SKRIPSI PENGARUH SISTEM IMBALAN DAN ......SKRIPSI PENGARUH SISTEM IMBALAN DAN LINGKUNGAN KERJA...
Transcript of SKRIPSI PENGARUH SISTEM IMBALAN DAN ......SKRIPSI PENGARUH SISTEM IMBALAN DAN LINGKUNGAN KERJA...
SKRIPSI
PENGARUH SISTEM IMBALAN DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT.
SURYA PANEN SUBUR (SPS) 1 KABUPATEN NAGAN
RAYA
Disusun Oleh:
AJA RAHMATON SAKDIAH
NIM. 150604023
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2019M/1441H
iii
,
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah swt.
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Sistem Imbalan Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya”. Shalawat beriring salam tidak lupa kita
sanjung sajikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
dimana beliau telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam
yang penuh kemuliaan seperti yang sedang kita rasakan saat ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada
beberapa kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Zaki Fuad, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
2. Dr. Muhammad Adnan, SE., M.Si selaku Ketua Program
Studi Ilmu Ekonomi dan Marwiyati, SE., MM selaku
Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah
memberikan nasehat-nasehat, arahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
viii
3. Muhammad Arifin, Ph. D selaku ketua Laboratorium dan
Rachmi Meutia, SE., M.Sc selaku wakil ketua laboratorium.
4. Marwiyati. SE., MM sebagai dosen pembimbing I dan Cut
Elfida, S.HI.,M.A. sebagai dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
bimbingan serta dukungan sehingga terselesainya penulisan
skripsi ini.
5. Ayumiati, SE.,M.Si selaku penguji I dan Safnina Sukma,
SE., M.Si selaku pengiuji II yang telah memberikan
masukan kepada penulis.
6. Dr. Muhammad Adnan, SE., M.Si selaku penasehat
akademik serta seluruh dosen pengajar, terima kasih telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama ini.
7. Ayahanda Said Marzuki Ali dan Ibunda Aja Cut dan kakak
tercinta Sayyid Syahrul Rahmad Ali, Aja Nuraini, Sayyid
Ansari Ali, dan Adik tercinta Aja Bangsawan yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Banda Aceh, 16 Desember 2019
Aja Rahmaton Sakdiah
Penulis,
ABSTRAK
Nama Mahasiswa/I : Aja Rahmaton Sakdiah
NIM : 150604023
Fakultas/Program Studi : Ekonomi Dan Bisnis Islam/ Ilmu
Ekonomi
Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Imbalan Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan PT. Surya Panen Subur
(SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya
Pembimbing 1 : Marwiyati, SE., MM
Pembimbing II : Cut Elfida, S.HI., M.A
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangt
penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh sistem imbalan
terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya dan berapa besar pengaruh Lingkungan
Kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Surya Panen Subur
(SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif dengan model regresi linier berganda.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah variabel sistem
imbalan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja
dengan taraf signifikan sebesar 0,399. Lingkungan Kerja
berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja dengan taraf
signifikan sebesar 0,001. PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya diharapkan mampu meberikan peningkatan
dari segi sistem imbalan agar dapat memberikan kepuasan kerja
bagi karyawan dan mempertahankan lingkungan kerja yang
kondusif.
Kata Kunci: Sistem Imbalan, Lingkungan Kerja dan Kepuasan
Kerja.
x
TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K
Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987
1. Konsonan
No Arab Latin No Arab Latin
ا 1Tidak
dilambangkan Ṭ ط 16
Ẓ ظ B 17 ب 2
‘ ع T 18 ت 3
G غ Ṡ 19 ث 4
F ف J 20 ج 5
Q ق H 21 ح 6
K ك Kh 22 خ 7
L ل D 23 د 8
M م Ż 24 ذ 9
N ن R 25 ر 10
W و Z 26 ز 11
H ه S 27 س 12
’ ء Sy 28 ش 13
Y ي Ṣ 29 ص 14
Ḍ ض 15
xi
2. Vokal
Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau
diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa
tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin
Fatḥah A
Kasrah I
Dammah U
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya
gabungan huruf, yaitu:
Tanda dan
Huruf Nama
Gabungan
Huruf
ي Fatḥah dan ya Ai
و Fatḥah dan wau Au
Contoh:
kaifa : كيف
haula :هول
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat
dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
xii
Harkat dan
Huruf Nama
Huruf dan
Tanda
ا Fatḥah dan alif atau ya Ā ي /
ي Kasrah dan ya Ī
ي Dammah dan wau Ū
Contoh:
qāla: ق ال
م ى ramā: ر
qīla: ق يل
yaqūlu: ي ق ول
4. Ta Marbutah (ة)
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.
a. Ta marbutah (ة) hidup
Ta marbutah (ة) yang hidup atau mendapat harkat fatḥah,
kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t.
b. Ta marbutah (ة) mati
Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun,
transliterasinya adalah h.
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (ة)
diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta
bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah (ة) itu
ditransliterasikan dengan h.
Contoh:
طف ال ة ال وض rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl : ر ة ن ور ين ة الم د ا لم : al-Madīnah al-Munawwarah/
al-Madīnatul Munawwarah
xiii
ة Ṭalḥah : ط لح
Catatan:
Modifikasi
1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa
tanpa transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail, sedangkan
nama-nama lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan.
Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.
2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa
Indonesia, seperti Mesir, bukan Misr; Beirut, bukan Bayrut;
dan sebagainya.
3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus Bahasa
Indonesia tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf, bukan
Tasawuf.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KEASLIAN ......................................... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .............................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI ................. iv
LEMBAR PENGESAHAN HASIL SIDANG SKRIPSI ..... v
KARYA ILMIAH ................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................... ix
HALAMAN TRANSLITERASI ........................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................ 1
1.2 Tujuan Penelitian .................................................... 8
1.3 Rumusan Masalah ................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian .................................................. 9
1.5 Sistematikan Pembahasan ....................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ................................................. 11
2.1 Kepuasan Kerja ....................................................... 11
2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ............................. 11
2.1.2 Teori-Teori tentang Kepuasan Kerja ............... 12
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja............................................... 13
2.1.4 Aspek-Aspek Kepuasan Kerja ........................ 20
2.1.5 Ciri-Ciri karyawan dengan Kepuasan
Kerja Tinggi .................................................... 22
2.1.6 Dampak Kepuasan Kerja dan
Ketidakpuasan Kerja....................................... 22
2.1.7 Cara Menghindari Ketidakpuasan Kerja ......... 24
2.1.8 Indikator Kepuasan Kerja ............................... 26
2.2 Sistem Imbalan ....................................................... 27
2.2.1 Pengertian Sistem Imbalan.............................. 27
2.2.2 Jenis-Jenis Sistem Imbalan ............................. 27
xv
2.2.3 Tujuan Sistem Imbalan ................................... 29
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Sistem Imbalan ............................................... 31
2.2.5 Indikator Sistem Imbalan ................................ 32
2.3 Lingkungan Kerja .................................................. 33
2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja ......................... 33
2.3.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja ......................... 34
2.3.3 Indikator Lingkungan Kerja ............................ 37
2.4 Keterkaitan Variabel ............................................... 38
2.4.1 Keterkaitan Variabel antara
Sistem Imbalan dengan Kepuasan Kerja ........ 38
2.4.1 Keterkaitan Variabel antara
Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja .... 38
2.5 Penelitian Terkait .................................................... 40
2.6 Kerangka Pemikiran ............................................... 44
2.7 Hipotesis ................................................................. 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................. 46 3.1 Jenis Penelitian ....................................................... 46
3.2 Jenis Sumber Data .................................................. 46
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik
Pengambilan Sampel ............................................... 46
3.3.1 Populasi......................................................... 46
3.3.2 Sampel .......................................................... 47
3.4 Teknik Pengumpulan Data...................................... 50
3.4.1 Angket/Kuesioner ......................................... 50
3.5 Skala Pengukuran ................................................... 50
3.6 Variabel Penelitian .................................................. 51
3.6.1 Sistem Imbalan (X1) ..................................... 51
3.6.2 Lingkungan Kerja (X2) ................................. 51
3.6.3 Kepuasan Kerja (Y) ...................................... 52
3.7 Model Penelitian ..................................................... 53
3.8 Metode Analisis Data.............................................. 54
3.8.1 Uji Validasi dan Reabilitas ........................... 54
3.8.2 Uji Asumsi Klasik......................................... 55
3.9 Pengujian Hipotesis ................................................ 57
xvi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 60
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................... 60
4.2 Karakteristik Responden ......................................... 61
4.2.1 Karakteristik Responden
berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 61
4.2.2 Karakteristik Responden
berdasarkan Jenis Pendidikan Terakhir ........ 61
4.3 Uji Validasi dan Reabilitas ..................................... 62
4.3.1 Uji Validitas .................................................. 62
4.3.2 Uji Reliabilitas .............................................. 64
4.4 Uji Asumsi Klasik .................................................. 65
4.4.1 Uji Normalitas .............................................. 65
4.4.2 Uji Multikolinearitas ..................................... 66
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................. 67
4.5 Model Penelitian ..................................................... 68
4.5.1 Model Regresi Berganda .............................. 68
4.6 Pengujian Hipotesis ................................................ 69
4.6.1 Uji Parsial (Uji t) .......................................... 69
4.6.2 Uji Simultan (Uji F) ...................................... 70
4.6.3 Koefisien Determinasi (R2) ........................... 71
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian .................................. 71
4.7.1 Pengaruh Sistem Imbalan terhadap
Kepuasan Kerja ........................................... 71
4.7.2 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja ............................................ 72
BAB V PENUTUP .................................................................. 73
5.1 Kesimpulan ............................................................. 73
5.2 Saran ....................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 75
LAMPIRAN ............................................................................. 79
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Fasilitas yang ditawarkan di PT. SPS ....................... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terkait...................................................... 40
Tabel 3.1 Bidang yang ditawarkan ........................................... 47
Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel ........................................ 49
Tabel 3.3 Skor Item-Item Pernyataan Keusioner ..................... 51
Tabel 3.4 Operasional Variabel ................................................ 52
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan
Jenis Kelamin ........................................................... 61
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan
Pendidikan Terakhir ................................................. 61
Tabel 4.3 Hasil Uji Validasi ..................................................... 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ................................................ 64
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ................................................ 65
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................ 66
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Berganda ...................................... 68
Tabel 4.8 Hasil Uji t ................................................................. 69
Tabel 4.9 Hasil Uji F ................................................................ 70
Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi................................... 71
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................. 44
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................ 67
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner .............................................................. 79
Lampiran 2 Tanggapan Responden .......................................... 84
Lampiran 3 Output SPSS .......................................................... 95
Lampiran 4 Penyebaran Kuesioner........................................... 102
Lampiran 5 Tabel r ................................................................... 105
Lampiran 6 Tabel t ................................................................... 107
Biodata ...................................................................................... 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Organisasi atau perusahaan yang berhasil adalah
perusahaan yang efektif, efisien dan mampu
mengkombinasikan sumber daya yang dimiliki, guna untuk
mencapai suatu tujuan. Siapapun yang mengelola organisasi
juga akan mengolah berbagai tipe sumber daya guna untuk
mecapai tujuan perusahaan tersebut. Aset penting yang harus
dimiliki perusahaan dan perlu diperhatikan oleh manajemen
adalah aset organisasi. Pada intinya, tantangan-tantangan,
peluang-peluang dan kekecewaan-kekecewaan dalam
pengelolaan organisasi sering bersumber dari masalah-masalah
yang berhubungan dengan pegawai (Warsito, 2008).
Kepuasan kerja merupakan cara pandang seseorang, baik
itu yang bersifat positif maupun bersifat negatif tentang
pekerjaannya. Sutrisno (2012) mengemukakan kepuasan kerja
adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang
berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan,
imbalan yang diterima dalam kerja dan hal-hal yang
menyangkut faktor fisik dan psikologi. Kepuasan kerja
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Ketika seseorang merasakan
kepuasan dalam bekerja, maka ia akan berupaya dengan
semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang
2
dimilikinya dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya
(Badriyah, 2017: 227).
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagaimana dikatakan oleh Greenberg dan Baron dalam buku
Yusuf, dkk (2015) yaitu faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja terbagi kedalam dua kelompok besar. Pertama, faktor
yang berkaitan dengan individu, meliputi: kepribadian, nilai-
nilai yang dimiliki individu, pengaruh sosial dan kebudayaan,
minat dan penggunaan keterampilan, usia dan pengalaman
kerja, jenis kelamin, tingkat inteligensi dan status dan
senioritas. Kedua, faktor yang berhubungan dengan organisasi,
meliputi: situasi dan kondisi pekerjaan, sistem imbalan,
penyelia dan komunikasi, pekerjaan, keamanan, kebijaksanaan
perusahaan, aspek sosial dan pekerjaan, serta kesempatan
untuk pertumbuhan dan promosi.
Imbalan merupakan pemberian yang diterima karyawan
sebagai balas jasa atas prestasinya terhadap perusahaan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Imbalan yang diberikan dalam
bentuk gaji, upah, tunjangan, bonus, insentif, dan promosi
(Hidayati, 2015). Selain itu, imbalan terbagi dua macam.
Pertama, imbalan intrisnsik merupakan imbalan yang berasal
dari isi pekerjaan itu sendiri serta mencakup karakteristik
motivasi pegawai seperti otonomi, kejelasan peran dan
pelatihan. Kedua, imbalan ekstrinsik yaitu manfaat fisik yang
3
disediakan oleh perusahaan, misalnya gaji, bonus, tunjangan
dan kesempatan pengembangan berkarir.
Gaji merupakan bagian dari sistem imbalan. Gaji adalah
balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai
konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang
memberi kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan atau
bayaran tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya
dalam perusahaan (Rivai, dkk 2015: 556). Gaji merupakan
bentuk balas jasa atau penghargaan yang diberikan secara
teratur kepada seorang karyawan atas jasa dan hasilnya. Gaji
sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan
suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan
secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang
pegawai (Moeheriono, 2014: 252).
Tunjangan merupakan tambahan penghasilan yang
diberikan perusahaan/organisasi kepada para pegawainya.
Tunjangan tersebut dapat terdiri dari tunjangan jabatan,
tunjangan transpor, tunjangan keluarga, tunjangan
pembangunan, dan sebagainya (Kadarisman, 2016: 230).
Simamora dalam buku Kadarisman (2016) Tunjangan (fringe
atau fringe and benefit) merupakan komponen imbalan jasa
atau penghasilan yang tidak terkait langsung dengan berat
ringannya tugas jabatan dan prestasi kerja pegawai (indirect
compensation).
4
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, hal
ini berarti lingkungan yang kondusif, sesuai dan akan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Khazanah, 2016: 7).
Lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi dalam upaya
peningkatan kepuasan kerja. Setiap perusahaan harus
mengusahakan kondisi lingkungan kerja yang baik dan
memuaskan agar karyawan dalam bekerja dapat merasakan
puas atas pekerjaan yang dilakukannya. Mangkulangit (2015)
lingkungan kerja adalah keseluruhan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan atau juga bisa dikatakan
dengan keseluruhan elemen-elemen baik didalam maupun
diluar batas organisasi, baik yang berdampak secara langsung
maupun tidak langsung terhadap aktivitas manajerial untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Kondisi lingkungan kerja yang baik, nyaman, dan aman
akan membuat karyawan bersemangat dalam melakukan suatu
pekerjaan yang ada didalam perusahaan (Saipudin, 2015).
Kenyamanan lingkungan kerja dapat memicu pegawai untuk
bekerja lebih baik sehingga kinerja dapat dicapai secara
maksimal. Lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat
memacu produktivitas kerja pegawai yang tinggi. Setiap
5
organisasi akan menghadapi perubahan lingkungan yang
bersifat teknis dan fenomatrik (Wakerkwa, 2017).
PT. Surya Panen Subur (SPS) 1 berdiri sejak tanggal 1 Juli
2007, memproduksi kelapa sawit dan mengolah Crude Palm
Oil (CPO). CPO adalah minyak kelapa sawit mentah yang
diperoleh dari hasil ekstraksi atau proses pengempaan daging
buah kelapa sawit artinya belum mengalami pemurnian. PT.
SPS 1 juga berada sangat jauh dari lingkungan masyarakat
sehingga sulit untuk dijangkau. Sedangkan beberapa PT.
lainnya berada disekitaran masyarakat dan lebih mudah untuk
dijangkau. Namun PT. SPS 1 saat ini memiliki karyawan lebih
banyak dari beberapa PT. lainnya yang berada disekitaran
masyarakat. Dimana PT. SPS 1 memiliki karyawan lebih dari
317 orang. Sedangkan PT. lainnya, salah satunya yaitu PT.
Kharisma Iskandar Muda memiliki karyawan yang lebih
sedikit. Namun, PT. Kharisma Iskandar Muda hanya
menawarkan gaji saja, sedangkan PT. SPS 1 menawarkan
fasilitas yang lebih banyak dan menarik sebagaimana terlihat
pada tabel di bawah ini:
6
Tabel 1.1
Fasilitas yang ditawarkan di PT. SPS
PT. SPS
a. Beras
b. Gaji
c. Tunjangan kematian
d. Tunjangan melahirkan
e. Pensiun jamsostek
f. Pengobatan
g. Tunjangan kacamata
h. Tunjangan nikah
Sumber: Data Awal (2019)
Berdasarkan hasil penelitian Rocky dan Yantje (2015)
menunjukkan bahwa kompensasi dan stres kerja secara
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja. Secara parsial kedua variabel kompensasi dan stres kerja
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Hasil penelitian yang dilakukan Saipudin (2015)
menunjukkan bahwa kompensasi, kepemimpinan, dan
lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Wayan dan Riana (2015) hasil
penelitiannya menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja, motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hardiana
dan Nurhadian (2016) hasil penelitianya diketahui bahwa
7
pengaruh secara simultan kompensasi dan motivasi terhadap
kepuasan kerja karyawan sebesar 60,1% sedangkan sisanya
sebesar 39,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian yang
dilakukan Fauzi (2017) hipotesis menunjukkan bahwa
kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. R
square sebesar 90,3%. Variabel kepuasan kerja dapat
dijelaskan oleh variabel kompensasi dan lingkungan kerja,
sedangkan sisanya 9,7% yang dapat dijelaskan oleh variabel
lain.
Berdasarkan tabel diatas, PT. SPS sangat banyak
menawarkan fasilitas untuk karyawannya. Untuk melihat
bagaimana fasilitas-fasilitas tersebut, khususnya sistem
imbalan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan, akan diteliti lebih lanjut yang dirangkum
dengan judul Pengaruh Sistem Imbalan dan Lingkungan
Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Surya
Panen Subur 1 Kabupaten Nagan Raya.
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Apakah sistem imbalan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya?
3. Apakah sistem imbalan dan lingkungan kerja
berpengaruh secara simultan terhadap karyawan PT.
Surya Panen Subur (SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya?
1.3 Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem
imbalan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Surya
Panen Subur (SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Surya
Panen Subur (SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem
imbalan dan lingkungan kerja karyawan terhadap
kepuasan kerja karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya.
9
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian atau
acuan referensi bagi penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan kepuasan kerja serta dapat
menambah ilmu pengetahuan.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
membantu dan mengkaji lebih dalam mengenai gaji dan
tunjangan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. SPS
Nagan Raya dalam meningkatkan kepuasan kerja.
1.5 Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini bagian awal dari penulisan skripsi yang
menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang membahas penelitian
yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisa
terhadap masalah kemudian dilanjutkan dengan kerangka
pemikiran.
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, sumber data, populasi sampel, teknik
pengumpulan data, metode analisis data, pengujian
hipotesis dan variabel operasional.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas secara lebih mendalam tentang
uraian penelitian dan analisis data, pembahasan hasil dan
interprestasi yang diperoleh dari penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab kelima berisi kesimpulan dan saran
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kepuasan Kerja
2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika
seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja, ia akan
berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan
yang di milikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya
(Badriyah, 2017:227). Wexley dan Yulk dalam Badriyah
(2017), mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan
generalisasi sikap terhadap pekerjaannya. Pekerjaan yang
menyenangkan untuk dikerjakan dapat dilakukan bahwa
pekerjaan itu memberi kepuasan bagi pemangkunya. Begitu
juga sebaliknya, ketidakpuasan akan diperoleh bila suatu
pekerjaan tidak menyenangkan unntuk dikerjakan. Herzberg
(1966) dalam Badriyah (2017), mengemukakan bahwa
manusia dikelompokkan ke dalam faktor-faktor penentu
kepuasan dan faktor-faktor ketidakpuasan. Faktor-faktor
kepuasan disebut satisfier, yaitu kemajuan, pengakuan,
tanggung jawab, perkembangan karir dan pekerjaan itu sendiri.
Apabila faktor tersebut ditingkatkan akan membantu perbaikan
prestasi, menurunkan perputaran, absensi kerja dan menunjang
sikap yang lebih baik terhadap manajemen. Adapun faktor-
faktor yang menyebabkan ketidakpuasan (dissatisfier) meliputi
12
hal-hal seperti kondisi dan kemudahan dalam pekerjaan,
kebijakan-kebijakan administratif, hubungan dengan
manajemen, keterampilan teknis para penyedia, sistem
penggajian stabilitas pekerjaan dan hubungan dengan rekan
kerja.
2.1.2 Teori-Teori Tentang Kepuasan Kerja
Rivai (2004:475), teori-teori tentang kepuasan kerja yang
cukup dikenal adalah:
a. Teori ketidaksesuaian (Discrepancy theory)
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan
menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan
kenyataan dirasakan, sehingga apabila kepuasannya diperoleh
melebihi dari yang diinginkan, maka orang akan menjadi
lebih puas lagi, sehingga terdapat discrepancy, yaitu
discrepancy positif. Kepuasan kerja seseorang tergantung
pada selisih antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan
dengan apa yang dicapai.
b. Teori Keadilan (Equity theory)
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau
tidak puas tergantung pada ada atau tidaknya keadilan
(equity) dalam suatu situasi khususnya situasi kerja. Menurut
teori ini komponen utama dalam teori keadilan adalah input,
hasil, keadilan dan tidak keadilan. Input adalah faktor bernilai
bagi karyawan yang dianggap mendukung pekerjaannya
seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan
13
peralatan atau perlengkapan yang dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaanya.
c. Teori dua faktor (Two factor theory)
Menurut teori ini, kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu
merupakan hal yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel yang kontinu.
Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua
kelompok yaitu satisfies atau motivator dan dissatisfies.
Satisfies ialah faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan
sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari pekerjaan
yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk
berprestasi, kesempatan memperoleh penghargaan dan
promosi. Dissatisfies adalah faktor-faktor yang menjadi
sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari gaji/upah,
pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi kerja serta
status. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan
biologis serta kebutuhan dasar karyawan.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Greenberg dan Baron dalam Badriyah (2017), membagi
faktor-faktor ini dalam dua kelompok besar, yaitu faktor yang
berkaitan dengan individu dan faktor yang berhubungan
dengan organisasi. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
a. Faktor-faktor yang berkaitan dengan individu.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan individu adalah faktor-
faktor yang berasal dari dalam diri individu, yang
14
membedakan antara satu individu dengan individu lain. Faktor-
faktor dari individu yang mempengaruhi tingkat kepuasan
kerja adalah sebagai berikut:
1. Kepribadian
Kepribadian merupakan aspek yang paling sulit untuk
diubah oleh organisai dan manajer dalam waktu yang
singkatKepribadian dalam hal ini adalah cara individu
berpikir, bertingkah laku dan memiliki perasaan.
Kepribadian merupakan determinan pertama yang
mengungkapkan perasaan dan pikiran individu terhadap
pekerjaannya dan kepuasan kerja dirasakan individu.
Kepribadian di dalam individu memengaruhi positif dan
negatifnya pikiran terhadap pekerjaannya.
2. Nilai-nilai yang dimiliki individu
Nilai memiliki pengaruh pada kepuasan kerja karena dapat
merefleksikan keyakinan dari pekerja mengenai hasil
pekerjaan dan cara seseorang bertingkah laku dalam
pekerjaanya.
3. Pengaruh sosial dan kebudayaan
Sikap dan tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya termasuk pengaruh orang lain dan
kelompok tertentu. Individu yang berasal dari keluarga
yang memiliki tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi
cenderung merasa tidak puas terhadap pekerjaan yang
15
memiliki penghasilan atau gaji yang rendah dengan
standar kehidupannya.
4. Minat dan penggunaan keterampilan
Minat sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Artinya apabila seseorang yang bekerja pada bidang kerja
yang sesuai dengan minatnya akan merasa puas
dibandingkan dengan individu yang bekeja pada bidang
kerja yang tidak sesuai dengan minatnya.
5. Usia dan pengalaman kerja
Kepuasan kerja, pengalaman kerja, dan usia memiliki
hubungan yang paralel. Biasanya pada awal bekerja, para
pekerja cenderung merasa puas dengan pekerjaannya. Hal
ini karena merasa ada tantangan dalam bekerja dan
mempelajari keterampilan-keterampilan baru. Setelah
beberapa tahun bekerja, tingkat kepuasan kerjanya akan
mengalami penurunan. Hal ini karena mengalami stagnasi
dan merasa dirinya tidak maju dan berkembang. Setelah
enam atau tujuh tahun bekerja, tingkat kepuasan kerja
akan kembali meningkat. Hal tersebut karena individu
merasa memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan
tentang pekerjaanya dan mampu menyesuaikan diri
dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Usia memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan
kerja. Pekerja yang lebih tua umumnya merasa lebih puas
dibandingkan dengan para pekerja yang lebih muda
16
usianya. Seorang pekerja yang mencapai usia 30 tahun
mempunyai tingkat kepuasan kerja yang meningkat. Hal
tersebut karena pekerja sudah merasa puas dengan kondisi
keluarga dan keuangan yang dimilikinya.
6. Jenis kelamin
Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan hubungan
antara kepuasan kerja dengan jenis kelamin, walaupun
terdapat perbedaan hasil. Ada yang menemukan bahwa
wanita merasa lebih puas dibandingkan pria begitu juga
sebaliknya. Selain itu, terdapat indikasi bahwa wanita
cenderung memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang
berbeda dengan pria.
7. Tingkat inteligensi
Inteligensi bukan faktor utama dan penentu kepuasan
kerja, melainkan berhubungan erat dan menjadi faktor
yang penting dalam unjuk kerja. Dalam pekerjaan,
terdapat asosiasi antara tingkat inteligensi (IQ) dengan
efisien unjuk kerja dan kepuasan kerja. Individu dengan
IQ yang tinggi yaitu di atas 120 skala Wescher akan
mudah mengalami kebosanan atau frustasi dan
ketidakpuasan kerja.
8. Status dan senioritas
Semakin tinggi posisi seseorang pada tingkatan dalam
organisasi, semakin orang tersebut mengalami kepuasan
kerja. Hal ini dikarenakan orang dengan status lebih tinggi
17
biasanya lebih menikmati pekerjaannya dan imbalan yang
didapatnya dibandingkan dengan pekerja yang memiliki
tingkatan yang lebih rendah.
b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
organisasi/perusahaan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan organisasi adalah
faktor dari dalam organisasi dan dari lingkungan organisasi
yang memengaruhi kepuasan kerja individu. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Situasi dan kondisi pekerjaan
Situasi pekerjaan adalah tugas pekerjaan, interaksi dengan
orang-orang tertentu, lingkungan pekerjaan dan cara organisasi
memperlakukan pekerjaannya serta imbalan atau gaji yang
didapat. Setiap aspek dari pekerjaan merupakan bagian dari
situasi kerja dan dapat memengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa para pekerja
yang bekerja di lingkungan kerja yang tidak teratur, gelap,
bising, akan memiliki temperatur yang ekstrem, kualitas air
bersih yang rendah, akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang
rendah.
2. Sistem imbalan
Sistem ini mengacu pada pendistribusian pembayaran
keuntungan dan promosi. Kepuasan timbul dengan
penggunaan sistem imbalan yang dipercaya adil, adanya rasa
hormat terhadap sesuatu yang diberikan oleh perusahaan dan
18
mekanisme yang digunakan untuk menentukan pembayaran.
Ketidakpuasan kerja dapat muncul karena gaji yang diterima
terlalu kecil dibandingkan dengan gaji yang dipersepsikan
akan diterima.
3. Penyelia dan komunikasi
Komunikasi merupakan aspek lain dari penyelia yang
memiliki kualitas baik. Pekerja akan merasa lebih puas dengan
pekerjaannya jika memiliki kesempatan untuk berkomunikasi
dengan penyelianya. Penelitian terdahulu menemukan hasil
bahwa pekerja yang percaya bahwa penyelia mereka adalah
orang yang kompeten, mengetahui minat mereka, perhatian,
tidak mementingkan diri sendiri, memperlakukan mereka
dengan baik dan menghargai mereka, cenderung akan
mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi juga. Kualitas
penyelia juga memengaruhi kepuasan kerja. Kualitas tersebut
adalah gaya pengawasan, teknik pengawasan, kemampuan
hubungan interpersonal dan kemampuan administrasi.
4. Pekerjaan
Pekerjaan akan lebih puas apabila bekerja pada jenis
pekerjaan yang menarik, memberikan kesempatan belajar dan
menuntut tanggung jawab yang besar. Para pekerja juga akan
merasa lebih puas dengan pekerjaan yang bervariasi, tidak
bosan dan tidak bertantang.
19
5. Keamanan
Faktor keamanan berhubungan dengan kestabilan pekerjaan
dan perasaan yang di miliki individu berkaitan dengan
kesempatan untuk bekerja di bawah kondisi organisasi yang
stabil. Keamanan menimbulkan kepuasan kerja karena dengan
adanya rasa aman individu menggunakan kemampuannya dan
memperoleh kesempatan untuk tetap bertahan pada
pekerjaannya.
6. Kebijaksanaan perusahaan
Kebijaksanaan perusahaan sangat mempengaruhi kepuasan
kerja karyawannya. Hal ini di karenakan perusahaan memiliki
prosedur dan peraturan yang memungkinkan individu untuk
memoroleh imbalan. Selain itu, individu yang mempunyai
konflik peran atau peran yang ambigu dalam pekerjaannya
karena kebijaksanaan lembaga/perusahaan cenderung merasa
tidak puas.
7. Aspek sosial dari pekerjaan
Aspek ini terbukti memberikan kontribusi terhadap
kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Aspek ini adalah kebutuhan
untuk kebersamaan dan penerimaan sosial.
8. Kesempatan untuk pertumbuhan dan promosi
Kesempatan untuk pertumbuhan dan promosi berbeda-beda
dalam setiap tingkatan ekonomi dan tingkat sosial. Seorang
profesional dan eksekutif di perusahaan melihat faktor ini
sebagai faktor yang sangat penting. Demikian pula bagi
20
karyawan pada posisi manajemen tingkat menengah, faktor ini
cukup mendapat perhatian. Kesempatan untuk di promosikan
berhubungan dengan terdapatnya kesempatan untuk maju dan
yang menjadi dasar dari promosi tersebut.
2.1.4 Aspek-Aspek Kepuasan Kerja
Menurut Robbins dalam Badriyah (2017) terdapat lima
aspek kepuasan kerja adalah sebagai berikut.
a. Kerja yang secara mental menantang
Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang memberi
kesempatan kepada mereka untuk menggunakan keterampilan,
kemampuan, menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik
mengenai usaha keras mereka mengerjakan tugas tetrsebut.
Karakteristik ini menjadikan pekerjaan secara mental
menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan
kebosanan begitu juga sebaliknya jika terlalu banyak pekerjaan
menantang dapat menciptakan frustrasi dan perasaan gagal.
Pada kondisi tantangan sedang, kebanyakan karyawan akan
mengalami kesenangan dan kepuasan dalam bekerja.
b. Ganjaran yang pantas
Para karyawan menginginkan pemberi upah dan kebijakan
promosi yang adil serta sesuai dengan harapan mereka.
Dikatakan adil apabila pemberian upah ini di dasarkan pada
tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar
upah karyawan. Tentunya tidak semua orang mengejar uang.
Banyak orang bersedia menerima uang yang lebih kecil untuk
21
bekerja dalam lokasi yang lebih di inginkan atau dalam
pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasan
yang lebih besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam
kerja.
c. Kondisi kerja yang mendukung
Berbagai studi menunjukkan bahwa karyawan lebih
menyukai lingkungan kerja yang tidak berbahaya. Oleh karena
itu, temperatur, cahaya, kebisingan dan faktor lingkungan lain
harus di perhitungkan dalam pencapai kepuasan kerja.
d. Rekan kerja yang mendukung
Karyawan akan mendapatkan lebih dari pada sekedar uang
atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan
karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial.
Oleh karena itu, sebaiknya karyawan mempunyai rekan sekerja
yang ramah dan mendukung. Hal ini penting dalam mencapai
kepuasan kerja. Berbagai studi menunjukkan bahwa kepuasan
karyawan di tingkatkan apabila atasan langsung bersifat ramah
dan dapat memahami, manawarkan pujian untuk kinerja yang
baik, mendengarkan pendapat karyawan dan menunjukkan
minat pribadi kepada mereka.
e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
Pada hakikatnya, orang yang tipe kepribadiannya sesuai
dengan pekerjaan yang mereka pilih lebih menunjukkan bakat
dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari
pekerjaan.
22
2.1.5 Ciri-Ciri Karyawan dengan Kepuasan Kerja Tinggi
Beberapa ciri-ciri karyawan yang memiliki kepuasan yang
tinggi Badriyah (2017), yaitu:
a. Organisasi akan memuaskan dalam jangka waktu yang lama.
b. Memperhatikan kualitas kerjanya.
c. Lebih mempunyai komitmen organisasi.
d. Lebih produktif.
2.1.6 Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja
Berikut ini terdapat beberapa dampak kepuasan dan
ketidakpuasan kerja karyawan (Badriyah, 2017) yaitu:
1. Produktivitas atau kinerja (unjuk kerja)
Lawler dan Porter Asad (2004:113) menyebutkan bahwa
produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari
kepuasan kerja. Jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa
ganjaran instrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang di terimanya di
anggap adil, wajar dan di asosiasikan dengan unjuk kerja yang
unggul.
2. Ketidakhadiran dan Turn Over.
Ketidakhadiran dan keputusan berhenti bekerja merupakan
jawaban yang secara kualitatif berbeda. Ketidakpuasan kerja
dapat diungkapkan dalam berbagai macam cara. Selanjutnya ada
empat cara mengungkapkan ketidakpuasan karyawan, yaitu:
a. Keluar (exit), yaitu ketidakpuasan kerja yang
diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan termasuk
mencari pekerjaan lain.
23
b. Menyuarakan (voice), ketidakpuasan kerja yang
diungkap melalui suara aktif dan konstrukif untuk
memperbaiki kondisi termasuk memberikan saran perbaikan
dan mendiskusikan masalah dengan atasannya.
c. Mengabaikan (neglect), kepuasan kerja yang
diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi
lebih buruk, misalnya sering absen atau datang terlambat,
upaya berkurang, dan kesalahan yang di buat semakin
banyak.
d. Kesetiaan (loyalty), ketidakpuasan kerja yang
diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai
kondisinya menjadi lebih baik, termasuk membela
perusahaan terhadap kritik dari luar serta percaya bahwa
organisasi dan manajemen akan melakukan hal yang tepat
untuk memperbaiki kondisi.
3. Kesehatan
Tingkat kepuasan kerja dan kesehatan saling mengukuhkan,
sehingga peningkatan dari yang satu dapat meningkatkan yang
lain dan sebaliknya penurunan yang satu mempunyai akibat
yang negatif.
24
4. Indikator pengukuran kepuasan kerja.
Spector mendefinisikan kepuasan sebagai cluster perasaan
evaliatif tentang pekerjaan. Ia mendefinisikan indikator
kepuasan kerja dari sembilan aspek, yaitu:
a. Upah, jumlah dan rasa keadilannya
b. Promosi, peluang dan rasa keadilan untuk mendapatkan
promosi.
c. Supervisi, keadilan dan kompetensi penugasan
manajerial oleh penyelia
d. Benefit, asuransi, liburan dan bentuk fasilitas yang lain.
e. Contingent rewards, rasa hormat, diakui dan diberikan
apresiasi.
f. Operating procedures, kebijakan, prosedur dan aturan
g. Co-workers, rekan kerja yang menyenangkan dan
kompeten
h. Nature of work, tugas itu dapat dinikmati atau tidak
i. Communication, berbagai informasi di dalam organisasi
baik verbal maupun non verbal.
2.1.7 Cara Menghindari Ketidakpuasan Kerja
(Badriyah, 2017), untuk menghindari konsekuensi prilaku
negatif dari ketidakpuasan karyawan, ada beberapa cara untuk
menghindari ketidakpuasan kerja, yaitu:
a. Membuat pekerjaan menjadi menyenangkan
Karyawan akan merasa puas apabila menikmati
pekerjaannya. Walaupun beberapa pekerjaan
25
membosankan, ia mampu membuat suatu pekerjaan
menjadi menyenangkan.
b. Pemberian gaji yang adil
Karyawan akan merasa tidak puas jika sistem penggajian
di anggap tidak adil. Jika karyawan merasa sistem
penggajian di perusahaan adil, mereka akan puas.
c. Right person in the pight place
Seorang karyawan di tempatkan pada pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan personalitasnya. Hal ini
menimbulkan kepuasan kerja bagi karyawan tersebut
karena dapat mengembangkan dan menggunakan
kemampuan yang sesuai dengan personalitas dan
pekerjaannya.
d. Menghindari kebosanan dalam pengulangan pekerjaan
Banyak karyawan yang ingin menemukan sedikit
kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan yang berulang-
ulang dan membosankan. Dalam two-factor theory,
karyawan akan merasa lebih puas apabila di perbolehkan
melakukan tugasnya dengan caranya sendiri.
26
2.1.8 Indikator Kepuasan Kerja
Afni, dkk (2016) berikut ini terdapat beberapa indikator-
indikator tentang kepuasan kerja adalah :
a. Pekerjaan itu sendiri
Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b. Atasan
Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan
bawahannya. Bagi bawahan, atasan bias dianggap
sebagai figure, ayah, ibu sekaligus atasannya.
c. Teman kerja
Faktor yang berhubungan dengan hubungan antara
pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain,
baik yang sama maupun yang berbeda jenis
pekerjaannya.
d. Promosi
Faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya
kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama
bekerja.
e. Gaji/upah
Faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang
dianggap layak atau tidak.
27
2.2 Sistem Imbalan
2.2.1 Pengertian Sistem Imbalan
Sistem imbalan merupakan suatu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen kompensasi mulai dari penentuan besaran
kompensasi serta cara pemberiannya (Windy, 2016). Menurut
Septerina (2018) sistem imbalan (kompensasi) adalah segala
sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas
sumbangannya kepada perusahaan, fasilitas-fasilitas yang dapat
dinikmati karyawan baik yang berupa uang maupun yang non
keuangan. Sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu
menjamin kepuasan karyawan perusahaan yang pada gilirannya
memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara dan
memperkerjakan sehumlah orang dengan berbagai sikap, prilaku
positif, bekerja dengan produktif bagi kepentingan perusahaan.
2.2.2 Jenis-Jenis Sistem Imbalan.
Menurut Septerina, dkk (2018) jenis-jenis sistem imbalan
dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
a. Kompensasi dalam bentuk finansial
Kompensasi finansial dibagi menjadi dua bagian, yaitu
komoensasi finansial yang dibayarkan secara langsung
seprti upah, gaji, komisi dan bonus. Kompensasi finansial
yang dibayarka secara tidak langsung seperti tunjangan
kesehatan, tunjangan perumahan, tunjangan pendidikan
dan lain sebagainya.
28
1. Gaji
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima
karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai
seorang karyawan yang memberikan kontribusi dalam
mencapai tujuan perusahaan atau juga dikatakan
sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang karena
kedudukannya dalam perusahaan (Rivai, dkk
2015:556). Simamora menyatakan bahwa gaji
karyawan menentukan kepuasan kerja, hal itu juga
berdampak pada kemungkinan karyawan
mengundurkan diri dan menerima pekerjaan di tempat
lain. Karena karyawan tertentu memiliki banyak
informasi seputar keadilan atau ketidakadilan internal,
terdapat kemungkinan ketidakpuasan terhadap gaji
mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap putaran
karyawan dari pada ketersediaan pekerjaan dengan gaji
yang lebih besar di perusahaan lain. Sebagian besar
perusahaan akan tetap kompetitif di pasar tenaga kerja
dengan menawarkan gaji yang setara dengan yang
ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
2. Tunjangan
Tunjangan (fringe and benefit) merupakan komponen
imbalan jasa atau penghasilan yang tidak terkait
langsung dengan berat ringannya tugas jabatan dan
prestasi kerja pegawai (Kadarisman, 2016).
29
b. Kompensasi dalam bentuk non finansial
Kompensasi non finansial juga dibagi kedalam dua
macam, yaitu yang berhubungan dengan pekerjaan seperti,
kebijakan perusahaan yang sehat pekerjaan yang sesuai
(menarik dan menantang), peluang untuk dipromosikan,
mendapatkan jabatan sebagai simbol status. Sedangkan
yang berhubungan dengan lingkungan kerja seperti
ditempatkan dilingkungan kerja yang kondusif, fasilitas
kerja yang baik dan sebagainya.
Kompensasi finansial yang dianggap sesuai dengan apa
yang mereka kerjakan serta kompensasi non finansial yang
mereka anggap sesuai dengan apa yang telah mereka
berikan akan menimbulkan perasaan senang. Karyawan
yang senang dalam menjalankan pekerjaannya secara tidak
langsung akan memberikan kepuasan kerja terhadap apa
yang mereka kerjakan.
2.2.3 Tujuan Sistem Imbalan
Pemberian kompensasi kepada para karyawan mempunyai
tujuan sasaran tersendiri, Nurfahana (2016) yaitu:
a. Sebagai bentuk ikatan kerja sama
Pemberian kompensasi terjalin adanya ikatan kerja sama
antara perusahaan dengan karyawan.
b. Mewujudkan kepuasan kerja sama
Kompensasi sebagai balas jasa perusahaan, maka karyawan
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari baik kebutuhan
30
ekonomi, fisik, dan status sosial sehingga memperoleh
kepuasan.
c. Sarana pengadaan yang efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka
pengadaan karyawan yang kompeten untuk perusahaan akan
lebih mudah.
d. Meningkatkan motivasi karyawan
Apabila besarnya kompensasi yang diberikan sesuai dengan
keinginan karyawannya maka dapat meningkatkan motivasi
karyawan untuk bekerja secara baik dan loyal terhadap
perusahaan.
e. Menjamin stabilitas karyawan
Adapun program kompensasi atas prinsip yang kompetitif
maka stabilitas karyawan akan lebih terjamin.
f. Menegakkan disiplin kerja
Pemberian kompensasi yang cukup besar, maka disiplin
karyawan baik pula.
g. Mengurangi pengaruh serikat buruh
Program kompensasi yang baik berpengaruh pada serikat
buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi
pada pekerjaannya.
31
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Imbalan
Menurut Sutrisno dalam Akmal (2015) ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pemberian kompensasi, adalah:
a. Produktivitas
Pemberian kompensasi melihat besarnya produktivitas yang
disumbangkan oleh karyawan kepada pihak perusahaan.
Untuk itu, semakin tinggi tingkat output maka semakin
besar kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan.
b. Kemampuan
Pemberian kompensasi sangat tergantung kepada
kemampuan perusahaan dalam membayar kompensasi
karyawan, karena sangat mustahil perusahaan membayar
kompensasi diatas kemampuan yang ada.
c. Kesediaan untuk membayar
Walaupun perusahaan mampu membayar kompensasi,
namun belum tentu perusahaan tersebut mau membayar
kompensasi tersebut dengan layak dan adil.
d. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Penawaran dan permintaan tenaga kerja cukup berpengaruh
terhadap kompensasi. Jika permintaan tenaga kerja banyak ,
maka kompensasi cenderung tinggi, begitu pula sebaliknya
jika penawaran tenaga kerja ke perusahaan rendah, maka
pembayaran kompensasi cenderung menurun.
32
2.2.5 Indikator Sistem Imbalan
Menurut Sudarmin (2016) indikator-indikator sistem
imbalan/ kompensasi adalah sebagai berikut:
a. Gaji
Imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada
karyawan yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap
setiap bulan walaupun tidak masuk kerja, maka gaji akan
tetap diterima secara penuh.
b. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang yang diberikan untuk
memotivasi kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap.
c. Bonus
Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi
sasaran kinerja.
d. Upah
Pembayaran yang diberikan kepada karyawan dengan
lamanya jam kerja.
e. Premi
Sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau sesuatu yang
dibayarkan ekstra sebagai pendorong, perancang atau
sesuatu pembayaran tambahan diatas pembayaran normal.
f. Pengobatan
Pemberian jasa dalam penanggulangan resiko yang
dikaitkan dengan kesehatan karyawan.
33
g. Asuransi
Penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat
dn tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang timbul
dari peristiwa yang tidak pasti.
2.3 Lingkungan Kerja
2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Setiap perusahaan tidak akan terlepas dari lingkungan
dimana aktivitas itu dijalankan. Baik perusahaan bersifat profit
oriented seperti perusahaan maupun yang bersifat nirlaba seperti
instansi pemerintahan. Lingkungan kerja (Fakhri, 2015) adalah
keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik
yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan,
menentramkan karyawan yang dapat dipengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Lingkungan kerja yang nyaman dapat
mengurahi kebosana dalam bekerja. Oleh karenanya, kenyamana
sangat berdampak pada peningkatan motivasi dan menghasilkan
kepuasan kerja karyawan. Begitu jiga sebaliknya, ketidaknyamanan
lingkungan kerja dapat menurunnya motivasi kerja karyawan itu
sendiri sehingga karyawan akan tidakpuasan terhadap
pekerjaannya.
34
2.3.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja
Secara garis besar jenis lingkungan kerja terbagi menjadi
dua:
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah kondisi fisik dalam perusahaan
disekitar tempat kerja, seperti sirkulasi udara, warna tembok,
keamanan, ruang gerak dan lain sebagainya. Lingkungan fisik
juga dikatakan semua keadaan yang terdapat disekitar tempat
kerja yang mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung (Sitinjak, 2018). Selain itu, lingkungan
kerja fisik adalah segala macam keadaan yang berbentuk atau
berwujud yang ada disekitar tempat kerja.
Menurut Saepudin (2015) faktor yang mempengaruhi
terbentuknya kondisi lingkungan kerja fisik yaitu:
1. Penerangan ditempat kerja
Penerangan ditempat kerja sangat penting dalam
meningkatkan semangat karyawan, sehingga mereka bisa
menunjukkan hasil kerja yang baik, artinya penerangan
yang cukup akan sangat membantu berhasilnya kegiatan-
kegiatan operasional perusahaan/organisasi.
2. Sirkulasi udara ditempat kerja
Dalam ruangan kerja sangat dibutuhkan udara yang cukukp,
karena dengan adanya pertukaran yang cukup akan
menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut.
Begitupun sebaliknya, suhu udara yang terlalu panas akan
35
dapat menurunkan semangat karyawan dalam melaksanakan
pekerjaan.
3. Tata warna ditempat kerja
Pengaturan warna hendaknya memberi manfaat, sehingga
dapat meningkatkan semanagat kerja karyawan. Tata warna
pada ruamh kerja hendaknya memberi kesan yang lembut
dan sesuai dengan lingkungan kerja.
4. Kebersihan
Setiap perusahaan hendaknya selalu menjaga lingkungan
kerja, supaya kinerja karyawan akan meningkat.
5. Ruang gerak
Dalam suatu perusahaan sebaiknya karyawan yang bekerja
memndapat tempat yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan. Karyawan tidak mungkin bekerja dengan tenang
dan maksimal jika tempat yang tersedia tidak dapat
memberikan kenyamanan. Dengan demikian, ruang gerak
untuk tempat kerja karyawan seharusnya direncanakan
terlebih dahulu agar para karyawan tidak terganggu dalam
melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga perusahaan
harus dapat menghindari dari pemborosan dan menekan
pengeluaran biaya yang banyak.
6. Keamanan
Keamanan sangat berpengaruh terhadap semangat dan
kinerja karyawan. Artinya tempat kerja yang tidak aman
karyawan akan gelisah, tidak konsentrasi, dan semangat
36
kerja juga akan mengalami penurunan. Oleh karena itu,
perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan
keadaan serta suasana aman supaya karyawan akan senang
dengan pekerjaannya.
7. Kebisingan
Kebisingan juga dapat mengganggu dan merusak
konsentrasi karyawan, sehingga dapat menyebabkan
pekerjaanya tidak optimal. Oleh sebab itu, setiap
perusahaan harus berusaha untuk menghilangkan suara
bising tersebut. Kemampuan perusahaan dalam
mengendalikan kebisingan merupakan salah satu faktor
yang menentukan pilihan cara pengendalian suara bising
dalam sebuah perusahaan.
b. Lingkungan kerja non fisik
Sitinjak (2018) mengatakan lingkungan non fisik
merupakan semua keadaan yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama
rekan kerja. Lingkungan non fisik ini juga sangat penting
sama halnya dengan lingkungan fisik. Semangat kerja
karyawan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
kerja non fisik seperti, hubungan dengan sesama karyawan
dan pemimpinnya. Apabila hubungan karyawan dengan
karyawan yang lain dan dengan pemimpin berjalan dengan
sangat baik, maka karyawan dapat merasa lebih nyaman
berada dilingkungan kerjanya.
37
Semangat kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan kerja non fisik, misalnya hubungan
dengan sesama karyawan dan dengan pemimpinnya.
Apabila hubungan seorang karyawan dengan karyawan lain
dan dengan pimpinan berjalan dengan sangat baik maka
akan dapat membuat karyawan merasa lebih nyaman berada
di lingkungan kerjanya. Dengan begitu semangat kerja
karyawan akan meningkat dan kinerja pun juga akan ikut
meningkat.
2.3.3 Indikator-Indikator Lingkungan Kerja
Terdapat beberapa indikator dalam lingkungan kerja
menurut Risqi (2018):
a. Suasana kerja
Kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu
sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas,
alat bantu pekerjaan, kebersihan , pencahayaan, ketenangan dan
juga hubungan kerja anara orang-orang yang ada ditempat
tersebut.
b. Hubungan dengan rekan kerja
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap
tinggal dalam satu perusahaan adalah adanya hubungan yang
harmonis diantara rekan kerja. Hubungan ini merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
38
c. Tersedianya fasilitas kerja
Hal yang dimaksud adalah peralatan yang digunakan untuk
mendukung kelancaran kerja lengkap. Tersedianya fasilitas kerja
yang lengkap walaupun tidak baru merupakan salah satu
penujang proses dalam bekerja.
2.4 Keterkaitan Variabel
2.4.1. Keterkaitan Antara Sistem Imbalan Dengan Kepuasan
Kerja
Pemberian kompensasi/sistem imbalan sangat berpengaruh
pada kepuasan kerja karyawan, karena adanya pemberian
kompensasi. Oleh karena itu karyawan memperoleh kepuasan dari
pekerjaannya sendiri. Selain itu, lingkungan psikologis atau fisik,
dimana karyawan itu bekerja juga akan meningkatkan kepuasan
kerja dari karyawan tersebut. Seperti halnya yang diteliti oleh
Herlambang, dkk (2015) menunjukkan bahwa kompensasi dan
motivasi secara bersama berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan. Sedangkan secara parsial kedua variabel bebas yakni
kompensasi dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan.
2.4.2. Keterkaitan Antara Lingkungan Kerja Dengan
Kepuasan Kerja
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Henani, 2018). Jadi,
39
tentu saja kepuasan kerja tidak datang dengan sendirinya,
disamping adanya kemauan dan usaha dalam diri karyawan juga
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut salah
satunya adalah lingkungan kerja. Seperti dikatakan oleh Nitisemito,
bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja
dalam pelaksanaan tugas adalah lingkungan kerja Kinati (2012).
Lingkungan kerja yang kurang menyenangkan akan mengakibatkan
menurunnya hasil kerja karyawan dan jika lingkungan kerja
menyenangkan, maka akan menimbulkan rasa kepuasan kerja dan
meningkatnya hasil kerja pada diri karyawan tersebut serta
menguntungkan perusahaan.
Dari penjelasan diatas, diperkuatkan oleh hasil penelitian
Sitinjak (2018) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap
kepuasan kerja karyawan dan terdapat pengaruh yang signifikan
antara lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja
karyawan, serta terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan
antara lingkungan kerja fisik dan lingkungan non fisik terhadap
kepuasan kerja karyawan.
40
2.5 Penelitian Terkait
Adapun penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi sistem imbalan dan lingkungan kerja, adalah:
Tabel 2.1
Penelitian Terkait
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Ginanjar
(2016)
Pengaruh
Lingkunga
n Kerja
Dan Gaji
terhadap
Kepuasan
Kerja
Karyawan
Home
Industri
Cotton
Buds
Turiyo
Desa
Megulung
Kidul.
Menunjukka
n bahwa ada
pengaruh
positif dan
signifikan
antara
lingkungan
kerja
karyawan.
Ada
pengaruh
yang positif
dan
signifikan
antara gaji
terhadap
kepuasan
kerja. Ada
Sama-sama
membahas
tentang
lingkungan
kerja.
Penelitian
dilakukan di
Home
Industri.
41
Tabel 2.1- Lanjutan
pengaruh
positif dan
signifikan
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
antara
lingkungan
kerja dan gaji
secara
simultan
terhadap
kepuasan
kerja
karyawan
2 Ardianti
F, dkk
(2018)
Pengaruh
Motivasi
Kerja,
Kompensasi
dan
Lingkungan
Kerja
Terhadap
Kepuasan
Kerja
Karyawan
pada PT.
Sumber
Alam
Koefisien
determinasi
menunjukkan
bahwa 70,5%
kepuasan
kerja
dipengaruhi
oleh motivasi
kerja,
kompensasi
kerja dan
lingkungan
kerja
Sama-sama
membahas
tentang
lingkungan
kerja.
Penelitian
dilakukan
pada PT.
Sumber
Alam
Santoso.
42
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
Santoso
Pratama
Karangsari
Banyuwangi
3 Mustofa
(2018)
Pengaruh
motivasi,
disiplin
kerja dan
lingkungan
kerja
terhadap
kepuasan
kerja
karyawan di
Apotik
Sumber
Anom
Warujayeng
Nganjuk
secara
simultan
ketiga
variabel
bebas yang
terdiri dari
motivasi,
disiplin kerja
dan
lingkungan
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan
kerja
karyawan
Apotik
Sumber
Anom
Sama-sama
membahas
variabel
lingkungan
kerja
berpengaruh
terhadap
kepuasan
kerja.
Variabel
yang
membedakan
motivasi dan
disiplin
kerja.
43
Tabel 2.1- lanjutan
Warujayeng
Nganjuk
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Syukur
A, dkk
(2018)
Pengaruh
Kompemsasi
dan
Lingkungan
Kerja
terhadap
Kepuasan
Kerja
Karyawan
Kompensasi
dan
lingkungan
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
kerja
karyawan.
Sama-sama
membahas
variabel
yang sama.
Terdapat
tempat
penelitian
yang berbeda.
5 (Yopi
(2018)
Pengaruh
lingkungan
kerja,
komunikasi,
kompetensi
dan
kompensasi
terhadap
kepuasan
kerja
karyawan
pabrik
SOGM.
Menunjukkan
bahwa
lingkungan
kerja,
komunikasi,
kompetensi
dan
kompensasi
secara
bersama-
sama dan
parsial
Membahas
faktor yang
sama yaitu
lingkungan
kerja dan
kompensasi.
Penelitian
sebelumnya
menggunakan
variabel
kompetensi
dan
komunkasi.
Lampung
44
2.6 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel terikat (dependent
variable) yaitu kepuasan kerja yang diduga dipengaruhi dua
variabel bebas (independent variable) yaitu sistem imbalan dan
lingkungan kerja. Berdasarkan kerangka berfikir dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut.
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
2.7 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dan masih harus di uji
kebenarannya melalui penelitian. Dapat diartikan dengan
asumsi/dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan
sesuatu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan
(Sudjana, 1996:213). Penggunaan hipotesis dalam penelitian karena
hipotesis sesungguhnya baru sekedar jawaban sementara terhadap
hasil penelitian yang akan dilakukan.
H01 :Sistem imbalan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Ha1 :Sistem imbalan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Sistem Imbalan
(X1)
Lingkungan
Kerja (X2)
Kepuasan Kerja
(Y)
45
H02 :Lingkungan kerja tidak berpengaaruh terhadap kepuasan
kerja.
Ha2 :Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
H03 :Sistem imbalan dan lingkungan kerja tidak berpengaruh
secara simultan terhadap kepuasan kerja.
Ha3 :Sistem imbalan dan lingkungan kerja berpengaruh secara
simultan terhadap kepuasan kerja.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada
data numerik atau angka yang di peroleh dengan metode statistik
serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka
pengujian hipotesis sehingga diperoleh korelasi hubungan antara
variabel (Akbar, 2018).
3.2 Jenis Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
lapangan (field Research) yaitu penelitian langsung dilakukan di
lapangan yang menyangkut dengan tema permasalahan yang
akan diteliti.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan
(karyawan tetap) yang bekerja pada PT. Surya Panen Subur
47
(SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya, dengan keseluruhannya
mencapai 317 orang karyawan dengan 4 bidang yang berbeda-
beda yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Bidang yang ditawarkan
No Bidang
1 SKU Golongan
2 SKU Tanaman
3 SKU Tekinik
4 SKU Administrasi
Sumber: Data Awal (2019)
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Non
probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2017: 82).
48
Untuk menentukan sampel, rumus yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rumus Slovin (Krisyatono, 2007),
yaitu:
…….(3.1)
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : kelonggaran ketidak teletian karena
pengambilan sampel yang dapat
ditoleril 10% (0,1).
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh data pengguna
yang akan diambil sampel, yaitu:
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan rumus Slovin di
atas, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 76
responden, yang akan dibagi secara proporsional ke dalam 4
bidang dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
49
Sampel X =
× Total Sampel
Dengan menggunakan rumus diatas, maka perhitungan
jumlah sampel sebagai berikut:
1. Golongan =
= 6,7 dibulatkan menjadi 7.
2. SKU Tanaman =
76 = 47,7 dibulatkan menjadi 48.
3. SKU Teknik =
76 = 8,3 dibulatkan menjadi 8.
4. SKU Administrasi =
76 = 13,1 dibulatkan menjadi 13.
Tabel 3.2
Penentuan Jumlah Sampel
No Bidang Jumlah karyawan Jumlah sampel
yang diambil
1. Golongan 28 7
2. SKU Tanaman 199 48
3. SKU Teknik 35 8
4. SKU Administrasi 55 13
Jumlah 317 76
Sumber: Data diolah, 2019
50
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
3.4.1. Angket/Kuesioner.
Sugiyono (2017: 142) merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
3.5 Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan mengasilkan data kuantitatif
(Sugiyono, 2017: 92). Skala pengukuran yang dipakai dalam
penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2017: 93).
51
Tabel 3.3
Skor Item-Item Pernyataan Keusioner
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2017)
3.6 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini indikator kepuasan kerja yang di amati
ada dua variabel. Untuk memahami setiap variabel yang di
gunakan, maka di berikan definisi variabel sebagai berikut:
3.6.1. Sistem Imbalan (X1)
Sistem imbalan adalah suatu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen kompensasi mulai dari penentuan besaran
kompensasi serta cara pemberiannya (Windy, 2016).
3.6.2. Lingkungan Kerja (X2)
Lingkungan kerja (Fakhri, 2015) adalah keadaan sekitar
tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat
memberikan kesan menyenangkan, mengamankan,
52
menentramkan karyawan yang dapat dipengaruhi karyawan
dalam menjalankan tugasnya.
3.6.3. Kepuasan kerja (Y)
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika
seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja, ia akan berupaya
semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang di
milikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya (Badriyah,
2017:227).
Tabel 3.4
Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Sistem
Imbalan
(X1)
Sistem imbalan adalah
suatu sistem yang
terdiri dari komponen-
komponen kompensasi
mulai dari penentuan
besaran kompensasi
serta cara
pemberiannya (Windy,
2016).
1. Gaji.
2. Insentif.
3. Pengobatan.
Skala likert
1 sampai 5
Lingkungan
Kerja (X2)
Lingkungan kerja
(Fakhri, 2015) adalah
keadaan sekitar tempat
kerja baik secara fisik
maupun non fisik yang
dapat memberikan
kesan menyenangkan,
mengamankan,
menentramkan
1. Suasana
kerja.
2. Hubungan
dengan
rekan kerja.
3. Tersedianya
fasilitas
kerja.
Skala likert
1 sampai 5
53
Tabel 3.3- Lanjutan
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Pengukuran
karyawan yang dapat
dipengaruhi karyawan
dalam menjalankan
tugasnya.
Kepuasan
Kerja (Y)
Kepuasan kerja
merupakan salah satu
faktor yang sangat
penting untuk
mendapatkan hasil
kerja yang optimal.
Ketika seseorang
merasakan kepuasan
dalam bekerja, ia akan
berupaya semaksimal
mungkin dengan
segenap kemampuan
yang di milikinya untuk
menyelesaikan tugas
pekerjaannya
(Badriyah, 2017:227).
1. Pekerjaan
itu sendiri.
2. Atasan.
3. Promosi.
Skala likert
1 sampai 5
3.7 Model Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regeresi
linier berganda. Menurut Ghozali dalam Cahyono (2015) regresi
linier berganda adalah menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap suatu variabel dependen dan umumnya
dinyatakan dalam persamaan berikut ini:
Y = a +b1X1 + b2X2 + e…….(3.2)
54
Keterangan:
Y : Kepuasan kerja karyawan.
a : Nilai intercept/constant.
b1 : Koefisien regresi (X1).
b2 : Koefisien regresi (X2).
X1 : Variabel sistem imbalan.
X2 : Lingkungan kerja.
e : Standar error (tingkat kesalahan).
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1. Uji Validasi dan Reabilitas.
a. Uji Validitas.
Uji validasi merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
ssuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah (Arikunto, 2010: 211). Menurut Ghozali (2012)
uji validitas dapat dihitung dengan melakukan
perbandingan antara nilai r hitung dan r tabel. Apabila r
hitung lebih besar dari r tabel , maka pertanyaan atau
pernyataan dikatakan valid.
55
Berikut penilaian kriteria penilaian yang
digunakan:
1. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka
komponen kuesioner dinyatakan valid.
2. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
komponen kuesioner dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reabilitas
Arikunto (2010: 221) Uji reabilitas menunjukkan
pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
(Ghozali, 2012) dalam mengukur reabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji statisti Cronbach
Alpha (α), dengan kriteria penelaian iju reabilita yang
digunakan berikut ini:
1. Jika hasil koefisien alpha lebih besar dari 0,6, maka
kuesioner tersebut dinyatakan reliabel
2. Jika hasil Jika koefisien alpha lebih kecil dari 0,6,
maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel.
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas.
Rahmadani (2017) uji normalitas merupakan
bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel independen dan variabel moderating
telah terdistribusikan secara normal atau tidak. Pada
56
penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan
ketentuan:
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka nilai residual
berdistribusi normal.
2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka nilai residual
tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2005: 91).
Dengan uji multikolinieritas ini akan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
Ghozali (2011) untuk mengukur multikolinieritas
dapat dilihat dari masing-masing variabel, jika
tolerance < 10 atau VIF > 10, maka variabel tersebut
tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homokesdatisitas atau tidak heteroskedastisitas.
57
Penelitian ini menggunakan Scatterplot dengan
analisi sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedatisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas
(Ghozali, 2013: 134).
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1. Uji Parsial (Uji t)
Janie (2012) uji statistik t digunakan untuk mengukur
seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Pengambilan keputusan
sebagai berikut:
a. Membandingkan nilai thitung dan ttabel
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,
berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan variabel bebas
terhadap variabel terikat. Apabila thitung < ttabel maka H0
diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari bebas terhadap variabel terikat.
58
b. Membandingkan nilai signifikan probabilitas 0,05
Apabila nilai sig < 0,05 artinya variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat. Apabila nilai sig > 0,05 artinya
variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
3.9.2. Uji Simultan (Uji F).
Janie (2012) tujuan dari uji F adalah menunjukkan
variabel independen yang ada dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara secara simultan mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan . pengujian ini menggunakan uji F
yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima
b. Jika F hitung < F tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima
59
3.9.3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengatur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai keofisien determinasi adalah nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel-variabel
dependen (Sukmawati, 2017).
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
PT. Surya Panen Subur (SPS) 1 berdiri sejak tanggal 1 Juli
2007, yang bidang usahanya memproduksi kelapa sawit dan
mengolah Crude Palm Oil (CPO). CPO adalah minyak kelapa
sawit mentah yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau proses
pengempaan daging buah kelapa sawit artinya belum
mengalami pemurnian. PT. SPS 1 terletak di Desa Babah Rot
Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh
yang pada saat ini memiliki karyawan sebanyak 800 orang,
terdiri dari karyawan tetap berjumlah 317 orang dan pekerja
harian lepas (PHL) sebanyak 483 orang, yang dibagi dalam 5
bidang yaitu bidang Golongan, SKU Tanaman, SKU Teknik,
SKU Administrasi dan Pekerja Harian Lepas atau sering
disebut dengan Pekerja Harian Lepas (PHL).
61
4.2. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, responden dibagi
dalam beberapa karakteristik yaitu:
4.2.1. Karakteristik Responden Besdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-Laki 71 93%
2. Perempuan 5 7%
Jumlah 76 100%
Sumber: Data diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa
persentase responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan
bahwa mayoritas responden adalah laki-laki yaitu 71 orang
atau 93%, sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 5
orang atau 7%. Artinya pegawai yang menjadi responden
didominasi dengan jenis kelamin laki-laki.
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. SMA/Sederajat 60 79%
2. Diploma III 4 5%
3. Strata I (S1) 12 16%
Jumlah 76 100%
Sumber: Data diolah, 2019
62
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa
responden sebagian besar berpendidikan SMA/Sederajat yang
berjumlah 60 orang atau 79%, selanjutnya Diploma III
sebanyak 4 orang atau 5% dan Strata I (S1) berjumlah 12
orang atau 16%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai PT.
Surya Panen Subur 1 yang menjadi responden didominasi oleh
pendidikan terakhir yaitu SMA/Sederajat.
4.3. Uji Validasi dan Reabilitas
4.3.1. Uji Validasi
Tabel 4.3
Hasil Uji Validasi
Variabel Butir
Pernyataan
r tabel
(5%)
r
hitung
Keterangan
Sistem Imbalan
(X1)
X1.1 0,2272 0,517 Valid
X1.2 0,2272 0,657 Valid
X1.3 0,2272 0,760 Valid
X1.4 0,2272 0,574 Valid
X1.5 0,2272 0,508 Valid
X1.6 0,2272 0,466 Valid
Lingkungan Kerja
(X2)
X2.1 0,2272 0,678 Valid
X2.2 0,2272 0,776 Valid
X2.3 0,2272 0,499 Valid
X2.4 0,2272 0,486 Valid
X2.5 0,2272 0,644 Valid
X2.6 0,2272 0,657 Valid
X2.7 0,2272 0,656 Valid
63
Tabel 4.3 -lanjutan
Variabel Butir
Pernyataan
r tabel
(5%)
r
hitung
Keterangan
Kepuasan Kerja
(Y)
Y1 0,2272 0,714 Valid
Y2 0,2272 0,627 Valid
Y3 0,2272 0,712 Valid
Y4 0,2272 0,654 Valid
Y5 0,2272 0,753 Valid
Y6 0,2272 0,728 Valid
Sumber: Data primer diolah (2019)
Berdasarkan tabel diatas, instrumen pada penelitian ini
dapat dikatakan valid, jika rhitung lebih besar dari rtabel. Nilai
rtabel untuk tingkat kesalahan sebesar 5% (0,05), dapat dicari
dengan menggunakan jumlah responden (n-k-1). karena n=76,
maka derajat kebesarannya adalah 76-2-1=73. Nilai rtabel
adalah sebesar 0,2272 dan df (degree of freedom) =73 dan
tingkat kesalahan = 0,05. Berdasarkan tabel diatas, dapat
disimpulkan bahwa semua item pertanyaan atau pernyataan
kuesioner variabel bebas yaitu sistem imbalan (X1),
lingkungan kerja (X2) dan variabel terikat (Y) dapat
dinyatakan valid.
64
4.3.2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Jumlah
Item
Cronbach’s
Alpha
Keterangan
Sistem Imbalan (X1)
6 0,615 Reliabilitas
Lingkungan Kerja
(X2)
7 0,754 Reliabilitas
Kepuasan Kerja (Y) 6 0,782 Reliabilitas
Sumber : Data pimer diolah oleh SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan semua nilai hasil
variabel X1, X2 dan Y, semuanya menghasilkan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6 (diatas 0,6). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini
reabilitas.
65
4.4. Uji Asumsi Klasik
4.4.1. Uji Normalitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 76
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 3,07174386
Most Extreme Differences
Absolute ,144
Positive ,108
Negative -,144
Kolmogorov-Smirnov Z 1,256
Asymp. Sig. (2-tailed) ,085
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer diolah oleh SPSS
Berdasarkan tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan bahwa nilai signifikan pada uji Kolmogorov-
Smirnov adalah 0,085 dan lebih besar dari 0,05 atau 0,085 >
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji
terbukti berdistribusi normal.
66
4.4.2. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas
Coeffisients
a
Model
Unstandardi-
zed
Coefficients
Standa
r-dized
Ceoffi-
cients
t Sig Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tole-
rance
VIF
(Constant) 6,905 4,513 1,530 ,13
0
Sistem
Imbalan X1
,151 ,178 ,101 ,848 ,39
9
,763 1,310
Lingkungan
Kerja X2
,475 ,141 ,401 3,373 ,00
1
,763 1,310
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah oleh SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa setiap
variabel independen memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari
10 dan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat hubungan
multikolinieritas antar independen.
67
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.2 jelas terlihat bahwa data-data
perolehan dari responden menyebar ke segala arah baik diatas
sumbu Y maupun dibawah sumbu Y. Jadi, hal ini
membuktikan bahwa data tersebut tidak terjadi
heterokodastisitas.
68
4.5. Model Penelitian
4.5.1. Model Regresi Berganda
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Berganda
Coeffisients
a
Model
Unstandardi-
zed
Coefficients
Standa
r-dized
Ceoffi-
cients
t Sig Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tole-
rance
VIF
(Constant) 6,905 4,513 1,530 ,13
0
Sistem
Imbalan X1
,151 ,178 ,101 ,848 ,39
9
,763 1,310
Lingkungan
Kerja X2
,475 ,141 ,401 3,373 ,00
1
,763 1,310
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah oleh SPSS
Y= 6,905 + 0,151X1 + 0,475X2 + e
Berdasarkan model persamaan regresi diatas, maka dapat di
interprestasikan sebagai berikut:
a. Berdasarkan persamaan diatas, diketahui mempunyai
konstanta sebesar 6,905. Hal ini menunjukkan bahwa jika
variabel-variabel independen diasumsikan dalam keadaan
tetap, maka kepuasan kerja meningkat sebesar 6,905
satuan.
b. Sistem imbalan (X1) bernilai 0,151 yang berarti jika
sistem imbalan mengalami kenaikan 1 satuan, maka
69
kepuasan kerja juga meningkat sebesar 0,151 satuan
dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.
c. Lingkungan kerja (X2) bernilai 0,475 yang berarti jika
lingkungan kerja mengalami kenaikan 1 satuan, maka
kepuasan kerja juga akan meningkat sebesar 0,475 satuan
dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.
4.6. Pengujian Hipotesis
4.6.1. Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.8
Hasi Uji t
Coeffisientsa
Model
Unstandardi-
zed
Coefficients
Standa
r-dized
Ceoffi-
cients
t Sig Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tole-
rance
VIF
(Constant) 6,905 4,513 1,530 ,13
0
Sistem
Imbalan X1
,151 ,178 ,101 ,848 ,39
9
,763 1,310
Lingkungan
Kerja X2
,475 ,141 ,401 3,373 ,00
1
,763 1,310
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah oleh SPSS
Berdasarkan hasil uji thitung pada tabel 4.8, thitung pada
variabel dependen (X1) dan lingkungan kerja (X2) masing-
masing sebesar 0,848 dan 3,373. Disini derajat dependen (df) =
70
n-k-1 atau 76-2-1= 73, maka didapatkan ttabel sebesar 1,666.
Berdasarkan ttabel berikut dapat disimpulkan bahwa:
Dibuktikan dari hasil uji t yang diperoleh, yaitu thitung <
ttabel (0,848< 1,666) dengan taraf signifikan 0,399. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa sistem imbalan tidak berpengaruh
secara parsial terhadap kepuasan kerja, artinya Ha1 ditolak.
Adapun thitung > ttabel (3,373 > 1,666) dengan taraf signifikan
0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H02 diterima.
4.6.2. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4.9
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig
Regression 189,000 2 94,500 9,748 ,000b
Residual 707,671 73 9,694
Total 896,671 75
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Sistem Imbalan
Sumber: Data diolah oleh SPSS
Berdasarkan rumus Ftabel = (k;n-k) hasil perhitungan
yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai Fhitung sebesar 9,748
dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000. Karena nilai Fhitung
(9,748) lebih besar dari Ftabel (3,12), maka dapat disimpulkan
bahwa variabel sistem imbalan dan lingkungan kerja memiliki
pengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja.
71
4.6.3. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.10
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,459a ,211 ,189 3,114 2,242
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Sistem Imbalan
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah oleh SPSS
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa R2 sebesar
0,221, hal ini mengandung arti bahwa menentukan variabel
sistem imbalan (X1) dan lingkungan kerja (X2) berpengaruh
terhadap kepuasan kerja (Y) sebesar 22,% . Sisanya 78%
dipengaruhi oleh variabel lain.
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian
4.7.1 Pengaruh Sistem Imbalan terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama terdapat
pengaruh yang tidak signifikan antara sistem imbalan terhadap
kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung < ttabel
(0,848 < 1,666). Hasil nilai tersebut menjelaskan bahwa PT.
Surya Panen Subur (SPS) 1 Nagan Raya belum
memaksimalkan dalam memberikan sistem imbalan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Pada dasarnya sistem imbalan yang
diberikan oleh PT. SPS 1 Nagan Raya sudah memadai, namun
72
kurangnya imbalan itu tergantung pada diri masing-masing
karyawan itu sendiri artinya tergantung pada kebutuhannya.
4.7.2 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua terdapat
pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung
> ttabel (3,373 > 1,666). Nilai tersebut menjelaskan bahwa PT.
Surya Panen Subur (SPS) 1 Nagan Raya telah memberikan
fasilitas yang memadai. Hal ini tampak pada kondisi kerja
yang ada pada perusahaan cukup nyaman, sehingga mampu
meningkatkan kepuasan kerja.
.
73
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji t) sistem
imbalan tidak berpengaruh yang tidak signifikan
terhadap kepuasan kerja di PT. Surya Panen Subur (SPS)
1 Kabupaten Nagan Raya. Hal ini dibuktikan thitung<ttabel
(0,848<1,666) dengan signifikansinya 0,848 yang berarti
diatas 0,05.
b. Lingkungan kerja berpengaruh dan signifikan terhadap
kepuasan kerja di PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya. Hal ini dilihat dari thitung>ttabel
(3,373>1,666) dengan taraf signifikansinya 0,001 artinya
dibawah 0,05.
5.2.Saran
a. Bagi perusahaan
PT. Surya Panen Subur (SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya
diharapkan agar memberikan penigkatan terhadap sistem
imbalan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan baik
berupa gaji, tunjangan, dan lain-lain, agar dapat
menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan. Dari segi
lingkungan kerja, perusahaan harus mempertahankan
74
kondisi saat ini dan meningkatkan kondisi yang akan
datang.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih
banyak referensi yang terkait dengan sistem imbalan dan
lingkungan kerja maupun kepuasan kerja agar
penelitiannya dapat lebih baik.
75
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, A., & Tamini, I. (2015). Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Gaya Makmur Mobil Medan.
Jurnal Bisnis Administrasi, 4(2), 59-68.
Ardianti, F. E., Qomariah, N., & Wibowo, Y. G. (2018). Pengaruh
Motivasi Kerja, Kompensasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Sains
Manajemen dan Bisnis Indonesia, 8(1), 13-31.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.
Aruan, Q. S., & Fakhri, M. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Lapangan Depatemen
Grasberg Power Distribution PT. Freeport Indonesia.
MODUS, 27(2), 141-162.
Badriyah, M. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Pusaka Setia.
Cahyono, B. T. (2015). Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja
dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan CV.
Arki Fashion Kabupaten Pekalongan.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program
IBM SPSS 19.
Hardiyana, A., & Nurhadian, A. F. (2016). Pengaruh Kompensasi
dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta
Implikasinya Pada Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi,
Bisnis dan Entrepreneurship, 10(2), 104-118.
76
Henani, T. R. (2018). Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan .
Janie. (2012). Statistika Deskriptif dan Regresi Linier Berganda
dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press.
Kadarisman. (2016). Manajemen Kompensasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Khasanah, F. N. (2016). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Waroeng Spesial
Sambal.
Kinati, A. Q. (2012). Hubungan lingkungan Kerja dengan
Kepuasan Kerja Pada Divisi Sumber Daya Manusia PT.
Surveyor Indonesia.
Mangkulangit, T. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi
dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Manik, S. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian
Kompensasi Pada karyawan Bank. Jurnal Lembaga
Keuangan dan Perbankan, 1(2), 230-244.
Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi .
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mustofa, N. (2018). Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Karyawan di Apotik
Sumber Anom Warujayeng Nganjuk. Simki-Economic, 2(1).
Nurfahana, S. (2016). Pengaruh Gaji dan Bonus Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai ditinjau dari Aspek Syariah pada Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
77
Riana, I. W. (2015). Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi di Denpasar. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 4(9), 611-
628.
Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Murai Kencana.
Rivai, V., Ramly, M., Mutis, T., & Arafah, W. (2015). Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Saepudin, D. (2015). Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Septrina, & Irawati, R. (2018). Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan pada Bagian Produksi di PT.
Etowa Packing Indonesia. Jurnal Administrasi Bisinis, 2(1),
13-19.
Sitinjak, L. N. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Mitra Pinasthika
Mustika Rent Tanggerang Selatan. Jurnal Administrasi
Bisnis, 60(2), 162-168.
Sudarmin. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
kompensasi pada karyawan bank.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metodelogi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmawati, R. (2018). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Garden Cafe
78
Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal
Pendidikan dan Ekonomi, 7(2), 130-142.
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Kencana.
Syukur, A., & Ilyas, J. B. (2018). Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Jurnal MIrai MAnajemen, 3(2), 134-152.
Warkewa, N. (2017). Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai. Jurnal
Riset Bisnis dan Manajemen, 5(4), 439-456.
Warsito, B. (2008). Pengaruh Imbalan dan Lingkungan Kerja
terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Ekonomi MODERNISASI,
4(3), 184-193.
Yunsepa, Y. (2018). Pengaruh Lingkungsn Kerja, Komunikasi,
Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pabrik SOGM Pada PT. Perkebunan Minaga
Ogan Region SUMSEL-Lampung. Jurnal Ecoment Global,
3(1), 42-53.
Yusuf, B. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
79
LAMPIRAN
Lampiran 1
Keusioner
ANGKET PENELITIAN
Pengaruh Sistem Imbalan dan Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1
Kabupaten Nagan Raya
ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb
Dengan hormat, saya Aja Rahmaton Sakdiah mahasiswi
Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh Sistem
Imbalan dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan PT. Surya Panen Subur (SPS) 1 Kabupaten Nagan Raya.
Penelitian ini bagian dari tugas akhir saya untuk menyelesaikan
studi saya di Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Ar-Raniry. Saudara/i telah saya pilih sebagai salah
seorang yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Saya mohon
kepada Saudara/i untuk meluangkan waktu 10-15 menit untuk
mengisi angket ini dan kemudian mengembalikannya langsung ke
saya. Data ini saya gunakan hanya untuk kepentingan skripsi dan
semua jawaban saudara/i akan dijamin kerahasiannya.
80
A. Data Responden
Nama :
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
Pendidikan Terakhir : ( ) SMA/SMK
( ) D3
( ) S1
( ) S2
( ) Lainnya
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklist (√ ) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih
dilembar jawaban yang telah disediakan. Pilhlah jawaban yang
sesuai dengan perasaan, pendapat dan keadaan Bapak/Ibu yang
sebenarnya.
Keterangan :
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Ragu-Ragu (RR)
4. Sangat Tidak Setuju
Sistem Imbalan (X1)
No. Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1. Gaji
a. Saya merasa gaji yang
diberikan perusahaan sesuai
dengan perjanjian yang telah
disepakati sebelumnya.
81
b. Saya merasa puas dengan gaji
yang saya terima saat ini.
2. Insentif
a. Saya merasa bersemangat
dalam bekerja dengan insentif
(penghargaan) yang diberikan
perusahaan.
b. Saya merasa dengan adanya
insentif dapat menjaga kualitas
saya dalam bekerja.
3. Pengobatan
a. Saya merasa aman dalam
bekerja karena adanya jaminan
keselamatan kerja dari pihak
perusahaan kepada karyawan.
b. Jaminan kecelakaan kerja yang
saya terima sudah sesuai
dengan resiko pekerjaan.
Lingkungan Kerja (X2)
No. Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1. Suasana Kerja
a. Lingkungan yang bersih
membuat saya nyaman dalam
bekerjad.
b. Konsentrasi saya dalam bekerja
sangat terjaga karena tidak ada
suara bising disekitar tempat
82
kerja.
c. Saya merasa nyaman dengan
penerangan lampu diruangan
kerja saya dalam melaksanakan
pekerjaan.
2. Hubungan dengan rekan kerja
a. Saya merasa ada kerjasama
yang baik dengan sesama rekan
kerja ditempat kerja.
b. Saya merasa adanya
komunikasi yang baik antar
sesama rekan kerja.
3. Tersedianya fasilitas kerja
a. Saya merasa nyaman dalam
bekerja karena tersedianya
fasilitas yang memadai.
b. Saya merasa perlengkapan
kerja mendukung pekerjaan
saya.
Kepuasan Kerja (Y)
No. Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1. Pekerjaan Itu Sendiri
a. Pekerjaan yang saya terima
sesuai dengan latar belakang
pendidikan yang saya miliki
sehingga saya berkompenten
dalam bekerja.
b. Saya merasa tidak terbebani
dengan pekerjaan yang
diberikan karena sesuai dengan
83
kemampuan yang saya miliki.
2. Atasan
a. Saya merasa adanya
komunikasi yang baik antara
karyawan dengan atasan.
b. Saya merasa atasan selalu
menunjukkan rasa kepedulian
terhadap karyawan.
3. Promosi
a. Semua karyawan memiliki
kesempatan yang sama dalam
meningkatkan karir/
dipromosikan.
b. Perusahaan memberikan
pelatihan yang dapat
menunjang
pengembangan karir
karyawan.
Sumber: Muzdalifah (2017)
84
Lampiran 2
Tanggapan Responden
Variabel Sistem Imbalan (X1)
Responden SI 1 SI 2 SI 3 SI 4 SI 5 SI 6 Total
1 5 4 4 4 5 4 26
2 5 4 4 4 4 5 26
3 4 4 4 4 5 5 26
4 4 5 4 4 5 5 27
5 5 4 4 5 4 4 26
6 4 4 4 5 5 4 26
7 4 4 5 5 5 5 28
8 5 4 5 5 5 5 29
9 5 4 5 5 5 4 28
10 5 4 4 4 5 5 27
11 5 5 4 4 5 5 28
12 5 5 4 4 5 4 27
13 5 4 5 4 5 5 28
14 5 5 4 4 4 5 27
15 5 5 4 5 5 5 29
16 5 5 4 4 5 5 28
17 5 5 4 4 5 5 28
18 5 5 4 5 5 4 28
19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 4 4 4 4 4 24
21 4 4 5 5 5 4 27
22 4 4 4 4 4 4 24
23 3 3 2 4 4 4 20
24 4 4 5 4 4 4 25
85
25 4 5 4 4 4 5 26
25 4 5 4 4 4 5 26
26 5 5 4 5 5 4 28
27 5 5 4 4 5 5 28
28 5 5 4 4 5 4 27
29 5 4 5 5 5 4 28
30 5 5 4 4 5 4 27
31 4 4 3 3 5 4 23
32 4 1 4 4 5 4 22
33 4 2 1 1 4 4 16
34 4 4 4 3 5 5 25
35 4 4 3 5 5 4 25
36 5 5 4 5 5 5 29
37 5 4 3 4 5 4 25
38 5 4 3 4 5 4 25
39 4 5 4 5 5 4 27
40 5 5 5 5 5 5 30
41 4 4 4 4 4 4 24
42 4 4 4 5 5 4 26
43 4 5 5 5 5 5 29
44 5 4 3 3 5 4 24
45 5 4 3 3 5 5 25
46 4 4 4 4 4 4 24
27 5 5 4 4 5 5 28
28 5 5 4 4 5 4 27
29 5 4 5 5 5 4 28
30 5 5 4 4 5 4 27
31 4 4 3 3 5 4 23
32 4 1 4 4 5 4 22
86
33 4 2 1 1 4 4 16
34 4 4 4 3 5 5 25
35 4 4 3 5 5 4 25
36 5 5 4 5 5 5 29
37 5 4 3 4 5 4 25
38 5 4 3 4 5 4 25
39 4 5 4 5 5 4 27
40 5 5 5 5 5 5 30
41 4 4 4 4 4 4 24
42 4 4 4 5 5 4 26
43 4 5 5 5 5 5 29
44 5 4 3 3 5 4 24
45 5 4 3 3 5 5 25
46 4 4 4 4 4 4 24
47 4 4 3 4 4 4 23
48 4 4 2 4 4 4 22
49 4 4 3 4 4 4 23
50 4 5 4 5 4 4 26
51 5 4 5 4 4 4 26
52 5 4 4 5 5 4 27
53 5 4 4 5 4 4 26
54 5 5 5 4 4 4 27
55 4 4 4 4 4 5 25
56 4 4 4 5 5 4 26
57 4 4 4 5 5 5 27
58 4 4 4 4 3 4 23
59 4 4 5 4 5 5 27
60 5 5 4 3 5 5 27
61 5 5 4 4 5 5 28
87
62 5 4 4 4 5 5 27
63 4 5 3 4 5 4 25
64 5 4 4 3 5 5 26
65 5 4 3 3 5 4 24
66 4 5 5 4 5 4 27
67 5 5 5 5 5 5 30
68 5 4 4 5 5 5 28
69 3 4 4 5 5 5 26
70 4 4 4 5 5 5 27
71 4 4 4 4 5 4 25
72 4 4 2 2 5 5 22
73 5 5 5 2 5 5 27
74 4 5 5 4 5 5 28
75 4 4 4 4 4 4 24
76 4 2 4 5 5 5 25
Variabel Lingkungan Kerja (X2)
Responden LK 1 LK 2 LK 3 LK 4 LK 5 LK 6 LK 7 Total
1 3 2 4 5 5 3 4 26
2 4 4 4 5 5 4 4 30
3 4 4 5 4 4 5 5 31
4 4 4 5 4 4 4 4 29
5 4 4 4 4 4 4 5 29
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 4 4 4 4 5 5 5 31
9 4 4 4 5 5 4 4 30
10 5 4 5 5 5 4 4 32
88
11 5 5 5 4 4 5 5 33
12 5 5 4 4 5 5 5 33
13 5 5 4 5 5 4 4 32
14 5 5 4 5 5 4 5 33
15 5 4 5 5 5 4 4 32
16 5 5 5 4 4 5 5 33
17 5 4 5 5 5 4 4 32
18 5 4 5 5 5 4 4 32
19 4 4 4 5 5 4 4 30
20 4 3 4 4 4 4 4 27
21 4 4 5 5 4 4 4 30
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 5 4 4 4 4 4 4 29
25 4 4 5 5 5 4 4 31
26 5 5 4 4 4 5 5 32
27 5 5 4 5 5 5 4 33
14 5 5 4 5 5 4 5 33
15 5 4 5 5 5 4 4 32
16 5 5 5 4 4 5 5 33
17 5 4 5 5 5 4 4 32
18 5 4 5 5 5 4 4 32
19 4 4 4 5 5 4 4 30
20 4 3 4 4 4 4 4 27
21 4 4 5 5 4 4 4 30
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 5 4 4 4 4 4 4 29
25 4 4 5 5 5 4 4 31
89
26 5 5 4 4 4 5 5 32
27 5 5 4 5 5 5 4 33
28 5 5 5 4 4 5 5 33
29 5 5 4 4 4 4 26
30 5 5 4 5 4 5 5 33
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 4 4 4 4 4 4 4 28
33 3 4 4 4 4 3 3 25
34 4 4 5 5 5 4 4 31
35 5 5 4 4 5 4 4 31
36 5 5 5 5 5 4 4 33
37 4 4 1 5 5 4 5 28
38 4 4 1 5 5 4 5 28
39 5 4 5 4 4 4 4 30
40 5 5 5 5 5 5 5 35
41 4 3 3 5 4 4 4 27
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 4 4 4 4 3 4 27
44 4 4 5 5 5 4 4 31
45 4 4 4 5 5 5 4 31
28 5 5 5 4 4 5 5 33
29 5 5 4 4 4 4 26
30 5 5 4 5 4 5 5 33
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 4 4 4 4 4 4 4 28
33 3 4 4 4 4 3 3 25
34 4 4 5 5 5 4 4 31
35 5 5 4 4 5 4 4 31
36 5 5 5 5 5 4 4 33
90
37 4 4 1 5 5 4 5 28
38 4 4 1 5 5 4 5 28
39 5 4 5 4 4 4 4 30
40 5 5 5 5 5 5 5 35
41 4 3 3 5 4 4 4 27
42 4 4 4 4 4 4 4 28
43 4 4 4 4 4 3 4 27
44 4 4 5 5 5 4 4 31
45 4 4 4 5 5 5 4 31
46 4 4 4 4 4 4 4 28
47 4 3 4 3 4 4 4 26
48 4 4 4 4 3 3 3 25
49 4 3 4 3 4 4 4 26
50 4 4 4 5 4 4 4 29
51 5 5 4 5 5 5 4 33
52 5 4 5 4 5 5 5 33
53 4 4 4 5 5 5 4 31
54 5 5 5 5 5 5 5 35
55 4 5 5 5 5 5 5 34
56 5 4 4 5 5 4 4 31
57 4 5 4 5 4 5 4 31
58 4 4 4 4 4 5 5 30
59 5 4 4 5 4 4 5 31
60 5 3 5 4 5 4 4 30
61 4 1 2 4 2 4 1 18
62 4 3 4 5 5 4 4 29
63 4 3 4 5 4 5 5 30
64 4 4 4 5 5 5 4 31
65 3 2 4 4 4 3 4 24
91
66 5 5 4 5 5 5 5 34
67 5 5 5 5 5 5 4 34
68 5 5 5 5 4 4 4 32
69 5 5 5 5 4 4 4 32
70 5 5 5 5 4 4 4 32
71 4 4 4 4 4 4 4 28
72 4 4 4 4 4 4 4 28
73 4 4 5 4 4 4 4 29
74 5 5 4 4 5 5 5 33
75 4 4 4 4 4 4 4 28
76 4 2 4 4 4 4 4 26
Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Responden KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 Total
1 4 4 4 3 2 4 21
2 5 5 5 5 5 4 29
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 5 5 4 4 26
5 5 4 4 4 5 4 26
6 4 4 4 4 4 4 24
7 4 4 4 4 4 2 22
8 5 4 5 4 5 5 28
9 5 5 4 5 5 4 28
10 5 5 5 4 4 5 28
11 5 5 4 4 5 5 28
12 5 4 5 4 5 4 27
13 5 5 4 4 5 5 28
14 5 5 4 4 5 4 27
92
15 5 5 4 4 5 4 27
16 5 5 5 5 4 5 29
17 5 4 5 5 5 5 29
18 5 5 5 4 5 4 28
19 4 4 4 4 5 4 25
20 4 4 4 4 4 4 24
21 5 4 4 5 5 4 27
22 4 4 4 4 4 4 24
23 3 4 5 5 5 5 27
24 4 4 4 4 4 4 24
25 4 4 5 4 4 5 26
16 5 5 5 5 4 5 29
17 5 4 5 5 5 5 29
18 5 5 5 4 5 4 28
19 4 4 4 4 5 4 25
20 4 4 4 4 4 4 24
21 5 4 4 5 5 4 27
22 4 4 4 4 4 4 24
23 3 4 5 5 5 5 27
24 4 4 4 4 4 4 24
25 4 4 5 4 4 5 26
26 5 5 5 4 5 5 29
27 5 5 5 4 4 4 27
28 5 4 4 4 5 5 27
29 5 5 5 4 4 5 28
30 4 4 4 5 4 4 25
31 4 4 4 4 4 4 24
32 5 5 4 4 3 2 23
33 4 4 4 4 1 2 19
93
34 5 5 5 4 3 4 26
35 4 1 5 5 5 5 25
36 5 5 5 5 5 4 29
37 4 2 4 5 5 3 23
38 4 2 4 5 5 4 24
39 4 5 4 4 4 4 25
40 1 5 5 4 3 1 19
41 5 5 4 4 5 5 28
42 4 4 4 4 4 4 24
43 4 4 4 4 3 3 22
44 5 5 5 5 4 4 28
45 5 5 5 5 4 4 28
46 1 1 1 1 1 1 6
47 5 4 4 4 4 4 25
35 4 1 5 5 5 5 25
36 5 5 5 5 5 4 29
37 4 2 4 5 5 3 23
38 4 2 4 5 5 4 24
39 4 5 4 4 4 4 25
40 1 5 5 4 3 1 19
41 5 5 4 4 5 5 28
42 4 4 4 4 4 4 24
43 4 4 4 4 3 3 22
44 5 5 5 5 4 4 28
45 5 5 5 5 4 4 28
46 1 1 1 1 1 1 6
47 5 4 4 4 4 4 25
48 4 3 4 3 2 3 19
49 5 4 5 4 4 4 26
94
50 4 4 4 4 4 4 24
51 5 4 4 5 5 5 28
52 5 5 5 5 5 4 29
53 4 4 4 4 5 5 26
54 5 5 5 5 5 5 30
55 5 5 5 4 4 5 28
56 3 4 5 4 4 5 25
57 3 3 5 4 5 4 24
58 4 4 4 4 4 4 24
59 4 5 4 5 5 3 26
60 3 4 5 4 5 4 25
61 5 2 4 5 4 1 21
62 5 4 4 4 3 3 23
63 3 4 4 5 4 4 24
64 5 5 5 3 3 3 24
65 4 4 4 3 2 4 21
66 5 5 5 4 5 4 28
67 4 5 5 5 4 3 26
68 4 4 4 4 3 3 22
69 4 4 4 4 3 3 22
70 4 4 4 4 3 3 22
71 3 3 4 4 4 4 22
72 5 5 5 5 4 4 28
73 4 5 5 5 4 4 27
74 4 5 4 5 4 4 26
75 3 3 4 4 4 4 22
76 4 4 4 4 3 4 23
95
Lampiran 3
Output SPSS
Uji validasi
Sistem Imbalan (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 SKORX1
X1.1
Pearson
Correlation 1 ,355
** ,225 -,016 ,275
* ,161 ,517
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,050 ,892 ,016 ,164 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
X1.2
Pearson
Correlation ,355
** 1 ,341
** ,164 ,166 ,218 ,657
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,003 ,158 ,152 ,059 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
X1.3
Pearson
Correlation ,225 ,341
** 1 ,473
** ,175 ,247
* ,760
**
Sig. (2-tailed) ,050 ,003 ,000 ,130 ,031 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
X1.4
Pearson
Correlation -,016 ,164 ,473
** 1 ,123 -,046 ,574
**
Sig. (2-tailed) ,892 ,158 ,000 ,289 ,696 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
X1.5
Pearson
Correlation ,275
* ,166 ,175 ,123 1 ,342
** ,508
**
Sig. (2-tailed) ,016 ,152 ,130 ,289 ,003 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
X1.6
Pearson
Correlation ,161 ,218 ,247
* -,046 ,342
** 1 ,466
**
Sig. (2-tailed) ,164 ,059 ,031 ,696 ,003 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
96
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 SKORX1
SKORX1
Pearson
Correlation ,517
** ,657
** ,760
** ,574
** ,508
** ,466
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Lingkungan Kerja (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 SKORX
2
X2.1
Pearson
Correlatio
n
1 ,620
*
*
,359*
*
,203 ,263*
,437*
*
,311*
*
,678**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,001 ,078 ,022 ,000 ,006 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
X2.2
Pearson
Correlatio
n
,620*
*
1 ,344
*
*
,255*
,333*
*
,473*
*
,488*
*
,776**
Sig. (2-
tailed) ,000
,002 ,026 ,003 ,000 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
X2.3
Pearson
Correlatio
n
,359*
*
,344*
*
1 ,029 ,147 ,152 ,123 ,499**
Sig. (2-
tailed) ,001 ,002
,801 ,206 ,190 ,290 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
97
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 SKORX
2
X2.4
Pearson
Correlatio
n
,203 ,255* ,029 1
,541*
*
,149 ,094 ,486**
Sig. (2-
tailed) ,078 ,026 ,801
,000 ,199 ,417 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
X2.5
Pearson
Correlatio
n
,263*
,333*
*
,147 ,541
*
*
1 ,266*
,418*
*
,644**
Sig. (2-
tailed) ,022 ,003 ,206 ,000
,020 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
X2.6
Pearson
Correlatio
n
,437*
*
,473*
*
,152 ,149 ,266* 1
,545*
*
,657**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,190 ,199 ,020
,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
X2.7
Pearson
Correlatio
n
,311*
*
,488*
*
,123 ,094 ,418
*
*
,545*
*
1 ,656**
Sig. (2-
tailed) ,006 ,000 ,290 ,417 ,000 ,000
,000
N 76 76 76 76 76 76 76 76
SKORX
2
Pearson
Correlatio
n
,678*
*
,776*
*
,499*
*
,486*
*
,644*
*
,657*
*
,656*
*
1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
98
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 SKORX
2
N 76 76 76 76 76 76 76 76
Kepuasan Kerja (Y)
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 SKORY
Y.1
Pearson
Correlation 1 ,470
** ,373
** ,334
** ,379
** ,403
** ,714
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,003 ,001 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Y.2
Pearson
Correlation ,470
** 1 ,465
** ,219 ,181 ,271
* ,627
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,058 ,118 ,018 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Y.3
Pearson
Correlation ,373
** ,465
** 1 ,501
** ,387
** ,419
** ,712
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Y.4
Pearson
Correlation ,334
** ,219 ,501
** 1 ,576
** ,268
* ,654
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,058 ,000 ,000 ,019 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Y.5
Pearson
Correlation ,379
** ,181 ,387
** ,576
** 1 ,574
** ,753
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,118 ,001 ,000 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Y.6 Pearson
Correlation ,403
** ,271
* ,419
** ,268
* ,574
** 1 ,728
**
99
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 SKORY
Sig. (2-tailed) ,000 ,018 ,000 ,019 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
SKORY
Pearson
Correlation ,714
** ,627
** ,712
** ,654
** ,753
** ,728
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 76 76 76 76 76 76 76
Uji Reabilitas
Sistem Imbalan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,615 6
Lingkungan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,754 7
Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,782 6
100
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 76
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 3,07174386
Most Extreme Differences
Absolute ,144
Positive ,108
Negative -,144
Kolmogorov-Smirnov Z 1,256
Asymp. Sig. (2-tailed) ,085
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 6,905 4,513 1,530 ,130
SKORX1 ,151 ,178 ,101 ,848 ,399 ,763 1,310
SKORX2 ,475 ,141 ,401 3,373 ,001 ,763 1,310
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Y
101
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 189,000 2 94,500 9,748 ,000b
Residual 707,671 73 9,694
Total 896,671 75
a. Dependent Variable: Kepuasan KerjaY
b. Predictors: (Constant), Lingkungan KerjaX2, Sistem ImbalanX1
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,459a ,211 ,189 3,114 2,242
a. Predictors: (Constant), Lingkungan KerjaX2, Sistem ImbalanX1
b. Dependent Variable: Kepuasan KerjaY
102
Lampiran 4
Penyebaran Kuesioner
Pos utama PT. SPS 1 Nagan Raya
Kantor besar PT SPS 1 Nagan Raya
103
Pengisian Kuesioner
104
Pengisisan Kuesioner
105
Lampiran 5
Tabel r
Tabel r untuk df = 51 – 100 df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
NO 0.05 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748
106
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358
92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341
93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307
95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274
97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
107
Lampiran 6
Tabel t
Tabel t untuk df 50-100
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
108
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
109
BIODATA
Nama : Aja Rahmaton Sakdiah
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis Islam/Ilmu Ekonomi
Perguruan Tinggi : UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Alamat Rumah : Desa Blang Ara Gampong, Kec. Seunagan
Timur, Kab. Nagan Raya
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
2003-2009 : SD Negeri Blang Ara
2009-2012 : MTsN 1 Jeuram
2012-2015 : SMA Negeri 2 Seunagan
2015-2019 : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda
Aceh
Banda Aceh, 16 Desember 2019
Aja Rahmaton Sakdiah
Penulis,
Tempat/Tgl. Lahir : Blang Ara Gampong, 13 September 1996