Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

26
SOSIALISASI DALAM ERA GLOBALISASI Nama Kelompok: 1.Adi karta kusuma 2. ridho pratama satria 3. eka yuli mardilah 4.nanik yuliyani 5,intan risky r. SMA N 1 Merangin Tahun ajaran 2012/2013 Kata Pengantar

description

if u need sosiolog

Transcript of Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Page 1: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

SOSIALISASI DALAM ERA GLOBALISASI

Nama Kelompok:1.Adi karta kusuma

2. ridho pratama satria3. eka yuli mardilah

4.nanik yuliyani5,intan risky r.

SMA N 1 MeranginTahun ajaran 2012/2013

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb. Pertama kami ucapkan terimak kasih kehadirat Allah SWT atas kuasanya kita sekalian masih diberi kesempatan

Page 2: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

untuk segalanya. Selanjutnya, marilah kita hadiahkan Salawat beserta salam kepada Imam ketika Sholat, Panglima medan perang, Nabi Muhammad SAW. Berkat beliaulah, dunia ini berada di alam yang benderang dan penuh dengan rahmat Pengetahuan ini.

Melalui kata pengantar ini, kami mengucapkan terima kasih terhadap beberapa pihak yang telah membantu kami dalam penugasan Diskusi Sosiologi ini, antara lain media internet dan beberapa bahan lainnya. Seperti, copy materi dan buku-buku mengenai sosiologi. Akhirnya, kami berhasil menyelesaikan Diskusi ini dengan lancar dan memuaskan.

Bangko, Januari 2012

Penyusun

Daftar Isi

Page 3: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

BAB IPendahuluan..............................BAB IIPermasalahan............................Bab iiiPembahasan..............................1.Pengertian sosialisasi,kepribadian,dan globalisasi...........................2.media-media yang mempengaruhi kepribadian................................3.faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian................................4.unsur-unsur kepribadian................................5.Tipe-tipe sosialisasi.................6. Proses-proses sosialisasi........7.pengruh sosialisasi dalam pembentukan kepribadian yang tangguh.............................8.hasil-hasil yang tercapai dari sosialisasi dalam pengaruhnya membentuk kepribadian................................9.Pembebtukan nilai-nilai dan norma-normaDalam proses sosialisasi............10.kesimpulan...........................

Bab I

Pendahuluan

Page 4: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Di Era Globalisasi ini, telah kita lihat bersama banyak sekali perubahan yang telah terjadi. Teknologi, Pengetahuan dan beberapa lainnya. Telah mengalami “Upgrade” yang sangat mencegangkan. Mulai dari TV yang hanya 2 warna menjadi Colour Full, Komputer dengan fasilitas dan aplikasinya kini sangat termansyurkan. Apalagi kini, ada isu yang menggatakan Kertas akan tergantikan kedudukannya. Ini suatu hal yang tak pernah terpikirkan oleh orang-orang pada zaman dahulu.

Namun, dibalik layar emas Globalisasi ini. Ada beberapa hal yang akan membuat orang tersadar akan bahayanya dampak negatif dari Globalisasi ini. Sebut saja Global Warning, Krisis Global, dan lainnya. Namun, yang sangat menggerikan adalah mulai terkikisnya beberapa nilai, norma dan bahkan adat, mulai terabaikan.

Globalisasi ini merupakan bagian dengan label khusus di fase Sosialisasi, jika Globalisasi dihayati dengan nilai kepositifannya maka akan berdampak positif pula. Andaikan kita memanfaatkan sisi negative dari Globalisasi ini, maka dipastikan kita akan mendapat hasil yang negative pula.

Sisi negatif ini sering menjerat kalangan kaum yang mudah hilang pegangannya, jelas itu Pemuda, Pemuda adalah bagian dari pemisahan pangkat manusia dari Anak-anak ke pangkat yang lebih tinggi dari itu, tepatnya Dewasa. Pemuda seringkali meremehkan arti hadirnya kenegatifan Globalisasi ini, sehingga berdampak pula pada kepribadiannya. Banyak diantara mereka mulai kehilangan arah dan akhirnya menyesal setelah proses Pemuda ini hilang.

Untuk Menyelamatkan para pemuda ini, Sosialisasi sangat besar andilnya dalam Rescue ini. Dengan hadirnya Sosialisasi, yang bertujuan untuk menghadirkan kepositifan globalisasi ini. InsyaAllah, Nilai-nilai dan Norma-norma yang sempat terkikis akan kembali menjadi karang lebih tahan dari ombak dan arus Kenegatifan Globalisasi ini.

Page 5: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Dengan tujuan sederhana, pemuda-pemuda ini akan selamat dan sukses dalam menempuh Globalisasi yang kini sangat menyediakan ranjau-ranjau darat yang sangat membahayakan. Mudahan-mudahan dengan hasil diskusi ini, pemuda-pemuda akan tersadar dan dapat mengambil hikmah dari apa itu yang disebut Era Globalisasi.

Bab IIPermasalahan

1. Pengertian dari Sosialisasi, Kepribadian, dan Globalisasi.

Page 6: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

2. Media-media yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian.

3. Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadian.

4. Unsur-Unsur Kepribadian.

5. Tipe-tipe sosialisasi

6. Proses-proses sosialisasi

7. Pengaruh Sosialisasi dalam pembentukan Kepribadian.

8. Hasil-hasil yang tercapai dari Sosialisasi dalam Pengaruhnya

Membentuk Kepribadian.

9. Pembentukan Nilai-Nilai dan Norma-Norma dalam Proses Sosialisasi

dan di Fase Globalisasi.

10.Keterkaitan Globalisasi dengan Sosialisasi

BAB IIIPembahasan

1.Pengertian dari Sosialisasi, Kepribadian, dan Globalisasi

Page 7: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Sosialisasi memiliki beberapa definisi dari beberapa ahli terkemuka dunia, antara lain sebagai berikut :

Soerjono Soekanto, sosialisasi ialah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku yang sesuai dengan prilaku orang-orang disekitarnya.

Peter L. Berger, sosialisasi ialah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun yang dipela jarinya ialah peranan pola hidup dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai dan norma-norma maupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

Charlotte Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

Jack Levin dan James L. Spates Sosialisasi adalah proses pewarisan dan pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian individu.

Jadi, ditinjau dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa Sosialisasi adalah Proses seumur hidup bagaimana seseorang mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara hidup, nilai-nilai, norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakat.

Sedangkan Kepribadian sendiri adalah gambaran secara umum dari perilaku seorang individu yang sangat khas yang dapat terlihat dari perilaku seharihari. Wujud nyata dari kepribadian dapat berupa banyak hal antara lain perangai, sikap, atau perilaku, tutur kata, persepsi, kegemaran, keimanan,dan sebagainya.

Kepribadian merupakan perpaduan antara warisan biologis yang diterima seseorang dari leluhurnya dengan pengaruh lingkungan melalui proses interaksi dan proses sosialisasi sejak lahir hingga dewasa. Sebelum kalian mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya

Page 8: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

kepribadian maka terlebih dahulu kalian harus mengetahui apa yang dimaksud dengan kepribadian.

Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah

2. Media-media yang mempengaruhi Kepribadian :

Dalam pembentukan kepribadian, ada beberapa media-media yang mempengaruhi proses pembentukan kepribadian ini antara lain :

Keluarga, sangat memegang penting peranan dalam pembentukan kepribadian anak. Tak dapat dipungkiri lagi keluarga adalah hal terdekat dari diri kita. Sebagai salah satu Media sosialisasi, keluarga hendaknya menularkan kepositifan terhadap bagian dari keluarganya, sehingga kepribadian yang tangguh akan sanggup untuk untuk dituntaskan.

Teman Sebaya, merupakan media yang sering sekali untuk contact, baik itu saat di sekolah, tempat bermain, tempat les, dan lain-lain. Kadang banyak anak yang tak memikirkan apa efek dari berteman dengan orang yang salah, mereka beranggapan itu hanya sementara untuk dilakukannya. Seperti berteman dengan Perokok, dia hanya beranggapan bahwa temannya merokok itu hanya untuk melepas dan bebas dari masalahnya. Namun, akhirnya ia pun tertular dari

Page 9: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

kebiasaan itu dan hancurlah kepribadiannya. Maka dari itu, jika berteman harus memperhatikan kebiasaan buruknya. Jangan sampai kita ikut tertular.

Sekolah, tempat dimana 25% aktifitas pemuda dilakukan. Disini, apabila dia mengamalkan dan mengikuti seluruh proses yang ada di sekolah dengan baik. Kemungkinan besar dia akan terjaga dari serangan-serangan luar dan akhirnya menjadi Kepribadian yang tangguh.

Media Massa, merupakan tempat dimana informasi didapat. Namun yang di sayangkan disini pemanfaatan media massa kini mulai disalah artikan oleh para pemuda, seperti halnya Game Online. Kini Game Online banyak sekali merusak akhlaq pemuda, contoh POKER. Mereka harus membeli sebuah Card untuk mengisi modal ia bermain. Tanpa Card tersebut, maka ia tak akan bisa bermain Poker tersebut. Takutnya, jika uangnya habis, maka ia akan nekat mencuri uang hanya untuk membeli sebuah Card yang konyol itu.

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian:

Sama seperti halnya media-media diatas, ada beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan Kepribadian. Contohnya sebagai berikut :

Faktor Lingkungan : Lingkungan merupakan tempat dimana para pemuda ini tinggal. Jika pemuda ini berada dilingkungan yang aman. Maka para pemuda ini akan tentram dan dapat melakukan aktifitasnya dengan tenang. Jika lingkungannya berada ditempat yang mengalami criminal setiap harinya, maka akan dipastikan ia akan melakukan dan menirukan itu juga.

Page 10: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Faktor Warisan Biologis : Adanya persamaan biologis dalam diri manusia membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang. Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu seperti mempunyai dua tangan, dua kaki, panca indra,otak, dan sebagainya. Selain itu setiap warisan biologis membentuk karakter kepribadian unik karena tidak semua orang mempunyai karakter fisik yang sama meskipun anak kembar pasti ada perbedaannya.

Kebudayaan Khusus : masyarakat petani dengan masyarakat kotadi lingkungan sekitar. Apakah mereka mempunyai kepribadian yang berbeda? Kita mengetahui bahwa setiap masyarakat selalu mempuyai karakter yang khusus dan berbeda satu sama lain. Karakter yang khas ini bisa disebut sebagai kebudayaan khusus yang hanya dapat ditemui pada masyarakat tertentu.

4.Unsur-Unsur Kepribadian .

Ada banyak bagian atau unsur pembentuk kepribadian sebagai bagian dari pemahaman tentang kepribadian. Adapun unsur-unsur pembentuk kepribadian terdiri dari:

A. Pengetahuan : Setiap manusia berusaha untuk mengisi pemikirannya dengan berbagai macam pengetahuan yang ada di lingkungannya. Semua hal yang telah dipelajari sebagai pengetahuan direkam dalam otak dan dicerna atau direspon melalui bentuk-bentuk perilaku tertentu.

B. Perasaan : Merupakan bentuk penilaian seseorang terhadap sesuatu hal yang berupa perasaan positif ataupun negatif sehingga penilaian ini akan memberikan respon yang positif maupun negatif. Setiap perilaku yang didasarkan pada perasaan mempunyai penilaian yang

Page 11: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

subjektif karena setiap manusia mempunyai penilaian terhadap seseorang itu berbeda-beda.

C. Dorongan Naluri : Adalah keinginan yang ada pada diri seseorang bersumber dari panca indra sebagai aksi yang kemudian dicerna dan diwujudkan dalam bentuk reaksi. Setiap dorongan naluri sebagai perwujudan dari keinginan manusia untuk menanggapi rangsangan tersebut.

5.Pengaruh Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian yang Tangguh .

Sosialisasi memiliki andil yang sangat besar dalam proses ini, tak lain karena sosialisasi memegang cara individu terhubung dan menggunakan Nilai-nilai dan Norma-norma dalam kehidipan sebelum diterima dalam masyarakat. Sosialisasi disini juga bisa berfungsi benteng dari seseorang untuk menangulagi serangan-serangan kenegatifan Globalisasi.

Yang Perlu ditinjau kembali adalah cara sosialisasi ini bisa dimanfaatkan dengan efektif oleh para media-media sosialisasi diatas, apakah mereka membawa angin perubahan positif atau angin perubahan negative. Positifnya yaitu seperti, keluarga yang menanamkan Nilai-nilai dan Norma-norma positif. Contoh, menanamkan agar sholat 5 waktu tepat waktu dan ak boleh ditinggalkan selagi kita masih bernyawa. Pulang saat Maghrib dan melaksanakan Ibadah, Makan bersama, saling share apa yang harus dibenahi dalam keluarganya.

Namun, apabila media-media sosialisasi menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang Negatif. Maka akan sulit untuk mencapai kepribadian

Page 12: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

yang tangguh, karena pondasi untuk meraih tujuan itu diberikan kualitas terendah. Seperti, Broken Home didalam keluarganya, berteman dengan banyak orang nakal dan jahat, serta juga tidak mengindahkan lagi nilai-nilai kerohanian, norma-norma yang harusnya dipatuhi hanya dianggap hembusan balon permen karet yang dengan mudahnya meletus.

6.Tipe-tipe sosialisasi

Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. contoh, standar 'apakah seseorang itu baik atau tidak' di sekolah dengan di kelompok sepermainan tentu berbeda. Di sekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.

Formal Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.

Informal Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Dalam lingkungan formal seperti di sekolah, seorang siswa bergaul dengan teman sekolahnya dan berinteraksi dengan guru dan karyawan sekolahnya. Dalam interaksi tersebut, ia mengalami proses sosialisasi. dengan adanya proses soialisasi tersebut, siswa akan disadarkan tentang peranan apa yang harus ia lakukan. Siswa juga diharapkan mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya ini termasuk anak yang baik dan disukai teman atau tidak? Apakah perliaku saya sudah pantas atau tidak?

Page 13: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun hasilnya sangat suluit untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus.

7.Proses-proses sosialisasi

A. Menurut George Herbert MeadGeorge Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.

Tahap persiapan (Preparatory Stage)Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.

Tahap meniru (Play Stage)Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)

Tahap siap bertindak (Game Stage)

Page 14: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

B. Menurut Charles H. CooleyCooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (self concept) seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga tahapan sebagai berikut.

1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.

Page 15: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya. MIsalnya, gurunya selalu mengikutsertakan dirinya dalam berbagai lomba atau orang tuanya selalu memamerkannya kepada orang lain. Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang anak mungkin merasa dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada anak yang lebih hebat dari dia.

3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.

Ketiga tahapan di atas berkaitan erat dengan teori labeling, dimana seseorang akan berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak dicap "nakal", maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai "anak nakal" sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, walaupun penilaian itu belum tentu kebenarannya.

8.Hasil-hasil yang tercapai dari Sosialisasi dalam Pengaruhnya Membentuk Kepribadian.

Sosialisasi membentuk beberapa kepribadian, hasilnya pun sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh sosialisasi. Beberapa diantaranya

Page 16: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

ada yang mengecewakan dan membanggakan. Beberapa diantaranya sebagai berikut

A. Pribadi yang tangguh : sesuai dengan judul dan tujuan kami, kepribadian tangguh akan dihasilkan

dari sosialisasi yang baik, dan bersifat membangun. Contoh Kepribadian tangguh adalah orang-orang yang berhasil didalam bidangnya masing-masing dengan suatu sosialisasi yang dahsyat dan mampu membangkitkan motivasinya untuk menjadikan individu tersebut mampu menjadi tangguh. Salah satunya Artis Olga Syahputra, Sebelum ia menjadi artis seperti sekarang. Dulunya ia hanya Figuran di beberapa Sinetron, berakting menjadi Wanita, dan sempat dicap sebagai Banci, dan dibenci oleh lingkungannya. Namun akibat sosialisasi dan motivasi dari ibunya yang selalu member ia motivasi, kekasihnya yang walaupun ia menjalin kasih dengan artis kecengan. Ia tetap setia dan member support pada olga hingga olga mampu menjadi pribadi tangguh seperti saat ini.

B. Pribadi yang mengecewakan : Pribadi ini menjadi negative, karena sosialisasinya yang berbaur dgn

kenegatifan dan tak ada media yang bersifat membangun dan malah merusak. Banyak diantaranya tak mampu untuk melawan, mencegah dirinya jatuh ke dalam jurang curam negatifnya Globalisasi. Seperti Turn on Drug’s, mabuk-mabukan menjadi minuman air sehari-harinya. Bahkan yang terburuk Berzina tanpa ada rasa takut terhadap Tuhan, saat ia dinasehati ia telah kebal dari ini. Lain halnya dgn Olga,dia terjun kedunia Entertaiment dengan motivasi untuk memperbaiki keadaan keluarganya. Memang sosialisasinya termasuk buruk karena selalu mendapat hinaan. Namun ia mampu membentengi dirinya dengan kekuatan imannya dan dukungan orang-orang tercintanya ( ibu dan kekasihnya ). Jika individu ini, tak mampu menahan serangan kenegatifan dan tak ada dukungan dari orang-orang yg dicintainya. Sehingga ia pun dgn mudahnya hancur dan berantakan.

9.Pembentukan Nilai-Nilai dan Norma-Norma saat Proses Sosialisasi dalam Fase Globalisasi.

Page 17: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

Pada saat proses Sosialisasi dalam lingkup globalisasi, ada beberapa koefisien yang akan dibentuk oleh fase ini. Salah satunya adalah koefisien Pembangunan fondasi Nilai-nilai dan Norma-norma. Sebagai fase dan fasilitas untuk membentuk kepribadian. Sosialisasi harus diperhatikan dan dijunjung tinggi keberadaanya, antara lain saat sosialisasi antara orang tua dan anak. Disini mereka bisa share apa yang harus dipenuhi, apa yang harus di mengerti. Dan juga yang terpenting adalah pembentukan nilai-nilai, contoh mengajak mereka sholat bejamaah, makan bersama, mengajarkan anak-anaknya untuk meneladani nilai-nilai kebaikannya. Norma-norma juga dibentuk saat fase ini, seperti apabila kita salah. Maka difase ini akan diberitahu apa yang kita langgar dan bagaimana cara kita untuk mengatasi kesalahan ini, keluarga adalah salah satu dari beragam media yang mampu mengerti dan memberikan objek sasarannya pengertian, peneguran, penenangan, dan juga berjasa besar dalam pembentukan karakter dari induvidu tertarget.

10. Keterkaitan Globalisasi dengan Sosialisasi.

Globalisasi hampir sama dengan Sosialisasi peranannya dalam

pembentukan karakter manusia. Namun, sosialisasi ini terjadi mungkin

hanya dibeberapa tempat namun jika Globalisasi mencakup seluruh Benua

dan Samudra. Hubungan mereka adalah bersifat menguasai salah satu

individu yang terperangkap didalamnya. Seperti, jika kita terperangkap

dalam kenegatifan keduanya. Maka akan dipastikan kita pun turut

mengalami kenegatifan, sedangkan jika masuk kedalam Circle Positivnya.

Maka kita akan terbawa kearah yang juga positif. Intinya, Globalisasi dan

Sosialisasi berhubungan baik karena mampu membuat kita memfollow

mereka.

Page 18: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

KESIMPULAN

Jadi, menurut pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa banyak media-media untuk orang melakukan sosialisasi, dan pada media-media inilah seseorang akan dapat membentuk keperibadian orang tersebut,dan apabila seseorang dapat melakukan sosialisasi dengan baik,maka orang tersebut akan mudah diterima dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya, banyak media/tempat orang dalam melakukan sosialisasi salah satu contohnya media keluarga ; keluarga selama ini dianggap memiliki peran sentral dalam membentuk keperibadian seseorang,karna dimulai dari keluargalah orang pertama kali melakukan sosialisasi,keharmonisan dalam keluarga merupakan kunci terbentuknya sosialisasi yang baik, yang akan membentuk kepribadian yang tangguh didalam diri manusia, dan sebaliknya apabila keharmonisan dalam kehidupan keluarga buruk, maka bukan tidak mungkin sesorang

Page 19: Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian

memiliki kepribadian yang rapuh, ibaratkan layang-layang putus yang pasrah akan kemana angin membawanya. Saran : Bagi Kita semua khususnya agar lebih berhati-hati dalam menjalani era sekarang karena globalisasi saat ini mampu menjatuhkan kita didalam jurang keterpurukan. InsyaAllah kita bisa selamat dengan hasil sosialisasi yang positif dan membangun