Slide Malaria

23
MALARIA

Transcript of Slide Malaria

Page 1: Slide Malaria

MALARIA

Page 2: Slide Malaria

MALARIA

O Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan

oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai

dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.

O Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan

protozoa, genus plasmodium dan hidup intra sel, yang

dapat bersifat akut atau kronik.

O Malaria berat terutama malaria cerebral yang

merupakan komplikasi terberat yang sering

menyebabkan kematian.

Page 3: Slide Malaria

ANAMNESA MALARIA I

O (1)Keluhan utama: Demam menggigil, berkeringat dan

dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri

otot atau pegal.

O (2)Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu

ke daerah endemik malaria.

O (3)Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.

O (4)Riwayat sakit malaria

O (5)Riwayat minum obat malaria dalam satu bulan terakhir.

O (6)Riwayat mendapatkan transfusi darah.

Page 4: Slide Malaria

ANAMNESA MALARIA IIO (1)Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat/suhu

demam.

O (2)Keadaan umum yang lemah (tidak bisa duduk/berdiri).

O (3)Kejang-kejang.

O (4)Panas yang sangat tinggi.

O (5)Mata atau tubuh kuning.

O (6)Perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan.

O (7)Nafas cepat dan atau sesak nafas.

O (8)Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum.

O (9)Warna urin seperti teh dan dapat sampai kehitaman.

O (10)Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada

(anuria).

O (11)Telapak tangan pucat.

Page 5: Slide Malaria

PEMERIKSAAN FISIKO Pengukuran demam / kenaikan suhu tubuh

O Konjungtiva atau telapak tangan pucat.

O Pembesaran limpa ( splenomegali ) dan

Pembesaran hati ( hepatomegali ).

O Pengukuran nadi ( cepat / lambat ).

O Tekanan darah

O Frekuensi pernapasan.

O Derajat kesadaran.

O Gejala neurologi-kaku kuduk, reflek patologik.

O Dan lain-lain

Page 6: Slide Malaria

PEMERIKSAAN PENUNJANG I

O Pemeriksaan tetes darah untuk malaria

Pemeriksaan mikroskopis darah tepi untuk

menemukan adanya parasit malaria sangat

penting untuk menegakan diagnosa.

Pemeriksaan harus dilakukan berulang kali

untuk memastikan, pemeriksaan dengan hasil

minimal tiga kali negative maka diagnosa

malaria dapat dikesampingkan.

Page 7: Slide Malaria

PEMERIKSAAN PENUNJANG II

O Pemeriksaan darah lainnya

O Pemeriksaan cairan serebral

O CT SCAN

O Dan lain-lain

Page 8: Slide Malaria

DIAGNOSIS IO Working diagnosis ( malaria falciparum )

O Diketahui dari kasus : Tuan E pergi ke daerah endemik

malaria, kesadaran menurun / somnolen, suhu tubuh

meningkat, denyut nadi meningkat, tekanan darah normal,

dan pemeriksaan laboratorium normal.

O Malaria falciparum memiliki gejala : (1)Gejala prodomal:

sakit kepala, nyeri punggung/tungkai, lesu, demam, mual,

muntah, diare. (2)Gejala lain: konvulsi, pneumonia aspirasi,

berkeringat walaupun temperatur normal. (3)Bila infeksi

memberat: Nadi menjadi lebih cepat, hepatomegali dan

splenomegali, ikterus, anemia, dan penurunan kesadaran.

Page 9: Slide Malaria

DIAGNOSIS IIO Differential diagnosis

O Deman tifoid, thypus, demam berdarah terkadang memiliki

ciri-ciri yang sama seperti kenaikan suhu tubuh/demam

tapi dalam hal ini ciri-ciri kasus yang dialami pasien

diagnosa lebih ke arah malaria falciparum dengan gejala-

gejala yang mengacu pada malaria seperti dari daerah

endemik dan faktor-faktor lainnya dan juga dapat dilihat

tidak terjadi perubahan yang spesifik pada sistem darah

normal dalam tubuh ( homglobin, eritrosit, leukosit,

trombosit ) pada pemeriksaan laboratorium yang dialami

pasien dalam kasus ini.

Page 10: Slide Malaria

ETIOLOGI IO Penyakit malaria memiliki 4 jenis yang disebabkan oleh spesies

parasit yang berbeda.

• Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan

oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap

dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2

minggu setelah infeksi).

• Demam rimba ( jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau

disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium

falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat

malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke

otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian.

Page 11: Slide Malaria

ETIOLOGI II• Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium Malariae,

memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria

tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara

18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian

akan terulang kembali setiap 3 hari.

• keempat adalah malaria yg paling jarang ditemukan,disebabkan

oleh plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana. Pada

masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh di dalam sel hati, beberapa

hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang

dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan

perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.

Page 12: Slide Malaria

EPIDEMIOLOGIO P.falciparum umumnya dijumpai di semua Negara

dengan malaria di Afrika, Haiti, dan Papua Nugini. Di

Indonesia kawasan timur mulai dari Kalimantan,

Sulawesi tengah sampai ke Utara, Maluku, Irian Jaya dan

dari Lombo, sampai NTT serta Timor-Timur merupakan

daerah endemik malaria falciparum. Beberapa daerah di

sumatera mulai dari Lampung, Riau, Jambi dan batam

kasus malaria cenderung meningkat. yang terutama

biasanya yang menjadi daerah endemik malaria adalah

daerah kepuluan dan daerah tropik.

Page 13: Slide Malaria

PATHOGENESIS IO Setelah melalui jaringan hati, P.falciparum melepaskan 18-24

merozoit ke dalam sirkulasi.

O Merozoit yang dilepaskan akan masuk dalam sel RES di limpa

dan mengalami fagositosis serta filtrasi.

O Merozoit yang lolos dari filtrasi dan fagositosis di limpa akan

menginvasi eritrosit.

O Selanjutnya parasit berkembang biak secara aseksual dalam

eritrosit. Bentuk aseksual parasit dalam eritrosit inilah yang

bertanggung jawab dalam patogensis terjadinya malaria pada

manusia.

Page 14: Slide Malaria

PATHOGENESIS II

O Pathogenesis malaria falciparum dipengaruhi oleh

factor parasit dan factor penjamu atau host.

O Yang termasuk dalam factor parasit adalah intensitas

transmisi, densitas parasit dan virulensi parasit.

O sedangkan yang masuk dalam factor penjamu

adalah tingkat endemisitas daerah tempat tinggal,

genetic, usia, status nutrisi dan status imunologi.

Page 15: Slide Malaria

PATHOGENESIS IIIO Parasit dalam eritrosit (EP) secara garis besara mengalami 2 stadium

yaitu stadium cincin pada 24 jam pertama dan matur pada 24 jam

kedua.

O Permukaan EP stadium cincin akan menampilkan antigen RESA (ring

erythrocyte surgace antigen) yang hilang setelah parasit masuk

stadium matur.

O Permukaan membrane EP stadium matur akan mengalami

penonjolan dan membentuk knob dengan Histidin Rich protein I

sebagai komponen utama.

O Selanjutnya bila EP tersebut mengalami merogoni akan dilepaskan

toksin malaria berupa glikosilfosfatidilinositol (GPI) yang merangsang

pelepasan TNF alpha dan interleukin 1 dari makrofag.

Page 16: Slide Malaria

PATHOGENESIS IVO Sitoadherensi: perlekatan EP stadium matur pada

permukaan endotel vaskuler dengan cara molekul adhesive

yang terletak di permukaan knob EP berlekatan dengan

molekul-molekul adhesive di permukaan endotel vascular.

O Sekuestrasi: terjadi pada organ vital dan hamper semua

jaringan dalam tubuh. Tertinggi pada otak diikuti hepar dan

ginjal, jantung, usus, dan kulit.

O Rosetting adalah berkelompoknya EP matur yang

diselubungi 10 atau lebih eritrosit yang non parasit

sehingga terjadi obstruksi aliran darah local.

Page 17: Slide Malaria

PATHOGENESIS VO Sitokin terbentuk dari sel endotel, monosit dan makrofag

setelah mendapat stimulasi dari malaria toksin.

O Nitrit oksida, nitrit oksida ini memberika efek protektif

karena membatasi perkembangan parasit dan

menurunkan ekspresi molekuladesi. Produksi NO local di

organ terutama otak yang berlebihan dapat

mengganggu fungsi organ tersebut, namun bila

kadarnya tepat, dapat memberi perlindungan terhadap

malaria yang berat.

Page 18: Slide Malaria

PENATALAKSANAAN I

O Medikamantosa

• Kina dan alkaloid sinkona

• Obat malaria lainnya : Proguanil, Meflokuin,

Halofantrin, Tetrasiklin, Kombinasi sulfadoksin-

pirimetamin, Artemisin dan derivatnya.

Page 19: Slide Malaria

PENATALAKSANAAN IIO Nonmedikamantosa

• Pertahankan fungsi vital yaitu: sirkulasi, kesadaran, kebutuhan

oksigen, cairan dan nutrisi.

• Hindarkan trauma seperti jatuh dari tempat tidur.

• Baringkan posisi tidur sesuai dengan kebutuhan.

• Cegah hiperpireksi yaitu tidak pernah memakai botol panas atau

selimut listrik, kompres air atau air es atau dengan alcohol,

mengipas dengan kipas angin, pakai baju yang tipis, dan cairan

cukup.

• Diet: porsi kecil dan sering, cukup kalori, karbohidrat dan garam.

• Jaga kebersihan mulut.

• Perhatikan diuresis dan defekasi, aseptic akteterisasi.

Page 20: Slide Malaria

PENATALAKSANAAN III

• Kebersihan kulit yaitu dengan memandikan tiap hari dan keringkan.

• Perawatan mata dengan menghindarkan trauma yaitu tutup dengan

kain.

Untuk pasien yang tidak sadar atau koma :

• Jaga jalan nafas agar bersih tanpa hambatan yaitu dengan cara

bersihkan jalan nafas dari saliva, muntahan, dll.

• Pasien posisi lateral.

• Tempat tidur datar tanpa bantal.

• Mencegah aspirasi cairan lambung masuk ke saluran pernafasan dengan

jalan: posisi lateral dan pemasangan NGT untuk menyedot isi lambung.

Page 21: Slide Malaria

PENCEGAHAN IO Kemoprofilaksis

Bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria sehingga bila

terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat.Ditujukan kepada orang

yang berpergian ke daerah endemis malaria dalam waktu yang tidak

terlalu lama.

• Komprofilaksis untuk P. Falciparum, Doksisiklin:2mg,kgBB/hari(<4-6

minggu).

• Komprofilaksis untuk P. Vivax dapat diberikan klorokuin:5mg/kgBB

setiap minggu.

Obat tersebut diminum 1 minggu sebelum masuk ke daerah

endemis sampai 4 minggu setelah kembali.

Page 22: Slide Malaria

PENCEGAHAN IIO Pencegahan lainnya

O (1)Penyemprotan.

O (2)Pengawasan deteksi aktif dan pasif.

O (3)Survey demam dan pengawasan migran.

O (4)Deteksi dan kontrol epidemik.

O (5)Larvaciding.

O (6)Peningkatan kemampuan, diagnosis awal dan

pengobatan yang tepat.

O (7)program klambu dan insektisida.

Page 23: Slide Malaria

KESIMPULAN

O Pada pasien laki-laki berumur 30 tahun

yang mengalami demam menggigil, sakit

kepala dan kesadaran yang menurun

setelah berlibur dari ujung kulon dipastikan

laki-laki tersebut terkena penyakit malaria

yang dapat dilihat dari beberapa faktor

dan pemeriksaan yang ada.