Status Industri

download Status Industri

of 20

Transcript of Status Industri

STATUS DOKTER MUDA ILMU KEDOKTERAN INDUSTRI

Disusun oleh:

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011

1

STATUS KEDOKTERAN INDUSTRII. STATUS UMUM KUNJUNGAN TEMPAT KERJA (FACTORY VISIT) A. Identitas1. Nama Perusahaan : Sambel Pecel Ibu Hj.Suyati Karangsari 2. Alamat : Jl.Cemara no. Karangsari Blitar 3. Jenis usaha : Sambel Pecel 4. Luas tanah/bangunan: 246 m2 5. Jumlah tenaga kerja: tiga orang

B. Komponen Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Proses Industri/Proses KerjaNo. Unit kerja Bahan baku Alat dan cara kerja - Penggilingan tenaga dinamo untuk kacang dan bumbu - Pisau - Kompor - Wajan Pengaduk kayu - Baskom - menyiapkan bahan-bahan yang akan dibuat, kacang dibersihkan kemudian disangrai tanpa menggunakan minyak goreng. - Bersihakan cabe besar dan cabe kecil, kemudian di kukus didalam dandang, kemudian ditiriskan setelah kering kemudian dijemur.2

Bahan berbahaya

Keterangan (batasan unit kerja)

1.

Pelaksana pembuatan sambel pecel

- Kacang tanah -Cabe besar dan cabe kecil -Gula jawa -Garam -Bumbu bawang -Kencur

2.

Proses pengepakan sambel pecel

-Plastik pembungkus -Label -Kotak bungkus

Penjemuran cabe satu sampai dua hari. Bumbubumbu seperti bawang dan kencur dibersihkan, kemudian dihaluskan bersama garam, gula merah dan jeruk purut. - Kacang tanah yang sudah disangrai kering dihaluskan dengan penggilingan. - cabe yang sudah kering digiling masing-masing disendirikan, cabe merah yang besar dan cabe merah yang kecil. setelah semuanya halus dijadikan satu dan diaduk sampai seluruh bumbu dan kacang tercampur semuanya sampai terbentuk adonan. Adonan yang sudah terbentuk di timbang satu ons sampai dua ons kemudian dimasukkan ke3

dalam plastik dan diberi label. - setiap ujung plastik pembungkus di rekatkan dengan pemanasan diatas lilin. - bumbu pecel yg sudah di bungkus dimasukkan kekotak setiap berat satu ons untuk kotak setengah kilogram, dan setiap berat dua ons untuk kotak satu kilogram.

2. Lingkungan KerjaNo. 1. Lingk. Lingk. fisik Kimia Pekerja I Panas,sinar pembersih UV, debu, an dan kelembaba penjemura n tinggi n Unit kerja Lingk. Biologi -Bakteri, virus, jamur, parasit Lingk. sosekbud -Status sosial ekonomi : menengah kebawah Lingk. Ergonomi - petugas membersih kan bahan baku dengn duduk posisi membungk uk. saat menjemur cabe untuk dikeringka n pekerja juga dengan posisi jongkok. -pekerja mengangg kat cabe untuk keterangan

4

2.

Pengolaha n adonan

-

Uap gas

3.

Pengepack Asap lilin. an dan penyimpan an

-

-Bakteri, virus, jamur, parasit

dijemur ke atas genteng beban yang berat - pekerja mengsangr ai kacang dan menggiling kacang dan bumbu dengan posisi duduk. -Pekerja membuat adonan dengan posisi duduk. -Status - Pekerja sosial yang ekonomi : membungk menengah us sambel kebawah pecel dan mengepack kedalam kotak lebih banyak dalam posisi duduk.

3. Pekerja No. Unit kerja Populasi L Rolling system : jumlah total pelaksana = tiga orang (P Lama Resiko kerja kesehatan P 7jam/hari -Mengangkat kacang dan cabe dan penjemur LBP, mialgia, konjungtivitis menggoreng kacang dan merebus cabe LBP,5

Status Kesehatan

Keterangan

1.

Pelaksana pembuatan sambel pecel

2.

Pengolahan adonan

3.

Pengepackan dan penyimpanan

mialgia, luka bakar. Membungkus dan merekatkan dengan lilin : luka bakar

4. Sistem ManajemenAd. 1: Proses industri (kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3) No. 1. Bahan baku Pekerja Kacang pembuatan tanah sambel pecel -Cabe besar dan cabe kecil -Gula jawa -Garam -penyedap rasa -Bumbu bawang -Kencur Pengepackan -Plastik dan pembungkus penyimpanan -Label Unit kerja Alat dan cara kerja Buku pencatatan(mencatat jumlah hasil produksi setiap hari dan jumlah yang didistribusikan menggunakan alat penggilingan tenaga dinamo Bahan berbahaya Keterangan -

2.

-

Menggunakan alat pengepres plastik dengan tenaga listrik

-

-

Ad 2: lingkungan kerja (kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3) No 1. Unit kerja Pekerja I pembersih an dan penjemura n Lingk. Lingk. fisik Kimia Panas,sinar UV, debu, kelembaba n tinggipe mberian tabir terhadap alat-alat yang mengeluark an panas, Lingk. Biologi -Bakteri, virus, jamur, parasit menjaga kebersihan alat memasak, mesin penggiling, dan menjaga6

Lingk. sosekbud -Status sosial ekonomi : menengah kebawah

Lingk. Ergonomi petugas membersih kan bahan baku dengan duduk posisi membungk uk seharusnya di atas meja

keterangan

menggunak an APD agar terhindar dari debu dan sengatan sinar UV, penambaha n ventilasi agar kelembaba n menurun.

selalu kebersihan dan memperhat ikan cara penyimpan bahan baku

dengan posisi duduk, badan sejajar dengan bahan baku yang akan dibersihka n saat menjemur cabe untuk dikeringka n pekerja juga dengan posisi jongkok merubah layout dari lingkungan kerja dengan menambah kan meja penjemura n yang sejajar tinggi badan -pekerja mengangg kat cabe untuk dijemur ke atas genteng beban yang berat menambah kan pekerja baru untuk membantu pengangka tan, serta mengguna kan alat bantu

7

2.

3.

untuk mengangk at beban (torli). Pengolaha - Uap dan -Bakteri, -Status pekerja n adonan Gas virus, sosial mengsangr menggu jamur, ekonomi : ai kacang nakan parasit menengah dan APD agar menjaga kebawah menggiling terhindar kebersihan kacang dan dari uap alat bumbu dan gas memasak dengan langsung, dan posisi penambaha penggoren duduk n ventilasi gan, melakukan agar menjaga pereganga sirkulasi kebersihan n otot dan udara baik. dan istirahat memperhat cukup saat ikan cara mulai penyimpan terjadi bahan kekauan baku. otot dan nyeri punggung. -Pekerja membuat adonan dengan posisi duduk menambah kan alat bantu, dengan mengelemi nasi maual handling Pengepack -Asap lilin - Bakteri, -Status - Pekerja an dan virus, sosial yang menggunak penyimpa jamur, ekonomi : membungk an APD nan parasit menengah us sambel agar menjaga kebawah pecel dan terhindar kebersihan mengepack dari luka alat kedalam bakar, memasak kotak lebih menambah dan banyak kan mesin penggoren dalam pengompre gan, posisi s. menjaga duduk 8

kebersihan dan memperhat ikan cara penyimpan bahan baku.

melakukan pereganga n otot dan istirahat cukup saat mulai terjadi kekauan otot dan nyeri punggung, mengguna kan tempat duduk yang nyaman dan sesuai dengan posisi anatomi tubuh

Ad. 3 Pekerja (kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3) promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif No Kegiatan pengelolaan dan pelayanan L P Pekerja I -Pelatihan pra pembersi Kerja han dan -Pemeriksaan penjemur kesehatan tiap 6 an bulan Pengolah -Jaminan kecelakaan kerja an -Kontrol adonan Pengepa ckan dan penyimp anan Unit kerja Keterangan Bidang K3, kesejahteraan karyawan Semua terlaksana dengan baik

1.

2.

3.

5. Regulasi a. Umum: (peraturan perundang-undangan) A. Pengertian Industri rumah tangga sambel pecel adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerjadan penggunaan alat-alat manual hingga semi otomatis di9

bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya, yang dilakukan oleh suatu keluarga,bertempat di tempat tinggal, untuk menggasilkan produk berupa sambel pecel. B. Persyaratan Rumah tinggal yang didunakan sebagai tempat produksi harus jauh dari sumber pencemaran. Peralatan produksi yang kontak langsung dengan pangan seharusnya didisain, dikonstruksi dan diletakkan sedemikian untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang dihasilkan. Air yang digunakan selama proses produksi harus cukup dan memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum. Bebas dari hama, terutama hama rumah tangga seperti tikus dan kecoa. Kesehatan dan higienisitas karyawan. Proses produksi harus terkendali. Memiliki label yang jelas dan informatif. Memiliki tempat penyimpanan yang baik. Harus ada penanggung jawab. Panganan hasil produksi harus aman untuk dikonsumsi. Panganan hasil produksi harus layak untuk dikonsumsi. Harus ada pencatatan dan dokumentasi.

C. Tata Laksana 1. Pada industri sambel pecel ini rumah yang digunakan untuk produksi terletak di daerah bebas sumber pencemaran yang berarti. Peralatan produksi yang digunakan dalam industri sambel pecel ini sudah didisain dan dikonstruksi dengan baik, hanya saja penempatannya tidak diletakkan pada tempat yang bersih, dan perawatan kebersihan alat masih kurang. Untuk sumber air yang digunakan dalam produksi sambel pecel ini masih dalam batas kelayakan, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Sumber air berasal dari sumur rumah tersebut. Memperhatikan kondisi rumah yang berantakan, penuh sarang laba laba, dan

berlantaikan tanah,sulit rasanya menjamin bahwa rumah produksi tersebut bebashama seperti tikus dan kecoa. Bila mengacu pada pengertian sehat, kami dapat mengatakan bahwa seluruh karyawandalam indutri sambel pecel ini adalah orang yang sehat, namun mereka10

belum pernah mengikuti pelatihan tentang tatacara mengolah makan yang higienis, jadi bukan tidak mungkin masih ada prilaku prilaku yang non higienis dalam proses pengolahan sambel pel tersebut. Sejauh ini proses produksi sambel pecel tersebut masih terkendali dengan baik. Hal tersebut terlihat pada adanya takaran yang pasti dalam penggunaan bahan baku produksi, adanya alur proses yang tetap dan berkelanjutan, dan pengawasan yang oleh satu orang yang berpengalaman. Hasil produksi industri tersebut dilempar ke pasaran dengan label yang jelas dan informatif, hanya saja belum terdaftar di BPOM dan belum ada tulisan halal. Karena hasil produksi dari industri ini hanya sedikit (< 50kg/minggu), jadi pemilik usaha tidak kesulitan untuk menyimpan barang hasil produksi di tempat yang baik. Industri ini dirintis oleh Ibu Hj.Suyati dan hingga kini beliau sendiri yang bertanggung jawab terhadap industri ini. Sejauh ini sambel pecel produksi IRT ini masih aman dan layak dikonsumsi. Terbukti selama ini tidak ada kasus gangguan kesehatan akibat konsumsi sambel pecel ini dan bahan bakunya pun menggunakan bahan bahan yang layak konsumsi. Meskipun industri ini masih terus berproduksi dan menghasilkan profit, sayang dalam industri sambel pecel initidak ada pencatatan dan dokumentasi.

11

b. Khusus: Ad. 1: Proses Industri (kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3) No. 1. Bahan baku Pekerja Kacang pembuatan tanah sambel pecel -Cabe besar dan cabe kecil -Gula jawa -Garam -penyedap rasa -Bumbu bawang -Kencur Pengepackan -Plastik dan pembungkus penyimpanan -Label Unit kerja Alat dan cara kerja Buku pencatatan(mencatat jumlah hasil produksi setiap hari dan jumlah yang didistribusikan menggunakan alat penggilingan tenaga dinamo Bahan berbahaya Keterangan -

2.

-

Menggunakan alat pengepres plastik dengan tenaga listrik

-

-

Ad 2: Lingkungan Kerja (kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3) No 1. Unit kerja Pekerja I pembersih an dan penjemura n Lingk. Lingk. fisik Kimia Panas,sinar UV, debu, kelembaba n tinggipe mberian tabir terhadap alat-alat yang mengeluark an panas, menggunak an APD agar terhindar dari debu dan sengatan sinar UV, Lingk. Biologi -Bakteri, virus, jamur, parasit menjaga kebersihan alat memasak, mesin penggiling, dan menjaga selalu kebersihan dan memperhat ikan cara penyimpan bahan baku Lingk. sosekbud -Status sosial ekonomi : menengah kebawah Lingk. Ergonomi petugas membersih kan bahan baku dengan duduk posisi membungk uk seharusnya di atas meja dengan posisi duduk, badan sejajar dengan bahan baku yang akan keterangan

12

penambaha n ventilasi agar kelembaba n menurun.

2.

Pengolaha n adonan

- Uap dan Gas menggu nakan

-Bakteri, virus, jamur, parasit13

dibersihka n saat menjemur cabe untuk dikeringka n pekerja juga dengan posisi jongkok merubah layout dari lingkungan kerja dengan menambah kan meja penjemura n yang sejajar tinggi badan -pekerja mengangg kat cabe untuk dijemur ke atas genteng beban yang berat menambah kan pekerja baru untuk membantu pengangka tan, serta mengguna kan alat bantu untuk mengangk at beban (torli). -Status pekerja sosial mengsangr ekonomi : ai kacang menengah dan

APD agar terhindar dari uap dan gas langsung, penambaha n ventilasi agar sirkulasi udara baik.

menjaga kebawah kebersihan alat memasak dan penggoren gan, menjaga kebersihan dan memperhat ikan cara penyimpan bahan baku.

3.

Pengepack an dan penyimpa nan

-Asap lilin menggunak an APD agar terhindar dari luka bakar, menambah kan mesin pengompre s.

-

menggiling kacang dan bumbu dengan posisi duduk melakukan pereganga n otot dan istirahat cukup saat mulai terjadi kekauan otot dan nyeri punggung. -Pekerja membuat adonan dengan posisi duduk menambah kan alat bantu, dengan mengelemi nasi maual handling - Bakteri, -Status - Pekerja virus, sosial yang jamur, ekonomi : membungk parasit menengah us sambel menjaga kebawah pecel dan kebersihan mengepack alat kedalam memasak kotak lebih dan banyak penggoren dalam gan, posisi menjaga duduk kebersihan melakukan dan pereganga memperhat n otot dan ikan cara istirahat penyimpan cukup saat bahan mulai baku. terjadi kekauan14

otot dan nyeri punggung, mengguna kan tempat duduk yang nyaman dan sesuai dengan posisi anatomi tubuh Ad. 3 Pekerja (kebijakan pimpinan menyangkut upaya memperkecil resiko K3) No Kegiatan pengelolaan dan pelayanan L P Pekerja I -Pelatihan pra pembersi Kerja han dan -Pemeriksaan penjemur kesehatan tiap 6 an bulan Pengolah -Jaminan kecelakaan kerja an -Kontrol adonan Pengepa ckan dan penyimp anan Unit kerja

Keterangan Bidang K3, kesejahteraan karyawan Semua terlaksana dengan baik

1.

2.

3.

Kesimpulan 1. Tidak semua petugas menggunakan APD. 2. Petugasmembersihkanbahanbakudengan dudukposisimembungkuk 3. Petugas mengambil posisi salah saat akan menjemur 4. Penempatan alat penggiling dan penggoreng tidak diletakkan pada tempat yang bersih, dan perawatan kebersihan alat masih kurang. 5. Rumah produksi tersebut belum bebas hama. 6. Belum terdaftar di BPOM dan belum ada tulisan halal.

15

Pembahasan 1. Tidak semua petugas menggunakan APD, padahal APD sangat diperlukan untuk melindungi diri terhadap bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan akibat pekerjaan yang kita lakukan. 2. Petugasmembersihkanbahanbakudengan dudukposisimembungkuk dapat

menyebabkan penyakit akibat kerja seperti myalgia,lowback pain, dan kiphosis. 3. Petugas mengambil posisi salah saat akan menjemur bahan baku dapat menyebabkan penyakit akibat kerja seperti myalgia,lowback pain, dan kemungkinan terpeleset. 4. Penempatan alat penggiling dan penggoreng tidak diletakkan pada tempat yang bersih, dan perawatan kebersihan alat masih kurang. Hal tersebut dapat memudahkan hama seperti tikus dan kecoa menjangkau bagian bagian mesin yang seharusnya higienis. Kebersihan alat yang kurang tersebut dapat menjadi media yang baik bagi pertumbuhan kuman. 5. Rumah produksi tersebut belum bebas hama, padahal hama seperti tikus dan kecoa merupakan vektor pembawa kuman. 6. Produk hasil industri ini belum terdaftar di BPOM dan belum ada tulisan halal.Padahal hal tersebut penting untuk menjamin keamanan saat mengkonsumsi sambel pecel ini dan sebagai penghilang rasa was was bagi kaum muslim. Saran/intervensi 1. Tidak semua petugas menggunakan APD : menghimbau semua petugas menggunakan APD selama dalam tugasnya. 2. Petugas membersihkan bahan baku dengan duduk posisi membungkuk: menginformasikan tentang bahaya membungkuk terlalu lama kepada petugas dan mengajarkan posisi kerja yang ergonmis kepada petugas. 3. Petugas mengambil posisi salah saat akan menjemur: menginformasikan tentang bahaya posisi tubuh yang salah kepada petugas dan mengajarkan posisi kerja yang ergonomis kepada petugas. 4. Penempatan alat penggiling dan penggoreng tidak diletakkan pada tempat yang bersih, dan perawatan kebersihan alat masih kurang: menginformasikan tentang bahaya meletakkan alat pada tempat yang kotor dan tentang bahaya peralatan yang kotor kepada petugas dan menyarankan untuk memindah alat tersebut ke

16

tempat yang jauh dari jangkauan hama serta menyarankan bahwa alat tersebut sebaiknya dibersihkan setiap kali selasai dipakai. 5. Rumah produksi tersebut belum bebas hama: menginformasikan tentang bahaya yang dibawa oleh tikus dan kecoa serta menyarankan untuk melakukan pembersihan rumah secara keseluruhan. 6. Belum terdaftar di BPOM dan belum ada tulisan halal: menginformasikan tentang pentingnya pendaftaran produk sambel pecel tersebut di BPOM serta memberi tahu alur alur pendaftaran produk dan alur alur cara memperoleh sertifikasi halal.

II. STATUS INDIVIDU A. Identitas1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama : Ny.S Umur : 68 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jl.Cemara no. Karangsari Blitar Status marital : menikah Agama : Islam Tempat kerja : Pengepakan dan penyimpanan Jabatan/status sosial ekonomi: Pemilik tempat produksi Riwayat kerja: Peracangan dan penjaga warung No. Tempat kerja Jabatan Periode/lama kerja 1. Penjaga warung Pegawai 20 tahun 2. Peracangan Pemilik 10 tahun

B. Status Kesehatan Pekerja Dan Keluarga Status Umum1. Pekerja: a) BB/TB: 63kg/ 160 cm b) Rasio IMT: 24,61 c) Riwayat keselamatan dan kesehatan (K3): d) Riwayat alergi: e) Kebiasaan: minum kopi, minum jamu-jamuan. 2. Keluarga: a) Jumlah keluarga/sosiogram/keluarga inti/extended Ny.D/32 tahun/Anak kandung b) Status kesehatan pekerja dan anggota keluarga saat ini Ny.N/28 tahun/Anak kandung

Status Present1. Anamnesa: a. Keluhan: punggung terasa nyeri b. Riwayat keluhan: punggung terasa nyeri sejak 2 bulan ini, nyeri hilang timbul dan 2 minggu ini semakin memberat. Nyeri tidak berkurang dengan jamujamuan. Sering duduk lama saat mengepack bhan produksi. c. Riwayat pengobatan: formal/informal17

d. BB/TB: rasio : 24,61 e. Riwayat keselamatan dan kesehatan (K3) : pasien bekerja dengan ergonomi buruk f. Riwayat alergi:g. Kebiasaan: minum kopi, minum jamu h. Kontrasepsi:i. Riwayat kerja dan faktor resiko kerja: 2. Pemeriksaan fisik: vital sign: T : 130/80 mmHg, N : 80x/menit, RR : 20x/menit Physics diagnostic: KU : tampak sehat/CM K/L : A/I/C/D : -/-/-/Thorax : c/p : dbn Abdomen : soepl, met (-), distended (-), BU (+) N, H/L : ttb Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-), cyanosis (-) 3. Pem. Penunjang: Laboratorium:X-ray/USG/CT scan/MRI:4. Diagnosis: a. Umum status biomedis: 1. LBP status faktor resiko:1. Duduk dengan ergonomi yang buruk status upaya kesehatan yg sudah dilakukan:- (informal) b. Diagnosis kerja/intervensi kesehatan Diagnosis Biomedis Status present LBP Intervensi kesehatan* Berobat ke poli saraf / dokter umum - Analgesik, misal : Asam Mefenamat 3x500mg/hari Non Farmakologi : - Latihan punggung - Menggunakan terapi hangat untuk menghindari nyeri. - Istirahat cukup Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu kebelakang Seimbangkan beban tubuh ke seluruh tubuh, bahkan pada kedua pinggul Mengistirahatkan lengan dan siku di atas meja18

Keterangan*

Faktor resiko

Duduk dengan ergonomi yang buruk

upaya

-

Kontrol ke poli umum/ poli Saraf

19

DAFTAR PUSTAKA

20