ske c blok 12 awal

15
[Type the document title] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Sistem Endokrin adalah blok ke 12 pada Semester IV dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada kesempatan yang akan datang. Pada kesempatan kali ini akan memaparkan kasus mengenai Ny. Neni, 52 tahun, dibawa kerunag gawat darurat RSMP oleh keluarganya karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 6 jam yang lalu. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh aktifitas dan perubahan cuaca, Ny.Yeni juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Menurut keluarganya, Ny.Yeni sejak 2 bulan yang lalu mengeluh BAK terus menerus setiap mala, sering haus dan minum terus menerus, Ny.Yeni 1

description

dg

Transcript of ske c blok 12 awal

BAB I

[Type the document title]

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok Sistem Endokrin adalah blok ke 12 pada Semester IV dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada.Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada kesempatan yang akan datang. Pada kesempatan kali ini akan memaparkan kasus mengenai Ny. Neni, 52 tahun, dibawa kerunag gawat darurat RSMP oleh keluarganya karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 6 jam yang lalu. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh aktifitas dan perubahan cuaca, Ny.Yeni juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Menurut keluarganya, Ny.Yeni sejak 2 bulan yang lalu mengeluh BAK terus menerus setiap mala, sering haus dan minum terus menerus, Ny.Yeni juga sering mengeluh gatal-gatal diseluruh tubuhnya. Berat badan menurun sebanyak 5 kg selama 2 bulan terakhir padahal nafsu makanya meningkat. Ny.Yeni hampir tidak mempunyai waktu untuk olahraga.

1.2. Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran studi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari pembelajaran tutorial berdasarkan langkah-langkah seven jump.

BAB IIPEMBAHASAN2 2.1 Data TutorialTutor: Dr.Dimyati Moderator: Amelia MahmudahSekretaris: Siti Istiqomah Notulis: Bazliah SyarfinaWaktu: Senin, 25 Mei 2015 Pukul 08.00 10.30 WIB. Rabu , 27 Mei 2015 Pukul 08.00 10.30 WIB. Rule tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan.2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.3. Izin saat akan keluar ruangan4. Dilarang membawa makanan atau makan di ruangan saat proses diskusi sedang berlangsung

2.2. Data TutorialAndi, seorang anak laki-laki, 12 tahun, dibawa ibunya datang ke poliklinik RSMP dengan keluhan sering BAK, sering minum dan cepat lapar sejak 1 bulan yang lalu. Berat badan Andi turun 5 kg walaupun nafsu makan baik. Selain itu, ia juga mengeluh mual dan penglihatan kabur dalam 2 minggu terakhir. Tidak ada keluhan sesak napas ataupun nyeri dada. Tidur cukup, tidak cepat lelah, dan masih bisa berkonsentrasi saat belajar. Pasien senang ngemil makanan dan minuman yang manis. Aktivitas sehari-hari sekolah dan hanya nonton serta main game.Riwayat Keluarga : Kedua orang tua, kakek dan nenek menderita DM tipe 2 dan darah tinggi.

Pemeriksaan fisik:Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentisTanda vital : TD 130/95 mmHg, HR 90x/menit, suhu tubuh 37,00C, RR: 20 x/menitPemeriksaan spesifisik :Kepala: Konjungtiva tidak anemis, wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap Leher: relatif pendekThoraks: Membusung dengan payudara membesarAbdomen: Membuncit serta dinding perut berlipat-lipatEkstremitas: Pada posisi berdiri kedua tungkai membentuk huruf XPemeriksaan genital : penis tampak kecil Pemeriksaan Laboratorium :Darah rutin : HB 10,4 gr/dl, leukosit 6000/mm3, diff count : 1/2/5/65/24/3Kimia darah : Gula darah sewaktu 380 mg/dl, kolesterol 274 mg/dl, trigliserida 400 mg/dlUrin rutin : warna kuning, jernih, BJ 1,010; WBC 0-1/lbp, RBC 0/lbp, reduksi (+4), silinder (-), epitel (+), kristal (-)

2.3. Klarifikasi Istilah1. Sering BAK : Sekresi urin yang berlebihan (Poliuria)

2. Sering Minum :rasa haus dan pemasukan cairan yang berlebihan (Polidipsi)

3. Cepat Lapar :Rasa ingin makan terus menerus (Polifagia)

4. Nyeri dada :Rasa sakit atau tertekan yang terjangkit pada bagian dada

5. Sesak napas :Pernapasan yang sukar atau sesak

6. DM Tipe 2 :Sindrom kronik atau gangguan metabolisme KH, Protein, Lemak akibat adanya resistensi insulin di jaringan target

7. NHCS-CDC :National center for Health Statistic- Center for desease control

8. BMI-TS :Body mass index- Turner Sindroma

9. Dagu Rangkap :Adanya timbunan lemak pada jaringan ikat longgar yang terdapat dibawah rahang

10. Penglihatan Kabur :Kualitas pandangan yang menurun

11. Reduksi :Penambahan hidrogen pada substansi tertentu atau secara lebih umum penerimaan elektron

12. Silinder : Bentuk sedimen urin yang berbetuk bulat memanjang yang berasal dari endapan protein

13. DarDarah Tinggi :Tingginya tekanan darah arteri secara persisten

14. EpitEpitel :Sel berinti satu yang berukuran lebih besar dari leukosit

15. KrKristal :Sedimentasi anorganik maupun organik dengan bentuk yang bervariasi yang dijumpai pada urin

2.4. Identifikasi Masalah1. Andi, seorang anak laki-laki, 12 tahun, dibawa ibunya datang ke poliklinik RSMP dengan keluhan sering BAK, sering minum dan cepat lapar sejak 1 bulan yang lalu. 2. Berat badan Andi turun 5 kg walaupun nafsu makan baik. 3. Selain itu, ia juga mengeluh mual dan penglihatan kabur dalam 2 minggu terakhir.4. Tidak ada keluhan sesak napas ataupun nyeri dada. Tidur cukup, tidak cepat lelah, dan masih bisa berkonsentrasi saat belajar.5. Pasien senang ngemil makanan dan minuman yang manis. Aktivitas sehari-hari sekolah dan hanya nonton serta main game.6. Riwayat Keluarga : Kedua orang tua, kakek dan nenek menderita DM tipe 2 dan darah tinggi.7. Pemeriksaan fisik:Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentisTanda vital : TD 130/95 mmHg, HR 90x/menit, suhu tubuh 37,00C, RR :20 x/menitStatus nutrisi BB 65 kg (>P 97 kurva NCHS-CDC tahun 200), TB 140 cm (P 5 kurva NCHS-CDC tahun 2000), BMI-TS 33,1 kg/m2 (>P 95 kurva BMI NCHS-CDC)

8. Pemeriksaan Spesifik :

Kepala: Konjungtiva tidak anemis, wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap Leher: relatif pendekThoraks: Membusung dengan payudara membesarAbdomen: Membuncit serta dinding perut berlipat-lipatEkstremitas: Pada posisi berdiri kedua tungkai membentuk huruf XPemeriksaan genital : penis tampak kecil

9. Pemeriksaan Laboratorium :Darah rutin : HB 10,4 gr/dl, leukosit 6000/mm3, diff count : 1/2/5/65/24/3Kimia darah : Gula darah sewaktu 380 mg/dl, kolesterol 274 mg/dl, trigliserida 400 mg/dlUrin rutin : warna kuning, jernih, BJ 1,010; WBC 0-1/lbp, RBC 0/lbp, reduksi (+4), silinder (-), epitel (+), kristal (-)

2.5. Analisis Masalah1. Andi, seorang anak laki-laki, 12 tahun, dibawa ibunya datang ke poliklinik RSMP dengan keluhan sering BAK, sering minum dan cepat lapar sejak 1 bulan yang lalu.a. Apa makna sering BAK, sering minum dan cepat lapar sejak 1 bulan yang lalu ? (1,4,5)b. Bagaimana mekanisme dari sering BAK, sering minum dan cepat lapar sejak 1 bulan yang lalu ? (2,3,6)c. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan ? (3,2,7)

2. Berat badan Andi turun 5 kg walaupun nafsu makan baik.a. Mengapa BB menurun sedangkan nafsu makan baik ? (4,1,8)b. Apa penyebab penurunan BB? (Umum) (5,10,9)c. Bagaimana mekanisme BB menurun ? (6,9,10)

3. Selain itu, ia juga mengeluh mual dan penglihatan kabur dalam 2 minggu terakhir.a. Apa penyebab ia mengeluh mual dan penglihatan kabur dalam 2 minggu terakhir ? (7,8,1)b. Apa hubungan keluhan mual dan penglihatan kabur dengan keluhan utama ? (8,7,2)c. Bagaimana mekanisme terjadinya mual dan penglihatan kabur ?

4. Tidak ada keluhan sesak napas ataupun nyeri dada. Tidur cukup, tidak cepat lelah, dan masih bisa berkonsentrasi saat belajar.a. Apa makna tidak ada keluhan sesk napas ataupun nyeri dada ? (9,6,3)b. Apa makna tidur cukup, tidak cepat lelah dan masih bisa berkonsentrasi saat belajar ? ? (10,5,4)

5. Pasien senang ngemil makanan dan minuman yang manis. Aktivitas sehari-hari sekolah dan hanya nonton serta main game.a. Apa hubungan senang ngemil makanan dan minuman yang manis dengan keluhan utama? (1,4,5)b. Apa makna pasien sedang ngemil makanan dan minuman yang manis ? (2,3,6)c. Apa makna aktivitas sehari-hari sekolah dan hanya nonton serta main game ? (3,2,7)

6. Riwayat Keluarga : Kedua orang tua, kakek dan nenek menderita DM tipe 2 dan darah tinggi.a. Apa hubungan riwayat penyakit keluhan keluarga dengan keluhan utama Andi ? (4,1,8)

7. Pemeriksaan fisik:Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentisTanda vital : TD 130/95 mmHg, HR 90x/menit, suhu tubuh 37,00C, RR:20 x/menitStatus nutrisi BB 65 kg (>P 97 kurva NCHS-CDC tahun 200), TB 140 cm (P 5 kurva NCHS-CDC tahun 2000), BMI-TS 33,1 kg/m2 (>P 95 kurva BMI NCHS-CDC)

a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik ? (5,10,9)b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik ? (6,9,10)c. Bagaimana cara menghitung status gizi dengan menggunakan kurva NCHS-CDC thn 2000? (7,8,1)d. Bagaimana hubungan TD dengan obesitas ? (8,7,2)e. Apa saja dampak dari obesitas ? (komorbiditas) (9,6,3) 8. Pemeriksaan spesifisik :Kepala: Konjungtiva tidak anemis, wajah membulat, pipitembem, dagu rangkap Leher: relatif pendekThoraks: Membusung dengan payudara membesarAbdomen: Membuncit serta dinding perut berlipat-lipatEkstremitas: Pada posisi berdiri kedua tungkai membentuk huruf XPemeriksaan genital : penis tampak kecil a. Apa interpretasi dari pemeriksaan spesifik ? (10,5,4)b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan spesifik ? (1,4,5)

9. Pemeriksaan Laboratorium :Darah rutin : HB 10,4 gr/dl, leukosit 6000/mm3, diff count : 1/2/5/65/24/3Kimia darah : Gula darah sewaktu 380 mg/dl, kolesterol 274 mg/dl,trigliserida 400 mg/dlUrin rutin : warna kuning, jernih, BJ 1,010; WBC 0-1/lbp, RBC 0/lbp, reduksi (+4), silinder (-), epitel (+), kristal (-) a. Apa interpretasi dari pemeriksaan lab ? (2,3,6)b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan lab ? (3,2,7)c. Bagaimana hubungan hasil pemeriksaan lab dengan obesitas ? (4,1,8)d. Apa hubungan obesitas dengan komordibitas (dislipidemia, hipertensi, hiperglikemi) ? (sindroma metabolisme) (5,10,9)e. Apa saja yang termasuk gejala sindroma metabolik yang lain ? (6,9,10)

10. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ? (7,8,1)11. Apa diferential diagnosis pada kasus ini ? (8,7,2)12. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus ini ? (9,6,3)13. Apa working diagnosis pada kasus ini ? (10,5,4)14. Apa patofisiologi pada kasus ini ? (1,4,5)15. Bagaimana epidemiologi penyakit pada kasus ini ? (2,3,6)16. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini ? (3,2,7)17. Bagaimana komplikasi pada kasus ini ? (4,1,8)18. Bagaimana prognosis pada kasus ini ? (5,10,9)19. Bagaimana SKDU pada kasus ini ? (6,9,1)20. Bagaimana PI pada kasus ini ? (7,8,10)

2.6. HipotesisAndi, seorang anak laki-laki 12 tahun mengalami Sindroma Metabolik ketoasidodis akibat Faktor genetik dan Obesitas.

2.7. Kerangka Konsep

8