SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

5
1 Paraf Pihak I Paraf Pihak II SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DAN PT PUSAT DATA BISNIS INDONESIA TENTANG PENGADAAN KONSULTAN KAJIAN ANALISA DAMPAK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Nomor : ...... / KTR / 1115 Nomor : Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari Senin tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Oktober tahun Dua Ribu Lima Belas (07-11-2015), oleh dan antara: I. Nama : Yose Rizal Jabatan : Kepala Grup SDS & Umum BPJS Kesehatan berdasarkan Keputusan Direksi BPJS Kesehatan Nomor: 11/Peg-04/0114 tanggal 1 Januari 2014 Alamat : Jl. Letjen Suprapto Kav. 20. No. 14, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili BPJS Kesehatan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. II. Nama : Astrid Wardhani Wibisono Jabatan : Direktur Utama PT Pusat Data Bisnis Indonesia Berdasarkan Brerita Acara Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang tercantum dalam akta Notaris Linda Herawati S.H. Nomor 72, Tanggal 30 April 2014 Alamat : Menara BCA, Lantai 50 Jl MH Thamrin No 1 Jakarta dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili PT Pusat Data Bisnis Indonesia untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan secara masing-masing disebut “Pihak”. Dengan terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Persetujuan Direktur Perencanaan & MR BPJS Kesehatan pada surat Nomor : 507/Litbang/0915 tanggal 28 September 2015 hal permohonan persetujuan telaah penunjukkan konsultan analisa dampak program jaminan sosial kesehatan.; b. Surat Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan 516/Litbang/0915 tanggal 29 September 2015 Perihal Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional; c. Persetujuan Kepala Grup SDS dan Umum atas Surat Kepala Departemen Pengadaan Barang/Jasa Nomor: 2507/SDS/1015 tanggal 12 Oktober 2015 Hal Permohonan Persetujuan Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional; d. Berita Acara Negosiasi Teknis dan Harga antara BPJS Kesehatan dan PKEKK UI Nomor: 382/BA/1015 tanggal 19 Oktober 2015;

description

Files

Transcript of SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

Page 1: SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

1

Paraf Pihak I

Paraf Pihak II

SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DAN

PT PUSAT DATA BISNIS INDONESIA TENTANG

PENGADAAN KONSULTAN KAJIAN ANALISA DAMPAK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Nomor : ...... / KTR / 1115

Nomor :

Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari Senin tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Oktober tahun Dua Ribu Lima Belas (07-11-2015), oleh dan antara:

I. Nama : Yose Rizal

Jabatan : Kepala Grup SDS & Umum BPJS Kesehatan berdasarkan Keputusan Direksi BPJS Kesehatan Nomor: 11/Peg-04/0114 tanggal 1 Januari 2014

Alamat : Jl. Letjen Suprapto Kav. 20. No. 14, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510.

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili BPJS Kesehatan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama : Astrid Wardhani Wibisono

Jabatan

:

Direktur Utama PT Pusat Data Bisnis Indonesia Berdasarkan Brerita Acara Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang tercantum dalam akta Notaris Linda Herawati S.H. Nomor 72, Tanggal 30 April 2014

Alamat

: Menara BCA, Lantai 50 Jl MH Thamrin No 1 Jakarta

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili PT Pusat Data Bisnis Indonesia untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan secara masing-masing disebut “Pihak”.

Dengan terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Persetujuan Direktur Perencanaan & MR BPJS Kesehatan pada surat Nomor :

507/Litbang/0915 tanggal 28 September 2015 hal permohonan persetujuan telaah penunjukkan konsultan analisa dampak program jaminan sosial kesehatan.;

b. Surat Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan 516/Litbang/0915 tanggal 29 September 2015 Perihal Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional;

c. Persetujuan Kepala Grup SDS dan Umum atas Surat Kepala Departemen Pengadaan Barang/Jasa Nomor: 2507/SDS/1015 tanggal 12 Oktober 2015 Hal Permohonan Persetujuan Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional;

d. Berita Acara Negosiasi Teknis dan Harga antara BPJS Kesehatan dan PKEKK UI Nomor: 382/BA/1015 tanggal 19 Oktober 2015;

Page 2: SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

2

Paraf Pihak I

Paraf Pihak II

e. Surat Penunjukan Pemborong BPJS Kesehatan kepada Pusat Data Bisnis Indonesia Nomor: 11546/VI.2/1015 Tanggal 24 Oktober 2015.

Para Pihak menyatakan sepakat dan setuju untuk mengadakan Surat Perjanjian Kerja Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional selanjutnya disebut “SPK” dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Pekerjaan

a. Melakukan studi Literatur

b. Melakukan penelitian Kuantitatif

c. Melakukan penelitian Kualitatif

d. Melakukan pengumpulan data

e. Melakukan analisa data

f. Membuat laporan

g. Melakukan presentasi laporan akhir

2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai Konsultan Pengadaan Konsultan Kajian

Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh PIHAK KEDUA, adalah :

a. Pelaksanaan pekerjaan adalah 70 (tujuh puluh) Hari Kalender sejak tanggal

November 2015 sampai dengan tanggal 25 Desember 2015.

b. Apabila ada perubahan jadwal dibuktikan dengan surat pemberitahuan jadwal

Pelaksanaan Kegiatan dari PIHAK PERTAMA cq Kepala Grup Penelitian dan

Pengembangan.

c. Penyerahan Laporan Akhir Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program

Jaminan Kesehatan Nasional diserahkan maksimal 14 (empat belas) hari kalender

terhitung sejak kegiatan pada huruf a angka 2 ini dilaksanakan dengan terlebih

dahulu mendapatkan persetujuan PIHAK PERTAMA c.q. Kepala Grup Penelitian dan

Pengembangan /Pejabat yang ditunjuk.

d. Untuk pelaksanaan SPK (penyerahan pekerjaan) yang jatuh tempo pada hari

kalender yang merupakan hari Libur Nasional, maka pemenuhannya dilakukan pada

hari kerja keesokan harinya.

3. Laporan Akhir Pelaksanaan Pengadaan Konsultan Kajian Analisa Dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional dilengkapi dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang sebelumnya telah disetujui PIHAK PERTAMA c.q. Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan dan dituangkan dalam Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa oleh P2BJ BPJS Kesehatan Kantor Pusat.

4. Pembayaran dilaksanakan dengan cara ditransfer oleh PIHAK PERTAMA c.q. Grup Keuangan kepada Rekening PIHAK KEDUA. Pembayaran yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka ini dilaksanakan PIHAK PERTAMA c.q Grup Keuangan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya dibayarkan selama 15 (lima belas) hari kalender sejak diterimanya tagihan secara lengkap dari PIHAK KEDUA.

5. Pengajuan tagihan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA c.q Grup SDS dan Umum dilaksanakan dengan melampirkan : a. Fotocopy SPK bermeterai cukup yang telah ditandatangani oleh Para Pihak;

b. Kuitansi penagihan rangkap 4 (empat), aslinya bermeterai cukup;

c. Fotocopy NPWP;

d. Fotocopy SPPKP dilegalisir atau Surat Keterangan dari Kantor Pelayanan Pajak

yang menerangkan bahwa sampai dengan saat ini Pihak Kedua masih dikukuhkan

sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) atau status PKP nya belum dicabut;

Page 3: SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

3

Paraf Pihak I

Paraf Pihak II

e. Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa yang dilampiri dengan laporan akhir.

6. Sanksi/Denda keterlambatan diperhitungkan sebagai berikut:

a. Apabila penyerahan pekerjaan tersebut tidak tepat pada waktunya sebagaimana tersebut pada angka 2 (dua) di atas, maka pemborong / rekanan dikenakan denda 1‰ (satu per mil) per hari kalender keterlambatan dari nilai SPK.

b. Perhitungan denda keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, diberlakukan untuk keterlambatan sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender. Apabila keterlambatan lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender, maka terhadap pekerjaan yang belum dilaksanakan harus tetap dilaksanakan dengan pemborong/rekanan dikenakan denda maksimal 5% (lima persen) dari nilai SPK.

7. Penundaan Perjanjian: Dalam hal terdapat indikasi adanya penyimpangan dan/atau kecurangan dalam SPK ini, yang berpotensi menyebabkan kerugian PIHAK PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA maka PARA PIHAK sepakat untuk melakukan penundaan atas pelaksanaan SPK ini sampai dengan diperolehnya rekomendasi hasil pemeriksaan atas indikasi dimaksud oleh instansi yang berwenang.

8. Pembatalan Perjanjian Dapat Dilaksanakan:

a. Setelah diberikan peringatan tertulis oleh PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali dengan jeda waktu masing-masing pemberitahuan selama 5 (lima) hari kerja. Apabila PIHAK KEDUA tidak merespon dan sampai dengan batas akhir waktu keterlambatan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sebagaimana ditentukan dalam angka 2 (dua) huruf b SPK ini, maka PIHAK PERTAMA dapat membatalkan SPK ini secara sepihak dan selanjutnya PIHAK PERTAMA dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk menyelesaikan pekerjaan.

b. Atas pembatalan SPK sebagaimana tersebut dalam huruf a angka ini, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda maksimal sebesar 5% (lima persen) dari nilai keseluruhan SPK, serta PIHAK PERTAMA berhak memasukkan PIHAK KEDUA dalam daftar hitam (Black List) perusahaan dan dilarang mengikuti proses pengadaan yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA selama 2 (dua) tahun berturut-turut sejak SPK ini ditandatangani.

c. Apabila SPK ini berakhir atau diakhiri oleh salah satu Pihak, maka Para Pihak akan memperhitungkan hak dan kewajiban masing-masing berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan.

9. Force Majeure : a. Peristiwa Force Majeure. PIHAK KEDUA dibebaskan untuk membayar denda,

apabila PIHAK KEDUA terlambat dalam pelaksanaan kewajibannya dalam SPK ini, yang disebabkan karena adanya hal-hal diluar kemauan dan kemampuan PIHAK KEDUA (Force Majeure) yaitu adanya kebakaran, banjir, gempa bumi, badai, huru hara, peperangan, epidemic, pertempuran, pemogokan, sabotase, embargo, peledakan maupun kerusakan sistem komputer oleh petir yang menghambat pelaksanaan SPK ini, serta kebijaksanaan pemerintah yang secara langsung berpengaruh terhadap pelaksanan SPK ini.

b. Pemberitahuan. Keadaan Force Majeure sebagaimana dijelaskan dalam huruf a angka ini harus diberitahukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah terjadinya keadaan force majeure tersebut dengan melampirkan pernyataan/keterangan tertulis dari penguasa setempat atau pemerintah untuk dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA harus melaksanakan kembali kewajibannya sesuai ketentuan SPK ini segera setelah keadaan memaksa tersebut berakhir.

Page 4: SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

4

Paraf Pihak I

Paraf Pihak II

c. Penangguhan Pelaksanaan. Keadaan Force majeure yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan SPK ini, baik untuk seluruhnya maupun sebagian, tidak merupakan alasan untuk pembatalan SPK, akan tetapi hanya merupakan keadaan yang menangguhkan SPK sampai keadaan force majeure dapat diatasi dengan baik.

10. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan membocorkan ataupun mengungkapkan kepada

PIHAK KETIGA sebagian atau seluruh informasi dan data yang terkait dengan

pelaksanaan pekerjaan, baik yang diketahui dan atau dipertukarkan. Informasi dan data

tersebut wajib diperlakukan sebagai informasi rahasia, dan tidak akan diberikan kepada

PIHAK KETIGA dengan alasan apapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

PIHAK PERTAMA. Pelanggaran terhadap ketentuan yang dimaksud pada angka ini

akan menjadi pertimbangan utama oleh PIHAK PERTAMA untuk tidak bekerjasama

dengan PIHAK KEDUA di kemudian hari.

11. Ketentuan – ketentuan lain :

a. Keterpisahan. Jika ada salah satu atau lebih ketentuan dalam SPK ini ternyata tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau keputusan yang berlaku, maka para pihak dengan ini setuju dan menyatakan bahwa keabsahan, dapat berlakunya dan dapat dilaksanakannya ketentuan lainnya dalam SPK ini tidak akan terpengaruh olehnya.

b. Kesatuan Perjanjian. SPK ini beserta lampiran-lampirannya, perubahan-perubahannya, penambahan-penambahannya, penggantian-penggantiannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan.

c. Addendum. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam SPK ini akan ditetapkan oleh kedua belah pihak secara musyawarah dengan membuat suatu addendum tersendiri yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dengan SPK ini.

d. Batasan Tanggung Jawab. Tanggung jawab dan kewajiban PIHAK PERTAMA sebagai pihak yang mengadakan pekerjaan hanya terbatas pada tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban PIHAK PERTAMA sebagaimana yang diatur dan dinyatakan secara tegas dalam SPK ini maupun perubahan-perubahannya, penambahan-penambahannya, penggantian-penggantiannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak.

e. Pengalihan Perjanjian. SPK ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu pihak tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak lainnya. Setiap usaha untuk mengalihkan suatu hak, tugas dan kewajiban masing-masing pihak sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SPK ini tanpa persetujuan dari masing-masing pihak adalah tidak sah.

12. Perselisihan dan Domisili :

a. Musyawarah untuk Mufakat. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan SPK ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat oleh Para Pihak.

b. Domisili Hukum. Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka para pihak sepakat mengenai SPK ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya diselesaikan oleh badan peradilan yang berwenang dan untuk itu para pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Page 5: SPK Pengadaan Konsultan Kajian BPJS

5

Paraf Pihak I

Paraf Pihak II

13. Pemberitahuan : a. Alamat Pemberitahuan. Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan

atau pernyataan-pernyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu dilakukan oleh salah satu Pihak kepada pihak lainnya dalam pelaksanaan SPK ini, harus dilakukan secara langsung atau melalui faksimili dan dialamatkan kepada:

PIHAK PERTAMA : BPJS Kesehatan Jl. LetJen Suprapto Kav. 20 No. 14 Jakarta Pusat 10510 Up. Grup SDS & Umum Telp. 021-4212938 ; Faks: 021-42800043

PIHAK KEDUA : PT Pusat Data Bisnis Indoneia Astrid Wardhani Wibisono Menara BCA, Lantai 50 Jl MH Thamrin No. 1 Jakarta Tlp. 021- 2358 4675 Fax. 021- 2358 4401

b. Jangka waktu Penyampaian. Surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan tersebut dianggap telah diterima dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah dimasukan ke dalam pos tercatat atau sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir)/kurir intern dari masing-masing pihak dan bila ditandatangani oleh pihak-pihak yang berhak mewakili masing-masing pihak dalam SPK (dilengkapi dengan bukti tanda terima).

c. Perubahan alamat. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut diatas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam SPK ini selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat yang dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan SPK ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya, dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan itu dengan pos „tercatat‟, melalui perusahaan yang ditujukan ke alamat diatas atau alamat terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing pihak.

14. SPK ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap 3 (tiga) Asli Pertama untuk PIHAK PERTAMA dan Asli Kedua untuk PIHAK KEDUA masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan Asli Ketiga tanpa materai untuk arsip internal Grup SDS dan Umum, sedangkan fotocopy lainnya disampaikan pada pihak-pihak yang terkait dengan Perjanjian ini.

PIHAK PERTAMA BPJS KESEHATAN Kepala Grup SDS dan Umum

PIHAK KEDUA PT PUSAT DATA BISNIS INDONESIA Direktur Utama

Yose Rizal Astrid Wardhani Wibisono

RT/hw/OH.07