Epidemiologi Malaria

23
MALARIA Abu Zar Ludi Mauliana Rizky Unggul

Transcript of Epidemiologi Malaria

Page 1: Epidemiologi Malaria

MALARIA

Abu Zar

Ludi Mauliana

Rizky Unggul

Page 2: Epidemiologi Malaria

Pengertian Malaria

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari genus Plasmodium.

Malaria pada manusia dapat disebabkan P. malariae, P. vivax, P. Falcifarum dan P. ovale. Dari sekitar400 spesies nyamuk anopheles telah ditemukan 67 spesies yang dapat menularkan malaria dan 24 diantaranya ditemukan di indonisia

Page 3: Epidemiologi Malaria

Epidemiologi Malaria

Epidemiologi malaria adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan distribusi malaria pada masyarakat dan memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk menanggulangi penyakit tersebut.

Secara geografis, malaria ditemukan di daerah-daerah mulai 60° lintang utara sampai dengan 32° lintang selatan. Di Indonesia, malaria ditemukan tersebar luas pada semua pulau.

Page 4: Epidemiologi Malaria

Penyebaran Malaria Pada Tahun 2007

Page 5: Epidemiologi Malaria

Angka Kematian Malaria

Page 6: Epidemiologi Malaria

Angka Kesakitan Malaria

Page 7: Epidemiologi Malaria

Peta Malaria di Indonesia

Banyak di papua, maluku, sulawesi, nusa tenggara barat, bangka belitung

Sumber: Depkes RI 2008

Page 8: Epidemiologi Malaria

Insiden Malaria di Jawa dan Bali

Page 9: Epidemiologi Malaria

Penyakit Malaria di Dunia

WHO (1994):

- 1 juta meninggal setiap tahun

- 250 juta terinfeksi malaria

- 2,1 milyar tinggal di daerah endemi

Page 10: Epidemiologi Malaria

Penyakit malaria di Indonesia

Lebih kurang 5 juta tinggal di daerah endemik

4,3 juta di luar Jawa-Bali Pemberantasan malaria:

1. Vector control : dewasa dan larva

2. Pengobatan penderita

Page 11: Epidemiologi Malaria

Gejala Klinik

Keluhan umum dapat terjadi sebelum terjadinya demam berupa: kelesuan, sakit kepala, sakit belakang, nyeri pada tolong/otot, anorexia, perut tak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di punggung.

Page 12: Epidemiologi Malaria

Gejala Klinik (2)

Terjadinya “Trias Malaria” secara berurutan Periode dingin : Mulai menggigil, kulit dingin

dan kering, berlangsung 15 menit sampai 1 jam Periode panas : Panas badan tetap tinggi

dapat sampai 40 C, berlangsung 2 jam/lebih Periode berkeringat : berlangsung 3jam/lebih

Secara keseluruhan dapatberlangsung 6-12 tergantung plasmodium apa yg diderita.

Page 13: Epidemiologi Malaria

Faktor Manusia

Perbedaan prevalensi menurut umur sebenarnya berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan karena variasi keterpaparan kepada gigitan nyamuk.

Factor-faktor genetik pada manusia dapat mempengaruhi terjadinya malaria dengan pencegahan invasi parasit ke dalam sel, mengubah respons immunologic atau mengurangi keterpaparan terhadap vektor.

Page 14: Epidemiologi Malaria

Faktor Nyamuk

Efektifitas vektor untuk menularkan malaria ditentukan hal-hal sebagai berikut: Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia Kesukaan menghisap darah manusia atau sntrofilia Frekuensi menghisap darah (tergantung suhu) Lamanya sporogoni (berkembangnya parasit dalam

nyamuk sehingga menjadi infektif) Lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk sporogoni

dan kemudian menginfeksi jumlah yang berbeda-beda menurut spesies.

Page 15: Epidemiologi Malaria

Faktor Lingkungan

Lingkungan fisik Faktor geografi dan meteorology di Indonesia

sangat menguntungkan transmisi malaria di Indonesia.

Suhu Indonesia sangat menguntungkan perkembangbiakan malaria. Suhu Indonesia sangat mempengaruhi masa inkubasi dari nyamuk malaria

Page 16: Epidemiologi Malaria

Faktor Lingkungan (2)

Lingkungan biologik Tumbuhan bakau, lumut, ganggang, dan berbagai

tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan makhluk hidup lainnya.

Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan gabus, nila, mujair, dan lainnya akan mempengaruhi populasi nyamuk di suatu daerah.

Adanya ternak seperti sapi dan kerbau dapat mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia, apabila ternak tersebut dikandangkan tidak jauh dari manusia.

Page 17: Epidemiologi Malaria

Faktor Lingkungan (3)

Lingkungan Sosial Budaya Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai

larut malam Berbagai kegiatan manusia seperti pembuatan

bendungan, pembuatan jalan, pertambangan dan pemukiman baru/transmigrasi sering mengakibatkan perubahan lingkungan yang menguntungkan penularan malaria.

Meningkatnya pariwisata dan perjalanan dari daerah endemic mengakibatkan meningkatnya kasus malaria yang di impor.

Page 18: Epidemiologi Malaria

Cara Penularan Penyakit Malaria

Penularan secara alamiah

Page 19: Epidemiologi Malaria

Cara Penularan Penyakit Malaria (2)

Penularan yang tidak alamiah Malaria bawaan (congenital) : Terjadi pada

bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria

Secara mekanik : Penularan terjadi melalui transfuse darah atau melalui jarum suntik

Page 20: Epidemiologi Malaria

Pemberantasan Malaria

Pemberantasan vektor : Pemberantasan vektor dilakukan dengan cara membunuh nyamuk dewasa (penyemprotan rumah dengan menggunakan insektisida), membunuh jentik kegiatan anti larva) dan menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan.

Mencari penderita malaria dan Mengobatinya.

Page 21: Epidemiologi Malaria

Upaya Mencegah dan Mengurangi Malaria Menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk malaria, dengan

cara tidur menggunakan kelambu, pada malam hari tidak berada di luar rumah, mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk, memakai obat nyamuk bakar, memasang kawat kasa pada jendela dan menjauhkan kandang ternak dari rumah.

Membersihkan tempat sarang nyamuk dengan cara membersihkan semak-semak disekitar rumah dan meliputi kain-kain yang bergantungan dan mengusahakan didalam rumah tidak terdapat tempat-tempat yang gelap, mengalirkan genangan-genangan air serta menimbun genangan-genangan air.

Membunuh nyamuk dewasa (dengan penyemprotan insektisida)

Membunuh jentik-jentik dengan menebarkan ikan pemakan jentik

Membunuh jentik dengan menyemprot larvasida.

Page 22: Epidemiologi Malaria

Eliminasi Malaria

Page 23: Epidemiologi Malaria

Terima Kasih