spm kebidanan

27
STANDAR PELAYANAN MEDIS SMF KEBIDANAN NO DOKUMEN 18/SMFK/RSUM/001/XII/ 2010 REVISI 01 HALAMAN 1/6 STANDAR PELAYANAN MEDIS TANGGAL TERBIT 15 DESEMBER 2010 SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Nama Penyakit/ Diagnosa Perdarahan Ante Partum Kriteria Diagnosa Anamnesis: -Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih, perdarahan spontan tanpa aktivitas atau akibat trauma pd abdomen. -Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus -Beberapa faktor predisposisi: 1. Riwayat solusio plasenta, perokok, hipertensi 2. Multi paritas Pemeriksaan fisik umum: Keadaan tensi, nadi, pernafasan Obstetrik: a) Periksa luar: -bagian terbawah janin belum/sudah memasuki PAP -apakah ada kelainan letak/tidak b) Inspekulo: Apakah perdarahan berasal dari ostium uteri atau dari kelainan serviks dan vagina c) Perabaan Fornises: tidak dilakukan d) PDMO: Bila akan mengakhiri kehamilan/persalinan e) USG Diagnosis Differensial 1. Solusio plasenta: Terlepasnya plasenta yg letaknya normal pd fundus uteri/korpus uterus sblm lahir. -ringan: perdarahan kurang dari 100-200cc, uterus tdk tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang dari 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg% -sedang: perdarahan lebih dari 200cc, uterus tegang terdapat tanda pra renjatanm, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta ¼ 1

description

SPM Kebidanan

Transcript of spm kebidanan

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/6

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Perdarahan Ante Partum

Kriteria Diagnosa

Anamnesis:-Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih, perdarahan spontan tanpa aktivitas atau akibat trauma pd abdomen.-Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus-Beberapa faktor predisposisi:

1. Riwayat solusio plasenta, perokok, hipertensi2. Multi paritas

Pemeriksaan fisik umum:Keadaan tensi, nadi, pernafasanObstetrik:

a) Periksa luar:-bagian terbawah janin belum/sudah memasuki PAP-apakah ada kelainan letak/tidak

b) Inspekulo: Apakah perdarahan berasal dari ostium uteri atau dari kelainan serviks dan vagina

c) Perabaan Fornises: tidak dilakukand) PDMO: Bila akan mengakhiri kehamilan/persalinane) USG

Diagnosis Differensial

1. Solusio plasenta:Terlepasnya plasenta yg letaknya normal pd fundus uteri/korpus uterus sblm lahir.-ringan: perdarahan kurang dari 100-200cc, uterus tdk tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang dari 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg%-sedang: perdarahan lebih dari 200cc, uterus tegang terdapat tanda pra renjatanm, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta ¼ sampai 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-15 0mg%-berat: uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta bias terjadi lebih dari 2/3 bagian permukaan atau keseluruhan bagian permukaan.

2. Plasenta previa:Plasenta yg letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau keseluruhan pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum)

3. Vasa Previa:Tali pusat berinsersi pd selaput ketuban dimana pembuluh darahnya berjalan di antara lapisan amnion dankaroin mellaui pembukaan serviks

1

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

REVISI01

HALAMAN2/6

Nama Penyakit/ Diagnosa

Perdarahan Ante Partum

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:-Hemoglobin-Trombosit

-Waktu pembekuan darah -Waktu protrombin -Waktu Tromboplastin parsial -Elektrolit plasma -Elektrokardiografi -Laenec, dopler utk menilai status janin -USG: menilai letak plasenta, usia gestasi, keadaan janin

Konsultasi Dokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis AnakDokter Spesialis Anestesi

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap segera

Terapi

Medik dan bedah:-Tidak terdapat renjatan:Bila: usia gestasi kurang dari <36 minggu/taksiran berat fetus kurang dari 2500 gr

a) Solusion plasenta RinganEkpektatif, tunggu persalinan spontan. Bila ada perbaikan, perdarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin hidup-tirah baring-atasi anemi-USG dan KTG serial, kalau memungkinkan-aktif mengakhiri kehamilan bila keadaan memburuk, perdarahan berlangsung terus, dapat mengancam ibu dan janin: -partus pervaginam (amniotomi dan infuse oksitosin) -seksio sesarea bila pelvic skor <5 atau persalinan maiz >6 jam

1. Sedang/berat-Resusitasi cairan-Atasi anemi (transfusi darah)-Partus pervaginam: bila diperkirakan partus dapat berlangsung dalam 6 jam (amniotomi dan infuse oksitosin)-Partus perabdominal: bila partus diperkirakan tdk berlangsung dlm 6 jam

2. Plasenta previa:a.Perdarahan sedikit, dirawat sampai usiakehamilan >36 minggu, mobilisasi bertahap, bila ada kontraksi lihat penanganann persalinan preterm.

2

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

REVISI01

HALAMAN3/6

Nama Penyakit/ Diagnosa

Perdarahan Ante Partum

Kriteria Diagnosa

Anamnesis:-Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih, perdarahan spontan tanpa aktivitas atau akibat trauma pd abdomen.-Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus-Beberapa faktor predisposisi:

3. Riwayat solusio plasenta, perokok, hipertensi4. Multi paritas

Pemeriksaan fisik umum:Keadaan tensi, nadi, pernafasanObstetrik:

f) Periksa luar:-bagian terbawah janin belum/sudah memasuki PAP-apakah ada kelainan letak/tidak

g) Inspekulo: Apakah perdarahan berasal dari ostium uteri atau dari kelainan serviks dan vagina

h) Perabaan Fornises: tidak dilakukani) PDMO: Bila akan mengakhiri kehamilan/persalinanj) USG

Diagnosis Differensial

4. Solusio plasenta:Terlepasnya plasenta yg letaknya normal pd fundus uteri/korpus uterus sblm lahir.-ringan: perdarahan kurang dari 100-200cc, uterus tdk tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang dari 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg%-sedang: perdarahan lebih dari 200cc, uterus tegang terdapat tanda pra renjatanm, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta ¼ sampai 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150mg%-berat: uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta bias terjadi lebih dari 2/3 bagian permukaan atau keseluruhan bagian permukaan.

5. Plasenta previa:Plasenta yg letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau keseluruhan pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum)

6. Vasa Previa:Tali pusat berinsersi pd selaput ketuban dimana pembuluh darahnya berjalan di antara lapisan amnion dankaroin mellaui pembukaan serviks

3

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

REVISI01

HALAMAN4/6

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:-Hemoglobin

-Trombosit -Waktu pembekuan darah -Waktu protrombin -Waktu Tromboplastin parsial -Elektrolit plasma -Elektrokardiografi -Laenec, dopler utk menilai status janin -USG: menilai letak plasenta, usia gestasi, keadaan janin

Konsultasi Dokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis AnakDokter Spesialis Anestesi

Perawatan Rumah Sakit Rawat inap segera

Terapi

Medik dan bedah:-Tidak terdapat renjatan:Bila: usia gestasi kurang dari <36 minggu/taksiran berat fetus kurang dari 2500 gr

1. Solusion plasentab) Ringan

Ekpektatif, tunggu persalinan spontan. Bila ada perbaikan, perdarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin hidup-tirah baring-atasi anemi-USG dan KTG serial, kalau memungkinkan-aktif mengakhiri kehamilan bila keadaan memburuk, perdarahan berlangsung terus, dapat mengancam ibu dan janin: -partus pervaginam (amniotomi dan infuse oksitosin) -seksio sesarea bila pelvic skor <5 atau persalinan maiz >6 jam

3. Sedang/berat-Resusitasi cairan-Atasi anemi (transfusi darah)-Partus pervaginam: bila diperkirakan partus dapat berlangsung dalam 6 jam (amniotomi dan infuse oksitosin)-Partus perabdominal: bila partus diperkirakan tdk berlangsung dlm 6 jam

4. Plasenta previa:a.Perdarahan sedikit, dirawat sampai usiakehamilan >36 minggu, mobilisasi bertahap, bila ada kontraksi lihat penanganann persalinan preterm.

4

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

REVISI01

HALAMAN5/6

b.Perdarahan banyak: -resusitasi cairan -atasi anemia (transfuse darah) -PDMO: Plasenta previa: partus perabdominal Bukan plasenta previa: partus pervaginam (amniotomy, pitosin infuse)

5. Vasa Previa:-Test (Apt) positif (terdapat darah janin)-Pembuluh darah janin dapat diraba melalui peculum/amnioskopi.-Bila janin mati: partus pervaginam-Bila janin hidup: partus perabdominam

-Tidak terdapat renjatan:Usia gestasi 37 minggu atau lebih/taksiran berat fetus 3500 gr atau lebih -Solusion plasentaRingan/sedang/berat: partus perabdominal bila persalinan pervaginam diperkirakan berlangsung lama. -Plasenta previaPDMO: Plasenta previa --------------------- Partus Perabdominal ---------------------- Sectio sesarea Bukan plasenta previa ------------ Partus pervaginam -Vasa previa

Janin mati ------ Partus pervaginamJanin hidup ---- Partus perabdominal

Terdapat renjatan: -Solusio Plasenta:Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.Bila tidak teratasi, upayakan tindakan penyelamatan optimal.Bila teratasi: partus perabdominal

Standar Rumah Sakit Tipe C

5

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

REVISI01

HALAMAN6/6

Nama Penyakit/ Diagnosa

Perdarahan Ante Partum

Penyulit

Karena penyakit:a. Pada ibu:

-renjatan-gagal ginjal akut/akut tubular nekrosis-DIC (Disseminate Intravascular Coagulation)-plasenta acreta-atonia uteri/uterus couvelaire-perdarahan pd implantasi uterus di segmen bawah

b. Pada janin-asfiksia-BBLR-RDSKarena tindakan/terapi

a. Pada ibu:-reaksi transfuse-kelebihan cairan-renjatan-infeksi

b. Pada janin:-asfiksia-infeksi

Informed Consent Diperlukan saat pasien masuk rumah sakit

Standar Tenaga Semua penderita HAP segera dirawatLama Perawatan 7 hariMasa Pemulihan 6 minggu setelah tindakan/melahirkanOutput Komplikasi: diharapkan minimal/tidak ada

Kesembuhan:diharapkan sempurnaPA -Autopsi -

6

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/002/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/2

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Eklampsia

Kriteria Diagnosa Edema, Proteinuria, HipertensiPada eklamsia ada kejang dan atau koma

Diagnosis Differensial Timbulnya hipertensi dalam kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal dan tidak mempunyai gejala-gejala eklampsia. Gejala ini hilang 10 hari setelah persalinan.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium:Hb, HtUrine lengkapAs.urat darahTrombositFungsi hatiFungsi ginjal

Konsultasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam (sub bagian ginjal dan hipertensi) Dokter Spesialis SarafDokter Spesialis Mata

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap

Terapi

Pengobatan medikamentosa:1.Obat anti kejang: MgSO4-Loading dose

a. -2 gr 40% MgSO4 dlm lar. 25cc diberikan pd bokokng kiri dan kanan masing-masing 4 gr.

b. -Disusul 8 gr i.m. 40%MgSO4 lm larutan 25cc diberikan pd bokong kiri dan kanan masing-masing 4 gr.-Maintenance Dose: tiap 6 jam diberikan lagi 4 gr i.m MgSO4-Dosis tambahan:a. Bila timbul kejang-kejang lagi maka dapat diberikan MgSO4 i.v. selama 2 menitb. Sekurang-kurangnya 20 menit seetlah pemberian terakhirc. Dosis tambahan 2 gr hanya diberikan sekali saja. Bila setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang maka diberikan amorbarbital 3-5 mg/kg/bb/iv pelan-pelan.-Monitoring tanda-tanda keracunan MgSO42.Obat-obat suportif: lihat pengobatan suportif preeclampsia berat.3.Perawatan pd serangan kejang:-dirawat di kamar isolasi cukup yg terang-masukkan sudip lidah ke dalam mulut penderita

7

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/002/XII/2010

REVISI01

HALAMAN2/2

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Eklampsia

Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap-fiksasi badan pada tempat tidur harus cukup kendor guna menghindari fraktur4.Perawatan penderita dengan koma:-Monitoring kesadaran dan dlaamnya komamemakai Glasgow-Pittsburg-Coma scale-Pada perawatan koma perlu diperhatikan pencegahan dekubitus dan makanan penderita-Pada koma yg lama, bila nutrisi tdk mungkin cukup diberikan dlm bentuk NGT (Naso gastric tube)5.Pengobatan obstetric:sikap terhadap kehamilan:-Sikap dasar: Semua kehamilan dgn eklampsia harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin-Bilamana diakhiri: Sikap dasar: Bila sudah terjadi stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolism ibu, yaitu 4-8 jam setelah salah satu atau lebih keadaan di bawah ini: a.setelah pemberian obat anti kejang terakhir b.setelah kejang terakhir -setelah pemberian obat-obatan antihipertensi terakhir -penderita mulai sadar (responsive dan orientasi)-Cara terminasi kehamilan sesuai pre eklampsi berat.

Standar Rumah Sakit Tipe CPenyulit Gagal ginjal, gagal jantung, edema paru, kelainan pembekuan darah,

perdarahan otak, kematian janin

Informed Consent Perlu, kecuali yg telah melahirkan

Standar Tenaga Dokter spesialis Obgyn

Lama Perawatan 1-4 mingguMasa Pemulihan -Output Sembuh bila patuhPA -Autopsi -

8

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/003/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/3

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Abortus:Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500gr.

a. Abortus komplit: seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri, pd kehamilan <20 minggu.

b. Abortus inkomplit: Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri, masih ada yg tertinggal.

c. Abortus insipiens: abortus yg sedang berlansung dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dlm kavum uteri.

d. Abortus imminens:abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan per vaginam ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan

e. Missed abortion: abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan sebelum kehamilan 20 minggu, dan hasil konsep seluruhnya masih tertahan dlm kandungan selama 8 minggu atau lebih.

f. Abortus habitualis: keadaan dimana terjadinya abortus tiga kali berturut-turut atau lebih.

Kriteria Diagnosa

-Terlambat haid (amenorea)kurang dari 20 minggu-Perdarahan pervaginam, mungkin disertai jar.hasil konsepsi-Rasa sakit (keram perut) di daerah atas simfisis.a.Abortus kompletus: keluarnya semua hasil konsepsi. Diagnosis dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dpt diperiksa dan dpt dinyatakan bahwa semuanya sudah keluar dgn lengkap.b.Abortus inkompletus: keluarnya sebagian hasil konsepsi pd kehailan sblm 20 minggu. Kanalis servikalis terbuka, jaringan dpt diraba dlm kavum uteri (kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum) Keterangan: Perdarahan dpt bnyk sekali sehingga menyebabkan syok, perdarahan tdk akan berhenti sblm sisa hasil konsepsi dikeluarkan.c.Abortus insipiens: perdarahan uterus pd kehamilan sblm 20 minggu dgn dilatasi serviks uteri yg meningkat. Hasil konsepsi msh dlm uterus. Mules biasanya lbh sering dan kuat.d.Abortus imminens:Perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tdk sama sekali, uterus membesar sebesar usia kehamilan. Serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif. Pd bbrp wanita hamil

9

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/003/XII/2010

REVISI01

HALAMAN2/3

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Kriteria Diagnosa

Dapat terjadi perdarahan sedikit pd saat haid yg semestinya dating jika terjadi pembuahan, hal ini disebabkan oleh penembusan villi koriales ke dalam desidua pd saat implantasi biasanya sedikit. Warnanya merah dan cepat berhenti, tdk disertai mules-mules.c.Missed abortion: biasanya diagnose tdk hanya satu kali pemeriksaan, memerlukan waktu pengamatan utk menilai tanda-tanda tdk tumbuhnya atau malahan mengecilnya uterus. Biasanya didahului adanya tanda-tanda abortus immiens yg kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan

Diagnosis Differensial

Abortus komplitAbortus inkomplitAbortus insipiensAbortus imminensMissed abortionKehamilan ektopik terganggu

Pemeriksaan Penunjang -Pemeriksaan Doppler atau USG utk menentukan apakah janin masih hidup, menentukan prognosis-Pemeriksaan kadar fibrinogen pd missed abortion

Konsultasi -

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap segera Umumnya setelah tindakan kuretase pasien abortus dpt segera pulang ke rumah, kecuali bila ada komplikasi seperti: perdarahan, banyak yang menyebabkan anemia berat atau infeksi. Tujuan rawat inap: untuk mengatasi kemungkinan anemia berat dan untuk mengobati infeksi.

Terapi

Abortus kompletus:Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberikan sulfas ferrosus dan dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.Abortus inkompletus:Disertai syok karena perdarahan: segera infuse intravena cairan NaCl fisiologik atau cairan Ringer yang selekasi mungkin disusul dengan darah. Setelah syok diatasi, dilakukan kerokan, disuntikkan intramuscular ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus (setelah kuretase)Abortus insipiens: Dengan kehamilan kurang dari 12 minggu, disertai dengan perdarahan, pengosongan uterus dengan segera (pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau dengan cunam ovum, disusul dengan kerokan).

10

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/003/XII/2010

REVISI01

HALAMAN3/3

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Abortus imminens:- Istirahat-baring, tidur berbaring merupakan unsure penting dalam pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darahkeuterus dan berkurangnya rangsangan mekanis-Fenobarbital 3X300 mg sehari apat diberikan untuk menenangkan penderita.Missed abortion:-Dengan kadar fibrinogen normal: kuretase-Dengan kadar fibrinogen rendah: perbaiki dulu dengan memeberikan fibrinogen kering atau darah segar, setelah ada perbaikan lakukan kuretase.-Peringatan: tindakan kuretase pada missed abortion tidak jarang menghadapi kesulitan karena plasenta melekat erat dengan dinding uterus. Untuk itu perlu berhati-hati.

Standar Rumah Sakit Tipe C

Penyulit

a. Anemia:Biasanya anemia post hemoragis, pengobatannya adalah pemberian darah atau komponen darah.

b. Infeksi:Kasus abortus yang dating dalam keadaan infeksi harus mendapat pengobatan profilaksis antibiotika sebelum dilakukan evakuasi. Karena tindakan evakuasi sendiri dapat menimbulkan infeksi, maka perlu diberikan antibiotika profilaksis.

c. Perforasi:Merupakan komplikasi tindakan kuretase, untuk mencegah perforasi: –pemberi uterotonik –kuretase secara sistematis dan lege arte.

Informed Consent Diperlukan, bila akan dilakukan kuretase

Standar Tenaga Dokter Spesialis Obgyn

Lama Perawatan Pasca kuretase, pasien tidak perlu dirawat kecuali bila ada komplikasi

Masa Pemulihan Pasien abortus dapat diberikan cuti sakit paling lama 2 minggu

Output -PA Jaringan konsepsi dapat dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi bila

fasilitas memungkinkanAutopsi -

11

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/004/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Mioma Uterus

Kriteria Diagnosa Pembesaran uterus

Diagnosis Differensial -Kehamilan-Neoplasma Ovarium-Endometriosis-Kanker usus

Pemeriksaan Penunjang

-Tes kehamilan-D/K bertingkat pada penderita yang disertai dengan perdarahan untuk menyingkirkan patologi lain pada endometrium (hyperplasia endometrium atau adenoka karsinoma endometrium)-Ultrasonografi-CT-Scan

Konsultasi -

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap bila disertai perdarahan hebat/anemia gravis atau bila direncanakan pembedahan

Terapi

-Observasi saja Bila uterus sama/kurang dari ukuran uterus pada kehamilan 12 minggu, tanpa disertai penyulit lain.-Miomektomi Bila fungsi reproduksi diperlukan dan secara teknis memungkinkan.-Histerektomi1. fungsi reproduksi tidak diperlukan2. pertumbuhan tumor sangat cepat3. bila terdapat perdarahan yang membahayakan penderita (tindakan hemostatis)

Standar Rumah Sakit Tipe C

Penyulit

PerdarahanAnemiaInfeksiPerlekatan pasca miomektomiCidera organ lainnya

Informed Consent Perlu, sebelum pembedahan. Khususnya pada tindakan meiomektomi perlu dijelaskan kemungkinan berulangnya penyakit atau pengangkatan uterus pada saat pembedahan

Standar Tenaga Dokter Spesialis Obgyn

12

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/005/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/2

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Persalinan Normal

Kriteria Diagnosa

Proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.Persalinan imatur adalah persalinan saat kehamilan 20-28 minggu dengan berat janin antara 500-1000 gr.Persalinan premature adalah persalinan saat kehamilan 28-36 minggu dengan berat janin antara 1000-2500 gr

Diagnosis Differensial -

Pemeriksaan Penunjang USG

Konsultasi -

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap

Terapi

Proses persalinan ada 4 kala:Kala I:Kala pembukaan serviks terdiri dari 2 fase:a.Fase Laten: berlangsung selama 8 jam sampai pembukaan 3 cmb.Fase aktif:Akselerasi: lamanya 2 jam dengan pembukaan 2-3 cmDilatasi maksimal:lamanya 2 jam dengan pembukaan 4-9 cmDeselerasi: lamanya 2 jam dengan pembukaan lebih dari 9 cm sampai pembukaan lengkap. His tetap 3-4 menit selama 45 detik.Kala II (Kala pengeluaran):Setelah serviks pembukaan lengkap, janin akan segera keluar, his terjadi tiap 2-3 menit, pada primigravida, kala II berlangsung kira 1,5 jam dan pada primigravida 0,5 jam.Kala III (kala pengeluaran plasenta):Berlangsung 6 sampai 15 menit setelah janin dikeluarkanKala IV (sampai satu jam setelah plasenta keluar)Kala ini penting untuk menilai perdarahan (maks.500 ml) dan baik tidaknya kontraksi uterus.

Standar Rumah Sakit Tipe C

Penyulit -Panggul sempit-Anak besar

13

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/005/XII/2010

REVISI01

HALAMAN2/2

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Persalinan Normal

Informed Consent -

Standar Tenaga -Bidan-Dokter Obgyn

Masa Pemulihan 40 hari

Output Sembuh

PA -

14

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/006/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Seksio Sesarea

Kriteria Diagnosa Pembedahan untuk melahirkan janin dengan pembukaan dinding perut dan dinding rahim

Diagnosis Differensial -

Pemeriksaan Penunjang -USG-Laboratorium

Konsultasi -

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap

Terapi Ada tiga teknik seksio sesarea, yaitu:1.transperitonealis2.korporal (klasik)3.ekstraperitoneal

Standar Rumah Sakit Tipe C

Penyulit Ibu: infeksi puerperal, perdarahan, luka pada kandungan kencing, embolisme paru, rupture uteri.Bayi: kematian perinatal

Informed Consent Perlu

Standar Tenaga Dokter Spesialis Obgyn

Standar Tenaga Dokter Obgyn

Lama Perawatan 4-10 hari

Masa Pemulihan 40 hari

Output SembuhPA -Autopsi -

15

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/007/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Perdarahan Uterus Disfungsional

Kriteria Diagnosa Perdarahan uterus abnormal yang terjadi di dalam maupun di luar siklus haid yang semata-mata disebabkan gangguan fungsional mekaniskme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium tanpa kelainan organic alat reproduksi.

Diagnosis Differensial Kelainan organisKelainan hematologiKehamilan ektopik terganggu

Pemeriksaan Penunjang -Biopsi endometrium-Laboratorium endometrium-USG-Radio immune assay

Konsultasi Dokter Spesialis Penyakit DalamDokter Spesialis Patologi Anatomi

Perawatan Rumah Sakit Rawat inap

Terapi

Pada usia perimenars, pengobatan hormonal perlu bila:-Tidak dijumpai kelainan organic maupun kelainan darah.-Gangguan terjadi selama 6 bulan atau 2 tahun setelah menars belum dijumpai siklus haid yang berovulasi.-Perdarahan yang terjadi sampai membuat keadaan umum memburuk.

Standar Rumah Sakit Tipe C

Penyulit Perforasi akibat tindakanAnemia berat

Informed Consent Perlu untuk tindakan D/K

Standar Tenaga Dokter Spesialis Obgyn

Lama Perawatan 4-10 hari

Masa Pemulihan 1 minggu setelah perawatan

Output Sembuh

PA Bahan hasil kuretaseAutopsi -

16

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/008/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Keputihan

17

Kriteria Diagnosa

Keputihan (Leukore atau fluor albus) adalah cairan yang keluar dari vagina. Dalam keadaan biasa cairan ini tidak sampai keluar, namun belum tentu bersifat patologis.Pengertian lain:Setiap cairan yang keluar dari vagina selain darahCairan normal vagina yang berlebih jadi hanya meliputi sekresi dan transudasi , yang berlebih, tidak termasuk eksudat.

Diagnosis Differensial Cervisitis vaginitis

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:-Nilai sekresi dinding vagina (warna, konsistensi, bau)-Kertas indicator pH (N: 4-4,5)-Swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10%-Kultur bila perlu-Pewarnaan gram-Serologi sifilis-PAP Smear

Konsultasi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Perawatan Rumah Sakit

Rawat jalan

Terapi

Cervisitis kronik, penatalaksanaan:Kauterisasi, bedah krio, konisasi, histerektomi tergantung luas penyakit dan fungsi reproduksi.Vaginitis non spesifik (selain trikomonas, kandida dan gonorea), cairan mukopurulen, klamidia, tetrasiklin.

Standar Rumah Sakit Tipe CPenyulit -Informed Consent -

Standar Tenaga Dokter umumDokter Spesialis Obgyn

Lama Perawatan 5-10 hariMasa Pemulihan -

Output Sembuh

PA -Autopsi -

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/009/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Endometriosis

18

Kriteria Diagnosa Terdapatnya jaringan endometrium (kelenjar dan stroma) diluar uterus, pada organ dalam pelvis dan peritoneum. Dipengaruhi estrogen dan progesterone sehingga secara periodic mengalami perdarahan dan jaringan sekitarnya mengalamai inflamasi dan perlekatan pada wanita usia reproduktif.

Diagnosis Differensial Tumor ovarium, metastasis di kavum Douglas, mioma multipel, karsinoma rectum, dan radang pelvis.

Pemeriksaan Penunjang -Biopsi lesi mencurigakan pada laparoskopi (diagnosis pasti)-Pemeriksaan konsentrasi CA 125-USG-Tomografi computer-Laparoskopi

Konsultasi Tidak perlu

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap

Terapi

-Pencegahan, tidak menunda kehamilan-Observasi dan pemberian analgesic yaitu melakuan pemeriksaan periodic dan berkala. Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan inhibitor sintesis prostaglandin dilakukan-Pengobatan hormonal dengan prinsip menciptakan lingkungan terendah esterogen dan asiklik.-Pengobatan dengan pembedahan.

Standar Rumah Sakit Tipe CPenyulit -Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal

-Torsi ovarium atau rupture ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma.-Catamenial seizure atau pneumothoraks karena eksisi endometriosis.

Informed Consent -

Standar Tenaga Dokter Spesialis Obgyn

Lama Perawatan 1-2 minggu

Masa Pemulihan Tidak ada

Output Sembuh

PA -Autopsi -

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/010/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

SPESIALISASI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Nama Penyakit/ Diagnosa

Persalinan Sungsang

19

Kriteria Diagnosa Pertama kali hendaknya ditentukan apakah ada kelainan lain yang merupakan indikasi seksio sesarea

Diagnosis Differensial -

Pemeriksaan Penunjang USG

Konsultasi -

Perawatan Rumah Sakit

Rawat inap

Terapi

-Persiapan ibu, janin, penolong, alat sediakan cunam piper.-Ibu tidur dalam posisi litotomi. Ketika timbul His, ibu diminta mengejan dengan merangkul kedua paha.-Kerjakan episiotomi saat bokong membuka vulva, setelah bokong lahir, cengkram bokong secara branct.-Pada setiap his ibu diminta mengejan. Saat tali pusat lahir dan tampak sangat terengang kendorkan terlebih dahulu.-Lakukan hiperlordosis pada badan janin mengikuti gerakan rotasi anterior, seorang , melakukan ekspresi kristeller pada fundus uterus.-Bila cara bract gagal, lakukan manual aid untuk melahirkan lengan, bahu, dan kepala.

Standar Rumah Sakit Tipe C

Penyulit Anak besarInformed Consent Perlu

Standar Tenaga Dokter Spesialis Obgyn

Lama Perawatan 2-7 hari

Masa Pemulihan -

Output Sembuh

PA -Autopsi -

STANDAR PELAYANAN MEDISSMF KEBIDANAN

NO DOKUMEN18/SMFK/RSUM/011/XII/2010

REVISI01

HALAMAN1/1

STANDAR PELAYANAN MEDIS

TANGGAL TERBIT15 DESEMBER 2010

Ketua SMF KebidananRumah Sakit Umum Materna

Medan

20

Dr. M. Riza Z Tala, SpOG (K)

KEBIDANAN

No. Nama Penyakit Nomor Dokumen01 Perdarahan Ante Partum 18/SMFK/RSUM/001/XII/2010

02 Eklampsia 18/SMFK/RSUM/002/XII/2010

03 Abortus 18/SMFK/RSUM/003/XII/2010

04 Mioma Uterus 18/SMFK/RSUM/004/XII/2010

05 Persalinan Normal 18/SMFK/RSUM/005/XII/2010

06 Seksio Sesarea 18/SMFK/RSUM/006/XII/2010

07 Perdarahan Uterus Disfungsional 18/SMFK/RSUM/007/XII/2010

08 Keputihan 18/SMFK/RSUM/008/XII/2010

09 Endometriosis 18/SMFK/RSUM/009/XII/2010

10 Persalinan Sungsang 18/SMFK/RSUM/010/XII/2010

DISUSUN OLEH

01 Dr. M. Riza Z Tala, SpOG(K)

02 Dr. Jenius L Tobing, SpOG

03 Dr. Dayeng S, SpOG

04 Dr. Elida R Sidabutar, SpOG

21