HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I ....

42
HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . PENDAHULUAN Sosiologi adalah ilmu yang terbilang cukup baru dibanding ilmu lainnya dalam ilmu- ilmu sosial. Diperkenalkan pertama kali oleh Auguste Comte yang membuat namanya dikenal sebagai ‘Bapak Sosiologi’ dan dibakukan menjadi disiplin ilmu pengetahuan berkat jasa besar Emile Durkheim. Hingga kini sosiologi menjadi ilmu yang sangat populer seiring dengan makin rumitnya problematika yang muncul dalam masyarakat di abad 21 ini. Mempelajari sosiologi tidak terlepas dari berbagai teori yang menjadi landasan utama untuk menganalisis perubahan masyarakat dan berbagai gejala sosial yang muncul akibat perubahan tersebut. Pada mata kuliah ini akan dibahas secara detail dimulai dari sejarah lahirnya teori sosiologi, hingga berbagai pemikiran para tokoh yang memiliki sumbangsih besar terhadap perkembangan sosiologi yang dikenal sebagai peletak dasar ilmu sosiologi diantaranya Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber. II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Mahasiswa Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu: 1) Menjelaskan akar-akar lahirnya sejarah teori sosiologi 2) Menjelaskan pemikiran tokoh-tokoh sosiologi klasik 3) Menjelaskan konsep-konsep masyarakat.

Transcript of HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I ....

Page 1: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK

I . PENDAHULUAN

Sosiologi adalah ilmu yang terbilang cukup baru dibanding ilmu lainnya dalam ilmu-

ilmu sosial. Diperkenalkan pertama kali oleh Auguste Comte yang membuat namanya dikenal

sebagai ‘Bapak Sosiologi’ dan dibakukan menjadi disiplin ilmu pengetahuan berkat jasa besar

Emile Durkheim. Hingga kini sosiologi menjadi ilmu yang sangat populer seiring dengan

makin rumitnya problematika yang muncul dalam masyarakat di abad 21 ini.

Mempelajari sosiologi tidak terlepas dari berbagai teori yang menjadi landasan utama

untuk menganalisis perubahan masyarakat dan berbagai gejala sosial yang muncul akibat

perubahan tersebut. Pada mata kuliah ini akan dibahas secara detail dimulai dari sejarah

lahirnya teori sosiologi, hingga berbagai pemikiran para tokoh yang memiliki sumbangsih

besar terhadap perkembangan sosiologi yang dikenal sebagai peletak dasar ilmu sosiologi

diantaranya Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber.

II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Mahasiswa

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:

1) Menjelaskan akar-akar lahirnya sejarah teori sosiologi

2) Menjelaskan pemikiran tokoh-tokoh sosiologi klasik

3) Menjelaskan konsep-konsep masyarakat.

Page 2: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar I

a. Indikator

1) Menjelaskan akar-akar sejarah lahirnya teori sosiologi

b. Uraian Materi

1) Kekuatan Intelektual Lahirnya Teori Sosiologi

Beberapa kekuatan sosial yang melatarbelakangi munculnya teori-teori sosial dan

sekaligus menjadi fokus perhatian para ahli sosial, di antaranya adalah revolusi politik,

revolusi industri, perkembangan kapitalisme, perkembangan sosialisme, feminism,

urbanisasi, perubahan agama, serta pertumbuhan ilmu pengetahuan. Perkembangan teori-teori

sosial tersebut tidak hanya terjadi di satu negara. tetapi di beberapa negara terutama yang

terjadi di kawasan Eropa Barat. di antaranya adalah di Prancis, Jemian, Italia dan lnggris.

Perubahan berupa revolusi sosial politik serta kebangkitan kapitalisme membawa

dampak-dampak yang tidak saja bersifat positif tetapi juga memunculkan masalah-masalah

sosial baru. Hal ini telah memacu para ahli sosial dan filsafat untuk menemukan kaidah-

kaidah baru yang terkait dengan perkembangan teori sosial dan sekaligus sebagai suatu upaya

dalam memahami dan menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut serta mengarahkan

bagaimana bentuk masyarakat yang diharapkan di kemudian hari. Seperti perkembangan

kehidupan politik (revolusi Prancis sejak tahun 1789 menjadi cikal bakal perkembangan teori

sosiologi di Prancis. Demikian pula, pertumbuhan kapitalisme di Inggris telah memacu

munculnya pemikiran-pemikiran baru di bidang sosial.

2) Perkembangan Teori Sosiologi Abad ke-20

Teori Sosiologi Menjelang Abad Ke-20

Perkembangan teori sosiologi pada abad ke-20 terjadi cukup pesat di Amerika. Hal ini

terdorong oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah perubahan sosial masyarakat yang

membutuhkan pemecahan berdasarkan bidang ilmu tertentu secara cepat, dan didorong oleh

perkembangan ilmu terutama di bidang kemasyarakatan yang mampu mengkaji masyarakat

secara ilmiah.

Page 3: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

Perkembangan teori sosiologi di Amerika diawali oleh perkembangan keilmuan di

dua universitas, yaitu di Chicago University dan Hanvard University. Namun deniikian,

dalam perjalanan waktu, sejalan dengan persebaran para tokoh sosiologi ke beberapa

universitas di seluruh negeri, muncul pula universitas-universitas lain yang dianggap mampu

melahirkan beberapa teori penting dalam bidang sosiologi, seperti Columbia University dan

University of Michigan.

Di Chicago University dikenal adanya sekelompok pemikir sosial yang disebut

kelompok Chicago School. Tokoh-tokoh sosiologi yang penting dan tempat ini adalah WI.

Thomas. Robert Park, Charles 1-lorton Cooley, George Herbert Mead, dan Everett Hughess.

Di Flarvard University. sosiologi berkembang melalui tokoh-tokoh seperti Talcott Parsons,

Robert K. Merton, Kingsley Davis, dan George Homans. Di samping itu. perkembangan teori

sosiologi di Amerika juga sedikitnya terpengaruh oleh sebuah teori yang sering disebut-sehut

sebagai teori di luar mainstream sosiologi di Amerika, yaitu khasanah pemikiran dan

kelompok teori Marxian.

Pengetahuan perkembangan teori di Amerika sangat penting mengingat teori-teori

yang berkembang di Amerika ini kemudian menjadi pusat perhatian dunia pada tahun 1960-

an dan 1970-an. Sejalan dengan teori interaksionisme simbolik, bangkit pula teori pertukaran

(exchange theory) yang dikembangkan oleh George Homans berdasarkan pemikiran

psychological behaviorism dan B.F. Skinner.

c. Rangkuman

Munculnya teori sosiologi tidak terlepas dari berbagai peristiwa besar yang melatar

belakanginya. Sosiologi muncul di Eropa seiring dengan adanya beberapa peristiwa seperti

revolusi politik, revolusi industri, dan perkembangan kapitalisme dibeberapa negara dunia.

Perubahan berupa revolusi sosial politik serta kebangkitan kapitalisme membawa dampak-

dampak yang tidak saja bersifat positif tetapi juga memunculkan masalah-masalah sosial

baru. Hal ini telah memacu para ahli sosial dan filsafat untuk menemukan kaidah-kaidah baru

yang terkait dengan perkembangan teori sosial dan sekaligus sebagai suatu upaya dalam

memahami dan menanggulangi masalah-masalah sosial tersebut serta mengarahkan

bagaimana bentuk masyarakat yang diharapkan di kemudian hari.

Page 4: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

d. Evaluasi

1. Jelaskanlah akar sejarah lahirnya teori sosiologi di Eropa!

e. Bacaan

1. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

3. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

4. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

5. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

6. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

Page 5: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

2. Kegiatan Belajar II

a. Indikator

1) Menjelaskan Pemikiran Auguste Comte

b. Uraian Materi

Mengenal Diri dan Pemikiran Auguste Comte (1798-1857)

Perjalanan hidup dan Karya Comte serta Pandangannya tentang Ilmu Pengetahuan.

adalah seseorang yang untuk pertama kali memunculkan istilah ‘sosiologi’ untuk memberi

nama pada satu kajian yang memfokuskan diri pada kehidupan sosial atau kemasyarakatan.

Saat ini sosiologi menjadi suatu ilmu yang diakui untuk mernahami masyarakat dan telah

berkembang pesat sejalan dengan ilmu-ilmu Iainnya. Dalam hal itu. Auguste Comte diakui

sebagai Bapak” dan sosiologi.

Auguste Comte pada dasarnya bukanlah orang akademisi yang hidup di dalam

kampus. Perjalanannya di dalam menimba ilmu tersendat-sendat dan putus di tengah jalan.

Berkat perkenalannya dengan Saint-Simon, sebagai sekretarisnya, pengetahuan Cornte

semakin terbuka bahkan mampu mengkritisi pandangan-pandangan dari Saint-Simon. Pada

dasamya Auguste Comte adalah orang pintar, kritis, dan mampu hidup sederhana tetapi

kehidupan sosial ekonominya dianggap kurang berhasil. Pemikirannya yang dikenang orang

secara luas adalah filsafat positivisme. serta memberikan gambaran rnengenai metode ilmiah

yang menekankan pada pentingnya pengamatan, eksperimen, perbandingan. dan analisis

sejarah.

Pemikiran Auguste Comte Tentang Individu, Masyarakat, dan Perubahan Sosial

Perkembangan masyarakat pada abad ke-19 menurut Comte dapat mencapai tahapan yang

positif (positive stage). Tahapan ini diwamai oleh cara penggunaan pengetahuan empiris

untuk memahami dunia sosial sekaligus untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum tindakan dan reaksi terhadap bagian-bagian

yang berheda dalam sistem sosial, yang selalu bergerak beruhah secara bertahap. Hal mi

merupakan huhungan yang saling rnenguntungkan (mutual relations) di antara unsur-unsur

dalam suatu sistern sosial secara keseluruhan.

Penjelasan mengenai gejala sosial menurut Comte dapat diperoleh melalui : I) Kajian

terhadap struktur masyarakat berdasarnya konsep statika sosial, dan 2) kajian perubahan atau

perkembangan masyarakat berdasarkan konsep Comte yang disebut dinamika sosial (social

Page 6: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

dynamics). Comte mendefinisikan statika sosial sebagai kajian terhadap kaidah-kaidah

tindakan (action) dan tanggapan terhadap bagian-bagian yang berbeda dalam suatu sistem

sosial (Ritzer. 1996). Sedangkan dinamika sosial adalah studi yang berupaya mencari kaidah-

kaidah tentang gejala-gejala sosial di dalam rentang waktu yang berbeda. Berbeda dengan itu.

statika sosial hanya mencari kaidah- kaidah gejala sosial yang bersamaan waktu terjadinya.

Pada tahun 1942, ia mempublikasikan bukunya yang berjudul Le Cours de

Philosophie Positivistic. Pemikiran brilian Comte mulai menjadi suatu aliran pemikiran yang

baru dalam karya-karya filsafat yang tumbuh lebih dahulu. Dengan penuh kesadaran bahwa

akal budi manusia terbatas, comte mencoba mengatasi dengan membentuk ilmu pengetahuan

yang a pengetahuan seperti apa yang sedang Comte bangun, yaitu : 1. Membenarkan dan

menerima gejala empiris sebagai kenyataan, 2. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan

gejala itu menuru hukum yang menguasai mereka, dan 3. Memprediksikan fenomena-

fenomena yang akan datang berdasarkan hukum-hukum itu dan mengambil tindakan yang

dirasa bermanfaat. Keyakinan Comte dalam pengembangan yang dinamakan positivisme

semakin besar, positivism sendiri adalah faham filsafat, yang cenderung untuk membatasi

pengetahuan benar manusia kepada hal-hal yang dapat diperoleh dengan memakai metode

ilmu pengetahuan. Disini Comte mengungkapkan perkembangan kehidupan manusia dengan

menciptakan sejarah baru, merubah pemikiran-pemikiran yang sudah menbudaya, tumbuh

dan berkembang pada masa sebelumnya. Comte mencoba dengan keahlian berfikirnya untuk

mendekonstruksi pemikiran yang sifatnya abstrak (teologis) maupun pemikiran yang pada

penjelasan-penjelasannya spekulatif (metafisika).

Menurut buku Realitas Sosial yang ditulis K. J Veeger halaman 17, positivism adalah

paham filsafat yang cenderung untuk membatasi pengetahuan benar manusia kepada hal-hal

yang dapat diperoleh dengan memakai ilmu pengetahuan (science,sain). Positivisme

merupakan ajaran bahwa hanya fakta atau hal yang dapat ditinjau dan diuji melandasi

pengetahuan sah. Positivism lahir sebagai reaksi terhadap zaman pencerahan. Dalam buku

Teori Sosiologi karya George Ritzer dan Douglas J. Goodman disebutkan, pengaruh

Pencerahan pada terori sosiologi lebih bersifat tidak langsung dan negatif ketimbang bersifat

langsung dan positif.

Zaman pencerahan menyebabkan beberapa “penyakit” pada masyarakat. Oleh karena itu

Comte menginginkan adanya perubahan atau reformasi sosial untuk memperbaiki “penyakit”

yang diakibatkan oleh Revolusi Perancis dan Pencerahan itu. Comte hanya menginginkan

evolusi alamiah di masyarakat. Hingga akhirnya tercipta teori evolusi yang dikemukakan

Comte atau yang biasa disebut hukum tiga tahap yaitu : Teologi, dimana pemikiran manusia

Page 7: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

masih sangat sederhana, dengan mengaitkan gejala alam dengan sesuatu yang bersifat

supranatural, Metafisik, penjelasan spekulatif yang hanya mengandalkan akal budi tanpa

penelitian ilmiah dan Positivistik, saat manusia menjawab fenomena dengan hukum

kausalitas dilandaskan ilmu pengetahun empirik. Masyarakat bukanlah benda mati,

masyarakat akan selalu berkembang dan bergerak menjadi semakin maju. Masyarakat yang

tidak puas atas zaman teologis dan metafisik akan mencari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan tentang segala fenomena yang terjadi disekitar mereka. Dengan melakukan

percobaan, serta menguji fenomena maka akan muncul jawaban yang ilmiah dan

menggantikan jawaban mutlak seperti “kuasa tuhan” atau “nasib”. Seperti yang dikatakan

Comte, zaman positivism akan menggantikan teologis dan metafisik serta menjadikan dunia

ini menjadi lebih baik karena mendasarkan segala sesuatu dengan hal-hal yang ilmiah dan

rasional.

c. Rangkuman

Pemikiran utama Auguste Comte adalah hukum tiga tahap perkembangan intelektual

manusia, yaitu : Teologi, dimana pemikiran manusia masih sangat sederhana, dengan

mengaitkan gejala alam dengan sesuatu yang bersifat supranatural, Metafisik, penjelasan

spekulatif yang hanya mengandalkan akal budi tanpa penelitian ilmiah dan Positivistik, saat

manusia menjawab fenomena dengan hukum kausalitas dilandaskan ilmu pengetahun

empirik.

d. Evaluasi

1. Jelaskan pemikiran utama Auguste Comte tentang hukum tiga tahap pemikiran manusia,

beserta contoh!

e. Bacaan

1. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

3. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

4. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

5. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

6. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

Page 8: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

3. Kegiatan Belajar III

a. Indikator

1) Menjelaskan Pemikiran Auguste Comte Tentang Agama Humanitas

b. Uraian Materi

Agama Humanitas Auguste Comte

Perang yang terus menerus dan individualism yang berlarut di zaman post-revolusi di

negeri Perancis mencemaskan Comte. Semakin ia tua, semakin ia menyadari bahwa tingkah

laku manusia tidak berpangkal pada akal-budi, melainkan berasal dari hatinya. Dengan “hati”

dimaksudkan “perasaan dan kemauan”. Kedua unsur ini melainkan peranan yang menentukan

bagi perilaku dan sikap seseorang. Menurut hematnya, pendidikan elektualistis terus-menerus

dan bertujuan menambah pengetahuan saja, tanpa adanya cintakasih dan motivasi,

menghasilkan intelektualisme kering dan rasionalisme mendul. Memang benar bahwa akal

budi berdindak sebagai penuntun dan juru penerang dalam perjalanan hidup. Tetapi, betapa

penting dan perlu juga fungsi ini, akal-budi manusia yang tidak menduduki tempat tertinggi.

Hati adalah daya manusia yang paling luhur. Dengan mengingat bahwa wanita mempunyai

perasaan yang paling halus, maka Comte mengagumi dan mengagungkan mereka.

Comte sangat dikesankan oleh abad pertengahan. Bukan tahap evolusi akan-budi di

zaman itu mengesankan dia, tetapi pengintegrasian yang ditonjolkan antara nilai-nilai rohani

dengan nilai-nilai duniawi. Misalnya, lembaga keluarga tidak semata-mata dianggap sebagai

sumber sekuler saja, tetapi dianggap suci dan sacral juga. Terdorong oleh keyakinan bahwa

hati manusia merupakan daya yang terutama, ia melucuti angkatan bersenjata dari cita

sakralnya, dan sebagai gantinya ia member status scaral kepada kaum wanita. Ia

meningkatkan status sosial mereka dan meluhurkan peranan mereka dalam rumah tangga. Ia

menentang perceraian, ibu Yesus dihormatinya. Melalui hormat kepada Bunda Maria ia

menyatakan hormatnya kepada semua ibu. Pada saat menjelang wafatnya para hadirin

mendengar dia berbisik “Ibu dari AnakMu”.

Comte menarik kesimpulan, bahwa pengintegrasian kembali masyarakat atas dasar

prinsip-prinsip positivism hanya mungkin dilaksanakan melalui agama gaya baru, yaitu

agama sekuler dengan lambangnya, upacaranya, hari-hari raya, dan orang´”Kudus”-nya.

Hanya agama yang akan mampu menyemangati baik akal-budi maupun perasaan dan

kemauan. Oleh karena itulah, Comte dalam masa tuanya mendirikan agama baru itu. Yang

Page 9: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

disembah sebagai Yang Maha Tinggi bukan Allah, melainkan humanitas atau manusia. Kita

harus mencintai humanitas. Dengan humanitas tidak dimaksudkan semua orang, termasuk

yang tidak becus dan jahat. Melainkan orang-orang terbaik yang pernah dihasilkan sejarah

dan masih hidup melalui karya dan pengaruh mereka. Kita harus mencintai kemanusiaan

mereka yang abadi. Menurut Comte cinta inilah yang akan memulihkan keseimbangan dan

pengintegrasian baik dalam diri individu maupun dalam masyarakat. Cinta ini akan

melahirkan pemerintahan sipil, menjinakkan, dan mengendalikan tiap-tiap kekuasaan

duniawi, kata Marvin, “masyarakat yang sedemikian rupa diatur, hingga prinsip-prinsip sosial

memainkan peranan paling penting, merupakan suatu sosiokrasi. Itulah sumbangan istimewa

Comte kepada dunia”. (Marvin, F.S, 1936:195-196).

Dalam agama barunya ini Comte membayangkan bahwa ilmu sosial akan menjadi

doktrin agama suatu saat yang akan mengembalikan lagi moralitas manusia, sosiolog sebagai

penyeru agama/ pendetanya dan Comte pun merancang kalender peringatan keagamaan untuk

diperingati umat manusia suatu saat sebagai hari besar penanda adanya agama humanitas.

Apa yang diimpikan Durkheim dari agama ini adalah terwujudnya moralitas manusia sebagai

landasan bagi keteraturan sosial ditengah masyarakat pada waktu itu.

c. Rangkuman

Agama Humanitas adalah agama ciptaan Auguste Comte, yang dimaksudkan untuk

pengintegrasian masyarakat. Agama humanitas yng diisyaratkan dengan cinta ini

dibayangkan akan mengembalikan lagi moralitas manusia, sosiolog sebagai penyeru agama/

pendetanya, ilmu sosial sebagai doktrinnya dan Comte pun merancang kalender peringatan

keagamaan untuk diperingati umat manusia suatu saat sebagai hari besar penanda adanya

agama humanitas. Apa yang diimpikan Durkheim dari agama ini adalah terwujudnya

moralitas manusia sebagai landasan bagi keteraturan sosial ditengah masyarakat pada waktu

itu.

Page 10: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

d. Evaluasi

1. Jelaskanlah bagaimana pemikiran Auguste Comte tentang Agama Humanitas

e. Bacaan

1. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

3. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

4. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

5. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

6. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

Page 11: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

4. Kegiatan Belajar IV

a. Indikator

1) Menjelaskan Pemikiran Karl Marx Tentang Materialisme Historis

b. Uraian Materi

1) Dialektika dan Struktur Masyarakat Kapitalis

Perkembangan pemikiran Marx memang tidak lepas dan pengaruh filsuf-filsuf hebat

seperti Hegel, Feuerhach, Smith, juga Engels. von Mais membagi lima tahap perkembangan

pemikiran marx yang dibedakan ke dalam pemikiran ‘Marx muda’ (young Marx) dan ‘Marx

tua’ (mature Marx). Gagasan dan pemikirannya terutama diawali dengan kajiannya terhadap

kritik Feuerbach atas konsep agamanya Hegel yang berkaitan dengan eksistensi atau

keberadaan Tuhan. Marx yang materialistik benar-henar menolak konsep Hegel yang

dianggapnya terlalu idealistik dan tidak menyentuh kehidupan keseharian.

Bagi Marx, agama hanya sekedar realisasi hakikat manusia dalam imajinasinya

belaka. agama hanyalah pelarian manusia dan penderitaan yang dialaminya. Agama inilah

yang merupakan simbol keterasingan manusia dan dirinya sendiri. Marx mengadopsi

sekaligus mengkritisi dialektikanya Hegel yang dianggapnya tidak realistik itu. Marx juga

rnenganggap filsafatnya Hegel yang idealistik itu, memiliki konsep yang terbalik.

Atas hal ini. Marx mengemukakan konsep dialektika materialistik yang mengacu

kepada berbagai konsep struktur sosial. Dimana di dalamnya tercermin konflik sosial dengan

yang menggambarkan upaya-upaya pembebasan atas eksploitasi para majikan kepada kaum

buruh dalam semua proses produksi yang melibatkan dua kelas sosial yang berbeda, proletar

dan borjuis. Kelas sosial inilah yang nantinya harus tidak ada karena, menurut Marx, pada

suatu saat akan terwujud masyarakat komunisme; yaitu masyarakat sosialis karena runtuhnya

kapitalisme, di mana di dalamnya tidak ada lagi kelas-kelas sosial dan tidak ada lagi hak

kepemilikan pribadi. lnilah masyarakat yang menjadi obsesi Marx. Untuk mewujudkan hal

ini, menurutnya. perlulah dilakukan analisis terhadap sistem ekonomi kapitalis.

Materialisme Historis Karl Marx

Konsep meterialisme Marx pertama kalinya dijelaskan dalam The German Ideologi

yang disusun bersama Engels. Ia menerapkan konsep ini untuk melihat perubahan sejarah.

Tema pokok dalam karya ini perubahan-perubahan dalam bentuk kesadaran, ideologi atau

Page 12: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

asumsi filosofis mencerminkan bukan menyebabkan perubahan-perubahan dalam kehidupan

sosial dan materil manusia.

Kondisi-kondisi kehidupan materil bergantung pada sumber-sumber alam yang ada

dan kegiatan manusia yang produktif. Manusia disini bukan menyesuaikan dirinya dengan

alam/ mengolah lingkungan materilnya tetapi mereka masuk dalam hubungan sosial dengan

orang lain dalam usaha mencoba memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya (makanan,

tempat tinggal, pakaian). Hubungan-hubungan produksi yang pokok ini menimbulkan

pembagian kerja, sehingga munculnya hubungan kepemilikan yang mencakup pemilikan dan

peguasaan yang berbeda-beda atas sumber pokok dan berbagai alat produksi. Pemilikan dan

penguasaan yang berbeda atas barang milik ini merupakan dasar yang asasi untuk menculnya

kelas-kelas sosial, karena sumber materil yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

manusia bersifat langka, sehingga hubungan-hubungan antara kelas yang berbeda itu menjadi

kompetitif dan antagonis.

Manusia tidak pernah merasa puas, begitu kebutuhan biologis terpenuhi, kebutuhan

baru muncul dan pemenuhan kebutuhan baru ini menimbulkan bentuk-bentuk produksi dan

materil yang baru serta jenis hubungan sosial yang baru. Hasilnya adalah seperangkat

kegiatan produktif yang komplek yang bersifat saling tergantung yang mencerminkan tingkat

teknologi yang ada. Masing-masing kegiatan produktif individu yang khusus serta gaya hidup

pada umumnya ditentukan oleh posisinya dalam pembagian kerja dan oleh penggunaan

sumber-sumber materil yang ada.

Dalam skala yang lebih luas, setiap generasi mengkonfrontasikan lingkungan materil

dan lingkungan sosial yang sudah ada yang meliputi berbagai sumber, alat-alat dan teknik

produksi, pembagian kerja dengan pola-pola hubungan sosial yang sudah mapan dan suatu

struktur kelas yang dalam analisis terakhir, mencerminkan pemilikan atau penguasaan atas

alat-alat produksi yang berbeda-beda. Kegiatan individu, apakah itu diarahkan untuk sekedar

mempertahankan hidup biologis atau untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang

lainnya dibatasi oleh kedudukan sosial tertentu yang kebetulan dimilikinya dalam lingkungan

sosial dan materil ini.

Dalam The German Ideology, Marx dan Engels menelusuri perubahan-perubahan

utama kondisi-kondisi materil dan cara-cara produksi disatu pihak. Dan hubungan-hubungan

sosial serta norma-norma pemilikan dilain pihak mulai komunitas suku bangsa primitif

sampai ke kapitalisme modern.

Page 13: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

1. Komunitas suku bangsa primitif,

milik dipunyai secara kolektif

pembagian kerja sangat kecil.

2. Tahap komunal purba

Disini pembagian kerja yang tinggi

mulainya pemilikan pribadi.

3. Tahap feodal

pembagian kerja dan pola-pola pemilikan kekayaan pribadi yang lebih

ketat.

tahap memberikan jalan bagi cara-cara produksi borjuis dan hubungan-

hubungan sosial yang menyertainya, terjadinya perombakan kehidupan

komunal dibawah pengaruh ideologi individualitas dan berkurangnya

hubungan manusiawi, menjadi hubungan-hubungan pemilikan.

4. Tahap kapitalis

proletar memiliki hubungan dengan majikan borjois semata-mata

sebagai seorang penjual tenaga kerja dengan kegiatan produktifnya

dipergunakan untuk menghasilkan produk yang dijual dalam sistem

pasar yang bersifat impersonal.

5. Tahap komunis

pemilikan pribadi akan lenyap dan individu-individu akan berinteraksi

dalam hubungan komunal tidak melulu ekonomi.

aspek pembagian kerja yang menekan dan merendahkan martabat

manusia diganti dengan sistem yang memungkinkan individu untuk

mengembangkan sebesar-besarnya kemampuan manusiawinya, dan

hanya terbatas pada suatu bagian kerja yang sempit.

c. Rangkuman

Materialisme historis merupakan karya Karl Marx yang memperlihatkan betapa

sejarah kehidupan manusia sangat ditentukan oleh kepemilikan materi/ alat produksi.

Pemilikan dan penguasaan yang berbeda atas materi/ alat produksi merupakan dasar yang

asasi untuk menculnya kelas-kelas sosial, karena sumber materil yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan manusia bersifat langka, sehingga hubungan-hubungan antara kelas

yang berbeda menjadi kompetitif dan antagonis.

Page 14: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

d. Evaluasi

1. Jelaskanlah dasar pemikiran Karl Marx tentang Materialisme Historis.

e. Bacaan

1. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

3. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

4. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

5. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

6. Suseno, FM. 2000. Pemikiran Karl Marx. Jakarta: Gramedia

7. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

Page 15: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

5. Kegiatan Belajar V

a. Indikator

1) Menjelaskan Pemikiran Karl Marx Tentang Pembagian Kelas dan Alienasi

b. Uraian Materi

1) Pembagian Kelas

Kemampuan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhannya tergantung pada

terlibatnya mereka dalam hubungan sosial dengan orang lain untuk mengubah lingkungan

materil melalui kegiatan produktifnya. Hubungan-hubungan sosial yang elementer ini

membentuk infrastruktur ekonomi masyarakat. Pada mulanya hubungan ini dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan alamiah antar manusia sesuai dengan kekuatan, ukuran, tenaga,

kemampuan-kemampuan dan semacamnya alam pemilikan atau kontrol terhadap sumber

alam serta alat-alat produksi pemilikan / kontrol yang berbeda. Pemilikan / kontrol atas alat

produksi merupakan dasar utama bagi kelas-kelas sosial dalam semua tipe masyarakat.

Bisa dikatakan dalam masyarakat kapitalis pembedaan kelas terjadi kerena adanya

kesempatan yang berbeda untuk memiliki alat-alat produksi. Kedua kelas ini saling

bermusuhan yaitu :

a. Borjuis: Pemilik modal/ alat produksi

b. Proletar: Kelompok buruh

2) Alienasi

Inti seluruh teori Marx adalah kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan

kebutuhannya bergantung pada kegiatan produktif dimana secara aktif orang terlibat dalam

mengubah lingkungan alamnya. Namun, kegiatan produktif itu mempunyai akibat yang

paradoks dan ironis, karena individu mencurahkan tenaga kreatifnya itu dalam kegiatan

produktif, maka produk-produk dari kegiatan ini memiliki sifat sebagai benda obyektif yang

terlepas dari manusia yang membuatnya.

Karena kegiatan produktif meliputi penggunaan tenaga manusia dan kemampuan

kreatifnya, maka produk yang diciptakan itu sebenarnya mewujudkan sebagian hakekat

manusia itu. Jadi manusia mengkonfrontasikan hakekatnya sendiri (yaitu hasil keringat dan

Page 16: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

kemampuan kreatifnya) dalam bentuk yang sudah terasing, atau diasingkan atau sebagai

benda dalam dunia luar yang berada diluar jangkauan pengontolan mereka dan malah

manusia harus menyesuaikan diri dengannya, sesudah itu kebebasan individu untuk terus

menuangkan kreatifnya dan mengembangkan kemampuannya sebagai manusia, sangat

dibatasi.

Marx menyayangkan pengaruh-pengaruh individualisme yang semakin meningkat

serta sistem pasar bebasnya dalam memecahkan ikatan-ikatan sosial yang dimasa lampau

sudah membantu memanusiakan hubungan-hubungan ekonomi. Dia melihat pengaruh ini

sebagai sesuatu yang membuat manusia sebagai barang komoditi saja dalam pasar, yang

tenaganya diperjualkan belikan seperti komuditi lainnya tanpa melihat kebutuhan manusiawi

yang terlibat dalam proses ini. Alienasi juga merupakan akibat dari hilangnya kontrol

individu atas kegiatan kreatifnya sendiri dan produksi yang dihasilkannya. Pekerjaan dialami

sebagai manusia untuk mengembangkan / menyatakan kemampuannya yang kreatif. Individu

merasa dirinya tidak mampu untuk mengembangkan diri dalam pengertian yang lebih luas

melalui kegiatan produksinya.

Karl Marx membagi alienasi atas:

1. Alienasi dari produk yang di produksi. Disini mereka hanya sekedar instrumen

pembuat produk karena ketika produk itu berakhir, produk tidak pernah menjadi milik

mereka dan mereka tidak menikmati produk yang mereka ciptakan.

2. Alienasi dari alat produksi dan pekerjaan. Mereka bekerja bukan dari spontanitas

mereka sendiri tapi dibawah pengaruh orang lain dan mesin-mesin. Buruh hanyalah

objek yang dikendalikan mesin.

3. Alienasi dari sesama manusia/ pekerja. Dalam masyarakat kapitalis tidak ada

hubungan persahabatan hanya ada faktor kepentingan saja hal ini menjadikan manusia

egois, sehigga mereka memandang sesama hanya sebagai saingan dan musuh.

Disamping itu buruh bekerja dalam satu tempat tapi fokus dengan pekerjaan masing-

masing, tanpa sempat untuk saling bercerita.

4. Alienasi dari hakekat diri sendiri. Dalam diri manusia, pekerjaan adalah hidup dan

produk ada hidup mereka, sehingga mereka hidup untuk bekerja guna menghasilkan

produk, tapi tidak bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan diri pribadi karena

Page 17: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

bekerja. Manusia punya kreativitas tapi tidak bisa menuangkan kreativitas diri dalam

pekerjaan mereka.

Menurut Karl Marx cara mengatasi alienasi ini adalah dengan cara:

meniadakan pembagian kerja

meniadakan pemilikan pribadi

negara dalam bentuk tradisional

hapus semua eksploitasi dan penindasan

c. Rangkuman

Alienasi merupakan karya fenomenal Marx yang melihat keterasingan individu ketika

ia bekerja dengan kegiatan produktifnya. Karena kegiatan produktif meliputi penggunaan

tenaga manusia dan kemampuan kreatifnya, maka produk yang diciptakan itu sebenarnya

mewujudkan sebagian hakekat manusia itu. Jadi manusia mengkonfrontasikan hakekatnya

sendiri (yaitu hasil keringat dan kemampuan kreatifnya) dalam bentuk yang sudah terasing,

atau diasingkan atau sebagai benda dalam dunia luar yang berada diluar jangkauan

pengontolan mereka dan malah manusia harus menyesuaikan diri dengannya, sesudah itu

kebebasan individu untuk terus menuangkan kreatifnya dan mengembangkan kemampuannya

sebagai manusia, sangat dibatasi

d. Evaluasi

1. Karl Marx mengungkapkan bahwa dalam kegiatan produksi manusia teralienasi dari

kegiatan produktifnya. Jelaskan apa maksudnya, dan berikan analisis saudara!

e. Bacaan

1. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

3. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

4. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

5. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

6. Suseno, FM. 2000. Pemikiran Karl Marx. Jakarta: Gramedia

7. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

Page 18: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

6. Kegiatan Belajar VI

a. Indikator

1) Menjelaskan Pemikiran Karl Marx Tentang Kesadaran Kelas dan Perjuangan Kelas

b. Uraian Materi

Kesadaran Kelas dan Perjuangan Kelas

Perkembangan industri yang hanya terpusat pada daerah perkotaan, membuat para

pekerja hidup berdampingan satu sama lain sebagai tetangga dikota, kaum -proletar menjadi

sadar akan penderitaan bersama dan kemelaratan ekonominya serta situasi kerja yang kurang

manusiawi. Dengan terpusatnya mereka pada suatu tempat memungkinkan terbentuknya

jaringan komunikasi dan menghasilkan kesadaran kelas.

Dengan terbentuknya jaringan komunikasi maka kepentingan bersama menjadi jelas,

maka dibentuklah organinasi kelas proletar melawan musuh bersama organisasi ini dapat

berupa berdirinya serikat buruh atau serikat kerja lainnya untuk mendesak upah yang lebih

tinggi, perbaikan kondisi kerja dsb. Namun akhirnya organisasi kelas buruh itu akan menjadi

cukup kuat bagi mereka untuk menghancurkan seluruh struktur sosial yang akan menghargai

kebutuhan dan kepentingan umat manusia seluruhnya. Hal inilah yang memicu konflik

terbuka antara borjuis dan proletar.

Dari uraian teori yang dikemukakan oleh Marx, ia tidak memperhitungkan seiring

perkembangan zaman akan menyebabkan perubahan yang cukup signifikan dalam

masyarakat kapitalis antara lain :

1) Kondisi proletar mengalami kemajuan dan kehidupan mereka sudah agak membaik

dibandingkan pasca revolusi industri. Ini bisa dilihat dari kondisi pekerjaan dan upah

yang diberikan. Salah satunya sudah ada kebijakan dan standar dari pemerintah untuk

menetapkan UMR (Upah Minimum Regional) buruh sesuai dengan pendidikan

terakhir mereka. Selain itu kondisi kerja juga sudah diperhatikan seperti, memakai

masker ketika bekerja. Ditambah lagi, jika mereka melakukan lembur juga akan

dibayarkan upah lembur mereka.

Page 19: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

2) Sedangkan organisasi buruh/ serikat buruh yang jelaskan Marx akan membantu

terjadinya revolusi ketahap komunis tidak pernah terjadi. Malah sekarang serikat

buruh ikut membantu proletar memperjuangkan nasib mereka kearah yang lebih baik

dalam struktur kapitalis. Biasanya serikat buruh akan menjadi fasilitator antara buruh

dan borjuis. Bahkan untuk saat sekarang ini sudah banyak proletar/buruh yang

berdemo dan turun kelapangan untuk memperjuangkan nasib mereka.

3) Dalam masyarakat kapitalis tidak lagi terdiri dari dua golongan yaitu borjuis dan

proletar yang saling bermusuhan. Pada akhirnya menimbulkan konflik terbuka antara

mereka. Marx tidak memperhitungkan munculnya kelas lain, seperti peneliti

(ilmuwan), manager dll. Kenyataannya sekarang akan masuk kemanakah middle class

(kelas menengah) diantara dua golongan tersebut. Selain itu, konflik terjadi

kebanyakan bukan antara pemilik modal tapi dengan middle class yang berhubungan

dengan kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

4) Selain itu, Marx juga tidak memperhitungkan bahwa pemilik modal bukan lagi terdiri

atas satu orang saja, tapi beberapa orang, dimana mereka bisa mendapat modal suatu

perusahaan dari pasar modal. Hal inilah yang semakin membuat berkembangnya

kapitalis dan bukan menghancurkannya.

5) Munculnya middle class atau kelas menengah anti kemapaman yang punya life style

karena sudah punya surplus (pendapatan yang memang hanya untuk berfoya-foya),

tapi ia merasa tidak cukup lagi sehingga timbul ‘self actualization’ (aktualisasi diri),

sehingga kelas ini mengarah pada aktifitas sosial dengan memberikan beasiswa,

menyumbang dana. Jadi tidak semua masyarakat kapitalis tersebut yang kurang

manusiawi.

c. Rangkuman

Akhir dari seluruh pemikiran Karl Marx sampai pada sebuah kesimpulan bahwa untuk

keluar dari ketertindasan yang dialami buruh selama ini maka perlu adanya kesadaran dari

para buruh untuk memperjuangkan hak mereka, karena konflik dan pertentangan antara kelas

yang ada sebagai sebuah muara terciptanya perubahan suatu saat. Hingga ramalan Marx akan

tercipta masyarakat tanpa kelas, walaupun ramalan itu sampai saat ini tidak pernah terwujud.

Page 20: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

d. Evaluasi

1. Jelaskanlah bagaimana Marx mengungkapkan pentingnya kesadaran kelas dan perjuangan

kelas bagi kelompok buruh untuk memperjuangkan nasib mereka!

e. Bacaan

1. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

3. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

4. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

5. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

6. Suseno, FM. 2000. Pemikiran Karl Marx. Jakarta: Gramedia

7. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

Page 21: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

7. Kegiatan Belajar VII

a. Indikator

Menjelaskan Pemikiran Emile Durkheim Tentang Tradisi Akademis dan Intelektual

yang Menyebabkan Sosiologi Dilembagakan Menjadi Disiplin Ilmu

b. Uraian Materi

1). Riwayat Hidup dan Latar Belakang Tradisi Intelektual Emile Durkheim

Emile Durkheim lahir di Epinal, Propinsi Lorraine Perancis pada tanggal 15 april

1958. Pria berdarah Yahudi ini dikenal sebagai salah seorang pendiri sosiologi. Perhatian

besar Durkheim terhadap ilmu sosial sudah terlihat semenjak ia menjadi mahasiswa di Ecole

Normale, sebagai universitas yang sangat mempengaruhi tradisi berfikir Durkheim, walaupun

Durkheim pernah mengkritik sistem pengajaran di Ecole Normale dengan terang-terangan

karena ketidakpuasannya dengan sistem pengajaran di Ecole Normale yang terlalu terfokus

pada kesusastraan klasik. Apa yang diharapkan Durkheim di meja perkuliahan adalah

pengajaran tentang doktrin moral dan ajaran bersifat ilmiah tentang persoalan moral yang

menurut Durkheim sangat relevan untuk mengkaji masyarakat Perancis pada masa itu.

Setelah lulus dari Ecole Normale Durkheim terpaksa mengawali kariernya sebagai

pengajar filsafat. Hal ini dilakukan Durkheim karena pada waktu itu sosiologi belum

diajarkan di sekolah menengah ataupun di perguruan tinggi. Karier ini ditekuni Durkheim

dari tahun 1882 sampai 1887, hingga pada tahun berikutnya Durkheim mendapatkan

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Jerman dan Paris. Setelah pendidikannya di

Jerman selesai ketertarikannya pada ilmu pengetahuan nya pun makin meningkat. Hal ini

terlihat dari beberapa karyanya tentang pengalamannya selama di Jerman yang kemudian

diterbitkan disalah satu jurnal terkemuka di Jerman. Publikasi-publikasi ini membawanya

meraih posisi di Departemen Filsafat Universitas Bordeaux pada tahun 1887 dan sekaligus

menjadi awal cemerlang bagi karier Durkheim karena sejak itu pula Durkheim mulai

memberikan kuliah ilmu sosial khususnya di bidang pendidikan moral di Universitas

Perancis. Tahun 1992 Durkheim pindah ke universitas Sorbonne dalam, dalam waktu empat

tahun kariernya disana Durkheim pun diangkat menjadi guru besar ilmu pendidikan dan

sosiologi.

Page 22: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

2). Proses Pelembagaan Sosiologi Sebagai Sebuah Disiplin Ilmu

Muda dan cemerlang adalah gambaran sosok Emile Durkheim, karena Durkheim

merupakan guru besar ilmu sosial pertama di Perancis. Sebelum Durkheim hadir dengan

berbagai karyanya dalam kurikulum pendidikan Perancis mata pelajaran ilmu sosial belum

dikenal, hingga pada tahun 1887 untuk pertama kalinya Durkheim memberikan kuliah umum

ilmu sosial yang menekankan pentingnya moralitas untuk menciptakan kembali tatanan sosial

yang hancur akibat revolusi Perancis dan revolusi Inggris pada saat ia telah diangkat menjadi

salah satu staf universitas Bordeaux

Tahun-tahun di Bordeaux (1887-1902) merupakan masa produktif Durkheim,

serentetan kesuksesan hadir dalam karier intelektual Durkheim, dengan karya-karya yang

monumental. Mengawali karyanya dalam tesis doktoralnya The Division of Labour in Society

(1893), pernyataan metodelogis utamanya dalam buku yang berjudul The Rules of Sociology

Method (1895) dan Suicide, yang kesemuanya itu berisi analisisnya dari paradigma sosiologis

yang menimbulkan berbagai kontraversi tetapi justru membuat Durkheim begitu dihormati

terutama di kalangan akademisi (Upe, 2010). Akan tetapi karya yang paling mempengaruhi

pemikiran intelektual di Perancis adalah tulisannya yang diterbitkan dalam jurnal L’anne

Sosiologique yang diterbitkan pada tahun 1898. Jurnal sosiologi pertama di Perancis sebagai

deklarasi kemandirian ilmu sosiologi di hadapan cabang ilmu lainnya. Dari jurnal ini dan

berbagai karya Durkheim lainnya ini tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Durkheim adalah

tokoh yang sangat berjasa dalam melembagakan sosiologi menjadi sebuah disiplin ilmu. Jika

Auguste Comte adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan istilah sosiolog, maka

Durkheim adalah tokoh yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu sosiologi selanjutnya

dengan melembagakan sosiologi menjadi sebuah disiplin ilmu

c. Rangkuman

Emile Durkheim adalah tokoh yang sangat berjasa dalam membawa sosiologi menjadi

sebuah disiplin ilmu dan memisahkan sosiologi dari psikologi dan ilmu filsafat. Dari

keseluruhan karya Durkheim perhatian Durkheim difokuskan pada bagaimana tatanan moral

yang hancur akibat revolusi inggris dan revolusi perancis bisa tercipta kembali. Perhatiannya

ini dituangka dalam karya besarnya the Rule of Sosiology Method, The Division of Labour in

Page 23: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

Society dan Le suicide yang kemudian membawanya menjadi guru besar ilmu sosial pertama

dalam sejarah Perancis

d. Evaluasi

1). Jelaskanlah bagaimana proses pelembagaan sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu!

2). Jelaskan kondisi sosial apa yang melatar belakangi keseluruhan pemikiran Durkheim

terkait dengan kondisi masyarakat Perancis pada waktu itu?

e. Bacaan

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Samuel Hanneman. 2010. Emile Durkheim: Riwayat Pemikiran, dan Warisan Bapak

Sosiologi Modern. Depok: Kepik Ungu

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo.

Page 24: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

8. Kegiatan Belajar VIII

a. Indikator

1) Menjelaskan Pemikiran Emile Durkheim Tentang Fakta Sosial

b. Uraian Materi

The Rules of Sociology Method adalah karya besar Emile Durkheim yang memiliki

kontribusi sangat besar dalam perkembangan sosiologi yang melihat hubungan antara

masyarakat dan individu yang merupakan objek sosiologi. (Samuel, 2010). Menurut

Durkheim objek kajian sosiologi adalah fakta sosial (social fact). Fakta sosial yang

dimaksudkan disini adalah cara bertindak (ways of acting), berfikir (thinking),

merasakan(feeling) yang berada diluar diri individu (external) dan mempunyai kekuatan

untuk memaksa individu (coercion).

Fakta sosial inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi menurut

Durkheim. Fakta sosial ini dinyatakan Durkheim sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda

dengan ide. Ia bukan sesuatu yang dapat diukur dari kondisi psikologis dan biologis seorang

individu. Karena fakta sosial bukanlah gejala individual tapi terdapat di level kehidupan

bersama (kolektif), dimana ketika individu bertindak dan berfikir bukan hanya karena

kehendak dirinya sebagai subjek yang bebas, tapi individu bertindak dipengaruhi oleh

kebiasaan aturan, nilai, dan norma yang ada dalam masyarakat tempat ia hidup. Artinya disini

fakta sosial merupakan cara bertindak, berfikir dan merasakan individu yang dipengaruhi

oleh kebiasaan, aturan, nilai dan norma yang ada dalam kelompoknya.

Contoh fakta sosial:

Mahasiswa Jurusan Sosiologi adalah sekumpulan individu yang menjadi bagian dari

civitas akademika UNP. Sebagai bagian dari UNP para mahasiswa sosiologi berusaha

bersikap sesuai aturan yang telah ditetapkan UNP, seperti berpakaian rapi dan sopan, datang

tepat waktu dan bersikap sopan kepada para dosen. Pertanyaannya adalah apakah prilaku

mahasiswa tersebut karena kesadaran diri sendiri tanpa ada paksaan atau karena aturan yang

memaksa dan mengikatnya untuk berprilaku sesuai aturan tersebut. Jawabannya lebih pada

pilihan yang ke dua, karena sebelum mahasiswa masuk ke UNP seperangkat aturan itu telah

ada dan mereka wajib untuk mentaati itu, baik sukarela ataupun terpaksa. Inilah yang

Page 25: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

dimaksud Durkheim dengan fakta sosial, ketika tindakan dan fikiran mahasiswa tadi yang

didasarkan atas aturan yang ada di universitas tempat ia mengidentifikasi diri.

Karakteristik Fakta sosial

1. Eksternal : Berada di luar diri dan kesadaran individu

Fakta sosial tidak berada dalam diri individu dan bukan bentukan dari individu

tersebut, akan tetapi ia telah ada sebelum manusia ada dan akan tetap ada setelah

manusia tiada. Individu yang kemudian menyesuaikan diri dan tata terhadap nilai,

norma dan aturan yang mengikat individu tersebut. Seperti contoh diatas mahasiswa

baru yang masuk ke UNP harus mentaati berbagai aturan yang telah ada di UNP dan

mengikat mereka dalam berprilaku.

2. Koersif (memaksa) : kemampuan untuk memaksa individu berfikir dan bertindak

menurut aturan, nilai dan norma yang telah ditentukan. Dalam hal ini individu bisa

saja melanggar berbagai aturan tersebut tapi ada sanksi yang telah menanti.

3. Kolektif (umum) : berlaku untuk semua bukan hanya satu/ dua orang tapi untuk

semua lapisan masyarakat, karena fakta sosial ada dilevel kehidupan bersama atau

kolektif. Individu terpengaruh oleh fakta sosial tersebut karena individu bagian dari

dinamika kolektif tersebut.

Bagaimana cara membedakan fakta sosial dengan fakta sosial lainnya? Kata kunci yang

digunakan untuk menganalisis fakta sosial adalah ‘sosial rate’. Contoh tingkat perceraian di

Indonesia dari tahun 2000 sampai tahun 2012. Dalam hal ini bukan perceraian yang menjadi

fakta sosial, tapi tingkat perceraian dari tahun ketahun dalam suatu masyarakat. Skala ini

menunjukkan adanya keadaan sosial yang menyebabkan lebih dari satu bayi meninggal pada

saat yang sama.

Hal lain yang juga penting untuk menjelaskan prinsip metodelogis Durkheim adalah bahwa

fakta sosial tidak bisa dijelaskan sendiri tanpa fakta sosial lainnya. Artinya fakta sosial juga

harus dijelaskan dengan fakta sosial lainnya bukan faktor psikologis seperti kesadaran

individu. Contoh fakta urbanisasi yang dilakukan oleh banyak daerah di Sumatera Barat ini

harus dijelaskan dengan fakta lain seperti ketidakseimbangan pembangunan pusat dan daerah

atau faktor sosiokultural masyarakat minangkabau.

Bagaimana cara menjelaskan fakta sosial? Menurut Durkheim ada dua model dalam

menjelaskan fakta sosial yaitu penjelasan kausal dan penjelasan fungsional. Penjelasn kausal

Page 26: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

adalah dngan meninjau sebab musababnya. Contoh faktor faktor apa yang menyebabkan

tingginya tingkat urbanisasi di Sumatera Barat. Sedangkan penjelasan fungsional adalah

menjelaskan fakta sosial dengan mencari apakah arti fakta ini dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat secara keseluruhan. Contoh pertanyaan, bagaimana pengaruh peningkatan

mobilitas penduduk desa-kota di sumatera Barat terhadap solidaritas masyarakat di pedesaan?

c. Rangkuman

Fakta sosial adalah karya Durkheim yang terangkum dalam karya besarnya The Rule

of Sosilogy Method. Menurutnya objek kajian sosiologi adalah fakta sosial. Fakta sosial yang

dimaksudkan disini adalah cara bertindak, berfikir, merasakan yang dipengaruhi oleh sesuatu

yang berada diluar diri individu dan mempunyai kekuatan untuk memaksa individu (dalam

hal ini adalah nilai, norma dan seperangkat aturan yang mengikat individu). Karakteristik

fakta sosial ini menurut Durkheim bersifat eksternal (berada diluar diri dan kesadaran

individu), memaksa individu untuk berprilaku sesuai nilai dan norma, dan umum, belaku

untuk semua individu yang ada dalam masyarakat tertentu.

d. Evaluasi.

1) Jelaskanlah apa yang dimaksudkan Durkheim dengan fakta sosial, dan berikan contoh!

2) Durkheim mengungkapkan bahwa fakta sosial tidak bisa dijelaskan tanpa fakta sosial

lain. Jelaskanlah maksud pernyataan tersebut!

e. Bacaan

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Samuel Hanneman. 2010. Emile Durkheim: Riwayat Pemikiran, dan Warisan Bapak

Sosiologi Modern. Depok: Kepik Ungu

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo.

Page 27: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

10. Kegiatan Belajar X

a. Indikator

1). Menjelaskan Pemikiran Durkheim tentang solidaritas sosial dan tipe struktur sosial

b. Uraian Materi

1). Pembagian Kerja dan Pergeseran Solidaritas Sosial

Dari keseluruhan fakta sosial, yang menjadi fokus pembahasan Durkheim adalah

solidaritas sosial, dan pembahasan tentang solidaritas membawahi semua karya utamanya.

Solidaritas yang dimaksudkan disini adalah satu keadaan antar individu atau kelompok yang

didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh

pengalaman emosional bersama.

Dalam The Division of Labour in Society Durkheim memusatkan perhatian pada

pertanyaan, mengapa solidaritas sosial mengalami perubahan? Maka untuk pertanyaan ini

Durkheim menjawab bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pergeseran solidaritas

dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik adalah pembagian kerja yang menjadi ciri kas

masyarakat industrialisasi pada waktu itu. Menurut Durkheim penggunaan mesin serta

konsentrasi modal dan tenaga kerja dibidang industri modern mengakibatkan lahirnya

pembagian kerja dalam bentuk spesialisasi yang semakin jelas dan tegas, spesialisasi kerja ini

membuat individu bekerja secara terpisah dan terkonsentrsi pada pekerjaan masing-masing

yang membuat individualisme semakin meningkat .

Solidaritas sosial menurut Durkheim adalah dasar yang kuat dalam hubungan sosial,

karena solidaritas menjadi landasan yang kuat bagi keteraturan sosial, karena menurut

Durkheim solidaritas dalam berbagai lapisan masyarakat berfungsi untuk perekat sosial,

berupa nilai, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota masyarakat

dalam ikatan dan kesadaran kolektif (collective consciousness).

Secara lebih tegas Durkheim membagi dua bentuk solidaritas yaitu solidaritas mekanik

dan solidaritas organik, perbedaan ini didasarkan Durkheim dengan mengidentifikasi

sejumlah perbedaan dalam masyarakat antara pembagian kerja yang tinggi dan pembagian

kerja yang rendah, diantaranya:

Page 28: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

1. Anggota masyarakat dengan tingkat pembagian kerja yang rendah terikat oleh

persamaan emosional, kepercayaan dan adanya komitmen moral bersama. Anggota

masyarakat ini dengan tingkat pembagian kerja yang rendah hubungan mereka

dilandaskan kesadaran kolektif/ bersama yang kuat. Solidaritas seperti disebut

Durkheim dengan solidaritas mekanik.

2. Sementara itu masyarakat dengan pembagian kerja yang tinggi, homogenitas bukan

lagi menjadi prinsip untuk mempersatukan masyarakat, tapi heterogenitas menandai

cara berfikir dan bertindak individu. Solidaritas ini disebut Durkheim dengan

solidaritas organik

Berdasarkan ciri-ciri di atas secara spesifik Durkheim mengidentifikasi perbedaan

solidaritas mekanik dan organik sebagai berikut:

Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik

*Pembagian kerja rendah

*Kesadaran kolektif kuat

*Individualitas rendah

*Hukum represif dominan

*Konsensus terhadap pola-pola normatif

*Hukuman terhadap penyimpangan

dilakukan komunitas

*Saling ketergantungan rendah

*Bersifat primitif pedesaan

*Pembagian kerja tinggi

*Kesadaran kolektif rendah

*Individualitas tinggi

*Hukum restitutif dominan

*Konsensus terhadap nilai-nilai abstrak/ umum

*Hukuman dilakukan orang badan kontrol

formal

*Saling ketergantungan tinggi

*Bersifat industial perkotaan

Dari uraian diatas jelaslah bahwa pergeseran solidaritas mekanik ke organik yang

menjadi fokus Durkheim terjadi karena semakin kompleksnya pembagian/ spesialisasi kerja

pada saat itu, karena spesialisasi kerja membuat individualisme semakin meningkat dan

meluruhkan kesadaran kolektif yang selama ini ada. Pertanyaannya berikutnya adalah kondisi

apa yang mendorong terjadinya peningkatan pada pembagian kerja dalam masyarakat?

Menurut Durkheim peningkatan pembagian kerja ini berhubungan langsung dengan

kepadatan moral (moral density) yang terjadi karena pertambahan jumlah penduduk

Page 29: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

Pergeseran corak solidaritas sosial yang diakibatkan oleh perkembangan tingkat

pembagian pekerjaan ini disebut Durkheim dengan natural course, sesuatu yang natural

dalam perkembangan masyarakat

c. Rangkuman

Solidaritas sosial adalah salah satu fakta sosial yang menjadi inti yang membawahi

keseluruhan dari pemikiran Durkheim. Dalam karya utamanya The Division of Labour in

Society Durkheim memusatkan perhatian pada pertanyaan, mengapa solidaritas sosial

mengalami perubahan? Maka untuk pertanyaan ini Durkheim menjawab bahwa faktor yang

paling berpengaruh terhadap pergeseran solidaritas dari solidaritas mekanik ke solidaritas

organik adalah pembagian kerja yang diakibatkan oleh pertambahan jumlah penduduk yang

mengakibatkan individualisme semakin meningkat karena spesialisasi kerja ini

berkonsekuensi pada terfokusnya tenaga kerja pada pekerjaan masing-masing yang menjadi

tuntutan kerja mereka.

d. Evaluasi

1) Perhatian utama Durkheim adalah pada persoalan solidaritas sosial, yang mengalami

perubahan dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Jelaskanlah apa yang

menyebabkan pergeseran tersebut terjadi menurut analisis Durkheim?

e. Bacaan

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Samuel Hanneman. 2010. Emile Durkheim: Riwayat Pemikiran, dan Warisan Bapak

Sosiologi Modern. Depok: Kepik Ungu

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafin

Page 30: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

11. Kegiatan Belajar XI

a. Indikator

1). Menjelaskan pemikiran Durkheim tentang bunuh diri, anomi dan integrasi masyarakat

b. Uraian Materi

1) Suicide (Bunuh Diri) Dalam Pandangan Emile Durkheim

Karya Durkheim yang sangat populer lainnya adalah Le Suicide (1897) yang melihat

hubungan antara solidaritas sosial dan gejala bunuh diri yang merupakan usaha Durkheim

dalam menguji pandangannya tentang bunuh diri. Seperti pernyataan Durkheim bahwa fakta

sosial harus dijelaskan dengan fakta sosial lainnya, maka Durkheim menghubungkan fakta

sosial Solidaritas dan fakta sosial tingkat bunuh diri. Durkheim melihat bunuh diri sebagai

tindakan individu dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sosial bukan seperti banyak tafsir pada

waktu itu yang mengaitkan bunuh diri dengan faktor psikologis, biologis dan ekologis.

Tafsir psikologis menurut Durkheim sulit untuk dipertanggungjawabkan

kebenarannya karena tidak semua orang yang mengalami gangguan psikologis melakukan

bunuh diri. Begitu juga dengan faktor biologis karena ras dan asal usul keturunan tidak

jaminan yang memntukan faktor bunuh diri, faktor-faktor non biologis juga layak untuk

diperhitungkan. Hasil tafsir ekologis/ kosmis juga tidak memuaskan Durkheim, karena

berdasarkan data statistik tidak terlihat adanya hubungan antara tingkat bunuh diri dengan

variabel ekologis seperti iklim, suhu dan kelembaban udara, baik di Eropa ataupun darah-

daerah lain

2). Tipe-Tipe Bunuh Diri

Dalam pandangan Durkheim walaupun bunuh diri merupakan keputusan individu tapi

bunuh diri harus dipandang sebagai gejala kolektif yang ada hubungannya dengan tingkat

integrasi sosial individu terebut terhadap kelompoknya. Berangkat dari asumsi dasar bahwa

bunuh diri merupakan gejala kolektif Durkheim melakukan telaah sosiologisnya untuk

mencari penyebab bunuh diri. Menurut ada beberapa tipe bunuh diri diantaranya:

a) Egoistic suicide yaitu bunuh diri yang terjadi karena rendahnya integrasi seseorang

terhadap kelompoknya, menurut Durkheim tingkat integrasi sosial yang rendah

ankeputusan. Mereka mengalami excessive individualism. Dalam kaitan dengan

Page 31: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

kelompok keagaaman Durkheim menemukan data bahwa tingkat bunuh diri di

kalangan penganut Protestan lebih tinggi dibanding Katolik. Tingkat bunuh diri

kelompok orang-orang yang belum menikah lebih tinggi dari yang telah menikah,

begitu juga dalam situasi politik Durkheim melihat tingkat bunuh diri di situasi politik

yang kacau lebih tinggi dari pada di masa damai.

b) Altruistic anomic yaitu bunuh diri ini terjadi justru karena integrasi sosial yang terlalu

kokoh. Bunuh diri berbeda dengan bunuh diri egoistik yang terjadi karena rasa putus

asa dan upaya untuk melepaskan diri dari tekanan yang ada, tapi bunuh diri

altruistikjustru terjadi karena perasan yang meluap dan mendapatkan kepuasan dari

bunuh diri ini. Bunuh diri ini terjadi biasanya karena ideology dan keyakinan bahwa

ada sesuatu yang indah yang dituju dibalik kehidupan ini. Contoh, bunuh diri oleh

pemeluk islam, yang melakukan aksi bom bunuh diri karena pengorbanan untuk

agama, budaya sati India dan Harakiri di Jepang.

c) Anomic Suicide : bunuh diri ini terjadi karena ketidakjelasan norma yang mengatur

cara berfikir, bertindk dan merasa individu. Kondisi ini biasanya terjadi di masa

transisi dalam perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat. Seperti peralihan dari

orde baru ke reformasi di Indonesia, pada masa ini banyak pegawai yang di PHK dan

jadi pengangguran karena krisis ekonomi, krisis ini menyebabkan banyak masyarakat

yang kehilangan arah akibat harus beradaptasi dengan kehidupan yang sulit dan

mengekang sehingga tatanan moral lama runtuh, sementara tatanan moral baru belum

siap menggantikan tatanan moral yang lama. Sehingga pada kondisi ini banyak

individu yang memutuskan untuk bunuh diri.

Dari analisis Durkheim tentang faktor-faktor bunuh diri diatas jelaslah bunuh diri itu

merupakan gejala sosial bukan hanya gejala individu, walaupun bunuh diri dilakukan

individu tapi keputusan tersebuat terkait dengan kondisi sosial tertentu yang terjadi dalam

masyarakat.

Dalam menjelaskan tentang bunuh diri ini, secara jelas Durkheim mengungkapkan bahwa

sebenarnya bunuh diri ini hal yang normal dalam masyarakat, walaupun secara normatif

bunuh diri adalah pelanggaran terhadap norma, tapi Durkheim tidak mengaitkannya dengan

gejala patologi sosial. Akan tetapi bunuh diri akan menjadi abnormal apabila tingkat

kejadiannya naik secara signifikan dalam waktu tertentu dalam masyarakat tertentu.

Page 32: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

c. Rangkuman

Suicide merupakan fakta sosial yang dijelaskan Durkheim dengan fakta sosial lain

yaitu integrasi sosial/ solidarias sosial. Menurut Durkheim bunuh diri tidak bisa hanya

dikaikan dengan faktor psikologis, biologis ataupun ekologis tapi lebih dari pada itu bunuh

diri adalah gejala sosial. Dalam pandangan Durkheim walaupun bunuh diri merupakan

keputusan individu tapi bunuh diri harus dipandang sebagai gejala kolektif yang ada

hubungannya dengan tingkat integrasi sosial individu tersebut terhadap kelompoknya, baik

integrasi yang terlalu rendah ataupun terlalu kuat. Atas dasar itu Durkheim membagi bunuh

diri menjadi tiga tipe yaitu bunuh diri egoistik, bunuh diri anomik dan bunuh diri altruistik.

d. Evaluasi

1) Suicide merupakan salah satu karya Durkheim yang menhkaji bahwa gejala bunuh diri

merupakan gejala sosial, yang tidak bisa hanya dijelaskan dengan faktor psikologis,

biologis dan ekologis. Jelaskanlah pandangan Durkheim tentang bunuh diri tersebut!

2) Jelaskanlah perbedaan antara bunuh diri egoistic dan altruistic beserta contoh!

e. Bacaan

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Samuel Hanneman. 2010. Emile Durkheim: Riwayat Pemikiran, dan Warisan Bapak

Sosiologi Modern. Depok: Kepik Ungu

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafind

Page 33: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

12. Kegiatan Belajar XII

a. Indikator

1) Menjelaskan pemikiran Max Weber tentang Tindakan Sosial dan Verstehen

b. Uraian Materi

Max Weber lahir di Erfurt Jerman pada 21 April 1864. Ia berasal dari dari penganut

Protestan Liberal bersayap kanan. Weber menempuh pendidikan di bidang ekonomi, sejarah,

hukum, filosofi, dan teologi. Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman yang begitu peduli

terhadap masalah kemanusiaan, khususnya tentang penerapan nilai-nilai yang memandang

manusia sebagai pelaku dari pada sekedar objek sejarah. Latar belakang pendidikan ini

jugalah yang barangkali sangat mempengaruhi pemikiran Weber dalam berbagai karya yang

membesarkan namanya hingga saat ini.

Berbeda dengan Durkheim yang menekankan perhatiannya pada fakta sosial yang

bersifat obyektif dan menghilangkan orientasi subyektif dalam analisanya. Weber justru lebih

menitik beratkan pada arti-arti subyektif dalam menafsirkan tindakan manusia. Pokok

pembahasan sosiologi menurut Weber adalah tindakan sosial (sosial action), menurutnya

sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.

Apakah semua tindakan manusia merupakan tindakan sosial? Untuk menjawab

pertanyaan ini Weber menjelaskan bahwa tindakan manusia dapat dikatan tindakan sosial

sepanjang tindakan tersebut memiliki makna bagi individu dan diarahkan pada tindakan

orang lain. Menurutnya tindakan sosial dimaksudkan untuk memengaruhi tindakan orang lain

dalam masyarakat. Dalam artian bahwa tindakan sosial ini adalah tindakan yang penuh

makna subjektif (subyektif meaning) bagi pelaku. Contoh tindakan seseorang yang secara

tidak sengaja membanting pintu, bukan merupakan tindakan sosial. Tapi apabila tindakan

membanting pintu itu dengan maksud agar orang lain disekitarnya diam saat mengejeknya,

ini di sebut dengan tindakan orang lain. Contoh lain, tindakan seorang istri yang bunuh

dirikarena tidak tahan dengan penyakit parah dan menahun, bukan merupakan tindakan

sosial, tapi jika bunuh diri ini dimaksudkan agar suaminya sadar dan menyesal telah

berselingkuh, maka tindakan ini dapat dikatakan tindakan sosial.

Terkait dengan tindakan sosial Durkheim menekankan pentingnya memahami

tindakan individu dengan pemahaman subjektif atau apa yang disebut oleh Durkheim dengan

Page 34: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

verstehen yaitu kemampuan individu untuk menangkap makna dibalik tindakan orang lain.

Dalam hal ini individu bukan hanya sekedar mengetahui apa tindakan orang lain tapi juga

mampu memaknai tindakan tersebut dengan cara menempatkan diri pada kerangka berfikir

orang lain yang prilakunya mau dijelaskan dan akhirnya mampu memahami apa yang

dipahami oleh si pelaku(interpretatif understanding)

Tipe-Tipe Tindakan Sosial

Weber mengklasifikasikan tindakan sosial menjadi empat tipe, didasarkan oleh

rasional atau tidak rasionalnya tindakan tersebut, diantaranya:

1) Rasional Instrumental (Zweckrationalitat)

Tindakan ini didasarkan oleh berbagai pertimbangan sadar dengan menyesuaikan

tujuan yang hendak dicapai dengan cara mencapai tujuan tersebut. Contoh: Seorang

yang ingin sukses dalam perkuliahan giat belajar untuk mecapai kesuksesan tersebut

2) Rasional Berorientasi Nilai (Wertrationalitat)

Tindakan yang didasarkan oleh keyakinan yang berasal dari nilai-nilai, estetika, etika,

agama dan nilai lainnya yang mempengaruhi prilaku manusia. Contoh: Tindakan

seseorang berzakat karena kewajiban yang disyariatkan oleh agama.

3) Tindakan Tradisional

Tindakan ini bersifat non rasional karena tindakan ini didasrkan oleh kebiasaan atas

dasar tradisi atau turun temurun, yang telah mendarah daging tanpa refleksi yang

sadar tanpa perencanaan. Contoh: Mandi balimau yang dilakukan sebelum ramadhan

hanya karena kebiasaan masyarakat secara turun temurun

4) Tindakan Afektif

Tindakan ini adalah tindakan yang tidak rasional yang dilakukan karena didominasi

oleh perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar.

Seperti tindakan yang dilakukan karena perasaan meluap-luap, karena cinta, amarah,

takut dan gembira.

c. Rangkuman

Tindakan sosial merupakan kajian utama Max Weber dalam kaitannya dengan pokok

persoalan sosiologi. Menurut Weber tidak semua tindakan manusia dapat dikategorikan

sebagai tindakan sosial, karena tindakan sosial adalah tindakan yang harus memiliki makna

subjektif, dalam artian bermakna bagi individu dan diarahkan pula pada tindakan individu.

Page 35: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

Proses pemaknaan ini merupakan hal paling pokok dalam interaksi, karena menurut Weber

manusia bukan hanya objek yang dikendalikan, tapi juga memiliki subjektifitas yang mampu

menginterpretaikan apa yang ada di balik tindakan orang lain. Weber mengkategoriakn

tindakan sosial menjadi empat tipe berdasarkan rasional atau tidaknya suatu tindakan,

diantaranya: Tindakan rasional instrumental, rasional orientasi nilai, tindakan trasional, dan

tindakan afektif.

d. Evaluasi

1) Jelaskanlah apa yang dimaksud Max Weber dengan Tindakan Sosial!

2) Jelaskan perbedaan ke empat tipe tindakan sosial beserta contoh!

e. Bacaan:

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Schroeder Ralph. 2002. Max Weber: tentang Hegemoni Sistem Kepercayaan. Yogyakarta:

Kanisius

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafind

Page 36: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

13. Kegiatan Belajar XIII

a. Indikator

1). Menjelaskan pemikiran Max Weber tentang Etika Protestant dan Kapitalisme

b. Uraian Materi

The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism adalah karya utama Weber yang

melihat hubungan antara doktrin agama dan pertumbuhan sistem kapitalisme. Dalam hal ini

secara khusus Weber melihat Etika/ ajaran dalam agama Protestan memiliki pengaruh

terhadap perkembangan kapitalisme. Kesimpulan Weber ini bukan tanpa sebab, menurut

Weber berkembangnya kapitalisme di Eropa Barat seiring dengan berkembangnya sekte

Calvinisme dalam agama Protestant, dutambah lagi dengan banyaknya fenomena yang

dijumpai Weber yaitu pimpinan perusahaan dan tenaga teknis yang didominasi oleh penganut

Protestan pada waktu itu.

Ciri khas apa yang ada pada agama Protestant yang berpengaruh pada semangat

Kapitalisme? Bagi Weber, etika Protestan memiliki orientasi asketik dalam dunia (inner

worldly) yang jauh lebih kental dibanding agama besar manapun yang ada di seluruh dunia.

Kewajiban agama bagi Protestan tidak hanya sebatas pada keikutsertaan pemeluknya pada

sakramental gereja dengan berbagai ibadah untuk persiapan hidup setelah mati, tapi

kewajiban juga meliputi pekerjaan seseorang di dunia, dimana orang yang setia pada tugas

dan pekerjaannya dilihat sebagai tugas agama. Hal ini berakibat pada sikap disiplin dalam

kehidupan, pegontrolan nafsu dan kerja keras, karena dalam keyakinan mereka bahwa

kesuksesan mereka dalam pekerjaan di dunia, berarti kesuksesan juga untuk menjadi orang

pilihan yang dipilih Allah untuk menjadi selamat.

Pada intinya sikap seperti diataslah yang dibutuhkan sebagai motivasi untuk

membangun kapitalisme pada tahap awal. Kesetiaan pada tugas-tugas pekerjaan (loyalitas

yang tinggi), dorongan prestasi yang kuat, membatasi konsumsi, dan gaya hidup yang

rasional merupakan elemen-elemen yang ada dalam Protestanisme maupun dalam

kapitalisme. Singkatnya, Protestanisme membantu meningkatkan pertumbuhan kapitalisme,

dimana membantu meningkatkan semangat kerja keras pemeluknya yang secara tidak

langsung berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi kapitalisme pada waktu itu.

Page 37: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

Etika Protestan dan Proses Sekularisasi

Pengaruh etika Protestan terhadap perkembangan semangat kapitalisme menurut

Weber memiliki implikasi langsung terhadap perubahan dari tradisionalisme ke suatu

orientasi yang lebih rasional. Etika Protestan hanya berpengaruh di tahap awal perkembangan

kapitalisme, dalam merangsang tumbuhnya semangat kapitalisme, akan tetapi seiring dengan

kemajuan keseksusan dalam bidang ekonomi dan materi yang diperoleh motivasi agama yang

asketis menjadi memudar dan digantikan oleh gaya hidup yang sekuler. Tidak hanya itu

agama tradisional yang diyakini oleh penganut Protestan juga berangsur menjadi rasional dan

ilmiah dalam menjawab gejala alam, hingga sukalarisme menjadi sesuatu yang tidak

terelakkan lagi, dominasi duniawi lebih kental menggantikan asketisme dunia sesudah mati

yang secara perlahan hilang dari kesadaran.

c. Rangkuman

The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism adalah karya Weber yang

menganalisis hubungan antara etika yang ada pada agama Protestan terhadap pertumbuhan

kapitalisme. Menurut Weber ajaran Protestan yang lebih menekankan asketisme dunia,

dengan menilai kesetiaan pada pekerjaan di dunia memeniki nilai sakramental seperti ibadah

lainnya, bagi mereka kesuksesan di dunia berarti salah satu jalan untuk menjadi orang pilihan

nanti untu diselamatkan diakhirat. Dampaknya, keyakinan tersebut membuat etos kerja dan

semangat kerja keras penganut Protestan meningkat yang sekaligus merimplikasi positif

terhadap pertumbuhan kapitalisme yang memerlukan motivasi yang sama.

d. Evaluasi

1). Jelaskanlah bagaimana analisis Weber dalam menjelaskan hubungan antara etika agama

dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat!

e. Bacaaan:

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Schroeder Ralph. 2002. Max Weber: tentang Hegemoni Sistem Kepercayaan. Yogyakarta:

Kanisius

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafind

Weber Max. 2006. Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 38: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

14. Kegiatan Belajar XIV

a. Indikator

1) Menjelaskan pemikiran Durkheim tentang Rasionalisasi dan Birokrasi

b. Uraian Materi

Rasionalisasi dan Birokrasi

Sebagai seorang sosiolog dengan latar belakang sosial politik di zamannya membawa

dirinya memiliki perhatian terhadap kajian tentang politik dan kekuasaan. Dalam The Theory

of Social and Economic Organization konsep legitimasi keteraturan sosial mendasari analisa

Weber. Menurut Weber keteraturan sosial tidak hanya tergantung semata-mata pada

kekuasaan saja atau kepentingan individu yang bersangkutan. Sebaliknya hal tersebut

didasarkan pada penerimaan individu akan norma-norma atau peraturan yang mendasari

keteraturan tersebut. Atas dasar apa individu menerima peraturan dan norma-norma suatu

keteraturan sosial sebagai sesuatu yang dapat diterima? Dalam hal ini Weber menjawab

bahwa keteraturan sosial berhubungan dengan pola-pola dominasi, baik bagi mereka yang

tunduk pada dominasi maupun mereka yang dominan.

Pola-pola dominasi ini mencerminkan terutama struktur otoritas bukan struktur

kekuasaan. Kekuasaan dan otoritas punya titik tekan yang berbeda. Kekuasaan adalah

kemampuan untuk melaksanakan kemauan walaupun mendapatkan perlawanan, sementara

otoritas adalah hak untuk mempengaruhi karena didukung oleh peraturan dan norma yang

mendasari keteraturan sosial. Dalam hal ini Weber mengidentifikasi tiga dasar legitimasi

yang berhubungan dengan struktur administrasif, diantaranya:

1) Otoritas Tradisional

Otoritas ini didasarkan oleh kesakralan tradisi zaman lalu. Dalam hal ini alasan orang

taat pada otoritas adalah kepercayaan pada sesuatu yang telah ada. Objek kepatuhan

masyarakat terhadap penguasa berdasarkan kekuasaan/ hubungan pribadi yang bisa

dipahami atas azas kekeluargaan. Pada beberapa komunitas di pedesaan, otoritas

dipegang oleh orang-orang yang lebih tua dan dituakan serta dianggap paling memahami

kearifan tradisional.

Page 39: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

2). Otoritas Karismatik

Otoritas ini didasarkan pada individu yang memiliki kemampuan khusus atau mutu

yang luar biasa yang dimiliki pemimpin itu sebagai seorang pribadi. Istilah karisma

digunakan untuk menunjuk daya tarik pribadi yang ada pada seorang pemimpin.Obyek

kepatuhan masyarakat mengacu pada individu yang memiliki kualitas personal lebih

dibandingkan oranglain dalam masyarakat dimana seseorang berada. Karisma ini bisa

berasal dari keyakinan personal pada wahyu, heroisme atau kualitas lain yang istimewa.

Contoh otoritas yang dimiliki Nabi Muhammad karena wahyu yang diterima, atau

Mahatma Gandhi yang memiliki otoritas karena sifat heroik dalam menyelamatkan India

dari Inggris.

3) Otoritas Legal Rasional

Otoritas ini adalah otoritas yang paling rasional, karena otoritas ini didasarkan pada

komitmen terhadap seperangkat peraturan yang diundangkan secara resmi dan diatur

secara impersoanal. Tipe ini sangat erat kaitannya dengan tindakan rasional instrumental.

Objek kepatuhan masyarakat dalam tipe ini mengacu pada individu yang menempati

jabatan tertentu yang disahkan oleh hukum yang berlaku. Mereka yang tunduk pada

otoritas ini, menerima norma atau aturan bukan karena pribadi pemimpinnya tapi karena

adanya aturan hukum yang berlaku. Contoh pemilihan pemimpin melalui pemilu secara

demokratis berdasarkan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Otoritas legal rasional menurut Weber diwujudkan dalam bentuk organisasi birokratis.

Menurutnya birokrasi modern merupakan bentuk birokrasi yang paling efisien dan sistematis,

karena adanya pemisahan yang tegas antara apa yang bersifat pribadi, seperti emosi,

perasaan, dan hubungan sosial pribadi. Terlepas dari wujudnya yang sistematis dan efisien,

rasionalisasi birokrasi memiliki sisi lain yang berbeda, karena birokrasi terkadang hadir

sebagai ‘kandang besi’ (iron cage) yang mengikat kebebasan individu dan membuat mereka

tidak bisa lepas dari kungkungan birokrasi dengan mekanisme yang rumit.

c. Rangkuman

Konsep legitimasi keteraturan sosial merupakan dasar analisa Weber tentang

Birokrasi. Menurut Weber keteraturan sosial tidak hanya tergantung semata-mata pada

kekuasaan atau kepentingan individu, tapi juga didasarkan pada penerimaan individu akan

norma-norma atau peraturan yang mendasari keteraturan tersebut. Atas dasar ini Weber

mengungkapkan bahwa individu menerima peraturan dan norma-norma berhubungan dengan

Page 40: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

pola-pola dominasi. Dalam hal ini Weber mengidentifikasi tiga dasar legitimasi yang

berhubungan dengan struktur administrasif, diantaranya: otoritas tradisional, otoritas

karismatik dan otoritas legal rasional. Otoritas legal rasional menurut Weber diwujudkan

dalam bentuk organisasi birokrasi yang efisien dan sistematis, karena adanya pemisahan yang

tegas antara apa yang bersifat pribadi, seperti emosi, perasaan, dan hubungan sosial pribadi.

d. Evaluasi

1. Jelaskanlah bagaimana pandangan Weber dalam melihat legalitas keteraturan sosial

terkait dengan otoritas yang ada dalam birokrasi?

e. Bacaan

Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Schroeder Ralph. 2002. Max Weber: tentang Hegemoni Sistem Kepercayaan. Yogyakarta:

Kanisius

Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafind

Page 41: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

15. Kegiatan Belajar ke XV

a. Indikator

1) Mengidentifikasi perbedaan pemikiran tokoh-tokoh teori sosiologi klasik.

b. Uraian Materi

Identifikasi Perbedaan Pemikiran Tokoh Sosiologi

Indikator Karl Marx Emile Durkheim Max Weber

1. Objek Kajian

2. Kajian utama

3. Prilaku Manusia

4. Gagasan utama

dalam perubahan

5. Stratifikasi sosial

6. Asumsi tentang

agama

6.Perkembangan/

Perubahan

Masyarakat

*Kelompok

*Materialisme Historis

*Alienasi

*Perjuangan Kelas

*Kondisi materi yang

menentukan prilaku

manusia

*Revolusi diperlukan untuk

meruntuhkan sistem sosial

yang menindas

*Didasarkan atas

Kepemilikan alat produksi

* Agama sebagai candu dan

membentuk kesadaran palsu

*Perkembangan masyarakat

didasarkan atas materi:

Dari masyarakat Primitif

-> komunal -> feodal ->

Kapitalis

*Kelompok

*Fakta sosial

*Solidaritas sosial

*Suicide

*Nilai, norma dan aturan

yang menentukan prilaku

manusia

*Keteraturan sosial

diwujudkan kembali

dengan tetap memelihara

moralitas dan kesadaran

kolektif

*Didasarkan atas faktor

sosial Budaya

* Agama memiliki

kolerasi positif dalam

meningkatkan solidaritas

sosial

*Perkembangan

masyarakat terjadi dari

solidaritas mekanik ->

solidaritas organik

*Individu

*Tindakan Sosial

*Etika Protestan dan

kapitalisme

*Rasionalisasi dan

Birokrasi

*Ide atau gagasan

penentu prilaku dan

tindakan manusia.

*Legitimasi keteraturan

didasarkan atas faktor

apa orang patuh pada

aturan.

*Didasarkan atas

otoritas

*Ide-ide dalam agama

memberikan pengaruh

positif dalam

pertumbuhan

ekonomi masyarakat

seiring perkembangan

kapitalisme

*Perkembangan

masyarakat dari

masyarakat irasional

-> rasional

Page 42: HAND OUT PERKULIAHAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK I . …sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/TEORI SOSIOLOGI... · lahirnya teori sosiologi, ... Sosiologi adalah menyelidiki hukum-hukum

c. Bacaan

5. Beilharz, Peter. (2005). Teori-Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

6. Johnson, Paul Doyle. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.Jakarta;Gramedia

7. Giddens, Anthony.2008. Social Theory Today. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

8. Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

9. Ritzer, George dan Goodman, J. Douglas. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Prenada Media.

10. Samuel Hanneman. 2010. Emile Durkheim: Riwayat Pemikiran, dan Warisan Bapak

Sosiologi Modern. Depok: Kepik Ungu

11. Schroeder Ralph. 2002. Max Weber: tentang Hegemoni Sistem Kepercayaan.

Yogyakarta: Kanisius

12. Suseno, FM. 2000. Pemikiran Karl Marx. Jakarta: Gramedia

13. Upe Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta:PT.Raja Grafindo

14. Weber Max. 2006. Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar