SKRIPSI ANALISA QUALITY DRIVE TEST BENCHMARKING

of 69 /69
SKRIPSI ANALISA QUALITY DRIVE TEST BENCHMARKINGMENGGUNAKAN SOFTWARE NEMO ANALYZE DI WILAYAH GOWA OLEH PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021 FIRMAN 105821114717 ADI MALIK MUHAMMAD MUTSUHITO 105821101617

Embed Size (px)

Transcript of SKRIPSI ANALISA QUALITY DRIVE TEST BENCHMARKING

MENGGUNAKAN SOFTWARE NEMO ANALYZE
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
penulis diberi kemudahan untuk menyelesaikan skripsi tentang ANALISA
“QUALITY DRIVE TEST BENCHMARKING” MENGGUNAKAN
SOFWARE NEMO HANDY DAN NEMO ANALYZE DI WILAYAH GOWA.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Teknik.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis
selama proses penyelesaian skripsi ini hingga selesai. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan pada :
1. Muhammadiyah Makassar
2. Ibu Dr. Ir. Hj. Nurnawaty, ST,.MT. IPM selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Ibu Adriani, S.T., M.T selaku Ketua Prodi Teknik Elektro
4. Bapak Dr. Eng, Ir. H. Zulfajri Basri Hasanuddin, M.Eng dan Ibu Rahmania,
ST,.MT selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan dan tugas yang
diberikan;
5. Kedua orang tua serta keluarga penulis atas segala dukungan yang diberikan;
6. Pimpinan serta rekan kerja di kantor PT. Telkom Infra Makassar atas bantuan
dan fasilitas yang telah diberikan.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
NEMO ANALYZE DI WILAYAH GOWA
OLEH:
Penelitian ini dilakukan karena pesatnya perkembangan teknologi 4G di wilayah kota Gowa tetapi
belum diketahui apakah wilayah kota Gowa sendiri memiliki kualitas jaringan yang baik karena
masyarakat mengakses jaringan 4G bukan hanya operator Telkomsel saja tetapi juga ada operator
lain yaitu operator Tri, Xl dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas jaringan
operator Telkomsel dan Operator Tri diwilayah kota Gowa. Metode pengambilan data dilakukan
secara langsung di lapangan menggunakan software Nemo Henddy dan Nemo Analyze. Dalam
penelitian ini terdapat parameter, yang fokus pengambilan datanya yaitu: Serving Sytem, RSRP,
SINR dan THROUGHPUT. Pada serving system operator Tri lebih kuat saat pengambilan data di
beberapa titik wilayah karena saat pengambilan data operator tri menetap pada jaringan LTE tidak
berpindah ke UMTS maupun GSM Sedangkan operator Telkomsel pada saat pengambilan data di
beberapa titik wilayah terdapat perpindahan serving system dari LTE dan UMTS.
Keywords: Serving Sytem, RSRP, SINR dan THROUGHPUT.
vii
ABSTRACT
ANALYZE IN GOWA AREA
ADI MALIK MUHAMMAD MUTSUHITO, FIRMAN
This research was conducted because of the rapid development of 4G technology in the city of Gowa
but it is not yet known whether the area of Gowa city itself has good network quality because people
access the 4G network not only by Telkomsel operators but also by other operators, namely Tri, Xl and
others. This study aims to determine the network quality of Telkomsel and Tri Operators in the Gowa
city area. The data collection method is carried out directly in the field using Nemo Henddy and Nemo
Analyze software. In this study there are parameters, the focus of which is to collect data, namely:
Serving System, RSRP, SINR and THROUGHPUT. In the serving system, the Tri operator is stronger
when retrieving data at several regional points because when data retrieval, the tri operator stays on
the LTE network, does not switch to UMTS or GSM.
Keywords: Serving Sytem, RSRP, SINR and THROUGHPUT.
viii
ix
C. Arsitektur LTE .................................................................................................. 7
E. Drive Test ......................................................................................................... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 20
A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 20
B. Alat dan Bahan ................................................................................................ 20
C. Tahapan Penelitian .......................................................................................... 21
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 22
F Perangkat Penelitian ........................................................................................ 23
A. Operator Telkomsel ........................................................................................ 23
B. Operator Tri .................................................................................................... 32
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 43
Gambar 2.2. Arsitektur Jaringan LTE ................................................................... 9
Gambar 2.3. FDD dan TDD pada LTE ............................................................... 11
Gambar 2.4 Color Legend Serving System ......................................................... 17
Gambar 2.5 Standard Color Legend RSRP ............................................................ 17
Gambar 2.6 Standard Color Legend SINR.............................................................. 18
Gambar 2.7 Standard Color Legend Throughput ................................................... 19
Gambar 3.1 Diagram Alir ................................................................................... 21
Gambar 3.2 Jalur Drive Test ............................................................................... 24
Gambar 4.1 Map ploting and color legend serving system operator Telkomsel ....... 25
Gambar 4.2 Map ploting dan color legend RSRP operator Telkomsel .................... 27
Gambar 4.3 Map ploting dan color legend SINR operator Telkomsel ..................... 29
Gambar 4.4 Map ploting dan color legend Throughput operator Telkomsel .......... 31
Gambar 4.5 Map ploting dan color legend Serving System operator Tri.................. 32
Gambar 4.6 Map ploting dan color legend RSRP operator Tri ................................. 34
Gambar 4.7 Map ploting dan color legend SINR operator Tri .................................. 36
Gambar 4.8 Map ploting dan color legend Throughput operator Tri ....................... 38
xii
Tabel 4.1 RSRP Telkomsel .......................................................................................... 26
Tabel 4.2 SINR Telkomsel ........................................................................................... 28
Tabel 4.3 Throughput Telkomsel ................................................................................ 30
Tabel 4.4 RSRP Tri ....................................................................................................... 33
Tabel 4.5 SINR Tri ........................................................................................................ 35
Tabel 4.6 Throughput Tri ............................................................................................. 37
Tabel. 4.7. Perbandingan Serving System Operator Telkomsel dan Tri .................... 39
Tabel 4.8. Perbandingan RSRP Operator Telkomsel dan Tri ..................................... 40
Tabel 4.9. Perbandingan SINR Operator Telkomsel dan Tri ..................................... 41
Tabel 4.10. Perbandingan Throughput Operator Telkomsel dan Tri ......................... 41
xiii
Downlink : Sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari satelit ke
stasiun bumi.
menggunakan kendaraan.
ENodeB : Base transciever station pada teknologi LTE
GPRS : (General Packet Radio Service) Suatu teknologi yang
memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat
dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch
Data atau CSD.
mengkombinasikan antara teknik TDMA (Time Division
Multiple Access) dan teknik FDMA (Frequency Division
Multiple Access)
pelanggan untuk semua data permanen user.
nirkabel yang akan hadir dengan kemampuan pengiriman
data mencapai 42 Mbit/s untuk downlink dengan
menggunakan modulasi 64QAM dan 11 Mbit/s
untuk uplink dengan modulasi 16QAM.
LTE : (Long Term Evolution) sebuah teknologi seluler 4G nama
yang diberikan pada sebuah projek dari Third Generation
Partnership Project (3GPP) untuk memperbaiki standart
mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS WCDMA.
MIMO : Teknik multiple antena pada transceiver perangkat
Telekomunikasi
keamanan operator.
informasi reference signal dalam rentang frekuensi
bandwidth yang digunakan.
pusat operasioanal dan maintenance.
daya sinyal terima dengan interferensi dan noise
satuan bps.
untuk memperoleh layanan komunikasi bergerak.
UMTS : (Universal Mobile Telecommunication System) Platform
teknologi seluler yang dikembangkan oleh 3GPP (3rd
Generation Partnership Project) dan dikenal sebagai
teknologi generasi ketiga (3G)
bumi ke satelit.
yang digunakan dalam jaringan 3G
WiMAX : (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
merupakan nama industri untuk kelompok IEEE 802.16 yang
dipromosikan oleh organisasi WiMAX Forum.
xvi
Perkembangan dunia teknologi informasi dan telekomunikasi, telah
mengalami perubahan yang sangat pesat mulai dari Generasi ke-1, ke-2, ke-3
sehingga sampailah pada generasi ke-4 di masa sekarang ini. Kinerja jaringan
sangat diperlukan untuk mengakses internet baik digunakan untuk PC, Notebook,
Smartphone, Tablet.
seluler, sangat penting untuk mengutamakan kualitas jaringan yang akan
dirasakan oleh pengguna. Jaringan outdoor belum mampu mencakup seluruh
bangunan di wilayah pesisir yang memiliki banyak ruang. Pelemahan jaringan di
wilayah pesisir terjadi karena redaman jaringan dan juga karena jarak antar
sumber sinyal dengan pengguna di wilayah pesisir tersebut.
Pada generasi 4G sekarang ini sangat di minati oleh masyarakat karena
selain akases jaringan yang cepat tetapi juga mampu meminimalkan gangguan
pada jaringan. Sehingga masyarakat dalam hal ini lebih membutuhkan akses
performa jaringan yang baik.
Namun untuk di Indonesia sendiri teknologi 4G khususnya untuk teknologi
Long Term Evolution (LTE) sendiri masih belum dapat dinikmati oleh seluruh
2
sekarang bahkan sudah lama mendukung layanan 4G.
Wilayah kota Gowa sekarang ini telah mendukung layanan 4G tetapi masih
belum spesifik apakah wilayah kota Gowa sendiri memiliki kualitas jaringan yang
baik karena masyarakat mengakses jaringan 4G bukan hanya operator Telkomsel
saja tetapi juga ada operator lain yaitu operator Tri, Xl dan lainnya.
Dari permasalah inilah mengenai berkembangnya teknologi informasi dan
telekomunikasi yang semakin pesat khususnya operator Telkomsel dan Tri yang
belum meratanya layanan 4G khususnya di kota Gowa. Oleh karena itu penulis
akan membahas judul penelitian tersebut dengan judul “Analisa Quality Drive
Test Benchmarking Menggunakan Nemo Handy dan Nemo Analyze di Wilayah
Gowa”.
1. Bagaimana pengukuran jaringan Telkomsel dan jaringan Tri menggunakan
software Nemo Handy dengan metode Drive Test diwilayah kota Gowa
2. Bagaimana hasil analisa pengukuran menggunakan software Nemo
Analyze
Operator Tri berdasarkan parameter Serving System RSRP, SINR dan
Throughput di wilayah Kota Gowa.
3
Telkomsel dan Operator Tri di wilayah kota Gowa.
D. Batasan Masalah
1. Mengukur kualitas jaringan menggunakan software Nemo Handy dengan
metode drive test di wilayah Kota Gowa.
2. Menganalisisa hasil pengukuran Drive Test menggunakan Nemo Analyze.
3. Membandingkan kualitas jaringan Operator Telkomsel dan Operator Tri
berdasarkan parameter Serving System RSRP, SINR dan Throughput di
wilayah Kota Gowa.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tentang analisis jaringan ini dapat diperoleh manfaat
yaitu untuk mengetahui kualitas jaringan di beberapa wilayah Kota Gowa, Untuk
mengetahui perbandingan kualitas jaringan 4G Operator Telkomsel dan Operator
Tri diwilayah Kota Gowa.
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai teoritis dalam berbagai aspek yang akan
mendukung kearah analisi skripsi yang akan dibuat.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjeaskan tentang proses penelitian yang akan dilaksanakan, yakni
lokasi penelitian, waktu dan pelaksanaan serta analisis penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Menjelaskan tentang teori dan pembahasan yang di jadikan sebagai rujukan dari
penulisan skripsi seperti internet, jurnal, buku dan lain-lain.
5
dikembangkan oleh 3GPP sejak tahun 2004. Dengan kecepatan downlink sebesar
100 Mbps dan uplink 50 Mbps. LTE adalah perkembangan jaringan telekomunikasi
dari jaringan-jaringan sebelumnya yang secara kualitas lebih baik.[3][4]
Sebagaimana perkembangan LTE terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Evolusi 3GPP
berikut:
1. Kebutuhan akan pengembangan jaringan 3G dalam waktu yang akan
datang. [3] [2]
2. Kebutuhan pelanggan akan kecepatan data yang tinggi dan Quality Of
Service (QOS). [3] [2]
6
4. Mengurangi biaya operasional karena arsitektur jaringan yang sederhana. [3]
[2]
sangat lambat. [8]
Generasi Kedua adalah Teknologi jaringan yang terfokus pada kualitas
jaringan yang sangat baik dan sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini
menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA), Code Division
Multiple Access ( CDMA) dan GSM(Global System for Mobile Communications).
[8]
Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut.
a. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100
km/jam. [8]
b. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan
kaki. [8]
c. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam
(stasioner). [8]
Yang termasuk dalam teknologi ini adalah High Speed Downlink Packet
Access (HSDPA) dan Wireless Broadband (WiBro). [8]
4. Generasi keempat(4G)
Generasi Keempat adalah Teknologi jarigan dengan kecepatan downlink
sebesar 100 Mbps dan uplink 50 Mbps. Yang Digital broadband packet data all IP
adalah Wi-Fi, WIMAX, dan LTE. [8]
C. Arsitektur Long Term Evolution
Teknologi jaringan LTE atau 4G-LTE merupakan pengembangan dari
teknologi sebelumnya. Sehingga teknologi 2G dan 3G merupakan dasar dari
teknologi 4G. Karena pada dasarnya teknologi 4G adalah merupakan
pengembangan dari teknologi sebelumnya sehingga tidak membuang fitur – fitur
yang ada sebelumnya. [6]
Perkembangan teknologi komunikasi dapat dilihat pada table 2.1.
Tabel 2.1. Kecepatan Transfer Teknologi Telekomunikasi
Technology Downlink(kbps) Uplink(kbps)
3 G
sama yaitu pada pengembangan kecepatan transfer data. Jaringan 4G merupakan
successor dari jaringan teknologi 3G dan 10 kali lebih cepat dari 3G, hingga kini
4G sudah tahap produksi (HSPA, HSPA+, WIMAX dan LTE).
9
Dari gambar 2.2., dapat dilihat bahwa E-UTRAN sangat fleksibel. Satu
eNodeB dapat berhubungan dengan MME/UPE yang manapun, tidak seperti
NodeB yang hanya dapat berhubungan dengan satu RNC. [2] Sedangkan
arsitektur lengkap LTE ada pada dibawah ini:
1. eNodeB
eNodeB adalah jaringan akses 4G(LTE) yang saling keterkaitan dengan UE
(User Equipment). eNodeB berfungsi mengawasi, mengamati dan mengontrol
setiap pengiriman jaringan yang dibawa sinyal Radio Resurce Management
(RRM). [6] [2]
MME adalah control utama jaringan LTE yang mengelola setiap pelanggan
ataupun pengguna. [6] [2]
3. Serving Gateway (SGW)
4. Home Subscriber Server (HSS)
HSS adalah kombinasi antara AuC dan autentikasi, dimana AuC sebagai
database dan autentikasi sebagai tempat informasi. [6] [2]
D. Aspek Interface Radio LTE
Spesifikasi LTE telah ditetapkan oleh 3GPP untuk user equipment (UE)
dan eNodeB. Adapun spesifikasi teknik LTE yang telah ditetapkan meliputi mode
akses radio, teknik akses jamak, mode transmisi MIMO, dan modulasi yang
digunakan . [2]
kemampuan jaringan untuk melakukan komunikasi dalam dua arah secara
simultan atau dikenal dengan istilah komunikasi Full Duplex. Oleh karena itu
untuk dapat melakukan komunikasi dua arah secara simultan, maka dibutuhkan
suatu teknik duplex. Pada umumnya terdapat dua teknik duplex yang biasanya
digunakan, yaitu Frequency Division Duplex (FDD) dan Time Division Duplex
(TDD). FDD merupakan teknik duplex yang menggunakan dua frekuensi yang
11
dengan frekuensi yang berbeda- beda. Dengan teknik ini dibutuhkan guard
frequency untuk memisahkan frekuensi pengiriman dan penerimaan secara
simultan, serta dibutuhkan proses filtering frekuensi yang harus akurat.
Sedangkan TDD menggunakan frekuensi tunggal dan frekuensi tersebut
digunakan oleh semua kanal untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data.
Setiap kanal tersebut di-multiplexing dengan menggunakan basis waktu sehingga
setiap kanal memiliki time slot yang berbeda. [2] Perbedaan teknik FDD dan
TDD dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 FDD dan TDD pada LTE
Pada Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa dalam teknik FDD lebih banyak
menggunakan spektrum frekuensi yang tersedia. FDD lebih unggul
dalam menangani latency dibandingkan TDD karena kanal harus lebih lama
menunggu waktu pemprosesan dalam multiplexing. [2]
Interface radio LTE mendukung Frequency Divison Duplex dan
Time Divison Duplex (TDD), yang masing-masing memiliki struktur frame yang
12
berbeda- beda. Pada LTE terdapat 15 band operasi FDD dan 8 band operasi TDD
pada LTE. LTE juga dapat menggunakan fasilitas half-duplex FDD yang
mengizinkan sharing hardware di antara uplink dan downlink dimana koneksi
uplink dan downlink tidak digunakan secara simultan. LTE dapat menggunakan
kembali semua band frekuensi yang digunakan pada UMTS. [2]
E. Drive Test
Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan
radio. Tujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di
lapangan. [1][4][7] Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio
Frequency (RF) di suatu Base Transceiver Station (BTS) maupun dalam lingkup
Base Station Sub-System (BSS) yang dilakukan dengan mobil sehingga
pengukuran dilakukan bergerak. Perjalananpun dilengkapi dengan peta digital,
GPS, handset dan software drive test, seperti Agilent, Nemo (Nokia), TEMS
(Ericsson), dan Rohde & Schwarz. [1]
Selain tujuan umum diatas, dalam proses drive test dapat bertujuan khusus
untuk optimasi suatu jaringan seperti berikut :
1. Untuk mengetahui Coverage sebenarnya di lapangan, apakah sudah sesuai
dengan prediksi Coverage pada saat Planning. [1]
2. Untuk mengetahui parameter jaringan di lapangan, apakah sudah sesuai
dengan parameter Planning dan Optimasi. [1]
13
3. Untuk mengetahui Performansi jaringan setelah di lakukan perubahan seperti
penambahan atau pengurangan TRX. [1]
4. Untuk mengetahui adanya Interferensi dari sel-sel tetangga. [1]
5. Untuk mencari adanya Poor Coverage atau daerah yang memiliki daya terima
signal yang rendah. [1]
6. Untuk mencari RF issue yang berkaitan adanya Drop Call atau Block Call.
[1]
7. Untuk mengetahui Performansi jaringan operator lain atau Benchmarking. [1]
2. Perangkat Drive Test
Handphone atau telepon genggam merupakan perangkat yang paling penting
karena untuk mengukur kekuatan sinyal saat mobil sedang berjalan dan sebagai
pengirim sinyal GPS. [1]
Nemo handy merupakan aplikasi yang berguna untuk melakukan pengukuran
baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan secara simultan. Nemo handy
memiliki fitur pengukuran real time dengan menggunakan telepon
genggam/handphone. Aplikasi ini akan menyimpan data berupa log file pada
memory handphone. Nemo handy biasa digunakan untuk drive test dengan
menunjukan hasil seberapa baik kualitas sinyal, seberapa cepat kecepatan transfer,
dan seberapa tinggi level sinyal. Nemo handy dapat digunakan sebagai pencarian
data untuk optimasi jaringan pada teknologi 4G. [1]
14
c. Perangkat Lunak Gpx Viewer Pro
Perangkat Lunak Gpx Viewer Pro adalah pencari lokasi GPS, penampil trek
GPS, penganalisa, perekam, pelacak dan alat navigasi sederhana untuk perjalanan
Anda dan aktivitas luar ruangan. [1]
d. Kabel Data
data yang digunakan antara lain USB, Serial. [1]
e. Aksesoris
3. Perangkat Analisa Drive Test
1. Laptop
Laptop adalah komputer bergerak (bisa dipindahkan dengan mudah) yang
berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung
ukuran, bahan, dari spesifikasi laptop tersebut, laptop dapat digunakan dalam
lingkungan yang berbeda dari komputer. Mereka termasuk layar, keyboard, dan
trackpad atau trackball, yang berfungsi sebagai mouse.
2. Lunak Nemo Analyze
Nemo Analyze adalah software yang digunakan untuk menganalisa hasil dari
drive test yang mana di dalamnya dapat menganalisa tentang parameterparameter
yang sesuai dengan KPI. Dalam Nemo Analyzer data yang dianalisis adalah
berupa logfile dari Nemo Handy yang sebelumnya digunakan untuk drive test.
15
Jenis-jenis pengukuran drive test dibagi menjadi mode pengukuran dan cara
pengambilan data. Pada mode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu :
a. Drive Test Idle Mode
Pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle (tidak
melakukan call/sms). Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk mengetahui
signal strength suatu area yang terindikasi low signal/no service. [1]
b. Drive Test Dedicated Mode
Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal (long
Call/Short Call ke destination number tertentu). Untuk mengukur dan
mengidentifikasi kualitas voice dan data. [1]
c. Drivetest QoS Mode
Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal dengan
metode call set up dan call end dengan formula time / command squence
tertentu.[1]
5. Cara Pengambilan Data Dengan Drive Test
Cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses, antara lain :
1. Single Site Verification (SSV), merupakan drive test untuk memverifikasi
setiap site bagus atau tidak. [1]
16
2. Cluster, merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau
daerah yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator
jaringan. [1]
dalam satu cluster atau daerah. [1]
4. Optimasi, merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service quality
pada site yang sudah jadi. [1]
6. Sinyal Yang Diujikan Pada Drive Test
Pada pengujian sinyal-sinyal drive test, ada beberapa jenis namun pada
laporan kali ini akan membahas hasil Drive Test berdasarkan sinyal 4G.
F. Parameter Drive Test LTE
Dalam menganalisa kita harus memahami beberapa parameter untuk
menganalisa hasil dari drive test. Hasil pengukuran drive test akan ditampilkan
dalam bentuk data yang menampilkan Serving System, RSRP, SINR dan
Throughput. Berikut ini penjelasan parameter drivtes pada jaringan LTE yang terdiri
dari :
Serving System merupakan kategori dari serving system and band yang
terbagi menjadi 3 band yaitu 2G, 3G dan 4G, berikut gambar color legend
serving system :
2. RSRP
Reference Signal Received Power (RSRP) adalah parameter drive test LTE
untuk menentukan besar daya yang digunakan. Hasil kualitas jaringan tergantung
dengan kedekatan eNodeB yaitu apabila eNodeB semakin jauh maka akan semakin
lemah kualitas jaringan begitu juga apabila semakin dekat maka kualitas jaringan
makin baik. [4] [7] RSRP mimiliki level signal minus seperti pada gambar 2.5,
minus pada RSRP paling kecil sekitar -140 dan paling besar bisa minus -30
sampai minus -60. Tetapi biasanya dalam proses penimputan biasanya sekitar -90.
Berikut gambar standard color legend RSRP :
Gambar 2.5 Standard color legend RSRP
(Sumber: Telkom Infra Project Telkomsel 2020)
18
SINR adalah rasio perbandingan antara sinyal utama dan interferensi noise
(tercampur dengan sinyal utama). SINR merupakan bagian standard spesifikasi
3GPP dan pada jaringan nilai SINR tidak dilaporkan ke jaringan oleh UE.
Parameter SINR justru sering digunakan oleh operator dalam menentukan kejelasan
antara kondisi sinyal radio dengan throughput. [4] [7] SINR merupakan
kepanjangan dari Signal to Interference Noise Ratio. Misalnya dalam menentukan
-90(good signal) Noise missal -110 jadi hasil dari SINR adalah -90-(-110)= +20.
Berikut gambar standard color legend SINR :
Gambar 2.6 Standard color legend SINR
(Sumber: Telkom Infra Project Telkomsel 2020)
4. Throughput
Throughput adalah jumlah bit persatuan waktu yang diterima oleh suatu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan. Throughput memiliki satuan bit per
second (bps). Jumlah throughput adalah jumlah rata-rata bit yang diterima untuk
semua terminal pada sebuah jaringan. [4] [7] Berikut gambar standard color legend
Throughput :
19
20
A. Waktu dan Tempat Peneletian
Lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian “Analisa Quality Drive Test
Benchmarking Menggunakan Software Nemo Handy Dan Nemo Analyze
Di Wilayah Gowa” dilaksanakan pada bulan Juni 2021 di kota Kab.Gowa,
Provinsi Sulawesi Selatan.
1. Handphone
Pada Diagram Alir ini akan dijelaskan model konseptual yang akan
dianilalisis kualitas jaringan menggunakan metode drive test sehingga dapat
dilakukan penulisan data yang diinginkan dan sesuai dengan kualitas jaringan
menggunakan metode drive test di wilayah Kota Kabupaten Gowa tidak keluar
dari konsep yang ada.
D. Jenis Data yang diperlukan
Data yang diperlukan adalah data kualitas jaringan di wilayah kota Gowa
yang telah terangkum baik dalam penelitian sehingga dapat diketahui pengaruh
dari masing – masing bahan analisa perbandingan kualitas jaringan 4G operator
Telkomsel, dan Tri menggunakan metode drive test dan software nemo handy di
wilayah Kabupaten Gowa.
1. SERVING SYSTEM
2. COVERAGE RSRP
3. QUALITY SINR
adalah:
Metode ini dilakukan dengan cara mengambil data di lapangan secara
langsung yang berhubungan dengan di wilayah Kabupaten Gowa.
23
2. Teknik Observasi lapangan
Metode ini dilakukan guna mengetahui data apa saja yang ada dilapangan.
F. Perangkat Penelitian
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nemo Handy yang digunakan untuk memonitor jaringan juga drive test pada
perangkat yang bekerja pada sistem OS Android.
Sedangkan perangkat keras utama dalam membantu penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3. 1 buah laptop.
G. Jalur Drive Test
Menentukan Jalur atau lokasi yang akan diukur adalah tahap selanjutnya
setelah menentukan Operator. Hasil Pengukuran yang dilakukan menggunakan
metode Drive Test dan Software Nemo Handy, pengukuran dilakukan pada rute
dan waktu yang sudah ditentukan. Pada penelitian jalur yang akan ditempuh
dapat dilihat pada gambar 3.2, yang menjadi jalan di wilayah Kota Gowa yaitu :
24
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bagian hasil penelitian terdepat hasil Drive test dan parameter data
yang dikelola yaitu Serving System, RSRP, SINR dan THROUGHPUT.
A. Operator Telkomsel
Drive test operator Telkomsel yang dilakukan diwilayah kota Gowa
menghasilkan jumlah total data drive test Serving System 5.813 sample, jumlah total
data drive test RSRP 5.608 sample, jumlah total data drive test SINR 5.598 sample
dan jumlah total data drive test Throughput 5.547 sample. Total data sample yang
didapat berdasarkan jumlah total sample map Map ploting dan color legend operator
Telkomsel.
Ket : = BTS
Gambar 4.1 Map ploting dan color legend Serving System operator Telkomsel
Hasil serving sytem dari drive test yang terdiri dari 2 band yaitu 3G dan 4G.
hasil serving system dari drive test diatas dapat dilihat bahwa sample dan presentase
terbesar adalah LTE FDD 1800 dengan sample 3.661 dengan presentase 62.98%
26
sementara sample dengan presentase terkecil adalah LTE FDD 2100 dengan sample
58 dengan presentase 1.00%.
Normal
Buruk
27
Berikut adalah hasil drive test coverage RSRP operator Telkomsel yang diperoleh.
Ket : = BTS
Gambar 4.2 Map ploting dan color legend RSRP operator Telkomsel
Gambar 4.2 adalah hasil RSRP dari drive test. Dapat dilihat bahwa sample
dan presentase terbesar adalah Kategori Sangat Baik dengan sample 3321 dan
presentase 59.21% sementara sample dan presentase terkecil adalah Kategori Buruk
dengan sample 63 dan presentase 1.13%. Dari nilai kategori Normal, Baik dan Sangat
Baik didapatkan keseluruhan total presentase RSRP>=-105 dbm(%) adalah 98.87%
dengan nilai AVG RSRP -83.10 dbm.
28
Normal
Buruk
29
Berikut adalah hasil drive test Quality SINR operator Telkomsel yang diperoleh.
Ket : = BTS
Gambar 4.3 Map ploting dan color legend SINR operator Telkomsel
Gambar 4.3 adalah hasil SINR dari drive test. Dapat dilihat bahwa sample dan
presentase terbesar adalah Kategori Normal dengan sample 2772 dan presentase
49.52% sementara sample dan presentase terkecil adalah Kategori Sangat Baik
dengan sample 26 dan presentase 0.46%. Dari nilai kategori Normal, Baik dan Sangat
Baik didapatkan keseluruhan total presentase SINR>=0 dbm(%) adalah 64.12%
dengan nilai AVG SINR 2.80 dbm.
30
Normal
Buruk
Berikut adalah Hasil Throughput dari drive test operator Telkomsel yang diperoleh.
Ket : = BTS
Gambar 4.4 Map ploting dan color legend Throughput operator Telkomsel
Gambar 4.4 adalah hasil Throughput dari drive test. Dapat dilihat bahwa
sample dan presentase terbesar adalah Kategori Buruk dengan sample 2256 dan
presentase 40.67% sementara sample dan presentase terkecil adalah Kategori Baik
dengan sample 438 dan presentase 7.90%. Dari nilai kategori Baik dan Sangat Baik
didapatkan keseluruhan total presentase drive test Throughput >=3 dbm(%) adalah
49.04% dengan nilai AVG Throughput 7.30 Mbps.
32
Drive test operator Tri yang dilakukan diwilayah kota Gowa menghasilkan
jumlah data total drive test Serving System 5.782 sample, jumlah total data drive test
RSRP 5.784 sample, jumlah data total drive test SINR 5.784 sample dan jumlah total
data drive test Throughput 5.632 sample. Total data sample yang didapat berdasarkan
jumlah total sample map Map ploting dan color legend operator Tri.
1. Serving System
Ket : = BTS
Gambar 4.5 Map ploting dan color legend Serving System operator Tri
Hasil serving sytem dari drive test yang terdiri dari 3 frekuensi yaitu 4G.
Hasil serving system dari drive test diatas dapat dilihat bahwa sample dan presentase
terbesar adalah LTE FDD 1800 dengan sample 4.170 dan presentase 72.12%
sementara sample dan presentase terkecil adalah LTE FDD 2100 dengan sample
1.612 dan presentase 27.88%.
Normal
Buruk
34
Berikut adalah Hasil coverage RSRP dari drive test operator Tri yang diperoleh.
Ket : = BTS
Gambar 4.6 Map ploting dan color legend RSRP operator Tri
Gambar 4.6 adalah hasil RSRP dari drive test. Dapat dilihat bahwa sample
dan presentase terbesar adalah Kategori Sangat Baik dengan sample 3763 dan
presentase 65.06% sementara sample dan presentase terkecil adalah Kategori Buruk
dengan sample 1 dan presentase 0.02%. Dari nilai kategori Normal, Baik dan Sangat
Baik didapatkan keseluruhan total presentase RSRP>=-105 dBm(%) adalah 99.98%
dengan nilai AVG RSRP -81.40 dBm.
35
Normal
Buruk
36
Berikut adalah Hasil drive test Quality SINR operator Tri yang diperoleh.
Ket : = BTS
Gambar 4.7 Map ploting dan color legend SINR operator Tri
Gambar 4.7 adalah hasil SINR dari drive test. Dapat dilihat bahwa sample dan
presentase terbesar adalah Kategori Normal dengan sample 2860 dan presentase
49.44% sementara sample dan presentase terkecil adalah Kategori Sangat Baik
dengan sample 202 dan presentase 3.49%. Dari nilai kategori Normal, Baik dan
37
Sangat Baik didapatkan keseluruhan total presentase SINR>=0 dBm(%) adalah
75.90% dengan nilai AVG SINR 5.15 dBm.
4. Throughput
Normal
Buruk
38
Berikut adalah Hasil Throughput dari drive test operator Tri yang diperoleh.
Ket : = BTS
Gambar 4.8 Map ploting dan color legend Throughput operator Tri
Gambar 4.8 adalah hasil Throughput dari drive test. Throughput diatas dapat
dilihat bahwa sample dan presentase terbesar adalah Kategori Normal dengan sample
3.398 dan presentase 42.58% sementara sample dan presentase terkecil adalah
Kategori Sangat Baik dengan sample 353 dan presentase 6.28%. Dari nilai kategori
39
Baik dan Sangat Baik didapatkan keseluruhan total presentase Throughput >=3
Mbps(%) adalah 16.27% dengan nilai AVG Throughput 1.80 Mbps.
C. Perbandingan Jaringan Operator Telkomsel dan Operator Tri
Dari hasil pengukuran drive test menggunakan Software Nemo Handy dan
Nemo Analyze dapat dilakukan perbandingan sebagai berikut.
1. Serving System
Operator
2100
5782
2
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa serving system operator Tri lebih kuat saat
pengambilan data karena saat pengambilan data operator Tri serving system LTE
lebih kuat dan tidak berpindah ke UMTS, dengan perolehan serving system and band
40
LTE FDD 1800 dan LTE FDD 2100 dengan sample 5.782 serta jumlah band 2
relative konsisten. Sedangkan pada saat pengambilan data operator Telkomsel
terdapat perpindahan serving system dari LTE dan UMTS, dengan perolehan serving
system and band UMTS FDD 2100, LTE FDD 1800, LTE FDD 900, LTE TDD
2300 dan LTE FDD 2100 dengan sample 5.813 serta jumlah band yang relative tidak
konsisten dengan jumlah 6 band frekuensi 4G dan 3G .
2. RSRP
Telkomsel 5545 98.87% -83.10 dBm
Tri 5783 99.98% -81.40 dBm
Dari tabel 4.8 dapat dilihat kalkulasi sample yang Normal, Baik dan Sangat
Baik atau (RSRP>=-105 dBm(%)) Operator Telkomsel adalah total sample 5.545,
LTE Power yang diterima user dalam frekuensi memiliki presentase (RSRP >= -105
dBm(%)) adalah 98.87% dan AVG(Rata-Rata) RSRP senilai -83.10 dBm sedangkan
untuk Operator Tri memiliki total sample 5.783, LTE Power yang diterima user
dalam frekuensi memiliki presentase RSRP >= -105 dBm(%) adalah 99.98% dan
AVG RSRP senilai -81.40 dBm.
41
Telkomsel 3589 64.12% 2.80 dBm
Tri 4390
75.90% 5.15 dBm
Dari tabel 4.9 dapat dilihat kalkulasi sample yang Normal, Baik dan Sangat
Baik atau (SINR>=0 dBm(%)) Operator Telkomsel adalah total sample 3.589, kualitas
sinyal utama dan interferensi noise memiliki presentase (SINR >= 0 dBm(%)) adalah
64.12% dan AVG(Rata-Rata) SINR senilai 2.80 dBm sedangkan untuk Operator Tri
memiliki total sample 4.390, kualitas sinyal utama dan interferensi noise memiliki
presentase SINR >= 0 dBm(%) adalah 75.90% dan AVG SINR senilai 5.15 dBm.
4. Throughput
OPERATOR TOTAL SAMPLE
16.27% 1.80 Mpbs
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa kalkulasi sample yang Normal, Baik dan
Sangat Baik atau (Throughput>=3 Mbps(%)) Operator Telkomsel adalah memiliki
total sample 3.291, nilai kesepatan downlink dan uplink(Throughput) memiliki
presentase Throughput>=3 Mbps(%) adalah 49.04% dan AVG Throughput senilai
42
7.30 Mpbs sedangkan untuk Operator Tri nilai kesepatan downlink dan
uplink(Throughput) memiliki total sample 3.314, presentase Throughput>=3
Mbps(%) adalah 16.27% dan AVG Throughput senilai 1.80 Mpbs.
43
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari skripsi ini adalah
1. Perangkat lunak yang digunakan dalam mengukur jaringan Telkomsel dan Tri
adalah Nemo Handy dan di Analyze menggunakan Nemo Analyze, Sehingga Drive
test operator Telkomsel yang dilakukan diwilayah kota Gowa menghasilkan
jumlah total data drive test Serving System 5.813 sample, RSRP 5.608 sample,
SINR 5.598 sample dan Throughput 5.547 sample. Drive test operator Tri yang
dilakukan diwilayah kota Gowa menghasilkan jumlah data total drive test Serving
System 5.782 sample, RSRP 5.784 sample, SINR 5.784 sample dan Throughput
5.632 sample.
2. Hasil pengukuran dari operator Telkomsel mendapatkan hasil yaitu parameter
Serving System memiliki dua band yang berpindah yaitu 3G dan 4G, RSRP
memiliki nilai sample data dan presentase terbesar yaitu kategori sangat baik
dengan sample 3.321 dengan presentase 59.21%, SINR memiliki niai sample
data dan presentase terbesar yaitu kategori normal dan buruk dengan sample
2.772 untuk normal sementara sample 2.009 untuk buruk dan presentase
49.52% untuk normal sementara presentase 35.88% unutk buruk, dan
Throughput memiliki nilai sample data dan presentase terbesar yaitu Kategori
Buruk dengan sample 2256 dan presentase 40.67%. Sementara operator Tri
mendapatkan hasil yaitu parameter Serving System yang menetap disatu band
saja yaitu 4G, RSRP memiliki nilai sample data dan presentase terbesar yaitu
44
kategori sangat baik dengan sample 3763 dan presentase 65.06%, SINR
memiliki niai sample data dan presentase terbesar Kategori Normal dengan
sample 2860 dan presentase 49.44%, dan Throughput memiliki nilai sample
data dan presentase terbesar yaitu Kategori Normal dengan sample 3.398 dan
presentase 42.58%.
3. Pada serving system operator Tri lebih kuat saat pengambilan databerdasarkan
parameter Serving System, RSRP, SINR dan Throughput di beberapa titik
wilayah karena saat pengambilan data operator Tri menetap pada jaringan LTE
tidak berpindah ke UMTS maupun GSM Sedangkan operator Telkomsel pada saat
pengambilan data di beberapa titik wilayah terdapat perpindahan serving system
dari LTE dan UMTS.
agar pembenahan terhadap skripsi kami bisa terminimalisir, karena di dalam
skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat memerlukan
kritikan dan saran yang membangun.
45
DAFTAR PUSTAKA
[1] Paays, Erby Virta Joseph. 2019. Analisisa Perbandingan Hasil Drive Test
Dengan Menggunakan Nemo Handy. Universitas Trisakti. Online
https://id.scribd.com/document/416549321/Analisisa-Perbandingan-Hasil-
Drive-Test-Dengan
[2] Rachmat, M dkk. 2013. Makalah Teknologi Jaringan Akses LTE. Universitas
Hasanuddin. Online https://id.scribd.com/doc/239910659/LTE
[3] Indah, Komang Ayu Triana & Manuaba, Ida Bagus Putra.2019. Arsitektur
Jaringan Lte (Long Term Evolution) Untuk Mengatasi Backhaul Connection
Wifi Pada Rural Area Dengan Teknologi Fourth Generation (4G). http://e-
journal.polnes.ac.id/index.php/justi/article/download/107/69
[4] Karo Karo, Ferdinanta Nugraha, Eka Setia & Gustiyana, Fikri Nizar.2020.
Analisis Hasil Pengukuran Performansi Jaringan 4G LTE 1800 MHz di Area
Sokaraja Tengah Kota Purwokerto Menggunakan Genex Asistant Versi 3.18.
https://ejournal.uksw.edu/aiti/article/view/3626
FREQUENCY SELECTIVITY PADA SINGLE CARRIER FREQUENCY
DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) Endah Budi Purnomowati,
Rudy Yuwono, Muthia Rahma 1.
MAKALAH Disusun sebagai Tugas Pada Matakuliah Komunikasi Seluler
Disusun oleh : Irfan Muhammad Ghani. https://irfanmghani.student.ittelkom-
pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/150/2018/03/ARSITEKTUR-4G-
LTE_Irfan-Muhammad-Ghani_15101052.pdf
ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN 3G DAN
MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST DAN SOFTWARE G-NETTRACK
PRO DIWILAYAH. https://id.scribd.com/document/423193212/Skripsi-
PENERAPAN TEKNOLOGI JARINGAN LTE 4G DI INDONESIA.