Social and Culture Environment

5
Social and Culture Environment Pendahuluan Tugas pemasar global adalah mengenali persamaan dan perbedaan serta memasukkan persepsi lini ke dalam proses perencanaan pemasaran, sehingga strategi , produk, dan program pemasaran disesuaikan dengan perbedaan yang signifikan dan penting. Pada saat yang sama, pemasar global harus juga memperhatikan persamaan yang relevan serta menghindari penyesuaian yang tidak perlu dan mahal dalam strategi dan program pemasaran. Dari sudut pandang pemasaran budaya dalam arti di atas jelas penting. Akan tetapi, seorang pemasar perlu memberikan respons pada semua jalan hidup dan nilai, ide, dan sikap apakah itu diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya atau tidak. Aspek Dasar dari Budaya Para antropologi memiliki kesamaan pendapat mengenai tiga karakteristik budaya: 1. Budaya bukan pembawaan sejak lahir melainkan dipelajari. 2. Berbagai bentuk budaya saling berhubungan (kalau salah satu aspek budaya tersentuh, yang lain ikut terpengaruh). 3. Dimiliki bersama oleh anggota kelompok dan menjadi pembatas antara kelompok yang berbeda. Bagi pemasar internasional, pencarian budaya universal merupakan orientasi yang bermanfaat. Budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya. Sejauh aspek lingkungan budaya bersifat universal bukannya unik, para pemasar internasional dapat melakukan standardisasi berbagai aspek program pemasarannya seperti rancangan produk dan komunikasi, yang merupakan dua unsur pokok dalam program pemasaran.

Transcript of Social and Culture Environment

Page 1: Social and Culture Environment

Social and Culture Environment

Pendahuluan

Tugas pemasar global adalah mengenali persamaan dan perbedaan serta

memasukkan persepsi lini ke dalam proses perencanaan pemasaran, sehingga

strategi , produk, dan program pemasaran disesuaikan dengan perbedaan yang

signifikan dan penting. Pada saat yang sama, pemasar global harus juga

memperhatikan persamaan yang relevan serta menghindari penyesuaian yang

tidak perlu dan mahal dalam strategi dan program pemasaran.

Dari sudut pandang pemasaran budaya dalam arti di atas jelas penting.

Akan tetapi, seorang pemasar perlu memberikan respons pada semua jalan hidup

dan nilai, ide, dan sikap apakah itu diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya atau tidak.

Aspek Dasar dari Budaya

Para antropologi memiliki kesamaan pendapat mengenai tiga karakteristik

budaya:

1. Budaya bukan pembawaan sejak lahir melainkan dipelajari.

2. Berbagai bentuk budaya saling berhubungan (kalau salah satu

aspek budaya tersentuh, yang lain ikut terpengaruh).

3. Dimiliki bersama oleh anggota kelompok dan menjadi pembatas

antara kelompok yang berbeda.

Bagi pemasar internasional, pencarian budaya universal merupakan

orientasi yang bermanfaat. Budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada

dalam setiap budaya. Sejauh aspek lingkungan budaya bersifat universal

bukannya unik, para pemasar internasional dapat melakukan standardisasi

berbagai aspek program pemasarannya seperti rancangan produk dan komunikasi,

yang merupakan dua unsur pokok dalam program pemasaran.

Page 2: Social and Culture Environment

Tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang, cara berpikir

seseorang, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannya,

Pemasar internasional yang berhasil harus mengadopsi asumsi semua ini bila

mereka ingin memahami dinamika pasar luar negeri.

Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa orang lain, seperti

disadari setiap orang, bukan hal yang mudah. Kalau bahsa berubah, ada tantangan

tambahan dalam komunikasi. Hal ini terjadi terutama kalau bahasa dan budaya

berbeda.

Pendekatan Analitis Faktor-faktor Budaya

Alasan mengapa faktor-faktor budaya merupakan tantangan bagi pemasar

global adalah bahwa semua ini tidak mudah terlihat. Budaya merupakan tingkah

laku yang mudah dipelajari, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya, sulit bagi seseorang keluar dari kalangan yang tidak berpengalaman

atau tidak terlatih untuk memahaminya.

Dalam mencari budaya yang universal, suatu teori yang amat berguna

mengenai motivasi manusia dikembangkan oleh Maslow. Maslow membuat

hipotesis bahwa keinginan manusia dapat tersusun menjadi kebutuhan potensi

relatif berjenjang. Setelah kebutuhan “yang lebih rendah” terpenuhi, kebutuhan

lain atau yang lebih tinggi akan segera muncul untuk mendominasi individu

tersebut.

Page 3: Social and Culture Environment

Manfaat hipotesis jenjang kebutuhan untuk pemasar internasional adalah

sifatnya yang universal. Semakin tinggi sebuah pasar berkembang, semakin besar

proporsi barang dan produk yang akan mengisi kebutuhan sosial dan penghargaan,

bukan lagi kebutuhan fisiologis.

Salah satu cara sistematik untuk mengurangi sejauh mungkin persepsi kita

mengenai kebutuhan pasar yang terhambat oleh pengalaman kita sendiri,

dikembangkan oleh James Lee. Lee menamakan referensi yang yang tidak

disadari terhadap nilai budaya orang itu, atau disingkat SRC (self-reference

criteria). Dia mengupas masalah ini dan mengusulkan kerangka kerja sistematik

terdiri dari empat langkah untuk menghilangkan bentuk kecadokan ini.

1. Tentukan masalah atau sasaran dalam arti sifat-sifat budaya,

kebiasaan, atau norma negeri sendiri

2. Tentukan masalah atau sasaran dalam arti sifat-sifat budaya,

kebiasaan, atau norma-norma negara asing.

3. Pisahkan pengaruh SRC dalam masalah dan telitilah dengan hati-

hati untuk mengetahui bagaimana hal itu mempersulit masalah

4. Tentukan ulang masalah ulang tanpa pengaruh SRC dan pecahkan

untuk situasi pasar luar negeri.

Salah satu unsur dari teori difusi inovasi adalah konsep adopsi. Adapun

tahap-tahap dari proses adopsi

1. Kesadaran, dalam tahap ini pelanggan menyadari untuk pertama

kali adanya produk atau inovasi.

2. Minat, dalam tahap ini pelanggan sudah mengetahui produk dan

mempuyai minat pada produk itu.

3. Evaluasi, dalam tahap ini individu tadi membayangkan

menggunakan produk atau inovasi untuk memperoleh.

4. Mencoba, dalam tahap ini apakah akan mencoba atau tidak

5. Adopsi, dalam tahap ini individu mungkin membeli produk yang

lebih mahal yang telah dicoba tanpa membeli atau terus-menerus

membeli (pembelian berulang) produk yang tidak terlalu mahal,

seperi pisau silet.

Page 4: Social and Culture Environment

Salah satu faktor pokok yang mempengaruhi tingkat adopsi suatau inovasi

adalah karakteristik inovasi itu sendiri. Rogers mengatakan ada lima karakteristik

yang mempunyai pengaruh besar dalam tingkat adopsi dari suatu inovasi yaitu:

keunggulan kreatif, kecocokan, kompleksitas, dapat dibagi dan dapat

dikomunikasikan.

Negosiasi: Tantangan Lintas Budaya

Salah satu peluang baik untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman

mengenai perbedaan lintas budaya adalah negosiasi. Dalam negosiasi

internasional, para pemasar internasional berhadapan dengan mitra dengan latar

belakang budaya yang beraneka ragam

Produk Industri

Berbagai faktor budaya mempunyai pengaruh penting pada pemasaran

produk industry dan harus dikenali dalam merumuskan rencana pemasaran

internasional. Perbedaan perjanjian yang menyangkut spesifikasi merupakan

variabel penting secara internasional. Salah satu persyaratan utama dari

kesuksesan usaha pemasaran adalah kegigihan.

Produk Konsumen

Produk konsumen mungkin lebih sensitif terhadap perbedaan budaya

daripada produk industri. Pengamatan dan studi membearkan bahwa tanpa

tergantung pada kelas sosial dan pendapatan, budaya mempunyai pengaruh yang

signifikan pada tingkah laku konsumsi, penggunaan media, dan kepemilikan

barang yang tahan lama

Nasionalisme

Nasionalisme adalah istilah yang menguraikan pengaruh kuat dari dunia

kolektif yang dipancarkan oleh kelompok sosial, ekonomik, dan budaya yang kita

Page 5: Social and Culture Environment

sebut bangsa. Kita hidup di zaman arus nasionalisme yang tampaknya mengalir

kedua arah. Diantara negara maju, terdapat kecenderungan dan arah yang nyata

kearah pengakuan masyarakat dunia dan saling ketergantungan.

Komplikasi Lintas Budaya dan Saran Pemecahannya

Bisnis dilaksanakan dalam lingkungan yang selalu berubah, bauran dari

ekonomi, politik dan budaya serta kenyataan dan peristiwa pribadi. Pemahaman

yang berbeda dari kewajiban masing-masing pihak dalam transaksi komersial

seringkali terjadi bahkan ketika semua pihak termasuk dalam masyarakat konteks

rendah yang sama dan transaksi itu menyatu dalam dokumen legal, yang jarang

dapat mengantisipasi semua hal-hal tidak terduga. Negosiasi lebih lanjut diantara

pihak-pihak yang melakukan kontrak seringkali diperlukan, dan pertimbangan

praktis biasanya diberi bobot lebih banyak dari pada interpretasi yang hanya

berdasar kan pada legalitas karena hanya penyelesaian secara hukum yang benar-

benar menang kalau terdapat perselisihan bisnis.