STANDARDISASI KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL … · Permasalahan Data Pemerintah… Irigasi Koak...
Transcript of STANDARDISASI KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL … · Permasalahan Data Pemerintah… Irigasi Koak...
STANDARDISASI KELEMBAGAAN INFORMASI GEOSPASIAL DALAM RANGKA PERCEPATAN KEBIJAKAN SATU PETA DAN REGULASI PENGELOLAAN DATA
INFORMASI GEOSPASIAL
Adi RusmantoDeputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
Kementerian - A 59,8 juta Ha
Kementerian - B44,2 juta Ha
Kementerian - BKementerian - A
27,2 32,6 11,6
Data Hutan Primer di Papua tahun 2009
Permasalahan Data Pemerintah…
PERBEDAAN DATA ANTAR INSTANSI PEMERINTAH
Permasalahan Data Pemerintah…
Irigasi Koak Aweng di NTB (progress fisik: 100%)
4°18'54.8"S 121°58‘15"E
a) Pemda tidak mengukur produktivitas pertanian di area irigasi pra dan paska pembangunan aset bendungan, akibatnya tidak diketahui apakah
bendungan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas pertanian.
b) Pemda (Dinas Pertanian) tidak memiliki peta pemanfaatan irigasi, akibatnya tidak ada kecocokan program pertanian dengan daerah irigasi.
c) Pemda tidak mengukur kesejahteraan petani di daerah irigasi akibatnya lahan irigasi di tanam komoditas yang berbeda dengan padi.
d) Pemda tidak melakukan inspeksi dan pendataan struktur biaya produksi padi, akibatnya program pertanian tidak membantu petani agar tidak
semakin miskin.
HASIL VERIFIKASI LAPANGAN MENUNJUKKAN:
Irigasi Lambandia di Kab. Kolaka Timur, Sulteng (progress fisik: 100%)
4°18'54.8"S 121°58‘15 »E
MASALAH:
Tidak ada peta pemanfaat irigasi
LOKASI
LOKASI
Sumber : Kantor Staf Presiden
“Membuka akses informasi publik, mendorongpartisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik dan pengelolaan badan publik”
“Kami akan membuat Pemerintah tidak absen denganmembangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya”
Keterbukaan Data Pemerintah Sejalan dengan Agenda Nawacita
Nawacita Poin ke-2
vv
KONDISI SAAT INI
Data tidak terstandar dan sulitdibagipakaikan
KONDISI IDEAL
Data berkualitas danmudah diberbagipakaikan
Kondisi Ideal yang diharapkan
K/ L/ P K/ L/ P
K/ L/ P K/ L/ P
Informasi terstruktur yang
berfungsi untuk menjelaskan
isi dan sumber data sehingga
dapat mudah untuk
ditemukan, digunakan, atau
dikelola kembali
SATU METADATA BAKU
Standar yang mengatur
metodologi yang meliputi
konsep, definisi, cakupan,
klasifikasi, ukuran, satuan
dan asumsi
SATU STANDAR DATA
Kemampuan Data untuk
dipertukarkan atau
dibagipakaikan antarsistem
yang saling berinteraksi
INTEROPERABILITAS DATA
Prinsip Satu Data Indonesia berdasarkanPerpress 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
Strategi Implementasi Satu Data Indonesia
• Penataan regulasi dan kelembagaan
• Standardisasi & sinkronisasi data
• Memastikan interoperabilitas data lintas K/L/D
PERBAIKAN TATA KELOLA DATA
• Publikasi data dalam format terbuka
• Pengembangan portal Satu Peta Indonesia (tanahair.indonesia.go.id)
• Integrasi portal Satu Peta Indonesia dengan portal Satu Data Indonesia (data.go.id)
• Mendorong pemanfaatan data baik internal maupun publik
RILIS & PEMANFAATAN DATA TERBUKA
UNIT
WALIDATA
▪ Penjaminan
Kualitas
UNIT
PRODUKSI
▪ Kontrol
Kualitas
▪ Evaluasi
Kualitas
SIMPUL JARINGAN
❖ Produsen Data adalah unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang menghasilkan Data berdasarkan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Perpres 39/2019).
❖ Unit kerja yang melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan DG dan IG (Perpres 27/2014).
❖ Walidata adalah unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang
melaksanakan kegiatan pengumpulan, pemeriksaan, dan
pengelolaan Data yang disampaikan oleh Produsen Data, serta
menyebarluaskan Data. (Perpres 39/2019).
❖ Walidata IGT adalah pimpinan tinggi pratama pada
kementerian/lembaga yang memiliki tugas pokok, fungsi atau
kewenangan menurut peraturan perundang-undangan dalam
penyelenggaraan IGT. (Perpres 9/2016).
❖ Unit kerja yang melaksanakan penyimpanan, pengamanan, dan
penyebarluasan DG dan IG. (Perpres 27/2014).
Prinsip Satu Data
• Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi Standar Data; Standar Data
• Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memiliki MetadataMetadata
• Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah Interoperabilitas Data
InteroperabilitasData
• Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus . menggunakan Kode Referensi dan/atau Data Induk.
Kode Referensi / Data Induk
JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL
J a r i n g a n I n f o r m a s i G e o s p a s i a l N a s i o n a l
Jaringan IG Pusat Jaringan IG Daerah
Penghubung Simpul
Jaringan (PSJ)
Simpul Jaringan Kementerian
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kliring / Unit Penyebar luasan IG
GeoportalKatalog
MetadataPublikasi
Simpul Jaringan Provinsi
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kliring / Unit Penyebar luasan IG
GeoportalKatalog
MetadataPublikasi
Simpul Jaringan Kabupaten / Kota
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kliring / Unit Penyebar luasan IG
GeoportalKatalog
MetadataPublikasi
Simpul Jaringan Kementerian
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kerja / Unit
Produksi
Unit Kliring / Unit Penyebar luasan IG
GeoportalKatalog
MetadataPublikasi
Geoportal Nasional
Tanahair.Indonesia.go.id
*) Perpress No 27 Tahun 2014 Tentang JIGN
Untuk memenuhi mandat JIGN dibangun atas 5 pilar utama Infrastruktur Informasi Geospasial
KEBIJAKAN KELEMBAGAAN TEKNOLOGI STANDARDSUMBERDAYA
MANUSIA
INFRASTRUKTUR PENYELENGGARAN INFORMASI
GEOSPASIAL
Pasal 53
1) Pemerintah wajib memfasilitasi pembangunaninfrastruktur IG untuk memperlancar penyelenggaraan IG
2) Infrastruktur IG sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar,dan sumber daya manusia
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar, dan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah
UNDANG – UNDANG RI
NOMOR 4 TAHUN 2011
TENTANG
INFORMASI GEOSPASIAL
Hukum & Kebijakan
• Memiliki Peraturan terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan data geospasial / pembentukan Simpul Jaringan (penetapan Unit Pengelolaan/Penyebarluasan IG); Unit Produksi
• Rencana Penyelenggaraan IG melalui Rakorda/ Rakornas dan dituangkan dalam RPJMN/RPJMD
Pengaturan Kelembagaan
• Memiliki unit (bidang atau seksi) yang secara khusus memiliki Tupoksi menangani pengelolaan data geospasial
• Melaksanakan kegiatan koordinasi resmi lintas instansi (Forum Data) dalam pembuatan, pengelolaan dan pemanfaatan data geospasial secara rutin
Sumber Daya Manusia
•Memiliki program pengembangan karir yang jelas bagi staf pengelola data dan informasi geospasial (melalui pengisian jabatan fungsional bidang survei dan pemetaan atau pranata komputer)
•Memiliki staf dengan latar belakang pendidikan formal dalam bidang pengelolaan data dan informasi geospasial (Geomatika/Geodesi/Geografi/ IT)
Untuk memenuhi mandat JIGN dibangun atas 5 pilar utama Infrastruktur Informasi Geospasial
Teknologi
• Memiliki Data center (sistem pendingin yang redundan, catu daya cadangan, Internet server berikut perangkat lunak baik open source maupun komersil)
• Geoportal (website untuk mencari dan mendapatkan data geospasial secara online) sudah beroperasi terus menerus (24 jam/hari, 7 hari seminggu) dan terkoneksi dgn InaGeoportal
Standard
• Memiliki Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan, dan pelayanan melalui, Infrastruktur IG
• Pengelolaan data geospasial sudah mengikuti SNI atau Spesifikasi Teknis yang ditentukan oleh Kementerian/Lembaga terkait (SNI‐ 19115:2012 Informasi Geografis–Metadata; PP 8/2013 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Tata Ruang)
Untuk memenuhi mandat JIGN dibangun atas 5 pilar utama Infrastruktur Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasialhttp://portal.big.go.id
Kemenko Perekonomianhttp://geoportal.satupeta.go.id
Kementerian ATR/BPNhttp://peta.atrbpn.go.id
BMKGhttp://gis.bmkg.go.id
Kementerian ESDMhttp://geoportal.esdm.go.id
Kementerian Kelautan dan Perikanan
http://satupeta.kkp.go.id
Kementerian Kominfohttp://geoportal .kominfo.go.id
Kementerian Desa, PDThttp://potensi-desa.kemendesa.go.id
Kementerian PPN/Bappenashttp://geoportal.bappenas.go.id
Kementerian Pertahananhttp://pusinfostrahan.kemenhan.go.id
Kementerian Luar Negerihttp://geoportal.kemenlu.go.id
Kementerian PUPRhttp://sigi.pu.go.id
Kementerian LHKhttp://geoportal.menlhk.go.id
Kementerian Pertanianhttp://sig.pertanian.go.id
Kementerian Perhubunganhttp://portal-gis.dephub.go.id
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
http://sekolah.data.kemendikbud.go.id
Kementerian Perindustrianhttp://geoportal.kemenperin.go.id
Badan Pusat Statistikhttp://sig-dev.bps.go.id
Kementerian Dalam Negerihttp://gis.dukcapil.kemendagri.go.id
OPERASIONAL (Memiliki geoportal dengan status terkoneksi, Belum memiliki dasar hukum yang mengatur tata kelola kelembagaan)
OPTIMAL (Memiliki geoportal dengan status terkoneksi, Terdapat data yang diupload dalam Geoportal, Memiliki dasar hukum yang mengatur tata kelola kelembagaan)
11 7OPERASIONAL (Tidak memiliki geoportal atau Tidak memiliki dasar hukum yang mengatur tata kelola kelembagaan)1
http://tanahair.indonesia.go.id
Data per Mei 2019
Simpul Jaringan Virtual (Cloud)
Storage : 80 GB,
Processor : Intel Xeon 2.4GHz, 2 core,
Network : 8 GBps,
Operating System,
1 public IP.
JUMLAH TOTAL (feb 2020) = 235
Rincian :
Simpul Jaringan Cloud :KAB/KOTA = 150
PROVINSI = 18
Simpul Jaringan Non-Cloud = 67
CAPAIAN : 38.6%
GEOPORTAL SEBAGAI MEDIA BERBAGI PAKAI DATA SPASIAL MELALUI JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL
• Definisi Geoportal :
Sebuah antarmuka penyedia akses kumpulan servermetadata dan server data spasial memungkinkanpencarian, penyajian dan integrasi data spasial secaraonline
• Status Geoportal saat ini online namun tidak terkoneksi, ada 15 Geoportal dari Kementerian PDTT (hasil identifikasi BIG)
• Belum ada regulasi / peraturan terkait kelembagaan pengelolainformasi geospasial di lingkungan Kementerian PDTT
• Unit pengelola dan penyebarluasan IG belum ditunjuk secara khusus
Pengumpulan DGPengolahan DG &
IG
Penyimpanandan Pengamanan
DG & IG
PenyebarluasanDG & IG Penggunaan IG
PENYELENGGARAAN IGUU No. 4 tahun 2011 tentang IG
Kompilasi Integrasi Sinkronisasi
PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN SATU PETAPerpress No. 9 tahun 2016 tentang pelaksanaan KSP
PerencanaanData
PengumpulanData
Pemeriksaan DataPenyebarluasan
Data
PENYELENGGARAAN SATU DATAPerpress No. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
Portal Satu Data Indonesia
Data SpasialData
Statistik
Pengguna
Perpress No. 27 tahun 2014 tentang Jaringan IG Nasional
Jaringan InformasiGeospasial Nasional
1. Produksi data oleh produsen2. Penyerahan data dari Produsen ke Walidata
Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
KOMPILASI INTEGRASI SINKRONISASI
Database Sekretariat
PKSP
Peta tematik K/L dan Pemerintah Daerah
RBI
Peta tematik
Isu teknis pemetaan
Ketidaksesuaian RBI
dengan peta tematik
IGT Kehutanan
IGT Batas
IGT Status
IGT Potensi
IGT RTRW
2
3
1
Peta tematik yang dikompilasi dariPemerintah Daerah:❑ IGT Perda RTRW❑ IGT Batas Administrasi Provinsi &
Kabupaten/Kota❑ IGT Jalan Provinsi & Kabupaten/Kota❑ IGT Izin Lokasi❑ IGT Izin Usaha Pertambangan
Kegiatan Integrasi dilakukan per Pulau danper peta tematik, dengan urutan:
❑ IGT Batas Administrasi❑ IGT Kehutanan❑ IGT RTRW❑ IGT Status❑ IGT Potensi
Superimpose, analisa tumpang tindih antar
peta tematik yang telah terintegrasi, dan
penyelesaian konflik tumpang tindih antar
peta tematik
1 2 3
BERBAGI-PAKAI DATA adalahEsensi Kebijakan Satu Peta
Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Sesuai arahan Perpres No. 27 Tahun 2014,yang dilandasi UU No. 4 Tahun 2011,Jaringan IG Nasional (JIGN) berfungsi sebagai sarana berbagipakai dan penyebarluasan IGT hasil PKSP (Perpres No.9/2016).
4 BERBAGIPAKAI DATA
Peta Persebaran Lokasi Transmigrasi
Peta Persebaran Kawasan Transmigrasi
Potensi Desa
Kawasan Perdesaan
Sebaran Badan Usaha Milik Desa
Status Perkembangan Desa
IG Kemendesa :
Belum masuk kedalam Geoportal
Alamat : https :// portalksp.ina-sdi.or.id
85 Peta Tematik (> 130 shp file), dibagi dalam 7 grup :o Batas Wilayaho Perijinan dan Pertanahano Perencanaan Ruango Kawasan Khusus dan Transmigrasio Sarana dan Prasaranao Kehutanano Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
61
34
514
Keterangan:
Sudah menerima akses Geoportal
Belum menerima akses Geoportal
Menteri/Kepala Lembaga
Bupati/Walikota
Gubernur
110
30
4
29
32
76%Total = 463
PEMBAGIAN AKUN AKSES GEOPORTAL
404
GEOPORTAL KSP
19KEMENTERIAN/
LEMBAGA
34PROVINSI
85PETA TEMATIK
PRODUKKEBIJAKANSATU PETA
19 K/L Walidata: