Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

31
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Nagan Raya secara historis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2002 dengan empat kabupaten lainnya dalam Propinsi Nanggroe Aceh Darusssalam, yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Tamiang, yang diresmikan pada tanggal 22 Juli 2002. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ibukota Pemerintahan dipusatkan di Suka Makmue, Ibukota Kecamatan Suka Makmue. Pejabat Bupati Nagan Raya melalui keputusannya menetapkan organisasi, kewenangan dan tugas dari sekretariat, Dinas, Badan, Kantor dan unit kerja lainnya yang membantu tugas-tugas Bupati. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya dibentuk berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya nomor 4 tahun 2008 termasuk dengan instansi lainnya. Pembentukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya juga berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Nagan Raya. 1

Transcript of Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Page 1: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Nagan Raya secara historis dibentuk berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2002 dengan

empat kabupaten lainnya dalam Propinsi Nanggroe Aceh

Darusssalam, yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo

Lues, Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Tamiang, yang

diresmikan pada tanggal 22 Juli 2002.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ibukota Pemerintahan

dipusatkan di Suka Makmue, Ibukota Kecamatan Suka Makmue.

Pejabat Bupati Nagan Raya melalui keputusannya menetapkan

organisasi, kewenangan dan tugas dari sekretariat, Dinas, Badan,

Kantor dan unit kerja lainnya yang membantu tugas-tugas Bupati.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya

dibentuk berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya nomor 4 tahun

2008 termasuk dengan instansi lainnya. Pembentukan Dinas

Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya juga berdasarkan

Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 4 Tahun 2008 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Kabupaten Nagan Raya.

Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah agraris, dimana

sektor peternakan menjadi sektor paling menentukan dalam

pembangunan masyarakatnya, di mana 80% penduduk bergerak

dibidang usaha-usaha pertanian sekaligus sebagai peternak, maka

produktifitas peternakan yang tinggi merupakan keberhasilan Daerah

1

Page 2: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

yang perlu diwujudkan dan dikembangkan. Namun, pencapaian

keberhasilan peternakan memerlukan suatu perencanaan yang

terarah dan tepat sasaran.

B. Tujuan

1. Sebagai bahan yang digunakan dalam penyusunan

perencanaan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan

Raya.

2. Sebagai bahan yang digunakan dalam pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi.

C. Sasaran

1. Tersedianya pedoman dan petunjuk penyusunan perencanaan

yang tepat, terarah dan berkelanjutan

2. Terlaksananya pembangunan peternakan melalui pelayanan

kesehatan hewan.

3. Tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha agribisnis peternakan

yang mendukung bahan baku agroindustri.

4. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani ternak dan

masyarakat pada umumnya.

2

Page 3: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pada Bab I

menyebutkan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk

menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan

dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya sesuai

dengan kebijakan Pembangunan Nasional dan Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam di dalam melayani masyarakat menaruh harapan

dengan Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Petani.

A. Visi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan suatu konstitusi harus

dibawa agar lebih eksis, administratif dan inovatif yang merupakan

gambaran yang menantang terhadap keadaan masa depan yang

diinginkan. Adapun visi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Nagan Raya adalah “Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan

3

Page 4: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Kesejahteraan dengan Pemantapan Usaha Pertanian dan

Peternakan yang tangguh, mandiri dan berkesinambungan

serta berwawasan lingkungan”.

B. Misi

Misi merupakan jabaran tentang apa yang akan dilakukan, siapa

penerima manfaat (beneficiaries), apa kompetensi utama daerah dan

mengapa itu perlu dilakukan. Misi bersifat berlaku terus menerus

(tidak terbatas waktunya).

Misi adalah langkah-langkah yang akan ditempuh oleh suatu

institusi atau lembaga untuk mencapai visi. Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Nagan Raya memiliki misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pendayagunaan Sumber Daya Sarana dan

Prasarana Usaha Pertanian dibidang Perbenihan, Alat Mesin

Pertanian dan Pemupukan.

2. Mengoptimalisasi pendayagunaan Lahan Sawah, Tegalan,

Perkarangan dan Lahan – lahan tidur ( Sleeping Land ) lainnya.

3. Mengoptimalisasi Pendayagunaan Sumber daya air ditingkat

petani melalui kelembagaan kelompok / P3A Keujrun Blang .

4. Menggiatkan kemampuan Sumber Daya Manusia Petani melalui

Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan dalam upaya alih teknologi

petani dan manajemen usaha petani.

5. Menumbuh Kembangkan kelembagaan petani dan usaha

ekonomi perdesaan seperti KTNA, KOPTAN, Perpadi dan lainnya.

4

Page 5: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

6. Mengadakan Koordinasi dan Kerjasama dengan berbagai lintas

sektor, swasta dan pelaku agribisnis guna saling mendukung dan

partisipatif dalam mengembangkan pertanian untuk penyediaan

bahan baku agroindustri.

Dalam pengambilan kebijakan/keputusan yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit

ternak di lapangan, didasari oleh undang-undang, peraturan dan

keputusan yang telah ditetapkan oleh menteri maupun pejabat

daerah.

1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009, tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan;

2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

64/Permentan/OT.140/9/2007 tentang Pedoman Pelayanan

Pusat Kesehatan Hewan;

3. Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 12 Tahun 2007,

tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner;

4. Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 4 Tahun 2008 mangatur

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Nagan Raya (Lembaran Daerah Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2008 Nomor 4).

5

Page 6: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

III. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN NAGAN RAYA

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya

dibentuk berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 4 Tahun

2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas kabupaten Nagan Raya yang merupakan unsur pelaksana

pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah Kabupaten.

6

Page 7: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Tanaman

Pangan dan Hortikultura serta di bidang Peternakan dan Kesehatan

Hewan dan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas

Pertanian dan Peternakan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pertanian dan Peternakan

b. Pemberian perizinan dan pelaksana pembinaan umum

c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di

bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

d. Pengeloaan urusan Ketatausahaan Dinas

e. Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Bidang Pertanian Tanaman

Pangan Hortikultura dan Peternakan dan Kesehatan Hewan.

A. Struktur organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya

Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Nagan Raya, terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Bagian Sekretaris, membawahi:

7

Page 8: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

- Sub Bagian Umum

- Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi:

- Sub Bidang Tanaman Pangan

- Su Bidang Hortikultura

4. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi:

- Sub Bidang Pembibitan dan Bina Usaha

- Sub Bidang Pengadaan dan Pengawasan Penyakit Hewan

5. Bidang Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman,

membawahi:

- Sub Bidang Pengembangan Lahan dan Tata Guna Air

- Sub Bidang Pelindungan Tanaman

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD )

7. Kelompok Jabatan Fungsional

B. Tugas dan Fungsi Bidang Peternakan dan Kesehatan

Hewan

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan bagian

dari struktur organisasi dinas yang menjalankan tugas menyusun

rencana kegiatan dan mengkoorsdinasikan kegiatan usaha

pengembangan peternakan serta pengedalian penyakit dan fungsi

sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan teknis, strategi pengembangan dan

peningkatan usaha bidang peternakan dan kesehatan hewan.

8

Page 9: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

2. Mengkoorsdinasikan penyusunan rencana operasional kerja bidang

peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan program kerja dan

pedoman pelaksanaan tugas.

3. Menyusun data dan informasi tentang peluang pengembangan

usaha peternakan.

4. Mengkoordinasikan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta

pengelolaaan rekomensdasi perizinan usaha-usaha bidang

peternakan.

5. Menyusun rencana kebijakan umum, tehnis dan operasional

pengawasan, pengendalian, pemanfaatan dan pengawasan obat-

obatan hewan/vaksin, bibit ternak, pakan dan pengembangan alat-

alat peternakan.

6. Membagi tugas, petunjuk, pembinaan, pengawaan dan menilai

hasil kerja bawahan.

7. Memberi saran dan pertimbangan tehnis kepada atasan.

8. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada

atasan.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

C. Tugas dan Fungsi Sub Bagian Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit Hewan

Mempunyai tugas pokok menghimpun, menyusun, mengolah,

merumuskan dan mengawasi serta mengumpulkan data dan

menyusun rencana kegiatan operasional

9

Page 10: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

penanggulangan/pencegahan penyakit menular pada ternak,

adapun fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,

petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis serta ketentuan lainnya

sesuai bidang tugas.

2. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja, membagi tugas,

petunjuk, pembinaan serta pengawasan dan penilaian hasil kerja

bawahan.

3. Merencanakan pelaksanaan kegiatan penanggulangan penyakit

hewan menular pada ternak dan pencegahannya serta

menghindari pencemaran akibat penyakit tersebut.

4. Menyelenggarakan dibidang kesehatan masyarakat veteriner

(kesmavet).

5. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing agar pelaksanaan dapat

berjalan dengan baik dan benar.

6. Memeriksa hasil kerja bawahan agar pelaksanaan tugas sesuai

dengan petunjuk.

7. Melaksanakan pemetaaan wilayah penularan penyakit hewan,

melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan.

8. Melaksanakan pengawasan tentang peredaran dan penggunaan

obat-obatan hewan dan vaksin.

10

Page 11: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

9. Menyiapkan kegiatan bimbingan tehnis kepada kelompok tani

ternak terhadap pembuatan kandang ternak yang memenuhi

syarat kesehatan agar terhindar dari penyakit.

10. Menyiapkan perumusan teknis tentang tata cara perawatan

ternak, agar terhindar dari serangan penyakit.

11. Menyiapkan pendataan potensi wilayah peternakan menurut

jenis ternak dan penyakit ternak.

12. Menyiapkan kegiatan pengawasan dan mengeluarkan izin

kesehatan hewan atas ternak yang akan dikeluarkan baik antar

kabupaten maupun antar provinsi sehingga tidak terjadi penularan

penyakit.

13. Menyiapkan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan ternak

yang akan dipotong serta mengeluarkan izin kesehatannya untuk

menghindari pencemaran penyakit terhadap masyarakat yang

mengkonsumsi daging.

14. Menyusun rencana kegiatan pencegahan penyakit (vaksinasi)

ternak masyarakat pada waktu tertentu dan kontinyu untuk

mengatasi serangan penyakit hewan menular.

15. Menerima dan mengolah serta menganalisa laporan penyakit

hewan menular baik yang menyerang ternak milik pemerintah

maupun ternak masyarakat setiap bulannya untuk segera

diketahui tingkat perkembangannya.

11

Page 12: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

16. Menyiapkan kegiatan pengujian penyakit hewan melalui

pengambilan specimen untuk diteliti di laboratorium kesehatan

hewan yang ditunjuk.

17. Penyiapan pengadaan dan penyebaran bahan-bahan, peralatan

dan obat-obatan yang memadai melalui kerja sama dengan

pengusaha peternak untuk memenuhi kebutuhan pengobatan bagi

petani ternak.

18. Menyiapkan laporan kegiatan di bidang kesehatan hewan dan

masyarakat veteriner (kesmavet) disampaikan kepada atasan

untuk diketahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan

permasalahan yang segera memerlukan pemecahannya.

19. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan petunjuk atasan.

III. PELAYANAN KESEHATAN HEWAN

Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pencegahan

penyakit ternak, Dinas Pertanian danPeternakan telah membentuk

Unit Pelaksana Teknis Dinas yang mem[unyai dasar hukum dan

legitiminasi yang kuat. UPTD Puskeswan yang telah disahkan oleh

Keputusan Bupati Nagan Raya adalah sebagai berikut :

a. UPTD Puskewan Kuala, dengan wilayah kerjanya Kecamatan

Kuala dan Kecamatan Suka Makmue.

12

Page 13: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

b. UPTD Puskeswan Seunagan Timur, dengan cakupan kerja

Kecamatan Seunagan, Kecamatan Seunagan Timur dan

Kecamatan Beutong.

c. UPTD Puskeswan Darul Makmur, mempunyai wilayah kerja

Kecamatan Darul Makmur.

d. Puskeswan Kawasan Peternakan, dengan wilayah kerjanya

Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu Raya.

Data situasi dan sumber daya manusia masing-masing

puskeswan terlampir.

A. Fungsi dan Tugas UPTD Puskeswan

Untuk pelaksanaan kegiatan pencegahan penyakit dilapangan

masing-masimg UPTD Puskeswan di pimpin oleh seorang dokter

Hewan dan dibantu oleh paramedis sebagaimana tercantum dalam

RUU Nakeswan Pasal 8 butir 28 nomor 18 tahun 2009, yang mengatur

tentang otoritas veteriner adalah kelembagaan pemerintah dan/atau

kelembagaan yang dibentuk pemerintah dalam pengambilan

keputusan tertinggi yang bersifat teknis kesehatan hewan dengan

melibatkan keprofesian dokter hewan dan dengan mengerahkan

semua lini kemampuan profesi mulai dari mengidentifikasikan

masalah, penentuan kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan

kebijakan, sampai dengan mengendalikan teknis operasional di

lapangan. adapun fungsi dan tugas UPTD Puskewan dalam

pengendalian penyakit hewan adalah sebagaiberikut :

13

Page 14: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

1. Pelaksanaan penyehatan hewan sebagai upaya mesdis yang

meliputi kegiatan prefentif (pencegahan) kuratif (pengobatan),

rehabilitatif (pemulihan kesehatan pra sakit) dan pelayanan

medik reproduksi.

2. Pemberian pelayanan kesehatan masyarkat Veteriner yang

meliputi kegiatan penanganan hygiene dan sanitasi bahan

pangan asal hewan (daging, telur dan susu) agar tidak

mengandung unsur kimia maupun mikroba dan pengambilan

specimen produk hewan untuk pengujian lebih lanjut.

3. Pelaksanaan epidemiologis yang meliputi kegiatan surveline

dan pemetaan, pengamatan dan pemeriksaan terhadap penyakit

hewan menular (PHM) secara klinik maupun epidemiologis dan

melaporkan setiap adanya wabah penyakit hewan di wilayah

kerjanya ke dinas Kabupaten.

4. Pelaksanaan informasi veteriner dan kesiagaan darurat wabah.

5. Pemberian jasa veteriner dokter hewan yang kegiatannya

meliputi pelayanan kesehatan hewan dan pelayanan kesehatan

masyarakat veteriner, meberikan konsultasi veteriner dan

penyuluhan di bidang kesehatan hewan, mengeluarkan surat

keterangan dokter hewan dalam rangka status kesehatan hewan

dan pemeriksaan dokumen terhadap hewan/ternak yang masuk

ke dalam wilayah kerja.

1. Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)

14

Page 15: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) adalah

perumusan perencanaan suatu wilayah meliputi program dan

kegiatan tahunan yang dibahas bersama antara pemerintah, lembaga

masyarakat dan tokoh masyarakat untuk memperoleh perencanaan

dari bawah yang tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat.

2. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen

perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Merupakan

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

daerah dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional,

memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas

pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh

dengan mendorong partisipasi masyarakat.

3. Kebijakan Umum APBD (KUA)

Kebijakan Umum APBD (KUA) adalah dokumen yang memuat

kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi

yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

4. Rencana Kegiatan Anggaran (RKA)

Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) adalah dokumen

perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan,

rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana

pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.

15

Page 16: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

5. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) adalah dokumen

perencanaan dan penganggaran yang berisi pendapatan, belanja

program dan kegiatan SKPD serta pembiayaan yang telah di sah kan.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perubahan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) perubahan adalah

dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang berisikan

perubahan-perubahan anggaran dan kegiatan, meliputi

peninjauan pelaksanaan kegiatan menurut anggaran belanja

tambahan (ABT).

7. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (Lakip)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (Lakip) adalah

pernyataan kualitatif tentang perubahan atau dampak positif

yang dihasilkan oleh suatu kegiatan.

B. Pelaksana Program/ Kegiatan

1. Pengguna Anggaran

Pengguna Angaran adalah pejabat pemegang

kewenangan penggunaan anggaran kementerian

negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

2. Kuasa Pengguna Anggaran

Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi

kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna

16

Page 17: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi

kementerian negara/ lembaga/SKPD.

3. Pengendali Kegiatan

Pengendali Kegiatan adalah pejabat yang menyusun

Rencana Operasional Kegiatan, petunjuk teknis dan

menyiapkan administrasi pencairan dana, pengadaan barang

dan jasa sesuai aturan yang

berlaku serta membagi dan menjabarkan barang/bahan

kepada sasaran. Pengendali kegiatan bertanggung jawab

kepada Pengguna Anggaran.

4. Pembantu Pengendali Kegiatan

Pembantu Pengendali Kegiatan adalah pejabat yang

membantu tugas-tugas pengendali kegiatan dan melaksanakan

tugas –tugas lain yang diberikan oleh pengendali kegiatan.

5. Pemegang Kas

Pemegang Kas adalah petugas yang menerima,

membayar, mencatat dan membukukan semua pengeluaran

berdasarkan pertanggungjawaban anggaran yang bertanggung

jawab kepada Pengguna Anggaran.

6. Pembantu Pemegang Kas

Pembantu Pemegang Kas adalah Petugas yang

membantu tugas-tugas pemegang kas dan melaksanakan

tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemegang kas.

7. Bendaharawan Barang

17

Page 18: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Bendaharawan Barang adalah petugas penerima barang

dan bahan serta aset, mencatat dan membukukan sesuai

aturan dan bertanggung jawab kepada pengguna anggaran.

C. Operasional Program/Kegiatan menuju ”Good

Governance”

Pemerintah yang bersih dan bebas unsur KKN merupakan

harapan semua pihak. Hal tersebut akan menciptakan pembangunan

yang sesuai

dengan kebutuhan dan sumberdaya yang tersedia. Upaya-

upaya untuk menciptakan ”Good Governance” dapat dilakukan

melalui:

6. Operasional dapat dilaksanakan melalui proses menyusun

pedoman umum, petunjuk teknis dan pembentukan panitia

pelaksana sesuai peraturan yang berlaku.

7. Dalam pengadaan barang dan jasa berpedoman kepada

Keppres No 80 tahun 2003 dan Permen no 13 tahun 2006.

8. Pengalokasian barang/bahan atau peralatan tepat sasaran

sesuai perencanaan pengalokasian yang telah tersusun.

9. Evaluasi dan monitoring terhadap pengadaan, penyaluran dan

pelaksanaan dari pihak pemerintah dan lembaga masyarakat

serta menerima kritik dan saran dari pihak manapun untuk

perbaikan.

18

Page 19: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

V. MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Masalah-masalah yang dihadapi

1. Kurangnya pengetahuan tokoh masyarakat dan peternak dalam

penyusunan perencanaan yang benar.

2. Pada setiap pelaksanaan Rakorbang, para pejabat tingkat

kecamatan dan tokoh masyarakat yang hadir belum dapat

mengusulkan program yang tepat untuk pembangunan

peternakan di wilayahnya.

3. Program dan kegiatan yang menjadi final di tingkat kabupaten

merupakan yang disusun oleh pejabat penyusunan perencanaan

sehingga tergambarkan perencanaan masih top down bukan

buttom up.

4. Masih rendahnya pengetahuan petugas dalam hal penyusunan

perencanaan sebagaimana yang diharapkan.

5. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat peternak

terhadap kesehatan ternaknya.

6. Belum berjalannya perencanaan secara sistematis, terpadu dan

berkelanjutan, sehingga pembangunan suatu bidang tidak

didukung oleh bidang lainnya.

7. Belum maksimalnya penggunaan lahan-lahan tidur dan cadangan

lahan produktif yang berpotensi untuk meningkatkan produksi

peternakan.

19

Page 20: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

8. Masih kurangnya tenaga medis dan para medis serta peralatan

kesehatan hewan dan belum adanya laboratorium untuk

pemeriksaan hasil specimen ternak.

B. Upaya – Upaya Pemecahan Masalah

1. Perlunya sosialisasi dan pelatihan agar pengetahuan para tokoh

masyarakat, peternak dan petugas dapat membuat perencanaan

yang benar.

2. Perlu dilakukannya sosialisasi ke tingkat masyarakat, sehingga

perencanaan dapat disusun bersama sesuai kebutuhan dan

potensi yang tersedia di masyarakat dan peternak.

3. Perlu pengiriman petugas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan

serta mengadakan pelatihan-pelatihan perencanaan di tingkat

Kabupaten.

4. Perlunya sosialisasi kepada masyarakat peternakan akan

pentingnya memperhatikan kesehatan ternak.

5. Dilakukannya rapat koordinasi dan sinkronisasi program dan

kegiatan di Tingkat Kabupaten agar perencanaan pembangunan

peternakan dapat sinergis dan terpadu.

6. Perlu dukungan dana agar program pemanfaatan lahan-lahan

tidur dan cadangan lahan produktif dapat dan cepat digunakan

secara optimal.

20

Page 21: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

7. Perlu penambahan jumlah medis dan para medis serta sarana

dan prasarana kesehatan hewan untuk lancarnya kegiatan

pelayanan kesehatan ternak masyarakat.

21

Page 22: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perencanaan yang sistematis, terpadu, sinergis dan

berkelanjutan sangat dibutuhkan, sehingga pelaksanaan suatu

kegiatan dapat berjalan sesuai kebutuhan dan potensi yang

tersedia di Bidang Peternakan dan kesehatan hewan khususnya

dan pada umumnya bidang bidang lain di Dinas Pertanian dan

Peternakan di Kabupaten Nagan Raya.

2. Good Governance dapat tercapai dengan perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan yang baik serta dengan adanya

partisipasi masyarakat.

3. Sosialisasi dari perancang perencanaan kepada kelembagaan

peternak dan masyarakat akan menumbuhkan perencanaan

buttom up yang benar.

B. Saran

1. Partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan agar perencanaan dan

pelaksanaannya tepat sasaran.

2. Agar semua perancang perencanaan dan semua instansi yang

ada dapat terkoordinir untuk menetapkan perencanaan yang

senergik dan berkelanjutan.

22

Page 23: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

DAFTAR PUSTAKA

DPRD Kabupaten Nagan Raya. 2005. Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor : 2 Tahun 2005. DPRD Kabupaten Nagan Raya. Suka Makmue.

LGSP. 2006. Prinsip-prinsip Good Governance. Bahan Training dan Workshop. Government Community Citizen Government Support Program. USAID.

. 2006. Millenium Development Goals (MDGs). Bahan Training dan Workshop. Government Community Citizen Government Support Program. USAID.

. 2006. Review dan Pengembangan Visi, Misi Dan Agenda. Bahan Training dan Workshop. Government Community Citizen Government Support Program. USAID.

. 2006. Bagaimana menyusun pagu anggaran indikatif. Bahan Training dan Workshop. Government Community Citizen Government Support Program. USAID.

. 2006. Penyusunan Indikator Kinerja. Bahan Training dan Workshop. Government Community Citizen Government Support Program. USAID.

. 2006. Rancangan Pedoman Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja DPRD. Bahan Training dan Workshop. Government Community Citizen Government Support Program. USAID.

Mendagri. 1982. Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang pedoman penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah. Depdagri. Jakarta.

. 2006. Permendagri No 13 Tahun 2006. Departemen Dalam Negeri, Direktorat Jendral Bina Administrasi Keuangan Negara. Jakarta.

23

Page 24: Makalah PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

24