STATUS PSIKIATRI YA
Transcript of STATUS PSIKIATRI YA
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
N a m a : Tn. YA
U m u r : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Maret 1973
Pendidikan : SMA
A g a m a : Islam
Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Pernah bekerja
Alamat : Jakarta Timur
Tanggal Masuk RSJPJ : Jumat, 27 September 2002
Riwayat Perawatan : Pasien selama ini dibawa berobat ke Poliklinik dan
Puskesmas setempat.
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis : 1, 7 Oktober 2002
Alloanamnesis : 1, 7 Oktober 2002 (dengan ibu pasien).
A. Keluhan Utama
Pasien marah dan mengamuk, mengancam keselamatan keluarga.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pada tanggal 27 September 2002 pasien datang ke RSJPJ Grogol diantar oleh ibu
dan tetangganya dengan keluhan marah-marah dan mengamuk, mengancam
keluarganya, merobek baju dan celana yang dipakai pasien. Menurut ibunya, pasien
sering tertawa sendiri, berbicara kacau, suka melamun dan menyendiri. Pasien
sering mondar-mandir dan mencurigai orang lain.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Sejak masih duduk dibangku SMP, pasien sudah sering minum minuman beralkohol
dan menggunakan obat-obat psikoaktif, seperti Magadon dan Nipam. Menurut
1
ibunya, barang-barang tersebut dikenalkan oleh teman-temannya di sekolah maupun
disekitar rumahnya. Karena kurangnya perhatian dari orang tua, akibat sibuk
bekerja, hal ini terus berlanjut hingga dibangku SMA. Sejak saat itu pasien menjadi
berubah perilakunya. Pasien menjadi sering marah-marah terutama kepada
keluarganya, sering mengancam dan kadang-kadang mengamuk jika keinginannya
tidak dipenuhi. Setamat sekolah pasien pernah bekerja tapi tidak pernah puas dengan
pekerjaannya. Saat pasien bekerja sebagai penjaga malam di sebuah bank, pasien
pernah bermasalah dengan teman sekerjanya hingga menusuk temannya tersebut,
tapi tidak sampai menyebabkan mati. Dirumah, pasien sering terlihat tertawa sendiri,
berbicara kacau, melamun, dan menyendiri. Pasien sering mondar-mandir dan
mencurigai orang yang ada disekitarnya. Pada tahun 2000, pasien dijodohkan
dengan seorang gadis yang tinggal dekat rumah nenek pasien. Setelah menikah,
pasien tinggal dirumah neneknya. Menurut ibunya, selama dirumah neneknya,
pasien sering mengancam neneknya. Bila mencuci baju dilakukan berulang kali,
kadang-kadang mengunci neneknya seorang diri dikamar. Selama pasien menikah
pasien tidak mau bekerja. Biaya hidup ditanggung oleh istri pasien. Sejak akhir
tahun 2001, pasien sudah “berpisah rumah” dengan istrinya. Sejak saat itu, pasien
tinggal dirumah orang tuanya. Namun pasien lebih senang bermalas-malasan dan
menonton tv. Akibatnya pasien sering dimarahi oleh ayahnya. Hal ini membuat
pasien membenci ayahnya. Selama ini pasien dibawa berobat oleh ibunya ke
Poliklinik dan Puskesmas setempat. Beberapa kali pasien dibawa ke “orang pintar”,
tetapi tidak ada perbaikan.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal
Pasien lahir spontan normal, cukup bulan (9 bulan 10 hari). Tidak ada trauma
lahir ataupun kelainan bawaan.
2. Masa Kanak-kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh ibu kandungnya sendiri. Pasien tidak pernah sakit serius,
tumbuh kembang dengan normal seperti anak seusianya.
3. Masa Kanak-kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Masa ini dilalui dengan baik, tumbuh kembang seperti anak seusianya.
Menurut ibunya pasien tergolong anak yang kurang cerdas. Pasien pernah
2
tinggal kelas saat pasien duduk dikelas 3 SD. Pasien bergaul baik dengan
teman-temannya dan lingkungan rumahnya.
4. Masa Kanak-kanak akhir (pubertas sampai remaja)
a. Hubungan sosial
Pasien bergaul baik dengan teman-temannya di sekolah. Namun
menurut ibunya, lingkungan pergaulan pasien semasa sekolah
kurang kondusif dan cenderung membawa pasien kepada hal-hal
yang negatif. Semasa sekolah pasien sering meminum minuman
keras dan pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
b. Riwayat sekolah
Pasien bersekolah hingga tamat SMA.
c. Riwayat Psikoseksual
Pasien belum pernah berpacaran. Tidak ada riwayat psikoseksual
yang menyimpang.
d. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam. Tidak taat dalam beribadah.
5. Masa Dewasa
a. Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja di sebuah perusahaan cleaning service.
Pekerjaan terakhir sebelum pasien dirawat di RSJPJ Grogol adalah
sebagai penjaga malam di sebuah bank. Pasien sering merasa tidak
puas dengan pekerjaannya sehingga pasien hanya bertahan sebentar
dengan pekerjaannya.
b. Aktivitas sosial
Pasien senang bergaul dan banyak memiliki teman. Hubungan
pasien dengan keluarga awalnya terjalin dengan baik. Namun sejak
pasien sering meminum minuman keras dan memakai obat-obatan,
hubungan pasien dengan keluarga terjalin kurang baik.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan mempunyai seorang anak perempuan
berusia 5 bulan. 1,5 tahun terakhir ini pasien dengan istrinya
sudah “pisah rumah”.
E. Riwayat Keluarga
3
Pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Pasien mempunyai 1 orang kakak
perempuan, 1 orang adik laki-laki, dan 1 orang adik perempuan. Dalam keluarga
pasien terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa yaitu saudara
sepupu dari pihak ayah. Hubungan pasien dengan orangtua dan adik-adiknya terjalin
dengan baik. Namun sejak pasien sering meminum minuman keras dan memakai
obat-obatan terlarang, hubungan pasien dengan keluarga terjalin kurang baik. Hal ini
dikarenakan pasien sering marah-marah dan mengamuk. Menurut ibunya, sejak
pasien lulus SMA, pasien sering dimarahi oleh ayahnya karena pasien hanya
bermalas-malasan di rumah. Sejak kecil pasien dekat dengan kakek dan nenek dari
pihak ibu karena lokasi rumah yang berdekatan. Pasien adalah cucu kesayangan
kakeknya karena pasien merupakan cucu laki-laki pertama. Setelah berpindah
rumah, pasien masih sering mengunjungi neneknya. Kakeknya sudah lama
meninggal sewaktu pasien masih duduk dibangku SD. Pada tahun 2000, pasien
meminta untuk dinikahkan. Oleh neneknya pasien dijodohkan dengan gadis yang
tinggal di dekat rumah neneknya. Sejak menikah, pasien bersama istrinya tinggal di
rumah neneknya. Tapi perkawinan ini kandas ditengah jalan karena adanya
ketidakcocokan terutama akibat pasien yang terus menganggur. Dari istrinya ini
pasien dikaruniai satu orang anak perempuan.
POHON KELUARGA
Ny. SJ
Ny. LD, 31 th
Tn.YA,27 Tn. RY, 22 Nn. IL, 21
Keterangan :
= Laki-laki
4
= Perempuan
= Pasien
= Keluarga yang sakit
F. Riwayat Sosial Sekarang
Sejak tanggal 27 September 2002 pasien tinggal di RSJPJ. Biaya
perawatan kelas III JPS-BK
G. Persepsi Pasien Terhadap Diri dan Kehidupannya
Pasien tidak merasa dirinya sakit jiwa dan ingin segera pulang.
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki, penampilan fisik sesuai umur, kulit sawo matang,
rambut pendek berwarna hitam, bertubuh kurus, memakai baju, bercelana
panjang dan beralas kaki. Penampilan luar rapi dan bersih.
2. Kesadaran
Kesadaran neurologis : Kompos Mentis
Kesadaran Psikiatri : Tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas motorik
Sebelum wawancara : Pasien sedang duduk sambil minum.
Saat diwawancara : Pasien duduk dengan tenang.
Setelah wawancara : Pasien mempersilahkan pemeriksa untuk
istirahat.
4. Pembicaraan
Berlangsung lancar, pasien menjawab spontan terhadap setiap
pertanyaan.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif.
B. Alam Perasaan
1. Afek : Stabil
5
2. Ekspresi afektif : Hipotim
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan : SMA
Taraf Pengetahuan : Baik, sesuai tingkat pendidikan
Taraf Kecerdasan : Baik
2. Daya Konsentrasi : Baik
3. Daya Ingat Jangka Panjang: Baik (dapat menyebutkan nama adik-
adiknya)
Daya Ingat Jangka Pendek : Baik (pasien ingat nama pemeriksa setelah
wawancara)
Daya Ingat Sesaat : Baik (pasien dapat mengingat angka yang
ditulis pemeriksa 904843)
4. Daya orientasi waktu : Baik (pasien dapat menyebutkan hari saat
diwawancara).
Daya orientasi tempat : Baik (pasien mengetahui tempat dimana
pasien saat wawancara berada)
Daya orientasi personal : Baik (pasien mengenali ibunya)
5. Pikiran abstrak : Cukup (pasien mengetahui beberapa
peribahasa)
6. Kemampuan menolong diri : Baik (mampu makan dan mandi sendiri)
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Tidak ada.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas : Sedang
Kontinuitas pikiran : Cukup
Hendaya berbahasa : Tidak ada.
6
2. Isi Pikir
Preokupasi : Ada. (pasien sering menanyakan ibunya
dan ingin segera keluar dari RSJPJ Grogol)
Waham : Ada. Waham curiga.
Namun, saat dilakukan wawancara, waham ini tidak
menonjol lagi.
F. Pengendalian Impuls : Cukup
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik (pasien malu bila mandi didepan umum)
2. Uji daya nilai : Baik (bila menemukan dompet, pasien akan
mengembalikan kepada pemiliknya).
3. Penilaian realita : Tidak terganggu
H. Tilikan
Derajat 1 : Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit.
I. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
IV. STATUS FISIK
A. Status Internus
1. Kesadaran : Kompos Mentis
2. Tekanan darah : 110/80 mmHg
3. Nadi : 100 /menit
4. Suhu : Afebris
5. Tinggi Badan : tidak diukur ( 165 cm)
6. Berat badan : tidak diukur
7. Sistem Kardiovaskuler : Kesan : T.A.K
8. Sistem Pernafasan : Kesan : T.A.K
9. Sistem Muskuloskeletal : Kesan : T.A.K
10. Sistem Gastrointestinal : Kesan : T.A.K
11. Sistem Urogenital : Kesan : T.A.K
12. Gangguan Khusus : Kesan : T.A.K
B. Status Neurologis
Tidak dilakukan pemeriksaan
7
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien seorang laki-laki berumur 29 tahun, sudah menikah. Berpenampilan sesuai umur.
Memakai baju, bercelana panjang dan beralas kaki. Penampilan rapi dan bersih. Pasien
adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Dikeluarga pasien terdapat anggota keluarga yang
menderita gangguan jiwa. Semasa SMP, pasien pernah mengkonsumsi obat-obatan
terlarang dan suka minum minuman keras. Hal ini berlanjut sampai bangku SMA. Sejak
SMA, pasien mengalami perubahan perilaku. Pasien menjadi sering marah-marah dan
mengamuk terutama bila keinginannya tidak dipenuhi. Setamat SMA, pasien beberapa
kali pindah pekerjaan. ± 2 tahun yang lalu, pasien menikah dan tinggal dirumah
neneknya. Pada saat ini, pasien sering marah-marah dan mengancam neneknya,
mondar-mandir, dan sering tertawa sendiri. Sejak menikah, pasien tidak pernah bekerja.
± 1 tahun yang lalu, pasien “berpisah rumah” dengan istrinya. Pada tanggal 27
September 2002, pasien dirawat di RSJPJ Grogol untuk yang pertama kali dengan
keluhan pasien sering marah-marah dan mengamuk, merobek baju dan celana yang
dipakai pasien, mengancam keluarga, mondar-mandir dan sering tertawa sendiri. Pada
saat dilakukan wawancara, tidak ditemukan gangguan orientasi dan memori. Gejala-
gejala saat pertama kali pasien datang pun sudah tidak ditemukan. Hanya saja pasien
lebih banyak bersikap diam walaupun pasien mau bergabung dengan teman satu
ruangannya.
Pada pemeriksaan didapatkan :
o Kesadaran neurologis : Kompos Mentis
o Kesadaran Psikiatri : Terganggu
o Pembicaraan : Pasien menjawab aktif setiap perrtanyaan
yang diajukan pemeriksa.
o Afek : Stabil
o Ekspresi afek : Hipotim
o Keserasian : Serasi
o Empati : Dapat dirabarasakan
o Gangguan persepsi : Tidak ditemukan
o Produktivitas : Cukup
o Daya nilai sosial : Baik
8
o Uji daya nilai : Baik
o Daya nilai realita : Tidak terganggu
o Tilikan : Derajat 1
o Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.
o Disorientasi : Tidak ada
o Depersonalisasi : Tidak ada
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka menurut PPDGJ III kasus ini
digolongkan :
1. Termasuk gangguan mental non-organik, karena ;
- Tidak ada penurunan kesadaran
- Tidak ada penurunan fungsi daya ingat
- Tidak ada disorientasi (tempat, waktu dan orang)
- Tidak ada penurunan fungsi intelektual
- Tidak disertai adanya penyakit/kelainan neurologis dan faktor organis
spesifik yang berhubungan dengan gangguan mental.
2. Termasuk gangguan psikosis, karena adanya perilaku kacau yang ditandai
dengan:
- Pasien sering marah-marah dan mengamuk
- Pasien merobek baju dan celana yang dipakainya.
- Pasien sering mengancam anggota keluarganya termasuk neneknya.
3. a. Termasuk gangguan afektif bipolar, karena:
- Pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energi dan aktivitas dan waktu lain berupa penurunan
afek disertai pengurangan energi dan aktivitas.
- Ada penyembuhan sempurna antar episode.
b. Termasuk gangguan psikotik akut dan sementara , karena :
- Onset akut (kurang dari 2 minggu), adanya sindrom schizophrenia-
like
9
- Tidak ada gangguan yang memenuhi kriteria episode manik atau
episode depresif.
- Tidak ada penyebab organik.
4. a. Termasuk gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi, karena :
- Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata.
- Pernah mengalami 1 episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran dimasa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya 1
episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran)
b. Termasuk gangguan psikotik lir-skizofrenia akut, karena :
- Onset gejala psikotik akut.
- Gejala-gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia sudah ada untuk
sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang
jelas psikotik seperti adanya penurunan dalm fungsi pekerjaan dan
sosial, serta adanya gangguan persepsi.
- Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Diagnosa kerja : F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam
remisi
DD : F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut dalam
keadaan remisi.
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF 70-61 (Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)
VIII. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik : Tidak ada
2. Psikologik : Tidak ada
3. Sosial budaya : Tidak ada.
IX. PROGNOSIS : Dubia ad bonam
Faktor yang memperingan :
10
- Perhatian yang baik dari keluarga.
- Pasien rajin minum obat.
Faktor yang memperberat:
- Onset pada usia muda
- Ada faktor herediter
- Pasien sudah berpisah dengan istrinya.
X. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmaka
- CPZ 3100 mg sehari
- Seradol 35 mg sehari
- THP 32 mg sehari
2. Psikoterapi
- Ventilasi
- Reassurance
- Suportif
3. Sosioterapi
- Melibatkan pasien dalam kegiatan di RSJPJ, seperti olahraga dan
kerja bakti.
11