan upaya penurunan emisi karbon;

9) SRAPREDD+JAMBImengupayakankompensasiatasperlindungan jasa lingkunganatau Payment Environmental Services (PES);

10) SRAP REDD+ JAMBI disusunmelibatkan para pemangku kepentingan pada sektorpembangunan di daerah dan berbagai unsur masyarakat lokal untuk memperkaya substansiSRAPREDD+,meningkatkankepemilikan,dukungandanketerlibatandalampelaksanaan rencana aksi;

11) SRAPREDD+disusununtukpencariansertapercepatanpenyelesaiansumbermasalah(troubleshooting/ debottleneking) yang menjadi penghambat pencapaian keberhasilan pelaksanaan REDD+ serta menguatkan percepatan pencapaian target penurunan

13Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

emisi yang telah ditetapkan dalam RAN-GRK dan RAD-GRK, sehingga usulan program dan kegiatan memiliki perbedaan dengan RAD-GRK, tetapi dengan tujuan yang sama yaitu penurunan emisi karbon ;

12) SRAPREDD+JAMBIdapatdiukur,dilaporkandandiverifikasihasilkinerjanyamengikutiSistem MRV (Measurement, Reporting, Verification) yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah maupun secara internasional.

EKSEK RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 5

KOMITMEN DAN KONTRIBUSI

PROVINSI JAMBI terhadap komitmen

Pemerintah Indonesia dalam menurunkan

emisi GRK global

MENGHASILKAN

MANFAAT DAMPINGAN,

keanekaragaman hayati, jasa

lingkungan, tata kelola yang baik dan penguatan hak-hak

masyarakat

TIDAK MENGHAMBAT

pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 7% dan

upaya pengentasan kemiskinan

DISUSUN MELIBATKAN PARA

PEMANGKU KEPENTINGAN pada

sektor-sektor pembangunan dan

berbagai unsur masyarakat lokal

PENDEKATAN BARU PERTUMBUHAN

EKONOMI RENDAH KARBON dengan memperhatikan

upaya penurunan emisi pada bidang

berbasis lahan

BAGIAN TIDAK

TERPISAHKAN DAN MENGUATKAN PROGRAM DAN KEGIATAN dari

Rencana Pembangunan

Daerah Provinsi Jambi (RPJP, RPJMD,

RKPD, RENJA), Rencana Aksi Daerah

(RAD) GRK, dan Stranas dan RAN

REDD+, Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi

PROSES DAN HASIL

MENUJU 3E+, efektifitas, efisien,

ekuititas (berkeadilan) dan

menghasilkan manfaat dampingan

TIDAK

MEMISAHKAN, KOORDINATIF

PENCARIAN DAN PERCEPATAN

PENYELESAIAN SUMBER MASALAH (troubleshooting/

debottleneking) pada sektor

kehutanan dan lahan gambut dengan

sektor non kehutanan,

GAMBAR 1. Diagram Prinsip-prinsip Penyusunan SRAP REDD+ Jambi

STRATEGI DAN RENCANA

AKSI REDD+ JAMBI

GAMBAR 1. Diagram Prinsip-prinsip Penyusunan SRAP REDD+ Jambi

14 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Lihatringkasanmengenaiprinsip-prinsippenyusunanSRAPREDD+padaGambar1.

1.11 RuanglingkupSRAPREDD+meliputi:

1) Pengembangan, perubahan atau atau penyempurnaan prasyarat yang harus dipenuhi dalam penerapan REDD+ pada penguatan kelembagaan, pelibatan pemangkukepentingan, mekanisme distribusi manfaat insentif positif dan kerangka pengaman;

2) PenguatankondisipemungkinpenerapanREDD+untukmenciptakandanperbaikanberbagai aspek kebijakan tata kelola di sektor berbasis kehutanan, lahan serta lahan gambut;

3) Perbaikandalamartiperubahandanpenyempurnaaninvestasipembangunanyanglebih rendah karbon ;

4) Pelaksanaanpengukuran,pelaporandanpelaksanaanverifikasi;

5) Meliputiseluruhfungsihutan-hutanproduksi,lindungdankonservasi,lahanberhutantermasuk yang berada di Areal Penggunaan Lain (APL) dan lahan gambut serta kawasan yang dikuasai masyarakat adat/lokal, termasuk kawasan yang dimanfaatkan untukperkebunan,pertambangandanaktivitaspertaniansertalahanpemukimandiseluruhwilayahProvinsiJambi.

1.12 DasarhukumyangmenjadiacuandalampenyusunanSRAPREDD+Jambiadalahsebagaiberikut:

1) Undang-UndangNomor5Tahun1990tentangKonservasiSumberdayaAlamHayatidan Ekosistemnya ;

2) Undang-UndangNomor6Tahun1994tentangPengesahanUnited Nations Framework Convention on Climate Change ;

3) Undang-undangNo26tahun2007tentangPenataanRuang;

4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol to The United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto atas Kerangka KonvensiKerangkaKerjaPerserikatanBangsaBangsatentangPerubahanIklim);

5) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telahdiubahdenganUndang-UndangNomor19Tahun2004tentangPenetapanPeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undangNomor41Tahun1999tentangKehutananmenjadiUndang-Undang;

6) Undang-UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerahsebagaimanatelah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi danGeofisika;

8) Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup;

9) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan PenyusunanRencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan;

15Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

10) PeraturanPemerintahNomor38Tahun2007tentangPembagianUrusanPemerintahanantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/ Kota;

11) Peraturan PemerintahNomor 26Tahun 2008 tentang RencanaTata RuangWilayahNasional;

12) PeraturanPemerintahNo28Tahun2011tentangPengelolaanKawasanSuakaAlamdan Kawasan Pelestarian Alam;

13) PeraturanPemerintahNomor19Tahun2010tentangTataCaraPelaksanaanTugasdanWewenangsertaKedudukanGubernursebagaiWakilPemerintahdiWilayahProvinsi.

14) Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Sumatera;

15) PeraturanPresidenNo.61Tahun2011tentangRencanaAksiNasionalPenurunanEmisiGas Rumah Kaca;

16) PeraturanPresidenNo.71tahun2011tentangInventarisasiGasRumahKaca;

17) KeputusanPresidenNomor32Tahun1990tentangPengelolaanKawasanLindung;

18) KeputusanPresidenRINo.25Tahun2011tentangSatuanTugasPersiapanKelembagaanREDD+;

19) InstruksiPresidenRINo.10Tahun2011tentangPenundaanPemberianIzinBarudanPenyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut;

20) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/Menhut-II/2012 tentang Penyelenggaraan Karbon Hutan;

21) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjangDaerahProvinsiJambi;

22) Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahProvinsiJambiTahun2010–2015;

23) KeputusanKetuaSatgasREDD+No.02/SatgasREDDPlus/09/2012mengenaiStrategiNasionalREDD+;

24) PeraturanGubernurJambiNo.36Tahun2012tentangRencanaAksiDaerahPenurunanGas Rumah Kaca;

25) Keputusan Gubernur Provinsi Jambi No. 386/Kep-Gub/Ekbang&SDA/2011 tentangKomisiDaerahREDD+ProvinsiJambi.

1.13.SubstansiintidariSRAPREED+Jambiterdiridari7(tujuh)elemensubtansi,yaitu:

1) Identifikasi dan analisis akar penyebab prioritas, sumber, potensi dan karakteristik emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan atau berbasis lahan berdasarkan pada cakupan, kondisi wilayah, kegiatan dan produksi emisi sektoral, dan karakteristik daerah;

2) Identifikasi dan analisis marka dasar (baseline) Bussines As Usual (BAU) emisi GRK berbasis lahan, kehutanan dan lahan gambut.

3) Identifikasi dan analisis potensi pengurangan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan;

4) Identifikasi dan analisis manfaat dampingan terhadap keanekaragaman hayati, tata kelola sumber daya alam, hak-hak masyarakat dan tata kelola kehutanan dengan

16 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

intervensiREDD+;

5) Membangunvisidanmisisertamenentukantujuan,indikatorkinerja,luaran,programdan kegiatan utama dan kegiatan utama mitigasi emisi karbon;

6) Mengembangkanusulandanmenentukanprioritasrencanaaksimitigasiberdasarkanpencarian dan penyelesaian sumbat masalah, baik kegiatan inti dan kegiatan pendukung; dan

7) Identifikasi dan analisis kelembagaan dan pendanaan.

1.14.Penyusunan Dokumen SRAP REDD+ ini dilakukan dengan dukungan kombinasi teknikpendekatan sebagaimana diringkas pada Gambar 3.

1.15 SRAP REDD+ JAMBI tidak akan mensubtitusi dokumen-dokumen perencanaanpembangunan daerah yang telah ada. Namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan bersifat pelengkap yang penting, khususnya mempercepat dan meluaskan kegiatan pengurangan emisi GRK. Dirumuskan dengan merujuk RAN-GRK, RAD GRK, STRANAS REDD+ dan RAN REDD+ dan RencanaTata RuangWilayah Provinsi. Posisi SRAP REDD+dalamKerangkaPerencanaanPembangunanDaerahdanImplementasiRADGRKProvinsiJambi diringkas pada Gambar 4.

17Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

EKSEK RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 9

5

MEMBANGUN VISI DAN MENENTUKAN

TUJUAN, INDIKATOR

KINERJA, LUARAN, PROGRAM DAN

KEGIATAN UTAMA MITIGASI EMISI

KARBON BERBASIS LAHAN

4

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANFAAT

DAMPINGAN (CO-BENEFITS) SOSIAL, KEANEKARAGAMAN

HAYATI, TATA KELOLA

KEHUTANAN, HAK-HAK

MASAYARAKAT DENGAN

INTERVENSI REDD+

3

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS POTENSI

PENGURANGAN EMISI KARBON

DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI

HUTAN

6

MENGEMBANGKAN USULAN DAN

MENENTUKAN PRIORITAS

RENCANA AKSI MITIGASI EMISI

KARBON BERDASARKAN

PENCARIAN DAN PENYELESAIAN

SUMBAT MASALAH

2

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MARKA

DASAR EMISI KARBON BERBASIS

LAHAN DALAM KONDISI BUSINESS

AS USUAL (BAU)

7

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN

1

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

AKAR PENYEBAB, SUMBER, POTENSI

DAN KARAKTERISTIK EMISI KARBON

DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI

HUTAN

SUBSTANSI

SRAP REDD+ JAMBI

GAMBAR 2. Diagram Substansi SRAP REDD+ Jambi

EKSEK RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 9

5

MEMBANGUN VISI DAN MENENTUKAN

TUJUAN, INDIKATOR

KINERJA, LUARAN, PROGRAM DAN

KEGIATAN UTAMA MITIGASI EMISI

KARBON BERBASIS LAHAN

4

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANFAAT

DAMPINGAN (CO-BENEFITS) SOSIAL, KEANEKARAGAMAN

HAYATI, TATA KELOLA

KEHUTANAN, HAK-HAK

MASAYARAKAT DENGAN

INTERVENSI REDD+

3

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS POTENSI

PENGURANGAN EMISI KARBON

DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI

HUTAN

6

MENGEMBANGKAN USULAN DAN

MENENTUKAN PRIORITAS

RENCANA AKSI MITIGASI EMISI

KARBON BERDASARKAN

PENCARIAN DAN PENYELESAIAN

SUMBAT MASALAH

2

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MARKA

DASAR EMISI KARBON BERBASIS

LAHAN DALAM KONDISI BUSINESS

AS USUAL (BAU)

7

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN

1

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

AKAR PENYEBAB, SUMBER, POTENSI

DAN KARAKTERISTIK EMISI KARBON

DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI

HUTAN

SUBSTANSI

SRAP REDD+ JAMBI

GAMBAR 2. Diagram Substansi SRAP REDD+ Jambi

Pada Gambar 2 disajikan diagram mengenai ringkasan subtansi SRAP REDD+ Jambi.

GAMBAR 2. Diagram Substansi SRAP REDD+ Jambi

18 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

GAMBAR 3. Diagram Metodologi Penyusunan Dokumen SRAP REDD+ Provinsi Jambi

EKSEK RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 10

1.14. Penyusunan Dokumen SRAP REDD+ ini dilakukan dengan dukungan kombinasi teknik

pendekatan sebagaimana diringkas pada Gambar 3.

1.15 SRAP REDD+ JAMBI tidak akan mensubtitusi dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah yang telah ada. Namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan bersifat pelengkap yang penting, khususnya mempercepat dan meluaskan kegiatan pengurangan emisi GRK. Dirumuskan dengan merujuk RAN-GRK, RAD GRK, STRANAS REDD+ dan RAN REDD+ dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Posisi SRAP REDD+ dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan Daerah dan Implementasi RAD GRK Provinsi Jambi diringkas pada Gambar 4.

2. KEPENTINGAN PENERAPAN REDD+ DI PROVINSI JAMBI

2.1 Pada tahun 2011, kawasan hutan masih mendominasi bentang alam Provinsi Jambi yang mencapai porsi mendekati 31 persen atau seluas 1.539.629 hektar dari luas daratan Provinsi Jambi. Penggunaan lahan Provinsi Jambi berdasarkan hasil perhitungan citra masih didominasi oleh lahan perkebunan campuran dengan kontribusi sebesar 16,1 persen atau

GAMBAR 3. Diagram Metodologi Penyusunan Dokumen SRAP REDD+ Provinsi Jambi

KONSULTASI PUBLIK DAERAH/ NASIONAL, AHLI, SKPD, BKPRD

Dokumen SRAP REDD+, Penetapan Keputusan

Gubernur, Publikasi dan Sosialisasi SRAP

3. PERTEMUAN KONSINYIASI PENULIS 2. KONSULTASI REGIONAL/KABUPATEN

STRANAS REDD+ , RAN-GRK , RAD-GRK, RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI

Draft 1 & 2 Dokumen SRAP

REDD+

Input Rencana Pembangunan

Daerah

STUDI DOKUMEN

EKSEK RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 11

seluas 788.125 hektar,, sedangkan untuk perkebunan sawit menempati 15 persen atau 770.867 hektar dari total luas penggunan lahan.

2.2 Berdasarkan data eksisting tahun 1993 – 2009 penggunaan lahan Provinsi Jambi pada tahun

2009 diluar fungsi kawasan hutan didominasi oleh perkebunan karet dengan kontribusi penggunaan sebesar 26,2 persen, diikuti oleh perkebunan sawit sebanyak 19,22 persen. Melihat perkembangan guna lahan tahun 1993 hingga tahun 2009 dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan lahan untuk hutan mengalami penurunan, sedangkan untuk perkebunan mengalami peningkatan yang signifikan terutama perkebunan sawit dan kulit manis. Khusus untuk perkebunan karet dapat tergambar bahwa sementara untuk pemanfaatan sektor perkebunan karet mengalami masa gemilang pada tahun 2002 yakni sebesar 32 persen. Ini menunjukan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan campuran mendominasi aspek alih guna lahan di Provinsi Jambi. Lihat Gambar 5.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PROVINSI JAMBI

MITIGASI EMISI GAS RUMAH KACA

PEMANTAUAN, PELAPORAN

DAN VERIFIKASI (MRV) EMISI Pengelolaan

Limbah

Pertanian,

Kehutanan dan Penggunaan

Lahan

Energi, Transportasi dan

Industri

` RENSTRA 2014 – 2018, 2019 - 2023,

2024 – 2028

RPJP 2005 -2025,

RTRWP 2011 - 2031

MRV EMISI GRK

NASIONAL

RAD GRK

RENJA 2014 - 2025

RPJMD

2016 – 2020 2021 - 2025

MRV EMISI GRK JAMBI

SRAP REDD+

(2012-2032)

MRV EMISI REDD+ JAMBI RKPD

2013 s/d 2025

GAMBAR 4. Diagram Posisi SRAP REDD+ dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan Daerah dan Implementasi RAD GRK Provinsi Jambi

RAN GRK

GAMBAR 4. Diagram Posisi SRAP REDD+ dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan Daerah dan Implementasi RAD GRK Provinsi Jambi

19Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

2. KEPENTINGAN PENERAPAN REDD+ DI PROVINSI JAMBI

2.1 Pada tahun 2011, kawasan hutan masih mendominasi bentang alam Provinsi Jambiyangmencapaiporsimendekati31persenatauseluas1.539.629hektardariluasdaratanProvinsiJambi.PenggunaanlahanProvinsiJambiberdasarkanhasilperhitungancitramasihdidominasiolehlahanperkebunancampurandengankontribusisebesar16,1persenatauseluas 788.125 hektar, sedangkan untuk perkebunan sawit menempati 15 persen atau770.867hektardaritotalluaspenggunanlahan.

2.2 Berdasarkandataeksistingtahun1993–2009penggunaanlahanProvinsiJambipadatahun2009diluar fungsi kawasanhutandidominasi olehperkebunan karet dengan kontribusipenggunaan sebesar26,2persen,diikutiolehperkebunansawitsebanyak19,22persen.Melihatperkembangangunalahantahun1993hinggatahun2009dapatdijelaskanbahwapemanfaatan lahan untuk hutan mengalami penurunan, sedangkan untuk perkebunan mengalami peningkatan yang signifikan terutama perkebunan sawit dan kulit manis. Khusus untuk perkebunan karet dapat tergambar bahwa sementara untuk pemanfaatan sektor perkebunan karet mengalami masa gemilang pada tahun 2002 yakni sebesar 32 persen. Ini menunjukan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan campuran mendominasi aspek alih gunalahandiProvinsiJambi.LihatGambar5.

EKSEK RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 12

2.3 Luas kawasan hutan di wilayah Provinsi Jambi berdasarkan fungsinya didominasi oleh Hutan Produksi Tetap dan Kawasan Taman Nasional, dimana terdapat 4 (empat) Taman Nasional di Provinsi Jambi yang dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2008 tentang Tata Ruang Wilayah Sumatera telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional. Pada tahun 2010 kawasan berhutan dengan penutupan hutan mencakup 29,3 % atau 1.401.000 hektar,

GAMBAR 5. Grafik Perubahan Penggunaan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 1993 – 2009

sebesar 79 % merupakan kawasan hutan tanpa penutupan hutan . Hutan primer dan hutan sekunder yang tersisa secara berurutan hanya meliputi 285.000 hektar dan 1.006.300 hektar dan sebagian besar kawasan hutan dengan tutupan hutan atau 540.100 hektar berlokasi di Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Rincian luas kawasan Hutan. Lihat pada Tabel 1.

2.4 Hutan Jambi mempunyai spektrum ekosistem penting yang lengkap dimulai dari hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa gambut, hutan dataran rendah, hutan dataran rendah perbukitan, hutan rawa dataran tinggi, hutan pegunungan rendah sampai dengan hutan pegunungan tinggi dengan puncaknya di Gunung Kerinci di ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut. Keanekaragaman ekosistem ini memiliki konsekuensi Hutan di Provinsi merupakan kawasan “Mega Biodiversitas Hutan Tropis” dan nilai manfaat dampingan berupa konservasi keanekargaman hayati dapat dihasilkan bersamaan dengan adanya penerapan mekanisme REDD+ di Provinsi Jambi.

GAMBAR 5. Grafik Perubahan Penggunaan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 1993 – 2009

20 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

2.3 LuaskawasanhutandiwilayahProvinsiJambiberdasarkanfungsinyadidominasiolehHutanProduksi Tetap dan Kawasan Taman Nasional, dimana terdapat 4 (empat) Taman Nasional di Provinsi Jambi yangdalamPeraturan PresidenNomor 26Tahun2008 tentangTata RuangWilayah Sumatera telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional. Pada tahun 2010 kawasanberhutandenganpenutupanhutanmencakup29,3%atau1.401.000hektar,sebesar79%merupakankawasanhutantanpapenutupanhutan.Hutanprimerdanhutansekunderyangtersisasecaraberurutanhanyameliputi285.000hektardan1.006.300hektardansebagianbesar kawasan hutan dengan tutupan hutan atau 540.100 hektar berlokasi di Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Rincian luas kawasan Hutan. Lihat pada Tabel 1.

2.4 Hutan Jambi mempunyai spektrum ekosistem penting yang lengkap dimulai dari hutan pantai,hutanmangrove,hutanrawagambut,hutandataranrendah,hutandataranrendahperbukitan, hutan rawa dataran tinggi, hutan pegunungan rendah sampai dengan hutan pegunungantinggidenganpuncaknyadiGunungKerincidiketinggian3.805meterdiataspermukaan laut. Keanekaragaman ekosistem inimemiliki konsekuensi Hutan di Provinsimerupakankawasan“MegaBiodiversitasHutanTropis”dannilaimanfaatdampinganberupakonservasikeanekargamanhayatidapatdihasilkanbersamaandenganadanyapenerapanmekanismeREDD+diProvinsiJambi.

Misalnya, Di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dapat ditemukan 400 jenis tumbuhan, jenis37jenismamalia,139jenisburungdan6jenisprimata.,diantaranyajenis-jenisyangdilindungi dan terancam punah secara global, seperti gajah Sumatera, harimau Sumatera, badak Sumatera, dan tapir Asia.

DiTamanNasionalBukitTigaPuluh(TNBT)dapatditemukan660jenistumbuhandiantaranya246jenismerupakantumbuhanyangbermanfaatuntukobatdanpangan,59jenismamalia,8jenisprimata,97jenisikan,dan18jeniskalelawar.

TABEL 1. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Lansat 7 Etm 2009/2010 dalam ribuan hektar (Sumber: Kementerian Kehutanan, 2012).

Keterangan : KSA-KPA = Kawasan Suaka Alam-Kawasan Pelestarian Alam, HL = Hutan Lindung, HPT = Hutan Produksi Terbatas, HP = Hutan Produksi Tetap, HPK = Hutan Produksi Konversi, APL = Areal Penggunaan Lain

KELOMPOK

HUTAN/LUAS

KAWASAN HUTAN (Ribu Hektar)

APL

TOTAL

HUTAN TETAPHPK Jumlah Jumlah %

KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

BERHUTAN 540,1 136 250,3 362,9 1289,3 - 1289,3 111,7 1401,0 29,3

Hutan Primer 176,2 20,1 58,7 26,4 281,5 - 281,5 3,7 285,2 6,0

Hutan Sekunder 363,9 114,2 191,2 242,7 912 - 912 94,4 1006,3 21,0

Hutan Tanaman 0 1,7 0,4 93,7 95,8 - 95,8 13,6 109,5 2,3

% LUAS LAHAN 11,3 2,84 5,23 7,59 27,0 27,0 2,3 29,3

TIDAK ADA DATA - - - 1,3 1,3 - 1,3 4,2 5,5 0,1

NON HUTAN 136,1 55,1 90,4 607,4 888,8 - 888,8 2488,1 3776,9 70,6

% LUAS LAHAN 2,84 1,2 1,9 12,7 18,6 18,6 52 79

TOTAL 676,1 191,1 340,7 971,5 2179,4 - 2179,4 2603,9 4783,4 100

21Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Disamping itu Taman Nasional Berbak merupakan “gudang penyimpan gen” (gene pool) bagi flora dan fauna untuk kawasan hutan rawa gambut. Kawasan ini terdapat 44 jenis reptilia, 22jenismoluska,95jenisikan,53jenismamaliadiantaranyalangkadanterancampunah,seperti harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Tapir Asia (Tapirus indicus), Hystrix brachyuran, Lutra sumatrana, jenis reptil Buaya Sinyolong (Tomistoma schlegelii), Buaya muara (Crocodylus porosus), jenis ikan Balantiocheilos melanopterus. Disamping itu dapat ditemukan lebih dari 345 jenis burung meliputi 45 famili diantaranya 22 jenis adalah jenis burung migran (migratory bird).

Di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) terdapat lebih kurang 134 jenis tumbuhan biomedika yang dapat dikembangkan sebagai tumbuhan obat dan 41 jenis anggrek. Keanekaragaman hayati kawasan ini penting sebagai fungsi ruang dan kelangsungan hidup suku asli Orang Rimba yang telah menghuni ratusan tahun di kawasan tersebut.

Selainitu,ProvinsiJambimemilkikawasanrestorasiekosistemhutantropisterluasdiduniayang dikenal dengan nama “Hutan Harapan” (Harapan Rainforest) . Hutan Harapan memiliki keanekaragamanhayatiyangtinggi.Tercatatsedikitnyaterdapat302jenisburung,56jenismamalia,35jenisikan,29jenisamphibi,45jenisreptile,dan446jenistumbuhan.Beragamjenis hayati ini menunjukan tingginya nilai penting kawasan ini sehingga sangat berharga untuk diselamatkan. Beberapa jenis fauna dan flora penting dan terancam punah yang ditemukan di Hutan Harapan antara lain Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Tapir (Tapirus indicus), Gajah Asia (Elephas maximus), Beruang Madu (Malayan Sun Bear), Ajag (Cuon alpinus), Ungko (Hylobates agilis), BangauStrom, 9 jenisburungRangkong, PohonJelutung (Dyer asp), pohon bulian (Eusideroxylon zwageri), dan tembesu (Fagraea fragrans).

2.5 BerdasarkanBadanMeteorogidanGeofisikaProvinsiJambi,meningkatnyakonversilahan,baik untuk perkebunan maupun tanaman industri menyebabkan perubahan pola cuaca ekstrim dan terus meningkatnya suhu, sehingga semakin meningginya bencana asap dari kebakaran hutan, kasus banjir bandang dan kekeringan dalam lima tahun terakhir. Pemanasan suhudiJambiterlihatsignifikansejak2006.Kenaikansuhumencapairata-ratasatupersenpertahun.Padatahun2012,kenaikansuhumencapai0,8hingga1,8derajatCelcius.SejakMei2009hinggasekarang,suhubahkanmencapaipuncaknyayaitu31hingga32derajatCelcius bahkan hingga mencapai 34 derajat Celcius pada tahun 2012. Kondisi ini berbeda dibanding pada kondisi tahun-tahun sebelumnya sekitar 28 hingga 29 derajat Celcius.Perubahan cuaca ini ini telah berpengaruh pada sendi-sendi kehidupan perekonomian masyarakat dengan menurunnya pendapatan petani dan nelayan, khususnya pada sektor produksi perikanan, pertanian tanaman pangan, kesehatan masyarakat, pendidikan, transportasi udara.

2.6 Faktaadanya fenomenadeforestasidandegradasihutandapatdiindikasikanoleh sebarandanluasanlahankritisyangrelatifluasdiwilayahProvinsiJambi.Saatini,lahankritisdiDASBatangharimeliputi1.949.740hektardidalamkawasanhutandan2.419.758hektardi luarkawasan hutan. Lahan kritis di DAS Batanghari terdiri atas beberapa kategori/tingkat kekritisan dansudahmencapaihampir50%dariluasDASBatangharidanmenyebardiseluruhSubDASBatanghari. Lahan kritis tersebut juga terdapat pada berbagai jenis tutupan lahan, baik itu HutanLindung,HutanProduksi,HutanKonservasimaupunArealPenggunaanLain.

22 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

2.7 AncamandeforestasidandegradasihutandiProvinsiJambiberupadeforestasidirencanakan(planned deforestation) dan deforestasi tidak direncanakan (unplanned deforestation). Di ProvinsiJambisendiri,lajudeforestasididalamdandiluarkawasanhutanmencapai76.522hektar pertahun dan laju degradasi hutan seluas 9.431 hektar per-tahun pada periode2006–2009(KementerianKehutanan,2011).DalamperiodesebelumnyaKemenhut(2009)menyebutkanbahwalajudeforestasidiProvinsiJambiantaratahun2003–2006mencapai55.368hektarataurata-ratatahunanmencapai18.456,1hektarpertahun.

2.8 DeforestasipadahutantetapProvinsiJambimencapai34.787,5hektardanterluasberadapadahutanproduksitetapyangmencapai28.158,6hektaratausekitar81%denganlajurata-ratatahunanmencapai9.386,2hektar.Bilahal initerusberlangsungdalamkerangkaBAUmakadiperkirakanbahwasampaidengan2020nantihutanakanterdegradasimencapai162.341hektardenganasumsilajudeforestasirata-ratatahunanmencapai11.596hektar.

TABEL 2. Tipologi Deforestasi dan Degaradasi Hutan Provinsi Jambi

Tipe Deforestasi – Degradasi Hutan Metodologi Sektor Pendorong

Deforestasi

Tidak Direncanakan

Perambahan hutan untuk tambang skala kecil, pertanian subsitensi, dan perkebunan komersial

Khususnya penduduk migran

Kebakaran hutan dan lahan gambut yang tidak terkendali

Penduduk lokal dan penduduk imigran, sektor swasta

Mengakui kawasan hutan secara ilegal (land claming)

Penduduk lokal dan penduduk imigran

Konflik kepemilikan dan penggunaan lahan yang menyebabkan konversi wilayah hutan

Penduduk lokal dan penduduk imigran, Pemerintah Daerah

Direncanakan

Konversi hutan untuk konsesi pertambangan seperti batu bara atau mineral

Kementerian Kehutanan, Kementerian SDM, Pemerintah Daerah, sektor swasta

Pembangunan kanal di hutan rawa gambut oleh pemilik modal dan perusahaan

Penduduk lokal dan penduduk imigran, perusahaan

Konversi hutan di lahan yang dialokasikan dengan penerbitan ijin pemanfatan untuk keperluan lain di Areal Penggunaan Lain.

Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, sektor swasta

Konversi hutan dan lahan gambut untuk perkebunan, seperti sawit, kopi

Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, sektor swasta

Konversi hutan dan lahan gambut untuk pengembangan infrastruktur ekonomi

Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah, sektor swasta

Alih guna hutan yang sah melalui kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah.

Pemerintah Daerah, Kementerian Kehutanan

Persetujuan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri

Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, sektor swasta

Degradasi Hutan

DirencanakanPersetujuan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam

Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah, sektor swasta

Tidak

Direncanakan

Pembalakan kayu liar Penduduk lokal dan penduduk imigran, sektor swasta

Kebakaran hutan kecil karena faktor alamiah Alam

Kebakaran hutan skala kecil akibat pembukaan lahan pertanian dan perkebunan

Penduduk lokal dan penduduk migran, sektor swasta

23Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

EKSEKUTIF RI RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 16

GAMBAR 6. Diagram Analisis Faktor Penyebab Deforestasi dan Degradasi Hutan di Provinsi Jambi

KONVERSI LAHAN BERHUTAN DAN LAHAN GAMBUT DIRENCANAKAN DAN TIDAK DIRENCANAKAN

PERTAMBANGAN KEHUTANAN

LAHAN GAMBUT

Sektor lainnya

PERKEBUNAN

Kebakaran dan Pembakaran Lahan /Hutan Gambut

Perambahan hutan

Transmigrasi KTM

Ijin Pinjam Pakai kawasan Hutan untuk Pembangunan Infratruktur

Pemanfaatan ruang yang belum sesuai dengan RTRWP /RTRWK dan belum cukup pengawasan

Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit Skala Besar dan Kecil Kebakaran dan pembakaran hutan

Belum efektif pelaksanaan dan Pengawasan IUPHHK-HA dan IUPHHK-HTI

Pengeringan rawa gambut melalui pembuatan kanal dan

rencana pembangunan infrastruktur

Ijin Pinjam Pakai Kawasan hutan

untuk pertambangan

DEFORESTASI DAN

DEGRADASI HUTAN

DIRENCANA KAN / TIDAK DIRENCANA

KAN

Beroreintasi target pencapaian finansial

Kurang patuh prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

Kebutuhan pasokan global : sawit, kayu, kertas, bubur

kayu, minyak atsiri, batubara, karet

Unit pengelolaan hutan tingkat tapak belum efektif (Taman Hutan Raya, KPH, Kawasan Konservasi, Hutan Hak/Hutan Desa/Hutan

Adat/Hutan Kemasyarakatan)

Penyelesaian konflik pemanfatan lahan/hutan /tenurial belum tuntas

Penegakan hukum belum adil dan kuat

GAMBAR 6. Diagram Analisis Faktor Penyebab Deforestasi dan Degradasi Hutan di Provinsi Jambi

2.9 Secararingkastipe,metodologi,pelakudananalisisfaktorpenyebabdeforestasidandegradasiyang direncanakan (planned deforestation) dan tidak direncanakan (unplanned deforestation) disajikanpadaTabel2danGambar6.

2.10 Pada Gambar 7, ditampilkan kondisi cadangan karbon di Provinsi Jambi. Sebaran nilaicadangan karbon tersebar tidak merata di semua kabupaten. Kabupaten-kabupaten yang mempunyai nilai cadangan karbon tinggi dengan nilai 50.000 – 100.000 ton per-hektarataulebihbesar100.000tonper-hektarterkonsentrasidibagianhuludanhilirdariProvinsiJambi. Di bagian hilir meliputi Kabupaten-kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Barat, karena di wilayah ini masih ditemukan konsentrasi hutan rawa gambut. Di bagian hulu, nilai cadangan karbon tinggi terkonsentrasi di hutan tropis dataran rendah perbukitan, hutan tropis pegunungan rendah dan hutan tropis pegunungan tinggi yang meliputi kabupaten-kabupaten Kerinci, Merangin dan Sarolangun. Nilai cadangan karbonrendahsampaimenengahumumnyaditemukandiwilayahbagiantengahprovinsiini. Secara berurutan nilai cadangan karbon per-hektar dari posisi tertinggi sampai terendah adalah kabupaten-kabupaten Merangin, Tanjung Jabung Timur, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Kerinci dan terakhir Tebo.

2.11 Dalam skenario bisnis seperti biasa, Jambi akan menjadi kontributor signifikan emisi gas rumah kaca di Indonesia sampai tahun 2030. Emisi gas rumah kaca tahunan Jambi pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 57 MtCO2e–setaradengansekitar3persendaritotalemisiIndonesia.atausetaradenganemisikarbonsebanyak93jutamobil.GambutdanLULUCFsejauhiniadalahkontributorterbesarterhadapemisiJambi,mewakilisampaidengan85persentotalemisiprovinsi.Emisi-emisiyangberasaldariLULUCFdanlahangambuttersebutdihasilkanoleh deforestasi dan perusakan hutan, juga dari pembakaran dan dekomposisi gambut. Apabila tidakterdapatperubahandalamcarapengelolaansektor-sektortersebut,emisinettoProvinsiJambii diperkirakan akan meningkat sampai dengan 30 persen antara tahun 2005 dan 2030 - dari 57 menjadi 74 MtCO2e, terutama dari peningkatan emisi yang berasal dari lahan gambut

24 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

yangtelahrusakdanjugakarenakonversihutan-hutanalammenjadiperkebunankelapasawit,HutanTanamanIndustridanpertambanganyangsedangberlangsung.LihatGambar8.

Hasil penghitungan Satgas Persiapan Kelembagaan REDD+ (2013) melalui pendekatan“Historical Emission”,ProvinsiJambidiproyeksikanpadatahun2020memilikinilaiemisidalamkondisiBAUadalah108.230.000tonCO2eatau20%daritotalemisi11provinsisebesar548.072.236ton CO2e.NilaiemisiProvinsiJambiinijugalebihbesardibandingkandenganyangtertuangdalamRAN-GRK,yaitusebesar22.162.804tonCO2e. Nilai emisi ini dihitung, tanpa mengukur emisi dari kebakaran hutan gambut yang nilainya cukup besar.

2.12 Terakhir,kepentinganimplementasiREDD+diProvinsiJambijugaberkaitandenganadanyatantangan yang besar sehubungan dengan pembangunan manusia yang berkelanjutan. StrukturekonomiProvinsi Jambi, saat inimasih terfokuspadapertaniandan industri yangmengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. Industri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk, proses produksi dan distribusi masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat dan Kawasan Timur Provinsi Jambi.Dengan demikian, Pemerintah Jambi sewajarnya fokus pada pembangunan ekonomi dan peningkatan sumber penghidupan masyarakatnya dengan melakukan transformasi ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja berbasis nir-lahan, khususnya sektor jasa, industri pengolahan yang memiliki nilai tambah produksi serta membangun infrastruktur aksesbilitas dan distribusi barang/jasa untuk mengurangi tekanan deforestasi dan degradasi hutan. Namun demikian, pada saat yang bersamaan, Jambi harus mengambil peranan utama dalam memberantas sumber-sumber antropogenik perubahan iklim, khususnya yang berkaitan dengan perambahan hutan, konflik tenurial atau pemanfaatan sumber daya alam, eksploitasi sumber daya alam berlebihan, serta pembakaran hutan dan lahan.

GAMBAR 7. Peta Perubahan Cadangan Karbon di Provinsi Jambi Tahun 1990 – 2010 (ICRAF, 2012)

RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 19

TAHUN 2000 TAHUN 1990

TAHUN 2005

GAMBAR 7. Peta Perubahan Cadangan Karbon di Provinsi Jambi Tahun 1990 – 2010 (ICRAF, 2012)

TAHUN 2010

25Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

3. STRATEGI DAN RENCANA AKSI REDD+ JAMBI

3.1. Visi PRO CIPTA KARBON JAMBI 2032 adalah terwujudnya pertumbuhan ekonomi rendah emisi karbon berbasis pengelolaan sumberdaya hutan dan lahan gambut yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian keanekaragaman hayati.

3.2. Misi PRO CIPTA KARBON JAMBI 2032, meliputi:

1) Memantapkan struktur, proses dan fungsi lembaga REDD+ di daerah gunamengefektifkan upaya pengurangan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan, konservasi karbon, peningkatan cadangan karbon dan pengelolaan hutanlestari;

2) Menguatkan sistem informasi dan perencanaan pembangunan daerah, khususnya kegiatan berbasis lahan, hutan dan lahan gambut yang berorientasi pada pengurangan emisi karbondari deforestasi dandegradasi hutan, konservasi karbon,peningkatancadangankarbondanpengelolaanhutanlestariatauREDD+;

3) Menyempurnakan peraturan/perundangan dan meningkatkan penegakan supremasi hukum di daerah pada bidang pengelolaan hutan dan lahan gambut serta penggunaan lahan guna pengurangan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan ;

4) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (pengetahuan, keterampilan, sikap dan budaya kerja) dan sumber daya finansial para pengelola sumberdaya hutan serta pengguna lahan, agar upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan

RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 20

GAMBAR 8. Diagram Base Line Emisi Provinsi Jambi Tahun 2005 – 2030

3.3. Misi-misi tersebut di atas akan ditempuh dengan pencapaian tujuan jangka pendek (2012-2015), tujuan jangka menengah (2012-2020) dan jangka panjang (2012-2032) dengan rincian sebagai berikut : 1) Tujuan Jangka Pendek (2012-2015): Perbaikan kondisi tata kelola, kelembagaan, tata

ruang serta iklim investasi secara strategis di Provinsi Jambi dan kabupaten/kota, agar dapat mendukung pencapaian komitmen provinsi dan Indonesia dalam pengurangan tingkat emisi Gas Rumah Kaca sebesar 7,9 Mega ton CO2e , khususnya dari sektor alih guna lahan, kehutanan dan lahan gambut;

2) Tujuan Jangka Menengah (2012-2020): Terlaksananya pertumbuhan ekonomi rendah emisi karbon dengan tata kelola sumberdaya lahan, hutan dan lahan gambut yang baik sesuai kebijakan dan tata cara yang dibangun, dan mekanisme keuangan yang telah ditetapkan dan dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi yang nyata dan benar terhadap target penurunan emisi nasional sebesar 26-41% pada tahun 2020;

GAMBAR 8. Diagram Base Line Emisi Provinsi Jambi Tahun 2005 – 2030

26 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

dapat berjalan secara lebih efektif, efisien, berkeadilan dan menghasilkan manfaaat dampingan (co-benefits), yaitu pelestarian keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan, perbaikan tata kelola sumber daya hutan dan lahan gambut serta peningkatan hak-hak kelola sumber daya alam masyarakat lokal.

3.3. Misi-misi tersebut di atas akan ditempuh dengan pencapaian tujuan jangka pendek (2012-2015), tujuan jangka menengah (2012-2020) dan jangka panjang (2012-2032) dengan rincian sebagai berikut :

1) Tujuan Jangka Pendek (2012-2015): Perbaikan kondisi tata kelola, kelembagaan, tata ruangsertaikliminvestasisecarastrategisdiProvinsiJambidankabupaten/kota,agardapatmendukungpencapaiankomitmenprovinsidanIndonesiadalampengurangantingkatemisiGasRumahKacasebesar7,9MegatonCO2e , khususnya dari sektor alih guna lahan, kehutanan dan lahan gambut;

2) Tujuan Jangka Menengah (2012-2020): Terlaksananya pertumbuhan ekonomi rendah emisi karbon dengan tata kelola sumberdaya lahan, hutan dan lahan gambut yang baik sesuai kebijakan dan tata cara yang dibangun, dan mekanisme keuangan yang telah ditetapkan dan dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi yang nyata dan benarterhadaptargetpenurunanemisinasionalsebesar26-41%padatahun2020;

3) TujuanJangkaPanjang(2012-2032):HutandanlahangambutyangberadadiProvinsiJambi menjadi kawasan penyimpan karbon (net carbon sink) pada tahun 2032 sebagai hasil pelaksanaan kebijakan pertumbuhan ekonomi rendah emisi karbon yang benar dan berkeadilan untuk keberlanjutan fungsi dan jasa ekosistem hutan, kelestarian keanekaragaman hayati guna mendukung kelangsungan pembangunan ekonomi daerahdankesejahteraanmasyarakatjangkapanjangdiProvinsiJambi.

Landasan berpikir (log frame)penyusunanSRAPREDD+JambisebagaimanapadaGambar 9

3.4 Strategi pelaksanaan PRO CIPTA KARBON JAMBI 2032 dilaksanakan secara paralel, simultan dan terintegrasi, yakni: 1) StrategiPemenuhanPra-SyaratPenerapanREDD+;

2) StrategiPenguatanKondisiPemungkinREDD+;

3) StrategiInvestasiRendahEmisiKarbon;dan

4) Strategi MRV (Measurement, Reporting, Verification)REDD+.

LihatpadaGambar10yangmenjelaskanstrategipelaksanaanREDD+ProvinsiJambi.

3.5 Hasil yang diharapkan dengan implementasi keempat komponen strategi di atas dalam pelaksanaan PRO CIPTA KARBON JAMBI 2032 adalah1) Terpenuhipra-syaratpenerapanREDD+diProvinsiJambi;

2) TerpenuhipenguatankondisipemungkinbagipenerapanREDD+diProvinsiJambi;

3) Terlaksananyapenguranganemisidanpeningkatancadangankarbonsekitar7,9megaton CO2e selama periode lima tahun kedepan dari sektor perubahan lahan, kehutanan danlahangambutmelaluiinvestasirendahkarbonberbasislokasi;

27Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

4) Terlaksananya manfaat dampingan (co-benefits) REDD+ berupa terpeliharanyakeanekaragaman hayati, terlanjutkannya pertumbuhan ekonomi masyarakat dan terlindunginya fungsi daerah aliran sungai dan jasa lingkungan dan

5) Terlaksananya dan berjalannya Sistem Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV) yang transparan, lengkap, konsisten, akurat, dan dapat diperbandingkan.

3.6 PenyusunanSRAPREDD+Jambibertumpupadapenyelesaian ”akarmasalah”yang telahdiperoleh dari analisis permasalahan per-sektor. Tahapan dalam merumuskan rencana aksiprioritasdisajikanpadaGambar11.DanpadaTabel3.Tabel4,Tabel5,Tabel6,sertaTabel 7 ditampilkan rumusan rencana-rencana aksi untuk melaksanakan strategi-strategi pemenuhanpra-syaratREDD+,penerapanREDD+,penguatankondisipemungkinREDD+,investasi rendah emisi karbon; dan MRV REDD+. Selanjutnya, pada Tabel 8 disajikanRencana Aksi Prioritas Provinsi Jambi (Project Pipeline) terkait menyelesaikan akar-akar masalah prioritas antar sektor.

RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 22

GAMBAR 9

Diagram Landasan Berpikir SRAP REDD+ Mengaitkan Hubungan Antara Visi, Misi dan Tujuan dalam Rangka Menetapkan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) Provinsi Jambi

GAMBAR 9. Diagram Landasan Berpikir SRAP REDD+ Mengaitkan Hubungan Antara Visi, Misi dan Tujuan dalam Rangka Menetapkan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) Provinsi Jambi

28 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 23

GAMBAR 10. Diagram Keterkaitan Strategi Dasar, Pentahapan Implementasi, Pelibatan Pelaku dan

Lokasi Intervensi.

GAMBAR 10. Diagram Keterkaitan Strategi Dasar, Pentahapan Implementasi, Pelibatan Pelaku dan Lokasi Intervensi.

29Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 24

GAMBAR 11. Tahapan dalam Penetapan Strategi danRencana Aksi REDD+ Provinsi Jambi

Sektor Lahan

Gambut (Isu Utama)

Sektor Pertambangan

(Isu Utama)

Sektor Perkebunan (Isu Utama)

Sektor Kehutanan (Isu Utama)

Sektor Lain Tata Ruang,

Infra-struktur (Isu Utama)

ANALISIS AKAR PERMASALAHAN

Pemetaan Akar Permasalahan Sektor Pembangunan

Analisis Prioritas Akar Masalah Sektor Pembangunan

GAMBAR 11. Tahapan dalam Penetapan Strategi danRencana Aksi REDD+ Provinsi Jambi

30 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

NO

.SE

KTO

R

TEM

ATIK

ISU

UTA

MA

Def

ores

tasi

/Lok

usD

egra

dasi

Hut

an/L

okus

Dir

enca

naka

n Ti

dak

Dir

enca

naka

nD

iren

cana

kan

Tida

k D

iren

cana

kan

1.Ke

huta

nan

1.

Eksp

loita

si b

erle

biha

n da

n ko

nver

si

huta

n al

am d

an la

han

gam

but d

i hu

tan

prod

uksi

men

jadi

Hut

an

Tana

man

Indu

stri

(9 k

abup

aten

);

2.

Peng

ambi

lan

kayu

ala

m u

ntuk

ke

butu

han

baha

n ba

ku in

dust

ri (p

ulp,

ker

tas

dan

pert

ukan

gan)

(9

Kabu

pate

n)

1.

Pera

mba

han

huta

n ol

eh p

endu

duk

mig

ran

seca

ra m

asif

dan

konfl

ik

tenu

rial d

i kaw

asan

hu

tan

(7 k

abup

aten

)

1.

Kura

ngny

a ke

berh

asila

n pe

nana

man

dal

am re

bois

asi

dan

reha

bilit

asi h

utan

dan

la

han

(9 k

abup

aten

);

2.

Kura

ng b

erha

sil

efek

tifita

snya

Pen

gelo

laan

ka

was

an H

utan

Lin

dung

, H

utan

Kon

serv

asi (

Tahu

ra,

Tam

an N

asio

nal,

Caga

r A

lam

, Sua

ka M

arga

satw

a,

Hut

an re

stor

asi e

kosi

stem

(9

kabu

pate

n);

3.

Pem

beria

n IU

PHH

K-H

utan

al

am (M

uaro

Jam

bi, B

ungo

)

4.

Men

urun

kan

stat

us

fung

si k

awas

an h

utan

(9

Kabu

pate

n)

1.

Pera

mba

han

huta

n di

kaw

asan

hu

tan

kons

erva

si, h

utan

lind

ung,

ka

was

an re

stor

asi e

kosi

stem

ole

h pe

ndud

uk m

igra

n (9

kab

upat

en)

TABE

L 3.

Pe

ngel

ompo

kan

Isu-

isu

Def

ores

tasi

dan

Deg

rada

si H

utan

Sek

tora

l Ber

basi

s La

han,

Hut

an d

an L

ahan

Gam

but

31Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

NO

.SE

KTO

R

TEM

ATIK

ISU

UTA

MA

Def

ores

tasi

/Lok

usD

egra

dasi

Hut

an/L

okus

Dir

enca

naka

n Ti

dak

Dir

enca

naka

nD

iren

cana

kan

Tida

k D

iren

cana

kan

2.La

han

Gam

but

1.

Pem

bang

unan

Kan

al d

i lah

an

gam

but o

leh

peru

saha

an d

an

pem

ilik

mod

al (T

anja

bbar

, Tan

jabt

im

dan

Mua

ra Ja

mbi

); 2.

Pe

mbu

atan

kan

al u

ntuk

per

luas

an

laha

n pe

rtan

ian

yang

dis

pons

ori

pem

erin

tah

(Tan

jabt

im, T

anja

bar,

Mua

ro Ja

mbi

) Pem

buat

an k

anal

un

tuk

perlu

asan

Tan

jaba

r, M

uaro

Ja

mbi

) dan

laha

n pe

rtan

ian

oleh

m

asya

raka

t (Ta

njab

tim)

3.

Renc

ana

peng

emba

ngan

in

fras

truk

tur d

istr

ibus

i da

n in

dust

ri o

laha

n di

kaw

asan

tim

ur

(Tan

jabt

im);

1.

Keba

kara

n la

han

da

n hu

tan

gam

but

(Tan

jabt

im,T

anja

bar,

Mua

ro Ja

mbi

);2.

Pe

ram

baha

n hu

tan

oleh

pen

dudu

k m

igra

n se

cara

mas

if da

n ko

nflik

te

nuria

l di

kaw

asan

la

han

gam

but

(Tan

jaba

r, Ta

njab

tim,

Mua

ro Ja

mbi

)

Alih

fung

si h

utan

bak

au u

ntuk

ta

mba

k sk

ala

besa

r (Ta

njab

tim)

1.

Pem

beria

n IU

PHH

K-H

utan

ala

m d

i H

utan

Gam

but

(Mua

ro Ja

mbi

)

3.Pe

rkeb

unan

1.

Eksp

ansi

dan

kon

vers

i hut

an

alam

dan

laha

n ga

mbu

t unt

uk

perk

ebun

an s

awit

skal

a be

sar o

leh

pem

ilik

HG

U

1.

Konv

ersi

laha

n be

rhut

an

untu

k pe

rkeb

unan

saw

it ko

pi, k

ayu

man

is sk

ala

keci

l ole

h m

asya

raka

t lo

kal/

mig

ran;

4.Pe

rtam

bang

an1.

Ek

span

si d

an k

onve

rsi h

utan

unt

uk

kaw

asan

per

tam

bang

an b

atub

ara

seca

ra te

rbuk

a (9

kab

upat

en)

5.Pe

kerja

an U

mum

1.

Peng

emba

ngan

infr

astr

uktu

r jal

an

mel

alui

hut

an a

lam

(9 K

abup

aten

)

6.Tr

ansm

igra

si1.

Ko

nver

si h

utan

yan

g di

alok

asik

an

untu

k pr

ogra

m tr

ansm

igra

si d

an

Kaw

asan

Terp

adu

Man

diri

(KTM

) (9

kabu

pate

n)

7.Ta

ta R

uang

1.

Alih

fung

si h

utan

yan

g sa

h m

elal

ui

RTRW

Pro

vins

i /RT

RW K

abup

aten

(1

1 Ka

bupa

ten/

Kody

a)

32 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Ta

bel 4

. M

atri

k Re

ncan

a A

ksi P

emen

uhan

Pra

-Sya

rat S

RAP

RED

D+

Jam

bi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI –

REN

CAN

A A

KSI

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PILA

R ST

RAN

AS

RED

D+

TAT

A W

AK

TULO

KA

SI

IND

IKAT

IFIN

STA

NSI

Pend

ekM

enen

gah

Panj

ang

I.1

Mas

ih le

mah

nya

kera

ngka

huk

um p

ener

apan

SRA

P RE

DD

+ Ja

mbi

S.1

Mem

perk

uat k

eran

gka

huku

m d

an p

edom

an p

ener

apan

SRA

P RE

DD

+

P2

A.1

M

empe

rcep

at p

embe

ntuk

an la

ndas

an

huku

m d

an p

edom

an y

ang

kuat

unt

uk

pela

ksan

aan

RED

D+

Ters

edia

nya

Pera

tura

n G

uber

nur

tent

ang

SRA

P RE

DD

+ Ja

mbi

pad

a ta

hun

2013

√6

0

I.2

Belu

m te

rsed

iany

a m

ekan

ism

e pe

ndan

aan

berk

elan

juta

n da

n

pe

mba

gian

man

faat

dan

inse

ntif

yang

adi

l dal

am im

plem

enta

si R

EDD

+

S.1

Men

yusu

n m

ekan

ism

e pe

ndan

aan

berk

elan

juta

n da

n pe

mba

gian

man

faat

dan

ins

enti

f P1

√6

L,E

A.1

Men

gem

bang

kan

skem

a pe

ngga

lang

an

sum

ber d

ana

dan

mel

akuk

an u

paya

pen

ggal

anga

n da

na s

ecar

a pr

ogre

sif

Ters

edia

nnya

ske

ma

peng

gala

naga

n da

na S

RAP

RED

D+

pada

tahu

n 20

15√

6L,

E

A.2

Men

gem

bang

kan

form

ulas

i dan

mek

anis

me

pas

ar k

arbo

n su

kare

la a

tau

pem

baya

ran

ber

basi

s ki

nerja

Adan

ya fo

rmul

asi d

an m

ekan

ism

e pa

sar k

arbo

n su

kare

la d

an

pem

baya

ran

berb

asis

kin

erja

pad

a ta

hun

2013

6L,

E

33Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI –

REN

CAN

A A

KSI

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PILA

R ST

RAN

AS

RED

D+

TAT

A W

AK

TULO

KA

SI

IND

IKAT

IFIN

STA

NSI

Pend

ekM

enen

gah

Panj

ang

A.3

M

enge

mba

ngka

n sk

ema

inve

stas

i dan

dist

ribus

i dan

a da

n m

anfa

at y

ang

dite

rima

ke

pada

par

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

A.4

M

enge

mba

ngka

n m

ekan

ism

e ke

rang

ka

pe

ngam

an (s

afeg

uard

) dan

PA

DIA

TAPA

Ters

edia

nya

skem

a in

vest

asi d

an

dist

ribus

i dan

a da

n m

anfa

at p

ada

tahu

n 20

13

Ters

edia

nya

mek

anis

me

yang

di

sepa

kati

pene

rapa

n Ke

rang

ka

Peng

aman

dan

PA

DIA

TAPA

√ √

6L,

E

S2.

Mem

bent

uk d

an m

enge

mba

ngka

n m

etod

olog

i MRV

P1

A.1

M

enyu

sun

met

odol

ogi M

RV b

erba

sis

ilm

iah

Adan

ya m

etod

olog

i MRV

yan

g ra

sion

al

dan

teru

kur p

ada

tahu

n 20

13√

6,15

L, A

, D,E

,G,K

A.2

M

enyu

sun

petu

njuk

pel

aksa

naan

dan

petu

njuk

tekn

is p

enet

apan

REL

dan

sis

tem

M

RV

Ters

edia

nya

doku

men

Jukl

ak d

an

Jukn

is p

enet

apan

REL

dan

sis

tem

MRV

pa

da ta

hun

2013

√6,

15L,

A,D

,E,G

,K

A.3

Pe

ngem

bang

an je

jarin

g M

RVTe

rjam

inny

a ke

lanc

aran

koo

rdin

asi

dan

kom

unik

asi M

RV√

6.15

L,K

A.4

M

enge

mba

ngka

n da

n pe

nera

pan

info

rmas

i

Sat

u A

tap,

Sat

u D

ata

dan

Satu

Pet

a un

tuk

p

eren

cana

an ta

ta g

una

laha

n, k

erua

ngan

dan

MRV

RED

D+

Ters

edia

nya

sist

em d

an d

ata

spas

ial

yang

aku

rat,

leng

kap

dan

kred

ibel

pa

da ta

hun

2015

√6

L, E

,K

34 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Tab

el 5

. M

atri

k Re

ncan

a A

ksi P

engu

atan

Kon

disi

Pem

ungk

in S

RAP

RED

D+

Jam

bi

SEK

TOR

– IS

U (I

) – S

TRAT

EGI (

S) –

RE

NCA

NA

AKS

I (A

)IN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SIIN

STA

NSI

SEK

TOR

KEH

UTA

NA

N

I.1

Eksp

loit

asi b

erle

biha

n IU

PHH

K-H

utan

Ala

m d

an IU

PHH

K- H

utan

Ta

nam

an In

dust

ri

S.1

M

orat

oriu

m p

eriji

nan

baru

IUPH

HK-

Hut

an A

lam

dan

IUPH

HK-

Hut

an

Tan

aman

Indu

stri

P2

A.1

M

elak

ukan

re-k

lasi

fikas

i dan

per

tuka

ran

la

han

(land

swap

) keg

iata

n hu

tan

tana

man

indu

stri

Adan

ya p

ertu

kara

n la

han

men

jadi

fu

ngsi

hut

an d

an la

han

yang

ber

nila

i ko

nser

vasi

kar

bon

tingg

i pad

a ta

hun

2015

√1,

2,3,

5A

, H,L

S.2

Pe

ngua

tan

sis

tem

Pen

gelo

laan

Hut

an P

rodu

ksi l

esta

ri. (

PHPL

) dan

S

erti

fikas

i Ver

ifika

si L

egal

itas

Kay

uP4

A.1

Pe

ngua

tan

sist

em P

enge

lola

an H

utan

Prod

uksi

lest

ari.

(PH

PL) d

an V

erifi

kasi

Le

galit

as K

ayu

Adan

ya p

enin

gkat

an p

embe

rian

Sert

ifika

t PH

PL d

an S

LVK

kepa

da 6

pe

meg

ang

IUPH

HK-

Hut

an A

lam

dan

IU

PHH

K-H

utan

Tan

aman

Indu

stri

pada

tahu

n 20

15

√1,

2,3,

5A

1.2

Pen

eban

gan

liar

S.1

Pen

guat

an e

kono

mi l

okal

mas

yara

kat d

i dal

am d

an s

ekit

ar h

utan

P3

35Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

A.1

Pe

ngem

bang

an ja

min

an k

eber

lanj

utan

usa

ha

ekon

omi l

okal

ber

basi

s la

han

dan

huta

n.Ad

anya

Per

atur

an G

uber

nur d

an

Pera

tura

n Bu

pati

tent

ang

Jam

inan

Ke

berla

njut

an U

saha

Eko

nom

i Lok

al

pada

yah

un 2

015

√0,

12I,K

L,M

, E

A.2

P

erlin

dung

an p

asar

terh

adap

kom

oditi

loka

lAd

anya

jam

inan

sta

bilit

as p

asar

ko

mod

iti lo

kal p

ada

tahu

n 20

15√

√√

0,12

I,K L

,M, E

A.3

P

enge

mba

ngan

tekn

olog

i pen

duku

ng y

ang

b

erba

sis

kear

ifan

loka

l.D

iimpl

emen

tasi

kann

ya te

knol

ogi

pend

ukun

g be

rbas

is k

earif

an lo

kal

oleh

kom

unita

s pa

da ta

hun

2015

√√

√0,

12I,K

L,M

, E

S.2

Pen

guat

an k

elem

baga

an re

solu

si k

onfli

k te

nuri

alP1

A.1

P

embe

ntuk

an d

an p

enge

mba

ngan

k

elem

baga

an re

solu

si k

onfli

k te

nuria

l

(arb

itras

e) d

enga

n m

ener

apka

n p

rinsi

p

PA

DIA

TAPA

.

Pera

tura

n G

uber

nur t

enta

ng

lem

baga

reso

lusi

kon

flik

(arb

itras

e)

pada

tahu

n 20

13

√0,

12A

,G,H

,I,K,

L

A.2

M

enin

gkat

kan

reku

itmen

dan

kap

asita

s

fas

ilita

tor r

esol

usi k

onfli

k te

nuria

lD

ilaks

anak

anny

a pe

latih

an b

agi 2

00

fasi

litat

or re

solu

si k

onfli

k di

Jam

bi

sam

pai d

enga

n ta

hun

2015

√√

0,12

A,G

,H,I,

K,L

S.3

Men

doro

ng p

erce

pata

n pe

rlua

san

skem

a Pe

ngel

olaa

n H

utan

Ber

basi

s

M

asya

raka

t (PH

BM)

P2

A.1

K

aji u

lang

per

izin

an p

eman

fata

an h

utan

s

kala

bes

ar y

ang

non

aktif

.D

icab

utny

a pe

rizin

an s

kala

bes

ar

(kaw

asan

hut

an, p

erke

buna

n,

pert

amba

ngan

) yan

g tid

ak a

ktif

pada

tahu

n 20

15

√0,

12A

,I,K,

L

A.2

P

enca

dang

an k

awas

an u

ntuk

PH

BM (h

utan

D

esa,

HKM

)Ad

anya

pen

erbi

tan

Kepu

tusa

n M

ente

ri Ke

huta

nan

baru

tent

ang

penc

adan

gan

kaw

asan

PH

BM

(Hut

an D

esa,

HKM

) pad

a 20

20

√√

0,12

A,I,

K,L

36 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

A.3

Pen

yiap

an k

elem

baga

an d

an p

enin

gkat

an

kapa

sita

s or

gani

sasi

mas

yara

kat l

okal

Dila

ksan

akan

nya

pela

tihan

dan

pe

ndam

ping

an b

agi 5

0 or

gani

sasi

m

asya

raka

t pel

aksa

na P

HBM

sam

pai

tahu

n 20

20

√√

0,12

A,I,

K,L

S.4

Sin

kron

isas

i dat

a da

n pe

ta p

eman

faat

an k

awas

an h

utan

P2

A1.

Mem

bang

un d

an m

enge

mba

ngka

n Pu

sat D

ata

: S

atu

Ata

p, S

atu

Dat

a, S

atu

Pet

aAd

anya

per

atur

an g

uber

nur t

enta

ng

peta

yan

g ko

mpr

ehen

sif p

ada

tahu

n 20

15

√√

0,12

A,E

,G,H

,I,L

A.2

. Pe

ngem

bang

an s

iste

m a

kses

ibili

tas

(t

rans

para

si) t

erha

dap

data

dan

info

rmas

i

oleh

par

a pi

hak

Adan

ya P

erat

uran

Gub

ernu

r ten

tang

D

ata

Publ

ik S

umbe

rday

a A

lam

.√

0,12

A,E

,G,H

,I,L

S.5

Men

doro

ng k

epas

tian

dan

kea

dila

n ha

k te

nuri

al

P2

A.1

. Per

cepa

tan

dan

perb

aika

n pr

oses

p

engu

kuha

n ka

was

an h

utan

.Ad

anya

pel

ibat

an p

ara

piha

k da

lam

pe

nguk

uhan

kaw

asan

hut

an. P

ada

tahu

n 20

15

√√

√0,

12A

,B,C

,E,F,

L

A.2

. Pem

etaa

an p

artis

ipat

if tin

gkat

des

aM

enur

unny

a ju

mla

h k

asus

tum

pang

tin

dih/

kla

im/k

onfli

k la

han.

Pad

a ta

hun

2015

√√

√0,

12I,K

,L

S.6

Pen

yiap

an S

iste

m P

enga

man

(safeg

uards)

P5

A.1

. Pe

ngem

bang

an k

riter

ia d

an in

dika

tor d

enga

n

PAD

IATA

PA.

Adan

ya P

erat

uran

Sis

tem

Pen

gam

an

Sosi

al d

an L

ingk

unga

n pa

da ta

hun

2015

37Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

I.3 P

enge

lola

an k

awas

an h

utan

bel

um e

fekt

if (H

utan

Kon

serv

asi,

Hut

an

L

indu

ng, H

utan

Res

tora

si E

kosi

stem

) dan

bel

um a

da u

nit p

enge

lola

h

utan

di l

apan

gan

S.1

Pen

gopt

imal

an in

dust

ri H

asil

Hut

an B

ukan

Kay

u (H

HBK

)P4

A.1

Pe

ngem

bang

an k

elem

baga

an k

oper

asi

HH

BK, d

iser

tai d

enga

n in

sent

if pe

rmod

alan

da

n pe

mas

aran

has

il

Terd

apat

150

kel

emba

gaan

HH

BK

yang

kua

t dan

man

diri

pad

a ta

hun

2015

.

√√

1,2,

3,4,

5,7,

8,9,

10A

,G,H

,I,J,K

,LM

,N

A.2

Pe

ngem

bang

an te

knol

ogi H

HBK

yan

g m

u

dah,

mur

ah d

an d

apat

dia

plik

asik

an.

Dia

dops

inya

tehn

olog

i HH

BK o

leh

kelo

mpo

k pe

ngel

ola

usah

a H

HBK

.

√√

√1,

2,3,

4,5,

7,8,

9,10

A,G

,H,I,

J,K,L

,N

A.3

Pe

ngem

bang

an s

entr

a ko

mod

iti H

HBK

dan

tekn

olog

i pen

duku

ng k

omod

iti.

Adan

ya 1

5 se

ntra

pro

duks

i dan

pe

mas

aran

HH

BK d

i Jam

bi s

ampa

i ta

hun

2020

√√

1,2,

3,4,

5,7,

8,9,

10A

,G,H

,I,J,K

,L,N

S.2

Pen

yiap

an s

iste

m k

eam

anan

tenu

rial

di H

utan

Kon

serv

asi,

Hut

an

Lin

dung

, Hut

an R

esto

rasi

Eko

sist

emP2

A.1

Pe

ngem

bang

an p

rinsi

p, k

riter

ia d

an

in

dika

tor r

esol

usi k

onfli

k te

nuria

lAd

anya

krit

eria

dan

indi

kato

r re

solu

si k

onfli

k te

nuria

l pad

a ta

hun

2015

√1,

2,3,

5,7,

8,9,

10A

,E,G

,H,IK

,N

A.2

Pe

nyus

unan

pro

sedu

r dan

mek

anis

me

pe

laks

anaa

n re

solu

si k

onfli

kAd

anya

pro

sedu

r dan

mek

anis

me

pe

laks

anaa

n re

solu

si k

onfli

k pa

da

tahu

n 20

15

√1,

2,3,

5,7,

8,9,

10A

,E,G

,H,K

,N

A.3

Pe

ngem

bang

an p

erat

uran

kel

emba

gaan

re

solu

si k

onfli

k te

nuria

lAd

anya

Per

atur

an G

uber

nur t

en-

tang

Res

olus

i Kon

flik

pada

tahu

n 20

15.

38 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

I.4 K

ebak

aran

hut

an d

an la

han

S.1

Mem

bang

un D

atab

ase

Keba

kara

n da

n sa

rana

pem

adam

keb

akar

anP4

A.1

Iden

tifika

si ti

tik d

an fa

ktor

pen

yeba

bnya

k

ebak

aran

hut

an.

Ters

edia

nya

peta

raw

an k

ebak

aran

di

Jam

bi p

ada

tahu

n 20

13

√0,

1,2,

3,4,

5,7,

8A

,B,G

,H,I,

K,L

A.2

Mem

buat

pet

a ke

baka

ran

huta

n.Te

rban

gunn

ya s

iste

m p

erin

gata

n di

ni (e

arly

war

ning

syst

em)

pada

ta

hun

2013

√0,

1,2,

3,4,

5,7,

8A

,B,G

,H,I,

K,L

A.3

Ide

ntifi

kasi

, sel

eksi

dan

pen

gada

an s

aran

a

Pem

adam

keb

akar

an y

ang

tepa

t gun

aAd

anya

pen

ingk

atan

sar

ana

dan

pr

asar

ana

pada

tahu

n 20

15

√0,

1,2,

3,4,

5,7,

8A

,B,H

,I,K,

L

S.2

Mem

bang

un k

elem

baga

an p

enan

ggul

anga

n ke

baka

ran

huta

n di

ti

ngka

t tap

ak.

A.1

Mem

bang

un m

ekan

ism

e ke

terli

bata

n

m

asya

raka

t dal

am p

enan

ggul

anga

n

k

ebak

aran

hut

an.

Adan

ya p

enin

gkat

an p

eran

m

asya

raka

t dal

am p

enan

ggul

anga

n ke

baka

ran

huta

n pa

da ta

hun

2015

√0,

1,2,

3,4,

5,7,

8A

,B,H

,I,K,

L

SEK

TOR

PERK

EBU

NA

N

I.5

Eksp

ansi

Per

kebu

nan

Kela

pa S

awit

di l

ahan

gam

but

S.1

Pem

berd

ayaa

n ek

onom

i lok

al b

agi m

asya

raka

t dal

am d

an s

ekit

ar H

utan

P3

A.1

Pen

yedi

aan

jam

inan

per

mod

alan

dan

Pem

asar

anAd

anya

pem

beria

n ja

min

an

perm

odal

an b

agi m

asya

raka

t pad

a ta

hun

2015

0,12

I,K L

, M, E

39Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

A.2

Pen

gem

bang

an te

knol

ogi b

erba

sis

loka

l.D

iimpl

emen

tasi

kann

ya te

knol

ogi

berb

asis

loka

l pad

a ta

hun

2015

0,12

I,K L

, M, E

A.2

Per

lindu

ngan

pas

ar te

rhad

ap k

omod

iti lo

kal

Adan

ya ja

min

an s

tabi

litas

pas

ar

kom

oditi

loka

l pad

a ta

hun

2015

0,12

I,K L

, M, E

S.2

Pen

gem

bang

an m

ekan

ism

e pe

rizi

nan

per

kebu

nan

yang

bai

kP2

A.1

Iden

tifika

si d

an p

enge

lola

an H

CVF

dala

m

A

MD

AL.

Adan

ya re

visi

Per

atur

an P

emer

inta

h te

ntan

g A

MD

AL

pada

tahu

n 20

15

0,1,

23,4

5,7,

8I,H

,IL,O

A.2

Pen

gem

bang

an k

riter

ia d

an in

dika

tor

ke

sesu

aian

laha

n pe

nana

man

Adan

ya re

visi

Per

atur

an M

ente

ri te

ntan

g Kr

iteria

dan

Indi

kato

r ke

sesu

aian

laha

n ta

nam

pad

a 20

15.

0,1,

23,4

5,7,

8I,H

,IL,O

A.3

Tra

nspa

rans

i sis

tem

per

izin

an o

leh

Bupa

ti.Ad

anya

lem

baga

pen

gend

ali

pem

anfa

atan

laha

n m

ultip

ihak

pad

a ta

hun

2015

0,1,

23,4

5,7,

8I,H

,IL,O

A.4

Mel

akuk

an re

-kla

sifik

asi d

an p

ertu

kara

n

la

han

(land

swap

) keg

iata

n pe

rkeb

unan

kel

apa

saw

it

Adan

ya p

ertu

kara

n la

han

men

jadi

fu

ngsi

hut

an d

an la

han

yang

ber

nila

i ko

nser

vasi

kar

bon

tingg

i pad

a ta

hun

2015

0,1,

23,4

5,7,

8B,

N,I

S.3

Mem

asti

kan

keam

anan

tenu

rial

.P2

A.1

Pen

guat

an h

ak a

tas

tana

hAd

anya

Per

atur

an G

uber

nur/

Bup

ati/

Wal

ikot

a ya

ng m

enga

kui h

ak a

tas

tana

h m

asya

raka

t.

0,12

B,

N, I

40 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

A.2

. Pem

etaa

n pa

rtis

ipat

ifD

ilaks

anak

anny

a pe

met

aan

pada

ta-

hun

2015

par

tisip

atif

di s

elur

uh d

esa

lingk

up k

awas

an H

GU

pad

a 20

20

0,12

B,N

,I

S.4

Pen

guat

an P

erke

buna

n Ra

kyat

dan

Pel

ibat

an M

asya

raka

tP3

, P5

A.1

Jam

inan

per

mod

alan

dan

pas

ar

ko

mod

itas

perk

ebun

an ra

kyat

.Ad

anya

dis

trib

usi p

erm

odal

an b

agi

peta

ni

0,12

M,L

A.2

Pen

ingk

atan

tekn

olog

i per

kebu

nan

ra

kyat

.Ad

anya

impl

emen

tasi

teno

logi

pe

rkeb

unan

.

0,12

H,L

,G

A.3

Pen

erap

an P

AD

ITA

PA d

alam

pro

ses

per

izin

an p

erke

buna

n sk

ala

besa

rTe

rsel

engg

aran

ya p

rose

s PA

DIA

TAPA

0,12

B,I,L

A.4

Pen

gem

bang

an k

ebija

kan

plas

ma

yang

l

ebih

ber

piha

k.Ad

anya

revi

si P

erat

uran

Men

teri

tent

ang

Plas

ma

pada

tahu

n 20

15

0,12

B,J,L

A.5

Pel

aksa

naan

CSR

unt

uk p

enun

jang

i

nfra

stru

ktur

per

kebu

nan

raky

at.

Adan

ya p

enin

gkat

an d

an p

erba

ikan

in

fras

truk

tur p

enun

jang

per

kebu

nan

raky

at 2

015

0,12

B,

J,L

SEK

TOR

PERT

AM

BAN

GA

N

I.6 E

kspa

nsi K

uasa

Per

tam

bang

an B

atub

ara

S.1

Per

baik

an p

erat

uran

terk

ait W

ilaya

h U

saha

Per

tam

bang

an (W

UP)

P2,P

5

41Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

A.1

Rev

isi p

erat

uran

WU

P ya

ng m

emas

tikan

ad

anya

PA

DIA

TAPA

.Ad

anya

revi

si P

erat

uran

Pem

erin

tah

tent

ang

WU

P pa

da ta

hun

2015

0,12

C,L

A.2

Pen

gem

bang

an s

iste

m p

eriz

inan

efe

ktif,

efisi

en d

an tr

ansp

aran

Ad

anya

per

atur

an p

eriz

inan

pe

rtam

bang

an y

ang

tran

para

n pa

da

tahu

n 20

15

0,12

C,L

A.3

Ide

ntifi

kasi

dan

pen

gelo

laan

HCV

F da

lam

A

mda

l.Ad

anya

revi

si p

erat

uran

pem

erin

tah

tent

ang

AM

DA

L 20

15.

0,12

CI,,L

G,H

A.4

Pe

ngem

bang

an k

riter

ia d

an in

dika

tor

ke

sesu

aian

laha

n un

tuk

pert

amba

ngan

Adan

ya re

visi

per

atur

an k

riter

ia d

an

indi

kato

r kes

esua

ian

laha

n pa

da

tahu

n 20

15

0,12

C,I,

L,G

,H

S.2

Mem

asti

kan

keam

anan

tenu

rial

P2

A.1

Pen

guat

an h

ak a

tas

tana

hAd

anya

Per

atur

an G

uber

nur/

Bup

ati/

Wal

ikot

a ya

ng m

enga

kui h

ak a

tas

tana

h m

asya

raka

t pad

a ta

hun

2015

0,12

C, ,

I, N

,O

A.2

Pem

etaa

n pa

rtis

ipat

ifD

ilaks

anak

anny

a pe

met

aan

part

isip

atif

di s

elur

uh d

esa

di

wila

yah

usah

a pe

rtam

bang

an p

ada

tahu

n 20

15

0,12

C, ,I

,N,O

S.3

Pen

gem

bang

an p

rogr

am C

SR h

ijau

P3

A.1

Pen

gem

bang

an k

ebija

kan

CSR

yang

lebi

h

m

embe

rday

akan

mas

yara

kat.

Selu

ruh

peru

saha

an p

erta

mbn

gan

di Ja

mbi

men

erap

kan

kebi

jaka

n un

tuk

pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t pa

da ta

hun

2015

0,12

C,J,O

42 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

A.2

Pel

aksa

naan

CSR

unt

uk p

enun

jang

infr

astr

uktu

r eko

nom

i rak

yat.

Adan

ya p

emba

ngun

an in

fras

truk

tur

penu

njan

g ol

eh p

erus

ahaa

n pa

da

tahu

n 20

15

0,12

C,J,O

,K

SEK

TOR

LAH

AN

GA

MBU

T

I.7 K

ebak

aran

laha

n ga

mbu

t

S.1

Mem

bang

un d

atab

ase

keba

kara

n la

han

gam

but

P3

A.1

Id

entifi

kasi

titik

dan

fakt

or p

enye

babn

ya

ke

baka

ran

laha

n ga

mbu

tTe

rsed

iany

a pe

ta ra

wan

keb

akar

an

di Ja

mbi

pad

a ta

hun

2013

1,2,

3A

,,G,H

,I,K,

L

A.2

Mem

buat

pet

a ke

baka

ran

huta

n.Te

rban

gunn

ya s

iste

m p

erin

gata

n di

ni (e

arly

war

ning

syst

em)

pada

ta

hun

2013

1,2,

3A

,G,H

,I,K,

L

S.2

Mem

bang

un k

elem

baga

an p

enan

ggul

anga

n ke

baka

ran

huta

n di

t

ingk

at ta

pak.

P3

A.1

Mem

bang

un m

ekan

ism

e ke

terli

bata

n

M

asya

raka

t dan

ket

erpa

duan

dal

am

p

enan

ggul

anga

n ke

baka

ran

huta

n di

laha

n

gam

but

Adan

ya p

enin

gkat

an p

eran

m

asya

raka

t dan

ket

erpa

duan

pe

nang

anan

pen

angg

ulan

gan

keba

kara

n hu

tan

pada

tahu

n 20

15

1,2,

3A

,,H,I,

K,L

I.8 R

enca

na p

enge

mba

ngan

infr

astr

uktu

r aks

esbi

litas

dis

trib

usi b

aran

g

S.1

Men

gura

ngi d

ampa

k so

sial

dan

ling

kung

anP2

A.1

Men

erap

kan

tekn

olog

i ko

ntru

ksi h

ijau

(gre

en

cons

truc

tion)

dal

am p

emba

ngun

an in

fras

tuk-

tur j

alan

dan

indu

stri

Perb

aika

n pe

laks

anaa

n pe

mba

ngun

an

infra

stru

ktur

aks

esbi

litas

dist

ribus

i pa

da ta

hun

2015

1E,

H,I,

O

43Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

S.2

Mem

asti

kan

berj

alan

nya

kegi

atan

ko

nser

vasi

dan

pem

basa

han

kem

bali

laha

n ga

mbu

t

P3

A.1

R

ehab

ilita

si la

han

gam

but t

erde

grad

asi

d

enga

n je

nis

poho

n ad

apat

if la

han

gam

but

Adan

ya k

eber

hasi

lan

pena

nam

an

poho

n di

laha

n ga

mbu

t ter

degr

adas

i pa

da ta

hun

2015

1,2,

3A

, I, ,

K,,0

A.2

P

enam

bata

n ka

nal u

ntuk

kes

eim

bang

an

h

idro

logi

laha

n ga

mbu

tAd

anya

sta

bilit

as k

etin

ggia

n

perm

ukaa

n ai

r gam

but p

ada

tahu

n 20

15

1,2,

3A

, I, ,

K,,0

SEK

TOR

LA

INN

YA

I.9

Pem

bang

unan

Tra

nsm

igra

si K

awas

an T

erpa

du M

andi

ri m

elal

ui

kon

vers

i hut

an

S.1

Men

gura

ngi d

ampa

k so

sial

dan

ling

kung

an T

rans

mig

rasi

Kaw

asan

T

erpa

du M

andi

riP2

A.1

M

ener

apka

n te

knol

ogi

kont

ruks

i hija

u (g

reen

co

nstr

uctio

n) d

alam

pem

bang

unan

infr

astu

k-tu

r pem

ukim

an

Perb

aika

n pe

laks

anaa

n pe

mba

ngun

an in

fras

truk

tur

pem

ukim

an p

ada

tahu

n 20

15

3,4,

5,7,

8,9

E,H

,I,O

I.10

Pem

bang

unan

infr

astr

uktu

r jal

an

S.2

Men

gura

ngi d

ampa

k so

sial

dan

ling

kung

an in

fras

truk

tur j

alan

P2

A.1

M

ener

apka

n te

knol

ogi

kont

ruks

i hija

u (g

reen

cons

truc

tion)

dal

am p

emba

ngun

an

infr

astu

ktur

jala

n

Perb

aika

n pe

laks

anaa

n pe

mba

ngun

an in

fras

truk

tur j

alan

ra

mah

ling

kung

an p

ada

tahu

n 20

15

1,2,

3,,4

,8,9

, 10

E,H

,I,O

44 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

TA

BEL

6.

Mat

rik

Renc

ana

Aks

i Inv

esta

si R

enda

h Em

isi K

arbo

n SR

AP

RED

D+

Jam

bi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

SEK

TOR

KEH

UTA

NA

N

I.1

Eksp

loit

asi b

erle

biha

n IU

PHH

K-H

utan

Ala

m d

an IU

PHH

K- H

utan

T

anam

an In

dust

ri

S.1

Mem

perb

aiki

tata

kel

ola

huta

n pr

oduk

siP3

A.1

Men

doro

ng p

erba

ikan

per

atur

an

per

izin

an IU

PHH

K- H

A d

an IP

HH

K_H

TIAd

anya

revi

si P

erat

uran

Pe

mer

inta

h te

ntan

g si

stem

pe

rizin

an p

enge

lola

an h

utan

pa

da ta

hun

2015

.

√√

0,12

,13

A,E

,H,I,

L

A.2

Mem

astik

an d

ukun

gan

tekn

is

Ser

tifika

si, P

HPL

, SVL

K da

n FS

CAd

anya

pem

enuh

an p

ersy

arat

an

sert

ifika

si p

emer

inta

h da

lam

Pe

ngel

olaa

n H

utan

Pro

duks

i Le

star

i (P

HPL

) dan

Ser

tifika

si

Verifi

kasi

Leg

alita

s Ka

yu (S

LVK)

at

au s

ertifi

kat F

ores

t Ste

war

dshi

p Co

unci

l (FS

C) a

tas

inis

iatif

sen

diri

di 2

loka

si p

ada

tahu

n 20

15

√1,

2,3

A, L

,J, M

A.3

Mem

perc

epat

opt

imal

isas

i

P

eman

faat

an d

ata

IHM

B.Pe

naks

iran

pote

nsi t

egak

an

huta

n le

bih

rasi

onal

di 2

loka

si

pada

tahu

n 20

15

√1,

2,3

A,M

45Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

A.4

M

emas

tikan

duk

unga

n du

kung

an

k

ebija

kan

bagi

pra

ktek

-pra

ktek

p

emba

laka

n ka

yu b

erda

mpa

k re

ndah

(RIL

)

Adan

ya p

ener

apan

RIL

yan

g ba

ik

dan

kons

iste

n di

2 lo

kasi

pad

a ta

hun

2012

√2,

,3A

,J,L

,M

A.5

M

engk

aji d

an m

engi

nisi

asi p

elua

ng

bagi

pen

gem

bang

an k

awas

an d

enga

n fu

ngsi

rest

oras

i eko

sist

em a

tau

fung

si

perli

ndun

gan

lain

nya

di h

utan

pro

duks

i

Adan

ya a

loka

si p

enca

dang

an

loka

si h

utan

den

gan

fung

si

rest

oras

i eko

sist

em a

tau

fung

si

peng

elol

aan

HCV

F di

2 lo

kasi

pa

da ta

hun

2015

√2,

,3A

,,J,L

,M

A.6

Pe

rbai

kan

Pere

ncan

aan

Tata

Gun

a L

ahan

dan

Tat

a Ke

lola

Hut

an T

anam

an In

dust

ri

1.

Adan

ya d

ukun

gan

tekn

is

dan

peni

ngka

tan

kapa

sita

s ba

gi p

ara

peng

elol

a H

TI

dala

m u

paya

pem

enuh

an

krite

ria P

HPL

dan

SLV

K pa

da

tahu

n 20

15 d

an 2

020

2.

Adan

ya k

erja

sam

a an

tara

pe

meg

ang

ijin

dan

pem

erin

tah

daer

ah d

alam

sk

ema

land

-sw

ap u

ntuk

pe

ngal

ihan

pen

gem

bang

an

HTI

ke

laha

n kr

itis/

te

rdeg

rada

si d

i tan

ah n

on

gam

but,

khus

usny

a ba

gi

area

l yan

g iji

nnya

bel

um

dise

tuju

i ata

u be

lum

be

rpro

duks

i pad

a ta

hun

2015

dan

202

03.

Te

rlind

ungi

nya

kaw

asan

de

ngan

nila

i kon

serv

asi

tingg

i ber

basi

s pa

da

kegi

atan

HCV

F se

suai

PH

PL

pada

tahu

n 20

15 d

an 2

020

√√

1,2,

3A

,J,L,

0

46 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

I.2

Pene

bang

an L

iar

S.1

Per

cepa

tan

pem

bent

ukan

KPH

Mod

el H

utan

Pro

duks

i P3

A.1

Pe

mbe

ntuk

an d

an b

erfu

ngsi

nya

KPH

Mod

el d

iser

tai k

elen

gkap

an s

aran

a da

n

Pra

sara

na

Terb

entu

knya

dan

ber

fung

siny

a 6

(ena

m) u

nit K

PH M

odel

Hut

an

Prod

uksi

den

gan

kele

ngka

pan

sara

na d

an p

rasa

rana

nya

pad

a ta

hun

2015

√0,

1,2,

3,5,

7,8,

13A

,L,M

S.2

Per

cepa

tan

pem

bent

ukan

Hut

an K

emas

yara

kata

n (H

KM) s

ebag

ai

res

olus

i ko

nflik

ten

uria

l di H

utan

Pro

duks

i dan

Hut

an L

indu

ngP2

A.1

Pe

nunj

ukan

are

al k

erja

HKM

Ters

edia

nya

data

bag

i pe

renc

anaa

n al

okas

i are

al

peng

emba

ngan

HKM

sel

uas

25

.000

hek

tar p

ada

tahu

n 20

15

√√

9A

, F,I,

K,L,

M

A.2

Pe

ngua

tan

keb

ijaka

n H

KM m

elal

ui

pene

rbita

n K

epre

s/In

pres

/SKB

M

ente

ri un

tuk

perc

epat

an p

enca

paia

n

targ

et H

KM

Adan

ya re

visi

keb

ijaka

n pe

rcep

atan

pen

capa

ian

targ

et

HKM

pad

a ta

hun

2015

√13

A

A.3

Pem

buat

an p

eta

jala

n da

n st

rate

gi

p

rovi

nsi p

enca

paia

n ta

rget

HKM

Ad

anya

pet

a ja

lan

dan

stra

tegi

pr

ovin

si p

ada

tahu

n 20

150

A, L

47Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

A.4

Pen

ingk

atan

duk

unga

n su

mbe

r day

a

man

usia

dan

fina

nsia

l unt

uk fu

ngsi

fa

silit

asi d

an p

enda

mpi

ngan

.

Adan

ya d

ukun

gan

sum

ber d

aya

man

usia

dan

fina

nsia

l pad

a ta

hun

2015

√13

A,L

,

A.5

Pe

mbu

atan

des

k la

yana

n pe

neta

pan

ar

eal k

erja

pen

yele

ngga

raan

hut

an

kem

asya

raka

tan

tingk

at p

rovi

nsi

Adan

ya d

esk

laya

nan

pene

tapa

n ar

eal k

erja

pen

yele

ngga

raan

hu

tan

kem

asya

raka

tan

pada

ta

hun

2015

√0

A,E

,F,I,M

A.6

Re

form

asi t

ata

peny

elen

ggar

aan

hu

tan

kem

asya

raka

tan,

khu

susn

ya

dala

m p

rose

s pe

ngur

usan

izin

pe

neta

pan

area

l ke

rja

Adan

ya re

visi

pem

angk

asan

pr

oses

pen

guru

san

ijin

pene

tapa

n ar

eal k

erja

pad

a ta

hun

2015

√13

A,L

A.7

Pen

yiap

an k

elem

baga

an d

an

pe

ning

kata

n ka

pasi

tas

mas

yara

kat.

Adan

ya k

elem

baga

an H

KM y

ang

hand

al d

an p

rofe

ssio

nal p

ada

tahu

n 20

15

√9

A, I

, K

S.3

Per

cepa

tan

perlu

asan

pem

bent

ukan

dan

pen

guat

an p

enge

lola

an

Hut

an D

esa

/ H

utan

Ada

tP2

A.1

Pe

nunj

ukan

pen

cada

ngan

are

al k

erja

Hut

an D

esa/

Hut

an A

dat

Ters

edia

nya

data

bag

i per

enca

naan

al

okas

i are

al p

enge

mba

ngan

H

utan

Des

a / H

utan

Ada

t sel

uas

150.

000

hekt

ar p

ada

tahu

n 20

15

√1.

2,3,

4,5,

7,8,

9,10

A, F

,I,L,

M

A.2

Pe

rcep

atan

pen

erbi

tan

Renc

ana

P

enge

lola

an H

utan

Des

a/H

utan

Ada

tAd

anya

pen

ingk

atan

pen

erbi

tan

Renc

ana

Peng

elol

aan

Hut

an

Des

a/H

utan

Ada

t

√0

A,I

48 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

A.3

Pen

guat

an k

ebija

kan

Hut

an D

esa

mel

alui

pen

erbi

tan

Kepr

es/In

pres

/

S

KB M

ente

ri un

tuk

perc

epat

an

p

enca

paia

n ta

rget

Hut

an D

esa/

Hut

an

A

dat

Adan

ya re

visi

keb

ijaka

n pe

rcep

atan

pen

capa

ian

targ

et

Hut

an D

esa/

Hut

an A

dat p

ada

tahu

n 20

15

√13

A

A.4

Pem

buat

an p

eta

jala

n da

n st

rate

gi

p

rovi

nsi p

enca

paia

n ta

rget

Hut

an

D

esa/

Hut

an A

dat

Adan

ya p

eta

jala

n da

n st

rate

gi

Hut

an D

esa/

Hut

an A

dat p

rovi

nsi

pada

tahu

n 20

15

√0

A,E

,I

A.5

Pe

ning

kata

n du

kung

an s

umbe

r day

a

man

usia

dan

fina

nsia

l unt

uk fu

ngsi

fa

silit

asi d

an p

enda

mpi

ngan

.

Adan

ya d

ukun

gan

sum

ber d

aya

man

usia

dan

fina

nsia

l Hut

an D

esa

pada

tahu

n 20

15

√0,

13A

A.6

Pem

buat

an d

esk

laya

nan

prov

insi

pen

etap

an a

real

ker

ja p

enye

leng

gara

an

Hut

an D

esa/

Hut

an A

dat

Adan

ya d

esk

laya

nan

pene

tapa

n ar

eal k

erja

pen

yele

ngga

raan

H

utan

Des

a/H

utan

Ada

t pa

da

tahu

n 20

15

√0

A

A.7

Ref

orm

asi t

ata

peny

elen

ggar

aan

Hut

an D

esa/

Hut

an A

dat,

khus

usny

a

d

alam

pro

ses

peng

urus

an iz

in

pen

etap

an a

real

ker

ja

Adan

ya re

visi

pem

angk

asan

pr

oses

pen

guru

san

ijin

pene

tapa

n ar

eal k

erja

hut

an

Des

a/H

utan

Ada

t pad

a ta

hun

2015

√13

A

A.8

Pe

nyia

pan

kele

mba

gaan

dan

peni

ngka

tan

kapa

sita

s m

asya

raka

t.Ad

anya

kel

emba

gaan

Hut

an D

esa

/ Hut

an A

dat y

ang

hand

al d

an

prof

esio

nal

√9

A, I

, K

49Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

S.4

Mem

perc

epat

opt

imal

isas

i ind

ustr

i Has

il H

utan

Buk

an K

ayu

(HH

BK)

P3

A.1

Pe

ngem

bang

an k

elem

baga

an k

oper

asi

H

HBK

, dis

erta

i den

gan

inse

ntif

pe

rmod

alan

dan

pem

asar

an.

Terd

apat

150

kel

emba

gan

HH

BK

yang

kua

t pad

a ta

hun

2015

.√

12A

, I, K

,L,M

A.2

Pe

ngem

bang

an te

knol

ogi H

HBK

yan

g

mud

ah, m

urah

dan

dap

at

di

aplik

asik

an.

Dia

dops

inya

tekn

olog

i HH

BK o

leh

kelo

mpo

k pe

ngel

ola.

√12

A, I

, K,L

,M

A.3

Pe

ngem

bang

an s

entr

a ko

mod

iti H

HBK

da

n te

knol

ogi p

endu

kung

kom

oditi

.Ad

anya

10

sent

ra H

HBK

di J

ambi

pa

da ta

hun

2015

√12

A, I

, K,L

,M

S.5

Per

cepa

tan

kepa

stia

n ha

k te

nuri

al m

asya

raka

tP3

A.1

Pe

rcep

atan

pen

guku

han

kaw

asan

huta

n.D

ilaks

anak

an p

engu

kuha

n ka

was

an h

utan

di P

rovi

nsi J

ambi

, m

enca

kup

kaw

asan

hut

an

lindu

ng, h

utan

pro

duks

i, hu

tan

kons

erva

si p

ada

tahu

n 20

15.

√√

12A

A.2

Pe

ning

kata

n ka

pasi

tas

fasi

litat

or

reso

lusi

kon

flik.

Dila

ksan

akan

nya

pela

tihan

bag

i 20

0 fa

silit

ator

reso

lusi

kon

flik

di

Jam

bi p

ada

tahu

n 20

15

√√

12A

, I, N

,O

A.3

Pe

mbe

ntuk

an d

an b

erfu

ngsi

nya

ke

lem

baga

an re

solu

si k

onfli

k te

nuria

l

prov

insi

Adan

ya p

erat

uran

gub

ernu

r te

ntan

g ke

lem

baga

an re

solu

si

konfl

ik p

ada

tahu

n 20

15

√√

0A

, I, N

,O

S.6

Akl

eras

i pem

bent

ukan

dan

ber

fung

siny

a KP

H M

odel

di H

utan

P

rodu

ksi

P3

50 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

A.1

Pe

mbe

ntuk

an k

elem

baga

an d

an

peng

adaa

n sa

rana

ser

ta p

rara

na K

PHTe

rben

tukn

ya d

an b

erfu

ngsi

nya

13 u

nit K

PH M

odel

di P

rovi

nsi

Jam

bi p

ada

tahu

n 20

15 d

an

tahu

n 20

20

√√

1,2,

3,4,

5,7,

8,9,

10

A, L

, 0

SEK

TOR

PERK

EBU

NA

N

I.3

Eksp

ansi

per

kebu

nan

kela

pa S

awit

di

laha

n ga

mbu

t

S.1

Akl

eras

i pen

yem

purn

aan

pere

ncan

aan

dan

tata

kel

ola

perk

ebun

an S

awit

P3

A.1

Per

baik

an P

eren

cana

an T

ata

Gun

a

Lah

an d

an T

ata

Kelo

la P

erke

buna

n

Kel

apa

Saw

it da

n H

utan

Tan

aman

Ind

ustr

i

1.

Adan

ya d

ukun

gan

tekn

is

dan

peni

ngka

tan

kapa

sita

s ba

gi p

ara

peng

elol

a ke

bun

dala

m u

paya

pem

enuh

an

krite

ria IS

PO d

an R

SPO

pad

a ta

hun

2015

2.

Adan

ya k

erja

sam

a an

tara

pe

meg

ang

ijin

dan

pem

erin

tah

daer

ah d

alam

sk

ema

land

-sw

ap u

ntuk

pe

ngal

ihan

pen

gem

bang

an

perk

ebun

an k

elap

a sa

wit

ke la

han

kriti

s at

au

terd

egra

dasi

, khu

susn

ya

bagi

are

al y

ang

ijinn

ya

belu

m d

iset

ujui

ata

u be

lum

be

rpro

duks

i pad

a ta

hun

2015

3.

Terli

ndun

giny

a ka

was

an

deng

an n

ilai k

onse

rvas

i tin

ggi b

erba

sis

pada

ke

giat

an H

CVF

sesu

ai

deng

an k

riter

ia IS

PO d

an

RSPO

pad

a ta

hun

2015

√√

1,2,

3,5

A,B

,J,L,

N

51Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

A.2

Pen

gem

bang

an in

sent

if pe

rkeb

unan

raky

at y

ang

berk

elan

juta

n da

n re

ndah

em

isi

Adan

ya p

embe

rian

inse

ntif

bagi

per

kebu

nan

raky

at y

ang

berk

elan

juta

n da

n re

ndah

em

isi

pada

tahu

n 20

15

√√

12B,

L

S.2

Pen

gem

bang

an k

elem

baga

an te

nuri

al k

olek

tif u

ntuk

pen

anga

nan

konfl

ik p

erke

buna

n sa

wit

den

gan

mas

yara

kat

P1

A.1

Pe

ngua

tan

kapa

sita

s de

sa d

alam

peng

elol

aan

tenu

rial.

Adan

ya p

enda

mpi

ngan

dan

pe

latih

an b

agi s

elur

uh d

esa

pada

ta

hun

2015

dan

202

0

√√

12A

,I,K,

L,N

A.2

Per

lindu

ngan

kaw

asan

kel

ola

mas

yara

kat l

okal

/ada

t.Ad

anya

Per

atur

an G

uber

nur/

Bupa

ti/W

alik

ota

yang

mel

indu

ngi

kaw

asan

kel

ola

mas

yara

kat l

okal

/ ad

at p

ada

tahu

n 20

15 d

an 2

020

√√

12A

,I,K,

L,N

SEK

TOR

PERT

AM

BAN

GA

N

I.4 E

kspa

nsi k

uasa

per

tam

bang

an b

atub

ara

S.1

Pen

gem

bang

an k

elem

baga

an te

nuri

al k

olek

tif u

ntuk

pen

anga

nan

konfl

ik p

erta

mba

ngan

bat

ubar

a de

ngan

mas

yara

kat

P1

A.1

Pen

guat

an k

apas

itas

desa

dal

am

pe

ngel

olaa

n te

nuria

l.Ad

anya

pen

dam

ping

an d

an

pela

tihan

bag

i sel

uruh

des

a pa

da

tahu

n 20

15 d

an 2

020

√√

,12

C,L,

N,I,

K

52 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI -

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+TA

TA W

AK

TULO

KA

SI

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

njan

g

A.2

Per

lindu

ngan

kaw

asan

kel

ola

mas

yara

kat l

okal

/ada

t.Ad

anya

Per

atua

n G

uber

nur/

Bupa

ti/W

alik

ota

yang

mel

indu

ngi

kaw

asan

kel

ola

mas

yara

kat l

okal

/ ad

at p

ada

tahu

n 20

15 d

an 2

020

√√

`12

C,L,

N,I,

K

SEK

TOR

LAH

AN

GA

MBU

T

I.5

Keba

kara

n da

n pe

mba

kara

n la

han

gam

but

S.1

Akl

eras

i pen

ingk

atan

sar

ana

dan

pras

aran

a pe

mad

am k

ebak

aran

P3

A.1

Ide

ntifi

kasi

, sel

eksi

dan

pen

gada

an

sar

ana

pem

adam

keb

akar

an y

ang

tepa

t

g

una

Adan

ya p

enin

gkat

an s

aran

a da

n pr

asar

ana

pada

tahu

n 20

15√

√1,

2,3

A,H

,I,K,

L

A.2

Pen

amba

tan

kana

l dan

pem

basa

han

ke

mba

li ra

wa

gam

but u

ntuk

men

gura

ngi t

ingk

at k

ebak

aran

laha

n

gam

but

Adan

ya b

endu

ngan

-ben

dung

an

pena

mba

t air

raw

a pa

da ta

hun

2015

dan

202

0

√√

1,2,

3A

,H,I,

K,L

A.3

Reh

abili

tasi

laha

n ga

mbu

t ter

degr

adas

i

b

ekas

keb

akar

an

Adan

ya p

enam

baha

n lu

asan

ka

was

an y

ang

tere

habi

litas

i di

laha

n ga

nbut

pad

a ta

hun

2015

√√

1,2,

3A

,H,I,

K,L

53Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Tab

el 7

.

Mat

rik

MRV

(Mea

sure

men

t, Re

port

ing

and

Veri

ficat

ion)

SRA

P RE

DD

+ Pr

ovin

si Ja

mbi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI –

RE

NCA

NA

AKS

IIN

DIK

ATO

R KI

NER

JAPI

LAR

STRA

NA

S RE

DD

+

TATA

WA

KTU

LOK

ASI

IN

DIK

ATIF

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

n ja

ng

S.1

Mem

bang

un S

iste

m In

form

asi S

afeg

uard

(SIS

).P1

A.1

Mem

bang

un s

iste

m in

form

asi S

osia

l dan

E

kono

mi s

ekita

r hut

an.

Ada

penj

elas

an te

ntan

g ke

terh

ubun

gan

huta

n de

ngan

So

sial

dan

Bud

aya

dan

Ekon

omi

√√

√0,

12A

,E,L

G,H

A.2

Mem

bang

un s

iste

m in

form

asi J

asa

Lin

gkun

gan.

Ada

penj

elas

an te

ntan

g ke

terh

ubun

gan

huta

n de

ngan

fu

ngsi

jasa

ling

kung

an

√√

√0,

12A

,EL,

G,H

A.3

Mel

aksa

naka

n m

onito

ring

pend

oron

g

d

efor

esta

si d

an d

egra

dasi

hut

an.

Ada

penj

elas

an te

ntan

g pe

mic

u de

fore

stas

i dan

deg

arad

asi h

utan

di

Pro

vins

i Jam

bi

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

S.2

Pen

guku

ran

fakt

or e

mis

i dar

i tut

upan

laha

n, h

utan

dan

laha

n ga

mbu

t.P1

A.1

Pem

buat

an P

etun

juk

Tekn

is P

engu

kura

n

Emis

iD

okum

en fo

rmal

tent

ang

Pros

edur

bak

u te

rsed

ia. K

ualifi

kasi

Pe

nyus

un d

an L

emba

ga te

rsed

ia.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

A.1

Pe

nguk

uran

cad

anga

n ka

rbon

dan

sera

pan

CO2

untu

k tia

p tu

tupa

n la

han

se

cara

ber

kala

.

Nila

i cad

anga

n C

dan

sera

pan

CO2

ters

edia

di l

evel

Kab

upat

en

dan

Prov

insi

.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

A.3

Mem

bang

un d

an m

engh

impu

n

P

ersa

maa

n A

lom

etri

Dok

umen

ber

isi p

ersa

maa

n,

sum

ber/

refe

rens

i, in

form

asi

stat

istik

, lok

asi d

i Pro

vins

i Jam

bi

dan

tem

pat l

ain

ters

edia

.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

54 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

SEK

TOR

- ISU

– S

TRAT

EGI –

REN

CAN

A A

KSI

IND

IKAT

OR

KIN

ERJA

PILA

R ST

RAN

AS

RED

D+

TATA

WA

KTU

LOK

ASI

IN

DIK

ATIF

INST

AN

SIPe

ndek

Men

enga

hPa

n ja

ng

A.4

Mem

bang

un d

an m

onito

ring

Refe

renc

e

E

mis

sion

Lev

el (R

EL).

Dat

a da

n ha

sil e

stim

asi R

EL

Prov

insi

dan

Kab

upat

en te

rsed

ia.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

A.5

Pen

ingk

atan

kap

asita

s pe

nguk

uran

em

isi

Kebe

rada

an T

rain

ing

yang

diik

uti

dan

dila

ksan

akan

.√

√√

0,12

A,E

,L,G

,H

S.3

Pen

guku

ran

dan

pem

anta

uan

peru

baha

n tu

tupa

n hu

tan,

la

han

dan

laha

n ga

mbu

tP1

A.1

Pen

gada

an p

eta

them

atik

dan

citr

a

Berk

ala

Citr

a sa

telit

dan

inte

rpre

tasi

te

rsed

ia s

ecar

a re

gule

r√

√√

0,12

A,E

,L,G

,H

A.2

Pen

ingk

atan

kap

asita

s pe

nguk

uran

Kebe

rada

an T

rain

ing

Peng

ukur

an

Emis

i, M

RV y

ang

diik

uti d

an

dila

ksan

akan

.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

A.3

Pem

buat

an P

etun

juk

Tekn

is P

engu

kura

nD

okum

en fo

rmal

tent

ang

Pros

edur

bak

u te

rsed

ia.

Kual

ifika

si P

enyu

sun

dan

Lem

baga

ters

edia

.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

A.4

Pe

mbu

atan

Pet

a da

n st

atis

tik tu

tupa

n

huta

n da

n hu

tan

berk

ala.

Stat

istik

per

ubah

an tu

tupa

n la

han,

hut

an d

an la

han

gam

but

ters

edia

sec

ara

berk

ala.

√√

√0,

12A

,E,L

,G,H

A.5

Pem

buat

an P

eta

Emis

i/ Pe

ta C

adan

gan

Ka

rbon

Peta

Em

isi d

an C

adan

gan

Karb

on

ters

edia

.√

√√

0,12

A,E

,L,G

,H

A.6

Pen

entu

an la

ju d

efor

esta

si d

an d

egra

dasi

H

utan

Lapo

ran

defo

rest

asi d

an

negr

adas

i ter

sedi

a se

cara

ber

kala

.√

√√

0,12

A,E

,L,G

,H

55Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

Kete

rang

an Ta

bel:

KOD

E D

ESKR

IPSI

KO

DE

DES

KRIP

SI

KO

DE

DES

KRIP

SI

TA

TA W

AKTU

0:

PemerintahProvinsi

A

:BidangKehu

tanan

P1

:Kelemba

gaandanProses

Pend

ek2012–2015

1:

Tanjun

gJabu

ngTim

ur

B

:BidangPerkeb

unan

P2

:Kerang

kaHukum

/peraturan

Men

engah2012–2020

2 :

Tanj

ung

jabu

ng B

arat

C :

B

idan

g Pe

rtam

bang

an d

an e

nerg

i P

3 :

Pr

ogra

m-p

rogr

am st

rate

gis

Pa

njan

g 20

12 -

2032

3 :

Mua

ro Ja

mbi

D

:

B

idan

g Li

ngku

ngan

Hid

up

P

4 :

Pe

ruba

han

para

digm

& b

uday

a ke

rja

4 :

Bata

ngha

ri

E

:

Bid

ang

Pere

ncan

aan

Pem

bang

unan

P

5 :

Pe

libat

an p

ara

piha

k

5 :

Tebo

F :

B

idan

g Pe

rtan

ian

6:

KotaJa

mbi

G

:SektorPergu

ruanTingg

i

7 :

Saro

lang

un

H

:

Sek

tor L

emba

ga P

enel

itian

8:

Bung

o

I:SektorLem

bagaSwadayaMasyarakat

9:

Merangin

J:SektorSwasta

10

: Ke

rinci

K :

S

ekto

r Org

anisa

si M

asya

raka

t Lok

al

11

:Ko

taSun

gaiPen

uh

L

:Kom

isiDaerah/Lemba

gaRED

D+

12

: Se

mua

Kab

upat

en/K

ota

M

:

S

ekto

r Disp

erin

dagk

op

13

: Pe

mer

inta

h Pu

sat

N

:

S

ekto

r Pe

rtan

ahan

0 :

L

ainy

a

56 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

No Prioritas Inisiatif Propinsi

Isu Prioritas Antar Sektor: 1) Akses Terbuka (open access) terhadap sumber daya hutan, 2) Hak atas tanah dan hutan yang belum tuntas bagi semua pihak.

Justifikasi Inisiatif dan Ruang Lingkup Prioritas Intervensi Strategis Nasional/Provinsi

PILAR 1 : KELEMBAGAAN DAN PROSES, PILAR 5 : PELIBATAN PARA PIHAK DAN PILAR 3 : KERANGKA HUKUM/PERATURAN

1 Pembentukan LembagaREDD+Provinsiuntukmenguatkan peranan dan ruang lingkup tugas dan kerangka hukumKomisiREDD+Jambi

1. Justifikasi.Dalam upaya mencapai keberhasilan tujuan pertumbuhan ekonomi rendah emisi karbon melalui penerapanpenuhskemaREDD+memerlukantransformasi kerja yang besar, baik dalam pemerintahan maupundalammasyarakatluasdiProvinsiJambi.Disisilain memerlukan pendekatan penyelesaian lintas sektor, lintas pelaku dan lintas keahlian yang mengkoordinasikan berbagai instansi pemerintah, SKPD dan institusi lainnya yang penting untuk mencapai keberhasilan pencapaian visidantujuanSRAPREDD+Jambi.ProvinsiJambidihadapkan oleh tantangan prioritas masalah yang penting yaitu perubahan iklim dengan sumber daya yang terbatas, terutama, terbatasnya ketersediaan pendanaan dan keahlian manajemen yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan transformatif tersebut. Disisi lain untuk dan menjalankan Strategi dan Rencana AksiProvinsiREDD+yangtelahdibangunmemilikisifat “ hal-hal yang tidak biasa” (Business Un Usual) dan `debottlenecking`. Sehingga strategi dan rencana aksi (SRAP) akan berisi banyak hal yang membutuhkan peran lembaga dan/atau pihak yang relatif lebih mandiri dan profesional yang bukan bagian dari birokrasi pemerintahan.

UntukituKomisiDaerahREDD+ProvinsiJambiyangberbasis lintas-pelaku yang telah terbentuk perlu dikuatkan dalam mengorganisasi perencanaan dan pelaksanaanREDD+denganmemberikankewenangan,tanggung-jawab, fungsi dan tugas serta wilayah kerja yang diperluas dan didukung oleh Kelompok Kerja REDD+Kabupaten.

2. Lokasi :

ProvinsidanKabupaten/Kota

Peraturan Presiden tentang PembentukanLembagaREDD+Nasional, termasuk memberikan pedoman dan arahan kebijakan yang memadai dalam pembentukanLembagaREDD+tingkatProvinsi.

2 Penerapan Kerangka Pengaman, Padiatapa, dan mekanisme distribusi dan pembagian manfaat

1. JustifikasiREDD+memilikipotensiuntukmemberikanmanfaatdampingan (co-benefits), selain mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, termasuk emisi karbon hutan. Hal ini termasuk dampak positif terhadap perbaikan tata kelola sumber daya alam, keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan serta pengurangan kemiskinan dan penguatan hak-hak masyarakat adat. Dengan demikian, jika dirancang dengan baik dan benar, REDD dapat menghasilkan tiga keuntungan dari sisi iklim, keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.

AgarproyekdanprogramREDD+bisamendapatkankredibilitas lokal, saat ini disadari bahwa upaya kesepakatan pemanfaatan sumber daya yang dihasilkan bisa bertahan lama, maka perundingan yang dilakukan harus mengakui hak masyarakat adat dan lokal, yangmenggantungkan diri pada wilayah hutan tertentu bagi penghidupan mereka. Bila tidak melakukan hal tersebut maka mungkin akan muncul konflik atau situasi yang tak setara, karena praktek-praktek penghidupan yang telah mapan dan akses mereka terhadap sumber daya dihilangkan. Dengan demikian, identiifikasi tentang “siapa yang berhak atas tanah yang mana” adalah langkah vitaldalammemfasilitasiprosespenghormatanhakmasyarakat adat dan masyarakat lokal atas Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA) dalamprosesREDD+.Kegiatan-kegiatanPADIATAPAakanmeliputi :

1. Penetapan kebijakan nasional PRISAI (Principe, Criteria Safeguard Indonesia) dan PADIATAPA

2. Adanya kebijakan dan regulasi nasional yang mengatur mekanisme distribusi dan pembagian manfaat dan otoritas yang jelas.

3. Penyepakatan pendekatan dan model PADIATAPA , dengan melibatkan para pihak

4. Penyebarluasan pendekatan dan model PADIATAPA kepada para pihak dan lembaga terkaitdanrelevan

5. Mendorong pelaksanaan PADIATAPA oleh para pemrakarsa kegiatan apapun, termasuk kegiatan terkait pelaksanaanREDD+

6.Identifikasimacaminsentif,mekanisme, dan target untuk siapa masing-masing insentif dimaksud diperuntukan (membangun sistem insentif )

7. Analisis aturan main transfer fiskal yang ada, sekaligus pemastian poin-poin yang tidak selaras dengan upaya REDD+

Tabel 8. Akar Masalah Prioritas dan Rencana Aksi REDD+ Prioritas Antar Sektor (Project Pipeline) di Provinsi Jambi

57Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

1. Penyadartahuan konsep dan metoda pelaksanaan;2. PADIATAPA kepada para pihak pemangku kepentingan;3. Penyepakatan protokol pelaksanaan PADIATAPA

dengan melibatkan para pihak pemangku kepentingan;

4. Penyebaran protokol pelaksanaan PADIATAPA kepada pihak yang lebih luas;

5. Implementasi protokol pelaksanaan PADIATAPA, termasukmonitoring,evaluasidanpembelajarannyauntuk langkah penyempurnaan

KelembagaanREDD+Provinsiakanberfungsimenjadiinstrumen pendanaan dan mekanisme pemantauan REDD+.InstrumenpendanaanREDD+,selainharusmemenuhi standar akuntabilitas dan transparansi, harus juga dipastikan tidak akan mendatangkan dampak negatif dari sisi sosial dan lingkungan. Untuk memenuhi prasyarat itu, instrumen pendanaan membutuhkan Kerangka Pengaman ( “safeguards”) atau Kerangka Pengaman),agarREDD+bisaberjalan.

KerangkaPengamanREDD+dimajukan,karenaadanya berbagai kekuatiran global muncul berkenaan dengan kemungkinan adanya dampak negatif kegiatan REDD+.Dampak-dampaknegatiftersebutantaralain:konversihutanalammenjadihutantanamanindustri,perkebunan kelapa sawit atau bentuk pemanfaatan lainnya yang mempunyai keanekaragaman hayati yang rendah dan mengarah kepada kerusakan ekosistem dan kehilangan keanekaragaman hayati, hilangnya kawasan-kawasan tradisional yang mengarah pada penggusuran masyarakat adat, hilangnya hak-hak masyarakat terhadap lahan, wilayah dan sumberdaya, serta memunculkan terjadinya korupsi, nepotisme dan kolusi baru dalam penerapanREDD+.

2. Lokasi :

TingkatProvinsi

8. Analisisdanpenetapanarah penyelerasan, dan melaksanakan penyelerasan itu sendiri

9. Perombakan/penghapusanaturan-aturan / kebijakan yang bersifat dis-insentif

10. Penyusunan, uji coba dan penetapan prinsip, kriteria

dan indikator kerangka pengaman bidang sosial, lingkungan hidup dan budaya –denganmelibatkanparapemangku kepentingan

11. Penyusunan dan penetapan prosedur penilaian kerangka pengaman di atas, dengan melibatkan para pihak pemangku kepentingan

12. Penyusunan dan penyepakatan kerangka MRV yang mengakomodasi indikator kerangka pengaman dengan melibatkan para pemangku kepentingan pengelolaan sumber daya alam

13. Memastikan indikator kerangka pengaman masuk kedalam instrumen MRV

14. Penetapan macam dan prakiraan besar manfaat jasa lingkungan yang potensial untuk didistribusikan, dengan melibatkan para pihak pemangku kepentingan Identifikasi dan penetapan sasaran pendistribusian yang tepat (benefeciaries) disertai pemastian landasan hak atas sumberdaya

15.Inventarisasidanidentifikasilokasi sasaran bagi pendistribusian manfaat

PILAR 1 : KELEMBAGAAN DAN PROSES , PILAR 2: KERANGKA HUKUM/PERATURAN

3 Membentuk kelembagaan dan mengembangkan metodologi Monitoring, Reporting dan Verification (MRV)

1. Justifikasi

DalammenerapkanskemaREDD+,negara-negarayang berkeinginan kuat untuk melindungi hutan dari deforestasi dan degradasi hutan demi mengurangi emisi karbon global, maka negara-negara calon penerima insentif positif harus membangun lembaga dan sistem MRV di tingkat nasional maupun pada tataran sub nasional. Lembaga MRV dibutuhkan agar sistemmonitoringkegiatanREDD+lebihterukur,dapatdilaporkandanterverifikasidalamkontekspemberianinsentifdarihasilkinerjadalamupayaREDD+.MRVmerupakan rangkaian kegiatan untuk mengukur, melaporkandanmelakukanverifikasipencapaianpenurunanemisiGasRumahKaca(GRK)dariREDD+secara berkala, sahih, akurat, terbandingkan, lengkap, konsisten dan transparan. Sistem MRV merupakan garansi bagi komitmen negara-negara peratifikasi UN-FCCC, lembagapendanaan,investorkeuanganataupembeli(buyers)dalamimplementasiREDD+.

InstrumenMRVREDD+yangakanditerapkandiProvinsi/kabupaten/Kota meliputi semua aktifitas MRV yang terkait antara lain dengan (1) penurunan laju deforestasi; (2) penurunanlajudegradasihutan;(3)konservasikarbon;dan(4) peningkatan cadangan karbon melalui pengelolaan hutan lestari dan pengayaan simpanan karbon.

Adanya Peraturan kelembagaan MRV Nasional yang otonom dan standardisasidilevelnasionaldengan metodologi yang handal untuk menjadi rujukan sub-nasional

58 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

2. Lokasi :

TingkatProvinsi,tingkatkabupaten/kotadantingkattapak proyek

PILAR 2: KERANGKA HUKUM/PERATURAN, PILAR 3 : PROGRAM STRATEGIS

4 Penguatan kelembagaan dan mekanisme resolusi konfliktenurialprovinsiuntuk mendorong kepastian hak dan keadilan tenurial

1. Justifikasi

Lahan hutan dengan keragaman atas hak, status dan fungsinya telah menjadi suatume dan perebutan kepentingan yang pelik dan hingga saat ini masih belum terselesaikan. Konflik dan ketidaksepakatan tentang siapa yang seharusnya mengontrol dan mengelola hutan dan Kawasan Hutan negara merupakan sumber dari berbagai ketegangan, dan tidak jarang justru menyebabkan tindakan tindakan yang merusak. Asal-usul ketegangan ini terletak pada tafsir dari definisi dan lokasi hutan serta kewenangannya. Tafsir-tafsir yang berbeda menyebabkan perbedaan-perbedaan mendasar tentang peran kontrol terhadap sumberdaya hutan oleh pelaku dan lembaga yang berbeda. Konflik atas peran kontrol terhadap lahan dan sumberdaya alam yang disebabkan oleh ketidakjelasan hak-hak tenurial harus diselesaikan dengan usaha serius melalui strtategi tindakan yang jelas.

Di Jambi konflik tenurial semakin meningkat karena ketidakjelasan tata batas kawasan hutan dan wilayah administrasi desa, dan terjadi ketimpangan pemanfaatan ruang dan pengelolaan SDA nya lebih banyak dikuasai oleh perusahaan pengembang Hutan Tanaman Industri, perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batubara. Di sisi lain hak-hak masyarakat adat/lokal di dalam dan sekitar hutan belum diakui sepenuhnya oleh regulasi yang ada. Jeda pemberian perijinan pemanfaatan lahan menjadi penting dilakukan guna memperbaiki tata kelola kehutanan yang lebih baik dan mengurangi konflik tenurial.

2. Lokasi :

TingkatProvinsi/Kabupaten

1. Mendorong kementerian terkait untuk menyusun kebijakan dan mekanisme penanganan konflik, termasuk penunjukkan leading sector untuk implementasinya

2. Revisiperaturanuntukdapatmengadopsi PADIATAPA

3. Penyiapan naskah akademik PPturunandariUU14/2008,melibatkan para pihak yang berkepentingan.

4. Penyiapan naskah akademik PP turunan dari UU 14/2008,khusustentangmekanisme dan kelembagaan penyelesaian konflik PSDA

5. Identifikasi model-model penyelesaian konflik dan sekaligus mengembangan model generik penyelesaian konflik SDA

6. Penyiapankelembagaanpenanganan konflik SDA dengan melibatkan para pihak yang berkepentingan

7. RevisiKeppresNo4/2009(tentang BKPRN) untuk menguatkan fungsi BKPRN

8. Moratoriumpemberianijinbarudanevaluasiperijinanlama pemanfaatan kawasan hutan dan lahan.

PILAR 3 : PROGRAM STRATEGIS, PILAR 2: KERANGKA HUKUM/PERATURAN

5 Mendorong percepatan perluasan dan penguatan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) untuk resolusi konflik tenurial dengan model Hutan Desa, HTR, HKm, Hutan Adat , Kolaborasi Pengelolaan KawasanKonservasi,Pola kemitraan, Desa Konservasi

1. Justifikasi

Adanya kepastian hak dan akses masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan untuk meningkatkan partisipasi dan keberdayaan ekonominya. Disisi lain model PHBM yang ada akan dapat mengurangi konflik tenurial antara masyarakat lokal dengan perusahaan skala besar berbasis penggunaan lahan. Salah satu bentuk PHBM yang dikembangkan adalah Hutan Desa dan Hutan Adat.Jambiadalahprovinsiyangmemilikipencadanganareal Hutan Desa terluas di Indonesia dari Kementerian Kehutanansebesar54.978hektar.Dandiantaranya5.919hektar telah mendapat Keputusan Hak Pengelolaan Hutan Desa dari Gubernur Jambi. Kawasan-kawasan Hutan desa tersebar pada 25 desa yang mencakup kabupaten-kabupaten Merangin sebanyak 15 desa, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Batanghari masing-masing sebanyak 5 desa. Sedangkan pengembangan Hutan Adat telah mencakup luasan areal 3.000 hektar yang meliputi 21 lokasi di Kabupaten-kabupaten Merangin, Sarolangun, Bungo dan Batanghari;

SaatinidiProvinsiJambimemilikipotensiseluas150.000hektar untuk dicadangkan sebagai Hutan Desa dan kawasan hutan produksi yang belum dibebani hak danhutanlindung.SkemaDesaKonservasidanHKm,Kolaborasi Pengelolaan dan Pola kemitraan memiliki potensi untuk diterapkan di kawasan Hutan Lindung dan hutanproduksiterdegradasi,HutanKonservasidanHutanRestorasi Ekosistem yang terdegradasi terutama dalam memanfaatkan secara lestari dan mengembangkan potensi jasa lingkungan dan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

1. Penyediaan jaminan keamananinvestasipadarestorasi ekosistem

2. Penguatan kebijakan kepastian hak atas lahan yang dikelola oleh Masyarakat

3. Inventarisasilokasiyangmemiliki kearifan lokal yangkuatuntukkonservasisekaligus pengembangan model generik untuk replikasinya

4. Penerapan model generik kearifanlokaluntukkonservasipada lokasi lain yang potensial untuk replikasi model

5. Memangkas proses perijinan dan membentuk pelayanan satu atap PHBM (Hutan Desa, HTR, HKm, Hutan Adat)

59Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

2. Lokasi :

Kabupaten-kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.

PILAR 1 : LEMBAGA DAN PROSES

6 Percepatan sinkronisasi data dan peta pemanfaatan kawasan hutan secara Satu Atap, Satu Data, Satu Peta

1. Justifikasi

DalampersiapandanimplementasipenuhREDD+dibutuhkan kejelasan dan kepastian hak dan penggunaan kawasan hutan dan lahan. Sehingga dalam konteks perencanaan, penataan dan kepastian penggunaan ruang serta mencegah konflik pemanfaatan lahan, maka diperlukan pembenahan integrasi data, peta dan pemetaan dengan mewujudkan penggunaan satu data dan satu peta acuan untuk semua jenis perizinan pemanfaatan kawasan hutan dan/atau Areal Penggunaan LainolehsemuaKementerian/Lembaga(K/L),provinsidan kabupaten yang memiliki kewenangan pemberian rekomendasi teknis dan izin pemanfaatan lahan.

2. Lokasi :

ProvinsiJambidansemuakabupaten/kotalingkupProvinsiJambi.

Mendorong pihak-pihak pada tataran nasional yang terkait dengan perpetaan untuk menetapkan mekanisme “one map initiative”

PILAR 3 : PROGRAM STRATEGIS, PILAR 2: KERANGKA HUKUM/PERATURAN

7 Aklerasi pembentukan dan berfungsinya KPH Produksi dan KPH Lindung

1. Justifikasi

Diantara isu utama deforestasi dan degradasi hutan di ProvinsiJambidisebabkanfaktor-faktorpenebanganliar,kebakaran hutan dan perambahan hutan yang masif. Akar utamanya adalah a) masih adanya akses terbuka (open access) bagi para pengguna lahan, b) masih lemahnya koordinasi pengelolaan kawasan hutan lintas administrasi c) masih kurangnya pelibatan masyarakat lokal pengelolaan hutan. Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai unit pengelolaan hutan terkecil adalah merupakan pilihan untuk mengatasi deforestasi dan degadasi hutan dan menurunkan tingkat emisikarbon.SaatinidiProvinsiJambitelahditunjukolehMenteri Kehutanan sebanyak 17 Unit, 3 diantaranya telah ditetapkan sebagai KPH Model.

Tidak adanya KPH yang operasional terutama pada kawasan hutan yang “open access” menyebabkan kawasan ini rentan terhadap penebangan liar, perambahan hutan, kebakaran hutan dan okupasi kawasan hutan serta lemahnya penegakan hukum, Tanpa adanya pengelola hutan di tingkat tapak melalui KPH, maka kerusakan hutan sulit untuk dihentikan dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis sulit untuk dipantau kemajuan dan akuntabilitasnya. Jika laju deforestasi dan degradasi hutan dan terus meningkat, maka akan semakin mengganggu ekosistem kehutanan yang berdampak kepada hilir, termasuk kegiatan penyelamatan tanah dan air yang berdampak lanjut kepada ketahanan pangan masyarakat.

Kegiatan utama dalam pembentukan KPH ini terkait penerapanREDD+adalah1)kegiatanpenurunansumber emisi, (source), 2) kegiatan peningkatan dan perlindungan stok karbon (sink), 3) peningkatan efektivitaspenegakanhukumdiwilayahKPHdan penanganan kebakaran hutan, 4) kegiatan penyempurnaan pengelolaan gambut di kawasan hutan.

2. Lokasi :

Kabupaten-kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.

1. Inventarisasihambatanpembangunan KPH di daerah

2. Mempertemukan pihak-pihak terkait untuk percepatan pembangunan KPH

3. Mendorong Kemenhut dan Kemendagri untuk membuat Kebijakan/peraturan implementasi PPK-BLUD untuk KPH

4. Memfasilitasi KPH untuk segera dapat beroperasi (melaksanakan risalah hutan, menyusun rencana-rencana pengelolaan hutan, pelaksanaan pengelolaan hutan, dsb)

5. Penguatan kapasitas KPH dalam penanganan konflik tenurial di wilayahnya

6. Konvergensikegiatanpembangunan kehutanan di KPH-KPH yang telah terbentuk

7. Prioritasi pengukuhan kawasan hutan pada KPH yang telah terbentuk

8. PenguatankemampuanKPH untuk monitoring danevaluasipelaksanaankegiatanpemegang izin di wilayah kelolanya

9. Menyediakanpayunghukum yang memungkinkan Pemerintah Daerah mengalihkan hak IUPHHK yang tidak aktif kepada KPH

10. Pembangunan KPH pada kawasan hutan yang berbatasan dengan masyarakat untuk meminimalisasi illegal encroachment

PILAR 3 : PROGRAM STRATEGIS

60 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

8 Pemberdayaan ekonomi lokal bagi masyarakat dalam dan sekitar hutan

1. Justifikasi

DiProvinsijambi,kantong-kantongkemiskinanlebihbanyak terdapat pada masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan. Sampai tahun 2007, jumlah desatertinggaltercatat161desa,terbanyaksecaraberurutanKabupatenMerangin(36desa),Kerinci(33desa), Sarolangun (32 desa), Tebo (23 desa), Bungo (15desa)danTanjungJabungTimur(8desa)(Agusta,2007). Jumlah penduduk miskin (penduduk yang beradadibawahGarisKemiskinan)diProvinsiJambipadabulanMaret2012sebesar271,67ribujiwa(8,42persen). Pada bulan Maret 2012, persentase penduduk miskin perkotaan mencapai 10,44 persen sedangkan di perdesaan mencapai 7,52 persen.

ProvinsiJambimenghadapitantanganyangbesarterkaitpembangunan manusia yang berkelanjutan. Pendapatan rata-ratanya sepertiga lebih rendah dari rata-rata pendapatan Indonesia, dan sangat bergantung pada dua industri utama, yaitu pertanian, penggunaan lahan dan kehutanan yang berkontribusi atas sekitar 30 persen pendapatandan58persenpekerjaanStrukturekonomiProvinsiJambi,saatinimasihterfokuspadapertaniandan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. Industri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk, proses produksi dan distribusi masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat dan Kawasan TimurProvinsiJambi.Dengandemikian,PemerintahJambi sewajarnya fokus pada pembangunan ekonomi dan peningkatan sumber penghidupan masyarakatnya dengan melakukan transformasi ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja berbasis nir-lahan, khususnya sektor jasa, industri pengolahan yang memiliki nilai tambah produksi serta membangun infrastruktur aksesbilitas dan distribusi barang/jasa untuk mengurangi tekanan deforestasi dan degradasi hutan.

2. Lokasi

Kabupaten-kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur

1.Merevisikebijakan-kebijakanyang dapat mendistorsi pasar produk ekonomi lokal (integrasi vertikal,sertifikasiyangtidakmemiliki kejelasan argument, perizinan, retribusi dan pajak)

2. Mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan, infrastruktur distribusi dan aksebilitas barang/jasa dengan menerapkan teknologi kontruksi hijau (green construction technology)

PILAR 3 : PROGRAM STRATEGIS, PILAR 2: KERANGKA HUKUM/PERATURAN

9 Memastikan berjalannya kegiatan konservasidanpembasahan kembali lahan gambut

1. Justifikasi

ProvinsiJambimemiliki736.244hektarlahangambutatau11,8%dariluaslahangambutdiSumaterayangluasnya6.244.101hektaratau3.5%yangdimilikiIndonesia.PengelolaanlahangambutdiProvinsiJambi saat ini dapat dikatakan sangat jauh dari prinsip perlindungan lahan gambut berkelanjutan. Lahan gambut tidak diperlakukan sebagai entitas khusus yang perlu dilindungi tetapi dianggap sebagai lahan biasa yang merupakan komoditas untuk mewadahi kegiatan perekonomian, seperti perkebunan sawit, pembangunan kanal irigasi, penebangan kayu, pembangunan infrastruktur, hutan tanaman industri. Padahal lahan gambut mempunyai peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem disebabkan besarnya daya menahan/menyimpan air, dan besarnya simpanan karbon(C)dilahangambut,sertatingginyabiodiversitasspesifik lahan gambut.

Apabilahutangambutdikonversi,makakarbonyangtersimpan di dalamnya akan mengalami oksidasi karena dekomposisi dan kebakaran dan mengemisikan CO2, gas rumah kaca terpenting. Emisi C dari lahan gambut dianggap sebagai masalah global yang sangat serius

1. Identifikasi lahan gambut yang perlu direhabilitasi

2. Penegakan aturan (law enforcement) untuk zero burning policy pada usaha besarberbasis lahan

3. Membangun sistem insentif untuk pengendalian kebakaran pada usaha skala kecil-mikro berbasis lahan

4. Inventarisasilahan-lahangambut yang berpotensi memerlukan penggantian/swap

5. Penataan/revitalisasiaturanmain land swap yang memenuhi prinsip tatakelola

6. Implementasiland swap atas hasilinventarisasilahanlahangambut yang memerlukan penggantian

7. Inventarisasihutandanlahangambut yang berpotensi terancam secara tepat dan efektif

61Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

karena jumlahnya bisa beberapa kali lebih tinggi dari emisi dari tanah mineral.

Perizinan usaha pemanfaatan hutan dan hak guna usaha perkebunan di lahan gambut tidak mungkin dicabut, sehingga perusahaan didorong harus menerapkan tekniskonservasitanahdanairdilahangambut,seperticanal blocking, rehabilitasi lahan gambut terdegradasi, penetapanarealkonservasipadagambutdalam,memastikan penerapan zero burning serta penegakan hukumnya dan mitigasi kebakaran lahan gambut

2. Lokasi:

Kabupaten-kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat.

8.Memfasilitasipihak-pihakterkait untuk melakukan land swapping dan alih fungsi ke KawasanKonserrvasi

9.Koordinasidenganpemerintahdaerah untuk pengendalian konversilahanstrategis(HCVF)di luar kawasan lindung

PILAR 3 : PROGRAM STRATEGIS, PILAR 2: KERANGKA HUKUM/PERATURAN

10 Mendorong peningkatan pengawasan perijinan pertambangan batubara dan mineral dan perbaikan peraturan terkait pertambangan minerba.

1. Justifikasi

Dalamperiodesampaitahun2010diProvinsiJambitercatat,449ijinusahapertambanganbatubaradenganluas727.844hektar,diantaranya349.905hektaratau233ijin terletak di kawasan-kawasan hutan lindung dan hutan produksidan105ijinusahaseluas7.388hektartelahmengantongi ijin eksploitasi. Dampak pengembangan kawasan pertambangan adalah alih fungsi lahan pertambangan terbuka (open pit mining). Hal itu akan berdampak terhadap penurunan populasi flora dan fauna, penambahan lahan kritis dan menyusutnya areal lahan hutan meningkatnya kerawanan sosial berupa konflik tenurial, berkurangnya keanekaragaman hayati dan bertambahnya lahan kritis serta meningkatnya emisi karbon hutan. Untuk itu diperlukan kegiatan-kegiatan, yaitu:

a) Penaatan terhadap rencana peruntukan kawasan hutan dan lahan gambut yang telah ditetapkan, izin KP dan/atau izin pinjam pakai tidak dikeluarkan dengan mengubah peruntukan lahan yang sudah ada;

b) Penegakan hukum terhadap pemegang ijin KP yang melanggar ambang batas tingkat emisi dan kewajiban reklamasi;

c) Penegakan hukum pertambangan tanpa izind) Penerapan minimalisasi ‘open mining’e) Penerapan perlindungan lahan gambut dalam izin KP

2. Lokasi

Kabupaten-kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, Tebo, Sarolangun, Bungo dan Merangin

1. Pengembangan sistem perijinan yang transparan dan akuntabel

2. Penguatan kebijakan untuk penerapan best practice penambangan, termasuk pemberian sanksi atas pelanggarannya

3. Membangun sistem insentif untuk penerapan best practices, termasuk mengkaji penerapan Dana Jaminan Kinerja

4. Menurunkan biaya transaksi pada kegiatan penambangan

5. Inventarisasiizin-izinusahapertambangan bermasalah, termasuk yang illegal dan melakukan tindakan hukum yang tepat dan memiliki efek jera

6. Inventarisasiaturanmainterkait perizinan dan menelaah substansinya, melakukan penyederhanaan

62 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

3.7 ProvinsiJambikembalidihadapkanolehtantanganprioritaspentingdansumberdayayangterbatas, terutama, terbatasnya ketersediaan pemilik keahlian manajemen yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan transformatif. Dengan membentuk unit kerja baru untuk mengkoordinir tanggapan pemerintah dan memastikan tercapainya prioritas penting di daerah, seperti kegiatan penurunan emisi melalui skema REDD+. Provinsi Jambi dalamkaitan ini telahmembentuk KomisiDaerah REDD+dengan kewenangan, ruang lingkuptugasdanfungsiorganisasiyangmasihterbatas.UntukituKomisiDaerahREDD+ProvinsiJambi dalam mengorganisasikan, merencanankan dan melaksanakan PRO CIPTA KARBON JAMBI harus dikuatkan dengan membentuk unit kerja baru khusus dengan memberikan kewenangan, tanggung-jawab, fungsi dan tugasnya yang diperluas. Lembaga baru ini perlu menjalankan enam fungsi luas dalam mendukung kesejahteraan rendah karbon sebagaimana tersaji pada Gambar 12. Fungsi-fungsi unit kerja baru mencakup:

1) Koordinasi dan distribusi finansial: menngkoordinasikan pembiayaan internasional untuk perjanjian REDD+, CER (Certified Emmsion Reduction) dan CDM (Clean Development Mechanism) serta mengelola dan mendistribusikan finansial secara transparan, adil, dan efisien ;

2) Pemantauandanevaluasi:menetapkangarisdasartingkatprovinsidanstandaryangtepatuntukpengukuran,pelaporan,danverifikasi(MRV);

3) Evaluasi Kebijakan dan perencanaan tata ruang: mengembangkan tanggapanpengaturan untuk mendukung pengurangan karbon dan menciptakan peluang akan sumber penghidupan yang berkelanjutan serta optimisasi alokasi lahan melalui perencanaan ruang dan penyelesaian perselisihan kepemilikan dan pengelolaan lahan berhutan dan lahan gambut;

4) Fasilitasi Pelibatan masyarakat: mengembangkan proses-proses untuk melibatkan masyarakat lokal, termasuk dalam upaya pembentukan dewan-dewan masyarakat lokal untuk memberikan masukan strategi dan memastikan ijin yang akuntabel dan transparan, mendorong perubahan perilaku menuju praktik-praktik yang berkelanjutan dan membangun penyelenggaraan masyarakat lokal;

5) Fasilitasi dukungan prasarana dan sarana: mengembangkan prasarana teknologi dan sistem. Misalnya: informasi pasar, suplai pemadam kebakaran, pendidikan, kesehatan dan prasarana keras misalnya: listrik, jalan untuk mendukung kegiatan penurunan emisi karbon dan sumber penghidupan yang berkelanjutan;

6) Mendukung sumber penghidupan yang berkelanjutan: mengembangkan strategi-strategi untuk mendukung pertumbuhan rendah emisi karbon.

3.8 Agar rencana aksi, program dan kegiatan REDD+ di Provinsi Jambi bisa mendapatkankredibilitas lokal, diperlukan kepastian ruang kelola masyarakat adat dan lokal terutama yang menggantungkan hidupnya pada wilayah hutan tertentu bagi penghidupan mereka. Identiifikasitentang“siapayangberhakatastanahyangmana”adalahlangkahvitaldalammemfasilitasi proses penghormatan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal dalam implementasi Proyek REDD+ di Provinsi Jambi dengan mengembangkan mekanismePersetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA).

63Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

GAMBAR 12Diagram Struktur Organisasi Lembaga REDD+ Jambi untuk Melaksanakan Pro Cipta Karbon Jambi 2032

3.9 Salah satupilardari kelembagaanREDD+adalah tersedianya instrumenpendanaandanmekanismepemantauan. InstrumenpendanaanREDD+, selainharusmemenuhi standarakuntabilitas dan transparansi, harus juga dipastikan tidak akan mendatangkan dampak negatif dari sisi sosial dan lingkungan. Untuk memenuhi pra-syarat tersebut, instrumen pendanaan membutuhkan Kerangka Pengaman (safeguards).KerangkaPengamanREDD+dimaksud dikedepankan dalam implementasi REED+ di Provinsi Jambi gunamencegahdampaknegatifkegiatanREDD+itusendiri.Dampak-dampaknegatiftersebutantaralain:konversi hutan alam dan lahan gambut menjadi hutan tanaman industri, perkebunankelapa sawit atau bentuk pemanfaatan lainnya yang berdampak keanekaragaman hayati yang rendah dan mengarah kepada kerusakan ekosistem dan kehilangan keanekaragaman hayati, hilangnya kawasan-kawasan tradisional yang mengarah pada penggusuran masyarakat adat, hilangnya hak-hak masyarakat terhadap lahan, wilayah dan sumberdaya, serta memunculkan terjadinya korupsi, nepotisme dan kolusi baru dalam penerapan REDD+.

Kelompok Kerja

Dewan Pengarah :Diketuai Gubernur JambiBupati/WalikotaPerwakilanLembagaREDD+NasionalPerwakilandaribeberapakementerianutamatingkatprovinsi(Kehutanan, Lingkungan Hidup, Bappeda, Pertanian, Pertambangan, Meteorologi dan Geofisika, Badan Penanggulangan Bencana)Perwakilan Lembaga Swadaya MasyarakatPerwakilan Akademisi/Pakar/Lembaga Riset

Dewan Penasihat Ad Hoc

• Beberapa perwakilan terpilih dari sektor swasta, LSM, dan komunitas lokal

Sekretariat

Pengumpulandan distribusifinansial

Pengawasandan evaluasi

Kebijakan danperencanaan

Keterlibatanmasyarakat Infrastruktur

Pengembanganpenghidupanyang berkelanjutan

64 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

65Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

4. PENGUKURAN, PELAPORAN DAN VERIFIKASI

4.1 MRV (Measurement, Reporting and Verification) merupakan rangkaian kegiatan untuk mengukur,melaporkandanmelakukanverifikasipencapaianpenurunanemisiGasRumahKaca(GRK)dariREDD+secaraberkala,sahih,akurat,terbandingkan,lengkap,konsistendantransparan. Sistem MRV merupakan garansi bagi komitmen negara-negara peratifikasi UN-FCCC,lembagapendanaan,investorkeuanganataupembeli(buyers) dalam implementasi REDD+.TargetdarisistemMRViniadalahinventarisasigasrumahkacadarikegiatanREDD+yang dilaporkan ke Sekretariat UN-FCCC.

4.2 InstrumenMRVREDD+yangakanditerapkandiProvinsiJambimeliputisemuaaktifitasMRV yang terkait antara lain dengan (1) penurunan laju deforestasi; (2) penurunan laju degradasi hutan; (3) konservasi karbon; dan (4) peningkatan cadangan karbon melaluipengelolaan hutan lestari dan pengayaan simpanan karbon (misal perlindungan dan reboisasi hutan terdegradasi). Secara sederhana, ringkasan kerangka pikir untuk pengukuran karbon dalam sistem MRV sebagaimana terlihat pada Gambar 13 di bawah ini.

RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 62

percepatan dan keberhasilan pencapaian target penurunan emisi yang telah ditetapkan dalam RAN-GRK dan RAD-GRK, Kendati usulan program dan kegiatan memiliki perbedaan dengan RAD-GRK tetapi tujuan yang sama yaitu penurunan emisi, khususnya emisi yang bersumber lahan, alih guna lahan, kehutanan dan lahan gambut, baik 26% dengan usaha sendiri dan pencapaian target 41% dengan bantuan internasional.

GAMBAR 13. Diagram Kerangka Pikir Panduan Pengukuran Karbon Instrumen MRV REDD+

5.3 Pengarusutamaan SRAP REDD+ dilakukan antara lain melalui proses formal maupun informal, seperti dalam proses Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa dengan memanfaatkan masa reses dan hearing dengan Dewan Perwakilan rakyat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota serta kepada sektor swasta, lembaga non pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Alur proses Internalisasi SRAP REDD+ dalam Alur Pembangunan Daerah diperlihatkan dalam Gambar 14.

Lahan Hutan, Lahan Pertanian , Lahan Basah, Pemukiman, Padang Rumput dan Areal Penggunaan Lainnya

LOKASI TIPE LAHAN

VERIFIKASI

PELAPORAN

PENGUKURAN

PENCAPAIAN TARGET PENURUNAN EMISI

LEMBAGA INDEPENDEN

MAMPU

Stok karbon periodik, Biofisik, Ancaman & Resiko, Sosesbud, Tata Kelola

GAMBAR 13. Diagram Kerangka Pikir Panduan Pengukuran Karbon Instrumen MRV REDD+

66 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

67Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

5. PENGARUSUTAMAAN DAN PENGADMINISTRASIAN SRAP REDD+ PADA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

5.1 Sejalan dengan program-program yang dikembangkan, tampak bahwa orientasi utama RPJMD, RenstraSKPDProvinsi JambidanRAD-GRKJambi terfokuspadaPilar3 (ProgramStrategisdalamStranasREDD+),baikyangterkaitdengankonservasidanrehabilitasi,usaha-usaha kehutanan, pertanian dan pertambangan, serta pengelolaan lansekap berkelanjutan. Secara keseluruhan dapat diinterpretasikan bahwa RPJMD dan Renstra SKPD yang terkait dengan pengelolaan hutan dan lahan menjabarkan arahan nasional. Adapun masalah dalam pengarusutamaan dan pengadministrasian SRAP REDD+ pada kebijakan pembangunandaerah antara lain:

1) Belum secara kuat menetapkan masalah-masalah pokok yang dihadapi untuk mencapai sasaran-sasaran yang tertuang dalam RPJMD Jambi maupun RAD-GRK Jambi;

2) Rencana kerja SKPD Provinsi Jambi sektor terkait lahan, hutan dan lahan gambut,baik dalam bentuk program atau kegiatan belum didasarkan pada prioritasnya secara keruangan dan penyelesaian pada fokus tematik dan lokus akar permasalahan prioritas;.

3) Belum menempatkan perubahan paradigma dan budaya kerja serta partisipasi publik sebagai agenda penting dalam perencanaan pembangunan daerah pada sektor berbasis lahan.

5.2 SRAPREDD+JAMBItidakmemisahkanpenangananmasalahsektorkehutanandanlahangambut dengan sektor pembangunan non kehutanan dan koordinatif untuk pencarian serta penyelesaian sumber masalah (troubleshooting/ debottleneking) serta menguatkan percepatan dan keberhasilan pencapaian target penurunan emisi yang telah ditetapkan dalam RAN-GRK dan RAD-GRK, Kendati usulan program dan kegiatan memiliki perbedaan dengan RAD-GRK tetapi tujuan yang sama yaitu penurunan emisi, khususnya emisi yang bersumberlahan,alihgunalahan,kehutanandanlahangambut,baik26%denganusahasendiridanpencapaiantarget41%denganbantuaninternasional.

5.3 PengarusutamaanSRAPREDD+dilakukanantaralainmelaluiprosesformalmaupuninformal,seperti dalam proses Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat PemerintahProvinsi,PemerintahKabupatendanPemerintahDesadenganmemanfaatkanmasaresesdanhearingdenganDewanPerwakilanrakyatDaerahProvinsi/Kabupaten/Kotaserta kepada sektor swasta, lembaga non pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. AlurprosesInternalisasiSRAPREDD+dalamAlurPembangunanDaerahdiperlihatkandalamGambar 14.

68 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

5.4 Disisi lain proses internalisasi, selain melalui Sistem Perencanaan Pembangunan di daerah, makaprosespengarusutamaanSRAPREDD+dapatdilakukandalambentuk,antaralain:

1) Mengajukan Dokumen SRAP REDD+ dalam pertemuan reses dan hearing DPRDProvinsi dan Kabupaten/Kota, dan memastikan bahwa pelaksanaan SRAP REDD+didukung dan dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ;

2) MengajukandanmemastikandokumenSRAPREDD+masukdalamRencanaStrategis(Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi dan Kabupaten/kota, agarlebih jelas posisinya dalam penjabaran ke program kerja tahunan hingga besaran anggaran pelaksanaannya;

3) Mengajukan dan memastikan dokumen SRAP REDD+ masuk dalam rencana kerjaprogram CSR (corporate social responsibilities/tanggung jawab sosial perusahaan) dan atau pengembangan (community development/pembinaan masyarakat), dimana SKPD yang bertanggung jawab menerapkan proyek lingkungan kepada pemegang izin usaha; dan

4) SRAP menjadi salah satu dokumen rujukan dalam proses pembentukan Rencana PerlindungandanPengelolaanLingkunganHidup(RPPLH)Provinsi/Kabupaten/Kota.

5) Mengajukandan memastikandokumenSRAPREDD+masuk danmenjadi rujukandalam pembentukan Rencana Strategis (Renstra) dan atau/ proposal pendanaan bagi lembaga-lembaga swadaya masyarakat, lembaga penelitian dan lembaga akademik,

5.5 GunamelengkapiupayapengarusutamaanSRAPREDD+keberbagaiprosesperencanaandan berbagai institusi, maka pelaksanaan pengarusutamaannya oleh berbagai pihak sebagaimanayangdijelaskandalamTabel9sebagaiberikut:

69Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi RISALAH EKSEKUTIF SRAP REDD+ JAMBI 63

GAMBAR 14 Diagran Alur Proses Internalisasi SRAPP REDD+ Jambi dalam Proses Pembangunan Daerah

5.4 Disisi lain proses internalisasi, selain melalui Sistem Perencanaan Pembangunan di daerah, maka proses pengarusutamaan SRAP REDD+ dapat dilakukan dalam bentuk, antara lain :

1) Mengajukan Dokumen SRAP REDD+ dalam pertemuan reses dan hearing DPRD Provinsi

dan Kabupaten/Kota, dan memastikan bahwa pelaksanaan SRAP REDD+ didukung dan dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ;

2) Mengajukan dan memastikan dokumen SRAP REDD+ masuk dalam Rencana Strategis

(Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi dan Kabupaten/kota, agar lebih jelas posisinya dalam penjabaran ke program kerja tahunan hingga besaran anggaran pelaksanaannya;

3) Mengajukan dan memastikan dokumen SRAP REDD+ masuk dalam rencana kerja program

CSR (corporate social responsibilities/tanggung jawab sosial perusahaan) dan atau

DOKUMEN RAD GRK

DOKUMEN SRAP REDD+

DOKUMEN LAIN TERKAIT REDD+ (LSM, SWASTA, AKADEMIK)

GAMBAR 14 Diagran Alur Proses Internalisasi SRAPP REDD+ Jambi dalam Proses Pembangunan Daerah

70 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

KELOMPOK PARA PIHAK PERAN DALAM PROSES

1. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

1.1. Bappeda • Memastikan rencana aksi masuk dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah.

• Mendukung rencana kerja dan pendanaan yang diusulkan oleh SKPD terkait.

1.2. Dinas Kehutanan • Memastikan rencana aksi menjadi salah satu prioritas Rencana Strategis Dinas kehutanan, mengusulkan ke dalam pengganggaran, dan melaksanakan dalam kegiatan rutin.

1.3. Badan Lingkungan Hidup Daerah • Memastikan rencana aksi menjadi prioritas Rencana Strategis BLHD, mengusulkan ke dalam penganggaran dan melaksanakan.

1.4. Biro Ekbang & SDA Sekretariat Daerah • MemastikanSRAPREDD+dipublikasikansecaraluassecaraberkala(vertikalmaupunhorisontal).

2. Lembaga Adhoc Provinsi

2.1.Komisi/LembagaREDD+Multipihak • MemastikanSRAPREDD+diturunkankedalamketingkat Kabupaten/Kota, lembaga non pemerintah dan masyarakat desa;

• Mensosialisasikan, mengkoordinasikan teknis pelaksanaan ProgramSRAPREDD+ditingkatprovinsi,lintassektoral,dan non program/kegiatan SKPD dan antar kabupaten/ kota(data,monev,simpul/networking,fasilitasi).

2.2. Pokja Rencana Aksi Daerah GRK • MemastikanSRAPREDD+diakomodasikanmasukdalamdokumen maupun implementasi RAD GRK tingkat Provinsi.

3. Swasta/Asosiasi

3.1) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI)

3.2) Perusahaan Pemegang IUPHHK- Hutan Alam dan IUPHHK- Hutan Tanaman Industri

3.3) Gabungan Asosiasi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)

3.4) Anggota RSPO dan ISPO

3.5) Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA)

3.6)PerusahaanPemegangIUPHHK-RestorasiEkosistem

• MengadopsidanmengimplementasikanSRAP+terkaitdengan pengelolaan hutan lestari oleh perusahaan-perusahaan Pemegang ijing IUPHHK-Hutan Alam dan IUPHHK- Hutan Tanaman Industri

• Mengadopsi dan memastikan mengimplementasikan SRAP+terkaitdenganpenerapanPrinsipdanKriteriaRSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil) dan/atau ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) oleh perusahaan-perusahaan HGU Perkebunan Kelapa Sawit

• Mengadopsi dan mengimplementasikan SRAP terkait dengan pengelolaan perkebunan yang ada di wilayahnya seperti, penyiapan lahan tanpa bakar, High Conservation Value Forest, dan CSR hijau.

• MengadopsidanmengimplementasikanSRAPREDD+terkait dengan pengelolaan tambang berkelanjutan seperti praktek terbaik pertambangan good mining) , tata kelola yang baik, (good governance), pertanggung-jawaban sosial yang baik (good CSR practices), dan implementasi prinsip-prinsip PADIATAPA

• Mengadopsi dan mengimplementasikan SRAP terkait dengan restorasi ekosistem, rehabilitasi, dan implementasi prinsip-prinsip PADIATAPA.

4. Lembaga Non Pemerintah/Akademik

4.1KomunitasKonservasiIndonesia–WARSI4.2 Zoological Society of London4.3 World Agroforestry Centre- ICRAF4.4 Fauna Flora Indonesia4.5 Worldwide Fund For Nature4.6CIFOR4.7AliansiMasyarakatAdatNusantara–Jambi4.8PerkumpulanGitaBuana4.9FrankfurtZoologicalSociety4.10UniversitasJambi4.11 Lembaga Non Pemerintah lainnya

• Mendukung, membantu dan menguatkan pelaksanaan peranandantugasKomisi/LembagaREDD+Multipihak

• Menyusun program yang terkait dengan implementasi SRAPREDD+dilokasiKabupaten/Proyekpercontohan;

• MendorongpelaksanaanSRAPREDD+yangtelahdimasukan ke dalam rencana pembangunan daerah di tingkat Kabupaten dan tapak yang menjadi lokasi kegiatan/percontohan.

• Memastikan PADIATAPA dipergunakan dalam implementasiSRAPREDD+apabilaterkaitdenganmasyarakat lokal/adat.

TABEL 9. Peran Para Pihak dalam Proses Pengarusutamaan SRAP REDD+ di Provinsi Jambi

71Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

6. SUMBER PEMBIAYAAN, SKEMA DAN PENYALURAN DANA

6.1 Sumber pembiayaan program pada tahap percontohan berasal dari pendanaan dalamnegeri yang dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran PendapatandanBelanjaDaerah(APBD),investasiswasta(perbankandannon-perbankan),dana corporate social responsibility (CSR), ataupun pendanaan luar negeri yang dapat berasal dari bantuan/hibah luar negeri, baik dalam bentuk bilateral maupun multilateral dan bantuan dari lembaga donor/ perorangan/komunitas.

6.2 PROCIPTAKARBONJAMBI2032sepenuhnyamenolaksumberpembiayaanyangberasaldarihutangpemerintahmaupunhutangswasta terkait implementasiREDD+diProvinsiJambi.

6.3 Jenis sumber pendanaan sangatmempengaruhi bentuk skema pendanaan yang harusdigunakan. Tiga alternatif skema pendanaan yang dapat digunakan adalah:

1) On-budget & on-treasury, di mana para donor memakai sistem pengaturan dana pemerintah Indonesia dalam pemberian dananya;

2) On-budget & off-treasury, di mana dana diberikan di luar skema pengelolaan Bendahara Negara (KPPN), tetapi pendanaannya tetap harus dilaporkan ke dalam sistem anggaran pemerintah; dan

3) Off-budget & off-treasury, di mana donor tidak menggunakan sistem anggaran pemerintah Indonesia dan tidak memberikan dananya melalui KPPN.

6.4 Apabila mengikuti mekanisme klasifikasi kegiatan NAMA’s maka sumber pembiayaanREDD+dapatdikategorikansebagaiberikut:

1) Untuk mendukung kegiatan penurunan gas rumah kaca sebesar 26% Pendanaanuntukkegiatan iniseringdisebutsebagaiUnilateralNAMA’sdenganartipendanaanberasal dari pendanaan dalam negeri yang menjadi prioritas utama dalam pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dapat berupa rupiah murni sesuai dengan rancangan RPJMD 2010 - 2015. Meskipun begitu, komitmen 26% yang dilakukandengan upaya sendiri (unilateral) tidak hanya meliputi pendanaan pemerintah pusat, melainkan termasuk sumber pendanaan dalam negeri lainnya, seperti APBD, hutang pemerintah, investasi swasta (perbankandannon-perbankan), sertacorporate social responsibility (CSR);

2) Untukmendukungkegiatanpenurunangas rumahkacahingga41%Sumberdanayang diperlukan untuk mendukung penurunan emisi di kategori ini berasal dari bantuan/hibah luar negeri baik dalam bentuk bilateral maupun multi lateral, sehingga kategoriinidikenaldenganSupportedNAMA’s.

72 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

3) Untukmendukungkegiatanpenurunangas rumahkaca lebihdari41%Sedangkansumber pembiayaan dari kategori kegiatan ini berasal dari kredit karbon atau carbon credit. Mekanisme kredit karbon pada tingkat internasional ini masih dalam tahap pengembangan.

6.5 Pada tahun pertama, antara USD 19 juta sampai dengan USD 39 juta akan diperlukanuntuk menetapkan fungsi-fungsi kesiapan dasar untuk mendukung pertumbuhan rendah emisi karbon. Dari tahun 2012-2030, biaya yang mengalir untuk mendukung pelaksanaan pengurangan karbon dan peluang-peluang sumber penghidupan yang berkelanjutan akan meningkatsecarabertahapdanmencapaiantaraUSD373 jutasampaidenganUSD676juta pada tahun 2030, dengan mengasumsikan tercapainya pengurangan potensial penuh 55 Mt CO2e. Meskipun keseluruhan pendanaan yang diperlukan berjumlah besar, biaya per tCO2e yang dikurangi relatif rendah. Sebagai contoh, pada tahun 2030, biaya pengurangan penuh per tCO2e yang dikurangi (termasuk biaya pelaksanaan) berkisar antara USD 6,8sampaidenganUSD12,3.KurvaBiayaGlobalMcKinseymengestimasikanbiayateknissajadi luar biaya pelaksanaan mencapai sekitar USD 3,75 per tCO2e yang terkurangi.

73Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

7. P E N U T U P

7.1 PemerintahProvinsiJambimeyakinibahwapeluangkeberhasilankonservasihutanmelaluipenerapanREDD+lebihbesardibandingkandenganpendekatan-pendekatankonservasisebelumnya, dengan beberapa alasan sebagai berikut:

Pertama, walaupun sebagian besar tindakan REDD+ hampir sama dengan pendekatankonservasi hutan sebelumnya, tetapi ada unsur-unsur yang sunguh-sungguhbaru yaituimbalan berbasis kinerja. Imbalan internasional dan nasional akan semakin dikaitkan dengan kinerja dan hasil yang terukur, sehingga mengubah insentif bagi semua pemangku kepentingan dengan cara yang belum pernah dicoba sebelumnya pada skala nasional maupunprovinsi.

Kedua, sebagian masyarakat internasional telah menunjukkan kemauan kuat untuk memberi imbalaninsentifpositifkepadaREDD+.Lebihbanyakpendanaankemungkinanberasal dari sumber dana publik dan barangkali dari penjualan kredit REDD+ di pasarkarbon internasional, bergantung pada kesimpulan dari perjanjian UNFCCC dan keputusan Uni Eropa dan setiap negaramengenai penyertaan kredit REDD+ sebagai penggantiankerugian. Besarnya pembiayaan dapat mencukupi untuk memberi imbalan jerih payah keseimbangan ekonomi politis pengelolaan hutan dari yang mendorong deforestasi dan degradasi ke cara-cara lainnya yang mendukung pelestarian dan pemulihan hutan.

Ketiga, banyak negara berkembang, termasuk Indonesia yang menunjukkan kemauan kuat untuk mengatasi masalah deforestasi dan degradasi hutan, dan untuk memperlakukan REDD+menjadibagianpembangunanekonomi rendahemisikarbon.Kecocokanantara“kesediaan masyarakat internasional untuk membayar” dan “kesediaan nasional dan/atau daerah untuk menjalankan” ini sangat penting bagi keberhasilan REDD+, baik di ajangperundingan maupun pelaksanaannya.

Keempat,banyakorganisasidanperorangansedangmengamatiREDD+,danmewaspadaikemungkinan dampak yang merugikan dalam hal keefektifan, efisiensi dan kesetaraan dalampenerapanskemaREDD+.Pelakusektorswasta jugapekaterhadaprisiko iniyangterkait dengan nama baikmereka atas keterlibatan dalam REDD+. Perhatian yang lebihdaripada sebelumnya ini seharusnya membantu membatasi salah-urus dana REDD+dan korupsi, dan memberi peringatan dini atas dampak merugikan bagi masyarakat dan ekosistem alamiah yang rentan. Secara keseluruhan, berbagai bukti ilmiah menunjukan untukkitabersamamerasaoptimissambiltetapwaspada,bahwaREDD+memangdapatdiwujudkan di lembaga nasional/daerah, kebijakan dan kegiatan di tingkat tapak.

Kelima, diperlukan serangkaian transformasi perubahan yang difokuskan kepada kebijakan sektor penggunaan lahan, hutan dan lahan gambut, baik di pusat maupun di daerah. Pembaruan ini berkaitan antara lain dengan konsistensi kebijakan, dan operasionalisasi kebijakan yang baik dengan mempertimbangkan akumulasi praktek dan interaksi sosial yang terjadi di daerah sebagai respon dalam implementasi kebijakan dimaksud. Keseluruhan

74 Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ Jambi

orientasi dan fokus ini tentu berimplikasi bagi perlunya penguatan sistem dan mekanisme perencanaan baik di pusat maupun di daerah; termasuk di dalamnya pembaruan kerangka pikir perencana dan sekaligus pengambil kebijakan. Berbagai tawaran arah pembaruan di atas, bagaimanapun, akan berimplikasi pula pada pentingnya upaya perbaikan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, baik dari sisi sumber daya manusia, sumber daya informasi-teknologi serta sumber daya finansial yang ketiganya diharapkan mumpuni untuk secara operasional mewujudkan berbagai perubahan dan implikasi kebijakan tersebut.

7.2 GunamemastikanterlaksananyaupayatindaklanjutSRAPREDD+Jambi,dalampengertianbahwakegiatanyangtelahditetapkandalamSRAPREDD+Jambidapatterimplementasikansesuaivisi,misidantujuanyangtelahditetapkan,makadibutuhkanpenyelesaianpersoalantata kelola sumber daya alam sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi menjadi kebutuhan kolektif para pihak berkepentingan di daerah lingkup Provinsi Jambi untukmenjadi agenda bersama pembaharuan. Salah satu pintu masuk yang paling krusial adalah mentransformasi tata-kelola yang mencakup penguatan sistem dan mekanisme, serta sekaligus produk perencanaan daerah sebagai bagian dari upaya pembaruan mekanisme atau proses dan substansi kebijakan pembangunan sumber daya alam berbasis lahan dan kehutanan.

7.3 Dengan berbagai implikasi dan saran tindak lanjut di atas, besar harapan berbagai strategi, danrencanaaksidalamSRAPREDD+Jambiyangtelahdiuraikankedalamsejumlahprogramdan kegiatan benar-benar dapat berperan sebagai instrumen penentu, pemenuhan prasyarat dan penguatan kondisi pemungkin dan bahkan sebagai pembuka sumbat masalah (debottlenecking) untuk penerapan REDD+ di Provinsi Jambi bagi tercapainya berbagaisasaran pengurangan emisi sebagaimana telah ditargetkan baik dalam RAN-GRK maupun RAD-GRK serta perolehan manfaat dampingan (co-benefits) dari aspek-aspek perlindungan jasa lingkungan esensial, kelestarian keanekaragaman hayati hutan tropis, pengurangan kemiskinan masyarakat, perbaikan tata kelola sumber daya alam serta peningkatan hak-hak kelola masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

7.4 Berbagai rencanaaksi sebagaimana telah tertuangdalamSRAPREDD+ Jambi,beberapatampak bersifat “cara tidak biasa” (Business Un-Usual), terlebih apabila diukur dalam kerangka piker, paradigm, perilaku serta budaya kerja yang melatari kinerja pembangunan saat ini, baik di daerah maupun secara nasional. Kalau arah dan semangat perubahan ini disepakati menjadi agenda tekad bersama (common agenda), maka cara tak biasa tersebut menjadi tidak saja kepedulian bersama dan kepercayaan para pihak (mutual trust), tetapi harus sudah menjadi kebutuhan bersama (collective needs) untuk melakukan tindakan bersama (collective actions)dalammengwujudkanvisibersama(shared vision) yang telah disepakati dalamSRAPREDD+ProvinsiJambi.