SR

4
Sustainability Reporting : Benefit and Challenge Pengantar Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah “untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka.” Sebagai kekuatan penting di dalam masyarakat, organisasi dalam bentuk apa pun, memiliki sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini. Penting dan besarnya desakan akan risiko dan ancaman terhadap keberlanjutan kita bersama di samping peningkatan pilihan dan kesempatan, akan membuat transparansi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan sosial menjadi komponen utama bagi efektifnya hubungan dengan pemangku kepentingan, kebijakan investasi dan hubungan pasar lainnya. Untuk dapat mendukung harapan ini dan juga dalam mengkomunikasikan secara jelas dan terbuka mengenai keberlanjutan, maka diperlukan sebuah kerangka konsep yang global, dengan bahasa yang konsisten dan dapat diukur. Adalah menjadi misi dari Inisiatif Pelaporan Global/Global Reporting Initiative (GRI) untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyediakan sebuah kerangka yang kredibel dan dapat dipercaya dalam melaporkan keberlanjutan yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya. Kegunaan dari sebuah Laporan Keberlanjutan Laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. ‘Laporan Keberlanjutan’ merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya).

description

catatatn kelas

Transcript of SR

Page 1: SR

Sustainability Reporting : Benefit and Challenge

PengantarTujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah “untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka.” Sebagai kekuatan penting di dalam masyarakat, organisasi dalam bentuk apa pun, memiliki sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini.

Penting dan besarnya desakan akan risiko dan ancaman terhadap keberlanjutan kita bersama di samping peningkatan pilihan dan kesempatan, akan membuat transparansi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan sosial menjadi komponen utama bagi efektifnya hubungan dengan pemangku kepentingan, kebijakan investasi dan hubungan pasar lainnya. Untuk dapat mendukung harapan ini dan juga dalam mengkomunikasikan secara jelas dan terbuka mengenai keberlanjutan, maka diperlukan sebuah kerangka konsep yang global, dengan bahasa yang konsisten dan dapat diukur. Adalah menjadi misi dari Inisiatif Pelaporan Global/Global Reporting Initiative (GRI) untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyediakan sebuah kerangka yang kredibel dan dapat dipercaya dalam melaporkan keberlanjutan yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya.

Kegunaan dari sebuah Laporan Keberlanjutan

Laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. ‘Laporan Keberlanjutan’ merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya).

Sebuah laporan keberlanjutan harus menyediakan gambaran yang berimbang dan masuk akal dari kinerja keberlanjutan sebuah organisasi –baik kontribusi yang positif maupun negatif. Laporan Keberlanjutan yang disusun berdasarkan Kerangka Pelaporan GRI mengungkapkan keluaran dan hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu dalam konteks komitmen organisasi, strategi, dan pendekatan manajemennya. Laporan dapat digunakan untuk tujuan berikut, di antaranya:

Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela;

Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan; dan

Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai organisasi dalam waktu tertentu.

Page 2: SR

Manfaat dari Laporan Keberlanjutan

Manfaat Internal Manfaat Eksternal

Meningkatan pemahaman risiko dan peluang.

Menekankan hubungan antara kinerja keuangan dan non-keuangan.

Mempengaruhi strategi jangka panjang manajemen dan kebijakan, dan rencana bisnis.

Memperlancar proses, mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

Benchmarking dan menilai kinerja keberlanjutan sehubungan dengan undang-undang, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela.

Menghindari terlibat pempublikasian sebagai perusahaan yang gagal dalam menjag lingkungan, sosial dan tata kelola.

Mengurangi dampak lingkungan, sosial dan tata kelola yang negatif.

Meningkatkan reputasi dan loyalitas merek.

Mengaktifkan pemangku kepentingan eksternal untuk memahami nilai organisasi benar, dan aset berwujud dan tidak berwujud.

Menunjukkan bagaimana perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh ekspektasi dari pembangunan berkelanjutan

Tantangan dari Laporan Keberlanjutan

Menentukan siapa pembaca laporan tersebutTantangan utama dari Laporan Keberlanjutan itu adalah menentukan siapa pembaca dari laporan tersebut. Laporan keberlanjutan seharusnya menggambarkan pendekatan dan kinerja perusahaan pada isu-isu sosial, lingkungan dan ekonomi kepada para pemangku kepentingan. Perusahaan, di sisi lain, tidak selalu memiliki pengetahuan yang memadai tentang kebutuhan informasi dari stakeholders. Akibatnya laporan keberlanjutan saat ini tidak selalu memenuhi kebutuhan informasi stakeholders dan hanya sebagian kecil dari yang diinginkan pembaca. Untuk sebuah perusahaan yang besar terdapat banyak para pemangku kepentingan (stakeholder) dengan beragam kepentingan dalam menggunakan laporan tersebut, sehingga terkadang tingkat pemahaman antara pemangku kepentingan yang satu dengan lain berbeda. Jadi untuk menyusun laporan keberlanjutan memerlukan komitmen dan usaha yang besar.

Sulitnya dalam mendapat data kinerja yang handalUntuk mendapatkan data kinerja yang handal dari setiap departemen dan proses pengumpulan data sering kali belum matang dan terfragmentasi. Seharusnya dalam mendapat data tersebut tidak hanya melalui historical report namun juga harus melalui interogasi kinerja. Komparabilitas informasi kinerja ekologi dan sosial seringkali terbatas karena prosedur dan praktek pengumpulan data.

Page 3: SR

Sulit dalam mengidentifikasi isu keberlanjutanHal ini sering sulit untuk mengidentifikasi dan menganalisa isu-isu keberlanjutan, yang membutuhkan perubahan syarat dan persepsi saat ini. Manajemen selanjutnya ditantang untuk menghubungkan analisis strategis dan manajemen bersama-sama dengan manajemen informasi, akuntansi perusahaan dan pelaporan keberlanjutan.

Informasi yang berlebihanSebagian besar laporan keberlanjutan yang ada saat ini tidak spesifik, terkesan menyebar dan berlebihan informasinya. Hal ini menciptakan risiko informasi yang berlebihan dan sering mengarah ke pengobatan aditif. Untuk mengatasi ini, perusahaan harus berusaha untuk menyajikan laporan keberlanjutan yang seimbang dan jelas.

Tren meningkatnya tuntutan publik atas transparansi dan akuntabilitas perusahaan merupakan wujud dari implementasi GCG dengan melalui penerapan Program CSR. Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Sedangkan akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

Penyajian pelaporan perusahaan merupakan wujud pelaksanaan konsep GCG dikarenakan dalam konsep tersebut mengharuskan adanya untuk bisa menyediakan informasi kepada segala pemangku kepentingan perusahaan yang transparan dan akuntabel. Oleh karenanya, laporan keberlanjutan sebaiknya juga mudah dipahami dan mampu merespons kebutuhan pemangku kepentingan, akurat dalam arti secara fakta benar dan menyediakan detail yang dibutuhkan dan seimbang yang berarti menyampaikan prestasi positif maupun keterbatasan perusahaan, tepat waktu, dan mudah diakses.