Imbalan Kerja .doc

27
Imbalan Kerja Latar Belakang Seperti yang kita tahu, bahwa semua perusahaan di Indonesia wajib mematuhi undang-undang ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 (UUK). UUK mengatur secara umum mengenai tatacara pemberian imbalan-imbalan di perusahaan, mulai dari imbalan istirahat panjang sampai dengan imbalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Imbalan Kerja Imbalan Kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja. Berdasarkan UU No 13 tahun 2003 tentang, “Ketenagakerjaan” yang mengatur hubungan tripartit antara pekerja, pemberi kerja, pemerintah tentang hak dan kewajiban pekerja dan pemberi kerja. Bila maksud dari UU No 13 / 2003 diatas dikaitkan dengan tujuan PSAK 24 ( revisi 2004) maka suatu perusahaan harus mengakui: Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

description

Akeu

Transcript of Imbalan Kerja .doc

Page 1: Imbalan Kerja     .doc

Imbalan Kerja

Latar Belakang

Seperti yang kita tahu, bahwa semua perusahaan di Indonesia wajib mematuhi

undang-undang ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 (UUK). UUK mengatur

secara umum mengenai tatacara pemberian imbalan-imbalan di perusahaan, mulai

dari imbalan istirahat panjang sampai dengan imbalan Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK).

Imbalan Kerja

Imbalan Kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa

yang diberikan oleh pekerja.

Berdasarkan UU No 13 tahun 2003 tentang, “Ketenagakerjaan” yang mengatur

hubungan tripartit antara pekerja, pemberi kerja, pemerintah tentang hak dan

kewajiban pekerja dan pemberi kerja. Bila maksud dari UU No 13 / 2003 diatas

dikaitkan dengan tujuan PSAK 24 ( revisi 2004) maka suatu perusahaan harus

mengakui:

Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh

imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

Beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa

yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Siapa saja subyek dari UU No.13 Tahun 2003?

Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 pasal 1, pemberi kerja adalah

perorangan, persekutuan baik firma maupun CV, badan hukum yang

berdiri sendiri seperti, yayasan, koperasi, PT, organisasi nirlaba, baik LSM

maupun organisasi yang dibentuk pemerintah, BUMN dan BUMD.

Sedangkan Pekerja adalah seluruh pekerja ( karyawan penuh waktu, paruh

waktu, permanen, atau sistem kontrak ) termasuk direktur dan anggota

manajemen lainnya.

Page 2: Imbalan Kerja     .doc

Apa saja hak-hak pekerja?

Pemberi kerja harus memberikan hak dan kewajiban pekerja tanpa

membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, warna kulit dan aliran

politik.

Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada pekerja atau

tanggungannya dan harus diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan

penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung kepada pekerja,

suami/istri mereka, anak-anak atau tanggungan lainnya atau kepada pihak

lain, seperti perusahaan asuransi.

Besar imbalan kerja sesuai UUK No. 13/2003 terdiri dari

1. Uang Pesangon (UP), ditambah

2. Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK), ditambah

3. Uang Penggantian Hak (UPH) sebesar 15% dari UP dan UPMK

untuk penggantian biaya kesehatan dan perumahan, sisa cuti dan

repatriasi

Jumlah Imbalan adalah:

1. Pasal 162 ( Berhenti bekerja secara sukarela) = Uang pisah, bervariasi

antara perusahaan dari nihil sampai ( 1 x UP+1 x UPMK) x 0,15

2. Pasal 166 ( Meninggal) = (2 x UP + 1 x UPMK) x 1,15

3. Pasal 167 (Mencapai usia pension) = ( 2 x UP + 1 x UPMK) x 1,15

4. Pasal 172 ( Cacat atau sakit berkepanjangan) = ( 2 x UP + 2 x UPMK)

x 1,15

Bilamana Hubungan Kerja Berakhir ? ( pasal 61)

Pekerja Meninggal Dunia

Page 3: Imbalan Kerja     .doc

Terjadi Pemutusan Hubungan Kerja

Jangka Waktu Perjanjian Kerja Telah berakhir

Terdapat Putusan Pengadilan dan/atau putusan penyelesaian hubungan

industry yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Adanya keaadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam

perjanjian kerja, Peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama yang

dapat mengakibatkan hubungan kerja berakhir.

Hubungan Kerja Tidak Berakhir bila ? ( pasal 61 ayat2)

Pemberi kerja meninggal

Hak atas perusahaan beralih disebabkan penjualan, pewarisan atau hibah.

Dengan berlakunya UU no.13 tahun 2003, maka imbalan pasca kerja yang terdiri

dari pesangon, penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak menjadi

bersifat pasti atau defined benefit.

Dasar Perlakuan Akuntansi Imbalan Pasca Kerja Di Indonesia yaitu PSAK

57 ( revisi 2009) dan PSAK 24 (Revisi 2004 ) yang mencakup:

Imbalan Jangka Pendek

Imbalan Pasca Kerja ,termasuk Program iuran pasti dan Program Imbalan

pasti

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK)

Imbalan berbasis ekuitas

Karena setiap kategori di atas memiliki karakteristik yang berbeda, Pernyataan ini

menetapkan aturan yang terpisah untuk setiap kategori.

Page 4: Imbalan Kerja     .doc

Imbalan Jangka Pendek adalah imbalan kerja (selain dari pesangon PKK dan

imbalan berbasis ekuitas ) yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir

periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.

IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK

Imbalan kerja jangka pendek mencakup hal-hal seperti:

a. upah, gaji, dan iuran jaminan sosial;

b. cuti-berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dan cuti sakit) di

mana ketidakhadiran diperkirakan terjadi dalam waktu 12 bulan setelah

akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya;

c. utang bagi laba dan utang bonus dalam waktu 12 bulan setelah akhir

periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya; dan

d. imbalan non-moneter (seperti imbalan kesehatan,rumah, mobil dan barang

atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk

pekerja.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

1. Imbalan Kerja Jangka Pendek

Ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu

periode akuntansi, perusahaan harus mengakui jumlah tak-terdiskonto

(undiscounted amount) atas imbalan kerja jangka pendek yang

diperkirakan untuk dibayar sebagai imbalan atau jasa tersebut

2. Cuti Berimbalan Jangka Pendek

Perusahaan harus mengakui prakiraan biaya imbalan kerja jangka pendek

dalam bentuk cuti berimbalan seperti yang diatur pada paragraph 11

sebagai berikut;

a. cuti berimbalan yang boleh diakumulasi, adalah pada saat pekerja

memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan di masa

depan; dan

b. cuti berimbalan yang tidak boleh diakumulasi, adalah pada saat

cuti tersebut terjadi.

Page 5: Imbalan Kerja     .doc

Pengungkapan

Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan khusus atas imbalan

kerja jangka  pendek, Pernyataan lainnya mungkin mewajibkan pengungkapan

tersebut. Sebagai contoh, PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak- pihak

yang Mempunyai Hubungan Istimewa mensyaratkan pengungkapan

mengenai imbalan kerja untuk anggota  manajemen kunci. PSAK 1 (revisi

2009): Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan  pengungkapan  beban 

imbalan kerja.

Imbalan Pasca Kerja

Imbalan Pasca Kerja adalah imbalan kerja yang terhutang setelah pekerja

menyelesaikan masa kerjanya.

Imbalan pascakerja meliputi:

a. Tunjangan pensiun;dan

b. Imbalan pasca kerja lain,seperti asuransi jiwa pasca  kerja dan tunjangan

kesehatan pascakerja.pernyataan kerja ini diterapkan oleh perusahaan

untuk semua jenis program, baik dengan atau tanpa pendirian sebuah

entitas terpisah untuk menerima iuran dan membayar imbalan tersebut.

Program imbalan pasca kerja adalah pengaturan format atau suatu kebiasaan

dimana perusahaan memberikan imbalan pasca kerja bagi satu atau lebih pekerja.

Program Iuran Pasti adalah program imbalan pasca kerja yang mewajibkan

perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas (dana) terpisah

sehingga perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif

untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang

cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa

yang diberikan pekerja pada periode berjalan dan periode lalu.

Page 6: Imbalan Kerja     .doc

IMBALAN PASCAKERJA PROGRAM IURAN PASTI

Akuntansi untuk program Iuran pasti adalah cukup jelas karena kewajiban

perusahaan untuk setiap periode ditentukan oleh jumlah yang harus dibayarkan

pada periode tersebut. Sehingga tidak diperlukan asuransi aktuarial untuk

mengukur kewajiban atau beban dan tidak ada kemungkinan keuntungan atau

kerugian aktuarial.

PENGAKUAN DAN PEGUKURAN

Apabila pekerja telah memberikan jasa kepada perusahaan selama suatu periode,

maka perusahaan harus mengakui iuran terutang untuk program iuran pasti.

Dalam program iuran pasti, jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam jangka

waktu 12 bulan setelah akhir periode saat pekerja memberikan jasanya, maka

iuran tersebut didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto.

PENGUNGKAPAN

Perusahaan telah mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk

program iuran pasti.

Program imbalan pasti adalah program imbalan pasca kerja yang bukan

merupakan program iuran pasti.

IMBALAN PASCAKERJA : PROGRAM IMBALAN PASTI

Akuntansi untuk program imbalan pasti sangat kompleks karena diperlukan

asumsi aktuarial untuk mengukur kewajiban dan beban sehingga menimbulkan

kemungkinan keuntungan dan kerugian aktuarial. Selain itu, kewajiban diukur

dengan menggunakan dasar diskonto karena kemungkinan tersebut baru

terselesaikan beberapa tahun setelah pekerja memberikan jasanya

Page 7: Imbalan Kerja     .doc

AKUNTANSI UNTUK KEWAJIBAN KONSTRUKTIF

Perusahaan harus menghitung tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan

ketentuan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang

timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Kebiasaan akan menimbulkan

kewajiban konstruktif jika perusahaan tidak memiliki pilihan realistis lain kecuali

membayar imbalan kerja.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti merupakan jumlah bersih

dari :

a. Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca

b. Ditambah keuntungan aktuarial

c. Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui

d. Dikurangi nilai wajar aset program pada tanggal neraca (jika ada) yang

akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban secara langsung.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah kewajiban kotor, sebelum dikurangi aset

program.

LAPORAN LABA RUGI

Perusahaan harus mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan,

kecuali PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk

dalam biaya perolehan asset.

a. biaya jasa kini;

b. biaya bunga;

c. hasil yang diharapkan dari aset program (lihat paragraph 118-120) dan dari

hak penggantian;

Page 8: Imbalan Kerja     .doc

d. keuntungan dan kerugian aktuarial, seperti disyaratkan sesuai dengan

kebijakan akuntansi entitas;

e. biaya jasa lalu;

f. dampak kurtailmen atau penyelesaian program; dan

g. dampak batasan, kecuali diakui diluar laporan laba rugi.

Imbalan Kerja Yang Memerlukan Perhitungan Aktuaria

Jenis imbalan kerja yang memerlukan perhitungan aktuaria adalah :

Imbalan Pasca Kerja seperti program pesangon, pensiun, jaminan

kesehatan pasca kerja.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya seperti program winduan,

tunjangan cuti besar, kecelakaan dinas, tunjangan kematian.

PENGAKUAN & PENGUKURAN NILAI KINI KEWAJIBAN IMBALAN

PASTI & BIAYA JASA KINI

Biaya program imbalan pasti bisa dipengaruhi oleh banyak variabel, seperti gaji

terakhir, tingkat perputaran pekerja, dan tingkat mortalitas, tren biaya

kesehatan,dan untuk program uang didanai, hasil investasi dari aset program.

Biaya program imbalan pasti, berubah-ubah bergantung pada variabel diatas dan

berlangsung untuk waktu jangka panjang. Dalam rangka mengukur nilai kini dari

kewajiban imbalan pascakerja dan biaya jasa kini yang terkait, perusahaan perlu

untuk :

a. Menerapkan metode penilaian actuarial

b. Mengaitkan imbalan pada periode jasa

c. Membuat asumsi-asumsi actuarial: Tingkat Diskonto, Gaji, Imbalan, dan

Biaya Kesehatan.

Page 9: Imbalan Kerja     .doc

Metode Penilaian Aktuarial

Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan

nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu

(jika dapat diterapkan).

Metode Projected Unit Credit (sering kali disebut sebagai metode imbalan

yang diakru yang diperhitungkan secara pro rata sesuai jasa atau sebagai metode

imbalan dibagi tahun jasa) menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan

satu unit tambahan imbalan.

Asumsi Aktuarial

Asumsi aktuarial tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain

(mutually compatible).

Asumsi aktuarial adalah estimasi terbaik entitas mengenai variabel yang akan

menentukan total biaya dari penyediaan imbalan pascakerja. Asumsi aktuarial

terdiri atas:

a. asumsi demografis mengenai karakteristik masa depan dari pekerja dan

mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas imbalan.

Asumsi demografi berhubungan dengan masalah seperti:

mortalitas, selama dan sesudah masa bekerja;

tingkat perputaran pekerja, cacat, dan pensiun dini;

proporsi dari peserta program dengan tanggungannya yang akan

berhak atas imbalan; dan

tingkat klaim program kesehatan.

b. asumsi keuangan, berhubungan dengan hal-hal seperti berikut:

tingkat diskonto

Page 10: Imbalan Kerja     .doc

tingkat gaji dan imbalan masa depan

jaminan kesehatan, biaya kesehatan masa depan, termasuk (jika

material) biaya administrasi klaim dan pembayaran imbalan

tingkat hasil yang diharapkan atas aset program.

Asumsi Aktuarial: Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto yang digunakan untuk mendiskontokan kewajiban

imbalan pascakerja (baik yang didanai maupun tidak) ditentukan dengan mengacu

pada bunga obligasi berkualitas tinggi di pasar aktif pada akhir periode pelaporan.

Bila tidak ada pasar aktif (deep market) bagi obligasi tersebut, maka digunakan

tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar yang aktif. Mata uang dan periode

yang dipersyaratkan dalam obligasi tersebut di atas harus sesuai dengan mata uang

dan estimasi periode kewajiban imbalan pascakerja.

Asumsi Aktuarial: Gaji, Imbalan, dan Biaya Kesehatan

Kewajiban imbalan pascakerja diukur dengan mempertimbangkan hal-hal

berikut:

a) estimasi kenaikan gaji di masa depan;

b) imbalan yang ditentukan dalam program (atau yang timbul dari kewajiban

konstruktif yang jumlahnyamelebihi ketentuan dalam program tersebut)

pada akhir periode pelaporan; dan

c) prakiraan perubahan tingkat imbalan yang ditentukan pemerintah untuk

masa depan yang mempengaruhi imbalan terutang berdasarkan program

imbalan pasti, jika dan hanya jika:

i. perubahan itu diberlakukan sebelum akhir periode pelaporan; atau

ii. pengalaman masa lalu atau bukti lain yang andal mengindikasikan

bahwa tingkat imbalan yang ditentukan pemerintah akan berubah

Page 11: Imbalan Kerja     .doc

dan dapat diprediksi. Sebagai contoh sejalan dengan perubahan

tingkat harga umum atau tingkat gaji di masa depan.

Contoh pengakuan imbalan pasti

Perusahaan menjanjikan pembayaran pesangon kepada karyawannya pada saat

berhenti bekerja di usia pensiun normal sebesar Rp 100.000.000,-

Karyawan B mempunyai masa kerja sampai pensiun = 20 tahun, maka

berdasarkan metode projected unit credit (asumsi-asumsi diabaikan).

Unit menurut periode jasa Rp 100.000.000,-/20 = Rp 5.000.000,-, sehingga pengakuan

pada Laba Rugi dan Neraca sebagai berikut :

Tahun Beban Tahun Berjalan Kewajiban Akhir Tahun

1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

2 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000

3 Rp 5.000.000 Rp 15.000.000

Dst ...

20 Rp 5.000.000 Rp 100.000.000

Laporan Laba/Rugi

Page 12: Imbalan Kerja     .doc

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Pendapatan 100 150 200 250

Beban (75) (125) (145) (175)

Beban Imbalan

Kerja

(5) (5) (5) (5)

Laba/(Rugi)

Sebelum Pajak

20 20 50 70

Pajak 0 0 0 0

Laba/(Rugi

Setelah Pajak

20 20 50 70

Neraca

(Dalam Jutaan Rupiah)

Page 13: Imbalan Kerja     .doc

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Aset

Kas & Bank 1.000 1.025 1.050 1.105 1.180

Total 1.000 1.025 1.050 1.105 1.180

Pasiva

Kewajiban

Imbalan

Kerja

5 10 15 20

Modal 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Akum.

Laba/(Rugi)

ditahan

0 20 40 90 160

Total 1.000 1.025 1.050 1.105 1.180

Pengakuan dan Pengukuran: Aset Program

Nilai Wajar Aset Program

Nilai wajar aset program merupakan salah satu unsur yang dikurangkan

dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam rangka menentukan jumlah yang

diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai kewajiban imbalan pasti. Apabila

harga pasar tidak tersedia, nilai wajar aset program harus diestimasi.

Penggantian

Page 14: Imbalan Kerja     .doc

Jika, dan hanya jika, terdapat kepastian bahwa pihak lain akan mengganti

sebagian atau seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban

imbalan pasti, maka entitas mengakui bagiannya dalam penggantian tersebut

sebagai aset yang terpisah. Entitas menilai asetnya sebesar nilai wajarnya.

Hasil Aset Program

Hasil aset program yang diharapkan adalah satu salah satu komponen

beban yang diakui di laporan laba rugi. Perbedaan antara hasil aset program yang

diharapkan dan realisasinya merupakan keuntungan atau kerugian actuarial.

Penyajian

Saling Hapus

Entitas melakukan saling hapus antara asset yang berkaitan dengan suatu

program dan liabilitas yang berhubungan dengan program lain jika, dan hanya

jika, entitas:

a) mempunyai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk menggunakan

surplus pada suatu program untuk menyelesaikan kewajiban program lain;

dan

b) bermaksud untuk:

i. menyelesaikan kewajiban dengan dasar neto (net basis); atau

ii. merealisasi surplus pada satu program dan menyelesaikan

kewajiban program yang lain secara multan.

Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar/Kewajiban Jangka Pendek dan

Jangka Panjang

Sejumlah entitas membedakan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas

jangka pendek dan jangka panjang. Pernyataan ini tidak menentukan apakah

Page 15: Imbalan Kerja     .doc

entitas harus membedakan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka

pendek dan jangka panjang yang berasal dari imbalan pascakerja.

Komponen Keuangan dari Biaya Imbalan Pascakerja

Pernyataan ini tidak menentukan apakah entitas harus menyajikan biaya

jasa kini, biaya bunga dan hasil aset program yang diharapkan sebagai komponen

dari satu item atas penghasilan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pengungkapan

Suatu entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan

pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat program imbalan pasti dan

dampak keuangan atas perubahan program selama periode tersebut. Entitas harus

mengungkapkan informasi berikut mengenai program imbalan pasti:

a) kebijakan akuntansi entitas dalam mengakui keuntungan dan kerugian

aktuarial.

b) gambaran umum mengenai jenis program.

c) rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti

yang disajikan secara terpisah, pengaruh periode berjalan dapat

diatribusikan kedalam:

i. biaya jasa kini;

ii. biaya bunga;

iii. iuran oleh peserta program;

iv. keuntungan dan kerugian actuarial;

v. kurs mata uang asing berubah pada program yang diukur dengan

mata uang yang berbeda dengan mata uang penyajian;

Page 16: Imbalan Kerja     .doc

vi. imbalan yang dibayarkan;

vii. biaya jasa lalu;

viii. kombinasi bisnis;

ix. kurtailmen; dan

x. penyelesaian.

d) analisis kewajiban imbalan pasti terhadap jumlah yang dihasilkan dari

program yang seluruhnya tidak didanai dan jumlah yang dihasilkan dari

program yang seluruhnya atau sebagian didanai.

e) rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar asset program serta saldo

awal dan akhir hak penggantian yang diakui sebagai asset.

f) rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program

atas aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

g) total beban yang diakui di laporan laba rugi.

h) jumlah total yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain.

i) untuk entitas yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam laporan

pendapatan komprehensif lain, jumlah kumulatif dari keuntungan dan

kerugian aktuarial yang diakui pada pendapatan komprehensif lain.

j) untuk setiap kategori utama dari aset program, yang mencakup, namun

tidak terbatas pada, instrument ekuitas, instrumen utang, property, dan

seluruh aset lain, persentase atau jumlah setiap kategori utama merupakan

nilai wajar total aset program.

k) jumlah yang mencakup nilai wajar aset program untuk:

i. setiap kategori instrumen keuangan milik entitas;dan

Page 17: Imbalan Kerja     .doc

ii. setiap properti atau aset lain yang digunakan oleh entitas.

l) penjelasan atas basis yang digunakan untuk menentukan tingkat

pengembalian aset yang diharapkan secara keseluruhan, termasuk dampak

kategori utama dari asset program.

m) pengembalian aktual dari aset program, sebaik pengembalian aktual setiap

hak penggantian yang diakui sebagai asset.

n) prinsip asumsi aktuarial yang digunakan sampai pada akhir periode

pelaporan.

o) dampak kenaikan satu angka persentase dan dampak penurunan satu angka

persentase dalam tingkat tren biaya kesehatan.

p) jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya.

q) estimasi terbaik pekerja, selama dapat ditentukan secara andal, iuran uang

diharapkan akan dibayar dalam program selama periode tahunan dimulai

setelah periode pelaporan.

IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAINNYA

Imbalan kerja jangka panjang lainnya mencakup,antara lain:

a) cuti-berimbalan jangka panjang;

b) imbalan hari raya atau imbalan jasa jangka panjang lainnya (jubilee or

other long-service benefits)

c) imbalan cacat permanen;

d) utang bagi laba dan bonus yang dibayar 12 bulan atau lebih setelah akhir

periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya; dan

Page 18: Imbalan Kerja     .doc

e) kompensasi ditangguhkan yang dibayar 12 bulan atau lebih sesudah akhir

dari periode pelaporan saat jasa diberikan.

Pengakuan dan Pengukuran

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas untuk imbalan kerja jangka panjang

lainnya adalah total nilai neto dari jumlah berikut ini:

a) nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan.

b) dikurangi dengan nilai wajar dari aset program pada akhir periode

pelaporan (jika ada) selain kewajiban yang harus dilunasi secara

langsung.

Pengungkapan

Walaupun Pernyataan ini tidak mewajibkanpengungkapan rinci imbalan

kerja jangka panjang lainnya. Pernyataan lainnya dapat saja mewajibkan

pengungkapan, sebagai contoh ketika beban yang dihasilkan dari imbalan tersebut

sangat besar jumlahnya, maka pengungkapan diperlukan sesuai dengan PSAK 1

(revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan.

PESANGON PEMUTUSAN KONTRAK KERJA (PKK)

Pernyataan ini membahas pesangon PKK secara terpisah dari imbalan

kerja lainnya karena kejadian yang menimbulkan kewajiban ini adalah pemutusan

hubungan kerja dan bukan jasa yang diberikan pekerja.

Pengakuan

Entitas harus mengakui pesangon PKK sebagai liabilitas dan beban jika, dan

hanya jika, entitas berkomitmen untuk:

a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal

pensiun normal; atau

Page 19: Imbalan Kerja     .doc

b) menyediakan pesangon PKK bagi pekerja yang me nerima penawaran

mengundurkan diri secara sukarela.

Pengukuran

Jika pesangon PKK jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode

pelaporan, maka besarnya pesangon PKK harus didiskontokan dengan

menggunakan tingkat diskonto.

Pengungkapan

Jika terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pekerja yang bersedia

menerima tawaran pesangon PKK, maka terdapat suatu liabilitas kontinjensi.

Seperti diatur dalam PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan

Aset Kontinjensi, entitas mengungkapkan informasi mengenai liabilitas

kontinjensi tersebut, kecuali jika kemungkinan kecil terjadi arus keluar pada saat

penyelesaian.