Spiritual Pada Pasien Yang Menjelang Sakaratul Maut Kel.1 Sm.7

download Spiritual Pada Pasien Yang Menjelang Sakaratul Maut Kel.1 Sm.7

of 16

Transcript of Spiritual Pada Pasien Yang Menjelang Sakaratul Maut Kel.1 Sm.7

Spiritual pada Pasien Yang Menjelang Sakaratul Maut

Spiritual pada Pasien Yang Menjelang Sakaratul MautOleh :Kelompok 1

Maike IsalmaKhairiyatul MunawwarahWarnila Susi HsbAnastasia LestariDiana Novita SariSarwan AramicoSelvi AnggrainiRispa Resmida HsbSiti Aprahul HanumBeby Veri AndaniRahmi Amalia HsbMiftahus SaadahRahmayaniRahmi YuniantiPentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek agama ( spiritual ) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984). Menurut Dadang Hawari (1977) orang yang mengalami penyakit terminal dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus.

Pasien terminal biasanya mengalami rasa depresi yang berat, perasaan marah akibat ketidakberdayaan dan keputusasaan. Dalam fase akhir kehidupannya ini, pasien tersebut selalu berada di samping perawat.Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan spiritual dapat meningkatkan semangat hidup klien yang didiagnosa harapan sembuhnya tipis dan dapat mempersiapkan diri pasien untuk menghadapi alam yang kekal.Tanda-tanda pasien sakaratul maut

Menurut Kozier (2010), tanda-tanda klinis pasien sakaratul maut adalah :1) Kehilangan tonus otot2) Perlambatan sirkulasi3) Perubahan respirasi4) Kerusakan sensori

PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN BUDAYA DI SAAT AKHIR HAYAT

Kebudayaan mempunyai peran dan pengaruh yang penting pada keputusan dan kebiasaan seseorang yang berhubungan dengan proses menjelang kematian. Menurut Ross (1981) , kebudayaan berperan sebagai berikut :Mempengaruhi ukuran dari perawatan yang dibutuhkaan selama menjelang kematian dan macam-macam perawatan yang disediakan Mempengaruhi pemilihan, pandangan, dan evaluasi petugas kesehatan dan metode-metode merekaMembentuk keyakinan tentang penyebab kematian dan menjelang ajalMenentukan persiapan badan dan upaacara pemakaman dan ritual pembakaran serta kegiatan-kegiatannya

Strategi-strategi Perawatan SpiritualMelakukan penilaian yang luas tentang kebutuhan orang yang sedang meregang nyawa beserta keluarganyaMengembangkan program pendidikan yang berhubungan dengan perawatan spiritual dan trend yang sedang berkembang dari pentingnya spiritual dalam kehidupan seseorang.Menggunakan pendekatan tim untuk melakukan perawatan, terpadu dengan pemimpin agama, pekerja sosial, dan rohaniawan yang merawat kesehatan, bagi orang yang sedang menanti ajalnya.Interaksi dengan Pasien yang Menanti AjalMenanti ajal lebih dari sekedar peristiwa medis, melainkan sebuah peristiwa spiritual. Bagi semua orang, inilah saat yang tepat untuk berbagi cinta, berekonsiliasi dan bertransformasi. Tak satupun tuntutan bisa cocok untuk setiap situasi, tapi saran-saran berikut ini bisa membantu anggota keluarga dan orang yang sedang menanti ajal untuk meraih perasaan damai selama hari-hari akhir hidupnya (Corr et al., 2003) :Berhubungan dengan orang tersebut. Orang-orang yang sedang sekarat membutuhkan hubungan yang hangat, alami, dan jujur. Indera pendengaran adalah indera terakhir yang akan hilang, jadi sadarlah bahwa orang yang sedang sekarat bisa mendengar apapun yang dikatakan di sekitar mereka.Peduli/perhatian. Perhatian yang tak terbagi adalah salah satu rahmat terbesar yang bisa ditawarkan seseorang pada orang yang sedang menanti ajal. Anggota keluarga dan penyelenggara perawatan kesehatan dapat menawarkan dukungan dengan mendengarkan perasaan dan perhatian orang yang sedang menanti ajal tanpa memberi penilaian.Menunjukkan belarasa. Menempatkan selembar kain dingin dikening yang berkeringat, memberikan gosokan atau pijatan,memegang tangan orang yang sedang sekarat dan ketakutan, dan mendengarkan seluruh cerita hidupnya serta memberikan kesan dirawat dan diterima pada orang itu Menciptakan lingkungan yang tenang. Kehadiran manusia dapat menjadi amat menyembuhkan terutama pada hari-hari akhir orang yang sedang menanti ajalnya. Meninggalkan ruang dalam keheningan dan mengurangi gangguan dapat menciptakan lingkungan yang tenang dan diterima oleh orang yang sedang menanti ajalnya.Perawatan Hospis dan PaliatifBagi banyak orang, berhadapan degan penyakit mungkin menjadi kesempatan pertama kali bagi mereka untuk berhadapan pula dengan spiritualitas dan keberadaan mereka; meneliti lagi makna dan tujuan hidup; mengevaluasi hubungan dengan diri mereka sendiri, orang lain, dan Tuhan; dan menghadapi kematian yang pasti menjemputnya (West, 1996). Gerakan perawatan hospis dan paliatif sudah menolak orang-orang menerima penyakit yang mematikan, kematian, dan pentingnya hal-hal dan kebutuhan spiritual (Cobb dan Robshaw, 1998) 1. Perawatan Hospis Dame Cicely Saunders mendirikan Hospis Santo Kristoforus di Inggris tahun 1997 yang merupakan awal mula perawatan hospis dan paliatif. Tahun 1978 Organisasi Hospis Nasional, sekarang Organisasi Perawatan Hospis dan Paliatif Nasional, dibentuk untuk menawarkan penyakit yang mematikan di Amerika Serikat.Tujuan utama perawatan hospis adalah memberikan keringanan, mengurangi rasa sakit, dan menawarkan mutu dari kehidupan.

Dengan perawatan hospis, perhatian pada sisi spiritual menjadi hal utama dan dipusatkan pada ideologi dan praktik hospis (McGrath, 1997). Keterlibatan spiritual memberi dukungan pada klien dan keluarganya dan menolong mereka untuk menerima kematian dan saat-saat menanti kematian. Penanganan ini meliputi meneliti kebutuhan spiritual dari orang yang sedang menanti ajalnya dan keluarganya, merancang bentuk keterlibatan yang mengenal dan membantu untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan membantu rasa keterpenuhan dan kedekatan dengan hidup orang itu.2. Perawatan PaliatifPerawatan paliatif adalah sebuah pendekatan yang memperbaiki kualitas kehidupan pasien dan keluarganya disaat menghadapi yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam kehidupan, dengan mencegah dan meringankan penderitaan dengan cara mengidentifikasi sedini mungkin dan meneliti seksama, serta melakukan perawatan pada rasa sakit dan gangguan lainnya, pada fisik, psikis, dan spiritual. Perawatan paliatif :Mengurangi rasa sakit dan gejala ketertekanan yang lainMemantapkan hidup dan menghargai kematian sebagai proses yang normal.Tidak bertujuan untuk baik mempercepat maupun menunda kematian.Memadukan aspek psikologis dan spiritual pada perawatan spiritual.Menawarkan sistem pendukung untuk menolong pasien agar hidup seaktif mungkin sampai pada kematiannya.Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakit pasien dan rasa kehilangan mereka.Menggunakan pendekatan tim untuk memikirkan kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling meghadapi rasa kehilangan, jika muncul.Akan meningkatkan kualitas hidup dan mungkin berpengaruh secara positif terhadap perkembangan penyakitDiterapkan sedini mungkin disaat penyakit itu berjangkit, selaras dengan terapi lainnya yang bertujuan untuk memperpanjang hidup, seperti kemoterapi atau terapi radiasi.Memasukkan penyelidikan yang dibutuhkan untuk memahami dan mengelola komplikasi klinis yang menekanKesimpulan Pengalaman kematian tiap orang unik. Dengan mengesmpingkan kepercayaan dan kegiatan (praktik) seseorang, setiap penyelenggara perawatan kesehatan harus menolong orang yang sedang menghadapi ajal melalui transisi kepada saat kematian yang benar-benar damai. Kesempatan ini memungkinkan perawat dan pasien untuk mengungkapkan kepercayaan dan praktik spiritual mereka, tetapi juga merupakan rahmat terbesar yang bisa diberikan.