Parameter Akuisisi Data

23
Parameter Akuisisi Data (Parameter Lapangan)

Transcript of Parameter Akuisisi Data

Page 1: Parameter Akuisisi Data

Parameter Akuisisi Data(Parameter Lapangan)

Page 2: Parameter Akuisisi Data

Pengantar

Akuisisi data seismik diawali dengan penentuan parameter-parameter lapangan yang cocok dengan daerah survey.

Penentuan parameter lapangan sangat menentukan kualitas data yang akan diperoleh.

Setiap daerah mempunyai parameter yang berbeda-beda tergantung dari sasaran yang akan dicapai dan problem-problem yang muncul.

Page 3: Parameter Akuisisi Data

Sasaran Dan Problem Survey

Berapa kedalaman target. Bagaimana kualitas refleksi yang diharapkan. Bagaimana resolusi data yang diinginkan. Seberapa besar kemiringan target tercuram. Apa ciri-ciri jebakan yang menjadi sasaran. Apa problem noise yang khusus. Bagaimana problem logistik team. Apa ada spesial proses yang mungkin

diperlukan.

Page 4: Parameter Akuisisi Data

Parameter Lapangan Offset terjauh (far offset) dan offset terdekat (near offset) Group interval Ukuran dan kedalaman sumber (charge size/depth) Kelipatan liputan (fold coverage) Laju pencuplikan (sampling rate) Tapis potong rendah (low cut filter) Frekuensi geophone Panjang rekaman (record length) Rangkaian geophone (geophone array) Larikan bentang geophone (geophone spread) Panjang dan arah lintasan Spasi antar lintasan

Page 5: Parameter Akuisisi Data

Hubungan Problem dan Parameter Lapangan

KdlamanTarget

Kualitas Refleksi

ResolusiData

SlopeTercuram

Ciri-ciriJebakan

NoiseKhusus

Logistik Team

SpesialProses

Offset Terjauh

Offset Terdekat

Group Interval

Ukuran Sumber

Kedalaman Sumber

Kelipatan Liputan

Laju Pencuplikan

Tapis Potong Rendah

Page 6: Parameter Akuisisi Data

Hubungan Problem dan Parameter Lapangan

KdlamanTarget

Kualitas Refleksi

ResolusiData

SlopeTercuram

Ciri-ciriJebakan

NoiseKhusus

Logistik Team

SpesialProses

Frekuensi Geophone

Panjang Rekaman

RangkaianGeophone

Larikan BentangGeophonen

PanjangLintasan

ArahLintasan

Spasi Lintasan

Page 7: Parameter Akuisisi Data

Jarak antara sumber dengan geophone yang terjauh.

Penentuannya didasarkan atas pertimbangan kedalaman target terdalam yang ingin dicapai dengan baik pada perekaman.

Jarak antara sumber dengan geophone yang terdekat.

Penentuannya didasarkan atas pertimbangan kedalaman target yang terdangkal yang masih dikehendaki untuk direkam.

Offset Terjauh Offset Terdekat

Page 8: Parameter Akuisisi Data

IV. Acquisition

Land Operation

Near Offset

Far Offset

Group Interval

Charge Depth

Shallow Target

Deepest Target

Common Mid Point

Source Receiver

Page 9: Parameter Akuisisi Data

Group Interval

Jarak antara satu kelompok geophone terhadap kelompok geophone yang berikutnya.

Satu group geophone memberikan satu trace yang merupakan hasil stack atau superposisi dari beberapa geophone yang ada dalam kelompok tersebut.

Page 10: Parameter Akuisisi Data

IV. Acquisition

Land Operation

1

3

5

6

2

47

1. Trace 5. Cross sation unit2. Station unit 6. Geophone3. Shot point 7. Cable4. Recording unit

Page 11: Parameter Akuisisi Data

Ukuran Sumber (Charge Size) Ukuran sumber merupakan ukuran energi yang

dilepaskan oleh sumber seismik. Ukuran dinamit dinyatakan oleh massanya, sedangkan

air gun atau water gun dinyatakan oleh tekanannya. Ukuran sumber yang terlalu kecil, tidak mampu

mencapai target yang dalam, sedangkan ukuran sumber yang terlalu besar dapat merusak data dan sekaligus meningkatkan noise.

Dalam pelaksanaannya diperlukan ukuran yang optimal melalui test charge.

Page 12: Parameter Akuisisi Data

Kedalaman Sumber (Charge Depth)

Sumber sebaiknya ditempatkan di bawah lapisan lapuk (weathering zone), sehingga energi sumber dapat ditransfer optimal masuk kedalam sistem lapisan medium dibawahnya.

Ketebalan lapisan lapuk dapat diketahui dari hasil survey seismik refraksi atau survey up holes.

Page 13: Parameter Akuisisi Data

Kelipatan Liputan (Fold Coverage)

Kelipatan liputan adalah jumlah atau seringnya suatu titik di subsurface terekam oleh geophone di permukaan.

Semakin besar jumlah foldnya, kualitas datanya semakin baik.

Besarnya fold dapat dihitung dengan rumus :

%1002

alxxJumlahKanxJarakSP

valGroupIntergeFoldCovera

Page 14: Parameter Akuisisi Data

Laju Pencuplikan (Sampling Rate)

Laju pencuplikan akan menentukan batas frekuensi maksimum yang masih dapat direkam dan direkonstruksi dengan benar sebagai data.

Batas frekuensi maksimum ini disebut frekuensi Nyquist. Hubungan laju pencuplikan ( ) dengan frekuensi Nyquist ( )

dinyatakan oleh persamaan :

Frekuensi yang lebih besar dari frekuensi Nyquist akan direkam dan direkonstruksi menjadi sinyal yang berfrekuensi lebih rendah, hal ini sering disebut aliasing.

Dalam survey seismik, biasanya sinyal frekuensi tinggi direkam dengan laju pencuplikan 2 ms atau 1 ms.

tfq

2

1

t qf

Page 15: Parameter Akuisisi Data

Tapis Potong Rendah (Low Cut Filter)

Merupakan tapis / filter yang dipasang pada instrumen perekaman untuk memotong atau menurunkan amplitudo frekuensi gelombang yang rendah.

Misalkan untuk memotong frekuensi gelombang yang kurang dari 5,3 Hz dengan laju penurunan 18 dB/oct.

Page 16: Parameter Akuisisi Data

Frekuensi Geophone

Adalah watak geophone dalam merespon suatu gelombang seismik.

Suatu geophone mampu merekam gelombang seismik sampai batas frekuensi rendah tertentu yang pada umumnya (7 – 28) Hz untuk refleksi dan 4,5 Hz refraksi, sedangkan untuk frekuensi tinggi biasanya cukup besar (200 Hz).

Responsibilitas geophone ini disebabkan oleh adanya faktor peredaman (dumping) dari gerakan massa terhadap coil di dalam geophone.

Page 17: Parameter Akuisisi Data

Panjang Rekaman (Record Length)

Panjang rekaman adalah lamanya merekam gelombang seismik yang ditentukan oleh kedalaman target.

Apabila targetnya dalam, maka diperlukan lama perekaman yang cukup agar gelombang masuk kedalam setelah terpantul kembali dapat direkam di permukaan.

Minimal 1 detik dari target, namun pada umumnya ± 2 kali kedalaman target (dalam waktu).

Page 18: Parameter Akuisisi Data

Rangkaian Geophone (Geophone Array)

Rangkaian geophone adalah sekumpulan geophone yang disusun sedemikian rupa sehingga noise yang berupa gelombang horisontal (ground roll, air blast), dapat ditekan sekecil mungkin.

Kemampuan menekan noise oleh susunan geophone tersebut bergantung pada jarak antar geophone, panjang gelombang noise, dan konfigurasi susunannya.

Page 19: Parameter Akuisisi Data

Panjang Lintasan

Panjang lintasan ditentukan berdasarkan pertimbangan luas sebaran atau panjang target di subsurface terhadap panjang lintasan survey di surface.

Panjang lintasan survey di permukaan lebih panjang daripada panjang target yang dikehendaki,

Page 20: Parameter Akuisisi Data

Larikan Bentang Geophone (Geophone Spread)

Bentang geophone menentukan informasi kedalaman rambatan gelombang, nilai kelipatan liputan, dan alternatif sistem penembakan pada daerah-daerah sulit, seperti lintasan menyeberangi sungai lebar.

Bentuk konfigurasi bentangan yang sering digunakan adalah OffEnd-spread, Splits-pread, dan modifikasinya.

Page 21: Parameter Akuisisi Data

Arah Lintasan

Ditentukan berdasarkan informasi studi pendahuluan mengenai target.

Survey akan dilakukan pada arah memotong atau membujur atau sembarang terhadap orientasi target.

Pada arah dip atau strike, up dip atau down dip dan pertimbangan lainnya.

Page 22: Parameter Akuisisi Data

Spasi Antar Lintasan

Penentuan spasi antar lintasan melibatkan pertimbangan teknis dan ekonomis.

Dari segi teknis akan dilihat pada kepentingan survey, yaitu untuk studi pendahuluan, pengembangan, atau data pelengkap saja.

Dari segi ekonomis menyangkut besarnya dana yang tersedia. Semakin rapat akan semakin mahal.

Page 23: Parameter Akuisisi Data

Tugas Suatu survey seismik refleksi ditentukan dengan parameter lapangan

sebagai berikut :

jarak antar trace = 25 m

jarak antar SP = 50 m

jumlah kanal = 120 buah

bentangan = off-end

offset terdekat = 50 m

laju pencuplikan = 2 ms

a. Gambarkan susunan untuk 10 SP dan 24 geophone di permukaan

b. Gambarkan geometrinya di sub surface, tunjukkan kelompok CDP, COS, CSP, dan CR.

c. Berapa offset terjauh dan kelipatan liputannya.

d. Berapa batas frekuensi maksimum yang masih dapat direkam tanpa aliasing.