Konsep SPM

20
Standar Pelayanan Minim Pendidikan Dasar

Transcript of Konsep SPM

Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

STRATEGI PENGKAJIAN MUTU PENDIDIKANSPM DAN SNP

SERTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PTK (Tahunan)

EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) (Tahunan)

MONITORING SEKOLAH OLEH PEMERIMNTAH DAERAH (MSPD)

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROGRAM AKREDITASI SEKOLAH OLEH BAN (5Tahunan) SURVEI TAHUNAN PENDIDIKAN OLEH BALITBANG (Tahunan)

(Tahunan)

UJIAN NASIONAL

(Tahunan)

2

Kerangka Perundangan

UU 32/2004: Pemerintahan Daerah UU 20/2003: Sistem Pendidikan Nasional PP 19/2005: Standar Nasional Pendidikan PP 38/2007: Pembagian Kewenangan Pusat-Daerah PP 65/2005: Pedoman Penyusunan SPM PP 55/2005: Pengelolaan Perimbangan Keuangan Permendiknas mengenai SNP Permendagri 6/2007: Juknis Penyusunan & Penerapan SPM Permendagri 79/2007: Juknis Strategi pencapaian SPM

Standar Nasional Pendidikan dan Kualitas Pendidikan (1) Guru, kepala sekolah dan pengawas; Kurikulum; Buku dan media; Infrastruktur dan peralatan; Proses Manajemen Teknologi Evaluasi pendidikan

Kompetensi lulusan; Efisiensi Internal; Relevansi (efisiensi eksternal);

Standar Nasional Pendidikan (SNP) menetapkan spesifikasi input, proses, output, dan outcome; Input dan proses dipakai sebagai pendekatan untuk memperkirakan output; Output: kualitas pendidikan, efisiensi internal, relevansi (efisiensi eksternal);

Standar Nasional Pendidikan dan Kualitas Pendidikan ....(2)Cita-cita UU 20/2003 dan PP 19/2005; proksi (penduga) indikator kualitas dalam bentuk: Keadaan saat ini; proksi (penduga) indikator kualitas dalam bentuk: Input Proses Input Proses

SPM Strategi Implementasi SNP

SNP dicita-citakan sebagai tingkat minimal layanan pendidikan; SNP berisi ketentuan tentang input, proses, dan output yang jauh lebih baik/tinggi dibanding kondisi saat ini -> lihat slide 7; Implementasi SNP akan membutuhkan sumberdaya yang sangat besar, kapasitas SDM serta kapasitas kelembagaan yang sangat tinggi perlu strategi dan pentahapan dalam pelaksanaannya; SPM dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan implementasi SNP secara bertahap dan terprogram instrumen pengelolaan kinerja.

Peningkatan SPM Menuju SNP

SPM 2014 = Standar Nasional Pendidikan (SNP)

SPM 2012SPM 2009 Kondisi Saat Ini

SPM meningkat dari waktu ke waktu menuju SNP

Ilustrasi Peningkatan SPM SD/MIStndr Nasional Pendidikan: -Semua guru sudah S-1/D-IV -Semua guru sudah sertifikasi -Buku lengkap 1 set/siswa

SPM 2010:Kondisi Saat Ini: -Guru S1/D4: 16% -Banyak sekolah tanpa guru dg sertifikasi -Blm semua sekolah menyediakan buku utk siswa -Guru S-1/D-IV: 2 orang/ sekolah 6 rombel -Guru bersertifikat: 2 orang

-Memiliki Lab & Alat IPA-Memiliki Lab Bahasa & Komptr -Memiliki tenaga administratif

-Buku 4 mata pelajaran 1 set/siswa-Kit IPA, tanpa ruang Lab

Kerangka Konseptual SPM PendidikanPemerintah PusatDana BOS Hibah Kualitas

Pemerintah Kab./KotaSekolah/Madrasah Sarana dan prasarana Guru, kepala sekolah, dan pengawas Isi Pembelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Pendidikan Buku, alat, dan media pembelajaran Manajemen sekolah

Kualitas pendidikan

Penyusunan SPM

SPM dikembangkan berfokus pada layanan di tingkat pemerintah daerah/kandepag dan tingkat satuan pendidikan-sekolah/madrasah; Mulai dengan mengembangkan SPM tingkat sekolah, kemudian merumuskan implikasinya dalam bentuk SPM tingkat pemerintah daerah/kandepag yang berisi tanggungjawab pemerintah daerah/kandepag untuk mendukung pelaksanaan SPM di tingkat sekolah; SPM tingkat sekolah berisi indikator yang merupakan bagian dari keseluruhan indikator SNP yang memiliki daya ungkit terbesar bagi peningkatan kualitas; SPM disusun dengan komposisi yang mencerminkan perbaikan input dan proses secara seimbang dengan memperhatikan kapasitas fiskal pemerintah.

Contoh Indikator SPM

(1)

SPM Tingkat Pemerintah Daerah/Kandepag:Setiap SMP/MTs memiliki Laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi cukup untuk 36 siswa, dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi pendidikan S-1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik.

Contoh Indikator SPM

(2)

SPM Tingkat Sekolah/Madrasah:

Setiap SD/MI menyediakan minimal buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah mencakup matapelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Setiap SMP/MTs menyediakan satu set buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah mencakup semua matapelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Setiap guru mengembangkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemempuan belajar peserta didik.

Hubungan SPM, SNP, Akreditasi dan Penjaminan MutuBAN AKREDITASI STANDAR INTERNASIONAL

ASTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BPeningkatan MUTU berkelanjutan

CSTANDAR PELAYANAN MINIMAL

SPMP*)

D

Belum Terakreditasi

*)

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Implementasi SPM

(1)

Meneliti dan memastikan bahwa di setiap sekolah tersedia sesuai ketentuan SPM:Tempat tinggal siswa terletak dalam radius 3km (SD) atau 6km (SMP); Sarana-prasana: gedung, ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, laboratorium/peralatan laboratorium IPA; Buku pegangan dan buku pengayaan; Sumberdaya manusia (guru dan tenaga kependidikan) jumlah, kualifikasi, dan kompetensi (sertifikat pendidik) Menerima kunjungan pengawas sekali dalam sebulan sesuai ketentuan;

Implementasi SPM

(2)

Meneliti dan memastikan proses pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai ketentuan SPM:

Tindakan untuk memenuhi kekurangan sesuai tanggung jawab: (a) pemerintah kabupaten/ kota/kandepag; dan (b) sekolah/madrasah.

Sekolah menyusun, memiliki, dan menerapkan KTSP; Guru membuat RPP berdasar silabus matapelajaran yang disusun oleh sekolah; Siswa menempuh pembelajaran dengan jam tatapmuka yang memadai; Guru mengembangkan program penilaian untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa; Dsb.

Langkah Implementasi (1)

Meneliti di setiap sekolah/madrasah, sejauh mana indikator-indikator SPM terpenuhi:

Bagian SPM yang merupakan tanggung-jawab pemerintah kabupaten/kota; Bagian SPM yang merupakan tanggung-jawab sekolah (kepala sekolah dan guru);

Menggunakan questionaires/form isian yang diisi oleh sekolah dan kemudian diverifikasi dan selanjutnya dikumpulkan oleh pengawas sekolah untuk Dinas Pendidikan/Kandepag; Hasil isian questionaires di setiap sekolah:

Indikator sudah terpenuhi semua; Indikator terpenuhi sebagian; Indikator belum terpenuhi semua.

Langkah Implementasi . (2)

SPM Kabupaten/Kota/Kandepag:

SPM Sekolah/Madrasah:

Indikator-indikator yang belum terpenuhi di setiap sekolah dikompilasi/direkap oleh Dinas/Kandepag kebutuhan investasi untuk memenuhi SPM; Dasar untuk menghitung kebutuhan anggaran dan perencanaan pembangunan pendidikan di kabupaten/kota;Indikator yang belum terpenuhi di masing-masing sekolah/madrasah kebutuhan tindakan/ sumberdaya untuk memenuhi SPM; Dasar bagi penyusunan rencana kerja sekolah, dan penganggaran dana BOS.

Tindak Lanjut dan Biaya (1)

SPM Kabupaten/Kota/Kandepag:

Sumber dana: PAD, DAU, DAK, Decon.

Investasi untuk menambah/memperbaiki sarana dan prasarana; Investasi untuk menambah/realokasi guru antar sekolah; Investasi untuk meningkatkan kualifikasi guru; Investasi untuk penyelenggaraan sertifikasi guru; Investasi untuk menambah dan meningkatkan kualifikasi pengawas sekolah; Biaya rutin untuk membiaya operasional pengawas sekolah;

Tindak Lanjut dan Biaya (2)

SPM Sekolah/Madrasah:

Biaya pengadaan buku pegangan siswa/guru; Biaya pengadaan buku pengayaan; Biaya operasional kegiatan pembelajaran: bahan habis pakai, peralatan sederhana; Biaya perawatan sarana dan prasarana sekolah; Biaya peningkatan kapasitas guru: diskusi, seminar, rapat kerja, MGMP, dan sejenisnya;

Sumberdana: BOS