SKRIPSI -...

108
USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK ISLAM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Hukum (SH) Oleh Sholihun NIM : 1112045200008 PROGRAM STUDI KETATANEGARAAN ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1348 H

Transcript of SKRIPSI -...

Page 1: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM

PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK ISLAM

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum sebagai salah satu

syarat mencapai gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh

Sholihun

NIM : 1112045200008

PROGRAM STUDI KETATANEGARAAN ISLAM FAKULTAS

SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1348 H

Page 2: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK
Page 3: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK
Page 4: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratakan memperoleh gelar sarjana strata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemuadian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Februari 2017

Sholihun

Page 5: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

iv

ABSTRAK

SHOLIHUN, NIM: 1112045200008. USULAN DANA ASPIRASI DPR (UU NO.

17 TAHUN 2014) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

ISLAM. Skripsi Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah), Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dana Program Pembangunan Daerah Pemilihan atau Dana Aspirasi DPR RI

merupakan kebijakan yang telah dituangkan dalam pasal 80 huruf j UU Nomor 17

Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dalam perjalanannya, kebijaan ini

menuai banyak pro dan kontra. Dalam perspektif kebijakan publik, munculnya

penolakan terhadap suatu kebijakan dapat disebaban oleh formulasi kebijakan yang

tidak tepat. Dalam kasus dana aspirasi, formulasi kebijakan dinilai mengikuti model

kelembagaan atau model elit karena hanya melibatkan DPR dan Pemerntah. Ke

depan, kebijakan yang dibuat di DPR, sekalipun mengatur internal DPR tetap harus

melibatkan masyarakat. Formulasi kebijakan juga harus dibuat dengan waktu yang

memadai untuk mendengar pihak-pihak yang keberatan dan mencari jalan keluar

terhadap berbagai permasalahan yang disampakan agar dicapai kesepakatan bersama

yang selanjutnya dituangkan dalam produk kebijakan, seperti undang-undang.

Dalam skripsi ini, data-data yang akan dianalisis adalah data-data yang

didapatkan dari proses wawancara dengan informan, observasi, dan dokumentasi

yang didapatkan oleh peneliti. Data yang telah didapatkan melalui dokumentasi dan

wawancara akan disusun secara sistematis atau diklasifikasikan secara khusus,

kemudian disajikan secara deskriptif untuk memberi gambaran secara mendalam

tentang kenyataan sosial yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Kata Kunci : Dana Aspirasi, UP2DP, Komunikasi Politik, UU NO. 17 Tahun

2014, Partai Politik Islam di Indonesia.

Pembimbing : Prof. Dr. M. Arskal Salim, MA

Page 6: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

v

بسم هللا الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan seluruh alam

raya ini. Berkat nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “USULAN DANA ASPIRASI DPR (UU NO. 17 TAHUN 2014 )

DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK ISLAM”. Shalawat

teriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam, panutan

seluruh umat, Rasulullah SAW yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah ke

alam yang penuh dengan hidayah Islamiyah.

Dalam rangka penyelesaian skripsi ini, terdapat banyak kesulitan dan

hambatan yang harus penulis hadapi. Ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu dan

kekurangan pengalaman dalam penulisan skripsi, namun penulisan skripsi ini pada

akhirnya dapat penulis tuntaskan. Proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada para pihak tersebut yang

diantaranya:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

vi

2. Ibu Dra. Hj. Maskufa, M.A, dan Ibu Sri Hidayati, M.Ag, ketua dan sekertaris

Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah), yang telah memberikan arahan,

motivasi dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. M. Arskal Salim, GP., MA, dosen pembimbing yang telah

rela meluangkan waktunya untuk penulis, dan selalu memberikan masukan,

arahan dan kritikkan yang konstruktif pada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

4. Pimpinan perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas yang telah

memberikan fasilitas untuk mempermudah akses penulis dalam melakukan

studi kepustakaan berupa buku dan literatur lainnya sehingga penulis dapat

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

5. Para dosen Fakultas Syariah dan Hukum, atas semua pengetahuan yang telah

diberikan kepada penulis selama masa pendidikan.

6. Terima kasih kepada Ayahanda sokhawi dan Ibunda Suhemi tercinta, yang

telah mengajarkan arti semangat hidup dan memberikan kasih sayang serta

doa tulus yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

7. Kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan dan Dewan

Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, yang telah membantu penulis

dalam menghimpun data-data dalam wawancara. Sehingga penulis dapat

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

8. Kepada Organisasi IMPP-J (Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang - Jakarta)

dan Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba (SATGAS GAN) UIN Jakarta

Page 8: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

vii

sebagai wadah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam mencari jati diri

dan kedewasaan.

9. Teman-teman Hukum Tata Negara (Siyasah) dan Hukum Pidana Islam

angkatan 2012, yang telah penulis anggap sebagai keluarga sendiri yang

menjadi saksi perjuangan penulis selama di bangku kuliah.

10. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini bersama-sama,

terhusus untuk sahabat Fadhel Akbar, Rafli Ali Yafie, Muh. Faruq, Sudirwan,

Ahmad syihabudin, Adi Supraja, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa

penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan motivasi agar penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga atas segala bantuan, dukungan, motivasi dan do’a untuk penulis,

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah swt, dan semoga skripsi ini berguna

bagi wacana keislaman, kepada-Nya kita memohon rahmat dan hidayah-Nya. Amin

ya Robbal’ Alamin.

Jakarta, 23 Februari 2017

Sholihun

Page 9: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………………i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI………………………………………………...ii

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………….....iii

ABSTRAK……………………………………………………………………………....iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………...1

B. Batasan dan Rumusan Masalah…………………………………7

C. Tujuan Penelitian………………………………………………..7

D. Manfaat Penelitian………………………………………………8

E. Metode Penelitian……………………………………………….8

F. Definisi Operasional……………………………………………11

G. Sistematika Penulisan…………………………………………..12

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOMUNIKASI POLITIK

1. Pengertian Komunikasi Politik ………………………………...12

2. Fungsi Komunikasi Politik…………………………………….24

3. Unsur-unsur Komunikasi Politik………………………………28

Page 10: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

ix

4. Saluran-saluran Komunikasi Politik…………………………...31

BAB III DANA ASPIRASI SEBAGAI PENUNJANG KOMUNIKASI

POLITIK : STUDI KASUS DANA UP2DP

1. Dana UP2DP………….………………………............................33

2. Pork barrel (Dana Aspirasi di Amerika)………………………...35

3. Tujuan Dana UP2DP………………..………….......................... 37

4. Tinjauan Dasar Hukum/Legalitas……………………..................39

5. Mekanisme/Cara Kerja UP2DP……………….…………………42

6. Kritik Atas Dasar UP2DP………………………………………..45

BAB IV PANDANGAN PARTAI POLITIK ISLAM TENTANG UP2DP

1. Pandangan Partai PPP dan PKS terhadap UP2DP……………...54

2. Pork Barrel Menurut Partai Politik Indonesia…………………...60

3. Respon Terhadap Kritik Dana UP2DP………………………….62

4. Analisis Komunikasi Politik Partai politik Islam Tentang

UP2DP…………………………………………………………..65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………..73

B. Saran……………………………………………………………76

Page 11: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

x

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………..77

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………78

Page 12: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini politik di Indonesia, bahkan dibanyak Negara lain, telah

mengalami tranformasi yang sangat mendasar. Dunia politik yang selama ini

dimonopoli para elite politik telah menjadi konsumsi publik. Hal ini ditunjukan

dengan semakin tingginya partisipasi politik masyarakat, media dan LSM dibanyak

Negara dalam kehidupan politik (Huntington & Nelson, 1994). Partisipasi politik

tidak hanya terefleksikan dalam bentuk partisipasi menyuarakan suara sewaktu

pemilu, tetapi dalam semua usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik. Sehingga

bentuk-bentuk partisipasi politik dapat berupa pengerahan masa, pemogokan,

demonstrasi jalanan, dan bentuk protes lainnya. Partai politik menjadi alat untuk

menjembatani para elit politik untuk mencapai kekuasaan politik dalam negara.

Biasanya partai politik ini adalah organisasi yang mandiri dalam hal finansial,

memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-

kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political

development sebagai suprastruktur politik.1

Menurut UU Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang partai politik,

partai politik adalah organisasi politik yang bersifat nasional dan di bentuk oleh

1 Firmanzah, mengelola partai politik komunikasi dan positioning ideologi politik di era

demokrasi, (Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2007), hlm.1

Page 13: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

2

sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak

dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota,

masyarakat, bangsa dan negara serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945.

Menurut Sigmund Neumann seorang ahli ilmu klasik dan kontemporer, partai

politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai

kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan

suatu golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.2

Bagi sejumlah negara yang menerapkan atau mengklaim diri sebagai negara

demokrasi (berkedaulatan rakyat), pemilu memang dianggap sebagai lambang

sekaligus tolak ukur utama dan pertama dari demokrasi. Artinya, pelaksanaan dan

hasil pemilu merupakan refleksi dari suasana keterbukaan dan aplikasi dari nilai dasar

demokrasi. Disamping perlu adanya kebebasan berpendapat dan berserikat yang

dianggap cerminan pendapat warga negara. Alasannya, pemilu memang dianggap

akan melahirkan suatu representatif aspirasi rakyat yang tentu saja berhubungan erat

dengan legitimasi bagi pemerintah. Melalui pemilu demokrasi sebagai sistem yang

menjamin kebebasan warga negara terwujud melalui penyerapan suara sebagai

2 Sigmund Neumann. “ Modern Political Parties,” dalam Comparative Politics: A Reader,

diedit oleh Harry Eckstein dan David E. Apter (London: The Free Press of Glencoe, 1963), hlm.352

Page 14: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

3

bentuk partisipasi publik secara luas. Dengan kata lain bahwa pemilu merupakan

simbol dari pada kedaulatan rakyat.3

Pada suatu negara, sistem politik yang sehat harus didukung oleh komunikasi

politik yang dijalankan dan digiatkan oleh partai-partai politik. Partai politik ini

adalah pihak yang dinilai paling bertanggung jawab atas berjalannya komunikasi

politik. Fungsi komunikasi politik lebih banyak mengacu pada posisi komunikasi

yang paling klasik. Gabriel Almond mengemukakan tentang fungsi komunikasi

politik :

Semua fungsi yang dilakukan dalam sistem politik, sosialisasi politik dan

rekrutmen, artikulasi kepentingan, kepentingan bersama, pembuatan aturan,

aplikasi aturan, dan aturan ajudikasi dilakukan oleh sarana komunikasi.4

Secara umum semua fungsi input yang terdapat dalam suatu sistem politik

sosialisasi dan rekrutmen politik, perumusan kepentingan, penggabungan

kepentingan, yang dapat menghasilkan peraturan serta kemudian menjalankan

peraturan tersebut adalah merupakan bagian dari kajian komunikasi.

Secara sederhana, komunikasi politik didefinisikan sebagai: proses

penyampaian pesan atau informasi mengenai politik dari pemerintah kepada

masyarakat, dan dari masyarakat kepada pemerintah.5

3 Tutik triwulan, titik. Kontruksi hukum tata Negara Indonesia pasca amandemen UUD 1945.

(Jakarta:kencana. 2011), hlm.329-330.

4 Almond, Gabriel A., & James S. Coleman (Ed.). 1960. The Politics of The Developing

Areas. Princenton NJ: Princenton University Press

5 Pye, Lucyan W., 1963. Communication and Political Development. Princenton NJ:

Princenton University Press.

Page 15: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

4

Disamping itu, dalam sebuah partai politik tak akan lepas juga dari seorang

aktor politik, karena partai politiklah yang kemudian melahirkan kader-kader atau

calon aktor politik yang kemudian akan berkecimpung dalam dunia politik. Peran

aktor politik sangat penting guna menghimpun kekuatan politik disuatu partai, karena

biasanya sosok seorang tokoh politik yang sudah tergambar bagus citranya

dimasyarakat cenderung akan mudah dimobilisasi oleh aktor politik. Begitu halnya

ketika seorang aktor politik suatu partai terjerat suatu kasus yang kemudian akan

memperburuk citranya dimasyarakat, maka secara tidak langsung hal itu juga akan

berdampak pada partai politik. Artinya seorang aktor politik merupakan kunci

keberhasilan atau malah menjadi awal penyebab keterpurukan suatu partai, karena

aktor-aktor politik mempunyai posisi yang vital dalam suatu partai politik.

Partai politik juga merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

penyalur aspirasi masyarakat, dimana partai politik menjadi penghubung antara

penguasa dan kuasaan. Adanya partai politik membuat rakyat dapat terlibat secara

langsung dalam proses penyelenggaraan negara dengan menempatkan wakilnya

melalui partai politik. Secara umum partai politik dikatakan sebagai suatu kelompok

yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama, yang berusaha memperoleh kekuasaan

melalui pemilihan umum.

Setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri pada Mei 1998, partai-partai

baru bentukan berbagai kelompok atau golongan di Indonesia dengan basis massa

yang beragam mulai bermunculan. Umat Muslim Indonesia mengambil peranan besar

dalam trend pembentukan partai politik ini. Tercatat sejumlah partai politik Islam

Page 16: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

5

yang saat ini (atau pernah) berada pada peringkat 10 besar partai politik di Indonesia

diantaranya adalah PBB, PPP, PKS, PAN, dan PKB. Hanya karena menjadikan Islam

sebagai landasan utama, partai politik Islam tersebut tidak lantas memiliki cara

pandang yang sama dalam berpolitik di pemerintahan.6

Secara umum, parta-partai politik Islam pasca reformasi memiliki dua aliran

berbeda yang saling bertentangan. Aliran yang pertama menganut bahwa syariah

Islam harus diterapkan dalam sistem pemerintahan. Partai-partai besar yang

menganut aliran ini adalah Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan Sejahtera

(PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan aliran kedua menolak

pengimplementasian syariah Islam dalam sistem pemerintahan. Aliran ini dianut oleh

dua partai Islam yang cukup besar yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai

Kebangkitan Bangsa (PKB).7

Melihat pentingnya peran partai politik, sekarang ramai diperbincangkan

tentang dana aspirasi partai atau UP2DP yang di usulkan oleh anggota legislatif

(DPR). Dana Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau Dana Aspirasi

DPR RI merupakan salah satu kebijakan yang telah dituangkan dalam pasal 80 huruf

j UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Kebijakan ini

menuai banyak pro dan kontra. Dalam prespektif kebijakan publik, munculnya

penolakan terhadap suatu kebijakan dapat disebabkan oleh formulasi kebijakan yang

6 KH. Maman Imanulhaq http://www.kompasiana.com/kang_maman72/menakar-partai-

islam-atau-partai-berbasis-massa-islam_56e7ca4c64afbd500fa3958e

7 KH. Maman Imanulhaq http://www.kompasiana.com/kang_maman72/menakar-partai-islam-

atau-partai-berbasis-massa-islam_56e7ca4c64afbd500fa3958e

Page 17: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

6

tidak tepat. Dalam kasus dana aspirasi, formulasi kebijakan dinilai mengikuti model

kelembagaan atau model elit karena hanya melibatkan DPR dan Pemerintah.8

Kebijakan dana aspirasi ini merupakan kebijakan yang baru. Disebut sebagai

kebijakan karena program dana asprirasi ini merupakan satu rencana yang

mengandung tujuan politik yang disepakati bersama antara DPR dan Pemerintahan

yang akan dilaksanakan melalui praktik administrasi. Cikal bakal keinginan DPR

untuk meluncurkan kebijakan ini sesungguhnya telah ada sejak tahun 2010 yang

dimotori oleh fraksi partai golkar.

Dana aspirasi DPR dinilai rawan untuk diselewengkan. Pasalnya, anggota

dewan akan sangat mudah berhubungan langsung dan mengintervensi proyek atau

program pemerintah mulai dari perencanaan dan eksekusi. Dana aspirasi yang

seharusnya mewakili rakyat pun sangat mudah bisa dibelokan untuk mewadahi

aspirasi para cukong atau pengusaha. Hal itu terbukti dengan terseretnya beberapa

anggota DPR dalam kasus korupsi di KPK. Seperti kasus Damayanti yang melibatkan

banyak anggota komisi V lannya, yang mereka wakili bukan rakyat didapil, tapi para

cukong dan pengusaha yang ingin melancarkan proyek yang mereka inginkan. Ini

bukti nyata betapa dana tersebut rawan untuk diselewengkan oleh para anggota

dewan.9

8 www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150623_indonesia_dpr_aspirasi diunduh

23 agustus 2016 pukul 20.45

9 www.jurnas.com/mobile/artikel/8257/Awas-Dana-Aspirasi-DPR-RawanDiselewengkan/

diunduh 11 oktober 2016 pukul 14.41

Page 18: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

7

Dari permasalahan diatas, tentang komunikasi politik para anggota dewan.

Dalam usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP), maka dari itu

penulis ingin mengangkat judul skripsi ini “USULAN DANA ASPIRASI DPR (UU

NO 17 TAHUN 2014) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI

POLITIK ISLAM”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

Agar dalam pembahasan penelitian ini terarah dan tersusun secara sistematis

pada tema bahasan yang menjadi titik sentral, maka perlu penulis uraikan tentang

pokok-pokok bahasan dengan memberikan perumusan dan pembatasan masalah.

Untuk mendapatkan pembahasan yang objektif, maka dalam skripsi ini penulis

membatasinya dengan hanya menggunakan dua Partai Islam yaitu PPP dan PKS,

kemudian mengenai penerapan mekanisme komunikasi politik terhadap UP2DP.

Untuk itu penulis merumuskan penelitian ini pada dua hal, yaitu :

1. Bagaimana pola komunikasi politik anggota DPR RI terhadap

UP2DP?

2. Apa yang menjadi sebab pro kontra dalam penerapan UP2DP?

3. Bagaimana Partai Politik Islam (PPP dan PKS) memandang dana

aspirasi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun hasil yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah terjawabnya

semua permasalahan yang dirumuskan, yaitu :

Page 19: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

8

1. Untuk mengetahui dan menganalisa strategi komunikasi politik

yang dilakukan PKS dan PPP terhadap Usulan Program

Pembangunan Daerah Pemilihan.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan pemerintah

untuk mencari jalan keluar terhadap pro kontra tentang penerapan

UP2DP atau dana aspirasi oleh DPR.

3. Untuk mengetahui pandangan dari Partai Politik Islam (PPP dan

PKS) terhadap Dana Aspirasi.

D. Manfaat Penelitian

Dengan memperoleh gambaran tentang komunikasi politik yang dilakukan

anggota dewan, diharapkan penelitian ini akan memberikan wawasan dan

pengetahuan baru kepada berbagai kalangan seperti kalangan akademisi dan dapat

memberikan pemahaman kepada anggota dewan perwakilan rakyat untuk

meningkatkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat, khususnya pada konstituen

di daerah pemilihannya.

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode

kualitatif, yaitu metode dimana pencarian data tidak dimaksudkan untuk

membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian dilakukan. Riset

Page 20: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

9

kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Riset ini

tidak mengutamakan besarnya populasi dan sampling bahkan populasi dan sampling

terbatas. Jika data yang terkumpul sudah menjelaskan fenomena yang diteliti, maka

peneliti tidak perlu mencari sampling lainnya.10

Metodologi kualitatif menurut Taylor dan Bogdan, adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan prilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Kirk dan Miller, yaitu

tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung

dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya. Dari beberapa macam penafsiran, maka pengertian secara umum dari

penelitian kualitatif adalah, penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lain sebagainya, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.11

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi

ini adalah :

10

Kriyantono, Rachmat, Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2006), hlm.58

11 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Remaja karya, Cetakan ke-23,

Januari, 2007), hlm. 4-6

Page 21: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

10

a. Metode interview atau wawancara, yaitu suatu alat pengumpulan data

dengan cara menggunakan teknik wawancara langsung secara mendalam

(in–depth interview), dan diskusi kecil yang dilakukan oleh peneliti dengan

partai islam yaitu PPP dan PKS. Selain itu juga penulis mewawancarai

tokoh-tokoh lain baik tokoh dari LSM ataupun dari para pakar yang

berkaitan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian

penulis.

b. Metode dokumentasi yaitu diperoleh dari penelitian pustaka (Library

Research) dengan mencari data berupa buku-buku, arsip-arsip, artikel, serta

kutipan-kutipan pernyataan para tokohnya di media massa yang sesuai

dengan judul penelitian. Sebagai bahan informasi/data sebagai bahan

penunjang wawancara penulis.

3. Teknis Analisa Data

Data-data yang akan dianalisis nantinya adalah data-data yang didapatkan dari

proses wawancara dengan informan, observasi, dan dokumentasi yang didapatkan

oleh peneliti. Data yang telah didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara akan

disusun secara sistematis atau diklasifikasikan secara khusus, kemudian disajikan

secara deskriptif untuk memberi gambaran secara mendalam tentang kenyataan sosial

yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kenyataan sosial yang akan

dihasilkan dari penelitian ini berupa fakta yang menggambarkan bentuk komunikasi

politik anggota DPR RI yang dapat memberikan penjelasan mengenai hal ini kepada

masyarakat.

Page 22: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

11

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman

dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul

skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Usulan Dana Aspirasi (UU No. 17

Tahun 2014) Dalam Perspektif Komunikasi Partai Politik Islam” maka definisi

operasional yang perlu dijelaskan, yaitu :

1. Usulan

Usulan yaitu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dari kata

usul.an (nomina atau kata benda) yang bermakna sesuatu yang diusulkan.

2. Dana Aspirasi

Dana Aspirasi adalah dana yang muncul dari aspirasi-aspirasi masyarakat,

karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap lingkungan masyarakat

terebut. Kemudian aspirasi di himpun oleh anggota dewan (DPR), yang

nantinya akan di rapatkan oleh seluruh anggota dewan untuk di sahkan

dan di realisasikan aspirasi-aspirasi masyarakat tersebut.

3. UU No. 17 Tahun 2014

Berisi tentang anggota DPR berhak mengusulkan dan memperjuangkan

program pembangunan di daerah pemilihannya.

4. Komunikasi Politik

Komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan

politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan,

pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.

Page 23: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

12

5. Partai Politik Islam

Partai politik islam adalah partai yang berideologi islam, mengambil dan

menetapkan ide-ide, hukum-hukum dan pemecahan problematika dari

syariat islam, serta operasionalnya mencontoh metode (thariqah)

rasulullah SAW.

Partai politik Islam yang menjadi objek pembahasan ini adalah partai

politik yang secara tegas mencantumkan asanya adalah Islam. Partai yang

berasaskan islam, antara lain yang mendapatkan kursi di DPR pada saat

ini adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera

(PKS).

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan lebih sistematik dan terarah, maka penulis akan menjelaskan

sistematika dalam penulisan skripsi ini, pada dasarnya skripsi ini terdiri dari lima bab

yang saling berkaitan, yaitu:

Bab I pendahuluan, latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II gambaran umum tentang komunikasi politik, pengertian, fungsi, unsur-

unsur, dan saluran-saluran komunikasi politik.

Bab III dana aspirasi sebagai penunjang komunikasi politik: studi kasus dana

UP2DP, pengertian UP2DP, pork barrel, tujuan UP2DP, tinjauan dasar hukum,

mekanisme, dan kritikan atas dana UP2DP.

Page 24: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

13

Bab IV pandangan partai politik islam (PPP dan PKS) tentang dana aspirasi,

pork barrel menurut partai islam, respon kritikan, dan analisis komunikasi parpol

islam tentang UP2DP

Bab V merupakan penutupan, meliputi kesimpulan yang merupakan

penjelasan jawaban dari rumusan masalah diatas serta, kritik dan saran.

Page 25: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

14

BAB II

GAMBARAN UMUM KOMUNIKASI POLITIK

1. Pengertian Komunikasi Politik

Kajian komunikasi politik pada awalnya berakar pada ilmu politik, meskipun

penamaan lebih banyak dikenal dengan istilah propaganda. Ini dimulai pada tahun

1922 dengan penelitian dari Ferdinand Tonnies dan Walter Lippmann yang meneliti

tentang opini publik pada masyarakat.

Membicarakan Komunikasi Politik tidak semudah dengan membicarakan

gerakan politik. Kesulitan itu muncul karena ada dua konsep yang mengusung

disiplin ilmu ini, yakni konsep “komunikasi” dan konsep “politik.” Komunikasi

politik adalah sebuah studi yang interdisiplinari yang dibangun atas berbagai macam

disiplin ilmu, terutama dalam hubungannya antara proses komunikasi dan proses

politik. Ia merupakan wilayah pertarungan dan dimeriahkan oleh persaingan teori,

pendekatan, agenda dan konsep dalam membangun jati dirinya.11

Komunikasi yang membicarakan tentang politik kadang diklaim sebagai studi

tentang aspek-aspek politik dari komunikasi publik, dan sering dikaitkan sebagai

11

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2009), hlm.16

Page 26: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

15

komunikasi kampanye pemilu karena mencangkup masalah persuasi terhadap

Pemilih, debat antarkandidat, dan penggunaan media massa sebagai alat kampanye.12

Komunikasi dan politik memiliki hubungan yang erat dan istimewa karena

berada dalam kawasan (domain) politik dengan menempatkan komunikasi pada posisi

yang sangat fundamental. Komunikasi politik menyambungkan semua bagian dari

sistem politik sehingga aspirasi dan kepentingan dikonversikan menjadi berbagai

kebijaksanaan.

Komunikasi Politik (Political Communication) merupakan gabungan dua

disiplin ilmu yang berbeda namun terkait sangat erat, yakni Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Politik. Oleh karena itu, sebelum memasuki pembahasan tentang pengertian dan

proses komunikasi politik, dibahas lebih dulu tentang pengertian komunikasi dan

politik.

a. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik

langsung maupun tidak langsung. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata

Communis yang berarti sama, sama di sini maksudnya adalah sama makna.13

Dengan

12

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2009), hlm.16

13

Heryanto, Gun Gun, Komunikasi Politik di Era Industri Citra, (Jakarta : PT. Lasswell

Visitama, 2010), hlm.4

Page 27: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

16

maksud untuk mengubah pikiran, sikap, prilaku, penerima dan melaksanakan apa

yang diinginkan oleh komunikator.

Komunikasi bukan sekadar penerusan informasi dari suatu sumber kepada

publik, ia lebih mudah dipahami sebagai penciptaan kembali gagasan-gagasan

informasi oleh publik jika diberikan petunjuk dengan simbol, slogan, atau tema

pokok.14

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara

efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan

oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication

in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In

Which Channel To Whom With What Effect?.15

Sehubungan dengan kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tidak

bisa dipisahkan dari aktivitas seorang manusia, tentu masing-masing orang

mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang akan didapatkan, melalui apa atau kepada

siapa.16

Jika kita menyimak kandungan makna yang terdapat dalam setiap definisi

komunikasi yang telah dikemukakan, kita dapat menemukan adanya sejumlah unsur

14

Nimmo, Dan, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 1993), hlm.5

15

Heryanto, Gun Gun, Komunikasi Politik di Era Industri Citra, (Jakarta : PT.Lasswell

Visitama, 2010), hlm.5

16

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2004)

Page 28: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

17

yang mendukungnya. Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi

meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan komunikator sebagai

pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia

sumber bisa terdiri satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok

misalnya partai, organisasi, lembaga atau negara.

2. Pesan (mengatakan apa?)

Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap

muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

3. Media (melalui cannel/media apa?)

Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber

kepada penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran

antarpribadi, media kelompok, dan ada pula dalam bentuk media massa.

4. Komunikan (kepada siapa?)

Adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Bisa

terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk organisasi, instansi, partai

atau negara.

Page 29: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

18

5. Efek (dengan dampak/efek apa?)

Adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan

oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. pengaruh ini bisa

terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, proses komunikasi terdiri dari

pengirim, pesan, dan penerima. Suatu tindakan komunikasi bermula dari si pengirim.

Karena itu, kualitas komunikasi sebagian besar tergantung dari keterampilan si

pengirim. Ia harus tahu isi pesan yang ingin disampaikannya, siapa penerimanya, dan

dengan sarana apa pesan itu ingin disampaikan. Selain itu ia juga harus tahu kapan

pesan itu harus disampaikan. Kemudian tanggung jawab final dari si pengirim ialah

mencari feedback atau umpan balik dan mengevaluasi secara hati-hati.17

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna

dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dan jelas masing-masing orang

mempunyai perbedaan dalam mengaktualisasikan komunikasi tersebut.

Berbeda dengan Lasswell, Steven justru mengajukan sebuah definisi yang

lebih luas bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi

17

Maran, Rafael Raga, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2001),

hlm.159

Page 30: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

19

terhadap suatu objek atau stimuli, apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan

sekitarnya.18

Meski definisi yang dibuat para pakar memiliki perspektif yang berbeda satu

sama lainnya menurut latar belakang disiplin ilmu yang membuat definisi itu, pada

dasarnya definisi-definisi itu tersebut tidak terlepas dari substansi komunikasi itu

sendiri.

b. Pengertian Politik

Dalam kehidupan kita sehari-hari istilah politik sudah tidak begitu asing

karena segala sesuatu yang dilakukan atas dasar kepentingan kelompok atau

kekuasaan sering kali diatasnamakan dengan label politik. Jika dianggap bahwa ilmu

politik mempelajari politik, maka perlu kiranya dibahas dulu istilah politik itu. Dalam

kepustakaan ilmu politik ternyata ada bermacam-macam definisi mengenai politik.

Karena pada perkembangannya, komunikasi juga melahirkan apa yang disebut

komunikasi politik. Jika dilihat dari pengertian komunikasi, tak heran jika ia pun

sanggup merangkul studi politik.19

Istilah ilmu politik (science politique) pertama kali digunakan oleh Jean Bodin

di Eropa pada tahun 1576, kemudian Thomas Fithzerbert dan Jeremy Betham pada

18

Cangara, Hafied, Komunikasi politik : Konsep, Teori dan Strategi, (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2009), hlm.19

19

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998), hlm.8

Page 31: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

20

tahun 1606. akan tetapi istilah politik yang dimaksud ialah ilmu negara sebagaimana

tertulis dalam karya-karya sarjana Eropa daratan yang bersifat institusional yuridis.20

Politik berasal dari kata politic (Inggris) yang menunjukkan sifat pribadi

(adjektive of person) atau sifat perbuatan (adjektive of action). Di sini politik berarti

bertindak bijaksana (acting wisly), dan bijak (wise).21

Kata yang lain adalah politics

(dengan ”s”) yang berarti seni atau ilmu tentang pemerintahan (the art government).

Asal kata politik adalah dari bahasa latin politicos, embrionya adalah kata polis yang

berarti kota. Sedangkan dalam bahasa dikenal dengan kata sifat yang salah satu

artinya adalah politik, sedangkan maksudnya di sini, politik adalah muslihat, tindakan

akal, kebijakan dengan tujuan mencapai suatu maksud.22

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-

macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses

menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari

sistim politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala

prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih itu.23

20

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2009), hlm.26

21

AP.Cowl, oxford Leaner’s Dictionary, (Ocford : Ocford University Press, 1990)

22

Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995), cet

ke-8, hlm.836

23

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998), hal. 8

Page 32: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

21

Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public

goal), dan bukan tujuan pribadi seseorang (private goals). Lagipula politik

menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk partai politik dan kegiatan orang

seorang (individu). 24

Ada berbagai definisi yang diberikan oleh para ilmuan diantaranya menurut

Soelistyati Ghani dalam bukunya Pengantar Ilmu Politik menurutnya dua arti kata

politik yang penting adalah :

Pertama, politik dalam arti dipergunakan untuk menunjukkan mengenai suatu

segi dari kehidupan manusia bersama dalam masyarakat yang menyangkut

kekuasaan, menyangkut Power Relation Ship, dalam artian ini terkandung isi politik

sebagai usaha untuk memperoleh kekuasaan.

Kedua, politik di dalam arti mempergunakan untuk menunjukan kepada satu

rangkaian tujuan yang hendak dicapai atau dengan kata yang lebih singkat

kebijaksanaan.25

Dalam Bahasa Indonesia kata politik mempunyai beberapa pengertian . yaitu :

1. Ilmu pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan.

2. Segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya)

mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.

24

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998), hlm.8

25

Ghani, Soelistyati Ismail, Pengantar Ilmu Politik, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1984), cet.

Ke-1, hlm.17

Page 33: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

22

3. kebijakan; cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani

suatu masalah).26

Dalam penggunaannya, istilah politik pertama kali dikenal dari buku Plato

yang berjudul “Polities”. Dari karya-karya tersebut dapat diketahui bahwa politik

merupakan istilah yang digunakan untuk konsep pengaturan kemasyarakatan sebab

yang dibahas dalam kedua buku tersebut adalah soal-soal yang berkenaan dengan

masalah bagaimana pemerintahan dijalankan agar terwujud suatu masyarakat politik

atau Negara yang sempurna, atau yang menurut Plato sebagai “Negara ideal”.27

Sedangkan menurut Deliar Noor, politik adalah “segala aktivitas atau sikap

yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang dimaksud untuk mempengaruhi,

dengan jalan mengubah, atau mempertahankan suatu macam bentuk susunan

masyarakat.28

Dalam kepustakaan ilmu politik, sebenarnya terdapat banyak ragam definisi

tentang politik. Keragaman definisi tersebut menurut Miriam, karena setiap sarjana

melihat hanya satu aspek atau unsur politik saja yang kemudian unsur tersebut

diperlakukan sebagai konsep pokok yang dipakai untuk meneropong unsur-unsur

lainnya.29

26

Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995), cet.

ke-8, hlm.694

27

Noor, Deliar, Pengantar ke Pemikiran Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998), hlm.93

28

Noor, Deliar, Pengantar ke Pemikiran Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998), hlm.94

29

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1992), hlm.8

Page 34: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

23

Pada umumnya apa yang disebut politik itu berkaitan dengan bermacam-

macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara, yang menyangkut proses

penentuan dan pelaksanaan tujuan-tujuan itu.30

Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu

perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan dan

pembagian atau alokasi sumber-sumber dan berbagai sumber daya yang ada. Untuk

itu diperlukan kekuatan (power) dan kewenangan (authority), yang dipakai baik untuk

membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul

dalam proses tersebut.31

Dari sekian banyak definisi tentang politik tersebut, menurut pandangan Jeje

Abdul Rojak, paling tidak dapat ditemukan dua kecenderungan pendefinisian, yaitu

pandangan yang mengkaitkan politik dengan Negara, dan pandangan yang

mengkaitkan politik dengan masalah kekuasaan, otoritas, dan atau dengan konflik.32

Bagaimana seandainya dalam politik tidak terjadi komunikasi? Tentunya akan

mempengaruhi kinerja politik (atau sistem politik) yang sedang dijalankan. Berbagai

komponen infrastruktur dan suprastruktur mengalami keterputusan hubungan

sehingga mekanisme yang seharusnya dijalankan tidak bisa berkembang secara

dinamis.

30

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1992), hlm.8

31

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1992), hlm.8

32

Rojak, Jeje Abdul, Politik Kenegaraan : Pemikiran-Pemikiran AlGhazali dan Ibnu

Taimiyah, (Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1999), hlm.40

Page 35: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

24

Apa yang dimaksud dengan komunikasi politik? Bertolak dari konsep

komunikasi dan konsep politik yang telah diuraikan pada bagian awal, upaya untuk

mendekati pengertian apa yang dimaksud komunikasi politik, pengertian komunikasi

politik dapat dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau

simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau

kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara

berpikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target

politik.33

Michael Rush dan Philip Althoff mendefinisikan komunikasi politik sebagai

suatu proses di mana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian

sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan

sistem-sistem politik.34

Proses ini terjadi secara berkesinambungan dan mencakup

pola pertukaran informasi di antara individu-individu dengan kelompok-

kelompoknya pada semua tingkatan.35

Komunikasi Politik (political communication) adalah komunikasi yang

melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan

kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai

33

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.35

34

Michael Rush & Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 1997), hlm.24

35

Michael Rush & Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 1997), hlm.24

Page 36: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

25

sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik

juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara “yang memerintah” dan “yang

diperintah”.36

Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah

dilakukan oleh siapa saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan

seterusnya. Tak heran jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai

neologisme, yakni ilmu yang sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.37

Komunikasi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dalam

aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi, dan kadang-kadang

sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik. Berbagai penilaian dan

analisis orang awam berkomentar soal kenaikan BBM, ini merupakan contoh

kekentalan komunikasi politik.

Komunikator Politik pada dasarnya adalah semua orang yang berkomunikasi

tentang politik, mulai dari obrolan warung kopi hingga sidang parlemen untuk

membahas konstitusi negara. Namun, yang menjadi komunikator utama adalah para

pemimpin politik atau pejabat pemerintah karena merekalah yang aktif menciptakan

pesan politik untuk kepentingan politis mereka. Mereka adalah pols, yakni politisi

36

Michael Rush & Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 1997), hlm.24

37

Iqbal, Tengku Dhani, Komunikasi Politik, Sebuah Neologisme, (Jakarta :2006)

Page 37: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

26

yang hidupnya dari manipulasi komunikasi, dan vols, yakni warga negara yang aktif

dalam politik secara part timer ataupun sukarela.38

Komunikasi politik merupakan suatu elemen yang dinamis dan yang

menentukan sosialisasi politik dan partisipasi politik. Dalam hal ini komunikasi

politik menentukan corak perilaku insan politik.39

Dari beberapa pengertian di atas,

jelas komunikasi politik adalah suatu proses komunikasi yang memiliki implikasi.

2. Fungsi Komunikasi Politik

Gabriel Almond berpendapat bahwa Komunikasi Politik merupakan salah satu

fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik :

“All of the functions performed in the political system-political socialization

and recruitment, intereset articulation, interest aggregations, rule making,

rule application, and rule adjudication are performed by means of

communication”.40

Kutipan diatas menunjukkan bahwa komunikasi politik bukanlah fungsi yang

berdiri sendiri, akan tetapi merupakan proses penyampaian pesan-pesan yang terjadi

pada saat ketujuh fungsi lainnya di jalankan. Ketujuh fungsi tersebut adalah :

38

ASM. Romli. Ikhtisar perkuliahan “Komunikasi Politik” (Unfari), Bandung, hlm.15

39

Maran, Rafael Raga, Pengantar Sosiologi Politik (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2001), hlm.

159

40

Almond, Gabriel A., & James S. Coleman (Ed.). 1960. The Politics of The Developing

Areas. Princenton NJ: Princenton University Press

Page 38: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

27

a. Sosialisasi politik (Socialization Political)

Adalah suatu proses yang dilalui seseorang dalam memperoleh sikap

dan orientasi terhadap fenomena politik yang ada dalam masyarakat

tempat orang itu berada.

b. Rekrutmen politik (Recruitment)

Merupakan fungsi penyeleksian untuk kegiatan politik dan jabatan

pemerintah melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi

anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu. Ada tiga

tahapan, mempengaruhi orang lain untuk menjadi kader, membina

loyalitas kader dan memproyeksikan kader untuk terlibat dan intensif

mewakili organisasi di dalam jabatan-jabatan politik.

c. Artikulasi Kepentingan (Intereset Articulation)

Proses yang mengolah aspirasi masyarakat yang bercorak ragam yang

disaring dan dirumuskan dalam bentuk rumusan yang teratur.

d. Agregasi Kepentingan (Interest Agregations)

Merupakan fungsi yang menggabungkan berbagai kepentingan yang

sama atau hampir sama untuk dituangkan dalam rumusan

kebijaksanaan lebih lanjut dengan demikian agregasi kepentingan ini

bukan lagi kepentingan orang perorangan atau kelompok akan tetapi

kepentingan masyarakat.

Page 39: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

28

e. Pembuatan Aturan (Rule Making)

Merupakan fungsi yang dijalankan oleh lembaga legeslatif. Untuk

menjalankan fungsi ini legeslatif dapat bekerjasama dengan lembaga

eksekutif.

f. Penerapan Aturan (Rule Application)

Fungsi ini dijalankan oleh lembaga eksekutif beserta jajaran

birokrasinya. Tidak hanya berarti pelaksanaan peraturan sebagai

pedoman berprilaku, tetapi juga berarti pembuatan rincian dan

pedoman pelaksanaan peraturan.

g. Penghakiman Aturan (Rule Adjudication)

Merupakan fungsi untuk menyelesaikan pertikaian atau persengketaan

yang menyangkut persoalan peraturan, pelanggaran peraturan dan

penegasan fakta-fakta yang perlu untuk mendapatkan keadilan.

Sebagai disiplin ilmu, komunikasi politik menurut McNair memiliki lima

fungsi dasar, yakni sebagai berikut.

a. Memberikan informasi kepada masyarakat apa yang terjadi di sekitarnya.

Di sini media komunikasi memiliki fungsi pengamatan dan juga fungsi

monitoring apa yang terjadi dalam masyarakat.

b. Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikasi fakta yang ada. Di sini

para jurnalis diharapkan melihat fakta yang ada sehingga berusaha objektif

yang bisa mendidik masyarakat atas realitas fakta tersebut.

c. Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-masalah

Page 40: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

29

politik sehingga bisa menjadi wacana dalam membentuk opini publik, dan

mengembalikan hasil opini itu kepada masyarakat. Dengan cara demikian,

bisa memberi arti dan nilai pada usaha penegakkan demokrasi.

d. Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah dan lembaga

lembaga politik. Disini media bisa berfungsi sebagai anjing penjaga

(watchdog) sebagaimana pernah terjadi dalam kasus mundurnya Nixon

sebagai Presiden Amerika karena terlibat dalam kasus Watergate.

e. Dalam masyarakat yang demokratis, media politik berfungsi sebagai

saluran advokasi yang bisa membantu agar kebijakan dan program-

program lembaga politik dapat disalurkan kepada media massa.41

Jika fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh McNair dikombinasikan

dengan fungsi komunikasi yang dibuat oleh Goran Hedebro, komunikasi politik

berfungsi untuk :42

a. Memberikan informasi kepada masyarakat terhadap usaha-usaha yang

dilakukan lembaga politik maupun dalam hubungannya dengan

pemerintah dan masyarakat.

b. Melakukan sosialisasi tentang kebijakan, program, dan tujuan lembaga

politik.

c. Memberi motivasi kepada politisi, fungsionaris, dan pendukung partai.

41

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.39-40 42

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.40-41

Page 41: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

30

d. Menjadi platform yang bisa menampung ide-ide masyarakat sehingga

menjadi bahan pembicaraan dalam bentuk opini publik.

e. Mendidik masyarakat dengan pemberian informasi, sosialisasi tentang

cara-cara pemilihan umum dan penggunaan hak mereka sebagai pemberi

suara.

f. Menjadi hiburan masyarakat sebagai “pesta demokrasi” dengan

menampilkan para juru kampanye, artis, dan para komentator atau

pengamat politik.

g. Memupuk integrasi dengan mempertinggi rasa kebangsaan guna

menghindari konflik dan ancaman berupa tindakan separatis yang

mengancam persatuan nasional.

h. Menciptakan iklim perubahan dengan mengubah struktur kekuasaan

melalui informasi untuk mencari dukungan masyarakat luas terhadap

gerakan reformasi dan demokratis.

i. Meningkatkan aktivitas politik masyarakat melalui siaran berita, agenda

setting, maupun komentar-komentar politik.

j. Menjadi watchdog atau anjing penjaga dalam membantu terciptanya good

governance yang transparansi dan akuntabilitas.

Page 42: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

31

3. Unsur-unsur Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya

(komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) komunikasi politik sebagai body

of knowledge juga terdiri atas berbagai unsur, yakni :

a. Komunikator Poltik

Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai poitik, melainkan juga

lembaga pemerintahan legislatif dan eksekutif. Dengan demikian, sumber

atau komunikator politik adalah mereka-mereka yang dapat memberi

informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau bobot politik

misalnya presiden, mentri, anggota DPR, MPR, KPU, gubernur,

bupati/walikota, politisi, funsionaris partai politik, fungsionaris Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), dan kelompok kelompok penekan dalam

masyarakat yang bias mempengaruhi jalanya pemerintahan.

b. Pesan Politik

Ialah pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun tidak

tertulis, baik secara verbal maupun non verbal. Tersembunyi maupun

terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya

mengandung bobot politik. Misalnya pidato pilitik, undang-undang

kepartaian, undang-undang pemilu, penyataan politik, artikel atau isi

buku/brosur dan berita surat kabar, radio, televisi dan internet yang berisi

Page 43: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

32

ulasan politik dan pemerintahan, spanduk atau baliho, iklan politik,

propaganda, makna logo, warna baju atau bendera dan semacamnya.

c. Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan oleh para

komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya. Misalnya

media cetak, yaitu surat kabar, tabloid, majalah. Media elektronik,

misalnya film, radio, televisi, komputer, internet. Media format kecil,

misalnya leaflet, brosur, selebaran, stiker, bulletin. Media luar ruang (out

door media), misalnya baliho, spanduk, reklame, bendera, jumbai, pin,

logo, topi, rompi, kaos oblong, kalender, blok note dan segala sesuatunya

yang biasa digunakan untuk membangun citra (image building).

d. Sasaran atau Target Politik

Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberi

dukungan dalam bentuk pemberian suara kepada partai atau kandidat

dalam pemilihan umum. Mereka adalah pengusaha, pegawai negeri,

buruh, perempuan, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, mahasiswa,

petani, yang berhak memilih maupun pelajar dan siswa yang akan

memilih setelah cukup usia.

e. Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman

terhadap system pemerintahan dan partai-partai politik, dimana nuansanya

akan bermuara pada pemberian suara dalam pemilihan umum. Pemberian

Page 44: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

33

suara sangat menentukan terpilih tidaknya seorang kandidat untuk posisi

mulai tingkat presiden dan wakil presiden, angota DPR, MPR, gubernur,

dan wakil gubernur, bupati dan wail bupati, walikota dan wakil walikota

sampai pada tingkat DPRD. 43

4. Saluran-Saluran Komunikasi Politik.

Istilah struktur Komunikasi oleh Almond dan Powell (1966), juga diartikan

sebagai saluran komunikasi, diantaranya adalah :

a. Struktur wawancara (face-to face) informal, yaitu : merupakan saluran

yang efektif dalam penyampaian pesan-pesan politik. Di samping struktrur

yang formal dalam sebuah organisasi, selalu terdapat struktur informal

yang “membayangi”nya. Saluran ini bersifat bebas dalam arti tidak terikat

oleh struktur formal, namun tidak semua orang dapat akses ke saluran ini

dalam kadar yang sama.

b. Struktur sosial tradisional, yaitu sebuah saluran komunikasi yang

ditentukan oleh posisi social pihak yang berkomunikasi (khalayak atau

sumber). Artinya, pada lapis mana yang bersangkutan berkedudukan dan

43

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.37-39

Page 45: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

34

(tentunya akan menentukan pula) akses disusunan sosial masyarakat

tersebut.44

c. Struktur masukan (input) politik, yaitu : struktur yang memungkinkan

terbentuknya / dihasilkannya input bagi sistem politik yang dimaksud.

Yang termasuk struktur input adalah serikat pekerja, kelompok-kelompok

kepentingan, dan partai politik.45

d. Struktur output, yaitu : struktur formal dari pemerintah. Struktur

pemerintahan , khususnya birokrasi, memungkinkan pemimpin-pemimpin

politik mengkomunikasikan petunjuk bagi pelaksanaan peraturan-

peraturan untuk bermacam pemegang jabatan politik dengan cara yang

efisien dan jelas.46

e. Saluran media massa adalah saluran yang penting dalam sebuah

komunikasi politik. Media massa selalu mempunyai peranan tertentu

dalam menyalurkan pesan, informasi, dan political content di tengah

masyarakat. Serta sangat terkait akan pembentukan opini publik.47

44

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.40-41

45

Nasution, Zulkarimien, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, (Jakarta : Ghalia Indonesia,

1990), hlm.57

46

Nasution, Zulkarimien, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, (Jakarta : Ghalia Indonesia,

1990), hlm.60

47

Nasution, Zulkarimien, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, (Jakarta : Ghalia Indonesia,

1990), hlm.61

Page 46: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

35

BAB III

DANA ASPIRASI SEBAGAI PENUNJANG KOMUNIKASI POLITI : STUDI

KASUS UP2DP

1. Dana Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP)

Seperti kita ketahui bahwa dana UP2DP pernah diajukan DPR periode 2009-

2014,47

namun mengalami penolakan besar-besaran dari berbagai kalangan

masyarakat. DPR pun menarik lagi pengajuan itu. Kini, lima tahun kemudian, DPR

yang baru, periode 2014-2019, kembali mengajukannya dan berharap presiden yang

baru, Joko Widodo akan mengabulkannya. Penolakan bermunculan, termasuk dari

mantan presiden yang terpilih dua kali, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua

Umum Partai Demokrat sangat menolak keras dengan adanya program UP2DP

tersebut, karena itu akan menjadi peluang baru untuk diselewengkan.

Sebelumnya rapat paripurna DPR, pada Selasa 23 Juni 2015, mengesahkan

Peraturan DPR tentang tata cara Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan

(UP2DP). Setelah sebelumnya diwarnai dengan berbagai interupsi dari fraksi yang

kontra yaitu PDI Perjuangan, Hanura dan Nasdem. Namun suara mereka kalah oleh

tujuh fraksi yaitu Golkar, PKS, PKB, Gerindra, PPP, PAN dan Demokrat.48

47

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/01/02/10-alasan-menolak-84-trilyun-dana-

aspirasi-suburkan-calo-anggaran-dan-kesenjangan-daerah diunduh 10 november 2016 pukul 22.44

48

http://news.liputan6.com/read/2256144/dana-aspirasi-untuk-wakil-rakyat diunduh 15 april

2016 pukul 11.57

Page 47: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

36

Menurut Supit, dana aspirasi ini adalah bagian amanat dari Undang-undang

No. 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) pasal 80 j yang

berbunyi anggota DPR berhak mengusulkan dan memperjuangkan program

pembangunan daerah pemilihan.49

Menurut Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar, Muhamad Misbakhun

soal dana UP2DP yang salah diartikan sebagai Dana Aspirasi. Karena dana aspirasi

itu tidak ada dalam konteks UP2DP, hanya ada program bernama UP2DP (Usulan

Program Pembangunan Daerah Pemilihan). Karena ini lebih dikonsentrasikan untuk

memperkuat perwakilan DPR didapil masing-masing. Sedangkan jika dilihat lebih

dalam lagi, anggota DPR dalam program ini tugasnya hanyalah menampung aspirasi

dari rakyat didaerah pilihannya untuk kemudian direkap dan diajukan dalam

pembahasan APBN. DPR sendiri tidak memegang dana pembangunan itu secara

langsung, maka ketakutan masyarakat akan APBN yang “dimakan” sendiri oleh

anggota DPR tidak akan terjadi. Justru ini adalah langkah bagi masyarakat yang ingin

melihat transparansi penggunaan anggaran Negara yang dikucurkan melalui program

yang akuntabel dan transparan. Sehingga tidak ada lagi yang namanya mafia-mafia

anggaran karena semua dapat diketahui oleh publik.50

49

http://news.liputan6.com/read/2256144/dana-aspirasi-untuk-wakil-rakyat diunduh 15 april

2016 pukul 11.57 50

http://www.kompasiana.com/lisanie_/up2dp-program-transparan-yang

dihujat_5590f222aa23bdb71fbfb917 diunduh 29 november 2016 pukul 15.57

Page 48: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

37

2. Pork Barrel (Dana Aspirasi di Amerika)

Dana Aspirasi Anggota DPR ini sangat mirip dengan “pork barrel budget” di

Amerika Serikat (AS). Pork barrel adalah istilah dengan konotasi negatif yang

dipakai untuk mengkritik praktek budgeting pemerintah pusat (Federal) AS untuk

proyek-proyek di distrik anggota Congress (setara DPR) yang terpilih. Dana pork

barrel digunakan anggota Congress untuk “membayar balik” konstituennya dalam

bentuk bantuan dana untuk proyek-proyek di daerah pemilihannya. Membayar balik

dalam pengertian membalas dukungan politik yang didapatkannya sebelum ia

terpilih, baik dukungan dalam bentuk suara pemilih (vote) ataupun konstribusi dalam

kampanye politiknya.51

Politik “pork barrel” kali pertama diperkenalkan dalam istilah yang disebut

Bill Bonus. Pada tahun 1817 Wakil Presiden Amerika Serikat John C. Calhoun

mengusulkan Bill Bonus yang isinya penggelontoran dana untuk pembangunan jalan

raya yang menghubungkan Timur dan Selatan ke Barat Amerika. Dananya akan

diambil dari laba bonus Second Bank of the United States (Bank Kedua Amerika

Serikat). RUU tersebut di vote oleh Presiden James Madison.52

Istilah “pork barrel” sudah digunakan Edward Everett Hale dalam kisah

populer, The Children of the Public (1910), sebagai metafora sederhana untuk setiap

51

John A. Ferejhn, Pork Barrel Rivers and Harbors Legislation, (Stanford University Press,

Stanford, California, 1974), hlm.168

52 John A. Ferejhn, Pork Barrel Rivers and Harbors Legislation, (Stanford University Press,

Stanford, California, 1974), hlm.168

Page 49: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

38

bentuk pengeluaran publik untuk warganya. Tetapi istilah itu menjadi konsumsi

publik setelah dipopulerkan oleh Chester Collins Maxey dalam artikel “A Little

History of Pork” dalam National Municipal Review pada Tahun 1919.53

Pork barrel telah demikian mengakar di dunia perpolitikan AS sehingga

walaupun dikecam tetap jalan. Saking mengakarnya praktek ini, anggota Congress

AS akhirnya dinilai berdasarkan kemampuan mencairkan dana pork barrel untuk

konstituennya. Yang berhasil mendapatkan dana besar dari Federal akan

mendapatkan kemungkinan tertinggi untuk dipilih kembali pada pemilu berikutnya.54

Praktik “pork barrel” kemudian diadopsi oleh beberapa Negara, seperti salah

satunya yaitu Filipina. Menurut Benny Subianto, dalam Skandal “pork barrel”

Filipina, sudah diterapkan sejak tahun 1930. Bahkan, dananya dikelola oleh lembaga

Priority Development Asistance Fund (PDAF) atau Dana Bantuan Pembangunan

Prioritas, konsepnya sama persis dengan anggota DPR soal konsep UP2DP. Setiap

tahun, pemerintah Filipina menganggarkan 70 juta peso atau sekitar US$ 1,5 juta per

anggota Congress (DPR). Sedangkan Senator mendapat jatah 200 juta peso atau

sekitar US$ 5 juta per orang untuk dana pembangunan di daerah masing-masing. Para

anggota Congress dan Senator kemudian membuat rencana proyek pembangunan,

53

John A. Ferejhn, Pork Barrel Rivers and Harbors Legislation, (Stanford University Press,

Stanford, California, 1974), hlm.169 54

John A. Ferejhn, Pork Barrel Rivers and Harbors Legislation, (Stanford University Press,

Stanford, California 1974), hlm.169

Page 50: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

39

yang akan didanai dengan skema “pork barrel” ini. Tujuannya tak lain hanya untuk

menyenangkan konstituen agar terpilih kembali pada pemilihan mendatang.55

Di negara-negara lain juga, seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia “pork

barrel” disebut “election pork” atau “babi pemilihan”, dimana para politisi

mengumbar janji-janji sebelum pemilihan berlangsung. Di Finlandia disebut “politik

gorong-gorong”, yang mengacu pada politisi nasional berkonsentrasi pada masalah-

masalah lokal. Rumania menyebutnya “sedekah pemilihan”. Sedangkan di Polandia

disebut “sosis pemilu”.56

Dana Aspirasi ini sebenarnya tidak lain adalah politik pork barrel, yang mana

untuk menjaga status quo anggota DPR dengan cara membayar balik jasa konstituen

dalam kampanye sebelumnya dengan menggunakan uang negara. Dengan cara

tersebut anggota DPR akan mempunyai nama harum di Dapil-nya dan memperbesar

kemungkinan ia terpilih kembali di pemilu berikutnya. Praktek seperti ini sudah

dilegalkan di AS dan Filipina dan Negara-negara lainnya,

3. Tujuan Dana Aspirasi

Sebelumnya Selasa 9 juni 2015 DPR RI kembali meminta jatah Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar per

55

John A. Ferejhn, Pork Barrel Rivers and Harbors Legislation, (Stanford University Press,

Stanford, California 1974), hlm.140

56 John A. Ferejhn, Pork Barrel Rivers and Harbors Legislation, (Stanford University Press,

Stanford, California 1974), hlm.140

Page 51: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

40

anggota sebagai dana usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP).

Estimasi total dana itu mencapai Rp 11,2 triliun dan sedang diupayakan masuk dalam

APBN 2016.57

Adapun alasan diusulkan Dana UP2DP DPR ini adalah mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan pembangunan dan percepatan turunnya

dana pembangunan ke daerah yang selama ini dirasakan masih kurang memuaskan.

Sedangkan tujuan dari dana itu sendiri adalah untuk pembangunan daerah

pemilihan masing-masing anggota dewan. Dana ini juga sebagai salah satu bentuk

pertanggung jawaban anggota terpilih pada daerah pemilihanya, dan memeratakan

anggaran pada wilayah yang tidak teralokasi oleh APBN. Dana aspirasi dipandang bisa

membantu mengatasi masalah birokrasi pemerintahan daerah yang korup dengan

membawa langsung proyek-proyek ke daerah. Dana aspirasi ini juga bisa mengefektifkan

pembangunan di daerah. Juga bisa membina hubungan lebih baik antara legislator dengan

konstituennya sehingga legislator bisa mengerti keadaan daerah pemilihannya secara

lebih baik. Disamping itu, dana aspirasi akan membantu legislator untuk lebih berakar di

daerah pemilihannya.58

57

http://nasional.harianterbit.com/nasional/2015/06/10/31614/65/25/Dana-Aspirasi-Dapil-

Ketua-DPR-Tujuannya-untuk-Program-di-Daerah oleh adiantoro/ant, diunduh 17 november 2016

pukul 19.03

58

http://www.cid.suny.edu/publications1/CDF%20-%20CPA%20Background%20Paper.pdf

oleh pengamat politik Nairobi, diunduh 2 november 2016 pukul 22.09

Page 52: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

41

4. Tinjauan Dasar Hukum/Legalitas

Sebagai wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu langsung dan secara

konstitusional, sudah sepantasnya anggota DPR diberi hak untuk memperjuangkan

aspirasi rakyat daerah yang memilihnya. Hadirnya peraturan DPR mengenai

pengusulan program pembangunan daerah pemilihan ini pada dasarnya merupakan

amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3, sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Pasal 80 huruf (j) dan Tata tertib DPR RI

No. 1 Tahun 2014 anggota DPR berhak mengusulkan dan memperjuangkan program

pembangunan di daerah pemilihannya. Prinsipnya, setiap anggota hanya dapat

mengusulkan program dari daerah pemilihannya sendiri, dimana usulan tersebut

dapat berasal dari inisiatif sendiri, pemerintah daerah atau aspirasi masyarakat

didaerah pemilihannya. Usulan program anggota dalam rangka memperjuangkan

aspirasi rakyat didaerah pemilihan yang diwakilinya tersebut kemudian diintegrasikan

ke dalam program pembangunan nasional dalam APBN.59

Ketentuan pasal 80 huruf (j) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang

MD3 tersebut secara yuridis konstitusional merupakan konsekuensi sumpah jabatan

anggota DPR RI. Secara politis konstitusional pasal 80 huruf (j) UU MD3 tersebut

dimaksudkan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan yang

belum terakomodir dan tersentuh oleh program pemerintah baik pemerintah pusat,

59

http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/BALEG-19-cc1c2a6cbdb6ca2527ae32326d89057.pdf

diunduh 20 februari 2017 pukul 11.23

Page 53: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

42

provinsi dan kabupaten/kota. Hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 huruf (j)

UU MD3 tersebut, secara substansi sangat berbeda dengan “dana aspirasi” yang

selama ini berkembang dan dipahami oleh masyarakat, yaitu “dana aspirasi” adalah

dana yang dialokasikan langsung kepada setiap anggota DPR dan disalurkan sendiri

oleh anggota DPR untuk kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan. Padahal

pengertian hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 huruf (j) UU MD3 adalah

kewajiban anggota DPR untuk menindaklanjuti usulan masyarakat yang

pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah. Dalam hal ini anggota DPR

tidak memegang dan tidak mengelola anggaran sebagaimana yang dimaksud oleh

“dana aspirasi”. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan ketentuan pasal 80 huruf (j)

UU MD3 dapat menjembatani dan mengurangi kemiskinan, pengangguran dan

meningkatkan ekonomi di daerah.60

Tetapi semua keputusan ada pada presiden, Jika UP2DP tersebut diterima

Presiden, maka pemegang dan pelaksana anggaran adalah pemerintah melalui

institusi terkait. Anggota DPR sama sekali tidak memegang anggaran atau dana.

Karena dalam hal pengelolaan Keuangan Negara, Pasal 4 ayat (1) UUD 1945

menyebutkan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan

pemerintahan menurut undang-undang dasar. Pasal 6 ayat (1) UU No. 17 tahun 2003

tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa Presiden selaku Kepala Pemerintahan

60

http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/BALEG-19-cc1c2a6cbdb6ca2527ae32326d89057.pdf

diunduh 20 februari 2017 pukul 11.23

Page 54: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

43

memegang kekuasaan pengelolaan keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan

pemerintahan.61

Kemudian pada pasal 6 ayat (2) UU. No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan

Negara menyebutkan bahwa kekuasaan tersebut : (a) dikuasakan kepada Menteri

Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan

kekayaan Negara yang di pisahkan; (b) dikuasakan kepada Menteri / Pimpinan

Lembaga yang dimpinnya; dan (c) diserahkan kepada Gubernur / Bupati / Walikota

selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili

pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.62

Putusan dan tindakan yang dilakukan oleh DPR dengan mengesahkan

peraturan dana aspirasi merupakan perbuatan yang dibenarkan dalam UU MD3. Dan

tidak satu aturan pun yang dilanggar oleh karena itu program ini legal demi hukum

(legal standing).63

Yang paling penting untuk digaris bawahi adalah UP2DP adalah hak usul

anggota DPR yang diatur secara rinci dalam UUD MD3, Tata tertib DPR RI, serta

sesuai dengan UU No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Dalam Pasal 15

Ayat (3) UU Keuangan Negara dinyatakan bahwa: "DPR dapat mengajukan usul

61

UUD 1945, amandemen ke 4;

62 Undang-undang No. 17 tahun 2003, tentang Keuangan Negara;

63 http://m.antaranews.com/berita/503811/aspirasi-dpr-tentang-dana-aspirasi diunduh 22

desember 2016 pukul 22.30

Page 55: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

44

yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam

Rancangan Undang-undang tentang APBN."

Salah satu tugas partai politik adalah menyalurkan aneka pendapat yang

berkembang dimasyarakat. Usulan kebijakan dimasukan dalam program partai untuk

diperjuangkan atau disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum,

dengan demikian tuntutan dan kepentingan masyarakat tersampaikan. Sedang dilain

pihak partai politik juga berfungsi untuk memperbincangkan dan meneyabar luaskan

rencana/kebijakan pemerintah. Sehingga terjadi arus informasi serta dialog dari atas

ke bawah dan dari bawah ke atas. Strategi komunikasi politik pada dasarnya

merupakan langkah-langkah dalam melakukan komunikasi politik berkaitan dengan

pembuatan, penyebarluasan, penerimaan, dan dampak-dampak informasi berkontek

politik, baik melalui interaksi antar manusia maupun media massa. Dan dari dasar-

dasar hukum yang ada, anggaran bisa tersalurkan sesuai peruntukannya, apalagi dana

Rp 20 miliar bukanlah angka yang kecil. Anggota DPR harus mensosialisasikan Dana

UP2DP ini kepada masyarakat. Supaya masyarakat tahu apa tujuan anggota dewan

terhadap UP2DP dan agar masyarakat ikut serta mengawasi dalam penerapan UP2DP

tersebut.

5. Mekanisme/Cara Kerja Dana UP2DP

Dana aspirasi merupakan dana yang dialokasikan oleh anggota dewan untuk

daerah pemilhannya guna mensejahterakan rakyat atau konstituennya. Dengan begitu

Page 56: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

45

dana aspirasi tersebut dapat dikatakan sebagai balas budi anggota dewan terhadap

rakyatnya yang dianggap telah berhasil membawanya ke parlemen.

Rapat paripurna DPR pada 23 Juni 2015 sudah mengesahkan peraturan

tentang tata cara pengusulan program pembangunan daerah pemilihan atau dana

Aspirasi. Dana aspirasi dalam Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) itu

ialah perwujudan pasal 80 huruf J Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang MPR,

DPR, DPD, dan DPRD yang berbunyi anggota DPR berhak mengusulkan dan

memperjuangkan program pembangunan daerah pemilihan. Sebagai upaya untuk

mendekatkan anggota DPR RI dengan masyarakat. Program itu sesuai dengan usulan

yang disampaikan oleh masyarakat di Dapil masing-masing Anggota DPR RI dimana

setiap anggota tidak memegang dana untuk pembangunan itu sendiri. Program ini

untuk memperkuat keterwakilan di dapil masing-masing sekaligus untuk membangun

transparansi dan akuntabilitas anggota DPR RI.64

Usulan masyarakat, Camat, Bupati dan Gubernur bisa melalui UP2DP.

Seluruh penggunaan anggaran tersebut akan diaudit oleh BPK dan diawasi oleh KPK.

Dari masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan (musrembang), yang

nantinya disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kemudian

diteruskan ke pusat. Dan disusun pemerintah pusat agar masuk dalam rancangan

APBN. Usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP) tidak melanggar

cek and balance, maka fungsi DPR harus diperkuat dalam mengawasi pelaksanaan

64

https://nasional.sindonews.com/read/1016749/148/dpr-minta-pemerintah-pelajari-dana-

aspirasi-1435202479 diunduh 9 november 2016 pukul 18.55

Page 57: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

46

APBN. Dengan adanya program yang diusulkan oleh anggota DPR di daerah

pemilihannya tersebut maka diharapkan penyebaran dan pemerataan pembangunan

dan program program yang dikeluarkan pemerintah bisa lebih menyebar merata

keseluruh pelosok tanah air. Dengan program itu para anggota dewan dapat benar-

benar mengerjakan tugas pengawasannya dengan baik.65

Para anggota dewan akan dipaksa berperan serta dan berpartisipasi aktif

mengawasi program tersebut. Pelaksanaannya didasarkan kepada proposal

masyarakat yang masuk ke anggota DPR. Mekanisme pengajuan dari anggota

tersebut juga harus dengan persetujuan fraksi masing-masing dari anggota DPR,

sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas anggota DPR dalam melakuan

pengawasan program pembangunan daerah khususnya di dapilnya.66

Dengan adanya dana aspirasi rakyat, anggota dewan dituntut untuk

memperbaiki kondisi daerah yang dinggap sudah memprihatinkan atau tertinggal,

sehingga dapat mengejar ketertinggalannya. Manfaat yang dapat diperoleh adalah

mulai dari perbaikan inftrastruktur daerah mulai dari perbaikan infrastruktur daerah

seperti mushola, jembatan, jalan dan fasilitas-fasilitas lainnya bahkan yang paling

mulia ialah dengan mengurangi pengangguran dan kemisikinan didaerah. Dengan

begitu, maka penggunaan dan peruntukkan dana tersebut harus tepat sasaran dan tepat

65

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016

66 https://nasional.sindonews.com/read/1016749/148/dpr-minta-pemerintah-pelajari-dana-

aspirasi-1435202479 diunduh 9 november 2016 pukul 18.55

Page 58: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

47

guna. Oleh kerena itu terdapat beberapa tindakan yang harus dilakukan diantaranya

ialah67

: Pertama, penyaluran dana aspirasi kepada lembaga yang tepat dan credible

serta bertanggung jawab, guna menghindari penyalahgunaan oleh oknum-oknum

yang tidak berhak, sehingga dana tersebut benar-benar aman keberadaannya.

Kedua, harus dibuatnya ketentuan atau aturan/petunjuk khusus cara

menggunakan dana aspirasi tersebut, agar sesuai prosedur yang bertanggung jawab,

baik untuk proses pencairan dana sampai kepada tahap penggunaan dana.

Ketiga, harus dibentuknya team pengawas atau pelibatan lembaga tertentu

dalam penggunaan dana, guna mengantisipasi penyalahgunaan oleh orang atau

kelompok yang tidak berwenang dan keempat, dibuatnya laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana oleh pihak pelaksana dana, guna menjaga

kesesuaian aliran dana yang keluar dan yang tersisa untuk peruntukkan daerah

sebagaimana dimaksud.

6. Kritik Atas Dasar Dana UP2DP

Dana aspirasi tidak akan menjawab persoalan penyerapan aspirasi masyarakat

oleh wakilnya. Sebaliknya, dana aspirasi akan menimbulkan sejumlah masalah. Mulai

dari ketimpangan pembangunan hingga potensi penyalahgunaan. Oleh karena itu,

67 http://suluhbali.com/2013/12/artikel-dana-aspirasi-atau-program-aspirasi.html diunduh 15

maret 2015 pukul 11.57

Page 59: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

48

Koalisi atau pihak kontra menyatakan penolakan usulan Dana Aspirasi oleh DPR RI.

Berikut 12 alasan penolakan tersebut68

:

1. Potensi Memperluas Ketimpangan Pembangunan.

Salah satu argumentasi DPR dalam mengusulkan dana aspirasi adalah

mempercepat pembangunan daerah. Padahal, dana aspirasi justru

bertentangan dengan semangat pemerataan pembangunan. Usulan tersebut

jelas tidak sejalan dengan rencana pembangunan nasional yang

menempatkan persoalan ketimpangan pembangunan, khususnya antara

kawasan barat dan kawasan timur Indonesia, sebagai isu utama.

Alasannya, dana aspirasi akan melekat pada setiap anggota DPR. Artinya,

besaran dana aspirasi di setiap provinsi bergantung pada berapa banyak

anggota DPR yang berasal dari dapil dalam provinsi tersebut. Konsekuensi

logis dari dana aspirasi adalah memperlebar kesenjangan pembangunan

sehingga pembangunan antar wilayah semakin timpang. Sebaran anggota

DPR per provinsi, dapat dilihat sebagai berikut : Dari sebaran anggota DPR

per provinsi diatas, dapat disimpulkan bahwa dana aspirasi akan banyak

mengalir pada provinsi-provinsi dengan dengan jumlah kursi terbanyak di

DPR. Pulau Jawa dengan total 306 kursi sangat mendominasi. Padahal,

rencana pembangunan nasional tengah memprioritaskan percepatan

68

https://m.antikorupsi.org/id/content/berpotensi-bermasalah-12-alasan-dana-aspirasi-dpr-

harus-ditolak diunduh 11 januari 2017 pukul 11.29

Page 60: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

49

pembangunan di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan

Papua.

2. Potensi Menimbulkan Calo Anggaran.

Dengan adanya dana aspirasi, fungsi DPR secara tidak langsung bertambah,

yaitu sebagai middle man atau calo anggaran. Dilihat dari rencana

penyaluran dana aspirasi, peran DPR adalah “pengantar” proposal

konstituen di dapilnya masing-masing. Dalam hal ini, DPR tidak hanya

menjadi middle man tunggal. Dikhawatirkan, dana aspirasi juga akan

menciptakan calo-calo anggaran lain yang akan memenuhi Rumah Aspirasi

DPR di daerah untuk “menyalurkan aspirasi” dalam bentuk proposal

permohonan dana aspirasi. Kekhawatiran ini mengacu kepada berbagai

macam modus korupsi anggaran yang sudah diungkap oleh penegak hukum

selama ini.

3. Fungsi Baru DPR Dalam Penyaluran Dana Aspirasi Akan Mengganggu

Fungsi DPR Yang Lainnya.

Dana aspirasi akan melahirkan fungsi dan tanggung jawab kerja baru bagi

DPR. Padahal, DPR telah mempunyai fungsi dengan turunan kerja yang

cukup padat. Pada fungsi legislasi, misalnya. DPR mempunyai target RUU

dalam prolegnas yang harus disahkan setiap tahunnya. Dalam fungsi

pengawasan, DPR tidak hanya melakukan pengawasan terhadap APBN

tetapi juga pelaksanaan UU dan kebijakan pemerintah lainnya. Oleh karena

Page 61: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

50

itu, dana aspirasi dikhawatirkan akan membuat kuantitas dan kualitas

kinerja DPR dalam fungsi pokok yang telah diatur UU menurun.

4. Mengacaukan Sistem Anggaran Berjalan dan Tumpang Tindih dengan

Anggaran Lain.

Anggaran disalurkan untuk mewujudkan rencana pembangunan dan

kebutuhan masyarakat, baik ditingkat desa dengan APBDes, ditingkat

daerah dengan APBD, ataupun ditingkat nasional dengan APBN. Karena

itulah anggaran direncanakan dengan melihat rencana pembangunan dan

usulan masyarakat yang dimulai dengan musrenbang desa hingga

pembahasan di DPR (pembahasan bertahap).

Dana aspirasi yang diharapkan akan menjawab aspirasi konstituen DPR di

dapil sangat rawan bersinggungan dengan anggaran yang telah disusun baik

oleh desa, kabupaten/ kota, provinsi, bahkan nasional. Selain itu, akan sulit

pula melihat atau mengukur efektifitas dana aspirasi pada suatu daerah

karena tidak didasari pada data dan rencana yang jelas.

Anggaran yang efektif untuk pembangunan tentu tidak dapat serta merta

dialokasikan hanya dengan mempertimbangkan aspirasi konstituen DPR di

dapil masing-masing tanpa melihat rencana pembangunan dan data-data

yang menjadi dasar kebutuhan masyarakat.

5. Potensi Penyalahgunaan atau Korupsi Dana Aspirasi.

Akibat perencanaan pengalokasiannya yang tidak jelas, dana aspirasi

dikhawatirkan menjadi sumber baru korupsi yang berlansung secara massif.

Page 62: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

51

Dana aspirasi sangat potensial menyuburkan “proyek fiktif” berjudul

aspirasi yang diaktori oleh anggota DPR bersama dengan kroninya di dapil

masing-masing.

Proyek fiktif, baik berbentuk pembangunan, penyelenggaraan kegiatan, atau

pengadaan fiktif, merupakan salah satu modus korupsi yang banyak terjadi,

baik dalam APBN ataupun APBD. Dengan sistem yang berjalan sekarang

saja, korupsi di sektor penganggaran sangat banyak terjadi, maka potensi

penyimpangan yang lebih besar sangat mungkin terjadi dalam dana aspirasi.

Modus yang paling potensial terjadi adalah kick back terhadap program

tertentu dengan cara memperdagangkan pengaruh (trading in influence)

terhadap alokasi dana yang “dipegang” oleh masing-masing anggota.

6. Bertentangan Dengan UU NO.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Dalam pasal 12 UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

ditegaskan bahwa RAPBN disusun sesuai dengan kebutuhan

penyelenggaraan pemerintahan negara dan penyusunan tersebut berpedoman

pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Artinya, APBN adalah domain

pemerintah, bukan DPR. Dana aspirasi akan membuat DPR sebagai

lembaga legislatif masuk terlalu jauh ke ranah eksekutif.

7. DPR Tidak Mempunyai Hak Mengalokasikan Anggaran.

Fungsi anggaran DPR telah dijelaskan dalam UU No. 17 tahun 2014. Dalam

pasal 70 ayat 2 disebutkan bahwa fungsi anggaran DPR dilaksanakan untuk

membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan

Page 63: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

52

terhadap rancangan atau UU tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

Untuk menyikapi, menyalurkan, dan menindaklanjuti aspirasi

konstituennya, anggota DPR berhak mengajukan usulan rancangan undang-

undang. Bukan dengan menggoalkan proposal konstituen untuk

pembangunan atau kegiatan lainnya.

Dalam penentuan dana transfer daerah, usulan anggota berdasarkan aspirasi

dapil juga dapat diusulkan. Kemudian, Badan Anggaran menerima,

membahas, dan mengintegrasikan usulan tersebut kepada komisi terkait.

DPR dapat memanfaatkan hak ini untuk menyampaikan dan

memperjuangkan aspirasi konstituennya untuk masuk dalam program

pemerintah. Bukan kemudian mengambil jalan pintas dengan jalur dana

aspirasi.

8. Bias Fungsi Pengawasan.

Selain fungsi legislasi dan anggaran, DPR memiliki fungsi pengawasan.

Fungsi pengawasan tersebut juga termasuk dilakukan terhadap keuangan

negara (pelaksanaan APBN). Dengan adanya dana aspirasi, fungsi

pengawasan DPR menjadi bias dan lemah. Pertanyaan sederhananya,

bagaimana DPR dapat menjalankan fungsi pengawasannya dengan optimal,

apabila DPR telah berbenturan dengan objek yang diawasi

9. Pemborosan Anggaran (Anggaran Tidak Efektif).

Dalam konsep dana aspirasi, besaran anggaran telah terlebih dahulu ada

sebelum ada usulan program atau kegiatannya. Hal ini dikhawatirkan akan

Page 64: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

53

berujung pada pemborosan anggaran atau anggaran dialokasikan tidak

efektif, tidak tepat sasaran, dan tidak sesuai kebutuhan. Terlebih lagi, daerah

telah mempunyai anggarannya sendiri-sendiri, dimulai dari anggaran desa,

kabupaten/ kota, hingga provinsi.

10. Tidak Jelasnya Mekanisme DPR dalam Menghimpun Aspirasi Masyarakat.

Dalam pasal 210 UU No. 17 tahun 2014 disebutkan bahwa dalam

pembukaan ruang partisipasi publik, anggota DPR dapat membuat Rumah

Aspirasi. Namun hingga saat ini, tidak jelas bagaimana DPR

mengimplementasikan sistem menghimpun aspirasi masyarakat tersebut.

Apabila dana aspirasi disetujui, bagaimana DPR menghimpun aspirasai

masyarakat, termasuk pertimbangan keadilan dan pemerataan, akan menjadi

pertanyaan penting yang harus dijawab dengan aturan yang jelas.

11. Semakin Membebani APBN.

Problem nyata yang akan terjadi jika dana aspirasi disetujui adalah akan

semakin terbebaninya APBN untuk memenuhi kebutuhan politik para

politisi DPR di dapil (dalam menjawab aspirasi konstituen di dapil). Bukan

tidak mungkin hutang negara akan bertambah untuk ini. Atau potensial

lainnya anggaran di Kementrian atau Lembaga Negara lain akan dikurangin

untuk dialihkan kepada anggaran dana Aspirasi. Padahal, masih banyak

sektor penting berbasis kebutuhan utama masyarakat yang belum terpenuhi.

Misalnya pemerataan pelayanan kesehatan dan pendidikan.

12. Potensial Digunakan Sebagai Mesin Politik Patronase Anggota DPR.

Page 65: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

54

Dana aspirasi lebih mengarah pada kebijakan publik yang bersifat populis

dan dirancang untuk mendukung dan mempertahankan kekuasaan atau yang

biasa disebut dengan pork barrel. Dalam hal ini, DPR sebaiknya belajar dari

pengalaman Filipina yang pernah melembagakan pork barrel. Setiap

anggota House of Representative di Filipina mendapat 12,5 juta peso dan

untuk senator sebesar 18 juta peso sebagai “amunisi” untuk membina daerah

pemilihan dan konstituennya. Dana tersebut dapat digunakan untuk jenis

pekerjaan umum dan pembangunan. Sayangnya, dana tersebut banyak

digunakan untuk kepentingan politik, menjaga mesin politik patronase, dan

mengikat dukungan konstituen. Alokasi dana tersebut kemudian disadari

tidak sesuai dengan kebutuhan lokal masyarakat (ICW, 2010).

Dari 12 permasalahan diatas, Dana Aspirasi yang diusulkan oleh anggota

DPR dikhawatirkan akan menjadi masalah baru yang justru menyuburkan korupsi,

memperluas ketimpangan pembangunan antar daerah, mengacaukan anggaran, dan

merosotkan kinerja DPR. Kemudian, DPR tidak mempunyai hak mengalokasikan

anggaran, bias fungsi pengawasan, tidak jelasnya mekanisme DPR dalam

menghimpun aspirasi, semakin membebani APBN, dan potensial digunakan sebagai

mesin politik patronase anggota DPR. Itulah yang menjadi kelemahan anggota DPR

dalam program UP2DP tersebut.

Tetapi semua kritikan itu sudah terjawab semua dengan diterimanya

mekanisme atau tata cara pengusulan program UP2DP pada sidang Paripurna DPR,

Page 66: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

55

selasa 23 Juni 2015 lalu. Karena ini merupakan amanah Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2014 tentang MD3, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Pasal

80 huruf (j), anggota DPR berhak mengusulkan dan memperjuangkan program

pembngunan didaerah pemilihannya. Jadi tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat

terhadap program UP2DP. Karena sidang paripurna DPR tanggal 23 Juni 2015 sudah

menjelaskan detail dari program UP2DP tersebut.

Page 67: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

56

BAB IV

PANDANGAN PARTAI POLITIK ISLAM TENTANG UP2DP

1. Pandangan partai PKS dan PPP terhadap UP2DP

Kontroversi dari dalam gedung legislatif kembali mencuat. Kali ini yang

menjadi sumber perdebatan adalah adanya usulan dana aspirasi sebesar Rp 20 miliar

yang diambil dari APBN 2016 untuk masing-masing anggota DPR. Usulan dana

tersebut dibuat dengan tujuan untuk pengembangan dan pembangunan daerah

pemilihan (dapil) masing-masing anggota dewan. Namun demikian, pro dan kontra

mewarnai adanya usulan dana tersebut.69

Dana aspirasi yang ditujukan kepada setiap anggota DPR sebesar Rp 20 miliar

per tahun akan menciptakan ketidakadilan. Hal ini merujuk fakta bahwa salah satu

provinsi, seperti Jawa Barat, diwakili 91 orang dalam DPR. Adapun provinsi seperti

Maluku Utara diwakili tiga orang. Maka dengan demikian pengenbangan dan

pembangunan daerah tetap tidak akan merata. Selain itu, dana aspirasi tersebut

berpotensi diselewengkan.70

Menurut Fraksi PPP Hadrawi mengungkapkan, Sebenarnya bukan begitu.

Semua daerah pasti terwakili, karena tidak ada satu pun daerah di indonesia yang

69

http://www.jurnalmetro.com/analisis-dana-aspirasi-20-miliar-rupiah diunduh 26 Januari

pukul 14.22

70 http://www.jurnalmetro.com/analisis-dana-aspirasi-20-miliar-rupiah diunduh 26 Januari

pukul 14.22

Page 68: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

57

tidak punya wakil di DPR, makanya di bentuk daerah pemilihan. Untuk satu dapil itu

bisa dua kabupaten, bisa satu kabupaten kota, bisa empat kabupaten kota. Tergantung

penduduknya dan jumlah kursi yang diperebutkan di daerah tersebut. Inilah peran

wailk raykat di DPR. Jadi tidak mungkin ada yang tidak terwakili. Umpamanya satu

provinsi hanya 3 orang atau 3 kursi perwakilan di DPR, dan 3 orang itulah yang

berkewajiban memperjuangkan aspirasi masyarakat di provinsi itu. Lain lagi kalau

Cuma DPRD provinsi, yang hanya berlaku di provinsi tersebut.71

Hadrawi menambahan bahwa kalau dimasyarakat itu ada istilah musyawarah

rencana pembangunan (MUSRENBANG). Itu dari RT RW sampai desa bertingkat ke

atas yang nantinya disusun oleh BAPEDA (badan perencanaan pembangunan daerah)

dan diteruskan ke pusat. Kemudian disusun pemerintah pusat agar masuk dalam

rancangan APBN. Munculah angka-angka itu. Jadi pemerintah pusat tidak tahu kalau

tidak ada musyawarah rencana pembangunan. Dan itu tidak bisa di protes jikalau

memang belum turun, karena pemerintah juga harus lihat. Mana yang harus

didahulukan.72

Terlepas dari itu semua, sebelumnya banyak yang melontarkan pendapat dari

masing-masing partai mengenai Dana Aspirasi (UP2DP), dari yang menolak program

pembangunan dapil ini, hingga yang setuju adanya UP2DP tersebut. Seperti halnya

beberapa partai politik islam di indonesia yang setuju dengan adanya program

71

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016 72

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016

Page 69: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

58

pembangunan daerah atau UP2DP. Mengungkapkan bahwa Dana Aspirasi (UP2DP)

adalah dana yang diambil dari APBN yang mana sebelumnya telah disepakati

bersama setiap partai atau anggota DPR RI. Kami setuju sepanjang itu untuk

kepentingan umat dan bangsa pasti itu kami dukung, tetapi kalau bukan untuk

kepentingan umat kami menolak dengan tegas. Makanya harus kita lihat dari aspek

politik terdahulu kemudian baru apek kepentingan masyarakat. Sebab kita disana kan

sebagai wakil rakyat. Meskipun memang itu lewat partai politik, tetapi ketika sudah

disana (DPR) suaranya jadi suara rakyat. Sekali lagi sepanjang itu untuk kepentingan

masyarakat PPP mendukung adanya UP2DP itu. Apa lagi kalau kepentingan umat.

Antara umat dengan masyarakat kan beda. kalau bicara rakyat kan secara global,

tetapi kalau bicara umat kan khusus (muslim). Memang terjadi tarik-menarik antara

yang pro dan kontra. Soal besaran biayanya itu persoalan lain.73

Begitu juga dengan partai PKS yang mengungkapkan pendapatnya bahwa

dana aspirasi itu berangkat dari aspirasi rakyat yang diterima oleh anggota DPR RI.

PKS sangat mendukung dengan adanya UP2DP ini, yang terpenting adalah

transparan dalam penerapannya. Yang menjadikan pro kontra kan seperti itu, karena

ditakutkan terjadi penyelewengan dalam penerapannya. Dari APBN angka sudah

disepakati, setelah sampai di derah berubah jadi berkurang.74

73

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016 74

Wawancara penulis dengan bapak Andi Akmal Pasluddin jabatan sebagai komisi IV DPR

RI Fraksi PKS, Jakarta 2 Desember 2016

Page 70: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

59

Penyebab pro kontra itu sendiri apabila dilihat dari segi pandangan politiknya

yang biasanya berbeda. Kemudian bagaimana penggunaan, mekanisme dan sistemnya

dana UP2DP seperti apa?. Biasanya pembahasan itu alot mana kala adanya

kepentingan kelompok yang lebih menonjol. Dan untuk mengatasi terjadinya pro

kontra menurut Hadrawi apabila di dalam anggota dewan itu ada semacam lobi-lobi

politik, antar anggota, antar fraksi. Apabila di komisi itu terjadi perdebatan alot nanti

ada lobi-lobi antar fraksi. Jadi anggota dewan yang ngotot kontra itu diarahkan oleh

fraksinya, itu mekanismenya.75

Namun demikian, walau mendapat kecaman dari berbagai pihak, pada

akhirnya usulan dana aspirasi tersebut tetap disahkan. Rapat paripurna DPR, pada

Selasa, 23 Juni 2015 mengesahkan Peraturan DPR tentang tata cara pengusulan

pembangunan daerah pemilihan (UP2DP) atau dana aspirasi. Andi Akmal memiliki

alasan mengapa usulan dana aspirasi tersebut disahkan. Menurutnya, program dana

aspirasi ini sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD,

dan DPRD yang mewajibkan anggota DPR terpilih menjadi penyambung lidah rakyat

yang diwakilinya. Tak ada ketentuan UU yang dilanggar. Lebih lanjut Andi

menegaskan bahwa nggota DPR nantinya tidak akan memegang langsung dana

sebesar Rp 20 miliar ini. Dana akan diusulkan DPR untuk masuk ke APBN yang

kemudian akan diteruskan ke APBD. Jika dana Rp 20 miliar tak habis terserap dalam

75

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016

Page 71: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

60

satu tahun, maka dana itu akan kembali masuk ke kas negara. Jadi yang saya luruskan

ini bukan lantas Rp 20 miliar dibagi-bagi ke anggota DPR, ujarnya.76

2. Pork Barrel Menurut Partai Politik Indonesia

Jagat politik Indonesia kembali digemparkan oleh Partai Golkar yang selama

lima tahun berjuang atas Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan atau yang

dikenal dengan Dana Aspirasi, dan akhirnya diterima pada sidang Paripurna DPR,

Selasa 23 Juni 2015, yang hanya dihadiri 315 dari 560. Usulan Dana Aspirasi dengan

setiap anggota DPR RI memperoleh Rp 20 miliar per daerah pemilihan itu sempat

mengundang sejumlah reaksi dari berbagai kalangan di Indonesia, apalagi rentetan

drama politik yang dipertontonkan para legislator di Senayan tak pernah sepi dari

kontroversi.77

Usulan dana aspirasi itu sebetulnya bukan hal yang baru. Di Amerika Serikat

praktik ini dikenal sebagai pork barrel politics. Istilah pork barrel berawal di bagian

selatan Amerika sebelum Perang Sipil. Setelah perang sipil berakhir, istilah itu

menjadi sesuatu yang mengandung konotasi yang negatif terkait dengan perilaku

politisi yang menggunakan uang negara untuk kepentingan politiknya dan tidak

semata-mata untuk kepentingan rakyat yang diwakilinya. Banyak kasus yang terjadi

76

Wawancara penulis dengan bapak Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, M. M. jabatan sebagai

komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Jakarta 2 Desember 2016

77

http://nasional.kompas.com/read/2015/06/25/1507009/Pecah.Kongsi.karena.Dana.Aspirasi

diunduh 23 februari 2017 pukul 11.40

Page 72: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

61

di Amerika Serikat sendiri dengan beberapa proyek memakan anggaran yang

sebetulnya tidak wajar. Bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi di Indonesia

jika benar-benar usulan dana aspirasi ini disahkan.78

Dalam hal Dana Aspirasi di Indonesia partai politik diindonesia tidak

memungkiri dengan makna yang terkandung dalam pork barrel. Dana Aspirasi dan

pork barrel itu hampir sama maknanya, sama-sama dari legislatif yang anggarannya

diambil dari APBN. Tetapi jangan disamakan kasus-kasus yang terjadi di Amerika.

Yang ditakutkan masyarakat memang seperti itu, anggapan seperti itu justru salah,

Dana Aspirasi juga di awasi bersama dengan melibatkan BPK, KPK, bahkan rakyat

ikut serta dalam program yang dicanangkan oleh anggota DPR tersebut.79

Lanjut lagi menurut partai PPP, bahwa itu merupakan bagian dari hak budget

DPR sehingga usulan itu dianggap tidak menyalahi aturan main. Kemudian, dana

aspirasi diarahkan untuk kawasan-kawasan yang selama ini tertinggal dan tidak

tersentuh pembangunan. Masih banyak daerah yang tertinggal yang harus kita

bangun. Kita pilihan rakyat dan diamanahkan oleh rakyat. Semua anggaran diarahkan

untuk menyejahterakan rakyat dan memenuhi hak-hak dasar rakyat seperti pendidikan

dan kesehatan. Demikian juga perencanaan pembangunan yang meski kini sudah ada

78

http://nasional.kompas.com/read/2015/06/25/1507009/Pecah.Kongsi.karena.Dana.Aspirasi

diunduh 23 februari 2017 pukul 11.40 79

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016

Page 73: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

62

upaya perbaikan dengan menggelar musrenbang dari daerah hingga ke pusat, untuk

mendukung terciptanya kesejahteraan rakyat.80

Oleh karena itu dalam hal penyaluran dana aspirasi ini masyarakat

diikutsertakan mengawasi secara aktif dalam penggunaan anggaran oleh anggota

DPR dalam berbagai pembangunan agar benar-benar tepat sasaran, ikut berkontribusi

memberikan masukan yang konstruktif yang berasal benar-benar dari realitas

lapangan dan bukan hanya untuk kepentingan politik sesaat. Negara ini memerlukan

kerja yang ekstra keras mengingat masih banyak rakyat yang belum bisa menikmati

sepenuhnya dampak dari pembangunan.81

3. Respon Terhadap Kritik Dana UP2DP

Sejak dilantik menjadi anggota DPR, wakil rakyat di Senayan tak berhenti

menggulirkan gagasan yang cenderung kontroversial dan mengundang kritik.

Berbagai pihak langsung saja mengecam tetapi sebagian lainnya mendukung

khususnya bagi anggota DPR sendiri. Gagasan yang mengundang kontroversi ini

digulirkan Fraksi Partai Golkar. Fraksi terbesar kedua setelah Fraksi Partai Demokrat

ini mengusulkan agar APBN 2016 mengalokasikan dana aspirasi Rp 20 miliar per

80

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016

81

Wawancara penulis dengan bapak M. Hadrawi Ilham, jabatan sebagai wakil bendahara

umum, bidang hukum DPP PPP, Jakarta 22 Desember 2016

Page 74: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

63

anggota untuk daerah pemilihannya. Dana itu dimaksudkan untuk membantu

memenuhi kebutuhan pembangunan bagi penduduk di dapilnya. 82

Dari kritikan itulah parpol pendukung dana UP2DP khususnya PPP dan PKS

menjawab kritikan-kritikan yang ada terhadap UP2DP yaitu, sebenarnya hanya

persepsi saja, karena sesungguhnya dengan sistem sekarang. Dulu sistem

pemerintahannya itu kan sentralisasi berubah menjadi desentrlisasi. Daerah itu punya

hak otonom, untuk mengelola daerah itu sendiri. Tetapi kalau istilah calo itu dari dulu

memang sudah ada. Tetapi itu semua tergantung daerahnya. Pemerintah daerah itu

kan punya perwakilan di pusat yaitu DPD dan DPR.83

Publik beramai-ramai menghujat DPR yang telah mengesahakan dana aspirasi

mulai dari rakyat biasa sampai para elit. Ungkapan yang muncul mulai dari perampok

uang rakyat, penipu dan lain sebagainya. Sejatinya itu merupakan sikap yang wajar

dari demokrasi kita, terutama ditujukkan terhadap lembaga Negara sekelas DPR yang

dinilai memiliki citra negatif jika dibandingkan dengan lembaga Negara lainnya.

Persepsi yang digunakan sebagai bagian dari kebenaran dalam melihat dan menilai

sesuatu. Karena publik berpandangan jika cacat satu kali, maka ia akan cacat untuk

selamanya. Persepsi demikan tidaklah menjadi penuntun kita untuk selamanya dalam

melihat sesuatu, bukankah baik dan buruk itu ranah etika sedangkan salah dan benar

itu ranah hukum. Oleh kerena itu, keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh DPR

82

http://www.jurnalmetro.com/soal-dana-aspirasi-dpr-serahkan-ke-pemerintah/ oleh Arif

Effendi diunduh 28 Januari pukul 16.52 83

Wawancara penulis dengan bapak Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, M. M. jabatan sebagai

komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Jakarta 2 Desember 2016

Page 75: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

64

dengan mengesahakan peratuarn dana aspirasi merupakan perbuatan yang dibenarkan

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan (UU MD3) dan tidak satu peraturan

pun yang dilanggar, terlepas bukan fungsinya itu persoalan lain. Pertentangan,

penolakan dan sikap tidak setuju selalu terdapat didalamnya, namun sikap bijaksana

tetaplah megiringi dalam setiap pandangan kita. Perbedaan dan kecurigaan terhadap

penyaluran dana aspirasi harus diantisipasi dan ditemukan formulasi yang tepat, agar

penggunaannya tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Berdasarkan UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3)

menjadi rujukan terkait dana aspirasi. Dan kami tetap memegang teguh pada

Pancasila yaitu Sila ke–4 yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan. Oleh kerena itu, keputusan dan tindakan yang

dilakukan oleh DPR dengan mengesahakan peratuarn dana aspirasi merupakan

perbuatan yang dibenarkan dalam ketentuan peraturan.84

Sedangkan untuk keadilannya ya pasti adil, karena merata. Semua daerah

pasti terwakili, karena tidak ada satu pun daerah di Indonesia yang tidak punya wakil

di DPR, makanya di bentuk daerah pemilihan. Untuk satu dapil itu bisa dua

kabupaten, bisa satu kabupaten kota, bisa empat kabupaten kota. Tergantung

penduduknya dan jumlah kursi yang diperebutkan di daerah tersebut. Inilah peran

wailk raykat di DPR. Jadi tidak mungkin ada yang tidak terwakili. Umpamanya satu

provinsi hanya 3 orang atau 3 kursi perwakilan di DPR, dan 3 orang itulah yang

84

Wawancara penulis dengan bapak H. Arsul Sani, jabatan sebagai Sekjen DPP PPP, Jakarta

22 Desember 2016

Page 76: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

65

berkewajiban memperjuangkan aspirasi masyarakat di provinsi itu. Lain lagi kalau

Cuma DPRD provinsi, yang hanya berlaku di provinsi tersebut.85

Dana aspirasi yang diharapkan akan menjawab aspirasi konstituen DPR di

dapil tidak akan bersinggungan dengan anggaran yang telah disusun baik oleh desa,

kabupaten/kota, provinsi, bahkan nasional. Karena ini ada di bahas bersama-sama

pemerintah pusat dan daerah. Dana Aspirasi ini tidak akan menimbulkan

penyelewengan karena program ini bersifat transparan, bahkan masyarakat berhak

tahu dan ikut serta mengwasi program dari anggota DPR ini.86

4. Analisis Komunikasi Politik Partai politik Islam Tentang UP2DP

Demokrasi yang dianut negara Indonesia yaitu, kita sebagai warga negara

diberi kebebasan dalam menyalurkan aspirasi maupun pendapat, karena sudah

dijamin oleh undang-undang. Pada hakekatnya demokrasi berasal dari rakyat, oleh

karena itu suara rakyat sangat diperhitungkan dan menjadi bagian dalam

pemerintahan. Cara yang bisa ditempuh dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat

adalah dengan melalui partai politik yang diwakilkan lewat DPR (Dewan Perwakilan

Rakyat). Namun masih sering kita dihadapkan pada kenyataan bahwa lembaga

perwakilan politik ini tidak mampu mengakomodasi semua aspirasi & tuntutan dari

masyarakat, karena disibukkan dengan urusan partainya sendiri. Hal ini dapat dilihat

85

Wawancara penulis dengan bapak H. Arsul Sani, jabatan sebagai Sekjen DPP PPP, Jakarta

22 Desember 2016 86

Wawancara penulis dengan bapak Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, M. M. jabatan sebagai

komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Jakarta 2 Desember 2016

Page 77: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

66

dari ketidakmampuan DPR dalam mengkritisi kebijakan dari pemerintah yang tidak

pro-rakyat. Sehingga masyarakat pun melakukan demonstrasi baik itu mahasiswa,

maupun para buruh agar aspirasi mereka dapat didengarkan langsung.

Partai politik harus dapat menampung aspirasi, dinamika, dan gejala-gejala

yang umumnya timbul di masyarakat, sehingga dapat mencegah / meminimalisir hal-

hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya partai politik merumuskan aspirasi tersebut

menjadi suatu usulan, berupa kebijaksanaan yang nantinya diajukan kepada

pemerintah agar menjadi kebijaksanaan publik. Kemudian partai politik harus

melakukan sosialisasi / memberi arahan kepada masyarakat tentang kebijakan yang

diambil oleh pemerintah agar masyarakat paham. Partai politik juga harus selalu

berupaya untuk turun langsung ditengah-tengah masyarakat agar bisa tahu apa yang

menjadi keinginan rakyat.

Media komunikasi menjadi pusat perhatian penguasa sebagai alat untuk

mendapat legitimasi rakyat di dalam memperkuat kedudukan penguasa melalui

informasi-informasi yang disampaikan. Dalam menyampaikan komunikasi politik

para komunikator politik menggunakan saluran komunikasi politik dan saluran

komunikasi persuasif politik yang memiliki kemampuan menjangkau lapisan

masyarakat, bangsa, dan negara.

Page 78: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

67

Tipe-tipe saluran kominikasi politik yang dimaksud meliputi:

1. Komunikasi massa

Adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator politik kepada

komunikan (khalayak) melalui media komunikasi massa, seperti surat kabar, radio,

televisi. Dengan komunikasi massa ini juga masyarakat akan tahu mengenai dana

usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP), dan masyarakat tidak akan

berasumsi kalau dana itu akan diselewengkan. Karena masyarakat ikut andil dalam

pengawasan, penerapan dan penggunaan dana UP2DP tersebut melalui media massa

surat kabar, radio, bahkan televisi.

2. Komunikasi Interpersonal

Adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

(khalayak) secara langsung atau tatap muka (face to face). Contohnya dialog, lobby,

komfrensi tingkat tinggi (KTT), temui publik, rapat umum, konfrensi pers, dan lain-

lain. Dengan sosialisasi dengan terjun langsung akan sangat aman dan jelas tanpa ada

rasa yang penyelewengan dari anggota DPR dalam terealisasikannya aspirasi rakyat.

3. Komunikasi Organisasi

Adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator politk kepada

komunikan (khalayak) atau komunikasi vertikal (dari atas ke bawah) dan horizontal

(dari kiri ke kanan) sejajar. Contohnya komunikasi antar sesama atasan, dan

Page 79: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

68

komunikasi sesama bawahan (staf), serta komunikasi berperantara (pengedaran

memorandum, sidang, konvensi, buletin, news letter, lokakarya). Anggota dewan

harus saling berkomunikasi dengan baik dengan presiden, selaku eksekutif untuk

menyetujui usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP) yang diajukan

oleh anggota dewan. Begitu juga sesama anggota dewan, atau sesama fraksi harus

satu tujuan dan satu pengertian dalam membentuk program dana aspirasi.

Kini perseteruan politik kembali muncul yang bersumber dari UU MD3,

khususnya pada pasal mengenai Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan

(UP2DP) atau lebih dikenal dengan dana aspirasi. Nilai dana aspirasi

menggemparkan publik, yaitu Rp20 miliar per anggota per tahun sehingga jumlah

totalnya sekitar Rp11,2 triliun. Dengan dana aspirasi itu, publik sedang menyoroti

bahwa anggota DPR akan menggenggam dana begitu besar untuk daerah

pemilihannya. Berbagai kecaman, kritikan, dan tuduhan diarahkan ke DPR RI.

Apalagi dalam sidang paripurna DPR, dalam merancang mekanisme penggunaan

dana itu telah disetujui oleh mayoritas fraksi. Persetujuan atas mekanisme

penggunaan dana aspirasi itu semakin memicu sorotan tajam kepada DPR.87

Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dikenal

dengan dana aspirasi akhirnya sah menjadi bagian diperaturan DPR. Meski banyak

87

http://jurnal.selasar.com/politik/menanti-keputusan-akhir-dana-aspirasi oleh Hendriq

Fauzan Kusfanto diunduh 22 november 2016 pukul 19.11

Page 80: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

69

catatan keberatan dari sejumlah perwakilan fraksi, dana aspirasi DPR tetap disahkan

dalam sidang paripurna DPR, dengan persetujuan dari tujuh fraksi.

Tabel Pro Kontra Partai Politik Terhadap dana UP2DP

NO PRO KONTRA

1

2

3

4

5

6

7

PARTAI GOLKAR

PARTAI GERINDRA

PAN

PKS

PARTAI DEMOKRAT

PKB

PPP

PDIP

PARTAI NASDEM

PARTAI HANURA

Pembahasan terkait dengan pengesahan peraturan tentang usulan program

pembangunan daerah pemilihan (UP2DP) atau yang disebut dengan dana aspirasi

DPR telah berlangsung pada hari selasa tanggal 23 Juni 2015 lalu digedung Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan begitu, pro kontra tak dapat dihindari yang mana

terdapat perbedaan pendapat dari beberapa fraksi partai yang menolak dana aspirasi.

Partai yang menolak berasal dari partai pendukung pemerintah (KIH) ialah, PDIP,

Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Walaupun pada akhirnya penolakan yang

dilakukan oleh ketiga fraksi tersebut tidak memberikan dampak positif untuk tidak

Page 81: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

70

disahkannya dana aspirasi yang dimaksud. Oleh karena itu paripurna yang dilakukan

berjalan dengan lancer dan sesuai rencana sebagian mayoritas anggota dewan.88

Ada beberapa alasan kenapa partai politik dengan perolehan kursi terbawah di

DPR menolak program UP2DP.

Pertama, partai tersebut takut akan stagnan perolehan suara mereka pada

Pemilu 2019. Partai yang setuju UP2DP akan lebih aktif sosialisasi dengan dapilnya.

Sosialisasi UP2DP di dapil yang dilakukan oleh banyak partai membuat mereka bisa

memperkuat basis konstituennya dengan program pembangunan. Sehingga

masyarakat di dapil menjadi lebih diperhatikan aspirasinya. Maka anggota DPR

menjadi kuat fungsi representasinya di dapil. Anggota DPR yang aspiratif dan rajin

memperhatikan dapil menjadi upaya yang sah secara konstitusional, ikut dalam

memperkuat lembaga DPR. Bagi partai yang jumlah anggota DPR nya tidak banyak,

ini tentu akan menjadi penghalang bagi mereka memperlebar basis dukungan.

Kedua, partai papan bawah takut bersaing dengan partai lain yang jumlah

anggota DPR lebih banyak dan aktif sosialisasi. Partai papan bawah tentu ingin

memperluas basis dukungannya supaya bertambah di Pemilu 2019. Adanya UP2DP

ini bisa jadi penghalang. Untuk menggagalkan program UP2DP yang didasarkan

pada kepentingan rakyat yang berbasis dapil, mereka melakukan berbagai cara dan

upaya. Isu yang dihembuskan pertama adalah bahwa UP2DP diasosiasikan sebagai

dana aspirasi. Di mana tiap anggota DPR mendapat uang tunai 20 Miliar. Padahal

88

http://jurnal.selasar.com/politik/menanti-keputusan-akhir-dana-aspirasi oleh Hendriq

Fauzan Kusfanto diunduh 22 november 2016 pukul 19.11

Page 82: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

71

jelas sekali UP2DP adalah Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan dimana

tidak ada uang tunai atau dana kontan sama sekali. Anggota DPR hanya menerima

usulan program pembangunan dari kelompok masyarakat di dapilnya untuk

disampaikan kepada pemerintah. Usulan dari masyarakat di dapil tersebut kemudian

di rekap, lalu disampaikan untuk diintegrasikan dengan program pembangunan yang

ada di APBN. Menggiring opini bahwa UP2DP sebagai dana aspirasi dimana anggota

DPR mendapat uang tunai 20 Miliar untuk dibagi di dapil dicoba dibangun. Setelah

Tim Mekanisme UP2DP DPR RI melakukan sosialisasi maka publik makin tahu isi

dan bentuk sebenarnya dari program UP2DP ini. Usulan sebesar 20 Miliar untuk

dialokasikan per anggota DPR itu adalah dana pembangunan untuk rakyat di dapil

lewat mekanisme APBN. Anggota DPR tidak memegang dana tunai atau uang kontan

dalam proses pelaksanaan UP2DP ini. Semuanya melalui mekanisme APBN dan

APBD. Uang milyaran dan triliunan itu program pembangunan, rakyat yg menerima

manfaatnya. Tugas masyarakat di setiap dapil untuk mengawal dan mengawasi

program UP2DP ini supaya berjalan secara tranparan dan akuntabel. Karena

semangat program UP2DP adalah menghapus adanya praktek duplikasi, kick back

dan fiktif dalam proses pengusulan program dapil. UP2DP akan memperkuat fungsi

keterwakilan anggota DPR di dapilnya masing-masing. Secara kelembagaan akan

memperkuat DPR. Sebagai lembaga negara yg punya peran sangat penting dalam

sistem bernegara, tugas anggota DPR ikut mempekuatnya, dan itu adalah tugas setiap

anggotanya. Menjadi wakil rakyat yang aspiratif dan menjaga amanah dengan baik.

Page 83: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

72

Pada kegiatan sosialisasi yang dirangkai dengan acara buka bersama ini, Andi

Akmal juga menjelaskan usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP).

Ia mengungkapkan ada informasi yang terputus dan tidak lengkap diterima

masyarakat mengenai program yang lebih dikenal dengan nama dana aspirasi

tersebut. Persepsi masyarakat selama ini tentang dana aspirasi seolah-olah anggota

dewan diberi uang 20 miliar lalu bebas membagi-bagikannya, atau malah masuk ke

kantong pribadi adalah hal yang salah. Padahal, anggota dewan sebatas mengusulkan

program. Sedangkan pelaksanaan UP2DP tetap berada di pihak eksekutif, yaitu

gubernur atau bupati. Ia pun berharap dengan adanya UP2DP, anggota dewan bekerja

untuk masyarakat tidak sekedar menyerap aspirasi, melainkan juga membawa

program pembangunan.

Terlepas dari semua pro kontra yang terjadi di DPR, usulan dana aspirasi

sebesar Rp 20 miliar tersebut memang menjadi sesuatu hal yang dapat membawa dua

dampak sekaligus. Bila dana aspirasi dimanfaatkan secara optimal, maka

pengembangan dan pembangunan daerah-daerah di Indonesia akan lebih mudah

untuk dicapai. Namun demikian, bila dana aspirasi sebesar itu diselewengkan oleh

oknum anggota dewan, maka bukan pembangunan yang akan terjadi di daerah,

melainkan keterpurukan negeri ini akan semakin merajalela.89

89

http://indonesia-berbicara.weebly.com/rangkuman/analisis-dana-aspirasi-20-miliar-rupiah

diunduh 26 Januari pukul 14.22

Page 84: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Skripsi ini telah membahas bagian Dana Aspirasi dari tanggapan partai

politik. Skripsi ini mengulas dari perspektif komunikasi politik. Dana aspirasi sudah

seharusnya ditinjau dan dimatangkan kembali jika memang program tersebut

bertujuan untuk membangun daerah-daerah pemilihan (Dapil) di seluruh Indonesia.

Anggota dewan disini hanya memiliki posisi atau peran sebagai medium atau

perantara bagi mengucurnya dana tersebut di dapilnya masing-masing. Tentunya

dengan berbagai kritik publik akan kelemahan dan kekurangan mengenai program

dana aspirasi, diharapkan mampu menjadi pertimbangan pemerintah dan anggota

dewan untuk mengambil sikap atau kebijakan yang lebih baik. Sehingga resiko dan

konsekuensi yang ditimbulkan dari program ini dapat diminimalisir. Namun, apabila

pemerintah belum merasa mampu untuk memperbaiki mekanisme/cara kerja dari

dana aspirasi itu sendiri alangkah lebih baiknya untuk meniadakan program ini,

kemudian fokus kepada program lama dan menjalankanya dengan konsekuen.

Hendaknya pemerintah dan anggota dewan tidak gegabah dalam memutuskan segala

kebijakan yang menyangkut uang rakyat (APBN).

Dengan demikian hasil kajian penulis menunjukan bahwa :

1. Pada hakekatnya demokrasi berasal dari rakyat, oleh karena itu suara

rakyat sangat diperhitungkan dan menjadi bagian dalam pemerintahan.

Page 85: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

74

Cara yang bisa ditempuh dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat

adalah dengan melalui partai politik yang diwakilkan lewat DPR (Dewan

Perwakilan Rakyat). Partai politik harus dapat menampung aspirasi,

dinamika, dan gejala-gejala yang umumnya timbul di masyarakat,

sehingga dapat mencegah atau meminimalisir hal-hal yang tidak

diinginkan. Selanjutnya partai politik merumuskan aspirasi tersebut

menjadi suatu usulan, berupa kebijaksanaan yang nantinya diajukan

kepada pemerintah agar menjadi kebijaksanaan publik. Kemudian partai

politik harus melakukan sosialisasi atau memberi arahan kepada

masyarakat tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah agar

masyarakat paham. Partai politik juga harus selalu berupaya untuk turun

langsung ditengah-tengah masyarakat agar bisa tahu apa yang menjadi

keinginan rakyat. Dalam hal ini Dana Aspirasi merupakan media

komunikasi sebagai salah satu alat untuk mensosialisasikan usulan

anggota Dewan tersebut.

2. Adanya pro kontra terhadap Dana Aspirasi itu sendiri apabila dilihat dari

segi pandangan partai politiknya yang biasanya berbeda. Kemudian

bagaimana penggunaan, mekanisme dan sistemnya dana UP2DP seperti

apa? Melihat perdebatan yang muncul, inti persoalannya adalah pada

angka. Kalau saja tak ada angka itu, mungkin saja perdebatan dan sorotan

publik bisa menjadi lain. Hal ini karena menyangkut uang, apa lagi dalam

jumlah fantastis. Angka-angka nominal uang rakyat itu mudah memicu

Page 86: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

75

perhatian publik. Selama ini ingatan publik masih lekat pada kasus-kasus

penyalahgunaan kewenangan yang diduga melibatkan oknum anggota

parlemen sehingga bergulirnya dana aspirasi akan sangat mudah

menggugah kecaman dan sinisme publik.

3. Indonesia sebagai negara yang penduduknya mayoritas menganut agama

Islam, nampak dalam perpolitikan nasionalnya lebih terwarnai dengan

hadirnya partai-partai yang didirikan oleh umat Islam, baik mengarah pada

visi dan misinya demi Islam, ataupun bercirikan Islam dan bahkan hanya

konstituennya (yang diharapkan lebih banyak) bergantung pada umat

Islam. Politik seringkali diartikan dengan kekuasaan dan kepentingan,

walaupun tidak selamanya keduanya dikonotasikan dalam bentuk negatif.

Keduanya dapat dikatakan menjadi baik, apabila dapat merealisasikan

aspirasi rakyat. Islam disampaikan untuk menciptakan kesejahteraan

umum bagi manusia secara menyeluruh, ia tidak memberi batas pada

perbedaan ras dan warna kulit, muslim atau non muslim, atau manusia

dalam bahasa apapun. Hal ini karena ajaran Islam tentang ibadah,

mu’amalah, social, ekonomi, pemerintahan, politik dan sebagainya, telah

diatur didalam Al Qur’an yang tentunya harus dipahami secara mendasar

dan bersifat universal, serta merupakan suatu kewajiban untuk

mematuhinya. Harapan yang disandarkan umat Islam kepada para elit

partai yang duduk di atas kursi empuk kekuasaan, semoga membawa

perubahan yang berarti bagi umat Islam sendiri. Pada intinya, selagi

Page 87: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

76

aspirasi tersebut bermanfaat buat umat/rakyat partai islam (PPP & PKS)

mendukung adanya dana aspirasi.

B. Saran

Dalam skripsi ini penulis menambah beberapa saran, yang bertujuan untuk

mencoba memberikan wawasan keilmuan mengenai Usulan Dana Aspirasi DPR ( UU

No. 17 Tahun 2014 ) dalam Perspektif Komunikasi Partai Politik Islam, yang

diharapan wawasan keilmuan ini bisa terus dikembangkan, adapun sarannya sebagai

berikut:

1. Kepada para mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah yang mempelajari Hukum Ketatanegaraan Islam (Siyasah) agar

kajian ini bisa dijadikan suatau referensi wawasan keilmuan bagi para

mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang Siyasah pada

umumnya dan khusunya dibidang komunikasi partai politik islam terhadap

dana aspirasi.

2. Kepada masyarakat umum melalui media, agar mengetahui hasil kinerja

anggota DPR RI dan cara mengimplementasikan apa yang sudah masyarakat

ajukan melalui aspirasinya dalam Dana UP2DP ini. Dan ketransparansian

yang dilakukan dalam penerapan Dana UP2DP.

Page 88: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

78

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Firmanzah, mengelola partai politik komunikasi dan positioning ideologi politik di

era demokrasi, (Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2007)

Sigmund Neumann. “ Modern Political Parties,” dalam Comparative Politics: A

Reader, diedit oleh Harry Eckstein dan David E. Apter (London: The Free

Press of Glencoe, 1963)

Titik, Triwulan Tutik. Kontruksi hukum tata Negara Indonesia pasca amandemen

UUD 1945. (Jakarta:kencana. 2011)

Almond, Gabriel A., & James S. Coleman (Ed.). 1960. The Politics of The

Developing Areas. Princenton NJ: Princenton University Press

Pye, Lucyan W., 1963. Communication and Political Development. Princenton NJ:

Princenton University Press.

Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Remaja karya, Cetakan ke-

23, Januari, 2007)

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2009)

Gun Gun, Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Citra, (Jakarta : PT. Lasswell

Visitama, 2010)

Dan, Nimmo, Komunikasi Politik : Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 1993)

Page 89: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

79

John A. Ferejhn, pork barrel rivers and harbors legislation, (Stanford

university press, Stanford, California, 1974)

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2004)

Rafael Raga, Maran, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2001)

Mariam, Budihardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998)

AP.Cowl, oxford Leaner’s Dictionary, (Ocford : Ocford University Press, 1990)

Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,

1995), cet ke-8

Rachmat, Kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2006)

Budiharjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998)

Soelistyati Ismail, Ghani, Pengantar Ilmu Politik, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1984),

cet. ke-1

Deliar, Noor, Pengantar ke Pemikiran Politik, (Jakarta : Gramedia, 1998)

Jeje Abdul, Rojak, Politik Kenegaraan : Pemikiran-Pemikiran AlGhazali dan Ibnu

Taimiyah, (Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1999)

Michael Rush & Philip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 1997),

Tengku Dhani, Iqbal, Komunikasi Politik, Sebuah Neologisme, (Jakarta : Gramedia,

2006)

ASM. Romli. Ikhtisar perkuliahan “Komunikasi Politik” (Unfari), Bandung.

Zulkarimien, Nasution, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, (Jakarta : Ghalia

Indonesia, 1990)

Page 90: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

80

WEBSITE

http://www.kompasiana.com/kang_maman72/menakar-partai-islam-atau-partai-

berbasis-massa-islam_56e7ca4c64afbd500fa3958e

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/01/02/10-alasan-menolak-84-trilyun-dana-

aspirasi-suburkan-calo-anggaran-dan-kesenjangan-daerah

www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150623_indonesia_dpr_aspirsi

http://indonesia-berbicara.weebly.com/rangkuman/analisis-dana-aspirasi-20-miliar-

rupiah

https://m.antikorupsi.org/id/content/berpotensi-bermasalah-12-alasan-dana-aspirasi-

dpr-harus-ditolak

https://nasional.sindonews.com/read/1016749/148/dpr-minta-pemerintah-pelajari-

dana-aspirasi-1435202479

http://nasional.kompas.com/read/2015/06/25/1507009/Pecah.Kongsi.karena.Dana.As

pirasi

http://jurnal.selasar.com/politik/menanti-keputusan-akhir-dana-aspirasi oleh Hendriq

Fauzan Kusfanto

www.jurnas.com/mobile/artikel/8257/Awas-Dana-Aspirasi-DPR-Rawan

Diselewengkan/ oleh marlen sitompul

http://www.jurnalmetro.com/soal-dana-aspirasi-dpr-serahkan-ke-pemerintah/ oleh

Arif Effendi

Page 91: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 92: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK
Page 93: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

LAMPIRAN 1

HASIL OBSERVASI/WAWANCARA DENGAN DEWAN PIMPINAN PUSAT

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (DPP PPP)

Nama : M. HADRAWI ILHAM, SH

Jabatan : Wakil Bendahara Umum Bidang Hukum

1. Apa pendapat Partai Islam tentang Dana Aspirasi atau UP2DP?

Jawab : Sepanjang itu untuk kepentingan umat dan bangsa pasti itu kita dukung,

tetapi kalau bukan untuk kepentingan umat kita menolak dengan tegas. Makanya

harus kita lihat dari aspek politik terdahulu kemudian baru sapek kepentingan

masyarakat. Sebab kita disana kan sebagai wakil rakyat. Meskipun memang itu

lewat partai politik, tetapi ketiak sudah disana (DPR) suaranya jadi suara rakyat.

Sekali lagi sepanjang itu untuk kepentingan masyarakat PPP mendukung adanya

UP2DP itu. Apa lagi kalau kepentingan umat. Antara umat dengan masyarakat

kan beda. kalau bicara rakyat kan secara global, tetapi kalau bicara umat kan

khusus (muslim). Memang terjadi tarik-menarik antara yang pro dan kontra. Soal

besaran biayanya itu persoalan lain.

Page 94: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

2. Bagaimana tata cara pengajuan Dana Aspirasi dan UP2DP dari bawah

(Desa)?

Jawab : Kalau dimasyarakat itu ada istilah musyawarah rencana pembangunan

(MUSREMBANG). Itu dari RT RW sampai desa bertingkat yang nantinya

disusun oleh BAPEDA (badan perencanaan pembangunan daerah) yang nantinya

diteruskan ke pusat. Kemudian disusun pemerintah pusat agar masuk dalam

rancangan APBN. Nah munculah angka-angka itu. Jadi pemerintah pusat tidak

tahu kalau tidak ada MUSREMBANG. Dan ita tidak bisa di protes jikalau

memang belum turun, karen pemerintah juga harus lihat. Mana yang harus

didahulukan.

3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya pro kontra dalam penerapan Dana

Aspirasi atau UP2DP?

Jawab : Dari sisi pandangan politik yang biasanya berbeda, kemudian bagaimana

penggunaan, mekanisme dan sistemnya dana UP2DP seperti apa? Biasanya

pembahasan itu alot mana kala adanya kepentingan kelompo yang lebih

menonjol, PPP tidak selalu pro terhadap pembahasan UU atau sebuah kebijaan itu

mana kala apabila dilihat dari segi kepentingan itu tidak pro rakyat. PPP memang

partai islam yang rahmatan lil alamin, tentunya harus memperhitungkan

kepentingan rakyat yang lebih luas. Seperti contohnya dana-dana reses, yang

Page 95: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

menyalahgunakan dana-dana seperti itu, dana itukan diberiakan kepada anggota

dewan untuk terjun ke bawah dan selama ini PPP kan diaudit oleh BPK,

meskipun yg ditunjuk itu auditor independen, seperti akuntan publik, kalau tidak

bisa dipertanggungjawabkan maka akuntan ini tidak mau tanda tangan. Apalagi

anggota dewan perorang punya staff itu 5 orang, tetapi ada yang tidak

memaksimalkan itu. Apabila anggota dewan yang bersangkutan merasa cukup

untuk bekerja sendiri. Dan itu digaji oleh Negara, yaitu dari anggaran APBN.

Tetapi bagi PPP tidak, tergantung kepentingan dan kebutuhan. Toh kalau cukup

ditangani oleh 3 orang dan itu efisien ya sudah, cukup.

4. Siapa saja penerima manfaat UP2DP?

Jawab : Dimulai dari desa, kelompo masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga

sosial, perbaikan jalan, fasilitas-fasilitas yang belum memadai guna kelangsungan

masyarakat beraktifitas sehari-hari

5. menjalankan Dana Aspiasi atau UP2DP, apakah perlu peran dari media

untuk transparansi?

Jawab : Sebarnya sudah ada UU NO. 14 Tahun 2008 tentang keterbuakan

informasi. Kecuali yang masuk ke ranah rahasia Negara, maka tidak boleh

diungkap, jadi masyarakat boleh tahu. Dan memang itu harus dipertanggung

Page 96: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

jawaban. PPP sehabis reses di audit, dilaporkan secara berkala. Jadi setiap

anggota harus membuat laporan tentang penggunaan dana aspirasi itu. Masyaraat

bahakan harus tahu. Dengan cara diposting semua kegiatanya didaerah dengan

adanya dokumentasi acara. Jadi DPP tahu semua. Dan tu nantinya dikirim ke

sekertariat jendral DPR untuk membuktikan kegiatan bahwa bener ada. Dan tudak

bisa asal-asalan. Seperti membuat spanduk umpamannya, tanggalnya ditulis. Jadi

harus benar-benar detail.

6. Sebenernya bagaimana menurut Partai Politik Islam Indonesia terhadap

Pork Barrel, apakah sama dengan Dana Aspirasi?

Jawab : Dalam hal Dana Aspirasi di Indonesia kami tidak memungkiri dengan

makna yang terkandung dalam pork barrel. Dana Aspirasi dan pork barrel itu

memang sama maknanya, sama-sama dari legislatif yang anggarannya diambil

dari APBN. Tetapi jangan disamakan kasus-kasus yang terjadi di Amerika sana.

Yang ditakutkan masyarakat memang seperti itu, anggapan seperti itu justru

salah, Dana Aspirasi ini nantinya juga di awasi bersama dengan melibatkan BPK,

KPK, bahkan rakyat ikut serta dalam program yang dicanangkan oleh anggota

DPR tersebut. Karena Dana Aspirasi merupakan bagian dari hak budget DPR

sehingga usulan itu dianggap tidak menyalahi aturan main. Kemudian, dana

aspirasi diarahkan untuk kawasan-kawasan yang selama ini tertinggal dan tidak

tersentuh pembangunan. Masih banyak daerah yang tertinggal yang harus kita

Page 97: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

bangun. Kita pilihan rakyat dan diamanahkan oleh rakyat. Semua anggaran

diarahkan untuk menyejahterakan rakyat dan memenuhi hak-hak dasar rakyat

seperti pendidikan dan kesehatan. Demikian juga perencanaan pembangunan yang

meski kini sudah ada upaya perbaikan dengan menggelar musrenbang dari daerah

hingga ke pusat, untuk mendukung terciptanya kesejahteraan rakyat. Oleh karena

itu dalam hal penyaluran dana aspirasi ini masyarakat diikutsertakan mengawasi

secara aktif dalam penggunaan anggaran oleh anggota DPR dalam berbagai

pembangunan agar benar-benar tepat sasaran, ikut berkontribusi memberikan

masukan yang konstruktif yang berasal benar-benar dari realitas lapangan dan

bukan hanya untuk kepentingan politik sesaat.

Page 98: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK
Page 99: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

LAMPIRAN 2

HASIL OBSERVASI/WAWANCARA DENGAN DEWAN PIMPINAN PUSAT

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (DPP PKS)

Nama : Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, M. M.

Jabatan : Komisi IV DPR RI Fraksi PKS

1. Apa pendapat Partai Islam tentang Dana Aspirasi atau UP2DP?

Jawab : Begitu juga dengan partai PKS yang mengungkapkan pendapatnya

bahwa dana aspirasi itu berangkat dari aspirasi rakyat yang diterima oleh anggota

DPR RI. PKS sangat mendukung dengan adanya UP2DP ini, yang terpenting

adalah transparan dalam penerapannya. Yang menjadikan pro kontra kan seperti

itu, karena ditakutkan terjadi penyelewengan dalam penerapannya. Dari APBN

angka sudah disepakati, setelah sampai di derah berubah jadi berkurang.

2. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk menghadapi yang kontra

agar setuju dengan adanya UP2DP?

Jawab : Walau mendapat kecaman dari berbagai pihak, toh pada akhirnya usulan

dana aspirasi tersebut tetap disahkan. Rapat paripurna DPR, pada Selasa, 23 Juni

Page 100: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

2015 sudah disahkan Peraturan DPR tentang tata cara pengusulan pembangunan

daerah pemilihan (UP2DP) atau dana aspirasi. Program dana aspirasi ini sudah

sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

yang mewajibkan anggota DPR terpilih menjadi penyambung lidah rakyat yang

diwakilinya. Tak ada ketentuan UU yang dilanggar. Anggota DPR nantinya tidak

akan memegang langsung dana sebesar Rp 20 miliar ini. Dana akan diusulkan

DPR untuk masuk ke APBN yang kemudian diteruskan ke APBD. Jika dana Rp

20 miliar tidak habis terserap dalam satu tahun, ya dana itu akan kembali masuk

ke kas negara. Jadi yang saya luruskan ini bukan lantas Rp 20 miliar dibagi-bagi

ke anggota DPR.

3. Apakah peranggota dewan berhak memegang 2 miliar, seperti apa yang

dikatakan dalam UP2DP?

Jawab : Itu kan hanya dalam kontes besaran peranggota 2 miliar. Tetapi belum

tentu itu diberian ke anggota. Sama seperti halnya partai politik, parpol dapat

bantuan anggaran dari APBN bukan berdasaran partai politiknya. Tetapi jumlah

suara yg diperoleh di anggota dewan. Jadi tidak sama, karena keadilan ekonomi

tidak bisa sama rata. PKS tidak sama seperti PDIP, karena PDIP lebih besar

kursinya.

Page 101: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

4. Jawaban dari kritikan pihak yang kontra?

Jawab : Itu sebenarnya hanya persepsi saja, karena sesungguhnya dengan system

sekarang. Dulu sistem pemerintahannya itu sentralisasi berubah menjadi

desentrlisasi. Daerah itu punya hak otonom, untuk mengelola daerah itu sendiri.

Tetapi kalau istilah calo itu dari dulu memang sudah ada. Tetapi itu semua

tergantung daerahnya. Pemerintah daerah itu kan punya perwakilan di pusat yaitu

DPD dan DPR, jadi tidak perlu ada calo sebenernya. Dana aspirasi yang

diharapkan akan menjawab aspirasi konstituen DPR di dapil tidak akan

bersinggungan dengan anggaran yang telah disusun baik oleh desa,

kabupaten/kota, provinsi, bahkan nasional. Karena ini ada di bahas bersama-sama

pemerintah pusat dan daerah. Dana Aspirasi ini tidak akan menimbulkan

penyelewengan karena program ini bersifat transparan, bahkan masyarakat berhak

tahu dan ikut serta mengwasi program dari anggota DPR ini

5. Bagaimana Mekanisme pengajuan Dana Aspirasi atau UP2DP?

Jawab : Anggota menyampaikan usulan program dalam bentuk tertulis kepada

pimpinan fraksi. Lalu pimpinan fraksi menyampaikan usulan seluruh anggota

fraksinya kepada sekertariat jendral, melalui sekertariat fraksi. Seluruh usulan

Page 102: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

program DPR diinfeterisasi oleh sekertariat jenderal yang selanjutnya

disampaikan kepada pimpinan DPR sebagai bahan keputusan dalam rapat

paripurna. Di dalam rapat paripurna juru bicara fraksi dapat menyampaikan

usulan program menurut fraksinya secara umum. Dan hasil rapat paripurna

disampaikan kepada presiden.

Page 103: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK
Page 104: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

LAMPIRAN 3

HASIL OBSERVASI/WAWANCARA DENGAN DEWAN PIMPINAN PUSAT

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (DPP PPP)

Nama : H. Arsul Sani, SH, M. Si

Jabatan : Sekjen DPP PPP

1. Bagaimana Mekanisme pengajuan Dana Aspirasi atau UP2DP?

Jawab : Setiap anggota DPR akan diberi jatah untuk mengakomodir atau

menyerap aspirasi masyarakat untuk pembangunan dapilnya masing-masing Rp

20 miliar per anggotanatau total Rp 11,2 triliun untuk 560 anggota DPR. Dana

aspirasi sebesar Rp 20 miliar peranggota ini tidak untuk digunkan langsung oleh

para legislator, tetapi diserahkan ke pemerintah daerah untuk membiayai program

pembangunan. Anggota DPR hanya berhak mengajukan usulan program dapilnya

saja. Posisi anggota DPR hanya menyampaikan aspirasi saja. Program

pembangunan dapil diklaim seperti usulan masyarakat melalui Musyawarah

Rencana Pembangunan Nasional. Setip dana spirasi dapil yang masuk akan

dikumpulkan oleh pihak sekretariat jenderal DPR untuk diteruskan berupa

pengusulan kepada badan anggaran, Komisi XI DPR untuk disingkronkan dengan

Page 105: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

program kerja pemerintah. Dana aspirasi dapil ini menjadi akses dari kebuntuan

dan kurang diresponsnya aspirasi masyarakat didaerah. Pengusulan dana program

aspirasi dapil kedalam RAPBN 2016 adalah salah satu strategi untuk

melaksanakan pemerataan pembangunan nasional

2. Dalam penerapan Dana Aspirasi atau UP2DP apakah akan adil dalam

pembagian disetiap daerah, sedangan tidak semua daerah punya anggota

perwakilan dewan?

Jawab : Sebenarnya bukan begitu. Semua daerah pasti terwakili, karena tidak ada

satu pun daerah di indonesia yang tidak punya wakil di DPR, makanya di bentuk

daerah pemilihan. Untuk satu dapil itu bisa dua kabupaten, bisa satu kabupaten

kota, bisa empat kabupaten kota. Tergantung penduduknya dan jumlah kursi yang

diperebutkan di daerah tersebut. Inilah peran wailk raykat di DPR. Jadi tidak

mungkin ada yang tidak terwakili. Umpamanya satu provinsi hanya 3 orang atau

3 kursi perwakilan di DPR, dan 3 orang itulah yang berkewajiban

memperjuangkan aspirasi masyarakat di provinsi itu. Lain lagi kalau Cuma

DPRD provinsi, yang hanya berlaku di provinsi tersebut.

3. Dana Aspirasi atau UP2DP melingkupi apa saja?

Page 106: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

Jawab : Dilihat dari daerah masing-masing, ada penyediaan air bersih, perbaikan

jalan-jalan desa, pembangunan atau perbaikan sarana desa, kantor, puskesmas,

pengadaan benih dan bibit, penyediaan sarana internet, dan yang lainya.

tergantung dari desa mengusulkannya apa?, karena setiap daerah kebutuhannya

berbeda-beda. Anggota dewan yang ada di DPR RI nantinya dilihat dari dapilnya

masing-masing. Apa yang sekiranya dibutuhan masyarakat. Seperti halnya

APBN, tidak semua kabupaten menerima APBN tersebut. Karena tidak semua

satuan kerja menerima dana UP2DP porsinya berfariasi.

4. Apa respon dari kritikan yang bermuncul dikalangan masyarakat Indonesia

terhadap Dana Aspirasi ini?

Jawab : memang publik beramai-ramai menghujat DPR yang telah

mengesahakan dana aspirasi mulai dari rakyat biasa sampai para elit. Ungkapan

yang muncul mulai dari perampok uang rakyat, penipu dan lain sebagainya.

Sejatinya itu merupakan sikap yang wajar dari demokrasi kita, terutama

ditujukkan terhadap lembaga Negara sekelas DPR yang dinilai memiliki citra

negatif jika dibandingan dengan lembaga Negara lainnya. Persepsi yang

digunakan sebagai bagian dari kebenaran dalam melihat dan menilai sesuatu.

Karena publik berpandangan jika cacat satu kali, maka ia akan cacat untuk

selamanya. Persepsi demikan tidaklah menjadi penuntun kita untuk selamanya

dalam melihat sesuatu, bukankah baik dan buruk itu ranah etika sedangkan salah

Page 107: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

dan benar itu ranah hukum. Oleh kerena itu, keputusan dan tindakan yang

dilakukan oleh DPR dengan mengesahakan peratuarn dana aspirasi merupakan

perbuatan yang dibenarkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan (UU

MD3) dan tidak satu peraturan pun yang dilanggar, terlepas bukan fungsinya itu

persoalan lain. Pertentangan, penolakan dan sikap tidak setuju selalu terdapat

didalamnya, namun sikap bijaksana tetaplah megiringi dalam setiap pandangan

kita. Perbedaan dan kecurigaan terhadap penyaluran dana aspirasi harus

diantisipasi dan ditemukan formulasi yang tepat, agar penggunaannya tidak

disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Berdasarkan UU

No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) menjadi rujukan

terkait dana aspirasi. Dan kami tetap memegang teguh pada Pancasila yaitu Sila

ke – 4 yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan. Oleh kerena itu, keputusan dan tindakan yang

dilakukan oleh DPR dengan mengesahakan peratuarn dana aspirasi merupakan

perbuatan yang dibenarkan dalam ketentuan peraturan.

5. Adakah Dasar hukum Dana Aspirasi atau UP2DP?

Jawab : Usulan program pembangunan daerah pemilihan (UP2DP) merupakan

amanat UU No.17 tahun 2014 tentang MD3. Sebagaimana telah diubah oleh

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014, sebagai upaya untuk mendekatkan

anggota DPR RI dengan masyarakat. Program itu sesuai dengan usulan atau

Page 108: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41372/1/...USULAN DANA ASPIRASI DPR ( UU NO 17 TAHUN 2014 ) DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PARTAI POLITIK

program yang disampaikan oleh masyarakat di daerah pemilihannya masing-

masing anggota DPR RI, dimana setiap anggota tidak memegang dana untuk

pembangunan itu sendiri. Jadi, dana aspirasi memang tidak disebutkan secara

eksplisit dalam peraturan perundang-undangan, namun dalam UU No. 17 tahun

2014 dikenal dengan dana program pembangunan daerah pemilihan.