SPM ANESTESI

9
SPM ANESTESI

Transcript of SPM ANESTESI

SPM ANESTESI

OBSERVASI PASIEN PASCA BEDAH MAYOR

1. Kriteria DiagnostikPasca bedah mayor, misalnya bedah abdominal, toraks, syaraf.

2. Diagnostik PembandingTrauma berat.

3. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan radiologi.

b. Laboratorium darah rutin, Ureum, Gula darah, Thrombosit, Elektrolit.

c. Analisa gas darah (AGD).

4. Konsultasi Bergantung kelainan yang ditemukan oleh Dokter Anestesiologi.

5. Perawatan RSRawat inap, segera.

6. Terapia. Terapi medis :

Cairan dan nutrisi, bantuan oksigenasi dan ventilasi.

b. Terapi bedah :

Operasi ulang.

7. Tempat PelayananHCU.

8. Penyulita. Pendarahan ulang.

b. ARDS.

c. Emboli.

d. Gagal napas akut.

9. Informed Consent (tertulis)Tertulis, perlu.

10. Standar TenagaPerawat mahir HCU.

11. Lama Perawatan1-7 hari.

12. Masa PemulihanBeberapa minggu.

13. Output-

14. Patologi Anatomi-

15. Otopsi/Risalah Rapat-

OBSERVASI PASIEN SEPSIS

16. Kriteria DiagnostikSumber infeksi dan gangguan kardiosirkulasi/metabolik.

17. Diagnostik PembandingInfeksi dengan dehidrasi.

18. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium darah rutin.

b. AGD.

c. Kultur darah.

d. Sputum.

e. Urine dan pus.

f. Radiologi.

19. Konsultasi Spesialis Imunologi.

20. Perawatan RSRawat inap, segera.

21. Terapia. Terapi medis :

Cairan, koreksi asam basa, antibiotika, obat inotropik, oksigenasi dan ventilasi serta imunoterapi.

b. Kalau perlu dilakukan terapi bedah.

22. Tempat Pelayanan-

23. Penyulita. Syok.

b. DIC.

24. Informed Consent (tertulis)Tertulis, perlu.

25. Standar Tenaga-

26. Lama PerawatanBeberapa hari.

27. Masa PemulihanBeberapa hari atau minggu.

28. Outputa. Tanpa penyulit : baik.

b. Dengan penyulit : sangat buruk.

29. Patologi Anatomi-

30. Otopsi/Risalah Rapat-

OBSERVASI PASIEN DENGAN KESADARAN MENURUN, GAGAL OTAK DAN KENAIKAN TEKANAN INTRAKRANIAL

31. Kriteria DiagnostikKesadaran soporous sampai koma dengan sebab yang belum jelas.

32. Diagnostik Pembandinga. Intoksikasi.

b. Kelainan susunan syaraf pusat.

c. Gangguan metabolik/endokrin.

33. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium darah rutin dan khusus.

b. AGD.

c. CT Scan.

34. Konsultasi a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam.

b. Dokter Spesialis Syaraf.

c. Dokter Spesialis Bedah Syaraf.

d. Dokter Anestesiologi.

35. Perawatan RSRawat inap, segera.

36. Terapia. Terapi medis :

Menjaga jalan napas.

Oksigenasi dan ventilasi.

Cairan dan nutrisi.

b. Terapi bedah :

Sesuai dengan kelainan yang ada.

37. Tempat PelayananHCU.

38. PenyulitInfeksi.

39. Informed Consent (tertulis)Perlu, tertulis.

40. Standar TenagaPerawat mahir HCU/ ICU.

41. Lama PerawatanBeberapa hari.

42. Masa PemulihanBeberapa hari sampai beberapa minggu.

43. OutputSesuai dengan penyakit utamanya.

44. Patologi Anatomi-

45. Otopsi/Risalah Rapat-

PASIEN GAGAL GINJAL AKUT

46. Kriteria DiagnostikAdanya oliguria disertai peninggian kadar ureum dan kreatinin pada pasien yang sebelumnya tanpa kelainan ginjal.

47. Diagnostik PembandingGagal ginjal kronis.

48. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium darah rutin, Ureum Creatinin, AGD, Gula Darah.

b. Faal ginjal.

c. Elektrolit (K, Na, Cl).

d. Pemeriksaan urine lengkap.

49. Konsultasi Dokter spesialis penyakit dalam (Nefrolog).

50. Perawatan RSRawat inap, segera.

51. TerapiCairan, nutrisi, diuretik, CAVH, dialisis.

52. Tempat PelayananHCU.

53. Penyulita. Edema.

b. Gagal jantung.

54. Informed Consent (tertulis)Tertulis, perlu.

55. Standar TenagaPerawat mahir HCU.

56. Lama PerawatanBeberapa hari.

57. Masa PemulihanBeberapa hari.

58. Outputa. Tanpa penyulit : baik.

b. Dengan penyulit : kurang baik.

59. Patologi Anatomi-

60. Otopsi/Risalah Rapat-

PASIEN GAGAL NAPAS AKUT

61. Kriteria Diagnostika. Klinis :

Dispneu, takipneu, sianosis.

b. Laboratorium :

AGD, PaO2 60 mmHg, Pa CO2 50 mmHG.

62. Diagnostik Pembandinga. Emboli.

b. Gagal jantung.

c. Gagal napas kronis.

63. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium darah rutin.

b. Analisis gas darah (AGD).

c. Pemeriksaan radiologi.

64. Konsultasi a. Dokter spesialis paru.

b. Dokter Spesialis Anestesiologi.

65. Perawatan RSRawat inap, segera.

66. Terapia. Medis :

Cairan dan nutrisi.

Medikamentosa.

b. Tindakan :

Oksigenasi dan ventilasi mekanis.

Fungsi pleura.

67. Tempat PelayananHCU.

68. Penyulita. Infeksi.

b. Barotrauma.

c. Intoksikasi O2.

d. Ketergantungan alat bantu napas.

69. Informed Consent (tertulis)Tertulis, perlu.

70. Standar TenagaPerawat mahir HCU.

71. Lama Perawatan-

72. Masa Pemulihan-

73. OutputSembuh total atau terdapat gejala sisa.

74. Patologi Anatomi-

75. Otopsi/Risalah Rapat-

PASIEN GAGAL SIRKULASI AKUT

76. Kriteria DiagnostikTekanan darah turun lebih dari 30 mmHg, gangguan perfusi jaringan, vasokonstriksi perifer, oliguria dan asidosis metabolik.

77. Diagnostik PembandingKeadaan terminal dari penyakit.

78. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium darah rutin, Ureum Creatinin, Gula Darah.

b. AGD.

c. Pengukuran Tekanan Vena Sentral (CVP).

d. Pengukuran Tekanan Baji Kapilar Paru (PCWP).

79. Konsultasi Dokter Anestesiologi, bergantung kelainan yang ditentukan.

80. Perawatan RSRawat inap, segera.

81. Terapia. Terapi medis :

Cairan.

Koreksi asam-basa.

Oksigenasi dan ventilasi.

b. Terapi bedah :

Bila terjadi pendarahan.

82. Tempat PelayananHCU.

83. Penyulita. ARDS.

b. Gagal ginjal.

c. DIC.

84. Informed Consent (tertulis)Tertulis, perlu.

85. Standar TenagaPerawat mahir HCU.

86. Lama Perawatan-

87. Masa PemulihanBeberapa hari atau minggu.

88. Outputa. Tanpa penyulit : baik.

b. Dengan penyulit : kurang baik.

89. Patologi Anatomi-

90. Otopsi/Risalah Rapat-

PAGE