Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Islam sangat memperhatikan dunia kesehatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan.Anjuran islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman.Jadi walaupun seseorang sudah menjaga kesehatannya sedemikian rupa, risiko kesakitan masih besar, disebabkan faktor eksternal yang diluar kemampuannya menghindari. Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit, maka profesi kebidanan tidak bisa dihindari karena keperawatan sangat dibutuhkan secara tradisional sampai pada yang semi modern dan super modern.Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan medis.Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang dilakukan oleh pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya.Sedangkan pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan pencegahan,pengobatan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dengan individu yang membutuhkannya. Sebagai seorang praktisi kebidanan kita harus bertindak professional sesua fungsi dan tujuan dari asuhan kebidanan dengan demikian dapat tercapai pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan yang bermutu dan sesuai dengan syariat islam

Transcript of Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

Page 1: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

BAB I

PENDAHULUAN

A.                 Latar belakang

Islam sangat memperhatikan dunia kesehatan guna menolong orang yang sakit dan

meningkatkan kesehatan.Anjuran islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi islam

untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan

kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman.Jadi walaupun seseorang sudah menjaga

kesehatannya sedemikian rupa, risiko kesakitan masih besar, disebabkan faktor eksternal

yang diluar kemampuannya menghindari.

Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit, maka profesi kebidanan tidak bisa

dihindari karena keperawatan sangat dibutuhkan secara tradisional sampai pada yang semi

modern dan super modern.Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan

kesehatan dan pelayanan medis.Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang dilakukan oleh

pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai

tujuannya.Sedangkan pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan

pencegahan,pengobatan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan

individual antara para ahli pelayanan medis dengan individu yang membutuhkannya.

Sebagai seorang praktisi kebidanan kita harus bertindak professional sesua fungsi dan tujuan

dari asuhan kebidanan dengan demikian dapat tercapai pelaksanaan asuhan keperawatan /

kebidanan yang bermutu dan sesuai dengan syariat islam

Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang

saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan

warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi

kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka

menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai

beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan

demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu

atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu

semua. (Q.S. Shaad : 27)

Page 2: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

C. RUMUSAN MASALAH

Definisi sakit secara medis

Definisi sakit menurut agama islam

Jenis Penyakit

Macam-macam Orang Sakit

Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam

Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit

Perawatan Bagi Orang Sakit

Pendampingan Terhadap Orang Sakit

Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam

Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut

Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam

  Tuntunan Merawat Orang Sekarat

Sesaat Setelah Ajal Tiba

B.    TUJUAN

Untuk mengetahui perlakuan terhadap orang sakit dan sakratul maut menurut ajaran

islam.

Page 3: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERLAKUAN TERHADAP ORANG SAKIT MENURUT AJARAN ISLAM

1. Definisi sakit secara medis

Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut :

1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk

keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut

Pemons, 1972)

2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa

seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu

dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins)

3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana

fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary)

2. Definisi sakit menurut agama islam

A. Mukadimah

Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak

jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit

pun merupakan takdir.

B. Sakit dalam Pandangan al-Quran

اح�م�ين� ( الر� ح�م� ر� أ ت� �ن و�أ الض�ر� �ي� ن م�س� �ي �ن أ �ه� ب ر� �اد�ى ن �ذ إ �وب� �ي �ا) ٨٣و�أ ن ب �ج� ت ف�اس

�ه� ب م�ا �ا ف ن �ش� ف�ك �ه� ل

�د�ين� ( ع�اب �ل ل ى ر� و�ذ�ك �ا د�ن ن ع� م�ن ح م�ة3 ر� م�ع�ه�م �ه�م ل و�م�ث �ه� ه ل� أ �اه� ن �ي و�آت ض�ر; )٨٤م�ن

“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya

aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara

semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan

penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat

Page 4: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi

peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’, 21: 83-84)

Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta

dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa

penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi

Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan

doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.

Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak

berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita

sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan

sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan

izin-Nya kita sembuh.

�ه د�ين� ( ي ف�ه�و� �ي �ق�ن ل خ� �ذ�ي ق�ين�) (٧٨ال �س و�ي �ي �ط ع�م�ن ي ه�و� �ذ�ي �ذ�ا) ٧٩و�ال و�إ

ف�ين� �ش ي ف�ه�و� م�ر�ض ت�

�ين� ( (٨٠) ي �ح ي �م� ث �ي �ن �م�يت ي �ذ�ي �و م�) ٧۱و�ال ي �ي �ت خ�ط�يئ ل�ي �غ ف�ر� ي �ن أ �ط م�ع� أ �ذ�ي و�ال

)٨۲الد�ين� (

“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku.

Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit,

Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan

menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada

hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’ 26: 78-82)

Dalam setiap perjalanan hidup manusia, senantiasa dipertemukan pada tiga kondisi

dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Pada kondisi sehat, terkadang melupakan cara hidup

sehat dan mengabaikan perintah Allah SWT, sebaliknya pada kondisi sakit dianggap sebuah

beban penderitaan, malapetaka dan wujud kemurkaan Allah SWT.

Dalam Q.S. Saad: 27 Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu

ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua.

Page 5: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

ر� ��ا ن ال ن ر ر�وا ن� ن� ن ر�ي �� ن لل ل� يي ن� ن� � ر�وا ن� ن� ن ر�ي �ل ن ا ر� ن� �ن رل �ذن � ل ا ر" ن#ا ن$ا ر% ن� ي& ن# نا نو ن' ي� ن() ي* نوا ن+ ن$ا ن�, ال ن�ا ي- ن� ن. نا نوArtinya:

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa

hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-

orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah

SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya

“Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai

cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan

barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT”

(H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi).

Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami oleh setiap

manusia. Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga

obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh  Abu Hurairah ra dari Nabi saw

bersabda:

ف�اء3 ش� �ه� ل ل� ز� �ن أ �ال� إ د�اء3 �ه� الل ل� ز� �ن أ   م�ا

Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya

(HR  Bukhari)

Bila dalam kondisi sakit, umat Islam dijanjikan oleh Allah SWT berupa penghapusan

dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana

sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita

dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut)

kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”

3       Jenis Penyakit

a. Penyakit fisik/ lahir

b. Penyakit batin/ hati, seperti syirik, kufur, iri atau dengki, dan lain sebagainya

4      Macam-macam Orang Sakit

Orang yang sakit dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:

a. Orang yang sakit ringan,

b. Orang yang sakit berat atau keras, dan

c. Orang yang sedang menghadapi sakaratul maut

Page 6: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

5       Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam

a. Berbaik sangka kepada Allah SWT

b. Bersabar atas apa yang menimpanya, tidak berputus asa

c. Menerima takdir Allah SWT atasnya

d. Bersyukur kepada Allah SWT

e. Memperbanyak istighfar

f. Memperbanyak doa

g. Banyak muhasabah diri

h. Senantiasa mengharapkan rahmat Allah SWT atasnya

i. Tawakkal

j. Tetap menjalankan ibadah sesuai kemampuan

k. Membaca buku-buku agama untuk menguatkan batinnya

l. Mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Quran

m. Tidak boleh mengharapkan kematian bagi dirinya

n. Hendaklah segera menunaikan segala tanggungan-tanggungan (utang) kepada orang

lain atau memberi wasiat kepada keluarganya atau yang lainnya

6.      Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit

a. Ikhlas

b. Penuh kasih sayang

c. Pemaaf

d. Cermat/ teliti

e. Penuh tanggung jawab

f. Patuh pada peraturan

g. Menyimpan rahasia

7      Perawatan Bagi Orang Sakit

a.       Pengobatan Medis

b.      Pengobatan Non Medis, meliputi:

      Doa-doa

      Mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an

c.       Pengobatan alternatif lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam

Page 7: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

8       Pendampingan Terhadap Orang Sakit

Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu

hendaknya didampingi dan diberi perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk

kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa sakit orang yang

merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba

Allah swt yang tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-Nya. Kita dapat

mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan menyerahkan diri kepada Allah swt dan

menyadari segalanya kembali atas kehendaknya.

B. PERLAKUAN TERHADAP SAKARATUL MAUT MENURUT ISLAM

1. Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam

a. Sakaratun jamak dari sakratun = ‘keadaan mabuk’

b. Naza’ = mencabut, mencopot, melepaskan, menghilangkan

c. Wafat (wafaa) = sempurna/ lengkap (tamma)

d. Ajal = batas waktu, akhir waktu

Imam Al Gazali berbicara tentang maut, “sesungguhnya diketahui dari jalan-jalan

yang menjadi pedoman dan al-quranul karim menyatakannya pula bahwa maut tidak lebih

perubahan keadaan manusia semata. Setelah berpisahnya jasad, wujudnya tetap, hanya

masalahnya dia tersiksa atau didalam nikmat allah”. Arti perpisahan dengan jasad adalah

berakhirnya kekuasaan atas jasad bersamaan dengan keluarnya roh dari jasad tersebut atas

kehendak masa yang telah ditetapkan baginya. Anggota badan merupakan alat bagi manusia,

seperti tangan dipergunakan untuk memukul dan perbuatan-perbuatan lainnya, telinga untuk

mendengar, mata untuk melihat, dan yang sebenarnya untuk memahami segala sesuatu adalah

hati. Hati disini diibaratkan sebagai roh karena itu disebut hati rohani bukan hati jasmani, dan

roh dengan sendirinya dapat mengetahui segala sesuatu tanpa bantuan alat atau indera.

2. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut

a. Kakinya terasa lebih dingin

b. Jari kaki dan tangan nampak hijau kebiru-biruan

c. Mata membalik

d. Denyut nadi mulai tidak teraba

e. Telinganya tampak lemas (pipih)

f. Sekali-kali merasa panas, minta dikipasi

g. Tampak kesehatannya lebih baik, kadang minta makan atau minum

Page 8: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

3. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam

a. Mendampinginya dengan tegar

Apabila diperkenankan, membisikkan kalimat atau bacaan Tauhid ditelinga pasien

dan di doakan

b. Pasrah dan ikhlas atas segala yang terjadi, serta menyadari bahwa semua takdir yang

terjadi merupakan kehendak-Nya

c. Adapun bimbingan bagi keluarga pasien yang sakaratul maut:

*Mengajak keluarga untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien

sakaratul maut dengan ridho dan ikhlas atas apa yang terjadi

*Menghimbau untuk menciptakan suasana yang tenang

*Ajak untuk berdoa bersama serta pasrah dengan apa yang akan terjadi dan menyadari

bahwa semata-mata atas kehendak-Nya

4.   Tuntunan Merawat Orang Sekarat

Kepercayaan Spiritual dan Keagamaan

Penanganan penyakit secara serius pada klien biasanya melibatkan intervensi medis

untuk memulihkan atau menjaga kesehatan. Sebagai rangkaian praktik kedua, strategi yang

transformatif, mengakui keterbatasan hidup, dan membantu individu yang sekarat

menemukan arti dalam penderitaan sehingga mereka dapat melampaui atau melangkah lebih

ke depan, keberadaan diri mereka. Praktik yang transformatif dihubungkan dengan

penyembuhan, komunikasi, dan kepercayaan spiritual atau keagamaan (Myers,2003). Sumber

daya spiritual termasuk kepercayan pada kekuatan tertinggi, komunitas pendukung, teman-

teman, rasa pengharapan dan arti hidup, dan praktik keagamaan. Spiritualitas klien dan

anggota keluarga memengaruhi kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap rasa

kehilangan. Individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan kekuatan tertinggi

menunjukan ketabahan dan kemampuan untuk mengalami pemulihan dari rasa kehilangan

(Matheis, Tulsky, dan Matheis,2006).

Integrasi spiritual terjadi ketika individu mencapai kata sepakat dengan

kehidupannya dan meletakkan potongan-potongan kehidupannya bersama-sama dalam suatu

cara yang sesuai dengan seluruh kehidupannya. Mendekati akhir kehidupan, integrasi tersebut

membantu individu memperbaiki hubungan yang rusak atau menyelesaikan urusan yang

belum terselesaikan (O’gorman, 2002).

Page 9: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

Fiqih Islam memberikan tuntunan terkait tindakan yang dilakukan terhadap orang

yang sakit keras/ sekarat (muhtadlir). Apabila nampak tanda-tanda ajalnya sudah tiba, maka

tindakan yang sunah dilakukan oleh orang yang sedang menungguinya adalah:

1.    Membaringkan muhtadlir pada lambung sebelah kanan untuk menghadapkannya ke arah

kiblat. Jika tidak memungkinkan, misalnya disebabkan karena tempatnya terlalu sempit atau

ada semacam gangguan pada lambung kanannya, maka ia dibaringkan pada lambung sebelah

kiri. Dan jika masih tidak memungkinkan, maka tidurkanlah dengan melentangkan

menghadap kiblat dengan memberi ganjalan di bawah kepala agar wajahnya bisa lurus

menghadap ke arah tersebut.

2.    Membaca surat Yasin dengan agak keras dan al-Ro’du dengan suara yang pelan. Faidah

pembacaan Surat ini kata al-Qulyubi, adalah mempermudah keluarnya ruh, disamping ada

sebuah hadits yang menjelaskan, bahwa ia akan mati, masuk dan bangkit dari alam kubur

dalam keadaan segar bugar. Dalam Nihayah Az-Zain, Syaikh Nawawi Banten menambahkan,

jika tidak mungkin membaca keduanya, maka surat yang dibaca disesuaikan dengan keadaan

muhtadlir. Yakni apabila masih ada kesadaran dalam diri muhtadlir, maka surat Yasin-lah

yang dibaca. Dan jika sudah tidak ada, maka yang dibaca adalah surat al-Ro’du karena surat

ini berfaedah mempermudah keluarnya ruh.

3.    Men-talqin dengan kalimat Tahlil secara santun (lembut) tidak menampakkan kesan

memaksa. Misalnya, mulaqqin (orang yang mentalqin) mengingatkan disampingnya dengan

ucapan: “ dzikir kepada Alloh itu amat diberkahi”, atau mengajak hadirin dzikir bersama.

Dalam talqinnya, Mulaqqin tidak perlu menambahkan lafadz Asyhadu kecuali muhtadlir

bukan seorang mukmin dan ada harapan ia masuk Islam, maka talqinnya disamping harus

mencantumkan lafadz tersebut juga harus disempurnakan menjadi dua kalimat syahadat agar

ia meninggal dalam keadaan Islam. Talqin ini tidak usah diulang kembali jika muhtadlir telah

mampu mengucapkannya, selama ia tidak berbicara lagi dan menurut Ulama’ Jumhur,

walaupun mengenai hal-hal yang berkenaan dengan akhirat. Karena tujuan talqin ini, agar

kalimat Tahlil menjadi penutup kalimat yang terucap dari mulutnya. Rosululloh bersabda :

ن�ة� ال�ج� ل� د�خ� الله إ�ال� �ل�ه� إ ال� ه� م� ك�ال� ر� آخ� ك�ان� م�ن�

Barang siapa yang akhir perkataannya adalah “Laa ilaaha illallâh”, maka dia masuk sorga.

4.    Sunah memberi minum, jika nampak gejala ia menginginkannya. Karena dalam kondisi

seperti itu, syaitan bisa saja menawarkan minuman yang akan ditukar dengan keimanannya.

Page 10: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

5. Sesaat Setelah Ajal Tiba

Setelah muhtadhir telah melalui kematiannya, seperti adanya tanda-tanda

mengendurnya telapak tangan dan kaki, cekungnya pelipis dan hidung yang tampak lemas,

tindakan berikutnya yang sunah dilalukan adalah:

1. Memejamkan kedua matanya

2. Jika sampai terlambat hingga kedua matanya tidak bisa dipejamkan, maka cara

memejamkannya dengan menarik kedua lengan serta kedua ibu jari kakinya secara

bersamaan, niscaya kedua mata tersebut akan terpejam dengan sendirinya.

3. Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan memakai kain yang agak lebar agar

mulutnya tidak terbuka.

4. Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tangan ke siku, lutut ke paha dan

paha ke perut. Setelah itu dibujurkan kembali, kemudian jari-jari tangannya

dilemaskan. Jika agak terlambat sehingga tubuhnya sudah kaku, maka sunah

dilemaskan memakai minyak. Hikmah dari pelemasan ini agar mempermudah proses

pemandian dan pengkafanannya nanti.

5. Melepaskan pakaiannya secara perlahan. Kemudian disedekapkan lalu mengganti

pakaian tersebut dengan kain tipis, (izar misalnya) yang ujungnya diselipkan di bawah

kepala dan kedua kakinya (menutupi semua tubuh). Kecuali jika ia sedang

menunaikan ibadah Ihram, maka kepalanya harus dibiarkan tetap terbuka.

6. Meletakkan beban seberat 20 dirham (20gr x 2,75gr = 54,300 gr) atau secukupnya di

atas perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya tidak  membesar.

7. Membebaskan segala tanggungan hutang atau lainnya. Dan jika tidak mungkin

dilakukan pada saat itu, maka segeralah ahli warinya malakukan aqad Hawalah

(pelimpahan tanggungan hutang) dengan orang-orang yang bersangkutan. Dan sunah

bagi mereka menerima tawaran tersebut.

Page 11: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam padangan agama islam merawat pasien merupakan tugas mulia,baik secara

tersurat maupun tersirat agama islam sangat menuntut akan hadirnya peran perawan(rufidah)

di tengah masyarakat. Dalam mengabdi kepada masyarakat diperlukan kesiapan-kesiapan

tertentu yang harus dimiliki oleh Kebidanan antara lain profesi kebidanan dijadikan sebagai

profesi yang sebenarnya, dalam menjalankan tugas harus memperhatikan aspek-aspek

meliputi ketelitian, kecermatan dan kewaspadaaan guna meminimalisir resiko negatif yang

mungkin akan timbul. Serta rasa tanggung jawab yang harus dijunjung tinggi dalam

menghadapi segala tindakan yang dilakukan. Sebagai seorang bidan harus proaktif dalam

menjalankan tugas yang diembannya bukan sebagai penunggu pasien yang sakit ketika

datang ke rumah sakit.

B.     Saran

1. Dalam merawat pasien seorang perawat harus memperhatikan aspek-aspek hati-

hati,teliti,dan cekatan serta tanggung jawab terhadap semua tindakan yang

dilakukan.

2. Menganjurkan pasien utuk tidak lupa melaksanakan mewajiban sebagai umat

muslim.

3. Sesibuk apapun kegiatan yang dilakukan perawat maupun petugas kesehatan yang

lain tidak boleh meninggalkan sholat.

4. Memegang teguh prinsip perawat profesional.

Page 12: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.kreasimahasiswa.page.tl/MATERI-AGAMA-ISLAM.htm

2. Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2.

Salemba Medika: Jakarta

3. Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

4. Anonim2009.sejarah perkembangan keperawatan di dunia,dalam di akses selasa 24

agustus 2010 pukul 10:15am

5. Kisyik, Abdul Hamid. 1991. Mati Menebus Dosa. Jakarta: Gema Insani Press.

6. Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Page 13: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya

penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan

kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain

yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang “Perlakuan

terhadap Orang sakit dan Sakaratul maut menurut islam”

Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan

menjadi dasar dalam Kebidanan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu

kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga

tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia

membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam

teknik penyusunannya.

Raha, November 2013

Penyusun

Page 14: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1

B. Rumusan masalah.......................................................................................................... 2

C. Tujuan........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PANDANGAN ISLAM TERHADAP ORANG SAKIT................................... 3

1. Definisi sakit secara medis............................................................................... 3

2. Definisi sakit menurut agama islam....................................................................... 3

3. Jenis Penyakit...................................................................................................... 5

4. Macam-macam Orang Sakit........................................................................... 4

5. Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam................................. 5

6. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit........................................................................... 6

7. Perawatan Bagi Orang Sakit........................................................................... 6

8. Pendampingan Terhadap Orang Sakit.............................................................. 7

B. PANDANGAN ISLAM TERHADAP ORANG SAKARATUL MAUT............ 7

1. Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam.......................................... 7

2. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut.......................................................... 7

3. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam......... 8

4.   Tuntunan Merawat Orang Sekarat........................................................................... 8

5. Sesaat Setelah Ajal Tiba........................................................................................ 10

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN................................................................................................................11

3.2 SARAN............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

Page 15: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........

MAKALAH

PERLAKUAN TERHADAP ORANG SAKIT DAN

SAKARATUL MAUT MENURUT ISLAM

DI SUSUN OLEH:

1. NURNIATI

2. RUSTIN

TINGKAT 1 B.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA

2013 / 2014

Page 16: Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam ........