Skenario e Blok 19 Tahun 2013

8
SKENARIO E BLOK 19 TAHUN 2013 Klarifikasi Istilah: 1. Kejang: Kontraksi involunter atau serangkaian kontraksi dari otot-otot volunter 2. Diazepam: Obat penenang golongan benzodiazepine digunakan sebagai anksiolitik agen antipanik sedative relaksan otot rangka, anti konvlusan, dan dalam penatalaksanaan gejala akibat penghentian pemakaian alkohol 3. Fenitoin: anti konvulsan dan depresan jantung yang digunakan pada pengobatan semua bentuk epilepsi kecuali jenis petitmal dan sebagai anti aritmia 4. Meningitis: Radang meningen, yaitu membrane yang membungkus otak dan medulla spinalis 5. Asam Valproat: Anti konvulsan, asam 2 propil pentanoat digunakan untuk mengontrol kejang yang tidak terlihat 6. Refleks Babinsky: Dorsofleksi ibu jari kaki pada perangsangan telapak kaki terjadi pada lesi yang mengenai traktus piramidalis 7. Tremor: getaran atau gigilan yang involunter 8. Tonus: Kontraksi otot yang ringan dan terus menerus, yang pada otot rangka membantu dalam mempertahankan postur dan pengebalian darah ke jantung 9. Refleks Fisiologis: reflex yang ada pada orang normal/sehat 10. Deviasi lidah: parese N. XII

description

lelele

Transcript of Skenario e Blok 19 Tahun 2013

Page 1: Skenario e Blok 19 Tahun 2013

SKENARIO E BLOK 19 TAHUN 2013

Klarifikasi Istilah:

1. Kejang: Kontraksi involunter atau serangkaian kontraksi dari otot-otot volunter

2. Diazepam: Obat penenang golongan benzodiazepine digunakan sebagai anksiolitik agen

antipanik sedative relaksan otot rangka, anti konvlusan, dan dalam penatalaksanaan

gejala akibat penghentian pemakaian alkohol

3. Fenitoin: anti konvulsan dan depresan jantung yang digunakan pada pengobatan semua

bentuk epilepsi kecuali jenis petitmal dan sebagai anti aritmia

4. Meningitis: Radang meningen, yaitu membrane yang membungkus otak dan medulla

spinalis

5. Asam Valproat: Anti konvulsan, asam 2 propil pentanoat digunakan untuk mengontrol

kejang yang tidak terlihat

6. Refleks Babinsky: Dorsofleksi ibu jari kaki pada perangsangan telapak kaki terjadi pada

lesi yang mengenai traktus piramidalis

7. Tremor: getaran atau gigilan yang involunter

8. Tonus: Kontraksi otot yang ringan dan terus menerus, yang pada otot rangka membantu

dalam mempertahankan postur dan pengebalian darah ke jantung

9. Refleks Fisiologis: reflex yang ada pada orang normal/sehat

10. Deviasi lidah: parese N. XII

11. Demam: Peningkatan temperature tubuh di atas normal, Normal sekitar 37 C

Identifikasi Masalah

1. Laki-laki, 3 tahun, BB 13 kg datang dengan keluhan kejang tanpa didahului/disertai

demam

2. 20 menit sebelum masuk RS penderita mengalami bangkitan dimana seluruh tubuh

tegang , mata mendelik ke atas, kelojotan seluruh tubuh selama 5 menit, lalu penderita

tidak sadar

3. 10 menit setelah bangkitan pertama, bangkitan yang sama berulang sampai tiba ke rumah

sakit, jarak rumah dengan RS 10 km

Page 2: Skenario e Blok 19 Tahun 2013

4. Kejang tidak teratasi dengan pemberian Diazepam per rektal dua kali dan IV satu kali,

kejang berhenti setelah diberi drip fenitoin

5. Pasca kejang, tidak sadar, 3 jam mulai sadar, lengan dan tungkai kanan tampak lemah

dan sering tersedak

6. 8 jam setelah perawatan di RS, kesadaran penderita mulai membaik namun masih malas

bicara serta tatapan sering kosong

7. Riwayat penyakit sebelumnya:

- usia 9 bulan mengalami kejang dengan demam tinggi, didiagnosis meningitis, dirawat

di RS selama 15 hari.

- Usia 1 tahun mengalami kejang tanpa demam sebanyak 2x

- Usia 18 bulan mengalami kejang disertai demam tidak tinggi berobat ke dokter diberi

asam valproate, setelah 6 bulan pengobatan dihentikan oleh orang tua karena

penderita tidak pernah kejang

- Penderita sudah bisa bicara lancar, memakai bicara sendiri, dan mengendarai sepeda

roda tiga saat berusia 2 tahun

8. Pemeriksaan Fisik

9. Pemeriksaan Neurologis

Analisis masalah

Masalah 1

(Laki-laki, 3 tahun, BB 13 kg datang dengan keluhan kejang tanpa didahului/disertai demam)

1. Jelaskan hubungan usia, BB, dan jenis kelamin dengan kejang! Agung, Prass

2. Mengapa kejang tidak disertai demam? Inne, Clara

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kejang! Gisca, Ferdi

4. Jelaskan etiologi dan mekanisme kejang tanpa demam! Sella, Kadek

5. Jelaskan fisiologi kesadaran! Kiki, Febri

6. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kesadaran! Dessy, Prass

Masalah 2

Page 3: Skenario e Blok 19 Tahun 2013

(20 menit sebelum masuk RS penderita mengalami bangkitan dimana seluruh tubuh tegang ,

mata mendelik ke atas, kelojotan seluruh tubuh selama 5 menit, lalu penderita tidak sadar)

1. Ini bangkitan tipe apa? Jelaskan! Wira, Diva

2. Jelaskan mekanisme kelainan bangkitan pertama yang dialami? Sella, Agung

3. Mengapa penderita tidak sadar setelah kejang? Gisca, Febri

4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan jika sudah terjadi kejang selama 5 menit? Clara,

Ferdi

Masalah 3

(10 menit setelah bangkitan pertama, bangkitan yang sama berulang sampai tiba ke rumah sakit,

jarak rumah dengan RS 10 km)

1. Mengapa bangkitan berulang? Inne, Kiki

2. Jelaskan dampak kejang yang berulang? Dessy, kadek

Masalah 4

(Kejang tidak teratasi dengan pemberian Diazepam per rektal dua kali dan IV satu kali, kejang

berhenti setelah diberi drip fenitoin)

1. Mengapa kejang tidak teratasi dengan pemberian diazepam? Diva, Agung

2. Jelaskan Indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, dosis diazepam? Wira,

Inne

3. Jelaskan perbedaan pemberian diazepam rektal dan IV!Gisca, Kiki

4. Mengapa kejang teratasi dengan pemberian fenitoin? Dessy, Ferdy

5. Jelaskan Indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, dosis fenitoin? Clara,

Febri

6. Jelaskan interaksi kedua obat! Sella, Kadek

Masalah 5

(Pasca kejang, tidak sadar, 3 jam mulai sadar, lengan dan tungkai kanan tampak lemah dan

sering tersedak)

1. Mengapa lengan dan tungkai kanan tampak lemah? Diva, Prass

2. Mengapa penderita sering tersedak? Wira, Inne

Page 4: Skenario e Blok 19 Tahun 2013

Masalah 6

(8 jam setelah perawatan di RS, kesadaran penderita mulai membaik namun masih malas bicara

serta tatapan sering kosong)

1. Mengapa penderita masih malas bicara serta tatapan sering kosong? Agung, Gisca

Masalah 7

Riwayat penyakit sebelumnya:

- usia 9 bulan mengalami kejang dengan demam tinggi, didiagnosis meningitis, dirawat di RS

selama 15 hari.

- Usia 1 tahun mengalami kejang tanpa demam sebanyak 2x

- Usia 18 bulan mengalami kejang disertai demam tidak tinggi berobat ke dokter diberi asam

valproate, setelah 6 bulan pengobatan dihentikan oleh orang tua karena penderita tidak

pernah kejang

- Penderita sudah bisa bicara lancar, memakai baju sendiri, dan mengendarai sepeda roda tiga

saat berusia 2 tahun

1. Apa hubungan riwayat penyakit sebelumnya dengan keluhan sekarang? Kiki, Dessy

2. Jelaskan mekanisme kejang dengan demam tinggi dan demam tidak tinggi! Clara Diva

3. Apa dampak meningitis dan kejang dengan demam tinggi lalu dengan demam tidak

tinggi? Wira, Febri

4. Jelaskan Indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, dosis Asam Valproat?

Kadek, Ferdi

5. Apa makna dari Penderita sudah bisa bicara lancar, memakai baju sendiri, dan

mengendarai sepeda roda tiga saat berusia 2 tahun? Sella, Prass

Masalah 8

Pemeriksaan Fisik

1. Jelaskan interpretasi dan mekanisme? Clara, Agung

Masalah 9

Page 5: Skenario e Blok 19 Tahun 2013

Pemeriksaan Neurologi

1. Jelaskan interpretasi, mekanisme dan cara pemeriksaan!

- Mulut mengot ke kiri, lipatan dahi Nampak dan kedua kelopak mata dapat menutup

penuh saat dipejamkan Inne Desi

- lidah deviasi ke kanan disertai tremor Gisca, Diva

- Pergerakan lengan dan tungkai kanan terbatas dan lemah dibanding kiri. Lengan

kanan dapat sedikit diangkat namun sama sekali tidak dapat melawan tahanan, yang

kiri dapat melawan tahanan kuat sewajar usianya Kiki, Wira

- Tonus tangan kanan meningkat dan reflex Babinski kaki kanan positif Febri, Prass

Hipotesis

Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun, BB 13 kg diduga mengalami epilepsi, hemiparesis dextra

tipe sentral, paresis N VII dan XII dextra tipe sentral, serta paresis tipe sentral karena status

epileptikus yang berulang

Learning Issue

1. Anatomi SSP Ferdi, Sella

2. Epilepsi (jenis-jenisnya, dll) Clara, Kadek

3. Status Epileptikus Agung, Inne

4. Bagaimana penegakkan diagnosis dan pemeriksaan penunjang kasus ini? Gisca, Kiki

5. Apa DD dan WD kasus ini? Wira, Febri

6. Apa etiologi kasus ini? Dessy, Ferdy

7. Jelaskan epidemiologi dan factor risiko kasus ini! Diva, Kadek

8. Jelaskan patogenesis kasus ini! Sella, Febri

9. Bagaimana manifestasi klinis kasus ini?Agung, Gisca

10. Bagaimana pencegahan kasus ini? Inne Clara

11. Bagaimana Tata Laksana kasus ini? Kiki Ferdy

12. Apa komplikasi kasus ini? Dessy Prass

13. Bagaimana prognosis kasus ini? Wira Prass

Page 6: Skenario e Blok 19 Tahun 2013

14. Apa KDU kasus ini? Kadek Diva

TULISAN DIKETIK RAPI

TIMES NEW ROMAN 12 1,5 SPASI, JUSTIFY,

DIKUMPUL SETELAH TUTORIAL KEDUA, SERTAKAN DAFTAR PUSTAKA

YANG TIDAK SESUAI BAYAR PRINT FULL