SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf ·...

138
i SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS PADA PELAYANAN PASIEN BPJS DAN NON BPJS KESEHATAN UNIT RAWAT JALAN RSUD KOTA MADIUN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) Disusun Oleh : FITRI YULIATI NINGSEH NIM : 201503066 PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2019

Transcript of SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf ·...

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

i

SKRIPSI

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS

PADA PELAYANAN PASIEN BPJS DAN NON BPJS

KESEHATAN UNIT RAWAT JALAN

RSUD KOTA MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Disusun Oleh :

FITRI YULIATI NINGSEH

NIM : 201503066

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2019

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya
Page 3: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya
Page 4: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

iii

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

„‟When your dreams have not been reached, never change dreams. But,change the

strategy to achieve it.‟‟

Ketika impian anda belum tercapai, jangan pernah ubah impian. Tetapi, ubah

strategi untuk mencapainya.

Persembahan:

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT dan kerendahan hati saya

persembahkan skripsi penelitian ini kepada orang-orang yang keberadaannya

sangat penting dan berharga dalam perjalanan studi saya “Ayah dan Mama”.

Dan Terima Kasih, terimakasih telah menjadi penyemangat, pelipur lara,

dan pelangi dalam warna warni kehidupanku yang tiada henti saat mendampingi

dalam melewati perjalanan studi saya ini “Teman-Teman terdekatku” serta

keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

selama perjalanan studi ini.

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fitri Yuliati Ningseh

NIM : 201503066

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam

memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah

maupun yang belum atau tidak diterbitkann, sumbernya dalam tulisan dan daftar

pustaka.

Madiun, Juli 2019

Fitri Yuliati Ningseh

NIM: 201503066

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitri Yuliati Ningseh

Temapt, tanggal lahir : Surabaya, 15 Mei 1997

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kalasan No.12B RT.16 RW.5 Kelurahan

Patihan, Kec.Manguharjo, Kota Madiun.

Alamat Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : SDN Patihan Tahun 2009

SMPN 5 Madiun Tahun 2012

SMAN 1 Madiun Tahun 2015

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi

dengan judul „„Analisis Perbedaan Persepsi Responsiveness pada Pelayanan

Pasien BPJS dan Non BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan Rsud Kota Madiun‟‟.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak, adapun ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun, yang telah memberikan kesempatan menyusun Skripsi ini.

2. Avicena Sakufa Marsanti, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Studi S1

Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, yang telah

memberikan kesempatan menyusun Skripsi ini.

3. Retno Widiarini, SKM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama

penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.

4. Sugeng Harijanto, SKM., MPH selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama

penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.

5. Kuswanto, S.Kep., Ners., M.Kes selaku Ketua Dewan Penguji yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk menguji skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

vii

6. Staff dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun

yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan penelitian skripsi

ini.

7. Rekan-rekan serta semua pihak yang terkait dan banyak membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di

harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap proposal skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

Madiun, Juli 2019

Penulis

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Program Studi Kesehatan Masyarakat

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

2019

ABSTRAK

Fitri Yuliati Ningseh

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS PADA

PELAYANAN PASIEN BPJS DAN NON BPJS KESEHATAN UNIT RAWAT

JALAN RSUD KOTA MADIUN

(Studi Kasus di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun)

Persentase kepuasan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir yaitu 72% pada tahun 2016, 76,8%

pada tahun 2017, dan 78,17% pada tahun 2018 namun pencapaian tersebut masih

di bawah standart minimal kepuasan pasien menurut Kemenkes yaitu 95%. Selain

itu persentase kepuasan rawat jalan pada tahun 2018 yaitu 79,43% dengan target

82,25% sehingga terdapat Gap -2,82%.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional.

Populasi penelitian ini adalah rata-rata kunjungan pasien BPJS dan pasien Non-

BPJS unit rawat jalan RSUD Kota Madiun pada satu tahun terakhir yakni 1.735

pasien. Sampel terdiri dari 90 pasien terdiri dari 45 pasien BPJS dan 45 pasien

Non-BPJS. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.

Hasil penelitian diketahui pasien BPJS memiliki persepsi baik terhadap

responsiveness pelayanan sebanyak 16 responden (35,6%) dan tidak baik

sebanyak 29 responden (64,4%). Sedangkan pasien Non-BPJS memilki persepsi

baik terhadap responsiveness pelayanan sebanyak 31 responden (68,9%) dan tidak

baik sebanyak 14 responden (31,1%). Hasil uji statistik menggunakan uji Mann

Whitney U-Test diperoleh nilai signifikasi (p value) sebesar 0,001 < α 0,05 maka

H0 ditolak H1 diterima. Artinya, ada perbedaan persepsi responsiveness pada

pelayanan pasien BPJS dan Non-BPJS kesehatan unit Rawat Jalan RSUD Kota

Madiun.

Pasien Non-BPJS di unit rawat jalan memiliki persepsi terhadap

responsiveness pelayanan yang lebih baik dari pasien BPJS. Diharapkan pihak

rumah sakit berupaya meningkatkan kualitas pelayanan tanpa membedakan antara

pasien BPJS dan pasien Non-BPJS. Serta rumah sakit diharapkan dapat lebih

meningkatkan komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan

pasien.

Kata Kunci: Persepsi, Responsiveness Pelayanan

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

ix

Public Health Study Program

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

2019

ABSTRACT

Fitri Yuliati Ningseh

ANALYSIS OF DIFFERENCES IN PERCEPTIONS OF RESPONSIVENESS IN

THE SERVICES OF BPJS AND NON-BPJS PATIENT IN THE OUTPATIENT

UNIT OF THE MADIUN REGIONAL PUBLIC HOSPITAL

(Case Study in the outpatient unit of the Madiun Regional Public Hospital)

Percentage of patient statisfaction in the Regional Public Hospital of

Madiun City has increased in the last three years 72% in 2016, 76,8% in 2017,

and 78,17% in 2018. But this achievement is still the minimum standards of

customer satisfaction according to the Ministry of Health. Besides that the

percentage of outpatient satisfaction in 2018 is 79,43% with a target of 82,25% so

that there is a gap of -2,82%.

This type of research was quantitative with a cross sectional approach.

The population of this study was the average visit of BPJS and Non-BPJS patients

outpatient unit of the Madiun Regional Public Hospital in the last 1 year, namely

1.735 patients. The sample consisted of 90 patients, 45 BPJS patients and 45 Non-

BPJS patients. How to take samples using purposive sampling technique.

The results of the study revealed that BPJS patients had good perception

of servie responsiveness as many as 16 respondents 35,6% and not good as many

as 29 respondent 64,4%. while Non-BPJS patients have good perceptions of

service responsiveness as many as 31 respondents 68,9% and not good as many

as 14 respondents 31,1%. The results of statistical tests using the Mann Whitney

U-test obtained p value significance value of 0,001 < α 0,05 then H0 is rejected

H1 is accepted. It means there is a difference in perceptions towords the

responsiveness of the services of BPJS and Non-BPJS outpatient unit of the

Madiun Regional Public Hospital.

Patients Non-BPJS in outpatient unit have a perception of better service

responsiveness than BPJS patients. It is expected that the hospital will improve

the quality of services without differentiating between BPJS and Non-BPJS

patients. And hospital are expected to the patients situation and expectations.

Key Words : Perceptions, Service Responsiveness

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

DAFTAR ISI

Halaman :

Sampul Dalam………………………………………...…………………………..i

Lembar Pengesahan.…………………………………………………………….ii

Lembar Motto………………………………………..………………………….iii

Lembar Pernyataan……………….…………………………………………….iv

Daftar Riwayat Hidup…………………………….……………………………..v

Kata Pengantar………..…………………………………………………...…....vi

Abstrak………………………………………………………………………….vii

Abstract………………………………………………………………………….ix

Daftar Isi………………...………………………………………………………..x

Daftar

Tabel………………………………………..…………………….……..xiv

Daftar Gambar…………………………..……………………………………..xvi

Daftar Singkatan dan Istilah ……………….……………………………….xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………9

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………….9

1.4 Manfaat penelitian…………………………………………………….10

1.5 Keaslian Penelitian…………………………………………………....11

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

xi

Halaman :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi Pasien ...................................................................................... 12

2.1.1 Pengertian Persepsi Pasien menurut Para Ahli ........................... 12

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi .......................................... 12

2.2 Responsiveness ..................................................................................... 15

2.2.1 Pengertian Responsiveness ......................................................... 15

2.2.2 Aspek Responsiveness ................................................................ 15

2.3 Tinjauan Umum Rumah Sakit ............................................................... 17

2.3.1 Pengertian Rumah Sakit .............................................................. 17

2.3.2 Jenis Rumah Sakit ....................................................................... 18

2.3.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .................................................. 21

2.3.4 Kewajiban Rumah Sakit ............................................................. 22

2.4 Pelayanan Rawat Jalan .......................................................................... 24

2.4.1 Pengertian Pelayanan Rawat Jalan .............................................. 24

2.4.2 Tujuan Pelayanan Rawat Jalan ................................................... 25

2.4.3 Standar Pelayanan Rawat Jalan................................................... 26

2.5 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ..................... 26

2.5.1 Pengertian Sistem Jaminan Sosial Nasional ............................... 26

2.5.2 Kepesertaan BPJS ....................................................................... 28

2.5.3 Hak dan Kewajiban Peserta BPJS Kesehatan ............................. 31

2.5.4 Manfaat BPJS .............................................................................. 32

2.5.5 Pelayanan yang Dijamin dan Tidak Dijamin BPJS .................... 33

2.6 Kerangka Teori ...................................................................................... 37

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 38

3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 40

BAB 4 METODE PENELITIAN

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

4.1 Desain Penelitian .................................................................................. 41

Halaman :

4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 42

4.3 Teknik Sampling ................................................................................... 44

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ..................................................................... 46

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 47

4.5.1 Variabel Penelitian ....................................................................... 47

4.5.2 Definisi Operasional ..................................................................... 48

4.6 Instrumen Penelitian .............................................................................. 50

4.6.1 Uji Validitas.................................................................................. 50

4.6.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 52

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 53

4.7.1 Lokasi ........................................................................................... 53

4.7.2 Waktu ........................................................................................... 54

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................. 54

4.9 Pengolahan Data dan Analisis Data ...................................................... 54

4.9.1 Pengolahan Data ........................................................................... 54

4.9.2 Analisis Data ................................................................................ 57

4.10 Etika Penelitian .................................................................................... 59

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 62

5.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun ..... 62

5.1.2 Penyajian Karakteristik Data Umum ............................................ 69

5.1.3 Hasil Analisis Univariat ............................................................... 72

5.1.4 Hasil Analisis Bivariat ................................................................. 74

5.2 Pembahasan ........................................................................................... 75

5.2.1 Persepsi Responsiveness Pasien BPJS ......................................... 75

5.2.2 Persepsi Responsiveness Pasien Non-BPJS ................................. 78

5.2.3 Analisis Perbedaan Persepsi Responsiveness Pasien BPJS dan

Non-BPJS .................................................................................... 82

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

xiii

Halaman :

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 85

6.2 Saran ...................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

DAFTAR TABEL

Halaman :

Tabel 1.1 Indeks Kepuasan Masyarakat Per Unit Pelayanan di RSUD Kota

Madiun Tahun 2018 ............................................................................... 4

Tabel 1.2 Prosentase Kepuasan Pasien RSUD Kota Madiun ................................ 5

Tabel 1.3 Data Kunjungan Pasien BPJS dan Non-BPJS Unit Rawat Jalan .......... 8

Tabel 1.4 Keaslian Penelitian ............................................................................. 11

Tabel 2.1 Standar Pelayanan Rawat Jalan .......................................................... 26

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian ........................................................... 48

Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Validitas ...................................................................... 51

Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 53

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur...........................................69

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................…....70

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan.....................................70

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan...................................71

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Presepsi terhadap Responsiveness Pelayanan

Pasien BPJS.........................................................................................72

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Presepsi terhadap Responsiveness Pelayanan

Pasien Non-BPJS.................................................................................73

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Perbedaan Persepsi terhadap Responsiveness

Pelayanan Pasien BPJS dan Non-

BPJS................................................74

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

xv

Tabel 5.8 Data Skor Mean Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS Unit

Rawat Jalan ……….............................................................................76

Tabel 5.9 Data Skor Mean Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS Unit

Rawat Jalan…………………………..................................................79

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

DAFTAR GAMBAR

Halaman :

Gambar 2.1 Kerangka Teori…………..………………………………………....37

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ……………………………………....39

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian……………………………….………....46

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

xvii

DAFTAR SINGKATAN

SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional

BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

UHC Universal Health Coverage

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

JKN Jaminan Kesehatan Nasional

WHO World Health Organization

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

IRT Ibu Rumah Tangga

PNS Pegawai Negeri Sipil

BLUD Badan Layanan Umum Daerah

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak mendapatkan

pelayanan kesehatan. Dapat diartikan bahwa Negara bertanggung jawab terhadap

kesehatan warga negaranya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah

bertanggung jawab dalam memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan

fasilitas bagi masyarakat melalui Jaminan Kesehatan (UUD RI Tahun 1945 Pasal

28H ayat 1).

Hal yang telah dilakukan pemerintah dalam memberikan jaminan

kesehatannya yaitu dengan munculnya kebijakan pemerintah mengenai Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bagi perseorangan. Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) akan diselanggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) yang salah satunya adalah BPJS Kesehatan. Operasional BPJS Kesehatan

dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan sendiri, merupakan suatu

Badan Pelaksana Hukum Publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program

jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya

program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan

kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah

membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah (UU RI No.24, 2011).

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

2

Pemerintah memberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesmasda) bagi masyarakat miskin dan tidak

mampu. Namun biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali.

Untuk mengatasi hal tersebut, dikeluarkan Undang-Undang No.40 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menyatakan bahwa jaminan sosial wajib

bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui

suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Di Jawa Timur hingga akhir November 2018, kepesertaan BPJS telah

mencapai 26,5 juta. Jumlah tersebut naik menjadi 26,9 juta pada minggu awal

Desember. Atau, 64% dari total jumlah penduduk 40.000.009 jiwa (Siaran Pers

Handaryo, 2018). Kota Madiun merupakan kota ke-2 di Jawa Timur yang telah

mencapai cakupan Universal Health Coverage (UHC) per 1 Desember 2018

dengan kepesertaan BPJS mencapai 95% dari total penduduk 204.742 jiwa yang

telah menggunakan layanan BPJS sejumlah 194.505 jiwa (Siaran Pers Sugeng

Rismiyanto, 2018).

Selain itu berdasarkan informasi dari BPJS Watch tahun 2017 bahwa

pelayanan BPJS di Jawa Timur dinilai tidak memuaskan. Pelayanan terhadap

pasien atau peserta JKN dan KIS. BPJS Watch melakukan survey dengan

sampling responden sebanyak 125 pasien pada 16 Rumah Sakit, 5 Puskesmas, 4

Klinik di Surabaya, Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Hasil survey tersebut BPJS

Watch menemukan 7 temuan yang kurang memuaskan menyangkut rendahya

kualitas pelayanan antara lain: lambannya waktu tunggu untuk mendapatkan

pelayanan,sistem rujukan yang masih buruk dan belum terstrukturnya dengan

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

3

baik, tingkat pelayanan terhadap peserta JKN/KIS dirasa kurang baik,

pemeriksaan kesehatan bersifat parsial terhadap pasien penderita lebih dari 1

penyakit diminta memilih salah satu penanganan, prosedur administrasi yang

masih rumit, masih terdapat pasien JKN/KIS yang dipungut biaya tambahan dan

terakhir pemberian obat yang masih dirasakan kurang tepat. (siaran pers

koordinator BPJS Watch Jawa Timur Jamaludin, 2017).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun adalah salah satu

Layanan Kesehatan milik Pemkot Madiun yang bermodel RSU, dinaungi oleh

Pemerintah Kota Madiun dan tercatat kedalam RS tipe C. RSUD Kota Madiun

menjadi salah satu rumah sakit Pemkot Madiun yang menjadi tempat rujukan

utama masyarakat untuk mendapatkan fasilitas rujukan pelayanan kesehatan. Hal

ini dapat terjadi tentu apabila kualitas pelayanan yang ada sesuai dengan yang

diharapkan masyarakat. Khususnya bagi pasien dari peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN), RSUD Kota Madiun merupakan rujukan tingkat pertama untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan karena adanya kebijakan rujukan berjenjang

pada program (JKN) (Profil RSUD Kota Madiun, 2018).

Pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu bentuk pengabdian

kepada kepentingan masyarakat banyak dan tidak dapat diartikan sebagai suatu

unsur untuk mencari keuntungan pribadi atau golongan. Oleh karena itu, mutu

pelayanan kesehatan di rumah sakit harus berkualitas untuk mewujudkan

suksesnya program JKN. Indikator keberhasilan BPJS Kesehatan atau program

JKN adalah tingkat kepuasan masyarakat (Depkes RI, 2014). Berdasarkan data

Indeks Kepuasan Masyarakat di RSUD Kota Madiun Tahun 2018 sebagai berikut:

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Tabel 1.1 Indeks Kepuasan Masyarakat Per Unit Pelayanan di RSUD Kota

Madiun Tahun 2018.

No. Unit

Pelayanan

Target Indeks

Kepuasan

Gap IKM Kategori

Mutu

Pelayanan

1. Klinik Rehabilitasi

Medik

77.21 80.86 3.64 81.89 B

2. Instalasi Rawat

Inap

75.14 80.56 5.42 80.69 B

3. Instalasi Rawat

Jalan

82.25 79.43 -2.82 80.23 B

4. Instalasi

Laboratorium

76.09 78.81 2.72 79.29 B

5. Instalasi Farmasi 76.21 76.07 -0.14 76.21 C

6. Instalasi Radiologi 75.69 75.33 -0.36 75.71 C

7. Instalasi Gawat

Darurat

74.72 74.98 0.26 74.94 C

8. Ruang

Perinatologi

75.00 74.73 -0.27 74.88 C

Sumber: Profil RSUD Kota Madiun Tahun 2018

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa prosentase indeks kepuasan

masyarakat di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Madiun belum memenuhi target

dari 82,25% hanya tercapai 79,43% pada tahun 2018 sehingga terdapat gap

sebesar -2.82 %. Sementara itu hasil pengukuran tingkat kepuasan pasien, baik

rawat jalan maupun rawat inap pasien BPJS maupun pasien umum yang telah

dilakukan oleh RSUD Kota Madiun diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.2 Data Prosentase Kepuasan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD

Kota Madiun Tahun 2016-2018.

No. Tahun Prosentase Kepuasan Pasien

1. 2016 72,0 %

2. 2017 76,8 %

3. 2018 78,17 %

Sumber: Data Sekunder RSUD Kota Madiun Tahun 2016-2018

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

5

Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa prosentase kepuasan pasien

rawat jalan dan rawat inap di RSUD Kota Madiun mengalami kenaikan dalam 3

tahun berturut-turut. Namun demikian, pencapaian tersebut masih dibawah

standar Kemenkes. Standar kepuasan pasien di pelayanan kesehatan ditetapkan

secara nasional oleh Departemen Kesehatan. Minimal untuk kepuasan pasien

yaitu di atas 95% (Kemenkes, 2016).

Sistem Jaminan Kesehatan Nasional merupakan suatu pengelolaan

kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara

terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum

(PerPres RI No.72, 2012). Sistem kesehatan mempunyai tiga tujuan yaitu,

meningkatkan derajat kesehatan dilihat dari parameter umur harapan hidup yang

berkualitas, keadilan dalam pembiayaan kesehatan dan pentingnya tingkat

ketanggapan (responsivenss) dalam Sistem Kesehatan Nasional (Darmawan E

dalam Rizka Nur, 2018).

Responsiveness merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan

karena berhubungan dengan derajat kesejahteraan pasien dan untuk mengevaluasi

sistem pelayanan kesehatan dengan memperbaiki dan memelihara kesehatan

masyarakat. Adapun aspek tersebut terdiri dari waktu tunggu, keramahan petugas,

keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan, kejelasan informasi,

kenyamanan pasien, pilihan terhadap pemberi pelayanan, kerahasiaan pasien dan

kemudahan untuk dikunjungi. Sehingga, responsiveness pelayanan suatu sistem

kesehatan akan lebih mengakui harapan penduduk mengenai bagaimana

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

diperlakukan, menjadi bagian yang penting dari pelaksanaan sistem kesehatan itu

sendiri (Dwiyanto A dalam Rizka Nur, 2018).

Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rizka Nur (2018)

dengan judul „‟Analisis Perbedaan Persepsi Pasien Umum dan BPJS terhadap

Tingkat Responsiveness Pelayanan Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang‟‟

menunjukkan bahwa responsiveness pelayanan rawat jalan pasien umum dan

BPJS dengan Dimensi waktu tunggu, keramahan petugas, keterlibatan pasien,

kejelasan informasi, kenyamanan pasien, pilihan terhadap pemberi pelayanan,

kerahasaian pasien berdasarkan uji Mann Whitney U menunjukkan hasil p-value <

0,001 (p-value < 0,05) bahwa terdapat perbedaan bermakna pelayanan

responsiveness antara pasien Umum dan BPJS. Dengan demikian, ada keterkaitan

topik penelitian yang akan dilakukan peneliti untuk dapat megetahui perbedaan

responsiveness pelayanan.

Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dian Febrina

(2017) dengan judul “Analisis Responsiveness Pelayanan Kesehatan di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang‟‟ menunjukkan bahwa

tingkat responsiveness pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap sebesar 87,4%

sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang sudah responsif dan sudah

memenuhi standar baku responsiveness pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh

Kementrian Kesehatan yaitu sebesar 8,0%. Sehingga dengan demikian dapat

dijadikan acuan peneliti untuk bisa mengetahui seberapa besar tingkat responsif

pelayaan di unit rawat jalan.

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

7

Dan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanifah Iskhia Dilla

(2017) dengan judul „‟Perbedaan Responsiveness Pelayanan Rawat Jalan

Terhadap pasien Umum dan Pasien BPJS di Balai Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah‟‟ menunjukkan bahwa responsiveness pelayanan di rawat jalan

Prov.Jateng pada pasien umum sebesar 78,0% sehingga dapat dikatakan sudah

responsif. Sedangkan responsiveness pelayanan di rawat jalan pada pasien

Prov.Jateng pada pasien BPJS sebesar 27,7% sehingga dapat dikatakan kurang

responsif. Dengan hasil penelitian tersebut terdapat perbedaan responsiveness

antara responsiveness pasien umum dan pasien BPJS. Adapun aspek kenyamanan

pasien pada pasien umum dan pasien BPJS adalah aspek yang paling banyak

dinilai kuang baik.

Responsiveness merupakan satu berdasarkan literatur yang sudah ada

mengenai kepuasan pasien dan kualitas pelayanan, yang menjadi pedoman World

Health Organization (WHO). Dengan demikian penelitian tersebut berkaitan

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti untuk dapat mengetahui

adanya perbedaan responsif pelayanan rawat jalan khususnya pada pasien BPJS

dan Non BPJS.

Selain itu diperoleh data kunjungan pasien BPJS dan Non-BPJS unit rawat

jalan di sarana pelayanan kesehatan RSUD Kota Madiun sebagai berikut:

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Tabel 1.3 Data Kunjungan Pasien BPJS dan Non-BPJS Unit Rawat Jalan RSUD

Kota Madiun tahun 2016-2018.

No. Tahun Jumlah Kunjungan

Rawat Jalan Pasien

BPJS

Jumlah Kunjungan

Rawat Jalan Pasien

Non-BPJS

Total Kunjungan

Rawat Jalan

Pasien BPJS dan

Non-BPJS

1. 2016 14771 878 15649

2. 2017 16152 810 16962

3. 2018 20221 609 20830

Sumber: Data Sekunder Rekam Medik RSUD Kota Madiun 2018

Pada jumlah kunjungan rawat jalan pasien BPJS dan Non-BPJS RSUD

Kota Madiun tahun 2017-2018 terjadi kenaikan jumlah pasien. Hal tersebut

dikarenakan makin banyaknya pasien program JKN yang memilih menggunkan

layanan kesehatan milik Pemeritah Kota Madiun. „‟RSUD Kota Madiun terus

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik dan status Akreditasi

Paripurna telah menjadi salah satu buktinya‟‟ (Siaran Pers dr.Niken Widyah

Hastuti, ketua tim rombongan surveyor verifikasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit

(KARS) saat jamuan makan malam di Aston Hotel, Senin (10/12/18).

Tetapi disamping itu melonjaknya jumlah pasien rawat jalan ini juga

menimbulkan beberapa masalah baik pasien dari BPJS maupun pasien Umum

seperti kurangnya ketersediaan kursi tunggu pasien, pengambilan kartu antrean

yang tidak sesuai dengan kedatangan, kurang ramahnya petugas dalam menangani

pasien, dan pelayanan tenaga medis yang kurang maksimal. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan banyaknya ungkapan ulasan-ulasan keluhan pasien yang tertera

di profil RSUD Kota Madiun tahun 2018. Namun tak sedikit pula yang telah

memberikan ulasan puas mengenai pelayanan ataupun fasilitas yang ada dan yang

telah diberikan oleh RSUD Kota Madiun.

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

9

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah belum tercapaiya

indeks kepuasan unit pelayanan rawat jalan pada tahun 2018 di RSUD Kota

Madiun dengan target 82,25% hanya tercapai 79,43% sehingga terdapat Gap

sebesar -2,82%. Serta hasil survey kepuasan pasien 2016-2018 yang mengalami

kenaikan 3 tahun berturut-turut dengan prosentase 72,% , 76,8% , 78,17% namun

pencapaian tersebut masih dibawah standar Kemenkes minimal untuk kepuasan

pasien yaitu di atas 95% (Kemenkes 2016). Dan banyaknya perbedaan ulasan

ketidakpuasan maupun kepuasan mengenai pelayanan pasien yang terdapat pada

profil RSUD Kota Madiun tahun 2018. Dengan adanya hal tersebut, maka peneliti

terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan persepsi

responsiveness dengan judul „‟Analisis Perbedaan Persepsi terhadap

Responsiveness Pelayanan Pasien BPJS dan Non-BPJS unit rawat jalan RSUD

Kota Madiun”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah „‟Apakah ada perbedaan persepsi responsiveness pada

pelayanan pasien BPJS dan Non-BPJS kesehatan unit rawat jalan RSUD Kota

Madiun ? ”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan pasien

BPJS dan Non-BPJS kesehatan unit rawat jalan RSUD Kota Madiun.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

1.3.2 Tujuan Khusus.

1. Mengidentifikasi persepsi responsiveness pada pelayanan pasien BPJS

unit rawat jalan di RSUD Kota Madiun.

2. Mengidentifikasi persepsi responsiveness pada pelayanan pasien Non-

BPJS unit rawat jalan di RSUD Kota Madiun.

3. Menganalisis perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan

pasien BPJS dan Non-BPJS kesehatan unit rawat jalan RSUD Kota

Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Bagi penyedia pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Madiun, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

guna meningkatkan pelayanan responsiveness serta meningkatkan pelayanan

kesehatan di masa yang akan datang.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan kontribusi penelitian,

menambah wawasan dan referensi penelitian ilmiah mahasiswa program studi S1

Kesehatan Masyarakat khususnya peminatan Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan tentang responsiveness pelayanan .

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat melanjutkan penelitian dengan variabel lain tentang responsiveness

pelayanan kesehatan.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

11

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.4 Keaslian Penelitian

Judul Penelitian Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Analisis

Perbedaan

Persepsi Pasien

Peserta BPJS

Terhadap

Penilaian Mutu

Pelayanan Di

Puskesmas

Kedungmundu

Kota Semarang

Tahun 2016

- Metode

Penelitian

cross

sectional

-

Pengambila

n sampel

random

sampling

- Uji statistic

Mann

Whitney U

Test

Hasil uji

statistik

menunjukkan

nilai p = 0,10

tidak ada

perbedaan

pendapat

antara

kelompok

pasien , PBI

dan non-PBI

menyatakan

dimensi mutu

pelayanan

yang

diberikan

baik.

-Metode

Penelitian

cross

sectional

-Variabel

bebas:

-Jenis

kepesertaan

pasien

-Variabel

responsivene

ss pelayanan

-Jumlah

responden

penelitian

-Tempat

penelitian

Analisis

Perbedaan

Persepsi

Terhadap Mutu

Pelayanan

Antara Pasien

BPJS Dan

Pasien Non

BPJS Di Ruang

Rawat Inap

Rumah Sakit

Islam (RSI) Siti

Aisyah Madiun.

- Metode

Penelitian

cross

sectional

-

Pengambila

n sampel

purposive

sampling

- Uji statistic

Independent

T-Test

Hasil Uji

statistik

menunjukkan

(p value)

0.01 < a 0,05

maka H1

diterima

maka ada

perbedaan

persepsi

mutu

pelayanan

antara pasien

BPJS dan

pasien Non

BPJS di

ruang rawat

inap Rumah

Sakit Islam

(RSI) Siti

Aisyah

Madiun.

-Metode

Penelitian

cross

sectional

-Uji

statistic

Independen

T-Test

-Variabel

bebas:

-Jenis

kepesertaan

pasien

-Variabel

responsivenes

s pelayanan

-Jumlah

responden

penelitian

-Tempat

penelitian

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi Pasien

2.1.1 Pengertian Persepsi Pasien menurut Para Ahli

Persepsi menurut Herri Zan Pieter dalam Siti (2015), persepsi berkenaan

dengan fenomena dimana hubungan antara stimulus dan pengalaman yang lebih

kompleks ketimbang dengan fenomena yang ada pada sensasi. Fenomena persepsi

tergantung pada proses-proses yang lebih tinggi tingkatannya.

Dan menurut Prasetijo dalam Sekarwidya (2018), persepsi adalah sebuah

proses dimana sensasi atau rasa yang diterima seseorang terhadap sesuatu hal

melalui mekanisme sistematik secara terpilah dan terpilih sehingga menghasilkan

suatu penilaian atau interpretasi.

Dalam Wikipedia Indonesia disebutkan bahwa persepsi merupakan sebuah

proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap

stimulus. Stimulus sendiri didapat dari proses penginderaan terhadap objek,

peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh

otak.

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal (Notoatmodjo, 2005):

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

13

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang dalam

menciptakan dan menemukan sesuatu yang kemudian bermanfaat untuk orang

bayak misalnya. Dalam hal ini faktor internal yang mempengaruhi persepsi,

yaitu:.

a. Pengalaman / Pengetahuan

Pengalaman yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan

dalam menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau

apa yang kita pelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi.

Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi.

b.Harapan (expectation)

Harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap stimulus.

c. Kebutuhan

Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan stimulus secara

berbeda.

d. Motivasi

Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang.

e. Emosi

Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada.

d. Budaya

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Seseorang yang latar belakangnya sama akan menginterpretasikan orang-orang

dalam kelompoknya secara berbeda, tetapi akan menginterpretasikan orang-orang

diluar kelompoknya secara sama.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah kebalikan dari faktor internal, yaitu faktor yang

berasal dari luar diri seseorang dalam menciptakan dan menemukan sesuatu.

dalam hal ini faktor eksternal yaitu:

a. Informasi

Semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan

seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya

seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

b.Kontras

Cara termudah untuk menarik perhatian adalah dengan membuat kontras baik

pada warna, ukuran, bentuk atau gerakan.

c. Perubahan intensitas

Suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang berubah dengan

intensitas tinggi akan menarik perhatian seseorang.

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

15

d. Pengulangan (repetition)

Stimulus yang diulang-ulang akan lebih menarik perhatian seseorang, walaupun

seringkali kita merasa jengkel dibuatnya. Dengan pengulangan, walaupun pada

mulanya stimulus tersebut tidak masuk dalam rentang perhatian kita, maka

akhirnya akan mendapat perhatian kita.

e. Sesuatu yang baru (novelty)

Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita daripada sesuatu yang

telah kita ketahui.

2.2 Responsiveness

2.2.1 Pengertian Responsiveness

Responsiveness atau ketanggapan merupakan suatu kemauan untuk

membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Memberikan konsumen menunggu

tanpa kejelasan menyebabkan persepsi yang tidak baik dalam suatu kualitas

pelayanan. Secara singkat dapat diartikan sebagai kemauan untuk membantu

pelanggan dengan memberikan layanan yang baik dan cepat (Depkes, 2015).

Responsiveness merupakan bagian penting dalam sistem pelayanan

kesehatan karena sangat berhubungan dengan derajat kesejahteraan pasien dan

untuk mengevaluasi sistem pelayanan kesehatan dengan memperbaiki dan

memelihara kesehatan masyarakat. Jadi, responsiveness suatu sistem kesehatan

akan lebih mengakui harapan penduduk mengenai bagaimana mereka

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

diperlakukan, menjadi bagian yang penting dari pelaksanaan sistem kesehatan itu

sendiri (Silvia dalam Hanifah, 2017).

2.2.2 Aspek Responsiveness

Berdasarkan teori Sistem Kesehatan dari World Health Organization

(WHO) tahun 2010, menyebutkan bahwa ada delapan aspek pengukuran

responsiveness yaitu:

1. Keramahan Petugas

Keramahan dan kesopanan menggambarkan sikap dan perilaku peugas

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan

ramah serta saling menghargai dan menghormati. Keramahan dan

kesopanan petugas sangat berkaitan erat dengan penilaian subyektif

pasien.

2. Kerahasiaan Pasien

Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat

pemeriksaan, dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya

oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola, dan

pemimpin sarana pelayanan kesehatan.

3. Keterlibatan Pasien Dalam Pengambilan Keputusan

Keterlibatan pasien dalam dalam pengambilan keputusan kesehatan erat

kaitannya dengan kekuatan atau kesempatan untuk memilih unit kesehatan

rujukan atau penyedia pelayanan kesehatan. Pilihan juga termasuk pada

kemampuan pasien untuk memastikan pengobatan yang paling tepat

diperoleh.

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

17

4. Waktu Tunggu

Waktu tunggu adalah waktu yang digunakan pasien untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan mulai tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang

pemeriksaan dokter. Waktu tunggu pasien merupakan salah satu

komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan.

5. Kenyamanan

Kenyaman / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman,kelegaan.

6. Kejelasan Informasi

Setiap pasien mempunyai hak untuk mengetahui apa saja rencana

pelayanan kesehatan yang akan diterima selama pasien menjalani

pengobatan, mengetahui tentang catatan kesehatan mereka, menolak

tindakan medis yang akan diberlakukan, dan juga berhak mengetahui

segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya selama mereka menjalani

perawatan.

7. Pilihan Pasien terhadap Pemberi Pelayanan

8. Kemudahan untuk Dikunjungi

2.3 Tinjauan Umum Rumah Sakit

2.3.1 Pengertian Rumah Sakit

Banyak pendapat para ahli mengenai asal kata dari rumah sakit, konon

katanya hospital (rumah sakit) berakar dari kata lati Hostel yang biasa digunakan

di abad pertengahan sebagai tempat bagi para pengungsi yang sakit, menderita,

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

dan miskin. Pendapat lain oleh Willan (1990) mengatakan bahwa kata hospital

berasal dari bahasa latin hospitium, artinya suatu tempat/ruangan untuk menerima

tamu. Sementara itu, Yu (1997) menyatakan bahwa istilah hospital berasal dari

bahasa prancis kuno dan Medieval English, yang dalam kamus Inggris Oxford

didefinisikan sebagai:

1. Tempat untuk istirahat dan hiburan

2. Institusi sosial untuk mereka yang membutuhkan akomodasi, lemah

dan sakit

3. Institusi sosial untuk pendidikan dan kaum muda

4. Institusi untuk merawat mereka yang sakit dan cidera

Rumah sakit merupakan sebuah tempat, tetapi juga sebuah fasilitas,

sebuah institusi dan sebuah organisasi (Henni Febriawati, 2013). Berdasarkan UU

No.44 tahun 2009 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan

ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidpan sosial ekonomi

masyarakat, yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang

lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya.

2.3.2 Jenis Rumah Sakit

Berdasarkan kepemilikannya rumah sakit di Indonesia di bedakan ke

dalam dua jenis (UU No.44 Tahun 2009) yakni:

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

19

1. Rumah sakit publik, yaitu rumah sakit yang di kelola oleh pemerintah

(termasuk pemerintah daerah) dan badan hukum lain yang bersifat nirlaba.

Rumah sakit public meliputi:

a. Rumah sakit milik departemen kesehatan

b. Rumah sakit milik pemerintah daerah provinsi

c. Rumah sakit milik pemerintah daerah kabupaten atau kota

d. Rumah sakit milik tentara nasional Indonesia

e. Rumah sakit milik kepolisian republik Indonesia (polri)

f. Rumah sakit milik departemen di luar departemen kesehatan (termasuk

milik badan usaha milik Negara seperti pertamina).

2. Rumh sakit privat, yaitu rumah sakit yang di kelola oleh badan hukum

dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.

Rumah sakit privat meliputi:

a. Rumah sakit milik yayasan

b. Rumah sakit milik perusahaan

c. Rumah sakit milik penanam modal (dalam negeri dan luar negeri)

d. Rumah sakit milik badan hukum lain.

Di Indonesia, rumah sakit dapat juga dibedakan berdasarkan jenis

pelayanannya menjadi tiga pelayanan, yaitu:

1. Rumah sakit umum

Rumah sakit umum merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk semua jenis penyakit, mulai dari

pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk semua jenis penyakit, mulai dari

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

pelayanan kesehatan dasar sampai dengan pelayanan subspesialistis sesuai dengan

kemampuannya. Seperti yang dinyatakan dalam peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 51 Menkes I pos 17/2005 fungsi rumah sakit umum

adalah sebagai berikut:

a. Tempat pengobatan (Medical care) bagi penderita rawat jalan maupun bagi

penderita yang dirawat inap.

b. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.

c. Tempat pendidikan ilmu atau latihan tenaga medis maupun para medis.

d. Tempat pencegahan dan peningkatan kesehatan.

2.Rumah sakit jiwa

3.Rumah sakit khusus

Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk jenis penyakit tertentu atau

berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Sebagai contoh rumah sakit khusus, yaitu

rumah sakit khusus mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kanker, dan

sebagainya. Sedangkan berdasarkan kelasnya, rumah sakit di Indonesia dibedakan

menjadi 4 kelas (KepMenkes No.51 Menkes/SK/11/1979), yaitu:

1. Rumah sakit kelas A

Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan

sub spesialis yang luas, serta tempat pelayanan rujukan tertinggi.

2. Rumah sakit kelas B (pendidikan dan non pendidikan)

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

21

Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan

sub spesialis yang terbatas, direncanakan di rumah sakit ini didirikan

disetiap ibu kota atau provinsi yang menampung pelayanan rujukan dari

Rumah Sakit Kabupaten.

3. Rumah sakit kelas C

Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis

terbatas, ada empat pelayanan spesialis yaitu pelayanan penyakit dalam,

bedah, kesehatan anak, serta kebidanan dan kandungan.

4. Rumah sakit kelas D

Rumah sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan

menjadi rumah sakit kelas C.

5. Rumah sakit kelas E

Rumah sakit ini merupakan rumah sakit khusus yang menyelenggarakan

hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Misalnya Rumah Sakit

Jiwa, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Bersalin dan sebagainya.

2.3.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-Unadang Nomor 44 Tahun 2009 menyatakan tugas

dan fungsi dari Rumah Sakit secara umum sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis

2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis

tambahan

3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman

4. Melaksanakan pelayanan medis khusus

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan

6. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial

7. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi

8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal

(observasi), melaksankan pelayanan rawat inap,

10. Melaksanakan pelayanan administrative

11. Melaksanakan pendidikan para medis

12. Membantu pendidikan tenaga medis umum

13. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis

14. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan

15. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiolgi

Sedangkan yang tugas atau fungsi rumah sakit seperti yang tercantum

dalam surat Keputusan Menteri Kesehatan No.134/Menkes/SK/IV/1978 adalah

melaksanakan usaha pelayana medis, pelayanan rehabilitasi medis, usaha

pencegahan penyakit, dan pemulihan kesehatan, perawatan, sistem rujukan,

pendidikan dan pelatihan medis serta para medis dan juga merupakan tempat

pnelitian.

2.3.4 Kewajiban Rumah Sakit

Ada dua keawajiban rumah sakit (Henni Febriawati, 2013), yaitu:

1. Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan rumah sakit,

melalui hospital by laws agar tercipta „’Good Corporate Governance’’.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

23

2. Menerapkan fungsi-fungsi manajemen klinis yang baik sesuai dengan

standart pelayana medis dan standar oprating procedure yang telah

ditetapkan agar tercipta “Good Clinical Governance’’.

Kewajiban pelayana kesehatan di rumah sakit diatur dalam Undang-

Undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, dalam undang-undang tersebut

menyebutkan bahwa:

1. Rumah sakit dalam memberikan pelayana kesehatan wajib melaksanakan

good corporate dan good clinical governance yaitu:

a. Mempunyai organisasi yang responsible dan akuntable.

b. Mempunyai hospital by laws dan medical staff by laws.

c. Memberikan pelayanan sesuai standar pelayanan dengan

memperhatikan hak pasien, keamanan, dan keselamatan pasien.

d. Melaksanakan program-program mutu dan keselamatan pasien (quality

and safety).

2. Rumah sakit wajib mempunyai kemampuan pelayanan sesuai dengan

kelasnya.

3. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan bagi keluarga miskin, baik

rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta yang ditunjuk

pelayanan rawat inap kelas III secara gratis.

4. Rumah sakit wajib meningkatkan peran sertanya dalam penurunan angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

5. Rumah sakit wajib meningkatkan kesiapannya sebagai tempat perawatan

dan rujukan penyakit menular antara lain : DBD, Antraks, HIV/AIDS, TB,

SARS, dan penyakit tidak menular (PTM).

6. Rumah sakit waib mengantisipasi tuntutan hukum guna mengantisipasi

terhadap dugaan kesalahan pelayanan.

7. Rumah sakit wajib melaksanakan infection prevention dan control

(IPC).

8. Rumah sakit pendidikan dan rumah sakit khusus diarahkan untuk menjadi

pusat unggulan dan penapisan iptek.

9. Rumah sakit wajib melaksanakan:

a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak

b. Peningkatan pelayanan life saving

c. Peningkatan pelayanan kesehatan penujang medic (radiologi, anastesi

dan laboraturium)

d. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia.

10. Setiap rumah sakit harus memenuhi ketentuan perizinan (mendirikan dan

penyelenggaraan) sebelum dioprasionalkan.

2.4 Pelayanan Rawat Jalan

2.4.1 Pengertian Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan merupakan rangkaian kegiatan pelayanan medis

yang berkaitan dengan poliklinik. Proses pelayanan rawat jalan dimulai dari

pendaftaran, ruang tunggu, pemeriksaan dan pengobatan di ruang periksa,

pemeriksaan penunjang bila diperlukan, pemberian obat di apotik, pembayaran ke

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

25

kasir lalu pasien pulang. Pelayanan yang baik bagi pasien berobat jalan tidak

bergantung pada jumlah orang yang selesai dilayani setiap hari atau dalam jam

kerja, melainkan efektivitas pelayanan itu sendiri (Silalahi dalam Achmad, 2013).

Jasa pelayanan rawat jalan mempunyai 2 aspek penting yang berkaitan

dengan kepuasan pasien yaitu manusia dan alat. Karena itu untuk memuaskan

pasien diperlukan petugas yang hukan hanya dapat melaksanakan prosedur kerja

dengan baik, tetapi ramah, simpatik, pnuh pengertian, luwes, dan trampil. Aspek

manusia terdiri dari tenaga medis, paramedic, petugas non medis merupakan

faktor yang menentukan tingkat kepuasan pasien (Badiah dalam Achmad, 2013).

Aspek-aspek alat merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

menujang kegiatan pemberian pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien.

Lingkungan terkait dengan pelayanan rawat jalan adalah kontribusi bangunan dan

desain ruangan seperti ruangan tunggu dan ruangan periksa. Sarana dan prasarana

lingkungan fisik tersebut diharapkan akan membentuk lingkungan rumah sakit

yang menyenangkan, bersih, rapi, serta memberikan kenyamanan dan

keselamatan bgi pasien (Gultom dalam Achmad,2013).

2.4.2 Tujuan Pelayanan Rawat Jalan

Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan

pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat

dipertanggung jawabkan (Standart Pelayanan Rumah Sakit Depkes RI, 1999).

Instalasi rawat jalan merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang

melakukan upaya kesehatan dengan sebagai berikut:

1. Pendekatan pemeliharaan,

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

2. Peningkatan kesehatan (promotif),

3. Pencegahan penyakit (preventif),

4. Penyembuhan penyakit (kuratif),

5. dan Pemulihan penyakit (rehabilitatif)

oleh karena itu, tugas instalasi rawat jalan dalam memberikan pelayanan medik

dan penunjang medic tidak dapat dibatasi dengan pendekatan diatas tetapi dengan

pelayanan kesehatan terbaik yang memiliki contact personel cukup tinggi dan

dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.

2.4.3 Standar Pelayanan Rawat Jalan

Standar pelayanan rawat jalan untuk setiap rumah sakit di seluruh rumah

sakit di Indonesia menurut menteri kesehatan Republik Indonesia yang mengacu

pada peraturan sebelumnya yang dituntut untuk memberikan pelayanan yang

bermutu sesuai standar yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Standar Pelayanan Rawat Jalan

No. Jenis Pelayanan Indikator Standar

1 Rawat Jalan

1.Dokter pemberi

Pelayanan di Poliklinik

Spesialis

2.Ketersediaan Pelayanan

3.Ketersediaan Pelayanan

di RS Jiwa

1. 100% Dokter

Spesialis

2. a. Klinik Anak

b. Klinik Penyakit

dalam

c. Klinik Kebidanan

d. Klinik Bedah

3. a. Anak Remaja

b. NAPZA

c. Gangguan Psikotik

d. Gangguan

e. Neurotik

f. Mental Retardasi

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

27

4. Jam Buka Pelayanan

5. Waktu Tunggu di

Rawat Jalan

6. Kepuasan Pelanggan

7. a. Penegakan diagnosis

TB melalui

pemeriksaan

mikroskop TB

b. Terlaksananya

kegiatan pencatatan

dan pelaporan TB di

RS

g. Mental Organik

h. Usia Lanjut

4. 08.00 s/d 13.00 setiap

hari kerja kecuali

jumat: 08.00-11.00

5. kurang dari 60 menit

6. lebih dari 90%

7. a. lebih dari 60%

b. kurang dari 60%

Sumber: PERMENKES RI No.129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit.

2.5 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

2.5.1 Pengertian Sistem Jaminan Sosial Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Sistem jaminan sosial nasional merupakan

suatu program negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan

ksejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jaminan kesehatan sendiri merupakan suatu jaminan berupa perlindungan

kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada

setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Program JKN merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

yaitu suatu tata cara penyelenggaraan jaminan kesehatan (Kemenkes, 2013).

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun

2011. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan

menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu

lembaga asuransi jaminan kesehatan PT Askes Indonesia menjadi BPJS

Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenagakerjaan PT Jamsostek menjadi

BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan merupakan badan hokum publik yang bertanggungjawab

kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan

bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling

singkat 6 (enam) bulan di Indonesia (UU RI No. 24 Tahun 2011). Lembaga ini

bertanggung jawab terhadap Presiden. BPJS berkantor pusat di Jakarta, dan bisa

memiliki kantor perwakilan di tingkat provinsi serta kantor cabang di tingkat

kabupaten kota.

2.5.2 Kepesertaan BPJS

Berdasarkan UU RI No. 24 Tahun 2011 Peserta BPJS Kesehatan adalah

setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di

Indonesia, yang telah membayar iuran, meliputi :

1. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) :

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

29

fakir miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai

ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari:

1. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya :

a) Pegawai Negeri Sipil

b) Anggota TNI

c) Anggota Polri

d) Pejabat Negara

e) Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri

f) Pegawai Swasta; dan

g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima Upah.

Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6

(enam) bulan.

2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya :

a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan

b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.

Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam)

bulan.

3. Bukan pekerja dan anggota keluarganya :

a) Investor

b) Pemberi Kerja

c) Penerima Pensiun, terdiri dari :

1. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

2. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak

pensiun;

3. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

4. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun

yang mendapat hak pensiun;

5. Penerima pensiun lain; dan

6. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain

yang mendapat hak pensiun.

d) Veteran

e) Perintis Kemerdekaan

f) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis

Kemerdekaan dan;

g) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu

membayar iuran.

4. Anggota Keluarga Yang Ditanggung

1. Pekerja Penerima Upah :

Keluarga inti meliputi istri/suami dan anak yang sah (anak

kandung, anak tiri dan/atau anak angkat), sebanyak-banyaknya 5

(lima) orang. Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah,

dan anak angkat yang sah, dengan kriteria:

a. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai

penghasilan sendiri;

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

31

b. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia

25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan

pendidikan formal.

2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja :

Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan

(tidak terbatas).

3. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang

meliputi anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua.

4. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang

meliputi kerabat lain seperti Saudara kandung/ipar, asisten rumah

tangga, dll.

2.5.3 Hak dan Kewajiban Peserta BPJS Kesehatan

Hak dan Kewajiban Peserta BPJS Kesehatan diatur dalam Permenkes RI

No.28 tahun 2014 sebagai berikut:

Hak Peserta:

1. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan

kesehatan,

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

2. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta

prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama

dengan BPJS Kesehatan dan,

4. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau

tertulis ke Kantor BPJS Kesehatan.

Kewajiban Peserta:

1. mendaftarkan dirinya sebagai peserta membayar iuran yang besarannya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

2. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, perceraian,

kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan tingkat

I,

3. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh

orang yang tidak berhak,

4. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.

2.5.4 Manfaat BPJS

Sesuai dengan Permenkes RI No.28 tahun 2014 BPJS menentukan bahwa

BPJS Kesehatan bermanfaat menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional

berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

33

agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan

dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

Manfaat BPJS dari segi Promosi dan Preventif akan memberikan

pelayanan yang meliputi:

1. Penyuluhan kesehatan perorangan

Penyuluhan kesehatan perorangan meliputi paling sedikit penyuluhan

mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan PHBS.

2. Imunisasi Dasar

Pelayanan imunisasi dasar meliputi:

a. Vaksin Baccile Calmett Guerin (BCG)

b. Vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT)

c. Vaksin Hepatitis-B

d. Vaksin Polio dan,

e. Vaksin Campak

3. Keluarga Berencana (KB)

Pelayanan KB yang dijamin meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi

dan tubektomi dimana BPJS akan bekerjasama dengan lembaga terkait.

4. Skrining Kesehatan

Pelayanan skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditunjukkan untuk

mendeteksi resiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari resiko

penyakit tertentu.

2.5.5 Pelayanan yang Dijamin dan Tidak Dijamin BPJS

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Pelayanan yang dijamin BPJS Kesehatan meliputi:

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non

spesialistik mencakup:

1) Administrasi pelayanan

2) Pelayanan promotif dan preventif

3) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

4) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif

5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

7) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama dan

Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan

mencakup:

1) Rawat jalan yang meliputi:

a. Administrasi pelayanan

b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis

dan subspesialis

c. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis

d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

e. Pelayanan alat kesehatan implant

f. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis

g. Rehabilitasi medis

h. Pelayanan darah

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

35

i. Pelayanan kedokteran forensik

j. Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan.

2) Rawat inap yang meliputi:

a. Perawatan inap non intensif

b. Perawatan inap di ruang intensif.

c. Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri.

Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin meliputi:

1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur

sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku.

2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat

darurat.

3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan

kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan

kerja atau hubungan kerja.

4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.

5. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik dan/atau estetik.

6. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas (Memperoleh Keturunan).

7. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi).

8. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau

alkohol.

9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau

akibat melakukan hobi yang mebahayakan diri sendiri.

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

10. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk

akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif

berdasarkan penilaian temknologi kesehatan (Health Technology

Assessment/HTA).

11. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan

(eksperimen).

12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu.

13. Perbekalan kesehatan rumah tangga.

14. Pelayanan kesehatan yang sudah dijamin dalam program kecelakaan

lalu lintas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

15. Pelayanan kesehatan akibat bencana, kejadian luar biasa/wabah.

16. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat

jaminan kesehatan yang diberikan.

Selain itu, kendala yang dapat terjadi yaitu:

1. Kurangnya infrastruktur di daerah,

2. Peralatan dan perlengkapan yang masih belum ada dan terdistribusi

di daerah,

3. Kurangnya sumber daya manusia yang siap untuk melakukan

pelayanan,

4. Universal akses yang masih menjadi hambatan terbesar,

5. Pengetahuan masyarakat mengenai BPJS,

6. Koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah,

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

37

7. Berbagai macam isu yang masih harus ditangani oleh pemerintah,

akademisi, peneliti, pemerhati kesehatan, kelompok profesi dan

lembaga independen lain.

2.6 Kerangka Teori

Faktor yang

mempengaruhi

Persepsi Faktor

Internal:

1. Pengalaman

2.Harapan

3.Kebutuhan

4.Motivasi

5.Emosi

6.Budaya

Faktor yang

mempengaruhi

Persepsi faktor

eksternal:

1.Informasi

2.Kontras

3.Perubahan

4.Pengulangan

intensitas

5.Sesuatu yang baru

1. Aspek yang

mempengaruhi

responsiveness:

1. waktu tunggu

2. keramahan petugas

3.keterlibatan pasien

dalam pengambilan

keputusan,

4.kejelasan informasi 5.kenyamanan pasien

6.pilihan pemberi

pelayanan

7.kerahasiaan pasien

8.kemudahan untuk

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : (WHO 2010) dan Teori (Notoatmodjo, 2005).

Persepsi pasien BPJS

dan Non- BPJS

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya
Page 58: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep atau kerangka berfikir merupakan dasar pemikiran pada

penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka.

Kerangka konsep memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan

dasar dan pijakan untuk melakukan penelitian. Uraian dalam kerangka konsep

menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian (Ari Setiawan,

2011).

Kerangka konseptual penelitian ini dijelaskan pada gambar sebagai

berikut:

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

39

Gambar 3.1 kerangka konsep penelitian

Keterangan:

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Mempengaruhi

Faktor yang mempengaruhi Persepsi

(Notoatmodjo, 2005) :

Faktor Internal:

1. Pengalaman 4. Harapan

2. Kebutuhan 5. Motivasi

3. Emosi 6. Budaya

Faktor Eksternal:

1.Informasi 3.Kontras

2..Perubahan 4.Pengulangan

intensitas 5.Sesuatu yang baru

Aspek yang mempengaruhi

responsiveness pelayanan (WHO):

1. waktu tunggu

2. keramahan petugas

3.keterlibatan pasien dalam

pengambilan keputusan,

4.kejelasan informasi

5.kenyamanan pasien

6.pilihan pemberi pelayanan

7.kerahasiaan pasien

8.kemudahan untuk dikunjungi

Persepsi Pasien

BPJS

Persepsi Pasien Non-

BPJS

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Berdasarkan kerangka konsep di atas, dijelaskan bahwa Responsiveness

pelayanan yang terdiri dari 8 aspek penilaian yaitu waktu tunggu, keramahan

petugas, keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan, kejelasan informasi,

kenyamanan pasien, pilihan terhadap pemberi pelayanan, kerahasiaan pasien,

kemudahan untuk dikunjungi berpengaruh terhadap persepsi pasien BPJS dan

Non-BPJS. dan faktor persepsi pasien yang terdiri dari Faktor Internal:

Pengalaman, harapan, kebutuhan, motivasi, emosi, budaya dan Faktor Eksternal:

Informasi, kontras, perubahan intensitas, pengulangan, sesuatu yang baru

berpengaruh terhadap persepsi pasien BPJS dan Non-BPJS. Adapun

Responsiveness pelayanan yang baik diharapkan dapat mempengaruhi persepsi

pasien menjadi puas.

3.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep di atas, rumusan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H1 : Ada perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan pasien BPJS dan

Non-BPJS kesehatan unit rawat jalan RSUD Kota Madiun.

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

41

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian merupakan perencanaan, pola dan strategi penelitian

sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian atau masalah. Perencanaan

penelitian merupakan skema komplet atau program penelitian. Desain merupakan

blue print atau detail perencanaan penelitian mulai dari pemilihan variabel

sehingga dapat diukur, pemilihan sampel, pengumpulan data sebagai dasar

membuktikan hypothesis, dan menganalisis hasil (Cholik Harun et al, 2017).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yakni penelitian

yang sistematis, terstruktur, tersusun mantap dari awal hingga akhir penelitian dan

cenderung penelitian ini menggunakan analisis angka-angka statistik. Maka suatu

kewajaran jika dalam penelitian kuantitatif metode pengumpulan data

menggunakan populasi dan sempel.

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional.

Cross sectional merupakan penelitian yang diukur mencakup variabel-variabel

yang pengukurannya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat. Kata kunci pada

bentuk rancangan ini adalah variabel bebas dan terikat diukur pada saat yang

sama.

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi merupakan kelompok subjek yang menjadi sasaran penelitian.

Sasaran penelitian semacam itu bisa berupa manusia (panelitian epiderniologi,

peneitian perilaku, penelitian manajemen). Batasan populasi mendeskripsikan

cici-ciri kelompok kearah mana hasil penelitian ini akan di generalisasi. Ciri-ciri

tersebut bisa berupa ciri lokasi geografik atau administratif (kelurahan,

kecamatan, kabupaten, wilayah kerja puskesmas), karakteristik subjek Jenis

kelamin, usia, paritas, spesies, dan karakteristik penyakir, jenis obat yang

digunakan (Cholik Harun et al, 2017).

Populasi pada penelitian ini adalah pasien BPJS dan pasien Non-BPJS unit

rawat jalan RSUD Kota Madiun. Total kunjungan pasien rawat jalan pada tahun

2018 sebanyak 20.830 pasien dan rata-rata kunjungan pasien per bulan sebanyak

1.735 pasien. Maka populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.735 pasien.

4.2.2 Sampel

Suatu penelitian tidak memiliki sumber daya yang cukup atau penelitian

bersifat destruktif, atau suatu penelitian populasinya hipotesis maka peneliti

„‟terpaksa‟‟ meneliti „‟hanya‟‟ terhadap sebagian anggota populasi saja. Sebagian

populasi tersebut disebut sampel (Cholik Harun et al, 2017). Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian pasien BPJS dan Non-BPJS yang

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

43

memanfaatkan pelayanan rawat jalan di RSUD Kota Madiun pada tahun 2018.

Untuk menentukan besarnya sampel dengan menggunakan rumus Slovin sebagai

berikut:

N

n =

1 + N (d)2

Keterangan :

n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

e = Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

ditolelir. Pada penelitian ini Standar eror 10% / 0,10

Data yang diperoleh jumlah kunjungan pasien rawat jalan RSUD Kota

Madiun adalah sebanyak pasien, dengan menggunakan formula di atas tingkat

kepercayaan 0,10 maka besar sampel yang diambil adalah :

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

90 pasien

Kemudian dari total sampling tersebut dibagi menjadi 2 kelompok sampel

yaitu sebanyak 45 pasien BPJS dan 45 pasien Non-BPJS.

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling menjadi sangat penting peranannya dalam penelitian.

Pada penelitian ini teknik sampling yang diguakan adalah purposive sampling

yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu

(Sujarweni dalam Yudhistira, 2018). Berbagai teknik penentuan sampel pada

hakekatnya adalah cara-cara untuk memperkecil kekeliruan generalisasi dari

sampel ke populasi sehingga diperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel

yang benar-benar mencerminkan populasinya (Ari Setiawan, 2011). Dalam

pengambilan sampel terdapat kriteria yaitu:

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

45

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan batasan ciri/karakter umum pada subyek

penelitian (Ari Setiawan, 2011). Inklusi pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pasien BPJS dan Non-BPJS unit rawat jalan

b. Remaja-lansia usia 17-80 tahun berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

c. Dapat membaca, menulis, dan mendengarkan dengan baik.

d. Bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek

karena berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Ari

Setiawan, 2011).

a. Pasien yang tidak mau menjadi responden.

b. Pasien dalam gangguan jiwa.

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Populasi

Jumlah rata-rata kunjungan pasien per bulan unit rawat jalan di RSUD

Kota Madiun dalam 1 tahun terakhir yaitu sebanyak 1.735 pasien.

Sampel

Sebagian dari populasi yaitu sebanyak 90 pasien

Kelompok pasien BPJS

45 pasien

Kelompok pasien

Non-BPJS 45 pasien

Teknik Sampling

Purposive sampling

Desain Penelitian

Mengguakan desain Cross sectional yaitu penelitian yang hanya dilakukan

pada satu waktu dan satu kali

Pengumpulan Data (Kuesioner)

Persepsi responsiveness pasien BPJS dan Non BPJS

Pengolahan Data

Editing, Coding, Scoring, Entry Data , Tabulating

Analisis Data

Mann Whitney U-Test

Hasil dan kesimpulan

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

47

Gambar 4.1 kerangka kerja penelitian

4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

4.5.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependen (terikat).

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel Independen (bebas).

Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu persepsi

responsiveness pada pelayanan di unit rawat jalan RSUD Kota Madiun.

Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pasien BPJS dan Non-BPJS.

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

4.5.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan definisi terhadap variabel berdasarkan teori namun bersifat operasional, agar variabel

tersebut dapat diukur atau diuji baik oleh peneliti atau peneliti lain. Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Analisis Perbedaan Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS dan Non-

BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan RSUD Kota Madiun.

No. Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor

1 Persepsi terhadap

responsiveness

pelayanan pasien

BPJS unit rawat

jalan.

Persepsi responden pasien

BPJS erhadap tingkat

ketanggapan pelayanan di unit

rawat jalan RSUD Kota

Madiun.

Yang disuatu pihak

menimbulkan kepuasan pada

setiap pasien yang

menggunakan pelayanan

kesehatan. Serta pada pihak

lain tata penyelenggaraannya

sesuai dengan kode etik dan

standart pelayanan profesional

yang telah ditetapkan.

Menurut WHO

2010 dimensi

responsiveness :

1. Waktu tunggu

2. Keramahan

petugas

3. Keterlibatan

pasien dalam

pengambilan

keputusan,

4. Kejelasan

informasi

5. Kenyamanan

pasien

6. Pilihan pemberi

Kuesioner

dengan

pengukuran

skala Likert.

Interval 1= persepsi Tidak

Baik, jika nilai

skor T < 76%

2= persepsi Baik,

jika nilai skor T

≥76%

(Nursalam,2008)

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

49

pelayanan

7. Kerahasiaan

pasien

8. Kemudahan

untuk dikunjungi

2 Persepsi terhadap

responsiveness

pelayanan pasien

Non-BPJS unit

rawat jalan.

Penilaian responden pasien

Non- BPJS terhadap tingkat

ketanggapan pelayanan di unit

rawat jalan RSUD Kota

Madiun yang menunjukkan

tingkat kesempurnaan

pelayanan kesehatan.

Menurut WHO

2010 dimensi

responsiveness :

1. Waktu tunggu

2. Keramahan

petugas

3. Keterlibatan

pasien dalam

pengambilan

keputusan,

4. Kejel\\asan

informasi

5. Kenyamanan

pasien

6. Pilihan pemberi

pelayanan

7. Kerahasiaan

pasien

8. Kemudahan

untuk dikunjungi

Kuesioner

dengan

pengukuran

skala Likert

Interval 1= persepsi Tidak

Baik, jika nilai

skor T < 76%

2= persepsi Baik,

jika nilai skor T

≥76%

(Nursalam,2008)

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Untuk pembahasan digunakan skala nominal untuk

mengkategorikan

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

51

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yaitu dapat dibuat

sendiri oleh peneliti berdasarkan teori, modifikasi atau adopsi dari kuesioner

orang lain yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, dengan mencantumkan

sumbernya (Ari Setiawan, 2011).

Pengukuran variabel ini dilakukan melalui kuesioner yang telah disebar

kepada responden. Pengisian kuesioner variabel persepsi terhadap responsiveness

pelayanan diukur dengan menggunakan skala Likert menggunakan 5 point scale.

Skala Likert merupakan teknik mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dimana subyek diminta untuk

mengindikasikan tingkat kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap masing-masing

pertanyaan (Ridwan 2015 dalam Sekarwidya, 2018).

Instrumen Penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid

dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner maka perlu

dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan uji

realiabilitas.

4.6.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur. Valid artinya reliabel dan tepat ukur. (Ari

Setiawan,2011).

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pernyataan ini

mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas hendaknya dilakukan

di setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Uji validitas dilakukan dengan teknik

korelasi product moment menggunakan program aplikasi data statistik SPSS For

Windows adalah sebagai berikut :

Jika r hitung > dari r tabel, maka dinyatakan valid.

Jika r hitung < dari r tabel, maka dinyatakan tidak valid.

Uji validitas telah dilakukan terhadap 37 responden unit Rawat Jalan di Rumah

Sakit Umum Daerah Caruban dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi Responsivenees di Unit

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Caruban.

Dimensi No.

Soal

Penilaian Responsivennes Ket.

r hitung r tabel

Keramahan Petugas 1. 0,368 0,279 Valid

2. 0,328 0.279 Valid

Keterlibatan Pasien

dalam Pengambilan

Keputusan

3. 0,461 0,279 Valid

4. 0,329 0,279 Valid

Waktu Tunggu 5. 0,509 0,279 Valid

6. 0,506 0,279 Valid

Kejelasan Informasi 7. 0,306 0,279 Valid

8. 0.585 0,279 Valid

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

53

Kenyamanan 9. 0,585 0,279 Valid

10. 0,328 0,279 Valid

Pilihan Terhadap

Pemberian Pelayanan

11. 0,543 0,279 Valid

12. 0,289 0,279 Valid

Kerahasiaan 13. 0,239 0,279 Tidak Valid

14. 0,572 0,279 Valid

Kemudahan untuk

Dikunjungi

15. 0,083 0,279 Tidak Valid

16. 0,461 0,279 Valid

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap 37 responden dapat

diketahui bahwa dari 16 item pertanyaan terdapat 14 pertanyaan yang valid dan 2

pertanyaan yang tidak valid. Sehingga pertanyaan-pertanyaan yang valid akan

digunakan dalam kuesioner penelitian.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat peraga

dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten atau tetap azas bila

apabila dilakukan pengukuran berulang. Pengujian reliabilitas harus didahului

validitas. Reliabilitas adalah keajegan/konsistensi korelasi antara 2 skor yang

didapat dari orang yang sama pada 2 waktu yang berbeda (Ari Setiawan, 2011).

Uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach. Jika r alpha ≥ r tabel

pernyataan tersebut reliable dan suatu instrument dikatakan reliable jika

memberikan nilai alpha cronbach ≥ 0,60 .

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Uji reliabilitas telah dilakukan terhadap 37 responden di Rumah Sakit

Umum Daerah Caruban Unit Rawat Jalan dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Persepsi Responsivennes Unit

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Caruban.

Nilai cronbach’s

alpha

Nilai r Tabel Ket

0,638 0,60 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Dari tabel di atas didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,638 artinya

nilai alpha lebih besar dari 0,60 sehingga kuesioner tersebut dinyatakan Reliabel.

4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Madiun yang terletak di

Jl.Campur Sari No. 12B, Sogaten Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

55

4.7.2 Waktu

Waktu pengumpulan data mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2019.

Sedangkan waktu penelitian dimulai pada 15 Mei 2019 sampai dengan 21 Mei

2019.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data berisi bagaimana data diperoleh menggunakan alat ukur

yang telah direncanakan. Di dalam pengumpulan data berisi urutan procedural

penggunaan alat penelitian (Ari Setiawan, 2011). Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui

kuesioner yang telah diberikan kepada responden untuk mendapat data kuantitatif.

Sedangkan data sekunder didapat dari studi literatur berupa arsip atau dokumen

atau profil yang ada di RSUD Kota Madiun.

4.9 Pengolahan Data dan Analisis Data

4.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan untuk mengubah sejumlah data yang

ditetapkan menjadi suatu bentuk yang dapat di analisis dan di interpretasikan.

Adapun langkah-langkah pokok pengolahan data yaitu :

1. Editing

Editing merupakan daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para

pengumpul data. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan atau

kekurangan yang ada di daftar pertanyaan.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

2. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para responden ke dalam

kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis

data menggunakan komputer (Hidayat dalam Sekar,2018).

a. Coding untuk data umum

1. Usia

< 30 Tahun : 1

31-40 Tahun : 2

41-50 Tahun : 3

>51 Tahun : 4

2. Jenis Kelamin

Laki-laki : 1

Perempuan : 2

3. Pendidikan

SD : 1

SMP : 2

SMA : 3

D3/Sarjana : 4

4. Pekerjaan

Tani : 1

Swasta : 2

Wiraswasta : 3

IRT : 4

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

57

PNS : 5

Lain-lain : 6

b. Coding untuk data khusus

1. Kepesertaan Jaminan Kesehatan

BPJS : 1

NON BPJS : 2

Persepsi pasien terhadap Responsiveness Pelayanan :

- Kode 1 untuk persepsi Tidak Baik, jika nilai skor T < 76%

- Kode 2 untuk persepsi Baik, jika nilai skor T ≥76%

3. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi

penilaian atau skor. Pemberian penilaian dilakukan untuk pernyataan

Favorable dan Unfavorable.

Pemberian penilaian untuk pernyataan yang Favorable skornya

adalah :

SS = Sangat Setuju = 5

S = Setuju = 4

KS = Kurang Setuju = 3

TS = Tidak Setuju = 2

STS = Sangat Tidak Setuju = 1

Sedangkan pemberian penilaian untuk pernyataan yang Unfavorable

skornya adalah :

SS = Sangat Setuju = 1

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

S = Setuju = 2

KS = Kurang Setuju = 3

TS = Tidak Setuju = 4

STS = Sangat Tidak Setuju = 5

4. Entry Data

Memasukkan atau mentransfer data ke program computer agar data dapat

disajikan dan di analisis dengan baik. Semua data yang akan di proses

kemudian direkam dan disimpan dalam media penyimpanan data dengan

menggunakan format atau perangkat lunak atau paket program tertentu.

5. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban yang telah

diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

4.9.2 Analisis Data

1. Analisis Univariat

Semua data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik.

Bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel.

2. Analisis Bivariat

Merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik variabel

bebas maupun variabel terikat. Dalam penelitian ini untuk membuktikan ada

tidaknya perbedaan persepsi responsiveness pelayanan pasien BPJS dan Non-

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

59

BPJS unit rawat jalan dengan uji Mann Whitney U-Test dengan tingkat

signifikansi a = 0,05.

Uji Mann Whitney U-Test merupakan uji non parametris yang digunakan

untuk mengetahui ada perbedaan median 2 kelompok bebas yang berskala data

interval atau rasio tetapi tidak berdistribusi normal.

Syarat Uji Mann Whitney U-Test adalah:

1. Skala data interval atau rasio.

2. Data berasal dari 2 kelompok.

3.Data per kelompok berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai

sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data

tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan uji

Normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov karena jumlah responden

lebih dari (>50) dengan ketentuan :

Jika nilai α > (0,05) maka data berdistribusi normal.

Pada penelitian ini telah dilakukan uji normalitas data. Diperoleh hasil α

(0,001) < α (0,05) maka data berdistribusi tidak normal. Karena nilai Sig. kurang

dari α dan data tidak memenuhi syarat. Sehinnga uji yang digunakan adalah uji

alternatif yaitu menggunakan uji Mann Whitney U-Test.

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika nilai Sig. (p value) > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak.

b. Jika nilai Sig. (p value) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Ho: Tidak Ada Perbedaan Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien

BPJS dan Non- BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan.

H1: Ada Perbedaan Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS

dan Non- BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan.

4.10 Etika Penelitian

Penelitian seharusnya banyak membawa manfaat bagi manusia. Terdapat

beberapa prinsip yang harus dipatuhi ketika melakukan penelitian yaitu prinsip

manfaat, menghormati martabat manusia, keadilan (Ari Setiawan, 2011). Pada

penelitian ini menjunjung tinggi prinsip etika penelitian yang merupakan standar

etika dalam melakukan penelitian sebagaimana dikemukakan oleh Polit Beck

dalam Ari Setiawan 2011 sebagai berikut :

1. Prinsip Manfaat

Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil resiko dan

memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat

memberikan manfaat untuk kepentingan manusia secara individu atau masyarakat

secara keseluruhan. Prisip ini meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan dari

kejahatan dan kegelisahan dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari

eksploitasi.

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

61

2. Prinsip Menghormati Martabat Manusia

Prinsip ini meliputi :

a. Hak untuk menentukan pilihan

Yaitu hak untuk memutuskan dengan sukarela apakah ikut ambil

bagian dalam suatu penelitian tanpa resiko yang merugikan. Hak ini

meliputi hak untuk mendapat pertanyaan, mengungkapkan

keberatan, dan menarik diri.

b. Hak mendapatkan data yang lengkap

Menghormati martabat manusia meliputi hak-hak masyarakat untuk

memberikan informasi, keputusan sukarela tentang keikutsertaan

penelitian yang memerlukan ungkapan data lengkap.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini bertujuan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia

dengan menghargai hak-hak memberikan perawatan secara adil, dan hak

untuk menjaga privasi manusia.

Masalah yang harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain :

a. Dalam mengambil karya orang lain harus mencantumkan nama dan

sumbernya.

b. Informed consent (lembar persetujuan responden)

Lembar tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

c. Anonymity (tidak mencantumkan nama)

Responden dalam lembar observasi hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

disampaikan.

d. Confidentiality (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya

oleh peneliti.

Page 83: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

63

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

5.1.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun merupakan Rumah

sakit salah satu Layanan Kesehatan milik Pemkot Madiun yang bermodel RSU,

dinaungi oleh Pemerintah Kota Madiun dan tercatat kedalam RS tipe C sesuai

dengan Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

245/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 2 April tentang Peningkatan Kelas Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Madiun. Terhitung 1 Januari 2013 RSUD Kota Madiun

telah menjadi BLUD penuh sejak diterbitkannya Keputusan Walikota Madiun

Nomor 445-401.302/256/2012 tanggal 17 Desember 2012 tentang Penetapan

Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sebagai unsur pendukung atas

penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang pelayanan kesehatan perorangan,

RSUD Kota Madiun dituntut untuk terus meningkatkan mutu pelayanan sehingga

bisa memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Kota Madiun.

Page 84: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

5.1.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota

Madiun

Upaya RSUD Kota Madiun dalam mendukung pembangunan di Kota

Madiun adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai

standar, baik sarana gedung, peralatan kedokteran dan fasilitas/sarana prasarana

penunjang lainnya sesuai kelas Rumah Sakit sehingga pelayanan kesehatan

rujukan yang diberikan kepada masyarakat berkualitas dan memenuhi standar

pelayanan minimal serta keselamatan pasien dapat terpenuhi sesuai akreditasi

yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat keseha tan masyarakat serta

kuantitas dan kualitas masyarakat Kota Madiun.

a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun adalah :

“Terwujudnya RSUD yang Berkualitas dan menjadi Pilihan

Masyarakat Kota Madiun dan Sekitarnya.”

Makna Visi : Sesuai pokok-pokok visi dapat dijelaskan bahwa RSUD

Kota Madiun berupaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat

Kota Madiun, maka Rumah Sakit harus memberikan pelayanan

kesehatan yang berkualitas dengan menyelenggarakan pelayanan yang

sesuai standard dan mengutamakan keselamatan pasien serta dapat

memenuhi keinginan serta kebutuhan masyarakat sehingga dipilih oleh

masyarakat Kota Madiun dan sekitarnya. Kondisi tersebut akan diukur

melalui indikator-indikator kesehatan.

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

65

b. Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun adalah :

“Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan.”

Makna Misi :

1. Untuk melaksanakan pelayanan yang bermutu dibutuhkan Sumber

Daya Manusia yang professional dalam bidang medis, keperawatan

maupun administrasi dalam suasana aman dan nyaman serta

kompetetif. Selain itu juga dibutuhkan sarana dan prasarana

Rumah Sakit yang memenuhi standar, baik sarana gedung,

peralatan kedokteran, dan fasilitas atau sarana prasarana penunjang

lainnya sesuai kelas Rumah Sakit sehingga pelayanan kesehatan

yang diberikan kepada masyarakat memenuhi standar pelayanan

minimal atau berkualitas dan keselamatan pasien dapat terpenuhi.

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pelanggan

serta terjangkau melalui pengembangan pelayanan untuk

meningkatkan derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya dan diharapkan dapat melayani masyarakat dengan

professional.

5.1.1.3 Susunan Organisasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota

Madiun.

Page 86: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

RSUD merupakan lembaga teknis daerah setingkat kantor sebagai unsur

pelaksana pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh

seorang Direktur dan dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Susunan

Organisasi RSUD Kota Madiun terdiri dari :

1. Unsur Pimpinan : Direktur

2. Unsur Pembantu Pimpinan : Bagian Tata Usaha

3. Unsur Pelaksana : Bidang Pelayanan, Bidang Penunjang, Bidang

Keuangan

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagian tata usaha terdiri dari tiga bidang yaitu bidang

kepegawaian, bidang umum dan bidang perencanaan. Bidang

pelayanan terdiri dari dua sub bidang yaitu keperawatan dan mutu

rumah sakit. Bidang penunjang juga terdiri dari dua sub bidang

yaitu penunjang medis dan penunjang non medis. Bidang

keuangan terdiri dari dua sub bidang mengenai pendapatan dan

mobilisasi keuangan rumah sakit. Sedangkan kelompok jabatan

fungsional merupakan sejumlah tenaga fungsional yang terbagi

atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang

keahliannya.

Page 87: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

67

5.1.1.4 Tata Kerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun.

1. Bidang Tata usaha

Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pelayanan

administrasi kepada semua unsur di lingkungan RSUD meliputi pengolahan

administrasi umum, perencanaan, kepegawaian, rumah tangga dan administrasi

keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, sebagia Tata Usaha

memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan pernecanaan, program kerja dan evaluasi pelakasanaan

tugas-tugas pada bagian tata usaha.

b. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-

tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.

c. Pengelolaan administrasi umum dan rumah tangga.

d. Pengelolaan administrasi kepegawaian RSUD Kota Madiun.

e. Pengkoordinasian seksi perencanaan dan rekam medis

f. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur

2. Bidang Pelayanan

Bidang Pelayanan mempunyai tugas menyusun dan melayanan kebutuhan

pelaksanan pelayanan medis dan pelayanan keperawatan serta petunjuk

Page 88: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

pelaksanaan kerja tenaga medis dan keperawatan, melaksanakan pemantauan,

pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan serta mengawasi

pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan

tugas-tugas bidang pelayanan.

b. Perencanaan dan pengkoordinasian kebutuhan fasilitas pelayanan serta

petunjuk pelaksanaan kerja bagi tenaga medis keperawatan maupun

kebidanan

c. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan

kegiatan pelayanan medis keperawatan.

d. Pelaksaan pengawasan, pengendalian, penerimaan dan pemulangan

pasien.

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.

3. Bidang Penunjang

Mempunyai tugas mengoordinasikan kebutuhan pelayanan non medis

maupun medis, melaksanakan pengadaan dan pengawasan pengendalian

pelayanan medis dan non medis.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Bidang Penunjang mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 89: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

69

a. Penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksaan tugas-tugas

pada bidang penunjang.

b. Pengoordinasian kebutuhan pelayanan penunjang medis dan non medis.

c. Pemantauan dan pengawasan penggunaan peralatan penunjang medis dan

non medis.

d. Pengendalian pelayanan kegiatan penunjang medis dan non medis.

e. Pelaksaan inventarisasi data kebutuhan dan perbaikan peralatan

penunjang medis.

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh ditektur.

4. Bidang Keuangan

Bidang Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan

anggaran pendapatan dan belanja RSUD, melaksanakan kegiatan mobilisasi dana,

perbendaharaan serta pengawasan dan pengendalian kegiatan anggaran keuangan.

Untuk melaksanakan tugasmsebagaimana dimaksud, Bidang Keuangan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan penyusunan perencanaan, proram kerja dan evaluasi

pelaksanaantugas-tugas pada bidang keuangan.

b. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Rumah Sakit.

c. Pelaksanaan kegiatan mobilisasi dana.

Page 90: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

d. Pelaksanaan kegiatan perbendaharaan dana.

e. Pelaksanaan akuntansi dan verifikasi pendapatan dan belanja Rumah

Sakit.

f. Pengawasan dan pengendalian kegiatan anggaran keuangan.

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh ditektur.

5.1.2 Penyajian Karakteristik Data Umum

Responden dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan RSUD Kota

Madiun berjumlah 90 orang responden dengan gambaran karakteristik sebagai

berikut:

5.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Distribusi responden berdasarkan umur dapat diketahui pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Unit Rawat Jalan Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Madiun Tahun 2019

No Umur

Responden

Frekuensi

BPJS

Frekuensi

Non-BPJS

Persentase

BPJS (%)

Persentase

Non-BPJS (%)

1. < 30 Tahun 11 14 24,4 31,1

2. 31 - 40 Tahun 9 15 20,0 33,3

3. 41 - 50 Tahun 10 8 22,2 17,8

4. > 51 Tahun 15 8 33,3 17,8

Total 45 45 100 100

Sumber : Data Primer Tahun 2019

Page 91: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

71

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang

menjadi sampel penelitian yang paling tinggi usia < 30 tahun yaitu pasien BPJS

dan Non-BPJS dengan persentase 24,4% dan 31,1%.

5.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin yang terdiri dari laki-laki

dan perempuan dapat diketahui pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Unit Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun Tahun 2019

No. Jenis Kelamin

Responden

Frekuensi

BPJS

Frekuensi

Non-BPJS

Persentase

BPJS(%)

Persentase

Non-BPJS(%)

1. Laki-Laki 19 22 42,2 48,9

2. Perempuan 26 23 57,8 51,1

Total 45 45 100 100

Sumber : Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang

menjadi sampel penelitian mayoritas responden berjenis kelamin perempuan

dengan persentase pasien BPJS dan Non-BPJS masing-masing 57,8% dan 51,1%.

5.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Distribusi responden berdasarkan pekerjaan dapat diketahui pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Unit Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun Tahun 2019

No. Pekerjaan Frekuensi Frekuensi Persentase Persentase

Page 92: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Responden BPJS Non-BPJS BPJS (%) Non-BPJS (%)

1. Tani 7 8 15,6 17,8

2. Swasta 8 11 17,8 24,4

3. Wiraswasta 7 11 15,6 24,4

4. IRT 14 8 31,1 17,8

5. PNS 4 - 8,9 0

6. Lain-lain 5 7 11,1 15,6

Total 45 45 100 100

Sumber : Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden paling banyak

bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan persentase pasien BPJS dan

Non-BPJS masing-masing 31,1% dan 17,8%. Dan paling sedikit bekerja sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 4 orang dengan persentase 4,4%.

5.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Distribusi responden berdasarkan pendidikan dapat diketahui pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Unit Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun Tahun 2019

No. Tingkat Pendidikan

Responden

Frekuensi

BPJS

Frekuensi

Non-

BPJS

Persentase

BPJS (%)

Persentase

Non-BPJS

(%)

1. Pendidikan Dasar 11 5 24,4 11,1

2. Menengah Pertama 8 7 17,8 15,6

Page 93: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

73

3. Menengah Atas 14 21 31,1 46,7

4. Perguruan Tinggi 12 12 26,7 26,7

Total 45 45 100 100

Sumber : Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 90 responden yang

menjadi sampel penelitian paling banyak memiliki latar belakang pendidikan

SMA dengan persentase pasien BPJS dan Non-BPJS masing-masing 31,1% dan

46,7%.

5.1.3 Hasil Analisis Univariat

Melalui pernyataan yang diberikan peneliti dalam kuesioner yang

disebarkan untuk keperluan penelitian ini, dapat diketahui tanggapan responden

mengenai persepsi responsiveness pada pelayanan di unit rawat jalan RSUD Kota

Madiun.

5.1.3.1 Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS Unit Rawat

Jalan RSUD Kota Madiun

Distribusi frekuensi presepsi terhadap responsiveness pelayanan pasien

BPJS unit rawat jalan dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Presepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien

BPJS Unit Rawat Jalan RSUD Kota Madiun

No. Kategori Persepsi Frekuensi Persentase (%)

1. Tidak Baik 30 66,7

2. Baik 15 33,3

Page 94: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Total 45 100

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 45 responden pasien

BPJS menyatakan persepsi responsiveness baik sebanyak 15 orang dengan

persentase 33,3%. Sedangkan menyatakan tidak baik sebanyak 30 orang dengan

persentase 66,7%.

5.1.3.2 Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien Non-BPJS Unit

Rawat Jalan RSUD Kota Madiun

Distribusi frekuensi presepsi terhadap responsiveness pelayanan pasien

Non-BPJS unit rawat jalan dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Presepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien

Non-BPJS Unit Rawat Jalan RSUD Kota Madiun

No. Kategori Persepsi Frekuensi Persentase (%)

1. Tidak Baik 13 28,9

2. Baik 32 71,1

Total 45 100

Sumber : Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 45 responden pasien

Non-BPJS menyatakan persepsi responsiveness baik sebanyak 32 orang dengan

persentase 71,1%. Sedangkan menyatakan tidak baik sebanyak 13 orang dengan

persentase 28,9%.

Page 95: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

75

5.1.4 Hasil Analisis Bivariat

5.1.4.1 Analisis Perbedaan Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien

BPJS dan Non-BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Madiun.

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan antara dua

variabel yaitu persepsi pasien BPJS dan pasien Non-BPJS terhadap

responsiveness pelayanan unit rawat jalan di RSUD Kota Madiun. Adapun hasil

analisis statistik peneliti menggunakan uji Mann Whitney U-Test dengan bantuan

SPSS versi 16.0 dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 5.7 Data Perbedaan Persepsi Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS

dan Non-BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Madiun Tahun 2019.

No. Mann Whitney U-Test Persepsi Pasien

1. Mann-Whitney U 630.000

2. Wilcoxon W 1.66503

3. Z -3.567

4. Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Page 96: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Berdasarkan hasil uji statistik menggukan uji Mann Whitney U-Test

diperoleh nilai signifikasi (p value) sebesar 0,001 < α 0,05 maka H0 ditolak H1

diterima artinya Ada perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan pasien

BPJS dan Non-BPJS kesehatan unit rawat jalan rumah sakit umum daerah Kota

Madiun.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Persepsi terhadap Responsiveness Pelayanan Pasien BPJS Unit Rawat

Jalan RSUD Kota Madiun

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pasien BPJS di unit

rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun tentang persepsi

terhadap responsiveness pelayanan dapat diketahui dari 45 responden pasien BPJS

dengan menjawab 14 pertanyaan. Dari penelitian tersebut, diperoleh data hasil

persepsi baik sebesar 15 responden (33,3%) dan persepsi tidak baik 30 responden

(66,7%).

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan teori dari World Health

Organization (WHO). Responsiveness merupakan satu berdasarkan literatur yang

sudah ada mengenai kepuasan pasien dan kualitas pelayanan.. Dan responsiveness

adalah dimensi non medis yang berhubungan dengan bagaimana cara

memperlakukan seseorang dan bagaimana kondisi lingkungan dimana orang

tersebut diperlakukan.

Page 97: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

77

Menurut peneliti, tingginya persepsi tidak baik sebesar 66,7% terhadap

responsiveness pelayanan pada pasien BPJS ini, rumah sakit diharapkan dapat

lebih meningkatkan komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan

harapan pasien. Dikarenakan nilai persepsi baik terhadap responsiveness yang

berkaitan dengan kepuasan masih terdapat sebesar 33,3% sedangkan target

kepuasan pelanggan adalah 95% (Kemenkes, 2016). Hal tersebut terkait dengan

indikator yang ada dalam variabel responsiveness yaitu waktu tunggu, keramahan

petugas, keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan, kejelasan informasi,

kenyamanan pasien, pilihan terhadap pemberi pelayanan, kerahasiaan pasien dan

kemudahan untuk dikunjungi. Adapun dari 8 indikator tersebut yang menjadi

penyebab persepsi tidak baik jauh lebih banyak dari pada persepsi baik, yakni:

Tabel 5.8 Data Skor Mean Responsiveness pada Pelayanan Pasien BPJS Unit

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

No Indikator Responsiveness Skor Mean Pasien BPJS

1. Keramahan Petugas 8

2. Keterlibatan Keputusan 8

3. Waktu Tunggu 7

4. Kejelasan Informasi 8

5. Kenyamanan 7

6. Pilihan Pelayanan 8

7. Kerahasiaan 4

8. Kemudahan Dikunjungi 4

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Page 98: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa indikator yang dominan

menjadi penyebab rendahnya persepsi baik pada pasien BPJS yakni :

1. Indikator Responsiveness (Waktu Tunggu)

Berdasarkan indikator responsiveness (waktu tunggu) sebagian besar

pasien BPJS memiliki persepsi tidak baik. Indikator responsiveness (waktu

tunggu) menurut Andreson At Al, lama waktu tunggu berkaitan dengan

penurunan kepuasan pasien. Waktu tunggu yang digunakan untuk menunggu

pelayanan diberikan dan penerimaan pasien serta administrasi yang berbelit-belit

adalah prediktor terkuat dari rendahnya persepsi baik khususnya dalam pelayanan

responsiveness. Senada dengan pernyataan sebelumnya, Stoop et al (2005)

menunjukkan bahwa data waktu tunggu sebagai indikator kinerja organisasi

dalam pelayanan kesehatan.

2. Indikator Responsiveness (Kenyamanan)

Berdasarkan indikator responsiveness (kenyamanan) sebagian besar pasien

BPJS memiliki persepsi tidak baik. Sikap atau perlakuan dokter dan perawat yang

membuat pasien merasa kurang nyaman secara fisik ataupun emosional serta

ruang tunggu pasien yang kurang memadai adalah prediktor terkuat dari

rendahnya persepsi baik dalam pelayanan responsiveness. Selain itu, de Silva

(1999) menyatakan bahwa suatu kenyamanan yang diberikan kepada pasien dan

keluarganya akan memberikan kepuasan pada mereka, karena membuat pasien

merasa dihargai, diperhatikan, dan dapat mengurangi kecemasan.

Page 99: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

79

3. Indikator Responsiveness (Kerahasiaan)

Berdasarkan indikator responsiveness (kerahasiaan) sebagian besar pasien

BPJS memiliki persepsi tidak baik. Dokter dan perawat yang memproses

informasi tentang pasien tidak secara rahasia menjadi prediktor terkuat dari

rendahnya persepsi baik dalam pelayanan responsiveness. Pasien merasa bahwa

informasi tentang kesehatan mereka kurang dijaga kerahasiaannya oleh petugas

kesehatan. Lockwood (2005) menyatakan bahwa hubungan dokter / perawat dan

pasien dapat diartikan sebagai suatu kesepakatan dimana dokter menjamin

kerahasiaan dalam pertukaran untuk kepercayaan dan kejujuran pasien.

4. Indikator Responsiveness (Kemudahan untuk dikunjungi)

Berdasarkan indikator responsiveness (Kemudahan untuk dikunjungi)

sebagian besar pasien BPJS memiliki persepsi tidak baik. Dokter sulit ditemui

atau dikunjungi saat pasien akan melakukan perawatan menjadi prediktor terkuat

dari rendahnya persepsi baik dalam pelayanan responsiveness. Hasil penelitian

responsiveness pasien kesehatan yang dilakukan oleh Hsu Et Al (2006)

menunjukkan bahwa domain responsiveness pelayanan kesehatan yang

berhubungan signifikan adalah domain kemudahan akses ke pelayanan kesehatan.

Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah

melakukan pemantauan kinerja karyawan, memberikan sanksi apabila karyawan

melanggar aspek-aspek di dalam responsiveness dan melakukan survei kepuasan

pelanggan tentang responsiveness pelayanan karyawan Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Madiun.

Page 100: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

5.2.2 Persepsi Pasien terhadap Responsiveness Pelayanan Pasien Non-BPJS

Unit Rawat Jalan RSUD Kota Madiun

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien Non-BPJS di unit

rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun tentang persepsi

responsiveness pelayanan dapat diketahui dari 45 pasien BPJS dengan menjawab

14 pertanyaan. Yang memiliki persepsi responsiveness pelayanan dengan kategori

baik sebanyak 32 responden (71,1%) dan persepsi kategori tidak baik sebanyak 13

responden (28,9%).

Dwiyanto A dalam Rizka (2018) menyatakan responsiveness dapat

menjadi tolok ukur daya tanggap organisasi terhadap harapan, keinginan dan

aspirasi masyarakat yang menggunakan pelayanan. Responsiveness merupakan

bagian penting dalam sistem pelayanan kesehatan karena sangat berhubungan

dengan derajat kesejahteraan pasien dan untuk mengevaluasi sistem pelayanan

kesehatan dengan memperbaiki dan memelihara kesehatan masyarakat.

Menurut peneliti, dilihat dari 8 indikator pernyataan yang di jawab oleh

responden tentang responsiveness pelayanan unit rawat jalan RSUD Kota Madiun

sudah cukup baik dengan persentase 71,1%. Meskipun sudah cukup baik,

responsiveness pelayanan di RSUD Kota Madiun masih perlu ditingkatkan karena

target kepuasan pelanggan adalah 95% (Kemenkes, 2016). Adapun dari 8

indikator tersebut yang menjadi penyebab persepsi baik jauh lebih banyak dari

pada persepsi tidak baik, yakni:

Page 101: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

81

Tabel 5.9 Data Skor Mean Responsiveness pada Pelayanan Pasien Non-BPJS Unit

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

No Indikator Responsiveness Skor Mean Pasien Non-BPJS

1. Keramahan Petugas 7

2. Keterlibatan Keputusan 8

3. Waktu Tunggu 8

4. Kejelasan Informasi 8

5. Kenyamanan 7

6. Pilihan Pelayanan 8

7. Kerahasiaan 4

8. Kemudahan Dikunjungi 4

Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa indikator yang dominan

menjadi penyebab tingginya persepsi baik pada pasien Non-BPJS yakni :

1. Indikator Responsiveness (Keterlibatan Keputusan)

Berdasarkan indikator responsiveness (Keterlibatan Keputusan) sebagian

besar pasien Non-BPJS memiliki persepsi baik. Dokter dan perawat yang

memberikan perhatian khusus dalam pengambilan keputusan perawatan pasien

serta dokter dan perawat yang menanyakan terlebih dahulu setuju/tidak perawatan

yang akan diberikan menjadi prediktor terkuat dari tingginya persepsi baik dalam

pelayanan responsiveness. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan

Valentine yang mengemukakan bahwa domain keterlibatan pasien dalam

pengambilan keputusan kesehatan erat kaitannya dengan kekuatan atau

Page 102: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

kesempatan untuk memilih unit kesehatan rujukan atau penyedia pelayanan

kesehatan. Pilihan juga termasuk pada kemampuan pasien untuk memastikan

pengobatan yang paling tepat.

2. Indikator Responsiveness (Waktu Tunggu)

Berdasarkan indikator responsiveness (Waktu Tunggu) sebagian besar

pasien Non-BPJS memiliki persepsi baik. Pelayanan cepat serta prosedur

penerimaan pasien yang cepat dan tidak berbelit-belit menjadi prediktor terkuat

dari tingginya persepsi baik dalam pelayanan responsiveness. Salah satu indikator

kepuasan adalah waktu tunggu. Jika waktu tunggu terhadap pelayanan medis

ataupun non medis dalam instalasi rawat jalan akan mengurangi kepuasan pasien.

Berkaitan dengan pernyataan Stoop et al (2005) menunjukkan bahwa data waktu

tunggu sebagai indikator kinerja organisasi dalam pelayanan kesehatan.

3. Indikator Responsiveness (Kejelasan Informasi)

Berdasarkan indikator responsiveness (Kejelasan Informasi) sebagian

besar pasien Non-BPJS memiliki persepsi baik. Dokter dan perawat yang

menjelaskan dengan rinci mengenai pelayanan kesehatan serta pasien yang

merasa kejelasan informasi yang diberikan sudah sesuai dengan standart

pelayanan yang diberikan rumah sakit menjadi prediktor terkuat dari tingginya

persepsi baik dalam pelayanan responsiveness. Senada dengan pernyataan

Supartondo (2004) yakni penyediaan informasi pasien bertujuan untuk

menghasilkan keputusan klinis pasien. Praktisi pelayanan kesehatan dapat

memberikan informasi yang sejelas-jelasnya.

Page 103: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

83

4. Indikator Responsiveness (Pilihan Pelayanan)

Berdasarkan indikator responsiveness (Pilihan Pelayanan) sebagian besar

pasien Non-BPJS memiliki persepsi baik. Dokter dan perawat yang memberikan

solusi atau alternatif lain dalam pengobatan menjadi prediktor terkuat dari

tingginya persepsi baik dalam pelayanan responsiveness. Dari penelitian yang

dilakukan WHO (2005), kebanyakan Negara berkembang masih mengganggap

pilihan terhadap penyedia pelayanan kesehatan masih merupakan sesuatu yang

mewah dan mahal, dan masih kurangnya sumberdaya manusia yang kompeten

dibidang kesehatan.

Petugas kesehatan diharapkan lebih mampu memberikan perhatian pribadi

bagi pelanggan seperti kemudahan dalam hubungan komunikasi, meningkatkan

cakupan dalam pelayanan petugas khususnya untuk bersikap ramah dan sopan

santun, kepedulian dalam membantu serta memberikan salam dan bertanya

keperluan pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta dapat

meningkatkan kepuasan pasien.

5.2.3 Analisis Perbedaan Persepsi terhadap Responsiveness Pelayanan

Pasien BPJS dan Non-BPJS Kesehatan Unit Rawat Jalan RSUD Kota

Madiun.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Mann Whitney U-Test dari

90 responden diperoleh nilai signifikasi (p value) sebesar 0,001 < α 0,05 maka H0

ditolak H1 diterima. Artinya ada perbedaan persepsi responsiveness pada

Page 104: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

pelayanan pasien BPJS dan Non-BPJS Kesehatan unit rawat jalan Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun.

Menurut World Health Organization (WHO), sistem kesehatan

mempunyai empat fungsi pokok yaitu: stewardship regulator yaitu memberikan

arahan leadership untuk promosi dan mengembangkan strategi visi, melakukan

pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja sistem kesehatan secara keseluruhan,

pembiayaan kesehatan dimana jumlah dana yang dikeluarkan dan memanfaatkan

pelayanan kesehatan, creating and sustaining resources yang berarti membangun

kapasitas baik fisik dan non fisik penyelenggaraan dan pemanfaatan penelitian

kesehatan, delivering service yang berarti meningkatkan pemerataan dan status

kesehatan individu dan masyarakat serta pengembangan program dan kebijakan

kesehatan dari empat fungsi kesehatan tersebut memiliki tujuan meningkatkan

derajat kesehatan yang ditunjukkan oleh parameter umur harapan hidup

berkualitas, keadilan kontribusi, dan tingkat ketanggapan Responsiveness (WHO

dalam Dian, 2017).

Persepsi Pasien dipengaruhi oleh faktor Internal dan Eksternal. Faktor

Internal antara lain yaitu Pengalaman, Harapan, Kebutuhan, Motivasi, Emosi dan

Budaya. Sedangkan faktor Eksternal antara lain yaitu Informasi, Kontras,

Perubahan, Pengulangan intensitas, dan sesuatu yang baru (Notoadmodjo, 2005).

Sesuai dengan teori faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, kelompok Non-

BPJS memiliki persepsi terhadap responsiveness pelayanan lebih tinggi di

bandingkan dengan kelompok BPJS. Analisis hasil penelitian ini mendapati

Page 105: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

85

perbedaan persepsi responsiveness antara pasien BPJS dan Non-BPJS karena

dipengaruhi oleh beberapa hal yakni :

1. Perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan pasien BPJS dan Non-

BPJS dipengaruhi oleh karakteristik responden yang beraneka ragam.

Semakin tinggi ambang batas kemampuan seseorang maka akan semakin peka

terhadap stimulus yang diterima, begitupun sebaliknya. Hal inilah yang

memberikan dampak bagaimana persepsi seseorang dapat terbentuk. Sesuai

dengan teori faktor yang mempengaruhi persepsi oleh Notoadmodjo (2005).

2. Kelompok pasien Non-BPJS memiliki persepsi responsiveness lebih tinggi

dari pada kelompok pasien BPJS. Hal ini dapat disebabkan karena pasien Non

BPJS cenderung memiliki persepsi harapan tentang pelayanan sesuai dengan

biaya yang telah dikeluarkan. Sedangkan pasien BPJS cenderung merasa

cukup dengan pelayanan yang telah diberikan sesuai dengan hak atas kelas

BPJS yang dimiliki pasien.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terdapat

perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan antara pasien BPJS dan pasien

Non BPJS Kesehatan di unit rawat jalan RSUD Kota Madiun. Pihak rumah sakit

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan pasien

khususnya responsiveness pelayanan semakin meningkat.

Page 106: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan analisa data statistik dari

kuesioner yang disebar, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Persepsi pasien BPJS terhadap responsiveness pelayanan unit rawat jalan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun sebagian besar tidak

baik.

2. Persepsi pasien Non-BPJS terhadap responsiveness pelayanan unit rawat

jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun sebagian besar

baik.

3. Ada perbedaan persepsi responsiveness pada pelayanan pasien BPJS dan

Non-BPJS Kesehatan unit rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kota Madiun.

Page 107: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

87

6.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin menyampaikan

beberapa saran atau pokok pikiran yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut :

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun

Diharapkan pihak rumah sakit terus berupaya meningkatkan kualitas

pelayanan di unit rawat jalan tanpa membedakan kelompok pasien, agar dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan dan memiliki persepsi baik dalam pelayanan

pasien BPJS maupun Non-BPJS. Diantaranya Petugas kesehatan diharapkan dapat

memberikan perhatian pribadi, kemudahan dalam hubungan komunikasi,

meningkatkan cakupan dalam pelayanan petugas khususnya untuk bersikap ramah

dan sopan santun, kepedulian dalam membantu serta memberikan salam dan

bertanya keperluan pasien. Serta rumah sakit diharapkan dapat lebih

meningkatkan komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan

pasien.

2. Bagi Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil penelotian ini diharapkan dapat menjadi wawasan dan kajian dalam

penelitian ilmiah mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat khususnya

peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini

sebagai bahan referensi dan tolak ukur untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 108: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

DAFTAR PUSTAKA

Aminatuzzahroh, Siti. 2015. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang

Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Pemanfaatan Ulang

Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Poncol Kota Semarang.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Departemen Kesehatan RI. 2014. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS). Jakarta: Balitbangkes Depkes RI.

, RI. 2015. Responsiveness Pelayanan.

Febriawati, Henni. 2013. Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit.

Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Febrina, Dian. 2017. Analisis Responsiveness Pelayanan Kesehatan di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Nasional Diponegoro

Semarang.

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm diakses 5 Februari

2019.

Harun, dkk. 2017. Penyusunan Proposal Dan Laporan Penelitian. Ponorogo:

Unmuh Ponorogo Press.

Iskhia, Hanifah. 2017. Analisis Perbedaan Resposnsiveness Pelayanan

Rawat Jalan pada Pasien Umum dan Pasien BPJS di Balai

Kesehatan indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah.

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

(SJSN).

Page 109: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

89

Kementrian Kesehatan. 2016. Standart Minimal Kepuasan Pasien.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nur, Rizka. 2018. Analisis Perbedaan Persepsi Pasien Umum dan BPJS

terhadap tingkat Responsiveness Pelayanan Rawat Jalan di Rumah

Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang.

http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm diakses 22 Januari 2019.

Permenkes RI. 2008. No 129 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit.

Pers Sugeng Rismiyanto, 2018. Cakupan Universal Health Coverage (UHC)

daerah Madiun.

http://m.rri.co.id diakses pada tanggal 15 Februari 2019.

Pers Koordinator BPJS Watch, 2017. Pelayanan tidak memuasakan daerah

Jawa Timur.

https:m.detik.com diakses pada tanggal 25 April 2019.

Prabanastiti, Sekarwidya. 2018. Analisis Perbedaan Persepsi terhadap Mutu

Pelayanan Antara Pasien BPJS Dan Non-BPJS di Ruang Rawat

Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun. Skripsi.

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun Tahun 2018.

Setiawan, Ari. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan Diii, Div, S1 Dan

S2. Yogyakarta: Nuha Medika.

Page 110: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Undang-undang RI, 1945. Pasal 28H ayat 1 tentang Kesehatan.

, 2011. No. 24 tentang Sistem Jaminan Kesehatan

Nasional.

WHO. 2010. Strategy On Measuring Responsiveness.

Wikipedia Indonesia. 2018. Pengertian persepsi.

https://wikipedia.org diakses pada 17 februari 2019.

Yudha, Achmad. 2013. Gambaran Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Rawat

Jalan Di Rsu Kota Tangerang Selatan. Skripsi. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 111: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

91

Page 112: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

LAMPIRAN

Page 113: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

93

Lampiran 1

Lembar Bimbingan Tugas Akhir

Page 114: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 2

Surat Izin Pengambilan Data Awal

Page 115: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

95

Lampiran 3

Surat Permohonan Uji Validitas

Page 116: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 4

Surat Selesai Uji Validitas

\

Page 117: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

97

Lampiran 5

Surat Permohonan Penelitian

Page 118: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 6

Surat Izin Penelitian “Kesatuan Bangsa dan Politik”

Page 119: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

99

Lampiran 7

Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 120: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 8

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat di STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun, mengadakan penelitian ini sebagai salah satu

kegiatan untuk menyelesaikan tugas Akhir Program Studi Sarjana Kesehatan

Masyarakat di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui „‟Perbedaan Persepsi terhadap

Responsiveness Pelayanan Pasien BPJS dan Non BPJS Unit Rawat Jalan

RSUD Kota Madiun‟‟.

Saya mengharapkan jawaban yang saudara berikan sesuai dengan

kenyataan yang ada. Saya menjamin kerahasiaan jawaban serta informasi yang

diberikan hanya akan dipergunakan untuk mengembangkan ilmu kesehatan

masyarakat dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas artinya saudara

bebas ikut atau tidak tanpa sanksi apapun. Apabila saudara setuju terlibat dalam

penelitian ini dimohon menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.

Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

FITRI YULIATI N.

NIM. 201503066

Page 121: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

101

Lampiran 9

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah mendapatkan penjelasan sertta mengetahui manfaat penelitian

dengan judul „‟Analisis Perbedaan Persepsi terhadap Responsiveness

Pelayanan Pasien BPJS dan Non BPJS Unit Rawat Jalan RSUD Kota

Madiun‟‟, saya menyatakan setuju diikutsertakan dalam penelitian ini dengan

catatan bila sewaktu-waktu dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan

persetujuan. Saya percaya apa yang saya buat dijamin kerahasiaannya.

Madiun, Mei 2019

Responden

(…………..….)

Page 122: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 10

KUESIONER PENELITIAN

Analisis Perbedaan Persepsi terhadap Responsiveness Pelayanan Pasien

BPJS dan Non BPJS Unit Rawat Jalan RSUD Kota Madiun

Identitas Pasien :

1. No. Responden :

2. Nama :

3. Umur :

4. Jenis kelamin : a. Laki-Laki

b. Perempuan

5. Pendidikan terakhir : a. SD c. SMA

b. SMP d. Akademi/Perguruan Tinggi

6. Pekerjaan : a. Tani d. Ibu Rumah Tangga

b. Swasta e. PNS

c. Wiraswasta f. Lain-Lain

Kepesertaan Bpjs :

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara melingkari salah satu jawaban

yang sesuai dengan kenyataan anda saat ini.

1. Apakah anda peserta asuransi BPJS Kesehatan dan sedang memanfaatkan

layanan BPJS Kesehatan ?

a. Ya

b. Tidak

Page 123: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

103

Berikan tanda ceklis( ) pada pernyataan yang paling tepat untuk menggambarkan

Responsiveness Pasien BPJS dan Non BPJS unit rawat jalan di RSUD Kota

Madiun.

No.

PERNYATAAN

Penilaian

STS TS KS S SS

(Keramahan petugas)

1. Dokter dan perawat menggunakan gaya bahasa

yang lembut terhadap pasien

2. Dokter dan perawat tidak memiliki sikap

empati atau mengenali pasien

(keterlibatan pasien dalam pengambilan

keputusan)

3. Dokter dan perawat tidak memberikan

perhatian khusus dalam pengambilan

keputusan perawatan pasien

4. Dokter dan perawat menanyakan terlebih

dahulu setuju/tidak perawatan yang akan

diberikan

(Waktu Tunggu)

5. Pelayanan lambat

6. Prsoedur penerimaan pasien dan administrasi

cepat dan tidak berbelit-belit

(Kejelasan Informasi)

7. Dokter dan perawat menjelaskan dengan rinci

mengenai pelayanan pasien

8. Pasien merasa kejelasan informasi yang

diberikan kurang sesuai dengan standart

pelayanan dalam rumah sakit

(Kenyamanan)

9. Dokter dan perawat membuat pasien merasa

nyaman secara fisik atau emosional

10. Ruang tunggu pelayanan kurang memadai

(Pilihan terhadap pemberian pelayanan)

11. Dokter dan perawat memberikan solusi atau

alternatif lain dalam melakukan pengobatan

12. Dokter dan perawat membedakan status pasien

dalam memberikan pelayanan.

(Kerahasiaan)

13. Dokter dan perawat memproses informasi

tentang pasien secara rahasia

(Kemudahan untuk dikunjungi)

14. Dokter mudah ditemui atau dikunjungi saat

akan melakukan perawatan

Page 124: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 11

KISI-KISI KUESIONER

Judul Penelitian : Analisis Perbedaan Persepsi terhadap Responsiveness Pelayanan

Pasien BPJS dan Non BPJS Unit Rawat Jalan RSUD Kota

Madiun.

Variabel Sub Variabel Jumlah

Soal

Nomor Soal

Favorable Unfavorable

Persepsi

terhadap

Responsiveness

Pelayanan

1.Keramahan

petugas

2.Keterlibatan

pasien dalam

pengambilan

keputusan

3.Waktu Tunggu

4.Kejelasan

Informasi

5.Kenyamanan

6.Pilihan terhadap

pemberian

pelayanan

7.Kerahasiaan

8.Kemudahan

untuk

dikunjungi

2

2

2

2

2

2

1

1

1

4

6

7

9

11

13

14

2

3

5

8

10

12

Total Soal 14

Page 125: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

105

Lampiran 12

Tabulasi Data Umum Responden

No. JK Umur Pend. Terakhir Pekerjaan Kelompok

1 P 54 SD IRT BPJS

2 L 60 SMA Tani BPJS

3 L 65 SD Tani BPJS

4 L 72 SD Tani BPJS

5 P 46 SMA IRT BPJS

6 P 50 SMP IRT BPJS

7 P 69 SD IRT BPJS

8 P 22 D3 lain-lain BPJS

9 P 34 S1 PNS BPJS

10 L 56 SD Tani BPJS

11 P 41 SMP IRT BPJS

12 P 25 S1 lain-lain BPJS

13 P 30 SMA IRT BPJS

14 P 40 SD Wiraswasta BPJS

15 L 55 SD Swasta BPJS

16 L 34 D3 Swasta BPJS

17 L 52 SD Tani BPJS

18 P 44 SMP Tani BPJS

19 L 27 S1 lain-lain BPJS

20 P 50 SD Tani BPJS

21 L 56 SD Swasta BPJS

22 L 47 SMP Wiraswasta BPJS

23 L 23 D3 Swasta BPJS

24 P 46 SMP IRT BPJS

25 P 35 SMP IRT BPJS

26 P 19 SMA Wiraswasta BPJS

27 L 33 S1 Swasta BPJS

28 P 40 S1 PNS BPJS

29 P 28 D3 Wiraswasta BPJS

30 L 25 SMA Swasta BPJS

31 P 44 SMA Wiraswasta BPJS

32 L 54 S1 PNS BPJS

33 L 33 SMA Swasta BPJS

34 P 26 S1 PNS BPJS

35 P 66 SMP IRT BPJS

36 P 49 SD IRT BPJS

37 P 57 SMA IRT BPJS

38 L 41 D3 Swasta BPJS

39 L 56 SMA Wiraswasta BPJS

Page 126: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

40 P 23 SMA lain-lain BPJS

41 L 18 SMA lain-lain BPJS

42 P 37 SMA IRT BPJS

43 P 32 SMA IRT BPJS

44 L 58 SMP Wiraswasta BPJS

45 P 55 SMA IRT BPJS

46 P 22 SMA Swasta Non BPJS

47 P 32 S1 Swasta Non BPJS

48 P 35 S1 Swasta Non BPJS

49 L 72 SD Tani Non BPJS

50 L 24 SMA Swasta Non BPJS

51 L 30 SMA Wiraswasta Non BPJS

52 P 27 D3 lain-lain Non BPJS

53 L 36 SMA Tani Non BPJS

54 P 41 SMA IRT Non BPJS

55 P 21 SMA Wiraswasta Non BPJS

56 L 44 SMA Wiraswasta Non BPJS

57 L 70 SD Tani Non BPJS

58 P 32 SMA Swasta Non BPJS

59 P 28 S1 lain-lain Non BPJS

60 P 26 S1 lain-lain Non BPJS

61 L 20 SMA lain-lain Non BPJS

62 L 33 S1 Swasta Non BPJS

63 L 57 SD Wiraswasta Non BPJS

64 P 32 SMP Wiraswasta Non BPJS

65 P 53 SD IRT Non BPJS

67 L 45 SMA Wiraswasta Non BPJS

68 P 24 S1 Wiraswasta Non BPJS

69 L 45 SMA Wiraswasta Non BPJS

70 P 32 D3 Swasta Non BPJS

71 L 57 SMP Tani Non BPJS

72 L 25 D3 lain-lain Non BPJS

73 P 32 SMP IRT Non BPJS

74 P 28 S1 Swasta Non BPJS

75 L 37 SMA Swasta Non BPJS

76 L 40 SMP Wiraswasta Non BPJS

77 P 57 SMA IRT Non BPJS

78 L 62 SD Tani Non BPJS

79 L 49 SMP Tani Non BPJS

80 L 40 SMA Swasta Non BPJS

81 P 45 SMA Wiraswasta Non BPJS

82 P 33 S1 lain-lain Non BPJS

83 P 27 S1 lain-lain Non BPJS

84 L 25 SMA Swasta Non BPJS

Page 127: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

107

85 L 38 SMA Wiraswasta Non BPJS

86 P 40 SMA IRT Non BPJS

87 L 67 SMP Tani Non BPJS

88 L 50 SMP Tani Non BPJS

89 P 45 SMA IRT Non BPJS

90 P 40 SMA IRT Non BPJS

Page 128: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 13

Tabulasi Kuesioner Responsiveness Pasien BPJS dan Non BPJS

A. Pasien BPJS

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 Total Total Skor dalam %

4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 96 137

4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4 5 103 147

5 3 3 5 1 4 4 3 4 4 3 3 5 5 94 134

4 4 4 3 3 5 4 5 4 5 4 3 5 5 106 151

4 4 3 3 3 4 5 5 5 3 4 4 5 5 104 149

4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 93 133

5 3 3 4 4 3 3 2 3 3 5 5 4 5 95 136

4 4 3 3 5 3 2 1 3 3 4 4 4 4 86 123

4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 3 5 4 103 147

5 4 4 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 3 111 159

5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 3 3 106 151

4 3 2 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 95 136

4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 95 136

4 3 3 5 2 3 4 3 2 4 4 5 5 3 92 131

5 3 4 3 4 2 3 3 2 5 4 4 3 3 90 129

3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 63 90

4 4 2 5 3 3 3 4 1 2 4 4 2 3 83 119

5 2 4 5 3 4 4 3 3 2 5 4 5 5 98 140

5 5 3 4 2 2 4 4 2 2 5 3 2 1 85 121

4 2 4 3 5 4 3 4 2 2 3 3 4 5 87 124

4 4 3 5 5 3 4 4 2 3 5 5 5 3 102 146

3 4 3 4 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 90 129

Page 129: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

109

4 3 3 4 3 4 5 3 5 1 5 4 3 4 95 136

5 3 3 5 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 87 124

5 3 4 5 1 2 2 3 4 3 4 3 3 4 85 121

4 3 4 5 5 2 2 5 4 3 4 3 3 4 95 136

5 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 89 127

4 3 4 4 1 2 3 4 4 4 5 3 4 5 91 130

5 4 3 3 1 4 1 3 2 4 2 3 5 3 78 111

4 3 4 3 2 5 4 4 3 4 5 3 3 3 94 134

4 4 5 5 3 3 5 3 3 2 4 3 3 3 94 134

4 3 5 4 2 4 3 4 3 3 4 5 4 3 95 136

4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 5 95 136

5 5 3 4 3 4 3 2 4 5 5 4 4 4 102 146

5 2 5 4 3 5 3 2 5 4 3 3 4 5 97 139

4 3 4 4 3 5 4 2 3 5 3 4 5 5 98 140

4 3 4 5 1 3 3 1 2 3 5 4 4 1 81 116

5 4 5 5 2 2 4 1 4 2 4 4 5 1 90 129

4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 5 4 5 3 92 131

5 3 5 5 4 4 4 4 4 1 5 4 3 5 104 149

5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 105 150

4 4 4 3 2 4 2 5 4 4 5 4 5 5 100 143

5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 111 159

3 4 3 4 4 4 2 2 4 5 4 5 2 4 94 134

5 4 4 4 5 3 4 3 5 3 4 3 5 5 104 149

B. Pasien Non-BPJS

Page 130: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 Total Total Skor dalam %

5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 107 153

5 4 3 5 2 5 5 5 5 2 4 2 4 3 101 144

4 2 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 103 147

4 3 4 5 3 4 5 4 4 1 5 3 4 4 98 140

3 3 4 5 3 5 4 4 5 1 4 4 5 4 99 141

4 3 3 5 2 4 3 4 4 1 4 3 4 5 89 127

4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 4 3 4 4 86 123

4 3 3 4 3 4 2 2 4 1 5 4 5 4 87 124

4 3 4 4 3 5 4 3 2 3 3 4 4 4 92 131

4 3 4 5 3 5 5 4 5 2 4 4 5 4 105 150

4 4 4 4 3 5 3 3 5 2 4 4 3 4 97 139

3 4 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 109 156

3 4 4 4 3 5 5 5 5 2 4 4 5 4 105 150

4 5 4 5 4 5 2 3 3 3 4 4 3 3 98 140

3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 86 123

4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 97 139

5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 114 163

5 5 3 3 3 4 5 5 4 1 4 5 4 3 101 144

5 2 2 5 2 4 5 5 5 1 5 3 4 3 95 136

3 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 108 154

4 4 5 5 5 4 3 4 4 1 5 3 5 3 102 146

4 3 4 5 3 5 4 4 4 3 3 3 4 5 99 141

4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 3 5 102 146

4 3 5 4 2 5 5 5 4 2 4 1 5 3 96 137

3 3 3 5 4 5 4 4 3 2 4 3 4 4 94 134

3 5 3 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 5 103 147

4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 3 5 5 100 143

3 2 5 5 4 5 4 2 4 4 4 3 4 5 99 141

4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 112 160

4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 3 5 100 143

Page 131: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

111

5 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 5 3 5 102 146

3 2 4 2 3 4 5 5 3 3 4 3 4 4 90 129

5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 114 163

4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 110 157

5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 101 144

4 4 2 5 5 5 4 4 4 2 4 4 5 4 103 147

4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 1 4 5 89 127

4 4 3 5 3 5 5 3 4 1 5 5 4 4 102 146

5 3 3 5 4 4 4 4 4 1 4 5 4 5 101 144

3 3 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 5 101 144

4 3 5 3 5 5 4 5 4 2 5 5 4 5 109 156

4 4 3 5 4 5 5 5 5 2 4 5 4 4 110 157

3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 92 131

5 3 4 3 3 4 3 5 5 4 3 5 4 4 102 146

3 3 5 5 4 5 4 5 4 1 4 4 4 5 103 147

5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 107 153

Lampiran 14

Uji Validitas

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P12 P13 P14 P15 P16 Total

Page 132: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

P1 Pearson Correlation 1 .169 -.012 -.171 -.079 .352* .099 .248 .000 -.306 .138 -.033 .572

** -.027 .138 -.012 .368

*

Sig. (2-tailed) .317 .944 .312 .641 .033 .562 .139 1.000 .066 .416 .846 .000 .872 .416 .944 .025

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P2 Pearson Correlation .169 1 -.075 .401* .024 .044 .414

* .344

* .000 -.473

** -.216 -.022 .104 -.278 .184 -.075 .328

*

Sig. (2-tailed) .317 .660 .014 .889 .796 .011 .037 1.000 .003 .199 .899 .541 .095 .276 .660 .047

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P3 Pearson Correlation -.012 -.075 1 -.046 .408* .171 -.009 .070 .131 -.012 .408

* -.336

* -.033 .383

* -.253 1.000

** .461

**

Sig. (2-tailed) .944 .660 .789 .012 .311 .957 .682 .438 .944 .012 .042 .847 .019 .131 .000 .004

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P4 Pearson Correlation -.171 .401* -.046 1 .195 -.227 .461

** .180 .099 .079 .029 -.071 .029 .006 -.303 -.046 .329

*

Sig. (2-tailed) .312 .014 .789 .247 .177 .004 .287 .560 .643 .864 .674 .864 .972 .069 .789 .047

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P5 Pearson Correlation -.079 .024 .408* .195 1 .339

* -.033 .296 .258 .138 .243 -.324 -.190 .322 -.298 .408

* .509

**

Sig. (2-tailed) .641 .889 .012 .247 .040 .847 .076 .123 .416 .148 .050 .260 .052 .073 .012 .001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P6 Pearson Correlation .352* .044 .171 -.227 .339

* 1 .094 .402

* .226 -.257 .035 -.206 .187 .292 -.193 .171 .506

**

Sig. (2-tailed) .033 .796 .311 .177 .040 .580 .014 .178 .124 .838 .222 .268 .080 .253 .311 .001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P7 Pearson Correlation .099 .414* -.009 .461

** -.033 .094 1 .206 -.066 -.233 -.143 .030 -.033 -.058 -.143 -.009 .306

Page 133: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

113

Sig. (2-tailed) .562 .011 .957 .004 .847 .580 .222 .699 .165 .399 .862 .847 .735 .399 .957 .066

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P8 Pearson Correlation .248 .344* .070 .180 .296 .402

* .206 1 .318 -.421

** .229 -.404

* -.105 .293 -.105 .070 .585

**

Sig. (2-tailed) .139 .037 .682 .287 .076 .014 .222 .055 .009 .173 .013 .538 .078 .538 .682 .000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P9 Pearson Correlation .000 .000 .131 .099 .258 .226 -.066 .318 1 -.194 .516** -.471

** .194 .560

** .000 .131 .585

**

Sig. (2-tailed) 1.000 1.000 .438 .560 .123 .178 .699 .055 .250 .001 .003 .251 .000 1.000 .438 .000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P10 Pearson Correlation -.306 -.473** -.012 .079 .138 -.257 -.233 -.421

** -.194 1 -.188 .111 -.296 -.245 -.079 -.012 -.328

*

Sig. (2-tailed) .066 .003 .944 .643 .416 .124 .165 .009 .250 .266 .513 .075 .145 .641 .944 .048

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P11 Pearson Correlation .138 -.216 .408* .029 .243 .035 -.143 .229 .516

** -.188 1 -.252 .135 .611

** -.082 .408

* .543

**

Sig. (2-tailed) .416 .199 .012 .864 .148 .838 .399 .173 .001 .266 .132 .427 .000 .630 .012 .001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P12 Pearson Correlation -.033 -.022 -.336* -.071 -.324 -.206 .030 -.404

* -.471

** .111 -.252 1 -.109 -.387

* .322 -.336

* -.289

Sig. (2-tailed) .846 .899 .042 .674 .050 .222 .862 .013 .003 .513 .132 .522 .018 .052 .042 .082

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P13 Pearson Correlation .572** .104 -.033 .029 -.190 .187 -.033 -.105 .194 -.296 .135 -.109 1 .105 -.190 -.033 .239

Sig. (2-tailed) .000 .541 .847 .864 .260 .268 .847 .538 .251 .075 .427 .522 .535 .260 .847 .155

Page 134: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P14 Pearson Correlation -.027 -.278 .383* .006 .322 .292 -.058 .293 .560

** -.245 .611

** -.387

* .105 1 -.183 .383

* .572

**

Sig. (2-tailed) .872 .095 .019 .972 .052 .080 .735 .078 .000 .145 .000 .018 .535 .277 .019 .000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P15 Pearson Correlation .138 .184 -.253 -.303 -.298 -.193 -.143 -.105 .000 -.079 -.082 .322 -.190 -.183 1 -.253 -.083

Sig. (2-tailed) .416 .276 .131 .069 .073 .253 .399 .538 1.000 .641 .630 .052 .260 .277 .131 .626

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

P16 Pearson Correlation -.012 -.075 1.000** -.046 .408

* .171 -.009 .070 .131 -.012 .408

* -.336

* -.033 .383

* -.253 1 .461

**

Sig. (2-tailed) .944 .660 .000 .789 .012 .311 .957 .682 .438 .944 .012 .042 .847 .019 .131 .004

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

Total Pearson Correlation .368* .328

* .461

** .329

* .509

** .506

** .306 .585

** .585

** -.328

* .543

** -.289 .239 .572

** -.083 .461

** 1

Sig. (2-tailed) .025 .047 .004 .047 .001 .001 .066 .000 .000 .048 .001 .082 .155 .000 .626 .004

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 135: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

1

Lampiran 15

Output SPSS

1. Distribusi Frekuensi Umur Responden

Umur_Pasien_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1

2

3

4

Total

11

9

10

15

45

24.4

20.0

22.2

33.3

100.0

24.4

20.0

22.2

33.3

100.0

24.4

44.4

66.7

100.0

Umur_Pasien_Non_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1

2

3

4

Total

14

15

8

8

45

31.1

33.3

17.8

17.8

100.0

31.1

33.3

17.8

17.8

100.0

31.1

64.4

82.2

100.0

2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden

Jenis_Kelamin_Pasien_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Laki-laki

Perempuan

Total

19

26

45

42.2

57.8

100.0

42.2

57.8

100.0

42.2

100.0

Jenis_Kelamin_Pasien_Non_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Laki-laki

Perempuan

Total

22

23

45

48.9

51.1

100.0

48.9

51.1

100.0

48.9

100.0

Page 136: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

3. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden

Pekerjaan_Pasien_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Tani

Swasta

Wiraswasta

IRT

PNS

Lain-lain

Total

7

8

7

14

4

5

45

15.6

17.8

15.6

31.1

8.9

11.1

100.0

15.6

17.8

15.6

31.1

8.9

11.1

100.0

15.6

33.3

48.9

80.0

88.9

100.0

Pekerjaan_Pasien_Non_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Tani

Swasta

Wiraswasta

IRT

Lain-lain

Total

8

11

11

8

7

45

17.8

24.4

24.4

17.8

15.6

100.0

17.8

24.4

24.4

17.8

15.6

100.0

17.8

42.2

66.7

84.4

100.0

4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden

Pendidikan_Pasien_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid SD

SMP

SMA

D3/S1

Total

11

8

14

12

45

24.4

17.8

31.1

26.7

100.0

24.4

17.8

31.1

26.7

100.0

24.4

42.2

73.3

100.0

Pendidikan_Pasien_Non_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid SD

SMP

SMA

D3/S1

Total

5

7

21

12

45

11.1

15.6

46.7

26.7

100.0

11.1

15.6

46.7

26.7

100.0

11.1

26.7

73.3

100.0

Page 137: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

3

5. Distribusi Frekuensi Persepsi Responsiveness

Persepsi_Pasien_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Baik

Tidak Baik

Total

15

30

45

33.3

66.7

100.0

33.3

66.7

100.0

33.3

100.0

Persepsi_Pasien_Non_BPJS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Baik

Tidak Baik

Total

32

13

45

71.1

28.9

100.0

71.1

28.9

100.0

71.1

100.0

6. Uji Normalitas Data

Tests_of_Normality

Responsiveness Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Persepsi BPJS

NON BPJS

.424

.447

45

45

.000

.000

.595

.569

45

45

.000

.000

7. Uji Mann Whitney U-Test

Ranks Responsiveness N Mean Rank Sum of Ranks

Persepsi BPJS

NON BPJS

Total

45

45

90

37.00

54.00

1665.00

2430.00

Test Statistics

Persepsi Mann-Whitney U

Wilcoxon W

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

630.000

166503

-3.567

.000

Page 138: SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI RESPONSIVENESS …repository.stikes-bhm.ac.id/588/1/1.pdf · 2019. 12. 30. · keluarga besar IKM AKK BHM Madiun Angkatan 2015 atas canda tawanya

Lampiran 16

Dokumentasi