SkinGraft Referat

download SkinGraft Referat

of 20

Transcript of SkinGraft Referat

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    1/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang

    Defek atau luka terbuka yang cukup luas memerlukan suatu tindakan penutupan luka.

    Salah satu teknik pembedahan yang dapat digunakan untuk menutup defek adalah teknik skin

    graft. Skin graft merupakan suatu tindakan pembedahan dimana dilakukan pemindahan

    sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari suatu daerah asal (donor) tanpa disertai

    vaskularisasinya kedaerah lainnya (resipien) untuk menutupi suatu defek. Pada umumnya

    skin graft digunakan ketika metode tindakan bedah rekonstruksi lainnya tidak sesuai atau

    penyembuhan luka tidak menunjukkan keberhasilan. Skin graft biasanya digunakan pada

    kasus-kasus seperti luka yang luas, luka bakar derajat tiga, luka yang tidak menunjukkan

    penyembuhan seperti ulkus diabetik, ulkus pembuluh darah, yang berfungsi untuk mencegah

    kehilangan cairan, mencegah infeksi, mencegah perluasan lebih lanjut dari luka tersebut.1,2,3

    Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap luka yang tidak dapat ditutup primer

    mempunyai indikasi untuk dilakukan skin graft. Jaringan yang dapat ditutup dengan skin

    graft adalah semua jaringan terbuka yang memiliki permukaan luka dengan vaskularisasi

    yang cukup seperti otot, fasia, dermis, perikondrium, periosteum, peritoneum, pleura dan

    jaringan granulasi. Luka yang kurang suplai pembuluh darah sulit untuk dapat menghidupi

    skin graft, misalnya tulang,tulang rawan, tendon, saraf, maka tidak dapat dilakukan teknik

    skin graft. Atau daerah yang seharusnya dilakukanskin grafttetapi karena mengalami trauma

    berat menyebabkan vaskularisasi daerah tersebut menjadi berkurang sehingga tidak baik

    untuk dilakukanskin graft.4

    Teknikskin graftpertama kali diperkenalkan sekitar 2500-3000 tahun yang lalu oleh

    kasta hindu Tilemaker, dimana skin graft digunakan untuk merekonstruksi hidung setelah

    suatu tindakan amputasi sebagai hukuman pengadilan (Hauben,1982), penggunaan modern

    selanjutnya yaitu Reverdin pada tahun 1869 melakukan eksisi kulit kecil dan tipis yang

    diletakkan pada jaringan granulasi. Kemudian Olliver dan Thiersch mengembangkan teknik

    split-thicknessgraft pada tahun 1872 dan 1886 dan Wolfe dan Krause menggunakan teknik

    full- thicknessgraft pada tahun 1875 dan 1893.1,5

    Skin graftpada umumnya menggunakan kulit dan individu yang sama sebagai upaya

    untuk meningkatkan keberhasilan tindakan. Kulit yang digunakan dapat digunakan dari

    bagian tubuh mana saja, namun lazimnya dari daerah paha, pantat, punggung, atau perut.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    2/20

    2

    Keberhasilan skin graft juga ditentukan oleh perawatan pre operatif dan post operatif dari

    tindakanskin graft.5,6

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    3/20

    3

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1. Definisi

    Skin graft merupakan suatu tindakan pembedahan dimana dilakukan pemindahan

    sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari suatu daerah asal (donor) tanpa disertai

    vaskularisasinya kedaerah lainnya (resipien) untuk menutupi suatu defek. Pada umumnya

    skin graft digunakan ketika metode tindakan bedah rekonstruksi lainnya tidak sesuai atau

    penyembuhan luka tidak menunjukkan keberhasilan. Skin graft biasanya digunakan pada

    kasus-kasus seperti luka yang luas, luka bakar derajat tiga, luka yang tidak menunjukkan

    penyembuhan seperti ulkus diabetik, ulkus pembuluh darah, yang berfungsi untuk mencegah

    kehilangan cairan, mencegah infeksi, mencegah perluasan lebih lanjut dari luka tersebut.1,2,3

    2.2. Anatomi Kulit

    Kulit adalah organ tubuh yang terluas yang terletak paling luar dan membatasi dari

    lingkungan hidup manusia, juga merupakan organ essensial dan vital serta sebagai sarana

    komunikasi non verbal antara individu. Kelembutan kulit bervariasi, begitu juga ketebalan

    dan elastisitasnya. Luas kulit orang dewasa adalah satu setengah sampai dua persegi.

    Tebalnya antara satu setengah sampai lima millimeter, tergantung dari letak, umur, jenis

    kelamin, suhu dan keadaan gizi. Fungsi utama kulit yaitu proteksi, absorpsi, ekskresi,

    pengindraan sensori, termoregulasi, pembentukan pigmen, produksi vitamin D serta untuk

    ekspresi emosi.7,8,9

    Gambar 1. Anatomi kulit9

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    4/20

    4

    Gambar 2. Histologi kulit10

    Secara histologis, kulit tersusun atas beberapa lapis yaitu lapisan epidermis, lapisandermis serta lapisan subkutis.

    1. Epidermis

    Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang tersusun atas epitel squamos yang

    terdiri atas terutama oleh keratinosit. Epidermis tidak memiliki pembuluh darah, sehingga

    mendapatkannya melalui difusi dari dasar dermis, menuju ke membrane basalis yang

    memisahkan epidermis dan dermis .

    Stratum KorneumDisebut juga lapisan tanduk. Merupakan lapisan kulit yang paling luar, terdiri atas sel-

    sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat

    tanduk)

    Stratum Lusidum

    Merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel gepeng tidak berinti dengan protoplasma

    yang berubah menjadi protein eleidin. Lapisan ini tampak jelas pada telapak tangan

    dan kaki.

    Stratum granulosum

    Terdiri dari dua sampai tiga lapis sel gepeng dengan sitoplasma yang kasar yang

    terdiri atas keratohialin.

    Stratum basalis

    Merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis. Terdiri atas dua jenis

    sel yaitu sel kolumnair dan melanosit.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    5/20

    5

    2. Dermis

    Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh jaringan elastic

    dan fibrosa dengan elemen selular, kelenjar dan rambut ssebagai adneksa kulit. Terdiri atas

    dua bagian yaitu pars papilaris dan pars retikularis.

    3. Subkutis

    Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-

    sel lemak.

    2.3. Indikasi Skin Graft

    Indikasi dilakukanskin graft1,16:

    1. Luka yang luas

    2. Luka bakar

    3. Operasi yang membutuhkanskin graftuntuk penyembuhan

    4. Area yang pernah terinfeksi dengan skin loss

    5. Kosmetik dan pembedahan rekonstruksi

    Split-thickness skin graftdigunakan untuk setiap luka yang tidak dapat ditutup secara

    primer. Full-thickness skin graft digunakan jika banyak kulit yang hilang seperti pada

    fracture terbuka pada tungkai bawah.

    2.4. Penyembuhan Skin GraftSecara Fisiologis

    Terdapat dua tahap pemulihanskin graftyaitu1:

    1. Imbibisi plasmic (24-48 jam pertama setelah graft)

    Dalam proses ini, jaringan donor akan mendapatkan nutrisi melalui penyerapan plasma

    dari kulit dibawahnya melalui kapiler-kapiler, sehingga STSG dikatakan memiliki

    kemungkinan berhasil yang lebih besar karena cairan plasma yang diserap lebih efektif.

    2. Fase penyembuhan/inoskulasi (48-72 jam sampai 1 minggu setelah graft)

    Pada tahap kedua ini melibatkan proses inoskulasi, di mana kapiler donor dan resipien

    saling menyelaraskan dan membangun jaringan antar pembuluh darah. Pada fase ini mulai

    terjadinya revaskularisasi graft yang dicapai melalui kapiler serta pertumbuhan pembuluh

    darah baru melalui neovaskularisasi, yang umumnya selesai dalam 4-7 hari. Fase

    revaskularisasiskin graftdapat dijabarkan sebagai berikut:

    a. Hubungan anastomose langsung antara graft dengan pembuluh darah resipen

    (autoinokulasi)

    b. Pertumbuhan dari pembuluh darah resipien ke dalam saluran endothelial graft.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    6/20

    6

    c. Penetrasi pembuluh darah baru ke dalam dermis graft.

    Kelenjar limfe akan terbentuk pada jaringan graft kira-kira 1 minggu, dan reinervasi

    graft akan mulai pada minggu-minggu pertama.

    2.5. Pembagian Skin Graft

    Skin graft berdasarkan graft donor berasal dapat dibagi sebagai berikut1,3,4,8,10,11:

    1. Autograft

    Graft berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang sama). Hal ini dilakukan

    jika cukup tersedianya kulit sehat dan jika kesehatan pasien memenuhi untuk perawatan

    tambahannya yaitu perawatan donor.

    2. Allograft

    Graft berasal dari individu lain yang sama spesiesnya (berasal dari tubuh yang lain).

    3. Xenograft

    Berasal dari makhluk lain yang berbeda spesies (binatang)

    Allograft dan Xenograft hanya mencakup untuk sementara, dan bila ditolak oleh sistem

    kekebalan tubuh resipen dalam tujuh sampai sepuluh hari harus diganti dengan autograft.

    Berdasarkan ketebalannya,skin graftdibagi atas :

    1.Split Thickness Skin Graft (STSG)

    Skin graftyang dilakukan mencakup dermis dan sebagian dermis. Terbagi atas tiga yaitu:

    a. Thin Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,008-0,012 mm, terdiri dari

    epidermis dan bagian lapisan dermis.

    b. Intermedict (medium) Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,012-0,018 mm,

    terdiri dari epidermis dan bagian dermis.

    c. Thick Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,018-0,030 mm, terdiri dari

    epidermis dan bagian dermis.

    2.Full Thickness Skin Graft (FTSG)

    Skin Graftyang terdiri dari epidermis dan seluruh bagian dermis.

    2.5.1. Split Thickness Skin Graft (STSG)

    STSG merupakan tindakan definitive sebagai penutup defek yang permanen atau hanya

    sebagai tindakan yang sementara sambil menunggu tindakan yang defenitif. Tindakan ini

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    7/20

    7

    dimaksudkan untuk mengontrol serta mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan

    menutup struktur vital tubuh.1,3,4,6,8,10,11

    STSG diindikasikan untuk menutup defek kulit yang luas. STSG digunakan pada saat

    kosmetik tidak menjadi pertimbangan utama atau jika ukuran defek terlalu luas sehingga

    tidak dapat dilakukan FTSG. Penggunaan lainnya untuk menutup ulkus kulit yang kronik

    yang tidak sembuh-sembuh serta menutup menutup daerah luka akibat luka bakar yang

    bertujuan untuk mengurangi tubuh kehilangan cairan. Kontraindikasi penggunaan STSG

    yaitu tidak digunakan jika dari segi kosmetik sangat diperhatikan seperti daerah wajah atau

    leher.

    A.Keuntungan dari STSG yaitu:

    Kemungkinan take lebih besar

    Dapat dipakai untuk menutup defek yang luas

    Donor dapat diambil dari daerah tubuh mana saja

    Daerah donor dapat sembuh sendiri/reepitelisasi

    B.Kerugian dari STSG yaitu :

    Mempunyai kecendrungan kontraksi lebih besar

    Memiliki kecenderungan terjadi perubahan warna

    Permukaan kulit mengkilat Secara estetik kurang baik

    C.Keuntungan dari penggunaan Thin STSG yaitu:

    Vaskularisasi lebih mudah terjadi dan transplatasi lebih bertahan lama

    Penyembuhan daerah donor lebih cepat terjadi dan bisa digunakan kembali dalam

    waktu singkat, sekitar tujuh sampai sepuluh hari.

    D.Kerugian dari penggunaan Thin STSG yaitu:

    Kecendrungan untuk terjadi kontraksi lebih besar

    Kurang menyamai tekstur kulit asli

    E.Keuntungan Thick STSG yaitu:

    Lebih sedikit terjadi kontraksi, lebih tahan terhadap trauma

    Lebih menyamai seperti kulit normal

    F.Kerugian dati Thick STSG yaitu:

    Vaskularisasi lebih sedikit

    Penyembuhan daerah donor lebih lambat, sekitar sepuluh sampai delapan belas hari

    Untuk mengambil STSG dari tempat donor dilakukan dengan menggunakan :

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    8/20

    8

    Pisau/Blade : semua pisau yang tajam, tipis dan rata

    Pisau khusus : ketebalan graft yang diambil dapat diatur dan merata (Humby,

    Braithwaite, Bodenham, Watson )

    Dermatome : Dermatome tangan, dermatome listrik dan tekanan udara

    2.5.2. Full Thickness Skin Graft (FTSG)1,3,4,6,8,11

    FTSG sering dijumpai sebagai tindakan defenitif untuk memperbaiki kerusakan pada

    kulit wajah. Hal ini disebabkan karena kecendrungan kontraksi lebih kecil, resistensi terhadap

    trauma lebih besar. Akan tetapi jumlah dan ukuran donor sangat terbatas. Derah donor FTSG

    meliputi kepala dan leher, retroaurikuler, supraklavikuler, dapat pula diambil dari daerah

    abdomen atau paha.

    Penggunaan FTSG diindikasikan pada defek dimana jaringan disebelahnya tidak bebas,

    juga digunakan jika jaringan disebelahnya memiliki lesi premaligna atau maligna dan

    menghalangi penggunaan flap. Lokasi yang sering digunakan pada FTSG yaitu ujung hidung,

    dahi, kelopak mata, kantus medial, konka dan jari.

    A. Keuntungan dari penggunaan FTSG yaitu :

    Kecendrungan untuk terjadinya kontraksi lebih kecil

    Kecendrungan untuk terjadinya berubah warna lebih kecil

    Kecendrungan permukaan kulit mengkilat lebih kecil

    Secara estetik lebih baik dari STSG

    B. Kerugian dari penggunaan FTSG yaitu : Kemungkinan take lebih kecil dibanding dengan STSG

    Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas

    Donor harus dijahit atau ditutup oleh STSG bila luka donor agak luas sehingga tidak

    dapat ditutup primer Donor terbatas pada tempat-tempat tertentu

    Teknik mengerjakan FTSG yaitu pertama-tama dibuat patron dari defek yang ada dari

    kasa kemudian dibuat desain pada daerah donor. Kemudian dilakukan penyuntikan NaCl

    0,9% atau lidokain dicampur adrenalin 1:200.000. Kemudian dilakukan insisi sesuai desain

    sampai sedalam epidermis. Dilakukan pemisahan dermis dengan subkutis, keadaan kulit

    dalam keadaan tegang. Setelah kulit didapat dilakukan pembuangan jaringan lemak yang ikut

    terangkat.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    9/20

    9

    2.6. Teknik dan Alat-Alat Skin Graft

    A. Split Thickness Skin graft1

    Defek yang akan dikoreksi dengan STSG, langkah pertama adalah mengukuran lesi

    dengan tepat, kemudian sutura (jahitan) dilakukan untuk mengecilkan size defek agar donor

    STSG juga diminimalisirkan.

    Area donor yang bagus seperti anterior-lateral atau medial paha, pantat, atau aspekmedial dari tangan.Untuk defek yang lebih besar, STSG donor haruslah permukaan

    yang rata.

    Pemilihan daerah donor tergantung besarnya defek harus area yang bisa tertutupipakaian dan mudah untuk terapinya pasca donor

    Langkah awal yaitu daerah donor dianestesi lokal dengan/ tanpa epinefrin dan bisadikembungkan untuk pengangkatan

    Alat-alat yang digunakan untuk STSG adalah Freehand dermatom, powereddermatom.razor blade, pisau bedah biasa (no.22) atau pisau humby.

    Powered dermatom dipakai untuk STSG dengan daerah yang lebih luas karenaketebalan graft yang diambil harus sama.

    Setelah pemilihan alat yang sesuai lokasi donor dibersihkan dengan NaCl

    - Dimulai dengan melukis sterile tongue depressordiarea donor didepan surgeon,

    tepatnya didepan permukaan dipotong dermatom (alat pemotong kulit) untuk

    menyediakan permukaan yang rata.

    - Kadang bisa dipakai oPSite agar memudahkan masalah jaringan graft

    - Kemudian surgeon mengarahkan dermatom dengan tahanan yang tetap pada

    permukaan kulit dengan sudut 300- 45o.Gerakan dermatom harus dalam arah taking

    off/ landing pesawat.

    - Graft kemudian diambil dengan hati-hati dan diletakkan dalam NaCl yang steril.

    2. Tahap selanjutnya graft bebas dimodifikasi surgeon.

    Graft diletakkan hati-hati pada area yang terbuka untuk ditutup dengan well-padded

    dressing, staples atau beberapa stitches kecil. Bila resipen luas, dapat dibantu dengan

    membuat lubang-lubang pada graft seperti jala (mesh graft). Area donor ditutup dengan

    dressing nonaderen steril selama 5-7 hari untuk mencegah infeksi. Kulit yang di graft ditekan

    mengikuti ratio yang butuhkan.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    10/20

    10

    Bolster (bantalan)

    Bolster bisa diberi pada graft supaya meminimalkan daya tarik dan menjaga

    kelembaban graft. Jika boster digunakan atau staples keduanya bisa di aff setelah 7-10 hari.

    Pada keadan tertentu, transplantasi dan harvest bisa ditunda 2-3 minggu supaya jaringan bisabergranulasi terutama untuk transplantasi pada jaringan yang avaskuler.

    4. Skin graft wound healing

    Skin graft biasanya sembuh dengan sedikit skar dan biasanya terlihat seperti kulit

    normal disekitarnya.

    Gambar 3. Donor Skin Graft12

    Gambar 4. Teknik STSG13

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    11/20

    11

    B.Full Thickness Skin Graft1

    Jika yang dipakai adalah teknik FTSG, pilih daerah yang bebas dari lesi malignant

    dan pre malignant yang mempunyai warna, tekstur dan kualiti sebasea yang mirip

    dengan area defek. Lokasi yang sering jadi donor adalah kelopak mata, daerah nasolabial, pre auricular,

    post auricular, concha, supra clavicula, axillaris, antecubital, dan lipatan inguinal.

    Lokasi lain yang bisa digunakan adalah kulit yang berlebih dibuang pada rencana

    rekonstruksi .

    Seperti halnya STSG, defek diukur dengan tepat kemudia dilakukan sutura dengan

    tie overdisekitar area defek yang bertujuan meminimalkan ukuran graft yang akan

    diambil untuk mereparasi defek. Kadang dipakai tempelete dilokasi defek seperti

    gauze telfa yang ditransfer ke lokasi donor.

    Eksisi daerah donor sesuai dengan pola yang telah digambar dengan ketebalan tepat

    diatas jaringan lemak didaerah dermal subdermal junction.

    Dilakukan pembuangan jaringan lemak yang ikut terangkat dengan gunting.

    Defek daerah donor ditutup dengan menggunakan undermining pada tepi luka dan

    sedapatnya ditutup secara primer tanpa ketegangan.

    Penutupan defek pada daerah resipen dilakukan setelah prosedur hemostatissempurna.

    Untuk lebih menjamin kontak skin graft dengan resipen, ditambah jahitan kasur

    diatasskin graft.

    Untuk mencegah hematoma/seroma, dibuat sayatan kecil multiple padaskin graft.

    Graft yang ditempel dijahit, ditutup dengan kasa tebal dan dilakukan tie over.

    Setelah dibalut, dipasang perban elastic.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    12/20

    12

    Gambar 5. Metode Tie Over pada FTSG4

    Gambar 6. STSG pada lengan kiri14

    Gambar 7. STSG pada luka bakar15

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    13/20

    13

    C. Alat-alat Skin Graft1

    Gambar 8. Mesin mesher pada teknik STSG untuk memperluas ukuranskin graft15

    Gambar 9. Alternating current (AC)Weck Knives

    Gambar 10. Operated Padgett dermatome

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    14/20

    14

    Gambar 11. Graft-meshing machine

    Gambar 12. Davol dermatome1

    2.7. Penempelan Skin Graft

    Teknik penempelan skin graft pada STSG dan FTSG adalah sama. Sebelum

    penempelan graft pada daerah resipien haus dilakukan hemostasis dengan baik sehingga

    dipermukaan resipien bersih, tidak ada pendarahan atau bekuan darah. Kemudian dilakukan

    penjahitan interrupted disekeliling graft. Jahitan dimulai dari graft ketepi luka resipien.4

    Diatas kulit ditutupi tulle, dilapisi kasa lembab NaCl 0,9% dan selanjutnya kasa kering

    steril. Dibuat lubang kecil diatas skin graft untuk jalan keluar darah yang ada. Kemudian

    dilakukan irigasi untuk membuang sisa bekuan darah dibawah graft dengan spoit berisi NaCl

    0,9%. Untuk membantu keberhasilan tindakan, dilakukan balut tekan dengan menggunakan

    verbal elastic. Pada daerah yang tidak memungkinkan dipasang verban elastic seperti muka

    atau leher, maka untuk menjamin fiksasi perlu dilakukan tie overyaitu saat penjahitan skin

    graftbeberapa simpul disisakan panjang untuk fiksasi.4

    Masa pemulihan dari skin graft pada umumnya cepat. Yang perlu diperhatikan yaitu

    daerah luka harus dilindungi dari trauma atau peregangan selama 2-3 minggu. Tergantung

    pada penempatan dariskin graft, suatu penutup luka mungkin perlu untuk 1-2 minggu. FTSG

    memerlukan periode kesembuhan lebih panjang, dimana dalam banyak kasus memerlukan

    perawatan dirumah sakit selama satu sampai dua minggu.4

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    15/20

    15

    2.8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Skin Graft4

    A. Faktor resiko skin graft diantaranya :

    Usia lanjut ( > 60 tahun ) atau bayi baru lahir

    Merokok

    Penderita penyakit kronis

    Menggunakan obat hipertensi, insulin, relaksan otot

    B.Faktor Faktor Penyebab Kegagalan Skin Graft Hematoma

    Hematoma dapat menghalangi proses revaskularisasi. Untuk mencegah hematoma

    dapat dipakai metode mesh grafting dengan membuat insisi kecil ultiple dengan jarak

    teratur untuk drainase darah atau eksudat dan juga untuk memperluas kulit. Faktor mekanik

    Berupa kegagalan imobilisasi sehingga skin graft bergeser dan revaskularisasi tidak

    terjadi.

    Infeksi

    Tekhnik yang salah, diantaranya adalah :

    - Menempelkanskin graftpada daerah yang masih berepitel

    - Skin graftterbalik- Skin graftterlalu tebal

    Jika skin graftdapat bertahan dalam waktu 72 jam tanpa ada infeksi maka umumnya

    tidak aka nada reaksi penolakan dan umumnyaskin graftdapat berhasil.

    C.Faktor-Faktor Keberhasil an Skin GraftSuksesnya transplantasi dari suatu Skin Grafting berhubungan dengan take dari graft

    tersebut. Take dari graft tergantung dari :

    1. Vaskularisasi yang adekuatSuatuskin graftmemerlukan aliran darah yang adekuat dari daerah resipien untuk dapat

    bertahan hidup. Skin Graftyang dilakukan pada daerah resipien yang kaya akan pembuluh

    darah mempunyai kemungkinan untuk take yang lebih besar. Aliran darah dari daerah

    resipien ke graft kemudian akan melewati fase imbibisi plasmic, inoskulasi, hingga akhirnya

    terbentuk bridging pembuluh darah yang baru ke graft. Untuk itu, hal-hal yang menghalangi

    aliran darah ke graft seperti jaringan granulasi harus disingkirkan terlebih dahulu.

    2. Kontak yang baik antara skin graft dengan daerah resipien

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    16/20

    16

    Agar proses pembentukan bridging pembuluh darah yang baru dari daerah ke graft

    dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan kontak yang baik antara skin graft dengan

    daerah resipiennya. Untuk itu yang harus diperhatikan adalah tekanan yang adekuat pada

    graft, ada tidaknya kumpulan cairan antara graft dengan resipien, dan pergerakan antara graft

    dengan resipiennya.

    Tekanan yang adekuat

    Tekanan yang adekuat dapat dicapai dengan melakukan fiksasi yang baik yaitu dengan

    penjahitan interuptus dipinggir kemudian dilanjutkan dengan beberapa jahitan kasur diatas

    skin graftuntuk menjamin kontak dan mencegah pergeseran. Penjahitan yang terlalu longgar

    akan menyebabkan bergesernya graft sehingga tidak dapat terbentuk bridging pembuluh

    darah yang baru. Sedangkan penjahitan yang terlalu kuat akan menyebabkan tarikan

    yangkemudian akan merusak graft itu sendiri.

    Mencegah timbunan cairan antara graft dengan resipien

    Darah, serum dan bahan purulen akan memisahkan graft dari resipiennya, menghalangi

    vaskularisasi sehingga akan menghalang take dari skin graft tersebut dan menyebabkan

    kegagalan graft. Perdarahan yang terjadi pada proses penempelan graft biasanya akan

    berhenti sendiri dalam 5-10 menit, sehingga sebelum operasi dilanjutkan, harus dilakukan

    evakuasi terhadap bekuan darah yang mungkin terjadi. Bila dicurigai akan adanya seroma,

    hematoma atau pus di bawah kulit, sebaiknya dalam 24-48 jam dilakukan pengamatan skin

    graft. Seroma, hematoma atau bekuan darah harus segera di evakuasi dengan melakukan

    insisi kecil pada graft tepat di atas seroma, hematoma atau bekuan darah tersebut, selanjutnya

    dilakukan pembalutan lagi. Perawatan dan penggantian pembalut dilakukan tiap hari sampai

    seroma, hematoma dan bekuan darah tidak ada lagi di bawahskin graft.

    Imobilisasi yang baik

    Adanya pergerakan antara graft dengan daerah resipien akan menghancurkan bridging

    kapiler yang baru sehingga mengalami terbentuknya vaskularisasi graft. Untuk menjaga agar

    tidak terjadi pergerakan antara graft dengan resipien dapat digunakan spalk untuk daerah

    ekstrimitas, leher dan aksila, untuk melindungi skin graftdari gerakan-gerakan tubuh yang

    dapat merusakskin graftserta mencegah kontraksi yang terjadi karena posisi anatomis. Pada

    daerah wajah, imobilisasi dapat dilakukan dengan balutan tie over.

    6. Tidak adanya infeksi

    Sukses tidaknya penutupan luka tergantung pada ada tidaknya infeksi luka. Infeksi luka

    ditentukan oleh keseimbangan antara daya tahan luka dan mikroorganismenya. Bila jumlah

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    17/20

    17

    mikroorganismenya lebih dari 104/ gram jaringan, maka resiko infeksi adalah sebesar 89%.

    Skin graftyang dilakukan pada jaringan yang mengandung lebih dari 10 5/gr jaringan akan

    selalu gagal. Streptococcus beta hemolyticus masih dianggap sebagai faktor infeksi yang

    menyebabkan kegagalan skin graft. Demam yang tidak tinggi disertai adanya bau atau

    kemerahahn pada pinggir skin graftantara hari ke-2 dan hari ke-4 pasca bedah apalagi bilai

    disertai rasa nyeri yang semakin bertambah akan lebih menyokong adanya infeksi pada

    daerah operasi. Pada pasien dibetes atau mereka yang mendapat terapi imunosupresan lebih

    mudah mendapatkan infeksi. Pencegahan infeksi dilakukan dengan kompres NaCl 0.9% dan

    memberikan antbiotik yang sesuai dengan mikroorganisme yang dapat merusak graft.

    2.9. Perawatan Skin Graft Pada Donor Dan Resipen4

    A. Daerah resipen

    Bila diyakini tindakan hemostatis daerah resipen telah dilakukan dengan baik dan

    fiksasi skin grafttelah dilakukan dengan baik, balutan dibuka hari ke-5 untuk mengevaluasi

    hasil dariskin graft dan benang fiksasi/jahitan dicabut.

    Skin graft take yang dimaksud adalah terjadi revaskularisasi dimana skin graft

    memperoleh cukup vaskularisasi untuk hidup seperti parasit ditempat baru. Apabila baik

    dilakukan perawatan tiap 2-3 hari. Disarankan pada penderita tindakan skin graft

    diekstremitas tetap memakai pembalut elastic sampai pematangan graft kurang 3-6 bulan.

    Bila diduga akan adanya hematoma atau bekuan darah dibawah kulit sebaiknya dalam

    24-48 jam dilakukan pengamatan skin graft. Karena bila terjadi seroma, hematoma atau

    bekuan darah dibawahskin graftakan mengurangi kontak skin dengan resipen sehingga akan

    menghalangi take dari skin grat tersebut. Pada pengamatan ini dilakukan pembukaan balutan

    dengan hati-hati jangan sampai merusak skin graft (terangkat atau tergeser). Seroma,

    hematoma atau bekuan darah harus segera dievakuasi dengan melakukan insisi kecil pada

    skin graft tepat diatas seroma/hematoma/bekuan darah tersebut selanjutnya dilakukan

    pembalutan lagi. Perawatan dan pergantian balutan dilakukan tiap hari sampai

    seroma/hematoma bekuan darah tidak ada lagi dibawah skin graft. Bila evakuasi

    seroma/hematoma/bekuan darah dilakukan dalam 24 jam pertama, graft masih dapat terjamin

    take 100%. Infeksi pada skin graft tidak akan menimbulkan kenaikan suhu badan dalam 24

    jam pertama pasca bedah. Demam yang tidak tinggi disertai adanya bau atau kemerahan pada

    pinggirskin graftantara hari ke-2 dan ke-4 pasca bedah.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    18/20

    18

    B. Daerah donor

    Pada donorsplit thickness skin graftbalutan luka dibuka setelah proses epitelisasi. Pada

    daerah donor terjadi penyembuhan atau epitelialisasi. Pada daerah donor terjadi

    penyembuhan atau epitelialisasi untuk thin split thickness skin graft7- 9 hari, intermediate

    split thicknessskin graft10 14 hari sedangkan thick split thickness skin graftmemerlukan

    14 atau lebih. Perawatan split thickness skin graft secara umum diambil rata-rata 14 hari.

    Balutan dibiarkan sekitar 14 hari kecuali bila balutan kotor diganti bagian luarnya saja.

    Balutan pada donor biasanya melekat erat dengan kulit. Saat melepas balut/tulle harus hati-

    hati dan jangan dipaksa. Bila balutan masih melekat erat tidak diangkat. Hal yang terbaik

    balutan dapat terpisah/terlepas spontan. Bagian yang masih melekat dibiarkan sampai dapat

    terlepas sendiri karena telah terjadi epitelisasi bila pelepasan balut/tulle dipaksa akan

    berdarah disertai rasa nyeri, ini merusak proses epitelisasi dan penyembuhan akan bertambah

    lama.

    Luka donor full thickness skin graftdiperlakukan seperti luka jahitan biasa yaitu hari

    ke-3 kontrol luka dan hari ke-7 jahitan dapat diangkat atau bila diyakini hasil tindakan tidak

    akan timbul masalah control dapat langsung hari ke-7. Pada donor full thickness skin graft

    yang tidak dapat ditutup primer, dilakukan penutupan dengan split thickness skin graft,

    perawatannya seperti perawatan luka split thickness graft.

    2.10. Komplikasi

    Komplikasi dari penggunaanskin graftyaitu9:

    Perdarahan

    Infeksi

    Hematoma atau seroma

    Kontraktur

    Penyembuhan yang tidak sesuai dengan tekstur, warna atau topografi

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    19/20

    19

    BAB III

    KESIMPULAN

    Skin graftsudah dikenal sejak 2500-3000 tahun yang lalu dan sampai saat ini teknik

    ini terus dikembangkan oleh para ahli. Skin graftdigunakan ketika metode tindakan bedah

    rekonstruksi lainnya tidak sesuai atau penyembuhan luka tidak menunjukkan keberhasilan.

    Skin graft biasanya digunakan pada kasus-kasus seperti luka yang luas, luka bakar derajat

    tiga, luka yang tidak menunjukkan penyembuhan seperti ulkus diabetik, ulkus pembuluh

    darah, yang berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan, mencegah infeksi, mencegah

    perluasan lebih lanjut dari luka tersebut. Terdapat berbagai macam teknik dalam skin graft,

    pemilihannya berdasarkan lokasi, luas, dan tujuan akhir yang ingin dicapai. Perawatanpost-

    operative skin graft sendiri memiliki cara dan metode tersendiri dibanding perawatan post-

    operative lainnya, karena diperlukan kehati-hatian, ketelitian dan kesabaran agar outcome

    dari skin graft sendiri mencapai hasil yang benar-benar optimal.

  • 8/13/2019 SkinGraft Referat

    20/20

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Grande JD. Mezebish DS. 2011. Skin Grafting. Medscape Reference. Available from

    URL: http://emedicine.medscape.com/article/1129479-overview

    2. Skin Graft-Reconstructive Plasric Surgery. 2007. Available from URL :

    http://www.penhealth.com/medlineplus/encyclopedia.htm.

    3. Skin Grafting. 2006. Available from : URL : http://www.healthztoz.com.

    healthatoz/atoz/common/standard/trans.htm

    4. Christensen D, Christopher Arpey, Duane C. Whittaker. 2005. Skin grafting. In :

    Surgery of the SkinProcedural Dermatology. 1St published. Elsevier Mosby :

    Philadelphia.

    5. Vistnes L. 1977. Grafting of Skin. I n : The Surgical Clini cs of North Ameri ca. Vol 57.

    Editor : Hugh A. Johnson. WB Saunders Company : Philadelphia.

    6. Miller T. 1988. Basic Principles of Surgery. In Plastic Surgery Volume I. Editors :

    William C. Grabb, James W. Smith.

    7. Sabiston DC. 1995. Buku Ajar Bedah (Essentials of Surgery) Vol I. EGC : Jakarta.

    8. Revis DR. Skin Graft. 2006.Available from URL:

    http://www.emedicine.com/plastic/TOPIC392.HTM

    9. Skin Graft. 2005. Available from URL :

    http://www.childrensnyp.org/mschony/P01760.html.

    10. Cell biology lab histology/tissues Study Guidefaculty. 2008. Available from URL : tamu-

    commerce.edu/fmiskevich/BSC203-%...

    11. Sudjatmiko G. 2011. Petunjuk Praktis Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi. Yayasan

    Khazanah Kebajikan: Jakarta.

    12. Skin Graft-series : procedure. 2007. Available from URL :http://www.

    nucleusinc.com/imagescooked/204243W/ catalog. Jpg

    13. Skin Graft- series : procedure. 2007. Available from URL :http://www.

    nucleusinc.com/imagescooked/2300W/ catalog. Jpg

    14. Skin Graft- series : procedure. 2007. Available from URL :http://www.

    nucleusinc.com/imagescooked/8535W/ catalog. Jpg

    15. Skin Graft- series : procedure. 2007. Available from URL :http://www.

    nucleusinc.com/imagescooked/1668W/ catalog. Jpg

    16. Skin Graft. 2007. Available from : URL :

    http://www.nlm.nih.ov/medlineplus/ency/article/002982.htm

    http://www.emedicine.com/http://www.childrensnyp.org/mschony/P01760.htmlhttp://faculty.tamu-commerce.edu/fmiskevich/BSC203-%20Cell%20Biology/cell%20histology%20study%20guide.htmlhttp://faculty.tamu-commerce.edu/fmiskevich/BSC203-%20Cell%20Biology/cell%20histology%20study%20guide.htmlhttp://www.nlm.nih.ov/medlineplus/ency/article/002982.htmhttp://www.nlm.nih.ov/medlineplus/ency/article/002982.htmhttp://faculty.tamu-commerce.edu/fmiskevich/BSC203-%20Cell%20Biology/cell%20histology%20study%20guide.htmlhttp://faculty.tamu-commerce.edu/fmiskevich/BSC203-%20Cell%20Biology/cell%20histology%20study%20guide.htmlhttp://www.childrensnyp.org/mschony/P01760.htmlhttp://www.emedicine.com/