Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

download Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

of 13

Transcript of Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    1/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    8HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    2.1 Pendahuluan

    Pada suatu kondisi tertentu terkadang, balok akan dibuat dengan panjang bentang yang besar

    sehingga memerlukan cara tersendiri dalam perhitungannya. Pada kondisi ini maka pilihannya

    adalah menggunakan konstruksi bersendi banyak dengan pengertian bahwa pada konstruksi tersebut

    mempunyai banyak tumpuan atau lebih dari dua buah tumpuan, sehingga tidak dapat dianalisis

    sebagai balok sederhana melainkan sebagai balok menerus. Pada kondisi seperti ini, balok dengan

    jumlah tumpuan lebih dari dua disebut dengan balok gerber. Dalam proses analisisnya balok gerber

    dibuat menjadi beberapa bagian balok gerber yang dihubungkan satu sama lainnya dengan

    konstruksi sendi atau adanya persendian tambahan, sehingga konstruksi tersebut dapat dihitung

    dengan prinsip statis tertentu.

    Apabila balok tersebut dibuat dengan cara balok menerus yang ditumpu oleh lebih dari dua

    tumpuan, maka perhitungan pada balok tersebut harus dihitung dengan prinsip konstruksi statis

    tidak tentu karena bilangan persamaan yang tidak diketahui berdasarkan prinsip keseimbangan gaya

    yaitu, V = 0, H = 0 dan M = 0 lebih dari 3 bilangan.

    Pada konstruksi bersendi banyak perlu ditetapkan jumlah sendi tambahan berdasarkan jumlah

    tumpuan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :S = n 2 (2.1)

    Dimana :

    S = jumlah sendi tambahan.

    n = jumlah tumpuan.

    2.2 Balok Gerber Tiga Tumpuan

    Pada gambar di bawah ini, terlihat sebuah struktur balok menerus dengan tiga tumpuan.

    Berdasarkan kondisi tersebut, maka berdasarkan jumlah tumpuan sebanyak tiga buah yang terdiri

    dari dua buah sendi dan satu buah roll, maka jumlah reaksi perletakan sebanyak lima reaksi. Dengan

    menggunakan persamaan di atas, sehingga jumlah sendi tambahan berjumlah 3 2 adalah 1 buah

    yang ditempatkan pada titik S. Selanjutnya, analisis penyelesaian struktur balok dilakukan seperti

    yang diperlihatkan dalam gambar di bawah ini dan dilakukan dalam dua tahap yaitu, penyelesaian

    bagian AS dan penyelesaian bagian SBC.

    Dalam perhitungan tahap pertama, diselesaikan dulu perhitungan struktur bagian AS dengan

    prinsip balok sederhana untuk mencari reaksi tumpuan RA dan RS. Hasil perhitungan reaksi tumpuan

    di titik S atau RS ini, kemudian dirubah menjadi beban RS pada saat melakukan analisis struktur

    bagian SBC dengan perubahan arah gaya.

    BAB 2

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    2/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    9HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Gambar 2.1 Balok Gerber dengan beban terpusat

    Tahap kedua, dilanjutkan dengan penyelesaian perhitungan struktur SBC dengan beban RS dan

    P2. Proses perhitungan dilakukan dengan cara perhitungan balok sederhana, untuk mendapatkan

    nilai momen, gaya lintang, dan gaya normal yang selanjutnya dapat digambarkan bidang momen,

    bidang lintang dan bidang normal sebagaimana dengan permasalahannya.

    Contoh :

    Diketahui sebuah struktur balok gerber dengan panjang 10 meter, ditumpu oleh 3 buah

    tumpuan dan dibebani dengan beban terpusat masing-masing 2 ton dan 3 ton seperti

    tergambar. Diminta untuk menghitung dan menggambarkan D dan M pada struktur balok

    tersebut !

    Gambar 2.2 Balok gerber contoh 2.1

    Penyelesaian :

    Jumlah sendi tambahan :

    S = n 2

    = 3 2

    = 1

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    3/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    10HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Perhitungan konstruksi A S :

    Perhitungan reaksi perletakan A S :

    MS = 0 MA = 0

    RA.4 P1.1 = 0 -RS.4 + P1.3 = 0

    RA.4 2.1 = 0 -RS.4 + 2.3 = 0

    RA.4 2 = 0 -RS.4 + 6 = 0

    RA =4

    2RS =

    4

    6

    RA = 0,5 ton () RS = 1,5 ton ()

    Perhitungan gaya lintang dan momen A S :

    DA = RA MA = 0

    = 0,5 ton

    DDL = 0,5 ton MD = RA.3

    DDR = 0,5 P1 = 0,5.3

    = 0,5 2 = 1,5 ton.m

    = -1,5 ton

    DSL = -1,5 ton MS = RA.4 P1.1

    DSR = -1,5 + RS = 0,5.4 2.1

    = -1,5 + 1,5 = 2 2

    = 0 = 0

    Bagian S B C :

    MC = 0

    MB = 0RB.5 RS.6 P2.3 = 0 -RC.5 RS.1 + P2.2 = 0

    RB.5 1,5.6 3.3 = 0 -RC.5 1,5.1 + 3.2 = 0

    RB.5 9 9 = 0 -RC.5 1,5 + 6 = 0

    RB.5 18 = 0 -RC.5 + 4,5 = 0

    RB =5

    18RC =

    5

    5,4

    RB = 3,6 ton () RC = 0,9 ton ()

    Gaya lintang dan momen S B C :

    DS = -RS MS = 0

    = -1,5 ton

    DBL = -1,5 ton MB = -RS.1

    DBR = -1,5 + RB = -1,5.1

    = -1,5 + 3,6 = -1,5 ton.m

    = 2,1 ton

    DEL = 2,1 ton ME = -RS.3 + RB.2

    DER = 2,1 P2 = -1,5.3 + 3,6.2

    = 2,1 3 = -4,5 + 7,2

    = -0,9 ton = 2,7 ton.m

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    4/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    11HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    DCL = -0,9 ton MC = -RS.6 + RB.5 P2.3

    DCR = -0,9 + RC = -1,5.6 + 3,6.5 9.3

    = -0,9 + 0,9 = -9 + 18 9

    = 0 = 0

    Gambar 2.3 Penggambaran bidang D dan M balok gerber contoh 2.1

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    5/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    12HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Contoh :

    Gambar 2.4 Balok gerber 4 tumpuan

    Penyelesaian :

    Jumlah sendi tambahan :

    S = n 2

    = 3 2

    = 1

    Perhitungan konstruksi A S :

    Perhitungan reaksi perletakan A S :

    MS = 0 MA = 0

    RA.4 Q.4.0,5.4 = 0 -RS.4 + Q.4.0,5.4 = 0

    RA.4 2.4.0,5.4 = 0 -RS.4 + 2.4.0,5.4 = 0

    RA.4 8.2 = 0 -RS.4 + 8.2 = 0

    RA.4 16 = 0 -RS.4 + 16 = 0

    RA =4

    16RS =

    4

    16

    RA = 4 ton () RS = 4 ton ()

    Perhitungan gaya lintang dan momen A S :

    DA = RA MA = 0

    = 4 ton

    DSL = 4 Q. 4 MS = RA.4 Q.4.0,5.4

    = 4 2. 4 = 4.4 2.4.0,5.4

    = 4 8 = 16 8.2

    = -4 ton = 16 16

    DSR= -4 + RS = 0 oke

    = -4 + 4

    = 0 oke

    Selanjutnya nilai reaksi di titik S atau RS menjadi beban terpusat di titik S pada saat dilakukan

    analisis terhadap konstruksi S B C.

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    6/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    13HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Perhitungan konstruksi S B C :

    Perhitungan reaksi perletakan S B C :

    MC = 0 MB = 0

    RB.5 Q.6.0,5.6 RS.6 = 0 -RC.5 Q.1.0,5.1 RS.1 + Q.5.0,5.5 = 0

    RB.5 2.6.0,5.6 4.6 = 0 -RC.5 2.1.0,5.1 4.1 + 2.5.0,5.5 = 0

    RB.5 12.3 24 = 0 -RC.5 2.0,5 4 + 10.2,5 = 0

    RB.5 36 24 = 0 -RC.5 1 4 + 25 = 0

    RB.5 60 = 0 -RC.5 + 20 = 0

    RB =5

    60RB =

    5

    20

    RB = 12 ton () RB = 4 ton ()

    Gaya lintang dan momen S B C :

    DSR= -RS MS = 0

    = -4 ton

    DBL= -4 Q.1 MB = -RS.1 Q.1.0,5.1

    = -4 2.1 = -4.1 2.1.0,5.1

    = -6 ton = -4 1

    DBR= -6 + RB = -5 ton.m

    = -6+ 12

    = 6 ton

    DCL= 6 Q.5 MC = -RS.6 + RB.5 Q.6.0.5.6

    = 6 2.5 = -4.6 + 12.5 2.6.0.5.6= 6 10 = -24 + 60 36

    = -4 ton = 0 oke

    DCR= -4 + RC

    = -4 + 4

    = 0 oke

    Momen maksimum :

    Mmaks = 1/8.q.L2

    = 1/8.2.42

    = 1/8.2.16

    = 4 ton.m

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    7/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    14HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Gambar 2.5 Penggambaran bidang D dan M balok gerber dengan beban merata

    2.3 Balok Gerber Empat Tumpuan

    Dalam penyelesaian terhadap struktur balok gerber dengan empat buah tumpuan, seperti

    yang terlihat dalam gambar di bawah ini.

    Gambar 2.6 Balok gerber 4 tumpuan

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    8/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    15HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Dengan mengetahui jumlah tumpuan sebanyak 4 tumpuan, maka dengan menggunakan

    persamaan penambahan sendi sehingga, sendi tambahan dapat dihitung dengan cara 4 2 = 2,

    sehingga dibutuhkan 2 buah sendi yang dapat ditempatkan pada titik S1 dan titik S2.

    Untuk menyelesaikan struktur balok gerber di atas, maka struktur di bagi menjadi dua

    struktur utama yaitu, A-B-S1 dan S2-C-D. Pada langkah awal, dilakukan perhitungan struktur S1-S2

    untuk mendapatkan reaksi yang bekerja pada S1 dan S2. Reaksi yang didapat kemudian dijadikan

    sebagai beban dengan membalik arah gaya dimana RS1 menjadi beban di S1 pada saat dilakukan

    analisis struktur A-B-S1 dan RS2 di S2 pada saat dilakukan analisis struktur S2-C-D. Tahapan

    selanjutnya adalah analisis terhadap struktur A-B-S1 dan S2-C-D untuk mendapatkan reaksi

    perletakan dan gaya dalam yang bekerja pada masing-masing struktur tersebut.

    Pada struktur balok gerber dengan 4 tumpuan, penempatan sendi tambahan dapat dilakukan

    dengan 3 alternatif penempatan, dimana alternatif penempatan sendi tambahan tersebut, sangat

    tergantung dari letak pembebanan pada konstruksi tersebut. Adapun alternatif penempatan sendi

    tambahan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    9/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    16HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Gambar 2.7 Alternatif penempatan sendi tambahan pada balok gerber 4 tumpuan

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    10/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    17HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Contoh :

    Diketahui sebuah struktur balok gerber dengan empat tumpuan seperti tergambar di bawah

    ini. Hitunglah reaksi tumpuan, gaya-gaya dalam serta gambarkan penggambaran bidang D dan

    M dari struktur tersebut !

    Gambar 2.8 Contoh soal balok gerber empat tumpuan

    Penyelesaian :

    Jumlah sendi tambahan :

    S = n 2

    = 4 2

    = 2

    Gambar 2.9 Analisis contoh soal balok gerber empat tumpuan

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    11/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    18HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Perhitungan reaksi tumpuan S1-S2 :

    MS2 = 0 MS1 = 0

    RS1.2 P2.1 = 0 -RS2.2 + P2.1 = 0

    RS1.2 2.1 = 0 -RS2.2 + 2.1 = 0

    RS1 =22 RS2 =

    22

    RS1 = 1 ton () RS2 = 1 ton ()

    Perhitungan gaya lintang dan momen S1-S2 :

    DS1R = RS1 MS1= 0

    = 1 ton

    DFL = 1 ton MF = RS1.1

    DFR = 1 P2 = 1.1

    = 1 2 = 1 ton.m

    = -1 ton

    DS2L = -1 ton MS2= RS1.2 P2.1

    DS2R = -1 + RS2 = 1.2 2.1

    = -1 + 1 = 2 2

    = 0 oke = 0 oke

    Perhitungan konstruksi A-B-S1 :

    Perhitungan reaksi tumpuan A dan B :

    MB = 0

    MA = 0RA.4 P1.2 + RS1.1 = 0 -RB.4 + P1.2 + RS1.5 = 0

    RA.4 4.2 + 1.1 = 0 -RB.4 + 4.2 + 1.5 = 0

    RA.4 8 + 1 = 0 -RB.4 + 8 + 5 = 0

    RA.4 7 = 0 -RB.4 + 13 = 0

    RA =4

    7RB =

    4

    13

    RA = 1,75 ton () RB = 3,25 ton ()

    Perhitungan gaya lintang dan momen A-B-S1 :

    DAR = RA MA = 0

    = 1,75 ton

    DEL = 1,75 ton ME = RA.2

    DER = 1,75 P2 = 1,75.2

    = 1,75 4 = 3,5 ton.m

    = -2,25 ton

    DBL = -2,25 ton MB = RA.4 P2.2

    DBR = -2,25 + RB = 1,75.4 4.2

    = -2,25 + 3,25 = 7 8

    = 1 ton = -1 ton.m

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    12/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    19HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    DS1L = 1 ton MS1 = RA.5 P2.3 + RB.1

    DS1R = 1 RS1 = 1,75.5 4.3 + 3,25.1

    = 1 1 = 8,75 12 + 3,25

    = 0 oke = 0 oke

    Perhitungan konstruksi S2-C-D :

    Perhitungan reaksi tumpuan S2-C-D :

    MD = 0 MC = 0

    RC.4 RS1.5 P2.2 = 0 -RD.4 RS1.1 + P2.2 = 0

    RC.4 1.5 4.2 = 0 -RD.4 1.1 + 4.2 = 0

    RC.4 5 8 = 0 -RD.4 1 + 8 = 0

    RC.4 13 = 0 -RD.4 + 7 = 0

    RC = 4

    14

    RD = 4

    7

    RC = 3,25 ton () RD = 1,75 ton ()

    Perhitungan gaya lintang dan momen S2-C-D :

    DS2R = -RS2 MS2 = 0

    = -1 ton

    DCL = -1 ton MC = -RS2.1

    DCR = -1 + RC = -1.1

    = -1 + 3,25 = -1 ton.m

    = 2,25 ton

    DGL = 2,25 ton MG = -RS2.3 + RC.2

    DGR = 2,25 P3 = -1.3 + 3,25.2

    = 2,25 4 = -3 + 6,5

    = -1,75 ton = 3,5 ton.m

    DDL = -1,75 ton MD = -RS2.5 + RC.4 P3.2

    DDR = -1,75 + RD = -1.5 + 3,25.4 4.2

    = -1,75 + 1,75 = -5 + 13 8

    = 0 oke = 0 oke

  • 7/23/2019 Statika Dan Mekban 02 Balok Gerber

    13/13

    C H A P T E R 2 B A L O K G E R B E R

    Statika dan Mekanika Bahan II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945

    20HENCE MICHAEL WUATEN, ST., M.Eng

    Gambar 2.10 Penggambaran bidang D dan M balok gerber empat tumpuan