Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

14
STRATEGI DAN KAJIAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Matematika 3 Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M. Pd Disusun Oleh: NAMA : Maida Mustika (A1E307907) Mahfuzatul Husna (A1E307936) KELAS : IV A PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2009

Transcript of Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Page 1: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

STRATEGI DAN KAJIAN PEMBELAJARAN

BILANGAN BULAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan Matematika 3

Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M. Pd

Disusun Oleh:

NAMA : Maida Mustika (A1E307907)

Mahfuzatul Husna (A1E307936)

KELAS : IV A

PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2009

Page 2: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

KAJIAN DAN STRATEGI PENYAMPAIAN BILANGAN BULAT SERTA BERBAGAI PERMASALAHANNYA.

A. PENGERTIAN BILANGAN BULAT.

Bilangan bulat merupakan bilangan utuh yang terdiri dari bilangan nol, bilangan asli, dan

bilangan asli negatif.

B. MACAM-MACAM BILANGAN BULAT.

1. Bilangan bulat nol, merupakan bagian dari bilangan bulat yang mempunyai anggota nol saja

(0).

2. Bilangan bulat negative, merupakan bilangan bulat yang beranggotakan bilangan asli negatif

(…-4,-3,-2,-1).

3. Bilangan bulat positif, merupakan bilangan bulat yang beranggotakan bilangan asli:

(1,2,3,4,5…).

4. Bilangan bulat genap, merupakan bilangan bulat yang anggotanya habis dibagi dua (…-6,-4,-

2,2,4,6….).

5. Bilangan bulat ganjil, merupakan bilangan bulat yang anggotanya bilangan ganjil negatif (…-

7,-5,-3,-1,1,3,5,7).

C. MENGAJARKAN OPERASI BILANGAN BULAT POSITIF

Pembahasan tekhnik mengajarkan bilangan bulat dan operasi-operasinya berikut ini difokuskan

pada bilangan negative. Sebab cara mengajar bilangan bulat lainnya telah dibahas pada bab V.

1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Sebelum mengajarkan cara penjumlahan bilangan bulat terlebih dahulu kita harus

mempelajari prosedur yang perlu digunakan untuk membimbing siswa memahami

penjumlahan itu. Berikut ini beberapa prosedur tersebut.

a. Menyiapkan suatu himpunan.

b. Menyiapkan himpunan yang saling lepas terhadap himpunan yang pertama.

c. Menyatukan kedua himpunan tersebut.

d. Menentukan sifat bilangan dari himpunan baru hasil penggabungan kedua

himpunan tersebut.

Dalam mengajarkan operasi penjumlahan ada beberapa cara atau strategi yang dapat

digunakan antara lain:

a. Sebelum kita mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa

perlu terlebih dahulu memahami konsep bilangan bulat, khususnya bilangan

negative. Sebelum guru mengenalkan konsep negative kepada siswa, mereka secara

tidak sadar telah mengenal konsep tersebut. Misalnya: Ali mempunyai hutang 5000

rupiah. Pernyataan tersebut dapat kita gunakan untuk mengenal konsep bilangan

negative kepada siswa.

Page 3: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

b. Setelah konsep bilangan bulat dipahami siswa, anda dapat memberikan operasi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Salah satunya adalah dengan

menggunakan alat peraga seperti kancing. Kancing yang digunakan haruslah

berbeda warnanya.Misalnya kancing merah dan biru. Sekarang kita hendak

menyusun kancing untuk mencari hasil dari penjumlahan. Caranya jika kita hendak

menambah sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat positif, pada susunan

kancing tersebut kita tambah dengan kancing biru.jika bilangan itu kita tambah

dengan bilangan negative, maka kancing yang ditambahkan adalah kancing

berwarna merah. Misalnya hendak mencari penjumlahan (-2) + (-3)

-2 ditambah 3 -5 ( karena 5 kancing merah

kancing merah tidak berpasangan )

Setelah latihan dengan menggunakan benda dianggap cukup, kegiatan selanjutnya

adalah menyelasaikan soal dengan menggunakan gambar.

c. Menggunakan garis bilangan, dalam pembelajaran operasi penjumlahan dengan

garis bilangan perlu dipahami tentang aturan mendefinisikan bilangan dan aturan

operasi. Misalkan kita ingin melakukan operasi 2 + 5, perlu disepakati 2 disebut

bilangan pertama dan 5 disebut bilangan kedua. Selanjutnya aturan operasi

penjumlahan dua bilangan bulat adalah sebagai berikut:

Buat anak panah bilangan pertama dengan pangkal nol.

Buat anak panah bilangan kedua dengan pangkal di ujung bilangan pertama

Hasil penjumlahan kedua bilangan ditunjukkan dengan anak panah dari

pangkal nol dan berujung di ujung bilangan kedua.

Contoh: 2 +5 = 7

0 1 2 3 4 5 6 7

Contoh: 2 + (-5) = -3

Page 4: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

d. Menggunakan permainan baris berbaris, permainan ini diilhami dari aturan-aturan

pada garis bilangan. Pada permainan ini diperlukan sarana lantai bertegel atau

halaman tanah yang diberi tanda seperti lantai bertegel disesuaikan dengan

lingkungan sekitar. Sedangkan aturan permainan baris berbaris adalah sebagai

berikut:

Sumbu garis bilangan positif menghadap kekanan, negative kekiri.

Seorang peraga (pemain) awalnya berdiri pada angka nol dan menghadap

kekanan.

Bilangan positif A didefinisikan dengan bergerak maju A langkah.

Bilangan negatif B (-B) didefinisikan dengan bergerak mundur B langkah.

Operasi penjumlahan diartikan tidak mengubah arah.

Operasi pengurangan diartikan balik kanan (membalikkan badan).

Hasil penjumlahan atau pengurangan ditinjukkan tempat terakhir berdiri.

e. Menggunakan kartu bilangan , kartu bilangan terdiri dari dua set kartu berbentuk

persegi panjang (atau yang lainnya yang penting kongruen) dengan dua warna

berbeda, masing-masing terdiri atas 20 kartu. Kartu-kartu ini disusun secara

berpasangan atas bawah. Seperti halnya baris berbaris permainan kartu bilangan

juga memerlukan aturan pendefinisian bilangan dan perlakuan terhadap operasi.

Aturannya adalah sebagai berikut:

Buat kesepakatan untuk menetapkan kartu bilangan positif dan negative.

Definisikan bilangan nol sebagai ‘sebagai semua kartu berpasangan’.

Definisikan bilangan bulat positif sebagai ‘banyaknya kartu putih yang tidak

berpasangan ‘.

Definisikan suatu bilangan bulat negative sebagai ‘banyaknya kartu hitam

yang tidak berpasangan’.

Langkah-langkah operasi penjumlahan atau pengurangan dengan kartu bilangan.

Definisikan bilangan pertama dengan menggunakan kartu-kartu.

Tambahkan atau kurangkan (ambil kartu) kartu sesuai dengan bilangan

kedua

Susunan terakhir menunjukkan bilangan hasil penjumlahan.

Contoh langkah-langkah operasi penjumlahan untuk -2 + 3

Definisikan bilangan pertama (-2), yaitu susunan kartu yang memiliki dua

kartu hitam tidak berpasangan.

Tambahkan 3 kartu putih pada deretan kartu putih.

Page 5: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Hasilnya 1 kartu putih tidak berpasangan, artinya -2 + 3 = 1

Contoh langkah-langkah pengerjaan untuk operasi penjumlahan (-2) + (-3)

Definisikan bilangan pertama (-2) dengan dua kartu hitam tidak

berpasangan.

Tambahkan 3 kartu hitam.

Hasilnya 5 kartu hitam tidak berpasangan.

Contoh langkah-langkah pengerjaan operasi pengurangan untuk 2 – (-3)

Definisikan bilangan pertama (2)

Ambil 3 kartu hitam.

Hasilnya 5 kartu putih tidak berpasangan

Kartu ini juga dapa digunakan untuk memperkenalkan lawan bilangan bulat. Lawan

dua kartu putih tidak berpasangan adalah dua kartu hitam tidak berpasangan.

Artinya lawan dari dua (2) adalah negative dua (-2) dan sebaliknya.

Operasi pengurangan juga dapat diartikan sebagai menjumlahkan dengan lawannya.

Jadi mengambil 5 kartu putih artinya sama dengan menambah 5 kartu hitam dan

mengambil 3 kartu hitam artinya sama dengan menambah 3 kartu putih. Hal ini

disebabkan susunan kartu terbentuk akan sama jika menggantikan operasi

mengambil n kartu hitam (putih) dengna menambah n kartu putih (hitam).

2. Cara mengajarkan operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Mengajar bilangan bulat dilakukan secara bertahap. Pertama perkalian bilangan

bulat positif dengan bilangan bulat positif, kedua perkalian bilangan bulat positif dengan

bilangan bulat negative, ketiga perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat

positif dan keempat perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative.

Yang pertama telah dipelajari pada bab V. maka sekarang yang dibahas adalah yang

berikutnya. Berikut ini beberapa cara dan strategi dalam mengajarkan operasi perkalian

bilangan bulat:

a. Mengajar menggunakan pola

1) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif menggunakan

penjumlahan berulang sesuai dengan pengertian perkalian yang telah mereka

pelajari. Contoh: 4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6

= 24

2) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative menggunakan

penjumlahan berulang. Contoh: 4 x (-6) = (-6) + (-6) + (-6) + (-6)

= -24

3) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif menggunakan

pola. Contoh untuk menjelaskan (-3) x 5 kita gunakan pola berikut:

Page 6: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

kita mengalikan bilangan bulat positif (misalnya dipilih 4) dengan 5, kemudian

bilangan yang di depan diturunkan satu-satu. Hasil perkalian untuk bilangan

bulat dicari dengan penjumlahan berulang. Proses ini dilanjutkan sampai

didapatkan hasilnya.

4 x 5 = 20

3 x 5 = 15

2 x 5 = 10

1 x 5 = 5

0 x 5 = 0

(-1) x 5 = -5

(-2) x 5 = -10

(-3) x 5 = -15

4) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative menggunakan

pola. Contoh: untuk menjelaskan (-3) x (-5) kita gunakan pola berikut:

Kita kalikan bilangan bulat positif (misalnya dipilih 4) dengan (-5), kemudian

bilangan yang di depan diturunkan satu. Hasilnya dicari dengan penjumlahan

berulang. Proses ini dilanjutkan sampai didapatkan hasilnya.

4 x (-5) = -20

3 x (-5) = -15

2 x (-5) = -10

1 x (-5) = -5

0 x (-5) = 0

(-1) x (-5) = 5

(-2) x (-5) = 10

(-3) x (-5) = 15

Setelah diberikan beberapa contoh siswa diajak untuk membuat kesimpulan

bahwa:

Perkalian bilangan bulat positif dengna bilangan bulat positif hasilnya

bilangan bulat positif.

Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative hasilnya

bilangan bulat negative.

Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif hasilnya

bilangan bulat negative.

Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative

hasilnya bilangan bulat positif.

Bilangan nol dikali bilangan bulat sama dengan nol, dan bilangan bulat

kali bilangan nol sama dengan bilangan nol.

b. Permainan dosa pahala.

Pada permainan ini aturannya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dimanyarakat

Indonesia, yaitu:

Bilangan pertama:

Page 7: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Melakukan : positif

Tidak melakukan : negative

Bilangan kedua

Perbuatan baik : positif

Perbuatan buruk : negative

Bilangan hasil

Mendapatkan pahala : positif

Mendapatkan dosa : negative

Pengajaran perkalian dengan menggunakan permainan ini memiliki aturan sebagai

berikut:

Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif hasilnya adalah

bilangan bulat positif sesuai dengan melakukan (positif) perbuatan baik

(positif) mendapatkan pahala (positif).

Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative hasilnya

adalah bilangan bulat negative sesuai dengan melakukan (positif )

perbuatan buruk (negatif) mendapatkan dosa (negative).

Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif hasilnya

adalah bilangan bulat negative sesuai dengan tidak melakukan (negative)

perbuatan baik (positif) mendapatkan dosa (negative).

Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative hasilnya

adalah bilangan bulat negative sesuai denagn tidak melakukan (negative)

perbuatan buruk (negative) mendapatkan pahala (positif).

c. Menggunakan garis bilangan

Operasi perkalian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis bilangan.

Ketentuan-ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi perkalian

bialngan bulat adalah :

Misalnya untuk perkalian a x b

Posis awal pada titik nol dan menghadap ke kanan jika b > 0, dan kekiri jika b

< 0.

Bergerak maju jika a > 0, dan mundur jika a < 0

Hasilnya adalah posisi bilangan pada kedudukan akhir.

Contoh 3 x -2

Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada skala 0

kearah kiri (arah bilangan negative).

Page 8: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Dari soal diketahui a = 3 > 0, sehingga perkalian maju kekiri sebanyak 3

langkah, masing-masing langkah panjangnya = 2 skala.

Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6.

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Contoh -3 x 2

Dari soal diketahui b = 2 > 0, sehingga posisi awal adalah nol kearah

kanan atau kearah positif.

Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur kekiri

sebanyak 3 langkah, masing-masing langkah panjangnya 2 skala.

Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Contoh -3 x -2

Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada skala 0

kearah kiri ( arah bilangan negative).

Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur sebanyak 3

langkah dengan panjanga skala 2.

Hasilnya adalah posisi akhir yaitu pada skala 6.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

Page 9: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Sekarang mari kita simak cara mengajar operasi pembagian bilangan bulat. Pada

dasarnya operasi pembagian adalah mencari factor bilangan yang belum diketahui,

seperti dua kali berapa agar hasilnya enam? Dalam bahasa matematika ditulis 2 x n = 6,

berapakah n? sehingga operasi pembagian didefinisikan sebagai lawan operasi

perkalian. Sehingga pertanyaan diatas sama saja dengan enam dibagi dua hasilnya

berapa? Jika ditulis dalam symbol matematika adalah 6 : 2 = n. Dengan demikian

penjelasan operasi pembagian menggunakan operasi perkalian a : b = c berarti b x c = a.

Dengan demikian sebelum menjelaskan operasi pembagian, operasi perkalian bilangan

bulat harus dipahami terlebih dahulu.

Operasi perkalian pada awalnya dikenalkan dengan penjumlahan berulang.

Seperti 3 x 2 = 2 + 2 + 2. Pada operasi pembagian dapat dikaitkan dengan operasi

pengurangan berulang. Misalnya 6 : 2 = n. Maka n dapat dicari dengan mengurangkan

dua berulang-ulang sehingga hasilnya 0. Banyaknya penurangan adalah n, yaitu 3.

Dikelas seorang guru dapat mengajarkannya dengan mengaitkan pada kehidupan sehari

– hari anak. Ada kasus istimewa yang perlu diajarkan pada anak yaitu:

0 : 0 tidak punya arti

X : 0 tidak punya arti

Pada pembahasan diatas, untuk memperoleh hasil 6 : 2 kita mencari suatu

bilangan jika dikalikan denagn 2 hasilnya 6, yaitu a x 2 = 6. Sehingga dengan mudah

diperoleh a = 3, yaitu 6 : 2 = 3.

Bagaimanakah hasil bilangan 6 : 0? Jika soal ini kita kaitkan dengan perkalian

seperti contoh di atas, maka kita mencari suatu bilangan yang jika dikalikan dengan nol

hasilnya 6. Tentu tidak ada bilangan yang memenuhi, sebab semua bulangan jika

dikalikan dengan nol, maka hasilnya nol juga. Jadi pembagian dengan nol tidak

didefinisikan.

Pembagian dengan menggunakan garis bilangan

Oerasi pembagian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis bilangan .

ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi pembagian bilangan bulat

adalah:

Posis awal pada skala nol dan menghadap ke kanan jika b > 0 dan ke kiri jika B <

0.

Bergerak menuju bilangan a dalam garis bilangan dengan setiap langkah

menempuh b skala. Pergerakan ini bias maju atau mundur sesuai dengan b dan

sesuai dengan a

Page 10: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Hasilnya adalah banyaknya langkah denagn tanda positif jika arah gerakan pada

langkah dua adalah maju dan negative jika arah gerakan pada langkah 2 adalah

mundur.

3. Cara mengajar relasi urutan bilangan bulat

Konsep hubungan antar bilangan bulat dapat berupa ketidaksamaan yaitu “kurang

dari” dan “lebih dari”. Lambang untuk kurang dari adalah < sedangkan lambang untuk

lebih dari adalah >. Tabel berikut dapat digunakan untuk membimbing anak

kepemahaman hubungan (relasi) kurang dari (<).

x < y jika ada bilangan positif z sehingga x = y – z

3 < 4 sebab 3 = 4 – 1 5 < 8 sebab 5 = 8 – 3

-5 < -2 sebab -5 = -2 – 3 -3 < 2 sebab -3 = 2 – 5

-4 < -1 sebab …. = …. - …. -12 < 1 sebab …. = …. - ….

…. < …. Sebab -10 = 3 -13 …. < …. Sebab -7 = -5 - 2

Pengertian lebih dari dapat diturunkan dari pengertian kurang dari.

4. Cara Mengajar Notasi Ilmiah

Sebelum mengajar notasi ilmiah kepada siswa seorang guru hendaknya terlebih dahulu

memberi mereka konsep bilangan berpangkat negative. Guru dapat menyajikan konsep

bilangan berpangkat tersebut dengan menggunakan pola sebagai berikut:

10000 = adalah nama lain dari 10000

1000 = adalah nama lain dari 1000

100 = adalah nama lain dari 100

10 = adalah nama lain dari 10

1 = = adalah nama lain dari 1

0, 1 = = adalah nama lain dari 0, 1

0,01 = = adalah nama lain dari 0,01

0,001 = = adalah nama lain dari 0,001

Ajak siswa untuk memperhatikan kemudian membaca baris demi baris. Kemudian minta

siswa untuk memperhatikan pangkat sepuluh dari satu baris kebaris berikutnya. Ajak siswa

untuk bersama-sama menulis bilangan –bilangan berpangkat tersebut. Kegiatan berikutnya

adalah memberikan latihan serupa dengan menggunakan soal yang mengarahkan siswa

untuk menentukan sendiri cara menulis bilangan dengan cara ilmiah. Akhirnya katakanlah

pada siswa bahwa yang baru saja mereka pelajari adalah menulis notasi ilmiah bagi sebuah

bilangan.

Page 11: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Dalam penggunaan kartu bilangan selain dapat digunakan untuk mengajar juga

dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pemahaman

pengerjaan penjumlahan misalnya dengan bermain Tebak Kartu dan Tebak Tepat.

f. Algoritma penjumlahan.

Algoritma penjumlahan dapat diajarkan setelah anak menguasai beberapa fakta

penjumlahan. Agar anak dapat memahaminya penyajian penjumlahan perlu disusun

sebagai berikut:

Contoh jenis penjumlahan

23 bilangan puluhan dan satuan

8 + dengan bilangan satuan.

20 bilangan puluhan dengan puluhan

10 +

Terdapat dua cara menjumlahkan bilangan bulat yaitu cara kesamping dan cara ke

bawah. Berikut merupakan contoh menjumlahkan bilangan bulat dengan cara

kesamping:

12 + 5 =

(10 + 2) + 5 =

10 + (2 + 5) =

10 + 7 = 17

Contoh penjumlahan kebawah:

21

4 +

25

g. Cara mengajarkan soal cerita penjumlahan

Pemecahan masalah melibatkan soal bentuk cerita, yaitu melibatkan proses

penyerapan informasi dalam soal, menerjemahkan informasi memjadi kalimat

matematika, dan menerapkan konsep yang dipelajari untuk mendapatkan

penyelesaian dari kalimat matematikanya. Beberapa prinsip dasar yang diperlukan

untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah adalah:

Soal sebaiknya ada didalam batas-batas pengalaman anak

Page 12: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

Hubungan antar berbagai unsur dalam soal harus dalam jangkauan

penguasaan kosep yang telah dimiliki anak

Anak harus memiliki keterampilan membaca.

Siswa tidak disuruh membuat dugaan dan pembuktian.

Langkah awal guru dalam mengajarkan soal cerita adalah mengajak anak untuk

memeriksa dalam bentuk membaca soal sampai mereka merasa mengerti. Salah

satu tekhnik untuk mengetahui apakah siswa memahami soalnya adalah siswa

diminta menyatakan kembali soalnya. Setelah siswa diberi persoalan yang harus

diselesaikan berilah mereka kesempatan untuk menemukan apa yang harus dicari.

5. Operasi pengurangan

Pengurangan memerlukan situasi pengajaran yang lebih kompleks ketimbang

penambahan. Siswa harus dapat mengartikan bermacam-macam persoalan seperti, “Toni

mempunyai 7 kelereng dan Dani mempunyai 4 kelereng. Berapa lebihnya kelereng Toni dari

kelereng Dani?”

Dalam mengajar operasi pengurangan ada beberapa atau strategi yang dapat digunakan

antara lain:

a. Menggunakan dua himpunan benda, misalnya guru berdialog seperti ini: Disini ibu

punya 8 bintang jika ibu ambil 5 dari mereka, berapa yang masih tertinggal? Setelah

itu guru mengajak anak untuk menuliskannya dalam bentuk kalimat matematika

dipapan tulis.

b. Menggunakan garis bilangan , pengerjaan operasi bilangan dengan menggunakan

garis bilangan memiliki aturan yang sama dengan operasi penjumlahan. Contoh:

Page 13: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat

CARA MENGAJAR BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA

Pembahasan teknik mengajar bilangan bulat dan operasi-operasinya berikut ini difokuskan pada bilangan

bulat negatif. Sebab cara mengajar bilangan bulat lainya telah dibahas pada bab V.

A. Cara Mengajar Penjumlahan Dan pengurangan Bilangan Bulat Negatif

Sebelum kita dapat mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa SD, siswa

perlu terlebih dahulu memahami konsep bilangan bulat. Sebelum guru mengenalkan konsep bilanagn negatif,

mereka secara tidak sadar telah mengenal konsep itu dalam kehidupan sehari-hari. Ali mempunyai hutang

5000 rupiah. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat kita gunakan untuk mengenal konsep bilangan negatif

kepada siswa.

Guru memberikan tabel

No

1.

2.

3.

Ali mempunyai uang 100 rupiah dan

Totok mempunyai hutang 1000

rupiah.

Suhu di Jakarta 33 derajat diatas nol

dan suhu di kutub utara 20 derajat di

bawah nol.

Rumah yati 200 m sebelah utara

rumah Titi dan rumah Tati 200 m

sebelah selatan rumah Titi.

Ali mempunyai uang 1000 (positif seribu)

rupiah dan Totok mempunyai uang 1000

(negatif seribu) rupiah.

Suhu di Jakarta 33 (positif tiga puluh tiga)

derajat dan suhu di kutub utara . . . ( . . . )

derajat.

Rumah yati 200 ( positif dua ratus ) m dan

rumah Tati . . . ( . . . ) m dari rumah Titi.

Kemudian guru meminta siswa menulis hasilnya di papan tulis, seorang anak satu soal. Sebaiknya

kegiatan ini dilanjutkan menyajikan bilangan bulat pada sebuah garis bilangan.

Page 14: Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat