skenario-12

24
LAPORAN TUTORIAL BLOK III SKENARIO 1 Anggota : Muhammad Subli G1A110046 Ayuanni Citra Dewi Q. G1A110002 Santri Alanti G1A1100 !i"#a $olanda G1A11006% !iri Sandra G1A1100 &ri"a 'itra Aridillah G1A11001( )ria Anggraini G1A1100*1 Mardiyu+ G1A1100 ,ndah Ayu -e+tari G1A110010 idayati a+na G1A1100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2010/2011 S/) A!,& 1 &! : dr. . Abdul amid Syam /) A : Muhammad Subli S)/!) A!,S 1 : !i"#a $olanda S)/!) A!,S 2 : ,ndah Ayu -e+tari

description

tutor

Transcript of skenario-12

LAPORAN TUTORIAL BLOK IIISKENARIO 1

Anggota : Muhammad SubliG1A110046 Ayuanni Citra Dewi Q. G1A110002 Santri Alfianti G1A1100 Rizka Yolanda G1A110065 Riri Sandra G1A1100 Oriza Fitra Aridillah G1A110019 Eria Anggraini G1A110071 Mardiyus G1A1100 Indah Ayu Lestari G1A110010 Hidayati Hasna G1A1100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI2010/2011

SKENARIO 1TUTOR: dr. H. Abdul Hamid SyamKETUA: Muhammad SubliSEKRETARIS 1: Rizka YolandaSEKRETARIS 2: Indah Ayu Lestari

SKENARIOPada suatu kecelakaan kereta api, dua orang pasien ,Tn. Manner berumur 55 tahun dan Nn. Bonny 22 tahun,ditemukan dalam kondisi tertusuk logam besi yang sama sehingga tubuh mereka saling merapat. Kedua pasien di bawa ke IGD RS dengan kondisi sadar. Hasil pemeriksaan tim dokter , menemukan bahwa hanya akan ada 1 pasien yang dapat diselamatkan sedang 1 orang lainnya harus dikorbankan. Tim dokter menghadapi dilema etika dan hukum dalam menyelesaikan kasus kedua pasien tersebut. Untuk itu, tim dokter berdiskusi dengan menggunakan ethical method of reasoning yang terdiri dari tiga langkah , yaitu fact deliberation, value deliberation, dan duty deliberation dalam mengambil keputusan penatalaksanaan yang tepat. Dengan memperhatikan aspek hokum dan prinsip-prinsip bioetika (harm,health benefit, autonomy, vulnerability) ,tim dokter akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluang terbesar untuk sembuh dibandingkan dengan Nn. Bonny yang mengalami kerusakan organ tubuh yang sangat luas. Setelah diterangkan mengenai prosedur dan resiko operasi, keduanya bersedia menandatangani informed consent . pada akhirnya Tn. Manner berhasil diselamatkan sedang Nn. Bonny meninggal dunia.

A. Klarifikasi istilah 1) Etika : merupakan bagian Ilmu filsafat yang mempelajari tentang baik atau buruk, salah atau benar, dan tentang hak dan kewajiban moral yang dianut oleh masyarakat2) Bioetika : etik yang berhubungan dengan nilai-nilai proses kehidupan (dalam ruang lingkup yang luas)3) Ethical method of reasoning : metode yg digunakan para dokter untuk menyelesaikan suatu permasalahan etika dgn memberi alasan-alasan4) Fact deliberation : tahap menentukan masalah dan menganalisis fakta-fakta5) Value deliberation : tahap mengidentifikasi dan menyamakan persepsi mengenai masalah moral dari suatu kasus yang kemudian dipilih masalah utamanya dan selanjutnya mengidentifikasi berbagai nilai yang terkandung dalam masalah moral tersebut6) Duty deliberation : tahap mempertimbangkan dan menentukan langkah terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah/kasus7) Hukum : peraturan resmi yang mengikat dan dikukuhkan oleh pemerintah8) Harm : kerugian atau bahaya yang mungkin timbul dari suatu tindakan 9) Health benefit :masalah yang menentukan apa itu manfaat kesehatan dan hal ini tidak selalu berhubungan untuk menyatakan suatu penyakit10) Autonomy : kebebasan individu untuk menentukan nasibnya sendiri11) Vulnerability : prinsip menghormati kerentanan manusia mengekspresikan kepedulian terhadap kerapuhan manusia12) Informed consent : persetujuan dalam bentuk persetujuan lisan ataupun tertulis yang diberikan kepada pasien/ keluarga pasien setelah mendapat penjelasan atau tindakan medis yang akan dilkukan oleh dokter terhadap pasien13) Organ : kumpulan jaringan atau alat yang mempunyai tugas tertentu dalam tubuh manusia

B. Identifikasi masalah1) Tim dokter menghadapi dilema etika dan hukum dalam menyelesaikan kasus Tn. Manner (55) dan Nn. Bonny (22) yang tertusuk logam besi yang sama sehingga mereka saling merapat 2) Hasil pemeriksaan tim dokter , menemukan bahwa hanya ada 1 pasien yang dapat diselamatkan sedang 1 orang lainnya harus dikorbankan3) Untuk itu, tim dokter bediskusi dengan menggunakan ethical method of reasoning yang terdiri dari tiga langkah ,yaitu fact deliberation, value deliberation, dan duty deliberation , dalam mengambil keputusan penatalaksanaan yang tepat.4) Dengan memperhatikan aspek hukum dan prinsip-prisip bioetika (harm, health benefit ,autonomy, vulnerability) ,tim dokter akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluang terbesar untuk sembuh dibandingkan Nn. Bonny yang mengalami kerusakan organ tubuh yang sangat luas.5) Setelah diterangkan mengenai prosedur dan resiko operasi , keduanya bersedia menandatangani lembar informed consent.

C. Analisis maslah 1) Tim dokter menghadapi dilema etika dan hukum dalam menyelesaikan kasus Tn. Manner (55) dan Nn. Bonny (22) yang tertusuk logam besi yang sama sehingga mereka saling merapat a. Apa persamaan dan perbedaan etik dan hukumJawab : b. Bagaimana pandangan etik dan hokum mengenai kasus tersebut?Jawab :2) Hasil pemeriksaan tim dokter , menemukan bahwa hanya ada 1 pasien yang dapat diselamatkan sedang 1 orang lainnya harus dikorbankana. Mengapa hanya ada 1 orang yang diselamatkan ?b. Bagaimana menurut pandangan agama terhadap keputusan tersebut ?

3) Untuk itu, tim dokter bediskusi dengan menggunakan ethical method of reasoning yang terdiri dari tiga langkah ,yaitu fact deliberation, value deliberation, duty deliberation , dalam mengambil keputusan penatalaksanaan yang tepat.1) apa yang dimaksud ethical methods reasoningjawab :2) apa saja langkah-langkah dan penjelasanjawab :4) Dengan memperhatikan aspek hukum dan prinsip-prisip bioetika (harm, health benefit ,autonomy, vulnerability) ,tim dokter akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluang terbesar untuk sembuh dibandingkan Nn. Bonny yang mengalami kerusakan organ tubuh yang sangat luas.a. sebutkan dan jelaskan pronsip-prinsip bioetika jawab :5) Setelah diterangkan mengenai prosedur dan resiko operasi , keduanya bersedia menandatangani lembar informed consent.a. apa yang dimaksud dengan informed consent b. apa tujuan dari informed consentc. apa kegunaan informed consentd. sebutkan elemen dari informed consente. apa saja jenis-jenis informed consentf. apa landasan hukum informed consentg. apa yang perlu diperhatikan dari informed consent : setelah mendapat kejelasanh. siapa yang berhak menandatangani informed consent

D. Kerangka Konsep

E. Hipotesis Dengan memperhatikan aspek hukum dan prinsip-prinsip bioetika dan setelah Tn. Manner dan Nn. Bonny menandatangani lembar informed consent , tim dokter memutuskan untuk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluang hidup yang lebih besar untuk sembuh.

F. Learning IssuesPOKOK BAHASANWHAT I KNOWWHAT I DONT KNOWWHAT I HAVE TO PROVE HOW WILL I LEARN

Etika Definisi Ruang lingkup etika Etik kedokteran Textbook Internet Pakar

Hukum Definisi Ruang lingkup hukum Hukum kedokteran Textbook Internet Pakar

Bioetika Definisi Prinsip-prinsip Harm Health benefit Autonomy vulnerability Textbook Internet Pakar

Ethical method of reasioning Defenisi

Langkah-langkah

Fact deliberation value deliberation duty deliberation Textbook Internet Pakar

Informed kosent Definisi Tujuan Kegunaan Landasan hukum Isi informed consent Textbook Internet Pakar

G. Sintesis1) Etika dan hukuma. etikaAdalah ilmu yang mempelajari azas akhlak , sedangkan etik adalah seperangkat asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak seperti dalam kode etik.b. HukumAdalah peraturan perundangan seperti yang terdapat dalam hukum pidana , hukum perdata, hukum tata Negara dan administrasi Negara.c. Hukum kesehatanAdalah peraturan perundang-undangan menyangkut pelayanan kesehatan baik untuk penyelenggara maupun penerima pelayanan kesehatan.d. Persamaan & perbedaan etik dan hukum1. Persamaana. Sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakatb. Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusiac. Mengandung hak dan kewajiban anggota masyrakat agar tidak saling merugikand. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi e. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para anggota senior.2. Perbedaana. Etik berlaku untuk lingkungan profesi ,hukum berlaku untuk umumb. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi ,hukum disusun oleh badan pemerintahc. Etik tidak seluruhnya tertulis ,hukum tercantum secara terperinci dalam kitab undang-undang dan lembaran/ berita Negarad. Sanksi terhadap pelanggaran etik berupa tuntutan, sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan

e. Pandangan menurut etik dan hukum berdasar kasus tersebut.1. Menurut etik Benar. Menurut prinsip-prinsip biotetik dalam The Unesco Universal Declaration on Bioethics and Human Rights pada poin 2,yakni benefit and harm, dijelaskan mengenai keputusan pemberian tindakan medis ( health care decision ) :1. Pertimbangkan resiko bahaya dan keuntungan medisnya2. Jika kemungkinan resiko harm lebih besar dari pada benefit, maka treatment tidak dilakukan3. Jika ada dua pasien atau lebih, focus pada pasien yang paling membutuhkan pertolongan, karena secara harm, mereka dalam bahaya atau pada pasien yang kira-kira dengan terapi yang diberikan akan menghasilkan benefit yang lebih besar.2. Menurut hukumBenar, karena pasien telah menandatangani informed consent dan informed consent adalah sebagai landasan hukum yang melindungi pasien dan dokter atas tindakan medis yang dilakukan.

2) Ethical method reasoningAdalah metode yang digunakan para dokter untuk menyelesaikan suatu permasalahan etika dengan memberikan alsan-alasan yang bertujuan untuk memutuskan asalah dengan benarLangkah-langkah (jelaskan )1. Fact deliberation : mempertimbangkan faktaMempertimbangkan dengan melihat kasus dengan menemukan kasus.Merupakan tahapan yang paling lama karena mengungkapkan fakta-fakta yang ada.2. Value deliberation : mempertimbangkan nilai Untuk mengetahui nilai kita harus mengetahui faktanya dengan jelas.3. Duty deliberation : mengidentifikasi kemungkinan terbaik yang berbeda dari aksi dalam suatu kasus.4. Test of consistency : Test of legality Test of time Test of publicity

5. Final decision : membuat keputusan

3) Prinsip-prinsip bioetika (jelaskan )1) Human dignity and human rightsMartabat manusia, hak asasi manusia dan kebebasan mendasar harus sepenuhnya dihormatiKepentingan dan kesejahteraan individu harus memiliki prioritas di atas kepentingan satu-satunya ilmu pengetahuan atau masyarakat.

Gagasan tentang martabat manusia mengungkapkan nilai intrinsik dari orang yang mampu refleksi, sensitivitas, komunikasi verbal, pilihan bebas, menentukan nasib sendiri dalam perilaku dan kreativitas

Semua manusia adalah setara dalam martabat terlepas dari jenis kelamin, usia, status sosial atau etnisPengakuan atas martabat seseorang menghormati hak asasi manusia aktif seseorang, harga diri dan penentuan nasib sendiri, privasi seseorang, melindungi salah satu dari gangguan tidak sah dan melestarikan ruang berlaku publik seseorang.

Orang martabat dan hak-hak yang dibuktikan dengan kewajiban orang lain untuk memperlakukan seseorang hormat, yaitu:menyebabkan tidak membahayakantidak menyalahgunakanbersikap adiltidak memaksakan model yang tak disukai dari pribadi yang baik dan kebahagiaanuntuk tidak memperlakukan satu hanya sebagai saranatidak mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan individu sebagai bawahan orang lain 'kepentingan dan kesejahteraan, untuk' kepentingan tunggal ilmu pengetahuan dan masyarakat

2) Benefit and harmDalam menerapkan ilmu pengetahuan dan praktek , harus memaksimalkan keuntungan secara langsung atau tidak langsung pada pasien dan meminimalkan kerugian yang terjadi. Health benefit : menghilangkan penderitaan , dengan mendapat pencegahan dari sumber penyakit , pelayanan , peningkatan derajat kesehatan, keuntungan psikologis. Contoh : sesorang yang tidak bisa berjalan, lalu menjadi bisa berjalan. Maka health benefit telah terpenuhi. Harm, dapat berupa : Phyisical harm (kerugian fisik ). Contoh : gunting tertinggal di dalam perut saat operasi. Phsycological harm ( kerugian psikologi ). Contoh : ejekan, celaan. Moral harm ( kerugian moral ). Contoh : penindasan3) Autonomy and individual responsibilityAutonomi : kemampuan seorang untuk mengambil keputusanIndividual responsibility : pertanggung jawaban masing-masing individu atas keputusan yang ia ambil , setelah dipertimbangkan komitmen. Bagi orang yang tidak mampu melaksanakan otonomi, langkah-langkah khusus harus diambil untuk melindungi hak dan kepentingan. Tanggung Jawab adalah kesadaran seseorang kewajiban seseorang untuk membuat keputusan dan untuk bertindak tepat atas dasar komitmen tertentu (misalnya, terhadap sebuah otoritas eksternal, diri, status seseorang, keterlibatan, atau perjanjian, yang lain dihormati, prinsip dan aturan)Pasien otonomi dan tanggung jawab dalam perawatan kesehatanA. Tanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang diambil secara bebasB. Tanggung Jawab untuk menghindari pelanggaran otonomi orang lainex. Salah satunya adalah bebas untuk memutuskan untuk merokok dan membahayakan kesehatan sendiri, tapi ia tidak bisa membahayakan kesehatan orang lain

4) Consent (interfensi medis yang digunakan untuk mencegah penyakit seperti pencegaghan, diagnostic, therapy yang dilakukan dengan sebelumnya mendapat informed consent ).Setiap intervensi medis preventif, diagnostik dan terapeutik hanya untuk dilaksanakan dengan persetujuan terlebih dahulu, bebas dan informasi dari orang yang bersangkutan, berdasarkan informasi yang memadai. Persetujuan ini harus, dimana tepat, akan mengungkapkan dan dapat ditarik oleh orang yang bersangkutan setiap saat dan untuk alasan apapun tanpa merugikan atau prasangka.Penelitian ilmiah hanya harus dilakukan dengan persetujuan terlebih dahulu, bebas, mengekspresikan dan informasi dari orang yang bersangkutan. Informasi tersebut harus memadai, diberikan dalam bentuk komprehensif dan harus mencakup modalitas untuk penarikan persetujuan. Persetujuan dapat ditarik oleh orang yang bersangkutan setiap saat dan untuk alasan apapun tanpa merugikan atau prasangka. Pengecualian terhadap prinsip ini harus dilakukan hanya sesuai dengan standar etika dan hukum diadopsi oleh Negara, sesuai dengan prinsip-prinsip dan ketentuan yang ditetapkan dalam Pernyataan ini, khususnya dalam Pasal 27, dan hukum HAM internasional.Dalam kasus penelitian dilakukan pada sekelompok orang atau sebuah komunitas, perjanjian tambahan dari wakil hukum kelompok atau komunitas yang bersangkutan dapat dicari. Dalam kasus harus ada kesepakatan komunitas bersama atau persetujuan dari pemimpin masyarakat atau pengganti otoritas lainnya bagi seorang individu

5) Person without capacity informed consent ( orang yang tidak memiliki kemampuan untuk consent )Sesuai dengan hukum nasional, perlindungan khusus harus diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki kapasitas untuk persetujuan:

otorisasi untuk penelitian dan praktek medis harus diperoleh sesuai dengan kepentingan terbaik dari orang yang bersangkutan dan sesuai dengan hukum nasionalnya. Namun, orang yang bersangkutan harus dilibatkan semaksimal mungkin dalam proses pengambilan keputusan persetujuan, dan juga bahwa persetujuan penarikan;penelitian hanya perlu dilakukan untuk manfaat kesehatan langsung nya, tunduk pada otorisasi dan kondisi perlindungan yang ditentukan oleh hukum, dan jika tidak ada alternatif penelitian efektivitas sebanding dengan peserta penelitian dapat persetujuan. Penelitian yang tidak memiliki potensi manfaat kesehatan langsung hanya boleh dilakukan dengan cara pengecualian, dengan menahan diri, mengekspos orang hanya terhadap risiko minimum dan beban minimum dan, jika penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi manfaat kesehatan orang lain dalam kategori yang sama, tunduk pada persyaratan yang ditentukan oleh hukum dan kompatibel dengan perlindungan hak asasi manusia individu. Penolakan orang tersebut untuk mengambil bagian dalam penelitian harus dihormati

6) Respect for human vulnerability and personal integrityDalam menerapkan dan memajukan pengetahuan ilmiah, praktek medis dan teknologi yang terkait, kerentanan manusia harus diperhitungkan. Individu dan kelompok kerentanan khusus harus dilindungi dan integritas pribadi orang tersebut dihormati

a. Factor dari biologis, terbagi atas : ancaman alam yang datang dari biologi kami, penuaan, kerentanan terhadap penyakit dan penyakit, dan kematian lingkungan dan ancaman alam dan buatan manusia lain: pencemaran, gempa bumi, dllb. Factor social : perang dan kejahatan dan diskriminasic. Cultural ,contoh : pasien memiliki kepercayaan masing-masing atas budaya mereka, maka harus dihormati

7) Privacy and confidentiality : menghormati rahasia pribadi orang lain.Privasi orang yang bersangkutan dan kerahasiaan informasi pribadi mereka harus dihormati. Sejauh mungkin, informasi tersebut tidak boleh digunakan atau diungkapkan untuk tujuan lain daripada yang digunakan itu dikumpulkan atau menyetujui, sesuai dengan hukum internasional, hukum hak asasi manusia internasional khususnya

8) Equality, justice, and equity Persamaan mendasar dari semua manusia dalam martabat dan hak-hak yang harus dihormati sehingga mereka diperlakukan adil dan setara.Equality : hak dari berbagai kelompok orang untuk memiliki posisi sosial yang sama dan menerima perlakuan yang sama

Justice : keadilan dalam cara orang ditangani dengan

Equity : ketika semua orang diperlakukan adil dan sama

9) Non discrimination and non stigmatization Tidak ada individu atau kelompok harus didiskriminasikan atau stigma atas dasar apapun, yang melanggar martabat manusia, hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.a. Non discrim : tdk ada seorang atau kelompok manapun dalam hal apapun dilakukan diskriminasib. Non stigmati : tdk adanya anggapan /pandangan yang belum tentu benar.10) Respect for cultural diversity and pluralismPentingnya keragaman budaya dan pluralisme harus diberikan memperhatikan. Namun, pertimbangan tersebut tidak akan dipanggil untuk melanggar martabat manusia, hak asasi manusia dan kebebasan dasar, atau pada prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi ini, atau untuk membatasi ruang lingkup mereka.

Nilai keanekaragaman budaya mungkin bertentangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia lainnya perlu untuk menganalisa dan keseimbangan bijaksana nilai dalam konflik

11) Solidarity and coorperation a. Solidarity : adanya kesetia kawananSolidaritas di antara manusia dan kerjasama internasional terhadap yang akhir harus didorong

Contoh: di Eropa, setiap orang berkewajiban untuk memberikan kontribusi keuangan yang adil dengan sistem asuransi kolektif terorganisir yang menjamin akses yang sama terhadap kesehatan dan perawatan sosial bagi seluruh anggota masyarakat

b. Coorperation : kerjasama12) Social responsibility and health ( tanggung jawab social dan kesehatan ) Promosi dari pembangunan kesehatan dan kemasyarakatan untuk orang-orang mereka adalah satu penggunaan pusat dari pemerintah bahwa semua sektor dari andil masyarakat.Dengan mempertimbangkan bahwa menikmati standar kesehatan tertinggi adalah salah satu hak dasar setiap manusia tanpa membedakan ras, agama, keyakinan politik, kondisi ekonomi atau sosial, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus maju: (a) akses untuk perawatan kesehatan yang berkualitas dan obat-obatan penting, khususnya untuk kesehatan perempuan dan anak, karena kesehatan adalah penting untuk kehidupan itu sendiri dan harus dianggap sebagai sosial dan manusia yang baik, (b) akses terhadap gizi yang cukup dan air; (c) perbaikan kondisi hidup dan lingkungan hidup; (d) penghapusan peminggiran dan pengucilan orang atas dasar alasan apapun; (e) pengurangan kemiskinan dan buta huruf.13) Sharing of benefits Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ilmiah dan penerapannya harus dibagi dengan masyarakat secara keseluruhan dan dalam masyarakat internasional, khususnya dengan negara-negara berkembang. Dalam melaksanakan prinsip ini, manfaat dapat mengambil salah satu dari bentuk sebagai berikut: (a) bantuan khusus dan berkelanjutan untuk, dan pengakuan, orang-orang dan kelompok yang telah mengambil bagian dalam penelitian; (b) akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas; (c) pemberian modalitas diagnostik dan terapeutik baru atau produk yang berasal dari penelitian; (d) dukungan untuk pelayanan kesehatan, (e) akses ke pengetahuan ilmiah dan teknologi, (f) peningkatan kapasitas fasilitas untuk tujuan penelitian, (g) bentuk-bentuk lainnya manfaat yang konsisten dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi ini.

Manfaat tidak harus merupakan bujukan layak untuk ikut serta dalam penelitian

14) Protecting future generation : melindungi generasi penerus.Dampak ilmu kehidupan di generasi mendatang, termasuk pada konstitusi genetik mereka, harus diberikan perhatian.Contoh: resep obat tanpa alasan apapun merupakan ancaman bagi generasi mendatang rekayasa genetika makanan15) Protection of environment , the biosphere and biodiversity :Melindungi lingkungan., dengan cagar alam yang melindungi kehidupan dan kenekaragaman hayati.Karena hal harus diberikan kepada interkoneksi antara manusia dan bentuk lain dari kehidupan, untuk pentingnya akses yang sesuai dan pemanfaatan sumber daya hayati dan genetik, untuk menghormati pengetahuan tradisional dan peran manusia dalam perlindungan lingkungan , biosfer dan keanekaragaman hayati4) Informed consent1) Definisi : persetujuan tertulis yang diberikan oleh pasien / keluarganya terhadap tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter setelah mendapat penjelasan yang cukup.2) Tujuan :a. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medic tidak ada dasar pembenaran nya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasien nya. b. Memberikan perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan pada setiap tindakan medic.3) Fungsi Informed Consent :a. Penghormatan terhadap harkat dan martabat pasienb. Promosi terhadap hak untuk menentukan nasibnya sendiric. Untuk mendorong dokter melakukan kehati-hatian dlm mengobati pasiend. Menghindari penipuan yang dilakukan oleh doktere. Mendorong keputusan yang lebih rasional4) Elemen :a. Threshold elemen (kea rah syarat) : pemeberi consent haruslah orang yang kompetenb. Information elements : i. discosure (pengungkapan)ii. understanding (pemahaman)5) Jenis2 :a. implied consent : persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat tanpa pernyataan tegas1. Keadaan normal2. Keadaan daruratb. Expressed consent : persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa 1. Lisan 2. Tulisan6) Landasan hukum1. Permenkes 585 tahun 1989BAB I KETENTUAN UMUMPasal 1Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan a. persetujuan tindakan medic / informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebutb. tindakan medic adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa diagnostic atau terapeutikc. tindakan invansif adalah tindakan medic yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh d. dokter adalah dokter umum atau dokter spesialis dan dokter gigi atau dokter gigi spesialis yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik atau praktek perorangan atau bersama.BAB II PERSETUJUANPasal 21) Semua tindakan medic yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan.2) Persetujuan dapat diberikan secara tertulis ataupun lisan 3) Persetujuan sebagai mana dimaksud ayat 1diberikan estelah pasien mendapat informasi adekuat tentang perluny tindakan medic yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya .4) Cara penyampaian dan isi informasi harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan serta kondisi dan situasi pasien Pasal 31) Setiap tindakan medic yang mengandung resiko tinggi harus dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak menderikan persetujuan 2) Tindakan medic yang tidak termasuk sebagaimana dimaksud dalam pasal ini tidak diperlukan persetujuan tertulis, cukup persetujuan lisan sebagaimana dimaksud ayat 2 dapat dierikan secara nyata-nyata atau secara diam-diamBAB III INFORMASI Pasal 41) Informasi tentang tindakan medic harus diberikankepada pasie, baik diminta maupun tidak diminta2) Dokter harus memberikan informasi selengkap-lengkapnya, kecuali bila dokter menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan informasi. Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat 2 dokter dengan persetujuan pasien dapat memberikan informasi tersebut kepada keluarga terdekat didampingi oleh seorang perawat atau tenaga medic lainnya sebagai saksi.Pasal 51) Informasi yang diberikan mencakup keuntungan dan kerugian dari tindakan medic yang dilakukan, baik diagnostic maupun terapeutik.2) Informasi diberikan secara lisan 3) Informasi harus diberikan secara jujur dan benar kecuali bila dokter menilai bahwa hal itu dapat merugikan kepentingan pasien.4) Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat 3, dokter dengan persetujuan pasien dapat meberikan informasi tersebut kepada keluarga terdekat pasienPasal 61) Dalam hal tindakan bedah ataupun operasi atau tindakan invasive lain nya,informasi harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan operasi itu sendiri2) Dalam keadaan tertentu dimana tidak ada dokter sebagaimana dimaksud ayat (1) informasi harus diberikan oleh dokter lain dengan pengetahuan atau petunjuk dokter yang bertanggung jawab.3) Dalam hal tindakan yang bukan bedah (operasi ) dan tindakan yang tidak invasih lainnya,informasi dapat diberikan oleh dokter lain atau perawat ,dengan pengetahuan petunjuk dokter yang bertanggung jawab.Pasal 71) Informasi harus diberikan jika ada kemungkinan perluasan operasi.2) Perluasan operasi yang tidak dapat diduga sebelum nya , dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien.3) Setelah perluasan operasi sebagai mana dimaksud ayat (2) dilakukan,dokter harus memberikan informasi kepada pasien atau keluarganya.

BAB VTANGGUNG JAWABPasal 121) Dokter bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan tentang persetujuan tindakan medic2) Pemberian persetujuan tindakan medic yang dilaksanakan dirumah sakit /klinik ,maka rumah sakit/klinik yang bersangkutan ikut bertanggung jawab

BAB VI SANKSIPASAL 13Terhadap dokter yang melakukan tindakan medic tanpa adanya persetujuan dari pasien atau keluarganya dapat dikenakan sanksi administrative berupa pencabutan surat izin praktik nya.

BAB VII KETENTUAN LAINPasal 14Dalam hal tindakan medic yang harus dilaksanakan sesuai dengan program.Pemerintah dimana tindakan medic tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak , maka persetujuan tindakn medic tidak di perlukan.

2. Permenkes 589 thn 19893. Lampiran SKB IDI no. 319/PB/ A. 4 / 881) Manusia dewasa dan sehat rohani berhak sepenuhnya mennetukan apa yang hendak dilakukan tubuhnya. Dokter tidak berhak melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan kemauan pasien, walaupun untuk kepentingan pasien itu sendiri. 2) Oleh karena itu, semua tindakan medis (diagnostic, terapeutik ataupun paliatif) memerlukan informed consent secara lisan ataupun tertulis. 3) Setiap tindakan medis yang mengandung resiko cukup besar, mengahruskan adanya persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh pasien, setelah sebelumnya pasien itu memperoleh informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta resiko yang berkaitan dengannya (informed consent)4) Untuk tindakan yang tidak termasuk dalam butir 3, hanya dibutuhkan persetujuan lisan atau sikap diam (stil zwijgend)5) Informasi tentang tindakan medis harus diberikan kepada pasien, baik diminta oleh pasien (maupun tidak). Menahan informasi tidak boleh kecuali bila dokter menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan kepentingan pasien. Dalam hal ini dokter dapat memberikan informasi itu kepada keluarga terdekat. Dalam memberikan informasi kepada keluarga terdekat pasien, kehadiran seorang perawat/paramedic lain sebagai saksi adalh penting.6) Isi informasi mencakup keuntungan dan kerugian tindakan medis yang direncanakan, baik diagnostic, terapeutik maupun paliatif. Informasi biasanya diberikan secara lisan,tetapi dapat pula secara tertulis(berkaitan dengan informasiinformed consent).informasi harus diberikan secra jujur dan benar,terkecuali bila dokter menilai bahwa hal ini dapat merugikan kepentingan pasien. Dalam hal ini dokter dapat memberikan informasi yang benar itu kepada keluarga terdekat pasien7) Dalam hal tindakan bedah(operasi)dan tidakan invasive lainnya,informasi harus diberikan oleh dokter yang bersangkutan sendiri. Untuk tindakan yang bukan bedah (operasi) dan tidakan invasive , informasi dapat diberikan oleh perawat atau dokter lain,sepengetahuan atau dengan petunjuk dokter yang merawat.8) Perluasan operasi yang dapat diduga sebelum tindakan dilakukan,tidak boleh dilakukan tanpa informsi sebelumnya kepada keluarga yang terdekat atau yang menunggu. perluasan yang tidak dapat diduga sebelum tindakan dilakukan,boleh dilaksanakan tanpa informasi sebelumnya bila perluasan operasi tersebut perlu untuk menyelamatkan nyawa pasien pada waktu itu.9) Informed consent diberikan oleh pasien dewasa yang berada dalam keadaan sehat rohaniah.10) Untuk orang dewasa yang berada di bawah pengampunan,informed consent diberikan oleh orang tua atau kurator atau wali. Untuk yang dibawah umur dan tidak mempunyai orang tua atau wali ,informed consent dibagikan oleh keluarga terdekat atau induk semang (guardian )11) Dala hal pasien tidak sadar/pingsan,serta tidak didampingi oleh yang tersebut dalam butir 10,dan yang dinyatakan secara medis berada dalam keadaan gawat dan/atau darurat yang memerlukan tindakan medic segera untuk kepentingan pasien,tidak diperlukan informed consent dari siapapun ini menjadi tanggung jawab dokter .12) Dalam pemberian persetujuan berdasarkan informasi untuk tindakan medis dirumah sakit/klinik,maka rumah sakit/klinik yang bersangkutan ikut bertanggung jawab.4. UU RI NO 36 thn 2009 ttg kesehatan dan perlindungan pasien pasal 56 1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap2) Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku pada :a. Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas.b. Keadaan sesorang yang tidak sadarkan diri ; atauc. Gangguan mental berat3) Ketenyuan mengenai hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur sesuai dengan ketentuan pertauran perundang-undangan.5. UU praktek kedok no.29 thn 2004 pasal 45 tentang persetujuan medis yang diberikan setelah adanya penjelasan kepada pasien1. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan .2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.3. Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 sekurang-kurangnya mencakup :a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis;b. Tujuan tindakan medis yang dilakukanc. Alternatif tindakan lain dan resikonyad. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadie. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan4. Persetujuan sebagai mana dimaksud pada ayat 2 dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan5. Setiap tindakan kedokteran gigi yang mengandung resiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan 6. Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan kedokteran atau kedokteran tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2,ayat 3, ayat4, dan ayat 5 diatur dengan peraturan mentri6. Hukum perdata : terjadinya gugatan keperdataan terhdp keabsahan perjanjian yaitu tdk terpenuhinya ktentuan pasal 1320 KUHPerdata1. Adanya kesepakatan kedua belah pihak.Maksud dari kata sepakat adalah, kedua belah pihak yang membuat perjanjian setuju mengenai hal-hal yang pokok dalam kontrak.2.Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum.Asas cakap melakukan perbuatan hukum, adalah setiap orang yang sudah dewasa dan sehat pikirannya. Ketentuan sudah dewasa, ada beberapa pendapat, menurut KUHPerdata, dewasa adalah 21 tahun bagi laki-laki,dan 19 th bagi wanita.7. Hukum pidana : bila menimbulkan cacat permanen /kematian dpt diajukan sbg suatu kelalaian ( lupa ) yang mengakibatkan cidera/ matinmya orang (pasal 359)7) Yang perlu diperhtikan dlm ic stelah mndptkan ic :a. Isi dan penjelsn sdh dipahami pasien (mardiyus) 8) Yang berhak memberikan persetujuan Menurut Permenkes RI no 585/Men.Kes/Per?IX/1989 tentang Persetujuan Medik, Bab VIII : Yang berhak memberikan persetujuan Pasal 8 1. Persetujuan diberikan oleh pasien dewasa dalam keadaan sadar dan sehat mental2. Pasien dewasa sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah yang telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau telah menikahPasal 91. Bagi pasien dewasa yang berada di bawah pengampunan (curatele) perstujuan diberikan oleh wali/ curator2. Bagi pasien dewasa yang menderita gangguan mental, persetujuan oleh orang tua/wali/curatorPasal 10 Bagi pasien dibawah 21 (dua puluh satu) tahun atau tidak mempunyai orang tua/wali dan atau orangtua/wali berhalangan, persetujuan tindakan medis diberikan oleh keluarga terdekat atau induk semang (guardian)

Pasal 11Dalam hal pasien tidak sadar/ pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medic berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medic segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan persetujuan dari siapapun.

H . KesimpulanKeputusan yang diambil oleh dr. dari aspek hukum itu benar, karena pasien tlh mnndtgni informed consent. sedangkan secara etik itu dibenarkan karena sudah memperhatikamn prisip-prinsip bioetik dan etichal method of reasioning