FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN...

118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI POKOK NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS VIII SMP PANCASILA IX BATUWARNO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ( Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Disusun Oleh : DYAH RETNO PALUPI K 6405016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI POKOK

NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS VIII SMP PANCASILA

IX BATUWARNO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

( Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

DYAH RETNO PALUPI

K 6405016

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PENGAJUAN

PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI POKOK

NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS VIII SMP PANCASILA

IX BATUWARNO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

( Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

DYAH RETNO PALUPI

K 6405016

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

ii

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

iii

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan telah diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Drs. Machmud, AR, SH, M.Si .............................

Sekretaris : Winarno, S.Pd, M.Si ..................................

Anggota I : Dra. Rusnaini, M.Si ..................................

Anggota II : Drs. H. Utomo, M.Pd ...................................

Disusun oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19621126 198103 1 001

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ABSTRAK

Dyah Retno Palupi. PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN MATERI POKOK NILAI-NILAI PANCASILA

PADA SISWA KELAS VIII SMP PANCASILA IX BATUWARNO TAHUN

PELAJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi, Surakarta :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Januari 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

Kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno Tahun Ajaran 2009/2010 pada materi

pokok nilai-nilai pancasila dengan penerapan peta konsep.

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model

siklus. Tiap siklus ada 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan (Planning), (2)

Pelaksanaan Tindakan ( Acting), (3) Observasi (Observing) dan (4) refleksi

(Reflecting). Sebagai subjeknya adalah siswa kelas VIII B SMP Pancasila IX

Batuwarno yang berjumlah 31 siswa. Subjek ini dipilih karena kelas ini

mempunyai rata- rata kelas terendah di antara kelas VIII yang lainnya. Teknik

pengumpulan data untuk variabel peningkatan prestasi/hasil belajar PKn melalui

penerapan peta konsep. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

wawancara, observasi, dokumentasi, tes, angket balikan siswa serta foto. Teknik

analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang mempunyai 3 buah

komponen, yaitu : pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan, bahwa penelitian

tindakan kelas pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan prestasi/hasil

belajar PKn untuk materi pokok nilai-nilai pancasila pada siklus I bisa

mendapatkan rata-rata kelas 64,83 yang semula pada tes awal rata-rata kelasnya

hanya 57,42 mengalami peningkatan, begitu juga pada siklus II juga mengalami

peningkatan sebesar 5,65 % yaitu menjadi 70,48. Dengan demikin, dapat

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran PKn dengan penerapan peta

konsep dapat meningkatkan prestasi/hasil belajar PKn pada siswa Kelas VIII B

SMP Pancasila IX Batuwarno Tahun Ajaran 2009/2010.

vi

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

ABSTRACT

Dyah Retno Palupi. THE APPLICATION OF CONCEPT MAP IN

IMPROVING THE CITIZENSHIP EDUCATION LEARNING

ACHIEVEMENT IN THE SUBJECT MATTER OF PANCASILA VALUES IN

VIII GRADER OF SMP PANCASILA IX BATUWARNO IN THE SCHOOL

YEAR OF 2009/2010 (Classroom Action Research). Thesis, Surakarta: Teacher

Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, January

2010.

The objective of research is to improve the learning achievement of VIII B

grader of SMP Pancasila IX Batuwarno in the School Year of 2009/2010 in the

subject matter of pancasila values using the application of concept map.

This study belongs to a Classroom Action Research with cycle model,

there are 4 stages in each cycle: (1) planning, (2) acting, (3) observing, and (4)

reflecting. The subject was the VIII B graders of SMP Pancasila IX Batuwarno in

the School Year of 2009/2010 as many as 31 students. The subject of research was

selected because this class has the lowest mean value among other VIII classes.

Technique of collecting data used for the learning achievement/result of

Citizenship subject was the application of conceptual map. Techniques of

collecting data employed were interview, observation, documentation, test,

students’ returned questionnaire as well as photograph. Technique of analyzing

data used was an interactive model with 3 components: data collection, reduction,

display and conclusion drawing or verification.

Based on the result of research, it can be concluded that the classroom

action research in cycle I shows the improvement of achievement/result of

Citizenship subject in the subject matter of pancasila values in cycle I of 64.83

from 57.42 in prior condition, and in cycle II it also increases by 5.65% to 70.48.

Thus, it can be recommended that the Citizenship learning with the application of

conceptual map can improve the achievement/result of Citizenship subject in the

VIII B graders of SMP Pancasila IX Batuwarno in the School Year of 2009/2010.

vii

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

MOTTO

“Akar prestasi sejati adalah niat untuk mencapai yang terbaik”

(Harold Yaylor)

viii

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada:

Ibu dan Bapak tercinta,

Adik-adikku tersayang,

Teman-teman Seperjuangan Angkatan 2005,

Dan Almamater.

ix

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya skipsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi

ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan ijin

penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Rusnaini, M.Si, Pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

5. Bapak Drs. H. Utomo, M.Pd, Pembimbing II dan Pembimbing Akademik

yang dengan sabar telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan

motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Segenap Bapak/ Ibu Dosen Prodi PKn yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala sekolah SMP Pancasila IX Batuwarno yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

8. Guru pendidikan kewarganegaraan di SMP Pancasila IX Batuwarno yang

telah membantu kelancaran dalam penelitian ini.

9. Almamater PKn angkatan 2005 yang telah memberikan motivasi untuk

meyelesaikan skripsi ini.

x

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

10. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk kelancaran penulisan

skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari masih ada banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk

menyempurnakannya. Penulis berharap semoga semoga skripsi ini bermanfaat

bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

xi

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

HALAMAN ABSTRAK ..............................................................................

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR TABEL ......................................................................................

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................

B. Identifikasi Masalah .......................................................................

C. Pembatasan Masalah ......................................................................

D. Rumusan Masalah ..........................................................................

E. Tujuan Penelitian ...........................................................................

F. Manfaat Penelitian .........................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar PKn

a. Prestasi Belajar ...................................................................

b. Pendidikan Kewarganegaraan ............................................

2. Peta Konsep

a. Pengertian Peta Konsep .....................................................

b. Ciri-ciri Peta Konsep...........................................................

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

xi

xv

xvi

xvii

1

3

3

4

4

4

5

9

16

17

xii

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Teknik Menyusun Peta Konsep .........................................

d. Manfaat Peta Konsep .........................................................

e. Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep ...........................

3. Materi Pokok Nilai-nilai Pancasila

a. Pancasila

1) Pengertian Pancasila ....................................................

2) Sejarah Perumusan Pancasila ......................................

3) Pancasila sebagai Dasar Negara RI .............................

4) Pancasila sebagai Ideologi Negara ..............................

b. Nilai-nilai Pancasila

1) Pengertian dan Jenis Nilai ...........................................

2) Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi

Negara .........................................................................

3) Pancasila sebagai Ideologi Terbuka ............................

4) Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan ...............

B. Penelitian yang Relevan .................................................................

C. Kerangka Berpikir ..........................................................................

D. Hipotesis Tindakan ........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................

B. Pendekatan Penelitian ....................................................................

C. Subjek Penelitian ...........................................................................

D. Sumber Data ...................................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

F. Validitas Data .................................................................................

G. Analisis Data ..................................................................................

H. Indikator Kinerja ............................................................................

I. Prosedur penelitian .........................................................................

18

19

22

24

25

27

29

30

31

33

34

38

39

41

42

43

45

46

47

51

52

54

54

59

xiii

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

AB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Profil Sekolah ………………………………………………...

2. Visi Misi ……………………………………………………..

3. Keadaan Guru ……………………………………………......

4. Keadaan Siswa ……………………………………………….

5. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah ……………………..

6. Subjek Penelitian

a. Profil Guru Mitra ………………………………………...

b. Profil Siswa ………………………………………………

B. Deskripsi Umum Pembelajaran

1. Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) Kelas VIII B di SMP Pancasila IX Batuwarno ………

2. Penelitian Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan I ……………………….....

b. Pelaksanaan Tindakan I ………………………………….

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I …………...............

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I ………………...............

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan

Penelitian

a. Hasil Observasi Siswa ........................................................

b. Hasil Observasi Kinerja Guru ............................................

c. Hasil Tes ............................................................................

d. Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa ............................

e. Hasil Refleksi .....................................................................

f. Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus Siklus II .........

4. Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II ……………………………........

b. Pelaksanaan Tindakan II .....……………………………...

c. Observasi Tindakan II ….………………………………...

d. Refleksi Tindakan II …………………………………......

60

60

62

63

64

64

67

69

71

73

74

75

76

76

78

80

82

82

85

87

88

89

xiv

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

5. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan

Penelitian

a. Hasil Observasi Siswa ........................................................

b. Hasil Observasi Kinerja Guru ............................................

c. Hasil Tes ............................................................................

d. Hasil Angket Balikan Siswa ..............................................

e. Hasil Refleksi .....................................................................

f. Temuan Penelitian Siklus II ...............................................

C. Analisis Pelaksanaan Tindakan kelas dalam Penerapan Peta

Konsep pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk Mempersiapkan

Penerapan Peta Konsep ............................................................

2. Implikasi Penerapan Peta Konsep Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar PKn ................................................................

3. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam

Penerapan Peta Konsep ............................................................

4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala yang

Dihadapi Guru dalam Penerapan Peta Konsep ........................

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................

B. Implikasi ........................................................................................

C. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

LAMPIRAN ...............................................................................................

90

90

91

93

94

97

98

98

99

101

101

101

103

106

xv

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu Penelitian ..............................................................

2. Indikator Kinerja Penelitian .............................................

3. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Kualitas Hasil

Belajar ..............................................................................

4. Daftar Nama Guru SMP Pancasila IX Batuwarno ...........

5. Jumlah Siswa SMP Pancasila IX Batuwarno....................

6. Daftar Siswa Kelas VIII B ...............................................

7. Data Keaktifan Siswa Kelas VIII B Siklus I ....................

8. Hasil Tes Kemampuan Awal ...........................................

9. Hasil Tes Siklus I .............................................................

10. Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa Siklus I ............

11. Data Keaktifan Siswa Kelas VIII B Siklus II ..................

12. Hasil Tes Siklus II ............................................................

13. Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa Siklus II ...........

14. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

dan Siklus II .....................................................................

15. Perbandingan Tingkat Keaktifan siswa Siklus I dan

Siklus II ............................................................................

42

54

54

62

63

66

75

76

77

79

89

90

92

95

96

xvi

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta Konsep Materi Pokok Nilai-nilai Pancasila .............

2. Skema Kerangka Berpikir ................................................

3. Siklus PTK .......................................................................

4. Model Analisis Interaktif .................................................

5. Skema Prosedur Penelitian ...............................................

6. Diagram Keaktifan Siswa Siklus I ..................................

7. Diagram Hasil Tes Kemampuan Awal ............................

8. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ....................

9. Diagram Keaktifan Siswa Siklus II ..................................

10. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ...................

11. Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus

I dan Siklus II ...................................................................

12. Diagram Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I

dan Siklus II .....................................................................

23

40

45

53

58

75

77

78

89

91

95

96

xvii

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ................................................................................

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tes Kemampuan

Awal ...................................................................................

3. Kisi-kisi Soal ......................................................................

4. Soal-soal Tes ......................................................................

5. Kunci Jawaban Soal ...........................................................

6. Uji Validitas Tes .................................................................

7. Soal Hasil Uji Validitas ......................................................

8. Lembar Observasi Kinerja Guru ........................................

9. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ...................................

10. Angket Tanggapan Balikan Siswa ......................................

11. Pedoman Wawancara .........................................................

12. Hasil Wawancara ................................................................

13. Dokumentasi Penelitian ......................................................

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .....................

15. Daftar Kelompok Belajar Siklus I ......................................

16. Soal Diskusi Kelompok Siklus I .........................................

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ....................

18. Daftar Kelompok Belajar siklus II .....................................

19. Soal Diskusi Kelompok siklus II ........................................

20. Hasil Skor Keaktifan Siswa Siklus I ..................................

21. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ...............................

22. Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal ...................................

23. Daftar Nilai Tes Siklus I .....................................................

24. Hasil Skor Keaktifan Siswa Siklus II .................................

25. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ..............................

107

109

111

112

123

125

131

142

143

144

147

148

150

153

157

158

162

166

167

173

175

176

177

178

180

xviii

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

26. Daftar Nilai Tes Siklus II ...................................................

27. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Tentang Ijin Menyusun Skripsi/ Makalah .......

28. Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Dekan FKIP

Universitas Sebelas Maret ..................................................

29. Surat Ijin Akan Melakukan Penelitian yang Ditujukan

Kepada Kepala Sekolah ......................................................

30. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ...............

181

182

183

184

185

xix

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat, menggugah para

pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah

pada penguasaan konsep materi pembelajaran, yang dapat menunjang kegiatan

sehari-hari dalam masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan sains

dan teknologi, kreativitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang

perlu ditingkatkan. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia

adalah melalui jalur pendidikan.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam meningkatkan

pengetahuan. tanpa adanya pendidikan manusia tidak dapat menggunakan

segenap kemampuannya. Keberhasilan di dalam dunia pendidikan antara lain

ditunjukkan oleh adanya peningkatan kualitas dari hasil pendidikan dan dapat

dilihat pada prestasi belajar yang baik.

Berdasarkan pengalaman mengajar di SMP Pancasila IX Batuwarno,

perilaku siswa cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang

diberikan guru. Siswa tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat

tentang materi yang diberikan. Melihat kondisi ini, peneliti berusaha untuk

mencarikan metode pembelajaran lain yaitu metode pembelajaran diskusi. Siswa

dibagi atas beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang (melihat kondisi

siswa di kelas). Dari diskusi yang telah dilaksanakan, ternyata siswa masih kurang

mampu dalam mengemukakan pendapat, sebab kemampuan dasar siswa masih

rendah. Dalam bekerja kelompok, hanya satu atau dua orang saja yang aktif,

sedangkan yang lainnya membicarakan hal lain yang tidak berhubungan dengan

tugas kelompok. Berhubung tidak semua anggota kelompok yang aktif, maka

tanggung jawab dalam kelompok menjadi kurang, bahkan dalam kerja kelompok

(diskusi), peneliti juga menemukan ada di antara anggota kelompok yang egois

sehingga tidak mau menerima pendapat teman.

1

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Melihat kenyataan-kenyataan yang peneliti temui pada sikap siswa di

dalam proses pembelajaran tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa aktivitas

siswa di SMP Pancasila IX Batuwarno dalam pembelajaran Kewarganegaraan

sangat kurang.

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain

rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran Kewarganegaraan. Guru

sering memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan tanya-jawab, sehingga

siswa tidak terstimulasi untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif. Dari

pengalaman yang peneliti hadapi di dalam proses pembelajaran Kewarganegaraan

yang tidak aktif maka peneliti berusaha mencarikan strategi pembelajaran lain,

sehingga pembelajaran lebih bermakna dan lebih berkualitas. Strategi

pembelajaran yang akan peneliti coba adalah dengan pembelajaran menggunakan

peta konsep. Strategi pembelajaran dengan bantuan pemetaan konsep merupakan

salah satu alternatif yang dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar

(Jegede, Alaiyemola, dan Okebuola: 1990: 146)

Sebagai salah satu strategi pemecahan masalah menuju belajar bermakna,

peta konsep menerapkan prinsip pembelajaran kontekstual yang meliputi prinsip

relating, experiencing, applying, cooperating dan transfering. Hal ini sesuai

dengan teori belajar asimilasi kognitif dari David P. Ausubel yang dianggap

sebagai sumber aspirasi lahirnya teknik peta konsep ( Hisyam Zaini, 2002: 19).

Dalam teori belajar asimilasi kognitif ini dijelaskan bahwa proses belajar

bermakna akan terjadi apabila para siswa mampu mengasimilasikan pengetahuan

yang dimiliki sebelumnya dengan konsep-konsep atau pengetahuan yang baru.

Peta Konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna

antara konsep-konsep dalam bentuk preposisi (yaitu pernyataan yang dapat

bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya). Preposisi ini merupakan dua atau

lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam satu unit. Disini peta

konsep yang digunakan merupakan subuah pernyataan grafik dua dimensi pada

suatu pengetahuan yang dominan (Novak & Gowin, 1984), peta konsep

digunakan secara efektif untuk pembentukan pengetahuan, untuk dasar

pembelajaran, perekam perubahan konsep selama pengembangan koognitif, dari

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

suatu evaluasi. strategi ini, hanya meminimalkan kumpulan dari relation names

yang digunakan dalam pemilihan konstruksi ranah konsep/peta konsep.

Ketertarikan peneliti mengambil strategi pembelajaran peta konsep, karena

peneliti melihat dalam strategi pembelajaran peta konsep semua siswa diberi tugas

dan tanggungjawab, baik individu maupun kelompok. Oleh sebab itu, dalam

penelitian ini peneliti mengambil sebuah judul yaitu: “Penerapan Peta Konsep

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi

Pokok Nilai-Nilai Pancasila Pada Siswa Kelas VIII SMP Pancasila IX

Batuwarno Tahun Pelajaran 2009/2010” (Penelitian Tindakan Kelas).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain:

1. Siswa tidak terstimulasi untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif.

2. Strategi dalam pembelajaran yang diterapkan belum tepat dan belum

berdasarkan pada kebutuhan yang bersangkutan, tetapi lebih cenderung pada

tuntutan pokok bahasan.

3. Proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah yaitu berpusat pada guru

(teacher center).

4. Prestasi belajar siswa rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas,

maka permasalahan difokuskan pada prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP

Pancasila IX Batuwarno pada mata pelajaran PKn yang rendah. Untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut akan diterapkan peta konsep, pada materi

pokok nilai-nilai pancasila.

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah

penerapan peta konsep dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan materi pokok nilai-nilai pancasila pada siswa kelas

VIII SMP Pancasila IX Batuwarno Tahun Pelajaran 2009/2010?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan materi pokok nilai-nilai pancasila melalui strategi peta konsep.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan gambaran kelebihan dan kekurangan peta konsep dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Nilai-Nilai Pancasila.

2. Manfaat Praktis

Memberi masukan pada tenaga pengajar (guru) khususnya pengajar di SMP

Pancasila IX Batuwarno dalam menerapakan pembelajaran yang berorientasi

pada keterlibatan secara aktif siswa dalam proses belajar mengajar.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

Setiap kegiatan ilmiah termasuk penelitian ilmiah tidak akan pernah lepas

dari ilmu pengetahuan sebagai pendukung penelitian yang akan atau telah

dilaksanakan. Ilmu pengetahuan tersebut sangat diperlukan agar penelitian dapat

teruji kebenaranya. Karena penelitian yang baik adalah penelitian yang

mempunyai teori-teori relevan yang dapat mendukung apa yang akan atau telah

diteliti.

Teori-teori yang dijadikan tinjauan pustaka tentunya adalah teori-teori

yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teori harus mencakup berbagai

konsep yang ada dalam penelitian, oleh sebab itu setiap peneliti harus menemukan

sebanyak-banyaknya teori untuk mendukung penelitianya. Begitu pula dalam

penelitian ini. Peneliti harus menemukan sejumlah teori yang dapat dijadikan

pendukung apa yang akan atau sedang diteliti.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam bab ini akan diuraikan mengenai

berbagai landasan teori yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini. Adapun landasan teori dalam penelitian ini adalah : (1) Prestasi

Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (2) Peta Konsep (3) Materi Pokok Nilai-

nilai pancasila.

1. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

a. Prestasi Belajar

1) Pengertian Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar dikelas untuk mengetahui berhasil

atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa harus dilakukan evaluasi

yang hasilnya berupa prestasi belajar siswa. Evaluasi terhadap penilaian

hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta

didik dalam mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dari hasil

evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar dan

5

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

materi yang belum dikuasai peserta didik. Nana Syaodih Sumadinata,

(2003:102) menyatakan bahwa “Prestasi belajar dapat disebut juga sebagai

hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan

potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir

maupun ketrampilan motorik”. Sama halnya dengan Nana Sudjana

(2008:22) dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”. Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan

“belajar” (Zainal Arifin, 1990:2-3). Prestasi merupakan hasil yang telah

dicapai.

Prestasi merupakan wujud dari keunggulan yang diperoleh

seseorang dalam bidang tertentu. Prestasi diperoleh melalui perjuangan

yang dilandasi oleh motivasi yang tinggi untuk melakukan tindakan.

Untuk mewujudkan prestasi diperlukan langkah-langkah nyata yang harus

dilakukan untuk mempersiapkan tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Zainal Arifin (1990: 3) “Prestasi belajar merupakan suatu

masalah yang esensial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang

rentang hidupnya manusia selalu mengejar presatsi menurut bidang dan

kemampuannya masing-masing”. Prestasi belajar adalah hal yang sangat

penting bagi kehidupan manusia karena dengan mengetahui prestasi

belajar maka dapat diketahui apakah orang tersebut pandai atau kurang

pandai. Seseorang yang telah memiliki prestasi yang baik pasti dia akan

merasa puas terhadap dirinya dan kepandaian yang dia miliki akan

membawa kebanggaan tersendiri bagi kehidupannya. Prestasi belajar baru

akan diketahui setelah orang tersebut menyelesaikan suatu proses belajar

mengajar.

W.S Winkel (1991: 39) menambahkan bahwa, “Prestasi belajar

adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses yang

berlangsung dalam interaksi subjek dengan lingkungannya yang

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai-

nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan”.

Dari pendapat yang telah disampaikan oleh pakar di atas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil akhir yang akan diterima

oleh siswa setelah ia mengikuti serangkaian kegiatan belajar mengajar di

sekolah dan setelah ia mengkuti evaluasi belajar yang diadakan oleh guru,

dimana dengan prestasi belajar itulah dapat diketahui apakah siswa itu

pandai atau kurang pandai.

2) Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar

Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai

maka diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran

merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan

mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan keberhasilan belajar. Oemar

Hamalik (2003:159) dalam bukunya menyatakan tentang evaluasi hasil

belajar merupakan:

Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar merujuk kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku. Tujuan dilaksanakannya kegiatan evaluasi adalah untuk

mengetahui kefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar

sehingga dalam pelaksanaannya evaluasi harus dilakukan secara kontinue.

Kontinue artinya evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus baik itu

pada awal, pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun

pada akhir tatap muka kegiatan belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya

digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik,

terutama hasil yang berkenaan dengan pengusaan bahan pengajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Zainal, Arifin (1990:2) mengemukakan fungsi utama prestasi

belajar antara lain:

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik. Berdasarkan fungsi dari prestasi belajar yang telah disebutkan

diatas, maka dapat diketahui bahwa betapa pentingnya mengetahui prestasi

belajar siswa baik individual maupun kelompok. Hal tersebut disebabkan

karena prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam

bidang studi tertentu, tetapi juga berguna bagi guru yang bersangkutan

sebagai umpan balik dalam melaksanakan pembelajaran dikelas apakah

akan diadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar ataupun tidak.

3) Batas Minimal Prestasi Belajar

Menetapkan batas minimum keberhasilan siswa berkaitan dengan

upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma

pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar

mengajar. Di antara norma-norma pengukuran tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Norma skala angka dari 0 sampai 10

2) Norma skala angka dari 0 sampai 100

Angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar

(passing grade) skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100

adalah 55 atau 60 (Muhibbin Syah, 1999: 196-197).

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Baik dan buruknya prestasi belajar seorang siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Menurut Muhibbin Syah (1995: 132) secara global,

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu :

a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa.

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara atau

strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi (Muhibbin Syah, 1995: 139).

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan penggunaan peta konsep

sebagai pendekatan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar

kewarganegaraan materi Nilai-Nilai Pancasila.

b. Pendidikan Kewarganegaraan

1) Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Permendiknas No 22 tahun

2006 ).

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 39 menyebutkan bahwa, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Pada jenjang pendidikan tinggi, pendidikan bela negara diselenggarakan antara lain melalui pendidikan kewiraan. (UUSPN No. 20 Tahun 2003)

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

S. Sumarsono, dkk (2002: 6), menyebutkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan yang berhasil akan menumbuhkan sikap mental bersifat

cerdas, penuh dengan rasa tanggung jawab dari peserta didik dengan

perilaku yang:

(1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.

(2) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

(3) Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban

sebagai warga negara.

(4) Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran Bela Negara.

(5) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni

untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

“Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. (M. N. Sumantri, 2001: 299). Udin S. Winataputra (2007), menyatakan bahwa “Pengertian

pendidikan kewarganegaraan sebagai citizenship education, secara

substantif dan paedagogis didesain untuk mengembangkan warga negara

yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan”.

Sampai saat ini bidang itu sudah menjadi bagian inheren dari instrumentasi serta praksis pendidikan nasional Indonesia dalam lima status. Pertama, sebagai mata pelajaran di sekolah. Kedua, sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Ketiga, sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan sosial dalam kerangka program pendidikan guru. Keempat, sebagai program pendidikan politik yang dikemas dalam bentuk Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Penataran P4) atau sejenisnya yang pernah dikelola oleh Pemerintah sebagai suatu crash program. Kelima, sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok pakar terkait, yang dikembangkan sebagai landasan dan kerangka berpikir mengenai

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pendidikan kewarganegaraan dalam status pertama, kedua, ketiga, dan keempat. (Udin S. Winataputra, 2007).

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan mampu

untuk memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang

dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara

berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional

seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945.

PKn atau Civic education yang diartikan sebagai mata pelajaran di

sekolah merupakan pembelajaran yang tidak mencangkup pengalaman

belajar di sekolah tetapi juga diluar sekolah, sehingga PKn memiliki ruang

lingkup kajian yang luas. Rumusan definisi di bawah ini kiranya dapat

melukiskan ruang lingkup Civic Education.

Civic education includes and insolves those teaching, that type of teaching method; those student activities; those administrative and supervisory procedures which the school may ultilize purposively to make for better living together in the democratic way or (synonymously) to develop better in the behaviors

(Mahoney, 1995: 35 dalam Muhammad Nurman Sumantri, 2001: 283).

Rumusan tersebut memiliki arti bahwa pendidikan

kewarganegaraan terkait pengajaran yang meliputi metode mengajar,

aktivitas siswa, proses administratif dan pengawasan yang dimanfaatkan

sekolah dengan tujuan membuat kehidupan bersama lebih baik dalam cara

yang demokratis.

Maka dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu pendidikan yang

bertujuan untuk mendidik generasi muda agar menjadi warga negara yang

memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, yang berpartisipasi aktif

dalam rangka membangun sistem bangsa yang maju dan modern yang

berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Sejarah dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

C.S.T. Kansil (2003, 8-14) menjelaskan perkembangan sejarah

pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa

pelajaran civics dikenal di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda dengan

nama Burgerkunde. Pada saat itu terdapat dua buku yang berlainan

isinya/materinya, yaitu:

a) Indische Burgerschapkunde, ditulis oleh P. Tromps dengan

penerbitnya: J.B. Wolters Maatschappij N.V. Groningen, Den Haag,

Batavia tahun 1934.

b) Recht en Plicht (Indische Burgerschapkunde voor iedereen) karangan

J.B. Vortman dengan penerbitnya G.C.T. van Dorp & Co. N.V.

(Derde, Herziene en Vermeerderdruk) Semarang - Surabaya –

Bandung tahun 1940.

Dari kedua buku tersebut dapat diketahui bahwa pada waktu zaman Hindia

Belanda belum terdapat kesatuan pendapat tentang materi Burgerkunde

(civics).

Selanjutnya di tahun 1950, kedua buku tersebut menjadi buku

pegangan guru Civics di sekolah menengah atas. Namun dalam pelajaran

terurai, pelajaran tersebut tidak diberikan secara ilmu pengetahuan,

melainkan sebagai dasar yang berjiwa nasional serta kewarganegaraan

baik (good citizenship) dimana ilmu pengetahuan tata negara dan tata

hukum dan lain-lainnya bertalian.

Baru pada tahun 1955 ada buku tentang kewarganegaraan

berbahasa Indonesia, dengan judul “Inti Pengetahuan Warga Negara” yang

disusun oleh J.C.T. Simorangkir, Gusti Mayur dan Sumintarjo.

Istilah ’kewarganegaraan’ pada tahun 1961 diganti dengan istilah

’kewargaan negara’ atas prakarsa Saharjo. Hal tersebut dimaksudkan

untuk penyesuaian dengan pasal 26 ayat 2 UUD 1945 dan menitik

beratkan pada ‘warga’, yang mengandung pengertian akan hak dan

kewajibannya terhadap negara. Namun istilah tersebut baru dipakai pada

tahun 1967 dengan Instruksi Direktur Jenderal Pendidikan Dasar No. 31

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

tahun 1967, tanggal 28 Juni 1967. dengan buku pegangan resminya adalah

“Manusia dan masyarakat baru Indonesia” (Civics) yang disusun oleh

Supardo, M. Hutahuruk., dkk yang dicetak oleh Balai Pustaka.

Pelaksanaan Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics

(Civic Education) tahun 1972 di Tawangmangu, Surakarta, mendapat

ketegasan dan memberi batasan-batasan terhadap istilah yaitu Civics

diganti dengan Ilmu Kewargaan Negara sedangkan Civic Education

diganti dengan Pendidikan Kewargaan Negara yang bertujuan membina

warga negara yang lebih baik menurut syarat-syarat, kriteria dan ukuran,

ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945.

Selanjutnya, Udin S. Winataputra (2007) menyebutkan bahwa

dalam Kurikulum tahun 1975 untuk semua jenjang persekolahan yang

diberlakukan secara bertahap mulai tahun 1976 dan kemudian

disempurnakan pada tahun 1984, sebagai pengganti mata pelajaran

Pendidikan Kewargaan Negara mulai diperkenalkan mata pelajaran

Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang berisikan materi dan pengalaman

belajar mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

atau "Eka Prasetia Pancakarsa". Sedangkan dalam Kurikulum

persekolahan tahun 1994 diperkenalkan mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang berisikan materi dan

pengalaman belajar yang diorganisasikan secara spiral/artikulatif atas

dasar butir-butir nilai yang secara konseptual terkandung dalam Pancasila.

Kini pada era reformasi pasca jatuhnya sistem politik Orde Baru

yang diikuti dengan tumbuhnya komitmen baru kearah perwujudan cita-

cita dan nilai demokrasi konstitusional yang lebih dinamis, Pendidikan

Kewarganegaraan dipandang sebagai mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara

Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945 (Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah,

2006).

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Cogan dan Winataputra dalam Fadliyanur (2008), mengemukakan bahwa dewasa ini Pendidikan Kewarganegaraan atau civic education, telah mengalami perkembangan yang signifikan, dimana civic education atau PKn yang diartikan sebagai mata pelajaran PKn di persekolahan, telah bergerak menjadi citizenship education atau education for citizenship, yang berarti bahwa PKn merupakan pembelajaran yang tidak hanya mecakup pengalaman belajar di sekolah saja tetapi juga melibatkan pengalaman belajar di luar sekolah, seperti di lingkungan keluarga, dalam organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, media dan sebagainya. Sehingga dengan demikian pembelajaran PKn memiliki arti yang lebih luas.

“Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk

menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku

yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, Wawasan

Nusantara, serta Ketahanan Nasional dalam diri para warga negara”. (S.

Sumarsono, dkk, 2002: 4).

Sedangkan Zamroni dikutip oleh Fadliyanur (2008) berpendapat

bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang

bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat berpikir kritis, dan bertindak

demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi

baru”.

Melalui pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan “Agar warga Negara memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan pancasila. Semua itu diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya NKRI”. (Sumarsono dkk, 2002: 3).

3) Pendidikan Kewarganegaraan Persekolahan

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN), yang antara lain Pasal 37, menggariskan adanya

Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bahan

kajian wajib kurikulum semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter

yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Permendiknas No. 22

Tahun 2006).

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi

isu kewarganegaraan 2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

(Permendiknas No. 22 tahun 2006).

Permendiknas No. 22 tahun 2006 menyebutkan bahwa ruang

lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

2. Norma hukum dan peradilan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan

Peradilan nasional.

3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, Penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga Negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

6. Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan desa dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan

sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,

Pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagi ideologi terbuka.

8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan

Internasional dan Organisasi Internasional, dan Mengevaluasi

globalisasi.

2. Peta Konsep

a. Pengertian Peta Konsep

Menurut Martinis Yamin (2006: 118) “Peta konsep adalah menyatakan

hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk

proposisi-proposisi”. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-

konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit semantic. Dalam

kata yang kita buat terdiri dari satu kata yang dapat dihubungkan antara satu

dengan yang lainya sehingga membentuk proposisi. Menurut Novak dan

Gowin (Paul Suparno, 1997 : 56) “ Peta konsep adalah suatu bagan skematis

untuk menggambarkan suatu rangkaian pernyataan”. Oleh karena belajar akan

bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru berkaitan pada

konsep yang lebih inklusif, maka peta konsep harus disusun secara hierarki.

Ini berarti, bahwa konsep yang lebih inklusif ada dipuncak peta. Makin

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kebawah konsep-konsep diurutkan menjadi lebih khusus. Setiap peta konsep

memperlihatkan kaitan-kaitan konsep yang bermakna bagi orang yang

menyusunnya.

Peta konsep merupakan strategi atau cara dalam mendesain materi

(content) pelajaran. Pada wujud fisiknya, peta konsep sebagai desain materi

memiliki 4 karakteristik (Hizam Zaini, 2002) yaitu :

1) Memiliki konsep atau ide pokok atau kata kunci

2) Memiliki hubungan yang mengaitkan antara satu konsep dengan konsep

lain.

3) Memiliki label yang membunyikan arti hubungan yang mengaitkan antar

konsep tersebut.

4) Desain itu berwujud sebuah diagram atau peta yang merupakan satu

bentuk representasi konsep-konsep dari materi pembelajaran.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan

suatu strategi yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa

mengorganisasikan konsep pelajaran yang berdasarkan arti dan hubungan

antara komponennya. Peta konsep merupakan suatu gambar yang tersusun

atas konsep-konsep yang saling berkaitan sebagai hasil dari pemetaan konsep.

Peta konsep menggambarkan jalinan antar konsep yang dibahas dalam bab

yang bersangkutan. Konsep dinyatakan dalam bentuk istilah atau label konsep.

Dan konsep-konsep dijalin secara bermakna dengan kata-kata penghubung

sehingga dapat membentuk proposisi.

b. Ciri-ciri Peta Konsep

Menurut Martinis Yamin (2006: 125) Ciri-ciri peta konsep dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Peta konsep adalah suatu cara untuk mempelihatkan konsep-konsep dan

proposisi-proposisi suatu bidang studi kepada siswa, sehingga siswa

melihat bidang studi yang diperlihatkan tersebut menjadi lebih bermakna

dan lebih jelas.

2) Suatu peta konsep merupakan suatu gambaran dua dimensi dari suatu

bagian studi .Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

proporsional antara konsep-konsep dan dengan demikian hanya

memperlihatkan gambar satu dimensi saja. Peta konsep bukan hanya

mengambarkan konsep-konsep yang penting, tetapi juga menghubungkan

antar konsep-konsep itu.

3) Ciri ketiga adalah mengenai cara menyatakan hubungan antara konsep-

konsep. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti,

bahwa ada beberapa konsep mempunyai bobot yang sama. Hal ini berarti

ada beberapa konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep yang

lain. Jadi,dalam peta konsep hal-hal yang paling inklusif berada dalam

puncak, lalu menurun sehingga sampai pada konsep-konsep yang lebih

khusus.

4) Ciri keempat adalah tentang hierarki. Bila dua atau lebih konsep

digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif terbentuklah suatu

hierarki pada konsep itu.

c. Teknik Menyusun Peta Konsep

Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna.

Karena itu hendaknya setiap siswa dapat menyusun peta konsep untuk

meyakinkan, bahwa pada siswa itu telah berlangsung belajar bermakna. (

Ratna Wilis Dahar, 1989 : 126).

Menurut Rusmansyah (2003 : 353-354) dalam Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan beberapa langkah yang harus diikuti untuk membuat peta konsep

dengan benar, adalah sebagai berikut :

1) Memilih dan menentukan suatu bahan bacaan. Bahan bacaan dapat dipilih

dari buku pelajaran atau bahan bacaan lain, seperti buku catatan atau LKS.

2) Menentukan konsep-konsep yang relevan. Mengurutkan konsep-konsep itu

dari yang paling umum ke yang tidak umum (khusus) atau contoh-contoh.

3) Menyusun atau menuliskan konsep-konsep itu di atas kertas. Memetakan

konsep-konsep itu berdasarkan criteria : konsep yang paling umum di

puncak, konsep-konsep yang berada pada tingkatan paling abstraksi yang

sama diletakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus di bawah

konsep yang lebih umum.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4) Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung tertentu

untuk membentuk proposisi dan garis penghubung.

5) Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan

kalau perlu diperbaiki atau disusun kembali agar menjadi lebih baik dan

berarti.

Dalam proses belajar dengan strategi peta konsep dilaksanakan diskusi

kelompok, sehingga ide-ide yang terkumpul dalam diskusi dapat dituangkan

dalam peta konsep. Belajar dengan diskusi kelompok adalah metode mengajar

dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group/ kelompok sebagai

satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut.

Menurut Moedjiono dalam Mulyani sumantri dan Johar Permana (2001), “

Metode kerja kelompok adalah format belajar yang menitikberatkan kepada

interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan

tugas-tugas belajar secara bersama-sama”.

Peta konsep menggambarkan jalinan antar konsep yang dibahas dalam

bab materi yang bersangkutan yaitu materi nilai-nilai pancasila. Konsep

dinyatakan dalam bentuk label konsep atau istilah. Konsep-konsep dijalin

secara bermakna dengan kata-kata penghubung sehingga dapat membentuk

proposisi. Satu proposisi mengandung dua konsep dan kata penghubung.

Konsep yang satu mempunyai cakupan yang lebih luas daripada konsep yang

lain. Dengan kata lain konsep yang satu lebih inklusif daripada konsep yang

lain.

d. Manfaat Peta Konsep

Menurut Martinis Yamin dan Maisah (2009: 179-180), peta konsep

bermanfaat untuk :

1) Membantu guru mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang suatu

topik sebelum kelas mulai mengerjakannya, sehingga guru dapat

merencanakan urutan pembelajaran selanjutnya.

2) Menyediakan suatu titik tolak untuk diskusi antar siswa guna memperjelas

pengertian mereka. Untuk maksud ini, siswa akan ditempatkan didalam

kelompok-kelompok untuk membangun peta melalui mufakat.

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3) Memberi umpan balik tentang sejauh mana siswa sudah memahami topik

itu. Untuk maksud ini, peta konsep diselesaikan sebagai kegiatan terakhir

dalam urutan pengajaran suatu topik.

4) Mengaitkan gagasan-gagasan dan pengertian yang dikembangkan dalam

suatu kegiatan dengan apa yang mereka pelajari dalam kegiatan lain.

Menurut Ratna Wilis Dahar (1989: 130-132), ada beberapa manfaat

dari peta konsep, antara lain :

1) Guru dapat mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai pokok

bahasan yang diajarkan. Hal itu kemudian dijadikan titik tolak

pengembangan pelajaran selanjutnya.

2) Bagi siswa sendiri, pemetaan konsep berfungsi untuk menolong dirinya

belajar bagaimana caranya belajar bermakna itu.

3) Dapat mengungkapkan konsepsi salah yang terjadi pada siswa, yang

biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang

mengakibatkan preposisi yang salah.

4) Dapat digunakan sebagai alat evaluasi berdasarkan ide dalam teori kognitif

Ausubel, yaitu :

a) bahwa struktur kognitif seseorang itu duatur secara hierarkis dengan

konsep-konsep dan preposisi yang lebih inklusif, superordinat

terhadap konsep dan preposisi yang kurang inklusif.

b) Konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi

progresif, yaitu bahwa belajar bermakna merupakan proses

berkesinambungan dimana konsep-konsep baru memperoleh lebih

banyak makna dengan dibentuknya lebih banyak kaitan proporsional.

c) Belajar bermakna akan meningkat bila siswa menyadari kaitan-kaitan

konsep diantara kumpulan konsep atau proposisi yang berhubungan.

Berkaitan dengan mendesain materi pelajaran, teknik peta konsep

memberi manfaat sebagai berikut (Hizam Zaini, 2002: 63-65) ;

a. Peta konsep sesuai dengan karakteristiknya memberi visualisasi konsep-

konsep baik utama dan pendukung yang telah terstruktur kedalam suatu

kertas atau media lain yang dapat dilihat secara empiris. Peta konsep

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mampu memberi gambaran utuh akan saling berhubungan antara satu

konsep/kata kunci dengan konsep/kata kunci lainya.

b. Gambar konsep-konsep itu menunjukkan bentuk hubungan antara satu

sama lain; mungkin linier, vertikal, satu arah, dua arah yang bertolak

belakang, mungkin garis tidak putus yang menunjukkan hubungan intensif

dan garis putus-putus yang menunjukkan hubungan yang jarang.

c. Peta konsep memberi bunyi hubungan yang dinyatakan dengan kata-kata

untuk menjelaskan bentuk-bentuk hubungan antara satu konsep dengan

konsep lain. Kata yang menghubungkan ini disebut label yang umumnya

berupa kata kerja.

Peta konsep sebagai refleksi upaya pemahaman seseorang dalam bentuk diagram memungkinkan untuk dapat dievaluasi secara efisien oleh dirinya sendiri atau oleh orang lain. Penggunaan peta konsep sebagai alat untuk evaluasi seseorang terhadap pemahamanya (alur pikirnya) sendiri disebut sebagai strategi metakognisi (Novak, 1999). Melalui peta konsep, seseorang dapat memantau kesalahan konsep dan kesulitan pemahaman yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki. Menurut Mason (1992), penggunaan peta konsep sebagai alat refleksi pemahaman dapat meningkatkan kualitas pembelajaran (Diah Aryulina, 2003: 99).

Beberapa penelitian yang dikutip Diah Aryulina (2003: 99) yang

berkaitan dengan teknik peta konsep menunjukkan bahwa penggunaan

peta konsep dalam proses belajar dapat meningkatkan daya ingat dan

pemahaman yang terpadu sehingga hasil belajar meningkat (Aryulina,

1999; brisco dan La Master, 1991; Dahar dan Liliasari, 1993).

Dengan menggunakan peta konsep dalam pembelajaran maka

dapat diperkirakan kedalaman dan keluasan konsep yang perlu diajarkan

kepada siswa. Kaitan konsep yang satu dengan konsep yang lain bagi

siswa merupakan hal yang terpenting dalam belajar, sehingga apa yang

dipelajari oleh siswa akan lebih bermakna, lebih mudah diingat dan lebih

mudah dipahami, diolah serta dikeluarkan kembali bila diperlukan.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Berdasarkan hal itu pula maka peta konsep dapat digunakan

ataupun dilakukan pada saat :

a. Awal sebelum kegiatan inti pembelajaran dilakukan.

b. Kegiatan inti pembelajaran berlangsung.

c. Akhir kegiatan inti pembelajaran.

Penggunaan di awal pelajaran dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana siswa menguasai konsep yang akan dipelajari. Penggunaan

ini juga mendukung teori belajar konstruktivisme. Bahwa pengetahuan

awal yang dimiliki dan mampu diidentifikasi akan dapat membangun

pengetahuan barunya secara utuh.

Penggunaan pada saat kegiatan inti pembelajaran sekaligus dapat

menjadi strategi pembelajaran aktif pada siswa. Misalnya meminta siswa

baik secara individu maupun kelompok mengidentifikasi konsep-konsep.

Metode mengajar yang dapat digunakan antara lain penugasan, kerja

kelompok, latihan dan demonstrasi. Dalam hal ini peta konsep selain dapat

digunakan sebagai strategi selama proses pembelajaran, dapat pula

digunakan sebagai media pembelajaran.

Penggunaan pada akhir kegiatan inti menjadikan peta konsep

merupakan salah satu tehnik penilaian. Peta konsep dapat digunakan

sebagai salah satu strategi menilai proses atau hasil pembelajaran. Dalam

hal ini digunakan sebagai strategi penilaian kecakapan berfikir sintesis

kreatif ( Hisyam Zaini, dkk. 2002: 98 ).

e. Kelebihan Dan Kekurangan Peta Konsep

Menurut Mohamad Amin ( 1988: 34-35 ), ada beberapa kelebihan dan

kekurangan dari strategi peta konsep dalam pembelajaran bermakna yaitu :

1) Kelebihan Peta Konsep

a) Untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa.

b) Digunakan untuk mempelajari bagaimana cara belajar siswa sudah

benar atau belum.

c) Dapat digunakan untuk mengungkap konsepsi yang salah.

d) Dapat digunakan untuk evaluasi.

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Kekurangan Peta Konsep

a) Tidak semua pokok bahasan dapat disajikan dengan peta konsep.

b) Lebih menonjolkan kerja secara individual.

Berikut ini diberikan contoh peta konsep materi pokok nilai-nilai

pancasila yang disajikan pada gambar 1 :

Gambar 1. Peta Konsep Materi Nilai-Nilai Pancasila

3. Materi Pokok Nilai-Nilai Pancasila

Materi pokok nilai-nilai pancasila terdiri atas sub pokok materi sebagai

berikut :

a. Pancasila

1). Pengertian Pancasila

Secara etimologis atau tinjauan dari asal-usul kata, istilah Pancasila

berasal dari bahasa Sanskerta, dari kata panca dan sila. Panca artinya lima,

adapun sila berarti alas, asas atau dasar. Sehingga Pancasila berarti lima

asas atau lima dasar.

Pancasila

Pengertian

pancasila

Sejarah

perumusan

pancasila

Pancasila sebagai

dasar negara

Pancasila sebagai

ideologi negara

Nilai-nilai

pancasila

Pengertian dan

jenis nilai

Sebagai dasar

dan ideologi

negara

Sebagai

ideologi

terbuka

Sebagai

paradigma

pembangunan

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Terdapat beberapa pendapat tentang arti Pancasila. Menurut Ir.

Sukarno, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun

sekian abad lamanya. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, Pancasila adalah

dasar filsafat negara Indonesia. Sedangkan menurut penjelasan Panitia

Lima, Pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara, maka

kelima sila itu merupakan kesaruan yang tidak dapat dipisahkan satu sama

lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah dasar

falsafah atau landasan negara Indonesia yang terdiri dari lima asas, di

mana antara sila yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan

yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Isi rumusan formal Pancasila yang resmi seperti yang tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Tata susunan atau

sistematika, tata tulis, dan cara pengucapan Pancasila ditegaskan dengan

Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968, yaitu sebagai berikut.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusian yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sedangkan dari segi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,

Pancasila merupakan kristalisasi perilaku bangsa Indonesia yang sudah

mengakar atau membudaya dalam kehidupan bangsa Indonesia. Jadi,

munculnya nilai-nilai Pancasila bersamaan dengan adanya bangsa

Indonesia.

Nilai-nilai tiap sila dalam Pancasila tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut.

a. Sila I: nilai keimanan, ketakwaan, menghormati antarpemeluk agama,

tawakal.

b. Sila II: tenggang rasa, menghargai orang lain, menjunjung tinggi

HAM.

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c. Sila III: persatuan, kekeluargaan, kerja sama, rela berkorban, cinta

tanah air.

d. Sila IV: musyawarah, rembuk bersama, tidak memaksakan kehendak,

demokratis.

e. Sila V:nilai-nilai adil, saling membantu, sederhana, bekerja keras.

2). Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Istilah Pancasila, sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit.

Hal ini, dibuktikan dalam buku Negarakertagama karangan Empu

Prapanca dan buku Sotasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku

tersebut tercantum istilah Pancasila yang berarti berbatu sendi yang lima,

yang disebut Panca Krama atau lima pelaksanaan kesusilaan. Berikut lima

kesusilaan tersebut.

a. Tidak boleh melakukan kekerasan.

b. Tidak boleh mencuri.

c. Tidak boleh dengki.

d. Tidak boleh berbohong.

e. Tidak boleh mabuk (minum minuman keras).

Pada tanggal 29 April dibentuk BPUPKI dan pada tanggal 28 Mei

1945 Dr. Radjiman Widyodiningrat dilantik sebagai ketua BPUPKI.

BPUPKI mengadakan dua kali persidangan:

a. Sidang pertama (29 Mei – 1 Juni 1945)

b. Sidang kedua (10 – 17 Juli 1945)

Acara pokok sidang pertama adalah menyusun dasar negara

Indonesia merdeka. Di sana disampaikan tiga usulan dasar negara, yaitu:

a. Prof. Mr. Moh. Yamin

Tanggal 29 Mei 1945 dalam pidatonya mengajukan lima asas dasar

negara.

1. Peri Kebangsaan.

2. Peri Kemanusiaan.

3. Peri Ketuhanan.

4. Peri Kerakyatan.

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5. Kesejahteraan Sosial.

Beliau menyampaikan juga usulan tertulis.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.

3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan / Perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

b. Prof. Dr. Mr. Soepomo

Dalam pidatonya pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo

mengemukakan lima asas dasar negara.

1. Paham Negara Persatuan.

2. Perhubungan Negara dan Agama.

3. Sistem Badan Permusyawaratan.

4. Sosialisasi Negara.

5. Hubungan Antarbangsa yang Bersifat Asia Timur Raya.

c. Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno berpidato dan mengajukan

lima sila dasar negara yang diberi nama Pancasila.

1. Kebangsaan Indonesia.

2. Peri Kemanusian atau Internasionalisme.

3. Mufakat atau Demokrasi.

4. Kesejahteraan Sosial.

5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Setelah melalui proses pembahasan selama persidangan, pada

tanggai 1 Juni 1945 BPUPKI mengambil keputusan sebagai berikut.

a. Pancasila sebagai nama dasar negara Indonesia merdeka (isi

rumusannya belum memperoleh kesepakatan, sehingga masih dibahas

sidang selanjutnya).

b. Dibentuk Panitia Sembilan yang bertugas mengolah dan merumuskan

usul-usul yang belum disepakati dalam sidang.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr.

Moh. Yamin, Mr. Ahmad Soebardjo, Mr. A. A. Maramis, Wachid Hasim,

H, Agus Salim, Abdul Kahar Muzakhar, dan Abi Kusno Tjakrosujoso.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyampaikan hasil

rumusannya, yaitu Piagam Jakarta.

1. Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi

Pemeluk-Pemeluknya.

2. Kemanusian yang Adil dan Beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan / Perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Setelah melalui pembahasan oleh para tokoh nasional, selanjutnya

secara formal ancasila disahkan sebagai dasar negara Indonesia pada

tanggal 18 Agustus 1945.

3). Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila yang disahkan pada

tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara,

tetapi juga merupakan ideologi bangsa dan negara. Selain itu, Pancasila

merupakan pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, perjanjian luhur

bangsa, dan sebagai sumber hukum nasional yang sekaligus menjadi

tujuan bangsa. Dengan demikian, fungsi Pancasila meliputi hal-hal betikut.

a. Sebagai Dasar Negara

Artinya Pancasila sebagai landasan atau dasar dalam penyelenggaraan

pemerintahan atau negara. Fungsi ini sesuai dengan pernyataan yang

termuat di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

b. Sebagai Ideologi Negara

Pancasila merupakan paham yang dianut bangsa Indonesia dalam

perjuangan mengisi kemerdekaan, menuju kehidupan yang dicita-

citakan (yang ideal). Ideologi tersebut akan memengaruhi cara berpikir

dan bertingkah laku masyarakat dan bangsa.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa (Way.of Life)

Dalam hal ini, Pancasila sebagai pegangan hidup atau pedoman hidup

manusia Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.

d. Sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Jiwa bangsa atau pokok-pokok pikir bangsa yang lahir bersama dengan

adanya bangsa Indonesia. Jiwa bangsa akan memengaruhi pola tingkah

laku bangsa sebagai suatu kepribadian.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa, artinya Pancasila rnemberi

corak sikap mental dan tingkah laku manusia Indonesia yang

membedakan dengan bangsa lain. Sebagai kepribadian bangsa, berarti

Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia.

e. Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Artinya rumusan Pancasila telah disepakati atau disetujui oleh wakil-

wakil bangsa Indonesia sebagai pendiri negara (founding father).

f. Sebagai Sumber Hukum Nasional

Hal ini, ditegaskan kembali dalam Ketetapan MPR Nomor

III/MPR/2000 bahwa sumber hukum nasional Indonesia adalah

Pancasila. Sebagai sumber hukum nasional, maka segala peraturan

hukum/peraturan perundang-undangan negara RI harus bersumber dan

tidak bertentangan dengan Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat

penting dalam kehidupan bernegara. Berikut peranan Pancasila bagi

kehidupan bernegara bangsa Indonesia.

a. Menjadi landasan atau pedoman bagi penyelenggara negara untuk

menjalankan pemerintahan.

b. Sebagai pedoman bagi warga negara untuk bersikap dalam hidup

bernegara, sekaligus menjamin hak-hak dan kewajiban warga negara.

4). Pancasila sebagai Ideologi Negara

Secara etimologi, ideologi berasal dari kata "idea" dan "logos".

Idea diartikan sebagai gagasan atau pemikiran, adapun logos berarti ilmu.

Jadi, ideologi diartikan sebagai ilmu tentang idea atau gagasan.

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Umumnya ideologi dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa

atau negara. Dengan demikian, pengertian ideologi mencakup hal-hal

sebagai berikut:

a) Ideologi merupakan keseluruhan pemikiran, cita, rasa, serta segala

upaya di bidang politik.

b) Ideologi merupakan falsafah hidup maupun pandangan hidup suatu

bangsa.

c) Ideologi merupakan asas pendapat atau keyakinan yang dicita-dtakan

sebagai dasar pemerintahan negara.

d) Ideologi merupakan sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang

memberikan motivasi dalam kehidupan.

e) Ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan

yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan menyangkut

tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang

kehidupan.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

ideologi bangsa adalah suatu paham atau ajaran yang dihasilkan dari

pemikiran manusia. Paham tersebut berisi nilai-nilai, dta-cita yang dianut

sebagai pedoman bagi suatu bangsa. Kemudian paham itu, dijadikan pola

dalam bertindak dan bertingkah laku dalam lingkup kehidupan.

Dalam sebuah ideologi terkandung tiga unsur, yaitu adanya nilai-

nilai yang diyakini, adanya cita-cita, dan adanya upaya mewujudkan

ideologi tersebut dalam kenyataan. Suatu ideologi memuat pemikiran-

pemikiran di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan

keamanan. Semuanya diyakini dan diterima oleh masyarakat atau sebagian

besar rakyat di suatu negara.

b. Nilai-Nilai Pancasila

1). Pengertian dan Jenis Nilai

Secara etimologis nilai disamakan dengan value dalam bahasa

Inggris dan valere dalam bahasa Latin, yang artinya berguna atau sesuatu

yang berguna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai diartikan harga

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

atau hal-hal yang penting bagi manusia. Pengertian nilai berkembang dan

meluas, seperti yang disampaikan oleh beberapa ahli berikut ini.

a. J.R. Fraenkel menjelaskan bahwa nilai adalah standar penentuan

perilaku seseorang dalam menentukan apa yang indah, efisien, dan

berharga tidaknya sesuatu.

b. Menurut Nursal Luth nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang

diinginkan, dan apa yang tidak diinginkan. Perasaan tersebut

memengaruhi perilaku sosial dari seseorang yang memiliki nilai

tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa nilai

merupakan sesuatu yang berharga atau berguna. Nilai merupakan suatu

konsep yang diyakini. menjadi standar atau ukuran tentang baik buruk,

benar salah, dan yang menentukan sikap dan tingkah laku manusia.

Ada beberapa pandangan tentang pembagian atau jenis nilai. Prof.

Dr. Drs. Notonegoro, S.H. membagi nilai dalam tiga golongan.

a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.

Nilai material cenderung pada masalah kebendaan.

b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk

dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.

c. Nilai rohaniah, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia

berkaitan dengan kejiwaan atau spiritual. Nilai rohaniah dibagi

menjadi empat macam.

1) Nilai kebenaran yang bersumber dari akal atau rasio manusia.

2) Nilai keindahan yang bersumber pada rasa atau estetika manusia

3) Nilai religius merupakan nilai Ketuhanan yang bersumber pada

keyakinan atau keimanan seseorang. Nilai religius merupakan nilai

rohaniah yang memiliki kedudukan .rtinggi.

4) Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada kehendak

manusia (etika, karsa, dan keinginan/will).

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Ditinjau dari segi sumber dan peruntukannya, nilai dapat

dikelompokkan seperti berikut.

1) Nilai individual atau nilai subjektif. Misalnya: kedisiplinan, tanggung

jawab, dan sebagainya.

2) Nilai umum atau kemasyarakatan. Misalnya: kerja sama, toleransi,

keikhlasan menolong, semangat persatuan, dan Iain-lain.

3) Nilai instrinsik atau nilai objektif yang sesuai dengan hakikat yang

dikandungnya. Misalnya: kejujuran, kebenaran, kebaikan, dan

sebagainya.

Ditinjau dalam filsafat, nilai dibedakan menjai tiga macam antara lain :

1) Nilai logika merupakan nilai tentang benar atau salah

2) Nilai astetika merupakan nilai tentang indah dan tidak indah

3) Nilai etika/moral merupakan nilai tentang baik atau buruk.

2). Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai-nilai yang

menjadi pola tingkah laku individu, masyarakat, serta para penyelenggara

pemerintahan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Agar nilai-nilai yang

terkandung dalam ideologi Pancasila lebih mengikat dan nyata, nilai

tersebut dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan negara. Nilai-

nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila dirumuskan dalam aturan

formal sebagai dasar negara.

Rumusan formal Pancasila sebagai dasar negara tersebut tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang sistematika, tata tulis,

dan cara pengucapannya diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun

1968 tentang Rumusan dan Tata Urutan Pancasila, yaitu sebagai berikut.

a) Ketuhanan Yang Maha Esa.

b) Kemanusian yang adil dan beradab.

c) Persatuan Indonesia.

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan.

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sebagai landasan atau dasar negara, Pancasila dijabarkan dalam

bentuk peraturan perundang-undangan nasional sehingga pelaksanaannya

lebih jelas dan tegas. Sebagaimana diatur dalam Tap No. III/ MPR/ 2000

tentang Sumber Hukum Nasional dan Tata Urutan Peraturan Perundang-

undangan Negara RI, sistematika Peraturan Perundang-undangan Negara

RI tersebut sebagai berikut.

a) UUD 1945

b) Ketetapan MPR

c) Undang-Undang

d) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

e) Peraturan Pemerintah

f) Keputusan Presiden

g) Peraturan Daerah

Sejak Sidang Umum MPR tahun 2004, MPR berkedudukan

sebagai lembaga negara biasa yang sejajar dengan lembaga negara lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Tata Urutan Perundang-undangan Negara RI

mengalami perubahan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor

10 Tahun 2004, yaitu sebagai berikut.

a) UUD 1945

b) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

c) Peraturan Pemerintah (PP)

d) Peraturan Presiden

e) Peraturan Daerah yang meliputi; Perda Provinsi, Perda

Kabupaten/Kota, dan Peraturan Desa/Kelurahan.

3). Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah ideologi yang memiliki tata nilai yang

mendalam dan menyeluruh. Selain itu, memiliki relevansi/kesesuaian yang

tinggi dengan perkembangan masyarakat, serta mampu menjawab

berbagai permasalahan dan tantangan kehidupan zaman. Agar suatu

ideologi menjadi ideologi terbuka yang mampu memelihara relevansi

dengan perkembangan zaman, perlu tiga dimensi sebagai berikut.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi

tersebut bersumber dari nilai-nilai yang secara riil hidup dalam

masyarakat.

b. Dimensi idealisme, bahwa ideologi perlu mengandung cita-cita yang

ingin dicapai dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Melalui idealisme atau cita-cita yang terkandung

dalam ideologi yang dihayati, masyarakat atau bangsa mengetahui ke

arah mana mereka harus membangun kehidupannya menuju cita-

citanya.

c. Dimensi fleksibilitas, bahwa ideologi terbuka memiliki kesesuaian

yang tinggi terhadap dinamika perkembangan masyarakat. Selain itu,

ideologi juga harus merangsang masyarakat mengembangkan nilai-

nilai dasar yang terkandung dalam ideologi untuk menjawab

tantangan zaman.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memenuhi tiga

dimensi tersebut. Pancasila memenuhi dimensi realistis karena nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya bersumber dari jiwa, kepribadian, dan nilai-

nilai masyarakat Indonesia. Pancasila memenuhi dimensi idealis karena

Pancasila mengandung cita-cita luhur tentang kehidupan yang

didambakan, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera material

maupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian, Pancasila menjadi pegangan hidup dalam menentukan

arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga memenuhi

dimensi fleksibilitas karena Pancasila memiliki relevansi yang tinggi

dengan dinamika perkembangan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila dapat

dikembangkan dan dijabarkan untuk nenghadapi tantangan zaman serta

menjawab persoalan-persoalan bangsa di masa sekarang dan masa yang

akan datang.

Ideologi tertutup memutlakkan pandangan secara totaliter,

sehingga masyarakat tidak mungkin mengambil jarak terhadapnya dan

tidak mungkin memilikinya. Sebaliknya, masyarakat dan martabat

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

manusia akan dikorbankan untuk ideologi tertutup tersebut.

Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai

dasarnya tetap namun penjabaranya dapat dijabarkan secara dinamis dan

kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat indonesia.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi

terbuka adalah sebagai berikut :

1) Nilai dasar, merupakan esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat

universal, sehingga dalam nilai dasar pancasila ini terkandung cita-

cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.

2) Nilai instrumental, merupakan eksplitasi penjabaran lebih lanjut dari

nilai-nilai dasar ideologi pancasila.

3) Nilai praktis, merupakan nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi

pengalaman yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4). Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma berasal dari kata paradigm (Inggris) yang berari model

atau pola. Dengan pola atau model akan terbentuk sebuah ciri, sifat, dan

karakter dari ilmu pengetahuan. Sedangkan pembangunan (development)

merupakan suatu proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik.

Sehingga dalam pembangunan terjadi proses perkembangan, perubahan,

baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

Negara Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,

setelah berabad-abad merasakan pedihnya berada di bawah cengeraman

penjajahan. Kemerdekaan bukan diperoleh secara gratis, melainkan

melalui sebuah perjuangan panjang dan pengorbanan yang sangat besar.

Kemerdekaan tersebut bukanlah sebagai tujuan akhir (final goal),

melainkan baru sebagai jembatan emas mewujudkan kehidupan yang

dicita-citakan. Untuk itu, agar cita-cita bangsa dapat diwujudkan, maka

kemerdekaan harus dimanfaatkan dan diisi dengan melaksanakan

pembangunan nasional. Sebab tanpa pembangunan, bentuk kehidupan

yang dicita-citakan tidak akan tercapai.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, secara formal

bangsa Indonesia telah menjatuhkan pilihannya pada ideologi Pancasila.

Dengan demikian, Pancasila merupakan sumber nilai bagi bangsa

Indonesia yang memberi inspirasi dalam berpikir dan bertindak dalam

mewujudkan kehidupan yang dicita-citakan, termasuk dalam

melaksanakan pembangunan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan

berarti pola atau model pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia

berdasar Pancasila. Ini berarti bahwa sumber hukum, metode serta cara

pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia berdasar pada Pancasila.

Ideologi negara merupakan sendi utama kehidupan berbangsa dan

bernegara, karena ideologi menentukan arah dan kehidupan suatu bangsa.

Demikian pula, kehidupan bangsa Indonesia. Arah kehidupan, cita-cita

serta cara mewujudkan tujuan negara senantiasa didasarkan pada ideologi

nasional Pancasila. Cita-cita nasional bangsa Indonesia telah dirumuskan

dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu untuk melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umutn, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Dalam usaha mewujudkan cita-cita nasional tersebut, bangsa

Indonesia melaksanakan pembangunan nasional. Pancasila sebagai

ideologi bangsa sekaligus sebagai paradigma pembangunan. Pancasila

menjadi landasan pembangunan, arah dan model pembangunan sekaligus

sebagai tujuan pembangunan. Pancasila sebagai tujuan pembangunan,

karena tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyrakat adil

dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Ini berarti,

pembangunan tidak hanya dalam bidang material saja, tetapi juga

seimbang dengan pembangunan spiritual. Pancasila menjadi orientasi

pembangunan, sehingga hakikat pembangunan nasional adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

seluruhnya.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Selain sebagai paradigma pembangunan, Pancasila menjadi model,

landasan hukum, sekaligus memberi ciri atau karakteristik pembangunan

nasional. Berikut karakteristik pembangunan nasional yang berdasar pada

paradigma pembangunan Pancasila.

a. Pembangunan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.

Mengandung makna bahwa pembangunan nasional harus dapat

membentuk manusia yang beriman, bertakwa, bersih, jujur, dan

berakhlak mulia. Mengingat Indonesia memiliki

keanekaragaman/pluralisme, maka pembangunan harus dapat

memperkokoh kerukunan antarumat beragama, sehingga menjamin

ketenangan dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing.

Dengan demikian, pembangunan tidak hanya menyangkut aspek

material saja tapi didukung secara seimbang oleh pembangunan secara

spiritual.

b. Pembangunan yang ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Pembangunan nasional dilaksanakan untuk menjamin harkat dan

martabat manusia. Jangan sampai dengan pembangunan justru terjadi

kesewenang-wenangan seperti pemaksaan, penggusuran sepihak, dan

cara-cara intimidasi lainnya. Inti pembangunan adalah untuk

mengangkat harkat dan martabat manusia.

c. Pembangunan yang ber-Persatuan Indonesia

Pembangunan nasional harus mampu memperkokoh persatuan dan

kesatuan bangsa. Hal ini, dapat terwujud bila pembangunan

semaksimal mungkin dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat

Indonesia. Pembangunan harus dilaksanakan secara nasional,

menjangkau seluruh tanah air, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Guna mewujudkan pembangunan yang mendukung persatuan

Indonesia, maka pemahaman semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan

Wawasan Nusantara sangat penting. Masyarakat Indonesia mengakui

perbedaan-perbedaan, tetapi jangan sampai perbedaan tersebut

mengarah pada perpecahan. Perbedaan harus diartikan sebagai

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

kekayaan budaya bangsa sebagai perekat persatuan bangsa. Sehingga

pembangunan di berbagai bidang kehidupan dilaksanakan secara

nasional dengan tetap menjaga identitas budaya daerah.

d. Pembangunan yang ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.

Manusia adalah subjek sekaligus sebagai objek pembangunan. Artinya

pelaku pembangunan adalah manusia dan tujuan pembangunan adalah

untuk kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena manusia Indonesia

bersifat heterogen dan memiliki keragaman di berbagai bidang, maka

proses dan pelaksanaan pembangunan harus menggunakan prinsip-

prinsip musyawarah. Program pembangunan nasional harus mengarah

pada terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Pembangunan juga harus

melibatkan seoptimal mungkin partisipasi masyarakat. Dengan

demikian, masyarakat merasa memiliki, sehingga bertanggung jawab

untuk menjaga hasil-hasil pembangunan nasional tersebut.

e. Pembangunan yang ber-Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia.

Pembangunan yang berkeadilan sosial harus berprinsip pada

mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Ini berarti bahwa

hasil pembangunan harus dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

B. Penelitian yang relevan

Adapun penelitian yang relevan dan dijadikan acuan oleh penulis dalam

penelitian tindakan ini adalah:

1. Penerapan Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning Sebagai

Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Materi Bioteknologi Di SMA Negeri

8 Surakarta. (Fransisca Dina Susilawati, 2007)

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran, yang meliputi penurunan tingkat miskonsepsi, peningkatan

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

peran serta siswa dalam pembelajaran dan peningkatan peran serta

ketrampilan siswa dalam presentasi kelas.

2. Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Peta Konsep Terhadap

Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Logaritma Di SMK Batik

Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. ( Andi Putri Hapsarini, 2007)

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi

belajar matematika antara menggunakan metode pembelajaran peta konsep

dengan yang konvensional. Dimana nilai tes akhir maupun rata-rata

kenaikan nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan melalui perhitungan uji t yang

menunjukkan nilai t hitung > t tabel (5,777 > 1,667).

3. Penggunaan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa

PPKN Dalam Mengorganisasikan Konsep-Konsep Sosiologi

Politik.(Winarno, S.Pd, M.Si dan Dra. Rusnaini, M.Si, 2008)

Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Mahasiswa mampu mengorganisasikan konsep-konsep budaya politik

dalam mata kuliah sosiologi politik melalui pembuatan dan penggunaan

peta konsep, hal ini terbukti pada siklus pertama nilai rata-rata yang

dicapai kelompok adalah 25,4 berbanding maksimal 32 (8 aspek yang

dinilai). Ini berarti kemampuan mahasiswa menyusun dan menghasilkan

peta konsep sebesar 79.37%. sedangkan pada siklus kedua nilai rata-rata

yang dicapai kelompok adalah 26.3 berbanding maksimal 32 (8 aspek

yang dinilai). Ini berarti kemampuan mahasiswa menghasilkan peta

konsep mencapai 82.18% tingkat ketercapaian.

4. Pengaruh Penggunaan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Di

Perguruan Tinggi dalam Jurnal Lembaga Penelitian UMM. ( Wahyu

Priyanto, 1999)

Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Penggunaan Peta Konsep dalam pembelajaran akan lebih baik jika

dibandingkan dengan pembelajaran tanpa peta konsep. Hal ini ditunjukkan

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dengan adanya hasil t tabel = 2,70. Jadi t hit > t tabel, yang artinya Ha

diterima.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas dapat disimpulkan

bahwa penerapan peta konsep dalam pembelajaran di sekolah dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran siswa yang meliputi peningkatan kualitas proses dan

prestasi belajar siswa di beberapa sekolah terkait.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur yang didasarkan pada masalah yang

digambarkan secara menyeluruh dan digunakan sebagai acuan dalam penelitian.

Berikut gambar kerangka berpikir dalam penelitian ini :

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir

Proses

Input Output Proses belajar

mengajar di kelas

Metode pembelajaran

ceramah

Prestasi

siswa kurang

Siswa cenderung hanya

mendengar dan mencatat

Prestasi siswa

meningkat

Penerapan peta konsep

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Hasil pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara

lain adalah input dan proses. Input dalam hal ini adalah siswa yang memiliki

tingkat pemahaman materi yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut maka

akan mempengaruhi proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan observasi dilapangan didapatkan kenyataan bahwa masih

terjadi permasalahan dalam proses pembelajaran. Dimana aktivitas siswa dalam

pembelajaran PKn masih kurang, juga penyampaian materi masih sering

menggunakan metode ceramah, sehingga kegiatan ini lebih berpusat pada guru

saja, siswa cenderung hanya mendengar dan mencatat, bahkan malu untuk

bertanya. Hal ini dapat mengakibatkan pemahaman siswa yang kurang yang akan

berakibat pula pada penurunan prestasi belajar siswa.

Melihat keadaan tersebut maka perlu adanya perbaikan dalam proses

pembelajaran dengan melibatkan peran serta siswa. Salah satu cara yang ditempuh

adalah dengan penerapan peta konsep. Penyajian materi pokok nilai-nilai

pancasila dengan peta konsep akan membuat materi lebih jelas dan mudah diserap

oleh siswa karena adanya hubungan konsep-konsep yang jelas dalam materi

tersebut. Dengan penerapan peta konsep tersebut dapat dihasilkan keluaran

(output) siswa yang prestasi belajarnya meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Suharsimi Arikunto (2006: 71) menyatakan, ”Hipotesis adalah suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan landasan teori dan kerangka

pemikiran di atas maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Peta konsep efektif digunakan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan

untuk meningkatkan prestasi belajar materi pokok nilai-nilai pancasila pada siswa

kelas VIII SMP Pancasila IX Batuwarno”.

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pancasila IX Batuwarno. Alasan

penulis memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian karena lokasinya yang

strategis, tidak jauh dari tempat tinggal penulis, sehingga dapat menghemat biaya,

waktu dan tenaga dalam proses pengumpulan data. Disamping itu, penulis pernah

melaksanakan praktek mengajar di sana sehingga sedikit banyak telah mengetahui

kondisi siswanya dan lebih mudah dalam menjalin komunikasi dengan guru dan

siswa yang bersangkutan.

2. Waktu Penelitian

Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah menentukan waktu

penelitian. Penulis memerlukan waktu 8 bulan yaitu bulan Mei 2009 sampai

Desember 2009. Adapun pelaksanaannya setelah mendapat ijin dari pihak yang

berwenang.

Waktu yang diperlukan penulis untuk mengadakan penelitian, dapat

digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Waktu Penelitian

No Kegiatan Mei Jun

i

Juli Agst Sept Ok

t

No

v

Des

1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan Proposal

3. Penyusunan

Instrumen

4. Penelitian

5. Pengumpulan dan

Analisis Data

6 Penyusunan Laporan

41

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dalam bahasa Inggris diartikan dengan Classroom Action Research

(CAR). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Zainal Aqib,

2008: 13). Menurut Rochiati Wiraatmadja (2006: 13) menyebutkan bahwa,

”Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tentang bagaimana sekelompok guru

dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari

pengalaman mereka sendiri”.

Sedangkan Kasihani Kasbolah E. S. (2001: 80) mendefinisikan ”Penelitian

Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki

atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan upaya perbaikan ini dilakukan

dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang

diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas”. Suharsimi Arikunto

mengemukakan bahwa ”Penelitian tindakan kelas (classroom action reseach)

yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia

mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

praksis pembelajaran”.

Berdasarkan pengertian Penelitian tindakan kelas yang telah diungkapkan

oleh para pakar di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan suatu bentuk penelitian yang memerlukan tindakan untuk

mennaggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam

kawasan kelas atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau

meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal penting dalam PTK adalah tindakan

nyata (action) yang dilakukan oleh guru (dan bersama pihak lain) untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

PTK mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Masalah berawal dari guru

2. Tujuannya memperbaiki pembelajaran

3. Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah

penelitian

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran

5. Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti

E. Mulyasa (2009: 89-90) menyebutkan tujuan penelitian tindakan kelas

antara lain:

1. memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas

pembelajaran,

2. memperbaiki layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya

layanan kepada paserta didik sehingga tercipta layanan prima,

3. memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan

tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasaran,

4. memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap

terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta

perbaikan yang berkesinambungan,

5. membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka dan jujur dalam

pembelajaran.

Menurut Kasihani Kasbolah (2001: 15-17), tujuan PTK adalah untuk

meningkatkan (1) kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi

pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut

merupakan satu siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Jadi bentuk

penelitian tindakan tidak pernah kegiatan tunggal tapi rangkaian kegiatan yang

akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Informasi yang diperoleh dari

langkah refleksi, merupakan bahan yang tepat untuk menyusun perencanaan

siklus selanjutnya.

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Keempat tahapan penelitian tindakan kelas diatas, dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3. Siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa-siswi kelas VIII semester I

SMP Pancasila IX Batuwarno Tahun Pelajaran 2009/2010. Siswa yang dijadikan

subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B yang terdiri dari 31 siswa, yakni 16

orang siswa laki-laki, dan 15 orang siswa perempuan.

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan/

pengumpulan data I Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Pelaksanaan

tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

pengumpulan data II

Dilanjutkan ke

siklus berikutnya

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

D. Sumber data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari subyek. Dalam penelitian ini,

subyek penelitiannya adalah siswa dan guru yang bersangkutan. Adapun subyek

tersebut yaitu :

a. Bapak Suwarto, S.Pd selaku guru mata pelajaran PKn SMP Pancasila IX

Batuwarno yang mengajar kelas VIII B, data yang diperoleh berupa informasi

mengenai keaktifan siswa saat kegiatan belajar mengajar sebelum dilakukan

penelitian tindakan kelas. Data diperoleh dengan metode wawancara.

b. Siswa SMP Pancasila IX Batuwarno khususnya siswa kelas VIII B sebagai

subyek penelitian, data yang diperoleh berupa keaktifan siswa, nilai kuis atau

tes hasil belajar PKn siswa saat peta konsep diterapkan. Data berupa

keaktifan siswa diperoleh melalui lembar observasi selama proses belajar

mengajar dan nilai kuis atau tes hasil belajar didapatkan dengan menggunakan

metode tes.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berasal dari selain subyek. Adapun data

sekunder dalam penelitian tindakan ini adalah:

a. Dokumen atau arsip sekolah mengenai data siswa kelas VIII B, nilai ulangan

PKn. Dokumen diperoleh cara analisis dokumen.

b. Nilai tes kemampuan awal siswa kelas VIII B untuk penentuan kelompok.

Nilai keaktifan didapat dengan menggunakan lembar observasi dan nilai tes

Siklus I dan Siklus II.

c. Silabus dan rencana pembelajaran mata pelajaran PKn untuk kelas VIII B.

Data diperoleh dengan cara analisis dokumen.

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa, sebelum dan

sesudah kegiatan pemberian tindakan, pada materi pokok nilai-nilai pancasila.

Adapun bentuk tes yang diberikan kepada siswa yaitu tes tertulis berupa soal

pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan 4 pilihan jawaban. Tes diberikan saat pre

test untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan post tes di setiap akhir

tindakan siklus I dan siklus II.

Teknik penyusunan Tes yang digunakan adalah :

a. Validitasi tes

Validitasi tes digunakan validitas isi yaitu dengan cara menyusun tes

berdasarkan kisi-kisi tes dan tujuan pembelajaran pada rancangan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII.

Sedangkan soal tes prestasi belajar dengan materi pokok nilai-nilai pancasila

terdiri dari 20 item pertanyaan per siklus. Adapun kisi-kisi tes dapat dilihat

pada lampiran 3. Sedangkan soal tes prestasi belajar siswa dapat dilihat pada

lampiran 4.

b. Skoring Tes

Jawaban benar diberi nilai 1

Jawaban salah diberi nilai 0

Adapun kunci jawaban tes nilai-nilai pancasila dapat dilihat pada lampiran 5.

c. Uji Validitas Tes

Setelah instrumen diuji cobakan kemudian dihitung tingkat validitasnya,

dengan tujuan untuk mengetahui apakah butir-butir tes yang diuji cobakan

dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya atau tidak. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006:168) “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Jadi suatu instrumen yang valid atau sahih adalah instrumen yang

mempunyai nilai hitung yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

tabel yang telah ditentukan, sedangkan instrumen yang tidak valid adalah

instrumen yang nilai hitungnya lebih rendah dari pada nilai pada tabel yang

telah ditentukan.

Ign. Masidjo (1995:243) mengemukakan bahwa terdapat macam-macam

validitas suatu tes yaitu:

a) Validitas Isi (Content Validity) Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan.

b) Validitas Konstruksi atau Konsep (Concept or Construck Validity) Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.

c) Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity) Yang dimaksud adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas konstruksi

karena peneliti menggunakan tes yang terdiri dari 20 soal atau alat ukur untuk

mengukur kemampuan siswa pada mata pelajaran Pkn pada materi pokok

nilai-nilai pancasila pada siswa kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno.

Uji validitas tes dapat dilihat pada lampiran 6, dan soal hasil uji validitas

dapat dilihat pada lampiran 7.

Untuk menguji korelasi antar skor baris butir dengan skor total

menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai

berikut :

( )( )( ){ } ( ){ }å åå å

å åå--

-=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

N : Banyaknya subjek

rXY : Koefesieen korelasi antara variable x dan y

X : Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y : Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

ΣX : jumlah skor dalam ditribusi x

ΣY : jumlah skor dalam ditribusi y

ΣXY : jumlah perkalian x dan y

Keputusan uji:

rrxy ³ tabel item pertanyaan tersebut valid

rrxy < tabel item pertanyaan tersebut tidak valid

(Suharsimi Arikunto, 2006: 170).

d. Pernyataan Valid

Suatu butir tes dinyatakan valid jika memiliki harga positif dan koefisien

mendekati angka satu. (rxy=1,00).

Variabel nilai-nilai pancasila yang pada 20 butir soal tes kemampuan awal

terdapat 4 butir soal yang tidak valid yaitu butir nomor 12, 16, 18 dan 20.

Sedangkan dalam 20 butir soal untuk siklus I terdapat 2 butir soal yang tidak

valid, yaitu butir nomor 5 dan 6. Selanjutnya untuk 20 butir soal tes siklus II

terdapat 2 butir soal yang tidak valid yaitu butir nomor 15 dan 19.

e. Uji Reliabilitas

Dari hasil pengujian validitas dapat diketahui item yang valid dan tidak valid

dari instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk item yang tidak

valid harus dibuang sedangkan item yang valid dilakukan uji reliabilitas.

Adapun cara menghitung reliabilitas test menurut Suharsimi Arikunto

(2006:180) adalah (1) dengan rumus Spearman Brown, (2) dengan rumus

Flanagan, (3) dengan rumus Rulon, (4) dengan rumus K-R.20, (5) dengan

rumus K-R.21, (6) dengan rumus Hoyt, dan (7) dengan rumus Alpha.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Spearman Brown. Rumus Spearman Brown yang diungkapkan oleh Suharsimi

Arikunto (2006:180) yaitu:

÷øö

çèæ +

´=

21

21

1

21

21

2

11

r

rr

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Keterangan:

11r : Reliabilitas instrumen

r 2121 : rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Kesimpulan:

Dari hasil perbandingan antara r11 dan rt kemudian diambil kesimpulan

sebagai berikut :

Jika r11>rt, maka soal tes yang diujicobakan reliabel.

Jika r11<rt, maka soal tes yang diujicobakan tidak reliabel.

Adapun mengenai interprestasi besarnya koefisien korelasi dapat

menggunakan ketentuan sebagai berikut:

0.800 – 1.000 = reliabilitas sangat tinggi

0.600 – 0.800 = reliabilitas tinggi

0.400 – 0.600 = reliabilitas cukup

0.200 – 0.400 = reliabilitas rendah

0.000 – 0.200 = reliabilitas sangat rendah

(Suharsimi Arikunto, 2006: 276)

2. Observasi

Observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang

terjadi selama tindakan penelitian itu berlangsung, dengan atau tanpa alat bantu.

Observasi yang dipilih adalah metode observasi terstruktur. Observasi terstruktur

ditandai dengan perekaman data yang relatif sederhana, dengan telah tersedianya

format yang relatif rinci. Dengan format yang rinci itu, pengamat tinggal

membutuhkan tanda cacah (tallies) atau tanda-tanda lain sehingga segala yang

diamati itu terekam secara rapi. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan

peta konsep disetiap pertemuan, peneliti mengamati kinerja guru dengan lembar

observasi kinerja guru (dapat dilihat pada lampiran 8), dan mengamati keaktifan

siswa dengan lembar observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar (dapat

dilihat pada lampiran 9).

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Angket Balikan

Angket diberikan pada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang

berkaitan dengan pembelajaran. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh

dari angket tersebut dapat diketahui sejauh mana ketertarikan siswa terhadap

strategi yang digunakan yaitu dalam hal ini dengan penerapan peta konsep.

Adapun angket tanggapan balikan siswa dapat dilihat dalam lampiran 10.

4. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi

guna memperoleh data yang berkenaan dengan aspek-aspek pembelajaran,

penentuan tindakan dan tangggapan yang timbul sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan. Wawancara yang dilakukan adalah dengan wawancara bebas

terpimpin, dimana peneliti membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan tetapi

bagaimana pertanyaan itu diajukan sesuai dengan kebijaksanaan peneliti. Adapun

daftar pertanyaan dapat dilihat pada lampiran 11 dan hasilnya pada lampiran 12.

5. Dokumentasi

Informasi yang diperoleh melalui dokumentasi mempunyai peranan

sebagai data pelengkap dan sekaligus untuk mencocokkan apakah informasi yang

diperoleh dengan wawancara dan observasi sesuai dengan data yang bersumber

dari dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini terdiri dari dokumen sekolah

yang meliputi tentang keadaan umum sekolah, struktur organisasi sekolah serta

tugas dan tanggungjawabnya, daftar guru dan karyawan, sarana dan prasarana

serta dokumen lain yang mendukung penelitian. Disamping itu peneliti juga

mengambil gambar (foto) dari kegiatan berlangsungnya penelitian (proses

kegiatan belajar mengajar) dapat dilihat pada lampiran 13.

F. Validitas Data

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan akan dijadikan data

dalam penelitian ini perlu diperiksa validitasnya sehingga data validitas tersebut

dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik

kesimpulan. Adapun teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data

dalam penelitian ini adalah triangggulasi data.

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Moleong (2004: 330) mengemukakan bahwa “Trianggulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

Dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, H. B. Sutopo (2002: 78-

82) menyebutkan bahwa ada empat macam trianggulasi yaitu:

1. Trianggulasi data, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap

kebenarannya bisa digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi metode, jenis trianggulasi ini biasa dilakukan oleh seorang

peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik

dan metode pengumpulan data yang berbeda.

3. Trianggulasi peneliti, adalah hasil peneliti yang baik data atau simpulan

mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari

beberapa peneliti.

4. Trianggulasi teori, trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan persepektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan

yang dikaji. (H. B. Sutopo, 2002: 78-82)

Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

trianggulasi data dan trianggulasi metode. Trianggulasi data dilakukan dengan

cara memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data

yang sejenis, selain itu juga ada cara lain yaitu dengan menggali informasi dari

narasumber tertentu, dari kondisi lokasinya, dari aktifitas yang menggambarkan

perilaku orang atau warga masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau

arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang

dimaksudkan peneliti (Sutopo: 2002:7 9). Misalnya, untuk mengetahui prestasi

belajar siswa, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan tes tentang materi yang diajarkan pada semester ganjil yaitu

tentang nilai-nilai pancasila.

2. Menerapkan strategi pembelajaran peta konsep.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif

yaitu memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi

sebenarnya (Suharsimi Arikunto, 1998: 350). Data berupa kata-kata atau kalimat

dari catatan lapangan yang berupa data kualitatif diolah menjadi kalimat-kalimat

yang bermakna dan dianalisis secara deskriptif. Refleksi pada tindakan putaran I

dapat diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan tindakan

pembelajaran menggunakan strategi peta konsep untuk peningkatan prestasi

belajar siswa dan sekaligus digunakan untuk peningkatan rencana pelaksanaan

penelitian selanjutnya. Tolok ukur prestasi belajar siswa untuk evaluasi tidakan ini

adalah proses dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan analisis dan

refleksi terhadap hasil dan proses tindakan yang telah dilakukan. Analisis tersebut

dilakukan dengan cara membandingkan hasil tindakan dengan indikator kinerja

yang diterapkan. Jika hasil tindakan lebih baik atau sama dengan indikator yang

telah diterapkan, maka penelitian tindakan kelas ini dinilai berhasil. Jika hasilnya

lebih rendah atau lebih jelek, maka penelitian tindakan ini ditetapkan belum

berhasil, dan selanjutnya dilakukan perbaikan ulang dalam siklus kegiatan kedua

dan seterusnya sampai tindakan berhasil.

Untuk lebih memperjelas komponen-komponen tersebut diatas, terdapat

empat langkah secara sederhana gambar posisinya adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Model Analisis Interaktif (H. B Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan

data

Penyajian

Data

Reduksi

Data Kesimpulan –

kesimpulan

Penarikan/verifikas

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 2. Indikator Kinerja Penelitian

No

Aspek yang dinilai Target Alat Penilaian

1. Prestasi belajar

siswa

Minimal 70 % siswa tuntas

dengan kriteria ketuntasan

minimal 60

Tes Tertulis

2. Keaktifan siswa

dalam belajar

Minimal 75 % siswa aktif

selama mengikuti pembelajaran

dengan penerapan peta konsep

Lembar

Observasi

Tabel 3. Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar

No Aspek yang dinilai Target Alat Penilaian

1. Nilai batas ketuntasan 60 % Tes

2. Ketuntasan kelas 70 % Tes

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur dan langkah-langkah yang

digunakan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart

(Kasihani Kasbulah, 2001: 63-65) yang berupa model spiral. Perencanaan

Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana

tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan suatu dasar

pemecahan masalah.

Prosedur pelaksanaan PTK secara umum mencakup tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan tindakan, yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan tahap refleksi serta tahap tindak lanjut. Tahap pelaksanaan dapat

diuraikan sebagai berikut:

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1. Tahap Persiapan

Sebelum dilaksanakan pembelajaran PKn menggunakan strategi peta

konsep, peneliti terlebih dahulu melaksanakan tahap persiapan agar pembelajaran

dapat berjalan lancar. Berikut persiapan yang dilakukan oleh peneliti.

a. Permintaan ijin melakukan penelitian tindakan kepada Kepala Sekolah dan

Guru PKn SMP Pancasila IX Batuwarno.

b. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal kegiatan belajar mengajar

khususnya mata pelajaran PKn di SMP Pancasila IX Batuwarno.

c. Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran PKn

2. Tahap Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan I

1) Menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh yang berupa siklus

tindakan kelas, dimana pembelajaran direncanakan melalui penerapan

strategi peta konsep.

2) Menyususn beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam

tindakan dengan strategi peta konsep.

3) Menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan

menggunakan alat format observasi

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar

5) Menyiapkan lembar evaluasi kegiatan siswa sebagai alat evaluasi akhir

kegiatan yang diisi oleh siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I dan Observasi I

Kegaiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tindakan I

adalah:

1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah dalam

peta konsep dan langkah-langkah yang telah dijelaskan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus I dapat di lihat pada lampiran 14).

2) Melakukan kegiatan pemantauan proses belajar mengajar melalui

observasi langsung.

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3) Membagi kelas menjadi 6 kelompok dengan anggota kelompok 5/6

orang,untuk mengadakan diskusi kelompok membuat peta konsep, daftar

kelompok siklus I dapat dilihat pada lampiran 15, dan soal diskusi siklus I

pada lampiran 16.

4) Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur hasil belajar/prestasi siswa.

c. Tahap Refleksi Tindakan I

Refleksi dalam penelitian tindakan ini adalah menemukan kelemahan

dan memperbaiki di siklus berikutnya, yang dilakukan mulai dari tahap

persiapan sampai pelaksanaan tindakan. Refleksi dilaksanakan agar tidak

terjadi kesalahan yang terulang pada siklus berikutnya.

Pada tahap ini dilakukan analisis pelaksanaan proses kegiatan belajar

mengajar. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukan

diantaranya yaitu sebagai mencocokkan hasil pengamatan oleh guru pada

lembar observasi. Apabila hasil pengamatan ternyata siswa mengikuti

pelajaran dengan antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada

pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi dua arah, maka model

kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat

meningkatkan prestasi belajar.

Setelah tahap refleksi maka kelemahan dalam pembelajaran di siklus I

diperbaiki dalam siklus berikutnya, yaitu siklus II. Dari keberhasilan dan

kegagalan dalam pelaksanaan tindakan yang tertuang dalam refleksi maka

peneliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan

menentukan tindakan perbaikan berikutnya dalam proses kegiatan belajar

mengajar yang dilaksanakan oleh peneliti.

3. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Setelah pelaksanaan siklus I dan melihat hasil dari siklus I, maka

dilaksanakan tindakan siklus II. berikut ini tahap-tahap pelaksanaan siklus II.

a. Tahap perencanaan tindakan II

1) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2) Menyusun serangkaian kegiatan yag akan dilaksanakan pada siklus II

berdasarkan refleksi pada pembelajaran dalam siklus I

3) Menyediakan instrumen yang akan digunakan dalam tindakan

b. Tahap pelaksanaan tindakan II dan tahap observasi II

1) Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang

disusun untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I

2) Diterapkan strategi peta konsep yang dilengkapi dengan media LKS

dengan langkah kegiatan sebagai berikut:

a) Melaksanakan KBM sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam

RPP siklus II ( RPP Siklus II dapat dilihat pada lampiran 17).

b) Membagi kelas menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima

atau enam orang

c) Guru membagikan soal diskusi untuk dikerjakan secara berkelompok

untuk penguasaan materi bagi anggota kelompok ( daftar kelompok

siklus II dapat dilihat pada lampiran 18), dan soal diskusi kelompok

siklus II dapat dilihat pada lampiran 19.

Selanjutnya pada tahap observasi dilakukan pengamatan dan evaluasi

terhadap pelaksanaan tindakan. Guru kelas masih tetap berkolaborasi dengan

peneliti yang dibantu oleh teman sejawat.

c. Tahap refleksi tindakan II

Pada tahapan ini dilaksanakan refleksi terhadap hasil pelaksanaan

siklus II. Dapat dilihat hasilnya dengan membandingkannya pada hasil dari

siklus I.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan ada tindak lanjut dari guru

PKn untuk melakukan perbaikan secara terus menerus serta mengembangkan

model pembelajaran yang tepat agar kompetensi pembelajaran dapat tercapai

secara maksimal.

Tahap-tahap penelitian tersebut secara skematis dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 5. Skema Prosedur Penelitian ( Suharsimi Arikunto, 2006: 78)

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

(penerapan peta konsep)

Refleksi I

TERSELESAIKAN

Observasi I

Siklus II

Siklus I

TERSELESAIKAN

BELUM TERSELESAIKAN

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

(menggunakan

Observasi II

Refleksi II

TIDAK

TERSELESAIKAN

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Profil SMP Pancasila IX Batuwarno

Nama : Sekolah SMP Pancasila IX Batuwarno

Alamat : Sempu, Ngambarsari

Desa : Ngambarsari

Kecamatan : Karangtengah

Kabupaten : Wonogiri

Nama dan Alamat Yayasan Penyelenggara : Yayasan Pendidikan Pancasila

Jenjang Akreditasi : Ter Akreditasi

Tahun berdiri : 1967

Tahun beroperasi : 1967

Kepemilikan tanah : Milik Yayasan

Status tanah : Milik sendiri/ Bersertifikat

Luas tanah : 1620 m2

Status bangunan : Permanen

Luas bangunan : 464 m2

Data Ruang Kelas : 6 Ruang

SMP Pancasila IX Batuwarno sejak berdiri pada tahun 1967 sampai

sekarang telah mengalami beberapa kali pergantian pemimpin yang antara lain

diuraikan sebagai berikut :

a. Tahun 1967-1971 : Bp. Suman H.S

b. Tahun 1971-1987 : Bp. Tarmudji

c. Tahun 1987-1996 : Bp. Tarumo

d. Tahun 1996-1999 : Bp. Sukir

e. Tahun 1999-sekarang : Bp. Suyadi

58

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMP Pancasila IX Batuwarno

Setiap sekolah pastilah mempunyai visi dan misi. Adapun visi, misi serta

tujuan SMP Pancasila IX Batuwarno adalah sebagai berikut :

a. Visi SMP Pancasila IX Batuwarno

Berilmu, Unggul dalam olah raga, dan Berakhlak mulia.

b. Misi SMP Pancasila IX Batuwarno

1) Melaksanakan proses pendidikan yang berkwalitas

2) Menerapkan manajemen partisipatif

3) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali jatidiri

4) Menjadikan Sekolah tempat belajar, bekerja dan mengembangkan diri.

c. Tujuan SMP Pancasila IX Batuwarno

1) Meningkatkan ketaqwaan

2) Membekali ilmu pengetahuan keterampilan

3) Meningkatkan mutu pendidikan

4) Memiliki team olah raga

5) Terpenuhi sarana prasarana

6) Terciptanya sekolah yang sehat.

3. Keadaan Guru SMP Pancasila IX Batuwarno

SMP Pancasila IX Batuwarno mempunyai tenaga pendidik 18 orang. Guru

SMP Pancasila IX Batuwarno bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan

efisien. Tugas dan tanggungjawab guru meliputi:

a. Membuat perangkat program pengajaran

1) AMP

2) Program Tahunan/Semester

3) Program Satuan pengajaran

4) Program Rencana Pengajaran

5) Program Mingguan Guru

6) LKS

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar mengajar, ulangan harian,

ulangan umum, ujian akhir

d. Melakukan analisis hasil ulangan harian

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f. Mengisi daftar nilai siswa

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada

guru lain dalam kegiatan proses belajar mengajar

h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

i. Menumbuhkembangkan sikap mengharagai karya seni

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

k. Melaksanakan tugas tertentu sekolah

l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi

tanggungjawabnya

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berikut ini adalah daftar nama guru berdasarkan kualifikasi pendidikan

untuk periode 2009/2010 di SMP Pancasila IX Batuwarno.

Tabel 4. Daftar Nama Guru SMP Pancasila IX Batuwarno

NO NAMA

TMP.LHR TGL.LHR Pend.akhir JURUSAN

1 2 3 4 5 6

1 Suyadi Wonogiri 06-03-1960 PGSMTP Matematika

2 Suratno Karanganyar 21/03/1942 SPG Matematika

3 Sumardi Wonogiri 21/03/1957 PGSMTP Bahasa Jawa

4 Sudarno Wonogiri 22/02/1969 DII Bhs.Indonesia

5 Siswanto,S.Pd Wonogiri 06-05-1972 S1 Seni Rupa

6 Suwarto, S.Pd Wonogiri 03-06-1965 S1 PPKn

7 Hartono Wonogiri 12/06/1969 DII IPS

8 Heri Susanto,A.Md Wonogiri 29/01/1978 DIII Elektro

9 Y.Wiratmoko, SE Wonogiri 26/01/1972 S1 Ekonomi

10 Budi Purwo U, S.Pd Wonogiri 20/05/1969 S1 Olah Raga

11 Heru Prosetyo, S.Pdi Ciherang 13/05/1978 S1 PAI

12 Sukar, S.Pd Pacitan 23/08/1977 S1 Bhs.Inggris

13 Lugito, S.Hi Wonogiri 25/04/1982 S1 Hukum Islam

14 Sunarman, S.Pd Wonogiri 10-06-1982 S1 Biologi

15 Masroni Wonogiri 02-03-1960 S1 IPA

16 Sunardi Pacitan 15-04-1986 D.P S1 Bhs. Inggris

17 Mispanto Wonogiri 15-03-1973 S1 IPA

18 Warsini Wonogiri 11-02-1976 D.P.PPKn Tata Boga

Sumber : Data sekunder ( dokumen tata usaha SMP Pancasila IX Batuwarno ).

4. Keadaan Siswa

Jumlah siswa SMP Pancasila IX Batuwarno tahun 2009/2010 adalah 151

siswa. Siswa tersebut dibagi dalam 3 tingkat yakni kelas VII, VIII, dan kelas IX.

Jumlah siswa kelas VII adalah 43 siswa yang terdiri dari 23 siswa putra dan 20

siswa putri. Sedangkan kelas VIII berjumlah 59 siswa yang terdiri 23 siswa putra

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dan 36 siswa putri. Kemudian siswa kelas IX berjumlah 49 siswa yang terdiri dari

22 siswa putra dan 27 siswa putri. Berikut daftar siswa SMP Pancasila IX

Batuwarno tahun 2009/2010.

Tabel 5. Jumlah Siswa SMP Pancasila IX Batuwarno tahun 2009/2010

KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH VII A VII B

11 12

10 10

21 22

JUMLAH 23 20 43 VIII A VIII B

7 16

21 15

28 31

JUMLAH 23 36 59 IX A IX B

9 13

15 12

24 25

JUMLAH 22 27 49

TOTAL 68 83 151 Sumber : Data sekunder ( dokumen tata usaha SMP Pancasila IX Batuwarno ).

5. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

SMP Pancasila IX Batuwarno sebagai salah satu penyelenggara

pendidikan di Indonesia, dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung

kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Adapun sarana dan prasarana yang

dimiliki SMP Pancasila 9 Batuwarno antara lain:

a. Ruang Kepala Sekolah, sebanyak 1 ruang

b. Ruang Guru , sebanyak 1 ruang

c. Ruang TU, sebanyak 1 ruang

d. Ruang Kelas, sebanyak 6 ruang

e. Ruang Perpustakaan, sebanyak 1 ruang

f. Ruang Perlengkapan Olahraga, sebanyak 1 ruang

g. Ruang Bimbingan dan Penyuluhan (BP), sebanyak 1 ruang

h. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sebanyak1 ruang

i. Kamar mandi/wc sebanyak 2 ruang

(Sumber : Data Sekunder dari Buku Administrasi TU SMP Pancasila IX

Batuwarno)

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

6. Subjek Penelitian

a. Profil Guru Mitra

Peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP Pancasila IX

Batuwarno yaitu Bapak Suwarto. Bapak Suwarto adalah guru mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Pancasila IX Batuwarno. Beliau adalah

seorang guru yang sangat disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai

pendidik sehingga beliau juga mengajarkan kepada para siswa untuk selalu

disiplin dalam segala hal baik pada saat pembelajaran maupun di luar kelas.

Hal ini dikarenakan beliau menginginkan adanya suatu kemajuan dan

keberhasilan bagi murid-muridnya. Sehingga beliau bersedia berkolaborasi

dengan peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas

VIII guna meningkatkan prestasi belajar PKn di SMP Pancasila IX

Batuwarno. Adapun profil beliau secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Nama : Suwarto, S.Pd

2. Tempat tanggal lahir : Wonogiri, 03 Juni 1965

3. Ijazah Terakhir : S1

4. Tamat : 1 Desember 1995

5. Mulai Mengajar di

SMP Pancasila IX Batuwarno : Tahun 1996

6. Alamat : Sampang, Rt. 02/03, Karangtengah.

(Sumber: Data Primer dari Blanko Profil Guru Mitra)

b. Profil Siswa

Siswa kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno berjumlah 31 siswa

yang terdiri dari 16 siswa putra dan 15 siswa putri. Dari jumlah keseluruhan

siswa, semua menganut agama Islam. Peneliti memilih mengadakan penelitian

pada kelas VIII B karena jika dilihat dari prestasi belajar di kelas ini masih

sangat rendah dan cocok untuk penerapan peta konsep yang akan peneliti

gunakan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar PKn di kelas

tersebut. Alasan lainnya adalah ketuntasan belajar siswa VIII B masih sangat

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

rendah, masih banyak yang belum mencapai batas tuntas yang ditetapkan oleh

guru. Hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif di dalam kelas,

kebanyakan siswa cenderung pasif. Siswa hanya diam saja mendengarkan apa

yang diajarkan oleh guru di depan kelas. Berikut data siswa yang berkaitan

dengan kelas VIII B.

1) Data Pengurus Kelas VIII B

Wali Kelas : Bp. Sudarno

Ketua : Eko Supriyanto

Wakil Ketua : Agus Tulasno

Sekretaris I : Nining Lestari

Sekretaris II : Suyani

Bendahara : Sulastri

Sie. Absensi : Ernawati

Sie. Olah raga : Fendi Kurniawan

Sie. Perlengkapan : Riski Budi Prakoso

Sie. Kebersihan : Tri Haryanto

(Sumber : Data Sekunder dari Papan Pengumuman Kelas VIII B)

2) Jadwal Piket Kelas VIII B

SENIN SELASA RABU

1. Agus Tulasno

2. Arnis Kusuma W.

3. Dhina Crystanto

4. Dwi Purwanti

5. Eko Supriyanto

6. Eni Rismawati

1. Ernawati

2. Fendi Kurniawan

3. Hari Prihatin

4. Ida Nurmalasari

5. Iswanto

1. Joko Haryanto

2. Joko Supriyanto

3. Maryani

4. Nining Lestari

5. Rani Murtikasari

KAMIS JUMAT SABTU

1. Ratna Tri N.

2. Rianti

3. Riki

4. Riski Budi P.

5. Riski Andianto

1. Riski Wahyu

Saputro

2. Roni Setiawan

3. Sulastri

4. Susi Susanti

5. Suyani

1. Tri Hariyanto

2. Tri Muryanti

3. Tutik Sri Rahayu

4. Wito

5. Yandra Rabihin

(Sumber : Data Sekunder dari Papan pengumuman Kelas VIII B)

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 6. Daftar Siswa Kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno Tahun Ajaran

2009/2010

NOMOR NAMA L/P Urut Induk

1 2726 Agus Tulasno L 2 2728 Arnis Kusuma Wardani P 3 2729 Dwi Purwanti P 4 2730 Dhina Cryistanto L 5 2731 Eko Supriyanto L 6 2732 Erni Kusumawati P 7 2733 Ernawati P 8 2734 Fendi Kurniawan L 9 2735 Heri Prihatin L 10 2736 Ida Nur Malasari P 11 2737 Iswanto L 12 2738 Joko Supriyanto L 13 2739 Joko Haryanto L 14 2740 Maryani P 15 2741 Nining Lestari P 16 2742 Rani Murtika sari P 17 2743 Ratna Tri Ningsih P 18 2744 Rianti P 19 2745 Riki L 20 2746 Riski Budi P L 21 2747 Riski Andrianto L 22 2748 Riski Wahyu S L 23 2749 Roni Setywan L 24 2750 Sulastri P 25 2751 Suyani P 26 2752 Susi Susanti P 27 2753 Tri Hariyanto L 28 2754 Tri Muryanti P 29 2755 Tutik Sri K P 30 2756 Wito L 31 2757 Yandra Robihin L

(Sumber: Data Primer dari Buku Administrasi TU SMP Pancasila IX Batuwarno)

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

B. Deskripsi Umum Pembelajaran

1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Kelas VIII B di SMP Pancasila IX Batuwarno

Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan kegiatan identifikasi (observasi awal) yang bertujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

Selasa tanggal 11 Agustus 2009. Adapun hasil observasi awal tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Siswa terlihat kurang tertarik pada mata pelajaran PKn

Observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 11 Agustus 2009

di kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno menunjukkan bahwa siswa

terlihat kurang antusias dan kurang berminat mengikuti pelajaran PKn. Hal ini

terlihat pada saat guru mengajukan pertanyaan mengenai materi minggu lalu,

hanya sedikit sekali siswa yang mampu menjawabnya. Dalam pembelajaran

yang berlangsung siswa kurang berminat mengajukan pertanyaan ataupun

menjawab pertanyaan dari guru, mereka perlu ditunjuk langsung oleh guru.

Siswa juga masih ada yang tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga

terkadang siswa menyepelekan guru dan akhirnya berakibat pada kurangnya

pemahaman mereka terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Dalam hal ini

seorang guru harus pandai membangkitkan motivasi siswa sebelum memulai

pelajaran. Guru sebaiknya menjelaskan kegunaan dan arti penting mata

pelajaran PKn, khususnya mengenai pokok bahasan yang akan dibahas

sehingga siswa mempunyai cara pandang yang positif dan termotivasi untuk

belajar serius.

b. Terbatasnya buku paket

Pembelajaran PKn di SMP Pancasila IX Batuwarno didukung dengan

adanya buku paket yang tersedia di perpustakaan sekolah dimana setiap siswa

berhak meminjamnya. Namun tidak semua siswa bisa mendapatkan buku

tersebut karena jumlahnya yang terbatas. Guru juga menggunakan buku paket

lain selain yang tersedia di perpustakaan dan sehingga jarang sekali siswa

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

yang memiliki buku paket tersebut. Keterbatasan tersebut akan mengganggu

proses belajar siswa baik yang terjadi di sekolah maupun di rumah.

c. Pembelajaran kurang menarik sehingga siswa mudah bosan

Salah satu penyebab kejenuhan siswa pada pembelajaran PKn karena

guru menggunakan metode ceramah terus menerus. Siswa hanya hanya

mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru serta mengerjakan apa

yang diperintahkan guru sehingga siswa menjadi bosan, bersikap seenaknya

sendiri dan tidak mampu mengembangkan pengetahuannya secara maksimal

apabila dihadapkan pada tugas-tugas atau soal kasus. Hal tersebut dapat

diatasi dengan memperbaiki proses pembelajaran yang melibatkan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif

mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan

bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.

d. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat

Dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, guru lebih sering

menggunakan metode ceramah. Namun, kebanyakan siswa tidak paham

mengenai penjelasan guru dan cara mengerjakan tugas/soal-soal tersebut. Hal

ini terlihat dari nilai yang diperoleh dari tugas yang diberiken oleh guru usai

menjelaskan materi. Hanya sebagian kecil siswa yang mampu mengerjakan

soal tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan peta konsep yang

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerjasama, dan keterlibatan belajar.

e. Prestasi belajar PKn rendah

Berdasarkan hasil ulangan harian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII

B memperoleh nilai rata-rata kelas yang berada di bawah batas tuntas.

Sedangkan nilai batas tuntas klasikal mata pelajaran PKn di SMP Pancasila IX

Batuwarno untuk siswa kelas VIII adalah 60. Kemudian berdasarkan tes

kemampuan awal yang dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2009 juga

menunjukkan bahwa prestasi belajar PKn relatif rendah yang terlihat pada

nilai rata-rata kelas sebesar 57,42. hal tersebut mengindikasikan bahwa

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pembelajaran PKn yang selama ini dilakukan belum mencapai tujuan yang

diharapkan.

2. Penelitian Siklus I

a. Perancanaan Tindakan I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

12 Agustus 2009 di ruang Tata Usaha SMP Pancasila IX Batuwarno. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui

permasalahan dalam mengajukan maupun menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan penjelasan guru. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti

pelajaran PKn serta kesulitan dalam mengerjakan soal atau tugas yang

diberikan guru. Kemudian disepakati bahwa akan dilaksanakan tes

kemampuan awal pada hari Kamis 13 Agustus 2009, Pelaksanaan tindakan

pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni pada hari

Kamis 20 Agustus 2009, Selasa tanggal 25 Agustus 2009, dan Kamis tanggal

27 Agustus 2009.

Tahap perencanaan tindakan pertama meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran PKn materi

pokok nilai-nilai pancasila dengan penerapan peta konsep, dengan

skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru memberikan pengarahan tentang materi pembelajaran yang

akan diterapkan melalui penggunaan peta konsep.

(4) Mengulangi sedikit materi sebelumnya yang masih ada kaitannya

dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru tahu seberapa

jauh pemahaman siswa.

(5) Guru menerangkan materi pokok nilai-nilai pancasila.

(6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah disampaikan dan diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai materi yang kurang jelas atau belum paham.

(7) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan

sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru melakukan kilas balik terhadap materi yang lalu serta

penjelasan kembali pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan

peta konsep.

(3) Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok berdasarkan tingkat

kemampuan siswa yang diketahui melalui tes kemampuan awal

untuk melaksanakan diskusi kelompok

(4) Guru memberikan soal latihan membuat peta konsep tentang

materi pokok nilai-nilai pancasila. Siswa mengerjakan melalui

diskusi dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam

kelompok tersebut.

(5) Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan dapat bertanya

apabila mengalami kesulitan yang dihadapinya dalam mengerjakan

tugas tersebut.

(6) Selesai mengerjakan tugas diskusi, perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi

oleh kelompok lain.

(7) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok

di akhir pembelajaran.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

materi yang telah dibahas.

(3) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal pilihan

ganda serta meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling

bekerja sama.

(4) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal

(6) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan sebelum

jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), untuk materi

pokok nilai-nilai pancasila dengan penerapan peta konsep.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan non

tes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus),

sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

yakni pada hari Kamis 20 Agustus 2009, Selasa tanggal 25 Agustus 2009, dan

Kamis tanggal 27 Agustus 2009 di ruang kelas VIII B. Pertemuan

dilaksanakan selama 3 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan

RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah materi pokok

nilai-nilai pancasila. Pada pertemuan pertama guru memberikan materi

tentang nilai-nilai pancasila menggunakan metode ceramah berbantuan peta

konsep. Pertemuan ke dua guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk

melaksanakan diskusi secara kelompok dan Pertemuan ketiga dilaksanakan

dengan mengadakan post tes individual untuk mengetahui pencapaian belajar

siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Kamis, 20 Agustus 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan

presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

b) Guru menerangkan mengenai peta konsep yang akan diterapkan.

c) Guru menerangkan materi tentang nilai-nilai pancasila.

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi

yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

e) 17 siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami dan sebagian

siswa membantu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

f) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan

mengakhiri pelajaran dengan salam.

2) Pertemuan ke dua (Selasa, 25 Agustus 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan

presensi siswa yang mengikuti pelajaran, semua siswa masuk.

b) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing

beranggotakan 5/6 siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang

berbeda. Kemampuan akademik siswa didasarkan atas nilai tes

kemampuan awal.

c) Guru memberikan soal latihan membuat peta konsep tentang materi

nilai-nilai pancasila.

d) Siswa mengerjakan tugas melalui diskusi dengan kelompoknya.

e) Selesai mengerjakan, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi.

f) Guru membuat kesimpulan tentang hasil diskusi kelompok, dan

mengakhiri pelajaran dengan salam.

3) Pertemuan Ketiga (Kamis, 27 Agustus 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi

siswa, Semua siswa masuk.

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

b) Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk mempersiapkan diri

menjawab pertanyaan post tes berupa soal pilihan ganda untuk materi

yang sudah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya.

c) Guru memberikan evaluasi/ulangan mengenai materi pokok nilai-nilai

pancasila dengan soal tes siklus I.

d) Siswa mengerjakan soal post tes sedangkan guru bersama peneliti

mengawasi dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan

kemampuan mereka.

e) Kegiatan evaluasi berlangsung dengan baik. Hasil evaluasi

dikumpulkan pada saat itu juga.

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I

Peneliti sebagai pengajar mengamati proses pembelajaran PKn dibantu

oleh Guru mata Pelajaran PKn dan dua orang rekan (Oktantianti Diah P. dan

Desi Wulandari). Pembelajaran dilaksanakan di kelas VIII B. Peneliti

mengambil posisi di depan kelas yaitu dibangku meja guru, sedangkan guru

kelas dan pengamat berada di bangku meja belakang dengan harapan agar

peneliti dapat secara jelas melihat (mengamati) proses belajar mengajar PKn

pada hari itu. Pada pertemuan pertama yaitu hari Kamis, 20 Agustus 2009,

guru menyampaikan materi pokok nilai-nilai pancasila tentang pengertian

pancasila dan sejarah perumusan pancasila. Sedangkan pada pertemuan kedua

hari Selasa, 25 Agustus 2009, diadakan diskusi kelompok dilanjutkan dengan

presentasi kelas dan tanya jawab, Pertemuan yang ketiga hari Kamis, 27

Agustus 2009 digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir

dari siklus pertama agar hasil belajar dari siklus pertama dapat segera

diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses

pembelajaran PKn materi pokok nilai-nilai pancasila dengan penerapan peta

konsep sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan pertama.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

pertama, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus pertama ini adalah:

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

a) Guru kurang memberikan penjelasan tentang metode yang digunakan

sehingga ada murid yang masih belum paham benar.

b) Guru cenderung melemparkan pertanyaan kepada anggota kelompok

dianggap paling pintar dalam kelompoknya.

c) Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat sehingga sulit untuk

diikuti. Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab juga sangat

terbatas, hanya 10 menit sehingga siswa merasa tidak ada kesempatan

siswa untuk mengungkapkan kegalauan mengenai materi kepada guru,

karena mereka merasa guru kurang antusias dalam membuka sesi

tanya jawab.

d) Guru juga belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat

itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi,

mereka hanya mengetahui tanpa memahami.

2) Adapun dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai

berikut:

a) Masih ada siswa yang acuh terhadap pelajaran dan metode yang

diterapkan oleh guru.

b) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok

c) Sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan

dalam kemampuan akademisnya.

d) Siswa yang tidak memperhatikan cenderung malah mengganggu

teman-temannya.

e) Kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok sehingga dalam

diskusi juga cenderung tidak mau tahu.

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan Penelitian

a. Hasil Observasi siswa

Skor keaktifan siswa pada siklus I, saat pembelajaran PKn berlangsung,

diperoleh dari pengamatan peneliti dengan instrumen lembar observasi

keaktifan siswa (Adapun hasil skor keaktifan dapat dilihat di lampiran 20).

Pencapaian keaktifan siswa dihitung dari jumlah siswa yang dikategorikan

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

7

10

14

0

5

10

15

sangat baik baik kurang

Diagram Keaktifan Siswa

sangat baik dan baik pada aspek keaktifan siswa yaitu 17 siswa atau 54,84%

dari 31 siswa. Hasil skor keaktifan siswa dengan penerapan peta konsep pada

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Data Keaktifan Siswa Kelas VIII B siklus I

No Kategori Jumlah Siswa

Presentase

1 Sangat Baik 7 22,58% 2 Baik 10 32,26% 3 Kurang Baik 14 45,16% Jumlah 31 100%

Sumber: Data Primer Hasil Observasi pada Siklus I

Hasil keaktifan siswa dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 6. Diagram keaktifan siswa Siklus I

b. Hasil Observasi Kinerja Guru

Pada siklus I, guru dalam membuka pelajaran, melakukan apersepsi,

motivasi, menguraikan tujuan pelajaran masuk dalam kategori baik.

Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok. Nanum, saat

memberikan petunjuk dan arahan materi kepada siswa, mengawasi, dan

menanggapi pertanyaan dari siswa masih kurang,. Saat memberikan

klarifikasi pada pembahasan, memberikan kesimpulan, dan menutup

pelajaran sudah termasuk baik (Adapun hasil kinerja guru pada siklus I dapat

dilihat pada lampiran 21).

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Hasil Tes

Melalui pre tes diketahui kemampuan awal siswa pada materi pokok

nilai-nilai pancasila. Hasil pre tes sebagai tes kemampuan awal siswa

diperoleh rata-rata kelas 57,42 dengan nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 75.

Siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak 16 orang (51,6% dari 31 siswa).

Sedangkan pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 64,83 dengan nilai

terendahnya 50 dan nilai tertingginya adalah 85. Siswa yang sudah mencapai

batas tuntas sebanyak 19 orang (61,3% dari 31 siswa). Hasil tes siklus I ini

menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik dengan rata-rata kelas dari

57,42 menjadi 64,83 dan ketercapaian ketuntasan kelas dari 51,6% menjadi

61,3%. (Adapun hasil pre tes dapat dilihat pada lampiran 22, dan hasil tes

siklus I dapat dilihat pada lampiran 23). Hasil pre tes siswa tersebut, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil Pre Tes Siswa Kelas VIII B

No Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas 16 51,6%

2 Tidak Tuntas 15 48,4%

Jumlah 31 100%

Sumber: Data Primer Kemampuan Awal Sebelum Tindakan

Ketuntasan hasil belajar untuk kemampuan awal siswa yang diperoleh

dari pre tes sebelum tindakan, dapat dilihat pada diagram berikut ini:

16

15

14.4

14.6

14.8

15

15.2

15.4

15.6

15.8

16

tuntas t idak tuntas

Diagram Ketuntasan Belajar Tes Awal

Gambar 7. Diagram Hasil Pre Tes ( Tes Kemampuan Awal )

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B pada Siklus I

No Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas 19 61,3%

2 Tidak Tuntas 12 38,7%

Jumlah 31 100%

Sumber: Data Primer Hasil Tes Siklus I

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut ini:

19

12

0

5

10

15

20

tuntas tidak tuntas

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 1

Gambar 8. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

d. Hasil Angket Balikan Siswa

Hasil angket tanggapan siswa mengenai penerapan peta konsep pada

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 96: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 10. Hasil angket tanggapan balikan siswa pada siklus I

No Pernyataan SS S R TS STS

1. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn lebih menarik dan tidak membosankan. 19 7 5 - -

2. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.

20 8 3 - -

3. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk lebih giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi

19 7 5 - -

4. Belajar dengan dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk menjawab soal yang diberikan guru.

10 18 3 - -

5. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn membuat saya malas bekerjasama bersama teman dalam menyelesaikan tugas kelompok. - - 6 18 7

6. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya menanyakan hal-hal yang masih kurang jelas kepada guru.

10 16 4 1 -

7. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk memahami materi pelajaran PKn. 20 7 4 - -

8. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn membuat saya mengantuk di kelas. - - 6 17 8

9. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk mendapatkan hasil yang maksimal

17 8 6 - -

10. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn membuat saya lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

18 10 3 - -

11. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn sangat baik dan cocok digunakan pada mata pelajaran PKn.

15 13 2 1 -

12. Belajar dengan peta konsep membuat saya malas mengikuti pelajaran PKn - - 6 15 10

Sumber: Data Primer Hasil Rekap Angket Balikan Siswa Siklus I

Page 97: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

e. Hasil Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes diatas, maka dapat ditarik hasil

refleksi sebagai berikut:

1) Hasil Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran,

menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran PKn berlangsung

dengan penerapan peta konsep pada siklus I secara keseluruhan belum

mampu meningkatkan prestasi siswa dalam proses pembelajaran dengan

suasana yang menyenangkan. Baru sebagian saja yang memperlihatkan

semangatnya selama proses pembelajaran untuk memperoleh prestasi yang

baik.

2) Hasil Tes

Hasil tes siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelasnya yaitu 64,83.

Siswa yang sudah mencapai standar nilai 60 ke atas sebanyak 19 siswa

(61,3% dari 31 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah

mencapai ketuntasan hasil belajar. Siswa yang sudah tuntas belajar pada

siklus I ini sudah mengalami peningkatan sebesar 9,7 % dimana pada tes

kemampuan awal baru mencapai 51,6% dan pada siklus I menjadi 61,3%.

Namun angka tersebut belum menunjukkan adanya ketercapaian target 70

%.

3) Hasil angket tanggapan balikan siswa pada siklus I pada pernyataan point

a sebanyak 19 siswa menyatakan bahwa penerapan peta konsep pada mata

pelajaran PKn lebih menarik. Sedangkan pernyataan point c, 19 siswa

menyatakan penerapan peta konsep mendorong mereka untuk kiat

meningkatkan prestasi.

Uraian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan

pada siklus I belum sepenuhnya berhasil karena masih ada kelemahan-

kelemahan baik dari pihak guru maupun siswa sehingga perlu dilaksanakan

tindakan siklus II yang lebih difokuskan pada kendala-kendala yang muncul

pada siklus I yaitu dengan memperbaiki cara mengajar guru dalam

Page 98: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

menerapkan peta konsep dan lebih memperhatikan kondisi siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung.

Berikut ini persepsi guru dan siswa atas pembelajaran PKn

menggunakan peta konsep pada siklus I dengan materi pokok nilai-nilai

pancasila.

1) Persepsi Guru

Guru merasa bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn dengan penerapan

peta konsep pada siklus I masih kurang maksimal, baik siswa maupun

guru belum terbiasa dengan metode yang diterapkan sehingga perlu

adanya penyesuaian. Guru masih berusaha memahami kondisi konsentrasi

siswa saat awal penerapan metode tersebut. Keaktifan dan antusiasme

siswa masih harus dibangun lagi dan guru akan berusaha semaksimal

mungkin untuk menciptakan suasana yang kondusif saat pembelajaran

PKn berlangsung. Secara umumnya, guru merasa bahwa pembelajaran

PKn dengan menerapkan peta konsep pada siklus I ini masih perlu

ditingkatkan lagi karena aspek-aspek kualitas pembelajaran belum

memenuhi target secara keseluruhan meskipun sudah menunjukkan

peningkatan yang cukup baik.

2) Persepsi Siswa

Persepsi siswa dapat diketahui melalui angket tanggapan siswa terhadap

penerapan peta konsep. Berdasarkan hasil angket, menunjukkan bahwa

siswa memberikan tanggapan positif terhadap metode yang digunakan

guru yang diterapkan pada pembelajaran PKn. Menurut mereka dengan

menggunakan peta konsep dapat memperjelas materi yang disampaikan

sehingga prestasi belajar mereka juga mengalami peningkatan.

f. Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus II

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I telah menunjukkan bagaimana

tingkat keberhasilan metode yang digunakan guru dalam peningkatan prestasi

belajar PKn. Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa adanya

Page 99: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

peningkatan prestasi belajar PKn meskipun belum memenuhi target yang

ditentukan.

Siswa sendiri merasa belum terbiasa dengan peta konsep yang

diterapkan guru meskipun mereka juga merasa kalau belajar dengan peta

konsep lebih menyenangkan dibandingkan dengan metode ceramah.

Selanjutnya, guru dengan berbagai strateginya berusaha untuk memberikan

perhatian lebih kepada siswa yang mengalami kesulitan. Guru juga harus

menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan secara bersama-

sama. Disamping itu juga mendorong siswa yang masih enggan dan malu

dalam mengajukan maupun menjawab pertanyaan serta masih kurang

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan diskusi.

4) Penelitian Siklus II

Penerapan peta konsep berdasarkan refleksi pada Siklus I menunjukkan

bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan, yaitu masih terdapat siswa yang

kurang aktif dan hasil atau prestasi belajarnya kurang maksimal. Langkah-langkah

penerapan peta konsep pada pembelajaran kewarganegaraan materi pokok nilai-

nilai pancasila pada Siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka dilakukan perencanaan

untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II. Pada siklus II ini materi yang

diberikan adalah indikator yang belum mencapai ketuntasan pada siklus I.

Peneliti membuat RPP untuk siklus II dengan materi yang sama tetapi pada

sub pokok bahasan yang berbeda dari siklus I.

Tindakan pada siklus II pada umumnya sama dengan tindakan pada

siklus I, tetapi lebih difokuskan untuk penyempurnaan dan perbaikan terhadap

kendala-kendala yang muncul pada siklus I. Adapun tindakan yang dimaksud

adalah sebagai berikut, pertama, pada siklus I siswa belum terbiasa mengikuti

pembelajaran dengan peta konsep selanjutnya guru memberikan arahan

kembali kepada siswa bagaimana seharusnya mereka dalam mengikuti

pembelajaran. Kedua, dengan berbagai strategi guru berusaha membangkitkan

Page 100: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

kesadaran dan memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan

dalam hal ini guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami

kesulitan. Ketiga, guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus

dilakukan secara bersama-sama. Keempat, mendorong siswa yang masih

enggan dan malu dalam mengajukan maupun menjawab pertanyaan serta

masih kurang berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan diskusi

Tahap perencanaan tindakan kedua meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran PKn materi

pokok nilai-nilai pancasila menggunakan peta konsep, dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru memberikan pengarahan kembali secara detail tentang

materi pembelajaran yang akan diterapkan menggunakan peta

konsep.

(4) Mengulangi sedikit materi sebelumnya yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru

tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(5) Guru menerangkan materi pokok nilai-nilai pancasila tentang

pengertian dan jenis nilai, nilai pancasila sebagai dasar dan

ideologi negara dengan metode ceramah dan peta konsep.

(6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah disampaikan dan diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai materi yang kurang jelas atau belum paham.

(7) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan

sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup.

Page 101: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Guru melakukan kilas balik terhadap materi yang lalu.

(3) Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok berdasarkan tingkat

kemampuan siswa yang diketahui melalui tes siklus I untuk

melaksanakan diskusi kelompok membuat peta konsep materi

pokok nilai-nilai pancasila tentang nilai pancasila sebagai

ideologi terbuka dan sebagai paradigma pembangunan.

(4) Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus

dilakukan secara bersama-sama

(5) Guru memberikan soal materi pokok nilai-nilai pancasila. Siswa

mengerjakan melalui diskusi membuat peta konsep dengan

anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok

tersebut.

(6) Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa

untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru

memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami

kesulitan

(7) Selesai mengerjakan tugas diskusi membuat peta konsep,

perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

(8) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok

di akhir pembelajaran.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

materi yang telah dibahas.

(3) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal pilihan

ganda serta meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling

Page 102: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

bekerja sama.

(4) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal.

(6) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan

sebelum jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak

kesalahannya.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan materi yang sama pada siklus I hanya saja berbeda pada sub pokok

bahasanya dengan penerapan peta konsep.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan non

tes. Instrumen tes dari hasil tes siswa, instrumen nontes berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan mengamati

keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II merupakan kelanjutan dari

siklus I dilaksanakan dalam 3 x 45 menit terdiri dari 3 kali pertemuan, yaitu

pertama hari Selasa tanggal 8 September 2009, Kamis tanggal 10 September

2009 dan Selasa tanggal 15 September 2009. Materi pada pelaksanaan

tindakan kedua ini sama dengan tindakan pertama yakni materi pokok nilai-

nilai pancasila hanya pada sub bahasan yang berbeda.

Pada pertemuan pertama guru memberikan materi pokok nilai-nilai

pancasila pada sub pokok bahasan pengertian dan jenis nilai, nilai pancasila

sebagai dasar dan ideologi negara dengan penekanan kepada indikator

keberhasilan yang belum mencapai ketuntasan dan kepada siswa-siswa yang

mengalami kesulitan belajar menggunakan metode ceramah. Pertemuan ke dua

guru membagi siswa menjadi 6 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan

siswa yang diperoleh dari nilai tes siklus I untuk melaksanakan diskusi

membuat peta konsep tentang nilai-nilai pancasila sebagai ideologi terbuka

dan sebagai paradigma pembangunan, sedangkan pertemuan ketiga guru

Page 103: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

mengadakan tes siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Selasa, 8 September 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan

presensi siswa yang mengikuti pelajaran, semua siswa masuk.

b) Guru menerangkan kembali secara jelas dan terinci mengenai

penerapan peta konsep yang digunakan guru agar siswa lebih paham.

c) Guru mengulangi materi yang sebelumnya.

d) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang nilai-nilai pancasila.

e) Guru menerangkan materi tentang pengertian dan jenis nilai, nilai

pancasila sebagai dasar dan ideologi negara menggunakan peta konsep

dan metode ceramah.

f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi

yang telah disampaikan dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

g) 26 orang siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami dan

beberapa siswa membantu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

h) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

2) Pertemuan ke dua (Kamis, 10 September 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan

presensi siswa yang mengikuti pelajaran, semua siswa masuk.

b) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing

beranggotakan 5-6 siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang

berbeda berdasarkan nilai tes siklus I dengan daftar kelompok siklus II

dapat dilihat pada lampiran 20.

c) Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan

secara bersama-sama

d) Guru memberikan soal diskusi materi nilai pancasila sebagai ideologi

terbuka dan sebagai paradigma pembangunan. Siswa mengerjakan soal

membuat peta konsep melalui diskusi dengan anggota kelompoknya

Page 104: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

agar terjadi interaksi dalam kelompok tersebut.

e) Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa untuk

belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru memberikan

perhatian lebih kepada siswa yang mengalami kesulitan

f) Siswa mencermati tugas membuat peta konsep yang diberikan guru

dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang dihadapinya

dalam mengerjakan tugas tersebut.

g) Selesai mengerjakan tugas diskusi, perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi oleh

kelompok lain.

h) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok di

akhir pembelajaran.

3) Pertemuan Ketiga (Selasa, 15 September 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi

siswa, semua siswa masuk.

b) Guru memberikan evaluasi/ulangan mengenai materi pokok nilai-nilai

pancasila dengan daftar pertanyaan terlampir .

c) Siswa mengerjakan ulangan secara individu.

d) Kegiatan evaluasi berlangsung dengan baik. Hasil evaluasi

dikumpulkan pada saat itu juga.

c. Observasi Tindakan II

Dalam pembelajaran siklus II, siswa sudah mulai terbiasa dalam

mengikuti pelajaran dengan peta konsep. Hal nyata yang dapat dilihat adalah

sebagai hasil pelaksanaan tindakan siklus II adalah terjadinya peningkatan

prestasi belajar siswa.

Peneliti sebagai pengajar juga mengamati proses pembelajaran PKn

materi pokok nilai-nilai pancasila di kelas VIII B. Pada pertemuan pertama

yaitu hari Selasa, 8 September 2009, peneliti sebagai pengajar menyampaikan

materi tentang pengertian dan jenis nilai, nilai pancasila sebagai dasar dan

ideologi negara menggunakan peta konsep dan metode ceramah secara jelas.

Sedangkan pada pertemuan kedua hari Kamis, 10 September 2009, diadakan

Page 105: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

diskusi kelompok dilanjutkan dengan presentasi kelas dan tanya jawab.

Pertemuan yang ketiga hari Selasa, 15 September 2009 digunakan guru dan

peneliti untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus kedua agar hasil belajar

dari siklus kedua dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi

tentang jalannya proses pembelajaran PKn materi pokok nilai-nilai pancasila

sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan kedua.

Hasil wawancara pada siklus kedua dari semua siswa menunjukkan

adanya peningkatan sikap antusiasisme mereka karena merasa lebih santai,

menikmati dan lebih percaya diri dalam mengikuti pelajaran PKn dari pada

sebelumnya. Hal ini terbukti dengan pernyataan beberapa siswa yang

meskipun nilai mereka kurang bagus, tetapi mereka tetap merasa lebih senang

belajar menggunakan peta konsep. Sebagaimana yang diungkapakan oleh

Fendi Kurniawan bahwa, ”Pembelajaran PKn menggunakan peta konsep

lebih menyenangkan dan tidak membuat saya cepat merasa bosan.” Pendapat

lain diungkapkan oleh Ida Nurmalasari, ”Saya senang dengan pembelajaran

menggunakan peta konsep karena dapat mendorong saya untuk mendapatkan

hasil yang baik.”

d. Refleksi Tindakan II

Dalam pembelajaran siklus II, siswa sudah mulai terbiasa dalam

mengikuti pelajaran dengan penerapan peta konsep. Hal nyata yang dapat

dilihat adalah sebagai hasil pelaksanaan tindakan siklus II adalah terjadinya

peningkatan semua indikator keberhasilan. Bahkan pencapaian dari setiap

indikator telah melebihi batas yang ditentukan. Kelemahan-kelemahan guru

juga sudah dapat diantisipasi dan memperoleh hasil yang maksimal dimana

guru mampu memahami kondisi siswanya pada saat pembelajaran sehingga

mampu membangun motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran

PKn.

Page 106: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

5) Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan Penelitian

a. Hasil Observasi siswa

Skor keaktifan siswa pada siklus II, saat pembelajaran PKn

berlangsung, diperoleh dari pengamatan peneliti dengan instrumen lembar

observasi keaktifan siswa (Adapun hasil skor keaktifan dapat dilihat di

lampiran 24). Pencapaian keaktifan siswa dihitung dari jumlah siswa yang

dikategorikan sangat baik dan baik pada aspek keaktifan siswa yaitu 26 siswa

atau 83,87% dari 31 siswa. Hasil skor keaktifan siswa dengan penerapan peta

konsep pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Data Keaktifan Siswa Kelas VIII B siklus II

No Kategori Jumlah Siswa

Presentase

1 Sangat Baik 15 48,39% 2 Baik 11 35,48% 3 Kurang Baik 5 16,13% Jumlah 31 100%

Sumber: Data Primer Hasil Observasi pada Siklus II

Hasil keaktifan siswa, dapat dilihat pada siklus II dapat dilihat pada

diagram berikut ini:

15

11

5

0

5

10

15

sangat baik baik kurang baik

Diagram Keaktifan Siswa pada Siklus II

Gambar 9. Diagram Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran Siklus II

Page 107: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

b. Hasil Observasi Kinerja Guru

Pada siklus II, guru dalam membuka pelajaran, melakukan apersepsi,

motivasi, menguraikan tujuan pelajaran masuk dalam kategori baik.

Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok. Saat memberikan

klarifikasi pada pembahasan, memberikan kesimpulan, dan menutup pelajaran

sudah termasuk baik (Adapun hasil kinerja guru pada siklus II dapat dilihat

pada lampiran 25).

c. Hasil Tes

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada siklus II diperoleh rata-rata

kelas sebesar 70,48 dengan nilai terendahnya 55 dan nilai tertingginya adalah

90. Siswa yang sudah mencapai batas tuntas 60 ataupun lebih sebanyak 24

orang dari 31 siswa. Hasil tes siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan

yang sangat baik dengan rata-rata kelas dari 64,83 menjadi 70,48 dan

ketercapaian ketuntasan kelas dari 61,3 % menjadi 77,4 %. Hasil tes siklus II

dapat dilihat pada lampiran 26. Maka dalam siklus II ini sudah mencapai

target yang diharapkan. Ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 12. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B pada Siklus II

No Ketuntasan hasil belajar

Kriteria Jumlah siswa Persentase 1 Tuntas 24 77,4%

2 Tidak Tuntas 7 22,6%

Jumlah 31 100%

Sumber: Data Primer Hasil Tes Siklus II

Page 108: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 10. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

d. Hasil Angket Balikan Siswa

Hasil angket tanggapan siswa mengenai penerapan peta konsep pada

siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Hasil angket tanggapan balikan siswa siklus II

No Pernyataan SS S R TS STS

1. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn lebih menarik dan tidak membosankan.

25 6 - - -

2. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.

21 10 - - -

3. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk lebih giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi

23 8 - - -

4. Belajar dengan dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk menjawab soal yang diberikan guru. 12 15 4 - -

5. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn membuat saya malas bekerjasama bersama teman dalam menyelesaikan tugas kelompok.

- - 3 20 8

6. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya menanyakan hal-hal yang masih kurang jelas kepada guru. 14 12 4 1 -

24

7

0

5

10

15

20

25

Tuntas Tidak Tuntas

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II

Page 109: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

7. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk memahami materi pelajaran PKn. 23 6 2 - -

8. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn membuat saya mengantuk di kelas.

- - 6 10 15

9. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn mendorong saya untuk mendapatkan hasil yang maksimal

17 8 6 - -

10. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn membuat saya lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 18 12 1 - -

11. Belajar dengan peta konsep pada mata pelajaran PKn sangat baik dan cocok digunakan pada mata pelajaran PKn.

15 13 2 1 -

12. Belajar dengan peta konsep membuat saya malas mengikuti pelajaran PKn - - 6 5 20

Sumber: Data Primer Hasil Rekap Angket Balikan Siswa Siklus II e. Hasil Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes diatas, maka dapat ditarik hasil

refleksi sebagai berikut:

1) Hasil Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar PKn, diperoleh gambaran aktivitas siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Semua siswa menunjukkan adanya peningkatan

sikap antusiasisme mereka karena merasa lebih santai, menikmati dan

lebih percaya diri dalam mengikuti pelajaran PKn dari pada sebelumnya.

Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian setiap indikator kualitas

proses pembelajaran sudah melebihi target yang diharapkan.

2) Hasil Tes

Hasil pekerjaan siswa pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 70,48

dengan nilai terendahnya 55 dan nilai tertingginya adalah 90. Siswa yang

sudah mencapai batas tuntas 60 ataupun lebih sebanyak 24 orang dari 31

siswa. Hasil tes siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat

Page 110: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

baik dengan rata-rata kelas dari 64,83 menjadi 70,48 dan ketercapaian

ketuntasan kelas dari 61,3 % menjadi 77,4 %. Maka dalam siklus II ini

sudah mencapai target yang diharapkan.

3) Hasil angket tanggapan balikan siswa pada siklus II pada pernyataan point

a sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa penerapan peta konsep pada mata

pelajaran PKn lebih menarik. Sedangkan pernyataan point c, 23 siswa

menyatakan penerapan peta konsep mendorong mereka untuk kiat

meningkatkan prestasi.

Berikut ini persepsi guru dan siswa atas pembelajaran PKn menggunakan

peta konsep pada siklus II dengan materi pokok nilai-nilai pancasila.

1) Persepsi Guru

Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan penerapan peta konsep pada

siklus II oleh guru dirasa sudah mengalami peningkatan yang bagus. Baik

siswa maupun guru yang semula pada siklus I masih dalam penyesuaian

terhadap metode yang diterapkan, pada siklus II sudah berjalan dengan

baik dan lancar. Guru sudah bisa memahami kondisi konsentrasi siswa saat

pembelajaran PKn berlangsung. Keaktifan dan antusiasme siswa sudah

mengalami peningkatan karena pengajar mampu menciptakan suasana

yang kondusif saat pembelajaran PKn berlangsung.

Secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran PKn dengan penerapan peta

konsep pada siklus II ini sudah memenuhi target yang diharapkan bahkan

sudah melebihi target pada setiap aspeknya. Hal tersebut menunjukkan

bahwa dalam siklus II ini pelaksanaan pembelajaran PKn dengan

penerapan peta konsep telah berhasil meningkatkan prestasi belajar PKn.

2) Persepsi Siswa

Sesuai dengan angket tanggapan balikan terhadap penerapan peta konsep

yang diisi oleh siswa setelah pelaksanaan siklus II, menunjukkan bahwa

siswa memberikan tanggapan positif terhadap peta konsep yang diterapkan

pada pembelajaran PKn. Siswa merasa bahwa peta konsep mampu

membangun dan meningkatkan prestasi belajar mereka untuk belajar PKn.

Page 111: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

f. Temuan Penelitian Siklus II

Dalam pembelajaran siklus II, siswa sudah mulai terbiasa dalam

mengikuti pembelajaran dengan peta konsep. Hal nyata yang dapat dilihat

sebagai hasil pelaksanaan tindakan siklus II adalah terjadinya peningkatan

semua indikator keberhasilan. Bahkan pencapaian dari setiap indikator telah

melebihi target atau batas yang ditentukan. Siswa sudah bersemangat dan

menunjukkan keaktifannya selama proses pembelajaran PKn berlangsung.

Nilai siswa pun meningkat, nilai rata-rata kelas yang awalnya hanya

memperoleh 57,42 pada siklus I naik melebihi target 60 menjadi 64,83 dan

pada siklus II meningkat lagi menjadi 70,48. Jadi penerapan peta konsep pada

pembelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Pancasila IX Batuwarno berhasil

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat tabel perbandingan hasil tindakan

siklus I dan siklus II.

Tabel 14. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B

No

Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Kemampuan Awal Siklus I Siklus

II

1 Tuntas 16 19 24

2 Tidak Tuntas 15 12 7

Jumlah Siswa 31 31 31

Sumber: Data Primer Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa

Page 112: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Berdasarkan tabel diatas, maka perbandingan ketuntasan belajar siswa

dapat diperjelas melalui diagram berikut ini :

16

19

24

15

12

7

0

5

10

15

20

25

Tuntas Tidak Tuntas

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar

Kemampuan Awal

Siklus I

Siklus II

Gambar 11. Diagram Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan

Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan peta konsep

pada materi pokok nilai-nilai pancasila mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan, berdampak terhadap prestasi belajar PKn. Sedangkan indikator

kinerja untuk keaktifan siswa saat proses pembelajaran berlangsung pada siklus II,

sudah memenuhi target. Perbandingan tindakan siklus I dan siklus II mengenai

keaktifan siswa saat proses belajar mengajar, dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 15. Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa VIII B

No Kategori Jumlah Siswa

Siklus I Presentase Siklus II Presentase

1 Sangat Baik 7 29,03% 15 48,39%

2 Baik 10 41,94% 11 35,48%

3 Kurang Baik 14 29,03% 5 16,13%

Jumlah 31 100% 31 100%

Sumber: Data Primer Hasil Keaktifan Siklus I dan Siklus II

Page 113: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Peningkatan keaktifan saat pembelajaran PKn dapat dilihat pada diagram

berikut ini :

7

10

1415

11

5

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Siklus I Siklus II

Diagram Perbandingan Keaktifan Siswa

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Gambar 12. Diagram Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

C. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Penerapan Peta Konsep

pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk Mempersiapkan Penerapan

Peta Konsep

Setelah mengadakan wawancara terhadap guru kelas dan mengadakan

observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada, peneliti harus

menentukan upaya yang dapat ditempuh dalam menghadapi masalah tersebut.

Peneliti harus mengambil tindakan yang tepat. Sebelum melaksanakan penelitian

tindakan kelas dalam upaya meningkatkan prestasi belajar PKn dengan penerapan

peta konsep, peneliti sebagai pengajar harus mempersiapkan berbagai hal yang

diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan peta konsep.

Berikut perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

a. Menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh yang berupa siklus

tindakan kelas, dimana pembelajaran direncanakan melalui penerapan peta

konsep yang disusun dalam RPP.

b. Menyususn beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam

tindakan dengan menggunakan peta konsep.

Page 114: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

c. Menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan

menggunakan alat format observasi.

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar.

e. Menyiapkan lembar kerja siswa yang digunakan dalam diskusi kelompok.

f. Menyiapkan lembar evaluasi kegiatan siswa sebagai alat evaluasi akhir

kegiatan yang diisi oleh siswa.

2. Implikasi Penerapan Peta Konsep terhadap Peningkatan Prestasi

Belajar PKn Materi pokok Nilai-Nilai Pancasila

Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa

terjadi peningkatan prestasi belajar PKn, khususnya pada materi pokok nilai-nilai

pancasila, melalui penerapan peta konsep dari siklus I ke siklus II.

Melalui hasil pre tes sebagai tes kemampuan awal. Siswa yang mencapai

batas tuntas sebanyak 16 orang (51,6% dari 31 siswa), dengan peroleh rata-rata

kelas 57,42. Sedangkan hasil post tes pada siklus I, yang mencapai batas tuntas

sebanyak 19 siswa dengan presentase sebesar 61,3% dan nilai rata-rata kelas yang

dicapai sebesar 64,83. Sedangkan untuk siklus II, ketuntasan hasil belajar yang

tercapai sebanyak 27 siswa dengan presentase sebesar 77,4% dan nilai rata-rata

kelas yang dicapai sebesar 70,48.

Hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar PKn pada siklus I

dan siklus II, menunjukkan peningkatan. segi keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menunjukkan peningkatan dari 70,97% atau 22 siswa pada siklus I,

menjadi 83,87% atau 26 siswa pada siklus II. Dampak positif tersebut antara lain

siswa menjadi lebih aktif saat apersepsi, mengerjakan tugas kelompok, serta

berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, saat proses pembelajaran

berlangsung.

Page 115: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

3. Hambatan atau Kendala yang dihadapi Guru dalam

Penerapan Peta Konsep

Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan penerapan peta konsep mengalami

berbagai hambatan yang harus dapat diselesaikan oleh guru dan peneliti. Berikut

berbagai hambatan atau kendala yang dialami oleh guru dan peneliti dalam

penerapan peta konsep pada pembelajaran PKn.

a. Siswa masih belum terbiasa dengan metode yang diterapkan oleh guru

sehingga pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak dapat berkonsentrasi

penuh

b. Masih ada siswa yang merasa tidak nyaman berada dalam kelompok

belajarnya karena tidak bersama dengan anggota kelompok bermainnya

c. Kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok sehingga dalam diskusi

juga cenderung tidak mau tahu.

d. Masih ada siswa yang hasil belajarnya belum mencapai batas tuntas yang

ditetapkan oleh guru

e. Pada siklus I guru kurang memberikan penjelasan tentang metode yang

digunakan sehingga ada murid yang masih belum paham benar.

f. Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat sehingga sulit untuk diikuti.

Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab juga sangat terbatas, hanya 10

menit sehingga siswa merasa tidak ada kesempatan siswa untuk

mengungkapkan kegalauan mengenai materi kepada guru, karena mereka

merasa guru kurang antusias dalam membuka sesi tanya jawab.

g. Guru juga belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu

sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka

hanya mengetahui tanpa memahami.

Page 116: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru

dalam Penerapan Peta Konsep

Hambatan atau kendala yang timbul dalam penerapan peta konsep untuk

meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran PKn perlu diberi penanganan

lebih lanjut agar tujuan dari diadakan penelitian tindakan ini tercapai. Berikut

upaya yang dilakukan guru dan peneliti dalam mengatasi hambatan atau kendala

yang timbul selama pembelajaran PKn dengan penerapan peta konsep.

a. Guru menjelaskan lebih terinci lagi tahapan-tahapan dalam pelaksanaan

penerapan peta konsep agar siswa tidak kebingungan dalam pembelajaran dan

dapat lebih berkonsentrasi pada proses pembelajaran.

b. Guru memberikan kesempatan kepada murid yang kurang pintar untuk

menjawab pertanyaan serta membuat pertanyaan.

c. Menumbuhkan rasa tanggungjawab siswa pada tugas kelompoknya dan

keseriusan dalam mengikuti diskusi dengan memberikan hadiah bagi

kelompok yang paling kompak dan pandai sehingga siswa lebih antusias dan

bersemangat dalam pembelajaran di kelas

d. Guru menambah waktu untuk tanya jawab, sehingga kesempatan untuk

mengungkapkan kegalauan mengenai materi kepada guru lebih luas.

e. Guru lebih teliti dalam mengorganisir kegiatan anggota kelompok (memantau

setiap kelompok pada waktu mengerjakan tugas).

f. Guru berusaha untuk lebih dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada

saat pembelajaran berlangsung.

Page 117: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengembangan dan pembelajaran dengan Penerapan Peta

Konsep oleh peneliti pada siswa kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno tahun

pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan sebagai berikut :

Penerapan Peta Konsep pada materi pokok nilai-nilai Pancasila dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP Pancasila IX Batuwarno

tahun pelajaran 2009/2010

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan

bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar Pkn siswa sangat terkait dengan

pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini peta konsep dapat

digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran PKn Untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Saran

Dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

secara optimal maka perlu adanya partisipasi dan aktifitas siswa dalam belajar

serta ketrampilan seorang guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan dan

metode mengajar secara tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan. Berdasarkan

hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru

a. Diharapkan kepada Guru SMP Pancasila IX Batuwarno untuk selalu

meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan

menyampaikan materi serta mengelola kelas sehingga kualitas

pembelajaran dapat terus meningkat.

b. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kodusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

98

Page 118: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · 1 PENERAPAN PETA KONSEP UNTUK ... BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. ... Obsevasi awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

2. Siswa

a. Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik terhadap guru

dalam penerapan peta konsep supaya prestasi belajar siswa meningkat.

b. Hendaknya siswa berperan aktif selama proses pembelajaran.

c. Diharapkan untuk dapat mengikuti perkembangan lingkungan dan

bersikap terbuka terhadap perubahan yang ada disekitarnya.

3. Peneliti

a. Diharapkan kepada para peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai

penerapan Peta Konsep dengan tempat dan subyek yang berbeda.

b. Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis terlebih

dahulu menganalisis kembali metode yang telah dirancang oleh peneliti

untuk disesuaikan dengan penerapannya, terutama dalam hal alokasi

waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dan karakteristik

siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut dilakukan.