SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf ·...

109
SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK LAKI-LAKI USIA PRASEKOLAH DI TK DESA GROBOGAN KEC. JIWAN KAB. MADIUN Oleh : ISYAROTUS SAKINAH NIM : 201502019 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf ·...

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

ANAK LAKI-LAKI USIA PRASEKOLAH DI TK

DESA GROBOGAN KEC. JIWAN KAB. MADIUN

Oleh :

ISYAROTUS SAKINAH

NIM : 201502019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

ANAK LAKI-LAKI USIA PRASEKOLAH DI TK

DESA GROBOGAN KEC. JIWAN KAB. MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

ISYAROTUS SAKINAH

NIM : 201502019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan layak

mengikuti Ujian Sidang

SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

ANAK LAKI-LAKI USIA PRASEKOLAH DI TK DESA GROBOGAN

KEC. JIWAN KAB. MADIUN

Menyetujui, Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Sesaria Betty M, S.Kep., Ns., M.Kes

NIS. 20150124

Adhin Al Kasanah, S.Kep., Ns., M.Kep

NIS. 20190160

Mengetahui,

Ketua Program Studi Keperawatan

Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep

NIS. 20130092

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

iv

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir (Skripsi) dan

dinyatakan telah memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar (S.Kep)

Pada tanggal ……………………………

Dewan Penguji

1. Kartika S.Kep., Ns., M.K.M

(Ketua Dewan Penguji)

:

……………………………………...

2. Sesaria Betty M., S.Kep., Ns., M.Kes

(Dewan Penguji 1)

:

……………………………………...

3. Adhin Al Kasanah, S.Kep., Ns., M.Kep

(Dewan Penguji 2)

:

……………………………………...

Mengesahkan,

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid)

NIS. 20160103

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Isyarotus Sakinah

NIM : 201502019

Judul : Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Anak Laki-

Laki usia Prasekolah

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar

sarjana disuatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan

yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun yang belum di

publikasikan/ tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam daftar pustaka.

Madiun, Maret 2019

Isyarotus Sakinah

NIM : 201502019

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

vi

ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK

PADA ANAK LAKI-LAKI USIA PRASEKOLAH DI TK DESA

GROBOGAN KEC JIWAN KAB MADIUN

Isyarotus Sakinah

Anak usia prasekolah merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi

masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan

anak sekolah untuk, energi, berfikir, beraktivitas fisik, pertumbuhan dan

perkembangan. Perkembangan salah satunya adalah perkembangan motorik,

perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak

seorang anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status

gizi dengan perkembangan motorik anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa

Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun.

Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan menggunakan pendekatan

cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 43

responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified

random sampling. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji

Somers’D.

Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Somers’D di dapatkan nilai

P-Value = 0,000. Apabila P-Value = 0,000 < α = (0,05), memiliki arta hubungan

antara status gizi dengan perkembangan motorik pada anak laki-laki usia

prasekolah di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun. Dengan nilai

koefisiensi kontingensi sebesar 0,076 yang artinya bahwa kekuatan antar variabel

pada tingkat kuat (0,60-0,799).

Dari hasil penelitian diatas didiskusikan bahwa orangtua yang memberikan pola

asupan makanan yang bergizi kepada anaknya berguna untuk memenuhi

perkembangan motorik anak usia prasekolah sehingga anak menjadi lebih cerdas,

sehat dan kreatif.

Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan motorik, Anak prasekolah

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

vii

ABSTRACT

THE CORRELATION OF NUTRITIONAL STATUS TO MOTOR

DEVELOPMENT IN BOYS PRESCHOOL IN KINDERGARTEN

GROBOGAN JIWAN MADIUN

Isyarotus Sakinah

Preschoolers are a strategic target in improving community nutrition so quality

needs to be well prepared. Nutrition is needed by school children for energy,

thinking, physical activity, growth and development. One of the developments is

motor development, motor development is the process of growth and development

of a child's ability to move. . The purpose of this study was to determine the

relationship between nutritional status and motor development of preschool-aged

boys in the Kindergarten of Grobogan Village, Jiwan District, Madiun.

This study uses correlation design using a sectional cross approach. The

number of respondents in this study is as many as 43. The sampling technique

used in this research is stratified random sampling. The statistical test used in this

study is the somers'd test.

The statistical result of using the somers'd test was scored P-value = 0,000.

When the p-value = 0,000 < α = (0.05), has a relationship between nutrition status

and motor development in preschool boys in grobogan kec jiwan kab madiun

village. With a contingency coeffing value of 0.076 which means that force

between variables on a strong level (0,60-0,799).

The results of the study above are discussed that parents who provide a good

diet of food to their off spring are useful for fulfilling the motor development of

preschool-age children so that they become more intelligent, healthy and creative.

Key words: Nutrition status, Motor development, Preschool children

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Isyarotus Sakinah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Madiun, 26 Mei 1997

Agama : Islam

Alamat : Dsn. Muning Ds. Grobogan Jiwan Madiun

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus dari SDN Grobogan Tahun 2009

2. Lulus dari MtsN Jiwan Tahun 2012

3. Lulus dari SMA N 1Jiwan Tahun 2015

4. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2015-sekarang

Riwayat Pekerjaan : -

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

ix

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................... i

Sampul Dalam ..................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................. iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................... iv

Halaman Pernyataan............................................................................................ v

Abstrak ............................................................................................................... vi

Daftar Riwayat hidup ......................................................................................... vii

Daftar Isi ............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ....................................................................................................... x

Daftar Gambar .................................................................................................... xi

Daftar Lampiran ................................................................................................. xii

Daftar Istilah ....................................................................................................... xiii

Daftar Singkatan ................................................................................................. xiv

Kata Pengantar .................................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 4

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Anak Prasekolah ............................................................. 6

2.1.1 Definisi Anak Prasekolah ................................................ 6

2.1.2 Ciri-ciri Anak Prasekolah ................................................ 7

2.1.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah .................. 9

2.1.4 Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah .............. 9

2.1.5 Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah ................ 10

2.1.6 Perkembangan Moral Anak Usia Prasekolah .................. 10

2.1.7 Perkembangan Motorik Anak Usia Prasekolah ............... 11

2.2 Konsep Teori Perkembangan ...................................................... 11

2.2.1 Definisi Perkembangan .................................................... 11

2.2.2 Tahap-tahap Perkembangan............................................. 12

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan ........ 13

2.2.4 Alat Ukur Perkembangan ................................................ 17

2.2.5 Perkembangan Motorik Kasar ......................................... 20

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motorik Kasar

Pada Anak ........................................................................ 21

2.2.7 Ketrampilan Motorik Kasar ............................................. 24

2.2.8 Ketrampilan Motorik Halus……………………………. 25

2.2.9 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Motorik Halus…... 25

2.3 Konsep Status Gizi ...................................................................... 27

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

x

2.3.1 Definisi Gizi..................................................................... 27

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi .......................... 28

2.3.3 Penilaian Status Gizi ........................................................ 29

2.3.4 Dampak Kekurangan Gizi ............................................... 34

2.3.5 Tabel Z-score ................................................................... 35

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 37

3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 38

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 39

4.2 Populasi dan Sampel.................................................................... 39

4.2.1 Populasi ........................................................................... 39

4.2.2 Sampel ............................................................................. 39

4.3 Teknik Sampling ......................................................................... 40

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................... 42

4.5 Variabel Penelitian ...................................................................... 44

4.6 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 45

4.7 Instrumen Penelitian .................................................................... 46

4.7.1 Status Gizi ........................................................................ 46

4.7.2 Perkembangan Motorik ................................................... 46

4.8 Lokasidan Waktu Penelitian ........................................................ 46

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 46

4.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 48

4.10.1 Pengolahan Data .............................................................. 48

4.10.2 Analisis Data .................................................................... 50

4.11 Etika Penelitian ............................................................................ 52

4.11.1 Etika dalam Penelitian ..................................................... 52

4.11.2 Prinsip Penelitian ............................................................. 53

BAB 5 METODE PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 56

5.2 Analisa Univariat ....................................................................... 57

5.2.1 Data Umum ..................................................................... 57

5.2.2 Data Khusus .................................................................... 59

5.3 Hasil Analisa Bivariat ................................................................ 60

5.3.1 Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik

anak Laki – Laki usia Prasekolah .................................... 60

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 67

6.2 Saran ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 69

LAMPIRAN ........................................................................................................ 70

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian status gizi berdasarkan indeks BB/U .......................... 28

Tabel 2.2 Standar IMT (Indeks massa tubuh)

Anak Laki-laki Umur 4 Tahun ..................................................

33

Tabel 4.1 Definisi Operaional Variabel Penelitian ..................................... 43

Tabel 4.2 Interval Koefesien Korelasi Somers’D ....................................... 50

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Status Gizi dengan

Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia

prasekolah di TK desa Grobogan Kec. Jiwan Kab.

Madiun ......................................................................................

35

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ......................................................... 41

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pencarian Surat Izin Data Awal ................................. 58

Lampiran 2 Data Demografi .................................................................. 59

Lampiran 3 Permohonan Menjadi Responden ........................................ 60

Lampiran 4 Informed Consent ................................................................ 61

Lampiran 5 KPSP Umur 60-72 Bulan .................................................... 62

Lampiran 6 SOP BB & TB ..................................................................... 70

Lampiran 7 Lembar Obsevasi ................................................................ 71

Lampiran 8 SPSS

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Surat Izin Selesai Penelitian ...............................................

Lembar Konsultasi Bimbingan ……………………………

Dokumentasi………………………………………………

72

90

91

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

xiv

DAFTAR SINGKATAN

BB/TB : Berat Badan / Tinggi Badan

BB/U : Berat Badan / Umur

LLA/U : Lingkar Lengan Atas / Umur

IMT : Indeks Masaa Tubuh

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

NIS : Nilai Individual Subjek

NMBR : Nilai Median Baku Rujukan

NSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan

PSG : Penilaian Status Gizi

TB / U : Tinggi Badan / Umur

WHO : World Health Organization

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

xv

DAFTAR ISTILAH

Anonimity : Tanpa nama

Benefit : Manfaat

Coding : Pengkodean

Confidentiality : Kerahasiaan

Cross Sectional : Penelitian untuk mempelajari dinamika faktor-

faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus.

Data Entry : Memasukkan Data

Editing : Penyuntingan Data

Informed Consent : Lembar Persetujuan

Korelasi : Hubungan

Scoring : Pemberian Skor

Somers’D : Salah satu uji non parametic yang digunakan untuk

menganalisis suatu hubungan antara 2 variabel

yang memiliki data ordinal.

Startified Random Sampling : Cara pengambilan sampel dengan memperhatikan

tingkatan dalam populasi

Software : Pengolahan Data

Tabulating : Tabulasi

Z-score : Skor Z

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

xvi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang

berjudul “Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak

Laki-Laki Usia Prasekolah Di TK Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab.Madiun”.

Tersusunnya proposal ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran dan dukungan

moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rina Wijayanti S.PdAUD Selaku Kepala Sekolah TK Desa Grobogan Kec.

Jiwan Kab. Madiun yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

2. Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua Prodi S-1 Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Kartika, S.Kep., Ns., M.K.M selaku ketua penguji Skripsi.

5. Sesaria Betty Mulyati, S.Kep.,Ns., M.Kes sebagai pembimbing I Skripsi yang

dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga Proposal ini

dapat terselesaikan dengan baik.

6. Adhin Al Khasanah, S.Kep.,Ns., M.Kep sebagai pembimbing II Skripsi yang

dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga Proposal ini

dapat terselesaikan dengan baik.

7. Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan

demi kesempurnaan skripsi ini

8. Keluarga dan teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka dalam

penyelesaian proposal skripsi ini.

Madiun, April 2019

Isyarotus Sakinah

NIM : 201502019

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi merupakan keadaan kesehatan individu atau kelompok

yang ditentukan dengan derajat kebutuhan fisik (energi dan zat gizi lain)

diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya dapat diukur

secara antropometri (Nugroho, 2009). Menurut Djoko,(2009) Status gizi

adalah ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tertentu atau

dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya

penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, 2009).

Berdasarkan data dari WHO prevalensi status gizi ditemukan gizi

kurang sebesar 14,9% dan regional dengan prevalensi tertinggi adalah Asia

Tenggara sebesar 27,3%. Sementara angka balita kurang gizi di Indonesia

masih cukup tinggi, yaitu gizi kurang 17,9% dan kurus 13,3%. Prevalensi

status gizi kurang dan gizi buruk di jawa timur adalah sebesar 15%

(RISKESDAS 2018). Berdasarkan RISKESDAS (2013), proporsi status

gizi sangat kurang dan buruk adalah sebesar 19,6 %. Berdasarkan

RISKESDAS (2018), proporsi status gizi sangat kurus dan kurus adalah

sebesar 17.7%. Perbandingan antara hasil RISKEDAS (2013) dan

RISKESDAS (2018) proporsi status gizi sangat kurus dan kurus

mengalami penurunan dari angka 19,6% menjadi 17,7%. Angka ini masih

lebih tinggi jika dibandingkan dengan target Rencana pembangunan

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

2

jangka menengah nasional (RPJMN) sebesar 17% yang ditetapkan oleh

pemerintah.

Keadaan status gizi pada anak dapat mempengaruhi penampilan,

kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan gizi yang

kurang terutama pada tingkat berat (gizi buruk) yang dikarenakan tidak

terpenuhinya zat gizi secara maksimal dapat mengalami hambatan atau

gangguan dalam perkembangan (Hidayat, 2010). Salah satu aspek penting

pada proses perkembangan adalah perkembangan motorik. Perkembangan

Motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.

Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan

saraf dan otot anak (Mulyadi, 2010).

Perkembangan motorik dibagi menjadi 2 yaitu keterampilan motorik

kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill)

(Magill Richard A, 2009). Motorik halus adalah kemampuan yang

berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan

koordinasi mata - tangan. Motorik kasar adalah gerak tubuh yang

menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar dari seluruh anggota

tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak sebagai awal dari

kecerdasan dan emosi sosial anak khusunya anak toodler (Hidayat, 2010).

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh status gizi, status

kesehatan, dan perlakuan gerak yang sesuai dengan masa

perkembangannya. Jadi secara anatomis, perkembangan akan terjadi pada

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

3

struktur tubuh individu yang berubah secara proporsional seiring dengan

bertambahnya usia seseorang (Mariana, 2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Choirunnisa dkk tahun 2013

didapatkan hasil yang signifikan. Ada hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik pada anak laki-laki usia prasekolah. Hasil yang

berbeda ditemukan pada penelitian Sari et al (2012) dengan judul

hubungan status gizi dengan perkembangan motorik anak usia 1-5 tahun

di posyandu buah hati Ketelan Banjarsari Surakarta dengan jumlah 50

responden menunjukkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara

status gizi dengan perkembangan motorik . Dewi dan Arini (2011) dengan

jumlah 49 responden menemukan tidak ada hubungan yang signifikan

antara status gizi dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun di Puskesmas

Purwantoro I Wonogiri. Penelitian oleh Wulandari (2009) tentang

hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia

prasekolah di playgroup traju mas Purworejo menunjukkan tidak ada

hubungan antara hubungan status gizi dengan perkembangan motorik

kasar pada anak usia prasekolah di playgroup traju mas Purworejo.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti pada 10 siswa TK Desa

Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun, tercatat 2(20%) siswa gemuk

(abnormal) dengan kategori normal tidak ada masalah perkembangan,

4(40%) siswa kurus didapatkan memiliki masalah keterlambatan

perkembangan, 3(30%) siswa normal didapatkan tidak ada masalah

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

4

perkembangan, 1(1%) siswa gemuk mengalami keterlambatan

perkembangan.

Berdasarkan uraian di latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

membahas mengenai hubungan status gizi dengan perkembangan motorik

pada anak laki-laki usia prasekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik pada

anak prasekolah laki-laki di TK Ds.Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik

pada anak laki-laki prasekolah di TK Ds. Grobogan Kec. Jiwan Kab.

Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi status gizi anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa

Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun

2. Mengidentifikasi tingkat perkembangan motorik anak laki-laki usia

prasekolah di TK Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun.

3. Menganalisa hubungan status gizi dan perkembangan motorik pada

anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab.

Madiun.

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

5

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian (TK Desa Grobogan)

Menambah wawasan tentang status gizi dan perkembangan motorik

pada anak laki-laki usia prasekolah.

2. Bagi Institusi Pendidikan (Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun)

Mengaplikasikan teori-teori keperawatan di bidang anak yang

berhubungan dengan status gizi pada anak usia prasekolah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai data dasar bagi

penelitian selanjutnya yang berhubungan status gizi dengan

perkembangan motorik pada anak usia prasekolah.

4. Orangtua / Wali Murid Responden

Menambah wawasan tentang status gizi dan perkembangan motorik

pada anak laki-laki usia prasekolah.

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Anak Prasekolah

2.1.1 Definisi Anak Prasekolah

Anak usia prasekolah yaitu antara 3 sampai 6 tahun dimana masa usia

prasekolah merupakan masa kritis dalam pembentukan sumber daya yang

berkualitas. Di Indonesia untuk usia 4-6 tahun biasanya mengikuti taman

kanak-kanak. Pada masa prasekolah ini dibagi menjadi dua masa vital dan

masa estetik. Masa vital adalah masa dimana pada masa ini individu

menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal untuk

dalam dunianya, sedangkan masa estetik dianggap sebagai masa

perkembangan rasa keindahan. Dimana pada masa ini perkembangan anak

yang terutama adalah perkembangan panca indranya (Kasenda, 2015).

Anak usia prasekolah adalah anak yang mempunyai usia di bawah

tujuh tahun, pada usia ini anak bisa di arahkan kea rah yang positif atau ke

arah yang bisa membantu perkembangan sikap, pengetahuan,

keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak tersebut

(Mulyono,2010).

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

7

2.1.2 Ciri-ciri Anak Usia Prasekolah

Kartono (2009), mengemukakan ciri-ciri anak usia prasekolah

meliputi aspek fisik, sosial, emosi, dan kognitif anak.

1. Ciri Fisik

Penampilan atau gerak-gerik prasekolah mudah dibedakan dengan

anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah

umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasan (Kontrol)

terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan-kegiatan yang dapat

dilakukan sendiri. Berikan kesempatan pada anak untuk lari,

memanjat, dan melompat. Usahakan kegiatan tersebut sebanyak

mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu di bawah

pengawasan. Walaupun anak laki-laki lebih besar, namun anak

perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat pratis, khususnya

dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak

laki-laki apabila tidak terampil. Ciri fisik pada anak usia 4-6 tahun

tinggi badan bertambah rata-rata 6,25-7,5 kg pertahun, tinggi rata-rata

anak usia 4 tahun adalah 2,3 cm pertahun, berat badan rata-rata anak

usia 4 tahun adalah 16,8 kg (Muscari, 2010).

2. Ciri Sosial

Anak prasekolah biasanya juga mudah bersosialisasi dengan orang

sekitarnya.Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua

sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat menyesuaikan

diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

8

biasa dipilih yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian

berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis kelamin berbeda-

beda. Pada usia 4-6 tahun anak sudah memiliki ketarikan selain

dengan orangtua, termasuk kakek, nenek, saudara kandung, dan guru

sekolah. Anak memerlukan interaksi yang teratur untuk membantu

mengembangkan keterampilan sosialnya (Muscari, 2010).

3. Ciri Emosional

Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas

dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah sering terjadi,

mereka seringkali memperebutkan perhatian guru dan orang sekitar

(Muscari, 2010).

4. Ciri Kognitif

Anak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian dari

mereka sering berbicara, khususnya pada kelompoknya. Sebaiknya

anak diberi kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik. Pada usia

2-4 tahun anak sudah dapat menghubungkan satu kejadian dengan

kejadian yang stimulant dan anak mampu membuat klasifikasi,

menjumlahkan, dan menghubungkan objek-objek anak mulai

menunjukkan proses berfikir intuitif (anak menyadari bahwa sesuatu

adalah benar tetapi dia tidak dapat mengatakan alasannya), anak

menggunakan banyak kata yang sesuai tetapi kurang memahami

makna sebenarnya serta anak tidak mampu untuk melihat sudut

pandang orang lain (Muscari, 2010).

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

9

2.1.3 Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Anak usia prasekolah berada pada masa kanak-kanak awal. Periode ini

berasal dari sejak anak dapat bergerak sambil berdiri sampai mereka

masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi penemuan-

penemuan.Periode ini merupakan saat perkembangan fisik dan kepribadian

yang besar.

Perkembangan motorik berlangsung terus-menerus. Pada usia ini,

anak-anak membutuhkan bahasa dan hubungan sosial yang lebih luas,

mempelajari standart peran. Memperoleh control dan penguasaan diri,

semakin menyadari sifat ketergantungan dan kemandirian, dan mulai

membentuk konsep diri (Rizky, 2015).

2.1.4 Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah

Menurut Papalia (2008), perkembangan anak usia prasekolah masih

masuk tahap praoperasional yang ditandai oleh adanya pemakaian kata-

kata lebih awal dan manipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek

atau benda dan keterkaitan atau hubungan antar mereka. Tahap

praoperasional ditandai dengan beberapa hal antara lain : egosintrisme,

ketidakmatangan pikiran atau ide gagasan tentang sebab-sebab dunia fisik.

Kebingungan antara simbol dan objek mewakili yang mereka wakili,

kemampuan untuk fokus pada satu dimensi waktu dan kebingungan

tentang identitas orang dan objek.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

10

2.1.5 Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah

Perkembangan bahasa merupakan aspek yang berhubungan dengan

kemampuan anak untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti

perintah dan berbiacara sopan. Fungsi bicara yang sangat berkaitan dengan

perkembangan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, merupakan

fungsi yang paling kompleks dalam perkembangan anak, dan merupakan

petunjuk yang paling akurat bagi perkembangan anak dikemudian hari.

Untuk dapat berbicara, anak harus dapat mendengar, dapat mengartikan

apa yang di dengar, memerintahkan mulut untuk berbicara dan mampu

menggerakkan alat bicara dengan baik (Maryunni, 2010).

2.1.6 Perkembangan Moral Anak Usia Prasekolah

Menurut Papalia (2008), anak usia prasekolah berada pada tahap

ketiga : inisiatif vs kesalahan, tahap awal yang diawali pada anak saat usia

4-5 tahun (preschool age). Antara anak usia 3 sampai 6 tahun, anak yang

menghadapi krisis psikososial yang di inisialkan sebagai inisiatif lawan

rasa bersalah (Initiative vs gulit). Pada usia ini, anak usia normal telah

menguasai rasa inisiatif. Mereka adalah pembelajar yang energik,

antusiasme, pengganggu dalam imajinasi yang aktif perkembangan rasa

bersalah terjadi pada saat anak di buat merasa bahwa imajinasinya tidak

dapat diterima. Mereka mulai menggunakan laksana sederhana dan dapat

ditoleransi terhadap keterlambatan pemuasan dalam periode yang sama.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

11

2.1.7 Perkembangan Motorik Anak Usia Prasekolah

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian

gerakan jasmaniah melalui kegiatan saraf pusat, urat saraf dan otot

terkoordinasi (Hurlock, 2011). Keterampilan anak terdiri atas keterampilan

motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik anak

usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang pada motorik kasar, setelah 5

tahun baru terjadi perkembangan motorik halus. Menurut Papalia (2009),

tulang dan otot anak usia prasekolah semakin kuat, dan kapasitas paru

mereka semakin besar memungkinkan mereka untuk berlari, berlompat,

memanjat lebih cepat, lebih jauh dan lebih baik. Pada usia 4 tahun anak-

anak masih suka jenis gerakan sederhana seperti jingkrak-jingkrak,

melompat, dan berlari kesana-kemari, hanya demi kegiatan itu sendiri tapi

mereka sudah berani mengambil resiko.

2.2 Konsep Teori Perkembangan

2.2.1 Definisi Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (Skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur

sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses

diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing sel dapat

memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi intelektual dan

tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Rizky, 2015).

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

12

2.2.2 Tahap-Tahap Perkembangan

Menurut Ari (2015) ada beberapa tahap perkembangan pada anak

yaitu sebagai berikut :

1. Sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensoris dan

daya pikir yang sudah mulai dapat menyerap pengalaman-

pengalaman.

2. Sekitar usia 3,5 tahun, memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat

untuk mengembangkan bahasanya (Berbicara).

3. Masa usia 2-4 tahun, gerakan otot-otot mulai dapat dikoordinasikan

dengan baik untuk berjalan maupun banyak bergerak yang semi rutin

dan yang rutin, berminat dengan benda-benda kecil dan mulai

menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore, dan malam)

4. Rentang usia 3-6 tahun terjadilah kepekaan untuk penguatan sensoris,

semakin memiliki kepekaan menulis dan pada usia 4-6 tahun memiliki

kepekaan yang bagus untuk membaca.

Tahapan perkembangan menurut buku SDIDTK :

1. Gerak kasar (Motorik kasar)

Gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau

seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan

perkembangan anak secara fisik (Hurlock, 2017).

2. Gerak halus (Motorik halus)

Kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang

melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan (Bambang, 2017) .

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

13

3. Bicara dan bahasa

Bicara adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa

symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Arsjad maidar,

2014). Bahasa adalah system komunikasi yang mempergunakan

symbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter (Santoso,

2015).

4. Sosialisasi dan kemandirian

Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai

dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah

kelompok atau masyarakat (Suyono, 2015). Kemandirian adalah

perilaku seseorang untuk hidup dengan usaha mandiri tidak

bergantung pada orang lain (Soejono, 2015).

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Menurut Sugiyono (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan adalah sebagai berikut :

1. Faktor keturunan

Seorang anak yang memiliki postur tubuh tinggi, kemungkinan

dimiliki ayah atau ibu.Kalau memang keduanya berpostur rata-rata,

dimungkinkan ada garis keturunan dari kakek atau nenek yang

posturnya tinggi.

2. Faktor gizi

Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih optimal

perkembangannya. Mereka juga akan lebih cepat mencapai taraf

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

14

perkembangan dibandingkan dengan mereka yang kurang

memperoleh kurang gizi.

3. Faktor lingkungan

Keluarga yang memberikan stimulasi memadai yang berkenaan

dengan latihan fisik akan menghasilkan anak-anak yang relatif tinggi

serta memiliki gerakan yang lebih gesit.

4. Faktor emosi

Anak-anak yang mengalami stress hingga depresi akan menyebabkan

kekebalan tubuhnya terganggu sehingga mengganggu pertumbuhan

fisiknya.

5. Faktor jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan berat daripada anak

perempuan. Anak perempuan yang akan memiliki fisik yang lebih

kecil dibandingkan anak laki-laki.

6. Faktor sosial ekonomi

Anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah

cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang

status ekonominya tinggi. Hal ini berkaitan dengan makanan serta

asupan gizi penunjang yang masuk dalam tubuhnya.

7. Faktor kesehatahan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh

yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

15

Menurut Susanto (2011) secara umum faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan adalah sebagai berikut :

1. Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi yang buruk sebelum hamil maupun saat hamil lebih sering

mengakibatkan berat badan lahir rendah (BBLR) atau lahir mati, tapi

jarang menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada

bayi baru lahir, BBLR mudah mendapat infeksi abortus dan

sebagainya.

2. Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan

bawaan pada bayi yang dilahirkan.Juga posisi janin dalam uterus

dapat mengakibatkan dislokasi panggul, tortikolisis konginetal,

paralisis fasialis atau tabung otak.

3. Toksin/zat kimia

Masa organisis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat

teratogen.Misalnya obat-obatan seperti talidomid, fentoin, metadion,

dan obat anti kanker yang menyebabkan kelainan bawaan. Demikian

pula ibu hamil yang perokok berat atau peminum alkhohol kronis

sering melahirkan bayi berat badan rendah, mati, cacat atau retradasi

mental.

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

16

4. Endokrin

Hormon-hormon yang berperan pada pertumbuhan janin adalah

somatotoprin, hormone placenta, hormone tiroid, insulin, dan peptide

lain dengan aktifitas mirip insulin.

5. Radiasi

Radiasi janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan kematian

pada janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.

Efek radiasi pada laki-laki dapat mengakibatkan cacat bawaan pada

anaknya.

6. Infeksi

Infeksi intrauterine yang sering menyebabkan cacat bawaan atau

TORCH (Taksoplasmosis, Rubella, Sitomegalovirus, Herpes

Simpleks). Sedangkan infeksi lain juga menyebabkan penyakit pada

janin adalah varisela, coxsaxkie echovirus, malaria, lues, HIV, polio,

campak, leptospira, listeriosis, mikroplasma, virus influenza, dan virus

hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak

janin.

7. Stres

Ibu hamil yang stres dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin

seperti cacat bawaan, kelainan jiwaan.

8. Imunitas

Rhesus inkompabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis,

kernikuterus (lahir mati).

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

17

9. Anoksio embrio

Akbat gangguan pada plasenta atau tali pusat yang menyebabkan

menurunnya oksigenasi janin dapat menyebabkan berat badan lahir

rendah.

2.2.4 Alat Ukur Perkembangan

2.2.4.1 KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

1. Definisi KPSP

Formulir KPSP adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk

mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

2. Cara menggunakan KPSP

a. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan

b. Jika usia anak berada di antara keduanya, maka gunakan KPSP

yang lebih kecil dari usianya. Misalnya seorang anak yang berusia

tujuh bulan, maka gunakan KPSP yang berusia enam bulan.

c. Jika usia anak lebih atau kurang beberapa hari, maka dibulatkan

menjadi satu bulan. Misalnya seorang anak yang berusia 8,5 atau

9,5 bulan, maka digunakan KPSP 9 bulan.

d. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu :

1) Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak

Contoh : “ Dapatkah bayi makan kue sendiri”?

2) Perintah kepada ibu atau pengasuh atau petugas untuk

melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

18

Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi

pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan

ke posisi duduk”

e. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila

tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti

sebelum melaksanakan

f. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.

g. Setiap pertanyaan harus mempunyai satu jawaban YA atau

TIDAK

h. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.

3. Interprestasi Hasil KPSP

a. Hitung jawaban “ya” (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-

kadang)

b. Hitungjawaban “tidak” (bila belum pernah ataupun tidak pernah)

c. Bila jawaban “ya” 9-10 perkembangan anak sesuai dengan

tahapan perkembangan (S)

d. Bila jawaban “ya” 7 atau 8 perkembangan anak meragukan (M)

e. Bila jawaban “ya” 6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpangan (P)

f. Bila jawaban “tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak”

menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

19

Untuk anak dengan perkembangan sesuai (S)

1) Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.

2) Pola asuh anak selanjutnya terus dilakukan sesuai dengan

bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.

3) Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan

stimulasi, tidak usah mengambil moment khusus. Laksanakan

stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.

4) Ikutkan anak setiap ada kegiatan posyandu

Untuk anak dengan perkemabangan meragukan (M) :

1) Konsultasikan nomor jawaban “tidak”, mintalah jenis

stimulasi apa yang diberikan lebih sering

2) Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar

ketinggalan anak.

3) Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter

anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang

menghambat perkembangannya.

4) Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar

KPSP yang sama pada saat anak pertama diniliai.

5) Bila anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama

sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang

sesuai umur anak.

6) Lakukan screening rutin, pastikan anak tidak mengalami

ketertinggalan lagi.

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

20

7) Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M),

konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau kerumah

sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.

2.2.5 Perkembangan Motorik Kasar

Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan

badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. Kontrol

pergerakan ini muncul dari perkembangan reflek-reflek yang dimulai sejak

lahir.Anak menjadi tidak berdaya sampai perkembanagn ini muncul

(Soetjiningsih, 2016). Menurut Papalia (2008) tulang dan otot anak usia

prasekolah semakin kuat, dan kapasitas paru mereka semakin besar

memungkinkan mereka untuk berlari, melompat, memanjat lebih cepat,

lebih jauh, dan lebih baik. Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis

gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan lari kesana

kemari, hanya demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani

mengambil resiko. Pada usia 5 tahun anak-anak bahkan lebih berani

mengambil resiko dibandingkan ketika mereka usia 4 tahun.

Sedangkan menurut (Sunardi & Sunaryo) motorik kasar adalah

kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian

besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat

duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya.

Perkembangan motorik kasar lebih dulu daripada motorik halus, misalnya

anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukurannya besar

daripada ukurannya kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

21

jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti

menggunting, meronce, dan lain-lain.

Perkembangan motorik dibagi menjadi dua, yaitu perkembangan

motorik kasar dan perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik

kasar melibatkan otot-otot besar meliputi : perkembangan gerakan-gerakan

kepala, badan, anggota badan, keseimbangan dan pergerakan.

Perkembangan motorik halus adalah koordinasi halus yang melibatkan

otot-otot kecil yang dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, fungsi

visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal (Hurlock, 2011).

Perbedaan antara perkembangan motorik kasar anak laki-laki dan anak

perempuan, yaitu pada penggunaan otot kasar anak. Anak laki-laki

cenderung menggunakan otot kasar dan anak perempuan cenderung

menggunakan otot halus (Mariana, 2016).

2.2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motorik Kasar Pada Anak

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak menurut Hidayat (2009), yaitu faktor herediter dan lingkungan.Faktor

herediter meliputi genetik atau bawaan, jenis kelamin, rasa atau etnik dan

umur. Sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan prenatal dan

postnatal. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung

pada potensi biologinya, tingkat tercapainya potensi biologic seseorang

merupakan hasil interaksi beberapa faktor yang saling berkaitan

(Soetjiningsih, 2012) :

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

22

1. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir

proses tumbuh kembang anak. Yang termasuk faktor genetik antara

lain berbagai faktor bawaan yang normal dan patologi, usia, jenis

kelamin, suku bangsa, dan bangsa.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya

atau tidaknya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang

akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan bio-psiko-sosial

dan perilaku. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi

faktor yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam

kandungan dan faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

setelah lahir.

a. Lingkungan prenatal

Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan,

mulai konsepsi sampai lahir yang meliputi :

1) Gizi pada waktu ibu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum kehamilan maupun saat

kehamilan seringkali menyebabkan berat bayi lahir rendah

(BBLR) cacat bawaan bahkan kematian.

2) Stres

Stres yang dialami ibu saat mengandung dapat

mempengaruhi tumbuh kembang janin.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

23

b. Lingkungan postnatal

Lingkungan postnatal merupakan lingkungan setelah lahir yang

dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak seperti :

1) Pola asupan gizi

Makanan memegang peran penting dalam tumbuh kembang

anak dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa.

Karena makanan di butuhkan anak untuk pertumbuhan dan

perkembangan dimana dipengaruhi ketahanan pangan

keluarga.

2) Pendapatan keluarga

Pendapatan yang memadai akan menunjang tumbuh kembang

anak. Biasanya pendapatan keluarga diukur dengan

pendapatan Upah Minimum Provinsi (UMP).

3) Budaya adat dan istiadat

Adat istiadat masing-masing daerah akan mempengaruhi

tumbuh kembang anak, seperti larangan untuk makan jenis

makan tertentu atau larangan untuk melakukan hal tertentu.

4) Jumlah saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang mempunyai

status ekonomi yang cukup dan mengurangi kasih sayang dan

perhatian pada anak. Sedangkan jumlah anak yang banyak

pada keluarga dengan status ekonomi yang kurang atau tidak

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

24

hanya mengurangi perhatian dan kasih sayang juga

kebutuhan primer sandang, pangan pun tidak terpenuhi.

2.2.7 Keterampilan Motorik Kasar

Sugiyono (2009) mengklasifikasikan keterampilan motorik kasar usia

5-6 tahun dalam tabel keterampilan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.

Menurut Buku SDIDTK tahapan perkembangan anak menurut umur 5-6

tahun adalah sebagai berikut :

1. Umur 60-72 bulan

a. Berjalan lurus

b. Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.

c. Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.

d. Menggambar 6 bagian, menggambar orang lengkap.

e. Menggambar segiempat.

f. Mengerti arti lawan kata.

g. Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.

h. Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan

kegunaannya.

i. Mengenal warna-warni

j. Mengungkapkan simpati.

k. Mengikuti aturan permainan.

2.2.8 Perkembangan Motorik Halus

Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian – bagian

tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot – otot kecil, seperti

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

25

keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan pergelangan tangan

yang tepet, sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga melainkan

membutuhkan koordinasi mata dan telinga yang cermat. Dalam melakukan

gerak motorik halus, anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik

lain serta kematangan mental. ( Santrock, 2015).

Keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan

sekelompok otot – otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering

membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan,

keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat – alat untuk

bekerja dan objek yang kecil atau pengontrolan terhadap mesin, misalnya

mengetik, menjahit, dll.

Perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak dalam

melakukan gerakan yang melibatkan bagian – bagian tubuh tertentu dan

dilakukan oleh otot – otot kecil, tapi memerlukan koordinasi yang cermat

seperti mengamati sesuatu, menjimpit, dan menulis.

2.2.9 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Motorik Halus

Faktor – faktor yang mempengaruhi motorik halus antara lain :

1. Faktor genetic

Individu yang mempunyai beberapa faktor keturunan yang dapat

menunjang perkembangan motorik, misalnya otot kuat, syaraf baik,

cerdas, menyebabkan perkembangan motorik individu tersebut

menjadi baik dan cepat.

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

26

2. Faktor kesehatan dan periode prenatal

Janin yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak

keracunan, tidak kekurangan gizi, tidak kurang vitamin, dapat

membantu memperlancar perkembangan motorik anak.

3. Faktor kesulitan dalam kelahiran

Bayi yang mengalami kesulitan dalam kelahiran, misalnya dalam

perjalanan kelahiran, kelahiran dengan bantuan ( vacuum, tang)

sehingga bayi mengalami kerusakan otak, akan memperlambat

perkembangan motorik anak.

4. Kesehatan dan gizi

Kesehatan yang baik pada awal kehidupan pasca lahir akan

mempercepat perkembangan motorik bayi.

5. Rangsangan

Adanya rangsangan, bimbingan dan kesempatan anak untuk

menggerakkan semua bagian tubuh, akan mempercepat perkembangan

motorik anak.

6. Kelainan

Individu yang mengalami kelainan, baik fisik maupun psikis, sosial,

mental, biasanya mengalami hambatan perkembangan motorik.

2.3 Konsep Status Gizi

2.3.1 Defini Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh manusia akibat konsumsi makanan

dan penggunaan zat-zat gizi.Adapun kategori dari status gizi dibedakan

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

27

menjadi 3 yaitu gizi lebih, gizi baik, gizi buruk (Mardalena, 2017).

Menurut (Alfiana, 2009) Status gizi adalah tingkat keadaan gizi seseorang

yang dinyatakan menurut jenis dan beratnya keadaan gizi misalnya gizi

lebih, gizi baik, gizi buruk. Status gizi merupakan keseimbangan antara

kebutuhan zat gizi dan konsumsi makanan. Status gizi adalah salah satu

unsur penting dalam membentuk status kesehatan. Status gizi (nutritional

status) adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan

zat gizi dari kebutuhan zat gizi oleh tubuh (Wiyono, 2017). Menurut Beck

(2009) Status gizi adalah sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh

keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient (Beck, 2009).

Jadi kesimpulannya Status gizi adalah keadaan tingkat gizi pada tubuh

anak yang diakibatkan dari keseimbangan antara asupan zat gizi dan

kebutuhan zat gizi dari makanan oleh tubuh.

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi adalah :

1. Faktor External

a. Pendapatan

Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf

ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang

dimiliki keluarga tersebut.

b. Pendidikan

Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan,

sikap dan perilaku orangtua atau masyarakat untuk mewujudkan

dengan status gizi yang baik.

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

28

c. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupan keluarganya.Bekerja umumnya merupakan

kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarganya.

d. Budaya

Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku

dan kebiasaan.

2. Faktor Internal

a. Usia

Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang

dimiliki orangtua dalam pemberian nutrisi anak balita.

b. Kondisi fisik

Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang

lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status

kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang

kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode

hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat.

c. Infeksi

Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan

atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.

Salah satu faktor yang paling penting untuk meningkatkan status gizi

adalah konsumsi makanan. Semakin baik konsumsi atau asupan zat gizi

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

29

maka semakin besar kemungkinan terhindar dari status gizi yang kurang

atau buruk, baik dari segi jumlah maupun dari segi frekuensi makanan

yang dikonsumsi. Dampak dari kurangnya gizi akan mempengaruhi

perkembangan anak sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap anak

usia prasekolah tersebut.

2.3.3 Penilaian Status Gizi

Menurut Yohanes (2016), ada dua macam cara untuk menilai status

gizi yaitu secara langsung dan tidak langsung. Berikut adalah penilaian

secara langsung yaitu :

1. Antropometri

Dalam penilaian ini dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan

(TB), berat badan (BB), dan lingkar lengan atas (LLA). Pengukuran

ini bertujuan untuk mengetahui status gizi berdasarkan satu ukuran

lainnya seperti berat badan dan tinggi badan menurut umur (BB dan

TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), lingkar lengan

atas menurut umur (LLA/U), dan lingkar lengan atas menurut tinggi

badan (LLA/TB).

a. Berat Badan Menurut Umur (BB/U).

Berat badan adalah suatu parameter yang memberikan gambaran

masa tubuh dalam satuan kg. Masa tubuh sangat sensitif terhadap

perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang

penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya

jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah salah satu

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

30

parameter penting untuk menentukan status gizi anak, khususnya

yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan indeks BB/U

merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan

fungsi pertumbuhan anak.

Tabel 2.1 Penilaian status gizi berdasarkan indeks BB/U

Indeks Status Gizi Ambang batas

Berat Badan

menurut umur

(BB/U)

BB lebih (gizi lebih)

BB normal (gizi baik )

>+2 SD

>-2SD s.d + 2 SD

BB rendah (gizi rendah) >-3SD s.d <-2SD

BB sangat rendah (gizi buruk) <-3SD

b. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan

keadaan pertumbuhan skeletal (tulang punggung). Keadaan

normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.

Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang

sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendek.

Pengaruh zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam

waktu yang relatif lama.

c. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan memiliki hubungan yang sejajar dengan tinggi badan.

Perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan

berat badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB merupakan

indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini.Indeks

tersebut, untuk membacakan dibutuhkan ambang batas. Ambang

batas dapat disajikan ke dalam 3 cara yaitu persen terhadap

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

31

median, persentil, dan standar deviasi unit. Persen terhadap

median, median adalah nilai tengah dari suatu populasi.

Antopometri gizi median sama dengan persentil 50.

Berdasarkan Riskesdas (2013) status gizi anak balita diukur

berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Berat

badan anak balita ditimbang dengan menggunakan timbangan digital

yang memiliki presisi 0,1 kg, panjang atau tinggi badan diukur

menggunakan alat ukur panjang/tinggi dengan persial 0,1 cm. variabel

BB dan TB/PB anak balita disajikan dalam bentuk tiga indeks

antropometri, yaitu BB/U, TB/U, dan BB/TB. Untuk menilai status

gizi anak balita, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap anak

balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar (Zscore) menggunakan

baku antropometri anak balita WHO 2005. Pengukuran Skor Simpang

Baku (Zscore) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Individual

Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada

umur yang bersangkutan , hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku

Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

NIS : Nilai individual subjek

NMBR : Nilai median baku rujukan (nilai medium)

NSBR : Nilai simpang baku rujukan

Z-score = (NIS-NMBR)/NSBR

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

32

Catatan : Nilai simpang baku rujukan yang dimaksud adalah selisih

kasus dengan standart +1 SD atau -1 SD. Jadi apabila

BB/TB pada kasus lebih besar daripada nilai median,

maka nilai simpang baku rujukannya diperoleh dengan

mengurangi +1 SD dengan median., maka nilai simpang

baku rujukannya menjadi median dengan -1 SD.

2. Biokimia

Pemeriksaan biokimia atau pemeriksaan laboratorium dilakukan

dengan pemeriksaan spesimen jaringan tubuh (darah, urine, tinja, hati

dan otot) secara laboratories untuk mengetahui kadarhemoglobin,

feritin, glukosa, dan kolesterol dimana tujuan pemeriksaan ini untuk

mengetahui kekurangan gizi secara spesifik

3. Klinis

Pemeriksaan ini dilakukan pada jaringan epitel seperti kulit, mata,

rambut, dan mukosa mulut.Pemeriksaan ini dilakukan untuk

mengetahui status gizi melalui tanda-tanda khusus yang tampak secara

fisik.

4. Biofisika

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan fungsi dan

perubahan struktur jaringan.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

33

Selain penilaian dengan antropometri penilaian status gizi juga

penilaian tidak langsung menurut Ida (2017) antara lain :

1. Survei konsumsi

Survei konsumsi dilakukan dengan melakukan wawancara tentang

kebiasaan makan dan penghitungan konsumsi makan setiap hari yang

bertujuan untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan gizi pada

seseorang.

2. Statistik vital

Untuk mengetahui gambaran keadaan gizi di suatu wilayah, kita bisa

membacanya dengan cara menganalisis statistic kesehatan. Dengan

menggunakan statistik kesehatan, kita dapat melihat indikator tidak

langsung pengukuran gizi masyarakat. Beberapa statistik yang

berhubungan dengan keadaan dan zat gizi antara lainangka kesakitan,

angka kematian, pelayanan kesehatan, dan penyakit infeksi yang

berhubungan dengan gizi.

3. Faktor ekologi

Pengukuran status gizi didasarkan pada ketersediaan makanan yang

dipengaruhi oleh faktor ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-

lain untuk mengetahui faktor-faktor penyebab malnutrisi masyarakat.

Faktor ekologi yang berhubungan dengan malnutrisi ada enam

kelompok, yaitu keadaan infeksi, konsumsi makanan, pengaruh

budaya, sosial ekonomi, produksi pangan, serta kesehatan dan

pendidikan.

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

34

2.3.4 Dampak Kekurangan Gizi

Menurut Mariana (2016), dampak dari kekurangan atau gangguan gizi

dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Dampak jangka pendek :

a. Perkembangan otak tidak optimal

b. Perkembangan fisik tidak optimal

c. Perkembangan metabolik tidak optimal

2. Dampak jangka panjang

a. Menurunnya kemampuan kognitif dan pendidikan

b. Stunting atau pendek

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

35

2.3.5 Tabel Z-Score

Tabel 2.2 Standar Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U)

Anak Laki-laki Umur 4 Tahun

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)

Bulan -3 SD -2 SD -1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD

48 12,1 13,1 14,1 15,3 16,6 18,2 19,9

49 12,1 13,1 14,1 15,3 16,6 18,2 19,9

50 12,1 13.0 14,1 15,3 16,6 18,2 19,9

51 12,1 13,0 14,1 15,3 16,6 18,2 19,9

52 12,0 13,0 14,1 15,3 16,6 18,2 19,9

53 12,0 13,0 14,1 15,3 16,6 18,2 20,0

54 12,0 13,0 14.0 15,3 16,6 18,2 20,0

55 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,2 20,1

56 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,2 20,1

57 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,3 20,2

58 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,3 20,2

59 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,3 20,2

60 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,3 20,3

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

36

Tabel 2.3 Standar Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U)

Anak Laki-laki Umur 5-18 Tahun

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)

Tahun Bulan -3 SD -2

SD

-1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD

5 1 12,1 13,0 14,1 15,3 16,6 18,3 20,2

5 2 12,1 13,0 14,1 15,3 16,6 18,3 20,2

5 3 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,3 20,2

5 4 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,3 20,3

5 5 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,3 20,3

5 6 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,4 20,4

5 7 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,4 20,4

5 8 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,4 20,5

5 9 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,4 20,5

5 10 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,5 20,6

5 11 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,5 20,6

6 0 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,5 20,7

6 1 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,6 20,8

6 2 12,2 13,1 14,1 15,3 16,8 18,6 20,8

6 3 12,2 13,1 14,1 15,4 16,8 18,6 20,9

6 4 12,2 13,1 14,1 15,4 16,8 18,7 21.0

6 5 12,2 13,1 14,1 15,4 16,9 18,7 21,0

6 6 12,2 13,1 14,1 15,4 16,9 18,7 21,1

6 7 12,2 13,1 14,1 15,4 16,9 18,8 21,2

6 8 12,2 13,1 14,2 15,4 16,9 18,8 21,3

6 9 12,2 13,1 14,2 15,4 16,9 18,9 21,3

6 10 12,2 13,1 14,2 15,4 17,0 18,9 21,4

6 11 12,2 13,1 14,2 15,5 17,0 19.0 21,5

7 0 12,3 13,1 14,2 15,5 17,0 19,0 21,6

7 1 12,3 13,2 14,2 15,5 17,1 19,1 21,7

7 2 12,3 13,2 14,2 15,5 17,1 19,1 21,8

7 3 12,3 13,2 14,3 15,5 17,1 19,2 21,9

7 4 12,3 13,2 14,3 15,6 17,2 19,2 22.0

7 5 12,3 13,2 14,3 15,6 17,2 19,3 22,1

7 6 12,3 13,2 14,3 15,6 17,2 19,3 22,2

7 7 12,3 13,2 14,3 15,6 17,3 19,4 22,3

7 8 12,3 13,2 14,3 15,6 17,3 19,4 22,4

7 9 12,4 13,3 14,3 15,7 17,3 19,5 22,5

7 10 12,4 13,3 14,4 15,7 17,4 19,6 22,6

7 11 12,4 13,3 14,4 15,7 17,4 19,6 22,7

8 0 12,4 13,3 14,4 15,7 17,4 19,7 22,8

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

37

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

: Diteliti atau diukur

: Tidak diteliti atau tidak dukur

: Berhubungan

: Mempengaruhi

Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan antara status gizi dengan

perkembangan motorik pada anak usia prasekolah di TK

Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun

Faktor yang mempengaruhi

status gizi :

1. Faktor eksternal

a. Pendapatan

b. Pendidikan

c. Pekerjaan

d. Budaya

2. Faktor internal

a. Usia

b. Kondisi fisik

c. Infeksi

Faktor yang mempengaruhi

Perkembangan (Susanto, 2011) :

1. Gizi ibu pada waktu hamil

2. Mekanis

3. Toksin / zat kimia

4. Endokrin

5. Radiasi

6. Infeksi

7. Stress

8. Imunitas

Perkembangan

1. Motorik Kasar

2. Motorik halus

3. Bicara dan bahasa

4. Sosialisasi dan kemandirian

Status Gizi

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

38

Pada gambar 3.1 menjelaskan bahwa peneliti ingin meneliti tentang

status gizi dimana faktor yang mempengaruhi status gizi adalah faktor

eksternal (Pendapatan, pendidikan, pekerjaan, budaya), faktor internal

(usia, kondisi fisik, infeksi). Untuk perkembangan terdiri dari motorik

kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian, yang

dinilai dari penelitian ini adalah motorik kasar. Faktor yang mempengaruhi

perkembangan (Susanto, 2011) adalah gizi ibu pada waktu hamil, mekanis,

toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas. Peneliti ingin

meneliti hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada

anak laki-laki usia prasekolah.

3.2 Hipotesis Penelitian

H1 : Ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik pada anak

laki-laki usia prasekolah di TK Desa Grobogan Kecamatan Jiwan,

Kabupaten Madiun.

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

39

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dengan

observasi analitik korelasi yang bertujuan untuk mendapatkan hubungan

antara variabel penelitian. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross-

sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara

status gizi dengan perkembangan motorik anak laki-laki usia prasekolah

serta membuktikan hubungan antar variabel yang diteliti yang dilakukan

secara bersamaan atau serentak pada subjek yang telah ditentukan.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Pada penelitan ini, populasi yang digunakan yaitu ibu dan siswa TK

Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun Tahun ajaran 2018/2019 yang

berjumlah 48 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang dapat digunakan sebagai

subjek penelitian. Dalam melakukan penelitian, dapat menggunakan

seluruh objek atau dapat juga hanya dengan mengambil sebagian dari

seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 43. Berdasarkan

perhitungan menurut Slovin sebagai berikut:

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

40

Keterangan :

N : Jumlah populasi

n : Jumlah sampel

d : Tingkat signifkan (5%=0,05)

Jadi besar sampel yang diambil adalah

Rumus :

Kelas A : (19 : 48) 43 = 17

Kelas B : (29 : 48) 43 = 26

Jumlah Sampel : 43

Dengan kriteria sampel sebagai berikut :

1. Siswa TK Desa Grobogan yang diizinkan orangtua atau wali untuk

menjadi responden.

2. Siswa TK Desa Grobogan yang kooperatif.

3. Siswa TK Desa Grobogan yang sehat atau tidak sedang sakit.

4.3 Teknik Sampling

Peneliti menggunakan teknik stratified random sampling untuk

mempertimbangkan stratifikasi atau strata yang terdapat dalam populasi

sehingga setiap strata terwakili dalam penentuan sampel dimana populasi

memiliki karakteristik yang heterogen. Kemudian dilakukan teknik

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

41

stratified random sampling oleh peneliti untuk mendapatkan kelompok

subjek penelitian dan kelompok bukan subjek peneliti dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Dari masing – masing responden yang cocok terpilih menjadi sampel.

Sampel dari masing – masing strata (perkelas) dihitung berdasarkan

pertimbangan (proporsional) dengan menggunakan stratified random

sampling. Sehingga didapatkan hasil :

Kelas A : 17

Kelas B : 26

Jumlah Sampel: 43

2. Pengambilan sampel dari masing – masing strata atau perkelas, diambil

dengan menggunakan simple random sampling dengan langkah – langkah

sebagai berikut :

a. Membuat lotre dari masing – masing nama siswa sesuai jumlah

b. Nomor lotre dilipat sedemikian rupa lalu dimasukkan ke dalam kaleng

c. Kemudian kaleng dikocok sampai keluar nomor undian

d. Ambil sejumlah sampel

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

42

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Menurut Nursalam (2013) kerangka konsepsional adalah langkah-

langkah dalam aktivitas ilmiah mulai dari pendapatan populasi, sampel,

dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal dilakukan penelitian. Kerangka

operasional adalah langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian

yang berbentuk kerangka atau alur penelitian yang disajikan dalam bentuk

alur penelitian mulai dari design hingga analisis datanya.

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

43

Cross sectional

Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan status gizi dengan perkembangan

motorik anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa Grobogan

Kec. Jiwan Kab. Madiun

Pengolahan Data

Editing, coding, scoring dan tabulating

Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan Somers’D

Hasil danKesimpulan

Teknik Sampling

Startified random sampling

Variabel Dependen

Perkembangan motorik pada anak

laki-laki usia prasekolah

Variabel Independen

Status gizi pada anak laki-laki

usia prasekolah

Pengumpulan Data

Motorik menggunakan lembar SDIDTK

Status Gizi menggunakan pengukuran antropometri

Populasi

Seluruh siswa dan orangtua siswa TK Desa Grobogan Kec. Jiwan, Kab. Madiun

sebanyak 48 anak

Sampel

Siswa dan orangtua siswa TK Desa Grobogan Kec. Jiwan, Kab. Madiun sebanyak

43 anak

Desain Penelitian

Cross Sectional

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

44

4.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

benda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain).Ciri yang dimiliki

oleh anggota suatu kelompok tersebut. Dalam riset, variabel

dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah dan perbedaan. Variabel juga

merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai

suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian

(Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel menurut Nursalam, (2016) yaitu:

1. Variabel Independen (bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi pada anak

laki-laki usia prasekolah.

2. Variabel Dependen (terikat)

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain,

variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-

variabel lain. Variabel dependen dari penelitian ini adalah

perkembangan motorik anak usia prasekolah

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

45

4.6 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Status Gizi dengan perkembangan motorik kasar anak laki-laki pada usia

prasekolah

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat ukur Skala

Data Kode

Status Gizi Status gizi adalah

suatu keadaan tingkat

gizi pada tubuh anak

yang diakibatkan dari

keseimbangan antara

asupan zat gizi dan

kebutuhan zat gizi dari

makanan oleh tubuh.

Hasil pengukuran

siswa untuk diukur BB

dan TB berdasarkan

usia siswa dan hasil

dapat dilihat dengan

standar antropometri

penilaian status gizi

anak

Timbangan,

Mide line.

Ordinal Kategori dari :

1. Gizi Baik : bila Zscore

terletak ≥-SD s/d +SD

2. Gizi Kurang:

Bila Zscore terletak ≥-3SD

s/d <2SD

3. Gizi Buruk :

Bila Zscore terletak <-3SD

Perkembangan

motorik

Keadaan tubuh yang

dinilai berdasarkan

kemampuan (skill)

Hasil dari pengukuran

atau tes perkembangan

motorik

SDIDTK

Alat :

1. Lembar KPSP

2. Alat tulis

3. Alat peraga

4. Alat

permainan

Ordinal Terdapat dua skor dengan

pertanyaan positif :

Ya : 1

Tidak : 0

Kategori :

Jumlah skor yang diperoleh

dengan kategori :

1. Sesuai (9-10)

2. Meragukan (7-8)

3. Menyimpang (<6)

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

46

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan pengukuran

kuesioner dimana peneliti mengumpulkan data secara formal kepada

subjek untuk dilakukan pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian yang akan

dilakukan.

4.7.1 Status Gizi

Peneliti menggunakan alat ukur sederhana seperti timbangan (BB), dan

mideline (TB). Alat ukur tersebut peneliti gunakan untuk mengukur

antropometri responden. Standar antropometri penilaian status gizi anak

dalam tabel Z-score.

4.7.2 Perkembangan Motorik

Peneliti menggunakan test KPSP dengan panduan buku SDIDTK pada

setiap anak untuk menilai kemampuan motorik anak (SDIDTK, 2016).

4.8 Lokasi dan Waktu Penilitian

TK Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab. Madiun Januari – April 2019.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pendekatan yang dilakukan kepada

subjek penelitian dengan karakteristik yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Proses pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan

kepada subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013).

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

47

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Mengurus izin penelitian Kepada Ketua Stikes Bhakti Husada Mulia

Madiun.

2. Peneliti memberikan surat izin dan meminta izin kepada Kepala

Sekolah TK Desa Grobogan Kec.Jiwan Kab.Madiun.

3. Memberikan penjelasan tujuan, manfaat, prosedur dan tata cara

pengisian tentang kuesioner kepada pengantar responden dan bila

bersedia menjadi responden dan bila bersedia menjadi responden

dipersilahkan untuk menandatangani Informed consent.

4. Peneliti melakukan penelitian tentang perkembangan motorik kasar

kepada responden.

5. Kemudian peneliti mengumpulkan responden anak laki-laki kelas a, b,

dalam satu kelas yang sama untuk dilakukan penelitian.

6. Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner kepada responden.

7. Peneliti memberikan penjelasan mengenai kuesioner kepada pengantar

responden.

8. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya di

setiap pertanyaan yang ada di kuesioner.

9. Kemudian kuesioner di isi oleh responden dengan memberikan tanda

centang pada daftar pertanyaan yang ada pada kuesioner.

10. Kuesioner dikumpulkan kembali pada peneliti setelah responden

selesai mengisi kuesioner

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

48

11. Peneliti memeriksa kembali kuesioner yang tidak di isi oleh responden

untuk mengantisipasi jika ada pertanyaan yang belum terjawab oleh

responden.

4.10 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

4.10.1 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan software

statistik (Notoatmodjo, 2012), pengolahan data meliputi :

1. Editing

Hasil data dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing)

terlebih dahulu. Secara umum editing merupakan kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan apabila ada data-data yang belum lengkap.

Jika memungkinkan, perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk

melengkapi data-data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan,

maka data yang tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan

dalam pengolahan “data missing“.

2. Coding

Setelah data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng

“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan untuk selanjutnya dimasukkan

dalam tabel kerja untuk memudahkan pembaca.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

49

Coding untuk data umum anak :

a. Jenis Kelamin

Laki – laki : 1

Perempuan : 2

b. Umur

4-5 tahun : 1

5-6 tahun : 2

Coding untuk data umum orang tua adalah :

a. Jenis kelamin

Laki-laki : 1

Perempuan : 2

b. Umur

20-35 tahun : 1

36-45 tahun : 2

c. Pendidikan

Tidak sekolah : 1

SD : 2

SMP : 3

SMA : 4

Diploma/ S1 : 5

d. Pekerjaan

Tidak bekerja : 1

Pedagang : 2

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

50

Buruh Tani : 3

PNS : 4

Swasta : 5

3. Scoring

Pengolahan data selanjutnya adalah memberikan skor berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan untuk masing-masing variabel berikut

ini :

a. Pemberian nilai untuk status gizi sesuai dengan kriterian penilaian

gizi baik, gizi buruk, gizi sedang.

1) Gizi Baik : bila Zscore terletak ≥-SD s/d +SD

2) Gizi Kurang : bila Zscore terletak ≥-3SD s/d <2SD

3) Gizi Buruk : bila Zscore terletak <-3SD

b. Untuk mengukur perkembangan motorik anak dengan

menggunakan SDIDTK.

1) Sesuai : (9-10)

2) Meragukan : (7-8)

3) Menyimpang : (<6)

4. Tabulating

Proses pengelompokan jawaban-jawaban yang serupa dan

menjumlahkan dengan teliti dan teratur. Setelah jawaban terkumpul

kita kelompokan jawaban yang sama dengan menjumlahkannya. Pada

tahapan ini data yang diperoleh untuk setiap variabel disajikan dalam

bentuk distribusi frekuensi berupa tabel.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

51

5. Entri Data

Memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam computer dengan

menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social

Science) versi 16.00 for windows.Pada pengisian kode pada program

SPSS masing-masing variabel penelitian diberi kode berupa angka.

4.10.2 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan tabel distribusi

frekuensi dan tendensi sentral, baik variabel bebas (independen),

variabel terikat (dependen), dan deskripsi karakteristik responden

berdasarkan pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, umur.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat untuk mengetahui hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik kasar pada anak laki-laki usia prasekolah

menggunakan analisis uji Somers'D. Pengelolaan analisa data bivariat

ini dengan menggunakan software SPSS 16.0. Uji statistik yang

digunakan adalah uji Somer's D dengan α = 0,05. Data atau variabel

kategorik pada umumnya berisi variabel yang berskala ordinal dan

ordinal (Notoatmodjo, 2012). Adapun pedoman signifikansi memakai

panduan sebagai berikut: Bila p value < α (0,05), maka signifikansi

atau ada hubungan. Menurut Saryono & Mekar (2013), Uji Somers’D

mengukur hubungan antara 2 variabel berskala ordinal yang dapat

dibentuk ke dalam tabel kontingensi. Uji ini mengukur hubungan yang

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

52

bersifat simetris artinya variabel X dan variabel Y dapat saling

mempengaruhi. Uji ini merupakan penyempurnaan dari uji Gamma

dengan memperhatikan TIES dan merupakan modifikasi dari rumus

Kendall Tau-b. Kelebihan dari rumus ini dapat menentukan arah

hubungan, apakah variabel Y sebagai variabel dependen, X sebagai

variabel dependen atau hubungan keduanya simetris. Sehingga apabila

ingin menilai hubungan 2 variabel ordinal dengan bentuk tabel

kontingensi dan ada variabel yang mempengaruhi serta variabel yang

dipengaruhi, maka uji Somers’D sangat tepat digunakan.

Hasil analisa disimpulkan sebagai berikut :

1) Menolak H0 (menerima H1) bila diperoleh nilai p<0,05

2) Menerima H0 (menolak H1) bila diperoleh nilai p>0,05

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi

Tabel 4.2 Interval Koefesien Korelasi Somers'D

Interval Koefesien Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : (Sugiyono, 2012)

.

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

53

4.11 Etika Penelitian

4.11.1 Etika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan menjadi responden.Tujuannya adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.Jika

subjek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan

(Hidayat, 2007).Pada penelitian ini, peneliti meminta persetujuan

orangtua wali atau wali siswa TK Desa Grobogan Kec. Jiwan Kab.

Madiun terkait penelitian yang akan dilakukan serta apa saja yang

akan diujikan pada anak.

2. Anonimity (tanpa nama)

Menggunakan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan

(Hidayat, 2007).

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah lainnya, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil riset (Hidayat, 2007).

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

54

4.11.2 Prinsip Penelitian

1. Prinsip kerahasisaan (Confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak

untuk memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh

sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mngenai

identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Penelitian seyogyanya

cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden

(Notoatmodjo, 2012).

2. Prinsip keadilan dan keterbukaan (Respect for Justice an Inclusivess)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip

keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip

penelitian ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh

perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa membedakan gender,

agama, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

3. Prinsip Manfaat (Benefit)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya.Peneliti hendaknya berusaha menimalisir dampak yang

merugikan bagi objek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus

dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress,

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

55

maupun kematian subjek penelitian (Notoatmodjo, 2012). Sehingga

selama dilakukan penelitian atau selama penelitian berjalan, peneliti

berkewajiban untuk mengawasi serta menjaga responden agar tidak

menimbulkan cidera.

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

56

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pada pengumpulan data dan penelitian ini dilakukan kepada 43

responden mengenai “Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan

Motorik pada anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa Grobogan Kec

Jiwan Kab Madiun” yang dilakukan pada tanggal 26 April 2019, sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan pada penelitian maka hasil penelitian berisi

tentang data umum dan data khusus. Data umum berisi tentang

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia sedangkan data

khusus tentang status gizi dan perkembangan motorik. TK Desa Grobogan

merupakan lembaga kelompok bermain yang didirikan sebagai sarana

pendidikan bagi anak prasekolah. TK Desa Grobogan berdiri sejak 12

Januari 1986. Lokasi penelitian ini bertempat di TK Desa Grobogan yang

terdapat 2 kelas dengan fasilitas-fasilitas yang memadai seperti tenaga

pendidik yang berjumlah 4 orang, serta alat-alat permainan.

Fasilitas untuk menunjang perkembangan motorik kasar anak di TK

Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun terdapat penyediaan beberapa

fasilitas permainan edukatif seperti ayunan, jungkitan, prosotan, komedi

putar. Fasilitas untuk menunjang perkembangan motorik halus di TK Desa

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

57

Grobogan Jiwan Madiun terdapat penyediaan beberapa fasilitas permainan

edukatif seperti puzzle, balok.

5.2 Analisa Univariat

5.2.1 Data Umum

1. Karakteristik Orangtua Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan kategori usia di

TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun. No Usia Orang Tua Frekuensi Presentase (%)

1 24-35 tahun 25 58.1

2 36-45 tahun 18 41.9

Jumlah 43 100.0

Sumber : Lembar Observasi Responden di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun.

Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa dari 43 responden sebagian

besar berusia 24-35 tahun yaitu sebanyak 25 responden (58,1%).

2. Karakteristik Orangtua Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun.

No Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

1 SMP 5 11.6

2 SMA 34 79.1

3 Sarjana 4 9.3

Jumlah 43 100.0

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan April-Mei 2019

Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa 43 responden sebagian besar

orangtua memiliki tingkat pendidikan adalah SMA yaitu sebanyak 34

(79,1%) dan sebagian kecil tingkat pendidikannya adalah Sarjana

sebanyak 4 responden ( 9,3%).

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

58

3. Karakteristik Orangtua Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun.

No Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

1 Ibu Rumah Tangga 25 58.1

2 Pedagang 5 11.6

3 Buruh Tani 5 11.6

4 PNS 3 7.0

5 Swasta 5 11.6

Jumlah 43 100.0

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan April-Mei 2019

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 25 responden (58,1%) dan

sebagian kecil responden memiliki pekerjaan PNS sebanyak 3 responden

(7.0%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Anak di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun.

Usia Jumlah

(F)

Presentase

(%)

4 2 4.7

5 14 32.6

6 27 62.8

Jumlah 43

Sumber : Data primer hasil penelitian bulan April-Mei 2019

Tabel 5.4 menjelaskan bahwa dari 43 responden sebagian besar terdiri

dari anak berusia 6 tahun yaitu sebanyak 27 responden (62.8%), sebagian

kecil anak berusia 4 tahun yaitu sebanyak 2 responden (4.7%).

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

59

5.2.2 Data Khusus

1. Status Gizi Responden

Hasil analisis status gizi responden di TK Desa Grobogan Kec Jiwan

Kab Madiun.

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Status gizi pada anak laki – laki usia

prasekolah di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun.

Status Gizi Jumlah

(F)

Presentase

(%)

Gizi Baik 35 81,4

Gizi Kurang 4 9,3

Gizi Buruk 4 9,3

Jumlah 43 100.0

Sumber : Lembar Observasi di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun 2019

Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di TK

desa Grobogan Jiwan Madiun sejumlah 35 siswa (81,4%) adalah siswa

dengan status gizi baik.

2. Perkembangan Motorik Responden

Hasil analisis perkembangan motorik anak laki – laki di TK Desa

Grobogan Jiwan Madiun.

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi perkembangan motorik anak laki – laki di

TK Desa Grobogan Jiwan Madiun.

Perkembangan

Motorik

Jumlah

(F)

Presentase

(%)

Sesuai 34 79,1

Meragukan 4 9,3

Menyimpang 5 11,6

Jumlah 43 100.0

Sumber:Lembar Observasi Responden di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun

2019

Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di TK

Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun sejumlah 34 siswa (79,1) adalah

siswa dengan perkembangan motorik sesuai.

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

60

5.3 Hasil Analisis Bivariat

5.3.1 Hubungan status gizi dengan perkembangan motorik anak laki – laki

di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun

Tabel 5.7 Hasil Crosstab Hubungan Status Gizi dengan perkembangan

motorik pada anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa

Grobogan Jiwan Madiun.

Perkembangan

Motorik

Status Gizi Total Pvalue

Gizi Baik

Gizi

Buruk

Gizi

Kurang

0,000 F % F % F % F %

Menyimpang 0 0 2 4,7 2 4,7 4 9,3

Meragukan 0 0 0 0 1 2,3 1 2,3

Sesuai 35 81,4 2 4,7 1 2,3 38 91,7

Jumlah 35

4

4

43

α = 0,05

C = 0,076

Sumber : Olahan data SPSS 16

Tabel 5.5 di atas menunjukkan Crosstab Hubungan Status Gizi

dengan perkembangan motorik pada anak laki-laki usia prasekolah. Dari

data di atas di dapatkan Hasil status gizi baik dengan perkembangan

motorik sesuai sejumlah 35 (81,4%) siswa. Hasil status gizi buruk dengan

perkembangan motorik sesuai sejumlah 2 (4,7%) siswa. Hasil status gizi

kurang dengan perkembangan motorik menyimpang sejumlah 2 (4,7%).

Hasil status gizi kurang dengan perkembangan motorik meragukan

sejumlah 1 (2,3%) siswa. Hasil status gizi kurang dengan perkembangan

motorik sesuai sejumlah 1 (2,3%) siswa Hasil uji statistik dengan

menggunakan Uji Somers’D di dapatkan nilai P Value = 0,000 . Apabila P

Value = < α = (0,05) memiliki arti ada hubungan antara status gizi dengan

perkembangan motorik pada anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa

Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun. Nilai koefisien kontingensi sebesar

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

61

0,076 yang diinterprestasikan bahwa kekuatan hubungan antara status gizi

dengan perkembangan motorik hubungannya kuat, dimana semakin baik

status gizi maka semakin baik perkembangan motorik.

5.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan observasi terhadap

responden pada tanggal 26 april 2019 dan setelah diolah, maka peneliti

akan membahas mengenai hubungan status gizi dengan perkembangan

motorik pada anak laki – laki usia prasekolah di TK Desa Grobogan Kec

Jiwan Kab Madiun.

5.4.1 Identifikasi Status Gizi pada anak laki – laki di TK Desa Grobogan

Kec Jiwan Kab Madiun

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui sebagian besar status gizi pada siswa

TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun sejumlah (81,4%) siswa

dengan gizi baik. Sebagian besar status gizinya baik, yang gizi kurang dan

gizi buruk sejumlah (9,3%). Hal ini didukung dengan teori yang

dikemukakan oleh Wiyono (2017) status gizi adalah keadaan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dan makanan dan

kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Menurut pendapat Wiyono (2017) terdapat

beberapa hal mendasar yang dapat mempengaruhi tubuh manusia akibat

status gizi kurang yaitu akibat kekurangan asupan gizi pada masa

pertumbuhan, anak tidak dapat tumbuh optimal dan pembentukan otak

terhambat. Menurut WHO, bahwa gizi kurang mempunyai peran sebesar

45% terhadap kematian bayi dan balita. Hal ini didukung dengan

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

62

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Choirunnisa dkk (2013) tentang

hubungan status gizi dengan perkembangan motorik anak di RSUD

Tugurejo Semarang sejumlah 34 anak (68%) memiliki status gizi baik dan

16 (32%) memiliki status gizi cukup dan kurang, dengan hasil ada

hubungan status gizi dengan perkembangan motorik anak di RSUD

Tugurejo Semarang di dapatkan hasil ada hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik pada anak di RSUD Tugurejo Semarang.

Berdasarkan pembahasan diatas menurut peneliti status gizi pada

siswa TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun tergolong baik di

dapatkan dengan hasil 35 (81,4%) dengan gizi baik, dan 4 (9,3%)

tergolong gizi kurang dan gizi baik. Mayoritas gizi responden adalah gizi

baik. Faktor yang mempengaruhi gizi baik pada anak diantaranya yaitu

pendidikan dan pekerjaan orangtua. Faktor pendidikan orangtua

merupakan hal penting dalam tumbuh kembang seorang anak, semakin

tinggi pendidikan seseorang semakin mampu orang tersebut menerima

informasi serta pemahaman yang lebih untuk menerima informasi,

(Muscari,2010). Hasil penelitian ini menunujukkan mayoritas pendidikan

orangtua responden adalah SMA, hal ini mampu membuat ibu menerima

informasi terkait gizi yang baik untuk anaknya. Faktor pekerjaan

merupakan faktor penting juga untuk tumbuh kembang anak salah satunya

ibu rumah tangga. (Wuryani, 2012). Hasil penelitian ini menunjukkan

mayoritas ibu dengan pekerjaan ibu rumah tangga, dengan waktu mereka

yang banyak di habiskan di rumah untuk mengurus keperluan keluarga ini

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

63

mampu memberikan dukungan penuh dalam segala hal, terutama

kebutuhan makanan untuk anak. Ibu mampu mengontrol nutrisi dan gizi

yang akan diberikan untuk anaknya agar tumbuh kebang anak menjadi

lebih baik. Dengan ini peneliti berharap adanya peran baik dari pihak

pendidik (guru) maupun orangtua siswa dalam mempertahankan serta

meningkatkan status gizi anak-anak di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab

Madiun.

5.4.2 Identifikasi perkembangan Motorik Anak di TK Desa Grobogan Kec

Jiwan Kab Madiun

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui sebagian besar perkembangan motorik

pada siswa TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun sejumlah 34

(79,1%) dengan motorik sesuai, 4 (9,3%) dengan motorik meragukan dan

5 (11,6%) dengan motorik menyimpang.

Hal serupa ditujukan dengan teori yang diungkapkan oleh Wuryani

(2008) bahwa anak dengan perkembangan motorik yang baik atau normal

akan memiliki kesehatan yang baik, kemandirian, hiburan diri serta dapat

bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Atien (2016) bahwa anak dengan perkembangan

motorik abnormal atau memiliki masalah dalam perkembangan akan

mengalami beberapa masalah seperti keterlambatan dalam kemampuan

berkomunikasi (bersosialisasi), belajar, autism, kesulitan control emosi,

serta retardasi mental. Menurut Nurul (2015), adapun faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi perkembangan motorik terdiri dari beberapa faktor

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

64

diantaranya faktor keturunan, faktor gizi, faktor lingkungan, faktor emosi,

faktor jenis kelamin, faktor ekonomi, dan faktor kesehatan. Menurut

Susanto (2011) secara umum faktor yang mempengaruhi perkembangan

motorik diantaranya adalah gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis,

faktor toksin/zat kimia, faktor endokrin, faktor radiasi, faktor infeksi,

faktor stress, serta faktor anoreksia embrio.

Hasil ini di dukung oleh penelitian Choirunnisa dkk (2013) tentang

penilaian status gizi dengan perkembangan motorik anak di RSUD

Tugurejo Semarang yang di dapatkan sejumlah 33 siswa (66%) memiliki

perkembangan motorik yang sesuai.

Berdasarkan pemaparan di atas menurut peneliti status perkembangan

motorik siswa di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun tergolong

baik dengan hasil yang didapatkan yaitu sejumlah 79,1% dengan motorik

sesuai. Dengan ini peneliti berharap pada pihak-pihak terkait baik dari

pihak TK maupun orangtua dalam meningkatkan status perkembangan

motorik anak sesuai dengan umur anak.

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

65

5.4.3 Hubungan status gizi dengan perkembangan motorik pada anak laki-

laki di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun

Berdasarkan tabel 5.5. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji

Somers’D didapatkan P value = 0.000. Memiliki arti ada hubungan antara

status gizi dengan perkembangan motorik pada anak laki-laki usia

prasekolah di TK Desa Grobogan Jiwan Madiun.

Hasil yang serupa ditunjukkan penelitian Choirunnisa (2013) yang

hasilnya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara hubungan

status gizi dengan perkembangan motorik pada anak laki-laki usia

prasekolah. Menurut Nurul (2015), faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan motorik terdiri dari beberapa faktor

diantaranya faktor keturunan, faktor gizi, faktor lingkungan, faktor jenis

kelamin, faktor ekonomi, dan faktor kesehatan. Menurut Susanto (2011)

secara umum faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik

diantaranya adalah gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, faktor

toksin/zat kimia, faktor endokrin, faktor radiasi, faktor infeksi, faktor

stress, serta faktor anoreksia embrio.

Disinilah pemenuhan gizi pada anak sangat dibutuhkan dan menjadi

hal yang penting dikarenakan gizi yang sesuai dan seimbang dapat

memberikan dampak yang baik dalam perkembangan motorik anak.

Sehingga status gizi dapat dijadikan untuk meminimalkan atau mencegah

masalah dalam proses perkembangan motorik pada anak. Tahapan

perkembangan pada anak sendiri dapat digunakan sebagai sarana untuk

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

66

mendeteksi atau memprediksi secara dini gangguan masalah

perkembangan atau gagal dalam perkembangan motorik sesuai umurnya ,

(Susanto, 2011) .

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang

berstatus gizi baik menunjukkan perkembangan motorik yang baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki status gizi kurang. Hal ini

disebabkan karena kekurangan gizi dapat menyebabkan perkembangan

terganggu sehingga berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak.

Oleh sebab itu diharapkan peran guru untuk dapat membantu para siswa

melalui kerjasama dengan pihak terkait seperti puskesmas dalam

pemberian vitamin yang sudah rutin dilakukan setiap bulannya, hal ini

dikarenakan terdapat satu siswa dengan status gizi kurang yang memiliki

perkembangan motorik sesuai pada siswa TK Desa Grobogan Jiwan

Madiun, serta untuk orangtua siswa di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab

Madiun dapat memperoleh informasi tentang status gizi terutama makanan

dengan nilai gizi yang baik untuk dikonsumsi setiap harinya. Sehingga

orangtua dapat memberikan makanan dengan nilai gizi cukup yang

dibutuhkan oleh anak pada masa perkembangan dan pertumbuhannya dan

status gizi anak dapat terpenuhi serta meminimalkan adanya gangguan

dalam pertumbuhan dan perkembangan motoriknya.

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

67

5.5 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengakui adanya banyak

kelemahan dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang belum

optimal atau bisa dikatakan belum sempurna. Setiap penelitian pasti

memiliki hambatan dalam proses pelaksanaannya, dalam penelitian ini

peneliti memiliki beberapa keterbatasan yaitu :

1. Ketika melakukan pengukuran TB dan BB ada siswa yang tidak

kooperatif mengikuti instruksi peneliti seperti mereka tidak bisa diam

dan ramai sendiri.

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

68

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan status gizi dengan

perkembangan motorik pada anak laki-laki usia prasekolah di TK Desa

Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Status gizi pada siswa TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun

sebagian besar 35 (81,4%) siswa dengan status gizi baik.

2. Perkembangan motorik pada siswa TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab

Madiun sebagian besar 34 (79,1) siswa dengan perkembangan motorik

yang sesuai.

3. Ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik anak laki-laki

usia prasekolah di TK Desa Grobogan Kec Jiwan Kab Madiun dengan

P-value=0,000.

6.2 Saran

Dari hasil yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi guru dan

orangtua bahwa ada hubungan tentang status gizi dengan perkembangan

motorik pada anak.

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

69

2. Bagi Institusi Pendidikan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Mengembangkan teori-teori keperawatan dibidang anak yang

berhubungan tentang motorik anak.

3. Bagi Orangtua Responden

Meningkatkan pemahaman tentang status gizi dan perkembanagan

motorik.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, Dr Prof. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Ari, S. (2015). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Atmatsier, S. (2012). Penuntun diit anak.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Budiarto, E. (2012). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : EGC.

Choirunnisa, dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik

Anak Di RSUD Tugurejo Semarang. FIK UNY. Jurnal Keperawatan

Vol. IV, No 2.

Dahlan, S. (2011). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta:

Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Timur.http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFILKES

PROVINSI 2015/15 jatim.pdf. (Di akses 15 desember 2017).

Maddeppungeng. M Sp.A. (2018). Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

(KPSP) Di akses : Januari 2018.

Djaeni.(2014). Ilmu Gizi dan Profesi Edisi Kelima. Jakarta : Gramedia.

Kartono.(2019). Ciri-Ciri Anak Usia Prasekolah. Jakarta : Gramedia

Kasenda, G.Mariani. (2015). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan

Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah Di TK GMIM Solafide

Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Induk Minahasa. Manado :

Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. ejournal

keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015.

Kementrian Kesehatan R.I. (2011) . Standar Antropometri Penilaian Status Gizi

Anak. Jakarta : Direktorat Bina Gizi.

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh

Kembang Anak. Di akses : 30 juni 2016.

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

71

Lindawati (2016) Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perkembangan

Motorik Anak Usia Prasekolah. Skripsi. FIK. UNY. http:

//eprints.uns.ac.id/2949. Di akses pada tanggal 13 Januari 2016

Mardalena, I. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta :

Pustaka Baru Press.

Marimbi, H. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada

Balita. Yogyakarta : Nuha Medika.

Mulyadi (2010). Perkembangan Motorik Pada anak Usia Prasekolah. Yogyakarta

: Pustaka Baru Press

Notoatmodjo. S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurul. (2012). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak usia Prasekolah. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional : Universitas Terbuka. Di akses pada

tanggal 12 Juni 2012.

Nurssalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Ed 3. Jakarta :

Salemba Medika.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Sari, W. D. (2017). Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik

Kasar Anak Usia 1-5 Tahun Di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari

Surakarta. Jurnal Kesehatan. Fakultas Ilmu Keperawatan UNY. 5(2) : 157-

164 (Di akses pada tanggal 12 Januari 2017).

Susanto. (2011). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan. Yogyakarta

: Medical Book.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung : CV Alfabet.

Supartini, Y. (2014). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.

Swarjana, I.K. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).

Yogyakarta: Buku Ajar Konsep Keperawatan.

WHO. (2013). Gizi Kurang Terhadap Balita.ROM: FAO/WHO

Wiyono, S., Harjatmo, P.T., dan Par’I M.H. (2017). Penilaian Status

Gizi.http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/

PENILAIAN-STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf. (Di akses, 20 desember 2017)

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

72

Wuryani. (2016) Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan

Motorik Anak Usia Prasekolah. Skripsi. FIK. UNY.

http://eprints.uns.ac.id/2949. Di akses pada tanggal 2 Januari 2016

Wulandari, M. (2017). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik

Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 3-5 Tahun di Play Grup Traju Mas

Puwokerto. jurnal kesehatan. Fakultas Ilmu Keperawatan.

http:dgilb.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=15443. Di akses 16

September 2014.

Yohanes. (2016). Nutrisi Sang Buah Hati Bukti Cinta Ibu Cerdas. Yogyakarta:

Gosyen Publishing.

Zulaikah (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 2

Sampai 3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta.

http://digilib.uns.ac.id/abstrak_14904_hubungan-status-gizi-dengan-

perkembangan-anak-usia-2-sampai-3-tahun-diwilayah-kerja-puskesmas-

gambirsari-kota-surakarta.html. Diakses 21 Januari 2016

.

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

73

Lampiran 1

Surat Izin Pengambilan Data Awal

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

74

Lampiran 2

Surat Izin Penelitian

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

75

Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,

Nama : Isyarotus Sakinah

NIM : 201502019

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Hubungan Status Gizi dengan

Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah di TK Desa Grobogan Kec.

Jiwan Kab. Madiun”. Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara

untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan.

Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan

saya gunakan untuk kepentingan penelitian.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya ucapakan

terima kasih.

Madiun, April 2019

Peneliti,

Isyarotus Sakinah

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

76

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama (Inisial) :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta mengetahui tentang

manfaat penelitian yang berjudul “HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK

DESA GROBOGAN KEC. JIWAN KAB. MADIUN” maka dengan

menandatangani atau memberikan cap ibu jari pada surat persetujuan ini, berarti

saya menyatakan bersedia menjadi responden, dengan catatan apabila sewaktu-

waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan

perjanjian persetujuan ini.

Madiun, April 2019

Yang menyatakan

Peneliti

( )

Responden

( )

Saksi

(…………………………..)

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

77

Lampiran 5

KPSP UNTUK ANAK 60 BULAN – 72 BULAN

A.Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

1. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?

2. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya dan beri anak kesemoatan 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

3. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih

panjang” perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan : “mana garis yang lebih panjang?” minta anak menunjuk

garis yang lebih panjang. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan

ulangi pertanyaan tersebut.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan

tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak

3 kali dengan benar?

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

78

4. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,

suruh anak menggambar seperti contoh ini kertas kosong yang

tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar

seperti contoh ini?

5. Ikuti perintah ini dengan seksma. Jangan memberi isyarat dan telunjuk

atau matspads saat memberikan perintah berikut ini : “letakkan kertas

ini diatas lantai”

“ letakkan kertas ini di baawah kursi”

“letakkan kertas ini di depan kamu “

“ letakkan kertas ini dibelakang kamu”

Jawab Ya hanya jika anak mengerti “di atas” , “di bawah” , “di

depan”, dan “di belakang”

6. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis

atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya?

7. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakana pada anak :

“Tunjukkan segi empat merah”

“ Tunjukkan segi empat kuning”

“Tunjukkan segi empat biru”

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

79

“Tunjukkan segi empat hijau”

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

8. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpasangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia

dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

9. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan

B. Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan.

1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,

suruh anak menggambar seperti contoh ini dikertas kosong yang

tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat

menggambar seperti contoh ini.

2. Ikuti perintah dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan

telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini : “

letakkan kertas ini di atas lantai”.

“ Letakkan kertas ini di bawah kursi”

“ Letakkan kertas ini di belakang kamu”

“ Letakkan kertas ini di depan kamu”

Jawab Ya hanya jika anak mengerti arti “ di atas”, “ di bawah” “di

depan” dan “ di belakang”

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

80

3. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakana pada

anak :

“ Tunjukkan segi empat merah “

“ Tunjukkan segi empat kuning”

“Tunjukkan segi empat biru”

“ Tunjukkan Segi empat hijau “

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

4. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).

Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki ?

5. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan ?

6. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan

padanya :

“ Buatlah gambar orang “

Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/

mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Untuk

bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki.,

setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar

sedikitnya 3 bagian tubuh ?

7. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dpatkah anak

menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh.

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

81

8. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola tenis

hanya dengan menggunakan kedua tangannya?(bola besar tidak ikut

dinilai).

C.Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan

1.Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakana pada anak :

“ Tunjukkan segi empat merah”

“Tunjukkan segi empat kuning”

“Tunjukkan segi empat biru”

“ Tunjukkan segi empat hijau”

3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bntuan?

4. Suruh anak menggambar di tempat kosongyang tersedia. Katakana

padanya : “Buatlah gambar orang”

5. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 4, dapatkah anak

menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh ?

6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum

selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:

“ Jika kuda besar maka tikus”

“ Jika api panas maka es”

“ Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang “

Apakah anak menjawab dengan benar (Tikus kecil, es dingin, ayah

seorang pria)?

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

82

7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis / bola

kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya.? (Bola besar tidak

ikut dinilai).

8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya dan beri anak kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia

mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih ?

9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini.,

suruh anak menggambar seperti contoh ini dikertas kosong yang

tersedia.berika 3 kali kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini ?

10. Isi titik-titik ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali

mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.

“ Sendok di buat dari apa”

“ Sepatu dibuat dari apa”

“Pintu dibuat dari apa”

Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar ?

sendok dibuat dari besi, baja, plastic, kayu.

Sepatu dibuat dari kuliat, karet, kain, plastic, kayu.

Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

83

B. Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

I : Motorik Halus = 7 Pertanyaan

II : Motorik Kasar = 2 Pertanyaan

9 Pertanyaan

C. Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan

I : Motorik Halus = 7 Pertanyaan

II : Motorik Kasar = 2 Pertanyaan

9 Pertanyaan

D. Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan

I : Motorik Halus = 7 Pertanyaan

II : Motorik Kasar = 2 Pertanyaan

9 Pertanyaan

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

84

Pembacaan Hasil KPSP :

1. Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya

a. Jawaban Ya, bila ibu pengasuh menjawab : anak bisa atau pernah

atau sering atau kadang – kadang melakukannya.

b. Jawaban tidak, bila ibu pengasuh menjawab : anak belum pernah

melakukan atau tidak pernah atau ibu pengasuh anak tidak tahu.

2. Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 perkembangan anak sesuai dengan

tahapan perkembangannya (S)

3. Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)

4. Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan

(P)

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

85

Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN

A. Pengukuran Berat Badan

1. Letakkan timbangan pada tempat yang datar dan rata.

2. Pastikan timbangan berfungsi dengan baik dan atur petunjuk pada titik

nol.

3. Meminta responden melepas alas kaki.

4. Meminta responden naik ke atas timbangan dengan posisi tegak

menghadap ke depan

5. Perhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan tegak lurus dengan

angka.

6. Mencatat hasil pengukuran pada lembar observasi

B. Pengukuran Tinggi Badan

1. Memasang microtoise pada dinding.

2. Meminta responden melepas alas kaki dan penutup kepala (topi).

3. Meminta responden berdiri tegak dan menempel pada dinding dan

pandangan lurus ke depan.

4. Tarik microtoise ke bawah sampai menempel kepala responden, apabila

responden berhijab agak sedikit ditekan agar pengaruh jilbab bisa

diminimalisir.

5. Perhatikan angka yang nampak pada lubang dalam gulungan microtoise.

6. Mencatat hasil pengukuran pada lembar observasi.

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

86

Lampiran 7

TABULASI DATA

NO UMUR

ORANGTUA

PENDIDIKAN

ORANGTUA PEKERJAAN

UMUR

ANAK KUESIONER MOTORIK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total Kriteria

1 Ny Y SARJANA PNS 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

2 Ny A SMA IRT 4 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 Meragukan

3 Ny T SMA IRT 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Sesuai

4 Ny S SMP BURUH

TANI

5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Sesuai

5 Ny L SMP IRT 5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 Meragukan

6 Ny S SMP SWASTA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

7 Ny S SMA IRT 5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

8 Ny D SMA IRT 5 9 Sesuai

9 Ny C SARJANA PNS 5 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Meragukan

10 Ny F SMP PEDAGANG 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

11 Ny Y SMA SWASTA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

12 Ny W SARJANA SWASTA 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Sesuai

13 Ny A SARJANA SWASTA 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

14 Ny A SMP IRT 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

15 Ny S SMA SWASTA 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

16 Ny D SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

17 Ny N SMA BURUH

TANI

6 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 Menyimpang

18 Ny T SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

19 Ny S SMA PEDAGANG 6 0 0 0 1 1 1 1 1 0 5 Menyimpang

20 Ny B SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

21 Ny L SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

22 Ny T SMA SWASTA 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

23 Ny H SMA IRT 6 0 1 1 1 1 1 0 0 0 5 Menyimpang

24 Ny S SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

87

NO UMUR

ORANGTUA

PENDIDIKAN

ORANGTUA PEKERJAAN

UMUR

ANAK KUESIONER MOTORIK

25 Ny M SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

26 Ny R SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

27 Ny P SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

28 Ny Y SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

29 Ny A SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

30 Ny T SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6 Menyimpang

31 Ny S SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

32 Ny L SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

33 Ny S SMA IRT 6 0 0 0 1 1 1 1 1 0 5 Menyimpang

34 Ny S SMA IRT 6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Sesuai

35 Ny D SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

36 Ny C SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

37 Ny B SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

38 Ny S SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Sesuai

39 Ny K SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

40 Ny W SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

41 Ny P SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

42 Ny M SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Sesuai

43 Ny I SMA IRT 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Sesuai

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

88

Lampiran 8

DATA SPSS KARAKTERISTIK RESPONDEN

Statistics

VAR00001

N Valid 43

Missing 0

UMUR RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4 2 4.7 4.7 4.7

5 15 34.9 34.9 39.5

6 26 60.5 60.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

Statistics

VAR00001

N Valid 43

Missing 0

STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid GIZI BAIK 35 81.4 81.4 81.4

GIZI BURU 4 9.3 9.3 90.7

GIZI KURA 4 9.3 9.3 100.0

Total 43 100.0 100.0

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

89

Statistics

VAR00001 VAR00002

N Valid 43 43

Missing 0 0

MOTORIK KASAR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid MENYIM 5 11.6 11.6 11.6

MERAGU 4 9.3 9.3 20.9

SESUAI 34 79.1 79.1 100.0

Total 43 100.0 100.0

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

90

UJI SOMERS’D

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00001 * VAR00002 43 100.0% 0 .0% 43 100.0%

VAR00001 * VAR00002 Crosstabulation

Count

VAR00002

Total MENYIM MERAGU SESUAI

VAR00001 GIZI BAIK 1 0 34 35

GIZI BURU 4 0 0 4

GIZI KURA 0 4 0 4

Total 5 4 34 43

Directional Measures

Value

Asymp. Std. Error

a Approx. T

b Approx. Sig.

Ordinal by Ordinal

Somers' d Symmetric -.810 .076 -4.421 .000

VAR00001 Dependent -.773 .104 -4.421 .000

VAR00002 Dependent -.851 .056 -4.421 .000

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

91

Lampiran 9

Surat Selesai Penelitian

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

92

Lampiran 10

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/681/1/1.pdf · Lampiran 6 SOP BB & TB ..... 70 Lampiran 7 Lembar Obsevasi ..... 71 Lampiran 8 SPSS

93

Lampiran 11

Dokumentasi