SOFTSKILL .pdf

17
PERATURAN , REGULASI DAN ASPEK BISNIS DI BIDANG IT Oleh SUGIANTO 19111161 4 KA 42 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

Transcript of SOFTSKILL .pdf

  • PERATURAN , REGULASI DAN ASPEK BISNIS DI BIDANG IT

    Oleh

    SUGIANTO

    19111161

    4 KA 42

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

    UNIVERSITAS GUNADARMA

    JAKARTA

    2015

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer, tetapi merupakan

    semua perangkat atau peralatan yang dapat membantu seseorang bekerja dan segala hal yang

    berhubungan dengan suatu proses, dan juga bagai mana suatu informasi itu dapat sampai ke

    pihak yang membutuhkan, baik berupa data, suara ataupun video. Di bidang Ekonomi dan

    bisnis, Perkembangan Teknologi telah dan sangat berpengaruh terhadap aspek ekonomi dan

    bisnis di dunia dan secara khusus di Indonesia, sebagai salah satu negara yang besar dengan

    jumlah penduduk yang merupakan kekayaan bangsa, ini merupakan satu kesempatan besar

    bagi masyarakat untuk mengembangkan kreatifitas diri, dan efektifitas kerja.

    Pengembangan website sebagai tempat untuk melakukan bisnis dan kegiatan ekonomi.

    Maka sangatlah diharapkan untuk masyarakat yang memiliki keahlian dalam program dan

    web design untuk mengembangkan website yang berbasiskan kepada program-program

    pengolahan data dan pembuatan laporan, serta analisa ekonomi, sebagai hasil karya anak

    bangsa, sehingga website dan program tersebut dapat digunakan untuk efektifitas kerja dan

    juga meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk lebih lagi mengembangkan diri.

    Pengembangan E-Commerce yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung

    jawabankan akan mencirikan kreatifitas dan nama Indonesia. Pengembangan industri kreatif

    di bidang bisnis melalui jaringan internet yang mengundang banyak orang untuk bergabung

    dengan memberikan akses kepada anggotanya untuk menggabungkan ide, dan membuat suatu

    kreatifitas bersama dan setia orang dapat mengembangkan ide dan pengetahuannya untuk

    menghasilkan satu karya.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    Prosedur Pendirian Badan Usaha IT

    Dari beberapa referensi dijelaskan lingkungan usaha dapat dikelompokkan menjadi 2

    faktor, yaitu faktor lingkungan ekonomi dan faktor lingkungan non ekonomi. Faktor lingkungan

    ekonomi meliputi segala kejadian atau permasalahan penting di bidang perekonomian nasional,

    yang dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidup dari suatu perusahaan. Sedangkan

    faktor lingkungan non ekonomi merupakan pristiwa atau isu yang menonjol dibidang

    politik,keamanan,sosial dan budaya yang mempengaruhi kelangsungan hidup pelaku usaha.

    Dalam prakteknya faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi yang tidak dapat dikendalikan

    oleh pimpinan perusahaan sangat luas dan banyak ragamnya. Sehingga hal ini kadang-kadang

    membingungkan kita untuk dapat mengamatinya dengan baik . Pada bahasan ini kami

    pengelompokan berbagai ragam lingkungan eksternal ini menjadi 5(lima) dimensi lingkungan

    eksternal perusahaan.

    Klasifikasi Dimensi Lingkungan Eksternal Kegiatan Usaha: 1. Perekonomian Global dan Kerjasama Internasional (Ekonomi)

    2.Pembangunan dan Perekonomian Nasional (Ekonomi)

    3.Politik, Hukum dan Perundang-Undangan (Non-Ekonomi)

    4.Teknologi (Non-Ekonomi)

    5.Demografi, Sosial dan Budaya (Non-Ekonomi)

    Selanjutnya untuk membangun sebuah badan usaha, terdapat beberapa prosedur peraturan

    perizinan, yaitu :

    1.Tahapan pengurusan izin pendirian

    Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh dihilangkan demi

    kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini

    adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent, yang dapat berupa izin

    sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untk beerapa jenis perusahaan misalnya, sole

    distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of

    Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan, yang merupakan izin perluasan jika

  • perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang

    yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :

    Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

    Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

    Bukti diri

    Selain itu terdapat beberapa Izin perusahaan lainnya yang harus dipenuhi : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Dep. Perdagangan

    Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Dep. Perindustrian

    Izin Domisili

    Izin Gangguan.

    Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

    Izin dari Departemen Teknis

    2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum

    Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang

    dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar. maka hal yang harus

    dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan

    hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang

    terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab

    Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing

    ( UU PMA ).

    3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani

    Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang

    dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan dengan

    departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian

    dsb.

    4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang

    terkait

    Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan

    mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari

    departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha

    misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat

  • berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari

    BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame.

    Kontrak Kerja IT 1. Masa Percobaan

    Masa percobaan dimaksudkan untuk memperhatikan calon buruh (magang), mampu atau tidak

    untuk melakukan pekerjaan yang akan diserahkan kepadanya serta untuk mengetahui

    kepribadian calon buruh (magang).

    2. Yang Dapat Membuat Perjanjian Kerja

    Untuk dapat membuat (kontrak) perjanjian kerja adalah orang dewasa.

    3. Bentuk Perjanjian Kerja

    Bentuk dari Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu berbeda dengan perjanjian kerja untuk

    waktu tidak tertentu.

    4. Isi Perjanjian Kerja

    Pada pokoknya isi dari perjanjian kerja tidak dilarang oleh peraturan perundangan atau tidak

    bertentangan dengan ketertiban atau kesusilaan. Dalam praktek, pada umumnya isi perjanjian

    kerja biasanya mengenai besarnya upah, macam pekerjaan dan jangka waktunya.

    5. Jangka Waktu Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu

    Dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu, dapat

    diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang hanya 1 (satu) kali saja dengan

    waktu yang sama, tetapi paling lama 1 (satu) tahun. Untuk mengadakan perpanjangan

    pengusaha harus memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada buruh selambat-

    lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut berakhir.

    Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat

    diperbaharui hanya 1 (satu) kali saja dan pembeharuan tersebut baru dapat diadakan setelah 21

    (dua puluh satu) hari dari berakhirnya perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut.

    6. Penggunaan Perjanjian Kerja

    Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat diadakan untuk pekerjaan tertentu yang

    menurut sifat, jenis atau kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu.

    7. Uang Panjar

    Jika pada suatu pembuatan perjanjian kerja diberikan oleh majikan dan diterima oleh buruh

    uang panjar, maka pihak manapun tidak berwenang membatalkan kontrak (perjanjian) kerja

  • itu dengan jalan tidak meminta kembali atau mengembalikan uang panjar (Pasal 1601e KUH

    Perdata). Meskipun uang panjar dikembalikan atau dianggap telah hilang, perjanjian kerja

    tetap ada. Berikut adalah contoh Kontrak Kerja IT:

    Dengan ketentuan sebagai berikut :

    Pasal 1

    BENTUK KONTRAK KERJA

    1. Bentuk kontrak kerja adalah pelaksanaan kegiatan Maintenance Support and Services

    (Jasa Perbaikan Komputer (CPU, Monitor dan Printer), Networking Maintenence and

    Installation (Instalasi dan perawatan Jaringan), Hardware and Software Computer

    Procurement (Pengadaan Hardware dan Software Komputer)

    2. Daftar, jumlah dan klasifikasi komputer (CPU, Monitor, Printer) yang menjadi

    tanggung jawab Pihak Kedua sebagaimana terlampir.

    Pasal 2 RUANG LINGKUP KERJA 1. Seluruh CPU (Central Processing Unit), daftar dan spesifikasinya sesuai dengan pasal

    1 ayat 2 sebagaimana terlampir. Khusus untuk pelaksanaan service printer dan monitor

    dilakukan dengan kesepakatan baru diluar perjanjian yang telah disepakati ini

    2. Install software dan perbaikan installasi jaringan (LAN), tidak termasuk konfigurasi

    ulang kabel dan instalasi kabel jaringan baru.

  • Pasal 3 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kontrak kerja jasa service komputer ini berlangsung selama

    2 Bulan, dan kontrak kerja ini dapat diperpanjang untuk masa kerja Bulan berikutnya

    dengan ketentuan yang sama dan atau ada beberapa perubahan yang disepakati

    bersama.

    Pasal 4 SISTEM KERJA 1. Pihak Kedua akan melakukan kunjungan service wajib sebanyak dua kali dalam

    sebulan

    2. Pihak Kedua akan melakukan kunjungan service wajib ke tempat Pihak Pertama

    minggu pertama dan minggu ketiga tiap bulannya.

    3. Diluar kunjungan service Pihak Kedua wajib memenuhi setiap panggilan Pihak

    Pertama apabila ada perangkat komputer/jaringan yang rusak selambat-lambatnya 2 x

    24 Jam Pihak Kedua sudah harus memperbaiki perangkat komputer tersebut

    Pasal 5 ANGGARAN BIAYA 1. Pihak Pertama setuju untuk membayar jasa perbaikan bulanan komputer kepada Pihak

    Kedua sesuai dengan kontrak yang telah disepakati

    2. Khususnya untuk Monitor dan Printer pembayaran dilakukan diluar kontrak service

    dengan kesepakatan baru sesuai perjanjian kedua belah pihak

    3. Jasa perbaikan service komputer dan jaringan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat

    (1) belum termasuk biaya untuk penggantian spare part

    4. Penyesuaian biaya jasa perbaikan computer akan dilakukan setiap 3 bulan sekali atau

    dengan kesepakatan bersama.

    Pasal 6 PEMBAYARAN JASA SERVICE

    Pembayaran jasa service komputer dilakukan oleh Pejabat Bagian Keuangan yang

    ditunjuk oleh Pihak Pertama setelah mendapatkan surat tagihan yang disampaikan oleh

    Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 (dua puluh) setiap bulannya.

    Pasal 7 HAK DAN KEWAJIBAN Kewajiban Pihak Pertama

  • 1. Menyediakan ruangan dan fasilitas kerja bagi Pihak Kedua untuk melakukan kegiatan,

    terutama untuk kegiatan-kegiatan sevice besar

    2. Membayarkan jasa service kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 setiap

    bulannya

    3. Membayar penggantian pembelian komponen (spare part) yang dilakukan oleh Pihak

    Kedua atas persetujuan dari Pihak Pertama

    4. Semua Spare Part yang dibeli mendapatkan garansi dari Pihak Kedua disesuaikan

    dengan jenis barang yang dibeli.

    Hak Pihak Pertama

    1. Memberikan peringatan (teguran) baik secara lisan atau tertulis jika Pihak Kedua tidak

    menjalankan tugas dan kewajibannya

    2. Memotong biaya jasa service dan atau menunda pembayaran dalam jangka waktu

    tertentu jika Pihak Kedua tidak menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan

    ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak

    3. Pihak pertama berhak mendapatkan jaminan kepada Pihak Kedua bahwa semua

    perlengkapan (komputer) yang ada di Lab / Kantor dalam keadaan baik (dapat

    beroperasi dengan baik), dan semua komponen (spare part) yang diganti mendapatkan

    garansi (garansi spare part tidak termasuk jika terbakar atas kesalahan petugas (user) di

    kantor dan atau atas bencana alam)

    4. Berhak mendapatkan perlindungan data dan jaminan kerahasiaan data dari Pihak

    Kedua.

    Kewajiban Pihak Kedua

    1. Melakukan kegiatan service dan memperbaiki semua perlengkapan komputer yang ada

    di tempat Pihak Pertama dari kerusakan dan keausan

    2. Membuat rencana kerja/service bulanan.

    3. Memberikan ide-ide dan saran yang dikira perlu kepada Pihak Pertama demi

    keamanan penggunaan Komputer

  • 4. Memberikan jaminan atas kerahasiaan data Pihak Pertama tanpa terkecuali

    Hak Pihak kedua

    1. Mendapatkan pembayaran jasa service komputer setiap bulan

    2. Meminta penggantian uang atas pembelian spare part yang diganti sesuai dengan bukti

    pembelian spare part

    3. Memberikan masukan dan pertimbangan khusus kepada Pihak Pertama atas kegiatan

    yang dilakukan oleh pegawai dan petugas kantor (perangkat komputer rusak akibat

    kelalian user/pengguna)

    Pasal 8 SILANG SENGKETA Jika kemudian hari terjadi silang sengketa antara kedua belah pihak dalam suatu hal

    maka akan diselesaikan melalui jalan musyawarah, dan jika tidak tercapai kesepakatan

    maka perjanjian ini dapat dibatalkan oleh kedua belah pihak. Sebelum Perjanjian

    Kontrak kerja ini dibatalkan, seluruh pihak yang terikat dalam perjanjian kerjsama ini

    harus terlebih dahulu melaksanakan dan mematuhi semua akad-akad perjanjian sesuai

    hak dan kewajibannya pada saat kontrak ini dibatalkan.Dan atau pada saat pembatalan

    kontrak kerja ini, Pihak Pertama harus melunasi semua pembayaran yang tertunda dan

    Pihak Kedua harus memperbaiki dan melengkapi semua perangkat Lab/Kantor

    (komputer) dan melaporkannya kepada Pihak Pertama

    Pasal 9 LAIN-LAIN

    Hal-hal yang belum diatur dalam surat perjanjian kerjasama ini akan dibicarakan

    kemudian hari dan akan dicatatkan pada lampiran tambahan surat kesepakatan kontrak

    kerja service komputer ini.

    Pasal 10 PENUTUP

    1. Surat perjanjian kerjasama ini dibuat tanpa ada tekanan dan paksaan sedikitpun.

    2. Surat perjanjian kontrak kerja service komputer ini dibuat rangkap 2 (dua) diatas

    kertas bermatrai cukup dengan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

  • Denpasar, 2010

    PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

    ............................. ..........................

    Prosedur pengadaan barang dan jasa (khusus jasa saja) 1. Perencanaan Tenaga Kerja

    Perencanaan tenaga kerja adalah penentuan kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang

    dibutuhkan dan cara memenuhinya. Penentuan kuantitas dapat dilakukan dengan dua

    cara yaitu time motion study dan peramalan tenaga kerja. Sedangkan penentuan

    kualitas dapat dilakukan dengan Job Analysis. Job Analysis terbagi menjadi dua, yaitu

    Job Description dan Job Specification / Job Requirement. Tujuan Job Analysis bagi

    perusahaan yang sudah lama berdiri yaitu untuk reorganisasi, penggantian pegawai,

    dan penerimaan pegawai baru.

    2. Penarikan Tenaga Kerja

    Penarikan tenaga kerja diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal dan sumber

    eksternal. Sumber internal yaitu menarik tenaga kerja baru dari rekomendasi karyawan

    lama dan nepotisme, berdasarkan sistem kekeluargaan, misalnya mempekerjakan anak,

    adik, dan sebagainya. Keuntungan menarik tenaga kerja dari sumber internal yaitu

    lowongan cepat terisi, tenaga kerja cepat menyesuaikan diri, dan semangat kerja

    meningkat. Namun kekurangannya adalah menghambat masuknya gagasan baru,

    terjadi konflik bila salah penempatan jabatan, karakter lama terbawa terus, dan

    promosi yang salah mempengaruhi efisiensi dan efektifitas. Tujuan menarik tenaga

    kerja dari sumber internal adalah untuk meningkatkan semangat, menjaga kesetiaan,

    memberi motivasi, dan memberi penghargaan atas prestasi. Sumber eksternal yaitu

    menarik tenaga kerja baru dari lembaga tenaga kerja, lembaga pendidikan, ataupun

    dari advertising, yaitu media cetak dan internet. Keuntungan menarik tenaga kerja dari

    sumber eksternal adalah dapat meminimaslisasi kesalahan penempatan jabatan, lebih

    berkualitas dan memperoleh ide baru/segar. Namun kekurangannya adalah

    membutuhkan proses yang lama, biaya yang cukup besar, dan rasa tidak senang dari

    pegawai lama. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah untuk

    memperoleh.

  • 3. Seleksi Tenaga Kerja

    Ada lima tahapan dalam menyeleksi tenaga kerja, yaitu seleksi administrasi, tes

    kemampuan dan psikologi, wawancara, tes kesehatan dan referensi (pengecekan).

    Terdapat dua pendekatan untuk menyeleksi tenaga kerja, yaitu Succecive Selection

    Process dan Compensatory Selection Process. Succecive Selection Process adalah

    seleksi yang dilaksanakan secara bertahap atau sistem gugur. Compensatory Selection

    Process adalah seleksi dengan memberikan kesempatan yang sama pada semua calon

    untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah ditentukan.

    4. Penempatan Tenaga Kerja

    Penempatan tenaga kerja adalah proses penentuan jabatan seseorang yang disesuaikan

    antara kualifikasi yang bersangkutan dengan job specification-nya. Indikator kesalahan

    penempatan tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang tidak produktif, terjadi konflik, biaya

    yang tinggi dan tingkat kecelakaan kerja tinggi.

    KONTRAK BISNIS Kontrak merupakan perjanjian yang bentuknya tertulis. Dalam suatu kontrak bisnis,

    ikatan kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian yangbentuknya tertulis. Hal ini untuk

    kepentingan kelak, jika dikemudian hari terjadi sengketa berkenaan dengan kontrak itu

    sendiri, maka para pihak dapat mengajukan kontrak tersbut sebagai salah alat bukti. Kontrak

    di Indonesa diatur dalam Kitab Undang -undang Hukum Perdata (KUHP Perdata) Buku III

    tentang Perikatan. Perikatan dapat lahir dari perjanjiandan undang-undang. Perjanjian itu

    sendiri meliputi perjanjian yan g bentuknyatertulis (kontrak) dan perjanjian lisan. Dari uraian

    singkat tersebut terlihatbahwa kontrak dengan perikatan memiliki kaitan, yaitu bahwa kontrak

    merupakan salah satu sumber dari perikatan.

    Pakta Integritas Dalam Pasal 1 Keppres No.80/2003 mengenai pedoman pelaksanaan pengadaan

    barang dan jasa pemerintah disebutkan bahwa yang dimaksud Pakta Integritas adalah surat

    pernyataan yang ditandatangani oleh pengguna barang/jasa/panitia pengadaan/pejabat

    pengadaan/penyedia barang/jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan KKN

    dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Pakta Integritas merupakan suatu bentuk

    kesepakatan tertulis mengenai tranparansi dan pemberantasan korupsi dalam pengadaan

  • barang dan jasa barang publik melalui dokumen-dokumen yang terkait, yang ditandatangani

    kedua belah pihak, baik sektor publik maupun penawar dari pihak swasta. Pelaksanaan dari

    Pakta tersebut dipantau dan diawasi baik oleh organisasi masyarakat madani maupun oleh

    suatu badan independen dari pemerintah atau swasta yang dibentuk untuk melaksanakan tugas

    tersebut atau yang memang sudah ada dan tidak terkait dalam proses pengadaan barang dan

    jasa itu. Komponen penting lainnya dalam pakta ini adalah mekanisme resolusi konflik

    melalui arbitrasi dan sejumlah sanksi yang sebelumnya telah diumumkan atas pelanggaran

    terhadap peraturan yang telah disepakati yang berlaku bagi kedua belah pihak. C. Tujuan

    Pakta Integritas Mendukung sektor publik untuk dapat menghasilkan barang dan jasa pada

    harga bersaing tanpa adanya korupsi yang menyebabkan penyimpangan harga dalam

    pengadaan barang dan jasa barang dan jasa. Mendukung pihak penyedia pelayanan dari

    swasta agar dapat diperlakukan secara transparan, dapat diperkirakan, dan dengan cara yang

    adil agar dapat terhindar dari adanya upaya "suap" untuk mendapatkan kontrak dan hal ini

    pada akhirnya akan dapat mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan daya saing.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    Nah, secara garis besar seperti itulah bagaimana proses atau tahap yang harus

    diketahui dan dilakukan dalam mengaplikasikan atau membangun bisnis khususnya di bidang

    TI. Namun, untuk melakukan bisnis dibidang TI tidak harus kita membangun sebuah

    perusahaan seperti yang sudah di jelaskan diatas, untuk memulai bisnis dibidang TI kita bisa

    melakukannya dari ruang lingkup kecil, seperti membangun sebuah e-commerce yang dewasa

    ini sedang berkembang dengan pesat.

    Transaksi perdagangan melalui internet (e-commerce) sangat menguntungkan,

    sehingga transaksi perdagangan ini sangat diminati oleh para pelaku usaha (business to

    business) karena telah mengubah cara para pelaku usaha tersebut dalam memperoleh produk

    yang diinginkan, mempermudah proses dalam pemasaran suatu produk (promosi) serta

    berbisnis dengan counterpart di luar negeri.

    Di Indonesia, bisnis online sudah sangat menjamur dan bahkan sudah berkembang

    begitu pesat, misalnya dalam hal penjualan produk-produk barang ataupun jasa yang

    ditawarkan. Saat ini toko butik pun bisa saja tidak harus memiliki tempat atau wujud nyata

    dimana kita bisa berkunjung dan memilih barang-barang yang diinginkan di sana. Kini hanya

    tinggal membuka sebuah halaman website, kemudian kita dapat langsung melihat-lihat dan

    memilih barang apa saja yang ingin kita beli dan dalam waktu yang singkat barang tersebut

    sudah dapat kita terima. Begitulah dunia bisnis online yang sudah begitu banyak memberikan

    kemudahan bagi para konsumen maupun para pengusaha.

  • DAFTAR PUSTAKA

    1. http://williamfuture.blogspot.com/2012/03/praktekpraktek-kode-etik-dalam.html

    2.http://andre46pradita.wordpress.com/2012/03/20/aspek-bisnis-dibidang-teknologi-informasi/

    3. http://restyucul.blogspot.com/2013/05/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi.html

    4. http://estiimnida.blogspot.com/2013/05/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi.html

    5. http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2013/07/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi.html

    6. http://vianpire.blogspot.com/2013/10/aspek-bisnis-dalam-bidang-teknologi.h

  • NOTE : Makalah diatas adalah contoh makalah mengenai PERATURAN , REGULASI DAN ASPEK BISNIS DI BIDANG IT berikut adalah contoh ,

    pendapat dan saran menurut saya :

    Contoh Regulasi atau peraturannya antara lain :

    1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara

    Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 154,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia

    Nomor 3881);

    2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik

    (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

    Republik lndonesia Nomor 4843);

    3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaanlnformasi Publik (Lembaran

    Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

    lndonesia Nomor 4846);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi

    (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran

    Negara Republik lndonesia Nomor 3980);

    5. Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan

    dan Organisasi Kementerian Negara;

    UU ITE

    Beberapa materi yang diatur, antara lain:

    1. pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5

    & Pasal 6 UU ITE);

    2. tanda tangan elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE);

    3. penyelenggaraan sertifikasi elektronik (certification authority, Pasal 13 & Pasal 14 UU

    ITE);

    4. penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE);

  • Contoh bisnis di bidang IT : Salah satu contoh bisnis IT ialah seperti yang dijalankan oleh perusahaan yang bergerak di

    bidang IT Consulting yang berada di DKI Jakarta PT. Prima Softindo. Didirikan oleh

    sekelompok ex-karyawan sebuah perusahaan IT Jepang.Bekerja sama dengan Prime Strategy

    co. ltd. yang berpusat di Japan perusahaan ini menawarkan service di bidang Web

    Application, Website Development, dan Web marketing (SEM, SEO, etc.), sebagai salah satu

    strategy bisnis dengan konsep Model Business-to-business (B2B), consumer to business

    (C2B) and Business-to-employee (B2E). Selain itu perusahaan ini juga memberikan layanan

    konsultasi (Training dan Education Program), untuk meningkatkan sumber daya manusia

    dalam bidang system administrasi dan proses pembelajaran online.

    Produk dan jasanya : 1. Web Application

    2. Web Marketing

    3. Konsultasi IT

    Pendapat :

    Kalau dilihat dari penjelasan diatas undang undang yang mengatur sudah banyak akan tetapi

    sebenarnya dalam dunia pekerjaan IT, pekerja dan pengusaha yang membangun dan

    mengembangkan sebuah bisnis di bidang teknologi informasi itu masih menghadapi kesulitan

    dalam menjalankan pekerjaan dan bisnisnya oleh karena itu peranan DPR dan negara

    (pemerintah) sebagai pembentuk dan sebagai pelaksana peraturan sangatlah penting ,karena

    undang undang masih belum secara rinci mengatur tetang pekerjaan dan usaha atau bisnis

    yang berskala besar atau kecil semua dianggap sama sehingga jangan heran para pengusaha

    atau pekerja dibidang IT yang masih berskala kecil susah untuk berkembang .

    Sukses tidaknya seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan dan membangun usaha atau bisnis

    dalam dunia IT di Indonesia ialah salah satu faktor penentunya bagaimana peran serta

    pemerintah dalam membantu para pekerja dan enterpreneur atau pengusaha muda yang

    melihat begitu luasnya peluang bisnis di bidang IT ini untuk membangun bisnisnya, karena

    kalau di lihat secara umum kondisi dan lingkungan usaha dalam dunia teknologi informasi

    dapat dikatakan masih belum disokong secara maksimal. Hal ini dapat dilihat bagaimana

  • kurangnya dukungan negara bagi seorang pekerja dan enterpreneur atau pengusaha muda

    untuk dengan mudah membangun sebuah perusahaan sendiri dalam bidang IT,inilah salah satu

    alasan banyak orang yang tidak mau mengembangakan bisnis mereka secara khusus di bidang

    ini.

    Saran :

    1. Karena belum adanya aturan (regulasi) khusus atau secara rinci mengatur dan

    mendukung pekerja dan pengusaha dalam pembangunan dan pengembangan

    perusahaan IT khususnya untuk perusahaan start up (pemula), maka salah satu

    solusinya ialah dengan memberikan insentif pajak dari pemerintah sehingga peluang

    munculnya perusahaan start up bidang IT makin banyak hal ini juga akan

    menguntungkan bagi para pekerja di bidang IT tentunya karena sebenarnya banyak

    perusahaan besar yang sekarang terkenal di dunia dimulai dari perusahaan start-up.

    2. Memberikan dukungan dari Komunitas keuangan Indonesia untuk mendukung

    kegiatan pekerja dan perusahaan teknologi dan informasi, khususnya untuk perusahaan

    pemula, misalnya diberikan kredit perbankan dengan bunga dan persyaratan yang

    rendah.

    3. Memberikan perlindungan dan penghargaan kepada pekerja IT dalam hal hak patent

    penemuan teknologi yang masih lemah dan belum maksimal. Hal tersebut nyatanya

    berdampak pada minimnya kemunculan pekerja pekerja IT muda yang menekuni

    pengembangan perangkat lunak (software) suatu aplikasi, karena kecemasan akan

    tindakan penggandaan ilegal oleh pihak lain terhadap hasil karyanya.

    Referensi : 1. https://www.dropbox.com/s/hvgjteuc6nyxtf0/MAKALAH%20MENGENAI%20ASPE

    K%20BISNIS%20DI%20BIDANG%20TEKNOLOGI%20INFORMASI.pdf

    2. http://dede-edwin.blogspot.com/2015/03/peraturan-dan-regulasi-di-bidang-it.html

    3. http://fajarcihuyy.blogspot.com/2013/10/contoh-perusahaan-yang-bergerak-di.html