Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat
-
Upload
eross-chandra -
Category
Documents
-
view
1.774 -
download
11
Transcript of Strategi Dan Kajian Pembelajaran Bilangan Bulat
STRATEGI DAN KAJIAN PEMBELAJARAN
BILANGAN BULAT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Matematika 3
Dosen Pengampu: Drs. H. Fansuri, M. Pd
Disusun Oleh:
NAMA : Maida Mustika (A1E307907)
Mahfuzatul Husna (A1E307936)
KELAS : IV A
PROGRAM STUDI S1 PGSD TERINTEGRASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009
KAJIAN DAN STRATEGI PENYAMPAIAN BILANGAN BULAT SERTA BERBAGAI PERMASALAHANNYA.
A. PENGERTIAN BILANGAN BULAT.
Bilangan bulat merupakan bilangan utuh yang terdiri dari bilangan nol, bilangan asli, dan
bilangan asli negatif.
B. MACAM-MACAM BILANGAN BULAT.
1. Bilangan bulat nol, merupakan bagian dari bilangan bulat yang mempunyai anggota nol saja
(0).
2. Bilangan bulat negative, merupakan bilangan bulat yang beranggotakan bilangan asli negatif
(…-4,-3,-2,-1).
3. Bilangan bulat positif, merupakan bilangan bulat yang beranggotakan bilangan asli:
(1,2,3,4,5…).
4. Bilangan bulat genap, merupakan bilangan bulat yang anggotanya habis dibagi dua (…-6,-4,-
2,2,4,6….).
5. Bilangan bulat ganjil, merupakan bilangan bulat yang anggotanya bilangan ganjil negatif (…-
7,-5,-3,-1,1,3,5,7).
C. MENGAJARKAN OPERASI BILANGAN BULAT POSITIF
Pembahasan tekhnik mengajarkan bilangan bulat dan operasi-operasinya berikut ini difokuskan
pada bilangan negative. Sebab cara mengajar bilangan bulat lainnya telah dibahas pada bab V.
1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Sebelum mengajarkan cara penjumlahan bilangan bulat terlebih dahulu kita harus
mempelajari prosedur yang perlu digunakan untuk membimbing siswa memahami
penjumlahan itu. Berikut ini beberapa prosedur tersebut.
a. Menyiapkan suatu himpunan.
b. Menyiapkan himpunan yang saling lepas terhadap himpunan yang pertama.
c. Menyatukan kedua himpunan tersebut.
d. Menentukan sifat bilangan dari himpunan baru hasil penggabungan kedua
himpunan tersebut.
Dalam mengajarkan operasi penjumlahan ada beberapa cara atau strategi yang dapat
digunakan antara lain:
a. Sebelum kita mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa
perlu terlebih dahulu memahami konsep bilangan bulat, khususnya bilangan
negative. Sebelum guru mengenalkan konsep negative kepada siswa, mereka secara
tidak sadar telah mengenal konsep tersebut. Misalnya: Ali mempunyai hutang 5000
rupiah. Pernyataan tersebut dapat kita gunakan untuk mengenal konsep bilangan
negative kepada siswa.
b. Setelah konsep bilangan bulat dipahami siswa, anda dapat memberikan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Salah satunya adalah dengan
menggunakan alat peraga seperti kancing. Kancing yang digunakan haruslah
berbeda warnanya.Misalnya kancing merah dan biru. Sekarang kita hendak
menyusun kancing untuk mencari hasil dari penjumlahan. Caranya jika kita hendak
menambah sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat positif, pada susunan
kancing tersebut kita tambah dengan kancing biru.jika bilangan itu kita tambah
dengan bilangan negative, maka kancing yang ditambahkan adalah kancing
berwarna merah. Misalnya hendak mencari penjumlahan (-2) + (-3)
-2 ditambah 3 -5 ( karena 5 kancing merah
kancing merah tidak berpasangan )
Setelah latihan dengan menggunakan benda dianggap cukup, kegiatan selanjutnya
adalah menyelasaikan soal dengan menggunakan gambar.
c. Menggunakan garis bilangan, dalam pembelajaran operasi penjumlahan dengan
garis bilangan perlu dipahami tentang aturan mendefinisikan bilangan dan aturan
operasi. Misalkan kita ingin melakukan operasi 2 + 5, perlu disepakati 2 disebut
bilangan pertama dan 5 disebut bilangan kedua. Selanjutnya aturan operasi
penjumlahan dua bilangan bulat adalah sebagai berikut:
Buat anak panah bilangan pertama dengan pangkal nol.
Buat anak panah bilangan kedua dengan pangkal di ujung bilangan pertama
Hasil penjumlahan kedua bilangan ditunjukkan dengan anak panah dari
pangkal nol dan berujung di ujung bilangan kedua.
Contoh: 2 +5 = 7
0 1 2 3 4 5 6 7
Contoh: 2 + (-5) = -3
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
d. Menggunakan permainan baris berbaris, permainan ini diilhami dari aturan-aturan
pada garis bilangan. Pada permainan ini diperlukan sarana lantai bertegel atau
halaman tanah yang diberi tanda seperti lantai bertegel disesuaikan dengan
lingkungan sekitar. Sedangkan aturan permainan baris berbaris adalah sebagai
berikut:
Sumbu garis bilangan positif menghadap kekanan, negative kekiri.
Seorang peraga (pemain) awalnya berdiri pada angka nol dan menghadap
kekanan.
Bilangan positif A didefinisikan dengan bergerak maju A langkah.
Bilangan negatif B (-B) didefinisikan dengan bergerak mundur B langkah.
Operasi penjumlahan diartikan tidak mengubah arah.
Operasi pengurangan diartikan balik kanan (membalikkan badan).
Hasil penjumlahan atau pengurangan ditinjukkan tempat terakhir berdiri.
e. Menggunakan kartu bilangan , kartu bilangan terdiri dari dua set kartu berbentuk
persegi panjang (atau yang lainnya yang penting kongruen) dengan dua warna
berbeda, masing-masing terdiri atas 20 kartu. Kartu-kartu ini disusun secara
berpasangan atas bawah. Seperti halnya baris berbaris permainan kartu bilangan
juga memerlukan aturan pendefinisian bilangan dan perlakuan terhadap operasi.
Aturannya adalah sebagai berikut:
Buat kesepakatan untuk menetapkan kartu bilangan positif dan negative.
Definisikan bilangan nol sebagai ‘sebagai semua kartu berpasangan’.
Definisikan bilangan bulat positif sebagai ‘banyaknya kartu putih yang tidak
berpasangan ‘.
Definisikan suatu bilangan bulat negative sebagai ‘banyaknya kartu hitam
yang tidak berpasangan’.
Langkah-langkah operasi penjumlahan atau pengurangan dengan kartu bilangan.
Definisikan bilangan pertama dengan menggunakan kartu-kartu.
Tambahkan atau kurangkan (ambil kartu) kartu sesuai dengan bilangan
kedua
Susunan terakhir menunjukkan bilangan hasil penjumlahan.
Contoh langkah-langkah operasi penjumlahan untuk -2 + 3
Definisikan bilangan pertama (-2), yaitu susunan kartu yang memiliki dua
kartu hitam tidak berpasangan.
Tambahkan 3 kartu putih pada deretan kartu putih.
Hasilnya 1 kartu putih tidak berpasangan, artinya -2 + 3 = 1
Contoh langkah-langkah pengerjaan untuk operasi penjumlahan (-2) + (-3)
Definisikan bilangan pertama (-2) dengan dua kartu hitam tidak
berpasangan.
Tambahkan 3 kartu hitam.
Hasilnya 5 kartu hitam tidak berpasangan.
Contoh langkah-langkah pengerjaan operasi pengurangan untuk 2 – (-3)
Definisikan bilangan pertama (2)
Ambil 3 kartu hitam.
Hasilnya 5 kartu putih tidak berpasangan
Kartu ini juga dapa digunakan untuk memperkenalkan lawan bilangan bulat. Lawan
dua kartu putih tidak berpasangan adalah dua kartu hitam tidak berpasangan.
Artinya lawan dari dua (2) adalah negative dua (-2) dan sebaliknya.
Operasi pengurangan juga dapat diartikan sebagai menjumlahkan dengan lawannya.
Jadi mengambil 5 kartu putih artinya sama dengan menambah 5 kartu hitam dan
mengambil 3 kartu hitam artinya sama dengan menambah 3 kartu putih. Hal ini
disebabkan susunan kartu terbentuk akan sama jika menggantikan operasi
mengambil n kartu hitam (putih) dengna menambah n kartu putih (hitam).
2. Cara mengajarkan operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Mengajar bilangan bulat dilakukan secara bertahap. Pertama perkalian bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat positif, kedua perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negative, ketiga perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
positif dan keempat perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative.
Yang pertama telah dipelajari pada bab V. maka sekarang yang dibahas adalah yang
berikutnya. Berikut ini beberapa cara dan strategi dalam mengajarkan operasi perkalian
bilangan bulat:
a. Mengajar menggunakan pola
1) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif menggunakan
penjumlahan berulang sesuai dengan pengertian perkalian yang telah mereka
pelajari. Contoh: 4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6
= 24
2) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative menggunakan
penjumlahan berulang. Contoh: 4 x (-6) = (-6) + (-6) + (-6) + (-6)
= -24
3) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif menggunakan
pola. Contoh untuk menjelaskan (-3) x 5 kita gunakan pola berikut:
kita mengalikan bilangan bulat positif (misalnya dipilih 4) dengan 5, kemudian
bilangan yang di depan diturunkan satu-satu. Hasil perkalian untuk bilangan
bulat dicari dengan penjumlahan berulang. Proses ini dilanjutkan sampai
didapatkan hasilnya.
4 x 5 = 20
3 x 5 = 15
2 x 5 = 10
1 x 5 = 5
0 x 5 = 0
(-1) x 5 = -5
(-2) x 5 = -10
(-3) x 5 = -15
4) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative menggunakan
pola. Contoh: untuk menjelaskan (-3) x (-5) kita gunakan pola berikut:
Kita kalikan bilangan bulat positif (misalnya dipilih 4) dengan (-5), kemudian
bilangan yang di depan diturunkan satu. Hasilnya dicari dengan penjumlahan
berulang. Proses ini dilanjutkan sampai didapatkan hasilnya.
4 x (-5) = -20
3 x (-5) = -15
2 x (-5) = -10
1 x (-5) = -5
0 x (-5) = 0
(-1) x (-5) = 5
(-2) x (-5) = 10
(-3) x (-5) = 15
Setelah diberikan beberapa contoh siswa diajak untuk membuat kesimpulan
bahwa:
Perkalian bilangan bulat positif dengna bilangan bulat positif hasilnya
bilangan bulat positif.
Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative hasilnya
bilangan bulat negative.
Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif hasilnya
bilangan bulat negative.
Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative
hasilnya bilangan bulat positif.
Bilangan nol dikali bilangan bulat sama dengan nol, dan bilangan bulat
kali bilangan nol sama dengan bilangan nol.
b. Permainan dosa pahala.
Pada permainan ini aturannya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dimanyarakat
Indonesia, yaitu:
Bilangan pertama:
Melakukan : positif
Tidak melakukan : negative
Bilangan kedua
Perbuatan baik : positif
Perbuatan buruk : negative
Bilangan hasil
Mendapatkan pahala : positif
Mendapatkan dosa : negative
Pengajaran perkalian dengan menggunakan permainan ini memiliki aturan sebagai
berikut:
Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif hasilnya adalah
bilangan bulat positif sesuai dengan melakukan (positif) perbuatan baik
(positif) mendapatkan pahala (positif).
Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative hasilnya
adalah bilangan bulat negative sesuai dengan melakukan (positif )
perbuatan buruk (negatif) mendapatkan dosa (negative).
Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif hasilnya
adalah bilangan bulat negative sesuai dengan tidak melakukan (negative)
perbuatan baik (positif) mendapatkan dosa (negative).
Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative hasilnya
adalah bilangan bulat negative sesuai denagn tidak melakukan (negative)
perbuatan buruk (negative) mendapatkan pahala (positif).
c. Menggunakan garis bilangan
Operasi perkalian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis bilangan.
Ketentuan-ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi perkalian
bialngan bulat adalah :
Misalnya untuk perkalian a x b
Posis awal pada titik nol dan menghadap ke kanan jika b > 0, dan kekiri jika b
< 0.
Bergerak maju jika a > 0, dan mundur jika a < 0
Hasilnya adalah posisi bilangan pada kedudukan akhir.
Contoh 3 x -2
Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada skala 0
kearah kiri (arah bilangan negative).
Dari soal diketahui a = 3 > 0, sehingga perkalian maju kekiri sebanyak 3
langkah, masing-masing langkah panjangnya = 2 skala.
Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6.
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Contoh -3 x 2
Dari soal diketahui b = 2 > 0, sehingga posisi awal adalah nol kearah
kanan atau kearah positif.
Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur kekiri
sebanyak 3 langkah, masing-masing langkah panjangnya 2 skala.
Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Contoh -3 x -2
Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada skala 0
kearah kiri ( arah bilangan negative).
Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur sebanyak 3
langkah dengan panjanga skala 2.
Hasilnya adalah posisi akhir yaitu pada skala 6.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Sekarang mari kita simak cara mengajar operasi pembagian bilangan bulat. Pada
dasarnya operasi pembagian adalah mencari factor bilangan yang belum diketahui,
seperti dua kali berapa agar hasilnya enam? Dalam bahasa matematika ditulis 2 x n = 6,
berapakah n? sehingga operasi pembagian didefinisikan sebagai lawan operasi
perkalian. Sehingga pertanyaan diatas sama saja dengan enam dibagi dua hasilnya
berapa? Jika ditulis dalam symbol matematika adalah 6 : 2 = n. Dengan demikian
penjelasan operasi pembagian menggunakan operasi perkalian a : b = c berarti b x c = a.
Dengan demikian sebelum menjelaskan operasi pembagian, operasi perkalian bilangan
bulat harus dipahami terlebih dahulu.
Operasi perkalian pada awalnya dikenalkan dengan penjumlahan berulang.
Seperti 3 x 2 = 2 + 2 + 2. Pada operasi pembagian dapat dikaitkan dengan operasi
pengurangan berulang. Misalnya 6 : 2 = n. Maka n dapat dicari dengan mengurangkan
dua berulang-ulang sehingga hasilnya 0. Banyaknya penurangan adalah n, yaitu 3.
Dikelas seorang guru dapat mengajarkannya dengan mengaitkan pada kehidupan sehari
– hari anak. Ada kasus istimewa yang perlu diajarkan pada anak yaitu:
0 : 0 tidak punya arti
X : 0 tidak punya arti
Pada pembahasan diatas, untuk memperoleh hasil 6 : 2 kita mencari suatu
bilangan jika dikalikan denagn 2 hasilnya 6, yaitu a x 2 = 6. Sehingga dengan mudah
diperoleh a = 3, yaitu 6 : 2 = 3.
Bagaimanakah hasil bilangan 6 : 0? Jika soal ini kita kaitkan dengan perkalian
seperti contoh di atas, maka kita mencari suatu bilangan yang jika dikalikan dengan nol
hasilnya 6. Tentu tidak ada bilangan yang memenuhi, sebab semua bulangan jika
dikalikan dengan nol, maka hasilnya nol juga. Jadi pembagian dengan nol tidak
didefinisikan.
Pembagian dengan menggunakan garis bilangan
Oerasi pembagian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis bilangan .
ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi pembagian bilangan bulat
adalah:
Posis awal pada skala nol dan menghadap ke kanan jika b > 0 dan ke kiri jika B <
0.
Bergerak menuju bilangan a dalam garis bilangan dengan setiap langkah
menempuh b skala. Pergerakan ini bias maju atau mundur sesuai dengan b dan
sesuai dengan a
Hasilnya adalah banyaknya langkah denagn tanda positif jika arah gerakan pada
langkah dua adalah maju dan negative jika arah gerakan pada langkah 2 adalah
mundur.
3. Cara mengajar relasi urutan bilangan bulat
Konsep hubungan antar bilangan bulat dapat berupa ketidaksamaan yaitu “kurang
dari” dan “lebih dari”. Lambang untuk kurang dari adalah < sedangkan lambang untuk
lebih dari adalah >. Tabel berikut dapat digunakan untuk membimbing anak
kepemahaman hubungan (relasi) kurang dari (<).
x < y jika ada bilangan positif z sehingga x = y – z
3 < 4 sebab 3 = 4 – 1 5 < 8 sebab 5 = 8 – 3
-5 < -2 sebab -5 = -2 – 3 -3 < 2 sebab -3 = 2 – 5
-4 < -1 sebab …. = …. - …. -12 < 1 sebab …. = …. - ….
…. < …. Sebab -10 = 3 -13 …. < …. Sebab -7 = -5 - 2
Pengertian lebih dari dapat diturunkan dari pengertian kurang dari.
4. Cara Mengajar Notasi Ilmiah
Sebelum mengajar notasi ilmiah kepada siswa seorang guru hendaknya terlebih dahulu
memberi mereka konsep bilangan berpangkat negative. Guru dapat menyajikan konsep
bilangan berpangkat tersebut dengan menggunakan pola sebagai berikut:
10000 = adalah nama lain dari 10000
1000 = adalah nama lain dari 1000
100 = adalah nama lain dari 100
10 = adalah nama lain dari 10
1 = = adalah nama lain dari 1
0, 1 = = adalah nama lain dari 0, 1
0,01 = = adalah nama lain dari 0,01
0,001 = = adalah nama lain dari 0,001
Ajak siswa untuk memperhatikan kemudian membaca baris demi baris. Kemudian minta
siswa untuk memperhatikan pangkat sepuluh dari satu baris kebaris berikutnya. Ajak siswa
untuk bersama-sama menulis bilangan –bilangan berpangkat tersebut. Kegiatan berikutnya
adalah memberikan latihan serupa dengan menggunakan soal yang mengarahkan siswa
untuk menentukan sendiri cara menulis bilangan dengan cara ilmiah. Akhirnya katakanlah
pada siswa bahwa yang baru saja mereka pelajari adalah menulis notasi ilmiah bagi sebuah
bilangan.
Dalam penggunaan kartu bilangan selain dapat digunakan untuk mengajar juga
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pemahaman
pengerjaan penjumlahan misalnya dengan bermain Tebak Kartu dan Tebak Tepat.
f. Algoritma penjumlahan.
Algoritma penjumlahan dapat diajarkan setelah anak menguasai beberapa fakta
penjumlahan. Agar anak dapat memahaminya penyajian penjumlahan perlu disusun
sebagai berikut:
Contoh jenis penjumlahan
23 bilangan puluhan dan satuan
8 + dengan bilangan satuan.
20 bilangan puluhan dengan puluhan
10 +
Terdapat dua cara menjumlahkan bilangan bulat yaitu cara kesamping dan cara ke
bawah. Berikut merupakan contoh menjumlahkan bilangan bulat dengan cara
kesamping:
12 + 5 =
(10 + 2) + 5 =
10 + (2 + 5) =
10 + 7 = 17
Contoh penjumlahan kebawah:
21
4 +
25
g. Cara mengajarkan soal cerita penjumlahan
Pemecahan masalah melibatkan soal bentuk cerita, yaitu melibatkan proses
penyerapan informasi dalam soal, menerjemahkan informasi memjadi kalimat
matematika, dan menerapkan konsep yang dipelajari untuk mendapatkan
penyelesaian dari kalimat matematikanya. Beberapa prinsip dasar yang diperlukan
untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah adalah:
Soal sebaiknya ada didalam batas-batas pengalaman anak
Hubungan antar berbagai unsur dalam soal harus dalam jangkauan
penguasaan kosep yang telah dimiliki anak
Anak harus memiliki keterampilan membaca.
Siswa tidak disuruh membuat dugaan dan pembuktian.
Langkah awal guru dalam mengajarkan soal cerita adalah mengajak anak untuk
memeriksa dalam bentuk membaca soal sampai mereka merasa mengerti. Salah
satu tekhnik untuk mengetahui apakah siswa memahami soalnya adalah siswa
diminta menyatakan kembali soalnya. Setelah siswa diberi persoalan yang harus
diselesaikan berilah mereka kesempatan untuk menemukan apa yang harus dicari.
5. Operasi pengurangan
Pengurangan memerlukan situasi pengajaran yang lebih kompleks ketimbang
penambahan. Siswa harus dapat mengartikan bermacam-macam persoalan seperti, “Toni
mempunyai 7 kelereng dan Dani mempunyai 4 kelereng. Berapa lebihnya kelereng Toni dari
kelereng Dani?”
Dalam mengajar operasi pengurangan ada beberapa atau strategi yang dapat digunakan
antara lain:
a. Menggunakan dua himpunan benda, misalnya guru berdialog seperti ini: Disini ibu
punya 8 bintang jika ibu ambil 5 dari mereka, berapa yang masih tertinggal? Setelah
itu guru mengajak anak untuk menuliskannya dalam bentuk kalimat matematika
dipapan tulis.
b. Menggunakan garis bilangan , pengerjaan operasi bilangan dengan menggunakan
garis bilangan memiliki aturan yang sama dengan operasi penjumlahan. Contoh:
CARA MENGAJAR BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA
Pembahasan teknik mengajar bilangan bulat dan operasi-operasinya berikut ini difokuskan pada bilangan
bulat negatif. Sebab cara mengajar bilangan bulat lainya telah dibahas pada bab V.
A. Cara Mengajar Penjumlahan Dan pengurangan Bilangan Bulat Negatif
Sebelum kita dapat mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa SD, siswa
perlu terlebih dahulu memahami konsep bilangan bulat. Sebelum guru mengenalkan konsep bilanagn negatif,
mereka secara tidak sadar telah mengenal konsep itu dalam kehidupan sehari-hari. Ali mempunyai hutang
5000 rupiah. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat kita gunakan untuk mengenal konsep bilangan negatif
kepada siswa.
Guru memberikan tabel
No
1.
2.
3.
Ali mempunyai uang 100 rupiah dan
Totok mempunyai hutang 1000
rupiah.
Suhu di Jakarta 33 derajat diatas nol
dan suhu di kutub utara 20 derajat di
bawah nol.
Rumah yati 200 m sebelah utara
rumah Titi dan rumah Tati 200 m
sebelah selatan rumah Titi.
Ali mempunyai uang 1000 (positif seribu)
rupiah dan Totok mempunyai uang 1000
(negatif seribu) rupiah.
Suhu di Jakarta 33 (positif tiga puluh tiga)
derajat dan suhu di kutub utara . . . ( . . . )
derajat.
Rumah yati 200 ( positif dua ratus ) m dan
rumah Tati . . . ( . . . ) m dari rumah Titi.
Kemudian guru meminta siswa menulis hasilnya di papan tulis, seorang anak satu soal. Sebaiknya
kegiatan ini dilanjutkan menyajikan bilangan bulat pada sebuah garis bilangan.