Softskill 30

6
1. Apa itu matriks, hukum penjumlahan matriks, hukum perkalian matriks dan sifat determinan Pengertian Matriks Matriks adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur. Operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks ! Penjumlahan Matriks Dua matriks dapat dijumlahkan apabila kedua matriks tersebut memiliki ordo yang sama. Matriks hasil penjumlahannya juga akan memiliki ordo yang sama dengan matriks yang dijumlahkan. Komponen- komponen matriks hasil penjumlahan diperoleh dengan cara menjumlahkan komponen-komponen setiap matriks yang seletak. Coba perhatikan penjumlahan 2 matriks dengan ordo 2 x 2 berikut : Pada penjumlahan matriks di atas, masing-masing matriks yang dijumlahkan sama- sama berordo 2 x 2 dan hasil penjumlahannya juga berordo 2 x 2 sama dengan ordo matriks yang dijumlahkan. Komponen baris1-kolom1 diperoleh dengan cara menjumlahkan baris1-kolom1 pada matriks pertama (yaitu a) dan komponen baris1- kolom1 pada matriks kedua (yaitu e), dan seterusnya. Contoh: Pengurangan Matriks

description

Softskill 30

Transcript of Softskill 30

Page 1: Softskill 30

1. Apa itu matriks, hukum penjumlahan matriks, hukum perkalian matriks dan sifat determinan

Pengertian Matriks

Matriks adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.

Operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks !

Penjumlahan Matriks

Dua matriks dapat dijumlahkan apabila kedua matriks tersebut memiliki ordo yang sama. Matriks hasil penjumlahannya juga akan memiliki ordo yang sama dengan matriks yang dijumlahkan. Komponen-komponen matriks hasil penjumlahan diperoleh dengan cara menjumlahkan komponen-komponen setiap matriks yang seletak. Coba perhatikan penjumlahan 2 matriks dengan ordo 2 x 2 berikut :

Pada penjumlahan matriks di atas, masing-masing matriks yang dijumlahkan sama- sama berordo 2 x 2 dan hasil penjumlahannya juga berordo 2 x 2 sama dengan ordo matriks yang dijumlahkan. Komponen baris1-kolom1 diperoleh dengan cara menjumlahkan baris1-kolom1 pada matriks pertama (yaitu a) dan komponen baris1- kolom1 pada matriks kedua (yaitu e), dan seterusnya.

Contoh:

Pengurangan Matriks

Pengurangan matriks A oleh matriks B, ditulis A – B adalah penjumlahan matriks A dengan lawan dari matriks B, yaitu (-B). Konsep pengurangan matriks ini sama dengan penjumlahan matriks. Syarat ada penjumlahan matriks berlaku juga untuk pengurangan matriks. Perhatikan contoh pengurangan matriks berikut ini.

Contoh soalnya di bawah ini :

Page 2: Softskill 30

Sifat-Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Untuk setiap matriks A, B, dan C yang berordo sama berlaku:

A + B = B + A (sifat komutatif)

A + (B + C) = (A + B) + C (sifat asosiatif)

A + O = O + A = A (sifat matriks nol/identitas)

A + B = O ↔ B = -A

A – B = A + (-B)

Pembuktiannya akan saya jalankan pada excel :

Di Penjumlahan Matriks terdapat beberapa sifat yaitu:

Komutatif dimana mA + mB = mB + mABisa dilihat screenshoot dibawah ini :

Dapat terlihat hasil mA + mB sama dengan Hasil mB + mA.Rumus excel untuk mA + mB adalah {=A2:C4+E2:G4}Rumus excel untuk mB + mA adalah {=E2:G4+A2:C4}

Assosiatif dimana (mA + mB) + mC = mA + (mB + mC)Bisa dilihat screenshoot dibawah ini :

Bisa dilihat juga bahwa hasil (mA + mB) + mC sama dengan hasil mA + (mB + mC)Rumus excel untuk (mA + mB) + mC adalah {=(A2:C4+E2:G4)+I2:K4}Rumus excel untuk mA + (mB + mC) adalah {=A2:C4+(E2:G4+I2:K4)}

Page 3: Softskill 30

Distributif dimana K(mA + mB) = k.mA + k.mBBisa dilihat screenshotnya dibawah ini :

Dimana hasil K(mA + mB) sama dengan hasil k.mA + k.mBRumus excel untuk K(mA + mB) adalah {=I2*(A2:C4+E2:G4)}Rumus Excel untuk k.mA + k.mB adalah {=(I2*A2:C4)+(I2*E2:G4)}

Hukum perkalian pada matriks

Beberapa sifat perkalian di matriks : Distributif dimana mA(mB + mC) = mA.mB + mA.mC

Pada screenshot diatas sudah menjelaskan bahwa benar hukum perkalian yang bersifat distributif dimana hasil mA(mB+mC) sama dengan mA.mB + mA.mCRumus untuk mA(mB + mC) adalah {=MMULT(A2:C4;(E2:G4+I2:K4))}Rumus untuk mA.mB + mA.mC adalah {=MMULT(A2:C4;E2:G4)+MMULT(A2:C4;I2:K4)}

Assosiatif dimana mA(mB.mC) = (mA.mB)mC

Pada sifat assosiatif juga memiliki hasil yang sama meski bentuk perkaliannya berbeda.Rumus untuk excel mA(mB.mC) adalah {=MMULT(A2:C4;(MMULT(E2:G4;I2:K4)))}Rumus untuk excel (mA.mB)mC adalah {=MMULT(MMULT(A2:C4;E2:G4);I2:K4)}

Tidak Komutatif dimana AB ≠ BA

Page 4: Softskill 30

Dan benar bahwa sifat komutatif tidak dimiliki oleh perkalian matriks ini karena memiliki hasil yang berbeda.Rumus excel untuk mA.mB adalah {=MMULT(A2:C4;E2:G4)}Rumus excel untuk mB.mA adalah {=MMULT(E2:G4;A2:C4)}

Determinan matriks

Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar. Dibawah cara menghitung determinan ordo 3 x 3

Cara menghitungnya

Misal :

Jika kita sudah menghitung seperti cara yang diatas maka kita akan mendapat hasil 18. Darimana dapat hasil itu yaitu det(A) = (-2·1 ·-1) + (2 ·3 ·2) + (-3 ·-1 ·0) – (-3 ·1 ·2) –(-2 ·3 ·0)-(2 ·-1 ·-1) = 2+12+0+6-0-2 = 18

Untuk pembuktian bahwa determinan mempunyai sifat determinan yaitu Det(mA) = det(mAT) dimana mAT adalah matriks transpose. Maka saya akan mencoba membuktikannya yaitu

1 4 = -24 2 3 = -18 0 1 = 5

6 0 6 0 5 6

0 4 = -20 1 3 = -15 1 2 = 4

5 0 5 0 5 6

A=(a11 a12 a13a21 a22 a23a31 a32 a33

)det (A )=a 11 a22a33+a12 a23 a31+a13 a21 a32−a31a22a13−a32 a23 a11−a33 a21 a12

A=(−2 2 −3−1 1 32 0 −1 )

M=[1 2 30 1 45 6 0 ]

Page 5: Softskill 30

2 3 = -5 1 3 = -4 1 2 = 1

1 4 0 4 0 1

Determinannya adalah det(M) = 1(0-2.4)-2(0-2.0)+3(0-5) = 1 kemudian akan ditranspose menjadi

Temukan dulu matriks kofaktornya dengan menghitung minor-minor matriksnya . Lihat screenshotnya dibawah ini :

Bisa dilihat hasil sebelum transpose dan sesudah transpose mempunyai hasil yang sama yaitu

MT=[1 0 52 1 63 4 0 ]

[−24 18 520 −15 −4−5 4 1 ][+ − +

− + −+ − + ][−24 −18 5

−20 −15 4−5 −4 1 ]