PRAKTIKUM SPK

42
PRAKTIKUM PRAKTIKUM STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA Tujuan : Tujuan : Membuat perangkat pembelajaran Kimia Membuat perangkat pembelajaran Kimia SMA/MA : SMA/MA : Membuat berbagai media pembelajaran Membuat berbagai media pembelajaran Kimia berbasis animasi. Kimia berbasis animasi. Program yang digunakan : Program yang digunakan : * Microsoft Office Powerpoint * Microsoft Office Powerpoint * Macromedia Flash MX * Macromedia Flash MX * dll. * dll.

description

Mata kuliah praktikum strategi pembelajaran kimia universitas negeri yogyakarta. Tujuan : Membuat perangkat pembelajaran Kimia SMA/MA : Membuat berbagai media pembelajaran Kimia berbasis animasi.Program yang digunakan : * Microsoft Office Powerpoint * Macromedia Flash MX * dll.

Transcript of PRAKTIKUM SPK

  • PRAKTIKUMSTRATEGI PEMBELAJARAN KIMIATujuan :Membuat perangkat pembelajaran Kimia SMA/MA :Membuat berbagai media pembelajaran Kimia berbasis animasi.Program yang digunakan :* Microsoft Office Powerpoint* Macromedia Flash MX* dll.

  • PRAKTIKUMSTRATEGI PEMBELAJARAN KIMIAMembuat animasi percobaan Rutherford (hamburan sinar alfa pada lempeng logam Au)Membuat animasi model atom BohrMembuat animasi pembentukan ikatan ion NaCl, CaCl2Membuat animasi pembentukan ikatan kovalen HCl, BF3, NH3, CH4Membuat animasi pembentukan ikatan kovalen koordinat NH4+, NH3BF3Membuat animasi gerakan bebas molekul-molekul gas ideal

  • PRAKTIKUMSTRATEGI PEMBELAJARAN KIMIAMembuat animasi sifat-sifat koloid efek TyndallMembuat animasi sifat-sifat koloid gerak BrownMembuat animasi percobaan tetes minyak MillikanMembuat animasi percobaan elektrolisis larutan HCl dengan elektroda PtMembuat animasi percobaan elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda CuMembuat animasi percobaan electroplating logam emas pada logam besi

  • PRAKTIKUM 1

  • Lempeng logam AuSumber partikel alfa

    (inti 2He4)celah

  • Lempeng logam AuSumber partikel alfa (inti 2He4)celah++++++++++++++

  • PRAKTIKUM 2

  • +++Atom Hidrogen, HAtom Helium, HeMODEL ATOM BOHR

  • Atom Natrium, NaAtom Klor, ClMODEL ATOM BOHR11 p12 n17 p18 n

  • +

  • PRAKTIKUM 3

  • Atom Natrium, Na11 p12 nAtom Klor, Cl17 p18 n_+Ion Na+Ion Cl-TRANSFER ELEKTRON MENGHASILKAN ION + DAN ION -Atom Natrium, NaIon Cl-

  • PEMBENTUKAN IKATAN ION NaClIon Na+Ion Cl-Molekul NaCl

  • Atom Natrium, Na11 p12 nAtom Klor, Cl17 p18 n_+Ion Na+Ion Cl-TRANSFER ELEKTRON MENGHASILKAN ION + DAN ION -Atom Natrium, NaIon Cl-

  • PRAKTIKUM 4

  • PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN POLAR HClHCl+_

  • PRAKTIKUM 5

  • NHHHH+PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN KOORDINAT ANTARA NH3 DAN ION H+

  • NHHHBPEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN KOORDINAT ANTARA NH3 DAN BF3FFF+

  • PRAKTIKUM 6

  • GERAKAN MOLEKUL-MOLEKUL GAS IDEAL

  • PRAKTIKUM 7

  • CelahLarutan sejatiLarutan koloidSumber cahayaEFEK TYNDALL

  • PRAKTIKUM 8

  • Pergerakan partikel-partikel untuk sistem koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel koloid cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang, sehingga terjadi resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel dan terjadi gerak Brown atau gerak zigzag. Adanya resultan tumbukan oleh partikel-partikel medium pendispersi menyebabkan partikel-partikel koloid bergerak secara acak. Gerak acak atau tidak beraturan dari partikel koloid dalam medium pendispersinya tersebut disebut gerak Brown. .Gerak Brown merupakan gerakan terus menerus suatu partikel zat cair atau zat gas. Artinya partikel partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam. Adanya gerak Brown membuat partikel-partikel koloid dapat mengatasi pengaruh gravitasi bumi sehingga partikel-partikel ini tidak memisahkan diri dari medium pendispersinya jika didiamkan. Semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi dan sebaliknya, semakin kecil ukuran partikel koloid semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Suhu juga dapat mempengaruhi gerak Brown, semakin tinggi suhu sistem koloid semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat, dan sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, gerak Brown semakin lambat.Jadi Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.

  • +---------------------PARTIKEL KOLOID YANG BERMUATAN LISTRIK POSITIFION POSITIFION NEGATIF

  • PRAKTIKUM 9

  • PERCOBAAN TETES MINYAK MILLIKANMinyak atau cairan lain disemprotkan dari bagian atas alat. Setetes minyak jatuh melalui lubang kecil pada pelat atas P1. Udara di antara pelat P1 dan P2 disinari dengan sinar-X sehingga molekul udara M melepaskan elektron.M + sinar-X M+ + eElektron yang dilepaskan ditangkap oleh tetes minyak. Dengan mengatur potensial antara P1 dan P2, tetes minyak dapat diatur turun atau naik.Tahun 1906 Robert Millikan berhasil menentukan muatan elektron dengan percobaannya sbb.

  • PERCOBAAN TETES MINYAK MILLIKANGerakan elektron dapat diamati melalui teleskop. Jika tetes minyak jatuh, gaya gravitasinya adalah mg. Gaya ini akan diimbangi oleh gaya tahanan aliran udara yang sesuai dengan Hukum Stokes. Gaya gravitasi pada minyak = Gaya yang disebabkan oleh tekanan udaraJika pelat P diberi aliran listrik sehingga kekuatan medan listrik tepat mengimbangi gaya gravitasi, maka tetes minyak dengan muatan q tetap diam.Xq = mgHarga q yang diperoleh merupakan kelipatan dari muatan elektron ( q = ne )

  • minyakKe kompresorKe pompaSumber arus listrikPERCOBAAN TETES MINYAK MILLIKANSumber sinar-X

  • +_

    Volt

    P1P2

  • PRAKTIKUM 10

  • ELEKTROLISIS LARUTAN HCl DENGAN ELEKTRODA PtAkuades yang telah ditambahkan beberapa tetes larutan HCl 1 M dialiri arus listrik searah (DC) 6 volt.HCl dalam air terionisasi menjadi ion H+ dan ion Cl-, H2O terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH-.Ion-ion positif bergerak ke elektroda negatif (katoda) dan ion-ion negatif bergerak ke elektroda positif (anoda).Ion H+ menangkap elektron (tereduksi) menghasilkan gas H2, ion Cl- melepaskan elektron (teroksidasi) menghasilkan gas Cl2.Untuk menghasilkan gas lebih banyak harus ditambahkan lagi larutan HCl 1 M dan akuades secukupnya (volume larutan dijaga konstan).Elektroda Pt tidak mengalami reaksi pada elekrrolisis ini.Tambahkan 5 tetes larutan indikator pp. Larutan di sekitar katoda akan berwarna merah karena suasananya basa, [OH-] > [H+].

  • ELEKTROLISIS LARUTAN HClAnodaPtKatoda PtH+H+H+H+H+H+H+H+H+OH-OH-OH-Cl-Cl-Cl-Cl-Cl-Cl-Cl-OH-H+H+H+H+H2Cl2Sumber arus DCTambahkan akuades dan HCl 1 MCl-Cl-OH-OH-OH-H+OH-H+H+Indikator ppH+

  • PRAKTIKUM 10

  • ELEKTROLISIS LARUTAN HCl DENGAN ELEKTRODA PtAkuades yang telah ditambahkan beberapa tetes larutan HCl 1 M dialiri arus listrik searah (DC) 6 volt.HCl dalam air terionisasi menjadi ion H+ dan ion Cl-, H2O terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH-.Ion-ion positif bergerak ke elektroda negatif (katoda) dan ion-ion negatif bergerak ke elektroda positif (anoda).Ion H+ menangkap elektron (tereduksi) menghasilkan gas H2, ion Cl- melepaskan elektron (teroksidasi) menghasilkan gas Cl2.Untuk menghasilkan gas lebih banyak harus ditambahkan lagi larutan HCl 1 M dan akuades secukupnya (volume larutan dijaga konstan).Elektroda Pt tidak mengalami reaksi pada elekrrolisis ini.Tambahkan 5 tetes larutan indikator pp. Larutan di sekitar katoda akan berwarna merah karena suasananya basa, [OH-] > [H+].

  • ELEKTROLISIS LARUTAN HClAnodaPtKatoda PtH+H+H+H+H+H+H+H+H+OH-OH-OH-Cl-Cl-Cl-Cl-Cl-Cl-Cl-OH-H+H+H+H+H2Cl2Sumber arus DCTambahkan akuades dan HCl 1 MCl-Cl-OH-OH-OH-H+OH-H+H+Indikator ppH+

  • PRAKTIKUM 11

  • ELEKTROLISIS LARUTAN CuSO4 DENGAN ELEKTRODA PtLarutan CuSO4 dalam bejana elektrolisis dialiri arus listrik searah (DC) 6 volt.CuSO4 dalam air terionisasi menjadi ion Cu2+ dan ion SO42-, H2O terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH-.Ion-ion positif bergerak ke elektroda negatif (katoda) dan ion-ion negatif bergerak ke elektroda positif (anoda).Ion Cu2+ menangkap elektron (tereduksi) menghasilkan endapan Cu, H2O melepaskan elektron (teroksidasi) menghasilkan gas O2. Reaksi : ( 2H2O 4H+ + O2 + 4e )Untuk menghasilkan gas lebih banyak harus ditambahkan lagi larutan CuSO4 dan akuades secukupnya (volume larutan dijaga konstan).Elektroda Cu tidak mengalami reaksi pada elektrolisis ini.Tambahkan 5 tetes larutan indikator metil merah. Larutan di sekitar anoda akan berwarna merah karena suasananya asam, [H+] > [OH-].

  • ELEKTROLISIS LARUTAN CuSO4AnodaPtKatoda PtCu2+Cu2+H+Cu2+H+H+Cu2+H+Cu2+OH-OH-SO42-SO42-SO42-SO42-SO42-SO42-SO42-OH-H+H+H+O2Sumber arus DCAkuades dan larutan CuSO4SO42-SO42-OH-OH-OH-Cu2+SO42-Cu2+H+Indikator metil merahH+6Volt

    H+H+H+H+H+H+