Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

18
Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry A.M.Nur Bau Massepe Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makalah, (Tidak dipublikasi) Makassar 2010 A. Pendahuluan: Pembahasan masalah akuisisi dan aliansi dari tahun ketahun makin menjadi tren bisnis. Hal yang ditekankan dalam jurnal penelitian ini berkaitan dengan chapter yang dibahas adalah perlunya memperhatikan unsur pengetahuan (knowledge based) bagi perusahaan yang akan mengakuisisi maupun yang akan diakusisi. Perangkat pengetahuan itu secara nyata melekat pada perusahaan (khususnya perusahaan yang akan diakuisisi). Dalam jurnal yang dibahas sedikit lebih maju, menyadari adanya seperangkat pengetahuan knowledge intensity (merupakan gabungan dari pengetahuan modal manusia terhadap lingkungannya) khususnya ,mengenal karakteristik pasar yang ada. Perusahaan yang mengakuisisi akan memperoleh keuntungan terhadap perusahaan yang diakusisinya yaitu seperangkat pengetahuan tentang pasar (khususnya keberadaan pasar yang baru). Menurut penulis (walaupuan dalam jurnal ini sendiri tidak menyebutkan tentang knowledeg management); Ini sejalan dengan konsep knowledge management (manajemen berbasis pengetahuan) yang kini menjadi paradigma baru dalam bidang manajemen. Dimana pengelolaan pengetahuan dalam organisasi telah menjadi perhatian utama bagi manajemen dalam 1 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

description

makalah tentang strategi akuisisi dalam suatu market entry

Transcript of Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Page 1: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi:Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

A.M.Nur Bau MassepeFakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin

Makalah, (Tidak dipublikasi) Makassar 2010

A. Pendahuluan:

Pembahasan masalah akuisisi dan aliansi dari tahun ketahun makin menjadi

tren bisnis. Hal yang ditekankan dalam jurnal penelitian ini berkaitan dengan chapter

yang dibahas adalah perlunya memperhatikan unsur pengetahuan (knowledge

based) bagi perusahaan yang akan mengakuisisi maupun yang akan diakusisi.

Perangkat pengetahuan itu secara nyata melekat pada perusahaan (khususnya

perusahaan yang akan diakuisisi). Dalam jurnal yang dibahas sedikit lebih maju,

menyadari adanya seperangkat pengetahuan knowledge intensity (merupakan

gabungan dari pengetahuan modal manusia terhadap lingkungannya)

khususnya ,mengenal karakteristik pasar yang ada. Perusahaan yang mengakuisisi

akan memperoleh keuntungan terhadap perusahaan yang diakusisinya yaitu

seperangkat pengetahuan tentang pasar (khususnya keberadaan pasar yang baru).

Menurut penulis (walaupuan dalam jurnal ini sendiri tidak menyebutkan tentang

knowledeg management); Ini sejalan dengan konsep knowledge management

(manajemen berbasis pengetahuan) yang kini menjadi paradigma baru dalam bidang

manajemen. Dimana pengelolaan pengetahuan dalam organisasi telah menjadi

perhatian utama bagi manajemen dalam meningkatkan daya saing. Bahwa

keunggulan perusahaan tidak lagi selamanya berbasis sumber daya finansial,

bangunan, tanah, teknologi, posisi pasar dan asset-asset tangibel lainnya, tetapi

faktor penting adalah intangible dalam hal ini adalah asset pengetahuan. Konsep

knowledge management merupakan seperankat konsep dimana mengatur tentang

bagaimana mengelola aset intelektual dan informasi lainnya sehingga mampu

memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

B. LATAR BELAKANG

Pada pembahasan makalah ini mengacu pada sebuah jurnal yang berjudul

Judul Jurnal: “Assessing knowledge through Acquition and Alliances an Empirical

1 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 2: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Examination of New Market Entry” Journal of Management Issues, Vol XX Number 1

spring 2008 51-67 Pengarang: Annette L.Ranft (Assistance Professor of

Management Florida State University) dan Sarah J Marsh (Associate Professor and

Chair of Management dari Northen Illionois Univerisity)

Init dari penelitian ini adalah menyoroti kasus-kasus akuisisi dan aliansi yang

dimulai awal tahun 1990an menjadi aktivitas yang sangat tinggi kejadiannya sampai

saat ini. Motivasi utama dilakukannya akuisisi dan aliansi adalah kebutuhan untuk

mengakses pengetahuan yang menjadi resep utama dalam berkompetisi dan

pertumbuhan bisnis. (Grant and Banden-Fuller 2004, Ranft and Lord, 2002, Simonin

1999).

Dua perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dan informasi yakni

Microsoft dan Cisco merupakan contoh perusahaan yang sangat giat melakukakan

kedua aktifitas tersebut dengan maksud mempercepat pengembangan produk baru

dan penguasaan pasar.

Dalam jurnal ini membahas suatu studi perbadingan secara langsung akuisisi

dan aliansi jika sebuah perusahaan memasuki pasar yang sangat beragam derajat

knowledge-intensity (pengetahuan yang berintensitas). Studi ini menyelidiki (1)

bagiamana tingkat knowledge-based dan keahlian yang menjadi syarat untuk

sebuah pasar baru yang mempengaruhi peramalam pasar atas kinerja perusahaan.

(2) kinerja relative dari akuisisi dan aliansi yang berarti memasuki pasar dengan

berbagai ragam kondisi dari knowledge-intensity. Suatu pasar baru menggambarkan

suatu area yang terbuka luas untuk mengembangkan studi terhadap sumber-sumber

knowledge-based, ketika suatu perusahaan memasuki pasar baru peranan

knowledge-based sangat signifikan berpengaruh dalam terhadap itu.(Marsh and

Ranft 1999).

Konsep dasar

Knowledge-based (basis pengetahuan) telah bertumbuh seiring munculnya

padangan resources based (basis sumber daya) yang diperkuat dengan sebuah

pemikiran bahwa sumber daya dari suatu perusahaan tidak hanya terdiri dari modal

fisik dan keuangan saja, tetapi juga modal sumber daya manusia dan pengetahuan

ini dikembangkan oleh (penroses tahun 1959).

Kemudian ditahun awal 1990-an mulai banyak peneliti dan ahli manajemen

intens memunculkan paradigma knowledge-based, yang intinya mereka menyadari

peranan pengetahuan (knowledge) dalam sebuah manajemen perusahaan.

Knowledge-based dipahami sebagai sebuah kumpulan pengetahun yang

dimiliki perusahaan yang bersifat tacit knowledge (pengetahuan yang tersembunyi,

2 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 3: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

yang tidak disadari oleh si pemilik-penulis) dikemukan oleh Chowdhury, 2005,

nonaka 1994, winter 1985. Sifatnya sebaga pengetahun tacit maka sangat sulit untuk

di jelaskan dan kemukakan dengan tersurat hanya tersirat. Sifatnya juga susah di

transfer karena berkembang melalui pengalaman.

Hal penting lainnya adalah setiap pasar memiliki beragam intensitas akan

pengetahuan (yang berbeda-beda). Setiap level pada pasar yang berbeda memiliki

karakteristik dan tantangan yang berbeda-beda yang dihadapi oleh perusahaan.

Manajer harus memahami hambatan/gangguan pada pasar baru yang berdasarkan

struktur sosial, sumber-sumber knowledeg based nya. Pengetahuan yang sifatnya

tacit dnilai sangat sukar untuk ditransfer. (Coff, 1999, 2002,Inkpen and Dinur 1998,

Simonin 1999).

Pada integrasi pasar baru (new market) mempersyaratkan sumber-sumber

daya yang berbasis pengetahuan, kemampuan manajemen yang akan memciptakan

suatu nilai baru yang mengintegrasikan antara asset fisik dan sumber-sumber daya

knowledge based (basis pengetahuan).

o Dalam jurnal ini dipaparkan bahwa akusisi umumnya memberi keuntungan

yaitu; kemudahan akses pasar, kepemilikan penuh terhadap perusahaan

yang diakuisisi, asset pengetahuan dan kapabilitas yang akan siap

dikembangkan lebih lanjut

o Segala sumber daya yang ditransfer itu akan dimiliki secara penuh dalam

suatu hak kepemilikan yang memiliki kekuatan hukum, baik terhadap

sumber-sumber daya yang sifatnya fisik, pengetahuan dan dokumen riset.

o Asset pengetahuan kita telah ketahui bahwa telah terintegrasi dalam suatu

struktur sosial pada perusahaan setelah berlangsung akusisi akan

berintegrasi secara signifikan dengan identitas perusahaan yang

mengakusisi, independent dan struktur perusahaan pun berubah

kepemilikan.

o Memasuki pasar baru pada suatu kondisi geografis tertentu tentu

membutuhkan persyaratan akan pemahaman costumer yang spesifik,

karakteristik channel, pemahaman tentang riset dan pengembangan,

teknologi, karakteristik pasar, karakteristik permintaan pasar (jumlah

3 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 4: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

permintaan), dengan strategi akusisi dan aliansi akan memberi akses

terhadap semua itu seperti di-”cangkok”-kan terhadap suatu perusahaan.

Dasar pemikiran dari riset ini adalah;

o Bagaimana tingkat knowledeg based (sumber daya basis pengetahuan)

dan keahlian yang menjadi prasyarat dalam memasuki suatu pasar baru

mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga dikembangkan suatu

pertanyaan hipotesis sebagai berikut: kinerja perushaaan setelah

memasuki suatu pasar yang baru akan memiliki kurva linear (U-Shaped)

yang menghubungkan antara knowledge-intensity dari sebuah pasar baru

yang kinerjanya diekpektsikan lebih tinggi pada tinggi dan rendahnya

knowledge intensity pada sebuah pasar.

o Hipotesis selanjutnya adalah (h2): kinerja setelah perusahaan memasuki

pasar baru melalui strategi aliansi akan lebih baik dari pada stratgei

akuisisi. H2a; Knowledge intensity yang lebih tinggi dalam suatu pasar

baru, akan lebih baik kinerjanya pada perusahaan yang memasuki pasar

melalui aliansi daripada akuisisi.

Metodologi penelitian;

Metodologi yang digunakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh

dari publikasi-publikasi ilmiah yang terbit di daerah US. Metode ini menggunakan

analisa 200 press realese, 250 laporan tahunan perusahaan, 600 publikasi industri

yang diperoleh dari Lexus data base. Pencarian ini menggunakan keyword; new

market, diversification, acquitition, alliance, join veture yang menghasilkan 361 entry

dalam publikasi di US.

Kemudian sample dikategorikan juga dengan melihat rata-rata penjualannya

pertahun yang terdiri $3,206, pertengahan $ 308 million, dan terendah $673,000 - $

100 billion.

o Independent variable: adalah knowledge intensity of new market

o Dependent variable: market prediction of firm performance

o Control variable” prior variable, knowledge relatedness, new market growth rate

4 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 5: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Hasil kesimpulan dari penelitian

Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan alat analisasi one ya ANOVA

secara normative ada kesatuan asumsi antara dependent variable. Dimana

ditemukan signifikan si antara strategi aliansi dan akuisisi ( F=5.305, p<.05) yang

mengindikasikan bahwa suatu ekspektasi pasar akan lebih tinggi terhadap kinerja

strategi aliansi dari pada stratgei akuisisi walaupun keduanya memberi

pengembalian (returns) yang positif.

Kesimpulan yang dapat di garis bawahi bahwa strategi aliansi lebih memiliki

konstribusi yang lebih dari pada akuisisi terhadap pengetahuan (knowledge-based)

terhadap suatu pasar baru (entry a new market).

C. Pembahasan

Beberapa pemikiran terhadap penelitian mengenai masalah strategi akusisi dan

aliansi diajabrkan dibawah ini berdasarkan kerangkan teori dari buku acuan Hitt,

Iriealn dan Hoskisson, ”Startegic Management” Thomson, USA, 2005

Hitt dkk, menyakan terdapat beberapa alasan perusahaan menjalankan strategi

akuisisi dan melakukan akusisi terpilih, diantaranya adalah mencapai keunggulan

bersaing melalui kekuatan pasar yang lebih besar, mengatasi hambatan masuk dan

mempercepat proses masuk pasar. Alasan lain yang termasuk untuk menghindari

biaya yang cukup berarti yang berkaitan dengan pengembangan produk baru,

menghindari resiko dari pengembangan produk baru, mencapai diversifikasi dan

akhirnya menghindari persaingan.

Meningkatkan kekuatan pasar:

Setiap pengusaha menginginkan perusahaannya memiliki kekuatan pasar

yang lebih besar. Banyak perusahaan besar memiliki kompetensi inti tetapi tidak

cukup besar mendaya gunakan sumber daya dan kapabilitasnya. Kekuatan pasar

biasanya dihasilkan dari ukuran perushaaan dan sumber daya serta kapabilitas

perusahaan untuk bersaing dipasar melalui pangsa pasarnya. Dari kasus akuisisi

tidak jarang terjadi pembelian dari sebuah perusahaan dengan perusahaan

pesaingnya pada industri yang sama.

Akusisi terhadap perusahaan pesaing dinamakan dengan akusisi horizontal

(horizontal acquitition), sedangkan akuisisi terhadap perusahaan dalam industri

terkait disebut akuisisi terkait (related acquisition)

Membuat hambatan masuk;

5 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 6: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Perusahaan yang kuat dan besar biasanya melakukan akuisisi dengan

maksud untuk menghalangi atau mempersulit suatu perusahaan untuk masuk pada

kategori produk tersebut dalam suatu industri. Perusahaan baru atau perusahaan

yang membuat produk baru akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan

usaha dan membuat mereka membutuhkan alokasi dana yang besar bila memasuki

celah pasar tersebut.

Sistem distribusi juga sangat berpengaruh bila hendak memasuki suatu pasar

baru, dibutuhkan distirbusi channel yang efisien dan efektif, fasilitas barik dan iklan

yang besar untuk menghasilkan penjualan yang cukup supaya perusahaan dapat

mencapai skala ekonomis dan menawarkan harga yang bersaing bagi konsumen.

Akuisisi membutuhkan biaya yan besar, namum perusahaan yang

mengakuisisi perusahaan yang telah beroperasi bisa langsung segera mendapatkan

akses pasar dan melakukan hal serupa dengan produk yang mungkin memiliki basis

pelanggan yang setia. Dalam kenyataannya, semakin tinggi hambatan

masuk,semakin besar kemungkinan akuisis akan dilakukan untuk memasuki suatu

pasar.

Biaya dan kecepatan;

Usaha pengembangan produk baru secara internal cukup mahal dan

membutuhkan waktu yang panjang untuk memajukanproduk dan menghasilkan

pengembalia investasi yang menguntungkan. Pengembangan usaha baru, misalnya

membutuhkan rata-rata delapan tahun untuk bisa menghasilkan laba dan 12 tahun

untuk menghasilkan arus kas yang cukup. Suatu riset pernah membuktikan bahwa

hamper 88 persen inovasi gagal mencapai pengembalian atas investasi.

Selanjutnya, kira-kira 600 persen dari inovasi bisa ditiru secara efektif dalam empat

tahun setelah hak paten di peroleh. Karena itu pengembangan usaha secara internal

sering diasakan para manajer sebagai suatu yang berisiko tinggi. Masalahnya adalah

dibutuhkan biaya pengembangan dan peluncuran produk baru kepasar yang

signifikan.

Dengan kebijakan mengakusisi suatu perusahaan yang mapan, meskipun

kadang lebih mahal, adalah tidak terlalu beresiko Karena terdapat data histories

mengenai kinerja perusahaan yang bisa dipergunakan untuk mengevaluasi

kepentingan.

Keuntungan akuisisi adalah menawarkan akses cepat kedalam pasar dengan basis

volume penjualan dan pelanggan yang nyata

Resiko

6 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 7: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Resiko disini mengandung arti bahwa dengan strategi akuisisi usaha baru

yangcdikembangkan secara internal memiliki resiko yang tinggi. Dilain pihak akuisisi

memberi pengalaman bahwa keuntungan dapat diprediksi dan diestimasi secara

akurat. Karena perusahaan yang diakusisi memiliki data histories yang dapat

dianilisa, terutama tentang peramalan pendapatan, dan beban biaya yang akan

ditanggung. Untuk produk yang baru data histories tentu saja tidak ada.

Mengembangkan Diversifikasi

Perusahaan yang kuat modal salah satu usaha untuk melakukan diversifikasi

usaha (mendirikan suatu unit bisnis baru yang berbeda kategori produk yang

mungkin berbeda industri-penulis red) dengan cara akuisisi. Sebuah perusahaan

mungkin menemukan bahwa lebih mudah mengembangkan produk baru dan usaha

baru dalam pasar yang ada karena manajernya lebih memahami produk dan pasar.

Begitu juga sebaliknya perusahaan sering mengembangkan produk baru yang

berbeda dari produk yang telah ada dan memasuki pasar baru karena manajernya

kurang memahami pasar tersebut. Sehingga akusisi menjadi hal yang lumrah bagi

perusahaan untuk mengembangkan produk dan usaha baru nya.

Menghindari persaingan

Di negara-negara yang industrinya telah maju terutama di Amerika Serikat,

menggunakan strategi akuisisi untuk pasar, baik yang ada hubungannya atau tidak

dalam rangka mengurnagi ketergantungan terhadap pasar yang memiliki persaingan

tajam, biasanya terhadap perusahaan asing (foreign company).

Beberapa permasalahan dalam akuisisi

Hitt dkk menguraikan ada beberapa permasalahan yang timbul dalam strategi

akuisisi ini, antara lain; tingginya nilai beli perusahaan yang hendak diakusisi,

kesalahan perkiraan (penilaian) mengenai kapabilitas dan stategis, tingginya biaya

pelaksanan akuisisi, dan sulitnya mengintegrasikan perusahaan yang diakusisi. Hal –

hal tersebut akan diuraikan dibawah ini,

Integrasi;

Perusahaan yang mengakusisi dan yang diakusisi menimbulkan masalah terhadap

proses integrasi tersebut. Hal utama dalah bagaimana mempertemukan dua budaya

perusahaan yang berbeda, menghubungkan sistem keuangan dan pengendalian

yang berbeda, membangun hubunga kerja yang efektif (bila gaya manajemen yang

7 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 8: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

berbeda), memecahkan masalah yang berkaitan dengan perbedaan status eksekutif

perusahaan yang diakusisi.

Harga beli yang tinggi (overpayment)

Perusahaan bisa saja membayar nilai akuisisi yang terlalu tinggi terhadap

perusahaan yang disasar. Apabila perusahaan tidak menganalisa perusahaan

sasaran secara menyeluruh dan tindak mengembangkan pengetahuan yang cukup

mengenai nilai pasarnya, perusahaan akan mengeluarkan modal yang besar.

Pemegang saham diperusahaan yang hendak diakusisi biasanya menawarkan harga

sahamnya dengan harga premi yang lebih tinggi diatas harga saham yang berlaku

(biasanya 40-60 persen)

Biaya akuisisi;

Pada awal tahun 1980-an di Amerika banyak terjadi akusisi perusahaan yang

dibiayai dengan utang, yang dikenal dengan junk bonds. Ini merupakan jenis

pembiayaan baru dimana aksisi yang beresiko dibaiaya dengan utang (hutang) yang

memberikan pengembalian yang tinggi kepada peminjam (pemegang obligasi).

Tingkat bunga junk bond berkisar antara 18-20 persen karena tanpa jaminan karena

itu sangatlah beresiko.Tujuan dari hutang ini sebenarnya untuk menciptakan disiplin

manajerial yang positif, sehingga memiliki pertimbangan leverage dalam akusisi

besar. Terkadang biaya utang yang besar menjadikan biaya akusisi menjadi besar

pula akibat factor-faktor eksternal yang seperti tingkat suku bunga.

Kesalahan menilai strategi

Kesalahan menilai strategi atau manfaat strategi terjadi dalam meraih

keunggulan bersaing yang berkelanjutan dari akusisi. Pengetahuan yang cukup

terhadap sinergi khusus (private synergy) dan keunggulan utama penggabungan

yang tidak bisa ditiru pesaing. Sinergi khusus merujuk pada pemberian manfaat atas

pengabungan perusahaan yang mengakuisisi dan diakusisi terhadap sumber daya

dan kapabilitas yang masing-masing dimiliki sehingga menjadi suatu kekuatan yang

tidak dimiliki oleh perusahaan yang lain. Kesalahan hal ini akan menjadikan

perusahaan yang mengakusisi tidak akan mendapatkan pengembalian yang

memadai.

Akusisi yang efektif

8 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 9: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Lalu pertanyaannya bagaimanakah akusisi yang efektif itu? Hitt melakukan

penelitian pada tahun 19931, bahwa perusahaan yang berhasil dalam mengakusisi

selalu melakukan seleksi hati-hati terhadap calon perusahaan yang hendak

diakusisi.dan mempertimbangkan negoisisai yang ada. Seleksi awal biasanya

berbentuk hubungan kerja sama berupa usaha patungan atau aliansi startegi. Sifat

usaha kausisi yang harus diperhatikan adalah perusahaan mempertahankan posisi

hutang yang rendah atau wajar khususnya dalam membiaya akusisi. Hutang yang

besar digunakan untuk membiaya akuisisi, hutang tersebut sebaiknya dikurang

secara cepat dengan cara menjual asset perusahaan yang diakusisi. Asset yang

dijual tersebut adalah asset yang dinilai tidak komplemen dengan bisnis perusahaan,

atau tidak berkinerja baik.

Mengakusisi perusahaan harusnya yang memiliki komplementer bagi

perusahaan yang mengakusisi. Ketika terjadi integrasi perusahaan akan terjadi

sinergio dan kapabilitas yang positif. Sumber daya yang unik dari akusisi adalah hal

yang positif untuk mendukung daya saing yang strategis perusahaan terhadap

industrinya.

Perusahaan yang sukses dalam mengakusisi mampu menekankan inovasi

dan meneruskan investasi penelitian dan pengembangan produk sebagai bagian dari

stretegi keseluruhan. Komitmen manajemen untuk inovasi harus kuat dan tinggi.

Hal lain adalah kemampuan untuk beradaptasi dan fleksibilitas yang tinggi

harus dimiliki perusahaan masing-masing. Pengalaman akan manajemen perubahan

(change management) merupakan suatu syarat yang mutlak. Kemampuan adaptasi

akan membantu perusahaan untuk lebih cepat, lebih efisien, dan lebih efektif dalam

proses akusisi yang berlangsung untukmenghasilan sinergi yang positif.

Beberapa catatan tambahan:

o Sudah saatnya mempertimbangkan faktor pengetahuan (knowledge-

based) dalam sebuah proses akuisis dan aliansi, dalam jurnal yang

dibahas menyatakan bahwa pengetahuan (knowledge based) sudah

terintegrasi dalam sebuah perusahaan yang memiliki tacit knowledge

(karena perusahaan yang diakuisisi jelas telah memiliki basis pengetahuan

baik itu dari sisi operasional maupun pengetahuan akan pasar).

o Faktor pengetahuan (knowledge based) maka perlu semacam metode

assesment yang menjadi patokan bagi sebuah perusahaan yang hendak

mengakuisisi sebua perusahaan. Metode assesment ini kiranya mampu

menilai ”Nilai” faktor-faktor knowledge-based yang dimiliki suatu

1

9 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 10: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

perusahaan yang hendak diakusisi, khususnya mengenai masalah

keahlian yang dimiliki oleh manajer seniornya, pengetahuan pasar yang

hendak dimasuki, prediksi (peramalan) akan pasar kedepannya, dan juga

untuk mencapai suatu tujuan strategik.

Contoh kasus: misalnya pembelian Lotus oleh perusahaan raksasa

IBM pada tahun 1995 dimana perusahaan IBM harus membanya perusahaan

Lotus sebesar $3,5 milyar, padahal pada saat itu pendapatan lotus empat

belas kali lipat. Pembanyaran IBM kepada Lotus tersbut bukan karena ingin

mengganti pendapatan lotus tersebut. IBM melakukan akusisi karena Lotus

memiliki pengetahuan yang unik mengenai Notes dan berbagai kalborasi

aplikasi piranti luanknya. Penemuan notes lebih bernilai dari pada piranti

lunak itu sendiri, dimana Lotus mampu memiliki kemampuan melahirkan

generai berikutnya terkait dengan teknologi komunikasi dan informasi-sharing

software. Lotus memiliki keterampilan, pengalaman dan kreatifitas yang IBM

butuhkan untuk menerapkan pengetahuannya kedunia baru kolaborasi piranti

lunak. IBM percaya bahwa kemampuan Lotus dengan pengetahuaannya

lebih bernilai daripada semata-mata nilai keuangan yang diperhatikan.

o Ada konsep dalam manajemen yaitu knowledge management

(manajemen pengetahuan) yang dimana dapat dipahami sebagai suatu

strategi yang mengubah aset intelektual organisasi, baik informasi yang

sudah terekan mapun bakat dari para anggotanya kedalam produktivitas

yang lebi tinggi, nila-nilai baru, dan peningkatan daya saing. Selain itu ada

juga yang mendefinisikan manajemen pengatahuan (Davids dan Voss

2002 dalam sangkala 2007) sebagai suatu kesatuan sistem yang

memungkinkan perushaaan menyerap pengetahuan, pengalaman, dan

kreatifitas para stafnya untuk perbaikan kinerja perusahaan.

o Kritik terhadap metodologi penelitian yang dilakukan oleh periset dengan

menggunakan data sekunder, dalam hal ini mengunakan data publikasi

baik online maupun online. Walaupun dibenarkan namun penulis merasa

penelitian tersebut memiiki kelemahan, karena mengandalkan data

publikasi yang bisa saja memiiki kekuran validitas. Tentu dengan

melakukan metode kuesioner secara langsung walalupun itu

membutuhkan biaya yang lebih besar tetapi tentu akan memberi

signifikansi data yang lebih terpercaya dan akurat.

10 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 11: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

Bahan Referensi

1. Michael A.Hitt, R.Duane Ireland, Robert E Hoskisson, ” Strategic Managemen”, Thomson,

USA, 2005.

2. M.A.Hitt, JS.Harriosn, R.D.Ireland dan A.Best 1993, “ lifting the vellof success in

merger and acquititons”. Chicago. USA

3. Annette L.Ranft, Sarah J.Marsh, ” Accessing Knowledge throught acquisition and

alliances: An Emperical examination of New Market entry”, Journal of Managerial Issues,

Vol XX Number 1 Spring 2008 p.51-67. ABI/INFORM Global.

4. Sangkala, “Knowledge Management”, PT.RajaGrafindo Perkasa, Jakarta, 2007.

11 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 12: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

MAKALAH

Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi:

Suatu Penilaian terhadap New Market Entry

Oleh

Andi Nur Bau Massepe Mappanyompa

NIP: 19780428.200912.1.001

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

12 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi

Page 13: Strategi Akuisisi Dan Rekstrukturisasi: Suatu Penilaian Terhadap New Market Entry

2012

13 Makalah : Strategi akuisisi dan rekstrukturisasi