Sos PEmbangunan (Ujian)

22

Click here to load reader

Transcript of Sos PEmbangunan (Ujian)

Page 1: Sos PEmbangunan (Ujian)

1. Pengertian dari sosiologi pembangunan itu apa menurut para ahli?

Jawab :

Menurut Webster (1984), terdapat lima dimensi yang perlu untuk diungkap,

antara lain :

1. Posisi negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan

negara- negara lain

2. Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi

pembangunan.

3. Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi

pembangunan.

4. Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan sosial yang

terjadi.

5.Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan

pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.

Webster (1984), yang mencoba mengulas tentang negara dunia ketiga yang

dicirikan sebagai negara miskin yang masih terbelakang dan secara ekonomi

masih bertumpu pada pertanian. Tekanan utama dalam membedakan

negara-negara di dunia didasarkan pada konsep kesejahteraan yang pada

akhirnya terdapat dua kutub yaitu negara kaya dan negara miskin. Tingkat

kesejahteraan suatu negara yang hanya didasarkan pada GNP ternyata

memiliki beberapa kelemahan antara lain GNP hanya mencerminkan

akumulasi pada tingkatan suatu negara dan tidak mencerminkan distribusi

sumberdaya antar penduduknya, GNP telah menghilangkan beberapa

kegiatan yang memiliki potensi nilai ekonomi, GNP lebih mengutamakan

pengukuran secara kuantitatif saja.

Page 2: Sos PEmbangunan (Ujian)

2. Bagaimana mengukur keberhasilan pembangunan menurut para ahli?

Jawab :

Ø Teori Harrod-Domar: Tabungan dan Investasi

Teori ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tinggi

rendahnya tabungan dan investasi. Pada intinya, teori ini menekankan bahwa

pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi.

Ø Max Weber: Etika Protestan

Max Weber adalah seorang sosiolog Jerman yang dianggap sebagai bapak

sosiologi modern. Menurutnya, peran agama adalah faktor yang menyebabkan

munculnya kapitalisme di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Etika Protestan

mengajarkan bahwa orang-orang bekerja keras untuk mencapai sukses, dan

mereka akan mendapatkan imbala ndari Tuhan yatu masuk Surga. Hal inilah

yang mendorong ekspansi kaum Barat menjelajahi dunia.

Disini saya tidak melihat bahwa Etika Protestan hanya utnuk orang Barat

ataupun mereka yang beragama Protestan. Kita harus memandangnya sebagai

suatu semangat kerja keras demi apa yang disebut pahala dan kesuksesan. Hal

ini dilakukan demi pengabdian kepada agama mereka, bukan untuk hasil

material. Oleh karena itu, Etika Protestan menjadi sebuah nilai tentang kerja

keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses.

Ø David McClelland: Berprestasi atau n-Ach

McClelland tiba pada konsepnya yang terkenal, yaitu need for achievement,

atau kebutuhan untuk berprestasi. Menurutnya, mirip dengan Etika Protestan,

keinginan, dorongan untuk berprestasi ini tidak sekedar untuk meraih imbalan

material yang besar. Ada kepuasan pribadi tersendiri apabila seseorang berhasil

melaksanakan pekerjaannya dengan sempurna.

Page 3: Sos PEmbangunan (Ujian)

Selanjutnya menurutnya, apabila dalam sebuah masyarakat ada banyak orang

yang memiliki n-Ach yang tinggi, masyarakat tersebut akan menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Ø W.W. Rostow: Lima Tahap Pembangunan

Pada awal 50s, selepas Perang Dunia II, kebanyakan negara yang dijajah telah

mendapat merdeka. Bawah regim komunis, negara yang baru merdeka

merupakan Negara kapital telah cuba menggunakan polisi yang ketat bagi

meletakkan negara yang kurang membangun kepada sebahagian

pembangunan. Dalam perancangan U.S.Mashall telah berjaya mengubah

daripada negara yang berasaskan pertanian kepada negara sedang

membangun yang menjalankan kegiatan industri dan memimpin maklumat bagi

teori tahap Rostow’s. Dalam peralihan daripada negara kurang membangun

kepada negara membangun, beberapa tahap dalam proses bagi sesebuah

negara haruslah dilalui. Rostow’s telah menghuraikan tahap-tahap ini kepada 5

tahap iaitu yang dikenali sebagai Teori Pembangunan Linear.

3. Apa yang di maksud dengan factor pembangunan manusia atau SDM menurut

para ahli?

Jawab :

1. Dalam praktik pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap

awal pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi.

Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam

pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi

pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi

pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan

industrialisasi. Peranan sumber daya manusia (SDM) dalam strategi

semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu “faktor

Page 4: Sos PEmbangunan (Ujian)

produksi” saja. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan

merupakan subyek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan

produktivitas telah mereduksi manusia sebagai penghambat maksimisasi

kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.

2. Peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan produksi.

Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka

production centered development (Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami

apabila topik pembicaraan dalam perspektif paradigma pembangunan

yang semacam itu terbatas pada masalah pendidikan, peningkatan

ketrampilan, kesehatan, link and match, dan sebagainya. Kualitas manusia

yang meningkat merupakan prasyarat utama dalam proses produksi dan

memenuhi tuntutan masyarakat industrial. Alternatif lain dalam strategi

pembangunan manusia adalah apa yang disebut sebagai people-centered

development atau panting people first (Korten, 1981 dalam Kuncoro,

2004). Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari pem-

bangunan, dan kehendak serta kapasitas manusia merupakan sumber

daya yang paling penting Dimensi pembangunan yang semacam ini jelas

lebih luas daripada sekedar membentuk manusia profesional dan trampil

sehingga bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia

sebagai subyek pembangunan menekankan pada pentingnya

pemberdayaan (empowerment) manusia, yaitu kemampuan manusia

untuk mengaktualisasikan segala potensinya.

4. Apa yang anda ketahui tentang teori modernisasi dari pendapat para ahli?

Jawab :

1. Perspektif teori Modernisasi Klasik menyoroti bahwa negara Dunia Ketiga

merupakan negara terbelakang dengan masyarakat tradisionalnya. 

Sementara negara-negara Barat dilihat sebagai negara modern.  McClelland

menyarankan agar Dunia Ketiga mengembangkan dirinya untuk memiliki

nilai-nilai kebutuhan berprestasi yang dimiliki Barat untuk menumbuhkan dan

Page 5: Sos PEmbangunan (Ujian)

mengembangkan kaum wiraswasta modernnya.  Artikel diatas,

menggambarkan keinginan kuat masyarakat untuk mengadaptasi nilai-nilai

“gaya hidup” Barat sebagai identitas modernnya. Secara kasat mata dapat

dikatakan telah terjadi proses homogenisasi budaya dunia. (fastfood) dengan

hanya mencontoh (akulturasi) atau melakukan “cultural borrowing”

(westernisasi).  Hal ini sejalan dengan aliran pemikiran yang berakar pada

perspektif fungsionalisme maka aliran modernisasi memiliki ciri-ciri dasar

antara lain: ”Sumber perubahan adalah dari dalam atau dari budaya

masyarakat itu sendiri (internal resources) bukan ditentukan unsur luar

2. Menganggap bahwa negara Dunia Ketiga merupakan negara terbelakang

dengan masyarakat tradisionalnya sementara negara Barat merupakan

negara modern.

Kritik terhadap teori ini:

1.      Kepercayaan akan superioritas Barat merupakan gejala etnosentris

2.      Kecenderungan untuk percaya pada gerak dan arah pembangunan

yang searah ini telah menjadikan teori modernisasi mengabaikan

kemungkinan pencarian dan pengembangan alternative pembangunan

negara Dunia Ketiga

3.      Peneliti teori ini terlalu optimis menganggap bahwa negara Dunia

Ketiga akan mencapai kemajuan seperti negara Barat

4.      Seharusnya nilai tradisional dan nilai modern akan selalu

berdampingan

5.      Ilmu sosial yang dipakai objektif dan bebas ideology, memakai hukum

universal

6.      Menyebabkan menurunnya ideology revolusioner dan berkembangnya

pola pikir pragmatis dan ilmiah

7.      Meninggalkan faktor dominasi asing yang merupakan salah atu faktor

pokok yang mempengaruhi perjalanan pembangunan negara Dunia Ketiga

Page 6: Sos PEmbangunan (Ujian)

5. Apa yang di maksud dengan pembangunan kerja secara internasional menurut

para ahli dan berikan contoh masing-masing?

Jawab :

Teori pembagian kerja secara internasional pada dasarnya menyatakan bahwa

setaiap negara harus melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan

keuntungan komparatif yang di milikinya. Teori ini juga menyatakan bahwa

perdagangan internasional akan menguntungkan semua pihak. Harga barang

akan turun dan mencapai titik terndah bila terjadi perdagangan bebas.

Pembangunan yang didasarkan pada kemandirian diri sendiri melalui isolasi

sebagian atau keseluruhan, dianggap sebagai pembangunan yang secara

ekonomis kurang baik dibandingkan dengan pembangunan yang

mengikutsertakan diri kedalam perdagangan intrenasional yang bebas dan

terbatas. Pembangunan yang paling baik bagi suatu negara menurut teori diatas

adalah pembangunan yang meleburkan diri kedalam kegiatan ekonomi dunia,

karena pada dasarnya negara – negara yang ada saling tergantung, dan akan

lebih menguntungkan bila negara – negara saling mengisi kelemahan yang ada.

6. Apa yang dimaksud dengan teori tabungan dan investasi menurut para ahli,

berikan contohnya masing-masing?

Jawab :

Teori Harrod-Doman Tabungan dan Investasi

Pertumbuhan ekonomi di tentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau

tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi masyarakat juga

rendah.

7. Apa yang dimaksud dengan teori etika protestan menurut para ahli dan berikan

contohnya masing-masing?

Jawab :

Max Weber : Etika Protestan

Teori ini di dasarkan pada nilai – nilai budaya seperti nilai – nilai agama. Teori ini

Page 7: Sos PEmbangunan (Ujian)

juga menjadi faktor utama bagi munculnya kapitalisme Eropa. Hal ini menjadi

sebuah nilai tentang kerja keras tanpa pamrih untuk mencapai sukses.

8. Jelaskan teori yang menyangkut dorongan berprestasi menurut para ahli dan

berikan contohnya masing-masing?

Jawab :

David McClelland : Dorongan Berprestasi atau N-Ach

McClelland menyimpulkan bahwa untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil,

yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Orang yang

memiliki n-Ach yang tinggi, yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi,

mengalami kepuasan bukan karena mendapatkan imbalan dan hasil kerjanya,

tetapi karena hasil kerja tersebut di anggap sangat baik.

9. Berikan penjelasan tentang 5 tahap pembangunan menurut Rostow dan berikan

contohnya?

Jawab :

W.W Rostow : Lima Tahap Pembangunan

W. W Rostow menguraikan teorinya tentang proses pembangunan dalam

sebuah masyarakat. Pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam

suatu garis lurus yakni dari masyarakat yang terbelakang kemasyarakat yang

maju. Rostow membagi proses pembangunan menjadi lima tahap yaitu:

• Masyarakat tradisional

• Prakondisi Untuk Lepas Landas

• Lepas landas

• Bergerak ke Kedewasaaan

• Jaman masa konsumsi yang tinggi

Selain itu Rostow juga menyebutkan dua kondisi sosial :

( 1 ) adanya elit baru dalam masyarakat yang merasa diingkari haknya oleh

masyarakat tradisional dimanapun ia hidup, untuk mendapapatkan prestise dan

mencapai kekuasaan melaui cara – cara konvensional yang ada,

Page 8: Sos PEmbangunan (Ujian)

( 2 ) masyarakat tradisional yang ada cukup fleksibel untuk memperolehkan

warganya mencari kekayaan ( kekuasaan politik ) sebagai jalan untuk menaikan

statusnya dalam masyarakat.

10. Berikan penjelasan tentang manusia modern menurut Alexs ingkles dan

Davis Hasmid?

Jawab :

Alex Inkales dan David H.Smith: Manusia Modern

Manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan. Pembangunan

bukan sekedar pemasokan modal dan teknologi saja. Tetapi di butuhkan

manusia yang dapat mengembangkan sarana material tersebut agar dapat

menjadi produktif. Manusia modern yaitu manusia yang terbuka terhadap

pengalaman dan ide baru, berorientasi ke masa sekarang dan mendatang,

punya kesanggupan merencanakan, percaya bahwa manusia bisa menguasai

alam dan bukan sebaliknya.

Pendidikan adalah yang paling efektif untuk mengubah manusia. Dampak

pendidikan tiga kali lebih kuat dibandingkan dengan usaha – usaha kainya,

kemudian pengalaman kerja dan pengenalan terhadap media masa merupakan

cara kedua yang efektif.

Karakteristik manusia modern:

1.      Terbuka terhadap pengalaman baru

2.      Memiliki sikap untik independen terhadap berbagai bentuk otoritas

tradisional

3.      Percaya terhadap ilmu pengetahuan

4.      Memiliki orientasi mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi

5.      Memiliki rencana jangka panjang

Page 9: Sos PEmbangunan (Ujian)

6.      Aktif terlibat dalam percaturan politik

Pendidikan merupakan faktor yang terpenting yang mencirikan manusia modern

11. Jelaskan teori ketergantungan menurut Raul Prebish,Paul Baran,dan

Gunder Frank?

Jawab :

Raul Prebisch

Menurut Prebisch, adanya teori pembagian kerja secara internasional yang

didasarkan pada teori keunggulan komparatif, membuat Negara-negara di dunia

melakukan spesialisasi produksinya. Oleh karena itunegara-negara di dunia

dibagi menjadi 2 kelompok, Negara-negara pusat yang menghasilkan barang

industry dan Negara-negara pinggiran yang memproduksikan barang-barang

pertanian.

Paul Baran: Sentuhan yang mematikan dan Kretinisme

Baran berpendapat sentuhan Negara kapitalis maju kepada Negara pra kapitalis

akan mengakibatkan Negara-negara pra kapitalis tersebut terhambat

kemajuannya dan akan terus hidup dalam keterbelakangan. Perkembangan

kapitalisme di Negara pinggiran berbeda dengan kapitalisme di Negara pusat.

Dinegara-negara pinggiran, system kapitalisme seperti terkena penyakit

kretinisme.

Teori stuktural sebenarnya merupakan teori-teori yang memakai pendekatan

struktural. Teori struktural mencari faktor-faktor lingkungan material manusia

sebagai faktor yang menyebabkannya. Kondisi material yang ada dalam sebuah

masyarakat nyata adalah sistem produksi dan distribusi sumber alam yang ada.

Andre Gunder frank

Menurut Frank, ketrbelakangan bukan suatu kondisi alamiah dari sebuah

masyarakat. Bukan juga karena masyarakat itu kekurangan modal.

Page 10: Sos PEmbangunan (Ujian)

Keterbelakangan merupakan sebuah proses ekonomi, politik dan sosial yang

terjadi sebagai skibat globalisasi dari sistem kapitalisme. Keterbelakangan di

negara-negara pinggiran (negara satelit) adalah akibat langsung dari terjadinya

pembangunan di negara-negara pusat.

Dalam teorinya, Frank mengembangkan kembali konsep Prebisch tentang

negara-negara pusat dan pinggiran. Tetapi Frank lebih berbicara tentang aspek

politik dari hubungan ini. Pada teori Frank ada tiga komponen utama, yaitu

modal asing, pemerintah lokal di negara-negara satelit, dan kaum burjuasinya.

Selain itu, bagi Frank masyarakat di tengah-tengah negara satelit bukan lagi

masyarakat feodal, karena kaum bangsawan yang ada sudah berproduksi untuk

pasar dunia. Para bangsawan memang memperlakukan para petani dengan

cara-cara feodal. Tetapi pada tingkat internasional, mereka sudah menjadi

kelompok kapitalis.

“bagi Frank keterbelakangan hanya bisa diatasi melalui revolusi, yaitu revolusi

yang melahirkan sistem sosialis”

12. Coba anda jelaskan teori Liberal, Teori Artikulasi, adan Teori Sistem

Dunia?

Jawab :

Teori Liberal

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan

dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang

bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:

Page 11: Sos PEmbangunan (Ujian)

Percaya bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta (Trust in God as a Creator) . Semua

manusia diciptakan sama, bahwa mereka dianugerahi oleh Tuhan Penciptanya

hak-hak tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari padanya.

Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa

manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang

kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas

manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan

kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-

masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu

nilai yang mutlak dari demokrasi.

Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang

mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam

setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan

politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara

diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting

untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)

Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak

boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut

kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)

Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela

dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan

hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah

adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan

rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang),

persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.

Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of

Individual)]

Page 12: Sos PEmbangunan (Ujian)

Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu

mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan

negara itu sendiri.

Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya

dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan

suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah

mengalami kegagalan.

Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism).

Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704)

yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman.

Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.

TEORI ARTIKULASI

Munculnya teori ini dikarenakan ketidakpuasan terhadap teori ketergantungan

karena pada dasarnya pembangunan dan industrialisasi memang terjadi di

negara-negara terbelakang. Mula pertama dikembangkan oleh antropolog

Perancis, seperti Claude Meillassoux dan Pierre Phillippe Rey. Teori ini melihat

persoalan keterbelakangan dalam lingkungan proses produksi, artinya

keterbelakangan di negara-negara Dunia Ketiga harus dilihat sebagai kegagalan

dari kapitalisme untuk berfungsi secara murni, sebagai akibat dari adanya cara

produksi lain di negara-negara tersebut.

Teori Artikulasi bertitik tolak dari konsep Formasi Sosial. Dalam marxisme

dikenal konsep cara produksi (mode of production), misalnya cara produksi

feodal, cara produksi kapitalis, dan cara produksi sosialsi, yang ketiganya

memiliki perbedaan. Misal dalam kapitalisme terdapat pasar bebas, akumulasi

modal yang cepat dan sebagainya. Namun, kenyataan yang sesungguhnya

dalam masyarakat tidak hitam putih seperti itu. Adanya cara peralihan seperti

dari cara produksi feodal ke kapitalis bukan terjadi pada hitungan hari, tetapi

memakan waktu yang lama dan pada waktu peralihan yang lama inilah terjadi

Page 13: Sos PEmbangunan (Ujian)

percampuran dari dua atau lebih cara produksi. Oleh karena itu, gejala di mana

beberapa cara produksi ada bersama disebut dengan formasi sosial. Jika teori

ketergantungan melihat bahwa kapitalisme yang menggejala di negara-negara

pinggiran berlainan dengan kapitalisme yang menggejala di negara-negara

pusat, maka teori artikulasi berpendapat bahwa kapitalisme di negara-negara

pinggiran tidak dapat berkembang karena artikulasinya, atau kombinasi unsur-

unsurnya tidak efisien. Dengan kata lain, kegagalan dari kapitalisme di negara-

negara pinggiran bukan karena yang berkembang di sana adalah kapitalisme

yang berbeda, tetapi karena koeksistensi cara produksi kapitalisme dengan cara

produksi lainnya (kemungkinan) saling menghambat.

TEORI SISTEM DUNIA (Teori Sistem Ekonomi-Kapitalis Dunia)

Dalam membincangkan teori ketergantungan, penting sekali untuk mengetahui

teori sistem dunia yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein. Hal ini

dikarenakan bahwa dalam suatu sistem sosial perlu dilihat bagian-bagian secara

menyeluruh dan keberadaan negara-negara dalam dunia internasional tidak

boleh dikaji secara tersendiri karena ia bukan satu sistem yang tertutup.

Wallerstein menyatakan sistem dunia modern adalah kapitalis karena ia adalah

sistem ekonomi.

Menurut Wallerstein, sistem dunia kapitalis dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu

negara core atau pusat, semi-periferi atau setengah pinggiran dan negara

periferi atau pinggiran. Perbedaan bagi ketiga jenis negara ini adalah kekuatan

ekonomi dan politik dari masing-masing kelompok. Kelompok negara-negara

kuat (pusat) mengambil keuntungan yang paling banyak, karena kelompok ini

dapat memanipulasikan sistem dunia sampai batas-batas tertentu. Kemudian

negara setengah pinggiran mengambil keuntungan dari negara-negara

pinggiran yang merupakan pihak yang paling dieksploitir. Pembagian dengan

model tiga negara oleh Wallerstein untuk menjawab bahwa dunia terlalu

kompleks untuk sekadar dijelaskan dengan model dua kutub (pusat dan

pinggiran). Banyak negara yang terletak di antara dua posisi tersebut tidak

Page 14: Sos PEmbangunan (Ujian)

dapat dan tidak tepat untuk dikatagorikan sebagai negara sentral atau negara

pinggiran.

Dua alasan utama mengapa sistem ekonomi kapitalis dunia memerlukan

katagori semi pinggiran. Pertama, polarisasi sistem dunia yang hanya dua

kutub, pusat yang sedikit dan pinggiran yang banyak, akan dengan mudah

menimbulkan disintegrasi sistem dunia tersebut. Karenanya dengan adanya

semi pinggiran akan menghindari disintegrasi tersebut. Ke dua, membantu

pembentukan iklim dan daerah ekonomis baru yang diperlukan oleh para

pemilik modal untuk memindahkan modalnya dari tempat yang sudah tidak lagi

efisien ke tempat baru yang sedang tumbuh. Hal ini karena di negara pusat

yang sebelumnya merupakan ekonomi unggul mengalami penurunan atau

kehilangan keuntungan biaya komparatif sebagai akibat meningkatnya upah

yang terus menerus.

Selanjutnya, menurut Wallerstein negara-negara dapat “naik atau turun kelas,”

misalanya dari negara pusat menjadi negara setengah pinggiran dan kemudian

menjadi negara pinggiran, dan sebaliknya. Naik dan turun kelasnya negara ini

ditentukan oleh dinamika sistem dunia. Pernah suatu saat Inggeris, Belanda,

dan Perancis adalah negara pusat yang berperan dominan dalam sistem dunia,

namun kemudian Amerika Serikat muncul menjadi negara terkuat (pusat)

seiring hancurnya negara-negara Eropa dalam Perang Dunia II.

Wallerstein merumuskan tiga strategi bagi terjadinya proses kenaikan kelas,

yaitu:

1. Kenaikan kelas terjadi dengan merebut kesempatan yang datang. Sebagai misal

negara pinggiran tidak lagi dapat mengimpor barang-barang industri oleh

karena mahal sedangkan komiditi primer mereka murah sekali, maka negara

pinggiran mengambil tindakan yang berani untuk melakukan industrialisasi

substitusi impor. Dengan ini ada kemungkinan negara dapat naik kelas dari

negara pinggiran menjadi negara setengah pinggiran.

Page 15: Sos PEmbangunan (Ujian)

2. Kenaikan kelas terjadi melalui undangan. Hal ini terjadi karena perusahaan-

perusahaan industri raksasa di negara-negara pusat perlu melakukan ekspansi

ke luar dan kemudian lahir apa yang disebut dengan MNC. Akibat dari

perkembangan ini, maka muncullah industri-industri di negara-negara pinggiran

yang diundang oleh oleh perusahaan-perusahaan MNC untuk bekerjasama.

Melalui proses ini maka posisi negara pinggiran dapat meningkat menjadi

setengah pinggiran.

3. Kenaikan kelas terjadi karena negara menjalankan kebijakan untuk

memandirikan negaranya. Sebagai misal saat ini dilakukan oleh Peru dan Chile

yang dengan berani melepaskan dirinya dari eksploitasi negara-negara yang

lebih maju dengan cara menasionalisasikan perusahaan-perusahaan asing.

Namun demikian, semuanya ini tergantung pada kondisi sistem dunia yang ada,

apakah pada saat negara tersebut mencoba memandirikan dirinya, peluang dari

sistem dunia memang ada. Jika tidak, mungkin dapat saja gagal.

13. Jelaskan dua macam Model Pembangunan baru dan bandingkan dengan

satu dengan yang lain menurut para ahli?

Jawab :

Teori Modernisasi Klasik

Menganggap bahwa negara Dunia Ketiga merupakan negara terbelakang

dengan masyarakat tradisionalnya sementara negara Barat merupakan negara

modern.

Kritik terhadap teori ini:

1.      Kepercayaan akan superioritas Barat merupakan gejala etnosentris

Page 16: Sos PEmbangunan (Ujian)

2.      Kecenderungan untuk percaya pada gerak dan arah pembangunan yang

searah ini telah menjadikan teori modernisasi mengabaikan kemungkinan

pencarian dan pengembangan alternative pembangunan negara Dunia Ketiga

3.      Peneliti teori ini terlalu optimis menganggap bahwa negara Dunia Ketiga

akan mencapai kemajuan seperti negara Barat

4.      Seharusnya nilai tradisional dan nilai modern akan selalu berdampingan

5.      Ilmu sosial yang dipakai objektif dan bebas ideology, memakai hukum

universal

6.      Menyebabkan menurunnya ideology revolusioner dan berkembangnya

pola pikir pragmatis dan ilmiah

7.      Meninggalkan faktor dominasi asing yang merupakan salah atu faktor

pokok yang mempengaruhi perjalanan pembangunan negara Dunia Ketiga

Hasil Kajian Baru Teori Modernisasi

1.      Menghindar untuk memperlakukan nilai-nilai tradisional dan modern

sebagai dua perangkat sistem nilai yang secara total bertolak belakang

2.      Memberikan perhatian kepada pengkajian nilai-nilai tradisional

3.      Tidak lagi bersandar pada analisa yang abstrak dan tipologi, tapi lebih

cenderung memberikan perhatian pada kasus nyata

4.      Tidak menjadikan Barat sebagai satu-satunya model tentang gerak satu

arah pembangunan

5.      Lebih memperhatikan faktor external

6.      Memperhatikan faktor konflik

Page 17: Sos PEmbangunan (Ujian)

Teori Modernisasi Baru

1.      Budaya tradisional merupakan sesuatu yang dinamis dan selalu

mengalami perubahan

2.      Memberi perhatian pada keunikan dari setiap kasus pembangunan yang

dianalisa

3.      Budaya tradisional selalu mampu melakukan penyesuaian dengan baik

terhadap kondisi local

4.      Mengamati dan menganalisa secara serentak dan simultan terhadap berbagai pranata sosial yang ada, 

berbagai kemungkinan arah pembangunan, dan interaksi antara faktor internal dan eksternal

Teori Modernisasi

Klasik

Teori Modernisasi Baru

Persamaan

Keprihatinan Negara dunia ketiga

Tingkat analisa Nasional

Variable pokok Faktor internal: nilai budaya pranata sosial

Konsep pokok Tradisional dan modern

Implikasi

kebijaksanaan

Modernisasi memberikan manfaat positif

Perbedaan

Tradisi Sebagai penghalang

kemajuan

Faktor positif pembangunan

Metode kajian Abstrak da

konstruksi tipologi

Studi kasus dan analisa

sejarah

Arah pembangunan Garis lurus dan

menggunakan USA

Berarah dan bermodel banyak

Page 18: Sos PEmbangunan (Ujian)

sebagai mode

Faktor ekstern dan

konflik

Tidak diperhatikan Lebih diperhatikan