Spk Model&Management

28
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN -PEMODELAN & ANALISIS -MANAGEMEN PENGETAHUAN Amorezky Hartami (10110616) Austin Agung K D (11110228) Arya Pradana (11110154) Dimas Andaru Purnomo (12110023) Dwita Astiti Putri (12110224) 4KA02

description

materi

Transcript of Spk Model&Management

Page 1: Spk Model&Management

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

-PEMODELAN & ANALISIS-MANAGEMEN PENGETAHUAN

Amorezky Hartami (10110616)Austin Agung K D (11110228)

Arya Pradana (11110154)Dimas Andaru Purnomo (12110023)

Dwita Astiti Putri (12110224)

4KA02

UNIVERSITAS GUNADARMA2013

Page 2: Spk Model&Management

     MODEL DAN ANALISIS DALAM SPK

Pemodelan  adalah elemen kunci pada kebanyakan DSS. Pemodelan merupakan suatu upaya

untuk melakukan analisis sistem pendukung keputusan (SPK) dengan cara meniru bentuk

nyata-nya daripada melakukannya pada sistem nyata.  Dan hal penting pada sebuah DSS

berbasis-model. Ada banyak kelas model, dan kerap kali ada banyak teknik khusus untuk

memecahkan masing-masing model. Simulasi merupakan pendekatan pemodelan yang

umum, namun ada juga pendekatan yang lain. Model merupakan konseptualisasi dari suatu

masalah dengan mencoba mengabstraksikannya dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif.

Dengan model kita mencoba mendekati masalah sebenarnya dengan melakukan beberapa

penyederhanaan melalui pernyataan asumsi.Dalam permodelan DSS dapat diklasifikasikan

menjadi model statis dan model dinamis.

Model secara umum terdiri dari:

1.         Variabel Keputusan, yaitu variabel yang berada di bawah kontrol pemegangkeputusan yang

nilainya ditentukan oleh si pemegang keputusan, contohnya adalah nilai anggaran, waktu

proses, jumlah produk, jenis produk dsb

2.         Variabel diluar kontrol, yaitu variabel yang berada di luar kontrol pemegang keputusan

namun mempengaruhi keluaran dari model, contohnya adalah tingkat inflasi, strategi pesaing,

pertumbuhan teknologi,dsb.

3.         Variabel Hasil, yang merupakan keluaran dari model yang ditentukan oleh variabel

keputusan dan variabel di luar kontrol, contohnya adalah nilai keuntungan, nilai return on

investment, kapasitas produksi, harga produk, dsb

Ada empat jenis dasar model :

1.      Model Fisik. Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi.

2.      Model Naratif. Adalah jenis model yang menggambarkan dan menjelaskan suatu entitas

secra langsung baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.

3.      Model Grafik. Merupakan model yang menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis

atau simbol. model ini merupakan model yang sangat efektif dalam menjelaskan suatu

entitas.

4.      Model Matematika. semua rumus dan persamaan matematika adalah suatu model

matematika. model ini memiliki kemampuan untuk memperkirakan output masalah-masalah

tertentu yang bersifat eksakta.

  Keuntungan Model

Page 3: Spk Model&Management

o Biaya analisis model lebih murah daripada percobaan yang dilakukan pada

sistem yang sesungguhnya.

o Model memungkinkan untuk menyingkat waktu. Operasi bertahun-tahun dapat

disimulasikan dalam hitungan menit di komputer.

o Manipulasi model (perubahan variabel) lebih mudah dilakukan daripada bila

diterapkan pada sistem nyata. Selanjutnya percobaan yang dilakukan akan

lebih mudah dilakukan dan tak mengganggu jalannya operasi harian

organisasi.

o Akibat yang ditimbulkan dari adanya kesalahan-kesalahan sewaktu proses

trial-and-error lebih kecil daripada penggunaan model langsung di sistem

nyata.

o Lingkungan sekarang yang makin berada dalam ketidakpastian. Penggunaan

pemodelan menjadikan seorang manajer dapat menghitung resiko yang ada

pada proses-proses tertentu.

o Penggunaan model matematis bisa menjadikan analisis dilakukan pada

kemungkinan- kemungkinan solusi yang banyak sekali, bahkan bisa tak

terhitung. Dengan adanya komunikasi dan teknologi canggih sekarang ini,

manajer akan seringkali memiliki alternatif-alternatif pilihan.

o Model meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan pelatihan.

o  

Pemodelan pada SPK mencakup tujuh permasalahan:

1. Identifikasi masalah dan analisis lingkungan.

Pada tahap ini akan dilakukan pengawasan, pelacakan, dan interpretasi terhadap informasi-

informasi yang telah terkumpul. Analisis dilakukan terhadap domain dan dinamika dari

lingkungan yang ada. Pada bagian ini perlu juga diidentifikasi budaya organisasi dan proses

pengambilan keputusan. Dapat digunakan business intelligence tools untuk keperluan

tersebut.

2. Identifikasi variabel

Pada tahap ini akan diidentifikasi variabel-variabel yang relevan. Variabel tersebut meliputi

Page 4: Spk Model&Management

variabel keputusan, variabel intermediate (tak terkontrol), dan variabel hasil. Untuk

kepentingan tersebut, dapat digunakan influence diagram untuk menunjukkan relasi antar

variabel-variabel tersebut. 

3. Peramalan (forecasting).

Apabila suatu SPK diimplemantasikan, maka akibatnya akan dirasakan di kemudian hari.

Oleh karena itu, peramalan mutlak diperlukan.

4. Penggunaan beberapa model keputusan.

Suatu sistem pendukung keputusan dapat terdiri-atas beberapa model. Masing-masing model

merepresentasikan bagian yang berbeda dari masalah pengambilan keputusan. 

5. Seleksi kategori model yang sesuai.

Ada tujuh kategori model SPK sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu. 

Setiap kategori memiliki beberapa teknik-teknik tertentu. Pada dasarnya, teknik-teknik

tersebut dapat diaplikasikan baik dalam model statis maupun model dinamis. 

- Model statis umumnya memberikan asumsi adanya operasi perulangan dengan

menggunakan kondisi yang identik. 

- Model dinamik (time-dependent) merepresentasikan skenario yang senantiasa 

berubah dari waktu ke waktu. 

6. Manajemen model.

Untuk menjaga integritas dan aplikabilitasnya, model perlu dikelola sebaik mungkin. 

Untuk keperluan tersebut dibutuhkan suatu model base management system. Model Base

Management System (MBMS) merupakan paket perangkat lunak yang dibangun dengan

kapabilitas yang mirip dengan DBMS. 

Kapabilitas MBMS meliputi: 

- kontrol, 

- fleksibilitas, 

- umpan balik, 

- antarmuka, 

- adanya pengurangan redundansi, dan 

- adanya peningkatan konsistensi. 

7. Pemodelan berbasis pengetahuan

Sistem berbasis pengetahuan menggunakan sekumpulan aturan dalam menyelesaikan

permasalahannya. Sistem pakar merupakan salah satu model pendukung keputusan yang

bersifat kualitatif. Sistem pakar merupakan sistem berbasis pengetahuan.

Page 5: Spk Model&Management

2.      PEMODELAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

Subsistem Manajemen Model

Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-

elemen berikut ini:

Basis Model

Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan

model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem

pendukung keputusan. Kemampuan untuk invokasi, menjalankan, mengubah,

menggabungkan, dan menginspeksi model merupakan suatu kapabilitas kunci dari sistem

pendukung keputusan dan yang membedakannya dengan CBIS (Computer Base Information

System) lainnya. Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama, dan

satu katagori pendukung, yaitu:

1. Strategis : Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk

menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.

2. Taktis : Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah, untuk

membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.

3. Operasional : Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian transaksi

organisasi.

4. Analitik : Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi model

statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya.

5. Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis, taktis, dan

operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin. Contoh-

contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva, atau line-fitting

rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi. Blok pembangunan ini dapat

digunakan dalam beberapa cara. Dapat disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis

data, dapat juga digunakan sebagai komponen present-value, dan analisis regresi.

Sistem Manajemen Basis Model

Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk membuat

model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem pendukung keputusan atau

subrutin, dan blok pembangunan lainnya, membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan

Page 6: Spk Model&Management

dan perubahan model, dan manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model

dengan link yang tepat melalui sebuah database.

Peran direktori model yang terhubung ke MBMS sama dengan direktori database. Direktori

model adalah katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Yang

berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan

dan kapabilitas model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base Management System

(MBMS) berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :

1. Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.

2. Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat

diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk

diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier).

3. Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk menerima dan

menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka

pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi

elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan komponen sistem pendukung

keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :

1.         Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah

2.         Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat

pemakai

3.         Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang

sesuai

4.         Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan

database manajemen.

3.      MODEL STATIS DAN DINAMIS

  Model Statis

Menggunakan satu fokus tunggal dalam suatu keadaan dan segala sesuatu terjadi dalam

interval tunggal. Model statis mengambil satu snapshot tunggal dari suatu situasi. Selama

snapshot tersebut, segala sesuatu terjadi dalam interval tunggal. Sebagai contoh, satu

Page 7: Spk Model&Management

keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk adalah keputusan bersifat

statis. Pendapatan triwulan atau tahunan adalah statis, demikian juga contoh keputusan

investasi. Sebagian besar situasi pengambilan keputusan statis diperkirakan berulang dengan

kondisi yang identik 

Simulasi proses memulai dengan steady-state yang merupakan representasi model statis dari

sebuah pabrik untuk menemukan parameter pengoperasian optimal. Representasi statis

menganggap bahwa aliran bahan mentah ke dalam pabrik akan berlangsung terus-menerus

dan tidak bervariasi. Simulasi steady-state adalah alat utama untuk desain proses ketika para

ahli teknik harus menentukan imbal balik terbaik antara biaya capital, biaya operasi, performa

proses, kualitas produk, dan factor-faktor keamanan serta lingkungan (Boswell, 1999).

Stabilitas dari data relevan dianggap ada pada analisis statis.

Contoh :

1. Keputusan pembelian atau pembuatan sendiri suku cadang suatu produk

2. Pendapatan triwulan / tahunan

3. Keputusan investasi  

  Model Dinamis

Ada beberapa kisah tentang pembangunan model yang menghabiskan waktu berbulan-bulan

untuk mengembangkan satu model statis yang kompleks, berskala ultrabesar, dan sulit

dipecahkan. Model tersebut merepresentasikan situasi pengambilan keputusan dunia nyata

yang makan waktu satu minggu, seperti produksi sosis. Mereka mengirimkan system dan

menyajikan hasilnya kepada presiden perusahan, yang menanggapi, “Hebat! Model mampu

menangani masalah satu minggu. Model dinamis merepresentasikan scenario yang berubah

sepanjang waktu. Contoh sederhana adalah proyeksi rugi-laba 5 tahun di mana data input

seperti biaya, harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun. 

Model dinamis tergantung pada waktu. Sebagai contoh, dalam menentukan berapa banyak

poin checkout harus dibuat pada sebuah supermarket, orang harus mengambil waktu satu hari

karena jumlah pelanggan yang berbeda-beda dating selama setiap jam. Permintaan harus

diperkirakan sepanjang waktu. Simulasi dinamis, berlawanan dengan simulasi steady-state,

merepresentasikan apa yang terjadi ketika kondisi berubah dari steady-state ke kondisi

tergantung waktu. Mungkin ada variasi pada bahan mentah (tanah liat). Metodologi ini

digunakan pada desain control pabrik (Boswell, 1999)

Page 8: Spk Model&Management

Model dinamis penting karena model ini sepanjang waktu menggunakan, merepresentasikan,

atau membuat trend dan pola-pola. Model ini juga menunjukkan rata-rata per periode, rata-

rata perubahan, dan analisi perbandingan. Model dapat diperluas menjadi model aliran

jaringan dinamis untuk mengakomodasi inventori (Aronson, 1989).

1.      Skenario yang mengalami perubahan sepanjang waktu. Misalnya proyeksi rugi laba 5 tahun

yang dipenagruhi oleh input biaya, harga dan kuantitas yang berubah dari tahun ke tahun.

2.      Model dinamis ditentukan oleh fungsi waktu

3.      Representasi rata – rata setiap periode

4.      Rata – rata perubahan

5.      Analisis perbandingan

4.      OPTIMISASI PEMROGRAMAN MATEMATIKA

Digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah manajerial, untuk mengalokasikan

resources yang terbatas (misal tenaga kerja, modal, mesin, atau air) diantara sekian banyak

aktivitas untuk mengoptimalkan tujuan yang ditetapkan. Pemrograman linier adalah salah

satu teknik yang cukup terkenal dalam perhitungan optimalisasi pada pemrograman

matematika. Karakteristik pemrograman linier antara lain :

1.      Terbatasnya jumlah sumber daya ekonomi yang tersedia untuk dialokasikan

2.      Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa

3.      Ada dua atau lebih cara dimana sumber daya dapat digunakan, masing-masing disebut solusi

atau program.

4.      Masing-masing aktivitas (produk atau jasa) dimana sumber daya digunakan menghasilkan

tujuan

5.      Alokasi biaya dibatasi pada beberapa batasan dan persyaratan yang disebut konstrain.

Model Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif, dimana

masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi, sering disebutsatisficing

model, yang memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan dan model akan

memproyeksikan hasilnya, dimana model tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk

mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik.

Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai

berikut:

Page 9: Spk Model&Management

1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap

proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik

2. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka

waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi

perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun

3. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak

dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain

4. Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model

memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan

untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan

yang buruk.

Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model  matematik adalah:

1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang

tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru

dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-

elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat

diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi

2. Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-

model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output

secara tepat.

5. METODE PENCARIAN PEMECAHAN MASALAH

Pemecahan masalah didefinisikan sebagai respon terhadap suatu hal yang berjalan baik

maupun berjalan buruk. masalah (problem) merupakan suatu keadaan atau kejadian yang

merugikan atau berpotensi akan merugikan bagi perusahaan dengan cara negatif atau

sebaliknya, yaitu hal yang menguntungkan atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan

dalam cara yang positif.

Pembuatan Keputusan Analitis tergantung pada informasi yang dipilih secara sistematisdan

dievaluasi dengan sistematis pula dengan cara memperkecil alternatif-alternatif yang ada

serta membuat suatu keputusan berdasarkan keputusan tersebut. Pembuatan Keputusan

Heuristik,pembuatan keputusan yang menggunakan heuristik membuat keputusan dengan

Page 10: Spk Model&Management

bantuan beberapa petunjuk (petunjuk praktis), meskipun mereka tida selalu diterapkan secara

konsisten atau sistematis.

Ada berbagai macam jenis masalah, yaitu:

1.      Masalah terstruktur, yaitu masalah yang memiliki elemen-elemen yang saling berhubungan

di mana masing-masing elemen dan hubungannya dapat difahami oleh manajer.

2.      Masalah semi terstuktur, yaitu masalah yang sebagian elemennya difahami dan sebagian lagi

tidak difahami oleh manajer

3.      Masalah tidak terstruktur, yaitu masalah yang elemen-elemennya atau hubungan

antarelemennya tidak difahami oleh manajer.

Dalam penyelesaian suatu masalah terdapat tiga fase penyelesaian masalah yaitu :

1.      Kercedasan

Kecerdasan adalah kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang. Dalam hal ini, pembuat

keputusan berupaya mencari lingkungan bisnis internal dan eksternal, memeriksa keputusan-

keputusan yang yang perlu dibuat, dan masalah-masalah yang perlu diatasi. Mencari

lingkungan yang kondusif untuk mendadpatkan suatu solusi.

2.      Perancangan

Dalam fase perancangan, pembuat keputusan merumuskan suatu masalah dan menganalisis

sejumlah solusi alternatif. Menciptakan, mengembangkan dan menganalisais tindakan-

tidakan yang mungkin dilakukan.

3.      Pemilihan

Dalam pemilihan fase ini, pembuat keputusan memilih solusi masalah atau peluang yang

ditandai dalam fase kecerdasan. Memilih tindakan tertentu dari berbagai kemungkinan yang

ada

4.       Aktivitas meninjau ulang, Menilai kembali pilihan atau keputusan yang telah diambil.

KERANGKA KERJA PEMECAHAN MASALAH

Ada dua kerangka yang digunakan dalam pemecahan masalah, yaitu model sistem dan model

lingkungan. Model/pendekatan sistem berupa kerangka kerja perusahaan sebagai suatu

sistem. Dalam kerangka ini, elemen-elemen penting diidentifikasi, termasuk aliran data,

informasi dan keputusan-keputusan yang menghubungkan elemen-elemen tersebut. dalam

Proses pemecahan masalah dikelompokkan dalam 3 fase, yaitu:

1. Fase pertama, yaitu fase upaya persiapan

Page 11: Spk Model&Management

2. Fase kedua, yaitu fase upaya definisi atau penentuan

3. Fase ketiga, yaitu fase upaya solusi

Model lingkungan digunakan untuk dapat memahami lingkungan perusahaan dan interaksi

antara perusahaan dan masing-masing elemen lingkungan dalam bentuk aliran sumber daya.

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah Semiterstruktur.Dengan

menggunakan keputusan kriteria ganda sebagai metode yang digunakan dalam

menyelesaikan masalah-masalah semiterstruktur. Dalam membentuk model keputusan-

keputusan serialitas mungkin, peneliti mengembangkan beberapa pendekatan untuk

mengevaluasi tujuan ganda atau masalah-masalah kriteria ganda. Pendekatan kritera ganda

memungkinkan pembuat keputusan menyusun prioritas mereka serta memungkinkan

ditampilkannya analisis sensitifitas dengan menanyakan jenis pertanyaan Bagaimana jika?

Metode ini meliputi metode-metode pembobotan, pendekatan batasan konjungtif, pemrosesan

hierarki analitis, dan pemrograman tujuan.

Selama proses pemecahan masalah, menejer akan terlibat dalam pengambilan keputusan,

yaitu suatu aksi atau tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah

tindakan tertentu yang dipilih yang biasanya pemecahan satu masalah akan membutuhkan

atau menghasilkan beberapa keputusan. Membedakan istilah pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan bisa sangat membingungkan. Satu cara untuk dapat membedakan

keduanya adalah dengan memeriksa tahapan-tahapan atau fase-fase proses keputusan. Fase

ini adalah inteligensi, perancangan, pemilihan dan peninjauan (implementasi).

6. SIMULASI

Simulasi adalah sebuah teknik untuk melakukan eksperimen dengan sebuah komputer pada

sebuah model dari sebuah sistem manajemen. Simulasi merupakan model DSS yang paling

umum digunakan. Simulasi merupakan suatu model deskriptif. Tidak ada pencarian otomatis

untuk suatu solusi yang optimal. Model simulasi menggambarkan atau memprediksi

karakteristik suatu sistem di bawah kondisi yang berbeda.

Proses simulasi biasanya mengulangi sebuah eksperimen, berkali-kali untuk mendapatkan

estimasi mengenai efek keseluruhan dari tindakan-tindakan. Simulasi lebih bersifat deskriptif

(menjelaskan) daripada tool normatif; sehingga tak ada pencarian otomatis untuk solusi

optimal. Simulasi memperkirakan karakteristik sistem tertentu pada berbagai keadaan yang

berbeda-beda. Sekali karakteristik ini diketahui, alternatif terbaik dari alternatif yang ada

Page 12: Spk Model&Management

dapat dipilih. Simulasi digunakan bilamana permasalahan yang ada terlalu kompleks/sulit

bila diselesaikan dengan teknik optimasi numerik (misalnya LP). Kompleksitas disini berarti

bahwa permasalahan tadi tak bisa dirumuskan untuk optimasinya atau perumusannya terlalu

kompleks.

Keuntungan Simulasi: 

1. Teori simulasi relatif mudah dan bisa langsung diterapkan. 

2. Model simulasi mudah untuk menggabungkan berbagai hubungan dasar dan

ketergantungannya. 

3. Simulasi lebih bersifat deskriptif daripada normatif

4. Modelnya dibangun berdasarkan perspektif manajer dan berada dalam struktur

keputusannya 

5. Simulasi dapat mengatasi variasi yang berbeda-beda dalam pelbagai jenis masalah 

6. Sebagai sifat alamiah simulasi, kita dapat menghemat waktu 

Kerugian Simulasi: 

1. Tak menjamin solusi yang optimal. 

2. Membangun model simulasi seringkali memakan waktu lama dan membutuhkan biaya. 

3. Solusi dan inferensi dari satu kasus simulasi biasanya tak bisa ditransfer ke permasalahan

yang lain. 

4. Simulasi terkadang begitu mudah diterima oleh manajer sehingga solusi analitis yang dapat

menghasilkan solusi optimal malah sering dilupakan.

Metodologi Simulasi

Definisi masalah.

Membangun model simulasi.

Testing dan validasi model.

Desain percobaan.

Melakukan percobaan.

Evaluasi hasil.

Implementas.

Page 13: Spk Model&Management

MANAGEMEN PENGETAHUAN

Managemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan

oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan

mendistribusikanpengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam

organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk

mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan

kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Konsep manajemen pengetahuan ini

meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam

tujuannya untuk mencapai organisasi perusahaan yang semakin baik sehingga mampu

memenangkan persaingan bisnis. Perkembangan teknologi informasi memang memainkan

peranan yang penting dalam konsep manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas

kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga jika

berbicara mengenai manajemen pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan.

Jenis dan Bentuk Pengetahuan

1. Tacit knowledge

Pengetahuan yang sulit diartikulasikan, dituliskan dalam kata-kata, teks, maupun

gambar

Tersimpan dalam pikiran manusia, sulit diformulasikan (misalnya keahlian

seseorang)

Penting untuk kreatifitas dan inovasi

Page 14: Spk Model&Management

Dikonversikan ke eksplisit dengan eksternalisasi

Misalnya pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki oleh ahli

2. Explicit knowledge

Pengetahuan yang telah ditangkap dan dinyatakan dalam kata-kata, teks, maupun

gambar

Telah ada dalam bentuk konkrit/nyata

Dapat dikodifikasi/formulasi

Dikonversikan ke tacit dengan pemahaman dan penyerapan

Misalnya dokumen, database, materi audio visual dll.

Semakin tacit sebuah pengetahuan, maka semakin berharga pengetahuan tersebut

Pendekatan Pengembangan Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan bukan perkara yang sederhana, karena luas dan kompleksnya

bidang manajemen pengetahuan ini para ahli mencoba membangun model untuk manajemen

pengetahuan. Manajemen Pengetahuan dilaksanakan dalam sistem pengelolaan pengetahuan,

atau Knowledge Management System (KMS). Sebagian besar organisasi yang menerapkan

KMS, menggunakan pendekatan tiga cabang untuk mengelola pengetahuannya, yaitu

Manusia (People),

Proses (Process), dan

Teknologi (Technology).

Penekanan terhadap tiap-tiap elemen bisa berbeda di setiap bagian organisasi. Berdasarkan

model pendekatan di atas maka batasan dari knowledge management sebagai berikut :

Page 15: Spk Model&Management

Model lain adalah yang dikemukakan oleh ahli lain yang membagi model manajemen

pengetahuan menjadi dua dimensi, sebagai berikut:

Dimensi pertama (bawah) terdiri dari aktifitas-aktifitas yang sangat penting bagi proses

penciptaan pengetahuan dan inovasi seperti :

knowledge exchange,

knowledge capture,

knowledge reuse, dan

knowledge internalization.

Page 16: Spk Model&Management

Secara keseluruhan, proses ini menciptakan sebuah organisasi pembelajaran (learning

organization) yaitu sebuah organisasi yang memiliki keahlian dalam penciptaan, perolehan,

dan penyebaran pengetahuan serta mengadaptasikan aktifitasnya untuk merefleksikan

pemahaman dan inovasi baru yang didapat. Sedangkan dimensi kedua (atas) terdiri dari

elemen yang memungkinkan atau

mempengaruhi aktifitas penciptaan pengetahuan, yaitu:

Strategy penyelarasan strategi organisasi dengan strategi KMS.

Measurement pengukuran yang diambil untuk menentukan apakah terjadi

perbaikan KM atau ada manfaat yang telah diambil.

Policy aturan tertulis atau petunjuk-petunjuk yang telah dibuat oleh organisasi.

Content bagian dari knowledge-base organisasi yang ditangkap secara elektronik.

Process proses-proses yang digunakan oleh knowledge worker organsisasi dalam

rangka mencapai misi dan tujuan organisasi.

Technology teknologi informasi yang memfasilitasi proses identifikasi, penciptaan,

dan difusi pengetahuan diantara elemen-elemen organisasi di seluruh bagian

organisasi. Peran penting teknologi dalam KMS adalah memperluas jangkauan dan

meningkatkan kecepatan transfer pengetahuan. Peran ini sangat tergantung pada dua

aspek yang paling banyak mendukung, yaitu penyimpanan dan komunikasi.

Culture lingkungan dan konteks yang di dalamnya proses-proses KM harus terjadi

(sering disebut dengan istilah nilai, norma, dan praktek).

Aplikasi Teknologi Informasi Pada Manajemen Pengetahuan

Perkembangan teknologi informasi memainkan peranan amat penting dalam perkembangan

konsep manajemen pengetahuan. Dalam catatan Beckman (1999, h.1.2), peristiwa penting

yang menandai tonggak perkembangan manajemen pengetahuan adalah ketika di tahun 1980

organisasi DEC (Digital Equipment Corporation) dan Universitas Carnagie mellon

mengembangkan sistem pakar untuk menetapkan konfigurasi perangkat keras komputer.

Sejak itu banyak penelitian yang menuju pada pemanfaatan teknologi untuk memanfaatkan

pengetahuan yang tersimpan di kepala manusia. Namun baru enam tahun kemudian istilah

manajemen pengetahuan diperkenalkan secara formal oleh Dr. Karl Wiig dalam sebuah

pidatonya di konferensi ILO (badan buruh PBB). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

bahwa dalam penerapan manajemen pengetahuan dapat didukung dengan teknologi

informasi. Oleh karena itu, komponen selanjutnya dalam penerapan manajemen pengetahuan

ini adalah teknologi; dalam hal ini berkaitan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI).

Page 17: Spk Model&Management

Istilah Teknologi Informasi merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu teknologi dan

informasi. Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan.

Sedangkan, secara umum informasi merupakan sesuatu arti yang diungkapkan oleh manusia

atau oleh ekstrak dari fakta. Teknologi tidak saja terbatas pada perangkat keras (alat) dan

perangkat lunak (program), tetapi juga mengikutsertakan manusia serta tujuan yang

ditentukan, nilai yang digunakan untuk membuat pilihan pelaksanaan, dan kriteria penilaian

yang digunakan untuk memutuskan apakah manusia mengendalikan teknologi atau tidak.

Yang termasuk teknologi informasi adalah antara lain:

(1) telekomunikasi,

(2) sistem komunikasi optik,

(3) sistem pita-video dan cakram video,

(4) komputer, termasuk visi komputer, lingkungan data dan sistem pakar,

(5) mikrobentuk,

(6) komunikasi suara dengan bantuan komputer,

(7) jaringan kerja data,

(8) surat elektronik, dan (videoteks dan teleteks.)

Keberadaan teknologi informasi mampu menawarkan berbagai metode, antara lain :

1. Metode dan tools untuk merekam pengetahuan termasuk komputer, media

simpan seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Pencarian data teks

lengkap memungkinkan pemakai menelusuri direktori, ensiklopedia, data

statistik, dan keuangan yang terbacakan mesin. Ini semua dipermudah dengan

tersedianya media simpan optik.

2. Metode menyimpan rekaman (record) mengenai berbagai kegiatan termasuk

perangkat keras komputer seperti media simpan, yang dilengkapi perangkat

lunak untuk merancang bangun, menciptakan, dan menyunting data,

spreadsheet, dan perangkat lunak sejenis.

3. Metode untuk mengindeks dokumen dan informasi termasuk berbagai teknik

pembuatan indeks berbantuan komputer serta berkas (files) khusus untuk

memudahkan menemukan dokumen berdasarkan istilah atau kondisi istilah

dalam berkas. Pangkalan data bibliografis yang besar yang memudahkan

menemukan dokumen yang memenuhi syarat tertentu (misalnya berdasarkan

pengarang atau subjek), kini berkembang dengan katalog sehingga membantu

menentukan lokasi dokumen.

Page 18: Spk Model&Management

4. Metode mengkomunikasikan pengetahuan termasuk :

a. sistem pos elektronik untuk transmisi teks memo dan surat dokumen ;

b. system transmisi faksimili (facsimile) untuk transmisi dokumen jarak

jauh berdasarkan prinsip fotokopi. Ini sama saja dengan fotokopi jarak

jauh ;

c. majalah elektronik sebagai sarana komunikasi kegiatan dan hasil

penelitian ;

d. telekonferensi artinya pertemuan jarak jauh, masing-masing peserta

berada di berbagai tempat, saling berkomunikasi serta terlihat wajah

masing-masing ; dan

e. jaringan komunikasi data untuk mengkomunikasikan data.

Sementara itu, ketika teknologi jaringan dan telekomunikasi semakin maju, maka boleh

dikatakan bahwa teknologi pengelolaan pengetahuan mengalami pertumbuhan sangat

dinamik. Seperti dikatakan Jablonski, Horn, dan Schlundt (2001), manajemen pengetahuan

kini berdiri di atas tiga kaki yaitu :

Intelegensi buatan (artificial intelligence) yang membantu mengekstraksi informasi

dari berbagai sumber untuk disimpan di knowledge base. Sebuah knowledge base

memiliki format yang bisa ditelusur dan diakses sesuai keperluan pemakai.

Pendekatannya berdasarkan asumsi bahwa knowledge base bisa dipisahkan dari

knowledge carriers.

Manajemen dokumen (document management) untuk menyimpan dan mengelola

berbagai tipe dokumen di dalam satu pusat. Pemanfaatannya adalah melalui metadata.

Teknologi jaringan komputer dan hypertext yang memungkinkan berbagai dokumen

dihubungkan, sedangkan pencariannya didukung oleh search engine. Majunya

Teknologi Informasi (TI) memang bisa memacu efisiensi dan efektifitas organisasi.

Karena dirasa banyak manfaatnya bagi organisasi, sehingga usaha-usaha untuk lebih

memaksimalkan TI terus berkembang. Bagi mereka, TI telah menjadi bagian yang tak

terpisahkan dan merupakan infrastruktur yang penting bagi organisasi atau organisasi

dalam memberikan nilai tambah atau keuntungan kompetitif.

Multidisiplin manajemen pengetahuan

Ilmu keorganisasian

Ilmu kognitif

Page 19: Spk Model&Management

Linguistik

Teknologi informasi knowledge-based system, database technology, information

management

Ilmu kepustakaan

Teknik penulisan dan jurnalisme

Antropologi dan sosiologi

Pendidikan dan pelatihan

Ilmu komunikasi

Teknologi kolaborasi intranet, ekstranet, portal, web technologies

SUMBER : http://ridwan-cruiser.blogspot.com/2012/11/makalah-pemodelan-dan-analisis-

spk.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CEQQFjAD&url=http%3A%2F

%2Fviyan.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F16426%2F8_MANAJEMEN

%2BPENGETAHUAN.pdf&ei=TUWCUvC7EI-

IrAfcwIDoDA&usg=AFQjCNHT2Joge7HVFtPdYXhTyEvmBHnBzw&bvm=bv.56146854,d.bmk