Sterilisasi

6
Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu seperti misalnya alat  –  alat, bahan makanan , bahan atau zat kimia dll dari mikroorganisme, baik patogen maupun yang tidak patogen A. Sterilisasi Secara Fisika 1. Pemanasan Kering a. Udara Panas Oven Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah. Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh oleh suhu sampai 121 o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali. Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam. Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan

Transcript of Sterilisasi

Page 1: Sterilisasi

5/10/2018 Sterilisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sterilisasi-55a0c4bb6912c 1/6

 

Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu seperti misalnya alat  –  

alat, bahan makanan , bahan atau zat kimia dll dari mikroorganisme, baik patogenmaupun yang tidak patogen

A. Sterilisasi Secara Fisika

1. Pemanasan Kering

a. Udara Panas Oven

Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi

dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin,

petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan

beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling

efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah.

Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang

sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan

menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan

yang telah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrattidak dibunuh oleh suhu sampai 121

oC (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan

setelah pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak 

cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan

lain yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali.

Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan

dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan

sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang

dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap

panas dipaparkan pada suhu 121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering

membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam.

Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi

lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan

Page 2: Sterilisasi

5/10/2018 Sterilisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sterilisasi-55a0c4bb6912c 2/6

 

anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering

dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170oC. dimana

beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih

lama.

Secara umum, panas kering digunakan untuk sterilisasi bahan  –  bahan melalui proses

pengabuan dari mikroorganisme. Proses ini merupakan kelanjutan atau sekumpulan proses yang

dilakukan dalam sebuah oven dengan temperatur sekelilingnya 170°C untuk sterilisasi atau

250°C untuk depirogenisasi. Panas kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat

gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu yang digunakan ini,

terlalu tinggi untuk wadah-wadah plastik. Sama seperti sterilisasi uap air, prosesnya dapat

diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol. Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk 

depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan padasuhu yang digunakan. Secara umum, validasi untuk alur depirogenisasi untuk proses panas

kering selalu termasuk proses sterilisasinya.

b. Minyak dan penangas lain

Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan mencelupkannya,

dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 1620C. larutan jenuh panas dari natrium

atau ammonia klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yang

mensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat

tetap tajam, dan untuk memelihara cat penutup.

c. Pemijaran langsung

Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter

logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum

logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep,

lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang palingkuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian

leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan

hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.

Page 3: Sterilisasi

5/10/2018 Sterilisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sterilisasi-55a0c4bb6912c 3/6

 

 

2. Panas lembab

a) Uap bertekanan

Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan

metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan

menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu dan suhu

dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang

divalidasi. Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121°C dibawah tekanan

15 psig. Pada suhu ini konsep letal dilakukan dengan F0 yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi

berbeda dari 121°C. F0dari proses ini tidak jauh pada 121°C dengan waktu yang dibutuhkan,

dalam menit, untuk menghasilkan kematian yang setara dengan hasil pada 121°C pada waktutertentu.

Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan

efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan

untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan

darurat, pakaian dan alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan

penggunaan uap ini adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap

panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang

dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120°C mampu membunuh secara cepat

semua bentuk vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini dapat

menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi

uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :

  Suhu

  Panas tersembunyi yang berlimpah

  Kemapuan untuk membentuk kondensasi air

 Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi

Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara

sterilisasi yang paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisasi panas

terhadap lembab berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas

lembab adalah hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian

mikroorganisme yang paling penting adalah proses oksidasi.

Page 4: Sterilisasi

5/10/2018 Sterilisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sterilisasi-55a0c4bb6912c 4/6

 

USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di bawah tekanan paling kurang 15

menit dengan temperatur minimal 121oC dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana

dari autoklaf adalah “home pressure cooker ”. 

B. Sterilisasi Secara Kimia

Sterilisasi Gas

Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme

dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat,

sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh.

Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk mensterilkan bahan-bahan dan

menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dankereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin,

riboflavin, dan streptomisin kehilangan protein ketika disterilkan dengan etilen oksida.

Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkalis asam amino, hidroksi atau gugus

sulfur dari enzim seluler atau protein. Beberapa lembab dibutuhkan untuk etilen oksida

berpenetrasi dan menghancurkan sel. Kelembaban rendah misalnya minimal 20%, angka

kematian tidak logaritmik (tidak nyata). Tetapi mikroorganisme muncul peningkatan

resistensinya dengan penurunan kelembaban. Dalam prakteknya, kelembaban dalam chamber

pensteril ditingkatkan dari 50-60% dan dipegang untuk suatu waktu pada permukaan dan

kelembaban membran sel sebelum penggunaan etilen oksida.

Etilen oksida bersifat eksplosif ketika dicampur dengan udara. Penghilangan sifat eksplosif 

dengan menggunakan campuran etilen oksida dan karbondioksida. Seperti Carboxide, Oxyfume

20, campuran etilen oksida dengan hidrokarbon terflouronasi seperti Storoxide 12. keduanya

diluent inert yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan bereaksi sebagai pembakar etilen

oksida keluar dari silinder masuk ke dalam chamber steril. Komponen terfloronasi mempunyai

keuntungan over karbondioksida yang disimpan dalam wadah yang ringan dan campuranmengizinkan tekanan parsial tinggi dari etilen oksida pada chamber pensteril pada tekanan total

yang sama.

Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau campuran dengan

gas inert lainnya. Gas ini sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar. Merupakan agen

Page 5: Sterilisasi

5/10/2018 Sterilisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sterilisasi-55a0c4bb6912c 5/6

 

alkilasi yang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel spora dan vegetatif.

Sterilisasi dilakukan dalam ruang/ chamber sterilisasi.

C. Sterilisasi Secara Mekanik

Filter Bakteri

Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini

menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme

tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori

ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya.

Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi

membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khusunya jika digunakan

berpasangan dengan sistem proses aseptik.

Keefektifan sterilisasi filtrasi dapat merupakan fungsi magnitude dari beban

mikroorganisme, selama tersumbat pada penyaring dapt terjadi pada konsentrasi yang tinggi dari

mikroorganisme. Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari peenyaring adalah parameter yang

harus dikontrol untuk mencapai sterilisasi pada produk yang dapat diprediksi dan reproduksibel.

Ukuran nominal pori penyaring 0,2 μm atau kurang dan penyaring dibuat dari berbagai jenis

bahan seperti selulosa asetat, selulosa nitrat, florokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat,

poliester, polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan berbagai tipe bahan lain termasuk memban

logam.

Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi yang

tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk 

filtrasi bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptik yang benar.

Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan,bakteristatik, kecuali dinyatakan lain.

Larutan yang ditujukan untuk injeksi intratekal atau merupakan larutan dosis tunggal

intravena dengan volume lebih dari 15 ml, tidak boleh ditambahkan bahan bakterisida. Paraffin

cair dan minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningkatkan

permeabilitas dari filter bakteri.

Page 6: Sterilisasi

5/10/2018 Sterilisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sterilisasi-55a0c4bb6912c 6/6

 

 

Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan steril, filter dengan berbagai tipe digunakan.

Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silikon murni (diatomaccus atau klesegurh), porcelin,

asbes dan gelas fritled. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan filter seitz yang menggunakan

lapisan asbes dan filter-glass mungkin lebih berguna untuk farmasis.

Filter dengan pori yang lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa filtrasi sangat

lambat untuk tujuan praktis. Dengan meningkatnya kekentalan dari lilin filter sangat

menghasilkan filtrasi yang efektif, tetapi kekurangannya adalah banyak dari bahan aktif larutan

dihilangkan oleh adsorbsi pada lilin.

Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai optimum.

Filter dapat menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari filter bakteri yaitukeseimbangan permukaan antara bahan dari filter dengan bakteri dari larutan, tekanan yang

digunakan, waktu filtrasi, muatan listrik dan filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari

protein dan bahan lain.