Skenario b blok 20

15
SKENARIO B MULTIPLE TRAUMA FRAKTUR PELVIS DAN RUPTUR VESICA URINARIA Tn. B 25 tahun pengendara motor dengan menggunakan helm standar. Ia mengalami kecelakan lalu lintas, bertabrakan dengan truk batu bara. Ia dibawa ke UGD RSUD tipe D dengan waktu 10 menit setelah kejadian, dalam keadaan sadar mengeluh nyeri perut dan panggul. Pemeriksaan primery survey menunjukkan tanda-tanda : - Airway : clear, pasien bisa berbicara - Breathing : RR, 20x/menit tidak sesak - Circulation : tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 114 x/menit, ujung tangan dan kaki pucat dan dingin. - Disability : pasien sadar - Enviroment : tempt axilla 36,8°C Pemeriksaan sekunder (secondary survey) menunjukkan tanda-tanda : 1. Kepala Tidak terdapat jejas Mata : pupil isokor, refleks cahaya (++++) Telinga dan hidung : tidak ada kelainan Mulut : tidak ada kelainan 2. Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi) 3. Thoraks Inpeksi : tidak ada jejas, frekuensi 20 x/menit, gerak napas simetris Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus sama kiri dan kanan Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas regular. 4. Abdomen Inspeksi : tampak jejas abdomen kiri bawah Palpasi : nyeri tekan kuadran abdomen kiri bawah (+) Perfusi : sonor kanan dan kiri Auskultasi : bising usus terdengar bagian abdomen atas

description

tutorial

Transcript of Skenario b blok 20

Page 1: Skenario b blok 20

SKENARIO B MULTIPLE TRAUMA FRAKTUR PELVIS DAN RUPTUR VESICA URINARIA

Tn. B 25 tahun pengendara motor dengan menggunakan helm standar. Ia mengalami kecelakan lalu lintas, bertabrakan dengan truk batu bara. Ia dibawa ke UGD RSUD tipe D dengan waktu 10 menit setelah kejadian, dalam keadaan sadar mengeluh nyeri perut dan panggul.Pemeriksaan primery survey menunjukkan tanda-tanda :

- Airway : clear, pasien bisa berbicara - Breathing : RR, 20x/menit tidak sesak- Circulation : tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 114 x/menit, ujung

tangan dan kaki pucat dan dingin.- Disability : pasien sadar- Enviroment : tempt axilla 36,8°C

Pemeriksaan sekunder (secondary survey) menunjukkan tanda-tanda : 1. Kepala

Tidak terdapat jejas Mata : pupil isokor, refleks cahaya (++++) Telinga dan hidung : tidak ada kelainan Mulut : tidak ada kelainan

2. Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)3. Thoraks

Inpeksi : tidak ada jejas, frekuensi 20 x/menit, gerak napas simetris Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem fremitus sama kiri

dan kanan Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas regular.

4. Abdomen Inspeksi : tampak jejas abdomen kiri bawah Palpasi : nyeri tekan kuadran abdomen kiri bawah (+) Perfusi : sonor kanan dan kiri Auskultasi : bising usus terdengar bagian abdomen atas

Pelvis Inpeksi : tampak jejas, deformitas pada pelvis kiri Palpasi : tes provokasi pelvis (+)

Data tambahan :Foto thoraks AP : dalam batas normalFoto servikal lateral : dalam batas batas normalFoto pelvis ; tampak fraktur ramus superior anterior costa pubis sinistra disertai dengan dislokasi sendi sacroilliaca sinistraPada saat dipasang kateter urin bewarna merah sebanyak 50 cc

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Page 2: Skenario b blok 20

1. Tn. B 25 tahun pengendara motor dengan menggunakan helm standar. Ia mengalami kecelakan lalu lintas, bertabrakan dengan truk batu bara. Ia dibawa ke UGD RSUD tipe D dengan waktu 10 menit setelah kejadian, dalam keadaan sadar mengeluh nyeri perut dan panggul.

2. Pemeriksaan primery survey menunjukkan tanda-tanda : Airway : clear, pasien bisa berbicara. Breathing : RR, 20x/menit tidak sesak, Circulation : tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 114 x/menit, ujung tangan dan kaki pucat dan dingin.Disability : pasien sadar. Enviroment : tempt axilla 36,8 °C

3. Pemeriksaan sekunder (secondary survey) menunjukkan tanda-tanda : Abdomen

Inspeksi : tampak jejas abdomen kiri bawah Palpasi : nyeri tekan kuadran abdomen kiri bawah (+) Perfusi : sonor kanan dan kiri Auskultasi : bising usus terdengar bagian abdomen atas

Pelvis Inpeksi : tampak jejas, deformitas pada pelvis kiri Palpasi : tes provokasi pelvis (+)

4. Data tambahan : Foto pelvis ; tampak fraktur ramus superior anterior costa pubis sinistra disertai dengan dislokasi sendi sacroilliaca sinistra. saat dipasang kateter urin bewarna merah sebanyak 50 cc

II. PRIORITAS MASALAHNomor 2 Pemeriksaan primery survey menunjukkan tanda-tanda : Airway : clear, pasien bisa berbicara. Breathing : RR, 20x/menit tidak sesak, Circulation : tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 114 x/menit, ujung tangan dan kaki pucat dan dingin.Disability : pasien sadar. Enviroment : tempt axilla 36,5 °C

Alasannya : tanda-tanda syok hemoragik, bila tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian

III. ANALISIS MASALAH1. Tn. B 25 tahun pengendara motor dengan menggunakan helm standar. Ia

mengalami kecelakan lalu lintas, bertabrakan dengan truk batu bara. Ia dibawa ke UGD RSUD tipe D dengan waktu 10 menit setelah kejadian, dalam keadaan sadar mengeluh nyeri perut dan panggul.

a. Apa saja kemungkinan trauma yang akan dialami oleh Tn.B?Jawab :Kemungkinan trauma abdomen dan trauma pelvis

b. Bagaimana jenis trauma yang dialami oleh Tn.B?Jawab :

Page 3: Skenario b blok 20

Disebabkan oleh trauma tumpulc. Organ apa saja yang mungkin terkena dari trauma tersebut?

Jawab :Jaringan lunak : kulit, fascia, otot, dan organ dalam abdomen dan pelvisJaringan keras : tulang

d. Bagaimana anatomi abdomen dan pelvis ?Jawab :Abdomen

Pelvis

2. Pemeriksaan primery survey menunjukkan tanda-tanda : Airway : clear, pasien bisa berbicara. Breathing : RR, 20x/menit tidak sesak, Circulation : tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 114 x/menit, ujung tangan dan kaki pucat dan dingin. Disability : pasien sadar. Enviroment : tempt axilla 36,8 °C

a. Apa interpretasi dan mekanisme dari hasil pemeriksaan primer?Jawab : A : saluran napas tidak tergangguB : paru-paru dan pernapasan tidak ada kelainan C : pasien dalam keaadaan syok hemoragikD : NormalE : Normal

Gangguan pada pemeriksaan primer berupa gangguan pada sirkulasi yang disebabkan oleh trauma tumpul abdomen dan pelvis akan menyebabkan arteri dan vena disekitar pelvis menjadi robek → perdarahan yang hebat → kondisi syok hemoragik

3. Pemeriksaan sekunder (secondary survey) menunjukkan tanda-tanda : Abdomen Inspeksi : tampak jejas abdomen kiri bawah Palpasi : nyeri tekan kuadran abdomen kiri bawah (+) Perfusi : sonor kanan dan kiri Auskultasi : bising usus terdengar bagian abdomen atas

Pelvis Inpeksi : tampak jejas, deformitas pada pelvis kiri Palpasi : tes provokasi pelvis (+)

a. Apa saja yang diperiksa pada pemeriksaan abdomen pada kasus trauma?Jawab :Pemeriksaan fisikInspeksi :

Auskultasi:

Page 4: Skenario b blok 20

Palpasi:

Perkusi:

b. Apa interpretasi dan mekanisme dari hasil pemeriksaan abdomen dan pelvis ?Jawab :Adanya trauma tumpul pada abdomen kiri bawah dan pelvis

c. Bagaimana cara melakukan tes provokasi elvis ?Jawab : penekanan pada SIAS kiri dan kanan, jika pelvis bergerak pada penekanan maka tes (+)

d. Apa interpretasi dari hasil tes provokasi pelvis ?Jawab : abnormal, terjadi fraktur ramus inferior superior os. pubis dan dislokasi sakroilliaca joint.

e. Apa saja yang diperiksa pada pemeriksaan pelvis pada kasus trauma ?Jawab : tes provokasi dan foto pelvis AP

4. Data tambahan : Foto pelvis ; tampak fraktur ramus superior anterior costa pubis sinistra disertai dengan dislokasi sendi sacroilliaca sinistra. saat dipasang kateter urin bewarna merah sebanyak 50 cc

a. Apa makna keluar urin berwarna merah sebanyak 50 cc?Jawab : urin bercampur darah yang disebabkan trauma didaerah traktus urogenital

b. Apa hubungan hasil foto pelvis dengan keluarnya urin berwarna merah ?

c. Jawab : kemungkinan terjadi trauma didaerah vesica urinaria yang menyebabkan terjadinya perdarahan.

5. Data tambahan apa lagi yang diperlukan untuk memastikan penyebab gangguan ini?

Jawab :o Darah rutino Urin analisiso Sistogram

6. Apa diagnosis kasus ini?Jawab : syok hemoragik ec. fraktur pelvis + suspect rupture vesica urinaria

7. Bagaimana tatalaksana kasus ini ?Jawab :o Resusitasi : pemberian cairan kristaloid

Page 5: Skenario b blok 20

o Imobilisasi pelvis dengan mempergunakan pelvis belt atau imobilisasi pelvis dengan bed shock

8. Bagaimana prognosis kasus ini ?Jawab : dubia ad bonam

9. Apa KDU kasus ini ? Jawab : kompentensi 3B

10. Bagaimana pandangan islam? Jawab : “tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali ijin Allah dan barangsiapa yang beriman kepa Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu’QS. AL-Tagh…… :11

KESIMPULAN Tn.B 25 tahun mengalami fraktur pelvis disertai dengan syok hemoragik dan suspect rupture vesica urinaria akibat trauma tumpul

SKEMA SINTESISTrauma pelvis → fraktur

Robek pembuluh darah rupture vesica urinaria

Syok hemoragik urin bercampur darah

Ujung ekstremitas dingin

Page 6: Skenario b blok 20
Page 7: Skenario b blok 20

SKENARIO C INTOKSIKSITAS ASAM JENGKOLAT

Tn. Nungcik, 41 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1 jam lalu sebelum masuk rumah sakit. Dari anamnesis didapatkan 6 jam sebelum masuk RS pasien mengeluh nyeri hilang timbul pada pinggang kiri dan kanan seperti diperas, nyeri dirasakan menjalar sampai ke perut, disertai mual tanpa muntah dan kencing berbau jengkol. Pasien merasakan ingin terus BAK dan BAK sedikit-sedikit, setelah urin keluar dikutih dengan keluarnya benda putih disertai tetesan darah. Diketahui juga bahwa pasien makan jengkol 5 biji 12 jam sebelumnya

Pemeriksaan fisik :Keadaan umumKesadaran : compos mentis, tampak sakit sedang TD : 130/80 mmHg, HR : 118x/menit, regular, RR : 22x/menit . T: 37,4 C

Keadaan spesifik:Mulut dan napas berbau jengkol Abdomen : nyeri tekan suprapubik 9+), nyeri ketok CVA 9+), ballottement (-), bising usus normalUrogenital : dilakukan pemasangan kateter urin, keluar urin sebanyak 800 cc berwarna kemerahan

Pemeriksaan laboratorium Hb 13,4 g/dl ureum 57 mg/dl creatinine 2,0 mg/dl natrium 135 mmol/l, kalium 3,9 mmol/L, PH urin 5,8 , eritrosit urin 100/LPB

Identifikasi Masalah1. Tn. Nungcik, 41 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan tidak bisa

BAK sejak 1 jam lalu sebelum masuk rumah sakit. Diketahui juga bahwa pasien makan jengkol 5 biji 12 jam sebelumnya.

2. Tn. Nungcik, 41 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1 jam lalu sebelum masuk rumah sakit. Diketahui juga bahwa pasien makan jengkol 5 biji 12 jam sebelumnya.

3. 6 jam sebelum masuk RS pasien mengeluh nyeri hilang timbul pada pinggang kiri dan kanan seperti diperas, nyeri dirasakan menjalar sampai ke perut, disertai mual tanpa muntah dan kencing berbau jengkol.

4. Pasien merasakan ingin terus BAK dan BAK sedikit-sedikit, setelah urin keluar dikutih dengan keluarnya benda putih disertai tetesan darah.

5. Pemeriksaan fisik :

Page 8: Skenario b blok 20

Keadaan umumKesadaran : compos mentis, tampak sakit sedang TD : 130/80 mmHg, HR : 118x/menit, regular, RR : 22x/menit . T: 37,4 C

6. Keadaan spesifik:Mulut dan napas berbau jengkol Abdomen : nyeri tekan suprapubik 9+), nyeri ketok CVA 9+), ballottement (-), bising usus normalUrogenital : dilakukan pemasangan kateter urin, keluar urin sebanyak 800 cc berwarna kemerahan

7. Pemeriksaan laboratorium Hb 13,4 g/dl ureum 57 mg/dl creatinine 2,0 mg/dl natrium 135 mmol/l, kalium 3,9 mmol/L, PH urin 5,8 , eritrosit urin 100/LPB

Prioritas Masalah Tn. Nungcik, 41 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1 jam lalu sebelum masuk rumah sakit. Diketahui juga bahwa pasien makan jengkol 5 biji 12 jam sebelumnya.Alasannya : menunjukkan telah terjadi kondisi gawat perlu segera ditangani.

ANALISIS MASALAH1. Tn. Nungcik, 41 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan tidak bisa BAK

sejak 1 jam lalu sebelum masuk rumah sakit. Diketahui juga bahwa pasien makan jengkol 5 biji 12 jam sebelumnya.a. Organ apa yang terlibat pada keluhan ini ?

Jawab : vesica urinaria, ginjal dan uretra

b. Apa yang menyebabkan tidak bisa BAK ?Jawab : infeksi. keganasan, hipertrofi prostat, gangguan neurologis, batu dalam vesica urinaria

c. Apa saja zat yang berbahaya bagi kesehatan dalam jengkol?Jawab : asam jengkolat

d. Apa hubungan makan jengkol 5 biji 12 jam sebelumnya dengan keluhan yang dialami ?Jawab : Penumpukan asam jengkolat

2. 6 jam sebelum masuk RS pasien mengeluh nyeri hilang timbul pada pinggang kiri dan kanan seperti diperas, nyeri dirasakan menjalar sampai ke perut, disertai mual tanpa muntah dan kencing berbau jengkol. a. Apa makna ada nyeri hilang timbul pada pinggang kiri dan kanan seperti

diperas, nyeri dirasakan menjalar sampai ke perut, disertai mual tanpa muntah?

Page 9: Skenario b blok 20

Jawab : ada penyumbatan parsial pada daerah pelvis renalis dan saluran ureter yang menyebabkan rasa nyeri yang hilang timbul pada pinggang. Timbul mual akibar peningkatan kadar ureum dalam darah

b. Apa makna kencing berbau jengkol ?Jawab :Endapan asam jengkolat menyebabkan bau khas dalam urin

3. Pasien merasakan ingin terus BAK dan BAK sedikit-sedikit, setelah urin keluar dikutih dengan keluarnya benda putih disertai tetesan darah. a. Apa makna ingin terus BAK tapi BAK sedikit-sedikit?

Jawab : adanya sumbatan parsial pada uretra

b. Apa makna keluarnya benda putih pada saat BAK?Jawab : adanya kristal asam jengkolat yang berasal dari endapan urin dalam vesica urinaria

c. Bagaimana mekanisme keluarnya tetesan darah ?Jawab : Kristal yang terbentuk meukai dinding traktus urinarius

4. Pemeriksaan fisik :Keadaan umumKesadaran : compos mentis, tampak sakit sedang TD : 130/80 mmHg, HR : 118x/menit, regular, RR : 22x/menit . T: 37,4 C

a. Apa interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan fisik ?Jawab : ….mempengaruhi system saraf simpatis yang memacu jantung dan vaskular perifer sehingga menimbulkan takikardi

5. Keadaan spesifik:a. Apa interpretasi dan mekanisme keadaan spesifik ?

Jawab : - Mulut dan napas berbau jengkol : endapan asam jengkolat, bau khas- Abdomen : nyeri tekan suprapubik (+): urin yang tertahan menyebabkan

efek penekanan terhadap vesica urinaria berisi endapan Kristal asam jengkolat

- nyeri ketok CVA (+) : efek sumbatan parsial pada pelvis renalis - Urogenital : dilakukan pemasangan kateter urin, keluar urin sebanyak

800 cc berwarna kemerahan : terjadi luka pada mukosa traktus urinarius

6. Pemeriksaan laboratorium Hb 13,4 g/dl ureum 57 mg/dl creatinine 2,0 mg/dl natrium 135 mmol/l, kalium 3,9 mmol/L, PH urin 5,8 , eritrosit urin 100/LPBa. Apa interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium ?

Jawab :

Page 10: Skenario b blok 20

Ureum 57 mg/dl : meningkatKreatinin 2 mg/dl: meningkatKarena adanya sumbatan daerah glomerulus sehingga glomerulopati

- pH urin 5,8 : menurun karena penumpukan asam jengkolat- Eritrosit urin 100/lpb : terjadi perlukaan dinding mukosa traktus

urinarius menyebabkan hematuria

7. Apa DD kasus ini ?Jawab :o Intoksiksitas asam jengkolato Vesikolithiasuso Sistisis

8. Apa pemeriksaan yang diperlukan ?Jawab :

- Sistokopi dan ……………..

9. Apa diagnosis kasus ini ?Jawab : Intoksiksitas asam jengkolat

10. Bagaimana patofisiologi intoksiksitas asam jengkolat?Jawab ?Kebanyakan makan jengkol endapan asam jengkolat sumbatan pelvis renalis, ureter, vesica urinaria, uretra

11. Bagaimana 12. Bagaimana penatalaksanaan kasus ini ?

Jawab : Non Farmakologis

o Pasien dianjurkan banyak minumo Pemasangan kateter urino Indus Nacl 0,9% atau D5

Farmakologi Natrium bicarbonate infus 2-5 mg/kgbb Dextrose 5% gtt 20x/menit sampai BAK seperti biasa

13. Bagaimana komplikasi ?Jawab :Bila tidak dapat diatas dapat terjadi gagal ginjal akut

14. Bagaimana prognosis kasus ini ?Jawab :Dubia ad bonam

15. Bagaimana kompetensi dokter pada kasus ini?

Page 11: Skenario b blok 20

Jawab :4A

16. Bagaimana pandangan islam dalam kasus ini?Jawab :QS. Al Araf 31

KESIMPULAN Tn. Nungcik, 41 tahun mengalami keluhan tidak bisa BAK akibat intoksiksitas asam jengkolat

SKEMA SINTESISKebanyakan makan jengkol → endapan asam jengkolat → sumbatan pelvis renalis, ureter, vesica urinaria, uretra → dysuria, hematuria, retensi urin