SPK KELOMPOK 9

22
 Dosen pembimbing: Sri Hariyati, S.Pd, M.Si PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSOS (THREE STAY ONE STRAY) DISUSUN OLEH: 1. GAYATRI RUSDI 2. MARIANA 3. SEPRA FAJAR  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011 1

Transcript of SPK KELOMPOK 9

Page 1: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 1/22

 

Dosen pembimbing: Sri Hariyati, S.Pd, M.Si

PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN TSOS (THREE STAY 

ONE STRAY)

DISUSUN OLEH:

1. GAYATRI RUSDI

2. MARIANA3. SEPRA FAJAR 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2011

1

Page 2: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 2/22

 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena dengan

limpahankan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis masih diberi

kes ehatan dan kemamp uan untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada segala pihak,

terutama kepada ibu Sri Hariyati S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing serta

teman-teman kelompok yang telah membantu sehingga makalah ini

dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Ibarat tak ada gading yang tak retak penulis pun juga seorang

manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kri tik dan saran dar i para pembaca yang sifatnya membangun

dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi para pembaca kususnya bagi

mahasisawa FKIP Universitas Negeri Riau.

Pekanbaru, 14 Desember 

2011

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1

Page 3: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 3/22

 

1.1 Latar Belakang

Kimia merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam

kehidupan sehari-hari. Kimia juga merupakan salah satu mata pelajaran yangdiajarkan di sekolah dan memiliki peranan dalam mengembangkan kemampuan

  berfikir siswa.  Pada kurikulum 2004 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan

nasional yaitu: (1) melatih cara berfikir dan menalar siswa dalam menarik 

kesimpulan; (2) mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi,

 penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, rasa ingin tahu, membuat

  prediksi dan dugaan serta coba-coba; (3) mengembangkan kemampuan

memecahkan masalah; (4) mengembangkan kemampuan siswa dalam

menyampaikan informasi, mengkomunikasikan atau menjelaskan gagasan

(Depdiknas, 2003).

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan proses pembelajaran yang

efektif dan efisien. Dimana, pengajar dapat menyampaikan materi yang akan

diajarkan secara maksimal dan pembelajar dapat menerima materi yang diajarkan

dengan maksimal pula. Sebagaimana menurut Djamarah dan Zain (1996), hakikat

mengajar yaitu proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di

sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik 

untuk melakukan proses pembelajaran dengan baik.  Memperhatikan kondisi di

atas, Nursisto (2002) mengemukakan, guru dituntut untuk dapat melakukan usaha

 perbaikan dengan memilih salah satu strategi pembelajaran yang tepat, sebab

dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dapat mendukung

keberhasilan proses belajar mengajar. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat

diciptakan untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran adalah

dengan cara belajar bersama, diantaranya dikenal dengan nama model

 pembelajaran kooperatif.

Slavin (1995) mengemukakan, pembelajaran kooperatif merupakan suatu

  pembelajaran dengan penekanan pada aspek-aspek sosial dan menggunakan

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi

heterogen secara akademis. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Three

Stay One Stray (TSOS).

1

Page 4: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 4/22

 

Menurut Dewei dan Thelan (1993) dalam Ibrahim dkk (2000) menyatakan,

cara yang masuk akal untuk mencapai tujuan pendidikan adalah menstrukturalkan

kelas dan aktifitas belajar siswa sedemikian rupa sehingga mewujudkan hasil

 belajar yang diinginkan. Model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural

TSOS ini menekankan kepada aspek kegiatan yang disusun sedemikian rupa

untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam rangka meningkatkan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Bila siswa menjadi seorang yang ikut berperan

atau melibatkan diri dalam proses pembelajaran secara aktif, maka ia akan

memiliki ilmu atau pengetahuan itu dengan baik (Nursisto, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

maka permasalahan pokok yang dikaji dirumuskan sebagai berikut: Apakah

 penerapan pembelajaran kooperatif pendekatan struktural TSOS dapat di terapkan

dalam pelajaran kimia ?sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

1.3 Tujuan masalah

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka, tujuannya

  pendekatan struktural TSOS dalam pembelajaran kimia adalah untuk 

meningkatkan hasil belajar siswa

1.4 Mamfaat

Melalui pembelajaran kooperatif pendekatan struktural TSOS diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran kimia

BAB II

ISI

1

Page 5: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 5/22

 

2.1 Pengertian Model Pembelajaran TSOS oleh Beberapa Ahli

Menurut Ibrahim, dkk. (2000) pembelajaran kooperatif pendekatan

struktural TSOS (Three Stay One Stray) merupakan rancangan untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang melibatkan siswa dalam menelaah materi

dan menguji pemahaman terhadap isi pelajaran.

Menurut Hamalik, 2003 TSOS (Three Stay One Stray) merupakan model

 pembelajaran yang dapat melatih siswa berfikir kritis serta saling bantu dalam

memecahkan masalah, serta saling mendorong untuk berprestasi tidak hanya

sesama anggota kelompok sendiri tapi juga dengan anggota kelompok lain.

Dengan adanya interaksi antar siswa maka aktifitas siswa dalam proses  pembelajaran diharapkan dapat meningkat, karena siswa dapat mencari

 pengalaman sendiri, memupuk kerja sama yang harmonis antar kelompok serta

dapat menciptakan disiplin kelas secara wajar.

2.2 Pembelajaran Kooperatif TSOS (Three Stay OneStray)

Pembelajaran kooperatif TSOS merupakan salah satu pembelajaran kooperatif 

yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Struktur TSOS ini memberi

kesempatan pada kelompok untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lain

(Kagan, 1992).

Pembelajaran kooperatif TSOS dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai

 berikut:

a. Tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah guru menyampaikan semua

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran yang akan dilakukan.

kemudian guru membangkitkan motivasi siswa dengan memberi gambaran pentingnya

mempelajari materi pelajaran tersebut agar siswa dapat aktif selama kegiatan proses

 pembelajaran berlangsung.

 b. Tahap menyajikan informasi

1

Page 6: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 6/22

 

Sebelumnya guru telah membuat silabus, rencana pembelajaran dan LKS yang

sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini guru menjelaskan materi yang

akan dipelajari secara garis besar yang bertujuan mengarahkan siswa dalam memahami

Tahap mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar materi yang akan

diajarkan.

c. Tahap mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar 

Dalam tahap ini guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok belajar.

Pembentukan kelompok belajar sesuai dengan pembelajaran kooperatif berdasarkan skor 

dasar individu. Trianto (2007) mengatakan bahwa pembentukan kelompok dilakukan

dengan 2 langkah:

(1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai dengan kemampuan

akademiknya.

(2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok tinggi, sedang dan

rendah. Kelompok tinggi diambilsebanyak 25% dari seluruh siswa yang

telahdiurutkandarikelompokakademiktinggisampaiakademikrendah.Kelompo

k sedang sebanyak 50% dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah

diambil kelompok tinggi, dan kelompok rendah sebanyak 25% dari seluruh

siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok tinggi dan kelompok 

sedang.

d. Kegiatan kelompok 

Menurut Kagan (1992), cara pelaksanaan TSOS adalah sebagai berikut:

(1) Siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari 4orang setiap

kelompoknya.

2

Page 7: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 7/22

 

(2) Setelah selesai, satu orang dari masing-masing kelompok (siswa ditunjukoleh

guru) akan meninggalkan kelompoknya dan pergi ke satu kelompok lain

dengan waktu yang ditentukan untuk melihat dan membandingkan hasil kerja

kelompoknya dengan kelompok lain yang dikunjungi.

(3) Tiga orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan memberi informasi kepada siswa yang datang dari kelompok lain

(tamu mereka).

(4) Setelah selesai, siswa-siswa yang pergi kembali kepada kelompok asal.

(5) Kelompok asal mencocokkan dan membahas hasil kerja yang diperoleh dari

kelompok yang dikunjungi.

(6) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok.

(7) Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

Tahap kegiatan kelompok, siswa bekerja dengan menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya atau

mempelajari materi yang sudah dipersiapkan guru. Selama kegiatan kelompok guru

 bertindak sebagai fasilitator yang memonitor kegiatan tiap kelompok dan memotivasi

siswauntuk saling berinteraksi antara sesama teman sekelompoknya maupun dengan

guru.

e. Evaluasi

Guru memberikan tes berupa soal evaluasi kepada siswa yang dikerjakan secara

individu dalam waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Soal yang dikerjakan secara

individu tersebut akan digunakan untuk melihat nilai perkembangan siswa. Skor yang

diperoleh siswa selanjutnya diproses untuk menentukan nilai perkembangan individu

yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

1

Page 8: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 8/22

 

f. Penghargaan kelompok 

Penghargaan kelompok ditentukan dengan melakukan langkah-langkah sebagai

 berikut:

(1) Menghitung skor individu

Perhitungan skor individu bertujuan untuk menentukan nilai perkembangan

individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan dihitung

  berdasarkan selisih perolehan tes terdahulu dengan skor tes terakhir.Menurut Slavin

(2008), kriteria sumbangan skor terhadap kelompok dapatdilihatpadaTabel 1

Tabel 1. Kriteria Skor Perkembangan Individu

No Skor TesSkor

Perkembangan

1 Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5

2 Antara 10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10

3

Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atas

skor dasar  20

4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30

5 Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar) 30Sumber : Slavin (2008)

Tabel 1menunjukkan bahwa nilai perkembangan individu yang dapat

disumbangkan oleh siswa sebagai skor kelompok dapat ditentukan dengan

membandingkan antara skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

dengan skor dasar yang telah dimiliki siswa.

(2) Menghitung skor kelompok 

Trianto (2007) mengatakan bahwa skor kelompok dihitung dengan membuat rata-

rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor 

  perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota

kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang diperoleh terdapat tiga

1

Page 9: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 9/22

 

tingkatan kriteria penghargaan yang diberikan untuk penghargaan kelompok seperti

terlihat pada Tabel

Kriteria Penghargaan kelompok 

Rata-rata nilai perkembangan kelompok Kriteria

5 ≤ x <15 Baik  

15 ≤ x < 25 Hebat

25 ≤ x ≤30 Super  

Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan

 penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya.Pelaksanaan

  pembelajaran kooperatif TSOS dapat berlangsung dengan baik jika guru

memberitahukan posisi dan cara berpindah siswa ke kelompok lain sebelum

 pembelajaram kooperatif TSOS berlangsung, sehingga siswa memahami pembelajaran

kooperatif tersebut.

Posisi kelompok dan cara berpindah siswa pada penerapan pembelajaran

kooperatif pendekatan struktural TSOS dapat dilihat pada Gambar1 :

Gambar 1. Skema posisi kelompok dan cara berpindah siswa pada

penerapan pembelajaran kooperatif TSOS pertemuan I

1

A’

B

 

A’

B

 

A’

B

 

A ‘

B

 

A’

B

 

A’

B

 

A’

B

Page 10: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 10/22

 

Keterangan Gambar :

A, B, C, D = Siswa-siswa dalam kelompok 

A’, B’, C’, D’ =Siswa yang berpindahkekelompok i, I = 1, 2. 3, ….,7

K i = Kelompok, i = 1, 2, ….,7

= Alur siswa yang mengunjungi kelompok lain

= Alur kembali siswa yang telah berkunjung ke kelompok asal

2.3 Hubungan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural TSOS

dengan Hasil Belajar

Guru diharapkan mampu menciptakan iklim belajar yang memungkinkan

siswa untuk dapat mengembangkan kemampuannya. Untuk itu diperlukan adanya

suatu pengorganisasian yang matang dari semua komponen yang ada dalam

situasi mengajar. Salah satu komponen tersebut adalah strategi mengajar atau

sering juga disebut dengan metode mengajar. Guru hendaknya dapat memilih

strategi yang melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar baik secara mental, fisik 

maupun sosial.

Banyak teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, salah

satunya adalah teknik Three Stay One Stray (TSOS). Teknik TSOS ini dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, yang melibatkan siswa dalam menelaah

materi dan dapat lebih memahami terhadap isi pelajaran. Pendekatan struktural

TSOS juga melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu

 pelajaran dan menghendaki siswa belajar saling membantu dalam kelompok kecilyang lebih dicirikan oleh penghargaan kelompok dari pada penghargaan

individual.

Dengan adanya proses pembelajaran dengan struktur yang baik, didukung

oleh penggunaan waktu yang efisien dan efektif, maka hasil belajar yang optimal

akan dapat dicapai. Davies (1991) menyatakan bahwa inti dari pengajaran yang

 baik terletak pada pengorganisasian yang baik dari proses pembelajaran tersebut.

1

Page 11: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 11/22

 

Jadi dengan menerapkan pembelajaran kooperatif pendekatan struktural TSOS

akan dapat meningkatkan hasil belajar.

Keunggulan TSOS ini adalah untuk menghindari rasa bosan yang disebabkan pembentukan kelompok secara permanen dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk berinteraksi dengan kelompok lain (Kagan, 1992). Selain itu, dengan

adanya interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan

memperkaya perkembangan intelektual siswa. Jadi, dalam TSOS siswa bisa saling

  berbagi informasi dengan kelompok sendiri (kelompok asal) dan kelompok 

lainnya (kelompok baru). siswa akan dapat mengembangkan potensi diri yang

dimilki baik bagi siswa yang memiliki kemampuan akademis sedang maupun

siswa yang memiliki kemampuan akademis rendah. Siswa yang memiliki

kemampuan tinggi diharapkan akan menjadi tutor bagi siswa yang dengan

kemampuan sedang dan rendah. Adanya saling ketergantungan positif, artinya

keberhasilan kelompok tergantung pada usaha setiap anggotanya. Setiap

kelompok akan bertamu dan berdiskusi yang pada akhirnya memiliki

keterampilan berkomunikasi, mencari dan memberikan informasi.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan TSOS ( Three Stay One Stray)

Kelebihan:

1. Model pembelajaran TSOS Dapat menghindari rasa bosan siswa yang

disebabkan pembentukan kelompok secara permanen dan memberi

kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan kelompok lain

2. Dengan adanya interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya

ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa

3. Dalam TSOS siswa bisa saling berbagi informasi dengan kelompok sendiri

(kelompok asal) dan kelompok lainnya (kelompok baru)

4. Siswa akan dapat mengembangkan potensi diri yang dimilki baik bagi

siswa yang memiliki kemampuan akademis sedang maupun siswa yang

memiliki kemampuan akademis rendah. Siswa yang memiliki kemampuan

tinggi diharapkan akan menjadi tutor bagi siswa yang dengan kemampuan

sedang dan rendah.

5. Adanya saling ketergantungan positif, artinya keberhasilan kelompok 

tergantung pada usaha setiap anggotanya

2

Page 12: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 12/22

 

6. Setiap kelompok yang bertamu dan berdiskusi dalam pembelajaran TSOS

  pada akhirnya memiliki keterampilan berkomunikasi, mencari dan

memberikan informasi.

Kekurangan:

1. Memungkinkan terjadinya kegaduhan dalam kelompok 

2. Model pembelajaran TSOS memakan waktu yang cukup lam

BAB III

PENUTUP

2.3 Kesimpulan

1. Pembelajaran kooperatif TSOS merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Struktur TSOS ini memberi

kesempatan pada kelompok untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok 

lain

2. Pembelajaran kooperatif TSOS dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai

 berikut:

1. Tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2. Tahap menyajikan informasi

3. Tahap mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar 

4. Kegiatan kelompok 

5. Evaluasi

6. Penghargaan kelompok 

1

Page 13: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 13/22

 

1. Teknik TSOS ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, yang

melibatkan siswa dalam menelaah materi dan dapat lebih memahami terhadap

isi pelajaran

2. Pendekatan struktural TSOS juga melibatkan siswa dalam menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pelajaran dan menghendaki siswa belajar saling

membantu dalam kelompok kecil yang lebih dicirikan oleh penghargaan

kelompok dari pada penghargaan individual.

1

Page 14: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 14/22

 

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI IPA/II

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

menghitung pH larutan.III. Indikator

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius

2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry

3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan

menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya

4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis

I. Materi pokok 

Teori Asam Basa

II. Tujuan Pembelajaran

Kognitif :

Setelah melakukan proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius dengan benar 

2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dengan

 benar 

2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 15: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 15/22

 

3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan

menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya dengan benar 

4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis dengan benar 

Afektif :

Setelah melakukan proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat:

1. Berdiskusi aktif dalam kelompoknya dengan baik 

2. Mengajukan pertanyaan dengan benar 

3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan dengan benar 

4. Menyampaikan pendapat dengan baik dan benar 

VI. Materi Pelajaran

VII.Metode Pembelajaran

Diskusi informasi dan tanya jawab

VIII.Model Pembelajaran

TSOS (Three Stay One Stray)

VIII.Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I

A. Kegitan awal (± 20 menit)

• Salam pembukaan dan mengabsen siswa

• Guru memotivasi siswa:

Motivasi :

1. kalian tentu pernah memakan makanan asam dan basa bukan?

apa yang dimaksud dengan asam dan basa?

Baik lah, pada hari ini kita akan mempelajari tentang beberapa teori yang

menjelaskan tentang asam dan basa!

2. Mengapa cuka, belimbing dan jeruk sama- sama mempunyai ras masam?

apakah penyebab rasa masam itu?

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

• Guru menyampaikan materi prasyarat tentang pengertian asam dan basa menurut

Arrhenius, Bronsted dan Lowry, Lewis .

1

Page 16: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 16/22

 

A. Kegiantan Inti (± 55 menit)

1. Guru menyampaikan informasi penting tentang teori asam basa menurut

Arrhenius, Bronsted dan Lowry, Lewis. Serta menuliskan beberapa persamaan

reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan

asam dan basa konjugasinya melalui LKS dalam kelompok 

2. Guru memberi LKS kepada setiap siswa. Kemudian menyuruh siswa

mengerjakan dan mendiskusikan LKS secara berkelompok 

3. Guru menyuruh salah satu siswa pada setiap kelompok untuk melakukan

kegiatan berkunjung ke kelompok lain untuk membandingkan dan

mendiskusikan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok lain

Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok asalnya dan mengingatkan

siswa agar berdiskusi kembali di dalam kelompok asalnya

4. Guru menentukan perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka di depan kelas, sementara itu kelompok lain membandingkan

hasil kerja kelompok mereka dengan hasil kerja kelompok yang dipresentasikan.

A. Kegiatan akhir (± 15 menit)

1. Guru memberikan soal evaluasi 1 kepada siswa dan siswa mengerjakan soal

evaluasi secara individu

2. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

3. Guru memberi penguatan dan tindak lanjut berupa tugas mempelajari materi

untuk pertemuan selanjutnya dan menginformasikan kepada siswa bahwa

 penghargaan kelompok diberikan pada pertemuan berikutnya serta mengakhiri

 pembelajaran dengan salam

IX. Sumber Pembelajaran : 1. Buku kimia SMA kelas XI, penerbit Yudistira

2. Buku kimia SMA kelas XI, penerbit Erlangga

3. Buku kimia SMA kelas XI, penerbit Grafindo

X. Alat dan bahan : Papan tulis

XI. Jenis tagihan : Tugas kelompok dan kuis

1

Page 17: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 17/22

 

XII.Penilaian

1. Teknik penulisan : Tes tertulis

2. Tes tertulis : Tes objektif dan esaay

3. Soal / instrument :

• Soal objektif:

1. Pengertian asam basa menurut arhenius adalah ...

a. Asam adalah donor proton dan basa adalah aseptor proton

 b. Asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton

(H+) dan basa zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion

hidroksida (OH-)

c. Asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron dan Basa adalah zat

yang dapat mendonorkan pasangan elektron

d. Basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton

(H+) dan asam zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion

hidroksida (OH-)

e. Asam dan basa adalah donor proton

1. Dalam reaksi berikut ini

CN- (aq) + H2O ( l )  HCN (aq) + OH  – 

CN berlaku sebagai basa sesuai dengan teori ...

A. Arrhenius D. Bronsted Dan Lewis

B. Bronsted- Lowry E. Arrhenius, Bronsted dan Lewis

C. Lewis

1. Diketahui reaksi:

HCOOH (aq) + HNO2 (aq) → HCOOH2+ (aq) + NO2

- (aq)

Berikut ini yang mempunyai pasangan asam –basa konyugasi adalah

a. HCOOH dan HNO2

b. HCOOH dan NO2-

c. HCOOH2+dan NO2

-

d. HNO2 dan NO2-

e. HNO2 dan HCOOH2+

1. Perhatiakn reaksi berikut ini

Fe 3+ + 6CN-  [ Fe (CN)6 ]3+

Pernyatan berikut yang sesuai dengan asam basa lewis adalah

a. Ion Fe3+ bersifat basa

b. Ion CN  –  bersifat asam

2

Page 18: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 18/22

 

c. Ion Fe3+  bersifat netral

d. Ion CN- bersifat netral

e. Ion Fe 3+ bersifat asam

Soal esay

1. Jelaskan perbedaan ketiga teori (Arhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis) dan

 berikan satu contoh!

2. Tentukan pasangan asam basa Bronsted-Lowry dari reaksi berikut :

a. NH3 + H2O ⇌ NH4+ + OH-

 b. H2CO3- + H2O ⇌ HCO3-2 + H3O

+

3. Tentukan asam dan basa dari reaksi berikut berdasarkan teori Lewis!

 NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl-

Kunci jawaban:

Soal objektif:

1. B

2. B

3. D

4. E

Soal esay:

1. Asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton (H+)

dan basa zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida

(OH-)

Contonya:

HCl (aq)  H+(aq) + Cl  – (aq)

 NaOH (aq )  Na+(aq) + OH- (aq)

Teori Bronsted dan Lowry asam: adalah zat yang menghasilkan dan

mendonorkan proton (H+) pada zat lain dan basa adalah zat yang dapat menerima

 proton (H+) dari zat lain.

Contonya:

HCl (aq) + H2O (l) Cl- (aq) + H3O+(aq)

1

Page 19: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 19/22

 

Asam basa

Teori asam basa LewisAsam: zat yang dapat menerima pasangan elektron dan

Basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron

Fe3+

+ 6CN-

  [ Fe (CN)6 ]3+

Asam basa

2. A. NH3 + H2O ⇌ NH4+ + OH-

Basa asam a.konyugasi b. Konyugasi

B. H2CO3- + H2O ⇌ HCO3-2 + H3O

+

Asam basa b konyugasi a. Konyugasi

3. NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl- adalah

Basa asam

Mengetahui, Pekanbaru, 21 Desember  

2011

Dosen Pembimbing kelompok 9

1

Page 20: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 20/22

 

MATERI PELAJARAN

Sebelum menjawab pertanyaan pada lembaran LKS

bacalah dengan teliti teori asam basa berikut ini:

Teori Asam Basa menurut Arrhenius

Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+ dan Basa

ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.

Contonya:

HCl (aq)  H+(aq) + Cl  – (aq) ( asam)

 NaOH (aq )  Na+(aq) + OH- (aq) (basa)

Teori Asam Basa menurut Bronsted-Lowry

Asam adalah spesi yang memberikan proton (H+), sedangkan basa adalah spesi

yang menerima proton ( H+) pada suatu reaksi perpindahan proton

 NH4+ (aq) + H2O (l) → NH3 (aq) + H3O

+(aq)

Asam basa (basa konyugasi) (asam konyugasi)

 NH4+ memberikan H+ pada H2O, berarti NH4

+ bersifat asam

H2O menerima H+ dari NH4+,berarti H2O bersifat basa

Teori Asam Basa menurut Lewis

Asam adalah zat dapat menerima pasangan elektron atau zat tidak mempunyai

 pasangan elektron bebas, sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan

 pasangan elektron bebas atau zat yang mempunyai pasangan elektron bebas.

Contohnya: NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl-

Basa asam

1

Page 21: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 21/22

 

LKS TEORI ASAM BASA

1. Perhatikan reaksi ionisasi berikut jika dilarutkan dalam air:

a. HCl → H+ + Cl-

 b. NaOH → Na + + OH- 

c. H2SO4 → 2H+ + SO42- 

d. Ba(OH)2 → Ba2+ + 2OH- 

 berdasarkan reaksi di atas manakah sanyawa yang bersifat asam dan

 basaberdasarkan teori asam basa?jelaskan?

Jawaban:

2. Berdasarkan reaksi tersebut, buatlah pernyataan yang menyatakan larutan

asam dan basa?

Jawaban:

3. Perhatikan reaksi berikut:

a. NH3 + H2SO4

NH4

+

+ HSO4

-

 b. HCl + H 2O H3O+ + Cl-

Tulisan pasangan asam basa konyugasi dari kedua reaksi di atas?

Jawaban:

4. berdasarkan reaksi di atas Spesi (zat) manakah yang menerima proton

(H+) dan yang memberikan proton (H+)?

Jawaban:

5. Apakah definisi asam menurut lewis?dan beri dua contoh?

Jawaban:

1

Selamat Mengerjakan

Page 22: SPK KELOMPOK 9

5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 22/22

 

Kunci jawaban LKS

1. Larutan HCl dan H2SO4 di sebut senyawa asam karena melepaskan ion H+ dan

larutan NaOH dan Ba(OH)2 senyawa  basa karena menghasilkan ion OH– 

2. Asam adalah senyawa yang menghasilkan H+ dan basa adalah senyawa yang

menghasilkan OH – 

3.  NH3 + H2SO4 NH4+ + HSO4

-

Basa asam BK AK 

HCl + H2O H3O+ + Cl-

Asam basa AK BK 

4.  NH3 menerima ion H+ dari H2SO4  berarti NH3 bersifat basa

H2SO4 memberi ion H+ pada NH3 berarti H2SO4 bersifat asam

HCl memberi ion H+ pada H2O berarti HCl bersifat asam

H2O menerima ion H+ dari HCl berarti H2O bersifat basa

5. Asam adalah zat dapat menerima pasangan elektron atau zat tidak mempunyai  pasangan elektron bebas, sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron bebas atau zat yang mempunyai pasangan elektron bebas.Contonya:

 NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl-

Fe 3+ + 6CN-  [ Fe (CN)6 ]3+

1