SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

104
SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS ONLINE DI DESA PAKATTO KABUPATEN GOWA Disusun dan diusulkan oleh: JURMAN BIN JAMALUDDIN Nomor Stambuk: 10561 05298 15 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Page 1: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

SKRIPSI

INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS ONLINE DI

DESA PAKATTO KABUPATEN GOWA

Disusun dan diusulkan oleh:

JURMAN BIN JAMALUDDIN

Nomor Stambuk: 10561 05298 15

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

i

SKRIPSI

INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS ONLINE DI

DESA PAKATTO KABUPATEN GOWA

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh

JURMAN BIN JAMALUDDIN

Nomor Stambuk : 10561 05298 15

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

ii

PERSETUJUAN UJIAN AKHIR

Judul Skripsi : Human Resources Management dalam Program

Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok

Tani di Desa Bontomangngape Kabupaten Takalar

Nama Mahasiswa : Nur Fitrah Ramadhani

Nomor Stambuk : 105610532315

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui:

Pembimbing I

Dr. H. Mappamiring, M.Si

Pembimbing II

Nasrul Haq, S.Sos., MPA

Mengetahui:

Dekan

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si

NBM: 730727

Ketua program studi

Nasrul Haq, S.Sos., MPA

NBM: 1067463

Page 4: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM

Page 5: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Jurman Bin Jamaluddin

Nomor Stambuk : 10561 05298 15

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan

aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 15 Februari 2020

Yang Menyatakan,

Jurman Bin Jamaluddin

Page 6: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

v

ABSTRAK

JURMAN. 2020. Inovasi Pelayanan Pengaduan Berbasis Online Di Desa Pakatto

Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Burhanuddin dan Nasrul Haq)

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui inovasi pelayanan pengaduan

warga berbasis online kepuasan dan ketepatan sasaran dalam pelaksanaannya serta

pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan informan sebanyak 11

orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi

langsung, dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hal yang sangat pokok dalam

pelayanan pengaduan warga adalah Pemerintah desa dan pemerintah daerah

seharusnya memberikan anggaran yang cukup untuk melaksanakan program

inovasi sebab hal ini menjadi bukti inovasi pelayanan publik yang memudahkan

masyarakat melakukan pengaduan serta masyarakat sebagai pelanggan seharusnya

mulai menyadari dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi saat ini dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga dengan

demikian program inovasi pelayanan pengaduan yang berbasis online dapat

dimaksimalkan secara menyeluruh. Pelayanan pengaduan berbasis online yang

diberikan oleh pemerintah Desa Pakatto masih dalam kategori lambat dalam

menanggapi permintaan masyarakat, karena masih adanya beberapa masyarakat

yang mengeluh perihal kecepatan pelayanan pengaduan berbasis online.

Kata Kunci : Inovasi Pelayanan, Pengaduan Berbasis Online

Page 7: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, puji syukur penulis panjatkan atas

kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul

“INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS ONLINE DI

DESA PAKATTO KABUPATEN GOWA” sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara pada Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, terkadang

penulis di hadapkan dengan berbagai hambatan. Namun berkat kesabaran,

ketekunan, kerja keras, bantuan serta kerja keras dari berbagai pihak yang telah

memberikan motivasi, maupun secara materi kepada penulis. Sehingga pada

kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan yang dimiliki penulis,

ingin menyampaikan terima kasih yang tak henti kepada kedua orang tua tercinta,

Jamaluddin Bin Hanto dan Hj. Sawani yang telah melahirkan, membesarkan,

merawat dan mencurahkan seluruh cinta, kasih sayang, cucuran keringan, air

mata, untaian do‟a sertapengorbanan yang tiada henti yang hingga kapanpun

penulis tidak akan bisa membalasnya. Maaf jika ananda sering menyusahkan,

merepotkan, serta melukai hati Bapak dan Ibu, semoga selalu dalam lindungan

ALLAH SWT. Dan keselamatan dunia dan akhirat semoga selalu untukmu.

Kepada Saudaraku Ramlah, Mudassir dan Sri Anita Sarna yang selalu

Page 8: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

vii

memberikan kasih sayang serta dukungan kepada penulis, semoga kita menjadi

kebanggaan kedua orang tua.

Serta penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada

yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE, MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik , S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos, MPA selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul

Haq, S.Sos, MPA selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

5. Ibu Dr. Hj. Budi Setiawati, M.Si selaku Penasehat Akademik

6. Seluruh Dosen pengajar, staf, dan pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Ucapan terimakasih kepada Kantor Desa Pakatto Kabupaten Gowa, sebagai

tempat meneliti penulis yang telah menerima dan membantu penulis dalam

penyelesaian tugas akhir skripsi ini.

8. Segenap keluarga besar penulis, Ulfa Pausia, Rahbiatul Adawiyah,

Awaluddin, Syaidil Syafri, Nurdiana Pardi, Nurfaisal Pardi, Nurfadli

Page 9: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

viii

Muktamar, Nur Annisa Fitriani, Nur Afni, Nurwalidayyah dst. yang telah

memberi dukungan serta motivasi dan do‟a kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

9. Segenap keluarga besar Ilmu Administrasi Negara Angkatan 2015, khusus-

Nya kelas B yang bersama-sama telah melewati masa perkuliahan selama 8

semester yaitu kurang lebih 4 tahun.

10. Seluruh teman-teman Alumni SMA Negeri 14 Batam Tahun 2015 Angkatan

6 khusus-Nya Kelas X A, XI IPS 1, XII IPS 3, Alumni SMP Negeri 29

Batam Tahun 2012, dan Alumni SD Negeri 001 Batu Ampar Batam Tahun

2009.

11. Seluruh sahabat-sahabat dan kakanda tercinta saya selama kuliah di

Makassar, Sahabuddin, Musyawwir, Suhardji Sulaiman, Roy, Arlis, Agus

Jayadi, Rahmat, Zulkifli, Syahrul Juma, Anggi Setiawan, Ahmad, Ali Imran

Wananda, Nurhidayanti, Sumarni, Nurkhalisa, Aliya, Kasma, Yanti

Yurdinawan, S.Pd, Musdianto, S.Sos., Iswadi Amiruddin, S.Sos. yang selalu

memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

12. Seluruh sahabat-sahabat saya di Batam, Febri Romadhona, Onki, Bona

Ventura, Roberto Sinaga, Fahri, Alam, Asep, Jecky, Rusly, Didik, Pijay,

Irvan, Fauzan, Khairil, Ihsan Syafrizal, Fio, Retno, Shylia, Indah, Nurjayanti,

Fatma, Wulan, Mega, Hesi dsb. yang selalu memberi dukungan dan do‟a dari

kejauhan untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

ix

13. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini, yang tidak sempat penulis sebutkan

namanya.

Semoga ALLAH SWT. Senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

untuk kita semua. Terima kasih atas bantuannya selama ini, semoga dapat menjadi

amal ibadah di hadapan-Nya.

Selain itu penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-

dalamnya jika penulis melakukan kesalahan dan kekhilafan yang disengaja

maupun yang tidak di sengaja baik dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku

selama menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Demikianlah, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh

karena itu padakesempatan skripsi ini kritik dan saran yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat

digunakan sebagai tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan. Sekian

dan Terima Kasih.

Makassar, 15 Februari 2020

Jurman Bin Jamaluddin

Page 11: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

x

DAFTAR ISI

Lembar Pengajuan Skripsi.......................................................................... i

Lembar Persetujuan .................................................................................... ii

Halaman Penerimaan tim............................................................................ iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................. iv

Abstrak .......................................................................................................... v

Kata Pengantar............................................................................................. iv

Daftar Isi ....................................................................................................... x

Daftar Tabel .................................................................................................. xii

Daftar Gambar ............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori .................................................. 7

1. Pengertian Pelayanan Publik ............................................... 7

2. Konsep Inovasi .................................................................... 11

3. Konsep Manajemen Pengaduan ......................................... 20

B. Kerangka Pikir.......................................................................... 27

C. Fokus Penelitian ....................................................................... 29

D. Deskripsi Fokus Penelitian ....................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................... 32

B. Jenis dan Tipe Penelitian .......................................................... 32

C. Sumber Data ............................................................................. 33

D. Informan Penelitian .................................................................. 33

Page 12: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

xi

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 36

G. Pengabsahan Data .................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 40

B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 78

B. Saran ......................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 82

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Informan ................................................................................................. 34

Tabel Jumlah Sarana Pelayanan Masyarakat ................................................... 42

Tabel Jumlah Jumlah Penduduk Setiap Dusun ................................................ 42

Page 14: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Kerangka Pikir.................................................................................... 29

Gambar Struktur Organisasi ............................................................................ 44

Page 15: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi sebagai bagian dari globalisasi tidak

terpisahkan dari masyarakat modern seperti sekarang ini yang telah membawa

tuntutan yang besar bagi masyarakat terhadap pemerintah sebagai penyedia

layanan untuk lebih bersifat terbuka, dan menjadi efektif dan efisien dalam

menjalankan tugas kepemerintahan, serta dapat memberikan kemudahan dalam

mengakses informasi khususnya informasi tentang pemerintahan. Sehingga dapat

mendorong para aparat untuk melaksanakan sebuah konsep tata cara

kepemerintahan yang lebih baik.

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari pelayanan publik merupakan hal

yang sangat penting dan menjadi pendukung didalam menjalankan aktivitas

masyarakat. Untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik maka sangat

dibutuhkan partisipasi dari masyarakat agar dapat membantu dan memperbaiki

kinerja pemerintah dalam upaya pembangunan nasional. Dalam konteks

pelayanan publik, dikemukakan bahwa pelayanan publik yaitu mengedepankan

kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi, memberikan kemudahan

dalam urusan publik, serta memberikan kepuasan kepada publik.

Pelayanan publik merupakan jenis pelayanan yang disediakan untuk

masyarakat, baik yang dilakukan oleh swasta ataupun dilakukan pemerintah.

Tujuan pelayanan publik yaitu memberikan pelayanan yang terbaik untuk

masyarakat. Pelayanan yang terbaik disini yang dimaksud yaitu pelayanan yang

Page 16: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

yang sesuai dengan prosedur dan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan

terbaik akan membawa implikasi terhadap kepuasaan publik atas pelayanan yang

diterima.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas

barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik. Lebih jelas lagi yang dimaksud dengan pelayanan umum, telah

disebutkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81

Tahun 1993 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum, adalah segala

bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat, di

Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk

barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Inovasi digunakan sebagai tuntutan akuntabilitas, transparansi dan berbagai

prinsip pemerintahan yang baik, yang menggiring organisasi publik yang

berkinerja lebih tinggi selain itu, ada beberap aalasan yang menjadi latar belakang

mengapa diperlukan adanya inovasi. Inovasi pelayanan publik yang berhasil,

merupakan hasil kreasi dan implementasi dari sebuah proses, produk pelayanan

dan metode pelayanan baru yang merupakan hasil pengembangannya dalam hal

efesiensi, efektivitas, dan kualitas hasil.

Page 17: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Dalam sektor publik, menurut Muluk (2008: 37) inovasi sangat dibutuhkan

dalam mengembangkan pelayanan publik. Inovasi sebagai sebuah produk yang

baru dan sifatnya mengubah dari produk yang lama menjadi produk yang baru.

Yang berarti setiap pelayanan publik, harus konten sehingga pada prinsipnya

harus memuat inovasi baru. Konsep inovasi memiliki basis dengan keunggulan

bersaing sehingga menjadi konsep yang lebih akrab dibahas dan dikembang di

sektor bisnis pada dekade terakhir ini. Kajian inovasi dikembangkan dengan

upaya mampu menjaga dan bahkan dapat memberikan pengembangan

kemampuan bersaing (competitive advantage) hal tersebut dianggap penting untuk

menjaga kelangsungan organisasi.

Lanjut dari penelitian terdahulu di Kota Semarang mengenai pelayanan

publik E-Governance dalam aplikasi Lapor yang mulanya diperuntukan untuk

penghubung aspirasi warga Semarang dengan Walikota sekarang menjadi luas

dalam pelayanannya. Dengan adanya permasalahan tentang bullying ini maupun

permasalahan wanita dan anak yang difasilitasi dalam fitur Geber Septi atau

gerakan bersama sekolah peduli dan tanggap bullying. Maka dengan adanya

aplikasi ini harapan pemerintah sangat besar agar permasalahan tersebut tidak

muncul lagi dan pemerintah juga berharap bahwa pelayanan terhadap masyarakat

semakin cepat dan tidak terhalang waktu (Yuliana,vol 2).

Dari uraian tersebut, semakin terlihat pentingnya suatu inovasi untuk

mewujudkan pelayanan yang bermutu dalam pelayanan kesehatan, pendidikan,

dan administrasi tanpa membeda-bedakan masyarakat. Dahulu, pemerintah Desa

Pakatto sering dipandang sebelah mata. Keberadaan pemerintah desa yang belum

Page 18: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

sepenuhnya memberikan kontribusi yang maksimal dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat masih rendah. Selain itu pula, Pengaduan masyarakat yang

terdapat di Desa Pakatto yang sering di keluhkan masyarakat seperti keluhan

mengenai pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan masih terlihat

berbelit-belit dan tidak cepat dalam pelayanan masyarakat.

Oleh karena itu Pemerintah Desa Pakatto telah mengambil langkah dalam

memberikan sebuah inovasi baru tentang pelayanan publik mengenai sarana

pengaduan masyarakat melalui aplikasi Whatsapp (WA) atau layanan aspirasi dan

pengaduan online rakyat yang dimana merupkan sistem berbasis online yang

dibangun oleh pemerintah Desa Pakatto. Layanan tersebut menjadi Sistem

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik yang telah diterapkan oleh semua

instansi dan organisasi di Indonesia. Aplikasi ini telah dipikirkan pada tahun 2017

dan baru diterapkan sejak tahun 2018 pada saat perlombaan bursa inovasi di

pemerintah daerah Kabupaten Gowa. Pemerintah Desa Pakatto telah melahirkan

Pos Pelayanan Desa Inklusi berbasis online yang dibuat dalam bentuk grup

Whatsapp (WA) yang didalamnya lebih 70 persen warga Pakatto yang tergabung

(http://humas.gowakab. go.id) dan menjadi wadah diskusi dan pengaduan bagi

kelompok masyarakat seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak dan semua

masyarakat yang menjadi bagian dari desa serta yang memiliki aspirasi atau

masalah dalam pelayanan publik di desa tersebut.

Mengenai pos pelayanan berbasis online sebuah upaya yang bernilai positif

yang coba di bangun oleh perangkat desa untuk memaksimalkan pelayanan publik

di Desa Pakatto. Inovasi yang diciptakan oleh perangkat Desa Pakkatto berhasil

Page 19: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

meraih terbaik pertama, dalam kategori pelayanan informasi dan transparansi

publik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan adanya aplikasi ini pemerintah

Desa Pakatto Kabupaten Gowa berharap bahwa pelayanan terhadap masyarakat

ini akan menjadi semakin cepat dan tidak memakan waktu lama.

Berdasarkan latar belakang diatas kemudian keinginan penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengankat judul “Inovasi Pelayanan Pengaduan

Warga Berbasis Online di Desa Pakatto Kabupaten Gowa”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana inovasi pelayanan pengaduan warga berbasis online di Desa

Pakatto Kabupaten Gowa ?

2. Bagaimana manajemen pengaduan warga berbasis online di Desa Pakatto

Kabupaten Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui inovasi pelayanan pengaduan warga berbasis online di

Desa Pakatto Kabupaten Gowa

2. Untuk mengetahui manajemen pengaduan warga berbasis online di Desa

Pakatto Kabupaten Gowa

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan teoritis

Diharapkan dapat memberikan tambahan dan konstribusi wawasan dan

pengetahuan serta pengalaman mengenai penerapan teori-teori yang telah

diterima pada bangku perkuliahan khususnya dibidang ilmu administrasi

negara, dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

Page 20: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pemahaman yang positif dan dapat memperkaya konsep atau teori untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya yang terkait dengan

faktor-faktor perilaku birokrasi pelayanan publik.

2. Kegunaan praktis

Bagi pembaca diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan

bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang

yang sama, bagi masyarakat, diharapkan dapat menjadi bahan masukan

dan ilmu pengetahuan, dan bagi pemerintah, di harapkan dapat menjadi

rujukan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik.

Page 21: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pelayanan Publik

1. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik ialah dapat dikatakan sebagai pemberi layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang memiliki kepentingan dalam organisasi

yang menyangkut sesuai dengan proseur dan tata cara yang telah ditetapkan

Hardiansyah (2011).

Istilah pelayanan dalam kamus bahasa Inggris yaitu “service” Moenir

(2002) mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan atau kesibukan yang

dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan orang banyak dengan landasan tertentu

dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dinikmati oleh orang yang dilayani atau

melayani, berdasarkan pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan

pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya yaitu serangkaian aktivitas, karena itu

proses pelayanan berlangsung secara teratur dan berkesinambungan, meliputi

seluruh aktivitas organisasi dalam kehidupan masyarakat. Proses yang dimaksud

ialah proses yang dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan

antara pemberi layanan dan penerima.

Dalam konteks pelayanan publik, dijelaskan bahwa pelayanan umum yaitu

mendahulukan kepentingan publik, memperlancar kepentingan publik,

mempersingkat waktu pelaksanaan kepentingan umum dan memberikan kepuasan

kepada publik. Senada dengan itu, Moenir (2015) menjelaskan bahwa pelayanan

publik yaitu aktivitas seseorang atau sekelompok orang banyak dengan landasan

faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha

Page 22: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

memenuhi urusan orang lain sesuai dengan haknya. Kegiatan pelayanan publik

yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk masyarakat meliputi beberapa hal

yang menyangkut semua kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan Kepmen PAN No. 58 tahun 2002 Pasolong (2007) sistem

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat dibedakan dalam beberapa

jenis pelayanan, yaitu :

a. Pelayanan administratif yaitu pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan

berupa penelitian, pencatatan, dokumentasi serta aktivitas tata usaha lainnya.

Contohnya IMB, sertifikat tanah, pelayanan administrasi kependudukan

(akte kelahiran dan KTP), dan lainnya.

b. Pelayanan produk ialah pelayanan yang diberikan dari unit pelayanan berupa

kegiatan penyediaan dan atau pengolahan bahan berwujud fisik. misalnya

pelayanan ini, antara lain : Pelayanan air bersih, listrik, pelayanan telepon,

dan sebagianya.

c. Pelayanan jasa ialah pelayanan yang diberikan dari unit pelayanan berupa

sarana dan prasarana serta penunjangnya. Misalnya pelayanan ini, antara

lain: Pelayanan angkutan udara/air/darat, pelayanan kesehatan, perbankan,

pos, dan sebagainya.

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus mempunyai standar

pelayanan, sebagai adanya jaminan kepastian bagi pemberi didalam pelaksanaan

tugas dan fungsinya dan bagi penerima pelayanan dalam proses pengajuan

permohonannya. Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Page 23: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik, Standar Pelayanan Publik meliputi :

a. Prosedur pelayanan

b. Waktu penyelesaian

c. Biaya pelayanan

d. Produk pelayanan

e. Sarana dan Prasarana

f. Kompetensi petugas pelayanan

2. Unsur-Unsur Pelayanan Publik

Unsur-unsur pelayanan publik dalam proses kegiatan pelayanan publik

terdapat beberapa faktor yang mendukung jalannya kegiatan. Menurut Moenir

(1995) unsur-unsur tersebut yaitu :

a. Metode, prosedur dan sistem adalah di dalam pelayanan publik

diperlukan adanya sistem informasi, metode dan prosedur yang

mendukung kelancaran dalam memberikan pelayanan tersebut.

b. Personil, terutama menekankan kepada perilaku aparatur dalam

pelayanan publik aparatur pemerintahan selaku anggota pelayanan

harus disiplin, profesional, dan terbuka terhadap kritikan dari

masyarakat atau pelanggan.

c. Sarana dan prasarana dalam pelayanan publik dibutuhkan adanya

peralatan dan ruang kerja serta fasilitas yang memadai dalam

pelayanan publik. Misalnya tempat parkir yang luas, dan ruang tunggu

yang memadai.

Page 24: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

d. Masyarakat sebagai pelanggan/customers dalam pelayanan publik

masyarakat selaku pelanggan sangatlah heterogen baik level

pendidikan maupun perilakunya.

3. Azas Pelayanan Publik

Secara teoretis, tujuan dari pelayanan publik pada hakikatnya adalah

memuaskan kehidupan masyarakat. Untuk menggapai kepuasan itu harus dituntut

kualitas pelayanan publik yang profesional, kemudian Sinambela (2008)

memaparkan azas-azas dalam pelayanan publik yang terdiri dari:

a. Transparansi bersifat mudah, terbuka, dan dapat diakses oleh semua

orang yang membutuhkan dan disediakan secara memadai dan mudah

dipahami.

b. Akuntabilitas dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang

menyangkut aturan perundang-undangan.

c. Kondisional sesuai dengan situasi dan kemampuan penerima dan

pemberi pelayanan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip

efisiensi dan efektivitas.

d. Partisipatif mendorong peran kepada masyarakat dalam pelaksanaan

pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi masyarakat, harapan

dan kebutuhan.

e. Keamanan hak tidak diskriminatif dalam artian tidak membedakan

suku, ras, agama, golongan, gender serta status ekonomi.

f. Keseimbangan hak dan kewajiban penerima dan pemberi pelayanan

publik harus memenuhi hak dan kewajibannya masing- masing pihak

yang bersangkutan.

Page 25: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

B. Konsep Inovasi

1. Pengertian Inovasi

Inovasi yaitu segala bentuk perubahan dari sesuatu hal, baik yang bersifat

incremental (sedikit demi sedikit), maupun perubahan yang radikal Mckeown

(2008). Inovasi yang bersifat radikal dalam bahasa Inggris disebut invention.

Penemuan pesawat terbang adalah sebuah inovasi yang radikal, karena memang

belum ada sebelumnya. Namun, ada juga sebuah penemuan yang merupakan

kombinasi dari dua hal yang lama menjadi sesuatu yang baru. Contohnya adalah

teh botol. Teh sudah lama ada, dan botol juga sudah lama ada. Tetapi teh yang

sudah dikemas dalam botol adalah sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya,

jadi ini adalah sebuah inovasi.

Menurut Hamel (2000) inovasi adalah peralihan dari prinsip-prinsip, proses,

dan praktik-praktik manajemen tradisional atau perubahan dari bentuk organisasi

yang lama memberi pengaruh yang signifikan terhadap cara sebuah manajemen

yang dijalankan.

Deddy (2016) mengemukakan bahwa, inovasi adalah proses memikirkan

dan mengimplementasikan suatu gagasan yang memiliki unsur kebaruan dan

kebermanfaatan dalam mengatur dan mengurus berbagai urusan dan kepentingan

publik.

Menurut Mulgan dan Albury (2008) memaparkan beberapa alasan mengapa

ruang lingkup publik harus melakukan inovasi, yaitu: 1) Untuk menanggapi secara

lebih efektif perubahan dalam kebutuhan dan ekspektasi publik yang terus

signifikan, 2) Untuk memperbaiki penyelenggaraan pelayanan publik, termasuk

Page 26: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

bagian-bagian yang pada masa lalu hanya mengalami sedikit kemajuan, 3) Untuk

memasukkan unsur biaya dan peningkatan efisiensi. Inovasi pelayanan pertanahan

memberikan kesempatan dan kecepatan yang lebih baik kepada masyarakat.

Selain itu inovasi pelayanan pertanahan akan menjangkau kebutuhan masyarakat

secara lebih efektif dan efisien karena menembak setiap kebutuhan masyarakat

secara tepat dan tidak membuang-buang energi dan anggaran.

2. Jenis-jenis Inovasi

Inovasi bukan hanya menyangkut penciptaan suatu produk tetapi juga

meliputi banyak hal lainnya. Ancok (2012) mengemukakan beberapa jenis-jenis

inovasi, yaitu:

a. Inovasi Pelayanan

Pelayanan ialah unsur yang sangat penting dalam pemasaran

sebuah barang dan jasa. Pelayanan berkaitan dengan emosi. Orang

akan meninggalkan suatu barang atau jasa bila pemberi pelayanan

lambat dalam bekerja, tidak ramah, marah-marah, dan cemberut,

termasuk harus menunggu cukup lama untuk memperoleh suatu

produk atau pelayanan. Perusahaan tetap terus berpikir dan mencari

solusi supaya kualitas pelayanan bisa meningkat. Salah satu inovasi

pelayanan adalah „one stop service’. Ambil contoh penanganan

perjalanan terhadap seorang eksekutif. Agen perjalanan memberikan

pelayanan yang lengkap sebagai berikut: pemesanan tiket,

mengantarkan ke stasiun bandara, dan mempersiapkan penjemputan di

bandara kota tujuan.

Page 27: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

b. Inovasi Proses

Ialah sebuah proses dalam pembuatan suatu barang atau

penyampaian sebuah layanan kepada pelanggan/customers akan

memakan waktu, biaya, dan tenaga. Baik itu bagi penyedia barang

maupun bagi pengguna barang. Bagi penyedia barang, misalnya proses

yang tidak efisien akan membuat sebuah barang terlambat masuk

pasar, dan biaya operasional pembuatan barang akan tinggi. Dalam

kegiatan operasional, sebuah organisasi harus menyederhanakan proses

kerja untuk meperoleh efisiensi, atau menemukan proses yang sama

sekali baru dengan meninggalkan proses operasi yang lama demi

membuat batu loncatan dalam pencapaian hasil kerja organisasi.

c. Inovasi Produk

Pengguna produk mengingikan produk yang multiguna. Misalnya

telepon genggam. Orang menginginkan telepon genggam yang

multifungsi, bukan hanya sebagai alat komunikasi suara, e-mail, dan

percakapan tertulis (chatting), tetapi juga bisa menjadi pengatur jadwal

kerja, kamera, kalkuator, dan bahkan mampu membuat bahan

presentasi seperti powerpoint, penulisan dokumen dan penyusunan

neraca. Selain dibahas di atas, pengguna juga menginginkan barang

yang berharga ekonomis, kuat, mudah, dan sederhana dalam

pengoperasian dan penggunaannya. Perlu juga diperhatikan bahwa

barang yang dipakai seseorang menjadi bagian dari kepribadiannya.

Karakteristik yang ada pada barangakan terkait dengan gengsi dan

Page 28: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

kelas sosial si pengguna. Oleh karena itu, desain produk, tampilan, dan

fitur yang ada dalam produk sangat penting bagi penggunanya.

3. Sumber Inovasi

Meninjau pentingnya inovasi organisasi dalam mempertahankan keberadaan

dan meningkatkan perubahan organisasi diharapkan dapat menciptakan

lingkungan kerja yang dapat mendorong proses terjadinya inovasi.

Menurut West (2000) inovasi berasal dari kata kreativitas ide-ide baru,

inovasi adalah penerapan ide-ide tersebut secara aktual dan praktek. Hal-hal yang

dapat meransang inovasi:

a. Tantangan dalam lingkungan organisasi

b. Tekanan yang kuat pada kualitas baik dalam proses maupun akhir

suatu layanan

c. Adanya koordinasi dan komunikasi antara departemen

d. Adanya tuntutan kebutuhan prosedur yang dirancang secara cermat

untuk memastikan kerja gabungan yang efektif.

e. Adanya asumsi-asumsi dasar organisasi yang terbuka untuk dikritisi.

Sumber-sumber inovasi menurut Coyne (1999) dapat diciptakan melalui:

a. Penciptaan iklim yang kondusif, apabila ide karyawan disambut,

kontribusinya dihargai, maka hal ini akan memicu organisasi untuk

kreatif

b. Menerima Kesalahan, apabila ide kreatif dan pemikiran yang berani

merupakan elemen yang penuh resiko, jangan menghukun sebuah

kesalahan dari ide kreatif, hal ini menghilangkan kreatvitas.

Page 29: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

c. Menyusun tujuan, mematuhinya

Dalam pandangan Coyne (1999) inovasi bersumber dari iklim keterbukaan

baik itu, ide kratif, tidak menghukum suatu kesalahan dari ide kreatif,

mengkomsumsikan komitmen dan penyusunan tujuan.

Menurut Harvad Bussiness Essentials (2003) terdapat 5 sumber ide inovasi

yaitu:

a. Pengetahuan baru misalnya pekembangan sains dan teknologi

b. Saran dan ide konsumen

c. Pengguna utama merupakan perusahaan dan individu, konsumen dan

non-konsumen pengguna utama yang memiliki kebutuhan yang unik

sesuai dengan dibidangnya.

d. Desain yang memahami konsumen ide inovasi diperoleh melalui

pengamatan terhadap penggunaan barang dan mengidentifikasi

kebutuhan yang belum ditemukan pengguna.

e. Penemuan, ide inovasi diperoleh dengan melakukan penelitian formal

dan pengembangan.

Menurut pendapat ini inovasi diperoleh dari pengetahuan baru baik interaksi

dengan konsumen, pengguna utama, skunsworks, maupun hasil penelitian secara

formal.

4. Level Inovasi

Level inovasi ini dijelaskan oleh Muluk (2008) berentang mulai dari

inkremental, radikal, sampai tranformatif :

Page 30: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

a. Inovasi Inkremental berarti inovasi yang terjadi untuk membawa

perubahan-perubahan kecil terhadap suatu proses perubahan atau

pelayanan yang ada. Pada umunya sebagian besar inovasi yang berada

dalam level ini dan jarang sekali membawa perubahan terhadap

struktur organisasi dan hubungan keorganisasian.

b. Inovasi radikal yaitu perubahan mendasar dalam pelayanan publik atau

penemuan cara-cara yang sama sekali baru dalam proses

keorganisasian serta pelayanan.

c. Inovasi transformatif atau sistematis yang melakukan perubahan dalam

struktur angkatan kerja dan keorganisasian dan menstransformasi

semua sektor dan secara dramatis mengubah dalam organisasi. Inovasi

jenis ini menginginkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan

hasil yang diinginkan dan membutuhkan perubahan mendasar dalam

susunan sosial, budaya dan organisasi.

Menurut pandangan tersebut mengenai inovasi yang mencerminkan variasi

besarnya dampak yang ditimbulkan oleh inovasi yang sedang berlangsung

sehingga dapat membawa perubahan dalam keorganisasian dan pelayanan.

5. Karakteristik Inovasi

Menurut Suwarno (2008) suatu inovasi memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Keunggulan Relatif

Sebuah inovasi harus memiliki keunggulan dan nilai yang lebih

dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.

Page 31: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

b. Kompabilitas

Inovasi juga mempunyai sifat kompatibel atau kesesuaian dengan

inovasi yang digantinya.

c. Kerumitan

Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat

kerumitan.

d. Kemampuan diujicobakan

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti

mempunyai keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi

yang lama. Sehingga sebuah barang inovasi harus melewati fase “uji

publik”, dimana setiap individu atau pihak yang memiliki kesempatan

untuk menguji kualitas dan kuantitas dari sebuah inovasi.

e. Kemampuan untuk diamati

Sebuah inovasi juga harus dapat diamati, dari segi bagaimana ia

bekerja dan menciptakan sesuatu yang lebih baik.

Dengan indikator atau atribut tersebut diatas, maka inovasi yang terdapat

dalam sebuah organisasi atau pelayanan bisa diukur apakah mampu unggul dari

pada inovasi sebelumnya, sehingga inovasi baru tersebut dapat diadopsi dalam

organisasi sektor publik.

6. Dimensi Inovasi

Sedangkan dimensi inovasi yang dikembangkan dalam sektor publik

Halvorsen (2005) adalah terdiri dari :

Page 32: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

a. Inovasi Konseptual

Dalam artian yang menciptakan misi baru, pandangan, tujuan dan

pemikiran baru.

b. Inovasi Delivery

Suatu konsep baru atau cara yang diubah dalam menyelesaikan

sebuah masalah, memberikan layanan atau berinteraksi dengan klien

untuk tujuan pemberian layanan pribadi.

c. Inovasi Interaksi Sistem

Konsep atau cara baru yang diubah dalam berinteraksi dengan

organisasi lainnya.

Dalam pandangan ini memberikan pemahaman bahwa dalam sebuah inovasi

perlu adanya pemikiran baru, cara baru dan pelayanan yang sifatnya baru dalam

berinteraksi dalam organisasi publik.

7. Tahapan Inovasi

Suatu proses inovasi bagi organisasi berbeda dengan proses yang terjadi

secara individu. Sebagai sebuah organisasi sektor publik dalam mengadopsi

produksi inovasi akan melalui tahapan sebagai berikut Rogers (2003):

a. Initiation atau perintisan

Tahapan perintisan atau fase agenda setting dan matching.Ini

merupakan tahapan awal pengenalan situasi dan pemahaman

permasalahan yang terjadi. Pada tahapan agenda setting ini dilakukan

proses identifikasi dan penetapan prioritas kebutuhan dan masalah.

Selanjutnya dilakukan pencarian dalam kesenjangan.

Page 33: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Fase selanjutnya adalah penyesuaian atau penyetaraan dengan

inovasi yang hendak diadopsi.Tahapan ini memastikan di organisasi.

b. Implementation atau pelaksanaan

Pada tahapan ini, perintisan telah menghasilkan keputusan untuk

mencari dan menerima inovasi yang dianggap dapat menyelesaikan

permasalahan organisasi . Tahapan implementasi ini terdiri dari fase

redefinisi,klarifikasi dan rutinitas :

1) Fase Redefinisi, inovasi sudah melewati proses re-invention

sehinggan lebih dekat dalam mengakomodasi kebutuhan organisasi

menyesuaikan. Pada umumnya terjadi paling tidak perubahan stuktur

organisasi dan kepemimpinan dalam organisasi tersebut.

2) Fase Klarifikasi adalah terjadi ketika fase klarifikasi ini

membutuhkan waktu lama, karena mempengaruhi budaya organisasi

secara keseluruhan, sehingga tidak sedikit yang kemudian justru

gagal dalam pelaksanannya.

3) Fase Rutinitas adalah fase dimana inovasi sudah dianggap sebagai

bagian dari organisasi. Inovasi tidak lagi mencirikan sebuah produk

baru atau cara baru, karena telah menjadi bagain rutin

penyelenggaraan negara.

Pandangan tersebut megenai inovasi adalah bahwa sebuah inovasi dapat

diadopsi ketika sudah melewati beberapa tahapan atau dengan kata lain sebuah

inovasi harus diujicobakan atau uji publik terlebih dahulu apakah mempunyai

keunggulan dari pada inovasi sebelumnya.

Page 34: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

C. Konsep Manajemen Pengaduan

1. Pengertian Manajemen Pengaduan

Menurut Syukri (Siti, 2009) pengaduan masyarakat merupakan suatu sumber

informasi yang sangat penting bagi upaya-upaya pihak penyelenggara pelayanan

untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi, sekaligus secara konsisten

menjaga dan meningkatkan pelayanan yang dihasilkan agar selalu sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. Manajemen pengaduan yaitu sebuah proses

kegiatan untuk menampung, mencatat, menelaah, menyalurkan, mengkonfirmasi,

mengklarifikasi, memberikan alternatif solusi kepada pengadu, mendokumentasi

dan mensosialisasikan hasil pengelolaan pengaduan kepada masyarakat.

Menurut Hariani (Siti, 2009) dalam menyusun mekanisme keluhan yang

akan tercantum dalam regulasi pelayanan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai

penyelenggara pemerintahan dan sebagai penyedia pelayanan perlu

memperhatikan hal-hal diantaranya, bagaimana pengguna layanan menggunakan

mekanisme keluhan, bagaimana penyedia pelayanan akan menangani keluhan,

berapa lama mekanisme penangangan keluhan, apa tindakan yang akan penyedia

pelayanan ambil dalam menangani keluhan, apakah terdapat lembaga mediasi bila

pengguna layanan belum puas dengan jawaban penyedia pelayanan, siapa yang

duduk dewan pengevaluasi kinerja dan badan macam apa yang memonitor kerja

penyedia pelayanan dalam menangani keluhan.

Manajemen pengaduan merupakan implementasi dari teori manajemen

dalam bidang pengaduan. Manajemen komplain mencakup empat pilar atau

tahapan yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.

Page 35: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Manajemen pengaduan menjelaskan bahwa manajemen merupakan

pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat

perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya

organisasi.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Brian Brewer (Siti, 2009) dengan judul

Citizen or Customer Complaints Handling in The Public Sector dijelaskan poin

penting yang perlu diperhatikan oleh praktisi yang berkaitan dengan manajemen

keluhan. Seberapa baik keluhan layanan ditangani merupakan penentu utama

kualitas layanan publik baik pada tingkat sistemik maupun tingkat penerima

layanan.Prosedur yang mudah diakses, mudah digunakan dan dioperasikan,

transparan, memastikan para pemangku kepentingan tetap mendapat informasi,

dan peka terhadap berbagai kelompok sosial membantu membangun kepercayaan

dalam penanganan keluhan dan memperbaiki proses. Namun, karena semakin

banyak layanan publik yang diberikan oleh organisasi semi-publik dan swasta

yang menggunakan pengaturan kontrak dan subkontrak, tantangan yang dihadapi

praktisi adalah bagaimana memastikan bahwa nilai-nilai berpusat pada warga

dipertahankan bahkan sebagai lembaga peninjau eksternal seperti Ombudsman

dan prosedur pertanggungjawaban akuntabilitas tradisional adalah diganti oleh

pendekatan berorientasi konsumeris yang lebih sempit.

Pengaduan adalah pernyataan secara lisan atau tertulis atas ketidakpuasan

pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu sistem pelayanan

(Anwar, 2000). Pengaduan masyarakat merupakan akibat dari penyimpangan

dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Ketidakpuasan masyarakat dalam

Page 36: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

menerima pelayanan menyebabkan masyarakat melakukan pengaduan atas

keluhan yang mereka alami. Pada dasarnya pengaduan merupakan masukan

positif yang bersifat konstruktif. Meskipun banyak organisasi yang telah

menanggapi pengaduan sebagai hal positif, namun tidak dapat dipungkiri jika

masih terdapat organisasi yang menanggapi hal tersebut sebagai ancaman bagi

keberlangsungan organisasi mereka.

Pengaduan muncul karena ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan

atas pelayanan yang mereka terima. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi

penyelenggara pelayanan publik untuk selalu memberikan pelayanan yang

berkualitas sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Pengaduan bertujuan

untuk menyediakan sistem prosedur dan mekanisme yang memungkinkan segala

keluhan atau proses yang memungkinkan segala keluhan ataupun protes dari

semua pihak dapat terkelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan gejolak

yang mengganggu kelancaran jalannya kegiatan suatu institusi pemerintah.

Pengaduan merupakan bentuk timbal balik dari konsumen yang berisi

informasi yang unik dan berharga, sehingga organisasi dapat memperhatikan

peningkatan kualitas dan manajemen resiko. Dengan begitu maka pengaduan atau

keluhan merupakan elemen penting bagi pengembangan suatu organisasi. Karena

dengan adanya pengaduan, organisasi dapat mengetahui apa yang menjadi

kelemahannya dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat. Dengan

mengetahui kelemahan tersebut, maka organisasi terdorong untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya. Oleh karena itu sudah seharusnya kini penyelenggara

Page 37: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pelayanan publik serius menangani pengaduan masyarakat. Hal ini perlu

dilakukan agar terselenggaranya pelayanan publik yang lebih baik.

Pengaduan pada hakikatnya merupakan masukan dari masyarakat bagi

organisasi penyelenggara pelayanan publik agar dapat meningkatkan kualitas

pelayanannya. Menurut Islamy, pengaduan yang dikelola dengan baik akan

mendatangkan manfaat atau keuntungan bagi organisasi yang mendapatkan

keluhan antara lain (Hariani, 2008):

1. Organisasi semakin tahu akan kelemahan atau kekurangannya dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan

2. Sebagai alat introspeksi bagi organisasi untuk senantiasa responsif dan

mau memperhatikan suara dan pilihan pelanggan

3. Mempermudah organisasi mencari jalan keluar untuk meningkatkan

mutu pelayanannya

4. Bila segera ditangani, pelanggan merasa kepentingan dan harapannya

diperhatikan

5. Dapat mempertebal rasa percaya dan kesetiaan pelanggan kepada

organisasi pelayanan

6. Penanganan komplain yang benar dan berhasil bila meningkatkan

kepuasan pelanggan.

Peraturan terkait dengan pengelolaan pengaduan di Indonesia, yaitu

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2013 tentang

pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik serta turunannya, mendefinisikan

pengaduan sebagai “penyampaian keluhan yang disampaikan pengadu kepada

Page 38: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pengelola pengaduan pelayanan publik atas pelayanan pelaksana yang tidak sesuai

dengan standar pelayanan, atau pengabdian kewajiban dan atau pelanggaran

larangan oleh penyelenggara”. Definisi ini memandang pengaduan hanya dapat

dilakukan terkait dengan keluhan pada aspek yang memiliki dasar hukum yang

jelas dan mengikat antara penggunan pelayanan dan penyelenggara pelayanan,

seperti standar pelayanan. Apabila definisi ini diacu secara kaku oleh instansi

pemerintah, terdapat kemungkinan akan muncul ketidakpuasan terhadap

pengelolaan pengaduan yang dijalankannya.

Dalam Laporan Kajian Manajemen Pengaduan Masyarakat dalam Pelayanan

Publik BAPPENAS (2010) menguraikan bahwa manajemen pengaduan

masyarakat terdiri dari empat aspek antara lain:

1) Prinsip-Prinsip Dasar terdiri dari 4 elemen yaitu:

a) Prinsip dasar pertama adalah jawaban atas pertanyaan “Kepada siapa

mengabdi ?”

b) Mengontrol sumber dan alur masuk pengaduan.

c) Mengontrol responds kelembagaan.

d) Sikap dasar dalam menerim pengaduan

2) Elemen Penanganan Pengaduan Elemen Penanganan Pengaduan terdiri dari

beberapa aspek antara lain:

a) Sumber atau Asal Pengaduan

b) Isi Pengaduan

c) Unit Penanganan Pengaduan

d) Responds Pengaduan

Page 39: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

e) Umpan Balik

f) Laporan Penanganan Pengaduan

3) Bentuk Pengaduan

4) Saluran Pengaduan Saluran Pengaduan di bagi menjadi dua yaitu:

a) Saluran Internal

b) Saluran Eksternal

2. Komponen Manajemen Pengaduan

Dalam situs pengaduan masyarakat tentu adanya pengelolaan dalam setiap

keluhan yang dikeluhkan oleh masyarakat. Manajemen pengaduan merupakan

komponen penting dari setiap kerangka kerja pengambilan keputusan dan sangat

relevan bagi lembaga yang memiliki layanan yang berorientasi pada peran sector

publik. Dengan meningkatnya harapan dari masyarakat, lembaga perlu

menanggapi keluhan dengan cara yang efektif dan tepat waktu. Menurut Tjiptono

(Siti, 2009) ada beberapa komponen utama dalam manajemen pengaduan, yakni:

a. Komitmen. Pihak manajemen dan semua anggota organisasi lainnya

memiliki komitmen yang tinggi untuk mendengarkan dan

menyelesaikan masalah komplain dalam rangka peningkatan kualitas

produk dan jasa (dalam arti disini adalah pelayanan publik).

b. Visible. Manajemen menginformasikan secara jelas dan akurat kepada

pelanggan dan karyawan tentang cara penyampaian komplain dan

pihak-pihak yang dapat dihubungi.

Page 40: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

c. Accessible. Lembaga menjamin bahwa pelanggan secara bebas, mudah,

dan murah dapat menyampaikan komplain, misalnya dengan

menyediakan saluran telepon bebas pulsa atau amplop berprangko.

d. Kesederhanaan. Prosedur komplain sederhana dan mudah dipahami

pelanggan (masyarakat).

e. Kecepatan. Setiap komplain ditangani secepat mungkin rentang waktu

penyelesaian yang realistis diinformasikan kepada pelanggan. Selain

itu, setiap perkembangan atau kemajuan dalam penanganan komplain

yang sedang diselesaikan senantiasa dikomunikasikan kepada

pelanggan yang bersangkutan.

f. Fairness. Setiap komplain mendapatkan perlakuan sama atau adil,

tanpa membeda-bedakan pelanggan.

g. Confidential. Keinginan pelanggan akan privasi dan kerahasiaan

dihargai dan dijaga.

h. Records. Data mengenai komplain disusun sedemikian rupa sehingga

memudahkan setiap upaya perbaikan berkesinambungan.

i. Sumber daya. Perusahaan mengalokasikan sumber daya, sarana dan

prasarana yang memadai untuk pengembangan dan penyempurnaan

sistem penanganan komplain, termasuk di dalamnya adalah pelatihan

karyawan.

j. Remedy. Pemecahan dan penyelesaian yang tepat untuk setiap

komplain ditetapkan dan diimplementasikan secara konsekuen.

Page 41: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Dalam sistem pengelolaan pengaduan perlu berpegang pada prinsip-prinsip

Hariani (Siti, 2008) berikut ini:

1. Kemudahan

2. Tanggap

3. Rentang waktu

4. Kerahasiaan

5. Kejelasan

6. Hak dan kewajiban (akuntabilitas)

7. Transparansi Komitmen Keadilan bagi semua pihak

8. Terdokumentasi.

D. Kerangka Pikir

Inovasi pada sektor publik lebih ditekankan pada aspek “perbaikan” yang

dihasilkan dari kegiatan inovasi tersebut, pemerintah mampu memberikan

pelayanan publik secara lebih efektif, efisien, dan berkualitas, murah dan

terjangkau.

Pengaduan warga berbasis online adalah aplikasi media sosial yang

melibatkan kelompok masyarakat yang dapat berinteraksi dengan pemerintah

secara interaktif dengan prinsip mudah dan terpadu dalam pelayanan publik

seperti jika mengalami terkendala dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, dan

administrasi kependudukan, tanpa membeda-bedakan masyarakat.

Agar lebih jelas maka akan digambarkan dalam bentuk kerangka pikir sesuai

dengan beberapa inovasi yang dikembangkan dalam sektor publik (Halvorsen,

Page 42: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

2005) dan komponen dalam manajemen pengaduan yang dikemukakan oleh

(Tjiptono,2008) sebagai berikut:

Page 43: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Gambar 1. Kerangka pikir

E. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini berangkat dari latar belakang masalah, yang

kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah dan dikaji bedasarkan teori dalam

tinjauan pustaka. Adapun fokus penelitian penelitian ini adalah inovasi pelayanan

pengaduan warga berbasis online di Desa Pakatto Kabupaten Gowa meninjau dari

segi dimensi inovasi dan manajemen pengaduan dalam pelayanan pengaduan

warga tersebut. Dimensi inovasi meliputi inovasi konseptual, delivery, interaksi

sistem dan manajemen pengaduan meliputi kesederhanaan, komitmen, dan

kecepatan.

Inovasi Pelayanan Pengaduan warga Di Desa

Pakatto Kabupaten Gowa

Inovasi

- Inovasi

Konseptual

- Inovasi

Delivery

- Inovasi

Interaksi Sistem

Inovasi pelayanan

Pelayanan Pengaduan

- Komitmen

- Kesederhanaan

- Kecepatan

Page 44: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

F. Deskripsi Fokus Penelitian

Adapun definisi fokus dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah

sebagai berikut :

a. Inovasi konseptual adalah inovasi dalam bentuk visi, misi, dan tujuan

dengan nuansa yang baru seperti pengaduan berbasis online dan

pencapaian tujuan untuk mengoptimalkan pelayanan di Desa Pakatto.

b. Inovasi delivery adalah cara-cara baru dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat berbasis aplikasi Whatsapp (WA) sehingga mereka

merasakan kemudahan saat bersosialisasi atau penyampaian informasi

secara tidak langsung dengan pemerintah Desa Pakatto Kabupaten

Gowa.

c. Inovasi interaksi sistem adalah inovasi yang sifatnya baru dalam

berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa lain untuk

mengetahui perkembangan-perkembangan apa-apa saja tentang inovasi

pelayanan yang ada di pemerintah desa lain sehingga tidak ketinggalan

informasi.

d. Komitmen yaitu pemerintah Desa Pakatto Pihak dan semua anggota

pemerintahan memiliki komitmen yang tinggi untuk mendengarkan

dan menyelesaikan masalah pengaduan dalam rangka meningkatkan

pelayanan publik secara terbuka dengan masyarakat agar kepercayaan

masyarakat itu penting dalam membangun sebuah komitmen.

e. Kesederhanaan yaitu pemerintah Desa Pakatto melahirkan prosedur

pelayanan yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat

Page 45: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

seperti dalam pelayanan pengaduan warga bisa langsung

berkomunikasi melalui aplikasi whatsapp tersebut yang sudah dibuat

oleh pemerintah desa.

f. Kecepatan yaitu pemerintah Desa Pakatto menciptakan pelayanan yang

ditangani secepat mungkin dalam menyelesaikan masalah. Seperti

pemerintah desa langsung merespon cepat terhadap warga yang

melakukan pengaduan terhadap masalah yang ingin diselesaikan secara

cepat dan tepat.

Page 46: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pakatto Kabupaten Gowa sulawesi selatan.

Adapun alasan memilih lokasi tersebut karena di Desa Pakatto memiliki inovasi

pelayanan pengaduan warga berbasis online. Inovasi ini salah satu langkah

pemerintah dalam menghasilkan kualitas pelayanan publik. Adapun tempat yang

saya pilih untuk penelitian yaitu di Desa Pakatto.

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 (dua) bulan yakni yang dibagi

atas beberapa tahapan dengan perincian sebagai berikut:

1. Tahap persiapan; pengurusan perizinan/rekomendasi dan penyusunan

instrumen penelitian selama ± 2 (dua) minggu.

2. Tahap pelaksanaan; pengumpulan dan pengolahan data (klarifikasi dan

tabulasi data) serta analisis dan penarikan kesimpulan selama ± 2 (dua)

minggu.

3. Tahap penyelesaian; penulisan laporan penelitian/skripsi, perbaikan-

perbaikan hingga penggandaan laporan selama ± 2 (dua) minggu.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu untuk

menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti atau penelitian yang

dilakukan sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif

dalam rangka mengetahui dan memahami seperti apa inovasi pelayanan

Page 47: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pengaduan warga berbasis online di Desa Pakatto Kabupaten Gowa dan

melakukan wawancara mendalam serta pengumpulan data-data.

2. Tipe penilitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah adalah deskriptif yang di maksudkan

untuk mengungkapkan atau memberikan gambaran mengenai masalah-masalah

mengenai bagaimana Inovasi Pelayanan Pengaduan Warga Berbasis Online Di

Desa Pakatto Kabupaten Gowa.

3. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam hal ini yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data itu berdasarkan sumbernya, data yang di bedakan

sebagai berikut Sugiyono (2012) :

a. Data primer (data utama) merupakan data yang didapat langsung dari

sumber asli, yaitu hasil wawancara dan observasi peneliti terhadap informan

mengenai Inovasi Pelayanan Pengaduan Warga Berbasis Online Di Desa

Pakatto Kabupaten Gowa.

b. Data sekunder yaitu merupakan data dari hasil penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dapat

berupa literature, artikel, jurnal, serta dari situs yang berkaitan di internet

yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan mengenai Inovasi

Pelayanan Pengaduan Warga Berbasis Online Di Desa Pakatto Kabupaten

Gowa.

Page 48: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

C. Informan Penelitian

Informan dalam hal ini yaitu orang yang berada pada ruang lingkup

penelitian, artinya yaitu orang yang dapat menyerahkan suatu informasi tentang

kondisi dan situasi pada latar penelitian. Adapun narasumber atau informan yang

ada dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang berwenang untuk menyerahkan

informasi tentang bagaimana Inovasi Pelayanan Pengaduan Warga Berbasis

Online Di Desa Pakatto Kabupaten Gowa, yaitu :

Tabel Daftar Informan 1.

No Informan Nama Jumlah

1 Kepala Desa

Pakatto/Sekretaris Desa

- Muhammad Basir

- Buyuti, S.Ipem

2

2 Aparat Desa - Rosmala Dewi, SE

- Sunardi, S.pd

- Awaluddin, SE

- Suardi

4

3 Kepala Dusun - Hamzah

- Arifin Sau

2

4 Masyarakat - H. Tula

- Fahri Dg. Nyau

- Nurul Apriliana

3

Berdasarkan petunjuk dari informan awal seperti rencana informan di atas

peneliti mengembangkan penelitian ke informan lainnya, begitu seterusnya

sampai penelitian dianggap cukup mendapatkan informasi yang dibutuhkan,

proses penelitian menggunakan teknik Purposive sampling, yaitu pengambilan

sampel berdasarkan penilaian dari peneliti mengenai siapa-siapa saja yang pantas

untuk dijadikan sampel, oleh karena itu agar tidak sangat subjektif, peneliti harus

punya latar belakang pengetahuan tertentu mengenai sampel dimaksud agar

Page 49: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

peneliti benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan

atau tujuan dari penelitian (memperoleh data yang akurat).

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dalam hal ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan

triangulasi/gabungan. Tringulasi dapat diartikan sebagai teknik dalam

pengumpulan data yang bersifat menyatukan dari berbagai suatu sumber data

yang telah ada dengan teknik pengumpulan data.

1. Teknik Observasi, peneliti dalam hal ini melakukan pengamatan yang

langsung di lapangan yaitu pertama peneliti melakukan pengamatan seperti apa

Inovasi Pelayanan Pengaduan Warga Berbasis Online Di Desa Pakatto Kabupaten

Gowa pada instansi terkait, kemudian kedua peneliti melakukan pengamatan di

lokasi pelayanan berbasis online bagaimana pelaksanaan pelayanannya menurut

para informan yang terkait di lokasi penelitian.

2. Teknik Wawancara, yaitu teknik wawancara ini dilakukan oleh seorang

pewawancara dengan mewawancarai satu orang secara tatap muka (face to face),

yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan itu, yang dikerjakan dengan

sistematik dan berdasarkan kepada tujuan dalam penelitian ini. Dengan

menggunakan alat wawancara berupa pedoman wawancara, buku catatan, tape

recorder, kamera handphone.

3. Teknik studi perpustakaan, studi pustaka yaitu mengumpulkan suatu data

dengan cara mencari data dan serta informasi berdasarkan suatu penelaan

literature atau sebuah referensi, baik yang bersumber dari suatu buku-buku dan

dokumentasi, laporan, jurnal, kliping, majalah dan makalah yang pernah

Page 50: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

diseminarkan. Artikel-artikel dari berbagai sumber-sumber, termasuk internet

maupun suatu catatan-catatan penting yang bersangkutan dengan objek penelitian.

4. Dokumentasi, dokumentasi adalah mengumpulkan beberapa data baik itu

data yang berupa catatan-catatan, gambar-gambar, dan administrasi yang sesuai

dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh merupakan hal

yang penting dalam membuktikan validitas sebuah data ataupun hasil penelitian

maka dianggap perlu oleh peneliti mengambil dokumentasi pada setiap kegiatan

penelitian yang dilakukan, dokumentasi yang akan diambil yaitu berbentuk

rekaman atau foto.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan untuk sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian. Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok. Menurut pendapat Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2012), ketiga komponen tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data (data reduction)

Yakni Data yang di peroleh dilapangan jumlahnya sangat cukup

banyak,untuk itu sangat perlu dicatat dengan sangat rinci dan teliti. Seperti yang

telah di kemukakan, makin lama peneliti di lapangan maka jumlah data juga akan

semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu juga segera dilakukan

tindakan analisis data dan melalui reduksi data berarti merangkum dan memilih

hal-hal yang pokok saja, memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting,

Page 51: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

dan dicari bentuk dan temanya serta membuang yang tidak terlalu diperlukan

dalam hal ini yaitu data yg tidak begitu penting.

2. Penyajian Data (data display)

Dalam suatu penelitian kualitatif, penyajian data bisa dapat dilakukan dalam

suatu bentuk uraian singkat dan bagan dan kaitan antara kategori dan sejenisnya.

Setelah mereduksi data, selanjutnya langkah yang dilakukan adalah penyajian

data, dimana penyajian data merupakan penyusunan informasi sehingga

memberikan kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Pada penelitian

kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

flowchart.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing and

verification).

Langkah ketiga dalam suatu analisis data kualitatif yaitu adalah penarikan

kesimpulan dan pengecekan/verifikasi. Bentuk kesimpulan awal yang dibuat

masih bersifat sementara, dapat berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat,

yang dapat mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.

Kesimpulan data yang dikemukakan sebelumnya pada tahap pertama,

didukung oleh suatu bukti yang valid, kuat dan konsisten saat peneliti telah

kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

sebelumnya dikemukakan harus merupakan kesimpulan yang kridibel.

F. Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi. Triangulasi dapat dikatakan sebagai pengecekan,

Page 52: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pengujian data dari berbagai sumber-sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Lebih lanjut triangulasi dapat dibagi ke dalam tiga macam, yaitu:

A. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber di lakukan dengan cara memeriksa data/menguji data

yang telah didapat melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan data dan pengujian data yang sudah di dapat melalui hasil

pengamatan, wawancara dan dokumen yang ada. Kemudian peneliti

membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingkan hasil

dari wawancara dengan dokumen yang ada.

B. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik di lakukan dengan cara memeriksa data kepada sumber-

sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data

yang diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi dan dokumen.

Apabila dengan menggunakan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut,

dapat menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk

memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya bisa benar

karena mempunyai sudut pandang yang masing-masing berbeda-beda.

C. Triangulasi Waktu

Waktu dapat juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang di

kumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara pada saat di pagi hari, saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah dan akan memberikan data, yang

lebih valid sehingga akan lebih kredibel untuk itu dalam hal ini bentuk pengujian

Page 53: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan

pengecekan, obsevasi atau menggunakan teknik lain dalam situasi dan waktu yang

berbeda. Jika hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka harus dilakukan

secara berulang-ulang hingga dapat sampai ditemukan kepastian datanya.

Triangulasi juga dapat dilakukan dengan cara memeriksa hasil penelitian, dari tim

peneliti yang lain yang juga diberi tugas untuk melakukan pengumpulan data.

Page 54: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dekripsi Objek Penelitian

1. Profil Desa Pakatto Kabupaten Gowa

Sejarah singkat Desa Pakatto pada tahun 1965 masih system distik yang

bernama Distik Borongroe wilayah Distik Borongroe yang diperintah oleh

seorang Gallarrang yaitu Gallarang Boorongloe tahun 1965-1979 terbentuk

lingkungan Pakatto 1973 lingkungan Pakatto berubah menjadi Desa Pakatto tahun

1990, Desa Pakatto dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Pakatto dan Desa

Persiapan Nirannuang.

Secara administratif Desa Pakatto berada di wilayah Kecamatan

Bontomarannu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan. Secara geografis Desa

Pakatto berbatasan dengan:

1. Desa Timbuseng disebelah utara

2. Desa Sokkolia disebelah selatan

3. Desa Nirannuang dan Desa Mata Allo disebelah timur

4. Kelurahan Bontomanai disebelah barat

Luas wilayah desa 1.134 HA yang terbagi atas empat dusun yaitu Pakatto

Caddi, Parang Carammeng, Pakatto Lompo, dan Lantebung jarak desa ini dengan

Ibu Kota Kecamatan 2 km dengan Ibu Kota Kabupaten 16 km dengan waktu

tempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua

maupun roda empat, sedangkan jarak dari Ibu Kota Propinsi 23 km dengan waktu

tempuh 50 menit.

Page 55: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

2. Kondisi Lingkungan Permukiman Dan Infrastruktur Fisik

Dilihat dari segi morfologinya. Desa Pakatto termasuk morfologi dataran

rendah yang merupakan hamparan sawah dan perkebunan kemiringan 00 – 100,

dengan ketinggian berkisar 25 m dpl. Jenis tanah liat dan sebagian

wilayahnya mempunyai tanah litosal (tanah bercampur batu) dengan warna merah

kecoklatan dan ada yang abu abu. Tekstur tanah halus dengan solum tanah

berkisar 20 sampai 45 cm. Sesui dengan posisinya yang dekat garis katulistiwa,

iklim Desa Pakatto beriklim tropis serta memiliki dua musim, yaitu musim hujan

dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan November sampai

dengan bulan April dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sampai

dengan Februari, bulan Mei sampai Oktober adalah musim kemarau, dan

kekeringan terjadi pada bulan Agustus sampai dengan September.

Permukiman Desa Pakatto terpusat dan tertata menurut perkampungan dan

ruas jalan. Desa Pakatto terbagi atas empat dusun. Yaitu :

1. Dusun Pakatto Caddi, 3 RW dan 10 RT

2. Dusun Parang Carammeng, 2 RW dan 4 RT

3. Dusun Pakatto Lompo, 3 RW dan 14 RT

4. Dusun Lantebung, 2 RW dan 6 RT

Kondisi permukiman teratur dan kurang padat dengan luas permukiman

319 HA atau sekitar 28% dari luas desa. Berdasarkan jenisnya, rumah di desa ini

terbagi atas rumah permanen sebanyak 740 unit dan non permanen sebanyak 130

unit. Jumlah yang memanfaatkan jembatan berkisar 70% dan sisanya membuang

kotoran disolokan sungai dan sembarang tempat. Sekitar 90% rumah mempunyai

Page 56: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

halaman dimana masyarakat memanfaatkannya tanaman obat keluarga, warung

hidup, menanam buah-buahan, dan menanam tanaman hias.

Tabel 2. Jumlah Sarana Pelayanan Masyarakat

NO Pelayanan Masyarakat Jumlah

1 Kantor Desa 1

2 Kantor DIKNAS 1

3 Sekolah Dasar 2

4 SMP 1

5 Mesjid 5

6 Pustu 1

7 Polindes 1

8 Posyandu 15

9 Pasar 1

Dari tabel tersebut terlihat sarana pelayanan masyarakat yang ada di Desa

Pakatto Kabupaten Gowa berjumlah 31 dan sarana posyandu lebih banyak

dibandingkan dengan mesjid dan sekolah dasar. Ini berarti sarana posyandu yang

ada di Desa Pakatto lebih dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di Desa Pakatto.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Setiap Dusun

Dusun Jenis Kelamin

Total % Pria Wanita

Pakatto Caddi 680 642 1.322 39,5

Parang Carammeng 337 300 637 20,0

Pakatto Lompo 330 453 783 21,1

Lantebung 227 415 632 18,9

Jumlah 1.544 1.810 3.344 100

Sumber Monografi Desa Pakatto Th 2000

Dari Tabel diatas terlihat jumlah penduduk di Dusun Pakatto Caddi dan

Pakatto Lompo lebih banyak dibandingkan dengan Dusun Parang Carammeng

dan Lantebung. Pakatto Caddi 39,5 % atau sekitar 1.322 jiwa yang terdiri dari

laki-laki 680 jiwa dan perempuan 642 jiwa, Pakatto Lompo 21,1 % atau 783 jiwa

yang terdiri dari laki-laki 330 jiwa dan perempuan 453 jiwa, Dusun Lantebung

Page 57: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

berjumlah 632 jiwa atau sekitar 18,9 %, laki-laki terdiri dari 227 jiwa dan

perempuan 415 jiwa, dan Dusun Parang Carammeng 637 jiwa atau sekitar 20.0 %

laki-laki terdiri dari 337 jiwa dan perempuan 300 jiwa. Berdasarkan usia tenaga

kerja, yaitu umur 10 tahun sampai 45 tahun berjumlah 2.139 jiwa. Ini berarti

tenaga kerja produktif di Desa Pakatto berkisar 56 % dari jumlah penduduk

keseluruhan.

3. Visi Dan Misi Desa Pakatto Kecamatan Bontomarannu Kabupaten

Gowa

a. Visi

Mewujudkan Desa Pakatto yang sejahtera dan inklusif ditunjang sumber daya

manusia yang berkualitas.

b. Misi

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik serta peningkatan kualitas

pelayanan publik yang aksebilitas.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur formal dan non formal.

3. Membangun dan mendorong pembangunan usaha ekonomi yang berbasis

potensi lokal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatkan kuantitas sumber daya manusia yang berkualitas religius.

Page 58: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

5

4. Struktur Organisasi Desa Pakatto

Struktur organisasi Desa Pakatto terdiri dari Kepala Desa sebagai stakeholder pemerintahan dibantu oleh BPD dan LPM/Lembaga

Adat serta Sekretaris Desa kemudian memiliki enam bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya lalu Desa Pakatto memiliki empat kepala

Dusun.

Kepala Desa

Basir

Sekertaris Desa

Buyuti, S.Ipem

Kaur Keuangan

Rosmala Dewi, SE

Kaur Umum

Hj. Suarni

Kaur Administrasi

Awaluddin, SE

Kasi Pembangunan

Haidir Hakim, S.Si

Kasi Kesra

Jumiati

Kasi Pemerintahan

Sunardi, S.Pd

Staf

ST. Hawiyah

BPD LPM/Lembaga Adat

Kadus Pakatto Caddi

Abdul Latif Dg.Nyarrang

Kadus Pakatto Lompo

Jam‟ang Dg.Lira

Kadus Lantebung

Hamzah Dg.Ngoyo

Kadus Parang Carammeng

Arifin Sau

Gambar 2. Struktur organisasi Desa Pakatto

Page 59: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

B. Inovasi Pelayanan Pengaduan Warga Berbasis Online di Desa Pakatto

Kabupaten Gowa

1. Inovasi konseptual

Inovasi konseptual adalah memperkenalkan misi baru, pandangan, tujuan,

dan strategi. Sebagaimana kita ketahui penelitian ini memberikan fokus pada

konsep inovasi yang dilihat pada sebuah sistem pelayanan. Dengan kata lain

bahwa perumusan sebuah konsep, ide, dan gagasan menjadi sebuah dasar dalam

pelaksanaan sistem birokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, inovasi konseptual

dalam pelayanan publik menjadi hal yang sangat penting diperhatikan dalam

mengembangkan konsep pelayanan yang efektif dan efisien khususnya di Desa

Pakatto Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Inovasi konseptual

merupakan salah satu bentuk dimensi inovasi dalam merumuskan sebuah gagasan,

pandangan, misi, tujuan, maupun strategi baru. Inovasi dalam hal ini berkaitan

dengan inovasi pelayanan pengaduan berbasis online yang berorientasi pada

kepuasan masyarakat sebagai tujuan utama. Untuk melahirkan inovasi pelayanan

pengaduan yang efektif dan efisien maka diperlukan konsep yang komprehensif

dan konvensional. Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju

tentunya menjadi tuntutan bagi pemerintah dalam mengembangkan pelayanan

berbasis online. Beberapa inovasi konseptual diantaranya adalah lahirnya strategi-

strategi baru yang dibungkus dalam beberapa kebijakan baru dalam pelayanan

publik. Inovasi konseptual yang dimaksud dalam hal ini dalam bentuk kebijakan

seperti pelayanan pengaduan berbasis online yang diterapkan di Desa Pakatto.

Sehingga dengan demikian diharapkan dengan lahirnya konsep baru dalam

Page 60: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pelayanan pengaduan berbasis online tersebut semakin memudahkan bagi

masyarakat. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa terdapat beberapa inovasi

konseptual yang telah dirumuskan oleh pihak Desa Pakatto Kecamatan

Bontomarannu Kabupaten Gowa diantaranya yaitu pelayanan pengaduan berbasis

online dan pencapaian tujuan.

a. Pengaduan Berbasis Online

Pengaduan berbasis online adalah pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat yang memudahkan dalam memberikan pengaduan melalui aplikasi

media sosial sehingga terciptanya pelayanan publik yang cepat dan tepat. Bahwa

sebelum adanya pengaduan berbasis online masyarakat Desa Pakatto melakukan

pengaduan melalui lisan ataupun dengan cara datang langsung ke kantor desa itu

akan menghabiskan waktu dan cukup lama sehingga dengan adanya pengaduan

berbasis online ini maka menjadi lebih cepat dan mudah.

Adapun jenis pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat melalui

aplikasi Whatsapp ke aparat Desa Pakatto seperti ketika masyarakat mengalami

kendala dalam hal administrasi kependudukan dan tidak mengetahui persyaratan-

persyaratan apa saja yang akan dibawakan ke Kantor Desa Pakatto maka aparat

Desa Pakatto akan menyampaikan informasi langsung melalui aplikasi Whatsapp

sesuai dengan apa kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat tidak perlu lagi

mondar-mandir dari rumah ke kantor desa.

Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan yang

menemukan bahwa hal yang disebutkan diatas sesuai dengan yang peneliti amati.

Page 61: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Hal tersebut merupakan salah satu bukti tanggunggjawab pemerintah dalam

meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan di Desa Pakatto. Akan

tetapi, hal tersebut tentunya mengalami hambatan dalam implementasinya

sehingga pelayanan pengaduan berbasis online ini terkesan tidak optimal.

Adapun bagan pengaduan secara manual dan pengaduan berbasis online

sesuai dengan mekanisme yang ada di Desa Pakatto sebagai berikut.

Gambar mekanisme pelayanan pengaduan secara manual

Dilihat dari gambar bagan tersebut pengaduan secara langsung yang di

terapkan di Desa Pakatto sesuai dengan mekanisme dan langkah-langkah sebagai

berikut: tahap pertama masyarakat melakukan laporan pengaduan lalu masalah di

identifikasi terdahulu dan dilanjutkan oleh bagian penanganan pengaduan oleh

1. Pengadu/masyarakat

2. Secara langsung

3. Identifikasi

4. Bagian penanganan

pengaduan

5. Penyelesaian pengaduan

6. Rekomendasi kepala desa

Page 62: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

aparat Desa Pakatto, kemudian penyelesaian pengaduan dan rekomendasi oleh

aparat Desa Pakatto lalu ditindak lanjuti rekomendasi oleh Kepala Desa sesuai

dengan masalah yang di adukan.

Gambar Mekanisme pelayanan pengaduan berbasis whatsapp

Dilihat dari gambar bagan tersebut pengaduan berbasis online yang di

terapkan di Desa Pakatto sesuai dengan mekanisme dan langkah-langkah sebagai

berikut: tahap pertama masyarakat melakukan laporan pengaduan berupa pesan

melalui whatsapp dan dilanjutkan verifikasi oleh aparat Desa Pakatto, kemudian

penerimaan dan pencatatan oleh aparat Desa Pakatto lalu ditindak lanjuti masalah

pengaduan oleh Kepala Desa sesuai dengan masalah yang di adukan.

Berdasarkan dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai

selaku Bapak MB selaku Kepala Desa Pakatto, mengatakan:

2. Verifikasi laporan masuk

yang relevan lengkap dan

jelas melalui via whatsapp

1. Laporan pengaduan

berupa pesan melalui

via whatsapp

3. Penerimaan dan

pencatatan pengaduan

di kantor desa

4. Tindak lanjut laporan

dari masyarakat oleh

Kepala Desa

Page 63: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

„‟Pelayanan pengaduan berbasis online ini dikeluarkan sejak tahun 2017 dan

berlaku sejak tanggal 25 bulan september 2018 hanya saja

mengimplementasikannya dilapangan itu tergantung pada kepala desa

masing-masing, khususnya kadang kendalanya dari sisi kurangnya teknologi

yang ada di desa pakatto.” (wawancara MB pada tanggal, 13 Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut berkaitan dengan indikator

pengaduan berbasis online untuk pertama kali dijalankan di Desa Pakatto

Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa pada tahun 2018. Dengan kata lain

bahwa program ini masih seumur jagung karena baru berjalan beberapa bulan.

Oleh sebab itu, kendala yang paling besar dalam menjalankannya dibenturkan

dengan kurangnya teknologi. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan

bapak SD sebagai Kasi pemerintahan mengatakan bahwa:

“Sejak tahun 2018 dimulainya pengaduan berbasis online didesa pakatto

tapi sebelumnya itu kita sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu di

tahun 2017 kita sudah melakukan sosialisasi bahwa akan ada bentuk

pelayanan yang baru berbasis online, yang akan dilakukan oleh pihak desa

khususnya di desa pakatto yang ada di kabupaten gowa bentuknya seperti

pelayanan pengaduan berbasis online itu.” (wawancara SD pada tanggal 13

Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa tentang

adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelaksanaan inovasi pengaduan

warga berbasis online oleh pihak Desa dalam hal ini adalah kantor Desa Pakatto

Kabupaten Gowa. Meskipun demikian disadari bahwa salah satu kekurangan

dalam menjalankan program tersebut adalah kurangnya pemahaman masyarakat

akan program tersebut. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan kepala

dusun lantebung Bapak HZ mengatakan bahwa:

“Pengaduan berbasis online yang kita maksud disini belum bisa diterapakan

sepenuhnya karena masih minimnya teknologi yang gunakan oleh

masyarakat sehingga sulit bagi mereka dalam melakukan pengaduan,

Page 64: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

masyarakat didesa pakatto ini pendapatan ekonominya sama” (wawancara

HZ 13 juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa masih

kurang efektifnya mekanisme pengaduan berbasis online dikarenakan minimnya

teknologi dan pendapatan ekonomi masyarakat sehingga sulit bagi pihak desa

dalam menanganinya.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan pelayanan

pengaduan berbasis online ini sudah terpenuhi dalam hasil penelitian dengan

pembuktian adanya berbagai konsep inovasi yang dikemas dalam bentuk

kebijakan-kebijakan, inovasi pelayanan pengaduan yang berbasis online.

Meskipun dalam pelaksanaannya masih dihadapkan pada beberapa masalah yang

menghambat sehingga dapat dikatakan masih belum optimal. Selain itu, terdapat

kebijakan lain yang dirumuskan oleh pihak desa dalam mempermudah masyarakat

dalam melakukan pelayanan pengaduan. Sehingga dengan demikian masyarakat

yang jauh dari kantor desa dapat mengadukan masalah yang ada dengan mudah

dalam pelayanan pengaduan berbasis online yang di terapkan di kantor Desa

Pakatto tersebut.

b. Pencapaian Tujuan

Secara ringkas tujuan E-Government adalah untuk membentuk jaringan

komunikasi diantara masyarakat, swasta, dan pemerintah lainnya yang dapat

memperlancar interaksi, transaksi, dan layanan. Rendahnya mutu pelayanan

publik yang diberikan oleh aparatur menjadi citra buruk pemerintah di tengah

masyarakat. Bagi masyarakat yang pernah berurusan dengan birokrasi tentu

pernah mengeluhkan dan kecewa terhadap tidak layaknya aparatur dalam

Page 65: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

memberikan pelayanan. Hal tersebut akan memunculkan bentuk ketidakpuasan

masyarakat terhadap suatu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Bentuk

ketidakpuasan masyarakat tersebut sering dijumpai pada setiap daerah maupun

kota, salah satunya adalah keluhan yang ditujukan pada pemerintah Desa Pakatto

Kabupaten Gowa.

Berbagai macam kendala mengenai pelayanan publik, seperti pelayanan

kesehatan, pendidikan, dan administrasi kependudukan, masih sering terjadi

dilingkungan wilayah Desa Pakatto Kabupaten Gowa. Seiring dengan kondisi

tersebut masyarakat juga kesulitan dalam hal penyampaian pengaduan atau

aspirasinya yang berupa kritik dan saran terhadap instansi yang bersangkutan.

Dengan menerapkan teknologi seperti pengaduan berbasis online dan didukung

perangkat teknologi modern. Kepentingan warga masyarakat Desa Pakatto akan

disediakan dan dilayani dengan baik dengan cara yang sederhana, mudah dan

efektif.

Berdasarkan dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai Ibu

BY selaku Sekretaris Desa Pakatto bahwa:

“Tujuan dari pembentukan pengaduan berbasis online ini adalah untuk

menampung semua keluhan serta saran dan kritik masyarakat terkait

pelayanan publik. Kalau di kantor desa pakatto masyarakat bisa mengadukan

misalnya perihal pelayanan administrasi kependudukan.” (Wawancara

Tanggal 13 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa tujuan

yang ingin dicapai dari pembentukan pengaduan berbasis online ini adalah guna

menampung aspirasi masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

Salah satu upaya perbaikan kualitas pelayanan publik adalah dengan memberikan

Page 66: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk dapat menyampaikan pengaduan

atas pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara. Dengan adanya keleluasaan

akses ini masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi lebih aktif dalam mendorong

terwujudnya pelayanan publik yang baik. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya

selaku Kasi Pemerintahan Bapak SN, mengatakan :

“Yang dulunya manual itu rumit mesti kesana kemari. Dengan adanya

system pengaduan berbasis online ini maka jadi efektif dan efisien sesuai

dengan tujuannya” (Wawancara SN pada tanggal 13 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut berkaitan dengan

pencapaian tujuan dapat dipahami dan disimpulkan bahwa berkaitan persoalan

pengaduan berbasis online dengan cara manual dan cukup lama sekarang dengan

adanya pengaduan berbasis online ini maka menjadi lebih efektif dan efisien. Hal

tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan yang menemukan

bahwa hal yang disebutkan diatas sesuai dengan yang peneliti amati. Selanjutnya

hasil wawancara berikutnya NA selaku masyarakat Desa Pakatto, mengatakan

bahwa:

“Kami sangat antusias dan kami justru senang dengan sistem pengaduan

berbasis online ini karena merasa paham tujuannya yaitu akuntabel, efektif

dan efisien.dengan kebijakan ini banyak menguntungkan bagi kami.”

(Wawancara NA pada tanggal 13 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut berkaitan dengan

pencapaian tujuan dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat antusias dan

cukup senang dengan adanya sistem ini karena memiliki pemahaman yaitu

bertujuan akuntabel, efektif dan efisien dan menguntungkan bagi instansi yang

Page 67: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

bersangkutan. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan yang

menemukan bahwa hal yang disebutkan diatas sesuai dengan yang peneliti amati.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

pencapaian tujuan ini dapat dipahami bahwa dengan adanya inovasi pengaduan

berbasis online seperti saat ini yang dulunya manual menjadikan hal ini dapat

lebih mudah, efektif dan efisien serta bersifat akuntabel. Selanjutnya dari pihak

pemerintah hingga pengguna layanan pengaduan berbasis online ini cukup merasa

senang dan antusias dalam mengikuti program seperti ini.

2. Inovasi Delivery

Secara sederhana sebuah konsep inovasi yang lahir dari gagasan-gagasan

baru harus memiliki media layanan dalam memperkenalkan produk yang

ditawarkan. Seperti halnya dalam pelayanan publik yang menjadi fokus

penyelenggaraan negara, adanya inovasi layanan menjadi alat/media dalam

memperkenalkan berbagai strategi dan kebijakan yang baru. Kebijakan pelayanan

yang berbeda dikemas dalam konsep inovasi layanan, dalam hal ini inovasi

pelayanan pegaduan berbasis online. Munculnya beberapa program baru yang

lebih memudahkan para masyarakat dalam melakukan pengaduan merupakan

salah satu bukti inovasi yang lebih berkembang. Seperti dijelaskan sebelumnya

bahwa inovasi konseptual adalah program baru yang sementara dijalankan oleh

pihak Desa Pakatto. Tentunya dalam mengimplementasi program tersebut

diperlukan sebuah cara atau metode dalam penyampaian informasi yang efektif,

agar masyarakat sebagai pelanggan dapat mengerti dan paham mekanisme dan

sistem pelayanan pengaduan berbasis online baru tersebut. Seperti disebutkan

Page 68: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

sebelumnya bahwa terdapat beberapa inovasi delivery yang telah dirumuskan oleh

pihak Desa Pakatto Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa diantaranya yaitu

sosialisasi atau penyampaian informasi dan sosialisasi secara tidak langsung

(media online).

a. Sosialisasi atau Penyampaian Informasi

Sosialiasi program yaitu kemampuan penyelenggara program dalam

melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan

program dapat tersampaikan kepada masyarakat. Dari pemerintah Desa Pakatto

Kabupaten Gowa sudah dilaksanakan sosialisasi secara langsung di masyarakat

dan masyarakat sangat merespon dan menginginkan bentuk sosialisasi ataupun

komunikasi yang sedang di lakukan oleh aparat pemerintah maupun yang

bertanggung jawab.

Berdasarkan dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai

selaku Kepala Desa Pakatto Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Bapak

MB, mengatakan:

“Kami dari pihak pemerintah yang terlibat ataupun yang bertanggung jawab

melakukan sosialisasi yaitu mengundang para masyarakat di kantor desa

setempat-tempat dimana kita bisa ngumpul kurang lebih dari 100 orang kita

sosialisasi disini seperti itu, kalau door to door agak susah untuk kita

kumpulin karena kan tidak semua masyarakat bisa di ajak sosialisasi di

kantor desa.” (wawancara MB pada tanggal 16 juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut mengatakan bahwa penyampaian

informasi tentang program inovasi pelayanan pengaduan berbasis online di Desa

Pakatto dilakukan secara langsung dalam bentuk sosialisasi. Selain itu

ditambahkan pula bahwa dengan adanya inovasi pelayanan pengaduan berbasis

Page 69: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

online di Desa Pakatto semakin memudahkan bagi masyarakat dalam melakukan

proses pelayanan pengaduan. Selanjutnya hasil wawancara dengan Ibu BY selaku

sekertaris Desa Pakatto, mengatakan:

“Hampir tidak ada perbedaan, perbedaannya dari segi pelayanan saja kalau

di kantor desa pakatto bisa melayani berapapun pengaduan sesuai dengan

kebutuhannya masyarakat dan pelayanan pengaduan online paling 2 item

atau 3 item masalah yang bisa diselesaikankan inovasi pelayanan pengaduan

berbasis online bisa dilakukan di luar kantor desa.” (wawancara BY pada

tanggal 16 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

perbedaan pelayanan antara di kantor desa dan pelayanan secara online hampir

tidak ada perbedaan. Menurutnya kemampuan pelayanan di kantor desa bisa

melayani 10 item sementara pada pelayanan online mampu melayani 2-3 item

bahkan lebih. Selain itu, inovasi pelayanan pengaduan berbasis online juga dapat

di lakukan di luar kantor Desa Pakatto. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya

Bapak HT selaku tokoh masyarakat, mengatakan :

“Semua kegiatan yang dibuat pasti ada SOPnya, ya sesuatu yang baru itu ya

hasilnya pun belum maksimal, ya masih jauh dengan apa yang diinginkan

tapi minimal sudah ada sesuatu yang bisa menolong masyarakat untuk bisa

bisa lebih cepat lagi dalam pengurusan/pengaduan ada kendala yang

dianggap serius harus dicarikan solusi.” (wawancara HT pada tanggal 16

Juli 2019).

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa inovasi pelayanan

pengaduan berbasis online melalui aplikasi hanya untuk kategori pengaduan.

Adapun standar operasional prosedural (sop) yang dijalankan masih sangat jauh

dari harapan, sebab masih banyak kekurangan dan kelemahan diberbagai sisi

dalam pelaksanaan inovasi pelayanan pengaduan berbasis online. Salah satu

Page 70: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

kelemahan yang dimaksud adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya pelayanan berbasis online dikarenakan faktor ekonomi masyarakat

sehingga membuat pihak desa sulit menanganinya. Sehingga menurut penulis ini

mengurangi nilai efisiensi yang telah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

penyampaian informasi merupakan tahapan lanjutan dalam menyebar luaskan

kebijakan dan program yang telah ditetapkan pada sebuah organisasi publik.

Penyampaian informasi dimaksudkan agar masyarakat sebagai konsumen dalam

program dapat mengetahui informasi baru serta tahapan mengenai kebijakan baru

yang telah dirumuskan. Tanpa adanya penyampaian informasi ini kebijakan yang

telah dirumuskan tidak akan mencapai sasaran, bahkan tidak akan berjalan

optimal. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan penyampaian informasi baik secara

langsung melalui sosialisasi.

Terkait dengan penelitian ini cara atau metode dalam penyampaian

informasi dilakukan secara langsung. Penyampaian secara langsung dalam bentuk

sosialisasi dengan mengundang masyarakat sebagai pelanggan. Meskipun

demikian program inovasi pelayanan pengaduan berbasis online yang menjadi

model pelayanan baru masih belum maksimal dijalankan sebab paradigma

masyarakat yang masih konvensional dalam menanggapi sesuatu hal yang baru.

Selain itu, keterbatasan ekonomi masyarakat menjadi salah satu faktor

penghambat dalam pengembangan konsep pelayanan pengaduan yang berbasis

online tersebut.

Page 71: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

b. Sosialisasi Secara Tidak Langsung ( Media Online )

Sosialisasi secara tidak langsung yang dimaksud merupakan media

online atau media secara umum adalah saluran komunikasi yang terjadi secara

online melalui situs web di internet, baik itu berisi teks, foto, video, dll. Dengan

kata lain, semua jenis saluran komunikasi yang ada di internet adalah media

online. Sedangkan pengertian media online secara khusus adalah semua yang

berhubungan dengan komunikasi massa. Sosialiasi langsung dan tidak langsung

merupakan hal yang sangat penting agar masyarakat mengetahui dan

menggunakan program sehingga tercapai tujuan dari pengaduan berbasis online

tersebut. Untuk mengetahui tercapainya sosialisasi yaitu apabila penyampaian

informasi yang disampaikan oleh pihak terkait bisa dipahami oleh masyarakat.

Dari pemerintah Desa Pakatto Kabupaten Gowa sudah dilaksanakan

sosialisasi melalui media massa dan sosialisasi keperangkat bawahan. Masyarakat

menginginkan sosialisasi langsung agar lebih paham manfaat dan cara

penggunaan program pengaduan berbasis online karena tidak semua masyarakat

langsung memahami jika hanya melalui media massa. Sosialisasi tidak langsung

mempunyai kelemahan yaitu masyarakat tidak semua memahami. Karena tingkat

pemahaman dan tingkat ketertarikan masyarakat berbeda karena banyak faktor

salah satunya adalah pengetahuan dan daya tangkap.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Kepala Desa Kantor Pakatto

Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Bapak MB:

“Hanya dengan mengakses aplikasi Whatsapp masyarakat bisa mendapatkan

informasi tentang aktivitas dan kejadian hari ini di desa pakatto sehingga

Page 72: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

masyarakat juga bisa langsung mengadu terkait masalahnya.”(wawancara

MB pada tanggal 16 Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan terebut mengatakan bahwa

penyampaian informasi tentang program inovasi pelayanan pengaduan berbasis

online secara tidak langsung melalui aplikasi online. Selain itu ditambahkan pula

bahwa dengan adanya inovasi pelayanan pengaduan berbasis online di Desa

Pakatto semakin memudahkan bagi masyarakat dalam melakukan proses

pelayanan pengaduan. Selanjutnya berikut hasil wawancara dengan Ibu BY selaku

sekertaris Desa Pakatto, mengatakan:

“Pengguna ataupun masyarakat dapat melihat informasi mulai dari tahap

awal sampai tahap akhir di aplikasi tersebut. Apabila ada yang dirugikan

maka bisa menyampaikan keluhannya di aplikasi tersebut dan akan

direspon.” (Hasil wawancara BY pada tanggal 16 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut berkaitan dengan sosialisasi

secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa untuk melihat informasi mengenai

tahap awal sampai ditahap akhir ataupun jika salah satu pihak ada yang dirugikan,

pengguna ataupun masyarakat dapat melihat dan mengakses di aplikasi tersebut.

Hal tersebut kurang sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan yang

menemukan bahwa hal yang disebutkan diatas kurang sesuai dengan yang peneliti

amati. Selanjutnya berikut hasil wawancara dengan Bapak HT selaku tokoh

masyarakat, mengatakan:

“Penyampaiannya itu berupa pengumuman di aplikasi bahwa saya mau ini

,mau itu dan mencantumkan juga spesifikasinya. Maka ditindak lanjutilah

oleh aparat dengan mengumumkan kepada kami selaku pengadu yang butuh.

Nah kami hanya membuka aplikasi langsung dapat informasi.” (wawancara

HT pada tanggal 16 Juli 2019).

Page 73: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut berkaitan dengan sosialisasi

secara tidak langsung atau penyampaian informasi melalui media online dapat

disimpulkan bahwa untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan yang

diinginkan, maka pihak konsumen hanya mengakses informasinya diaplikasi

tersebut. Hal tersebut kurang sesuai dengan hasil observasi peneliti dilapangan

yang menemukan bahwa hal yang disebutkan diatas kurang sesuai dengan yang

peneliti amati.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

sosialisasi secara tidak langsung atau informasi penyampaian melalui media

online ini dapat dipahami bahwa dengan adanya inovasi pengaduan berbasis

online seperti saat ini, penyampaian informasi tentang pengaduan berbasis online

yang ingin diketahui oleh pengguna maupun masyarakat sangat mudah yang

hanya mengakses informasi berupa aplikasi whatsapp tersebut.

3. Inovasi Interaksi Sistem

Keberhasilan sebuah program sangat dipengaruhi oleh bagaimana sistem

interaksi yang ada didalamnya, antara tiap unit dan stakeholder dalam organisasi.

koordinasi dan komunikasi menjadi hal yang paling penting dalam

penyelenggaraan pelayanan, agar kepuasan pelanggan dapat dicapai. sebagaimana

tanggungjawab pemerintah terhadap pelayanan pengaduan berbasis online melalui

aplikasi whatsaap. Diterapkannya program inovasi pelayanan pengaduan berbasis

online tentunya didukung oleh sistem interaksi dan korelasi antara pihak desa,

organisasi kepemudaan, dan juga masyarakat. Setiap orang yang yang ingin

mengadukan masalah dapat melalui aplikasi whatsapp kemudian akan diproses

Page 74: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

oleh pihak pemerintah Desa Pakatto setelah itu sistem kerja yang cukup sederhana

sehingga tidak menyulitkan para masyarakat yang ada di Desa Pakatto Kecamatan

Bontomarannu Kabupaten Gowa. Sistem interaksi yang dibangun dalam satu

sebagai bentuk kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

diantaranya yaitu melalui kordinasi dan komunikasi.

a. Komunikasi

Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan hanya sekadar pada apa

yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana

kita menyampaikan pesan kepada si penerima pesan. Jika kata-kata ataupun

tulisan kita dibangun dari hubungan antar sesama manusia, bukan dari diri kita

yang paling dalam (karakter), maka orang lain akan melihat atau membaca sikap

kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang

dibangun dari pondasi integritas pribadi yang kuat. Komunikasi merupakan

sebuah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan

rangsangan (biasanya berupa lambang-lambang, pesan informasi) untuk

mengubah perilaku orang lain (komunikan). Berdasarkan dengan indikator

tersebut peneliti kemudian mewawancarai MB selaku Kepala Desa Pakatto

Kabupaten Gowa, mengatakan :

“Strategi yang digunakan terkait dengan informasi tentang inovasi pelayanan

pengaduan berbasis online pada masyarakat dan himbauan langsung kepada

masyarakat tentang pengaduan berbasis online yaitu melalui jalur

komunikasi selain itu tidak ketinggalan juga melalui media ” (Hasil

Wawancara MB 17 Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa strategi

yang digunakan terkait dengan informasi tentang inovasi pelayanan pengaduan

Page 75: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

berbasis online pada masyarakat dan himbauan langsung kepada masyarakat yaitu

komunikasi secara langsung tentang pengaduan berbasis online selain itu melalui

media online juga. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan Ibu HS selaku

Kaur Umum, mengatakan:

“Komunikasi yang digunakan terkait dengan informasi tentang inovasi

pelayanan pengaduan berbasis online harus secara efektif dan bersifat

interaktif agar masyarakat lebih memahami tata cara prosedur pelayanan

pengaduan berbasis online ” (Hasil Wawancara HS 17 Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

informasi tentang pengaduan berbasis online yaitu komunikasi yang digunakan

harus secara efektif dan bersifat interaktif agar masyarakat memahami mengenai

tata cara prosedur pelayanan pengaduan berbasis online ini, selain itu masyarakat

juga bisa berinteraksi secara langsung kepada aparat pemerintah Desa Pakatto.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

komunikasi yaitu strategi yang digunakan dalam kegiatan komunikasinya terkait

dengan informasi tentang inovasi pelayanan pengaduan berbasis online pada

masyarakat dan himbauan langsung kepada masyarakat tentang pengaduan

berbasis online selain itu tidak ketinggalan juga melalui media online. Hal ini

dimaksudkan agar lebih efektif apabila disampaikan secara langsung mengenai

tata cara prosedur pelayanan pengaduan berbasis online ini, selain itu masyarakat

juga bisa berinteraksi secara langsung kepada aparat pemerintah Desa Pakatto.

b. Kordinasi

Kordinasi yaitu menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari

satu pihak dagan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan

Page 76: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

berakhir dengan tujuan bersama syarat sebuah koordinasi ialah di perlukan

kematangan dalam segi tepat waktu agar tidak menghambat kinerja dan tugas

masing-masing pihak kemudian selalu terjalinnya komunikasi baik dalam satu

lingkup pihak maupun dalam satu lingkup yang luas hal tersebut di karenakan

agar dari pihak yang satu dengan yang lainnya mengetahui perkembangan

informasi dan yang terakhir ialah selalu berpegang pada tujuan akhir agar tidak

melenceng dan justru memperburuk keadaan dalam sebuah organisasi.

Berbagai pelayanan publik memang kerap kali dirasakan masih memiliki

kekurangan, bahkan sampai gagal berfungsi. Namun masyarakat juga acap kali

enggan untuk melaporkan apa yang menjadi kekurangan atau kendala yang

dihadapi dengan berbagai alasan seperti waktu yang terlalu lama untuk bisa

menyampaikan pengaduan. Hal ini lah yang kemudian disoroti pemerintah Desa

Pakatto Kabupaten Gowa untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap

perbaikan pelayanan publik melalui perbaikan sistem pengaduan. Berdasarkan

dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai MB selaku Kepala

Desa, mengatakan:

“Jika ingin suatu kasus selesai dengan tuntas, maka bidang pengaduan harus

proaktif melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap instansi terkait.

Untuk itu, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan seluruh

instansi, baik di lingkungan internal maupun eksternal.”(wawancara MB

pada tanggal 17 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa dalam

rangka menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap peningkatan mutu

pelayanan yang dilakukan Pemerintah Desa Pakatto, maka perlu mengoptimalkan

pelayanan penanganan pengaduan yang sederhana, cepat, tuntas, berkualitas, dan

Page 77: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

terkoordinasi dengan menyediakan akses bagi masyarakat untuk menyampaikan

pengaduan atau keluhan terhadap kinerja Pemerintah Desa Pakatto. Selanjutnya

hasil wawancara berikutnya dengan AS selaku Kaur Administrasi, mengatakan:

“Setiap saat, begitu orang mengadu langsung masuk ke kantor desa pakatto

langsung dilayani sesuai dengan prosedur yang ada di sini kemudian tangani

dan dipertimbangkan untuk berinteraksi dengan mitra kerja hampir tidak ada

hambatan karena mereka sudah tau mekanismenya seperti apa, tugas

pokoknya seperti apa tufoksinya dia sudah paham.” (wawancara MB pada

tanggal 17 juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa orang

yang mengadu ke kantor Desa Pakatto langsung dilayani sesuai dengan prosedur

yang ada di sini kemudian ditangani dan dipertimbangkan untuk berinteraksi

dengan mitra kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya terkait masalah yang

diadukan. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan Bapak MB selaku

kepala Desa Pakatto, mengatakan:

“Setiap bulan kita melakukan rapat kordinasi paling tidak 1 kali, yang

biasanya kita lakukan oleh pihak desa itu 2 kali setiap bulan, melakukan

pertemuan antara pegawai, masyarakat .” (wawancara MB pada tanggal 17

juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa sistem

interaksi yang ada dalam kantor Desa Pakatto Kabupaten Gowa berjalan cukup

baik. Hal tersebut dapat dijaga melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan setiap

bulan ditambah rapat pimpinan yang diadakan sebanyak dua kali sebulan antara

pihak desa dengan masyarakat. Sehingga kendala-kendala yang dihadapi secara

menyeluruh dapat diselesaikan bersama-sama. Untuk memberikan pemahaman

kepada masyarakat akan pentingnya inovasi pelayanan berbasis online dimana

Page 78: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

setiap perwakilan saling bekerjasama. Adapun bentuk kerjasama antara pihak desa

terlihat saat masyarakat mengadukan masalah yang ada kepada pihak desa melalui

pelayanan yang berbasis online yang diterapkan di Desa Pakatto tersebut.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

kordinasi menjadi salah satu bagian yang fundamental dalam menjalankan sebuah

program. Oleh sebab itu, perlu dibangun sebuah pola atau model komunikasi dan

koordinasi kepada pihak yang terkait agar pencapaian tujuan organisasi dapat

terpenuhi. Dalam hal ini kordinasi yang dirancang oleh pihak Kantor Desa Pakatto

melalui kerja sama antara pihak pegawai, masyarakat, dan kepolisian. Kerja sama

yang dimaksud untuk menciptakan sebuah kesepakatan bersama dalam

menjalankan model pelayanan pengaduan yang berbasis online ini. Sehingga

semua pihak tersebut dapat menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

C. Manajemen pengaduan warga berbasis online di Desa Pakatto

Kabupaten Gowa

Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat atas tata kelola pemerintahan

yang baik dan benar (good governance), maka pemberian prioritas atas kegiatan

pelayanan menjadi suatu keharusan. Salah satu sektor yang perlu mendapat

prioritas adalah manajemen pengaduan masyarakat yang ada di sektor publik.

Untuk itu, pemerintah Desa Pakatto Kabupaten Gowa memberikan prioritas utama

dibidang pelayanan atas pengaduan yang berasal dari masyarakat yaitu pelayanan

Pengaduan berbasis online. Pelayanan yang baik, efisien dan efektif akan

memberikan harapan akan terpenuhinya pelayanan yang cepat dan fleksibel

Page 79: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

sehingga mempermudah masyarakat untuk melakukan pengaduan ataupun

masalah yang terjadi di Desa Pakatto.

Pada prinsipnya pelayanan pengaduan masyarakat kepada pemerintah Desa

Pakatto diupayakan agar mempermudah masyarakat yang akan menyampaikan

pengaduannya, antara lain dengan menyediakan layanan hotline, faksimili dan

situs web sebagai sarana mempermudah pengaduan masyarakat. Adapun indikator

yang terdapat dalam manajemen pengaduan yaitu komitmen, kesederhanaan, dan

kecepatan.

1. Komitmen

Komitmen merefleksikan perasaan bangga anggota terhadap organisasinya

dan derajat keloyalan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Bentuk dukungan

penanganan pengaduan terhadap hal ini dapat dilihat dari adanya upaya perbaikan

yang diberikan oleh desa terkait terhadap organisasinya. Melalui evaluasi antar

pegawai dan munculnya kebijakan untuk memberikan perubahan dalam inovasi

pelayanan pengaduan berbasis online menunjukkan bahwa penanganan pengaduan

mendukung derajat keloyalan mereka terhadap organisasi. Dengan harapan

memberikan perubahan tersebut, petugas berusaha untuk dapat memberikan

kinerja yang baik.

Berdasarkan analisis peneliti dan diperkuat dengan data peneliti yang

diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa

penanganan pengaduan melalui media online (Whatsapp) mendukung dimensi

komitmen dalam pemerintah Desa Pakatto. Dimensi komitmen ini juga berkaitan

dengan seluruh prinsip penanganan pengaduan yang ada. Hal ini dikarenakan,

Page 80: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

komitmen saat menangani pengaduan masyarakat dijalankan oleh desa terkait,

yakni aduan yang masuk harus sesuai diselesaikan secara cepat dan serius, adanya

evaluasi setelah penanganan pengaduan, keterbukaan dalam menerima aduan,

memberikan feedback terhadap pengadu, bersifat transparan selama melakukan

penanganan pengaduan dan mampu menjaga kerahasiaan pengadu. Ketujuh

prinsip penanganan pengaduan tersebut mendukung dimensi komitmen ini karena

desa terkait menjalankan segala kegiatannya berdasarkan kesepakatan tersebut.

Adanya rasa nyaman yang dirasakan oleh para pegawainya saat bekerja yang

ditunjukkan dengan derajat kebanggaan mereka terhadap organisasi, membuat

pegawai semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Adapun

indikator yang terdapat dalam komitmen yaitu keterbukaan dan kepercayaan.

a. Keterbukaan

Keterbukaan dapat diartikan sebagai keadaan yang memungkinkan

ketersediaan informasi yang dapat diberikan dan didapatkan oleh masyarakat luas.

Adapun sikap terbuka adalah bersedia menerima pengetahuan atau informasi dan

memberitahukannya kepada pihak lain. Keterbukaan dalam penyelenggaraan

pemerintahan berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan

informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses

penyelenggaraan pemerintahan. Berdasarkan indikator tersebut peneliti kemudian

mewawancarai SR selaku Kaur Umum di Desa Pakatto, mengatakan:

“Kami selalu berusaha mengetahui apa kebutuhan yang diinginkan oleh

masyarakat terkait ketersediaan informasi dan pengetahuan tentang

perkembangan yang ada di desa pakatto sehingga masyarakat yang

membutuhkan bantuan khususnya yang melalui pengaduan berbasis online

Page 81: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

itu mudah diketahui terkait informasi itu sendiri.” (wawancara SR pada

tanggal 18 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

pemerintah Desa Pakatto berusaha mengetahui apa kebutuhan yang diinginkan

masyarakat terkait ketersediaan informasi dan pengetahuan tentang perkembangan

yang ada di Desa Pakatto sehingga masyarakat yang membutuhkan bantuan

khususnya melalui pengaduan berbasis online itu mudah diketahui terkait

informasi itu sendiri. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan NA selaku

masyarakat Desa Pakatto, mengatakan:

“Pelayanan pengaduan berbasis online sudah dilakukan dengan baik oleh

aparat pemerintah desa pakatto dengan demikian kami selaku masyarakat

merasa bangga terhadap inovasi yang diterapkan oleh desa pakatto

begitupun juga dengan informasi yang diberikan itu selalu update”

(wawancara NA pada tanggal 18 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

mengenai keterbukaan pelayanan yang ada pada kantor Desa Pakatto, pelayanan

pengaduan berbasis online sudah sangat terbuka dan dilakukan dengan baik oleh

aparat pemerintah Desa Pakatto dengan demikian kami selaku masyarakat merasa

bangga terhadap inovasi yang diterapkan oleh Desa Pakatto begitupun juga

dengan informasi yang diberikan itu selalu update.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

keterbukaan infomasi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Desa Pakatto

sudah dijalankan dengan baik dan sangat terbuka dengan informasi-infomasi yang

diberikan ke masyarakat bahkan sudah sangat jelas dan tidak menimbulkan

pertanyaan kembali.

Page 82: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

b. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan aspek yang paling utama dan paling penting dalam

membangun sebuah komitmen serta sebuah janji yang di realisasikan jika

kedepannya berarti. Jadi secara singkat dapat di artikan keyakinan atau

kepercayaan ialah faktor penting yang dapat di realisasikan yang nantinya akan

berarti. Dengan kata lainnya kepercayaan adalah faktor yang sangat di perlukan

dalam mengatasi berbagai kritis serta kesulitan di antara rekan bisnis, bukan

hanya itu saja kepercayaan juga adalah aset yang sangat penting dalam

mengembangkan suatu hubungan jangka panjang di dalam sebuah organisasi.

Berdasarkan dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai SR

selaku Kaur Umum di Desa Pakatto, mengatakan:

“Kami selaku aparat pemerintah desa pakatto dan masyarakat untuk saling

menjaga komitmen terkait pelayanan yg diberikan oleh pemerintah desa

pakatto dalam mengatasi berbagai masalah serta masalah tanpa membeda-

bedakan yang lainnya.” (wawancara SR pada tanggal 20 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa aparat

pemerintah Desa Pakatto dan masyarakat sudah saling menjaga komitmen terkait

pelayanan yg diberikan oleh pemerintah Desa Pakatto dalam mengatasi berbagai

keluhan serta masalah tanpa membeda-bedakan yang lainnya. Selanjutnya hasil

wawancara berikutnya dengan NA selaku warga masyarakat Desa Pakatto,

mengatakan:

“Pelayanan pengaduan berbasis online yang ada di desa pakatto itu suatu

inovasi yang sangat baik dalam memberikan pelayanan yang cepat ataupun

prima karena sekarang itu semuanya sudah berbasis teknologi jadi

masyarakat dan aparat desa pakatto berkomitmen untuk saling bekerja sama

Page 83: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

dalam hal inovasi ini tanpa membeda-bedakan yang alinnya ”(wawancara

NA pada tanggal 20 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

informasi pelayanan pengaduan berbasis online yang ada di Desa Pakatto itu suatu

inovasi yang sangat baik dalam memberikan pelayanan yang cepat ataupun prima

karena di era globalisasi ini semuanya sudah berbasis teknologi jadi masyarakat

dan aparat Desa Pakatto berkomitmen untuk saling bekerja sama dalam hal

inovasi ini tanpa membeda-bedakan yang lainnya.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

mengenai kepercayaan merupakan aspek yang paling utama dan paling penting

dalam membangun sebuah komitmen serta sebuah janji yang di realisasikan jika

kedepannya berarti. Jadi secara singkat dapat di artikan keyakinan atau

kepercayaan ialah faktor penting yang dapat di realisasikan yang nantinya akan

berarti. Dengan kata lainnya kepercayaan adalah faktor yang sangat di perlukan

dalam mengatasi berbagai masalah serta keluhan di antara rekan kerja, bukan

hanya itu saja kepercayaan juga adalah aset yang sangat penting dalam

mengembangkan suatu hubungan jangka panjang di dalam sebuah organisasi dan

itu sudah berjalan dengan baik.

2. Kesederhanaan

Aspek kesederhanaan yang dimaksud disini adalah tata cara pelayanan yang

dilakukan bersifat mudah, lancar, tepat, tidak berbelit-belit serta mudah dipahami

oleh masyarakat. Dari aspek ini setelah dianalisa berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan, bahwa pelayanan yang dilakukan oleh aparat pemerintah Desa

Page 84: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Pakatto dalam proses pelayanan pengaduan berbasis online sudah dilakukan

dengan baik, dengan memberikan pelayanan dengan baik sesuai dengan ketentuan

yang ada, dan tidak mempersulit warga masyarakat. Adapun indikator yang

terdapat dalam kesederhanaan yaitu mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan.

a. Mudah Di Mengerti

Mudah dimengerti merupakan apa yang ingin dilaksanakan atau di

implementasikan dapat dipahami oleh semua orang dan tidak berbelit-belit. Hal

ini program maupun kegiatan yang ingin dilaksanakan harus disederhanakan

sedemikan rupa agar semua orang dapat mengakses atau mengetahui.

Mudah dimengerti dalam hal ini ketika program yang dibuat untuk

memudahkan masyarakat harus disederhanakan sedemikian rupa dalam

pengoperasiannya karena buat apa program atau kegiatan yang dibuat dan

masyarakat tidak bisa mengaksesnya ataupun menggunakan jadi apapun

bentuknya harus mudah dijangkau kesemua masyarakat yang membutuhkan.

Berdasarkan dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai MB

selaku Kepala Desa Pakatto, mengatakan:

“Kami selaku aparat pemerintah desa pakatto berusaha memberikan apa

kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat sehingga kami dapat

memberikan pelayanan dengan mudah dan cepat kepada masyarakat yang

membutuhkan bantuan khususnya yang melalui pengaduan melalui aplikasi

media online sehingga masyarakat mudah mengerti dan cepat memahami.”

(wawancara MB pada tanggal 20 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa aparat

pemerintah Desa Pakatto berusaha memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh

masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan dengan mudah dan cepat

Page 85: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya yang melalui

pengaduan melalui aplikasi media online sehingga masyarakat mudah mengerti

dan cepat memahami. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan HT selaku

masyarakat Desa Pakatto, mengatakan:

“Kami selaku masyarakat berterima kasih kepada aparat pemerintah desa

pakatto yang sudah memberikan apa kebutuhan yang diinginkan oleh

masyarakat karena hampir 80 % masyarakat desa pakatto sudah mempunyai

hp android sehingga kami mudah untuk melakukan pengaduan melalui

aplikasi online”(wawancara HT pada tanggal 20 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa aparat

pemerintah Desa Pakatto selalu memberikan kemudahan mengenai program yang

sedang dilaksanakan terus berusaha memberikan apa kebutuhan yang diinginkan

oleh masyarakat sehingga kami dapat memberikan pelayanan dengan mudah dan

cepat kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya pengaduan

melalui aplikasi media online sehingga masyarakat mudah mengerti dan cepat

memahami.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

rmengenai mudahnya dimengerti dalam hal ini ketika program yang di buat untuk

memudahkan masyarakat harus disederhanakan dalam pengoperasiannya karena

buat apa program atau kegiatan yang dibuat dan masyarakat tidak bisa

mengaksesnya ataupun digunakan jadi apapun bentuknya harus muda dijangkau

kesemua masyarakat yang membutuhkan.

b. Mudah Dilaksanakan

Dalam melaksanakan sesuatu atau menjalankan sebuah program harus dapat

dipahami agar dalam pelaksanaanya tidak berkontradiksi dan capaian yang

Page 86: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

dinginkan sesuai yang direncanakan sebelumnya. Mudah dilaksanakan dalam hal

ini ketika program yang dibuat untuk memudahkan masyarakat harus tidak rumit

dalam pengoperasianya sehingga masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut

sangat mudah dan tidak berbelit-belit ataupun bentuknya harus mudah

dilaksanakan kesemua masyarakat yang membutuhkan. Berdasarkan dengan

indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai MB selaku Kepala Desa

Pakatto mengatakan bahwa:

“Kami selaku aparat pemerintah desa pakatto selalu memberikaan pelayanan

yang terbaik kepada masyarakat yaitu melalui pengaduan berbasis online

jadi masyarakat mudah untuk melakukan pengaduan terkait dengan

masalahnya jadi masyarakat tidak perlu datang ke kantor unrtuk mengadu

karena sudah menggunakan media online dan mudah dilaksanakan”

(wawancara SR pada tanggal 19 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

pemerintah Desa Pakatto berusaha memberikaan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat melalui pengaduan berbasis online jadi masyarakat mudah untuk

melakukan pengaduan terkait dengan masalahnya jadi masyarakat tidak perlu

datang ke kantor unrtuk mengadu karena sudah menggunakan aplikasi media

online dan mudah dilaksanakan. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya dengan

NA selaku masyarakat Desa Pakatto, mengatakan:

“Pelayanan pengaduan berbasis online sudah berjalan dengan baik dan

masyarakat pun mudah melakukannya dengan cepat namun masih ada

sebagian masyarakat yang tidak tau hal itu karena masih banyak masyarakat

yang tidak mempunyai hp android terutama masyarakat yang tinggal di

daerah pedalaman”(wawancara NA pada tanggal 19 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa aparat

pemerintah Desa Pakatto selalu memberikaan pelayanan yang terbaik kepada

Page 87: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

masyarakat yaitu melalui pengaduan berbasis online sudah berjalan dengan baik

dan masyarakat mudah melakukannya dengan cepat namun masih ada sebagian

masyarakat yang tidak tau hal itu karena masih banyak masyarakat yang tidak

mempunyai handphone berbasis android terutama masyarakat yang tinggal di

daerah pedalaman.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator mudah

dilaksankan dalam hal ini ketika program yang di buat untuk memudahkan

masyarakat harus disederhanakan dalam pengoperasianya karena buat apa

program atau kegiatan yang dibuat dan masyarakat tidak bisa diakses ataupun

digunakan jadi apapun bentuknya harus muda dilaksakan kesemua masyarakat

yang membutuhkan dan selama ini sudah sangat mudah untuk diakses dikalangan

masyarakat Desa Pakatto namun masih ada sebagian masyarakat yang tidak tau

hal itu karena masih banyak masyarakat yang tidak mempunyai handphone

berbasis android terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman

3. Kecepatan

Kecepatan merupakan kesigapan dari pihak desa dalam melayani pengaduan

masyarakat secara cepat. Pegawai yang melakukan pelayanan dengan cepat dapat

dilihat dari kesigapannya. Kesigapan ini ditunjukkan dengan adanya petugas yang

cekatan dan segera melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan, serta

menanggapi dengan cepat apabila ada masyarakat yang bertanya maupun

melakukan pengaduan. Berdasarkan kecepatan yang termasuk dalam pelayanan

pengaduan berbasis online di Kantor Desa Pakatto meliputi: Kecepatan waktu

responsivitas dalam pengaduan, waktu pelayanan yang cepat dan tepat, dan

Page 88: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pelayanan pengaduan melalui media online, serta sesuai dengan indikator

kecepatan dalam melayani. Adapun indikator yang terdapat dalam kecepatan yaitu

respon pelayan dan mudah dijangkau.

a. Respon Pelayan

Respon pelayan merupakan apa yang telah diberikan baik bentuk yang

terlihat maupun yang tidak terlihat itu bisa digambarkan dan bentuknya kadang

ternilai positif ataupun negatif tergantung pemberi pelayanan kesemua orang dan

tidak terlepas yang namanya kepuasan dari dampak pelayanan itu sendiri.

Berdasarkan dengan indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai MB

selaku Kepala Desa Pakatto mengatakan bahwa:

“Dalam memberikan pelayanan pengaduan berbasis online pada masyarakat

kami selalu melakukannya dengan sebaik mungkin dengan tidak

mempersulit setiap masyarakat yang membutuhkan pelayanan kami, dalam

proses pelayanan yang menyangkut administasi kependudukan, menyangkut

Kartu Keluarga misalnya masyarakat hanya perlu mengadu apa-apa saja

perlengkapan yang mau dipersiapkan sehingga masyarakat tidak mondar-

mandir dari rumah ke kantor desa dan didalam pelayanan yang ada kami

tidak melakukan pungutan selain biaya adminitrasi yang ada”(wawancara

MB tanggal 20 Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

pemerintah Desa Pakatto memberikan pelayanan pengaduan berbasis online pada

masyarakat selalu melakukannya dengan sebaik mungkin dengan tidak

mempersulit setiap masyarakat yang membutuhkan pelayanan yang menyangkut

administasi kependudukan, misalnya menyangkut Kartu Keluarga masyarakat

hanya perlu mengadu apa-apa saja perlengkapan yang mau dipersiapkan sehingga

masyarakat tidak perlu bolak-balik dari rumah ke kantor desa dan didalam

Page 89: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

pelayanan tidak dipungut biaya apapun. Selanjutnya hasil wawancara berikutnya

dengan HT selaku masyarakat Desa Pakatto, mengatakan:

”Pelayanan yang diberikan pada saya oleh petugas desa menurut saya sudah

baik, dimana pada saat saya melakukan pengaduan secara online apa yang

saya tidak tahu dalam menyediakan syarat-syarat administrasi untuk

membuat Kartu Keluarga, secara lengkap, salah satu staf kantor desa pakatto

dengan cepat melayani saya dengan segera memberikan formulir untuk di isi

dan memberikan arahan-arahan bagaimana mengisi formulir dengan baik

melalui agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian”(wawancara HT

tanggal 20 Juli 2019)

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

pelayanan yang diberikan oleh aparat pemerintah Desa Pakatto sangat cepat dalam

melayani dan responsif terhadap masyarakat yang ingin dilayanai sehingga

masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Desa

Pakatto.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator respon

pelayan maka dapat di simpulkan bahwa dengan demikian dapat dikatakan dengan

adanya inovasi pelayanan pengaduan berbasis online yang diberikan dilihat dari

aspek kesederhanaan sudah baik, dimana pelayanan mudah, yang tidak melalui

proses yang rumit serta lancar tanpa adanya sikap yang berbelit-belit, sehingga

masyarakat pun merasa nyaman dan puas terhadap pelayanan yang diberikan.

b. Mudah Di Jangkau

Mudah dijangkau dalam hal ini ketika program yang dibuat untuk

memudahkan masyarakat harus disederhanakan dalam pengoperasianya karena

buat apa program atau kegiatan yang dibuat dan masyarakat tidak bisa

mengaksesnya ataupun menggunakan jadi apapun bentuknya harus muda

Page 90: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

dijangkau kesemua masyarakat yang membutuhkan. Berdasarkan dengan

indikator tersebut peneliti kemudian mewawancarai BS selaku Sekretaris Desa

Pakatto, mengatakan:

“Kami selalu berusaha mengetahui apa kebutuhan yang diinginkan oleh

masyarakat sehingga kami dapat memberikan pelayanan dengan mudah dan

cepat kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya yang

melalui pengaduan berbasis online, namun terkadang kami juga mengalami

kendala dalam sistem jaringan karena jaringan juga kadang-kadang kurang

baik.” (wawancara BS pada tanggal 20 Juli 2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa aparat

pemerintah Desa Pakatto selalu berusaha mengetahui apa kebutuhan yang

diinginkan oleh masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan dengan mudah

dan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya yang

melalui pengaduan berbasis online, namun terkadang juga mengalami kendala

dalam sistem jaringan karena jaringan juga kurang baik. Selanjutnya hasil

wawancara berikutnya dengan NA selaku masyarakat Desa Pakatto, mengatakan:

“Pelayanan pengaduan berbasis online seharusnya selalu dilakukan dengan

mudah dan cepat , namanya juga orang mengadu kalau tidak dilakukan

dengan cepat kasihan dengan masyarakat yang membutuhkan. Namun

pelayanan pengaduan ini masih belum bisa dikatakan cepat, karna aparat

yang ada di desa masih lambat merespon ketika ada masyarakat mengajukan

pengaduan melalui media online”(wawancara NA pada tanggal 20 Juli

2019).

Berdasarkan hasil wawancara informan tersebut mengatakan bahwa

pelayanan pengaduan berbasis online seharusnya selalu dilakukan dengan mudah

dan cepat karena kalau tidak dilakukan dengan cepat maka masyarakat yang

membutuhkan merasa tidak nyaman. Namun pelayanan pengaduan ini masih

Page 91: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

belum bisa dikatakan cepat, karna aparat yang ada di desa masih lambat merespon

ketika ada masyarakat yang mengajukan pengaduan melalui media online.

Kemudian kesimpulan secara keseluruhan berkaitan dengan indikator

kecepatan maka dapat disimpulkan kecepatan pelayanan yang ada pada kantor

Desa Pakatto, semua pendapat masyarakat senada bahwa kecepatan pelayanan

pegawai desa belum baik dan usaha yang dilakukan oleh petugas pelayanan

pengaduan belum maksimal, adanya kendala seperti aparat yang masih kurang

merespon dan jaringan yang kurang memadai menjadi faktor kelambatan dalam

melayani masyarakat.

Jadi dapat disimpulkan pada indikator kecepatan, pelayanan pengaduan

berbasis online yang diberikan oleh pemerintah Desa Pakatto masih dalam

kategori lambat dalam menanggapi permintaan masyarakat, karena masih adanya

beberapa masyarakat yang mengeluh perihal kecepatan pelayanan pengaduan

berbasis online.

Page 92: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai inovasi pelayanan pengaduan

berbasis online merupakan program baru yang diterapkan oleh pihak Kantor Desa

Pakatto. Pelayanan pengaduan berbasis online menjadi model dari inovasi

pelayanan yang berbasis online dan bekerja sama oleh pihak masyarakat dan

kepolisian maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Inovasi konseptual

Berdasarkan hasil penelitian peneliti dilapangan maka dapat di simpulkan

bahwa berkaitan dengan pelayanan pengaduan berbasis online ini sudah

terpenuhi dalam hasil penelitian dengan pembuktian adanya berbagai konsep

inovasi yang dikemas dalam bentuk kebijakan-kebijakan, inovasi pelayanan

pengaduan yang berbasis online. Meskipun dalam pelaksanaannya masih

dihadapkan pada beberapa masalah yang menghambat sehingga dapat

dikatakan masih belum optimal. Selain itu, terdapat kebijakan lain yang

dirumuskan oleh pihak desa dalam mempermudah masyarakat dalam

melakukan pelayanan pengaduan. Sehingga dengan demikian masyarakat yang

jauh dari kantor desa dapat mengadukan masalah yang ada dengan mudah

dalam pelayanan pengaduan berbasis online yang di terapkan di kantor Desa

Pakatto tersebut.

2. Inovasi delivery

Mengenai inovasi delivery peneliti menyimpulkan dengan penelitian ini cara

atau metode dalam penyampaian informasi yang dilakukan secara langsung.

Page 93: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Penyampaian secara langsung dalam bentuk sosialisasi dengan mengundang

masyarakat sebagai pelanggan. Meskipun demikian program inovasi pelayanan

pengaduan berbasis online yang menjadi model pelayanan baru masih belum

maksimal dijalankan sebab paradigma masyarakat yang masih konvensional

dalam menanggapi sesuatu hal yang baru. Selain itu, keterbatasan ekonomi

masyarakat menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengembangan

konsep pelayanan pengaduan yang berbasis online tersebut.

3. Inovasi interaksi sistem

Dari segi interaksi sistem yang ada dalam kantor Desa Pakatto Kabupaten

Gowa berjalan cukup baik. Hal tersebut dapat dijaga melalui rapat koordinasi

yang dilaksanakan setiap bulan ditambah rapat pimpinan yang diadakan

sebanyak dua kali sebulan antara pihak desa dengan masyarakat. sehingga

kendala-kendala yang dihadapi secara menyeluruh dapat diselesaikan bersama-

sama. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya

inovasi pelayanan berbasis online dimana setiap perwakilan saling

bekerjasama. Adapun bentuk kerjasama antara pihak desa terlihat saat

masyarakat mengadukan masalah yang ada kepada pihak desa melalui

pelayanan yang berbasis online yang diterapkan di Desa Pakatto tersebut.

4. Komitmen

Komitmen aparat pemerintah Desa Pakatto selalu memberikan kemudahan

mengenai program yang sedang dilaksanakan terus berusaha memberikan apa

kebutuhan yang diinginkan sehingga dapat memberikan pelayanan dengan

mudah dan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya

pengaduan melalui aplikasi media online sehingga masyarakat mudah mengerti

Page 94: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

dan cepat memahami, serta keterbukaan infomasi yang telah dilaksanakan oleh

pemerintah Desa Pakatto sudah dijalankan dengan baik dan sangat terbuka

dengan informasi-infomasi yang diberikan ke masyarakat bahkan sudah sangat

jelas dan tidak menimbulkan pertanyaan kembali.

5. Kesederhanaan

Terkait dengan kesederhanaan pelayanan yang dilakukan oleh aparat

pemerintah Desa Pakatto dalam proses pelayanan pengaduan berbasis online

sudah dilakukan dengan baik dan mudah dimengerti, dengan memberikan

pelayanan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada, dan tidak

mempersulit warga masyarakat serta mudah dilaksankan dalam hal ini ketika

program yang di buat untuk memudahkan masyarakat harus disederhanakan

dalam pengoperasianya karena buat apa program atau kegiatan yang dibuat dan

masyarakat tidak bisa diakses ataupun digunakan jadi apapun bentuknya harus

mudah dilaksanakan kesemua masyarakat yang membutuhkan dan selama ini

sudah sangat mudah untuk diakses dikalangan masyarakat Desa Pakatto namun

masih ada sebagian masyarakat yang tidak tau hal itu karena masih banyak

masyarakat yang tidak mempunyai hp berbasis android terutama masyarakat

yang tinggal di daerah pedalaman.

6. Kecepatan

Bahwa dari segi kecepatan pelayanan yang ada pada kantor Desa Pakatto,

semua pendapat masyarakat bahwa kecepatan pelayanan pegawai desa belum

baik dan usaha yang dilakukan oleh petugas pelayanan pengaduan belum

maksimal, adanya kendala seperti aparat yang masih kurang merespon dan

Page 95: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

jaringan yang kurang memadai menjadi faktor kelambatan dalam melayani

masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka penulis merekomendasikan

saran-saran terkait penerapan inovasi pelayanan berbasis online di Desa Pakatto

sebagai berikut :

1. Pemerintah desa dan pemerintah daerah seharusnya memberikan anggaran

yang cukup untuk melaksanakan program inovasi pelayanan pengaduan

berbasis online sebab hal ini menjadi bukti inovasi pelayanan pengaduan

yang berbasis online dan memudahkan masyarakat melakukan pengaduan.

2. Pihak kantor Desa Pakatto Kabupaten Gowa harus lebih gencar dalam

melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun

secara tidak langsung melalui media online.

3. Masyarakat sebagai pelanggan seharusnya mulai menyadari dan

memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini

dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga dengan demikian program

inovasi pelayanan pengaduan yang berbasis online dapat dimaksimalkan

secara menyeluruh.

Page 96: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. 2012. Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi. Penerbit Erlangga.

Anwar, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya

Coyne. 1999. Soil Microbiology: An Exploratory Approach. Delmar Publisher,

USA.

Deddy. 2016. Kepemimpinandan Perilaku organisasi. Jakarta : Rajawali Pers

Halvorsen, 2005. Management of Spontaneous Abortion. American Family

Physician.

Hamel,. 2000. The Core Competence of the Corporation. Harvard Business

Review. Terjemahan Murad

Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media

Harvard Business Essentials Series. 2003. Managing Creativity and Innovation.

America: Havard Business School Publishing Corporation.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993

tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum.

McKeown, 2002. Information technology and the networked economy.

Pennsylvania: Course Technology

Moenir. 2002. Manajemen PelayananUmum di Indonesia. Jakarta: PT.

BumiAksara.

Moenir, 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT

BumiAksara

Moenir, 2008. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: PT

BumiAksara.

Muluk, Khairul. 2008. Knowledge Management; Kunci Sukses Inovasi

Pemerintahan Daerah. Malang: Bayu Media.

Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. ALFABETA.

Pengembangan, M., Administrasi, P., Rakyat, O., Di, L., & Bandung, K.

(2018).Jurnal Ilmu Administrasi( JIA ). XV(1), 1–17.

Page 97: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

Prasetya, D. R., Domai, T., Mindarti, L. I., Publik, J. A., Administrasi, F. I.,

&Brawijaya, U. (2013). DALAM RANGKA PELAYANAN PUBLIK (

Studi Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang )

Pendahuluan Manajemen Pelayanan Publik New Public Service

TinjauanPustaka 1 . Sistem Informasi Manajemen. Jurnal Administrasi

Publik (JAP,), 2(1), 1151–1158.

Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. 2010. Pemahaman Individu Tekhnik Non Tes.

Kudus: Nora Media Enterprise.

Republik Indonesia. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik.

Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik.

Rogers, 2003. Diffusion of Innovation.5th

Edition. New York: Free Press.

Sinambela, LijanPoltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan

Implementasi. Jakarta : PT BumiAksara

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suwarno.2008. Inovasi di Sektor Publik. Jakarta: STIA LAN.

West, 2000. Mengembangkan kreativitas dalam organisasi. Yogyakarta: Kanisius

Page 98: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 99: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

(Foto bersama dengan Kepala Desa Pakatto)

Page 100: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

(salah satu Kepala Dusun Desa Pakatto)

Page 101: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

(Bersama dengan Tokoh Masyarakat)

Page 102: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …
Page 103: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …
Page 104: SKRIPSI INOVASI PELAYANAN PENGADUAN WARGA BERBASIS …

RIWAYAT HIDUP

JURMAN BIN JAMALUDDIN, Lahir pada tanggal

23 Mei 1996 di Malaysia. Anak keempat dari empat

bersaudara dan merupakan buah kasih dari pasangan.

Jamaluddin Bin Hanto dan Sawani.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri

001 Batam Kecamatan Batu Ampar dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 29 Batu Ampar dan tamat

pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat sekolah menengah

atas di SMA Negeri 14 Batam dan tamat pada tahun 2015. Berkat usaha dan kerja

keras yang disertai doa pada tahun 2015 penulis berhasil lulus di jurusan Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar Program Strata Satu (S1). Penulis sangat bersyukur

diberi kesempatan oleh Allah SWT bisa menimba ilmu yang merupakan bekal

dimasa depan. Saat ini penulis berharap dapat mengamalkan ilmu yang telah

diperoleh dengan baik dan membahagiakan orang tua serta berusaha menjadi

manusia yang berguna bagi Agama, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara.