Pa Bambang Sps
description
Transcript of Pa Bambang Sps
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan sosial adalah kegiatan yang terorganisir atau aktivitas
yang dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat dan pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau menanggulangi permasalahan
masyarakat, sehingga terwujud kesejahteraan sosial yang diharapkan.
Tujuaan pelayanan sosial adalah memenuhi kebutuhan dasar
manusia, meningkatkan kualitas hubungan sosial antar manusia,
menumbuhkembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah, dan
dalam melaksanakan peranan sosial serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Pelayanan sosial terbagi menjadi dua pelayananan yakni:
1. Palayanan non panti
2. Pelayanan panti
B. Tujuan penulisan
1. Mengetahui gambaran panti
2. Mengetahui syarat penerimaan panti
3. Mengetahui proses pelayanan dalam panti
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 1
BAB II
PEMBASAN
A. Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putera (BRSPP)
1. Latar belakang
Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
(NAPZA), khususnya dikalangan generasi muda saat ini telah
menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan. Pengembangan
penyalahgunaan NAPZA ini dipandang sangat serius , karena baik secara
kualitas maupun kuantitas tidak hanya pada masyarakat kota tetapi sudah
sampai pada pinggiran kota (pedesaan) dengan korban warga masyarakat
khususnya para remaja dari berbagai kalangan, sehingga memerlukan
perhatian dan penaganan yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak.
Balai rehabilitasi sosial permadi putra (BRSPP) lembang bandung
jawa barat adalah satu unit pelaksana teknis dinas (UPTD) pemerintah
provinsi jawa barat yang melaksanakan program rehabilitasi sosial eks
korban penyalahgunaan NAPZA dengan menggunakan metodebimbingan
sosial, bimbingan mental, bimbingan fisik, dan bimbingan keterampilan.
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mencapai keseimbangan mental
spiritual, fisik, dan sosial ekonomi, sehingga eks korban penyalahgunaan
NAPZA yang telah direhabilitasi dapat menjalankan fungsi sosialnya
kembali.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 2
2. Sejarah berdirinya
a. Pada tahun 1949 sebagai warisan pemerintahan belanda dengan
nama panti asrama pembangunan dengan fungsi sebagai tempat
penampungaan korban perang dan pengungsi.
b. Pada tahun 1955 berubah nama menjadi marga mulya
lembang dengan sasaran para penyandang masalah sosial
global.
c. Pada tahun 1978 ditetapkan menjadi SRPGOT (sarana
rehabilitasi pengemis, gelandangan dan orang terlantar) marga
mulya lembang.
d. Pada tahun 1986,berdasarkan surat keputusan mentri sosial
republik indonesia no. 58/huk/1986 tanggal 3 juni 1986 dimulai
pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi korban narkotika.
e. Pada tahun 1994, berdasarkan keputusan mentri sosial republik
indonesia no. 6/huk/1994 tentang pembentukan 18 panti
dilingkungan departemen sosial, panti sosial permadi putra
(PSPP) “bangkit” lembang sebagai panti rehabilitasi bagi eks
korban penyalahgunaan narkotika.
f. Pada tahun 2002, berdasarkan peraturan daerah provinsi jawa
barat no. 15 tahun 2000 tentang dinas daerah provinsi jawa
barat ditetapkan sebagai unit pelaksana teknis dinas sosial
provinsi jawa barat dengan nama “balai pemulihan sosial
permadi putera”.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 3
g. Pada tahun 2009 berdasarkan peraturan gubernur jawa barat no.
113 tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana
teknis dinas dan badan dilingkungan pemerintah provinsi jawa
barat, berubah nama menjadi balai rehabilitasi sosial permadi
putera (BRSPP) lembang jawa barat.
3. Landasan hukum
a. Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak.
b. Undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika.
c. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
d. Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.
e. Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
f. Peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1988 tentang usaha
kesejahteraan anak bagi yang mempunyai masalah.
g. Peraturan daerah provinsi jawa barat no. 5 tahun 2006 tentang
perlindungan anak.
h. Peraturan daerah provinsi jawa barat no. 21 tahun 2008 tentang
organisasi dan tata kerja dinas provinsi jawa barat.
i. Perturan gubernur jawa barat no 113 tahun 2009 tentang
organisasidan tata kerja unit pelaksana teknis dinas (UPTD) dan
badan dilingkungan provinsi jawa barat.
j. Peraturan gubernur jawa barat no. 40 tahun 2010 tentang tugas
pokok fungsi, rincian tugas dan tata kerja , unit pelaksana teknis
dinas di lingkungan dinas sosial provinsi jawa barat.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 4
4. Keadaan balai
a. Letak dan luas balai
Balai rehabilitasi sosial permadi putera (BRSPP) lembang–
bandung barat terletak di jalan maribaya no 22 lembang bandung
barat dengan luas tanah 47.885 m2.
b. Fasilitas yang tersedia
1) Kantor
2) Asrama klient
3) Poliklinik
4) Ruang pendidikan
5) Ruang keterampilan
6) Ruang makan dan dapur
7) Lapangan dan fasilitas olah raga
8) Masjid
9) Ruangan perpustakaan
10) Ruangan kesenian
11) Ruang case conference
12) Aula
13) Ruang pekerja sosial
14) Rumah dinas
15) Mess (geust house)
16) Ruang data
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 5
c. Kapasitas tampung
Kapasitas tampung balai rehabilitasi sosial pamardi putera
(BRSPP) lembaga bandung barat 150 orang, sedangkan kapasitas
isi 100 orang.
d. Keadaan pegawai
1) Jumlah pegawai 20 orang
2) Tingkat pendidikan:
a) S2 : 2 orang
b) S1 : 3 orang
c) D4 : 3 orang
d) D3 : 6 orang
e) SLTA : 5 orang
f) SLTP : 1 orang
e. Pembimbing dan instruktur
1) Pekerja sosial
2) Psikolog
3) Dokter dan perawat
4) Instruktur kediplinan
5) Instruktur KANTIPMAS
6) Pembimbing keagamaan oleh ustad
7) Instruktur fisik
8) Instruktur keterampilan
9) Instruktur kesenian
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 6
5. Prosedur
a. Rujukan dari lembaga penyerenggara rehabilitasi korban
penyalahgunaan NAPZA ( LSM / masyarakat)
b. Rujukan instansi terkait ( RSKU, dinas sosial, kepolisian, BAPAS,
sekolah, dll)
c. Daftar langsung BRSPP diantar oleh keluarga
d. Direkomendasi oleh dinas/instansi sosial setempat
6. Persyaratan klient
a. Remaja usia 14-28 tahun diutamakan belum menikah
b. Bebes ketergantungnan secara fisik terhadap NAPZA
c. Korban penyalahgunaan NAPZA yang masih tahap coba-coba
d. Kesediaan calon klient dan keluarga untuk mengikuti aturan yang
ada dalam lembaga
e. Tidak mengidap penyakit kronis
f. Mampu didik dan dilatih
7. Keterampilan
a. Keterampilan inti
1) Montir motor
2) Montir mobil
3) Sablon
4) Tata rias/babershop
5) Menjahit
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 7
b. Keterampilan penunjang
1) Komputer
2) Olah pangan
3) Pertanian
4) Kesenian
8. Proses pelayanan dan rehabilitasi sosial
a. Peneriamaan
1) Registrasi
2) Kontak dan kontrak dengan calon klient
3) Penyelesaian administrasi
4) Penempatan pada program dan penentuan pembimbing
b. Orientasi
Pengenalan program, peraturan dan fasilitas serta
pengungkapan masalah, potensi, bakat, minat melalui vocational
assesment dan problematic assesment.
c. Intervensi
1) Penanaman nilai-nilai kedisiplinan diri
2) Bimbingan mental spiritual
3) Bimbingan sosial individu, kelompok, dan kemasyarakatan
4) Bimbingan fisik dan pemeliharaan kesehatan
5) Bimbingan keterampilan
6) Pemantapan perubahan prilaku.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 8
d. Resosialisasi
1) Bimbingan pemantapan keterampilan
2) Praktek belajar kerja di perusahaan
3) Bimbingan cara hidup bermasyarakat
4) Bakti sosial siswa
5) Pameran
6) Outing
7) Out bond
8) Home visit
e. Rujukan
Merujuk klient kelembaga lain apabila klien memerlukan
pelayanan dan rehabilitasi BRSPP selesai.
f. Terminasi
Pengakhiran kegiatan dan pelayanan dan rehabilitasi sosial
di BRSPP.
g. Penyaluran
Pemulangan klient kepada keluarga, daerah asal pengirim
dan disalurkan ke sekolah maupun perusahaan-perusahaan dalam
rangka penempatan kerja.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 9
h. Pembinaan lanjut
Melaksanakan pembinaan monitoring dan evaluasi terhadap
klient yang telah dikembalikan ke daerah asal atau yang telah
disalurkan kepada perusahaan untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan eks klient setelah yang bersangkutan selesai
mengikuti pelayanan dan rehabilitasi sosial di BRSPP lembang
bandung jawa barat.
Bagan proses pelayanan
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 10
PEN ER IM A AN O R IEN TA SI
IN TER V EN SI R ESO SIA LISASI
R U JU KA N TER M IN A SI
PEN YA LU R AN
P EM B IN A A N LA N JU T
B. Balai Perlindungan Sosial Tresna Werda Ciparay dan Pemeliaraan
Taman Makan Pahlawan (BPSTW)
1. Latar belakang
Balai perlindungan sosial tresna werdha ciparay bandung dan
pemeliharaan taman makam pahlawan (BPSTW) merupakan salah satu
unit pelak sana teknis daerah (UPTD) di lingkungan dinas sosial provinsi
jawa barat yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi
dinas sosial di bidang pelayanan dan perlindungan sosial bagi lanjut usia
terlantar dan pemeliharaan taman makam pahlawan (TPM) cikutra
bandung.
BPSTW membawahi 4 sub unit yaitu sub unit pemeliharaan taman
makam pahlawan cikutra bandung, sub unit rumah perlindungan sosial
tresna werdha (RPSTW) garut, karawang dan bogor.
2. Landasan oprasiaonal
a. UUD tahun 1945 pasal 27 dan pasal 34
b. UU no. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan sosial lanjut usia
c. UU no. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.
d. Perda provinsi jawa barat no. 21 tahun 2008 tentang organisasi dan
tata kerja dinas daerah provinsi jawa barat.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 11
e. Pergub jawa barat no. 66 tahun 2008 tanggal 14 nopember 2008
tentang petunjuk teknis pengelolaan anggaran belanja pemerintah
provinsi jawa barat tahun anggaran 2009.
f. Pergub jawa barat no. 68 tahun 2009 tentang tugas pokok dan
fungsi, rincian tugas unit dan tata kerja dinas sosial provinsi jawa
barat.
g. Perturan gubernur jawa barat no 113 tahun 2009 tentang
organisasidan tata kerja unit pelaksana teknis dinas (UPTD) dan
badan dilingkungan provinsi jawa barat.
h. Peraturan gubernur jawa barat no. 40 tahun 2010 tentang tugas
pokok fungsi, rincian tugas dan tata kerja , unit pelaksana teknis
dinas di lingkungan dinas sosial provinsi jawa barat.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Kesejahteraan sosial lanjut usia yang mandiri dan dianamis
tahun 2013.
b. Misi
1) Meningkatkan mutu pelayanan sosial lanjut usia
2) Meningkatkan profesionalitas simber daya
manusia
3) Meningkatkan sistem bantuan perlindungan bagi
lanjut usia
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 12
4) Meningkatkan pertisipasi dan kesetia kawanan
masarakat
5) Menciptakan kondisi yang kondusif dan dinamis.
4. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pelayanan adalah agar lanjut usia dapat
merasakan hidup nyaman, dan tentram dalam melaksanakan hidup di hari
tuanya serta terpeliharanya keamanan, ketertiban dan kebersihan taman
makam pahlawan cikutra.
5. Letak balai
Balai perlindungan sosial tresna werdha ciparay bandung dan
pemeliharaan taman makam pahlawan (BPSTW) bandung terletak di jalan
raya pacet No. 186 ciparay kabupeten bandung dengan luas tanah
22.924.10 m2.
6. Program pelayanaan
Program pelayanan yang diselenggarakan di BPSTW dan sub unit
RPSTW terdiri dari:
1) Program pelayanan terhadap lanjut usia terlantar dalam panti
meliputi: pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, bimbingan fisik,
mental, sosial, dan keterampilan, serta pelayanan
pengruktian/pemakaman bagi lanjut usia yang meninggal dunia
yang keluarganya tidak mampu mengurus pemakamannya.
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 13
Tabel pelayanan
No Hari Waktu Kegiatan
1 Senin
06.00-07.00
08.00-09.30
18.00-19.00
Senam otak
Bimbingan psikososial
Belajar Al-Quran
2 Selasa
06.00-07.00
08.00-09.30
11.00-12.00
18.00-19.00
Senam sehat indonesia
Keterampilan+kesenian
Pemeriksaan kesehatan
Bacaan sholat
3 Rabu
06.00-07.00
08.00-09.30
18.00-19.00
Senam sendi
Bimbingan sosial
Belajar baca Al-Quran
4 Kamis
06.00-07.00
08.00-09.30
18.00-19.00
Senam sehat indonesia
Keterampilan+kesenian
Praktek sholat
5 Jumat
06.00-07.00
08.00-09.30
18.00-19.00
Senam relaksasi
Bimbingan mental
Tafsir Al-Quran
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 14
6 Sabtu06.00-07.00
18.00-19.00
Operasi bersih
Belajar Do’a sehari-hari
2) Program pemeliharaan taman makam pahlawan cikutrabandung
meliputi: pemeliharaan dan pengamanaan serta ikut melaksanakan
dalam proses menyambut hari-hari besar kepahlawanan.
7. Tenaga pengelola
Penyelenggaraan pelayanan didukung oleh tenaga pengelola
sebanyak 72 PNS termasuk didalamnya tenaga-tenaga profesi pekerjaan
sosial, 64 tenaga honorer ( perawat, pramu wherda, juru masak,
pengamanan dalam dan petugas kebersihan ), dan 12 orang tenaga
pendukung lainnya (dokter dan instruktur/pembimbing).
8. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki guna mendukung proses
pelayanan terhadap lanjut usia terlantar pada balai pelayanan sosial tresna
werdhaadalah:
a. BPSTW ciparay bandung
Dengan daya tampung 150 orang klient lanjut usia, memiliki lahan
seluas 22.924.10 m2 termasuk didalamnya pemakaman seluas 3.700 m2.
Diatas lahan tersebut dibangun fasilitas berupa wisma, ruang rawat
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 15
khusus, poliklinik, kantor, aula, dapur umum, gazebo, mesjid, garasi,
rumah dinas, perpustakaan, ruang work shop dan pos jaga.
9. Persyaratan penerimaan
a. Berusia 60 tahun keatas
b. Mengisi folmulir permohonan
c. Surat keterangan sehat dari dokter /puskesmas
d. Surat keterangan tidak mampu
e. Mampu mengurus dirinya sendiri
f. Tidak tersangkut masalah hukum
10. Proses pelayananan lanjut usia
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pelayanan
sosial adalah kegiatan yang terorganisir atau aktivitas yang dilakukan oleh
individu, kelompok, masyarakat dan pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atau menanggulangi permasalahan masyarakat,
sehingga terwujud kesejahteraan sosial yang diharapkan.
B. Saran
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 17
PENDAFTARAN
SELEKSI DAN MOTIVASI
REGISTRASI
PELAKSANAAN PELAYANAN TERMINASI
Pelayanan sosial seharusnya dijalankan dengan sungguh-sungguh
sehingga klient yang menerima pelayanan sosial tersebut bisa menjadi
sejahtera seperti yang kita harapkan dan dibutuhkan kerjasama dari
masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan itu semua.
Daftar pustaka
Balai rehabilitasi sosial permadi putera ( BRSPP )
Balai perlindungan sosial tresna werdha (BPSTW )
Bahan pelayanan sosial
SISTEM PELAYANAN SOSIAL | 18