Soal dan Jawaban Komunikasi data

8
BAB VI KOMUNIKASI DATA MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN PC MENGGUNAKAN PORT SERIAL A. PENDAHULUAN Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan komunikasi serial diantaranya : a) Kecepatan Transmisi (Baud Rate) harus sama pada kedua sistem b) Panjang data c) Paritas d) Jumlah stop bit e) Flow Control B. Pemograman AT89S52 Untuk Komunikasi Serial Ketika melakukan komunikasi serial, ada beberapa register yang terlibat : 1. Power Control (PCON) Register Power Control beralamat di 87H berguna untuk mengatur daya mikrocontroler. Dengan adanya register pengatur daya ini memungkinkan mikrokontroler ke mode “idle” atau “sleep”dimana akan lebihmenghemat pemakaian daya. Selain itu ada bit-bit pada PCON ini untuk mengatur Baud Rate pada serial Rate. 2. Serial Port Control (SCON) Isi dari SCON adalah sebagai berikut : MSB LSB SM0(7) SM1(6) SM2(5) REN(4) TB8(3) RB8(2) TI(1) RI(0) Keterangan : Bit(0) RI = Receive Interupt Flag. Di-set oleh hardware untuk menunjukkan suatu byte telah komplit diterima. Bit(1) TI = Transmit Interupt Flag. Di-set oleh hardware untuk menunjukkan suatu byte telah komplit dikirimkan.

description

Ditujukan untuk latihan dasar pengetahuan di bidang pengetahuan Komunikasi data

Transcript of Soal dan Jawaban Komunikasi data

Page 1: Soal dan Jawaban Komunikasi data

BAB VI

KOMUNIKASI DATA MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN PC MENGGUNAKAN PORT SERIAL

A. PENDAHULUAN Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan komunikasi serial diantaranya :

a) Kecepatan Transmisi (Baud Rate) harus sama pada kedua sistemb) Panjang datac) Paritasd) Jumlah stop bite) Flow Control

B. Pemograman AT89S52 Untuk Komunikasi SerialKetika melakukan komunikasi serial, ada beberapa register yang terlibat :

1. Power Control (PCON)Register Power Control beralamat di 87H berguna untuk mengatur daya mikrocontroler. Dengan adanya register pengatur daya ini memungkinkan mikrokontroler ke mode “idle” atau “sleep”dimana akan lebihmenghemat pemakaian daya. Selain itu ada bit-bit pada PCON ini untuk mengatur Baud Rate pada serial Rate.

2. Serial Port Control (SCON)

Isi dari SCON adalah sebagai berikut :

MSB LSB

SM0(7) SM1(6) SM2(5) REN(4) TB8(3) RB8(2) TI(1) RI(0)

Keterangan :Bit(0) RI = Receive Interupt Flag. Di-set oleh hardware untuk menunjukkan suatu byte telah komplit diterima.Bit(1) TI = Transmit Interupt Flag. Di-set oleh hardware untuk menunjukkan suatu byte telah komplit dikirimkan.Bit(2) RB8 = Receive bit 8. Bit ini digunakan sesuai mode pengoperasian. Pada

mode 2 dan 3 dimana 9 bit diterima, bit terakhir akan dicopy ke RB8. Pada mode 1 dimana 8 bit data dikirimkan, dimana bit SM2 dibuat rendah, maka stop bit akan dicopy ke RB8.

Bit(3) TB8 = Transmit bit 8. Adalah data ke 9 yang akan dikirimkan pada mode

2 dan 3. Diset atau dihapus dengan software sesuai kebutuhan.Bit(4) REN = Receive Enable. Bit ini harus diset untuk menerima data. Jika tidak data akan diblok.Bit (5) SM2 = Serial Mode (bit 2) Digunakan pada mode 2 dan 3 untuk mendukung komunikasi multiprosesor.Bit(6) SM1 = Serial Mode bit 1Bit(7) SMO = Serial Mode bit 0

Page 2: Soal dan Jawaban Komunikasi data

3. Serial Data Buffer

Register SBUF ini berada pada alamat memory 99H, fungsi dari register ini untuk menyimpan data sementara yang akan dikirimkan dan diterima, setelah serial port di konfigurasi, maka penulisan ke SBUF akan memulai pengiriman secara serial.

4. Timer dan CounterPada mikrokontroler MCS-51 terdapat dua buah Timer/Counter. Adanya timer/counter menambah fungsionalitas dari mikrokontroler ini. Dengan adanya timer/counter maka dapat digunakan misalnya untuk menghitung kejadian (event), untuk menghasilkan baud rate, atau untuk menghitung waktu.Sebagaimana peralatan lain pada mikrokontroler ini, timer/ counterjuga diatur oleh special function register yaitu Timer/Counter Control (TCON alamat 88H), dan Timer/Couter Mode Control (TMOD alamat 89H). Selain itu nilai byte bawah dan byte atas dari Timer/ Counter disimpan dalam register TL dan TH.Jika difungsikan sebagai Timer, maka akan menggunakan sistem clock sebagai sumber masukan pulsanya. Jika difungsikan sebagai Counter (penghitung) maka akan menggunakan pulsa dari luar (eksternal) sebagai masukan pulsanya. Anda pasti ingat bahwa pada Port 3 pada fungsi khususnya terdapat TO (masukan luar untuk Timer / Counter 0) dan T1 (masukan luar untuk Timer / Counter 1). TO berpadanan dengan Port 3 pin 4 (P3.4) dan T1 berpadanan dengan Port 3 pin 5 (P3.5).Pemilihan mode pada Timer / Counter dikontrol oleh register TMOD. Bit-bit pada register TMOD adalah sebagai berikut:.MSB LSB

Timer/Counter 1 Timer/Counter 0GATE(7) C/T(6) M0(5) M1(4) GATE(3) C/T(2) M1(1) M0(0)

Keterangan :Bit GATE = jika bit ini diset timer akan berjalan hanya jika INT1(P3.3) sedang tinggi.Jika bit ini diclear timer akan berjalan tanpa mempertimbangkan kondisi INT1.Bit C/T = Saat bit ini diset timer akan menghitung kejadianpada T1 (P3.5) sebagai fungsi counter. Jika bit ini diclear maka timer akan menghitung tiap siklus mesin (sebagai fungsi timer).Bit MO dan M1 = bit mode Timer / Counter.

Tabel 6.2 Pemilihan Mode Timer

MO Timer Mode Keterangan

0 0 13 bit Timer1 1 16 bit Timer0 2 8 bit

1 3 split mode

Page 3: Soal dan Jawaban Komunikasi data

Selain Timer Mode, ada lagi register yang digunakan untuk mengontrol timer yaitu register TCON. Pada register TCON ini bitbitnya ada yang digunakan untuk mengatur timer dan adapula bit-bit untuk mengatur interupsi.

5. InteruptInterrupt merupakan f i tur pent ing pada suatu mikrokontroler. Dengan adanya interrupt, maka mikrokontroler dapat menghentikan proses yang sedang dijalankan dan melaksanakan rutin interrupt. Contoh interrupt adalah jika suatu perhitungan pada Timer telah melimpah (overflow) maka akan terjadi interrupt TF0 dan TF1. Interrupt ini akan memberitahukan pada mikrokontroler bahwa hitungan timer/ counter telah melimpah. Atau jika serial port menerima data, maka akan terjadi interrupt serial port sehingga mikrokontroler akan mengetahui bahwa ada data yang datang dari serial port.

6. KONFIGURASI HYPER TERMINAL PADA PC UNTUK KOMUNIKASI DATA SERIALUntuk melakukan pengujian apakah antara mikrokontroler dan PC sudah dapat berkomunikasi dengan data serial, maka akan dilakukan pengujian melalui Hyper Terminal. Berikut Langkah-langkahnya :

1. Buka aplikasi Hyper Terminal pada PC2. Jika tampil jendela location Information, isikanlah kolom-kolom yang kosong 3. Jika tampil jendela phone dan modem option, langsung klik tombol OK4. Akan tampil jendela Connect to pilih COM yang akan digunakan

komunikasi serial pada kolom Connect using 5. Pada jendela COM Properties, Isikan kolom-kolom sesuai dengan setting

pada mikrokontroler6. Terakhir akan terbuka jendela Hyper Terminal yang akan digunakan untuk

pengujian pengiriman dan penerimaan data serial.

BAB VIIPEMOGRAMAN DATA SERIAL DENGAN VISUAL BASIC 6

A. PendahuluanSebagai media komunikasi dengan dunia luar, VB 6 telah menyediakan MS Comm Control 6.0 dan komponen ini berfungsi untuk :

Mengadakan hubungan dengan serial Port data PC Berhubungan dengan alat komunikasi lain (contoh: modem) Melakukan pertukaran data Memonitor dan merespon event dari error yang terjadi pada hubungan serial

Langkah-langkah mengadakan suatu komunikasi serial antara 2 peralatan:

Page 4: Soal dan Jawaban Komunikasi data

1. Membuka serial port

2. Mengatur serial device

Pada tahap ini kita perlu memastikan bahwa pengaturan protokol komunikasi serial yang digunakan pada peralatan lain yang kita akses (misal : PLC, modem, mikrokontroler) sesuai dengan pengaturan pada komputer yang kita pakai.

3. Setting receive and Transmit Buffer Properties

Ada beberapa property dari receive buffer dan transmit buffer (property dari MS Comm) yang perlu kita atur. InBufferSize : mengatur ukuran receive buffer OutBufferSize : mengatur ukuran transmit buffer Rthreshold : menentukan jumlah karakter yang diterima oleh receive buffer sebelum

OnComm event dipicu Sthreshold : menentukan jumlah karakter yang diterima oleh transmit buffer sebelum

OnComm event dipicu o Jika bernilai 0 berarti tidak pernah dipicuo Jika bernilai 1 berarti dipicu setiap satu karakter

InputLen : menentukan jumlah karakter yang dibaca CPU dari receive buffer o Jika bernilai “ 0 “, maka seluruh isi receive buffer akan dibaca CPU

InputMode : menentukan tipe data input yang akan dibaca CPU o comInputModeText : untuk data string/tekso comInputModeBinary : untuk data biner

Page 5: Soal dan Jawaban Komunikasi data

BAB IXKOMUNIKASI DATA PADA SISTEM MULTIMEDIA

KOMPUTER DAN TELEVISI

A. Definisi Multimedia

Multmedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer, multimedia dapat dapat diartikan sebagai informasi komputeryang dapat disajikan melalui audio, video, teks, grafik dan animasi.

Multimedia terbagi menjadi dua kategori , yaitu multimedia linear dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat kontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan Film.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapatdioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendakiuntuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif diantaranya aplikasi game dan lain-lain. Dalam komponen ini terkandung empat komponen penting yaitu :

1. Pertama, harus ada komputer yang mengkoordinasi apa yang dilihat dan didengar yang berinteraksi dengan kita.

2. Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi.3. Ketiga, harus ada alat navigasi yang memandu kita, menjelajah jaringan

informasi yang saling terhubung4. Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan ,

memproses dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri.

B. Komunikasi Digital Multimedia Broadcasting (DMB)

DMB Adalah teknologi transmisi digital yang dikembangkan di korea selatan yang merupakan proyek IT nasional yang bertujuan untuk mengirimkan konten multimedia seperti TV, radio dan data casting ke perangkat mobile seperti ponsel. Teknologi ini dapat beroperasi melalui satelit dan terrestrial trasmiter. DMB memungkinkan pelanggan sistem komunikasi bergerak menerima siaran televisi, baik secara langsung dari satelit maupun dari sistem terrestrial. Siaran ini dapat diterima menggunakan ponsel berbasis W-CDMA maupun CDMA 2000. Komunikasi Satelit DMB

Jaringan berbasis satelit dimana ponsel langsung menerima siaran melalui transmisi satelit. S-DMB beroperasi pada frekuensi Sband (2630 – 2655 Mhz) dengan lebar pita sebesar 25 Mhz. Dalam hal ini satelit bertindak sebagai repeater dari satu siaran pusatyang terdapat di stasiun bumi dan menyiarkan program-programsiaran untuk kemudian dipancarkan secara langsung melalui satelit ke ponsel-ponsel pelanggan.

Komunikasi Terrestrial DMBJaringan berbasis terrestrial dimana ponsel menerima siaran melalui antena pemancar dengan frekuensi VHF. Teknologi ini memang memiliki kesamaan pita frekuensi dengan yang diterima televisi di rumah-rumah.