skill-konseling-opening.pdf

41
Basic Skill Counseling Opening

Transcript of skill-konseling-opening.pdf

  • Basic Skill Counseling

    Opening

  • TAHAP I (AWAL)

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Isu sentral/utama didefinisikan klien atas bantuan konselor

    Pengembangan alternatif masalah oleh Ko dan Kl

    Keputusan untuk memilih definisi masalah yang terbaik sebagai hasil diskusi Ko-Kl

    Apakah klien menerima definisi

    masalah?

    Ya, terus ke tahap berikut

    Tidak kembali ke

  • Mari kita perhatikan dialog konseling Tahap Awal di bawah ini:

    Konselor : Yeni, saya dengar tadi selentingan bahwa kamu ingin membicarakan

    sesuatu mengenai pekerjaan.

    Klien : Ya pak, pekerjaan saya banyak hambatan.

    Konselor : Banyak hambatan? Bagaimana itu?

    Klien : Coba bapak piker, boss saya yang telah beranak empat mulai menggoda

    saya sehingga membuat saya puyeng. Tadinya saya bekerja di bagian

    pemasaran. Saya senang di bagian itu karena sesuai dengan minat. Dan

    saya ingin betul-betul mengembangkan diri di situ. Tiba-tiba, saya

    dipindahkan menjadi sekretaris boss. Dan si Tuti dialihtugaskan

    kebagian lain. Kasihan teman itu. Saya tidak berminat menjadi

    sekretaris boss. Terutama karena sifat boss yang doyan cewek cantik.

    Namun saya perlu uang untuk biaya hidup keluarga karena ayah saya

    sudah meninggal dan saya adalah anak tertua di keluarga. Jadi saya

    amat bingung apakah saya harus bertahan disana atau pindah saja demi

    keamanan jiwa saya.

  • Konselor : Yeni, dari ungkapan perasaanmu tadi, saya melihat bahwa kamu sedang

    mengalami konflik batin yang cukup berat dalam pekerjaan. Pertama, kamu

    ingin punya uang untuk membiayai keluarga. Akan tetapi disamping itu

    berdasarkan isu-isu selama ini, jabatan sekretaris boss adalah sumber

    pelecehan seksual oleh boss, sehingga rasanya kamu tidak tahan memegang

    jabatan barumu tersebut. Kedua, kamu sudah mulai ahli dengan pekerjaan

    pemasaran, dan dengan jabatan sekretaris tentu kamu akan mengulangi

    karirmu sejak awal lagi.

    Konselor : Yeni, dari pembicaraan sekitar 20 menit, saya menangkap bahwa pertama,

    anda sedang mengalami konflik karena jabatan baru (sekretaris) tidak sesuai

    dengan keinginan anda atas dasar jabatan lama (pemasaran) rasanya makin

    anda kuasai. Kedua, adanya kecemasan anda dengan kedudukan sebagai

    sekretaris boss, yaitu tentang kemungkinan terjadinya pelecehan seksual

    terhadap diri anda. Ketiga, anda berpikir bahawa kebutuhan biaya yang

    besar untuk adik-adik anda membuat anda terpaksa harus bekerja, namun

    menghadapi resiko dengan kemungkinan pelecehan.

    Klien Ya pak, itulah yang saya rasakan sekarang, saya sedang bingung

    menghadapi masalah ini.

  • Masalah Yeni adalah konflikkarena jabatan baru tidak sesuaidengan keinginannya dankekhawatiran akan mengalamipelecehan seksual oleh bossnya.Dengan sedikit informasi dari Yeni,konselor harus mampu membuatbeberapa kemungkinan definisimasalah. Jika Yeni dapat menerimadefinisi-definisi masalah itu, makaproses konseling dapat dilanjutkan keTahap II, atau Tahap Pertengahan-disebut juga Tahap Kerja (WorkPhase).

  • Tahap III (Keputusan untuk Bertindak)

    Konselor dan klien berusaha menyusun solusi untuk pemecahan masalah

    Mengakhiri Sesi

    Menguji Solusi

    Menyusun Rencana

  • Setiap tahapan konseling ada teknik2 tertentu. Berikut ini scr sistematis dikemukakan teknik2 konseling yg dpt digunakan pd setiap tahapan konseling.

    TAHAP AWAL

    (DEFINISI MASALAH)

    TAHAP PERTENGAHAN

    (TAHAP KERJA)

    TAHAP AKHIR

    (ACTION)

    - Attending

    - Mendengarkan

    - Empati

    - Refleksi

    - Eksplorasi

    - Bertanya

    - Menangkap pesan utama

    - Mendorong dan dorongan

    minimal.

    - Menyimpulkan sementara

    - Memimpin

    - Memfokuskan

    - Konfrontasi

    - Menjernihkan

    - Memudahkan

    - Mengarahkan

    - Dorongan minimal

    - Diam

    - Mengambil Inisiatif

    - Memberi nasehat

    - Memberi Informasi

    - Menafsirkan

    - Menyimpulkan

    - Merencanakan

    - Menilai

    - Mengakhiri Konseling.

  • 1. Attending

    a. Memberikan kontak mata

    b. Postur tubuh relaks

    c. Menampilkan gesture yang alamiah

    d. Pernyataan verbal tanpa ada interupsi, pertanyaan, topik baru

  • Carkhuff (1983) menyatakan bahwa melayani klien scr pribadi merp upaya yg dilakukan konselor dlmmemberikan perhatian scr total kpd klien. Hal ini ditampilkan melalui sikap tubuh dan ekspresi wajah.

    Secara lebih detail, berikut ini dikemukakan sikap melayani (attending) yang baik, yakni:

    1 Kepala Melakukan anggukan jika setuju.

    2 Ekspresi

    wajah

    Tenang, ceria, senyum.

    3 Posisi tubuh Agak condong ke arah klien, jarak konselor dengan

    klien agak dekat, duduk akrab berhadapan atau

    berdampingan.

    4 Tangan Variasi gerakan tangan/lengan spontan berubah-

    ubah, menggunakan tangan sebagai isyarat,

    menggunakan gerakan tangan untuk menekankan

    ucapan.

    5 Mendengar

    aktif

    Aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien

    hingga selesai, diam (menanti saat kesempatan

    bereaksi), perhatian terarah pada lawan bicara.

  • Adapun perilaku attending yang tidak baik ditampilkan melalui sikap-sikap berikut:

    1 Kepala Kaku.

    2 Muka Kaku, ekspresi melamun, mengalihkanpandangan, tidak melihat saat klien sedangbicara, mata melotot.

    3 Posisi tubuh Tegak kaku, bersandar, miring, jarak dudukdengan klien menjauh, duduk kurang akrab danberpaling.

    4 Bicara Memutuskan pembicaraan, berbicara terus tanpa adateknik diam untuk memberi kesempatan klien berpikirdan berbicara.

    5 Perhatian Terpecah, mudah buyar oleh gangguan luar.

  • 2. Empati (Empathy)

    Klien : Saya merasa sedih sekali karena setiap pria yang

    menikahi saya selalu memutuskan untuk menceraikan

    saya.

    Konselor : ehmm.saya dapat memahami perasaan Anda saat

    ini.

    Melakukan empati primer dengan mengatakan:Saya dapat merasakan bagaimana perasaan saudara.Saya dapat memahami pikiran Anda.Saya mengerti keinginan saudara.

    Melakukan empati tingkat tinggi dengan mengatakan:Saya merasakan apa yang saudara rasakan, dan saya ikut terlukadengan pengalaman Anda itu.

  • 3. Refleksi (Reflection)

    Secara lebih sederhana, refleksi dapat didefinisikan sebagai upaya konselormemperoleh informasi lebih mendalam tentang apa yang dirasakan oleh kliendengan cara memantulkan kembali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien.

    a.Reflecting feelings (Merefleksikan Perasaan)

    Klien : Saya begitu yakin akan menyelesaikan kuliah pada usia

    sekarang. Tetapi saya gagal menyelesaikannya. Saya merasa

    bodoh.

    Konselor : Jadi,,,,,, kegagalan itu yang menyebabkan Anda merasa

    bodoh?

    Klien : Dosen itu sialan. Saya membencinya. Saya tidak akan

    pernah ikut kuliahnya. Saya tidak akan pernah mengerjakan

    tugas-tugasnya.

    Konselor : Tampaknya Anda sungguh-sungguh marah.

  • b. Reflecting meanings

    Apabila perasaan dan fakta dicampurkan dalam suatu respons yang

    akurat, hal inilah disebut sebagai refleksi makna. Misal:

    Klien : Pak Dosen saya terus-menerus bertanya tentang kehidupan pribadi

    saya. Saya tidak ingin dia melakukan hal itu.

    Konselor : Anda merasa jengkel karena dia tidak merespek privasi Anda.

    c. Summative reflection (Refleksi Sumatif)

    Terjadi suatu refleksi sumatif, bila diungkapkan kembali secara singkat

    tema dan perasaan utama yang diekspresikan pembicara selama durasi

    percakapan yang lebih lama dari pada yang terliput oleh bentuk refleksi lainnya.

    Contoh:Tema yg selalu Anda ulangi adalah Marilah kita melakukan rekapitulasi dari apa yg sdh kita bicarakan sejauh ini Saya memikirkan apa yg Anda katakan. Saya melihat suatu pola dan saya ingin mengeceknya. Anda ...

  • 4. Eksplorasi (Eksploration)

    Adalah suatu keterampilan konselor untuk menggali perasaan, pengalaman,

    dan pikiran klien. Hal ini penting, karena kebanyakan klien menyimpan rahasia

    batin, menutup atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya dengan terus terang.

    a. Eksplorasi Perasaan

    Bisakah Saudara menjelaskan bagaimana perasaan perasaan

    bingung yang Anda maksudkan?

    Saya kira, rasa sedih Anda begitu dalam pada peristiwa

    tersebut. Dapatkah Anda kemukakan perasaan Anda lebih jauh?

    b. Eksplorasi Pengalaman

    Saya terkesan dengan pengalaman yang Anda lalui.Namun saya ingin memahami lebih jauh tentang

    pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap

    pendidikan Anda.

  • Next ....

    c. Eksplorasi Pikiran

    Saya yakin Anda dptmenjelaskan lebih jauh ttg apa

    pendapat Anda tentang hadirnya

    ibu tiri dalam rumah AndaSaya kira, pendapat Andamengenai hal itu sangat baik

    sekali, dptkah Anda

    menguraikannya lebih lanjut.Saya yakin saudara dapatmenjelaskan lebih jauh ide anda

    tentang sekolah sambil bekerja.

  • 5. Menangkap Pesan Utama (Paraphrasing)

    a. Dengarkan pesan utama itee

    b. Ulangi pesan tersebut dengan bahasa iter

    Contoh:

    Itee: Saya sungguh tidak mengerti. Tadi dia bilang saya harus begini,

    semenit kemudian saya disuruh begitu

    Iter: Dia membuat anda bingung

    Itee: Ya betul, selain itu...

    Klien : Biasanya dia selalu senang dengan saya, namun

    tiba-tiba dia memusuhi saya.

    Konselor : Adakah yang akan anda katakan bahwa

    perilakunya tidak konsisten?

    Klien : Itu suatu pekerjan yang baik. Akan tetapi

    saya tidak mengambilnya. Saya tidak tahu

    mengapa?

    Konselor : Nampaknya saudara masih ragu.

  • 6. Bertanya Untuk Membuka Percakapan (Open Question)

    Bagaimana perasaan Ibu ketika melihat dia benar-benar kecanduan obatterlarang itu?

    Usaha apa yang telah ibu lakukan untuk mengatasi ketergantungan padaobat terlarang itu?

    Apakah saudara merasa ada sesuatu yang ingin kita bicarakan sekarang?

    Bagaimana perasaan Anda saat itu?

    Dapatkah Anda mengemukakan hal itu selanjutnya?

    Boleh saya minta waktu barang lima menit sebelum Anda pergimeninggalkan ruangan ini?

    Sebaiknya gunakanlah kata-kata berikut untuk mengawali pertanyaan: apakah,

    bagaimana, adakah, bolehkah, atau dapatkah.

  • 7. Bertanya Tertutup (Closed Questions)

    Adapun tujuannya adalah: (1) untuk mengumpulkan informasi; (2) untuk

    menjernihkan atau memperjelas sesuatu; dan (3) menghentikan omongan klien

    yang melantur atau menyimpang jauh.

    Konselor Apakah Anda sulit menerima kematian istri Anda?

    Klien Ya.

    Konselor Apakah Anda mencintainya?

    Klien Ya pak.

    Klien : Saya berupaya meningkatkan prestasi belajar dengan mengikuti belajar

    kelompok yang selama ini belum pernah saya lakukan.

    Konselor : Biasanya Anda menempati peringkat keberapa?

    Klien : Empat

    Konselor : Sekarang?

    Klien : Sebelas

    Klien (bicara melantur kemana-kemana)

    Konselor Apakah Anda bisa berhenti bicara melantur seperti ini, dan

    kembali kepada persoalan semula?

    Klien Saya, pak.

  • 8. Dorongan Minimal (Minimal Encouragement)

    Upaya utama seorang konselor adalah agar kliennya selalu terlibat dalam

    pembicaraan dan membuka dirinya (self-disclosing) pada konselor. Dorongan ini

    diucapkan dengan kata-kata singkat seperti oh ya terus dan Tujuannyaadalah membuat klien semakin semangat untuk menyampaikan masalahnya dan

    mengarahkan pembicaraan agar mencapai sasaran dan tujuan konseling.

    Klien : Saya kehilangan segalanya.

    Orangtuakuhuhuhu

    Konselor : terus

    Klien : Saya kehilangan pegangan dan saya berbuat

    Konselor : Ya

    Klien : nekad

    Konselor : Lalu

  • N0 VERBATIM BASIC SKILL/TEKNIK

    1 Saya merasakan apa yang anda rasakan

    2 Saya memahami apa yang kamu pikirkan.

    Namun saya menghargai tekadmu untuk

    melaksanakan dengan baik

    3 Jadi disatu sisi anda mencintainya, akan

    tetapi disisi lain anda tak mau menikahinya

    4 Kl: Saya amat bingung karena setiap hari

    suami saya pulang dini hari dalam keadaan

    mabuk

    Ko: bingung?

    5 Anda kelihatan marah terhadap orang tua

    anda

    Coba kerjakanLatihan Basic Skill Counseling

    Empati Primer

    Empati tingkat tinggi

    Menangkap Pesan Utama Klien (parapharse)

    Dorongan Minimal (minimal Encourage)

    Refleksi Perasaan ( reflection of feeling )

  • N0 VERBATIM BASIC SKILL/TEKNIK

    6 Kelihatannya kamu begitu cemas, murung, dan

    tidak begitu bersemangat ? apa demikian ?

    7 Dapatkah Anda menjelaskan lebih jauh tentang

    kecemasan atau masalah yang anda hadapi?

    8 Saya memahami perasaanmu tertekan karena

    merasa tidak berguna. Dapatkah anda menceritakan

    perasaan tak berguna itu ?

    Refleksi perasaan,Bertanya terbukaAttending

    Eksplorasi perasaan,Bertanya terbukaAttending

    Empati primer,Refleksi pengalamanBertanya terbukaEksplorasi perasaan

  • N0 VERBATIM BASIC SKILL/TEKNIK

    9 kalau begitu kamu beranggapan sejauh ini

    hancurnya prestasi belajar bukanlah kesalahanmu

    sendiri, akan tetapi kesalahan orang tuamu. Karena

    itu sikap memojokkan dari orang tua membuat

    kamu terhina, apa demikian ?

    10 Saudara selalu mengatakan bahwa tidak akan

    menyia-nyiakan kesempatan hidup di dunia yang

    hanya satu kali ini, akan tetapi saya melihat saudara

    belum juga bersedia untuk menjauhkan diri dari

    minuman beralkhohol itu, tentunya saudara sudah

    tahu akan akibatnya.

    Paraprasing/pesan utamaRefleksi ide

    Konfrontasi

  • Basic Skill Counseling

    Tahap II Kerja

  • Apa yang kita lakukan

    Tugas fase ini adalah untuk memeriksa kembali definisi masalah dan mengembangkan suatu solusi-solusi alternatif.

    Proses ini terutama memasukkan pengujian masalah sehingga menjadi fakta-fakta spesifik tentang situasi feeling, thinking, dan experiences klien yang terjadi saat ini.

  • Pendektan apa yang akan kita gunakan?

    Konselor psikodinamika akan cenderung kurang tertarik pada data-data tetapi akan meneliti data tentang proses ketidaksadaran klien.

    Konselor trait and factor akan cenderung tertarik pada pengungkapan sebanyak mungkin

    data/fakta.

    Konselor humanistik menekankan pada kondisi self yang realistik memahami kelemahan dan potensi diri dalam situasi lingkungan saat ini, percaya kualitas self yang mampu mengatasi.

  • Next....

    Pandangan berdasarkan satu teori adalah kurang bijaksana, karena itu pendekatan ekletistik (meramu semua unsur-unsur baik ditiap teori) adalah lebih objektif mengingat amat beragamnya klien dan problemnya (potensi dan masalah).

    Pendekatan eklektistik cenderung menghargai semua pendekatan, namun memiliki bagian-bagian penting dan sesuai dengan masalah klien yang dihadapi, karena itu bisa jadi pendekatan humanistik digandengkan dengan trait and factors atau psikodinamika.

  • TAHAP II (FASE KERJA)

    Kerangka berpikir teoritis yang melandasi konselor dalam memahami masalah klien

    Pendekatan Eklektik, Kualitas Pribadi Konselor, dan Kualitas Teknik Konselor

    Konselor & Klien memeriksa definisi masalah & mengembangkan alternatif/cara-cara baru, potential answers, solutions, & mengembangkan isu-isu baru untuk

    diskusi selanjutnya.

    Berhasil Gagal

    Tahap III (keputusan untuk tindakan)

  • Setiap tahapan konseling ada teknik2 tertentu. Berikut ini scr sistematis dikemukakan teknik2 konseling yg dpt digunakan pd setiap tahapan konseling.

    TAHAP AWAL

    (DEFINISI MASALAH)

    TAHAP PERTENGAHAN

    (TAHAP KERJA)

    TAHAP AKHIR

    (ACTION)

    - Attending

    - Mendengarkan

    - Empati

    - Refleksi

    - Eksplorasi

    - Bertanya

    - Menangkap pesan utama

    - Mendorong dan dorongan

    minimal.

    - Menyimpulkan sementara

    - Memimpin

    - Memfokuskan

    - Konfrontasi

    - Menjernihkan

    - Memudahkan

    - Mengarahkan

    - Dorongan minimal

    - Diam

    - Mengambil Inisiatif

    - Memberi nasehat

    - Memberi Informasi

    - Menafsirkan

    - Menyimpulkan

    - Merencanakan

    - Menilai

    - Mengakhiri Konseling.

  • Menyimpulkan Sementara (Summarizing)

    Hasil percakapan antara konselor danklien hendaknya disimpulkan sementaraoleh konselor untuk memberikangambaran kilas balik (feedback)

    Konselor : Setelah kita berdiskusi beberapa waktu, alangkah baiknya jika kita simpulkan dahulu agar jelas hasil pembicaraannya yang telah kita lalui. Dari materi pembicaraan yang kita diskusikan, kita sudah sampai kepada dua hal: Pertama, tekad Anda untuk bekerja sambil kuliah makin jelas; Kedua, namun hambatan yang akan Anda hadapi, seperti yang Anda kemukakan tadi, ada beberapa yaitu: sikap orangtua yang menginginkan Anda segera menyelesaikan studi, dan waktu bekerja yang penuh sebagaimana dituntut oleh perusahaan yang akan Anda masuki. Benarkah demikian?

  • Interpretasi

    Dalam interpretasi, seorang konselor harus menggunakan teori-teori konseling dan menyesuaikannya dengan permasalahan klien. Hal ini, dilakukan untuk menghindari adanya subjektivitas dalam hubungan konseling.

    Adapun tujuan utama teknik ini adalah untuk memberikan rujukan dan pandangan atas perilaku

    klien agar klien mengerti dan berubah melalui pemahaman dan hasil rujukan baru tersebut.

  • Next....Klien : Saya pikir lebih baik saya mati saja. Tidak ada gunanya lagi saya

    hidup. Semua orang mengucilkan saya.

    Konselor : Hidup ini membutuhkan keberanian kita untuk menjalaninya. Kalau

    Anda berpikir Anda telah dikucilkan oleh semua orang, itu tidak benar.

    Anda sendirilah yang membuat Anda terkucil melalui pemikiran Anda

    yang seperti itu. Jika saja Anda berani menghadapi kenyataan bahwa

    Anda menyesal atas perbuatan Anda, dan Anda yakin Anda ingin

    berubah lebih baik, inilah saatnya Anda membuktikannya pada semua

    orang. Bukankah begitu?

    Klien : Saya pikir dengan berhenti sekolah dan memusatkan perhatian

    membantu orang tua berarti bakti saya terhadap keluarga karena adi-

    adik saya banyak yang amat membutuhkan biaya.

    Konselor : Pendidikan tingkat SMA pada masa sekarang adalah mutlak bagi

    semua warga negara. Terutama yang hidup di kota besar seperti Anda.

    Karena tantangan masa depan makin banyak, maka dibutuhkan manusia

    Indonesia yang berkualitas. Membantu orang tua memang harus. Namun

    mungkin disayangkan jika orang seperti Saudara yang tergolong pandai

    di sekolah akan meninggalkan SMA.

  • Memimpin

    Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa adakalanya klien terlalu berbelit belit menyampaikan permasalahannya bahkan melantur dari inti permasalahannya.

    Klien : Saya memang tidak lagi menyukainya. Itu mungkin

    salahtapi bagaimana bila saya bekerja di tempat yang

    jauh? Yah..walapun sebenarnya saya juga ingin menikah

    dalam waktu dekat.

    Konselor

    :

    Bagaimana bila kita membicarakannya satu persatu dahulu.

    Tadi Anda katakana bahwa Anda idak lagi mencintainya.

    Bagaimana Anda tidak menyukainya lagi.

  • Konfrontasi

    Konfrontasi adalah suatu teknik konseling yang menantang klien

    untuk melihat adanya dikrepansi atau inkonsistensi antara perkataan dan bahasa badan (perbuatan), ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan, dan sebagainya.

    Klien :sebenarnya dia tidak menyakiti saya (wajah murung, tangan digenggam,ekspresi sedih).

    Konselor :Anda mengatakan bahwa dia tidak menyakii Anda, tapi mengapa saya melihat wajah Anda begitu sedih ketika mengatakan itu?

  • Menjernihkan (Clarifying)

    Ketika klien menyampaikan permasalahannya dengan kurang jelas atausamar samar bahkan dengan keraguan, maka tugas konselor adalahmelakukan klarifikasi untuk memperjelas apa sebenarnya yang ingindisampaikan oleh klien.

    Klien

    :

    Saya tidak mengerti siapa saya sebenarnya yang harus

    saya ikuti?Ayah atau ibu saya?

    Konselor : Bisakah anda sampaikan kepada saya, siapakah di antara

    mereka berdua yang selalu mengambil keputusan dalam

    keluaga Anda?

  • Memudahkan (Facilitating)

    Suatu keteampilan membuka komunikasi agar klien dengan

    mudah berbicara dengan konselor dan menyatakan perasaan, pikiran dan pengalamannya secara bebas.

    Klien :

    Saya yakin Anda akan berbicara apa adanya, karena saya akan mendengarkan dengan sebaik baiknya

  • Diam (Silent)Dalam proses konseling adakalanya seorang konselor perlu untuk bersikap diam. Adapun alasan konselor melakukan hal ini dapat dikarenakan konselor yang menunggu klien berfikir, bentuk protes karena klien bicara berbelit belit atau menunjang perilaku attending dan empati sehingga klien bebas bicara.

    Diam disini bukan berarti tidak ada komunikasi akan melainkan tetap ada yaitu melalui perilaku nonverbal. Yang paling ideal, diam itu paling tinggi

    5-10 detik dan selebihnya dapat diganti dengan dorongan minimal.

    Klien : saya tidak akan menemuinya lagidan saya

    (berfikir).

    Konselor : (diam)

    Klien : Saya saya harus bagaimanasaya tidak tahu

    Konselor : (diam).

  • Mengambil Inisiatif (Initiative)Konselor juga harus dapat mengambil inisiatif apabila klien kurang bersemangat untuk berbicara, sering diam, dan kurang partisipatif.

    Konselor mengucapkan kata kata yang mengajak klien untuk berinisiatif dalam menuntaskan diskusi. Selain itu, inisiatif

    juga diperlukan apabila klien kehilangan arah pembicaraannya.

    Konselor

    :

    Bukannya Anda sebelumnya mengatakan ingin segera

    menyelesaikan masalah Anda. Tetapi mengapa sekarang

    Anda lebih banyak diamapa yang terjadi?

  • Memberikan Informasi (Information)

    Dalam hal ini informasi yang diminta klien, sama halnya dengan pemberiannasihat. Jika konselor tidak memiliki informasi sebaiknya dengan jujurkatakan bahwa konselor tidak mengetahui hal itu. Akan tetapi jika konselormengetahui informasi, sebaiknya upayakan agar klien tetapmengusahakannya.

    Konselor : Sebelumnya saya mohon maaf, kalau Anda menanyakan

    tentang cara pengobatan diabetes, saya sama sekali

    tidak mengetahui obatnya. Bagaimana bila Anda

    menanyakan langsung kepada dokter Anda.

  • Latihan konseling

    Buat kelompok

    Setiap kelompok terdiri dari 4 orang

    2 orang bertugas konselor dan klien

    2 orang lagi menjadi observer

  • TUGAS Membuat dialog konselor dan klien yang menyatakan teknik konseling dibawah ini:

    1. Attending (percakapan)

    2. Empati

    3. Refleksi pikiran

    4. Refleksi perasaan

    5. Eksplorasi pikiran

    6. Eksplorasi perasaan

    7. Bertanya

    8. Eksplorasi pengalaman

    9. Menangkap pesan utama

    10. Menyimpulkan sementara

    11. Memimpin

    12. Konfrontasi

    13. Menjernihkan

    14. Memberi Informasi

  • Format tugas Nama :NIM :Kelas :

    NO Teknik Percakapan

    1 Empati Klien : Konselor :.

    Klien :.Konselor :.

    2 Dst14

    Minggu depan dikumpulkan!