skenario preeklampsia

8
Skenario B (Blok 17) I. Klarifikasi Istilah 1. Ultrasound scan: 2. Apyrexial: tidak dalam keadaan demam II. Identifikasi Masalah 1. Ny. A 17 tahun, mengalami sakit kepala dan pergerakan janin menurun. 2. Dia tidak menyadari kehamilannya dan tidak yakin tanggal berapa terakhir kali mens. 3. Riwayat: - USG 23 minggu, TD 120/68mmHg, protein urin negatif - USG 37 minggu, TD 132/74mmHg, protein urin negatif 4. Pagi ini Ny. A mengeluh: - Bangun dengan sakit kepala frontat dan menetap meskipun telah minum parasetamol - Pengelihatan kabur tapi tidak dapat menjelaskan secara spesifik - Mual, epigastrik tidak nyaman, tapi tidak muntah 5. Pemriksaan fisik umum 6. Pemeriksaan obstetric 7. Pemerikasaan laboratorium III. Analisis Masalah 1. Anatomi , fisiollogi dan histology sistem reproduksi? 1 2 3 2. Bagaimana fisiologi kehamiilan? 4 5 6

description

am dan li preklampsia

Transcript of skenario preeklampsia

Page 1: skenario preeklampsia

Skenario B (Blok 17)

I. Klarifikasi Istilah

1. Ultrasound scan:

2. Apyrexial: tidak dalam keadaan demam

II. Identifikasi Masalah

1. Ny. A 17 tahun, mengalami sakit kepala dan pergerakan janin menurun.

2. Dia tidak menyadari kehamilannya dan tidak yakin tanggal berapa terakhir

kali mens.

3. Riwayat:

- USG 23 minggu, TD 120/68mmHg, protein urin negatif

- USG 37 minggu, TD 132/74mmHg, protein urin negatif

4. Pagi ini Ny. A mengeluh:

- Bangun dengan sakit kepala frontat dan menetap meskipun telah minum

parasetamol

- Pengelihatan kabur tapi tidak dapat menjelaskan secara spesifik

- Mual, epigastrik tidak nyaman, tapi tidak muntah

5. Pemriksaan fisik umum

6. Pemeriksaan obstetric

7. Pemerikasaan laboratorium

III. Analisis Masalah

1. Anatomi , fisiollogi dan histology sistem reproduksi? 1 2 3

2. Bagaimana fisiologi kehamiilan? 4 5 6

Konsepsi pembelahan sel menjadi blastokista memasuki uterus sel-sel

trofoblas yang berkembang di seluruh permukaan blastokista menyekresikan

enzim proteolitik yang mencerna dan mencairkan sel-sel endometrium uterus

implantasi sel-sel trofoblas dan sel-sel yang berdekatan lainnya (dari

blastokista dan endometrium uterus) berproliferasi dengan cepat, membentuk

plasenta dan berbagai membrane kehamilan plasenta membentuk sejumlah

besar HCG, estrogen, progesterone, dan HCS

- HCG (disekresi oleh sel-sel sinsitial trofoblas ke dalam cairan ibu)

berfungsi mencegah involusi corpus luteum pada akhir siklus seksual

Page 2: skenario preeklampsia

bulanan wanita dan HCG menyebabkan corpus luteum menyekresi lebih

banyak lagi hormon-hormon kelamin –progesteron dan estrogen- beberapa

bulan berikutnya. Hormon-hormon kelamin ini mencegah menstruasi dan

menyebabkan endometrium terus tumbuh dan menyimpan nutrisi dalam

jumlah besar dan tidak dibuang menjadi darah menstruasi. Corpus luteum

akan berinvolusi setelah kehamilan berusia 13 dampai 17 minggu karena

fungsinya menghasilkan progesterone dan estrogen digantikan oleh

plasenta

- Estrogen selama kehamilan menyebabkan (1) perbesaran uterus, (2)

perbesaran payudara, (3) perbesaran genitalia eksterna wanita, (4)

merelaksasi ligamentum pelvis sehingga persendian sakroiliaka menjadi

relative lentur dan simfisis pubis menjadi elastic.

- Progesteron

- Human Chorionic Sommatomammotropin

3. Apa saja yang menyebabkan sakit kepala dan gerakan janin menurun? 7 8 9

4. Apa saja yang menyebabkan hipertensi pada kehamilan? 10 11 1

5. Apa yang menyebabkan wanita tidak menyadari kemilannya? 2 3 4

6. Apa saja masalah yang timbul jika hamil pada usia muda (17 tahun pada

kasus)? 5 6 7

7. Apa penyebab:

- Penglihatan kabur pada wanita hamil 8 9 10

- Mual 11 1 2

- Epigastic discomfort 3 4 5

- Edem pada tungkai 6 7 8

- Reflek tungkai meningkat 9 10 11

8. Bagaimana mekanisme:

- Penglihatan kabur pada wanita hamil 1 2 3

- Mual 4 5 6

vasospasme > iskemik > nekrosis pada hepar > nekrosis sel hepar dan

peningkatan enzim hepar > kapsula glisson teregang > nyeri > mual

Page 3: skenario preeklampsia

vasospasme > kebocoran plasma > edema > menekan kapsula glisson

- Epigastic discomfort 7 8 9

9. Apa interpretasi pemriksaan umum dan bagaimana mekanisme

abnormalitasnya? 10 11 1

10. Apa interpretasi pemeriksaan obstetric? 2 3 4

Examination Kasus (37 minggu)

Normal (37 minggu)

Interpretasi

Fundal height 32 cm ± 37 cmPresentation Cephalic 96% cephalic,

bokong 3,6%, bahu 0,4%

Normal

Penurunan kepala 3/5 palpable 2/5 kepala sudah masuk panggul

Contraction of uteri

No Belum menandakan waktu bersalin

FHR 150 x/mnt 120-180 x/mnt Normal

11. Apa interpretasi pemriksaan lab dan bagaimana mekanisme abnormalitasnya?

5 6 7

12. Apa DD? 8 9 10

13. Apa pemeriksaan penunjang yang masih diperlukan? 11 1 2

14. Bagaiamana cara menegakkan diagnosis dan apa WD kasus? 3 4 5

Jika ditemukan satu atau lebih dari tanda ini maka bias digolongkan

preeclampsia berat:

Tekanan darah sistolik ≥160mmHg dan diastolic ≥110 mmHg

Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif.

Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 50cc/24 jam

Kenaikan kadar kreatinin plasma.

Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala,

skotoma dan pandangan kabur.

Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akbat

teregangnya kapsula Glisson).

Edema paru dan sianosis.

Hemolisis mikroangiopati.

Trombositopenia berat: <100.000 sel/mm3 atau penurunan thrombosis

dengan cepat.

Page 4: skenario preeklampsia

Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoseluler): peningkatan kadar

alanin dan aspartat aminotransferase.

Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat

Sindrom HELLP

Jika ada gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-

muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan tekanan darah yang naik secara

progresif maka dapat digolongkan preeclampsia berat dengan impending

eclampsia.

15. Apa etiologi dan faktor resiko kasus? 6 7 8

16. Bagaimana epidemiologi kasus? 9 10 11

17. Bagaimana patofisiologi kasus? 1 2 3

18. Bagaimana tatalaksana kasus? 4 5 6

Dirawat dirumah sakit

Monitoring input dan output cairan

Pemberian infuse: 5% ringer-dextorse atau cairan garam faali jumlah

tetesan: <125 cc/jam atau infuse desktrose 5% yang tiap 1 liter

diselingi infuse ringer laktat (60-125 cc/jam) 500cc.

MgSO4

o Dosis awal 4 gram intravena, (40% dalam 10 cc) selama 15

menit

o Dosis selanjutnya: 6 gram dalam larutan ringer/ 6 jam, atau

diberikan 4/5 gram i.m lalu diberikan 4 gram i.m tiap 4-6 jam.

Antihipertensi (nifedipin dosis 10-20 mg per oral diulangi setelah 30

menit; maks 120 mg dalam 24 jam.

Perawatan aktif (agresif) karena ada 2 tanda untuk indikasi perawatan

aktif yaitu Umur kehamilan ≥ 37 minggu dan adanya tanda atau gejala

impending eclampsia

19. Bagiamana prognosis kasus? 7 8 9

20. Apa komplikasi kasus? 10 11 1

21. Bagaimana preventif kasus? 2 3 4

Nonmedikamentosa

o Melakukan tirah baring.

Page 5: skenario preeklampsia

o Diet ditambah suplemen yang mengandung omega-3 PUFA

(minyak ikan yang kaya akan asam lemak tak jenuh),

antioksidan ( vitamin C, vitamin E, β-karoten, CoQ10, N-

asetilsstein, dan asam lipoik), dan logam berat (Zn, Mg, Ca)

Medikamentosa

o Suplemen (Ca: 1.500-2.000 mg/hari, Zn: 200mg/hari, Mg: 365

mg/hari).

o Antitrombotik (aspirin dosis rendah < 100 mg/hari atau

dipiridamole)

o Antioksidan ( vitamin C, vitamin E, β-karoten, CoQ10, N-

asetilsstein, dan asam lipoik).

22. Apa KDU kasus ini? 5 6 7

IV. Hipotesis

Ny. A, 17 th, mengalami pre-eklampsia

V. Kerangka Konsep

VI. Sintesis

1. Juli

2. Hilda

3. Merlin

4. Spai

5. Palih

6. Zaza

7. K’Lia

8. K’Wiwi

9. Yosi

10. Ciket