Sosiologi

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena behel sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2001, ketika telenovela Betty la Fea ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Namun, sosok Betty yang terlihat jelek dan kampungan dalam telenovela tersebut membuat persepsi masyarakat terhadap pengguna behel menjadi buruk. Setiap orang yang menggunakan behel pada tahun 2001-2003 seringkali dihina dan pasti dijuluki “Betty la Fea”. Jika dilihat dari sejarahnya, behel ini sebenarnya sudah ada sejak lama sekitar tahun 400-500 SM. Pada zaman tersebut, Hipocrates dan Aristoteles telah memikirkan cara untuk membuat gigi menjadi lurus. Di Yunani, penggunaan band metal pada mayat bertujuan untuk menjaga agar gigi orang yang telah meninggal tidak tanggal. Orthodontist sendiri di Indonesia sudah ada sejak tahun 1980-an. Akan tetapi belum banyak masyarakat yang menggunakan behel pada tahun itu. Meskipun pada tahun 2001 masyarakat sudah mengenal, masyarakat masih tidak peduli dengan behel dan memiliki stereotip yang buruk terhadap pengguna behel. 1

description

Sosiologi

Transcript of Sosiologi

Page 1: Sosiologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fenomena behel sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2001, ketika telenovela

Betty la Fea ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Namun, sosok Betty

yang terlihat jelek dan kampungan dalam telenovela tersebut membuat persepsi

masyarakat terhadap pengguna behel menjadi buruk. Setiap orang yang menggunakan

behel pada tahun 2001-2003 seringkali dihina dan pasti dijuluki “Betty la Fea”.

Jika dilihat dari sejarahnya, behel ini sebenarnya sudah ada sejak lama sekitar

tahun 400-500 SM. Pada zaman tersebut, Hipocrates dan Aristoteles telah memikirkan

cara untuk membuat gigi menjadi lurus. Di Yunani, penggunaan band metal pada

mayat bertujuan untuk menjaga agar gigi orang yang telah meninggal tidak tanggal.

Orthodontist sendiri di Indonesia sudah ada sejak tahun 1980-an. Akan tetapi

belum banyak masyarakat yang menggunakan behel pada tahun itu. Meskipun pada

tahun 2001 masyarakat sudah mengenal, masyarakat masih tidak peduli dengan behel

dan memiliki stereotip yang buruk terhadap pengguna behel.

Namun, berbeda halnya dengan zaman sekarang. Orang-orang yang

menggunakan behel akan dianggap sebagai orang yang gaul, gaya, dan keren.

Kemudian, behel ini pun sering dijadikan salah satu simbol status. Dengan harga

pemasangan behel yang merogoh kocek cukup dalam tentunya menjadi sebuah

kebanggaan bagi para pengguna behel karena tidak semua orang bisa menggunakan

behel.

Dengan semakin memboomingnya behel banyak pihak-pihak yang

memanfaatkan kondisi dan situasi ini. Mereka berlomba-lomba untuk membuka jasa

pemasangan behel dan menjual berbagai macam behel secara online yang harganya

cukup murah akan tetapi jika dilihat dari segi kesehatannya akan sangat

memprihatinkan.

1

Page 2: Sosiologi

1.2 Permasalahan

1. Apa pengertian behel?

2. Apa saja macam-macam behel?

3. Bagaimana perbedaan antara behel mahal dan behel murah?

4. Apakah alasan seseorang untuk menggunakan behel ?

5. Bagaimana pengalihan fungsi behel dizaman sekarang?

6. Bagaimana dampak dan kesehatan pemasangan behel secara illegal?

7. Bagaimanakah tips memakai behel?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah

sosiologi dan sebagai syarat untuk mendapatkan nilai pada tugas akhir mata kuliah

sosiologi serta dapat bermanfaat untuk kami dan masyarakat luas.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat untuk penulis:

1. Untuk menyelesaikan tugas sosiologi

2. Untuk mengetahui apa itu behel

3. Untuk mengetahui dampak positif dan negative dari penggunaan behel

Manfaat untuk masyarakat:

1. Untuk membuka wawasan masyarakat tentang apa itu behel

2. Untuk memberikan pengetahuan tentang perbedaan antara behel sebagai trend dan

kesehatan kepada masyarakat

3. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak positif dan

negatif dari penggunaan behel

1.5 Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah

internet, studi literatur, wawancara, penelitian, dan dokumentasi.

2

Page 3: Sosiologi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Behel

Orthodontik merupakan ilmu yang identik dengan perawatan kawat gigi atau

behel. Kawat gigi atau yang bahasa asingnya disebut juga "dental braces" atau

"orthodontic braces" adalah alat yang digunakan pada bidang kedokteran gigi untuk

memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur, misalnya susunan gigi yang letaknya tidak

pada tempatnya, bertumpuk, ada celah diantara gigi, atau letaknya terlalu maju atau

mundur. Behel atau kawat gigi pada dasarnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu bracket ,

kawat dan pengikat. Bracket adalah yang menempel pada gigi dan membentuk gigi-gigi

tersebut, sedangkan pengikat berfungsi untuk mengikat bracket-bracket yang terdapat di

gigi tersebut. Asosiasi Ortodontis Amerika (American Association of Orthodontists)

merekomendasikan anak-anak untuk menemui dokter gigi spesialis ortodonti pertama

kali pada usia 7 tahun. Karena pada usia ini, gigi depan dan gigi graham tetap sudah

tumbuh sehingga sudah dapat dilakukan evaluasi dini. Evaluasi dini memungkinkan

deteksi dini dan identifikasi penyebab, seperti kebiasaan buruk isap jempol dan bernapas

melalui mulut. Dalam proses perawatan behel melibatkan 3 faktor penting yaitu: 

1. Dokter gigi Spesialis Ortodontik

2. Jenis Behel Gigi

3. Ke-kooperatifan pasien atau pemakai Behel Gigi. 

Bila salah satu dari faktor diatas tidak ada maka hasil perawatan Behel atau

Kawat Gigi bisa kurang optimal, gagal atau bahkan semakin memburuk. Misalnya saja

sekarang ini banyak sekali pihak-pihak yang menawarkan jasa pemasangan kawat gigi,

bila kita salah memilih, bisa-bisa gigi kita bukannya menjadi rapih, tetapi makin

berantakan.

3

Page 4: Sosiologi

2.2 Macam-Macam Behel

Berbagai jenis behel ada yang terbuat dari metal, clear/transparan yang berwarna

seperti warna gigi. Untuk clear, bahannya bisa terbuat dari composite, porselin, atau

plastik. Atau ada juga behel dengan penahan karet, karet pengikat bracket ini paling

disukai oleh kaula muda karena bantalan karetnya bisa berwarna-warni. Bahan bracket

yang biasa dipakai dokter gigi ada tiga, yaitu:

1. Logam stainless steel, bahan ini memiliki kekuatan yang paling baik dan dapat

membentuk gigi dengan kuat

2. Emas 24 karat, bahan ini khusus untuk pasien yang memiliki alergi terhadap logam

3. Porselin, untuk memperoleh tampilan behel yang transparan

4. Krital safir, bracket yang paling transparan dibanding bahan lain.

Saat ini dikenal 2 jenis kawat gigi, yaitu berupa kawat cekat (kawat permanen)

atau kawat retainer (kawat lepasan). Kawat cekat berupa manik-manik yang ditempel

semi-permanen pada tiap gigi sebagai kerangka kawat yang akan dipasangkan. Dan

sekarang, kawat cekat ini yang sedang populer digunakan para dokter gigi untuk terapi

pasien yang ingin merapikan giginya.

1. Behel metal (stainless steel)

Adalah tipe behel yang paling populer saat ini. Behel ini buatan USA yang paling

nyaman, efisien, up-to-date, dan berteknologi tinggi dari berbagai macam behel yang

tersedia. Pemilihan behel yang berkualitas sangat penting karena behel akan tetap

stay menempel di gigi selama masa perawatan yang umumnya berkisar 1-2 tahun

atau bahkan lebih (pada kasus berat). Kualitas behel juga menentukan efisiensi

jangka waktu perawatan. Oleh karena itu, pastikan behel metal yang kamu miliki

memenuhi standar kualitas jangka panjang. Bagi yang suka berekspresi dengan

warna dan trend saat ini, berbagai pilihan bentuk dan warna karet bisa diganti tiap

kunjungan. So, feel free untuk mengekspresikan diri di setiap kunjungan kontrol

behel.

4

Page 5: Sosiologi

2.    Behel Estetis/Sewarna Gigi

Behel estetis/sewarna gigi bisa menjadi alternatif buat yang tidak ingin behelnya

terlalu terlihat. Fungsi behel estetis sama dengan behel metal. Seperti behel metal,

behel estetis juga sangat nyaman dan efisien menggerakkan gigi. So, it’s all about

taste!

3.    Invisalign

Invisalign adalah teknologi untuk merapikan gigi tanpa kawat dan tanpa terlihat.

Orang tidak akan mengetahui kamu sedang dirawat orthodonti. Alatnya terdiri dari

beberapa seri alat berbentuk plastik transparan yang bisa dilepas pasang. Invisalign

dibentuk sesuai dengan susunan gigi secara 3 dimensi dengan menggunakan

5

Page 6: Sosiologi

teknologi computer dan akan diganti setiap 2 minggu. Bentuk alat akan sedikit demi

sedikit diubah untuk menggerakkan gigi sesuai dengan tujuan akhir yakni gigi

tersusun rapi dan indah. Namun, invisalign penggunannya terbatas, hanya dapat

digunakan pada kasus-kasus ringan dan sedang. Pada kasus yang parah, invisalign

bukan merupakan solusi ideal. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter gigi

orthodonti untuk mengetahui apakah bisa dirawat dengan invisalign atau tidak.

4.    Sistem Damon

Behel damon mirip dengan behel metal namun memiliki pengunci kawat sendiri

(self-ligating) sehingga penggunaan karet tidak diperlukan. Damon memiliki

keunggulan lebih higienis, lebih nyaman, lebih cepat pergerakan giginya dan lebih

sedikit frekuensi kontrol yang diperlukan dibandingkan dengan behel pada

umumnya.

6

Page 7: Sosiologi

5.    Behel Lepasan

Behel tipe ini umumnya digunakan pada anak-anak di usia 8 -12 tahun atau pada

kasus-kasus ringan. Behelnya bisa dilepas pasang dan memiliki plat akrilik dibagian

dalamnya. Behel dipakai setiap hari dan dilepas saat makan.

2.3 Perbedaan Behel Mahal dengan Behel Murah

Mahal-murahnya harga behel terkait pula pada kualitas kawat yang digunakan.

Harga yang lebih mahal tentu terkait dengan kualitas dan kemampuan elastisitas yang

baik. Sedangkan kawat yang murah tidak lebih sekedar kawat biasa. Kawat cekat atau

retainer adalah barang mahal. Memang tiap sistem kawat cekat memiliki keunggulan

masing-masing menurut rancangannya, juga bentuk yang kini mulai diarahkan dengan

estetika mulut. Harga pemasangan behelpun juga bervariasi, dilihat dari:

1. Kualitas behel bervariasi (dari bahan pembuatannya, contoh seperti metal/alloy/dll)

2. Tempat praktek dokter gigi (di mall atau di tempat praktek pribadi atau klinik gigi

atau balai kesehatan)

3. Reputasi dokter gigi dan pengalaman (dokter gigi semakin terkenal, akan semakin

mahal)

Behel model biasa

7

Page 8: Sosiologi

2.4 Alasan Menggunakan Behel

Biasanya orang yang memakai behel ini tergolong dalam 3 golongan usia yaitu

anak-anak yang lebih dari 10 tahun, remaja, dan orang dewasa. Dari 3 golongan usia

diatas pemakai behel terbanyak adalah dari kalangan remaja.

Alasan mereka menggunakan behel (Dampak Positif) diantaranya sebagai berikut:

1. Mampu meningkatkan rasa percaya diri

Menurut sebagian orang yang memakai behel,setelah mereka memakai behel

mereka merasa lebih percaya diri. Karena mereka dapat meningkatkan status sosial

mereka, karena behel merupakan barang yang mahal. Biaya pemasangan behel di

dokter berkisar antara 4juta-6juta. Jadi,bisa anda bayangkan betapa percaya dirinya

orang yang memakai behel ketika memamerkan senyum indahnya yang dibalut oleh

karet berwarna-warni yang lucu.

2. Kebutuhan

Alasan ini sebenarnya adalah alasan pokok bagi orang-orang yang memiliki

masalah dengan giginya. Jadi mereka membutuhkan behel untuk merapikan dan

memperbaiki susunan giginya.

3. Fashion

Alasan ini adalah alasan terbanyak mengapa sekarang banyak remaja yang

memakai behel. Karena ada anggapan "kalo tidak memakai behel, maka bukan anak

gaul". Terkadang banyak orang yang bergigi rapi juga memakai behel, itu berarti

pemakaian behel hanya sekedar untuk fashion (gaya-gayaan).

4. Membantu Proses Diet

Belum ada peneliti yang mengatakan benar adanya hal tersebut. Namun beberapa

orang yang memakai behel merasakan dampak pada penurunan berat badannya.

Karena saat memakai behel dianjurkan untuk tidak banyak memakan makanan yang

manis-manis, garing (digoreng), dan daging karena bisa membuat makanan tersebut

tersangkut pada behel yang dipasang.

8

Page 9: Sosiologi

2.5 Pengalihfungsian Behel di Zaman Sekarang

Behel sudah menjadi trend di dunia remaja sekarang, baik laki-laki maupun

perempuan yang menggunakan behel. Behel tidak hanya di pakai pada fungsinya tetapi

juga di gunakan untuk style pada masa kini. Seiring perkembangan zaman, behel pun

kini menjadi sebuah tren yang fenomenal bagi anak muda. Selain untuk merapikan gigi,

behel atau kawat gigi ini pun berfungsi sebagai aksesoris yang fashionable serta

melambangkan status sosial karena memasang behel bukanlah harga yang murah, justru

bisa dibilang cukup mahal. Di Bangkok memasang behel dikenai biaya sekitar 1200

dolar AS (sekitar 11 juta rupiah) dan di Indonesia sendiri sekitar 7 hingga belasan juta

rupiah, tergantung pada kasus gigi dan rahang pasien. Kesan yang ditimbulkan jika

seseorang menggunakan kawat gigi ialah trendi dan fashionable. Maka dari itu, tidaklah

heran jika banyak anak muda ingin menggunakan behel.

Kemudian, fenomena behel ini tidak hanya digandrungi oleh kaum muda, tetapi

juga merambah hingga para pembantu rumah tangga dan ibu-ibu. Melihat peluang ini,

para pengusaha pun berlomba-lomba untuk memenuhi hasrat dari konsumen. Sehingga

yang terjadi adalah maraknya penjualan behel dengan harga murah secara online

(melalui blog, website, ataupun situs jejaring sosial) dan juga maraknya ahli gigi yang

menawarkan jasa pemasangan behel dengan harga murah, bahkan ada pula tukang gigi

keliling yang memberikan jasa pemasangan behel dengan harga di bawah Rp 500.000,00.

Orang-orang kemudian berlomba-lomba memasang behel terlebih karena hal

tersebut sudah menjadi tren fashion. Hal yang sangat disayangkan adalah seringkali

orang-orang yang latah tren tersebut sudah memiliki gigi yang rapi dan melupakan fungsi

utama dari pemasangan behel itu sendiri yaitu untuk merapikan gigi. Bahkan tidak jarang

yang memaksakan untuk memasang behel berbahaya.

Behel berbahaya adalah behel yang dipasang tidak jelas kualitas dan

kredibilitasnya. Mahalnya pemasangan behel di dokter gigi spesialis orthodonti dan

maraknya minat orang-orang memasang behel membuat oknum-oknum tidak

bertanggungjawab memutar otak. Oknum tidak bertanggungjawab tersebut membuat

behel tiruan atau biasa disebut behel lepas pasang. Behel ini marak diperjualbelikan di

online shop, tempat kecantikan, tukang gigi, bahkan kios-kios pinggir jalan. Tentu saja

9

Page 10: Sosiologi

dengan harga yang jauh di bawah behel yang dipasang di instansi resmi (seperti RSGM

atau rumah sakit gigi dan mulut dengan sp. Ortho). Beberapa survey sudah dilakukan

mengenai harganya dan berkisar dari 100 ribu hingga jutaan. Bahkan di kios sepanjang

Malioboro, Yogyakarta, behel bisa didapatkan dengan harga 30 ribu rupiah saja.

2.6 Dampak Bagi Kesehatan Pemasangan Behel Secara Ilegal

Dalam pemasangan behel tidak hanya dokter gigi saja yang melakukan

pemasangan behel gigi ini, tetapi tukang gigi pun sekarang banyak yang melakukan

pemasangan behel gigi ini. Dalam hal harga, pemasangan behel gigi di tukang gigi ini

sangat murah jika dibandingkan memasang behel gigi di dokter gigi. Sehingga tidak

jarang masyarakat kita yang memasang behel gigi di tukang gigi, faktor utamanya jelas

karena harga pemasangan behel gigi di tukang gigi lebih murah dibandingkan dokter

gigi. 

Dengan harga murah tersebut perawatan ortodontik yang diberikan oleh tukang

gigi tidak akan dapat merawat gigi kita dengan baik. Tenaga yang tidak mengetahui

segala pengetahuan ilmiah mengenai kesehatan jaringan rongga mulut dapat fatal jika

nekat melakukan praktik kedokteran gigi. Jika tukang gigi memasang behel gigi pada

pasiennya itu dapat dikatakan sama saja seperti memasang ranjau dalam rongga

mulut. Berdasarkan peraturan baru Menteri Kesehatan, tukang gigi dilarang melakukan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut, apalagi ini merupakan kompetensi dari spesialis

kedokteran gigi. 

10

Page 11: Sosiologi

Masyarakat Indonesia masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai

kesehatan gigi, sehingga tidak mengetahui risiko kesehatan jika melakukan

pemasangan behel gigi ke tukang gigi.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB

PDGI) drg Zaura Rini Anggraeni, MDS menjelaskan pemasangan kawat gigi yang

dilakukan oleh tukang gigi menimbulkan beragam efek samping. Terlebih pada gigi yang

bermasalah baik untuk efek samping ringan hingga berat.

Setidaknya ada 3 resiko dan bahaya yang bisa mengancam pengguna kawat gigi.

Bahaya yang dapat ditimbulkan jika menggunakan kawat gigi atau behel antara lain:

1. Karang Gigi

Karena area di bawah dan di sekitar kurung logam dan kawat yang sulit untuk

dibersihkan, sisa-sisa makanan bisa terjebak di daerah-daerah yang sulit dijangkau

sikat gigi, yang mengarah ke penumpukan plek. Hal ini mengakibatkan orang dengan

kawat gigi logam dapat berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Untuk menghindari masalah ini, harus menggunakan sikat khusus untuk

membersihkan gigi.

2. Penyakit Menular Seksual

Kawat logam yang dipasang pada gigi sering berbenturan dan dapat

menyebabkan luka kecil pada bibir dan bagian dalam pipi. Saat terlibat dalam

aktivitas seksual seperti seks oral atau bahkan berciuman, luka kecil di dalam mulut

akan menyediakan jalan masuk untuk penyakit, termasuk hepatitis dan HIV,

memasuki aliran darah.

3. Alergi

Kawat gigi logam mengandung berbagai logam, termasuk nikel, tembaga dan

kromium. Sekitar 30 persen pasien ortodontik dari semua pasien ortodontik lainnya

memiliki alergi terhadap logam ini yang dapat menyebabkan rasa sakit dan telinga

tersumbat. Selain itu, pasien yang tidak memiliki alergi sebelum mereka memakai

kawat gigi berpotensi terkena alergi setelah mereka memakainya. Untungnya, alergi

11

Page 12: Sosiologi

terhadap nikel, tembaga dan kadmium umumnya ringan dan mudah diobati dengan

mengubah jenis logam yang digunakan dalam kawat gigi.

Harga pemasangan behel di tukang gigi yang murah dapat membuat orang

berlomba-lomba memasang behel palsu tersebut tanpa memikirkan risiko terhadap

penggunaannya. Bukan hanya harga yang terjangkau namun juga ketidaktahuan orang-

orang tentang risiko dan bahayanya.

Behel yang dipasang sembarangan juga dapat merusak letak dan fungsi gigi yang

sebenarnya. Bracket yang dipasang pada gigi dapat menekan dan menggeser gigi yang

sudah rapi dan membuat tulang gigi di bawahnya bergeser, goyah, bahkan lepas.

Analoginya seperti pagar yang ditekan terus-menerus. Gigi yang sudah rapi justru rusak,

berantakan, dan tidak simetris akibat ingin bergaya. Atau gigi luarnya sudah rapi namun

tulang di dalam gusi justru menjerit-jerit tidak karuan. Dapat juga mengalami perubahan

struktural pada bentuk wajah yang diakibatkan oleh susunan gigi yang tidak normal.

Dan dampak terbesarnya dapat menyebabkan kematian.

2.7 Tips Pemasangan Behel

1. Pakai Karena Kebutuhan

Ini sangat penting bila kamu ingin memakai behel pastikan

bahwa gigi kamu memang rusak. Jangan hanya karena ingin ikut

tren atau gaya kamu ikut-ikutan memakainya karena memakai

behel tidak semudah kelihatannya. Orang yang boleh

mengenakannya adalah mereka yang memiliki gigi yang letaknya

12

Page 13: Sosiologi

tidak pada tempatnya, bertumpuk dan berjejal-jejal sehingga

kekurangan tempat, tumbuh terlalu jarang sehingga ada celah di

antara gigi-gigi, atau letaknya terlalu maju atau mundur. Karena

fungsi behel adalah merapikan gigi.

2. Dokter Khusus

Hanya dokter gigi tertentu yang bisa memasangkan behel yakni

dokter spesialis orthodonti. Jadi jangan sembarangan pergi ke

dokter gigi, pastikan dia merupakan ahlinya.

3. Jenis Behel/Kawat Gigi

Ada berbagai jenis behel ada yang terbuat dari metal,

clear/transparan yang berwarna seperti warna gigi. Untuk clear,

bahannya bisa terbuat dari composite, porselin, atau plastik. Atau

ada juga behel dengan penahan karet/karet pengikat bracket ini

paling disukai oleh kaula muda karena bantalan karetnya bisa

berwarna-warni. Pilihlah jenis behel yang kamu suka dan sesuaikan

dengan kepribadianmu.

4. Tahapan Pemakaian

Sebelum mengenakan behel ada beberapa tahapan yang mesti

dilakukan yakni, membuat cetakan model gigi, memotret gigi,

merontgen gigi, kepala, serta wajah pasien secara keseluruhan. Ini

semua agar perawatan benar-benar sempurna dan tidak asal-asalan

karena biasanya ketika dipakaikan behel wajah jadi berubah.

Biasanya gigi yang menumpuk-numpuk terjadi karena rahang kecil,

jadi giginya harus dikurangi beberapa. Kamu harus siapkan diri

untuk itu.

5. Efek Behel

Setidaknya ada beberapa efek yang ditimbulkan bila

mengenakan behel yakni, rasa sakit ketika pertama kali

13

Page 14: Sosiologi

menggunakan behel. Lubang gigi dan karang gigi akan cepat terjadi

karena tidak menyikat menyikat gigi dan menjaga kebersihan

mulut. Belum lagi efek pada jaringan lunak, terutama pada gusi bibir

dan pipi lebih mudah timbul radang gusi dan sariawan.

6. Wajib Dilakukan

Ada beberapa hal yang wajib dilakukan bila kamu

menggunakan behel yakni, rajin membersihkan gigi setiap makan,

selalu sediakan tusuk gigi. Serta jangan lupa untuk membawa sikat

gigi untuk bersihkan sisa-sisa makanan yang nempel di bracket.

Gunakan sikat gigi khusus untuk perawatan orthodonti atau sikat

gigi anak-anak, yang bulu sikatnya lembut agar tidak merusak

bracket. Kontrol gigi sesuai jadwal yang ditentukan dokter. Iris kecil-

kecil semua makanan yang masuk dan kunyah secara perlahan-

lahan. Bila memakai karet elastik atau head gear, pasang sesuai

dengan petunjuk dokter gigi.

7. Hal Yang Dilarang

Mencoba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah

dipasang karena bisa merubah susunan yang telah ditetapkan.

Memakan permen karet, permen keras, daging yang liat, keripik,

kerupuk yang keras. Mengutak-atik sendiri bracket yang lepas atau

kawat yang menusuk gigi. Ini sangat berbahaya hubungi dokter

untuk penangulangannya.

14

Page 15: Sosiologi

2.8 Hasil Penelitian

1. Wawancara dengan Tukang Gigi

Wawancara kami dengan seorang tukang gigi yang bernama bapak H. Faisal di daerah

Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur.

A: Pemasangan behel disini seperti apa pak?

B: Pemasangan behel disini bukan perawatan, disini hanya memasang untuk fashion.

Dulu memang disini membuka jasa perawatan seperti ini, namun sekarang tidak

setelah dikeluarkan undang-undang oleh dokter. Jadi sekarang kita hanya melayani

jasa pemasangan behel fashion saja. Untuk perawatan kami tidak melayani,

termasuk pron, implan, dan cabut gigi karena ada undang-undangnya. Untuk

pelayanan memasang gigi palsu boleh. Dulu pertama buka praktek sebelum

dikeluarkannya undang-undang oleh dokter gigi, bila ada perawatan untuk cabut

atau gerinda gigi kita panggil dokter. Dahulu saat ramai-ramainya pasang behel

kita yang pasang bracket, pron kita kerjasama dengan dokter. Dan kalau di tempat

saya semua alat-alat dari dokter, semua bukti dari dokter. Pokoknya gimana biar

dokter mau kerjasama dengan kita. Ya biar kalau ada apa-apa kita ga ada masalah

lah sama pasien.

A: Harga pemasangan behel disini berapa pak?

15

Page 16: Sosiologi

B: Behel tergantung dari bracket, kalau karet sih sama. Bracketnya ada yang biasa

standar, sedang, amerika punya ada yang transparan dan kramik.

A: Itu sekitar berapa pak harganya?

B: Kita namanya orang dagang ya tidak tentu ada yang 400, 700 bisa satu juta untuk

yang transparan ya.

A: Banyak tidak pak pelanggannya?

B: Ya pelanggannya kalau dibilang banyak sih tidak juga. Dulu lagi demam behel

belum ada undang-undang untuk perawatan kami banyak, setelah ada undang-

undang tidak boleh untuk perawatan kami cuma fashion saja.

A: Dari kalangan mana pak biasanya?

B: Rata-rata pelajar yang dateng kesini, SMP dan SMA.

A: Pernah ada yang komplain tidak pak?

B: Alhamdulillah selama saya buka tidak pernah, sekalipun saya pernah dulu pasang

implan, cuma tempatnya saja ditempat saya tapi yang melayani dokter semua. Kan

kami kerjasama sama dokternya dan hasilnya dibagi 2, cuma kami nyiapin alat dan

tempat. Hanya implan yang sekiranya kami tidak bisa. Kalau cabut gigi, kalau

dokter tidak bisa lagi sibuk itu kami yang kerjakan yang penting kita kerja sama

saja.

A: Bertahan berapa lama pak, kalau kaya gini buat behel?

B: Tergantung orangnya ya, ga ada efeknya buat gigi. Behel soalnya karetnya juga

dilonggarin, ga ada masalah sama gigi. Tergantung orangnya sih. Kadang-kadang

kita seminggu sekali ganti karet atau ganti warna doang.

A: Harganya pak?

B: Harganya sih pasti lebih murah dari pasang.

A: Kualitasnya gimana itu pak?

B: Kualitasnya sih sama saja dengan perawatan, cuma bedanya kalau fashion karetnya

dilonggarin terus kawatnya juga spesial, bukan kawat-kawat perawatan.

A: Dampak kesehatannya pak?

B: Saya rasa kalau rajin sikatnya sih ga masalah, soalnya tidak ada pencabutan gigi

atau renggangin gigi, yaudah naplak aja gitu. Kalau fashion ga ada.

16

Page 17: Sosiologi

A: Itu ada keahlian khususnya tidak pak?

B: ya tadinya sih pasti ada, kalau ga ada ya ga bakal bisa. Saya sih turun-temurun ya.

Kakak saya ada yang dokter.

A: Itu berapa lama pak kalau pemasangan?

B: Ya palingan sih setengah jam, kalau atas bawah satu jam. Kalau fashion kan cuma

penampilan buat gaya-gayaan, karetnya didobelin dimotif-motif, cuma kalau

pengaruh sama gigi saya rasa tidak, yang penting rajin sikat aja.

A: Bracketnya gimana pak kalau ketelen?

B: Tidak bakal ketelen, kan diikat sama karet. Jadi ga bakal lepas. Sekalipun copot itu

akan nempel. Ga akan jatuh gitu istilahnya.

A: Bahan-bahannya darimana pak?

B: Mudah dicari, tinggal ketoko gigi tinggal beli ada.

A: Dijual bebas gitu pak?

B: iya, banyak ditoko-toko gigi semuanya ada.

A: Kalau mau lepas behel kesini lagi ya pak?

B: Kalau untuk fashion ya kesini.

A: Ada ga yang udah pernah ngelepas disini?

B: Pernah, soalnya untuk fashion lemnya tidak sama seperti lem yang untuk

perawatan kalau untuk perawatan lemnya kuat harus ada alat yang betul-betul bisa

untuk membersihkan lemnya. Tapi untuk fashion sekali copot udah hilang semua

lemnya.

A: Pelanggannya paling lama berapa tahun pak?

B: Kadang-kadang orang pasang setengah bulan dilepas, karena ribet kali ya. Pernah

ada sampai bertahun-tahun juga. Seminggu juga ada yang ganti sampai 2-3 kali

bracket. Ngeliat punya temennya bagus pengen ganti, pengen ganti yang transparan

atau Amerika punya gitu. Tidak di apa-apain gigi cuma ditempelin saja. Ya

namanya juga fashion.

Dari hasil wawancara kami, kami menyimpulkan bahwa tukang gigi yang

kami wawancarai memiliki pengetahuan yang minim tentang pemasangan behel.

Tukang gigi itu tidak belajar secara khusus ilmu kedokteran gigi. Ilmunya hanya

sebatas cara pemasangan behel saja dan keahlian yang mereka dapatkan juga secara

17

Page 18: Sosiologi

turun-temurun. Tukang gigi ini pun tidak mengetahui persis anatomi fisiologi dari

struktur gigi dan rahang manusia. Tentunya hal ini akan memberikan efek perubahan

susunan gigi yang semakin parah, karena tukang gigi tidak mengerti kemana gigi

harus digerakan agar terlihat bagus. Walaupun hanya sebagai fashion tanpa

pencabutan gigi namun memasang jenis behel apapun dengan yang bukan ahlinya

sangat membahayakan diri. Bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam proses

pemasangan behel atau yang lainnya juga sangat mudah sekali untuk di temukan dan

dibeli. Kebersihan tempat dan kesterilan alat juga di nomer duakan oleh para tukang

gigi. Yang penting bagi mereka ada kepuasan pelanggannya.

Tempat tindakan pemasangan behel

Foto bersama Bapak H. Faisal

2. Wawancara dengan Dokter Gigi

Wawancara kami dengan seorang dokter gigi di klinik RSUP Persahabatan

18

Page 19: Sosiologi

A: Bagaimana menurut pendapat dokter tentang tukang gigi yang memiliki keahlian

tentang pemasangan behel?

B: Oke behel itu yang bener ortho ya, itu lanjutan dari dokter gigi umum. Jadi sekolah

dulu 6 tahun S1 setelah S1 ambil spesialis 3-4 tahun. Kalo ahli gigi biasanya

mereka turun-temurun keahliannya ada juga yang belajar dari model gigi kemudian

dari situlah awalnya. Beda kalau dari dokter gigi yang dinamakan spesialis ortho

itu memang jalurnya tadi umum dulu baru spesialis.

A: Jadi bepegangan sama pengetahuan mereka saja ya dok?

B: Iya.

A: Itu diperbolehkan tidak dok?

B: Jadi bukan tidak boleh ya, kalo tidak boleh kan menghilangkan mata pencaharian

seseorang. Orang yang ahlinya saja membutuhkan waktu 10 tahun untuk bisa

memasang dan ngurusin behel. Sedangkan ahli gigi, nah bisa kita bayangkan,

dalam waktu singkat tiba-tiba bisa masang. Saya sih udah banyak korban dari ahli

gigi. Dari pasiennya tidak bisa makan dan sebagainya.

A: Benar tidak dok bahwa tukang gigi itu bekerja sama dengan dokter gigi?

B: Kalau bekerja sama, kadang-kadang kan ahli gigi itu juga membuat gigi palsu,

mereka tidak berani cabut.

A: Kenapa dok?

B: Karena tidak dapat ilmunya, itukan suntik oral. Resiko nya lebih tinggi,

pendarahan dan sebagainya. Nah itu biasanya kerja samanya disitu. Jadi dia yang

bikin gigi palsunya, dan yang mencabut giginya dokter gigi. Sebenarnya di

kedokteran gigi juga ada pembuatan gigi palsu, tapi harga dokter gigi dan

standarisasinya jelas lebih bagus dan lebih baik. Kadang-kadang estetiknya kurang,

higienisnya kurang, pasiennya kesakitan. Yasudah apa boleh buat gitu itu buatan

tukang gigi.

A: Kualitas behel yang digunakan itu jauh beda ya dok?

B: Jauh sekali, jadi setiap dokter gigi pun banyak material yang ditawarkan

dimasyarakat. Ada yang buatan Cina buatan Amerika kebanyakan sih Cina sama

Amerika. Tapi kalau saya pribadi tidak pernah menggunakan kualitas yang rendah

apalagi Cina tidak pernah, saya pakai kualitas Amerika. Karena masing-masing

material punya kelebihan ya.

19

Page 20: Sosiologi

A: Ada yang pernah berobat kesini tidak dok akibat terkena dampak dokter gigi?

B: Banyak, setiap bulan pasti ada.

A: Keluhannya apa saja dok?

B: Kesakitan, tidak bisa makan. Ada yang tajam lalu nusuk.

A: Membuat gigi rusak tidak dok?

B: Bikin gigi rusak sih tidak, jadi gigi rusak itukan biasanya berhubungan dengan

berlubang, kalau pasiennya sikat giginya males, iya. Kadang pemasangan tukang

gigi berdampak pada makin tidak beraturnya posisi gigi. Bukan tambah rapi namun

berantakan.

A: Tukang gigi melayani fashion ya dok, sedangkan kalau fashion itu kebanyakan

giginya sudah rapi. Nah itu bisa jadi berantakan ya dok?

B: Iya, karena kalau dilapisan depan saja tidak menggerakkan gigi otomatis giginya

tidak apa-apa. Tapi kalau dia ikut menggerakkan gigi, kadang-kadang tukang gigi

juga ada yang nekat, ikut seperti kaya dokter gigi ditempel satu-satu, begitu

ditempel giginya pasti bergerak, dengan giginya bergerak, posisinya makin tidak

menentu.

A: Bisa diobati tidak dok?

B: Jadi gini bukan diobatin jenisnya, kalau sakit mungkin dikasih obat sudah hilang.

Mesti di rekonstruksi ulang di rapihin ulang. Jadi bukan diobatin. Biasanya kalau

sampai tidak bisa makan nah itu diobatin penyebabnya cari etiologinya, abis itu

diberesin. Tapi kalau misalkan posisi giginya tidak teratur kan tidak bisa dengan

cara makan obat. Harus direkonstruksi ulang, dirapihin ulang.

A: Secara prosedur pemakaian behel itu bagaimana dok?

B: Harus punya data pasien, bedanya kalau di ahli gigi, datang pasang pulang jadi.

Harus punya data pasien. Data pasien ada tiga, data pasien cetakan gigi, foto

ronsen gigi kepala, dan kemudian foto saraf keseluruhan wajah dan dalam mulut

gigi. Setelah itu dokternya akan analisis semua sudut-sudut dan jaraknya. Habis itu

diagnosis, setelah diagnosis pasang kawat ke gigi pasien sampai ke waktu

perawatan, berapa lama akan dirawat. Yang paling penting diagnosis dan rencana

perawatan. Itu paling penting. Tiba-tiba langsung dipasang. Kita tidak bisa.

Kadang-kadang tukang gigi tidak pakai cetakan, tidak pakai ronsen, tidak pakai

20

Page 21: Sosiologi

data pasien, tiba-tiba pulang sudah jadi. Kalau kita diajarin tidak seperti itu harus

punya data pasien. Perawat harus punya data pasien.

A: Kalau pasiennya sudah parah, kesakitan, tidak bisa makan, sudah berantakan itu

gimana dok?

B: Jadi kalau misalkan dia udah parah banget yang pertama kalau dia kesakitan,

hilangkan sakitnya biar dia bisa tenang hilangkan sakitnya. Setelah itu sakitnya

hilang, rapihin giginya. Informasi kepada pasien ini giginya berantakan kalau mau

dirapihkan, kalau tidak yasudah biarin saja deh. Itu hak pasien. Yang penting itu

sudah diinformasikan kepada pasien.

Berdasarkan hasil wawancara kami dengan seorang dokter gigi dapat disimpulkan

pemasangan kawat gigi pada dokter gigi yang bukan spesialis orthodonti saja secara

keilmuan dan profesi tidak dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi pemasangan pada

orang yang tidak pernah mendapatkan pendidikan kedokteran gigi. Ahli gigi di

pinggir jalan (yang dikenal juga dengan istilah tehniker) adalah orang yang belajar

dan bekerja pada model gigi. Mereka tidak pernah mempelajari langsung pada gigi

yang terdapat di tengkorak manusia. Jadi mereka tidak pernah tahu dan belajar

mengenai aspek medis terkait dengan alat-alat yang mereka gunakan. Saat ini

Pemerintah ingin menghilangkan praktek-praktek tukang gigi pinggir jalan dengan

cara tidak mengeluarkan izin baru, sehingga secara alami lambat laun akan habis

dengan sendirinya.

Perlu diketahui bahwa kalau pun tukang gigi memiliki izin dari Dinas Kesehatan, izin

yang mereka miliki hanya untuk membuat gigi tiruan dari akrilik dan memasang gigi

tiruan lepasan dengan syarat tidak menutupi sisa akar gigi. Tukang gigi dilarang

melakukan penambalan gigi dengan bahan apa pun, membuat atau memasang gigi

palsu cekat. Tukang gigi juga tidak memiliki wewenang melakukan pencabutan gigi

dan juga tindak medik apa pun.

3. Wawancara dengan orang yang menggunakan behel

A: Selamat siang mba,nama mba siapa?

B: Selamat siang,nama saya Andriani

A: Kalau boleh tahu mba sudah berapa lama memakai behel?

21

Page 22: Sosiologi

B: Sudah 2 tahun lebih

A: Alasannya menggunakan behel karena apa?

B: Aku punya gingsul dulu

A: Selain itu ada alasan lain tidak mba?

B: Engga ada,emang cuma buat ngilangin gingsul sama rapihin gigi aja

A: Apa saja pengalaman yang mba rasain selama menggunakan behel?

B: Pertama make itu aku ga bisa makan,sakit banget,terus biasa aja.Tapi kan tiap

bulan pasti kontrol,tiapa abis kontrol itu sakit lagi karena karetnya diganti jadi

kenceng lagi.Sekarang juga udah tahap akhir makin ga sakit,kalo diganti karet baru

sakit.

A: Oke mba, terimakasih mba sudah meluangkan waktunya untuk kami

B: Iya sama-sama

Kami menyimpulkan dari hasil wawancara kami terhadap salah satu

koresponden yang memakai behel yaitu ia beralasan alasannya memakai behel

bertujuan untuk merapihkan giginya.Agar gigi bisa rapi perlu dipasang behel lebih

dari 1 tahun.Untuk awal pemasangan, pasien yang memakai behel merasakan sakit

dan sulit untuk memasukkan makanan.Pasien pun perlu kontrol secara rutin untuk

mengganti karet behel agar semakin kuat.

Selain itu hasil wawancara kami terhadap 7 responden lainnya, kami

menemukan beragam alasan mengenai penggunaan behel. Meskipun sebagian besar

dari responden menggunakan behel dengan tujuan kesehatan yaitu agar gigi mereka

rapi, kami juga mendapati beberapa alasan yang unik mengapa mereka menggunakan

behel.

Salah satu responden mengatakan alasan ia menggunakan behel adalah karena

ia tertarik dengan bentuk karet behel yang sekarang telah memiliki banyak variasi.

Ada pula yang mengatakan bahwa ia menggunakan behel karena tidak percaya diri

dengan giginya yang tidak di behel. Ada pula yang menggunakan behel karena

22

Page 23: Sosiologi

menuruti saran dokter dan orangtua. Tetapi, pada intinya mereka ingin tampil lebih

percaya diri setelah menggunakan behel.

Dari sini kami menemukan bahwa ada dua jenis kepercayaan diri yang

ditimbulkan setelah menggunakan behel. Ada sebagian responden yang menjadi

percaya diri setelah behelnya terpasang, namun ada pula sebagian responden yang

menjadi percaya diri setelah susunan giginya menjadi rapi. Meskipun sama-sama

bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, kepercayaan diri ini memiliki

pengertian yang berbeda.

Sebagian besar responden juga lebih memilih memasang gigi di dokter gigi,

karena mereka lebih percaya pada dokter. Namun ada pula yang melakukan perawatan

di ahli gigi. Menurut mereka perawatan behel hanyalah perawatan biasa. Dengan

melakukan perawatan di ahli gigi dapat mengeluarkan biaya yang lebih sedikit

dibandingkan dengan dokter gigi.Dapat dilihat bahwa faktor ekonomilah yang

membuat banyak orang yang memasang behel di tukang gigi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa behel merupakan suatu hasil

budaya, pada zaman ini memasang behel atau kawat gigi sudah menjadi tren di

kalangan anak muda (remaja) hingga orang dewasa. Itu berarti terjadi proses difusi

dimana behel sudah menyebar kedalam suatu kehidupan masyarakat. Fungsi behel

sendiripun sudah beralih dari fungsi awalnya yaitu hanya untuk merapikan gigi

sampai sekarang sebagai fashion saja dan melambangkan status sosial. Berdasarkan

hasil survey, kami melihat adanya anxiety pada anak muda terhadap susunan giginya

yang tidak rapi sehingga mereka mau menggunakan behel. Namun, ada pula yang

menggunakan behel karena takut dianggap tidak gaul, takut dianggap orang miskin,

dsb. Ada juga yang mengungkapkan agar mereka dapat diakui dalam kelompoknya

dan dapat tampil percaya diri. Dari sini disimpulkan adanya pola tingkah laku yang

salah yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan gerak sosial suatu individu dalam

kelompok sosial. Dan terlihat adanya anxiety dan desire pada anak muda yang

23

Page 24: Sosiologi

menggunakan behel berjalan secara bersamaan. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak-

pihak yang yang tidak bertanggung jawab yang membuat behel-behel lepas pasang

yang marak diperjualbelikan di online shop, toko pinggir jalan, bahkan ada juga yang

membuka jasa pemasangan behel secara illegal.

Pemasangan behel secara illegal itu hanya akan merugikan diri sendiri. Bahaya

yang akan didapat dari memasang behel untuk gaya-gayaan antara lain:

1. Gigi menjadi goyah

Saat tulang yang memegang gigi berubah mengikuti kawat yang mencekat

gigi di atasnya, maka gigi bisa jadi goyah. Sama seperti pagar yang ditekan

terus, lama kelamaan pondasinya akan longgar dan goyah.

2. Susah dibersihkan

Memakai behel hanya untuk gaya-gayaan akan membuat kebersihan gigi

tidak terjaga. Terutama membersihkan sisa makanan yang menempel di sela-

sela briket dan kawat. Tentu jika kondisi ini dibiarkan, gigi akan menjadi kotor.

3. Muncul kuman dan bakteri

Karena susah dibersihkan, kuman dan bakteri akan mudah sekali hidup di

mulut. Kuman akan mudah sekali terselip di sela-sela behel dan karetnya, jika

tidak rajin memakai obat kumur mulut. Kuman dan bakteri banyak hidup di

mulut, maka akan timbul bau mulut. Apalagi kondisi gigi sulit untuk

dibersihkan karena ada kawat gigi tersebut.

4. Susunan gigi bisa jadi berantakan

Proses pemasangan yang asal-asalan, apalagi jika dilakukan oleh orang

yang bukan ahlinya, bisa makin memperparah bentuk gigi yang sebenarnya

sudah bagus. Ini disebabkan bentuk gigi akan mengikuti bentuk kawat tersebut.

5. Penularan penyakit

Memasang behel di tukang gigi yang tidak berijin resmi atau illegal

semakin menambah buruk resiko terkena penyakit menular. Ini disebabkan alat-

alat yang digunakan belum terjamin kebersihannya, apalagi langsung

bersentuhan dengan mulut.

3.2 Saran

24

Page 25: Sosiologi

Sebaiknya penggunaan behel itu bertujuan merapikan gigi, bukan sebagai

ajang gaya atau sedang trend. Penggunaan behel yang salah maka akan membuat kita

buntung bukan untung, pikirkanlah risiko jangka panjangnya, pikirkan keuntungan

dan kerugiannya, karena dampak behel tiruan bisa sampai menyebabkan pada

kematian.

Tidak hanya itu dalam memasang behel juga bukan hanya perkara gaya,

fashion, dan kesehatan. Persiapkan juga mental dan disiplin waktu untuk control ke

dokter yang memang ahlinya. Segala hal yang diinginkan membutuhkan suatu proses,

segala sesuatunya tidak ada yang instan.

Cantik atau tampan itu tidak harus latah pada tren yang salah. Pilihlah mana

yang baik dan benar. Sayangi gigimu, sayangi segala pemberian Tuhan. Kamu bisa

tunjukkan sisi cantikmu dari hal lain.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://suku-sukahatimu.blogspot.com/

http://www.the-marketeers.com/archives/tren-behel-di-kalangan-pemuda-sehat-itu-cantik-dan-bergaya.html

http://muda.kompasiana.com/2013/10/30/kawat-gigi-sebagai-fashion-mau-mati-606354.html

http://adifkgugm.blogspot.com/2013/10/memasang-behel-gigi-di-tukang-gigi.html

http://www.slidegossip.com/2012/05/kenali-resiko-dan-bahaya-memasang-behel.html

http://thechocolateship.blogspot.com/2011/09/dampak-positif-dan-negatif-memakai.html

http://behel-lepas-pasang.blogspot.com/2014/02/perbedaan-behel-permanen-dan-behel.html

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100917213045AATS1vw

http://jagakesehatan.wordpress.com/2008/03/20/jenis-jenis-behel/

http://hapsarikyuku.wordpress.com/2013/02/26/fenomena-behel-atau-kawat-gigi/

25

Page 26: Sosiologi

26