Skenario c

Click here to load reader

download Skenario c

of 23

description

tutorial

Transcript of Skenario c

SKENARIO C

KELOMPOK 1Tutor : dr. Dedy, Sp. KJ (K)SKENARIO C BLOK 18AnggotaAfifurrahman Annisa Karamina Wardhani Agus Salim Rani Fatmala Dita Nelly Nevira Hadi Nugraha Mustofa Novrillia Kumala Sari KM. Azandy Akbar M. Ath Thaariq Prasetiyo Sarah Nabella Putri Ayu Ratnasari Rizka Aprillia Syahputri Mohammad Areza Bin Boonie

Skenario C

Tristan anak laki-laki usia 18 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan merangkak. Tristan anak pertama dari ibu usia 27 tahun . Lahir spontan dengan bidan pada kehamilan 39 minggu. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dan periksa kehamilan ke bidan 3 kali. Segera setelah lahir langsung menangis. Berat badan lahir 3.250 gram. Pada saat usia 6 bulan Tristan mengalami kejang yang disertai demam dan dirawat di RS selama 2 minggu. Sebelum terkena kejang dan demam itu Tristan sudah bisa tengkurap bolak-balik, sudah bisa tersenyum kearah ibunya dan perkembangan lainnya sesuai usia. Sejak keluar dari RS, tristan mulai terlihat malas bergerak dana hanya bisa tengkurap saja. Sampai saat ini belum bisa duduk dan merangkak, belum bisa makan nsi, sehingga masih diberi bubur saring dan susu. Tristan juga belum bisa makan biskuit sendiri. Tristan sudah mengoceh, tapi belum bisa memanggil mama dan papa, bila bisa menginginkan sesuatu dia selalu menangis.Pemeriksaan Fisik : berat badan 7,5 kg, panjang badan 75 cm, lingkar kepala 45 cm. Tidak ada gambaran dismorfik. Anak sadar, kontak mata baik, mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa. Menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras. Terdapat gerakan yang tidak terkontrol. Pada posisi tengkurap dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa detik. Kekuatan kedua lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk, refleks tendon meningkat. Pada waktu diangkat keposisi vertikal kedua tungkai dan kaki saling menyilang.Hasil tes Bera : respon suara telinga kanan dan kiri 30 dB

1. KLARIFIKASI ISTILAHLahir spontanKejangDemamGambaran dismorfikRefleks tendon meningkatTes BeraLengan dan tungkai kaku dan susah ditekukGerakan tidak terkontrolKekuatan lengan dan tungkai 3Pada kondisi vertikal, tungkai saling menyilang:2. IDENTIFIKASI MASALAHTristan, laki-laki usia 18 bulan, anak pertama dari Ibu usia 27 tahun, belum bisa duduk dan merangkak. Riwayat perinatal : Lahir spontan, kehamilan 39 minggu (aterm), langsung menangis, dengan berat badan 3.250 gramPada usia 6 bulan Trisna mengalami kejang disertai demam dan dirawat selama 2 minggu di RS

Riwayat perkembangan: Sebelum kejang : bisa tengkurap bolak-balik, bisa tersenyum kearah ibunya dan perkembangan lainnya sesuai usiaSetelah keluar RS : Terlihat malas bergerak, dan hanya bisa tengkurap, belum bisa duduk dan merangkak , belum bisa makan nasi masih diberi bubur saring dan susu. belum bisa makan biskuit sendiri, Sudah bisa mengoceh, tapi belum bisa memanggil mama dan papa, bila menginginkan sesuatu dia selalu menangis.Pemeriksaan fisik3. ANALISIS MASALAH1. A. Bagaimana perkembangan normal anak usia 18 bulan ? B. Bagaimana etiologi dan mekanisme anak belum bisa duduk dan merangkak ?2. Bagaimana hubungan riwayat perinatal dengan kondisi Tristan sekarang ?3. A. Apa etiologi serta mekanisme kejang disertai demam? B. Bagaimana dampak dari demam disertai kejang pada kasus ini?4. A. bagaimana cara mengevaluasi perkembangan bayi pada kasus ini? B. Bagaimana interpetasi dan mekanisme kondisi Tristan setelah keluar dari RS?

5. A. Bagaimana status gizi pada bayi ini? B. Bagaimana interpretasi dari mekanisme abnormal pada kasus ini?6. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini?7. Bagaimana cara penegakan diagnosis dan diagnosis kerja?8. Bagaimana Epidemiologi pada kasus ini?9. Bagaimana Etiologi dan faktor resiko pada kasus ini?10. Bagaimana Patogenesis pada kasus ini?11. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini?12. Bagaimana komplikasi pada kasus ini?13 Bagaimana prognosis pada kasus ini?14. Apa KDU pada kasus ini?4. HIPOTESISTristan anak laki-laki usia 18 bulan mengalami keterlambatan perkembangan motorik, bahasa, sosialisasi (global development delayed) et causa cerebral palsy quadriplegia tipe campuran (spastik dan diskinetik) yang disertai dengan gizi buruk dan tuli sensori neural ringan

5. SINTESISPerkembangan Normal Anak Usia 18 Bulan Perkembangan Motorik Kasar: sudah bisa berjalan sepanjang ruangan tanpa terjatuh dan bisa mengambil benda di lantai kemudian berdiri kembaliPerkembangan motorik halus: mengambil benda-benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jariPerkembangan bahasa dan bicara: sudah bisa memanggil mama ketika melihat ibunya dan papa ketika melihat ayahnyaPerkembangan personal sosial :bisa memegang cangkir atau gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa menumpahkanya.bila menginginkansesuatu dia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkanPenegakan DiagnosisAnamnesisRiwayat KelahiranAnak pertama risiko cerebral palsy meningkat lahir spontanUsia gestasi 39 minggu atermlangsung menangis normalBerat badan lahir : 3250 g normalRiwayat PostnatalPada usia 6 bulan mengalami kejang disertai demam dan dirawat selama 2 minggu di rumah sakit.Kejang disertai demam pada kasus ini kemungkinan disebabkan oleh infeksi pada sistem saraf pusat.Infeksi sistem saraf pusat faktor penyebab dari cerebral palsy.

Riwayat PerkembanganSebelum kejang : bisa tengkurap bolak-balik, bisa tersenyum kearah ibunya dan perkembangan lainnya sesuai usiaSetelah keluar RS sampai sekarang (usia 18 bulan) :Terlihat malas bergerak, dan hanya bisa tengkurap, belum bisa duduk dan merangkak Sudah bisa mengoceh, tapi belum bisa memanggil mama dan papa dan bila menginginkan sesuatu dia selalu menangisInterpretasi : keterlambatan perkembangan motorik, bahasa dan bicara serta sosial dan kemandirian

2. Pemeriksaan Fisik 3. Pemeriksaan Penunjang - tes BERA : 30 dB pada telinga kanan dan kiriInterpretasi : tuli sensori neural

Diagnosis KerjaCerebral palsy quadriplegia tipe campuran (spastik dan diskinetik) disertai gizi buruk dan tuli sensorineural ringan

Diagnosis BandingCerebral palsy tipe ataxic, Cerebral palsy tipe spasticCerebral palsy tipe dyskinetic

Etiologi

Belum diketahuiFaktor prenatal :Keln. KongenitalInfeksi intrauterinRadiasi intrauterinAsfiksia intrauterinToksemia gravidarumFaktor perinatal :Prematuritas, trauma lahir, asfiksiaKernikterus, perdarahan ICInfeksiFaktor posnatalTrauma kapitisHipkosia / anoksiaInfeksi SSP

Klasifikasi Klasifikasi yang sederhana adalah berdasarkan kelainan klinik yang lebih menonjol ditemui, yaitu :Spastic Cerebral PalsySpastic hemiphlegiaSpastic tetraphlegiaSpastic diphlegiaSpastic paraphlegiaSpastic monophlegia dan triphlegiDyskinetik Cerebral palsyAthetosisChorea athetosisBentuk-bentuk lainAtaxic Cerebral palsyBentuk-bentuk campuran

PATOGENESISTatalaksana Sebaiknya dilakukan sedini mungkin secara multidisipliner dan mengikutsertakan orangtua/ keluarga.Adapun tatalaksananya meliputiTerapi medikamentosa ditujukan untuk mengurangi spastisitas, dan mengontrol gerakan abnormal.Terapi rehabilitasi, dilakukan fisioterapi, speech therapy sedini mungkin dan kadang-kadang diperlukan tindakan terapi orthopedis.Edukasi kepada orang tua

Tatalaksana gizi buruk10 tahapan terapi pada anak dengan gizi burukCegah dan atasi hipoglikemiaCegah dan atasi hipotermiaCegah dan atasi dehidrasiPerbaiki keseimbangan elektrolitObati infeksiPerbaiki defisiensi mikronutrienMemberikan makanan untuk stabilisasi dan transisiMengejar pertumbuhan terlambat (catch-up growth)Merangsang emosional dan perkembangan sensorialPersiapan untuk pulang

KomplikasiGastrointestinal dan nutrisiGagal tumbuh (failure to thrive) karena kesulitan makan dan menelan akibat control oromotor yang buruk Gastroesophageal reflux ConstipationRespiratory Aspirasi PneumoniaChronic lung disease/bronchopulmonary dysplasiaBronkiolitis/asmaCognitive/psychological/behavioral Mental retardation (30-50%)Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)Learning disabilities (gangguan belajar)Penurunan kemampuan akademis dan kepercayaan diri Kesulitan integrasi sensoris

PrognosisFungsionam: dubia ad malamVitam: dubia ad bonam

KDU3BTERIMA KASIH