Skripsi Lia.doc Revisi

123
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya agar dapat bertahan hidup. Tuntutan dapat berasal dari pelanggan yaitu tentang mutu pelayanan dan kepuasan standar global yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus berusaha untuk mendapat penilaian yang baik dari pihak luar perusahaan baik dalam hal keuangan, pelayanan kepada konsumen, maupun kerapian dalam administrasi agar mendapat kepercayaan dari mereka. Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu deskripsi usaha yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keuangan perusahaan yang merupakan umpan balik atas segala apa yang telah dilakukan dan imbasnya terhadap perusahaan. Pimpinan Perusahaan atau manajer sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan maka manajer dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan dari waktu yang terdahulu maupun waktu yang sedang berjalan. Dengan menganalisis data keuangan tahun-tahun yang lalu maka dapat diketahui kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik. Hasil analisis historis

Transcript of Skripsi Lia.doc Revisi

Page 1: Skripsi Lia.doc Revisi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Era Globalisasi ini, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing

dengan para pesaingnya agar dapat bertahan hidup. Tuntutan dapat berasal

dari pelanggan yaitu tentang mutu pelayanan dan kepuasan standar global

yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus berusaha

untuk mendapat penilaian yang baik dari pihak luar perusahaan baik dalam hal

keuangan, pelayanan kepada konsumen, maupun kerapian dalam administrasi

agar mendapat kepercayaan dari mereka.

Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu deskripsi usaha yang

dapat memberikan gambaran tentang keadaan keuangan perusahaan yang

merupakan umpan balik atas segala apa yang telah dilakukan dan imbasnya

terhadap perusahaan. Pimpinan Perusahaan atau manajer sangat

berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan

keuangan maka manajer dapat mengetahui keadaan dan perkembangan

keuangan perusahaan dari waktu yang terdahulu maupun waktu yang sedang

berjalan. Dengan menganalisis data keuangan tahun-tahun yang lalu maka

dapat diketahui kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap

cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting artinya bagi

perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan di lakukan di waktu

yang akan datang.

Selain manajemen, kreditur dan investor juga berkepentingan atas

laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit dan

penanaman modal. Kreditur jangka panjang berkepentingan untuk mengetahui

besarnya aktiva yang akan digunakan sebagai jaminan dalam pemberian

kredit. Kreditur jangka pendek berkepentingan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban yang harus segera dipenuhi, dengan

dana yang bersumber dari aktiva lancarnya. Investor berkepentingan sebagai

bahan pertimbangan dalam penentuan keputusan penanaman modal (Bambang

Riyanto, 2001).

Page 2: Skripsi Lia.doc Revisi

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu

perusahaan, diperlukan adanya ukuran atau standar tertentu. Ukuran yang

sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio

adalah gambaran suatu hubungan dari dua unsur (suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain) secara sistematis sehingga dapat diketahui deskripsi tentang

baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan, terutama

apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka standar (Bambang

Riyanto, 2001).

Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan

dan hasil kecenderungan atau trend dan untuk mengetahui apakah keadaaan

keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan : memuaskan atau

tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara

unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya

(Djarwanto, 2001). Sedangkan analisis rasio keuangan sangat diperlukan bagi

penilaian prestasi yang telah dilakukan oleh sebuah perusahaan. Dengan

dilakukan analisis rasio keuangan ini, diharapkan dapat membantu dalam

mengadakan analisis kondisi intern perusahaan pada umumnya dan kondisi

keuangan pada khususnya.

Perusahaan Umum Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) milik Departemen Keuangan RI dan merupakan salah satu lembaga

perkreditan yang khas, karena hanya bergerak dalam bidang penyaluran kredit

kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan benda-benda

bergerak. Perum Pegadaian merupakan salah satu alternatif dalam memenuhi

kebutuhan kredit masyarakat, karena mampu melayani kebutuhan akan uang

pinjaman dalam waktu yang relatif singkat, sehingga sangat diminati

masyarakat, hal ini dapat diketahui dengan layanan pemberian kredit yang

telah disalurkan baik untuk kebutuhan produksi, semi produksi maupun

konsumtif.

Sebagai lembaga keuangan penyalur kredit Perum Pegadaian harus

mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya. Kesehatan keuangan harus tetap

dijaga. Untuk mengetahui keadaan keuangan dapat dilakukan dengan melihat

Page 3: Skripsi Lia.doc Revisi

dan mengevaluasi laporan keuangan. Dari laporan Keuangan tersebut dapat

dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang dapat

menunjukkan posisi, kondisi maupun hasil kerja yang telah dicapai. Dengan

demikian, selain digunakan untuk sumber informasi laporan keuangan dapat

digunakan sebagai alat pertanggung jawaban.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa laporan keuangan

sangat diperlukan oleh berbagai pihak dengan bebagai kepentingan.

Mengingat pentingnya laporan keuangan tersebut maka penulis merasa tertarik

untuk menyusun skripsi dengan judul : “PENGGUNAAN ANALISIS

RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT

KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA “PERUM

PEGADAIAN” CABANG PURWOKERTO”

B. Perumusan Masalah

Perusahaan Umum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik

Negara dalam menyikapi persaingan di Era Globalisasi ini harus mampu

berusaha memperbaiki kinerja perusahaannya, sehingga setiap peluang yang

ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sedang segala ancaman yang

mungkin akan terjadi bisa diminimalkan. Salah satu usaha yang dilakukan

Perum Pegadaian adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja

keuangan perusahaan sehingga diharapkan dapat diketahui efektivitas dan

efisiensi perusahaan dalam mencapai tujuan yang dinilai dari tingkat

kesehatan dan perkembangan usaha dari segi keuangan. Dengan adanya

evaluasi kinerja keuangan pada tiap tahun maka muncul permasalahan sebagai

berikut :

Page 4: Skripsi Lia.doc Revisi

1. Apakah Perum Pegadaian Cabang Purwokerto, telah memenuhi

klasifikasi sehat berdasarkan kriteria kinerja keuangan yang berlaku ?

2. Apakah usaha Perum Pegadaian Cabang Purwokerto, telah menunjukkan

perkembangan apabila ditinjau dari Rentabilitas Ekonominya ?

C. Pembatasan Masalah

Kinerja perusahaan dapat diukur dengan banyak faktor seperti

Sumber Daya Alam ( human resoures ), Operasional ( Operation on

production ) dan keuangan ( finance ). Demikian juga dengan penilaian yang

dilakukan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meliputi tiga aspek

yaitu aspek keuangan, operasional, dan administrasi. Dalam penelitian ini

dibatasi hanya pada masalah pengukuran nilai kinerja perusahaan yang

didasarkan atas aspek keuangan dari tahun 2001-2005. Rasio keuangan yang

digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan adalah

rasio keuangan yang didasarkan pada SK Menteri BUMN Nomor

KEP-100/MBU/2002.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengevaluasi tingkat kesehatan keuangan Perum

Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001 – 2005.

b. Untuk mengetahui perkembangan usaha Perum Pegadaian

cabang Purwokerto, ditinjau dari segi Rentabilitas Ekonominya.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi Perum Pegadaian Cabang Purwokerto, dalam

menetapkan kebijaksanaan guna mencapai suksesnya usaha.

Page 5: Skripsi Lia.doc Revisi

b. Bagi Peneliti

1. Untuk memenuhi persyaratan menulis skripsi pada

Fakultas Ekonomi Universitas Wijayakusuma Purwokerto.

2. Sebagai penerapan praktikum dari teori-teori yang telah

didapat peneliti di bangku kuliah.

c. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bacaan

ilmiah guna melengkapi kepustakaan Fakultas Ekonomi Universitas

Wijayakusuma Purwokerto.

E. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara

yang bergerak dalam bidang kredit mempunyai dua misi, yaitu menyalurkan

kredit bagi masyarakat ekonomi lemah, dan disisi lain sebagai kesatuan usaha

ekonomi yang diharuskan untuk mampu mempertahankan dan

mengembangkan kelangsungan hidupnya. Untuk itu pengelolaan keuangan

harus dilakukan dengan baik dan kesehatan keuangan harus selalu tetap dijaga.

Tingkat kesehatan keuangan Perum Pegadaian Cabang Purwokerto

dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan ( Neraca dan Laporan

Laba Rugi ) menggunakan rasio keuangan, yaitu Return On Equity, Retrun On

Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Inventory

Turnover, Total Assets Turnover, Rasio TMS terhadap TA, hal ini sesuai

dengan SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002. Dari hasil analisis ini

maka kita dapat mengetahui kondisi kesehatan keuangan Perum Pegadaian

Cabang Purwokerto termasuk sehat atau tidak sehat.

Perkembangan usaha Perum Pegadaian Cabang Purwokerto dapat

dianalisis melalui laporan keuangan ( Neraca dan Laporan Laba Rugi ) dengan

menghitung Rentabilitas Ekonomis dan dianalisis menggunakan trend least

square sehingga kita dapat mengetahui perkembangan usaha Perum Pegadaian

Cabang Purwokerto meningkat atau tidak meningkat.

Page 6: Skripsi Lia.doc Revisi

Gambar 1: Kerangka pemikiran penelitian ini akan nampak sebagai berikut:

PERUM PEGADAIAN CABANG

PURWOKERTO

Laporan Keuangan

Laporan Laba RugiNeraca

Analisis Laporan Keuangan

Penilaian Tingkat Kesehatan berdasarkan SK Menteri BUMN

No. KEP-100/MBU/2002ROIROECash RatioCurrent RatioCollection PeriodsInventory TurnoverTotal assets Turn overRasio TMS terhadap TA

Analisis perkembangan Usaha dengan Rentabilitas Ekonomis

Analisis trend least square

Tidak Meningkat

MeningkatSehat Tidak sehat

Page 7: Skripsi Lia.doc Revisi

F. Hipotesis

1. Diduga tingkat kesehatan finansial Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto selama periode penelitian telah memenuhi klasifikasi sehat.

2. Diduga perkembangan usaha Perum Pegadaian Cabang Purwokerto

selama periode penelitian mengalami peningkatan.

Page 8: Skripsi Lia.doc Revisi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kredit Gadai

1. Pengertian Gadai

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas

suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang

berhutang atau oleh seorang lain atas namanya dan yang memberikan

kekuasaan kepada si piutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang

tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang lainnya

dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang

telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan,

biaya-biaya mana yang harus didahulukan (Badrul Zaman, 1991).

2. Sifat-sifat umum gadai.

a. Gadai adalah untuk benda bergerak

Artinya obyek gadai adalah benda bergerak baik berwujud maupun

tidak berwujud (hak tagihan).

b. Sifat kebendaan.

Artinya memberikan jaminan bagi pemegang gadai bahwa dikemudian

hari piutangnya pasti dibayar dari nilai barang jaminan.

c. Benda gadai dikuasai oleh pemegang gadai.

Artinya benda gadai harus diserahkan oleh pemberi gadai kepada

pemegang gadai.

d. Hak menjual sendiri benda gadai.

Artinya hak untuk menjual sendiri benda gadai oleh pemegang gadai.

e. Hak yang didahulukan

f. Hak accessoir.

Artinya hak gadai tergantung pada perjanjian pokok.

(Badrul Zaman, 1991).

Page 9: Skripsi Lia.doc Revisi

3. Barang yang dapat digadai

Barang yang dapat digadaikan yaitu semua barang bergerak seperti

barang-barang perhiasan, elektronik, peralatan rumah tangga, mesin,

tekstil dan lain-lain.

Barang yang tidak dapat digadaikan seperti barang milik

pemerintah, surat-surat berharga, hewan dan tanaman, bahan makanan dan

benda yang mudah busuk, benda-benda yang kotor, benda-benda yang

untuk menguasai dan memindahkan dari satu tempat ke tempat lain

memerlukan izin, barang yang karena ukurannya yang besar maka tidak

dapat disimpan digadaian, barang yang tidak tetap harganya. (Badrul

Zaman, 1991).

4. Hak dan kewajiban pemegang gadai.

a. Hak pemegang gadai.

Menjual gadai dengan kekuasaan sendiri dan atau dengan perantara

hakim, atas izin hakim tetap menguasai benda gadai, mendapat ganti

rugi, retorsi dan hak undang-undang untuk didahulukan.

b. Kewajiban pemegang gadai.

Bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang gadai

karena kelalaiannya, memberitahukan kepada pemberi gadai apabila

barang gadai itu di jual dan bertanggung jawab terhadap hasil

penjualan barang gadai tersebut. (Badrul Zaman, 1991).

5. Berakhirnya gadai.

Perikatan kredit melalui lembaga gadai akan berakhir pada saat

dilunasinya kredit gadai oleh pemberi gadai kepada pemegang gadai sesuai

isi pengikat. Gadai dapat diperpanjang dengan cara mengadaikan

perjanjian baru. (Badrul Zaman, 1991).

Page 10: Skripsi Lia.doc Revisi

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Media yang dapat dicapai untuk meneliti kondisi kesehatan

perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan

laba rugi dan perubahan modal. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari

proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang,

dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhirpun disajikan dalam

nilai uang. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan

keuangan adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh

sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen

atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

Adapun bentuk dari laporan keuangan suatu perusahaan adalah

sebagai berikut :

a. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta

modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu.

Aktiva adalah merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan,

yang terdiri dari aktiva lancar (kas, investasi jangka pendek, piutang

wesel, piutang dagang dan persediaan) dan aktiva tidak lancar

(investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud).

Utang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang

belum terpenuhi, yang terdiri dari utang jangka pendek (utang dagang,

utang pajak, utang wesel, pendapatan diterima dimuka) dan utang

jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik).

Page 11: Skripsi Lia.doc Revisi

Modal adalah kelebihan nilai aktiva yang dimililki oleh perusahaan

terhadap seluruh utang-utangnya.

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan

selama satu periode tertentu.

1. Pendapatan (Revenue)

Adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha

atau pelunasan utang-utangnya (atau kombinasi keduanya) selama

suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,

penyerahan jasa atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan

utama badan usaha.

2. Biaya (Expense)

Adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya

utang (atau kombinsi keduanya) selama suatu periode tertentu yang

berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa

atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan

utama badan usaha.

3. Penghasilan (Income)

Adalah selisih penghasilan-penghasilan setelah dikurangi biaya-

biaya.

4. Laba (Gain)

Adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan

usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang

mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang

timbul dari pendapatan atau investasi oleh pemilik, misalnya laba

yang timbul dari penjualan surat berharga.

5. Rugi (Loss)

Adalah penurunan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan

usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang

Page 12: Skripsi Lia.doc Revisi

mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang

timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik, misalnya rugi yang

timbul dari penjualan surat berharga.

6. Harga Perolehan (Cost)

Adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul

untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat

terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva, misalnya

pembelian mesin dan persekot.

c. Perubahan modal

Perubahan modal yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab

perubahan modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal

pada akhir periode.

( Hanafi M Mamduh dan Abdul Halim, 2004 )

2. Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara

periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi

laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai

suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang

merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :

a.) Fakta yang telah dicatat (Recorded Fact ).

b.) Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi

(accounting convention and postulate).

c.) Pendapat pribadi (personal judgment).

3. Keterbatasan Laporan Keuangan.

Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan

tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu

mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :

a.) Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya

merupakan intern report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu

yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan keuangan

Page 13: Skripsi Lia.doc Revisi

yang final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang

dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan realisasi di

mana dalam intern report ini terdapat atau terbanding pendapat-

pendapat pribadi (personal judgment) yang telah dilakukan oleh

akuntan atau manajemen yang bersangkutan.

b.) Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang

kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar

penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau

berubah-ubah.

c.) Laporan keuangan berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan

atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu padahal

daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun

yang sebelumnya.

d.) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena

faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang,

misal reputasi dan prestasi perusahaan. ( S. Munawir, 2004 )

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Arti penting Analisis Laporan Keuangan

Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial

suatu perusahaan, kita perlu mengadakan interpretasi atau analisis terhadap

data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan itu akan

tercermin di dalam laporan keuangannya.

Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial

suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, utang dan

modal sendiri pada saat tertentu, sedangkan laporan rugi laba

mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu

biasanya meliputi periode satu tahun.

Mengadakan interpretasi atau analisis terhadap laporan finansial suatu

perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisis untuk dapat

Page 14: Skripsi Lia.doc Revisi

mengetahui keadaan dan perkembangan finansial perusahaan yang

bersangkutan.

Pimpinan suatu perusahaan atau manajemen sangat berkepentingan

terhadap laporan finansial dari perusahaan yang dipimpinnya. Dengan

mengadakan analisis laporan finansial dari perusahaan, manajer akan dapat

mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaannya dan

akan dapat diketahui hasil-hasil keuangan yang telah dicapai di waktu-

waktu yang telah lalu dan waktu yang sedang berjalan.

Para krediturpun berkepentingan terhadap laporan keuangan dari

perusahaan yang telah atau akan menjadi nasabahnya. Para kreditur

berkepentingan untuk “keamanan” mereka sendiri. Kreditur sebelum

mengambil keputusan untuk memberikan atau menolak permintaan kredit

dari suatu perusahaan, perlulah kiranya mengadakan suatu analisis terlebih

dahulu terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang mengajukan

kredit, untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan tersebut dalam

membayar kembali utang ditambah bunganya.

Para investorpun berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan dalam rangka penentuan keputusan penanaman modal. Bagi

investor yang penting adalah “rate of return” (tingkat imbalan hasil) dari

dana yang diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan

oleh suatu perusahaan.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa mengadakan interpretasi atau

analisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting artinya

bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan meskipun

kepentingan tersebut jelas berbeda.( S. Munawir, 2004 )

2. Prosedur analasis

Prosedur-prosedur analisis yang dilakukan dalam analisis laporan

keuangan antara lain:

a. Mempelajari dan memahami laporan keuangan yang akan dianalisa.

Tujuannya adalah untuk mengetahui aktifitas atau kegiatan

perusahaan yang akan dianalisa laporan keuangannya. Dengan

Page 15: Skripsi Lia.doc Revisi

demikian pihak penganalisa akan dapat mengetahui keadaan

keuangan dan latar belakang dari data keuangan tersebut sehingga

dapat membuat inter prestasi yang memuaskan.

b. Adakah penelitian mengenai penyusunan pos-pos laporan keuangan.

Jika dianggap perlu dapat dilakukan penyusunan kembali dari data-

data yang akan dianalisis

Tujuan prosedur ini ialah untuk memastikan bahwa laporan

keuangan yang akan dianalisis sudah menggambarkan data keuangan

yang relefan dan telah menerapkan metode penelitian yang tepat

secara konsisten sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi yang lazim.

Akhirnya akan didapatkan laporan keuangan yang benar-benar dapat

dibadingkan (comparable).

c. Mengadakan perhitungan-perhitungan dengan mempergunakan

metode dan teknik analisis yang sesuai dengan tujuan analisis.

d. Memberikan interpretasi terhadap hasil-hasil perhitungan sehingga

dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan, (S.Munawir, 2004).

3. Metode dan Teknik Analisis

Ada bermacam-macam metode dan teknik analisis yang dapat

digunakan dalam laporan keuangan. Metode dan teknik tersebut

mempunyai tujuan yang sama yaitu menyederhanakan informasi sehingga

mudah dipahami dan akhirnya digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan, jadi pemilihan metode dan teknik analisis

tergantung dari tujuan analisis itu sendiri.

Ada dua macam metode analisis yang bisa dipakai yaitu:

a. Metode analisis horizontal atau metode analisis dinamis.

Metode analisis horisontal yaitu analisis dengan mengadakan

perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau berapa

saat, sehingga akan di ketahui perkembangan perusahaan yang

dianalisis

Page 16: Skripsi Lia.doc Revisi

b. Metode analisis vertikal atau metode analisis statis.

Metode analisis vertikal yaitu analisis dengan cara membandingkan

antara pos yang satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan yang

sama atau antar laporan keuangan pada satu periode saja.

Teknik analisis yang digunakan dalam teknik laporan keuangan,

adalah :

a. Analsis perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik

analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua

periode atau lebih, dengan menunjukkan:

1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah

2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah

3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase

4. Perbandingan yang dinyatakan dalam resiko

5. Prosentase dari total

b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analisis), adalah suatu

metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari pada

keadaan keuangannya, apakah menunjukkna tendensi tetap, naik atau

bahkan turun.

c. Laporan dengan presentanse perkomponen atau common size

statement, adalah suatu meteode analisis untuk mengetahui struktur

permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan

dengan jumlah penjualannya.

d. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis

untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau

untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode

tertentu.

e. Analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis).

Analisis sumber dan penggunaan kas adalah suatu analisis untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk

Page 17: Skripsi Lia.doc Revisi

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode

tertentu

f. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui

hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara

individu atau kombinasi dari kedua laporan rugi laba secara kombinasi

dari kedua laporan tersebut.

g. Analisis perubahan laba kotor (Gross Profit Analysis), adalah suatu

analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu

perusahaan dalam periode-periode yang lain atau perubahan laba kotor

suatu periode dengan laba kotor suatu periode dengan laba yang

dibugetkan untuk periode tertentu.

h. Analisis break-even adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan tersebut tidak

menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh kuntungan.

(S.Munawir, 2004).

4. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio dapat diartikan sebagai gambaran suatu hubungan atau

perimbangan (mathematical relation ship) antara suatu jumlah tertentu

dengan jumlah yang lain.

Analisis ratio dapat digunakan untuk memberikan gambaran kepada

penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan

suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan

dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard.

Angka rasio keuangan ini dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok yaitu:

1. Berdasarkan sumber datanya, angka rasio dapat digolongkan antara

lain:

a. Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratio)

b. Rasio-rasio Rugi Laba (Income Statement Ratio)

c. Rasio-rasio antar laporan (Inter-statement Ratio)

Page 18: Skripsi Lia.doc Revisi

2. Berdasarkan tujuan analisis, angka rasio dapat digolongkan antara

lain:

a. Rasio likuiditas

b. Rasio solvabilitas

c. Rasio rentabilitas dan rasio-rasio lain yang sesuai dengan

kebutuhan penganalisis

( S. Munawir, 2004 )

5. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat

pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh perusahaan pada saat

tertentu merupakan “kekuatan membayar” dari perusahaan yang

bersangkutan tetapi hal ini tidak menjamin perusahaan tersebut dapat

memenuhi segala kewajiban finansial yang segera harus terpenuhi atau

perusahaan tersebut belum tentu mempunyai “kemampuan membayar”.

“Kemampuan” membayar dari suatu perusahaan dapat diketahui dengan

membandingkan “ kekuatan pembayarannya” di suatu pihak dengan

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dilain pihak.

Perusahaan dikatakan likuid jika jumlah aktiva lancar yang merupakan alat

bayar lebih besar dari pada kewajiban yang harus segera dipenuhi.

Sebaliknya perusahaan dikatakan illikuid jika jumlah aktiva lancar yang

merupakan alat bayar lebih kecil dari pada kewajiban-kewajiban yang

harus segera dipenuhi.

Apabila perusahaan tingkat likuiditasnya terlalu rendah atau illikuid

maka maka perusahaan harus dapat mengusahakan agar likuiditasnya

dapat dinaikan lebih tinggi lagi.

Tingkat likuiditas dapat dipertinggikan dengan jalan sebagai berikut:

1 Dengan utang lancar (current liabilitas) tertentu, diusahakan untuk

menambah aktiva lancar (current asset)

2 Dengan aktiva lancar terttentu diusahakan untuk mengurangi jumlah

utang lancar.

Page 19: Skripsi Lia.doc Revisi

3 Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan

mengurangi aktiva lancar. (Bambang Riyanto, 2001).

6. Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan pada saat itu

dilikuidasi.(kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semuanya

utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang)

Suatu perusahaan yang solvabel berarti bahwa perusahaan tersebut

mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua

hutang-hutangnya sebaliknya perusahaan yang insolvabel ( tidak solvabel )

berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mempunyai aktiva atau kekayaan

yang cukup untuk menbayar semua hutang-hutangnya. Makin kecil tingkat

solvabilitas suatu perusahaan maka makin berat beban tetap perusahaan

yang berupa bunga tetap. Sehingga makin sedikit keuntungan yang

diperoleh maka makin berbahayalah kedudukan perusahaan.

Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi dengan jalan sebagai berikut:

1. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau manambah aktiva

relatif lebih besar dari pada tambahnya utang.

2. Mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi utang

relatif lebih besar dari pada berkurangnya aktiva.

(Bambang Riyanto, 2001).

7. Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabitas suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu

perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau

modal yang menghasilkan laba tersebut.

Ada 2 (dua) macam rentabilitas yaitu:

a. Rentabilitas ekonomis

Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha

dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk

Page 20: Skripsi Lia.doc Revisi

menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase. Atau

dengan kata lain rentabilitas ekonomis adalah kemampuan suatu

perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk

menghasilkan laba.

Modal yang diperhitungkan untuk menghitung Rentabilitas

ekonomis hanyalah modal yang bekerja didalam perusahaan

(Operating capital/asset) sedangkan laba yang diperhitungkan

Rentabilitas Ekonomis hanyalah laba yang berasal dari operasi

perusahaan, yaitu yang disebut dengan usaha (net operating income).

Tinggi rendahnya Rentabilitas Ekonomis (earning power)

ditentukan 2 faktor, yaitu:

1. Profit margin

Profit margin yaitu perbandingan antara “net operating

income” dengan. “net sales” perbandingan ini dinyatakan dalam

presentase profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba usaha dalam

hubungannya dengan sales.

Profit margin dapat dipertinggi dengan cara menaikan sales

relatif lebih besar dari pada kenaikan operating expenses relative

lebih besar dari pada kenaikan operating expenses dan menurunkan

operating ekpenses relative lebih besar dari pada berkurangnya

sales.

2. Turn over of operating assets (tingkat perputaran aktiva usaha)

Turn over of operating assets yaitu kecepatan perputaran

operating assets dalam suatu periode tertentu. Turn over tersebut

dapat ditentukan dengan membagi net sales dengan operating asset

dapat turnoves dapat dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating

assets dalam suatu periode tertentu. Turn over of operating asset

dapat dipertinggi dengan cara menambah modal usaha (operating

sales). Sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan

Page 21: Skripsi Lia.doc Revisi

sales yang sebesar-besarnya dan mengurangi sales sampai tingkat

tertentu diusahakan penurunan atau pengurangan operating asset

sebesar-besarnya.

Oleh karena itu makin tinggi tingkat profit margin atau operating

assets turnover masing-masing atau kedua-duanya akan

mengakibatkan naiknya earning power.

b. Rentabilitas modal sendiri

Rentabilitas modal sendiri sering disebut juga rentabilitas usaha

adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik

modal sendiri dari satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang

menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Atau dengan kata lain

rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan

modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan

keuntungan, laba yang diperhitungkan untuk menghitung Rentabilitas

modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal

asing dan pajak perseroan atau income tax (EAT = Earning After Tax).

Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang

bekerja didalam perusahaan.

Tingkat rentabilitas mencerminkan kemampuan modal

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Tingkat rentabilitas yang

tinggi dapat merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi pula.

Mengukur efisiensi perusahaan dengan mendasarkan pada jumlah

keuntungan semata-mata kuranglah tepat. Sebab keuntungan yang

tinggi belum tentu disertai dengan tingkat rentabilitas yang tinggi pula.

Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih

penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja belum

merupakan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh

itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau

dengan kata lain ialah menghitung rentabilitasnya jadi harus diperhatikan

oleh perusahaan bukan saja usaha untuk memperbesar laba tetapi yang

lebih penting yaitu usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Oleh karena

Page 22: Skripsi Lia.doc Revisi

itu pada umumnya usaha perusahaan lebih diarahkan untuk mendapatkan

titik rentabilitas maksimal dari pada laba maksimal. (Bambang Riyanto,

2001).

8. Penggunaan analisis rasio keuangan untuk mengukur tingkat

kesehatan dan perkembangan Perum Pegadaian

Analisis rasio keuangan yang digunakan sebagai dasar penilaian

tingkat kesehatan keuangan perum penggadaian telah diatur dalam Sk

Mentri Badan Usaha Milik Negara No.10 kep.100/MBU/2002 tanggal 4

Juni 2002 yang meliputi delapan (8) rasio, yaitu:

1. Return On Equity (ROE) atau imbalan pada pemegang saham

Merupakan suatu kemampuan dari suatu perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.

2. Return On Investemen (ROI) atau imbalan isvestasi.

Merupakan suatu kemampuan dari perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang akan

dikeluarkan.

3. Cash Ratio/Rasio kas.

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam

perubahan dan surat berharaga yang dapat segera diuangkan.

4. Rasio lancar (Current Ratio).

Merupakan suatu kemampuan dari suatu perusahaan untuk membayar

utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar.

5. Collection Periods (COP)

Merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur efisiensi

pengelolaan piutang usaha setelah melakukan penjualan.

6. Perputaran Persediaan

Merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur pengelolaan

persediaan dan dapat digunakan untuk memperlihatkan seberapa baik

manajemen mengontrol modal yang ada.

Page 23: Skripsi Lia.doc Revisi

7. Perputaran total asset /Total Assets turn Over (TATO)

Rasio ini digunakan untuk mengukur atau menghitung efektivitas

penggunaan total aktiva dalam menghasilkan penjualan.

8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva.

Merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur efektivitas

penggunaan total assets yang digunakan dalam kegiatan usaha.

(Sutrisno, 2003).

Page 24: Skripsi Lia.doc Revisi

III. METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto.

2. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada Perum Pegadaian Cabang Purwokerto yang

beralamat di Jalan Jendral Sudirman 299.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Studi pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan informasi dengan cara

mempelajari buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan yaitu penelitian langsung terhadap masalah yang akan

dibahas pada Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dengan cara

observasi dan wawancara dengan pihak yang terkait.

4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang diperoleh dari hasil publikasi perusahaan.

Data sekunder yang digunakan:

a. Neraca tahun 2001-2005

b. Laporan Rugi Laba tahun 2001-2005

B. Metode Analisis

1. Evaluasi Tingkat Kesehatan Finansial

Pengevaluasian tingkat kesehatan keuangan pada Perum Pegadaian

Cabang Purwokerto, digunakan analisis ratio berdasarkan pada surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-100/MBU/2002

Page 25: Skripsi Lia.doc Revisi

tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara yang

meliputi :

a. Imbalan kepada pemegang saham / Return On Equity

Definisi :

1). Laba setelah Pajak adalah Laba bersih dikurangi dengan laba hasil

penjualan dari :

Aktiva tetap

Aktiva Non Produktif

Aktiva Lain-lain

Saham Penyertaan Langsung

2). Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri dalam

neraca perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan

komponen Modal sendiri yang digunakan untuk membiayai Aktiva

Tetap dalam Pelaksanaan dan laba tahun berjalan. Dalam Modal

sendiri tersebut di atas termasuk komponen kewajiban yang belum

ditetapkan statusnya.

3). Aktiva Tetap dalam pelaksanaan adalah posisi pada akhir tahun

buku aktiva Tetap yang sedang dalam tahap pembangunan.

Tabel 1 : Daftar skor penilaian ROE

ROE (%) Skor

15 < ROE 2013 < ROE≤ 15 1811< ROE ≤ 13 169 < ROE ≤ 11 147,9<ROE ≤ 9 126,6<ROE ≤ 7,9 105,3<ROE ≤ 6,6 8,54 <ROE ≤ 5,3 72,5 <ROE≤ 4 5,51 <ROE ≤ 2,5 40 <ROE ≤ 1 2ROE < 0 0

Page 26: Skripsi Lia.doc Revisi

b. Imbalan Investasi / Return On Investment

Definisi :

1). EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari

hasil penjualan dari :

Aktiva Tetap

Aktiva lain-lain

Aktiva Non Produktif

Saham penyertaan langsung

2). Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi dan deplesi

3). Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku Total

Aktiva dikurangi Aktiva Tetap dalam pelaksanaan.

Tabel 2 : Daftar skor penilaian ROIROI (%)

Skor

18 < ROI 1515 < ROI ≤ 18 13,513 < ROI ≤ 15 1212 < ROI ≤ 13 10,510,5 < ROI ≤ 12 99 < ROI ≤ 10,5 7,57 < ROI ≤ 9 65 < ROI ≤ 7 53 < ROI ≤ 5 41 < ROI ≤ 3 30 < ROI ≤ 1 2ROI < 0 1

c. Rasio Kas / Cash Ratio

Definisi :

1). Kas, Bank dan surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi

masing-masing pada akhir tahun buku.

Page 27: Skripsi Lia.doc Revisi

2). Current Liabilities adalah posisi seluruh kewajiban Lancar pada

akhir tahun buku.

Tabel 3 : Daftar Skor Penilaian Cash Ratio

Cash Ratio (%) Skor

X > 35 525 ≤ x < 35 415 ≤ x < 25 310 ≤ x < 15 25 ≤ x < 10 10 ≤ x < 5 0

d. Rasio Lancar / Current Ratio

Definisi :

1). Current Asset adalah posisi Total Aktiva Lancar pada akhir tahun

buku.

2). Current Liabilities adalah posisi Total Kewajiban Lancar pada

akhir tahun buku .

Tabel 4 : Daftar Skor Penilaian Current Ratio

Current Ratio (%) Skor

125 ≤ x 5110 ≤ x < 125 4100 ≤ x < 110 395 ≤ x < 100 290 ≤ x < 95 1X < 90 0

e. Collection Periods

Definisi :

1). Total Piutang Usaha adalah posisi Piutang Usaha setelah dikurangi

Cadangan Penyisihan Piutang pada akhir tahun buku.

Page 28: Skripsi Lia.doc Revisi

2). Total Pendapatan Usaha adalah jumlah Pendapatan Usaha selama

tahun buku.

Tabel 5 : Daftar Skor Penilaian Collection Periods

Collectio Periods (hari) Skor

X ≤ 60 560 < x ≤ 90 4,590 < x ≤ 120 4120 < x ≤ 150 3,5150 < x ≤ 180 3180 < x ≤ 210 2,4210 < x ≤ 240 1,8240 < x ≤ 270 1,2270 < x ≤ 300 0,6300< x 0

f. Perputaran Persediaan

Definisi :

1). Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk

proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan

bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang

jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang.

2). Total Pendapatan Usaha adalah Total Pendapatan Usaha dalam

tahun buku yang bersangkutan.

Tabel 6 : Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan

Page 29: Skripsi Lia.doc Revisi

Perputaran Persediaan (hari) Skor

x ≤ 60 560 < x ≤ 90 4,590 < x ≤ 120 4120 < x ≤ 150 3,5150 < x ≤ 180 3180 < x ≤ 210 2,4210 < x ≤ 240 1,8240 < x ≤ 270 1,2270 < x ≤ 300 0,6300 < x 0

g. Perputaran Total Aset / Total Asset Turn Over

Definisi :

1). Total Pendapatan adalah total pendapatan usaha dan non usaha

tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aktiva tetap

2). Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva

dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan.

Tabel 7 : Daftar Skor Penilaian Perputaran Total Aset

TATO (%) Skor

120< x 5105< x ≤ 120 4,590 < x ≤ 105 475 < x ≤ 90 3,560 < x ≤ 75 340 < x ≤ 60 2,520 < x ≤ 40 2x ≤ 20 1,5

h. Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset

Page 30: Skripsi Lia.doc Revisi

Definisi :

1). Total Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri pada

akhir tahun buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan

statusnya.

2). Total Asset adalah Total Asset dikurangi dengan dana-dana yang

belum ditetapkan statusnya pada poisisi akhir tahun buku yang

bersangkutan.

Tabel 8 : Daftar Skor Penilaian Total Modal Sendiri terhadap total aset

TMS thd TA (%) = x Skor

x < 0 00 ≤ x < 10 410 ≤ x < 20 620 ≤ x < 30 7,2530 ≤ x < 40 1040 ≤ x < 50 950 ≤ x < 60 8,560 ≤ x < 70 870 ≤ x < 80 7,580 ≤ x < 90 790 ≤ x < 100 6,5

Dalam menilai kinerja Perum Pegadaian Cabang Purwokerto,

diperlukan suatu standar yang baku yang dapat diterima secara umum,

karena Perum Pegadaian merupakan suatu badan usaha yang berbeda

dengan badan usaha yang lain. Penilaian kinerja keuangan berdasarkan

keputusan menteri Badan Usaha milik Negara Nomor

KEP-100/MBU/2002, adalah hasil penjumlahan nilai setiap indikator.

Page 31: Skripsi Lia.doc Revisi

Kinerja Keuangan = Return On Equity + Return On Investment + Cash

Ratio + Current Ratio + Collection Periods +

Perputaran Persediaan + Total Assets Turn over

+ Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset.

Untuk mengetahui rata-rata kinerja keuangan selama periode

penelitian digunakan metode statistik induktif sebagai berikut(J.Supranto

2001) :

Keterangan :

= Rata-rata nilai kinerja keuangan

∑x = Total Nilai Kinerja Keuangan

n = Periode penelitian

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan termasuk

klasifikasi sehat atau tidak, maka jumlah nilai yang dicapai dalam

penelitian kinerja keuangan Perum Pegadaian Cabang Purwokerto

disesuaikan ke dalam klasifikasi kinerja keuangan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 untuk diketahui

kesehatannya, yaitu apabila nilai yang dicapai :

A. Sehat, yang terdiri atas :

Predikat AAA apabila TS > 66,5

Predikat AA apabila 56 < TS ≤ 66,5

Predikat A apabila 45,5 < TS ≤ 56

B. Kurang sehat, yang terdiri dari :

Predikat BBB apabila 35 < TS ≤ 45,5

Predikat BB apabila 28 < TS ≤ 35

Predikat B apabila 21 < TS ≤ 28

C. Tidak Sehat, yang terdiri dari :

Predikat CCC apabila 14 < TS ≤ 21

Predikat CC apabila 7 < TS ≤ 14

Predikat C apabila TS ≤ 7

Page 32: Skripsi Lia.doc Revisi

Kriteria pengujian hipotesis pertama :

- Jika jumlah skor kinerja keuangan yang dicapai ber-skor lebih dari

45,5 maka hipotesis penelitian pertama diterima.

- Jika jumlah skor kinerja keuangan yang dicapai ber-skor kurang

dari atau sama dengan 45,5 maka hipotesis penelitian pertama ditolak.

2. Analisis Perkembangan Usaha

Perkembangan Perum Pegadaian Cabang Purwokerto, ditinjau dari

rentabilitas ekonomis selama periode yang diteliti dapat dianalisis dengan

cara sebagai berikut:

a. Menghitung besarnya Rentabilitas Ekonomis (RE) untuk periode

yang diteliti, dengan rumus (Bambang Riyanto, 2001)

RE = Profit Margin X Operating Assets Turn Over

Operating Assets Turn Over

b. Untuk menguji hipotesis yang kedua digunakan rumus analisis

trend linier dengan metode least square sebagai berikut (Djarwanto PS,

2001)

Y = a + bx

a

b

Keterangan

Y = Rentabilitas Ekonomis

X = Periode Waktu (tahun)

a = Konstanta

b = Koefisien garis trend

Perumusan Hipotesis

Page 33: Skripsi Lia.doc Revisi

Ho : b ≤ 0 Perkembangan (Rentabilitas Ekonomis) menurun atau

tetap

Ha : b > 0 Perkembangan (Rentabilitas Ekonomis) meningkat

Hipotesis kedua diterima apabila Ho ditolak atau menerima Ha.

Kriteria Pengujian:

- Perkembangan usaha Perum Pegadaian Cabang Purwokerto

meningkat apabila koefisien garis trend (b) ber-skor positif (+),

yang berarti hipotesis penelitian kedua diterima.

- Dan sebaliknya, perkembangan usaha Perum Pegadaian

Cabang Purwokerto cenderung menurun atau konstan apabila garis

trend (b) ber-skor negatif (-), berarti hipotesis penelitian kedua

ditolak.

Page 34: Skripsi Lia.doc Revisi

IV. HASIL PENELITIAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Lembaga kredit dengan sistem gadai bermula dari Italia dan

kemudian berkembang hampir diseluruh daratan (wilayah) Eropa.

Lembaga ini masuk ke Indonesia bersamaan masuknya VOC (Vareenigse

Oost Indische Compagnie) Belanda dan dilaksanakan oleh swasta dalam

wujud Bank Van Leening sampai kekuasaan VOC dialihkan kepada

pemerintah Belanda di Indonesia. Sejak tanggal 1 April 1901 dengan

statsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 dikelola oleh pemerintah dengan

ditandai berdirinnya kantor jawatan Pegadaian Negara yang pertama di

Sukabumi, Jawa Barat. Tanggal 1 April, kemudian dijadikan hari lahir

pegadaian.

Dalam perkembangannya, sebagai bentuk usaha, pegadaian telah

mengalami perubahan seiring dengan perubahan peraturan yang berlaku.

Pegadaian yang semula berstatus sebagai jawatan, pada tahun 1961

berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian. Pada tahun 1969

diubah menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), berdasarkan Peraturan

Pemerintah RI No. 7 tanggal 11 Maret 1969 sampai dengan tahun 1989.

Sejak tahun 1969, kegiatan perusahaan terus berjalan dan aset atau

kekayaan terus bertambah. Namun seiring dengan perubahan zaman,

pegadaian dihadapkan dengan tuntunan kebutuhan untuk berubah pula,

dalam arti untuk meningkatkan kinerjanya agar tumbuh lebih besar lagi

dan lebih profesional dalam membeikan layanan. Oleh karena itu untuk

memberikan keleluasaan pengelolaan bagi manajemen dalam

mengembangkan usahanya maka pemerintah meningkatkan status

pegadaian dari Perusahaan Jawatan (PERJAN) menjadi Perusahaan Umum

(PERUM). Yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.10/1990

tanggal 10 April 1990. Perubahan dari PERJAN ke PERUM ini

merupakan suatu hal yang penting dalam pengelolaan pegadaian yang

Page 35: Skripsi Lia.doc Revisi

memungkinkan terciptanya pertumbuhan yang bukan saja makin banyak

cabangnya, tetapi juga makin banyak jenis kredit yang disalurkan, makin

banyak nasabah yang dilayani sehingga pendapatan dan laba perusahaan

pun meningkat.

Tugas pokok pegadaian sejak didirikan sampai dengan kini tidak

berubah, yaitu menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan

memberian kredit melalui hukum gadai. Sedangkan tujuannya adalah agar

masyarakat tidak terjerat dengan praktek-praktek riba, lintah darat, ijon

dan pelepasan uang lainnya yang kala itu sangat meraja lela. Dalam waktu

relatif singkat pegadaian sangatlah berkembang pesat. Pada Zaman

kolonial jumlah pegadaian mencapai 492 buah, tersebar diseluruh

indonesia.

Tujuan Perum Pegadaian kembali dipertegas dalam Peraturan

Pemerintah RI No.103 Tahun 2000 yakni, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat terutama golongan menengah kebawah, melalui penyediaan

dana atas dasar hukum gadai. Juga menjadi penyedia jasa dibidang

keuangan lainnya, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku. Dengan status Perum, pegadaian diharapkan akan lebih mampu

mengelola usahanya dengan lebih profesional, bisnis oriented tanpa

meninggalkan ciri khusus dan misinya yaitu penyaluran uang pinjaman

atas dasar hukum gadai dengan sasaran masyarakat golongan ekonomi

lemah.

Perum Pegadaian Cabang Purwokerto yang berada di Kabupaten

Banyumas, didirikan untuk menjawab tantangan sehubungan adanya

kondisi perekonomian masyarakat yang cukup memprihatinkan. Pada

umumnya masyarakat ekonomi lemah mengalami kekurangan modal

untuk kegiatan usaha karena modal kebanyakkan dimiliki oleh para

pelepas uang (Money lenders) yang meminjamkan uangnya dengan

imbalan bunga yang sangat tinggi.

Page 36: Skripsi Lia.doc Revisi

2. Kegiatan Usaha Perum Pegadaian

Perum Pegadain adalah satu-satunya lembaga Pemerintahan yang

bergerak dibidang jasa penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat atas

dasar hukum gadai dengan jaminan barang bergerak.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1990 dan terakhir

PP No. 103 tanggal 10 November 2000 tentang pengalihan bentuk

Perusahaan Jawatan (PERJAN) Pegadaian menjadi Perusahaan Umum

(PERUM) Pegadaian dan selaku salah satu BUMN dalam lingkungan

Departemen Keuangan RI, Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian

mempunyai misi utama yaitu:

a. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional

pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum

gadai.

b. Mencegah ijon, lintah darat, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Perum Pegadaian telah

melaksanakan kegiatan usaha sebagai barikut:

1.Usaha inti terdiri dari:

a. Kredit Cepat Aman (KCA)

Kredit yang menyalurkan uang pinjaman untuk masyarakat

dengan mengunakan sistem gadai.

b. Jasa taksiran

Suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau

nilai harta benda miliknya yang diperiksa dan ditaksir oleh juru

taksir terutama untuk emas dan permata.

c. Jasa titipan

Suatu layanan kepada masyarakat dalam hal penitipan barang

berharga seperti perhiasan, emas, batu permata, kendaraan

bermotor, dan juga surat-surat berharga seperti surat tanah,

ijasah.

Page 37: Skripsi Lia.doc Revisi

2.Usaha lain terdiri dari:

a. Unit Toko Emas Galeri ‘’24”

Merupakan toko emas yang khusus merancang desain dan

menjual perhiasan emas dengan sertifikat jaminan sesuai kartase

perhiasan emas.

b. Koin Emas ONH

Merupakan cara menabung di pegadaian dalam bentuk barang

atau emas, terutama untuk persiapan menunaikan ibadah haji.

c. Kredit Angsuran Sistem Gadai (Krasida)

Pemberian pinjaman uang kepada para pengusaha mikro dan

kecil dengan menggunakan kontruksi pinjaman kredit atas dasar

gadai.

d. Kredit Angsuran Sistem Fidusia (Kreasi).

Pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha

mikro dan kecil dengan menggunakan kontruksi pinjaman kredit

atas dasar Fidusia.

e. Usaha Persewaan Gedung

3.Usaha Syariah, yaitu Unit Layanan Gadai Syariah.

3. Operasional

a. Barang Jaminan.

Besarnya uang pinjaman ditetapkan berdasarkan presentase

tertentu dari taksiram barang jaminan. Penggolongan barang jaminan

menurut besarnya sewa modal (bunga) dibagi kedalam empat golongan

yaitu seperti pada tabel berikut:

Tabel 9. Klasifikasi besarnya uang pinjaman yang diberikan.

GolonganBesarnya uang

Pinjaman yang diberikanBesarnya sewa modal

Per 15 hari

JangkaWaktu(Hari)

A 20.000 – 150.000 1,25 % 120B 151.000 – 500.000 1,6 % 120C 505.000 – 20.000.000 1,6 % 120D 20.050.000 ke atas 1 % 120

Sumber : Perum Pegadaian Cabang Purwokerto

Page 38: Skripsi Lia.doc Revisi

b. Cara Menyimpan Barang Jaminan

Untuk memudahkan pengelolaan penyimpanan barang

jaminan, maka penggolongan barang jaminan yang dapat diterima

sebagai barang jaminan dibagi kedalam berapa “Rubrik” yaitu:

1. Kain (Kn), terdiri : pakaian, kain sarung, seprei, dan sejenisnya.

2. Kantong (K), terdiri : emas, perak, berlian, jam tangan.

3. Gudang (G), terdiri: sepeda motor, sepeda, alat atau prabot,

perlengkapan (elektronik, gerabah).

4. Mobil (M), terdiri : sedan, minibus, mobil niaga, jeep, truk,pick

up

c. Tata Usaha Barang Jaminan

1. Untuk tiap-tiap bulan disediakan satu buku gudang yang diisi

menurut golongan, rubrik dan ribuan.

2. Pengisian buku gudang dilaksanakan tiap hari oleh petugas gudang

dengan cara pengisian:

a. Kolom masuk di isi menurut rekapitulasi kredit

b. Kolom keluar di isi dari rekapitulasi pelunasan

c. Saldo barang jaminan ditetapkan setiap hari

3. Barang yang sudah dilelang harus dikeluarkan dari buku gudang

dengan keterangan “lelang”.

d. Lelang

Lelang adalah upaya pengembalian uang jaminan beserta sewa

modal, yang tidak dilunasi sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Usaha ini dilakukan dengan penjualan barang jaminan tersebut kepada

umum pada waktu yang telah ditentukan.

4. Struktrur Organisasi Perusahaan

a. Kedudukan Organisasi

Perum Penggadaian Cabang Purwokerto merupakan bagian dari

67 Cabang Perum Pegadaian yang berada dibawah lingkup kerja

kantor wilayah Perum Pegadaian Yogyakarata. Cabang-cabang

Perum Pegdaian ini dapat dibagi dalam 5 kelas yakni:

Page 39: Skripsi Lia.doc Revisi

1. Cabang Utama

2. Cabang Kelas I

3. Cabang Kelas II

4. Cabang Kelas III

5. Cabang Kelas IV

Berdasarkan penilaian tersebut Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto diklasifikasikan kedalam cabang kelas II.

b. Susunan Organisasi

Dalam pelaksanaan dan untuk menambah pencapaian tujuan

organisasi, maka Perum Pegadaian Cabang Purwokerto mempunyai

struktur organisasi sebagai berikut.

Page 40: Skripsi Lia.doc Revisi

Adapun tugas dan fungsi masing-masing bidang adalah sebagai berikut

a). Manajer cabang

Manajer cabang mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasi, dan

menyelenggarakan serta mengawasi atas kegiatan operasional

perusahaan yang langsung berhubungan dengan masyarakat (nasabah)

sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan

oleh direksi/ Pimpinan Wilayah.

Untuk menyelenggarakan fungsinya, Manajer cabang mempunyai tugas:

1). Menyiapkan rencana penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum

gadai,

2). Mengkoordinasi bawahan untuk pelaksanaan kegiatan operasional

perusahaan,

3). Menyelenggarakan penyaluran kredit, penerimaan, penyimpanan,

dan pengeluaran modal kerja kantor cabang,

4). Mengurus penerimaan, menyimpan, dan pengeluaran barang

jaminan,

5). Mengurus dan memelihara kekayaan perusahaan yang ada dikantor

cabang-cabang,

6). Menyelenggarakan pembukuan, penyusunan anggaran, pembinaan

pegawai, tata usaha, dan pelaporan kegiatan kantor cabang,

7). Mewakili kepentingan perusahaan baik kedalam maupun keluar

berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan oleh direksi atau

pimpinan wilayah,

8). Memeliahara dan membina hubungan baik dengan nasabah dan

pihak lain dalam rangka pengembangan perusahaan,

9). Menyelenggarakan penerimaan pelunasan, pelaksaan lelang barang

jaminan, dan penjualan barang sisa lelang serta pembayaran uang

kelebihan,

10). Melaksanakan pengewasan terhadap seluruh kegiatan perusahaan

dan aset perusahaan dikantor cabang.

Page 41: Skripsi Lia.doc Revisi

b). Asisten Manajer Operasional

Asisten manajer opersaional mempunyai fungsi merencanakan,

mengkoordinasikan, dan melaksanakan pemberian uang pinjaman dan

usaha lain. Tugasnya adalah:

1). Membantu dan melakukan perencanaan tugas operasional cabang,

2). Mengkoordinasikan penaksiran barang jaminan, penetapan uang

pinjaman, dan penyelesaian pelunasan uang pinjaman serta

mengadministrasikannya,

3). Mengumpulkan bahan untuk penentuan harga pasar setempat

sebagai dasar penetapan harga taksiran jaminan,

4). Mengkoordinasikan pengelolaan lelang barang jaminan, barang

sisa lelang, dan kredit bermasalah serta pembayaran uang kelebihan.

5). Mengelola usaha lain,

6). Mengevaluasi hasil kegiatan opersional kantor cabang,

c). Penaksir

Penaksir mempunyai fungsi melaksanakan penaksiran terhadap barang

jaminan untuk menentukan mutu dan nilai barang dalam rangka

mewujudkan penerapan uang pinjaman wajar. Tugasnya adalah:

1). Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk

mengetahui mutu dan nilai barang, guna menentukan dan

menetapkan uang kredit gadai.

2). Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan

dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai, guna menentukan harga

dasar barang yang akan dilelang,

3). Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan

guna keamanan.

d). Penyimpan

Penyimpan mempunyai fungsi mengelola gudang barang jaminan emas

dengan cara menerima, menyimpan, merawat, mengeluarkan dan

mengadministrasikan barang jaminan. Tugasnya adalah:

Page 42: Skripsi Lia.doc Revisi

1). Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang

penyimpanan barang jaminan emas, guna terciptanya keamanan dan

keutuhan barang jaminan untuk serah terima jabatan,

2). Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dari asisten manajer

operasional,

3). Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan

pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain,

4). Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan, agar barang

jaminan dalam keadaan baik dan aman,

5). Melakukan pencatatan mutasi penerimaan atau pengeluaran barang

jaminan yang menjadi tanggung jawabnya,

e). Pemegang gudang

Pemegang gudang mempunyai fungsi melakukan pemeriksaan,

penyimpanan dan pengeluaran barang jaminan, selain barang kantong

dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan.

Tugasnya adalah:

1). Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap keadaan gudang

penyimpanan barang jaminan selain barang kantong;

2). Menerima barang jaminan selain barang kantong dari asisten manajer

operasional atau manajer cabang;

3). Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rubrik dan

bulan kreditnya, secara menyusun sesuai dengan urutan nomor surat

buku kredit, dan mengatur penyimpanannya;

4). Merawat, memelihara, dan membersihkan barang jaminan;

5). Mengeluarkan barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk

keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain;

6). Melakukan pencatatanan pengadministrasian mutasi (penambah atau

pengeluaran) barang jaminan yang menjadi tanggung jawabanya.

f). Kasir

Kasir mempunyai fungsi melakukan penerimaan dan pembayaran

terhadap semua transaksi yang berada dikantor cabang.

Page 43: Skripsi Lia.doc Revisi

Tugas:

1). Melakukan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2). Melakukan penerimaan uang dari hasil penjualan barang jaminan

yang dilelang.

3). Melaksanakan pembayaran untuk pinjaman kredit terhadap nasabah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4). Melakukan pembayaran terhadap semua pengeluaran yang terjadi

dikantor cabang.

g). Layanan konsumen

Layanan konsumen mempunyai fungsi memberikan informasi dan saran

kepada nasabah yang tidak puas terhadap semua kegiatan operasional

pada kantor cabang. Tugas:

1). Memberikan penjelasan yang sedetail atau sejelas mungkin

terhadap nasabah dan memberikan informasi lain yang dibutuhkan;

2). Memberikan pelayanan terhadap nasabah yang mengalami ketidak

puasan baik terhadap pelaksanaan pelayanan maupun permasalahan

lain yang terjadi dikantor cabang;

3). Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan/atasan

h). Keamanan

Keamanan menpunyai fungsi menyelenggarakan dan mengendalikan

ketertiban dan keamanan di lingkungan kantor cabang. Tugasnya:

1). Melakukan ketertiban dan keamanan di lingkungan kantor cabang;

2). Memberikan informasi kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan;

3). Mengatur dan mengawasi keluar masuknya kendaraan dinas/non

dinas dari dan kedalam lingkungan kantor cabang;

4). Mengatar manajer cabang dan atau pagawai yang ditunjuk bila

keluar dinas terutama mengambil atau menyetor uang di dan ke

bank.

Page 44: Skripsi Lia.doc Revisi

i). Usaha lain

Usaha lain mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan, dan

menyelenggarakan kegiatan operasional usaha lain yang berada dikantor

cabang.

Tugas.

1). Menyelenggarakan kegiatan pemasaran usaha lain;

2). Menyelenggarakan kegiatan operasional usaha lain;

3). Mengumpulkan dan mengelola data kegiatan operasional usaha lain;

4). Menyusun dan menyajikan data statistik dalam bentuk laporan.

Page 45: Skripsi Lia.doc Revisi

B. Analisis Data dan Pembahasan.

1. Analisis tingkat kesehatan perusahaan.

a. Return On Equity

Return on equity merupakan tingkat pengembalian investasi dari

modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Return on equity

diperoleh dari hasil pembagian antara laba setelah pajak dengan modal

sendiri. Perhitungan Return On Equity dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Return On Equity Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005.

Tahun

(1)

Laba setelahPajak

(2)

Modal sendiri

(3)

Return on Equity

(4)=(2):(3)x100%

Nilai

(5)

2001 938.110.028,00 4.296.105.080,00 21,84 % 202002 1.441.708.622,00 5.529.772.111,00 26,07 % 202003 761.359.837,00 6.310.519.663,00 12,06 % 162004 998.267.714,00 8.692.369.582,00 11,48 % 162005 867.558.513,00 7.721.336.483,00 11,24 % 16Jumlah 5.007.004.712,00 32.550.102.916,00 82,69 % 88

Rata-rata 1.001.400.942,40 6.510.020.583,20 16,54 % 18Sumber: lampiran 11

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui Return On Equity adalah

berkisar antara 11,24% sampai dengan 26,07% dari tahun 2001 sampai

dengan tahun 2005. komponen modal sendiri terdiri dari modal awal,

penyertaan modal, pemerintah, cadangan umum, cadangan tujuan,

cadangan pelunasan obligasi, selisih revaluasi aktiva tetap. Dan laba

tahun lalu. Akan tetapi bagi kantor cabang rekening tersebut selalu

bernilai nol, karena setiap akhir tahun berjalan dan rekening antar

kantor saja yang diperhitungkan sebagai modal sendiri.

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa Return On Equity

berkisar antara 11,54% sampai dengan 26,07% dengan rata-rata

sebesar 16,54%. Yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal sendiri

yang digunakan akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,1654.

Nilai Return On Equity pada tahun 2001 dan tahun 2002 bernilai 20.

Pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 bernilai 16 karena nilainya

berupa pada rentang 11 sampai 13%.

Page 46: Skripsi Lia.doc Revisi

b. Return On Investement

Return on Investement merupakan tingkat pengembalian

investasi dari modal asing yang dimiliki oleh perusahaan. Pada perum

pegadaian. Modal yang diperhitungkan adalah modal selain aktiva

tetap, oleh karena itu dalam penilaian kesehatan kinerja keuangan yang

diperhitungkan sebagai nilai investasi adalah aktiva lancar saja. Hasil

perhitungan Return on Investement terdapat pada tabel 11.

Tabel 11. Return on Investement Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005.

Tahun EBIT Penyusutan Capital Return NilaiEmployed on Invesment

(1) (2) (3) (4) (5)={(2)+(3)}:(4)x100% (6)2001 938.110.028,00 231.461.656,00 3.534.479.400,00 33,09% 152002 1.441.708.622,00 265.347.432,00 4.803.765.200,00 35,54% 152003 761.359.837,00 301.536.389,00 5.409.148.372,00 19,65% 152004 998.267.714,00 438.036.278,00 7.818.841.965,00 18,37% 152005 867.558.513,00 365.030.232,00 6.798.993.013,.00 18,13% 15Jumlah 5.007.004.712,00 1.601.411.987,00 28.365.227.950,00 124,78% 75Rata-rata 1.001.400.942,40 320.282.397,40 5.673.045.590,00 24,96% 15

Sumber: lampiran 12

Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui Return On Investement

berkisar antara 18,13% sampai dengan 35,54%. Yang berarti bahwa

setiap Rp 1,00 yang digunakan dalam invsetasi akan menghasilkan

laba operasional sebesar Rp 0,1813 sampai dengan Rp 0,3554.

pencapaian Return On Investement tersebut bernilai lebih besar dari

18%, sehingga nilai yang diperoleh dari tahun 2001 sampai dengan

tahun 2005 adalah 15.

c. Cash ratio.

Cash ratio digunakan untuk mengetahui kondisi kas perusahaan

dibandingkan dengan hutang lancar yang dimiliki. Rasio in digunakan

untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang

lancar dan kas yang dimiliki. Kas terdiri atas nilai kas perusahaan,

simpanan di bank, dan surat berharga. Pada Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto tidak memiliki surat berharga. Sehingga yang digunakan

dalam analisis cash ratio dapat dilihat pada tabel 12.

Page 47: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 12. Cash ratio Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005

Tahun Kas dan Bank Current liabilities Cash ratio Nilai(1) (2) (3) (4)=(2):(4)x100% (5)

2001 174.176.40

0,00 3.104.022,

00 56,11 5

2002 170.994.60

0,00 11.620.395,

00 14,72 2

2003 123.584.80

0,00 49.846.341,

00 2,48 0

2004 256.744.44

0,00 86.200.871,

00 2,98 0

2005 223.256.03

5,00 75.492.586,

00 2,96 0

Jumlah 948.756.27

5,00 226.264.215,

00 79,25 7

Rata-rata 189.751.25

5,00 45.252.843,

00 15,85 1Sumber: lampiran 13

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui, cash ratio berkisar antara

2,48 % sampai dengan 56,11 %, dengan rata-rata 15,85 % yang berarti

bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh kas yang

tersedia serta bank yang segera dapat diuangkan sebesar 1584,8. Pada

tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 nilai sama dengan nol, hal ini

disebabkan oleh pencapaian Cash ratio lebih kecil dari 5 %.

d. Current ratio.

Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban apa

bila ditagih. Current ratio diperoleh dari pembagian antara aktiva

lancar dengan hutang lancar. Aktiva lancar pada Perum Pegadaian

Cabang Purwokerto terdiri atas kas, bank, pinjaman yang diberikan

dan pendapatan yang masih harus diterima, hutang kepada rekanan,

hutang pajak dan hutang biaya. Hasil analisis Current Ratio dapat

dilihat pada tabel 13.

Page 48: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 13 Current Ratio Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005

Tahun(1)

Current Assets(2)

Current Liabilities

(3)

Current Ratio(4)=(2):(3)x100%

Nilai(5)

2001 3.534.479.400,00 3.104.022,00 1.138,68% 52002 4.803.765.200,00 11.620.395,00 413,39% 52003 5.409.148.372,00 49.846.341,00 108,52% 32004 7.818.841.965,00 86.200.871,00 90,70% 12005 6.798.993.013,00 75.492.586,00 90,06% 1Jumlah 28.365.227.950,00 226.264.215,00 1.841,34% 15Rata-rata 5.673.045.590,00 45.252.843,00 368,27% 3

Sumber: lampiran 14.

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa current ratio

berkisar antara 90,06 % sampai dengan 1.138,68 %. Hal ini menjukkan

perusahaan mampu memenuhi kewajiban jika dilakukan penagihan

atas hutang-hutang yang dimiliki. Nilai yang diperoleh pada tahun

2001 dan 2002 sebesar 5, hal ini karena current ratio yang diperoleh

lebih besar dari 125 %. Pada tahun 2003 memperoleh nilai 3 karena

terletak pada rentang 100 % sampai dengan 110 % dan pada tahun

2004 dan 2005 memperoleh nilai 1, karena nilainya terletak pada

rentang 90 sampai dengan 95 %.

e. Collection period.

Collection period menunjukan kemampuan perusahaan dalam

mengumpulkan piutang dari nasabah. Semakin besar collection period

menunjukan waktu pengumpulan piutang yang lama, dan semakin

kecil collection period menunkakn waktu yang mengumpulan piutang

yang cepat. Hasil analisis collection period dapat dilihat pada tabel 14.

Page 49: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 14. Collection Period Perum Pegadaian Cabang Purwokerto Tahun 2001-2005.

Tahun(1)

Piutang (2)

Pendapatan(3)

Collection Period(4)=(2):(3)x365hari

Nilai(5)

2001 3.148.563.700,00 1.235.049.348,00 930,51 02002 4.330.605.200,00 1.907.228.711,00 828,78 02003 4.980.092.180,00 2.183.686.291,.00 832,42 02004 7.168.275.968,00 2.605.578.287,00 1.006,68 02005 6.248.935.624,00 2.265.720.249,00 1.006,68 0

Jumlah 25.876.472.672,00 10.197.262.886,00 4.605,07 0Rata-rata 5.175.294.534,40 2.039.452.577,20 921,01 0

Sumber: lampiran 15.

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui collection period berkisar

antara 828,78 hari sampai dengan 1.006,68 hari, dengan rata-rata

sebesar 921,01 hari. Hal ini menunjukan pengumpulan piutang yang

dilakukan oleh perusahaan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini

juga menunjukkan jangka waktu pinjaman pada nasabah dapat dilunasi

dalam waktu yang lama juga. Nilai yang diperoleh dari tahun 2001

sampai tahun 2005 adalah nol. Hal ini disebabkan waktu pengumpulan

piutang lebih dari satu tahun.

f. Perputaran persediaan

Perputaran persediaan menujukan kemampuan perusahaan dalam

menjual semua persedian yang dimiliki. Pada Perum Pegadaian

Cabang Purwokerto persedian yang dimiliki bukan persediaan barang

dagangan untuk dijual, tetapi persediannya berupa persediaan berupa

persediaan peralatan keperluan perusahaan. Hasil analisis perputaran

persediaan dapat dilihat pada tabel 15.

Page 50: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 15. Perputaran Persediaan Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005.

Tahun

(1)

Persediaan

(2)

Pendapatan

(3)

Perputaran Persediaan

(4)=(2):(3)x365hari

Nilai

(5)2001 64.990.666,00 1.235.049.348,00 19,21 52002 7.617.935,00 1.907.228.711,00 1,46 52003 4.240.180,00 2.183.686.291,00 0,71 52004 3.818.628,00 2.605.578.287,00 0,53 52005 3.320.546,00 2.265.720.249,00 0,53 5

Jumlah 83.987.955,00 10.197.262.886,00 22,44 25Rata-rata 16.797.591,00 2.039.452.577,20 4,49 5

Sumber: lampiran 16.

Berdasarkan tabel 15 diatas, maka dapat diketahui bahwa

perputaran persediaan berkisar antara 0,53 hari sampai dengan 19,21

hari, dengan rata-rata 4,49 hari. Nilai yang diperoleh dari tahun 2001

sampai dengan tahun 2005 adalah 5. hal ini disebabkan perputaran

persediaan yang terjadi lebih kecil dari 60 hari.

g. Perputaran total asset.

Perputaran total asset digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan pendapatan yang diperhitungkan

adalah pendapatan yang tidak termasuk pendapatan yang

diperhitungkan adalah pendapatan yang tidak termasuk pendapatan

dari penjualan aktiva tetap. Total aktiva yang diperhitungkan adalah

total aktiva tidak termasuk aktiva tetap atau disebut dengan capital

employed. Hasil analisis perputaran total asset dapat dilihat pad tabel

16.

Page 51: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 16. Perputaran Total Asset Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005.

Tahun

(1)

Pendapatan

(2)

Capital Employed

(3)

Perputaran total assets

(4)=(2):(3)x100%

Nilai

(5)

2001 1.235.049.348,00 3.534.479.400,00 34,94 % 22002 1.907.228.711,00 4.803.765.200,00 39,70 % 22003 2.183.686.291,00 5.409.148.372,00 40,37 % 32004 2.605.578.287,00 7.818.841.965,00 33,32 % 22005 2.265.720.249,00 6.798.993.013,00 33,32 % 2

Jumlah 10.197.262.886,00 28.365.227.950,00 181,66 % 11Rata-rata 2.039.452.577,20 5.673.045.590,00 36,33 % 2

Sumber: lampiran 17.

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui perputaran total asset

berkisar antara 33,32% sampai dengan 40,37%, dengan rata-rata

36,33%. Hal ini menunjukan perusahaan berhasil memperoleh 36,33%

dari setiap rupiah yang dimiliki pada aktiva yang digunakan untuk

menjalankan usaha. Nilai yang diperoleh dari tahun 2001, 2002, 2004

dan 2005 adalah 2, karena perputaran total assets yang diperoleh

terletak pada rentang 20 sampai 40%. Sedangkan pada tahun 2003

nilai yang diperoleh sebesar 2,5% karena terletak pada rentang 40

sampai dengan 60%.

h. Rasio total modal sendiri terhadap total asset

Rasio total modal sendiri terhadap total asset digunakan untuk

mengetahui proposi modal sendiri yang dimiliki dibanding dengan

total aktiva yang dimiliki. Hasil analisis rasio total modal sendiri

terhadap total asset dapat dilihat pada tabel 17.

Page 52: Skripsi Lia.doc Revisi

Table17. Rasio Total modal sendiri terhadap total asset Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005

Tahun(1)

Total Modal Sendiri

(2)

Total Assets(3)

Total Modal Sendiri terhadap

total assets(4)=(2):(3)x100%

Nilai(5)

2001 4.296.105.080,00 4.299.209.102,00 99,93 % 72002 5.529.772.111,00 5.541.392.506,00 99,79 % 72003 6.310.519.663,00 6.360.366.004,00 99,22 % 72004 8.692.369.582,00 8.778.570.450,00 99,03 % 72005 7.721.336.483,00 7.796.829.069,00 99,02 % 7Jumlah 32.550.102.917,00 32.776.367.131,00 496,98 % 33Rata-rata 6.510.020.583,40 6.555.273.426,20 99,40 % 7

Sumber: lampiran 18.

Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui rasio total aktiva modal

sendiri terhadap total asset berkisar 99,40%, yang berarti bahwa setiap

Rp 1,00 aktiva yang akan dibiayai oleh modal sendiri sebesar Rp

0,9940. Hal ini menujukkan perusahaan menggunakan modal sendiri

dalam proposi yang besar, dan hanya menggunakan modal asing dalam

jumlah yang lebih kecil. Nilai yang diperoleh pada tahun 2001 sampai

dengan tahun 2005 adalah sebesar 6,5 karena rasio total modal sendiri

terhadap total asset terletak pada rentang 90 sampai 100.

i. Total nilai kinerja keuangan.

Total nilai kinerja keuangan diperoleh dari penjumlahan semua

nilai yang diperoleh pada hasil analisis rasio return on equity, return

on investement, cash ratio, current ratio, collection period, perputaran

persediaan, perputaran total asset dan rasio total modal sendiri

terhadap total asset. Total nilai kinerja keuangan dapat dilihat pada

tabel 18.

Page 53: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 18. Total nilai kinerja keuangan Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005

tahun Jumlah nilai Keterangan

2001

2002

2003

2004

2005

Jumlah

Rata-rata

58,5

55,5

48,0

45,5

45,5

253

50,6

Sehat kategori AA

Sehat kategori A

Sehat kategori A

Sehat kategori A

Sehat kategori A

Sehat kategori A

Sumber: lampiran 19

Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa pada tahun 2001

perusahaan dalam kondisi sehat dengan kategori AA, karena pada

rentang 56 sampai dengan 66,5. Pada tahun 2002-2005 perusahaan

dalam kondisi sehat A, karena berada pada rentang 45,5 sampai

dengan 56. Rata-rata nilai sebesar 50,6 atau memiliki rata-rata kinerja

yang sehat kategori A. Dengan demikian hipotesis pertama yang

menyatakan kinerja Perum Pegadaian Cabang Purwokerto telah

memenuhi klasifikasi sehat berdasarkan kriteria kinerja keuangan yang

berlaku dapat diterima.

2. Analisis Perkembangan Usaha

Analisis perkembangan usaha dilakukan dengan analsis

perkembangan rentabiliatas ekonomis. Perkembangan rentabilitas

ekonomis dapat diketahui dengan melakukan trend rentabilitas ekonomis

dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Rentabilitas ekonomis

diperoleh dari hasil perkalian antara profit margin dengan operating assets

turnover. Hasil analisis rentabilitas ekonomis dapat dilihat pada tabel 19.

Page 54: Skripsi Lia.doc Revisi

Tabel 19. Rentabilitas Ekonomis Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005

Tahun(1)

Profit Margin(2)

Turnover of operating assets

(3)

Rentabilitas ekonomis

(4)=(2)x(3)x100%

2001 75,96 % 0,29 21,82 % 2002 75,59 % 0,34 26,02 %2003 34,87 % 0,34 11,97 %2004 38,31 % 0,30 11,37 %2005 38,29 % 0,29 11,13 %Jumlah 263,02 % 1,56 82,31 %Rata-rata 52,06 % 0,31 16,46 %Sumber: lampiran 21

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui rentabilitas berkisar antara

11,13% sampai dengan 26,02%. Rata-rata Rentabilitas Ekonomis sebesar

16,46%, artinya rata-rata perusahaan berhasil menjalankan usahanya

secara efisien, sehingga mampu memperoleh keuntungan. Perusahaan

dikatakan efisien bila rentabilitas ekonomis yang diperoleh lebih besar dari

biaya modal. Modal yang digunakan oleh Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto adalah modal sendiri, sehingga biaya modal yang dimiliki

adalah sama dengan suku bunga simpanan di bank umum yaitu sebesar

12%.

Analisis trend yang digunakan adalah trend least square.

Berdasarkan perhitungan trend least square pada lampiran 22 diperoleh

persamaan trend sebagai berikut:

Y= 16.46134-3.60323 X

Konstanta bernilai 16,46134 artinya Rentabilitas Ekonomis akan

bernilai 16,46134 jika Profit Margin bernilai nol atau konstan. Nilai

koefisien rehresi variebel Profit Margin (X) sebesar 3,60323 artinya

semakin tinggi Profit Margin maka semakin tinggi Rentabilitas

Ekonomisnya.

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa

rentabilitas ekonomis mengalami penurunan dari tahun ketahun sebesar

3,60323 persen. Penurunan ini juga didukung fakta bahwa rentabilitas

ekonomis pada tahun 2005 hanya mencapai 11,13 persen, sedangkan pada

Page 55: Skripsi Lia.doc Revisi

tahun 2001 mencapai 21,82 persen dan tahun 2002 sebesar 26,0171

persen. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan

perkembangan rentabilitas ekonomis Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto cenderung meningkat ditolak.

Rentabilitas ekonomis cenderung mengalami penurunan, hal ini

disebabkan oleh, adanya penurunan profit margin. Meskipun nilai

penjualan mengalami peningkatan, tetapi peningkatan penjualan ternyata

diikuti dengan peningkatan biaya operasional, sehingga peningkatan laba

operasional, lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan penjualan.

Selain disebabkan oleh penurunan profit margin, penurunan rentabilitas

ekonomis juga disebabkan oleh penurunan turnover of operating assets,

terutama pada tahun 2005, yaitu dari 0,30 menjadi 0,29.

3. Pembahasan

Setiap perusahaan selalu mengevaluasi kinerjanya dalam satu

periode, terutama kinerja keuangan. Demikian juga dengan Perum

Pegadaian Cabang Purwokerto melakukan penilaian kinerja keuangan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No KEP-100/MBU/2002.

Berdasarkan analisis kinerja keuangan dapat diketahui bahwa

Perum Pegadaian Cabang Purwokerto dalam kondisi yang sehat kategori

A, karena rata-rata nilai kinerja keuangan dari tahun 2001-2005 memiliki

nilai yang berada pada rentang 45,5 sampai dengan 56. Dengan

pencapaian kategori A tersebut menunjukkan kinerja keuangannya belum

maksimal, karena dalam klasifikasi sehat terdapat kategori AA dan AAA.

Kategori AA diperoleh jika nilai terletak pada rentang 56 sampai dengan

66,5, sedangkan kategori AAA jika nilainya lebih dari 66,5.

Meskipun masuk dalam kategori sehat, akan tetapi masih terdapat

rasio keuangan yang mengalami penurunan, yaitu return on equity

mengalami penurunan pada level terendah pada tahun 2005 sebesar 11,24

persen, sedangkan pada tahun 2002 mencapai nilai tertinggi sebesar 26,07.

Demikian juga dengan perolehan return on investment yang cenderung

Page 56: Skripsi Lia.doc Revisi

mengalami penurunan, terutama pada tahun 2005 mencapai nilai terendah

yaitu sebesar 18,13 persen. Penurunan-penurunan ini merupakan masalah

bagi perusahaan karena peningkatan aktiva ternyata tidak diikuti dengan

peningkatan profitabilitas, hal ini menunjukan perusahaan belum memutar

aktivanya secara maksimal, sehingga aktiva yang dimiliki belum

menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Pengukuran profitabilitas selain menggunakan return on

investment dan return on equity dilakukan dengan rentabilitas ekonomis.

Sama halnya dengan rasio profitabilitas yang lain rentabilitas ekonomis

juga mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2002 sebesar 26,02 persen,

sedangkan pada tahun 2005 sebesar 11,13 persen. Penurunan pada salah

satu rasio profitabilitas ternyata mengakibatkan penurunan pada rasio

profitabilitas yang lainnya, yaitu terjadi penurunan rasio return on

investment, return on equity dan rentabilitas ekonomis.

Nilai cash ratio juga mengalami penurunan, hal ini ditunjukkan

dari cash ratio pada tahun 2001 sebesar 56,11 persen, sedangkan pada

tahun 2003, 2004 dan 2005 menjadi 2,48; 2,98; dan 2,96 persen atau

masuk pada kategori nilai nol. Penurunan cash rasio ini disebabkan oleh

meningkatnya current liabilities. Demikian juga dengan current ratio yang

mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2001 sebesar 1138,88 kali

menjadi 90,06 kali pada tahun 2005 karena adanya peningkatan current

liabilities.

Dalam penilaian kinerja keuangan terdapat juga aspek collection

period, yaitu periode pengumpulan piutang. Berdasarkan analisis

collection period dapat diketahui bahwa collection period lebih dari 300

hari, sehingga nilai yang diperoleh nol. Rata-rata collection period sebesar

921,01, hal ini berarti pengumpulan piutang membutuhkan waktu rata-rata

921,01 hari. Hal ini berarti pengumpulan piutang membutuhkan waktu

yang terlalu lama tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh

perusahaan sebesar 300 hari.

Page 57: Skripsi Lia.doc Revisi

Perputaran persediaan merupakan salah satu aspek kinerja

keuangan yang dinilai pada penilaian kinerja keuangan pada Perum

Pegadaian. Nilai perputaran persediaan dari tahun 2001 sampai dengan

tahun 2005 adalah 5, karena perputaran persediaan lebih kecil dari 60 hari.

Hal ini berarti dalam 60 hari perusahaan berhasil memutar persediaannya.

Perputaran total assets juga mengalami penurunan terutama pada

tahun 2004 dan 2005 sebesar 33,32 persen, sedangkan pada tahun 2003

sebesar 40,37 persen. Penurunan perputaran total assets ini disebabkan

oleh peningkatan modal kerja. Meskipun penjualan mengalami

peningkatan, tetapi peningkatan penjualan lebih kecil dibandingkan

dengan peningkatan modal kerja ( capital employed ), sehingga secara

keseluruhan mengakibatkan penurunan perputaran total assets.

Perum Pegadaian mampu menjaga komposisi permodalannya yaitu

ditunjukkan oleh rasio antara modal sendiri dengan total assets, dengan

rata-rata komposisi sebesar 99,40 persen. Hal ini menunjukkan Perum

Pegadaian Cabang Purwokerto menggunakan sebagian besar modal kerja

berasal dari modal sendiri. Dengan pemakaian modal sendiri tersebut

maka perusahaan tidak terbebani dengan biaya modal asing yang terlalu

besar.

Berdasarkan analisis trend rentabilitas ekonomis diperoleh adanya

trend negatif. Hal ini menunjukkan rentabilitas ekonomis Perum

Pegadaian Cabang Purwokerto cenderung mengalami penurunan.

Penurunan rentabilitas ekonomis ini juga menunjukan bahwa perusahaan

semakin tidak efisien. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya

yang terlalu besar. Oleh karena itu untuk meningkatkan rentabilitas

ekonomis dapat dilakukan dengan cara efisiensi biaya operasional dan

memaksimalkan penjualan.

Page 58: Skripsi Lia.doc Revisi

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A.Kesimpulan

1. Kinerja keuangan Perum Pegadaian Cabang Purwokerto pada tahun 2001

sampai dengan tahun 2005 memiliki rata-rata kondisi yang sehat dengan

kategori A. Hal ini ditunjukan oleh rata-rata penilaian kinerja keuangan

diperoleh nilai sebesar 50,6. Nilai tersebut lebih besar dari batas minimal

perusahaan sehat sebesar 45,5 sehingga hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa tingkat kesehatan finansial Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto selama periode penelitian telah memenuhi klasifikasi sehat

diterima.

2. Pencapaian rentabilitas ekonomis dari tahun 2001 sampai dengan tahun

2005 cenderung mengalami penurunan, hal ini ditunjukan dari hasil

analisis trend yang diperoleh berkoefisien negatife, yaitu sebesar –3,60323

sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa perkembangan usaha

Perum Pegadaian Cabang Purwokerto selama periode penelitian

mengalami peningkatan ditolak.

B. IMPLIKASI

1. Untuk mempertahankan pencapaian kinerja keuangan perusahaan perlu

memperbaiki indikator kinerja keuangan yang nilainya belum maksimal,

yaitu pada Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Perputaran Total

Assets dan rasio total modal sendiri terhadap total assets. Hal ini dilakukan

dengan meningkatkan aktiva lancar melalui peningkatan perputaran kas

dan bank, meningkatkan jumlah penyaluran pinjaman serta menjaga

pembayaran angsuran pinjaman agar tidak terjadi kemacetan dalam

pembayan angsuran.

2. Perum Pegadaian Cabang Purwokerto hendaknya berusaha untuk

meningkatkan rentabilitas ekonomisnya. Dengan semakin tinggi

rentabilitas ekonomisnya maka perusahaan tersebut akan semakin efisien.

Peningkatan rentabilitas ekonomis dilakukan dengan cara meningkatkan

Page 59: Skripsi Lia.doc Revisi

pendapatan perusahaan dan dapat menggunakan biaya operasional secara

efisien.

Page 60: Skripsi Lia.doc Revisi

DAFTAR PUSTAKA

Badrul Zaman, 1991, Bab-Bab Tentang Kreditverband Gadai dan Fiducia, Pt Citra Aditya Bakti, Bandung.

Bambang Riyanto, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE Universitas Gajah mada, Yogyakarta.

Djarwanto Ps, 2001, Statistik Sosial Ekonomi Edisi Ketiga, BPFE Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Hanafi M Mamduh dan Halim Abdul, 2004, Analisis Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta.

S. Munawir, 2004, Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.

Supranto J, 2001, Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sutrisno, 2003, Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi, Ekonisia FE Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, 2002, Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-100/MBU/2002, Jakarta

Page 61: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 2 : Neraca Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2002PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO

NERACAPER 31 DESEMBER 2002

No. AKTIVA No. PASIVAI. AKTIVA LANCAR I. Kewajiban lancar

1. Kas 69.994.600 1. Hutang kepada rekanan 7.187.4002. Bank 101.000.000 2. Hutang kepada nasabah 14.590.0683. Deposito 0 3. Hutang pajak 3.149.3274. Surat berharga 0 4. Hutang jangka panjang YAJT 05. Cad. Peny. Penurunan surat berharga 0 5. Biaya ymh harus dibayar 685.0006. Pajak dibayar dimuka 0 6. Pendapatan diterima dimuka (14.000.000)7. Uang muka dinas 0 7. Hutang lancar lainnya 08. Pinjaman yang diberikan 4.330.605.200 8. Hutang bea lelang 09. Piutang afiliasi 0 9. Hutang jasa produksi 010. Piutang lainnya 0 10. Hutang iuran wajib 8.60011. Cad. Peny. Piutang non usaha 0 11. Hutang iuran dana pembinaan (PUKK) 012. Pendapatan ymh diterima 302.165.400 12. Hutang dana pembangunan semesta (1) 013. Biaya dibayar dimuka 0

Jumlah Aktiva Lancar 4.803.765.200 Jumlah Kewajiban Lancar 11.620.395

II. Kewajiban Jangka PanjangII. Investasi Jangka Panjang 0 13. Hutang bank jangka panjang 0

14. Dana pelunasan obligasi 0 14. Hutang obligasi 015. Penyertaan toko emas usaha pers 0 15. Hutang jangka panjang lease 016. Investasi jangka panjang lainnya 0 16. Hutang jangka panjang lainnya 0

Jumlah Investasi Jangka Panjang 0 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0

III. Aktiva Tetap III. Modal

Page 62: Skripsi Lia.doc Revisi

17. Tanah 596.104.812 17. Modal awal 018. Bangunan (Gol. 4) 237.237.560 18. Penyertaan modal pemerintah (PMP) 019. Instalasi (Gol. 1) 0 19. Cadangan umum 020. Kendaraan bermotor (Gol. 2) 67.551.500 20. Cadangan tujuan 021. Inventaris (Gol. 1) 86.425.931 21. Cadangan pelunasan obligasi 022. Ak. Peny. Bangunan (170.698.814) 22. Selisih revaluasi aktiva tetap 023. Ak. Peny. Instalasi 0 23. Laba tahun lalu 024. Ak. Peny. Kendaraan bermotor (27.954.051) 24. Laba tahun berjalan 1.441.708.62225. Ak.peny. investasi (66.694.567) 25. RAK (DALAM KANWIL) (1.377.444.709)

Jumlah aktiva tetap 721.972.371 26. RAK(KANDA PUSAT) 5.476.970

IV. Aktiva lain-lain 27. RAK (CABANG PUSAT) 5.400.984.22826. Pekerjaan dalam pelaksanaan 0 28. RAK (ANTAR KANDA) 59.047.00027. Aktiva tetap lease 028. Ak. Amortisasi aktiva tetap lease 029. Persediaan alat keperluan persh. 7.617.93530. Beban yang ditangguhkan 031. Barang sisa lelang 8.037.00032. Klain pada karyawan 033. Cad. Klain karyawan 034. Akiva yang disisihkan 0

Jumlah Aktiva Lain-Lain 64.990.666 Jumlah Modal 5.529.772.111

Jumlah Aktiva 5.541.392.506 Jumlah Pasiva 5.541.392.506

Page 63: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 3. Neraca Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2003PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO

NERACAPER 31 DESEMBER 2003

No. AKTIVA No. PASIVAI. AKTIVA LANCAR I Kewajiban lancar

1. Kas 122.584.800 1. Hutang kepada rekanan 6.751.8002. Bank 1.000.000 2. Hutang kepada nasabah 26.553.1053. Investasi Jangka Pendek 0 3. Hutang pajak 123,754. Surat berharga 0 4. Hutang jangka panjang YAJT 05. Cad. Peny. Penurunan surat berharga 0 5. Biaya ymh harus dibayar 2.120.4606. Pajak dibayar dimuka 0 6. Pendapatan diterima dimuka 14.000.0007. Uang muka dinas 0 7. Hutang lancar lainnya 08. Pinjaman yang diberikan 4.980.092.180 8. Hutang bea lelang 294.0269. Piutang afiliasi 0 9. Hutang jasa produksi 010. Piutang lainnya 0 10. Hutang iuran wajib 3.20011. Cad. Peny. Piutang non usaha 0 11. Hutang iuran dana pembinaan (PUKK) 012. Pendapatan ymh diterima 305.471.392 12. Hutang dana pembangunan semesta (1) 013. Biaya dibayar dimuka 0

Jumlah Aktiva Lancar 5.409.148.372 Jumlah Kewajiban Lancar 49.846.341

II. Kewajiban Jangka PanjangII. Investasi Jangka Panjang 0 13. Hutang bank jangka panjang 0

14. Dana pelunasan obligasi 0 14. Hutang obligasi 015. Penyertaan toko emas usaha pers 0 15. Hutang jangka panjang lease 016. Investasi jangka panjang lainnya 0 16. Hutang jangka panjang lainnya 0

Jumlah Investasi Jangka Panjang 0 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0

Page 64: Skripsi Lia.doc Revisi

III. Aktiva Tetap III. Modal17. Tanah 596.104.812 17. Modal awal 018 Bangunan (Gol. 4) 240.852.860 18. Penyertaan modal pemerintah (PMP) 0.19 Instalasi (Gol. 1) 0 19. Cadangan umum 020. Kendaraan bermotor (Gol. 2) 67.551.500 20. Cadangan tujuan 021. Inventaris (Gol. 1) 111.168.569 21. Cadangan pelunasan obligasi 022. Ak. Peny. Bangunan (181.702.358) 22. Selisih revaluasi aktiva tetap 023. Ak. Peny. Instalasi 0 23. Laba tahun lalu 024. Ak. Peny. Kendaraan bermotor (36.963.414) 24. Laba tahun berjalan 761.359.83725. Ak.peny. investasi (82.870.617) 25. RAK (DALAM KANWIL) (2.156.326.968)

Jumlah aktiva tetap 721.972.371 26. RAK(KANDA PUSAT) 0

IV. Aktiva lain-lain 27. RAK (CABANG PUSAT) 7.646.439.52426. Pekerjaan dalam pelaksanaan 22.902.000 28. RAK (ANTAR KANDA) 56.047.00027. Aktiva tetap lease 028. Ak. Amortisasi aktiva tetap lease 029. Persediaan alat keperluan persh. 4.240.18030. Beban yang ditangguhkan 031. Barang sisa lelang 11.934.10032. Klain pada karyawan 033. Cad. Klain karyawan 034. Akiva yang disisihkan 0

Jumlah Aktiva Lain-Lain 237.076.280 Jumlah Modal 6.310.516.663

Jumlah Aktiva 6.360.366.004 Jumlah Pasiva 6.360.366.004

Page 65: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 4. Neraca Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2004

PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTONERACA

PER 31 DESEMBER 2004

No. AKTIVA No. PASIVAI. AKTIVA LANCAR I. Kewajiban lancar

1. Kas 169.201.800 1. Hutang usaha 4.010.5342. Bank 87.542.640 2. Hutang bea lelang 03. Investasi jangka pendek 0 3. Hutang kepada nasabah 58.668.8154. Piutang usaha 7.186.275.968 4. Hutang pajak 23.5455. Piutang non usaha 0 5. Hutang kepada pegawai 06. Uang muka 0 6. Hutang modal kerja jangka pendek 07. Pajak dibayar dimuka 0 7. Hutang jangka panjang YAJT 08. Biaya dibayar dimuka 0 8. Biaya yang masih harus dibayar 4.080.7189. Pendapatan ymh diterima 375.821.557 9. Pendapatan diterima dimuka 19.415.040

Jumlah aktiva lancar 7.818.841.965 10. Hutang jasa produksi dan dana sosial 0

11. Hutang iuran wajib 2.219II. Aktiva pajak tangguhan 12. Hutang dana pembinaan 0

10. Aktiva pajak tangguhan 0 13. Hutang dana pemb. Semesta 0Jumlah aktiva pajak tangguhan 0 14. Hutang pend. Yang ditangguhkan 0

III. Investasi jangka panjang 0 Jumlah kewajiban lancar 86.200.87111. Dana pelunasan obligasi 0 II. Kewajiban pajak tangguhan12. Penyertaan toko emas dan usaha pers 0 15. Kewajiban pajak tangguhan 013. Investasi jangka panjang lainnya 0 Jumlah kewajiban pajak tangguhan 0

Jumlah investasi jangka panjang 0

Page 66: Skripsi Lia.doc Revisi

IV. Aktiva tetap III. Kewajiban jangka panjang14. Tanah 596.104.812 16. Hutang bank jangka panjang 015. Bangunan 665.859.039 17. Hutang promes jangka panjang 016. Inventaris 127.843.884 18. Hutang kepada pemerintah 017. Kendaraan 67.551.500 19. Hutang obligasi 018. Akm. Peny. Bangunan (271.831.788) 20. Hutang jangka panjang SGU 019. Akm. Peny. Inventaris (113.496.972) 21. Hutang jangka panjang lainnya 020. Akm. Peny. Kendaraan bermotor (52.707.518) 22. Jumlah kewajiban jangka panjang 021. Aktiva dalam penyelesaian 0 IV. Modal 22. Aktiva sewa guna usaha (SGU) 0 23. Modal awal 023. Akm. Amortisasi aktiva SGU 0 24. Penyertaan modal pemerintah (PMP) 0

JUMLAH AKTIVA TETAP 951.771.457 25. Cadangan umum 0

V. AKTIVA lain-lain 26. Cadangan tujuan 024. Persediaan barang 3.818.628 27. Cadangan pelunasan obligasi 025. Persediaan emas 0 28. Selisih revaluasi aktiva tetap 026. Aktiva tidak berwujud 0 29. Laba tahun lalu 027. Beban yang ditangguhkan 0 30. Laba tahun berjalan 998.267.71428. Barang bermasalah 0 31. RAK dalam kantor wilayah (2.736.471.482)29. Barang lelang milik perusahaan 4.138.400 32. RAK antar wilayah dan pusat 030. Barang jaminan yang DSIHKAB (AYB) 0 33. RAK antar cabang dan pusat 10.371.526.35631. Aktiva yang disisihkan 0 34. RAK antar kantor wilayah 59.047.00032. Kerugian perusahaan ymh diperhit. 0 35. RAK dalam kantor pusat 0

Jumlah aktiva lain-lain 7.957.028 Jumlah modal 8.692.369.582

Jumlah aktiva 8.778.570.450 Jumlah pasiva 8.778.570.450

Page 67: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 5. Neraca Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2005

PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTONERACA

PER 31 DESEMBER 2005

No. AKTIVA No. PASIVAI. AKTIVA LANCAR Kewajiban lancar

1. Kas 141.132.000 1. Hutang usaha 4.010.5342. Bank 76.124.035 2. Hutang bea lelang 03. Investasi jangka pendek 0 3. Hutang kepada nasabah 58.668.8154. Piutang usaha 6.248.935.624 4. Hutang pajak 23.5455. Piutang non usaha 0 5. Hutang kepada pegawai 06. Uang muka 0 6. Hutang modal kerja jangka pendek 07. Pajak dibayar dimuka 0 7. Hutang jangka panjang YAJT 08. Biaya dibayar dimuka 0 8. Biaya yang masih harus dibayar 4.080.7189. Pendapatan ymh diterima 375.821.557 9. Pendapatan diterima dimuka 19.415.040

Jumlah aktiva lancar 7.818.841.965 10. Hutang jasa produksi dan dana sosial 0

11. Hutang iuran wajib 2.219II. Aktiva pajak tangguhan 12. Hutang dana pembinaan 0

10. Aktiva pajak tangguhan 0 13. Hutang dana pemb. Semesta 0Jumlah aktiva pajak tangguhan 0 14. Hutang pend. Yang ditangguhkan 0

III. Investasi jangka panjang 0 Jumlah kewajiban lancar 86.200.87111. Dana pelunasan obligasi 012. Penyertaan toko emas dan usaha pers 0 II. Kewajiban pajak tangguhan13. Investasi jangka panjang lainnya 0 15. Kewajiban pajak tangguhan 0

Jumlah investasi jangka panjang 0 Jumlah kewajiban pajak tangguhan 0

Page 68: Skripsi Lia.doc Revisi

IV. Aktiva tetap III. Kewajiban jangka panjang14. Tanah 596.104.812 16. Hutang bank jangka panjang 015. Bangunan 665.859.039 17. Hutang promes jangka panjang 016. Inventaris 127.843.884 18. Hutang kepada pemerintah 017. Kendaraan 67.551.500 19. Hutang obligasi 018. Akm. Peny. Bangunan (271.831.788) 20. Hutang jangka panjang SGU 019. Akm. Peny. Inventaris (113.496.972) 21. Hutang jangka panjang lainnya 020. Akm. Peny. Kendaraan bermotor (52.707.518) Jumlah kewajiban jangka panjang 0

21. Aktiva dalam penyelesaian 0 22. IV. Modal 22. Aktiva sewa guna usaha (SGU) 0 23. Modal awal 023. Akm. Amortisasi aktiva SGU 0 24. Penyertaan modal pemerintah (PMP) 0

JUMLAH AKTIVA TETAP 951.771.457 25. Cadangan umum 0

V. AKTIVA lain-lain 26. Cadangan tujuan 024. Persediaan barang 3.818.628 27. Cadangan pelunasan obligasi 025. Persediaan emas 0 28. Selisih revaluasi aktiva tetap 026. Aktiva tidak berwujud 0 29. Laba tahun lalu 027. Beban yang ditangguhkan 0 30. Laba tahun berjalan 998.267.71428. Barang bermasalah 0 31. RAK dalam kantor wilayah (2.736.471.482)29. Barang lelang milik perusahaan 4.138.400 32. RAK antar wilayah dan pusat 030. Barang jaminan yang DSIHKAB (AYB) 0 33. RAK antar cabang dan pusat 10.371.526.35631. Aktiva yang disisihkan 0 34. RAK antar kantor wilayah 59.047.00032. Kerugian perusahaan ymh diperhit. 0 35. RAK dalam kantor pusat 0

Jumlah aktiva lain-lain 7.957.028 Jumlah modal 8.692.369.582

Jumlah aktiva 8.778.570.450 Jumlah pasiva 8.778.570.450

Page 69: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 1. Neraca Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO

NERACAPER 31 DESEMBER 2001

No. AKTIVA No. PASIVAI. AKTIVA LANCAR I. Kewajiban lancar

1. Kas 98.176.400 1. Hutang kepada rekanan 02. Bank 76.000.000 2. Hutang kepada nasabah 12.555.3653. Deposito 0 3. Hutang pajak 3.981.3654. Surat berharga 0 4. Hutang jangka panjang YAJT 05. Cad. Peny. Penurunan surat berharga 0 5. Biaya ymh harus dibayar 563.0006. Pajak dibayar dimuka 0 6. Pendapatan diterima dimuka (14.000.000)7. Uang muka dinas 0 7. Hutang lancar lainnya 08. Pinjaman yang diberikan 3.148.563.700 8. Hutang bea lelang 09. Piutang afiliasi 0 9. Hutang jasa produksi 010. Piutang lainnya 0 10. Hutang iuran wajib 4.10011. Cad. Peny. Piutang non usaha 0 11. Hutang iuran dana pembinaan (PUKK) 012. Pendapatan ymh diterima 211.739.300 12. Hutang dana pembangunan semesta (1) 013. Biaya dibayar dimuka 0

Jumlah Aktiva Lancar 3.534.479.400 Jumlah Kewajiban Lancar 3.104.022

II. Kewajiban Jangka PanjangII. Investasi Jangka Panjang 0 13. Hutang bank jangka panjang 0

14. Dana pelunasan obligasi 0 14. Hutang obligasi 015. Penyertaan toko emas usaha pers 0 15. Hutang jangka panjang lease 016. Investasi jangka panjang lainnya 0 16. Hutang jangka panjang lainnya 0

Jumlah Investasi Jangka Panjang 0 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0

Page 70: Skripsi Lia.doc Revisi

III. Aktiva Tetap III. Modal17. Tanah 596.104.812 17. Modal awal 018 Bangunan (Gol. 4) 191.529.560 18. Penyertaan modal pemerintah (PMP) 0.19 Instalasi (Gol. 1) 0 19. Cadangan umum 020. Kendaraan bermotor (Gol. 2) 67.529.560 20. Cadangan tujuan 021. Inventaris (Gol. 1) 76.014.820 21. Cadangan pelunasan obligasi 022. Ak. Peny. Bangunan (160.810.918) 22. Selisih revaluasi aktiva tetap 023. Ak. Peny. Instalasi 0 23. Laba tahun lalu 024. Ak. Peny. Kendaraan bermotor (15.832.383) 24. Laba tahun berjalan 938.110.02825. Ak.peny. investasi (54.818.355) 25. RAK (DALAM KANWIL) (1.188.491.469)

Jumlah aktiva tetap 699.739.036 26. RAK(KANDA PUSAT) 5.476.970

IV. Aktiva lain-lain 27. RAK (CABANG PUSAT) 4.481.962.55126. Pekerjaan dalam pelaksanaan 0 28. RAK (ANTAR KANDA) 59.047.00027. Aktiva tetap lease 028. Ak. Amortisasi aktiva tetap lease 029. Persediaan alat keperluan persh. 64.990.66630. Beban yang ditangguhkan 031. Barang sisa lelang 032. Klain pada karyawan 033. Cad. Klain karyawan 034. Akiva yang disisihkan 0

Jumlah Aktiva Lain-Lain 64.990.666 Jumlah Modal 4.296.105.080

Jumlah Aktiva 4.299.209.102 Jumlah Pasiva 4.299.209.102

Page 71: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 6. Laporan Perhitungan Laba Rugi Perum Pegadaian Cabang Purwokerto Tahun 2001

PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2001

PRAKIRAANPENDAPATAN Usaha 1.235.049.348

Pendapatan sewa modal 1.094.479.450Pendapatan bea penyimpanan dan asuransi 124.145.600P.U.L. Bunga deposito dan deviden 6.979.448P.U.L. Uang kel. Lewat waktu 9.364.100Pendaptan jasa taksiran dan titipan 80.750

Beban Usaha 311.119.142Beban bunga dan provisi 0Beban pegawai 227.622.099Beban penyusutan aktiva tetap 41.954.651Beban amortisasi 0Beban umum 41.542.392

Laba Usaha 41.542.392Laba usaha 923.930.206

Pendapatan Lainnya 14.317.872Pendapatan sewa gedung/rumah 14.000.000Pendapatan jasa giro 0Laba penjualan aktiva tetap 0Pandapatan lainnya 317.872

Beban Lainnya 138.050Beban lainnya 138.050

Laba/Rugi Luar Biasa 0Laba/rugi luar biasa 0

Pajak Penghasilan Sebelum PPh. PS. 25 938.110.028Pajak penghasilan sebelum PPh. PS. 25 938.110.028

Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0Pajak penghasilan PPh. PS. 25 0

Laba Bersih Sesudah PPh. PS. 25 938.110.028Laba bersih sesudah PPh. PS. 25 938.110.028

Page 72: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 7. Laporan Perhitungan Laba Rugi Perum Pegadaian Cabang Purwokerto Tahun 2002

PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2002

PRAKIRAANPENDAPATAN USAHA 1.907.228.711

Pendapatan sewa modal 1.694.366.600Pendapatan bea penyimpanan dan asuransi 200.914.800P.U.L. Bunga deposito dan deviden 0P.U.L. Uang kel. Lewat waktu 11.831.311Pendaptan jasa taksiran dan titipan 116.000

Beban Usaha 479.100.205Beban bunga dan provisi 0Beban pegawai 368.760.711Beban penyusutan aktiva tetap 33.885.776Beban amortisasi 0Beban umum 76.453.718

Laba Usaha 1.428.128.506Laba usaha 1.428.128.506

Pendapatan Lainnya 14.780.116Pendapatan sewa gedung/rumah 14.000.000Pendapatan jasa giro 0Laba penjualan aktiva tetap 0Pandapatan lainnya 780.116

Beban Lainnya 12.000.000Beban lainnya 12.000.000

Laba/Rugi Luar Biasa 0Laba/rugi luar biasa 0

Pajak Penghasilan Sebelum PPh. PS. 25 1.441.708.622Pajak penghasilan sebelum PPh. PS. 25 1.441.708.622

Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0Pajak penghasilan PPh. PS. 25 0

Laba Bersih Sesudah PPh. PS. 25 1.441.708.622Laba bersih sesudah PPh. PS. 25 1.441.708.622

Page 73: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 8. Laporan Perhitungan Laba Rugi Perum Pegadaian Cabang Purwokerto Tahun 2003

PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2003

PRAKIRAANPENDAPATAN USAHA 2.183.686.291

Pendapatan sewa modal 1.984.565.166Pendapatan bea penyimpanan dan asuransi 185.667.100P.U.L. Bunga deposito dan deviden 0P.U.L. Uang kel. Lewat waktu 13.409.025Pendaptan jasa taksiran dan titipan 45.000

Beban Usaha 1.440.610.351Beban bunga dan provisi 798.555.851Beban pegawai 517.866.851Beban penyusutan aktiva tetap 36.188.957Beban amortisasi 0Beban umum 87.998.640

Laba Usaha 743.075.940Laba usaha 743.075.940

Pendapatan Lainnya 18.345.897Pendapatan sewa gedung/rumah 17.118.963Pendapatan jasa giro 0Laba penjualan aktiva tetap 0Pandapatan lainnya 1.226.934

Beban Lainnya 62.000Beban lainnya 62.000

Laba/Rugi Luar Biasa 0Laba/rugi luar biasa 0

Pajak Penghasilan Sebelum PPh. PS. 25 761.359.873Pajak penghasilan sebelum PPh. PS. 25 761.359.873

Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0Pajak penghasilan PPh. PS. 25 0

Laba Bersih Sesudah PPh. PS. 25 761.359.873Laba bersih sesudah PPh. PS. 25 761.359.873

Page 74: Skripsi Lia.doc Revisi

Lampiran 9. Laporan Perhitungan Laba Rugi Perum Pegadaian Cabang Purwokerto Tahun 2004

PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTOLAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2004PRAKIRAANPendapatan Usaha 2.605.578.287

Pendapatan sewa modal 2.412.144.204Pendapatan bea penyimpanan dan asuransi 0Penjualan emas 0

Pendapatan Usaha Lainnya 0Pendapatan investasi 0Pendapatan usaha anak perusahaan 0

Beban Usaha Lainnya 1.650.064.400Beban bunga dan provisi 825.625.002Beban pegawai 670.453.316Beban administrasi dan pemasaran 29.656.056Beban umum 71.194.122Beban pendidikan dan latihan 0Beban penyusutan bangunan 32.241.736Beban penyusutan inventaris 13.466.722Beban penyusutan kendaraan 8.003.446Beban amortisasi 0Beban amortisasi aktiva sewa guna usaha 0Beban penyisihan piutang 0Beban penghapusan piutang 0

Beban Pendapatan Lainnya 43.653.127Uang kelebihan nasabah yang kadaluarsa 24.877.718Pendapata jasa giro 313.426Selisih perhitungan 88.893Pendapatan sewa 17.791.420Pendapatan penjualan barang contoh 0Pendapatan selisih kurs 0Pendapatan SBK/kartu nasabah hilang 405.950Pendapatan lainnya 121.210Pendapatan penjualan surat berharga 0Laba penjualan aktiva tetap 0Laba penjualan aktiva lain-lain 54.510Laba pertukaran 0

Beban Lainnya 899.300Rugi penjualan surat berharga 0Laba penjualan aktiva tetap 0Rugi penjualan aktiva lain-lain 899.300Rugi pertukaran 0Rugi selisih kurs 0

Laba/rugi Luar Biasa 0Laba/rugi luar biasa 0

Pajak Penghasilan Sebelum PPh. PS. 25 998.267.714Pajak penghasilan sebelum PPh. PS. 25 998.267.714

Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0

Laba Bersih Sesudah PPh. PS. 25 998.267.714

Page 75: Skripsi Lia.doc Revisi

Laba bersih sesudah PPh. PS. 25 998.267.714Lampiran 10.Laporan Perhitungan Laba Rugi Perum Pegadaian Cabang

Purwokerto Tahun 2005PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOKERTO

LAPORAN PERHITUNGAN LABA RUGIPERIODE 31 DESEMBER 2005

PRAKIRAANPendapatan Usaha 2.265.720.249

Pendapatan sewa modal 2.097.516.699Pendapatan bea penyimpanan dan asuransi 0Penjualan emas 0

PENDAPATAN Usaha Lainnya 0Pendapatan investasi 0Pendapatan usaha anak perusahaan 0

Beban Usaha Lainnya 1.435.339.477Beban bunga dan provisi 717.934.784Beban pegawai 583.002.883Beban administrasi dan pemasaran 25.787.875Beban umum 61.907.932Beban pendidikan dan latihan 0Beban penyusutan bangunan 28.036.292Beban penyusutan inventaris 11.710.193Beban penyusutan kendaraan 6.959.518Beban amortisasi 0Beban amortisasi aktiva sewa guna usaha 0Beban penyisihan piutang 0Beban penghapusan piutang 0

Beban Pendapatan Lainnya 37.959.240Uang kelebihan nasabah yang kadaluarsa 21.632.798Pendapata jasa giro 272.544Selisih perhitungan 77.298Pendapatan sewa 15.470.800Pendapatan penjualan barang contoh 0Pendapatan selisih kurs 0Pendapatan SBK/kartu nasabah hilang 353.000Pendapatan lainnya 105.400Pendapatan penjualan surat berharga 0Laba penjualan aktiva tetap 0Laba penjualan aktiva lain-lain 47.400Laba pertukaran 0

Beban Lainnya 782.000Rugi penjualan surat berharga 0Laba penjualan aktiva tetap 0Rugi penjualan aktiva lain-lain 782.000Rugi pertukaran 0Rugi selisih kurs 0

Laba/rugi Luar Biasa 0Laba/rugi luar biasa 0

Pajak Penghasilan Sebelum PPh. PS. 25 867.558.513Pajak penghasilan sebelum PPh. PS. 25 867.558.513

Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0Pajak Penghasilan PPh. PS. 25 0

Page 76: Skripsi Lia.doc Revisi

Laba Bersih Sesudah PPh. PS. 25 867.558.513Laba bersih sesudah PPh. PS. 25 867.558.513

Lampiran 11. Return On Equity Perum Pegadaian Cabang Purwokerto tahun 2001-2005.

Tahun

(1)

Laba setelahPajak

(2)

Modal sendiri

(3)

Return on Equity

(4)=(2):(3)x100%

Nilai

(5)

2001 938.110.028,00 4.296.105.080,00 21,84 % 202002 1.441.708.622,00 5.529.772.111,00 26,07 % 202003 761.359.837,00 6.310.519.663,00 12,06 % 162004 998.267.714,00 8.692.369.582,00 11,48 % 162005 867.558.513,00 7.721.336.483,00 11,24 % 16Jumlah 5.007.004.712,00 32.550.102.916,00 82,69 % 88

Rata-rata 1.001.400.942,40 6.510.020.583,20 16,54 % 18