skenari a blok 26 2015.docx
-
Upload
putri-oktovia -
Category
Documents
-
view
214 -
download
2
Transcript of skenari a blok 26 2015.docx
Nama: PUTRI BEAUTY OKTOVIA
NIM: 04121401037
1. rofifah
2. shobana
3. abdllah
4. rifkia
5. nikodemus
6. maya
7. Helen
8. intan
9. indriani
10. putri beauty
11. vina
12. fachra
13. risfandi
Skenario A blok 26
Ny. Lola, 40 tahun, datang ke dokter karena mengeluh demam yang hilang timbul sejak pulang dari Bangka enam bulan yang lalu. Sejak satu minggu indemam muncul setiap hari, disertai menggigil dan berkurang setelah keluar keringat dingin. Ny. Lola juga mengeluh sakit kepala, mual dan rasa penuh di perut.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: kesadaran Compos Mentis, tekanan darah :120/80mmHg, Nadi : 9x/menit, respiration rate 24x/menit, Temperatur axilla :39o
Kepala : sclera ikterik --, konjunctiva pucat +/+
Leher : pembesaran KGB -/-
Thorak : paru dan jantung dbn
Abdomen : lien teraba Schuffner 4, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae
Ekstremitas : edema pretibial -/-
Pemeriksaan penunjang :
Hb 9gr/dl, RBS 4,5 jt, WBC 11.000/mm3, trombosit 200.000/mm3
DDR : tampak eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gambaran ring form cenderung tebal dan kasar, tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat Schuffner’s dot.
Klarifikasi istilah
Demam intermitten : peningkatan temperature paroksismal berulang yang dpisahkan oleh interval dimana temperature normal
Rasa penuh di perut : peningkatan volum udara pada salurana cerna atau dalam rongga peritoneum
Sclera ikterik : perubahan warna menjadi kuning pada sclera dikarenakan penimbunan bilirubin
Konjunctiva pucat : berkurangnya aliran darah di konjunctiva biasanya menandakan anemia
Schuffner 4 : pembesaran lien yang mencapai umbilikus
Edema pretibial : pembengkakan akibat cairan abnormal yang berada di luar interstitial tubuh yang berada di pre tibia
Ringform : eritrosit yang berbentuk cincin
Schuffner’s dot : granul kecil yang terlihat pada eritrosit yang terinfeks plasmodium vivax, jika diwarnai dengan metode tertentu.
DDR : pemeriksaan apusan darah tepi (drike drupple) untuk menentukkan ada tidaknya parasite malaria
Identifikasi masalah
1. Ny. Lola, 40 tahun, datang ke dokter karena mengeluh demam yang hilang timbul sejak pulang dari Bangka enam bulan yang lalu.
2. Sejak satu minggu indemam muncul setiap hari, disertai menggigil dan berkurang setelah keluar keringat dingin. Ny. Lola juga mengeluh sakit kepala, mual dan rasa penuh di perut.
3. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: kesadaran Compos Mentis, tekanan darah :120/80mmHg, Nadi : 9x/menit, respiration rate 24x/menit, Temperatur axilla :39o
Kepala : sclera ikterik --, konjunctiva pucat +/+
Leher : pembesaran KGB -/-
Thorak : paru dan jantung dbn
Abdomen : lien teraba Schuffner 4, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae
Ekstremitas : edema pretibial -/-
4. Pemeriksaan penunjang :
Hb 9gr/dl, RBS 4,5 jt, WBC 11.000/mm3, trombosit 200.000/mm3
DDR : tampak eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gambaran ring form cenderung tebal dan kasar, tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat Schuffner’s dot.
Analisis masalah
1. Ny. Lola, 40 tahun, datang ke dokter karena mengeluh demam yang hilang timbul sejak pulang dari Bangka enam bulan yang lalu.
a. apa etiologi demam pada kasus ini? 1,2, 3
b. apa saja klasifikasi demam?4, 5, 6
c. apa hubungan usia dan riwayat perjalanan dengan keluhan yang ada?7, 8, 9
d. bagaimana mekanisme demam hilang timbul pada kasus ini?10, 11,12
Demam hilang timbul pada kasus ini merupakan tanda keadaan klinik dalam perjalanan infeksi malaria.
Serangan primer: yaitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan mulai terjadi serangan paroksismal yang terdiri dari dingin/menggigil; panas dan berkeringat. Serangan paroksismal ini dapat pendek atau panjang tergangtu
2. Sejak satu minggu demam muncul setiap hari, disertai menggigil dan berkurang setelah keluar keringat dingin. Ny. Lola juga mengeluh sakit kepala, mual dan rasa penuh di perut.
a. bagaimana etiologi dari
- demam setiap hari 13, 1,2
- menggigil dan berkurang setelah keluar keringan dingin 3, 4,5
- sakit kepala 6, 7, 8
- mual dan rasa penuh di perut 9, 10, 11
b. bagaimana patofisiologi dari
- demam setiap hari 12, 13, 1
- menggigil dan berkurang setelah keluar keringan dingin 2, 3, 4
- sakit kepala 5, 6, 7
- mual dan rasa penuh di perut 8,9, 10
c. apa makna demam muncul setiap hari sejak satu minggu yang lalu 11, 12, 13
3. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: kesadaran Compos Mentis, tekanan darah :120/80mmHg, Nadi : 9x/menit, respiration rate 24x/menit, Temperatur axilla :39o
Kepala : sclera ikterik --, konjunctiva pucat +/+
Leher : pembesaran KGB -/-
Thorak : paru dan jantung dbn
Abdomen : lien teraba Schuffner 4, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae
Ekstremitas : edema pretibial -/-
a. bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal pada kasus ini?
- Keadaan Umum: kesadaran Compos Mentis, tekanan darah :120/80mmHg, Nadi : 9x/menit, respiration rate 24x/menit, Temperatur axilla :39o 1,3,5
- Kepala : sclera ikterik --, konjunctiva pucat +/+ 7, 9, 11
- Leher : pembesaran KGB -/- 2, 4, 6
- Thorak : paru dan jantung dbn 8, 10, 12
- Abdomen : lien teraba Schuffner 4, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae 13, 1, 2
- Ekstremitas : edema pretibial -/- 3, 4, 5
4. Pemeriksaan penunjang :
Hb 9gr/dl, RBC 4,5 jt, WBC 11.000/mm3, trombosit 200.000/mm3
DDR : tampak eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gambaran ring form cenderung tebal dan kasar, tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat Schuffner’s dot.
a. bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan penunjang?
- Hb 9gr/dl 6, 7, 8
- RBC 4,5 jt 9, 10, 11
- WBC 11.000/mm3 12, 13, 1
- trombosit 200.000/mm3 3, 5, 7
- DDR : tampak eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gambaran ring form cenderung tebal dan kasar 2, 4, 6
- tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat Schuffner’s dot 8, 10, 12
b. bagaimana gambaran ringform dan schuffner’s dot? 9, 11, 13
Hipotesis
Ny. Lola 40 tahun diduga mengalami malaria dikarenakan perjalanan ke daerah endemic.
Template
a. how to diagnose 1, 2
b. DD 3, 4
C. WD 5, 6
D. Etiologi 7,8
e. epidemiologi 9, 10
f. faktor resiko 11. 12
g. patofisiologi 13, 1
h. tatalaksana 2,3
i. pencegahan dan edukasi 4, 5
j. komplikasi 6, 7
k. prognosis 8, 9,
l. KDU 10, 11