Srtuktur ketenagakerjaan

7
SRTUKTUR KETENAGAKERJAAN Lapangan pekerjaan utama biasanya digolongkan atas: a. Pertanian, perburuan, kehutanan, perikanan. b. Pertambangan dan penggalian. c. Industri pengolahan. d. Listrik, gas dan air. e.Bangunan. f. Perdagangan besar, eceran dan rumah makan g. Angkutan, pergudangan dan komunikasi h.Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan dan tanah, serta jasa perusahaan. i. Jasa kemasyarakatan. Jenis pekerjaan utama seseorang adalah macam pekerjaan yang dilakukan pekerjaan tersebut. Jenis pekerjaan utama biasanya digolongkan atas: a. Tenaga profesional, teknisi dan sejenisnya. b. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan. c. Tenaga tata usaha dan tenaga yang sejenis. d. Tenaga usaha penjualan. e. Tenaga usaha jasa. f. Tenaga usaha pertanian, perburuan dan perikanan. g.Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar. Status pekerjaan utama biasanya terdiri atas: a.Buruh/karyawan adalah pekerja yang bekerja pada orang lain dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. b.Berusaha sendiri, bila pekerja tersebut bekerja atas risikonya sendiri dan dalam usahanya tidak mempekerjakan orang lain. document.doc 1

description

 

Transcript of Srtuktur ketenagakerjaan

Page 1: Srtuktur ketenagakerjaan

SRTUKTUR KETENAGAKERJAAN

Lapangan pekerjaan utama biasanya digolongkan atas:

a. Pertanian, perburuan, kehutanan, perikanan.

b. Pertambangan dan penggalian.

c. Industri pengolahan.

d. Listrik, gas dan air.

e. Bangunan.

f. Perdagangan besar, eceran dan rumah makan

g. Angkutan, pergudangan dan komunikasi

h. Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan dan tanah, serta jasa perusahaan.

i. Jasa kemasyarakatan.

Jenis pekerjaan utama seseorang adalah macam pekerjaan yang dilakukan pekerjaan tersebut. Jenis pekerjaan utama biasanya digolongkan atas:

a. Tenaga profesional, teknisi dan sejenisnya.

b. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan.

c. Tenaga tata usaha dan tenaga yang sejenis.

d. Tenaga usaha penjualan.

e. Tenaga usaha jasa.

f. Tenaga usaha pertanian, perburuan dan perikanan.

g. Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar.

Status pekerjaan utama biasanya terdiri atas:

a. Buruh/karyawan adalah pekerja yang bekerja pada orang lain dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang.

b. Berusaha sendiri, bila pekerja tersebut bekerja atas risikonya sendiri dan dalam usahanya tidak mempekerjakan orang lain.

c. Berusaha dengan dibantu pekerja keluarga atau buruh tidak tetap. Bila pekerja tersebut bekerja atas risikonya sendiri, tetapi dalam usahanya dia mempekerjakan anggota keluarga atau buruh tidak tetap.

d. Pekerja keluarga, yaitu pekerja yang tidak mendapat upah, baik dalam bentuk uang maupun barang.

e. Berusaha dengan buruh tetap, bila pekerja tersebut bekerja atas risiko sendiri, dan dalam melaksanakan usahanya dia mempekerjakan buruh tetap.

document.doc 1

Page 2: Srtuktur ketenagakerjaan

STRUKTUR LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

a. Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan

Jumlah pekerja di bidang pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan secara nasional pada tahun 1998 meningkat. Dimana pada tahun 1997 jumlah pekerja di bidang tersebut sebesar 18,20 persen dan pada tahun 1998 saat Indonesia mengalami krisis ekonomi meningkat menjadi sebesar 44,95 persen.

b. Pertambangan dan Penggalian

Di bidang pertambangan dan penggalian, jumlah pekerjaannya menurun dari 1,03 persen (1997) menjadi 0,77 persen (1998). Pada saat kriis ekonomi (1998), kecuali jumlah pekerja laki-laki di perkotaan, jumlah pekerja laki-laki di bidang pertambangan dan penggalian mengalami penurunan. Misalnya, di daerah pedesaan, jumlah pekerja laki-laki di bidang tersebut menurun, di mana pada tahun 1997 jumlah pekerja laki-laki sebesar 1,45 persen dan pada tahun 1998 hanya sebesar 0,98 persen.

c. Industri Pengolahan

Di Indonesia (nasional) jumlah pekerja di bidang industri pengolahan menurun, dari 12,88 persen (1997) menjadi 11,33 persen (1998).

d. Listrik, Gas dan Air

Jumlah pekerja di bidang listrik, gas dan air, kecuali jumlah pekerja perempuan di daerah pedesaan mengalami penurunan. Di daerah perkotaan, jumlah pekerja laki-laki di bidang tersebut menurun, yaitu dari 0,84 persen (1997) menjadi 0,45 persen (1998). Sedangkan jumlah pekerja laki-laki di daerah pedesaan juga menurun dari 0,16 persen (1997) menjadi 0,12 persen (1998).

e. Bangunan

Penduduik yang bekerja di bidang bangunan secara nasional menurun, dari 4,82 persen (1997) menjadi 4,02 persen (1998). Di daerah perkotaan maupun pedesaan, baik laki-laki maupun perempuan, juga mengalami penurunan. Di daerah perkotaan, jumlah pekerja laki-laki di bidang bangunan pada tahun 1997 sebesar 8,92 persen dan menurun menjadi sebesar 7,86 persen di tahun 1998. Sedangkan di daerah pedesaan juga menurun dari 6,74 persen (1997) menjadi 5,40 persen (1998).

f. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel

Di kota, jumlah pekerja laki-laki menurun dari 25,36 persen (1997) menjadi 25,32 persen (1998). Sedangkan di desa, menurun dari 10,29 persen (1997) menjadi 9,73 persen (1998). Secara nasional, jumlah pekerja di bidang perdagangan besar, eceran, rumah

document.doc 2

Page 3: Srtuktur ketenagakerjaan

makan, dan hotel juga sedikit mengalami penurunan, yaitu dari 19,78 persen pada tahun 1997 menjadi sebesar 19,18 persen pada tahun 1998.

g. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi

Pada tahun 1998, jumlah pekerja di daerah perkotaan, baik laki-laki maupun perempuan mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 1997. Jumlah pekerja laki-laki di kota meningkat dari 11,23 persen (1997) menjadi 11,25 persen (1998). Sedangkan di desa justru menurun, yaitu dari 5,42 persen (1997) menjadi 5,36 persen (1998). Secara nasional, jumlah pekerja Indonesia di bidang angkutan, pergudangan, dan komunikasi sedikit menurun, yaitu dari 4,75 persen pada tahun 1997 menjadi 4,74 persen tahun 1998.

h. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan

Secara nasional, jumlah pekerja di bidang keuangan, asuransi usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan sedikit menurun, yaitu dari 0,75 persen (1997) menjadi 0,70 persen (1998). Penurunan tersebut juga terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan, baik jumlah pekerja laki-laki mupun perempuan. Misalnya, jumlah pekerja perempuan di kota menurun dari 1,71 persen (1997) menjadi 1,65 persen (1998), sedangkan di desa juga turun dari 0,12 persen (1997) menjadi 0,10 persen (1998).

i. Jasa Kemasyarakatan

Di Indonesia, penduduk yang bekerja di bidang jasa kemasyarakatan pada tahun 1998 sedikit menurun dibandingkan tahun 1997, yaitu dari 14,52 persen (1997) menjadi 14,14 persen (1998). Penduduk yang bekerja di bidang tersebut sedikit menurun, kecuali jumlah laki-laki di daerah perkotaan. Jumlah pekerja perempuan di bidang jasa kemasyarakatan di kota menurun dari 28,55 persen (1997) menjadi 28,09 persen (1998), dan di desa juga menurun dari 7,22 persen (1997) menjadi 6,65 persen (1998).

document.doc 3

Page 4: Srtuktur ketenagakerjaan

Tabel. 1

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Jenis kelamin dan Kota-Desa Tahun 1997-1998

Lapangan Pekerjaan

Utama

1997 1998

Kota DesaKota

& Desa

Kota DesaKota

& Desa

L P L P L P L P

a. Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan.

8,72 6,58 57,92 49,92 18,20 11,94 9,56 62,25 63,79 44,95

b. Pertambangan dan Penggalian

1,06 0,49 1,45 0,51 1,03 1,22 0,27 0,98 0,27 0,77

c. Industri pengolahan

16,36 18,94 8,83 13,41 12,88 14,52 ,17,75 7,75 10,95 11,33

d. Listrik, gas dan air

0,84 0,14 0,16 0,02 0,27 0,45 0,09 0,12 0,03 0,17

e. Bangunan 8,92 0,84 6,74 0,27 4,82 7,86 0,73 5,40 0,24 4,02f. Perdagangan

besar, eceran, rumah makan dan hotel

25,36 41,97 10,29 19,36 19,78 25,32 41,01 9,73 17,76 19,18

g. Angkutan, pergudangan, dan komunikasi

11,23 0,75 5,42 0,15 4,75 11,25 0,85 5,36 0,16 4,74

h. Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan

1,93 1,71 0,23 0,12 0,75 1,82 1,65 0,18 0,10 0,70

i. Jasa kemasyarakatan

25,56 28,55 8,95 7,22 14,52 25,61 28,09 8,21 6,65 14,14

Sumber: BPS (1999)

document.doc 4

Page 5: Srtuktur ketenagakerjaan

Tabel. 2

Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, Jenis kelamin dan Kota-Desa Tahun 1997-1998

Lapangan Pekerjaan

Utama

1997 1998

Kota DesaKota

& Desa

Kota DesaKota

& Desa

L P L P L P L P

a. Tenaga professional teknis dan yang sejenis

4,66 8,47 2,38 22,19 3,76 4,31 8,03 2,34 3,08 3,68

b. Tenaga ke pemimpinan dan ketatalaksanaan

0,62 0,25 0,15 0,008 0,19 1,57 0,59 0,11 0,01 0,47

c. Tenaga tata usaha da yang sejenis

12,11 10,48 2,39 0,99 5,13 10,67 10,15 2,16 0,83 4,69

d. Tenaga usaha penjualan

23,88 40,35 10,19 19,28 19,20 23,53 39,23 9,48 17,47 18,39

e. Tenaga usaha jasa

7,24 12,40 2,04 2,56 4,57 8,70 13,00 2,42 2,42 5,06

f. Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan

8,70 6,59 57,78 58,77 41,09 11,74 9,40 61,91 63,74 44,74

g. Tenaga produksi, operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar

41,70 21,35 24,93 15,44 25,69 38,34 19,53 21,51 12,46 22,61

Sumber: BPS (1999)

document.doc 5